Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset

78
 Modul  7  P Pemi in d da h h-tanganan D Dan P P e eng h h a apusan A Aset / / B Baran g g M M i i l l i i k k D Daera h h D D i i k k l l a a t t T T e e k k n n i i s s M M a a n n a a j j e e m m e e n n A A s s e e t t D D a a e e r r a a h h ( As s s s e e t t M M a a n n a a g g e e m m e e n n t t - - P P h h y y s s i i c c a a l l ) ) E Ese l lon  I I V V  

Transcript of Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 1/78

  

MMoodduull

 77

 PPeemmiinnddaahh--ttaannggaannaann DDaann PPeenngghhaappuussaann AAsseett// BBaarraanngg MMiilliikk DDaaeerraahh 

DDiikkllaatt TTeekknniiss MMaannaajjeemmeenn AAsseett DDaaeerraahh ((AAs s s s e e t t  M M a a n n a a g g e e m m e e n n t t   - -   P P h h y y s s i i c c a a l l )) 

EEsseelloonn

 

IIVV

 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 2/78

  

i

SAMBUTAN DEPUTI BIDANG PEMBINAAN DIKLAT APARATUR LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 

Selaku Instansi Pembina Diklat PNS, Lembaga Administrasi Negarasenantiasa melakukan penyempurnaan berbagai produk kebijakan Diklat yangtelah dikeluarkan sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 101Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS. Wujud pembinaan yang dilakukan dibidang diklat aparatur ini adalah penyusunan pedoman diklat, bimbingan dalampengembangan kurikulum diklat, bimbingan dalam penyelenggaraan diklat,standarisasi, akreditasi Diklat dan Widyaiswara, pengembangan sisteminformasi Diklat, pengawasan terhadap program dan penyelenggaraan Diklat,pemberian bantuan teknis melalui perkonsultasian, bimbingan di tempat kerja,

kerjasama dalam pengembangan, penyelenggaraan dan evaluasi Diklat.

Sejalan dengan hal tersebut, melalui kerjasama dengan DepartemenDalam Negeri yang didukung program peningkatan kapasitas berkelanjutan(SCBDP), telah disusun berbagai kebijakan guna lebih memberdayakandaerah seperti peningkatan kapasitas institusi, pengelolaan dan peningkatanSDM melalui penyelenggaraan Diklat teknis, pengembangan sistem keuangan,perencanaan berkelanjutan dan sebagainya. 

Dalam hal kegiatan penyusunan kurikulum diklat teknis dan moduldiklatnya melalui program SCBDP telah disusun sebanyak 24 (dua puluh

empat) modul jenis diklat yang didasarkan kepada prinsip competency based training . Penyusunan kurikulum dan modul diklat ini telah melewati proses yangcukup panjang melalui dari penelaahan data dan informasi awal yang diambildari berbagai sumber seperti Capacity Building Action Plan  (CBAP) daerahyang menjadi percontohan kegiatan SCBDP, berbagai publikasi dari berbagaimedia, bahan training yang telah dikembangkan baik oleh lembaga donor,perguruan tinggi, NGO maupun saran dan masukan dari berbagai pakar dantenaga ahli dari berbagai bidang dan disiplin ilmu, khususnya yang tergabungdalam anggota Technical Review Panel (TRP). 

Disamping itu untuk lebih memantapkan kurikulum dan modul diklat initelah pula dilakukan lokakarya dan uji coba/pilot testing yang dihadiri oleh parapejabat daerah maupun para calon fasilitator/trainer. 

Dengan proses penyusunan kurukulum yang cukup panjang ini kamipercaya bahwa kurikulum, modul diklatnya berikut Panduan Fasilitator sertaPedoman Umum Diklat Teknis ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhanpelatihan di daerah masing-masing. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 3/78

  

ii 

Harapan kami melalui prosedur pembelajaran dengan menggunakanmodul diklat ini dan dibimbing oleh tenaga fasilitator yang berpengalaman danbersertifikat dari lembaga Diklat yang terakreditasi para peserta yang

merupakan para pejabat di daerah akan merasakan manfaat langsung daridiklat yang diikutinya serta pada gilirannya nanti mereka dapat menunaikantugas dengan lebih baik lagi, lebih efektif dan efisien dalam mengelola berbagaisumber daya di daerahnya masing-masing. 

Penyempurnaan selalu diperlukan mengingat dinamika yang sedemikiancepat dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Dengan dilakukannyaevaluasi dan saran membangun dari berbagai pihak tentunya akan lebihmenyempurnakan modul dalam program peningkatan kapasitas daerah secaraberkelanjutan. 

Semoga dengan adanya modul atau bahan pelatihan ini tujuan kebijakannasional utamanya tentang pemberian layanan yang lebih baik kepadamasyarakat dapat terwujud secara nyata.

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 4/78

  

iii 

KATA PENGANTAR

DIREKTUR JENDERAL OTONOMI DAERAH 

Setelah diberlakukannya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah, yang kemudian diganti dengan UU Nomor 32 Tahun 2004, telah terjadi

perubahan paradigma dalam pemerintahan daerah, yang semula lebih

berorientasi sentralistik menjadi desentralistik dan menjalankan otonomi

seluas-luasnya. Salah satu aspek penting kebijakan otonomi daerah dan

desentralisasi adalah peningkatan pelayanan umum dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan daya saing daerah.

Berdasarkan pengalaman penyelenggaraan pemerintahan di banyak negara,

salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan otonomi daerahadalah kapasitas atau kemampuan daerah dalam berbagai bidang yang

relevan. Dengan demikian, dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada

masyarakat dan peningkatan daya saing daerah diperlukan kemampuan atau

kapasitas Pemerintah Daerah yang memadai.

Dalam rangka peningkatan kapasitas untuk mendukung pelaksanaan

desentralisasi dan otonomi daerah, pada tahun 2002 Pemerintah telah

menetapkan Kerangka Nasional Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas

Dalam Mendukung Desentralisasi melalui Keputusan Bersama Menteri Dalam

Negeri dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/KepalaBappenas. Peningkatan kapasitas tersebut meliputi sistem, kelembagaan, dan

individu, yang dalam pelaksanaannya menganut prinsip-prinsip multi dimensi

dan berorientasi jangka panjang, menengah, dan pendek, serta mencakup

multistakeholder, bersifat demand driven yaitu berorientasi pada kebutuhan

masing-masing daerah, dan mengacu pada kebijakan nasional.

Dalam rangka pelaksanaan peningkatan kapasitas Pemerintah Daerah,

Departemen Dalam Negeri, dengan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah

sebagai Lembaga Pelaksana (Executing Agency) telah menginisiasi program

peningkatan kapasitas melalui Proyek Peningkatan Kapasitas yang

Berkelanjutan untuk Desentralisasi (Sustainable Capacity Building Project for

Decentralization/SCBD Project) bagi 37 daerah di 10 Provinsi dengan

pembiayaan bersama dari Pemerintah Belanda, Bank Pembangunan Asia

(ADB), dan dari Pemerintah RI sendiri melalui Departemen Dalam Negeri dan

kontribusi masing-masing daerah. Proyek SCBD ini secara umum memiliki

tujuan untuk meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah dalam aspek sistem,

kelembagaan dan individu SDM aparatur Pemerintah Daerah melalui

penyusunan dan implementasi Rencana Tindak Peningkatan Kapasitas

(Capacity Building Action Plan/CBAP). 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 5/78

  

iv 

Salah satu komponen peningkatan kapasitas di daerah adalah Pengembangan

SDM atau Diklat bagi pejabat struktural di daerah. Dalam memenuhi kurikulum

serta materi diklat tersebut telah dikembangkan sejumlah modul-modul diklat

oleh Tim Konsultan yang secara khusus direkrut untuk keperluan tersebut yangdalam pelaksanaannya disupervisi dan ditempatkan di Lembaga Administrasi

Negara (LAN) selaku Pembina Diklat PNS. 

Dalam rangka memperoleh kurikulum dan materi diklat yang akuntabel dan

sesuai dengan kebutuhan daerah, dalam tahapan proses pengembangannya

telah memperoleh masukan dari para pejabat daerah dan telah diujicoba (pilot

test), juga melibatkan pejabat daerah, agar diperoleh kesesuaian/relevansi

dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh para pejabat daerah itu sendiri.

Pejabat daerah merupakan narasumber yang penting dan strategis karena

merupakan pemanfaat atau pengguna kurikulum dan materi diklat tersebutdalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Kurikulum dan meteri diklat yang dihasilkan melalui Proyek SCBD ini, selain

untuk digunakan di lingkungan Proyek SCBD sendiri, dapat juga digunakan di

daerah lainnya karena dalam pengembangannya telah memperhatikan aspek-

aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah.

Selain itu juga dalam setiap tahapan proses pengembangannya telah

melibatkan pejabat daerah sebagai narasumber. 

Dengan telah tersedianya kurikulum dan materi diklat, maka pelaksanaanpeningkatan kapasitas Pemerintah Daerah, khususnya untuk peningkatan

kapasitas individu SDM aparatur daerah, telah siap untuk dilaksanakan.

Diharapkan bahwa dengan terlatihnya para pejabat daerah maka kompetensi

mereka diharapkan semakin meningkat sehingga pelayanan kepada

masyarakat semakin meningkat pula, yang pada akhirnya kesejahteraan

masyarakat dapat segera tercapai dengan lebih baik lagi. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 6/78

  

v

DAFTAR ISI

Sambutan Depuy IV - LAN ........................................................................................... i

Kata Pengantar Dir jen Otonomi Daerah - Depdagri ................................................iii 

Daftar Isi ............................................................................................................... v

BAB I  PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A.  Deskripsi Singkat .................................................................................. 1

B.  Hasil Belajar.......................................................................................... 1

C. Indikator Hasil Belajar .......................................................................... 1

D.  Pokok Bahasan......................................................................................1 

BAB II  BENTUK-BENTUK PEMINDAHTANGANAN BARANG/ASET

MILIK DAERAH ......................................................................................... 2

A. Pengertian tentang pemindah-tanganan, persetujuan dan pelaku.......... 2

B.  Bentuk -bentuk pemindah-tanganan....................................................... 4

C.  Latihan-I/Study Kasus......................................................................... 27 

D.  Rangkuman.......................................................................................... 28 

BAB III  PENGHAPUSAN BARANG/ASET MILIK DAERAH.......................... 29 

A. Maksud dan tujuan penghapusan barang/aset milik daerah................ 29

B.  Dasar Pertimbangan Penghapusan Barang/Aset ................................. 30

C.  Wewenang penghapusan barang milik daerah.................................... 31 

D.  Pelaksanaan penghapusan barang milik daerah .................................. 32 

E.  Proses Penghapusan barang milik daerah ...........................................33 

F.  Latihan-II.............................................................................................37 G. Rangkuman.......................................................................................... 37 

Daftar Pustaka 

Lampiran 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 7/78

  

1

BAB I 

PENDAHULUAN 

A.  Deskripsi Singkat 

Modul Pemindahtanganan dan penghapusan barang/aset membahas tentang tata

cara/proses dan aturan kebijakan pelaksanaan pemindahtanganan dan/atau

penghapusan barang/aset milik daerah. 

B.  Hasil Belajar 

Setelah melalui proses pembelajaran para peserta pelatihan diharapkan dapat

memahami dan mengerti proses tatacara pelaksanaan pemindahtanganan dan

penghapusan terhadap barang/aset milik daerah yang akan dipindahtangankan atau

dihapuskan. 

C.  Indikator Hasil Belajar 

Setelah selesainya proses pembelajaran Modul ini, para peserta pelatihan

diharapkan akan dapat dan mampu untuk:

1. Memproses pemindahtanganan (penjualan, tukar-menukar, hibah, penyertaan

modal) aset milik daerah, dan 

2. Memproses penghapusan barang/aset daerah yang seharusnya dihapus.

D.  Pokok Bahasan 

1. Bentuk -bentuk pemindahtanganan barang/aset milik daerah.

a. Penjualan;

b. Tukar-menukar;

c.  Hibah;

d. Penyertaan modal pemerintah daerah.

2. Penghapusan barang/aset milik daerah.

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 8/78

  

2

BAB II 

BENTUK-BENTUK PEMINDAHTANGANAN BARANG/ASET MILIK

DAERAH 

A.  Pengertian tentang pemindah-tanganan, persetujuan dan pelaku 

Pemindah tanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah kepadapihak lain sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual,

dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal pemerintah. 

Barang milik daerah dapat dimanfaatkan atau dipindahtangankan apabila tidak 

digunakan utuk penyelenggaraan pemerintahan daerah, dalam kontek 

pemindahtanganan akan terjadi peralihan kepemilikan atas barang milik daerah

dari pemerintah kepada pihak lain. Tanah dan/atau bangunan yang tidak 

dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi pengguna barang

harus diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota selaku pemegang kekuasaan

pengelolaan barang milik daerah. 

Barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan

tersebut selanjutnya didayagunakan untuk penyelenggaran pemerintahan daerah

yang meliputi fungsi-fungsi berikut: 

1.  Fungsi pelayanan; direalisasikan melalui pengalihan status penggunaan,

dimana barang milik daerah dialihkan penggunaannya kepada instansi/satuan

unit kerja perangkat daerah lainnya untuk digunakan dalam rangka memenuhi

kebutuhan organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 

2.  Fungsi budgeter; direalisasikan melalui pemanfaatan dan pemindahtanganan.

Pemanfaatan dimaksud dilakukan dalam bentuk sewa, kerjasamapemanfaatan, pinjam pakai, bangun serah guna dan bangun guna serah.

Sedangkan pemindahtanganan dilakukan dalam bentuk penjualan, tukar

menukar, hibah, dan penyertaan modal daerah. 

Berdasarkan Pasal 45 Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri No.17 Tahun 2007 Pasal 57 menyatakan bahwa bentuk-

bentuk pemindahtanganan sebagai tindak lanjut atas penghapusan barang milik 

negara/daerah ini meliputi; 

1. Penjualan;

2. Tukar-menukar;

Peserta setelah menerima pembelajaran Bab.II ini diharapkan akan

memahami dan mampu menjelaskan tentang pemindahtanganan serta

 Bentuk -bentuk pemindah-tanganan aset/barang milik daerah berikut 

dasar -dasar pertimbangannya, termasuk cara/proses pelaksanaannya

dan mampu untuk melaksanakannya 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 9/78

 

3

3. Hibah;

4. Penyertaan modal pemerintah daerah.

Pemindah tanganan barang milik daerah sebagai yang dimaksud oleh peraturan

tersebut, ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan berlaku untuk; 

1. Tanah dan/atau bangunan; dan

2. Selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp. 5.000.000.000,-

(lima milyar rupiah),

Pemindah tanganan barang milik daerah yang berupa tanah  dan/atau bangunan 

tidak memerlukan persetujuan DPRD dan ditetapkan dengan Keputusan

Kepala Daerah, apabila (Pasal 9 Permendagri No.17 Tahun 2007):

1. Sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota.

2. Harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudahdisediakan dalam dokumen penganggaran. 

3. Diperuntukkan bagi pegawai negeri. 

4. Diperuntukkan bagi kepentingan umum. 

5. Dikuasai Negara berdasarkan keputusan pengadilan, yang telah memiliki

kekuatan hukum tetap dan/atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan,

yang jika status kepemilikannya dipertahankan tidak layak secara ekonomis. 

Proses pemindah tanganan bagi tanah dan/atau bangunan seperti yang tercantum

pada (1). dan pemindah tanganan selain tanah dan/atau bangunan seperti tercantum

pada  (2). diatas diajukan oleh Gubernur/Bupati/ Walikota ke DPRD untuk 

memperoleh persetujuan DPRD dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. 

Untuk pemindah tanganan tanah dan/atau bangunan pada point a s/d e diatas

ditetapkan dengan Keputusan  Kepala Daerah. 

Pemindah tanganan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan yang

bernilai sampai dengan Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar) dilakukan oleh

Pengelola barang setelah mendapat persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota, diatas

Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar) dengan persetujuan DPRD. 

Untuk lebih jelasnya dan lebih ringkasnya pelaku pemindah tanganan dan yang

menyetujuinya dalam proses pemindah tanganan ini dapat dilihat pada daftar padahalaman berikut ini: 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 10/78

 

4

PELAKU PEMINDAH TANGANAN DAN PEMBERI PERSETUJUAN 

PADA PEMINDAH TANGAN BARANG/ASET MILIK DAERAH 

(PP. No.6 Tahun 2006)

No

 Objek/jenis  Nilai (Rp)

M=milyar Persetujuan

 Pelaku 

Tanah dan/atau bangunan:

a.  Tanah dan/atau bangunan  DPRD I

b. kecuali yg termasuk 

kategory 1) s/d 5) Pasal 

46 Ayat (3)

-

- Gub/Bpt/Wk 

 Pengelola 

Barang,

denganKeputusan

Kepala Daerah 

Sampai 5 M  Gub/Bpt/Wk 

 II  Selain tanah dan/atau 

Bangunan

Lebih dr 5 M DPRD 

Pengelola 

Barang,denganKeputusan

Kepala Daerah 

B.  Bentuk-bentuk pemindah-tanganan 

1. Penjualan 

a. Dasar pertimbangan penjualan

Penjualan barang milik daerah adalah pengalihan kepemilikan barang

milik daerah kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam

bentuk uang. 

Penjualan barang milik daerah dilaksanakan dengan berdasarkan

beberapa pertimbangan dan tujuan yaitu:

1) Untuk optimalisasi barang milik daerah yang berlebih atau idle 

(menganggur). 

2)  Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daerah apabila dijual. 

3)  Sebagai pelaksanaan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

b. Cara pelaksanaan penjualan 

Pelaksanaan penjualan barang milik daerah dilakukan secara lelang

melalui Kantor Lelang Negara setempat, kecuali dalam hal-hal tertentu;

Pengecualian ini menurut Permendagri No.17 Tahun 2007 Pasal 61 ayat

(3) meliputi:

1) Penjualan kendaraan perorangan dinas pejabat negara; 

2) Penjualan rumah golongan III; dan 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 11/78

 

5

3) Barang milik daerah lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh

pengelola. 

Penjualan barang milik daerah yang dilakukan secara lelang meliputi

barang bergerak dan barang tidak bergerak. 

Barang bergerak seperti mobil ambulance, mobil pemadam kebakaran,

mikro bus, derek, alat-alat berat, pesawat, kendaraan diatas air dan jenis

kendaraan untuk melayani kepentingan umum serta barang inventaris

lainnya. 

Barang yang tidak bergerak yaitu tanah dan/atau bangunan. 

Penjualan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan serta

barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh

Pengelola barang setelah mendapat persetujuan Gubernur/ 

Bupati/Walikota. 

Dalam hal pelepasan dengan pembayaran ganti rugi, diperlukan surat

pernyataan kesediaan Pihak Ketiga untuk menerima tanah dan/atau

bangunan itu dengan pembayaran ganti rugi sesuai dengan ketentuan

yang berlaku. 

c. Proses penjualan barang milik daerah 

Penjualan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan dilakukan

dengan ketentuan sebagai berikut;

1). Pengguna barang mengajukan usul penjualan kepada pengelola

barang. 

2). Pengelola barang meneliti dan mengkaji usul penjualan yang

diajukan oleh pengguna barang ssuai dengan kewenangannya. 

3). Pengelola barang mengeluarkan keputusan untuk menyetujui atau

tidak menyetujui usulan penjualan yang diajukan oleh pengguna

barang dalam batas kewenangannya. 

4). Untuk penjualan yang memerlukan persetujuan Gubernur/Bupati/ 

Walikota atau DPRD, pengelola barang mengajukan usul penjualan

disertai dengan pertimbangan atas usul penjualan dimaksud. 

Penerbitan persetujuan pelaksanaan oleh Pengelola barang untuk 

penjualan pada poin 4) diatas dilakukan setelah mendapat persetujuan

Gubernur/Bupati/Walikota atau DPRD. 

Dalam hal pelepasan hak dengan pembayaran ganti rugi, diperlukan

surat pernyataan kesediaan Pihak Ketiga untuk menerima tanah dan/atau

bangunan itu dengan pembayaran ganti rugi sesuai ketentuan yang

berlaku; 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 12/78

 

6

Hasil penjualan barang milik daerah wajib disetorkan seluruhnya ke

rekening Kas Daerah sebagai penerimaan Daerah.

Untuk lebih jelasnya proses penjualan barang milik daerah dapat dilihat

pada chart berikut ini. 

Gambar 2.1 

Proses Pengajuan Usulan Penjualan Barang Milik Daerah

 

1). Penjualan Kendaraan Dinas. 

Pengertian tentang Kendaraan Dinas yang dapat dijual

(Permendagri No.17 Tahun 2007 Pasal 62, 63 dan 64).

Kendaraan dinas yang dapat dijual terdiri dari:

a) Kendaraan perorangan dinas pejabat negara dalam hal ini yang

dimaksud adalah Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, dan

 

Pengelola barang Meneliti dan mengkaji usulan

penjualan 

Pengelola barang Mengeluarkan keputusan 

Pengelola barang Tidak Menyetujui 

Pengelola barang Menyetujui 

Pengelola barang Mengajukan usul penjualan

disertai pertimbangan

Gubernur/Bupati/  

Walikota/ DPRD 

Pengguna barang Mengajukan usul penjualan

kepada Pengelola barang 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 13/78

 

7

b) kendaraan dinas operasional.

Penjualan Kendaraan perorangan dinas 

Kendaraan Perorangan Dinas yang dapat dijual adalah:

a) KendaraanPerorangan Dinas yang dipergunakan Gubernur/ 

Wakil Gubernur,Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/ Wakil

Walikota serta

b) Yang sudahdipergunakan selama 5 (lima) tahun atau lebih,

c) Sudah ada penggantinya dan

d) Tidak akan mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas.

Sekalipun Kendaraan Perorangan Dinas sudah dipergunakan untuk 

kepentingan dinas selama 5 (lima) tahun atau lebih, tidak dengan

sendirinya harus dijual, jika penjualan Kendaraan Perorangan Dinas

dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas sehari-hari.

Dalam hal ini Kepala Daerah dapat menetapkan kebijakan lebih

lanjut mengenai umur kendaraan yang akan dijual belikan sesuai

kondisi Daerah masing-masing.

Yang berhak membeli kendaraan perorangan dinas adalah 

Pejabat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang

Kepegawaian, yaitu:

a)  Kepala Daerah 

b)  Wakil Kepala Daerah c) Yang telah mempunyai masa jabatan 5 (lima) tahun atau lebih

dan, 

d) Belum pernah membeli kendaraan perorangan dinas dari

Pemerintah dalam tenggang waktu 10(sepuluh) tahun.

Dalam mempertimbangkan prioritas permohonan pembelian

Kendaraan Perorangan Dinas, harus didasarkan atas kedudukan dan

atau pangkat yang lebih tinggi dan atau pemegang kendaraan dan

atau pegawai yang akan pensiun atau yang sudah pensiun.

Pelaksanaan penjualan kendaraan perorangan Dinas. 

= Pemohon mengajukan permohonan pembelian kendaraan

perorangan dinas dengan melampirkan syarat-syarat administratif 

sebagai berikut: 

a) keputusan pengangkatan pertama sebagai Kepala Daerah atau

Wakil Kepala Daerah, 

b) surat pernyataan belum pernah membeli kendaraan perorangan

dinas dalam tenggang waktu 10 (sepuluh) tahun. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 14/78

 

8

= Sebelum Kepala Daerah menetapkan Keputusan penjualannya,

maka  Panitia Penghapusan Kendaraan Dinas Operasional 

mengadakan pengecekan/ penelitian setempat. Penelitian diarahkan

agar penjualan kendaraan tidak akan mengganggu kelancaran tugas

dinas, efisiensi penggunaan kendaraan, persyaratan-persyaratanpersonil calon pembeli, landasan hukum dan persyaratan lainnya

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Untuk melaksanakan penelitian atas kendaraan yang dimohon untuk 

dibeli, Kepala Daerah dengan Surat Keputusan membentuk Panitia

Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas.

= Panitia Penjualan kendaraan meneliti dari segi

administratif/pemilikan Kendaraan, keadaan fisik, kemungkinan

mengganggu kelancaran tugas dinas, efisiensi penggunaannya, biaya

operasional, nilai jual kendaraan, persyaratan pejabat pemohon danlain-lain yang dipandang perlu. Hasil penelitian Panitia Kendaraan

tersebut dituangkan dalam bentuk Berita Acara.

= Hasil penelitian Panitia Penjualan dan harga jual kendaraan

perorangan dinas dilampirkan kepada surat permohonan pemohon.

= Harga jual kendaraan perorangan dinas ditentukan sebagai

berikut: 

a) kendaraan perorangan dinas yang telah berumur 5 sampai

dengan 7 tahun, harga jualnya adalah 40 % (empat puluh

persen) dari harga umum / pasaran yang berlaku; 

b) kendaraan perorangan dinas yang telah berumur 8 tahun atau

lebih, harga jualnya 20 % (dua puluh persen) dari harga umum

 /pasaran yang berlaku. 

= Kepala Daerah menetapkan keputusan penjualan kendaraan

perorangan  dinas dengan lampiran Keputusan yang memuat antara

lain: 

a)  Nama dan jabatan pembeli; 

b)  Data mengenai kendaraan; 

c) Biaya perbaikan selama 1 (satu) tahun terakhir;

d)  Harga jual sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 

e)  Harga yang ditetapkan; 

f)  Jumlah harga yang harus dibayar pembeli. 

= Pelaksanaan teknis penjualan kendaraan perorangan dinas.

Setelah penetapan penjualan kendaraan perorangan dinas

selanjutnya: 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 15/78

 

9

a) Dibuat  Surat Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Perorangan

Dinas yang ditandatangani oleh Pengelola atas nama Kepala

Daerah; 

b) Apabila ada biaya perbaikan selama 1 (satu) tahun terakhir ataskendaraan tersebut, maka biaya dimaksud harus dibayar lunas

sekaligus oleh pembeli sebelum Surat Perjanjian

ditandatangani; 

c) Surat perjanjian sewa beli harus memuat: 

(1) Besarnya cicilan bulanan atas harga jual kendaraan

dimaksud dengan ketentuan harus sudah dilunasi paling

lambat dalam waktu 5 (lima) tahun; 

(2) Apabila dilunasi dalam waktu kurang dari 1 (satu) tahun,

maka balik nama atas kendaraan tersebut dapatdilaksanakan;

(3) Selama belum dilunasi kendaraan perorangan dinas

tersebut tetap tercatat sebagai barang inventaris milik 

pemerintah daerah. 

(4) Dalam hal kendaraan tersebut masih dipergunakan untuk 

kepentingan dinas, maka untuk biaya oli dan BBM dapat

disediakan pemerintah daerah sepanjang memungkinkan. 

(5) Semua harga jual dan biaya perbaikan selama 1 (satu)tahun terakhir merupakan penerimaan Pemerintah Daerah

dan harus disetor ke Kas Daerah. 

(6) Setelah harga jual kendaraan perorangan dinas dilunasi,

maka dikeluarkan Keputusan Kepala Daerah yang

menetapkan:

(a)  Pelepasan hak pemerintah daerah atas Kendaraan

Perorangan Dinas tersebut kepada pembelinya; dan

(b)  Menghapuskan Kendaraan Perorangan Dinas dari

Buku Inventaris Pemerintah Daerah. 

(7)  Berdasarkan Keputusan Kepala Daerah dimaksud pada

angka 6) di atas, pejabat pembeli Kendaraan Perorangan

Dinas dapat melakukan Balik Nama Kendaraan tersebut

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

(8) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah baru diberikan

hak untuk membeli lagi kendaraan perorangan dinas

setelah jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat

pembeliannya yang pertama. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 16/78

 

10

Pejualan Kendaraan Dinas Operasional.

Kendaraan dinas operasional yang dapat dijual adalah Kendaraan

dinas operasional yang telah dihapus dari Daftar Inventaris Barang

Milik Daerah dapat dijual melalui pelelangan baik pelelangan umum

dan/atau pelelangan terbatas; 

Persyaratan Kendaraan dinas operasional yang dapat dihapus dari

Daftar Inventaris Barang Milik Daerah adalah:

a) yang telah berumur 5 (lima) tahun lebih,

b) tidak akan mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas sehari-hari,

c) sudah ada penggantinya. 

Kendaraan dinas operasional yang dapat dihapus dari Daftar

Inventaris terdiri dari: 

a) Jenis sedan, jeep, station wagon, minibus dan pick up; 

b) Jenis kendaraan bermotor beroda 2 (dua), (sepeda motor dan

scooter); 

c) Jenis Kendaraan Dinas operasional khusus terdiri dari mobil

Ambulans, mobil pemadam kebakaran, bus, mikro bus, truck,

alat-alat besar, pesawat, dan kendaraan diatas air.

Proses penghapusan kendaraan dinas operasional adalah

sebagai berikut:

a)  Permohonan penghapusan kendaraan dinas operasional.

Pengguna/kuasa pengguna barang mengajukan usul

penghapusan kendaraan dinas operasional yang telah memenuhi

persyaratan umur kendaraan kepada Kepala Daerah melalui

pengelola. 

b) Pembentukan Panitia Penghapusan.

Untuk melaksanakan penelitian atas kendaraan yang dimohon

untuk dihapus, Kepala Daerah dengan Surat Keputusan

membentuk  Panitia Penghapusan Kendaraan DinasOperasional. 

Panitia penghapusan kendaraan dinas operasional meneliti dari

segi administratif/pemilikan kendaraan, keadaan fisik,

kemungkinan mengganggu kelancaran tugas dinas, efisiensi

penggunaannya, biaya operasional, nilai jual kendaraan, dan

lain-lain yang dipandang perlu. Hasil penelitian Panitia

Penghapusan tersebut dituangkan dalam bentuk Berita Acara.

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 17/78

 

11

Apabila memenuhi persyaratan, Kepala Daerah menetapkan

keputusan tentang penghapusan kendaraan dinas operasional.

c)  Pelaksanaan Penjualan/Pelelangan: 

(1) Setelah dihapus dari daftar inventaris, pelaksanaanpenjualannya dapat dilakukan melalui pelelangan umum

atau pelelangan terbatas; 

(2) Pelelangan umum dilaksanakan melalui kantor lelang

negara; 

(3)  Pelelangan terbatas dilaksanakan oleh panitia pelelangan

terbatas yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala

Daerah; 

(4)  Yang dapat mengikuti pelelangan terbatas terhadapkendaraan dinas operasional yaitu Pejabat/Pegawai Negeri

Sipil yang telah mempunyai masa kerja 10 (sepuluh) tahun

dengan prioritas pejabat/pegawai yang akan memasuki

masa pensiun dan pejabat/pegawai pemegang kendaraan

dan/atau pejabat/pegawai yang lebih senior dan Ketua dan

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang telah

mempunyai masa bhakti 5 (lima) tahun. Masa Kerja

pegawai dibuktikan dengan melampirkan Surat Keputusan

Pengangkatan pertama sebagai pegawai Negeri.

(5) Dalam tenggang waktu 10 (sepuluh) tahunpejabat/pegawai, Ketua/Wakil Ketua DPRD dapat

mengikuti pelelangan terbatas kembali sejak saat

pembeliannya yang pertama. 

(6) Kendaraan dinas operasional yang dapat dilakukan

penjualan/ pelelangan terbatas; jenis sedan, jeep, station

wagon, minibus, pick up dan jenis kendaraan bermotor

beroda 2 (dua);

(7) Kendaraan dinas operasional khusus lapangan (bus,

pemadam kebakaran, ambulance, truck, alat-alat berat,

dlsb), penjualan/ pelelangannya dilakukan melalui

pelelangan umum atau pelelangan terbatas; Kendaraan

dinas operasional khusus seperti tersebut diatas, belum

dapat dihapuskan jika belum tersedia kendaraan baru

sebagai penggantinya.

(8)  Hasil penjualan/pelelangan kendaraan tersebut disetor

sepenuhnya k e Kas Daerah. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 18/78

 

12

2). Penjualan Rumah Daerah Golongan III. 

a). Pengertian tentang Rumah Daerah 

Rumah milik Daerah dibedakan dalam 3 (tiga) golongan

yakni: 

(1)  Rumah Daerah Golongan I: ialah rumah milik Daerah yang

disediakan untuk ditempati oleh pemegang jabatan tertentu

yang berhubungan dengan sifat dinas dan jabatannya, harus

tinggal di rumah tersebut (rumah jabatan).

(2) Rumah Daerah Golongan II: ialah rumah milik Daerah

yang tidak boleh dipindah-tangankan dari suatu dinas ke

dinas yang lain dan hanya disediakan untuk ditempati oleh

pegawai dari Dinas yang bersangkutan (rumah Instansi).

(3) Rumah Daerah Golongan III: ialah rumah milik Daerah

lainnya (rumah milik Daerah yang disediakan untuk 

ditempati oleh Pegawai Negeri), tidak termasuk Rumah

Daerah Golongan I dan Golongan II tersebut di atas;

b)  Rumah Daerah Golongan III milik Daerah dapat

dijual/disewa belikan kepada pegawai.

(1) Rumah milik Daerah yang dapat dijual/disewa belikan

kepada pegawai, hanya:

(2) Rumah Daerah Golongan III dan(3) Rumah Daerah Golongan II yang telah dirubah

golongannya menjadi Rumah Dinas Golongan III yang

permanen, Semi Permanen dan Darurat, yang telah

berumur 10 (sepuluh) tahun atau lebih. 

Penentuan Rumah Daerah Golongan III ditetapkan dengan

Keputusan Kepala Daerah.

(1)  Rumah dinas milik Daerah yang tidak dapat dijual

ialah:

(a) Rumah Daerah Golongan I

(b) Rumah Daerah Golongan II, kecuali yang telahdialihkan menjadi Rumah Daerah Golongan III.

(c) Rumah Daerah Golongan III yang masih dalam

sengketa.

(d) Rumah Daerah Golongan III yang belum berumur 10

(sepuluh) tahun.

(2) Yang berhak membeli Rumah Daerah Golongan III.

(a)  Pegawai Negeri

Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 10

(sepuluh) tahun.

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 19/78

 

13

Memiliki Surat IzinPenghunian (SIP) yang sah.

Surat Ijin Penghunian ditanda tangani oleh

Pengelola atas nama Kepala Daerah.

Belum pernah dengan jalan/cara apapun

memperolehl membeli rumah dari Pemerintahberdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang

berlaku.

(b)  Pensiunan pegawai Negeri :

Menerima pensiunan dari Negara/Pemerintah. 

Memiliki Surat Izin Penghunian (SIP) yang sah.

Belum pernah dengan jalan/cara apapun

memperoleh/membeli rumah dari Pemerintah

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

(c)  Janda/Duda pegawai Negeri :

Masih menerima tunjangan pensiun dari Negara I

Pemerintah, adalah :

- Almarhum suaminya/ isterinya sekurang-

kurangnya mempunyai masa kerja 10 (sepuluh)

tahun pada Pemerintah, atau

- Masa kerja almarhum suaminyal isterinya

ditambah dengan jangka waktu sejak yang

bersangkutan menjadi janda/duda berjumlah

sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun.

Memiliki Surat Izin Penghunian (SIP) yang sah.

Almarhum suaminya/isterinya belum pernah

dengan jalanl cara apapun memperolehl membeli

rumah dari Pemerintah berdasarkan peraturan

Perundang-undangan yang berlaku.

(d) Janda/Duda Pahlawan, yang suaminya/isterinya

dinyatakan sebagai Pahlawan berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku :

Masih menerima tunjangan pensiunan dari

Pemerintah. Memiliki Surat Izin Penghunian (SIP) yang sah.

Almarhum suaminya/isterinya belum pernah

dengan jalan/cara apapun memperoleh/membeli

rumah dari Pemerintah berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

(e)  Pejabat Negara/Daerah atau janda/duda Pejabat

Negara/Daerah:

Masih berhak menerima tunjangan pensiun dari

Pemerintah.

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 20/78

 

14

Memiliki Surat Izin Penghunian (SIP) yang sah.

Almarhum suaminya/isterinya belum pernah

dengan jalan/ cara apapun memperoleh/membeli

rumah dari Pemerintah berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

(f) Apabila penghuni rumah Daerah Golongan III

sebagaimana dimaksud pada huruf i s/d v meninggal

dunia, maka pengajuan permohonan pengalihan

hak/membeli atas rumah dimaksud dapat diajukan

oleh anak sah dari penghuni yang bersangkutan. 

c) Pengalihan hak atas Rumah Daerah Golongan III sebagaimana

dimaksud huruf i s/d vi tersebut di atas dilakukan dengan cara

Sewa Beli Taksiran harga rumah Daerah Golongan III

berpedoman pada nilai biaya yang digunakan untuk pembangunan rumah yang bersangkutan pada waktu penaksiran

dikurangi penyusutan menurut umur bangunan/rumah dikalikan

dengan ::

(1) 2 % setiap tahun untuk permanen.

(2) 4 % setiap tahun untuk semi permanen. 

(3) 10 % setiap tahun untuk darurat.

Dengan ketentuan setinggi-tingginya (maksimal) penyusutan

80% atau nilai sisa bangunan/rumah minimal 20 %.

Harga rumah dan tanahnya ditetapkan sebesar 50 % (lima puluhpersen) dari harga taksiran dan penilaian yang dilakukan oleh

Panitia. 

Pembayaran harga rumah dilaksanakan.secara angsuran/cicilan,

yakni:

(1) Pembayaran angsuran pertama paling sedikit 5 % (lima

persen) dari harga yang ditetapkan dan harus dibayar

penuh pada saat perjanjian sewa beli ditandatangani.

(2) Sedang sisanya diangsur paling lambat 20 (dua puluh)

tahun.

d) Permohonan membeli Rumah Daerah Golongan III.

Penjualan Rumah Daerah Golongan III milik Daerah tidak 

dapat diproses sebelum adanya Peraturan Daerah yang

mengatur penjualan rumah daerah golongan III atau diatur

dalam Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Barang Milik 

Daerah.

Proses pelaksanaan penjualan Rumah Daerah Golongan III

didasarkan atas permohonan dari Pegawai Negeri yang telah

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 21/78

 

15

mendapat persetujuan dari atasan langsungnya, dan janda/duda

sebagai dimaksud pada huruf  c) di atas.

e)  Pengelola mengkoordinir permohonan pembelian rumah

Daerah Golongan III dan secara periodik melaporkan kepadaKepala Daerah. 

(1) Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Daerah, maka

segera dibentuk Panitia Penaksir dan Panitia Penilai. 

(a)  Susunan  Panitia Penaksir dan Panitia Penilai

melibatkan unsur teknis terkait. 

(b) Susunan Personalia kedua panitia tersebut tidak boleh

dirangkap dan diusahakan agar anggota-anggota

Panitia Penilai, baikjabatan maupun pangkatnya lebih

tinggi dari pada Personalia Panitia Penaksir.

Sebagai gambaran dari kedua panitia ini dapat kita lihatdari Kepmendagri sebelumnya sebagai berikut, walaupun

demikian Kepala Daerah mempunyai kewenangan dalam

penyusunannya: 

(a) Susunan Panitia Penaksir terdiri dari unsur-unsur :

Asisten Sekretaris Daerah yang membidangi. 

Kepala Biro/Bagian Perlengkapan.

Kepala Biro Keuangan/Bagian Keuangan.

Kepala Biro Hukum/Bagian Hukum.

Kepala Biro Kepegawaian/Bagian Kepegawaian. 

Kepala Dinas Teknis.Kepala Instansi Badan Pertanahan

Nasional/Kantor Pertanahan.

(b)  Susunan Panitia Penilai terdiri dari unsur-unsur : 

Sekretaris Daerah.

Kepala Biro / Bagian Perlengkapan.

Kepala Biro Keuangan/Bagian Keuangan.

Kepala Biro Hukum/Bagian Hukum.

Kepala Biro Kepegawaian /Bagian Kepegawaian. 

Kepala Dinas Teknis.

Kepala Instansi Badan Pertanahan Nasional/ Kepala Kantor Pertanahan.

(2) Tugas Panitia Penaksir adalah meneliti dari segi antara

lain:

(a) Pembangunan dan pemilikan rumah dan atau

tanahnya. 

(b)  Keadaan fisik rumah.

(c)  Perbaikan-perbaikan yang telah dilaksanakan. 

(d) Izin penghunian.

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 22/78

 

16

(e) Persyaratan personil pegawai dari segi masa kerja,

pernah/belum membeli rumah Pemerintah dengan cara

apapun. 

(f). Menaksir harga rumah dan ganti rugi atas tanahnya

disesuaikan dengan keadaan pada saat penaksirantermasuk perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan

atas biaya Pemerintah Daerah. Apabila perbaikan

dilakukan oleh dan atas beban penghuni sendiri tidak 

diperhitungkan.

(g)  Lain-lain yang dipandang perlu.

Hasil penelitian penaksiran tersebut dituangkan dalam

bentuk Berita Acara hasil penaksiran.

(3)  Tugas Panitia Penilai adalah untuk menilai hasil

Penaksiran Panitia Penaksir tersebut di atas.

Hasil penilaian Panitia Penilai dituangkan dalam bentuk Berita Acara.

Apabila hasil penaksiran Panitia Penaksir dan hasil

penilaian Panitia Penilai tidak sama (tidak sepakat) maka

yang menetapkan/ memutuskan harga taksiran tersebut

adalah Pengelola 

f) Keputusan Kepala Daerah. 

Dengan telah terpenuhinya semua pers.yaratan yang diperlukan

yaitu:(1) Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang

penjualan Rumah Daerah Golongan III milik Daerah.

(2) Berita Acara hasil penaksiran Panitia Penaksir dan Berita

Acara hasil penilaian Panitia Penilai. 

(3) Persyaratan-persyaratan administrasi dan personil pembeli.

Selanjutnya penjualan rumah Daerah golongan III dan atau ganti

rugi atas tanah bangunannya, ditetapkan dengan Keputusan

Kepala Daerah.

Dalam Keputusan penjualan rumah Daerah Golongan III harusdengan tegas menetapkan penjualan rumah Daerah golongan III

dan termasuk tanah bangunannya atau rumahnya saja atau

tanahnya saja, kepada masing-masing pegawai, dengan

mencantumkan pula jabatannya.

Selain itu harus pula ditegaskan Pelaksanaan penjualannya

diatur dalam Surat Perjan jian Sewa Beli.

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 23/78

 

17

g)  Surat Perjanjian Sewa Beli 

Setelah dikeluarkan Keputusan Kepala Daerah tentang

penjualan rumah golongan III, dibuat Surat Perjanjian Sewa-

Beli rumah dan ganti rugi atas tanahnya yang ditandatangani

oleh Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk sebagai Pihak ke

I dan masingmasing pegawai/pembeli sebagai pihak ke II. 

Sebelum Surat Perjanjian ditanda tangani, pembeli harus

melunasi minimum 5 % dari harga jual rumah beserta

tanahnya/ganti rugi atas tanahnya yang telah ditetapkan, dan

harus disetor sepenuhnya ke Kas Daerah sebagai penerimaan

Daerah. 

Dalam Surat Perjanjian tersebut harus dicantumkan besarnya

angsuran bulanan yang sama terhadap sisa harga yang belum

dilunasi. 

Waktu pelunasan seluruh harga jualnya dilaksanakan paling

lama 20 (dua puluh) tahun. 

Apabila dilunasi dalam waktu yang lebih cepat, maka dapat

dilakukan Pelepasan hak. 

Selain itu dalam Surat Perjanjian tersebut harus dicantumkan

pula persyaratan lainnya yang dipandang perlu mengenai sanksi

yang dapat dikenakan apabila terjadi kelalaian atau pelanggaran

atas ketentuan yang berlaku. 

h)  Pelepasan hak dan penghapusan dari Buku Inventaris 

Setelah pegawai yang bersangkutan melunasi harga rumah dan

atau ganti rugi atas tanah maka Kepala Daerah menetapkan

Keputusan tentang:

(1) Pelepasan hak Pemerintah Daerah atas rumah dan atau

tanah bangunannya yang telah dijual kepada pembeli.

(2) Menetapkan penghapusan rumah dan atau tanah

bangunannya dari Buku Inventaris kekayaan milik 

Pemerintah Daerah. 

Berdasarkan Keputusan Kepala Daerah tersebut di atas, maka

atas hak/sertifikat atas tanah bangunan dapat dimohon oleh

pegawai yang bersangkutan untuk mendapatkan sesuatu hak 

pada Instansi Pertanahan setempat. 

2. Tukar-menukar 

Tukar-menukar barang milik daerah adalah pengalihan kepemilikan barang

milik daerah yang dilakukan antara pemerintah daerah dengan pemerintah

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 24/78

 

18

pusat, atau antar pemerintah daerah, atau dengan Badan Usaha Milik 

Negara/Daerah atau Badan Hukum milik pemerintah lainnya, atau dengan

pihak swasta/pihak lainnya, dengan menerima penggantian dalam bentuk 

barang, sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang. 

Tukar menukar barang milik daerah ini dilaksanakan dengan pertimbangan: 

a.  Untuk memenuhi kebutuhan operasional penyelenggaraan pemerintah.

b. Untuk optimalisasi barang milik daerah ; dan 

c.  Tidak tersedia dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. 

Tukar menukar barang milik Negara atau barang milik daerah khususnya

untuk tanah dan/atau bangunan sudah sering kita dengar dan sudah sering kita

baca dikoran-koran dengan istilah ruilslag atau  tukar   guling  dengan

bermacam persoalan dan masaalah yang mengikutinya. 

Objek dari tukar-menukar barang milik daerah yang dapat dilakukan tukar-menukarnya adalah: 

a. Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan kepada Gubernur/ 

Bupati/Walikota untuk barang milik daerah. 

b. Tanah dan/atau bangunan yang masih dipergunakan untuk 

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pengguna barang akan tetapi

tidak sesuai lagi dengan tata ruang wilayah atau penataan kota. 

c. Barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan 

Tukar menukar barang milik daerah ini dapat dilakukan dengan pihak-pihak 

sebagai berikut; 

a.  Pihak pemerintah pusat. 

b. Badan usaha milik Negara/daerah atau badan hukum milik pemerintah

lainnya. 

c.  Swasta.

Adapun alasan dilaksanakannya pelepasan hak dengan cara tukar menukar/ 

tukar guling (ruislag) antara lain disebabkan oleh; 

a.  Terkena planologi.

b. Belum dimanfaatkan secara optimal. c. Menyatukan barang/aset yang lokasinya terpencar untuk memudahkan

koordinasi dan dalam rangka efisiensi. 

d. Memenuhi kebutuhan operasional Pemerintah Daerah sebagai akibat

pengembangan organisasi.

e. Pertimbangan khusus dalam rangka pelaksanaan rencana strategis

Hankam. 

Pelepasan hak dengan alasan tersebut dilaksanakan karena dana untuk 

keperluan memenuhi kebutuhan Pemerintah Daerah tidak tersedia dalam

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 25/78

 

19

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Disamping alasan diatas

yang juga merupakan motivasi atau pertimbangan lainnya, adalah: 

a. Disesuaikan dengan peruntukan tanahnya berdasarkan Recana Umum

Tata Ruang Kota/Wilayah (RUTRK/W). 

b. Membantu kesejahteraan pegawai atau anggota DPRD dalam bentuk 

memberi kesempatan untuk membeli kaveling perumahan. 

c. Membantu instansi Pemerintah diluar Pemerintah Daerah yang

bersangkutan yang memerlukan tanah untuk lokasi kantor, Perumahan

dan untuk keperluan pembangunan lainnya.

d. Tanah dan bangunan Pemerintah Daerah yang sudah tidak cocok lagi

dengan peruntukan tanahnya tidak sesuai lagi dengan tata ruang wilayah

atau penataan kota, terlalu sempit dan bangunannya sudah tua dsb.

sehingga tidak efektif lagi untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya

dapat dilepas kepada Pihak Ketiga, dengan Pembayaran ganti rugi atau

cara tukar menukar(ruilslag/tukar guling). e. Untuk itu perlu diperhatihan hal-hal sebagi berikut; 

1). Dalam hal tukar menukar (ruilslag/tukar guling) maka nilai tukar

pada prinsipnya harus berimbang yang lebih menguntungkan

Pemerintah Daerah. 

2). Apapun yang harus dibangun Pihak Ketiga diatas tanah tersebut

harus seizin Pemerintah Daerah agar sesuai dengan peruntukan

tanahnya. 

3). Dalam hal pelepasan dengan tukar-menukar (ruilslag/tukar guling),

diperlukan Surat Perjanjian Tukar Menukar antara Pemerintah

Daerah dengan Pihak Ketiga yang bersangkutan yang mengatur

materi tukar-menukar, hak dan kewajiban masing-masing Pihak sesuai ketentuan yang berlaku.

Cara penentuan nilai Tanah dan/atau bangunan 

Nilai tanah dan/atau bangunan yang akan dilepaskan dengan ganti rugi/tukar

menukar (ruilslag/tukar guling) kepada Pihak Ketiga:

a. Nilai ganti rugi dan nilai taksiran tanah: 

1) Nilai ganti rugi tanahnya dapat ditetapkan dengan berpedoman pada

harga dasar terendah atas tanah yang berlaku setempat, untuk 

kavling perumahan, pegawai negeri, TNI, POLRI dan DPRD. 2) Sedangkan untuk Instansi Pemerintah, Koperasi dan /atau Yayasan

dapat ditetapkan dengan berpedoman pada NJOP dan/atau harga

pasaran umum tanah setempat. 

3) Nilai taksiran tanah untuk swasta harus ditetapkan dengan

berpedoman pada harga umum tanah dan berdasarkan NJOP yang

berlaku setempat. 

b. Nilai bangunannya ditaksir berdasarkan nilai bangunan pada saat

pelaksanaan penaksiran dan hasilnya dikurangi dengan nilai susut

bangunan yang diperhitungkan jumlah umur bangunan dikalikan dengan: 

1)  2 % untuk bangunan permanen. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 26/78

 

20

2)  4 % untuk bangunan semi permanen. 

3)  10 % untuk bangunan yang darurat. 

Dengan ketentuan maksimal susutnya sebesar 80 % dari nilai taksiran

(tidak dikenakan potongan sebesar 50 % seperti pada penjualan rumah

Daerah golongan III). 

c.  Proses hak atas tanah dan bangunan. 

1) Pembentukan Panitia Penaksir. 

Kepala Daerah membentuk Panitia Penaksir yang bertugas meneliti

bukti penguasaan atas tanah dan/atau bangunan: 

a) meneliti kenyataan lokasi dan keadaan lingkungan tanah

dan/atau bangunan tanah tersebut, dihubungkan dengan rencana

pelepasan hak atas tanah ditinjau dari segi sosial, ekonomi,

budaya dan kepentingan Pemerintah Daerah yang bersangkutan. b) menaksir besarnya nilai atas tanah dan/atau bangunan tersebut

dengan berpedoman pada harga dasar/umum/NJOP tanah yang

berlaku setempat dan untuk bangunannya sesuai tersebut pada

huruf e angka 2) di atas; 

c) meneliti bonafiditas dan loyalitas calon pihak ketiga dan

memberikan saran-saran kepada Kepala Daerah; dan 

d)  lain-lain keterangan yang dipandang perlu. 

Hasil penelitian Panitia Penaksir tersebut dituangkan dalam bentuk 

Berita Acara. 

1). Permohonan Persetujuan DPRD. 

Pengelola menyiapkan surat permohonan Kepala Daerah kepada

DPRD untuk mengajukan permohonan persetujuan atas rencana

pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara ganti rugi

atau cara tukar menukar (ruilslag/tukar guling) dengan melampirkan

Berita Acara hasil penaksiran Panitia Penaksir.

3) Keputusan Kepala Daerah. 

Berdasarkan persetujuan DPRD tersebut di atas selanjutnyaditetapkan Keputusan Kepala Daerah tentang pelepasan hak atas

tanah dengan ganti rugi atau tukar menukar.

Pada lampiran Keputusan Kepala Daerah tersebut di atas harus

memuat data atas tanah dan/atau bangunan yakni : Letak/alamat,

Luas dan tahun perolehan, nama dan alamat Pihak Ketiga dan

besarnya nilai ganti rugi atau nilai tukar menukar tanah dan/atau

bangunan tersebut. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 27/78

 

21

4) Pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara ganti rugi

dilakukan dengan pelelangan / tender dan apabila peminatnya hanya

satu dilakukan dengan penunjukan langsung dan dilakukan negosiasi

harga yang dituangkan dalam Berita Acara. 

5) Pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara tukar

menukar dilakukan langsung dengan Pihak Ketiga (tidak dilakukan

pelelangan/tender) dan dilakukan negosiasi harga yang dituangkan

dalam Berita Acara. 

6) Teknis pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan: 

a)  Perjanjian antara Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga. 

Pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara tukar

menukar (ruilslag) dimaksud harus diatur dalam Surat

Perjanjian Bersama antara Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga. 

Dalam Surat Perjanjian Bersama tersebut harus dicantumkan

secara jelas mengenai data tanah dan/atau bangunan, hak dan

kewajiban kedua belah pihak, ketentuan mengenai sanksi dan

ketentuan lain yang dipandang perlu. 

Pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara

pembayaran ganti rugi harus dilengkapi dengan Surat

Pernyataan dari Pihak Ketiga mengenai kesediaan menerima

pelepasan tanah dan/atau bangunan tersebut denganpembayaran ganti rugi sesuai ketentuan yang berlaku yang

dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima. 

b) Penghapusan tanah dan/atau bangunan dari Buku Inventaris.

Setelah selesai pelaksanaan ketentuan dimaksud dalam Surat

Perjanjian Bersama dan Surat Pernyataan Berita Acara Serah Terima

tersebut, maka: 

a) apabila mengenai tanah kapling untuk rumah pegawai, harus

ditegaskan dalam Keputusan Kepala Daerah tentang pelepasanhak Pemerintah Daerah atas tanah tersebut dan menghapuskan

tanah tersebut dari Buku Inventaris. 

Selanjutnya sertifikat hak atas tanah bagi masing-masing

pegawai yang bersangkutan baru dapat diproses melalui Kantor

Pertanahan setempat. 

b) apabila mengenai tanah dimaksud pada huruf a di atas, maka

sertifikat atas tanah yang dilepaskan kepada Pihak Ketiga dapat

diselesaikan melalui Kantor Pertanahan setempat berdasarkan

Keputusan Kepala Daerah yang bersangkutan tentang pelepasan

hak atas tanah dan/atau bangunan Pemerintah Daerah dimaksud

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 28/78

 

22

dan menghapuskan tanah dan/atau bangunan tersebut dari Buku

Inventaris . 

3. Hibah 

Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang pemerintah daerah kepada

pemerintah pusat, atau antar pemerintah daerah, atau kepada pihak lain tanpa

memperoleh penggantian. 

Penghibahan barang milik daerah ini dilakukan dengan Keputusan Kepala

Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) dengan memperhatikan dan

mempertimbangkan kepentingan (Pasal 58 Peraturan Pemerintah No.6 Tahun

2006 dan Pasal 78 Permendagri No.17 Tahun 2007) sebagai berikut; 

a.  Untuk kepentingan sosial, 

b. Untuk keagamaan,c.  Untuk kemanusiaan,

d. Dan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah. 

Barang milik daerah yang akan dihibahkan itu harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut: 

a. Bukan merupakaan barang rahasia Negara. 

b. Bukan merupakan barang yang menguasai hajat hidup orang banyak.

c. Tidak digunakan lagi dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Barang milik daerah yang dapat dihibahkan ini berlandaskan Pasal 59

Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 dan Pasal 79 Permendagri No.17

Tahun 2007 dapat berupa:

a. Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan oleh Kepala SKPD

kepada Kepala Daerah. 

b. Tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya direncanakan

untuk dihibahkan. 

c. Barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan yang telah

diserahkan oleh Kepala SKPD kepada Kepala Daerah melalui Pngelola.

d. Selain tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannyadirencanakan untuk dihibahkan.

Wewenang dalam penetapan pemberian Hibah adalah: 

a. Penetapan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat

 persetujuan  DPRD bagi tanah dan/atau bangunan pada   point 1. diatas,

kecuali bagi tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan

persetujuan DPRD sebagai tercantum dalam Pasal 58 ayat (2)

Permendagri No.17 Tahun 2007. 

b. Penetapan dengan Keputusan Kepala Daerah bagi tanah dan/atau

bangunan pada point 2. diatas. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 29/78

 

23

c. Penetapan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat

 persetujuan DPRD bagi hibah pada  point 3. diatas kalau nilainya diatas 

Rp.5.000.000.000,-(lima milyar rupiah), kalau nilainya kurang dari itu

ditetapk an tanpa meminta persetujuan DPRD. 

d. Dilaksanakan oleh Pengguna setelah mendapat persetujuan dari

Pengelola, bagi hibah pada point 4. diatas. 

PELAKSANA, PERSETUJUAN DAN PENETAPAN TERHADAP

BARANG/ASET YANG AKAN DIHIBAHKAN 

No. Jenis barang/aset 

Penetapan

yang akan

dihibahkan

oleh 

Hibah

dilaksanakan

oleh 

Persetujuan

oleh 

1. Tanah dan/ataubangunan 

Kepala Daerah  Pengelolabarang 

DPRD 

2.Tanah dan/atau

bangunan dari

awalnya utk hibah 

Kepala DaerahPengelola

barang Kepala Daerah 

3.

Selain tanah dan/ 

atau bangunan

>Rp.5.000.000.000,-

<Rp.5.000.000.000,-

Kepala Daerah

Kepala Daerah Pengelola DPRD 

---------- 

4.Selain tanah dan/ 

atau bangunan 

Pengguna  Pengguna  Pengelola 

Untuk pelaksanaan hibah bagi tanah dan/atau bangunan seperti yang

dimak sud pada 1 dan 2 tersebut (tanah dan/atau bangunan, tanah dan/atau

bangunan dari pengadaannya untuk dihibahkan) diatas dilaksanakan dengan

ketentuan sebagai berikut: 

a. Pengelola barang mengajukan usul hibah kepada Kepala Daerah disertai

alasan/pertimbangan, kelengkapan data. 

b. Kepala Daerah membentuk Tim untuk meneliti dan mengkaji

berdasarkan pertimbangan dan syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal

58 PP. No.6 Tahun 2006.atau Pasal 78 ayat (2) Permendagri No.17Tahun 2007

c. Apabila memenuhi syarat sesuai dengan peraturan yang berlaku, Kepala

Daerah dapat mempertimbangkan untuk menetapkan dan/atau

menyetujui tanah dan/atau bangunan yangakan dihibahkan, dan kalau

yang memerlukan persetujuan DPRD maka Kepala Daerah mengajukan

permohonan persetujuan dari DPRD. berpedoman pada ketentuan Pasal

46 ayat (2) dan Pasal 48 ayat (2) dari PP No.6 Tahun 2006. 

d. Setelah mendapat persetujuan DPRD, ditindak lanjuti dengan Surat

Keputusan Penghapusan oleh Kepala Daerah atas tanah dan/atau

bangunan dimaksud dan dituangkan dalam Berita Acara Hibah; 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 30/78

 

24

e. Pengelola barang melaksanakan hibah dengan berpedoman pada Surat

Keputusan Kepala Daerah 

f. Pelaksanaan serah terima barang yang dihibahkan harus dituangkan

dalam berita acara serah terima barang.

Untuk mudahnya dapat dilihat pada gambar dari flow-chart berikut ini: 

Gambar 2.2

Proses hibah tanah dan/atau bangunan

 Untuk melaksanakan hibah bagi barang milik daerah selain tanah dan/atau

bangunan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pengguna barang mengajukan usulan kepada Pengelola Barang disertai

alasan/pertimbangan, kelengkapan data, dan hasil pengkajian tim intern

instansi pengguna barang.

b. Pengelola barang meneliti dan mengkaji berdasarkan pertimbangan dan

syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 PP. No.6 Tahun 2006

diatas.

c. Apabila memenuhi syarat sesuai dengan peraturan yang berlaku,

pengelola barang dapat mempertimbangkan untuk menyetujui sesuai

batas kewenangannya 

d. Pengguna barang melaksanakan hibah dengan berpedoman pada

persetujuan Pengelola barang.e. Pelaksanaan serah terima barang yang dihibahkan harus dituangkan

dalam Berita Acara serah terima barang. 

 

Pengelola

barang Gubernur/Bupati 

 /Walikota  DPRD 

Mengajukan

usul hibah melaksanakan

hibah 

Berita Acara

serah terima

menerima persetujuan 

mengkaji dan memper-

timbangkan berdasarkan

Psl.58 PP.No.6 Th, 2006 

menetapkan/menyetujui

mengkaji dan memper-

timbangkan

menetapkan/menyetujui

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 31/78

 

25

Gambar2.3 

Flow-chart proses hibah selain tanah dan/atau bangunan 

4. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 

a. Pengertian tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 

Penyertaan modal pemerintah daerah adalah pengalihan kepemilikan

barang milik daerah yang semula merupakan kekayaan yang tidak 

dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan

sebagai modal/saham daerah pada badan usaha milik Negara/daerah atau

badan hukum lainnya.

Penyertaan modal pemerintah daerah atas barang milik daerah dilakukan

dalam rangka pendirian, pengembangan, dan peningkatan kinerja badan

usaha milik daerah atau badan hukum lainnya yang dimiliki olehPemerintah dan Swasta.

Penyertaan modal pemerintah daerah atas barang daerah dilakukan

dengan pertimbangan sebagai berikut: 

1). Barang milik daerah yang dari awal pengadaannya sesuai dokumen

penganggaran diperuntukkan bagi badan usaha milik daerah atau

badan hukum lainnya yang dimiliki daerah dalam rangka penugasan

pemerintah; atau 

2). Barang milik daerah tersebut akan lebih optimal apabila dikelolaoleh badan usaha milik daerah atau badan hukum lainnya yang

dimiliki daerah baik yang sudah ada maupun yang akan dibentuk. 

Usaha pemerintah dalam penghapusan barang milik daerah yang akan di

tanamkan dalam penyertaan modal pemerintah daerah atau di PMP kan

(Penanaman Modal Pemerintah) harus memenuhi syarat-syarat

pengajuan yakni: 

1). Barang milik daerah tersebut tercatat dalam buku inventaris sebagai

aset daerah. 

Pengguna

barang Pengelola Barang 

Pengguna

barang Kalau

disetujui 

Mengajukan

usul hibah menerima persetujuan 

melaksanakan hibah 

Berita Acara serah terima

barang 

mengkaji dan memper

timbangkan berdasarkan

Psl.58 PP No. 6 Th, 2006 

menetapkan/menyetujui

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 32/78

 

26

2). Penyertaan modal pemerintah hanya diperuntukkan bagi BUMN/D

atau badan hukum lainnya dimiliki Negara. 

3). Barang milik daerah eks proyek harus sudah diaudit oleh BPKP dan

telah ditetapkan status sementara. 

Penyertaan modal pemerintah daerah atas barang milik daerah dapat

berupa: 

1) Tanah dan/atau bangunan milik daerah yang telah diserahkan oleh

Pengguna kepada Kepala Daerah melalui pengelola barang.

2) Tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya

direncanakan untuk disertakan sebagai modal pemerintah daerah

sesuai tercantum dalam dokumen penganggaran. 

3) Barang milik daerah lainnya selain tanah dan/atau bangunan. 

Kepala Daerah menetapkan barang milik daerah berupa tanah dan/atau

bangunan yang akan dijadikan untuk penyertaan modal daerah sesuai

batas kewenangannya. 

b. Tata Cara Pelaksanaan Penyertaan Modal Daerah atas Tanah

dan/atau Bangunan 

Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan oleh Pengguna, ataupun

tanah dan/atau bangunan yang dibawah pengawasan langsung Pengelola

yang menurut Pengelola dapat diikut sertakan dalam penanaman Modal

Daerah maka dapat diajukan/diusulkan kepada Kepala Daerah untuk itu

sebagai berikut:

1) Pengelola mengajukan usul penyertaan modal Pemerintah Daerah

atas tanah dan/atau bangunan kepada Kepala Daerah disertai alasan

pertimbangan serta kelengkapan data; 

2) Kepala Daerah membentuk Tim untuk meneliti dan mengkaji usul

yang disampaikan oleh pengelola; 

3) Apabila Kepala Daerah menyetujui atas rencana penyertaan modal

tersebut, selanjutnya Kepala Daerah mengajukan permohonan

persetujuan kepada DPRD untuk menghapus/memindahtangankan

aset tersebut yang akan dijadikan sebagai penyertaan modal; 

4) Setelah mendapat persetujuan DPRD, Kepala Daerah menetapkanpenghapusan terhadap aset tersebut, selanjutnya pengelola

menyiapkan rancangan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal

Daerah; 

5) Setelah Peraturan Daerah ditetapkan, selanjutnya dilakukan

penyerahan barang dengan Berita Acara Serah Terima kepada pihak 

ketiga selaku mitra penyertaan modal daerah; 

6) Pelaksanaan penyertaan modal sesuai peraturan perundang-

undangan. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 33/78

 

27

c.  Tata Cara Penyertaan selain tanah dan/atau bangunan: 

Dalam hal Pengguna mempunyai aset selain tanah dan/atau bangunan

yang menurut pertimbangannya dapat diikut sertakan dalam Penyertaan

Modal Pemerintah Daerah, maka diajukan kepada Pengelola Barang

sebagai berikut: 

1) Pengguna barang mengajukan usul kepada Kepala Daerah melalui

pengelola disertai alasan pertimbangan dan kelengkapan data dan

hasil kajian Tim intern Instansi pengguna. 

2) Pengelola melakukan penelitian dan pengkajian dan apabila

memenuhi syarat, pengelola dapat mempertimbangkan untuk 

menyetujui usul dimaksud sesuai batas kewenangannya. 

3) Hasil penelitian dan kajian tersebut di atas, pengelolamenyampaikan kepada Kepala Daerah dan apabila Kepala Daerah

menyetujui, selanjutnya pengelola menyiapkan rancangan Peraturan

Daerah dan disampaikan kepada DPRD. 

4) Setelah Perda ditetapkan, pengguna melakukan penyerahan barang

kepada pihak ketiga dan dituangkan dalam Berita Acara Serah

Terima 

d.  Laporan pemindahtangan 

Pemindahtanganan yang meliputi penjualan, tukar-menukar, hibah danpenyertaan modal, Kepala Daerah melaporkan kepada Menteri Dalam

Negeri selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah ditetapkan

Keputusan Penghapusan. 

C. Latihan-I/Study Kasus

Latihan pendalaman materi dari pokok bahasan yang telah disampaikan; 

Study kasus;

 

Suatu persil tanah dan bangunan suatu instansi pemerintah tidak memenuhi lagiRencana Tata Ruang Kota (RUTK) dan instansi tersebut tidak memakai lagi

karena sudah mempunyai lokasi yang baru dengan bangunan yang baru dibangun 2

tahun yang lalu. Tanah dan bangunan tersebut diperkirakan bernilai sekitar Rp.

8.000.000.000, 00.

Sebagai pemegang Eselon IV yang diserahi tanggung jawab dalam pengurusan

barang inventaris pada SKPD nya Apakah yang harus Saudara lakukan untuk itu

dan tolong dijelaskan selengkapnya sebagai bahan usulan ke Pengelola Barang

sampai kegiatan itu selesai?

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 34/78

 

28

D. Rangkuman

1. Bentuk -bentuk pemindahtanganan aset pemerintah daerah bisa berupa:

penjualan, tukar-menukar, hibah ataupun penyertaan modal pemerintah. 

2. Pemindahatanganan tanah dan bangunan harus atas persetujuan DPRD

kecuali bila tidak sesuai lagi dengan RUTR, dihapuskan karena sudah ada

anggaran pengganti, diperunukan bagi PNS, diperuntukkan bagi kepentingan

umum atau dikuasai Negara berdasarkan keputusan pengadilan yang

berkekuatan hokum tetap atau ketentuan perundang-undangan. 

3. Pemindahtanganan tanah dan atau bangunan yang bernilai sampai

Rp.5.000.000.000,- (Lima milyar rupiah) atas persetujuan

Gubernur/Bupati/Wako, diatas itu atas persetujuan DPRD. 

4. Penjualan aset daerah berupa tanah dan bangunan perumahan (rumah

Golongan III) dan kenderaan dinas diatur dengan peraturan tersendiri.

5. Pemindahatanganan secara tukar guling (ruislag), hibah serta untuk 

penyertaan modal pemerintah dapat juga dilakukan sesuai dengan ketentuandan peraturan untuk itu. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 35/78

  

29

BAB III 

PENGHAPUSAN BARANG/ASET MILIK DAERAH 

A.  Maksud dan tujuan penghapusan barang/aset milik daerah 

Penghapusan barang milik daerah adalah tindakan menghapus barang

Pengguna/Kuasa Pengguna dan penghapusan barang milik daerah dari Daftar

Inventaris Barang Milik Daerah dengan menerbitkan Surat Keputusan KepalaDaerah tentang Penghapusan Barang Milik Daerah.

Surat Keputusan Kepala Daerah tentang Penghapusan Barang Milik Daerah akan

membebaskan pengguna dan/atau kuasa pengguna barang dan/atau pengelola

barang dari tanggung jawab administrasi dan tanggungjawab fisik atas barang

yang berada dalam penguasaannya. 

Masalah penghapusan barang/aset kekayaan milik pemerintah daerah bukanlah

masaalah yang bisa dianggap sepele karena bila suatu barang dalam pengurusan

dan penguasaannya tidak memperhatikan terhadap masaalah penghapusan yang

seharusnya wajib dilaksanakan secara konsekwen maka barang yang sudahwaktunya/seharusnya dihapus, tetapi karena suatu alasan tertentu tidak 

dilaksanakan penghapusannya akan dapat: 

1. Menambah beban/kerugian dalam pemeliharaan, perawatan, penyimpanan dan

pengamanannya. 

2. Membebani gudang/ruangan penyimpanan dengan tumpukan barang rusak,

tak terpakai dan daluarsa, dan membebani lingkungan dengan polusi.

3. Merusak lingkungan hidup atau lingkungan kerja. 

4. Membebani terus dalam penatausahaannya, dan sebagainya.

5. Sedangkan hasil penjualan dari barang-barang yang dihapuskan dapat

merupakan sebagian dari penerimaan daerah.

Untuk menghindari hal-hal tersebut maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah

harus melaksanakan penghapusan barang berdasarkan aturan yang ditentukan

untuk itu. 

Penghapusan didasarkan kepada Keputusan dari Pejabat yang berwewenang untuk 

menghapus barang dari inventaris (Buku Inventaris) dengan tujuan membebaskan

staff Pengurus barang terhadap barang yang berada dibawah pengurusannya dan

penguasaannya sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dari: 

Peserta setelah menerima pembelajaran Bab.III ini diharapkanakan memahami dan mampu menjelaskan tentang maksud dan

tujuan penghapusan aset/barang milik daerah serta dasar-dasar 

 per timbangan, wewenang, cara dan proses pelaksanaannya dan

mampu untuk melaksanakannya. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 36/78

 

30

1. Pertanggung jawaban administrasi barang. 

2. Pertanggung jawaban fisik barang

Penghapusan barang milik daerah meliputi Permendagri No.17 Tahun 2007 Pasal

53: 

1. Penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna,

dilakukan dalam hal barang milik daerah dimaksud sudah tidak berada dalam

  penguasaan pengguna/kuasa pengguna barang*). Penghapusan tersebut

dilakukan dengan penerbitan Surat Keputusan Penghapusan dari: Pe

ngelola Barang setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah.

2. Penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah, dilakukan dalam hal

barang milik daerah dimaksud sudah beralih kepemilikannya, terjadi

pemusnahan atau karena sebab-sebab lain. Penghapusan tersebut dilakukan

dengan penerbitanSurat Keputusan Penghapusan

dariKepala Daerah.

 

Barang milik daerah sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna/kuasa

pengguna barang disebabkan karena: 

1. Penyerahan kepada pengelola barang; 

2. Pengalihgunaan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan kepada

pengguna barang lain, ataupun kepada pihak lain; 

3. Pemusnahan; 

4. Sebab-sebab lain: karena hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap, mencair. 

B.  Dasar Pertimbangan Penghapusan Barang/Aset 

Penghapusan barang/aset dilakukan berdasarkan pertimbangan atas alasan-alasan

sebagai berikut: 

1. Untuk barang bergerak 

Barang bergerak dapat dipertimbangkan untuk disarankan/diusulkan

penghapusannya berdasarkan pertimbangan teknis, pertimbangan ekonomis

dan pertimbangan karena hilang/kekurangan sebagai berikut: 

a.  Pertimbangan teknis, antara lain: 

1)  Secara fisik barang tidak dapat dipergunakan karena rusak berat, dan

tidak ekonomis bila diperbaiki.

2)  Secara teknis tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi. 

3)  Telah melampaui batas waktu kegunaannya/kadaluarsa 

4) Karena penggunaan biasa mengalami perubahan dalam spesifikasi

seperti terkikis, aus dan lain-lain.

5) Selisih kurang dalam timbangan/ukuran disebabkan penggunaan/ 

susut dalam penyimpanan/pengangkutan. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 37/78

 

31

b. Pertimbangan ekonomis, antara lain: 

1)  Karena berlebih (surplus, ekses) 

2) Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daerah apabila dihapus

karena biaya operasional dan pemeliharaannya lebih besar dari

manfaat yang diperoleh. 

c. Karena hilang/kekurangan Penyimpan atau kerugian yang disebabkan: 

1)  Kesalahan atau kelalaian Penyimpan dan/atau Pengurus Barang. 

2)  Diluar kesalahan/kelalaian Penyimpan dan/atau Pengurus Barang

3)  Mati, bagi tanaman atau ternak/hewan. 

4)  Karena kecelakaan atau alasan tidak terduga (force majeure).

2. Untuk barang yang tak bergerak 

Barang yang tak bergerak dapat atau perlu dipertimbangkan untuk diusulkan

penghapusannya atas pertimbangan sebagai berikut:

a. Rusak berat; terkena bencana alam, force majeure atau Idle (tak 

digunakan lagi). 

b. Tidak dapat digunakan secara optimal (idle)

c. Terkena program planologi kota.

d. Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas. 

e. Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan koordinasi. 

f. Pertimbangan dalam rangka pelaksanan rencana strategis Hankam.

Wewenang penghapusan barang milik daerah berupa barang tidak bergerak 

seperti: tanah dan/atau bangunan, dan barang bergerak seperti: kendaraanperorangan dinas, kendaraan dinas operasional, ditetapkan dengan Keputusan

Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan dari DPRD, sedangkan untuk 

barang-barang inventaris lainnya cukup ditetapkan dengan Keputusan Kepala

Daerah. 

Barang daerah yang status hukumnya sudah berubah harus dihapus dari

Daf tar Inventaris Daerah tersebut

C.  Wewenang penghapusan barang milik daerah 

Penghapusan barang milik Daerah berupa barang tidak bergerak seperti tanah

dan/atau bangunan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah

mendapat persetujuan DPRD. 

Sedangkan untuk barang-barang inventaris lainnya selain tanah dan/atau bangunan

sampai dengan  Rp. 5.000.000.000,-00 (lima milyar rupiah) dilakukan oleh

Pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah. 

Penghapusan barang milik daerah dengan tindak lanjut pemusnahan dilaksanakan 

oleh Pengguna Barang  dengan keputusan dari Pengelola Barang  setelah

mendapat  persetujuan dari Kepala Daerah dan dituangkan dalam Berita Acara

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 38/78

 

32

Pemusnahan dan dilaporkan kepada Kepala Daerah. Penghapusan barang milik 

daerah secara khusus (bangunan yang membahayakan keselamatan jiwa)

ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

D. Pelaksanaan penghapusan barang milik daerah 

Pelaksanaan penghapusan barang milik daerah ini terlaksana merupakan sebab

akibat atau sebagai tindak lanjut dari:

1. Pemindahtanganan/ dalam rangka menjalankan putusan pengadilan yang telah

memiliki kekuatan hukum tetap.

2. Penghapusan itu sendiri seperti: penjualan, tukar-menukar, hibah, dan

penyertaan modal pemerintah daerah. 

3. Dengan tindak lanjut pemusnahan yang dilakukan apabila barang milik daerah

tersebut; 

a. Tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan tidak dapatdipindahtangankan, atau

b. Alasan lain sesuai ketentuan perundang-undangan 

4. Hilang, kecurian, terbakar, banjir, gempa,  post -majeura lainnya, susut,

menguap, mencair. 

1. Penghapusan barang-barang yang mempunyai nilai ekonomis

Untuk pelaksanaan penghapusan barang milik daerah bagi barang-barang

yang masih mempunyai nilai ekonomis dapat dilakukan dengan cara: 

a.  Penjualan. 

b. Pelelangan. 

c.  Disumbangkan/dihibahkan. 

d. Guna susun. 

Pelelangan dapat dilakukan melalui Kantor Lelang Negara setempat, atau

melalui Panitia Pelelangan Terbatas/Penjualan barang yang dibentuk dengan

Keputusan Kepala Daerah, dan hasil penjualan/pelelangan tersebut harus

disetor sepenuhnya ke Kas Daerah. Keanggotaan Panitia

Pelelangan/Penjualan barang tersebut dapat sama dengan keanggotaan Panitia

Penghapusan. 

2. Penghapusan Barang-Barang Yang Tidak Mempunyai Nilai Ekonomis 

Penghapusan barang milk daerah dengan tindak lanjut pemusnahan 

dilakukan apabila barang milik daerah dimaksud: 

a. Ttidak dapat digunakan atau tidak dapat dimanfaatkan lagi dan tidak 

dapat dipindah tangankan, atau 

b. Alasan lain sesuai ketentuan perundang-undangan. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 39/78

 

33

Penghapusan barang-barang yang tidak mempunyai nilai ekonomis ini

dilakukan dengan cara pemusnahan yang dilaksanakan oleh Pengguna dengan

keputusan dari Pengeloa Barang setelah mendapat persetujuan dari Kepala

Daerah, pelaksanaan pemusnahan dituangkan dalam Berita Acara

Pemusnahan dan dilaporkan kepada Kepala Daerah

3. Penghapusan secara khusus 

Khusus mengenai pelaksanaan penghapusan gedung milik Daerah yang harus

segera dibangun kembali(rehab total) sesuai dengan peruntukan semula serta

sifatnya mendesak dan membahayakan, penghapusannya dit etapkan dengan

Keputusan Kepala Daerah. Dalam keadaan bangunan yang membahayakan

keselamatan jiwa dapat dilakukan pembongkaran lebih dahulu sambil

menunggu Keputusan Kepala Daerah. 

Alasan-alasan pembongkaran bangunan gedung dimaksud adalah: a. Rusak berat yang disebabkan oleh kondisi konstruksi bangunan gedung

sangat membahayakan keselamatan jiwa dan mengakibatkan robohnya

bangunan gedung tersebut. 

b. Rusak berat yang disebabkan bencana alam force majeure, seperti gempa

bumi, banjir, angin topan, kebakaran dan yang sejenis. 

E. Proses Penghapusan barang milik daerah

1. Panitia Penghapusan Barang Milik Daerah 

Dalam pelaksanaan proses penghapusan barang milik daerah dimulai dengan

pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik Daerah yang dibentuk 

dengan Keputusan Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/ Walikota) yang susunan

personilnya terdiri dari unsur teknis terkait.

Mengenai susunan dan unsur personilnya tidak dijelaskan dalam Permendagri

No.17 Tahun 2007, maka tidak ada salahnya kita tinjau unsur terkait dari

Kepmendagri terdahulu yaitu sebagai beriku:

a. Asisten Sekretaris Daerah (Sek da) yang membidangi; 

b. Biro/Bagian Perlengkapan;c.  Biro Keuangan/Bagian Keuangan;

d. Biro hukum/Bagian Hukum;

e.  Kepala Dinas/Instansi Teknis yang membidangi;

f.  Kepala Unit/Karo/Kabag terkait;

g. Kepala Unit Pemakai Barang.

2. Tugas Panitia Penghapusan 

Adapun Tugas Panitia Penghapusan adalah meneliti kondisi barang-barang

yang diajukan untuk dihapuskan, baik dari pemilikan, administrasi, pengguna,

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 40/78

 

34

kerusakan maupun data lainnya yang dipandang perlu, atau dengan kata lain

Panitia Penghapusan bertugas antara lain:

a. Memeriksa/meneliti kondisi barang yang akan dihapuskan meliputi:

1)  Meneliti barang yang akan dihapus 

2)  Meneliti kondisi barang yang akan dihapus 

3) Menetapkan perkiraan nilai barang yang akan dihapus 

4)  Membuat Berita Acara Pemeriksaan 

b. Menyelesaikan kelengkapan administratif usul penghapusan. 

c Menyusun rencana penghapusan. 

d. Mengajukan usulan penghapusan kepada Pengelola Barang. 

e. Mengajukan pelaksanaan pelelangan barang melalui Kantor Lelang

setempat. 

f.  Membuat Laporan pelaksanaan penghapusan. 

g. Laporan harus disampaikan Panitia Penghapusan kepada Pejabat yang

menerbitkan Surat Keputusan Penghapusan selambat-lambatnya 30 harisetelah serah terima dilakukan. 

Hasil penelitian panitia dituangkan dalam bentuk Berita Acara dengan

melampirkan data-data barang tersebut tentang kerusakan, laporan hilang dari

kepolisian, surat keterangan sebab kematian (hewan) dan lain-lain.

Selanjutnya Pengelola Barang mengajukan permohonan persetujuan kepada

Kepala Daerah mengenai rencana penghapusan barang dimaksud dengan

melampirkan Berita Acara hasil penelitian Panitia Penghapusan. 

Setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah, penghapusan ditetapkan denganSurat Keputusan Pengelola atas nama Kepala Daerah, juga menetapkan cara

penjualan dengan cara lelang umum melalui Kantor Lelang Negara atau

lelang terbatas dan/atau disumbangkan/dihibahkan atau dimusnahkan. 

Apabila akan dilakukan lelang terbatas, Kepala Daerah membentuk Panitia

Pelelangan Terbatas untuk melaksanakan penjualan/pelelangan terhadap

barang yang telah dihapuskan dari Daftar Inventaris Barang Milik Daerah. 

Khusus penghapusan untuk barang bergerak karena rusak berat dan tidak 

dapat dipergunakan lagi seperti alat Kantor dan Alat Rumah Tangga yang

sejenis termasuk kendaraan khusus lapangan seperti Alat Angkutan berupakendaraan Alat Berat, Mobil Jenazah, Truk, Ambulance atau kendaraan

lapangan lainnya ditetapkan penghapusannya oleh Pengelola setelah

mendapat persetujuan Kepala Daerah. 

Selanjutnya Kepala Daerah mengajukan permohonan dimintakan persetujuan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tentang penghapusan barang-

barang dimaksud yang memerlukan persetujuan DPRD dengan melampirkan

Berita Acara hasil penelitian Panitia Penghapusan. 

Setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),

penghapusan ditetapkan denganSurat Keputusan Kepala Daerah

, juga

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 41/78

 

35

menetapkan cara penjualan dengan cara lelang umum melalui Kantor Lelang

Negara atau lelang terbatas dan atau disumbangkan/dihibahkan atau

dimusnahkan. 

3. Tatacara pelaksanaan penjualan

a. Pembentukan Panitia Penghapusan

b. Penyiapan data barang yang diusulkan penghapusan meliputi:

1)  Jenis barang 

2)  Klasifikasi barang 

3)  Harga jual yang ditetapkan Panitia 

4) Ukuran barang

5) Jumlah barang

c. Menghubungi kantor lelang guna menetapkan Hari dan Tanggal

pelaksanaan pelelangan 

d. Pengumumane.  Pelaksanaan Pelelangan 

f.  Risalah Lelang 

g. Penyetoran hasil penjualan barang milik daerah ke Kas Daerah. 

Apabila akan dilakukan lelang terbatas, maka harus dibentuk  Panitia

Pelelangan terhadap barang yang telah dihapuskan dari Daftar Inventaris

dengan Surat Keputusan Kepala Daerah. 

Khusus penghapusan untuk barang bergerak karena rusak berat dan tidak 

dapat dipergunakan lagi seperti alat- alat kantor dan alat rumah tangga yang

sejenis termasuk kendaraan khusus lapangan seperti alat angkutan berupakendaraan alat berat, mobil jenazah, truk, ambulance atau kendaraan lapangan

lainnya penghapusannya ditetapkan dengan Keputusan Kepala  Daerah 

 tanpa persetujuan DPRD.

Proses penghapusan barang Daerah berupa kendaraan Dinas operasional

perkantoran dan kendaraan operasional khusus seperti Truck, Ambulance,

alat-alat besar, rumah/bangunan dan tanah bangunan (karena rusak berat)

dilaksanakan sebagai berikut:

a. Penghapusan alat-alat angkutan dan alat-alat besar, penelitiannya

dilaksanakan oleh Panitia Penghapusan Barang. Hasil penelitian PanitiaPenghapusan dituangkan kedalam Berita Acara dengan dilampiri hasil

pengujian dari Instansi Teknis berwewenang. 

b. Penghapusan rumah/bangunan dan tanah-tanah atau rumah/bangunan,

penelitian dilakukan oleh Panitia Penghapusan. Hasil penelitian

dituangkan dalam bentuk Berita Acara, dengan dilampiri hasil pengujian

dari Instansi Teknis yang berwewenang. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 42/78

 

36

DAFTAR USULAN BARANG YANG AKAN DIHAPUS

SKPD  : …… 

KAB/KOTA

…………..  : …… 

PROVINSI  : …… 

No.  Nama Barang No. Kode

Barang 

No. Kode

Lokasi 

Merk/ 

 Type

Dokumen 

Kepemilikan 

Tahun

Beli/  

Pembelian 

Harga 

Perolehan 

Keadaan 

Barang 

(B,KB,RB) 

Keterangan 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 

…………………………………….. 

MENGETAHUI  PENGURUS BARANG KEPALA SKPD 

(……………………………..)  (…………………………...) 

NIP…………………………..  NIP ………………………. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 43/78

 

37

F. Latihan-II

Latihan pada session ke- 5 (terakhir)

 Latihan/Workshop pendalaman materi;

Study kasus dan solusi pemecahan masalahnya serta konsep cara pelaksanaannya. 

Suatu persil tanah beserta bangunan berada dalam suatu areal kota madya milik 

suatu instansi dan masih digunakan dan diperlukan untuk pelaksanaan tugas pokok 

dan fungsi instansi yang bersangkutan. Bangunan itu kondisi letaknya tak cocok 

lagi untuk kegiatan instansi yang bersangkutan dan juga tidak memenuhi lagi

dalam Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK). Dan anggaran belum

memungkinkan untuk membeli tanah yang baru serta untuk pembangunan kantor

yang baru. 

Carikan solusi pemecahannya serta cara pelaksanaan dari solusi yang

dimaksudkan !

G. Rangkuman

1. Penghapusan barang milik daerah adalah tindakan menghapus barang milik 

daerah dari daftar barang dengan menerbitkan Surat Keputusan dari pejabat

yang berwewenang untuk membebaskan pengguna dan/atau kuasa pengguna

barang dan/atau pengelola barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya. 

2. Penghapusan barang/aset dilakukan berdasarkan pertimbangan atas alasan-

alasan sebagai berikut: 

3. Untuk barang bergerak .

a.  Pertimbangan teknis.

b. Pertimbangan ekonomis.

c.  Karena hilang/kekurangan perbendaharaan atau kerugian.

4. Untuk barang yang tak bergerak .Barang yang tak bergerak dapat atau perlu dipertimbangkan untuk diusulkan

penghapusannya atas pertimbangan sebagai berikut:

a. Rusak berat; terkena bencana alam, force majeure atau Idle (tak 

digunakan lagi). 

b. Terkena program planologi. 

c.  Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas. 

d. Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan koordinasi. 

e.  Pertimbangan dalam rangka pelaksanan rencana strategis Hankam. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 44/78

 

38

5. Wewenang perobahan status hukum barang milik daerah khususnya

penghapusan barang milik daerah berada di tangan Kepala Daerah ditetapkan

dengan Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan dari DPRD,

sedangkan untuk barang-barang inventaris lainnya cukup ditetapkan dengan

Keputusan Kepala Daerah. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 45/78

   DAFTAR PUSTAKA 

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara 

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara 

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 Tentang Rumah Negara/Tata cara

penjualan rumah Negara.

Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 Tentang Hibah kepada Daerah 

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan barang milik 

Negara/Daerah. 

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penilaian

Barang Daerah.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 153 Tahun 2004 Tentang Pedoman

Pengelolaan Barang Daerah yang dipisahkan.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana

dan Prasarana Kerja Pemda.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman

TeknisPengelolaan Barang Milik Daerah

Surat Keputusan Menteri Keuangan No.SE-187/MK-2/2003 Ttg Penjualan Kendaraan

Dinas. 

Surat Edaran Direktorat Jenderal Anggaran Nomor SE-144/A/2002 Tentang Petunjuk 

Teknis Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan Barang Inventaris Milik Negara.

ANWAR SULAIMAN, Drs. H, (2000),  Manajemen Aset Daerah, STIA LAN Press,

Jakarta.DOLI, D. SIREGAR, (2004),  Manajemen Aset , Satyatama Graha Tara, Jakarta.16. 

SADEWO, Drs. R.M, (1999), Pembinaan Administrasi Barang Milik/Kekayaan

 Negara, CV. Panca Usaha, Jakarta. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 46/78

  

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 47/78

   LAMPIRAN 1. 

GUBERNUR /BUPATI/WALIKOTA …….. 

KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTAS…………….. 

NOMOR

TENTANGPEMBENTUKAN PANITIA PENGHAPUSAN BARANG INVENTARIS

MILIK PEMERINTAH PROVINSI /KABUPATEN/KOTA ……… 

GUBERNUR /BUPATI/WALIKOTA ................ 

Menimbang  : 1.  bahwa barang milik Pemerintah Daerah yang hilang, rusak berat

dan tidak efisien lagi penggunaannya untuk kepentingan dinas,

perlu dihapuskan dari buku Inventaris milik Pemerintah

Provinsi/Kabupaten/Kota …….; 

2.  bahwa untuk dapat mencapai maksud tersebut di atas, perludibentuk Panitia Penghapusan barang – barang inventaris

dengan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota ……... 

Mengingat : 1.  Undang – undang Nomor …….Tahun ……. tentang

Pembentukan Daerah (Lembaran Negara Tahun …. Nomor ….

Tambahan Lembaran Negara Nomor …. ); 

2.  Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4286) ; 

3.  Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4355) ; 

4.  Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4437); 

5.  Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran

Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4438); 

6.  Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

kewenangan Pemerintah dan kewenangan Provinsi sebagai

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 48/78

  Menetapkan

PERTAMA 

KEDUA 

:

:

:

Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

7.  Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

Barang Milik Negara/Daerah 

8.  Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1970 tentang Penjualan dan

atau Pemindah Tanganan Barang-Barang yang dimilki/ dikuasaiNegara; 

9.  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor ...... Tahun ….. tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah. 

10. Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ........ tentang

Pengelolaan Barang Milik Daerah 

M E M U T U S K A N 

Membentuk Panitia Penghapusan barang-barang inventaris milik 

Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota……. dengan susunan

personalia sebagaimana tercantum pada lampiran Keputusan ini.

Pantia Penghapusan sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA

bertugas : 

1.  Meneliti administrasi barang dan dokumen pemilikan; 

2.  Meneliti kebenaran keadaan fisik barang-barang dihubungkan

dengan kepentingan urusan dinas, dan biaya pemeliharaan. 

3.  Lain – lain yang dipandang perlu. 

KETIGA : Hasil Penelitian Panitia sebagaimana dimaksud Diktum KEDUAdituangkan dalam Berita Acara . 

KEEMPAT : Semua biaya untuk pelaksanaan tugas panitia dimaksud dibebankan

pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota……. ; 

KELIMA  : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan . 

Ditetapkan di …………………….

pada tanggal

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA…… 

( ………………………………….) 

Tembusan Yth :

1.  ……………………… 

2.  ……………………… 

3.  ................................. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 49/78

   LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA .......... 

NOMOR : ……………………………….. 

TANGGAL : ……………………………..… 

SUSUNAN PERSONALIA PANITIA PENGHAPUSAN BARANG –BARANG

INVENTARIS DAN BARANG LAINNYA MILIK PEMERINTAH PROVINSI

 /KABUPATEN/KOTA………..

 No Urt Nama Kedudukan

dalam Panitia

Jabatan pada

instansinya

Ket.

1 2 3 4 5

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA …….. 

(………………………..) 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 50/78

   LAMPIRAN 2 

PANITIA PENGHAPUSAN BARANG –BARANG INVENTARIS MILIK PEMERINTAH

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA.........  

B E R I T A – A C A R A

Nomor :

Pada hari …. Tanggal ….. kami yang tertanda tangan di bawah ini selaku Panitia

penghapusan barang – barang inventaris Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota …….. telah

melakukan pengecekan/ penelitian atas barang-barang milik ……. Sebagaimana tersebut pada

Berita Acara ini.

Adapun hasil pengecekan / penelitian atas barang –abarang tersebut ternyata semua

barang –barang dimaksud adalah milik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota …… dan semua / 

sebahagiannya dalam kedaan rusak berat dan sudah tidak dapat dipergunakan untuk 

kepentingan dinas, sedangkan manfaat penggunaanya untuk kepentingan dinas tidak seimbang

dengan biaya perbaikan yang akan dikeluarkan. 

Berhubungan dengan kondisi barang –barang tersebut, diusulkan kepada pejabat yang

berwenang agar barang – barang dimaksud dapat dipertimbangkan untuk dihapus dari daftar

inventaris kekayaan milik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ………… Dan selanjutnya

dilelang secara umum / dilelang terbatas/dihibahkan dan atau dimusnahkan. 

Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sebenarnya dan disampaikan kepadaGubernur/Bupati/Walikota……. untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

……………………………….. 20 ……… 

PANITIA PENGHAPUSAN BARANG –

BARANG 

INVENTARIS DAN BARANG LAINNYA

MILIK PEMERINTAH

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA .........., 

1.  ……………………………..Ketua. 

2.  ……………………………..Wk. Ketua. 3.  …………………………….. Sekretaris. 

4.  …………………………….. Anggota 

5.  …………………………….. Anggota 

6.  …………………………….. Anggota 

7.  ……………………………...Anggota

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 51/78

   LAMPIRAN 3 

DAFTAR USULAN BARANG YANG AKAN DIHAPUS

SKPD  : …… 

KAB/KOTA…………..  : …… 

PROVINSI  : …… 

No.  Nama Barang No. KodeBarang 

No. Kode

Lokasi 

Merk/ 

 Type

Dokumen 

Kepemilikan 

Tahun

Beli/  Pembelian 

Harga 

Perolehan 

Keadaan 

Barang (B,KB,RB) 

Keterangan 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 

…………………………………….. 

MENGETAHUI:  PENGURUS BARANG 

KEPALA SKPD 

(……………………………..)  (…………………………...) 

NIP…………………………..  NIP ………………………. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 52/78

   Petunjuk Pengisian Daftar Usulan Barang Yang Akan Dihapus. 

Terlebih dahulu diisi Nama SKPD, Kabupaten/Kota, Provinsi yang bersangkutan pada

sudut kiri atas. 

Daftar Usulan Barang Yang Akan Dihapus terdiri dari 10 kolom yang cara

pengisiannya adalah sebagai berikut: 

Kolom 1  : Nomor Urut. 

Nomor urut pencatatan setiap jenis barang. 

Kolom 2 : Nama Barang. 

Diisi nama barang yang akan dihapus.

Kolom 3 : Nomor Kode Barang. 

Nomor kode barang diisi sesuai dengan jenisbarang/kodefikasi barang. 

Kolom 4 : Nomor Kode Lokasi. 

Diisi nomor kode lokasi masing-masing SKPD. 

Kolom 5  : Merk/Type. 

Diisi merek/type barang yang bersangkutan.

Kolom 6 : Dokumen Kepemilikan. 

Diisi bukti kepemilikan barang seperti Sertifikat, No. IMB,

No. BPKB, No. Polisi dlsb. 

Kolom 7 : Tahun pembelian/perolehan.

Diisi tahun pembelian/pembelian. 

Kolom 8  : Harga Perolehan. 

Diisi harga perolehaan, kalau tidak diketahui tahun

pembelian, diisi dengan membandingkan barang yang sejenis.

Kolom 9  : Keadaan Barang. 

Diisi dengan keterangan Baik, Kurang Baik, Rusak Berat.

Kolom 10  : Keterangan. 

Diisi dengan keterangan yang dipandang perlu. 

Setelah diisi seluruhnya maka pada sebelah kanan bawah dibubuhkan tanggal

pencatatan dan ditandatangani Pengurus Barang dan diketahui (sebelah kiri bawah)

oleh Kepala SKPD. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 53/78

   LAMPIRAN 4 

DAFTAR UNTUK MENGUJI KENDARAAN BERMOTOR DINAS 

Kepada Ketua Panitia Penguji Kendaraan di

………………………………………………….  

Dengan ini disampaikan tentang kendaraan

Bermotor kepunyaan Dinas untuk di uji dan

dinyatakan dapat tidaknya untuk dipakai lagi.

Nama Penguasa :

…………………… 

Tempat : …………………… 

Merk Pabrik : …………………… 

Type : …………………… 

Tahun Pembikinan : …………………… 

Huruf Nomor Pend.Pol :

…………………… 

Nomor Landasan :

………………….. 

Nomor Mesin : ………………….. 

Kekuatan Motor :

………………….. 

Jumlah tempat duduk :

…………………. 

Ukuran Ban : ………………….. 

Jumlah Roda Cadangan :

………………….. Jml Kilometer terpakai  :

………………….. 

Diminta dengan hormat hasil pengujian tersebut

disebelah ini dan dikirimkan kepada instansi –

instansi yang tersebut dalam Pasal 7 ayat 4

Surat Keputusan Menteri Perhubungan yang

termasuk di atas. 

Penguasaan tersebut di atas,

( …………………………. ) 

NIP. ………………………. 

Tembusan kepada :

………………………………………… 

………………………………………… 

………………………………………… 

Kepada

1.  …………………………………………. 

2.  …………………………………………. 

3.  …………………………………………. 

4.  …………………………………………. 

Dengan ini diberitahukan bahwa kendaraan

bermotor yang tersebut disebelah ini telah

diuji pada tanggal …………. 

Di ……………………….. 

Dan ternyata bahwa kendaraan tersebut ,

TIDAK DAPAT (1)

 MASIH DAPAT (2) 

Dipakai lagi untuk Dinas disertakan dengan

ini laporan penguji yang bersangkutan.

AN. Panitia Pengujian (1)

 AN. Cabang Panitia Pengujian (2) 

Di ……………………………… 

Ketua , Sekretaris 

( …………...........)

(……………….....) 

NIP. NIP 

DIDAFTARKAN TANGGAL :

………………………. 

Tindasan kepada :Anggota Panitia / Cabang tersebut,

Saudara ……………………………… 

Di …………………………………. 

(1)  – dicoret seperlunya 

(2)  - dicoret seperlunya

(3)  – Tanda tangan 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 54/78

   LAMPIRAN 5 

LAPORAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR …………….. 

PANITIA PENGUJIAN KENDARAAN DAERAH ………………………. 

Nomor …………………..Sidang ke …………….Tempat ……………………….tgl

…………………… 

PANITIA PENGUJIAN DAERAH PROVINSI / KABUPATEN / KOTA

………………………….. 

Sebagai termaktub dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan tanggal 18 Oktober 1958

Nomor U.5/16/21 menerangkan atas sumpah bahwa pada tanggal dan tempat yang tersebut

di atas telah diuji Kendaraan bermotor dan ditaksir nilainya sebagai berikut :

Merk : ……………………  Jumlah tempat duduk : ………………….. 

Type : ……………………  Ukuran Ban : ………………….. Thn Pembikinan : ……………………  Jumlah Roda Cadangan  :

………………….. 

Huruf nomor 

Pendaftaran Polisi  : ……………………  Jml. KM yang tlh ditempuh :

………………….. 

Nomo

r urut

Bagian  Keadaan

buruk/baik  

%

 No.

urt 

Bagian Keada

an baik 

 / buruk  

%

1 2 3 4 5 6 7 8

I

II 

III 

IV 

V

VI 

Landasan (baut

pengikat bodybumper belakang) 

As/cardan depan

steer ing knule &

univvyoint koglager

as depan kanan dan

kiri 

As  / cardan belakang

(cardan & Pignon)

kokellager as

belankang kanan dankiri

Pesawat rem (master

pump pipa rem-rem

tangan, rem

tromol/brake drump)

Alat pengemudi

(stir) stering hause,

pitman arm stang-

stang sambungan

………

……. 

………

………

………

………

 …

 

 

 

 

 IX 

X

XI 

XII 

XIII

XI

V

XV 

Alat pendingin (radiator

pompa, air sapu kipas) 

Ban-ban (ban depan

kanan, belakang, depan

kiri 

Roda & tutup roda 

Body/badan (pintu-

pintu) belakang, kan

tutup mesin tempat

duduk depan dan

belakang 

Sepatbor-sepatbor 

Alat-alat listrik (aki,

dynamo, starter,

countout relay kawat

listrik, klakson/born

sikat kaca (wiip sr, alat

penunjuk jurusan) 

Alat-alat pembakar (coil

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 55/78

   VII 

VII 

stir, fusel pen kanan

dan kiri 

Mesin 

Alat pengatur bahanbaker (tank bensin

pipa-pipa pompa

bensin karburator

dan air filter)

Cluth & ak 

perseneling (joint

shoktransm)

………

………

… …

  XV

I

distributor kabel – kabel

dan spork plu/bangie2) 

Dascooard (ukuran

amper, panas air tekanan

minyak kilometer dan jam) 

2 3 4 5 6 7 8

XVII 

XVIII 

XIX 

XX 

Lampu-lampu (lampu

depan belakang,

lampu stop, parker,

lampu dalam dan lain

–lain

Penahanan shoe dan

pir-pir (tangan, pir

spriral kanan dan kiri,

spiral kanan dan

belakang) 

Kaca-kaca (kaca

depan kanan kiri, kaca

pintu kanan kiri kaca

belakang dan lain-

lain) 

Grill mask  

………

………

………

………

 …

 …

 …

 XXI 

XXI

I

XXI

II 

XXI

V

Keadaan duko 

Saluran tempat duduk 

(coper dan lain-lain) 

Perkakas-perkakas

Alat-alat lain yang

belum termasuk diatas 

……

……

……

……

Jml % yang ditaksir (2) 

……………… (1) Prosenan nilai x100 % = …………………..% 

……………… (2) 

dibuat sesungguhnya 

Panitia Penguji Daerah ……………………. 

Ketua Sekretaris, 

(…………………….) ( ………………………..) 

NIP. ……………... NIP……………………… 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 56/78

   LAMPIRAN 6 

KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA …… 

NOMOR ………………….. 

TENTANGPENGHAPUSAN BARANG – BARANG INVENTARIS MILIK

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/WALIKOTA ………

GUBERNUR /BUPATI/WALIKOTA……………, 

Menimbang  : a.  bahwa barang milik Pemerintah Daerah yang hilang, rusak berat

berat dan tidak efisien lagi penggunaannya untuk kepentingan

dinas, perlu dihapuskan dari buku Inventaris kekayaan milik 

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota…… ; 

b.  bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, perlu ditetapkan

dengan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota……. 

Mengingat 

Memperhatikan 

:

:

1.  Undang – undang Nomor …..Tahun …….. tentang

Pembentukan Daerah (Lembaran Negara Tahun …. Nomor ….

Tambahan Lembaran Negara Nomor …. ); 

2.  Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4286) ; 

3.  Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4355) ; 

4.  Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4437); 

5.  Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran

Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4438); 

6.  Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

kewenangan Pemerintah dan kewenangan Provinsi sebagai

Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

7.  Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan Barang Milik Negara/daerah; 8.  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor ..... Tahun ..... tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah. 

9.  Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota Nomor ...... Tahun

......... tentang Pengelolaan Barang Milik daerah; 

1.  Keputusan Gubernur …… No. …… Tanggal ……. Tentang

Pembentukan Panitia Penghapusan Barang-barang Inventaris

dan barang lainnya milik Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam. 

2.  Berita Acara hasil penelitian Panitia Penghapusan Barang-

barang inventaris dan barang lainnya milik Pemerintah Provinsi

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 57/78

  Menetapkan

PERTAMA 

KEDUA 

:

:

:

Nanggroe Aceh Darussalam Nomor …… tanggal …… 

3.  Keputusan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota ..... tentang

Persetujuan Penghapusan barang-barang inventaris dan barang

lainnya milik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ....... (untuk 

tanah dan/atau bangunan serta selain tanah dan bangunan di

atas Rp 5 (lima) milyard); 4.  Surat usulan penghapusan Gubernur/Bupati/Walikota .......... 

M E M U T U S K A N  

Menghapus dari Daftar Inventaris Barang-barang inventaris yang

hilang, mati dan rusak berat milik/yang dikuasai Pemerintah

Provinsi /Kabupaten/Kota sebagaimana tercantum dalam Daftar

Lampiran Keputusan ini. 

Pelaksanaanya dilakukan denga cara : 

1.  Untuk barang-barang yang masih mempunyai nilai

ekonomis dapat dilakukan dengan cara

penjualan/pelelangan, disumbangkan, guna susun. 

2.  Untuk barang-barang yang tidak mempunyai nilai ekonomis

dilakukan dengan cara pemusnahan yang dituangkan dalam

Berita Acara Pemusnahan dari Panitia Pelelangan/Penjualan. 

KETIGA : Pelelangan dapat dilakukan memalui Kantor Lelang Negara

setempat atau melalui Pantia Pelelangan Terbatas yang dibentuk 

dengan Keputusan Kepala Daerah dan hasil penjualan disetor keKas Daerah. 

KEEMPAT : Semua biaya untuk pelaksanaan tugas panitia dimaksud dibebankan

pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota ………. 

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di

………………… 

Pada tanggal ………………… 

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA…..  

(……………………………….) 

Tembusan Yth :

1.  .................. 

2.  ................; 

3.  Dst 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 58/78

   LAMPIRAN 7 

KEPUTUSAN KEPALA DAERAH 

NOMOR………………………….. 

TENTANG 

PEMBENTUKAN PANITIA PENJUALAN/PENGHAPUSAN KENDARAAN MILIK 

PROVINSI / KABUPATEN / KOTA 

Menimbang : a.  bahwa barang-barang milik Pemerintah Daerah, dalam hal ini

kendaraan bermotor perorangan dinas dan operasional dinas yang

sudah memenuhi umum kendaraan yang ditetapkan dan atau

dalam keadaan rusak atau tidak efisien lagi penggunaannya untuk 

kepentingan dinas, dapat dihapuskan dari daftar inventaris

kekayaan milik Pemerintah Daerah yang bersangkutan; 

b.  bahwa kendaraan perorangan dinas milik Pemerintah Daerah yangsudah dipergunakan lebih dari 5 (lima) tahun dapat dijual/sewa

belikan kepada Pejabat Negara; 

c.  bahwa kendaraan operasional dinas milik pemerintah daerah yang

telah dipergunakan lebih ……. Tahun dapat dihapus dari daftar

inventaris; 

d.  bahwa untuk dapat mencapai maksud tersebut diatas, perlu

dibentuk Panitia Penjualan/penghapusan Kendaraan

bermotor/perorangan dinas milik Pemerintah Daerah ……….; 

Meningat  : 1.  Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahDaerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4437); 

2.  Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4438); 

3.  Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1971 tentang penjualan

Kendaraan perorangan dinas milik Negara (Lembaran Negara

Tahun 1971 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 59/78

   2967);

4.  Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3952); 

5.  Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

Barang Milik Negara/daerah (Lembaran Negara Tahun 2006

Nomor …….. Tambahan Lembaran Negara Nomor ……..) 

6.  Keputusan Presiden Nomo 5 Tahun 1983 tentang Penghapusan

Penyediaan Kendaraan Perorangan Dinas; 

7.  Keputusan Presiden Nomor 54 Tahun 1971 tentang Pembentukan

Panitia Penaksir Harga Penjualan Kendaraan Perorang Dinas milik 

Negara; 

8.  Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1970 tentang Penjualan dan

atau Pemindah tanganan Barang-barang yang dimiliki/dikuasai

Negara; 

9.  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor ….. Tahun …… tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 

10. Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota .......... Nomor ......

Tahun ....... tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

PERTAMA  : Membentuk Panitia Penjualan/Penghapusan Kendaraan bermotor

perorangan dinas dan operasional dinas (disingkat Panitia Kendaraan)

milik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota …. Dengan susunan

personalia sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan ini. 

KEDUA : Panitia Kendaraan sebagaimana dimaksud Diktum PERTAMAbertugas :

1.  Meneliti administrasi pemilikan barang, termasuk pembelian

dan pengurusannya; 

2.  Meneliti keadaan fisik kendaraan dihubungkan dengan

kepentingan urusan dinas dan biaya pemeliharaan; 

3.  Lain – lain yang dipandang perlu. 

4. 

KETIGA : Hasil penelitian Panitia sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA

dituangkan dalam Berita Acara.

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 60/78

   KEEMPAT : Semua biaya untuk pelaksanaan tugas panitia dimaksud dibebankan

pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi / Kabupaten

 / Kota …………. 

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di …………………….. 

Pada tanggal ……………………. 

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA………………… 

( …………………………………….. )

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :

1.  ................................................. 

2.  …………………………………… 

3.  Dst

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 61/78

   LAMPIRAN KEPUTUSAN GUB/BUP/WALIKOTA 

KEPALA DAERAH ....................................... 

NOMOR ..................................................

TANGGAL ..................................................

TENTANG .................................................

PANITIA PENJUALAN KENDARAAN 

NO 

URUT

 NAMA 

KEDUDUKAN DALAM 

PANITIA 

JABATAN

PADA 

INSTANSI 

KETERANGAN 

1 2 3 4 5

KEPALA DAERAH 

( ......................................................... ) 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 62/78

   LAMPIRAN 8 

PANITIA PENJUALAN KENDARAAN MILIK PEMERINTAH 

PROVINSI / KABUPATEN / KOTA……….. 

B E R I T A A C A R A

NOMOR …………. 

Pada hari …. Tanggal …. Kami yang bertanda tangan di bawah ini selaku Panitia

Kendaraan Milik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota …. Yang dibentuk dengan Keputusan

…. Kepala Daerah ….. telah melakukan pengecekan / penelitian terhadap kendaraan-kendaraan

milik Pemerintah …. (sebagaimana terlampir) Yang direncanakan untuk dijual kepada Pejabat

Negara dan dihapus dari daftar inventaris sebagaimana tersebut pada Berita Acara ini.

Adapun hasil pengecekan/penelitian atas kendaraan-kendaraan tersebut adalah sebagai

berikut :

1.  Pemilikan  : ………………………………. 

2.  Keadaan kendaraan  :……………………………….. 

3.  Pemakaian dan pemeliharaan  :………………………………… 

4.  Biaya pemeliharaan  :………………………………… 

5.  Lain – lain yang perlu  :..……………………………… 

Sehubungan dengan hasil penelitian tersebut di atas, maka Panitia mengusulkan sebagai

berikut :

1.  …………………….( Daftar kendaraan yang diusulkan untuk dijual) 

2.  ……………………. (Daftar kendaraan yang diusulkan untuk ditangguhkan dulu) 

3.  …………………… (Daftar kendaraan yang diusulkan untuk dihapus)

Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sebenarnya dan disampaikan kepada

……. Kepala Daerah ….. untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

………… …………..20…

PANITIA KENDARAAN TERSEBUT DI ATAS 

1. Ketua : …………… Nama ……………………: ……………tanda tangan

………………… 

2. Wk Ketua : ………………………………………….  :

……………………………………………….  

3. Sekretaris : ………………………………………….  :

……………………………………………….  

4. Anggota : ………………………………………….  :

……………………………………………….  

5. Anggota : ………………………………………….  :

……………………………………………….  

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 63/78

   LAMPIRAN 8

KEPADA YTH. 

Gubernur/Bupati/Walikota…

…… 

Melalui : Sekretaris Daerah Di ......................................... 

Perihal : Permohonan membeli rumah

Daerah Golongan III milik Daerah 

Lampiran : 2 (dua ) *) 

Yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : …………………………………………….. 

2. NIP/NRP  : …………………………………………….. 

3. Tempat dan tanggal lahir  : …………………………………………….. 

4. Pekerjaan sekarang  : …………………………………………….. 5. Instansi terakhir tempat bekerja  : …………………………………………….. 

6. Tunjangan Pensiun : …………………………………………….. 

7. Masa Kerja pada Pemerintah : …………………………………………….. 

8. Rumah Daerah yang dimohon  : …………………………………………….. 

A. Letak : …………………………………………….. 

Jalan : …………………………………………….. 

Blok   : …………………………………………….. 

Desa/Kelurahan  : …………………………………………….. 

Kecamatan  : …………………………………………….. 

Kabupaten/Kota  : …………………………………………….. 

B. Huruf Daftar Nomor  : …………………………………………….. 

C. Nama penghuni yang sah

Tanggal dan nomor surat izin 

Penghunian  : …………………………………………….. 

9.  Belum pernah membeli/memper 

Oleh rumah dari Pemerintah  : …………………………………………….. 

Mengajukan permohonan membeli rumah Daerah yang saya tempati berdasarkan Undang-undang Nomor 72 Tahun 1957 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994,jo. Peraturan

Pemerintah No. 31 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Nomor ….. Tahun …... 

Demikian permohonan ini saya sampaikan dengan penuh harapan untuk kiranya dapat

dikabulkan.

……., ……………… 20 

Mengetahui/menyetujui Materai 

……………………….. ) ( …………………………… )

Kepala SKPD

*) Surat bukti Pensiun dan SIP atas rumah. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 64/78

   LAMPIRAN 9

KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA…….. 

NOMOR ………………………….. 

TENTANG 

PEMBENTUKAN PANITIA PENAKSIR DAN PANITIA PENILAI HARGA

PENJUALAN/SEWA BELI RUMAH GOLONGAN III DAN ATAU GANTI RUGI ATAS

TANAH BANGUNANNYA MILIK PEMERINTAH

PROVINSI / KABUPATEN / KOTA…….. 

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ………………………. 

Menimbang : a.  Bahwa Rumah Daerah Golongan III dan atau tanah bangunannya

milik Daerah dapat dijual /disewa balikan kepada pegawai; 

b.  Bahwa untuk melaksanakan penaksiran dan penilaian atas rumah

Dearah golongan III dan atau termasuk bangunannya milik Daerah ….. yang telah direncanakan untuk dijual/disewa balikan

kepada pegawai, perlu dibentuk Panitia Penaksir dan Panitia

Penilai harga penjualan/sewa beli rumah Daerah golongan III dan

atau ganti rugi atas tanah bangunannya. ; 

Meningat  : 1.  Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4437); 

2.  Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara

Tahun 1999 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor4438); 

3.  Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang penjualan

Rumah Negeri (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 69,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3573), Jo. Peraturan

pemerintah Nomor 31 Tahun 2005; 

4.  Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3952); 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 65/78

   5.  Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 1974 tentang tata acara

Penjualan Rumah Negeri; 

6.  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor …. Tahun ….. tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Pemerintah Daerah; 

7.  Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota Nomor …. Tahun …

tentang Pengelolaan Barang Daerah

M E M U T U S K A N

Menetapkan : 

PERTAMA  : Membentuk Panitia Penaksir harga penjualan/sewa beli rumah Daerah

golongan III dan atau ganti rugi atas tanah bangunannya

Provinsi/Kabupaten/kota …. Dengan susunan personalia sebagaimana

tercantum pada Lampiran I Keputusan ini, disingkat Panitia Penaksir

Harga Jual Rumah Daerah Golongan III

KEDUA : Membentuk Panitia Penilai harga penjualan/sewa beli rumah Daerah

golongan III dan atau ganti rugi atas tanah bangunannya

Provinsi/Kabupaten/kota …. Dengan susunan personalia sebagaimana

tercantum pada Lampiran II Keputusan ini, disingkat Panitia Penilai

Harga Rumah Daerah Golongan III 

KETIGA : Tugas Panitia Penaksir dan Panitia Penilai sebagaimana dimaksud

Diktum PERTAMA dan KEDUA tersebut diatas adalah :

Tugas Panitia Penaksir :

1.  Meneliti administrasi pemilikan rumah/tanah dimaksud,

termasuk pembangunan, penggunaan, perbaikan-perbaikan yang

pernah dilaksanakan.

2.  Menaksir harga jual rumah dan ganti rugi atas tanah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. 

3.  Hasil penelitian dan pemeriksaan tersebut dituangkan dalam

Berita Acara 

4.  Lain – lain yang dipandang perlu.

Tugas Panitia Penilai :

1.  Meneliti hasil Penkasiran Panitia Penaksir. 2.  Hasil penilaian tersebut dituangkan dalam Berita Acara.

KEEMPAT : Semua biaya untuk pelaksanaan tugas Panitia dimaksud dibebankan

pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi / Kabupaten

 / Kota……..

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 66/78

   Ditetapkan di

…………………….. 

Pada tanggal

……………………. 

KEPALA DAERAH………………………… 

( ………………….. )

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :

1.  …………………………………… 

2.  ……………………………………

3.  …………………………………… 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 67/78

   LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA DAERAH ……………… 

NOMOR …………………………………. 

TANGGAL ………………………………. 

TENTANG ………………………………. 

PANITIA PENAKSIR HARGA JUAL RUMAH DAERAH GOLONGAN III

NO

URT 

NAMA KEDUDUKAN

DALAM PANITIA 

JABATAN

PADA

INSTANSI 

KETERANGAN 

1 2 3 4 5

GUB/BUPATI/WALIKOTA……. 

( ………………………… ) 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 68/78

   LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA DAERAH …….............. 

NOMOR …………………………………. 

TANGGAL ………………………………. 

TENTANG ………………………………. 

PANITIA PENILAI RUMAH DAERAH GOLONGAN III

NO

URT 

NAMA KEDUDUKAN

DALAM PANITIA 

JABATAN

PADA

INSTANSI 

KETERANGAN 

1 2 3 4 5

KEPALA DAERAH 

( ……………….. ) 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 69/78

   LAMPIRAN 10

BERITA ACARA PENAKSIRAN HARGA RUMAH

DAN GANTI RUGI ATAS TANAHNYA 

Pada hari ini ,,, tanggal ….. kami Panitia Penaksiran harga rumah Daerah Golongan III dengan

ganti rugi atas tanahnya milik Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota …. Yang

ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah ….. tannngal … Nomor … telah memeriksa dan

menaksir harga rumah dengan ganti rugi atas tanah rumah Daerah golongan III 

Letaknya :

Jalan  : …………………………………………….. 

Blok   : …………………………………………….. 

Desa/Kelurahan  : …………………………………………….. 

Kecamatan  : …………………………………………….. 

Kabupaten/Kota  : …………………………………………….. 

Huruf Daftar Nomor  : …………………………………………….. 

Rumah didirikan tahun : …………………………………………….. 

Dan memperoleh data-data sebagai tersebut pada lampiran Berita Acara ini. Berdasarkan data-

data tersebut, kami masing-masing anggota Panitia Penaksir memberikan taksiran harga rumah

dan ganti rugi atas tanahnya sebagai berikut :

Nama Anggota Harga Rumah  Ganti rugi atas tanah 

1. ………………..  Rp. …………………………..  Rp.

………………………… 

2. ………………..  Rp. …………………………..  Rp.

………………………… 3. ………………..  Rp. …………………………..  Rp.

………………………… 

4. ………………..  Rp. …………………………..  Rp.

………………………… 

Dari hasil pemeriksanaan di atas, maka harga taksiran ditetapkan dengan mengambil harga

rata-rata dari penaksiran masing-masing anggota Panitia Penaksir yaitu :

Rumah : Rp. ……….. ( ………… ) 

Ganti rugi atas tanah  : Rp. ……….. ( ………… ) 

Maka taksiran harga rumah dan ganti rugi atas tanah tersebut: 

Rp. ……….. ( ………… ) 

Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sesuangguhnya dalam rangkap 8 (delapan) untuk 

dipergunakan seperlunya.

PANITIA PENAKSIR 

Nama Tanda tangan 

1. ………………………..  ……………………………. 

2. ………………………..  ……………………………. 

3. ………………………..  ……………………………. 

4. ………………………..  ……………………………. 

5. ………………………..  ……………………………. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 70/78

   LAMPIRAN 11

BERITA ACARA PENILAIAN HARGA RUMAH 

DAN GANTI RUGI ATAS TANAHNYA 

Pada hari ini, …. Tanggal …. Kami panitia penilaia harg Rumah Daerah golongan III dan

grugi atas tanahnya milik Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota …. Yang ditetapkan

dengan Keputusan …. Kepala Daerah …. Tanggal ….. Nomor …….. telah meneliti dan

menilai Berita Acara hasil pemeriksanaan Panitia Penaksir harga Rumah Daerah golongan III

berikut ganti rugi atas tanahnya tanggal ……….. 

Letaknya :

Jalan  : …………………………………………….. 

Blok   : ……………………………………………..

Desa/Kelurahan  : …………………………………………….. 

Kecamatan  : …………………………………………….. 

Kabupaten/Kota  : …………………………………………….. 

Huruf Daftar Nomor  : …………………………………………….. 

Rumah didirikan tahun : …………………………………………….. 

Menurut penelitian dan penilaian kami :

a.  nilai rumah tersebut Rp. ……….. ditetapkan / tidak ………….. berdasarkan nilai biaya

yang dipergunakan untuk membangun yang bersangkutan pada waktu penjualan.

b.  Nilai ganti rugi atas tanah tersebut Rp. …. Ditetapkan / tidak didasarkan nilai pasaran

yang sebenarnya berlaku secara riil pada waktu penjualan. 

c.  Menurut penilaian kami nilai rumah adalah ….. % lebih tinggi /rendah dan nilai ganti rugiatas tanah adalah ….. % lebih tinggi/rendah 

Harga taksiran : 

Rumah : Rp. ………………… ( …………….. ) 

Ganti rugi atas tanah  : Rp. ………………… ( …………….. )

 

Jumlah : Rp. ………………… ( …………….. ) 

Harga rumah dan tanah dapat/tidak dapat setujui dipergunakan menjadi dasar penetapan harga

penjualannya. 

Demikianlah Berita aacara ini kami buat dengan sesungguhnya dalam rangkap 8 (delapan)

untuk dipergunakan sepenuhnya. 

PANITIA PENILAI 

NAMA TANDA TANGAN 

1. ………………………….  ( …………………………. ) 

2. ………………………….  ( …………………………. ) 

3. ………………………….  ( …………………………. ) 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 71/78

   LAMPIRAN 12

KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA……. 

NOMOR ………………………….. 

TENTANG 

PENJUALAN RUMAH DAERAH GOLONGAN III BESERTA GANTI RUGI ATAS

TANAHNYA MILIK

PROVINSI / KABUPATEN / KOTA…… 

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ………………………. 

Menimbang : 1.  Bahwa rumah-rumah yang dimohon untuk dibeli oleh para

pegawai / pensiun / janda / duda tersebut adalah rumah Daerah

golongan III milik Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota

………yang telah berumur 10 (sepuluh) tahun lebih dan tidak 

dalam sengketa sedangkan status tanahnya adalah milik/dikuasai

Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ………… 

2.  Bahwa para pegawai/ pensiun/janda / duda calon pembeli

dimaksud masing-masing telah mempunyai masa kerja 10

(sepuluh) tahun lebih dan tidak dalam sengketa sedangkan status

tanahnya adalah milik/dikuasai Pemerintah Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota ………… 

Mengingat : 1.  Undang–undang Nomor …. Tahun 19… tentang Pembentukan

Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ………… (Lembaran Negara

Tahun … Tahun …; Tambahan Lembaran Negara Nomor ……); 

2.  Undang-undang Nomor 72 Tahun 1957 tentang Penetapan

Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1955 tentang Penjualan

rumah-rumah negeri kepada Pegawai Negeri sebagai undang-

undang (Lembaran Negara Tahun … Nmor ….; Tambahan

Lembaran Negara Nomor ….); 

3.  Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok -pokok Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor

104; Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043); 

4.  Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4437); 

5.  Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 72/78

   Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4438); 

6.  Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang penjualan

Rumah Negeri (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 69,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3573), JO. PeraturanPemerintah Nomor 31 Tahun 2005; 

7.  Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai

Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 

8.  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 1973 tentang

Pembagian Uang Pemasukan Pemberian Hak Atas Tanah; 

9.  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor … Tahun ...... tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan barang Pemerintah Daerah; 

10.  Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/kota …. Nomor … Tahun …

tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Memperhatikan : 1.  Permohonan dari saudara-saudara yang namanya tercantum

dalam lajur 2 Surat Keputusan ini, untuk dapat membeli rumah

Daerah golongan III milik Daerah; 

2.  Berita Acara hasil penaksiran dan Berita Acara hasil penilaian

rumah dang anti rugi atas tanahnya dari Panitia penaksir dan

Panitia penilai masing-masing tanggal … Nomor … dan tanggal

… nomor …

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

PERTAMA  : Menjual Rumah Daerah golongan III beserta ganti rugi atas tanah

milik Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ………… kepada para

Pegawai sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini. 

KEDUA : Harga penjualan rumah beserta ganti rugi atas tanah sebagaimana

tersebut pada lajur 15 Lampiran Keputusan ini, harus dibayar oleh

pembeli dengan angsuran sebagai berikut :

a.  Angsuran pertama minimal 5 % dari jumlah harga yang harus

dibayar dan harus disetorkan pada Kas Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota ………… oleh yang bersangkutan

sebelum surat perjanjian sewa belinya ditandatangani; 

b.  Sisanya diangsur paling lama 20 tahun.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 73/78

   Ditetapkan di

…………………….. 

Pada tanggal

……………………. 

KEPALA DAERAH……………… 

( ………………….. )

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :

1.  …………………………………… 

2.  …………………………………… 

3.  …………………………………… 

4.  …………………………………… 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 74/78

   LAMPIRAN 13

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA................... TENTANG 

PERSETUJUAN PENGHAPUSAN/PENJUALAN BARANG MILIK PEMERINTAH

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA................. 

DEWAN PERWAKILAN RAKYATDAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA 

Menimbang : 1. bahwa barang-barang milik daerah yang sudah rusak, tidak efisien

lagi untuk kepentingan dinas hilang, mati atau berkelebihan,

berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1970 dan Keputusan

Menteri Dalam Negeri Nomor ... Tahun 2000 dapat dihapuskan dari

daftar inventaris kekayaan daerah;

2.  bahwa kendaraan perorangan dinas yang telah diperguhakan selama

5 (lima) tahun lebih berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46

Tahun 1971 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor ... Tahun

2000 dapat dijual/sewa belikan kepada Pegawai;

3.  bahwa rumah Daerah Golongan III dan atau termasuk tanah yang

sudah berumur 10 tahun lebih berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 40 Tahun 1994 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan

Otonomi Daerah Nomor ... Tahun 2001 dapat dijual/sewa belikan

kepada Pegawai/pensiunan/janda/duda. 

4.  bahwa barang-barang milik Daerah yang diusulkan untuk 

dihapuskan tersebut sebagian besar dalam keadaan rusak berat,sehingga memerlukan biaya yang besar untuk pemeliharaan dan

perbaikannya dan tidak seimbang dengan mantaat penggunaannya

untuk kepentingan dinas;

5.  bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas,

maka kebijaksanaan ... Kepala Daerah ... untuk menghapuskan/ 

menjual barang-barang milik Daerah dimaksud dapat disetujui.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3839);

2.  Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara

Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

3.  Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1971 tentang Penjualan

Kendaraan Perorangan Dinas Milik Negara (Lembaran Negara

Tahun 1971 Nomor 59; Tambahan Lembaran Negara Nomor 2967);

4.  Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang penjualan

Rumah Negeri (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 69,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3573);

5.  Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1970 tentang Penjualan dan atau

pemindahtanganan Barang-barang yang dimiliki/dikuasai Negara;

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 75/78

   6.  Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor ...

Tahun 2001 tentang Pengelolaan Barang Pemerintah Daerah.

Memperhatikan : 1. Surat Gubernur/Bupati/Walikota Kepala Daerah ... tanggal ...

Nomor ... tentang permohonan persetujuan

penghapusan/penjualan barang-barang milik Pemerintah Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota  

2.  Berita Acara hasil penelitian barang-barang yang akan diusulkan

untuk dihapuskan/ dijual dimaksud; 

3.  Hasil penelitian keadaan tisik barang-barang tersebut dari Tim

DPRD.

MEMUTUSKAN 

Menetapkan :

PERTAMA : Menyetujui penghapusan/penjualan barang-barang milik PemerintahDaerah Provinsi Kabupaten/Kota ... sebagaimana tercantum pada

Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Penghapusan/penjualan barang-barang milik Daerah dimaksud Bagian

PERTAMA dilaksanakan oleh Gubernur/BupatiIWalikota Kepala

Daerah ... sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Ditetapkan di Pada tanggal

DPRD PROV/KAB/KOTA

KETUA, 

(…………………………

………) 

Salinan Keputusan ini disampikan kepada Yth :

1. Gubernur/Bupati/Walikota Kepala Daerah …………

2. ……………………………………………………………………

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 76/78

   LAMPIRAN KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA 

NOMOR ……………… 

TANGGAL …………… 

DAFTAR BARANG-BARANG MILIK DAERAH YANG DISETUJUI UNTUK

DIHAPUS/DIJUAL 

Nomor

Urut

 Dan lain sebagainva  Keterangan 

1 2 3

DPRD PROVINSI/KAB/KOTA

............... 

KETUA, 

( ..................... ) 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 77/78

   LAMPIRAN 14 

SURAT PERJANJIAN SEWA BELI 

NOMOR …………………. 

Pada hari ini … tanggal … bulan … tahun seribu sembilan ratus … yang bertanda tangandibawah ini :

Nama : ……………. 

Jabatan  : ……………. 

Dalam hal ini bertindak dan atas nama Pemerintah Daerah …….. selanjutnya disebut pihak 

kesatu. 

Nama : ………………………………… 

Tempat/tgl lahir/umur  : ………………………………… 

NIP/Pensiun/NRP  : ………………………………… 

Pangkat / golongan  : ………………………………… 

Jabatan  : ………………………………… Instansi/tempat bekerja  : ………………………………… 

Alamat/tempat tinggal  : ………………………………… 

Telah mengadakn perjanjian sewa beli rumah dan atau termasuk tanah bangunannya

berdasarkan Undang-undang Nomor 72 Tahun 1957, jo Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun

1994 dan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005 serta Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor … Tahun ……., sebagaimana ditetapkan dalam Keputusannya tanggal … Nomor …

yakni :

Letaknya :

Jalan  : …………………………………………….. 

Blok   : …………………………………………….. 

Desa/Kelurahan  : …………………………………………….. Kecamatan  : …………………………………………….. 

Kabupaten/Kota  : …………………………………………….. 

Huruf Daftar Nomor  : …………………………………………….. 

Rumah : …………………………………………….. 

Kelas/golongan  : …………………………………………….. 

Berikut tanah pekarangannya  : …………………………………………….. 

Luas : …………………………………………….. 

Berbatasan sebelah :

Utara : …………………………………………….. 

Timur  : …………………………………………….. 

Selatan  : …………………………………………….. 

Barat  : …………………………………………….. 

Dengan harga murah  : Rp. ……………… ( ……………………… ) 

Dan ganti rugi tanah  : Rp. ……………… ( ……………………… ) 

Jumlah  : Rp. ……………… ( ……………………… ) 

Dengan ketentuan – ketentuan sebagai berikut : 

Sekretaris Daerah (pemohon/pembeli) 

(………………….)  (………………….) 

5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 78/78

 

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.