MODUL 9

9
Modul 8 Perencanaan Campuran Beton 1. Dengan ketentuan sebagai berikut : Kuat tekan yang disyaratkan = 12,5 N/mm 2 Benda uji berbentuk = Kubus Jumlah yang mungkin tidak mememnuhi syarat = 5% Semen yang dipakai = Portland tipe 1 Tinggi SLUMP = 7,5 s/d 15 cm Ukuran besar butir agregat maksimum = 40 mm Nilai FAS maksimum = 0,50 Kadar semen minimum = 280 Susunan besar butir agregat halus = susunaan butir no.2 ditetapkan Berat jenis, penyerapan air dan kadar air bebas masing – masing agregat adalah : Sifat – sifat agregat untuk contoh mix design Agregat Sifat Agregat Halus Agregat kasar Berat Jenis (kering permukaan / SSD) 2,29 3,11 Penyerapan air % 11,11 2,90 Kadar air % 10,24 2 2. Contoh Formula mix design Nomo r Uraian Tabel / grafik /perhitungan Nilai 1 Kuat tekan yang disyaratkan Ditetapkan 12,5 N/mm 2 pada 28 hari. Bagian tak memenuhi syarat 5% 2 Nilai tambah / margin Dihitung (5%, k=1) 1 x 5 = 5 N/mm 2

description

perkerasan jalan raya

Transcript of MODUL 9

Modul 8Perencanaan Campuran Beton1. Dengan ketentuan sebagai berikut : Kuat tekan yang disyaratkan= 12,5 N/mm2 Benda uji berbentuk= Kubus Jumlah yang mungkin tidak mememnuhi syarat= 5% Semen yang dipakai= Portland tipe 1 Tinggi SLUMP= 7,5 s/d 15 cm Ukuran besar butir agregat maksimum= 40 mm Nilai FAS maksimum= 0,50 Kadar semen minimum= 280 Susunan besar butir agregat halus= susunaan butir no.2 ditetapkan Berat jenis, penyerapan air dan kadar air bebas masing masing agregat adalah :Sifat sifat agregat untuk contoh mix design AgregatSifatAgregat HalusAgregat kasar

Berat Jenis (kering permukaan / SSD)2,293,11

Penyerapan air %11,112,90

Kadar air %10,242

2. Contoh Formula mix designNomorUraian Tabel / grafik /perhitunganNilai

1Kuat tekan yang disyaratkanDitetapkan12,5 N/mm2 pada 28 hari. Bagian tak memenuhi syarat 5%

2Nilai tambah / margin Dihitung (5%, k=1)1 x 5 = 5 N/mm2

3Kuat tekan rata- rata yang direncanakan Dihitung12,5 + 5 = 17,5N/mm2

4Jenis Semen DitetapkanSemen portland tipe 1

5Jenis agregatAgregat kasarAgregat halusDitetapkanDitetapkanBatupecahAlami

6Faktor air semen bebasTabel 6 , gambar 20,54

7Faktor air semen maksimumDitetapkan0,6

8SlumpDitetapkan75 s/d 150 mm

9Ukuran agregat maksimumDitetapkan40 mm

10Kadar air bebasTabel 11 dan rumus agregat gabungan (pasir alami dan kerikil batu dipecah) (0,67 x 125) + (0,33 x 250) = 185

11Berat semen10:7185 : 0,60 = 308 kg

12Kadar semen maksimumTidak ditetapkan -

13Kebutuhan semen minimumDitetapkan275 kg

14Koreksi kadar semenPakai kadar semen 13,jika lebih besar nilainya dari langkah 11. Laluhitung langkah 14-

15Penyesuaian faktor air semen--

16Gradasi agregat halusDitetapkan tabel 13. Karena agregat halus merupakan campuran, Hitung berat jenis campuranterlebih dahulu sebelum langkah 19Gardasi daerah 2 BJ agregat halus campuran 1 x 2,29 = 2,29

17Perbandingan agregat halus dan kasarGambar 3 s/ dgambar 5 dan ambil rata rata dari rentang nilai47 %

18Berat jenis agregat campuran (SSD)Dihitung (0,47 x 2,29) + (0,53 x 3,11) = 2,72

19Berat jenis BetonGambar 62475 kg

20Kebutuhan agregatLangkah 19 ( langkah 10 + langkah 11)2475 (185 + 308 ) = 1982 kg

21Kebutuhan agregat halusLangkah 20 x langkah 171982 x 0,47 = 932 kg

22Kebutuhan agregat kasarLangkah 20 langkah 211982 932 = 1050 kg

Jadi Perincian kebutuhan material untuk 1 m3 beton (kondisi SSD) adalah :a. Semen= 308 kg b. Air= 185 ltc. Pasir= 932 Kgd. Agregat kasar= 1050 kgHasil konfersi kg/Cm3 untuk 3 sample dengan ukuran 15 x 15 x 15 Cm adalah sebagai berikut :a. Semen= 3,2 kg/Cm3b. Air= 1,9 kg/Cm3c. Pasir= 9,45 kg/Cm3d. Agregat kasar= 10,65 kg/Cm3

MODUL 9PELAKSANAAN CAMPURAN1. Tujuan percobaanMembuat benda uji untuk pemeriksaan kekuatan beton2. Peralatana. Cetakan kubus, ukuran panjang 15cm lebar 15cm dan tinggi 15cm sebaiknya dibuat dari baja tahan karatb. Tongkat pemadat diameter 16mm, panjang 60cm dengan ujung dibulatkan sebaiknya dibuat dari baja tahan karatc. Bak pengaduk beton kedap air atau mesin pengadukd. Timbangan dengan ketelitian 0,3% dari berat contohe. Mesin tekan kapasitas sesuai kebutuhanf. Peralatan tambahan : ember, skop, sendok perata dan talam

GAMBAR

3. Bahana. Airb. Semenc. Agregat halusd. Agregat kasarYang telah memenuhi syarat/ketentuan4. Prosedur pencetakana. Timbang agregat halus, agregat kasar, semen dan air sesuai dengan perencanaan campuran (mix dsigen).b. Masukan benda uji yang telah di timbang kedalam mesin pengaduk dan tunggu sampai benda uji homogen.c. Keluarkan benda uji dari mesin pengaduk, Kemudian uji slump terlebih dahulu sampai sesuai dengan perencanaan yang telah dihitung sebelumnya.d. kemudian masukan benda uji kedalam cetakan yang telah dilumuri oli. e. Isilah cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapisan, tiap-tiap lapis dipadatkan dengan 25 tusukan secara merata pada saat melakukan pemadatan lapisan pertama, lapisan kedua dan ketiga tongkat pemadatan tidak boleh menyentuh dasar cetakan, kemudian ketukan sisi cetakan perlahan-lahan sampai rongga bekas tusukan tertutup. Ratakan permukaan beton Kemudian biarkan beton dalam cetakan selama 24 jam dan ditempatkan ditempat yang bebas dari getaran.f. Setelah 24 jam, bukalah cetakan dan keluarkan benda ujig. Kemudian diamkan selama 3 hari.h. Rendamlah benda uji selama 24 jam.

5. Persiapan pengujiana. Ambilah benda uji yang mau ditentukan kekuatan tekannya dari bak perendam. Dengan kain lembab, bersihkan kotoran yang menempel.b. Tentukan berat dan ukuran benda uji.c. Untuk benda uji dengan mortar belerang dengan prosedur berikut ini : Letakan mortar belerang didalam pot peleleh (melting pot) sampai suhu kira-kira 1300 c. Tuangkan belerang cair kedalam cetakan pelapis (capping plate) yang didinding dalamnya telah dilapisi gemuk tipis-tipis, diamkan sampai mortar belerang cair menjadi keras. Dengan cara yang sama lakukan pelapisan pada permukaan yang lainnya.

MODUL 10PERCOBAAN SLUMP BETON

1. TUJUAN PERCOBAANPenentuan ukuran derajat kemudahan pengecoran adukan beton basah/segar2. PERALATANa. Cetakan berupa kerucut terpancung dengan diameter bagian bawah 20 cm, bagian atas 10 cm. Bagian bawah dan atas cetakan terbuka.b. Tongkat pemadat dengan diameter 16 mm panajang 60cm.ujung dibulatkan dan sebaiknya bahan tongkat dibuat dari baja tahan karat.c. Pelat logam dengan permukaan rata dan kedap air.d. Sendok cekung.

GAMBAR

3. BAHANContoh beton segar sesuai dengan isi cetakan4. PROSEDUR PRAKTIKUMa. Cetakan dibersihkan terlebih dahulu.b. Letakan cetakan diatas pelatc. Isilah cetakan dengan benda uji. Tiap lapisan kira-kira isi cetakan. Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 tusukan secara merata. Tongkat pemadat harus masuk tepat sampai lapisan bagian bawah tiap-tiap lapisan. Pada lapisan pertama penusukan bagian tepi dilakukan dengan tongkat dimiringkan sesuai dengan kemiringan dinding cetakan.d. Setelah selesai pemadatan ratakan permukaan benda uji dengan tongkat tunggu selama setengah menit.e. Cetakan diangkat secara perlahan-lahan tegak lurus keatas.f. Balikkan cetakan dan letakan disamping benda ujig. Ukurlah slump yang terjadi dengan menentukan perbedaan tinggi cetakan dengan tinggi dari benda uji.5. DATA HASIL PRAKTIKUM

Tinggi cetakanCm30

Tinggi rata-rata benda ujiCm22

Nilai slumpCm8

Hasihasil pengukuran slump dari praktikum adalah 8 cm6. CONTOH PERHITUNGAN Nilai slump = tinggi cetakan tinggi rata-rata benda uji

7. KESIMPULANSetelah dilakukan pengujian didapat nilai slump 8cm , dengan demkian nilai slump sesuai dengan perencanaan.

MODUL 11PEMERIKSAAN BERAT ISI BETON1. TUJUAN PERCOBAANMenentukan berat isi beton. Berat isi beton adalah berat beton persatuan volume.2. PERALATANa. Timbangan dengan ketelitian 0,3%.b. Cetakan beton berbentuk kubus 15cm x 15 cm x 15 cm.

3. BAHANBeton yang sudah di uji slump.4. PROSEDUR PRAKTIKUMa. Timbang dan catat berat cetakan (w1)b. Isilah cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapisan, tiap-tiap lapis dipadatkan dengan 25 tusukan secara merata pada saat melakukan pemadatan lapisan pertama, tongkat pemadatan lapisan kedua dan ketiga tongkat pemadatan tidak boleh menyentuh dasar cetakan, kemudian ketukan sisi cetakan perlahan-lahan sampai rongga bekas tusukan tertutup kemudian ratakan permukaan beton. c. Timbang dan catat bendauji beserta cetakan (w2).5. DATA HASIL PRAKTIKUMNoBerat cetak Berat cetakan + BetonVolume cetakanBerat isi Beton (D)

W1 (kg)W2(kg)V (m3) (kg/m3)

110,0716,450,0033751890,37

210,3216,40,0033751801,48

310,2517,250,0033752074,07

6. KESIMPULANSetelah dilakukan pengujian didapat nilai berat isi beton sebagai berikut:D1 = 1890,37 kg/m3D2 = 1801,48 kg/m3D3 = 2074,07 kg/m3