Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset
-
Upload
senapujagare2760 -
Category
Documents
-
view
1.824 -
download
3
Transcript of Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 1/78
MMoodduull
77
PPeemmiinnddaahh--ttaannggaannaann DDaann PPeenngghhaappuussaann AAsseett// BBaarraanngg MMiilliikk DDaaeerraahh
DDiikkllaatt TTeekknniiss MMaannaajjeemmeenn AAsseett DDaaeerraahh ((AAs s s s e e t t M M a a n n a a g g e e m m e e n n t t - - P P h h y y s s i i c c a a l l ))
EEsseelloonn
IIVV
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 2/78
i
SAMBUTAN DEPUTI BIDANG PEMBINAAN DIKLAT APARATUR LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Selaku Instansi Pembina Diklat PNS, Lembaga Administrasi Negarasenantiasa melakukan penyempurnaan berbagai produk kebijakan Diklat yangtelah dikeluarkan sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 101Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS. Wujud pembinaan yang dilakukan dibidang diklat aparatur ini adalah penyusunan pedoman diklat, bimbingan dalampengembangan kurikulum diklat, bimbingan dalam penyelenggaraan diklat,standarisasi, akreditasi Diklat dan Widyaiswara, pengembangan sisteminformasi Diklat, pengawasan terhadap program dan penyelenggaraan Diklat,pemberian bantuan teknis melalui perkonsultasian, bimbingan di tempat kerja,
kerjasama dalam pengembangan, penyelenggaraan dan evaluasi Diklat.
Sejalan dengan hal tersebut, melalui kerjasama dengan DepartemenDalam Negeri yang didukung program peningkatan kapasitas berkelanjutan(SCBDP), telah disusun berbagai kebijakan guna lebih memberdayakandaerah seperti peningkatan kapasitas institusi, pengelolaan dan peningkatanSDM melalui penyelenggaraan Diklat teknis, pengembangan sistem keuangan,perencanaan berkelanjutan dan sebagainya.
Dalam hal kegiatan penyusunan kurikulum diklat teknis dan moduldiklatnya melalui program SCBDP telah disusun sebanyak 24 (dua puluh
empat) modul jenis diklat yang didasarkan kepada prinsip competency based training . Penyusunan kurikulum dan modul diklat ini telah melewati proses yangcukup panjang melalui dari penelaahan data dan informasi awal yang diambildari berbagai sumber seperti Capacity Building Action Plan (CBAP) daerahyang menjadi percontohan kegiatan SCBDP, berbagai publikasi dari berbagaimedia, bahan training yang telah dikembangkan baik oleh lembaga donor,perguruan tinggi, NGO maupun saran dan masukan dari berbagai pakar dantenaga ahli dari berbagai bidang dan disiplin ilmu, khususnya yang tergabungdalam anggota Technical Review Panel (TRP).
Disamping itu untuk lebih memantapkan kurikulum dan modul diklat initelah pula dilakukan lokakarya dan uji coba/pilot testing yang dihadiri oleh parapejabat daerah maupun para calon fasilitator/trainer.
Dengan proses penyusunan kurukulum yang cukup panjang ini kamipercaya bahwa kurikulum, modul diklatnya berikut Panduan Fasilitator sertaPedoman Umum Diklat Teknis ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhanpelatihan di daerah masing-masing.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 3/78
ii
Harapan kami melalui prosedur pembelajaran dengan menggunakanmodul diklat ini dan dibimbing oleh tenaga fasilitator yang berpengalaman danbersertifikat dari lembaga Diklat yang terakreditasi para peserta yang
merupakan para pejabat di daerah akan merasakan manfaat langsung daridiklat yang diikutinya serta pada gilirannya nanti mereka dapat menunaikantugas dengan lebih baik lagi, lebih efektif dan efisien dalam mengelola berbagaisumber daya di daerahnya masing-masing.
Penyempurnaan selalu diperlukan mengingat dinamika yang sedemikiancepat dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Dengan dilakukannyaevaluasi dan saran membangun dari berbagai pihak tentunya akan lebihmenyempurnakan modul dalam program peningkatan kapasitas daerah secaraberkelanjutan.
Semoga dengan adanya modul atau bahan pelatihan ini tujuan kebijakannasional utamanya tentang pemberian layanan yang lebih baik kepadamasyarakat dapat terwujud secara nyata.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 4/78
iii
KATA PENGANTAR
DIREKTUR JENDERAL OTONOMI DAERAH
Setelah diberlakukannya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah, yang kemudian diganti dengan UU Nomor 32 Tahun 2004, telah terjadi
perubahan paradigma dalam pemerintahan daerah, yang semula lebih
berorientasi sentralistik menjadi desentralistik dan menjalankan otonomi
seluas-luasnya. Salah satu aspek penting kebijakan otonomi daerah dan
desentralisasi adalah peningkatan pelayanan umum dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan daya saing daerah.
Berdasarkan pengalaman penyelenggaraan pemerintahan di banyak negara,
salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan otonomi daerahadalah kapasitas atau kemampuan daerah dalam berbagai bidang yang
relevan. Dengan demikian, dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat dan peningkatan daya saing daerah diperlukan kemampuan atau
kapasitas Pemerintah Daerah yang memadai.
Dalam rangka peningkatan kapasitas untuk mendukung pelaksanaan
desentralisasi dan otonomi daerah, pada tahun 2002 Pemerintah telah
menetapkan Kerangka Nasional Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas
Dalam Mendukung Desentralisasi melalui Keputusan Bersama Menteri Dalam
Negeri dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/KepalaBappenas. Peningkatan kapasitas tersebut meliputi sistem, kelembagaan, dan
individu, yang dalam pelaksanaannya menganut prinsip-prinsip multi dimensi
dan berorientasi jangka panjang, menengah, dan pendek, serta mencakup
multistakeholder, bersifat demand driven yaitu berorientasi pada kebutuhan
masing-masing daerah, dan mengacu pada kebijakan nasional.
Dalam rangka pelaksanaan peningkatan kapasitas Pemerintah Daerah,
Departemen Dalam Negeri, dengan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah
sebagai Lembaga Pelaksana (Executing Agency) telah menginisiasi program
peningkatan kapasitas melalui Proyek Peningkatan Kapasitas yang
Berkelanjutan untuk Desentralisasi (Sustainable Capacity Building Project for
Decentralization/SCBD Project) bagi 37 daerah di 10 Provinsi dengan
pembiayaan bersama dari Pemerintah Belanda, Bank Pembangunan Asia
(ADB), dan dari Pemerintah RI sendiri melalui Departemen Dalam Negeri dan
kontribusi masing-masing daerah. Proyek SCBD ini secara umum memiliki
tujuan untuk meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah dalam aspek sistem,
kelembagaan dan individu SDM aparatur Pemerintah Daerah melalui
penyusunan dan implementasi Rencana Tindak Peningkatan Kapasitas
(Capacity Building Action Plan/CBAP).
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 5/78
iv
Salah satu komponen peningkatan kapasitas di daerah adalah Pengembangan
SDM atau Diklat bagi pejabat struktural di daerah. Dalam memenuhi kurikulum
serta materi diklat tersebut telah dikembangkan sejumlah modul-modul diklat
oleh Tim Konsultan yang secara khusus direkrut untuk keperluan tersebut yangdalam pelaksanaannya disupervisi dan ditempatkan di Lembaga Administrasi
Negara (LAN) selaku Pembina Diklat PNS.
Dalam rangka memperoleh kurikulum dan materi diklat yang akuntabel dan
sesuai dengan kebutuhan daerah, dalam tahapan proses pengembangannya
telah memperoleh masukan dari para pejabat daerah dan telah diujicoba (pilot
test), juga melibatkan pejabat daerah, agar diperoleh kesesuaian/relevansi
dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh para pejabat daerah itu sendiri.
Pejabat daerah merupakan narasumber yang penting dan strategis karena
merupakan pemanfaat atau pengguna kurikulum dan materi diklat tersebutdalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kurikulum dan meteri diklat yang dihasilkan melalui Proyek SCBD ini, selain
untuk digunakan di lingkungan Proyek SCBD sendiri, dapat juga digunakan di
daerah lainnya karena dalam pengembangannya telah memperhatikan aspek-
aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah.
Selain itu juga dalam setiap tahapan proses pengembangannya telah
melibatkan pejabat daerah sebagai narasumber.
Dengan telah tersedianya kurikulum dan materi diklat, maka pelaksanaanpeningkatan kapasitas Pemerintah Daerah, khususnya untuk peningkatan
kapasitas individu SDM aparatur daerah, telah siap untuk dilaksanakan.
Diharapkan bahwa dengan terlatihnya para pejabat daerah maka kompetensi
mereka diharapkan semakin meningkat sehingga pelayanan kepada
masyarakat semakin meningkat pula, yang pada akhirnya kesejahteraan
masyarakat dapat segera tercapai dengan lebih baik lagi.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 6/78
v
DAFTAR ISI
Sambutan Depuy IV - LAN ........................................................................................... i
Kata Pengantar Dir jen Otonomi Daerah - Depdagri ................................................iii
Daftar Isi ............................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Deskripsi Singkat .................................................................................. 1
B. Hasil Belajar.......................................................................................... 1
C. Indikator Hasil Belajar .......................................................................... 1
D. Pokok Bahasan......................................................................................1
BAB II BENTUK-BENTUK PEMINDAHTANGANAN BARANG/ASET
MILIK DAERAH ......................................................................................... 2
A. Pengertian tentang pemindah-tanganan, persetujuan dan pelaku.......... 2
B. Bentuk -bentuk pemindah-tanganan....................................................... 4
C. Latihan-I/Study Kasus......................................................................... 27
D. Rangkuman.......................................................................................... 28
BAB III PENGHAPUSAN BARANG/ASET MILIK DAERAH.......................... 29
A. Maksud dan tujuan penghapusan barang/aset milik daerah................ 29
B. Dasar Pertimbangan Penghapusan Barang/Aset ................................. 30
C. Wewenang penghapusan barang milik daerah.................................... 31
D. Pelaksanaan penghapusan barang milik daerah .................................. 32
E. Proses Penghapusan barang milik daerah ...........................................33
F. Latihan-II.............................................................................................37 G. Rangkuman.......................................................................................... 37
Daftar Pustaka
Lampiran
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 7/78
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Modul Pemindahtanganan dan penghapusan barang/aset membahas tentang tata
cara/proses dan aturan kebijakan pelaksanaan pemindahtanganan dan/atau
penghapusan barang/aset milik daerah.
B. Hasil Belajar
Setelah melalui proses pembelajaran para peserta pelatihan diharapkan dapat
memahami dan mengerti proses tatacara pelaksanaan pemindahtanganan dan
penghapusan terhadap barang/aset milik daerah yang akan dipindahtangankan atau
dihapuskan.
C. Indikator Hasil Belajar
Setelah selesainya proses pembelajaran Modul ini, para peserta pelatihan
diharapkan akan dapat dan mampu untuk:
1. Memproses pemindahtanganan (penjualan, tukar-menukar, hibah, penyertaan
modal) aset milik daerah, dan
2. Memproses penghapusan barang/aset daerah yang seharusnya dihapus.
D. Pokok Bahasan
1. Bentuk -bentuk pemindahtanganan barang/aset milik daerah.
a. Penjualan;
b. Tukar-menukar;
c. Hibah;
d. Penyertaan modal pemerintah daerah.
2. Penghapusan barang/aset milik daerah.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 8/78
2
BAB II
BENTUK-BENTUK PEMINDAHTANGANAN BARANG/ASET MILIK
DAERAH
A. Pengertian tentang pemindah-tanganan, persetujuan dan pelaku
Pemindah tanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah kepadapihak lain sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual,
dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal pemerintah.
Barang milik daerah dapat dimanfaatkan atau dipindahtangankan apabila tidak
digunakan utuk penyelenggaraan pemerintahan daerah, dalam kontek
pemindahtanganan akan terjadi peralihan kepemilikan atas barang milik daerah
dari pemerintah kepada pihak lain. Tanah dan/atau bangunan yang tidak
dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi pengguna barang
harus diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota selaku pemegang kekuasaan
pengelolaan barang milik daerah.
Barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan
tersebut selanjutnya didayagunakan untuk penyelenggaran pemerintahan daerah
yang meliputi fungsi-fungsi berikut:
1. Fungsi pelayanan; direalisasikan melalui pengalihan status penggunaan,
dimana barang milik daerah dialihkan penggunaannya kepada instansi/satuan
unit kerja perangkat daerah lainnya untuk digunakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2. Fungsi budgeter; direalisasikan melalui pemanfaatan dan pemindahtanganan.
Pemanfaatan dimaksud dilakukan dalam bentuk sewa, kerjasamapemanfaatan, pinjam pakai, bangun serah guna dan bangun guna serah.
Sedangkan pemindahtanganan dilakukan dalam bentuk penjualan, tukar
menukar, hibah, dan penyertaan modal daerah.
Berdasarkan Pasal 45 Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri No.17 Tahun 2007 Pasal 57 menyatakan bahwa bentuk-
bentuk pemindahtanganan sebagai tindak lanjut atas penghapusan barang milik
negara/daerah ini meliputi;
1. Penjualan;
2. Tukar-menukar;
Peserta setelah menerima pembelajaran Bab.II ini diharapkan akan
memahami dan mampu menjelaskan tentang pemindahtanganan serta
Bentuk -bentuk pemindah-tanganan aset/barang milik daerah berikut
dasar -dasar pertimbangannya, termasuk cara/proses pelaksanaannya
dan mampu untuk melaksanakannya
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 9/78
3
3. Hibah;
4. Penyertaan modal pemerintah daerah.
Pemindah tanganan barang milik daerah sebagai yang dimaksud oleh peraturan
tersebut, ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan berlaku untuk;
1. Tanah dan/atau bangunan; dan
2. Selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp. 5.000.000.000,-
(lima milyar rupiah),
Pemindah tanganan barang milik daerah yang berupa tanah dan/atau bangunan
tidak memerlukan persetujuan DPRD dan ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Daerah, apabila (Pasal 9 Permendagri No.17 Tahun 2007):
1. Sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota.
2. Harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudahdisediakan dalam dokumen penganggaran.
3. Diperuntukkan bagi pegawai negeri.
4. Diperuntukkan bagi kepentingan umum.
5. Dikuasai Negara berdasarkan keputusan pengadilan, yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap dan/atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan,
yang jika status kepemilikannya dipertahankan tidak layak secara ekonomis.
Proses pemindah tanganan bagi tanah dan/atau bangunan seperti yang tercantum
pada (1). dan pemindah tanganan selain tanah dan/atau bangunan seperti tercantum
pada (2). diatas diajukan oleh Gubernur/Bupati/ Walikota ke DPRD untuk
memperoleh persetujuan DPRD dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.
Untuk pemindah tanganan tanah dan/atau bangunan pada point a s/d e diatas
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.
Pemindah tanganan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan yang
bernilai sampai dengan Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar) dilakukan oleh
Pengelola barang setelah mendapat persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota, diatas
Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar) dengan persetujuan DPRD.
Untuk lebih jelasnya dan lebih ringkasnya pelaku pemindah tanganan dan yang
menyetujuinya dalam proses pemindah tanganan ini dapat dilihat pada daftar padahalaman berikut ini:
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 10/78
4
PELAKU PEMINDAH TANGANAN DAN PEMBERI PERSETUJUAN
PADA PEMINDAH TANGAN BARANG/ASET MILIK DAERAH
(PP. No.6 Tahun 2006)
No
Objek/jenis Nilai (Rp)
M=milyar Persetujuan
Pelaku
Tanah dan/atau bangunan:
a. Tanah dan/atau bangunan DPRD I
b. kecuali yg termasuk
kategory 1) s/d 5) Pasal
46 Ayat (3)
-
- Gub/Bpt/Wk
Pengelola
Barang,
denganKeputusan
Kepala Daerah
Sampai 5 M Gub/Bpt/Wk
II Selain tanah dan/atau
Bangunan
Lebih dr 5 M DPRD
Pengelola
Barang,denganKeputusan
Kepala Daerah
B. Bentuk-bentuk pemindah-tanganan
1. Penjualan
a. Dasar pertimbangan penjualan
Penjualan barang milik daerah adalah pengalihan kepemilikan barang
milik daerah kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam
bentuk uang.
Penjualan barang milik daerah dilaksanakan dengan berdasarkan
beberapa pertimbangan dan tujuan yaitu:
1) Untuk optimalisasi barang milik daerah yang berlebih atau idle
(menganggur).
2) Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daerah apabila dijual.
3) Sebagai pelaksanaan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
b. Cara pelaksanaan penjualan
Pelaksanaan penjualan barang milik daerah dilakukan secara lelang
melalui Kantor Lelang Negara setempat, kecuali dalam hal-hal tertentu;
Pengecualian ini menurut Permendagri No.17 Tahun 2007 Pasal 61 ayat
(3) meliputi:
1) Penjualan kendaraan perorangan dinas pejabat negara;
2) Penjualan rumah golongan III; dan
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 11/78
5
3) Barang milik daerah lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh
pengelola.
Penjualan barang milik daerah yang dilakukan secara lelang meliputi
barang bergerak dan barang tidak bergerak.
Barang bergerak seperti mobil ambulance, mobil pemadam kebakaran,
mikro bus, derek, alat-alat berat, pesawat, kendaraan diatas air dan jenis
kendaraan untuk melayani kepentingan umum serta barang inventaris
lainnya.
Barang yang tidak bergerak yaitu tanah dan/atau bangunan.
Penjualan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan serta
barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh
Pengelola barang setelah mendapat persetujuan Gubernur/
Bupati/Walikota.
Dalam hal pelepasan dengan pembayaran ganti rugi, diperlukan surat
pernyataan kesediaan Pihak Ketiga untuk menerima tanah dan/atau
bangunan itu dengan pembayaran ganti rugi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c. Proses penjualan barang milik daerah
Penjualan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut;
1). Pengguna barang mengajukan usul penjualan kepada pengelola
barang.
2). Pengelola barang meneliti dan mengkaji usul penjualan yang
diajukan oleh pengguna barang ssuai dengan kewenangannya.
3). Pengelola barang mengeluarkan keputusan untuk menyetujui atau
tidak menyetujui usulan penjualan yang diajukan oleh pengguna
barang dalam batas kewenangannya.
4). Untuk penjualan yang memerlukan persetujuan Gubernur/Bupati/
Walikota atau DPRD, pengelola barang mengajukan usul penjualan
disertai dengan pertimbangan atas usul penjualan dimaksud.
Penerbitan persetujuan pelaksanaan oleh Pengelola barang untuk
penjualan pada poin 4) diatas dilakukan setelah mendapat persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota atau DPRD.
Dalam hal pelepasan hak dengan pembayaran ganti rugi, diperlukan
surat pernyataan kesediaan Pihak Ketiga untuk menerima tanah dan/atau
bangunan itu dengan pembayaran ganti rugi sesuai ketentuan yang
berlaku;
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 12/78
6
Hasil penjualan barang milik daerah wajib disetorkan seluruhnya ke
rekening Kas Daerah sebagai penerimaan Daerah.
Untuk lebih jelasnya proses penjualan barang milik daerah dapat dilihat
pada chart berikut ini.
Gambar 2.1
Proses Pengajuan Usulan Penjualan Barang Milik Daerah
1). Penjualan Kendaraan Dinas.
Pengertian tentang Kendaraan Dinas yang dapat dijual
(Permendagri No.17 Tahun 2007 Pasal 62, 63 dan 64).
Kendaraan dinas yang dapat dijual terdiri dari:
a) Kendaraan perorangan dinas pejabat negara dalam hal ini yang
dimaksud adalah Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, dan
Pengelola barang Meneliti dan mengkaji usulan
penjualan
Pengelola barang Mengeluarkan keputusan
Pengelola barang Tidak Menyetujui
Pengelola barang Menyetujui
Pengelola barang Mengajukan usul penjualan
disertai pertimbangan
Gubernur/Bupati/
Walikota/ DPRD
Pengguna barang Mengajukan usul penjualan
kepada Pengelola barang
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 13/78
7
b) kendaraan dinas operasional.
Penjualan Kendaraan perorangan dinas
Kendaraan Perorangan Dinas yang dapat dijual adalah:
a) KendaraanPerorangan Dinas yang dipergunakan Gubernur/
Wakil Gubernur,Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/ Wakil
Walikota serta
b) Yang sudahdipergunakan selama 5 (lima) tahun atau lebih,
c) Sudah ada penggantinya dan
d) Tidak akan mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas.
Sekalipun Kendaraan Perorangan Dinas sudah dipergunakan untuk
kepentingan dinas selama 5 (lima) tahun atau lebih, tidak dengan
sendirinya harus dijual, jika penjualan Kendaraan Perorangan Dinas
dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas sehari-hari.
Dalam hal ini Kepala Daerah dapat menetapkan kebijakan lebih
lanjut mengenai umur kendaraan yang akan dijual belikan sesuai
kondisi Daerah masing-masing.
Yang berhak membeli kendaraan perorangan dinas adalah
Pejabat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
Kepegawaian, yaitu:
a) Kepala Daerah
b) Wakil Kepala Daerah c) Yang telah mempunyai masa jabatan 5 (lima) tahun atau lebih
dan,
d) Belum pernah membeli kendaraan perorangan dinas dari
Pemerintah dalam tenggang waktu 10(sepuluh) tahun.
Dalam mempertimbangkan prioritas permohonan pembelian
Kendaraan Perorangan Dinas, harus didasarkan atas kedudukan dan
atau pangkat yang lebih tinggi dan atau pemegang kendaraan dan
atau pegawai yang akan pensiun atau yang sudah pensiun.
Pelaksanaan penjualan kendaraan perorangan Dinas.
= Pemohon mengajukan permohonan pembelian kendaraan
perorangan dinas dengan melampirkan syarat-syarat administratif
sebagai berikut:
a) keputusan pengangkatan pertama sebagai Kepala Daerah atau
Wakil Kepala Daerah,
b) surat pernyataan belum pernah membeli kendaraan perorangan
dinas dalam tenggang waktu 10 (sepuluh) tahun.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 14/78
8
= Sebelum Kepala Daerah menetapkan Keputusan penjualannya,
maka Panitia Penghapusan Kendaraan Dinas Operasional
mengadakan pengecekan/ penelitian setempat. Penelitian diarahkan
agar penjualan kendaraan tidak akan mengganggu kelancaran tugas
dinas, efisiensi penggunaan kendaraan, persyaratan-persyaratanpersonil calon pembeli, landasan hukum dan persyaratan lainnya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Untuk melaksanakan penelitian atas kendaraan yang dimohon untuk
dibeli, Kepala Daerah dengan Surat Keputusan membentuk Panitia
Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas.
= Panitia Penjualan kendaraan meneliti dari segi
administratif/pemilikan Kendaraan, keadaan fisik, kemungkinan
mengganggu kelancaran tugas dinas, efisiensi penggunaannya, biaya
operasional, nilai jual kendaraan, persyaratan pejabat pemohon danlain-lain yang dipandang perlu. Hasil penelitian Panitia Kendaraan
tersebut dituangkan dalam bentuk Berita Acara.
= Hasil penelitian Panitia Penjualan dan harga jual kendaraan
perorangan dinas dilampirkan kepada surat permohonan pemohon.
= Harga jual kendaraan perorangan dinas ditentukan sebagai
berikut:
a) kendaraan perorangan dinas yang telah berumur 5 sampai
dengan 7 tahun, harga jualnya adalah 40 % (empat puluh
persen) dari harga umum / pasaran yang berlaku;
b) kendaraan perorangan dinas yang telah berumur 8 tahun atau
lebih, harga jualnya 20 % (dua puluh persen) dari harga umum
/pasaran yang berlaku.
= Kepala Daerah menetapkan keputusan penjualan kendaraan
perorangan dinas dengan lampiran Keputusan yang memuat antara
lain:
a) Nama dan jabatan pembeli;
b) Data mengenai kendaraan;
c) Biaya perbaikan selama 1 (satu) tahun terakhir;
d) Harga jual sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
e) Harga yang ditetapkan;
f) Jumlah harga yang harus dibayar pembeli.
= Pelaksanaan teknis penjualan kendaraan perorangan dinas.
Setelah penetapan penjualan kendaraan perorangan dinas
selanjutnya:
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 15/78
9
a) Dibuat Surat Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Perorangan
Dinas yang ditandatangani oleh Pengelola atas nama Kepala
Daerah;
b) Apabila ada biaya perbaikan selama 1 (satu) tahun terakhir ataskendaraan tersebut, maka biaya dimaksud harus dibayar lunas
sekaligus oleh pembeli sebelum Surat Perjanjian
ditandatangani;
c) Surat perjanjian sewa beli harus memuat:
(1) Besarnya cicilan bulanan atas harga jual kendaraan
dimaksud dengan ketentuan harus sudah dilunasi paling
lambat dalam waktu 5 (lima) tahun;
(2) Apabila dilunasi dalam waktu kurang dari 1 (satu) tahun,
maka balik nama atas kendaraan tersebut dapatdilaksanakan;
(3) Selama belum dilunasi kendaraan perorangan dinas
tersebut tetap tercatat sebagai barang inventaris milik
pemerintah daerah.
(4) Dalam hal kendaraan tersebut masih dipergunakan untuk
kepentingan dinas, maka untuk biaya oli dan BBM dapat
disediakan pemerintah daerah sepanjang memungkinkan.
(5) Semua harga jual dan biaya perbaikan selama 1 (satu)tahun terakhir merupakan penerimaan Pemerintah Daerah
dan harus disetor ke Kas Daerah.
(6) Setelah harga jual kendaraan perorangan dinas dilunasi,
maka dikeluarkan Keputusan Kepala Daerah yang
menetapkan:
(a) Pelepasan hak pemerintah daerah atas Kendaraan
Perorangan Dinas tersebut kepada pembelinya; dan
(b) Menghapuskan Kendaraan Perorangan Dinas dari
Buku Inventaris Pemerintah Daerah.
(7) Berdasarkan Keputusan Kepala Daerah dimaksud pada
angka 6) di atas, pejabat pembeli Kendaraan Perorangan
Dinas dapat melakukan Balik Nama Kendaraan tersebut
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(8) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah baru diberikan
hak untuk membeli lagi kendaraan perorangan dinas
setelah jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat
pembeliannya yang pertama.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 16/78
10
Pejualan Kendaraan Dinas Operasional.
Kendaraan dinas operasional yang dapat dijual adalah Kendaraan
dinas operasional yang telah dihapus dari Daftar Inventaris Barang
Milik Daerah dapat dijual melalui pelelangan baik pelelangan umum
dan/atau pelelangan terbatas;
Persyaratan Kendaraan dinas operasional yang dapat dihapus dari
Daftar Inventaris Barang Milik Daerah adalah:
a) yang telah berumur 5 (lima) tahun lebih,
b) tidak akan mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas sehari-hari,
c) sudah ada penggantinya.
Kendaraan dinas operasional yang dapat dihapus dari Daftar
Inventaris terdiri dari:
a) Jenis sedan, jeep, station wagon, minibus dan pick up;
b) Jenis kendaraan bermotor beroda 2 (dua), (sepeda motor dan
scooter);
c) Jenis Kendaraan Dinas operasional khusus terdiri dari mobil
Ambulans, mobil pemadam kebakaran, bus, mikro bus, truck,
alat-alat besar, pesawat, dan kendaraan diatas air.
Proses penghapusan kendaraan dinas operasional adalah
sebagai berikut:
a) Permohonan penghapusan kendaraan dinas operasional.
Pengguna/kuasa pengguna barang mengajukan usul
penghapusan kendaraan dinas operasional yang telah memenuhi
persyaratan umur kendaraan kepada Kepala Daerah melalui
pengelola.
b) Pembentukan Panitia Penghapusan.
Untuk melaksanakan penelitian atas kendaraan yang dimohon
untuk dihapus, Kepala Daerah dengan Surat Keputusan
membentuk Panitia Penghapusan Kendaraan DinasOperasional.
Panitia penghapusan kendaraan dinas operasional meneliti dari
segi administratif/pemilikan kendaraan, keadaan fisik,
kemungkinan mengganggu kelancaran tugas dinas, efisiensi
penggunaannya, biaya operasional, nilai jual kendaraan, dan
lain-lain yang dipandang perlu. Hasil penelitian Panitia
Penghapusan tersebut dituangkan dalam bentuk Berita Acara.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 17/78
11
Apabila memenuhi persyaratan, Kepala Daerah menetapkan
keputusan tentang penghapusan kendaraan dinas operasional.
c) Pelaksanaan Penjualan/Pelelangan:
(1) Setelah dihapus dari daftar inventaris, pelaksanaanpenjualannya dapat dilakukan melalui pelelangan umum
atau pelelangan terbatas;
(2) Pelelangan umum dilaksanakan melalui kantor lelang
negara;
(3) Pelelangan terbatas dilaksanakan oleh panitia pelelangan
terbatas yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Daerah;
(4) Yang dapat mengikuti pelelangan terbatas terhadapkendaraan dinas operasional yaitu Pejabat/Pegawai Negeri
Sipil yang telah mempunyai masa kerja 10 (sepuluh) tahun
dengan prioritas pejabat/pegawai yang akan memasuki
masa pensiun dan pejabat/pegawai pemegang kendaraan
dan/atau pejabat/pegawai yang lebih senior dan Ketua dan
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang telah
mempunyai masa bhakti 5 (lima) tahun. Masa Kerja
pegawai dibuktikan dengan melampirkan Surat Keputusan
Pengangkatan pertama sebagai pegawai Negeri.
(5) Dalam tenggang waktu 10 (sepuluh) tahunpejabat/pegawai, Ketua/Wakil Ketua DPRD dapat
mengikuti pelelangan terbatas kembali sejak saat
pembeliannya yang pertama.
(6) Kendaraan dinas operasional yang dapat dilakukan
penjualan/ pelelangan terbatas; jenis sedan, jeep, station
wagon, minibus, pick up dan jenis kendaraan bermotor
beroda 2 (dua);
(7) Kendaraan dinas operasional khusus lapangan (bus,
pemadam kebakaran, ambulance, truck, alat-alat berat,
dlsb), penjualan/ pelelangannya dilakukan melalui
pelelangan umum atau pelelangan terbatas; Kendaraan
dinas operasional khusus seperti tersebut diatas, belum
dapat dihapuskan jika belum tersedia kendaraan baru
sebagai penggantinya.
(8) Hasil penjualan/pelelangan kendaraan tersebut disetor
sepenuhnya k e Kas Daerah.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 18/78
12
2). Penjualan Rumah Daerah Golongan III.
a). Pengertian tentang Rumah Daerah
Rumah milik Daerah dibedakan dalam 3 (tiga) golongan
yakni:
(1) Rumah Daerah Golongan I: ialah rumah milik Daerah yang
disediakan untuk ditempati oleh pemegang jabatan tertentu
yang berhubungan dengan sifat dinas dan jabatannya, harus
tinggal di rumah tersebut (rumah jabatan).
(2) Rumah Daerah Golongan II: ialah rumah milik Daerah
yang tidak boleh dipindah-tangankan dari suatu dinas ke
dinas yang lain dan hanya disediakan untuk ditempati oleh
pegawai dari Dinas yang bersangkutan (rumah Instansi).
(3) Rumah Daerah Golongan III: ialah rumah milik Daerah
lainnya (rumah milik Daerah yang disediakan untuk
ditempati oleh Pegawai Negeri), tidak termasuk Rumah
Daerah Golongan I dan Golongan II tersebut di atas;
b) Rumah Daerah Golongan III milik Daerah dapat
dijual/disewa belikan kepada pegawai.
(1) Rumah milik Daerah yang dapat dijual/disewa belikan
kepada pegawai, hanya:
(2) Rumah Daerah Golongan III dan(3) Rumah Daerah Golongan II yang telah dirubah
golongannya menjadi Rumah Dinas Golongan III yang
permanen, Semi Permanen dan Darurat, yang telah
berumur 10 (sepuluh) tahun atau lebih.
Penentuan Rumah Daerah Golongan III ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Daerah.
(1) Rumah dinas milik Daerah yang tidak dapat dijual
ialah:
(a) Rumah Daerah Golongan I
(b) Rumah Daerah Golongan II, kecuali yang telahdialihkan menjadi Rumah Daerah Golongan III.
(c) Rumah Daerah Golongan III yang masih dalam
sengketa.
(d) Rumah Daerah Golongan III yang belum berumur 10
(sepuluh) tahun.
(2) Yang berhak membeli Rumah Daerah Golongan III.
(a) Pegawai Negeri
Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 10
(sepuluh) tahun.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 19/78
13
Memiliki Surat IzinPenghunian (SIP) yang sah.
Surat Ijin Penghunian ditanda tangani oleh
Pengelola atas nama Kepala Daerah.
Belum pernah dengan jalan/cara apapun
memperolehl membeli rumah dari Pemerintahberdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.
(b) Pensiunan pegawai Negeri :
Menerima pensiunan dari Negara/Pemerintah.
Memiliki Surat Izin Penghunian (SIP) yang sah.
Belum pernah dengan jalan/cara apapun
memperoleh/membeli rumah dari Pemerintah
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(c) Janda/Duda pegawai Negeri :
Masih menerima tunjangan pensiun dari Negara I
Pemerintah, adalah :
- Almarhum suaminya/ isterinya sekurang-
kurangnya mempunyai masa kerja 10 (sepuluh)
tahun pada Pemerintah, atau
- Masa kerja almarhum suaminyal isterinya
ditambah dengan jangka waktu sejak yang
bersangkutan menjadi janda/duda berjumlah
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun.
Memiliki Surat Izin Penghunian (SIP) yang sah.
Almarhum suaminya/isterinya belum pernah
dengan jalanl cara apapun memperolehl membeli
rumah dari Pemerintah berdasarkan peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
(d) Janda/Duda Pahlawan, yang suaminya/isterinya
dinyatakan sebagai Pahlawan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku :
Masih menerima tunjangan pensiunan dari
Pemerintah. Memiliki Surat Izin Penghunian (SIP) yang sah.
Almarhum suaminya/isterinya belum pernah
dengan jalan/cara apapun memperoleh/membeli
rumah dari Pemerintah berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(e) Pejabat Negara/Daerah atau janda/duda Pejabat
Negara/Daerah:
Masih berhak menerima tunjangan pensiun dari
Pemerintah.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 20/78
14
Memiliki Surat Izin Penghunian (SIP) yang sah.
Almarhum suaminya/isterinya belum pernah
dengan jalan/ cara apapun memperoleh/membeli
rumah dari Pemerintah berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(f) Apabila penghuni rumah Daerah Golongan III
sebagaimana dimaksud pada huruf i s/d v meninggal
dunia, maka pengajuan permohonan pengalihan
hak/membeli atas rumah dimaksud dapat diajukan
oleh anak sah dari penghuni yang bersangkutan.
c) Pengalihan hak atas Rumah Daerah Golongan III sebagaimana
dimaksud huruf i s/d vi tersebut di atas dilakukan dengan cara
Sewa Beli Taksiran harga rumah Daerah Golongan III
berpedoman pada nilai biaya yang digunakan untuk pembangunan rumah yang bersangkutan pada waktu penaksiran
dikurangi penyusutan menurut umur bangunan/rumah dikalikan
dengan ::
(1) 2 % setiap tahun untuk permanen.
(2) 4 % setiap tahun untuk semi permanen.
(3) 10 % setiap tahun untuk darurat.
Dengan ketentuan setinggi-tingginya (maksimal) penyusutan
80% atau nilai sisa bangunan/rumah minimal 20 %.
Harga rumah dan tanahnya ditetapkan sebesar 50 % (lima puluhpersen) dari harga taksiran dan penilaian yang dilakukan oleh
Panitia.
Pembayaran harga rumah dilaksanakan.secara angsuran/cicilan,
yakni:
(1) Pembayaran angsuran pertama paling sedikit 5 % (lima
persen) dari harga yang ditetapkan dan harus dibayar
penuh pada saat perjanjian sewa beli ditandatangani.
(2) Sedang sisanya diangsur paling lambat 20 (dua puluh)
tahun.
d) Permohonan membeli Rumah Daerah Golongan III.
Penjualan Rumah Daerah Golongan III milik Daerah tidak
dapat diproses sebelum adanya Peraturan Daerah yang
mengatur penjualan rumah daerah golongan III atau diatur
dalam Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Barang Milik
Daerah.
Proses pelaksanaan penjualan Rumah Daerah Golongan III
didasarkan atas permohonan dari Pegawai Negeri yang telah
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 21/78
15
mendapat persetujuan dari atasan langsungnya, dan janda/duda
sebagai dimaksud pada huruf c) di atas.
e) Pengelola mengkoordinir permohonan pembelian rumah
Daerah Golongan III dan secara periodik melaporkan kepadaKepala Daerah.
(1) Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Daerah, maka
segera dibentuk Panitia Penaksir dan Panitia Penilai.
(a) Susunan Panitia Penaksir dan Panitia Penilai
melibatkan unsur teknis terkait.
(b) Susunan Personalia kedua panitia tersebut tidak boleh
dirangkap dan diusahakan agar anggota-anggota
Panitia Penilai, baikjabatan maupun pangkatnya lebih
tinggi dari pada Personalia Panitia Penaksir.
Sebagai gambaran dari kedua panitia ini dapat kita lihatdari Kepmendagri sebelumnya sebagai berikut, walaupun
demikian Kepala Daerah mempunyai kewenangan dalam
penyusunannya:
(a) Susunan Panitia Penaksir terdiri dari unsur-unsur :
Asisten Sekretaris Daerah yang membidangi.
Kepala Biro/Bagian Perlengkapan.
Kepala Biro Keuangan/Bagian Keuangan.
Kepala Biro Hukum/Bagian Hukum.
Kepala Biro Kepegawaian/Bagian Kepegawaian.
Kepala Dinas Teknis.Kepala Instansi Badan Pertanahan
Nasional/Kantor Pertanahan.
(b) Susunan Panitia Penilai terdiri dari unsur-unsur :
Sekretaris Daerah.
Kepala Biro / Bagian Perlengkapan.
Kepala Biro Keuangan/Bagian Keuangan.
Kepala Biro Hukum/Bagian Hukum.
Kepala Biro Kepegawaian /Bagian Kepegawaian.
Kepala Dinas Teknis.
Kepala Instansi Badan Pertanahan Nasional/ Kepala Kantor Pertanahan.
(2) Tugas Panitia Penaksir adalah meneliti dari segi antara
lain:
(a) Pembangunan dan pemilikan rumah dan atau
tanahnya.
(b) Keadaan fisik rumah.
(c) Perbaikan-perbaikan yang telah dilaksanakan.
(d) Izin penghunian.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 22/78
16
(e) Persyaratan personil pegawai dari segi masa kerja,
pernah/belum membeli rumah Pemerintah dengan cara
apapun.
(f). Menaksir harga rumah dan ganti rugi atas tanahnya
disesuaikan dengan keadaan pada saat penaksirantermasuk perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan
atas biaya Pemerintah Daerah. Apabila perbaikan
dilakukan oleh dan atas beban penghuni sendiri tidak
diperhitungkan.
(g) Lain-lain yang dipandang perlu.
Hasil penelitian penaksiran tersebut dituangkan dalam
bentuk Berita Acara hasil penaksiran.
(3) Tugas Panitia Penilai adalah untuk menilai hasil
Penaksiran Panitia Penaksir tersebut di atas.
Hasil penilaian Panitia Penilai dituangkan dalam bentuk Berita Acara.
Apabila hasil penaksiran Panitia Penaksir dan hasil
penilaian Panitia Penilai tidak sama (tidak sepakat) maka
yang menetapkan/ memutuskan harga taksiran tersebut
adalah Pengelola
f) Keputusan Kepala Daerah.
Dengan telah terpenuhinya semua pers.yaratan yang diperlukan
yaitu:(1) Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang
penjualan Rumah Daerah Golongan III milik Daerah.
(2) Berita Acara hasil penaksiran Panitia Penaksir dan Berita
Acara hasil penilaian Panitia Penilai.
(3) Persyaratan-persyaratan administrasi dan personil pembeli.
Selanjutnya penjualan rumah Daerah golongan III dan atau ganti
rugi atas tanah bangunannya, ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Daerah.
Dalam Keputusan penjualan rumah Daerah Golongan III harusdengan tegas menetapkan penjualan rumah Daerah golongan III
dan termasuk tanah bangunannya atau rumahnya saja atau
tanahnya saja, kepada masing-masing pegawai, dengan
mencantumkan pula jabatannya.
Selain itu harus pula ditegaskan Pelaksanaan penjualannya
diatur dalam Surat Perjan jian Sewa Beli.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 23/78
17
g) Surat Perjanjian Sewa Beli
Setelah dikeluarkan Keputusan Kepala Daerah tentang
penjualan rumah golongan III, dibuat Surat Perjanjian Sewa-
Beli rumah dan ganti rugi atas tanahnya yang ditandatangani
oleh Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk sebagai Pihak ke
I dan masingmasing pegawai/pembeli sebagai pihak ke II.
Sebelum Surat Perjanjian ditanda tangani, pembeli harus
melunasi minimum 5 % dari harga jual rumah beserta
tanahnya/ganti rugi atas tanahnya yang telah ditetapkan, dan
harus disetor sepenuhnya ke Kas Daerah sebagai penerimaan
Daerah.
Dalam Surat Perjanjian tersebut harus dicantumkan besarnya
angsuran bulanan yang sama terhadap sisa harga yang belum
dilunasi.
Waktu pelunasan seluruh harga jualnya dilaksanakan paling
lama 20 (dua puluh) tahun.
Apabila dilunasi dalam waktu yang lebih cepat, maka dapat
dilakukan Pelepasan hak.
Selain itu dalam Surat Perjanjian tersebut harus dicantumkan
pula persyaratan lainnya yang dipandang perlu mengenai sanksi
yang dapat dikenakan apabila terjadi kelalaian atau pelanggaran
atas ketentuan yang berlaku.
h) Pelepasan hak dan penghapusan dari Buku Inventaris
Setelah pegawai yang bersangkutan melunasi harga rumah dan
atau ganti rugi atas tanah maka Kepala Daerah menetapkan
Keputusan tentang:
(1) Pelepasan hak Pemerintah Daerah atas rumah dan atau
tanah bangunannya yang telah dijual kepada pembeli.
(2) Menetapkan penghapusan rumah dan atau tanah
bangunannya dari Buku Inventaris kekayaan milik
Pemerintah Daerah.
Berdasarkan Keputusan Kepala Daerah tersebut di atas, maka
atas hak/sertifikat atas tanah bangunan dapat dimohon oleh
pegawai yang bersangkutan untuk mendapatkan sesuatu hak
pada Instansi Pertanahan setempat.
2. Tukar-menukar
Tukar-menukar barang milik daerah adalah pengalihan kepemilikan barang
milik daerah yang dilakukan antara pemerintah daerah dengan pemerintah
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 24/78
18
pusat, atau antar pemerintah daerah, atau dengan Badan Usaha Milik
Negara/Daerah atau Badan Hukum milik pemerintah lainnya, atau dengan
pihak swasta/pihak lainnya, dengan menerima penggantian dalam bentuk
barang, sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang.
Tukar menukar barang milik daerah ini dilaksanakan dengan pertimbangan:
a. Untuk memenuhi kebutuhan operasional penyelenggaraan pemerintah.
b. Untuk optimalisasi barang milik daerah ; dan
c. Tidak tersedia dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Tukar menukar barang milik Negara atau barang milik daerah khususnya
untuk tanah dan/atau bangunan sudah sering kita dengar dan sudah sering kita
baca dikoran-koran dengan istilah ruilslag atau tukar guling dengan
bermacam persoalan dan masaalah yang mengikutinya.
Objek dari tukar-menukar barang milik daerah yang dapat dilakukan tukar-menukarnya adalah:
a. Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan kepada Gubernur/
Bupati/Walikota untuk barang milik daerah.
b. Tanah dan/atau bangunan yang masih dipergunakan untuk
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pengguna barang akan tetapi
tidak sesuai lagi dengan tata ruang wilayah atau penataan kota.
c. Barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan
Tukar menukar barang milik daerah ini dapat dilakukan dengan pihak-pihak
sebagai berikut;
a. Pihak pemerintah pusat.
b. Badan usaha milik Negara/daerah atau badan hukum milik pemerintah
lainnya.
c. Swasta.
Adapun alasan dilaksanakannya pelepasan hak dengan cara tukar menukar/
tukar guling (ruislag) antara lain disebabkan oleh;
a. Terkena planologi.
b. Belum dimanfaatkan secara optimal. c. Menyatukan barang/aset yang lokasinya terpencar untuk memudahkan
koordinasi dan dalam rangka efisiensi.
d. Memenuhi kebutuhan operasional Pemerintah Daerah sebagai akibat
pengembangan organisasi.
e. Pertimbangan khusus dalam rangka pelaksanaan rencana strategis
Hankam.
Pelepasan hak dengan alasan tersebut dilaksanakan karena dana untuk
keperluan memenuhi kebutuhan Pemerintah Daerah tidak tersedia dalam
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 25/78
19
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Disamping alasan diatas
yang juga merupakan motivasi atau pertimbangan lainnya, adalah:
a. Disesuaikan dengan peruntukan tanahnya berdasarkan Recana Umum
Tata Ruang Kota/Wilayah (RUTRK/W).
b. Membantu kesejahteraan pegawai atau anggota DPRD dalam bentuk
memberi kesempatan untuk membeli kaveling perumahan.
c. Membantu instansi Pemerintah diluar Pemerintah Daerah yang
bersangkutan yang memerlukan tanah untuk lokasi kantor, Perumahan
dan untuk keperluan pembangunan lainnya.
d. Tanah dan bangunan Pemerintah Daerah yang sudah tidak cocok lagi
dengan peruntukan tanahnya tidak sesuai lagi dengan tata ruang wilayah
atau penataan kota, terlalu sempit dan bangunannya sudah tua dsb.
sehingga tidak efektif lagi untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
dapat dilepas kepada Pihak Ketiga, dengan Pembayaran ganti rugi atau
cara tukar menukar(ruilslag/tukar guling). e. Untuk itu perlu diperhatihan hal-hal sebagi berikut;
1). Dalam hal tukar menukar (ruilslag/tukar guling) maka nilai tukar
pada prinsipnya harus berimbang yang lebih menguntungkan
Pemerintah Daerah.
2). Apapun yang harus dibangun Pihak Ketiga diatas tanah tersebut
harus seizin Pemerintah Daerah agar sesuai dengan peruntukan
tanahnya.
3). Dalam hal pelepasan dengan tukar-menukar (ruilslag/tukar guling),
diperlukan Surat Perjanjian Tukar Menukar antara Pemerintah
Daerah dengan Pihak Ketiga yang bersangkutan yang mengatur
materi tukar-menukar, hak dan kewajiban masing-masing Pihak sesuai ketentuan yang berlaku.
Cara penentuan nilai Tanah dan/atau bangunan
Nilai tanah dan/atau bangunan yang akan dilepaskan dengan ganti rugi/tukar
menukar (ruilslag/tukar guling) kepada Pihak Ketiga:
a. Nilai ganti rugi dan nilai taksiran tanah:
1) Nilai ganti rugi tanahnya dapat ditetapkan dengan berpedoman pada
harga dasar terendah atas tanah yang berlaku setempat, untuk
kavling perumahan, pegawai negeri, TNI, POLRI dan DPRD. 2) Sedangkan untuk Instansi Pemerintah, Koperasi dan /atau Yayasan
dapat ditetapkan dengan berpedoman pada NJOP dan/atau harga
pasaran umum tanah setempat.
3) Nilai taksiran tanah untuk swasta harus ditetapkan dengan
berpedoman pada harga umum tanah dan berdasarkan NJOP yang
berlaku setempat.
b. Nilai bangunannya ditaksir berdasarkan nilai bangunan pada saat
pelaksanaan penaksiran dan hasilnya dikurangi dengan nilai susut
bangunan yang diperhitungkan jumlah umur bangunan dikalikan dengan:
1) 2 % untuk bangunan permanen.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 26/78
20
2) 4 % untuk bangunan semi permanen.
3) 10 % untuk bangunan yang darurat.
Dengan ketentuan maksimal susutnya sebesar 80 % dari nilai taksiran
(tidak dikenakan potongan sebesar 50 % seperti pada penjualan rumah
Daerah golongan III).
c. Proses hak atas tanah dan bangunan.
1) Pembentukan Panitia Penaksir.
Kepala Daerah membentuk Panitia Penaksir yang bertugas meneliti
bukti penguasaan atas tanah dan/atau bangunan:
a) meneliti kenyataan lokasi dan keadaan lingkungan tanah
dan/atau bangunan tanah tersebut, dihubungkan dengan rencana
pelepasan hak atas tanah ditinjau dari segi sosial, ekonomi,
budaya dan kepentingan Pemerintah Daerah yang bersangkutan. b) menaksir besarnya nilai atas tanah dan/atau bangunan tersebut
dengan berpedoman pada harga dasar/umum/NJOP tanah yang
berlaku setempat dan untuk bangunannya sesuai tersebut pada
huruf e angka 2) di atas;
c) meneliti bonafiditas dan loyalitas calon pihak ketiga dan
memberikan saran-saran kepada Kepala Daerah; dan
d) lain-lain keterangan yang dipandang perlu.
Hasil penelitian Panitia Penaksir tersebut dituangkan dalam bentuk
Berita Acara.
1). Permohonan Persetujuan DPRD.
Pengelola menyiapkan surat permohonan Kepala Daerah kepada
DPRD untuk mengajukan permohonan persetujuan atas rencana
pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara ganti rugi
atau cara tukar menukar (ruilslag/tukar guling) dengan melampirkan
Berita Acara hasil penaksiran Panitia Penaksir.
3) Keputusan Kepala Daerah.
Berdasarkan persetujuan DPRD tersebut di atas selanjutnyaditetapkan Keputusan Kepala Daerah tentang pelepasan hak atas
tanah dengan ganti rugi atau tukar menukar.
Pada lampiran Keputusan Kepala Daerah tersebut di atas harus
memuat data atas tanah dan/atau bangunan yakni : Letak/alamat,
Luas dan tahun perolehan, nama dan alamat Pihak Ketiga dan
besarnya nilai ganti rugi atau nilai tukar menukar tanah dan/atau
bangunan tersebut.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 27/78
21
4) Pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara ganti rugi
dilakukan dengan pelelangan / tender dan apabila peminatnya hanya
satu dilakukan dengan penunjukan langsung dan dilakukan negosiasi
harga yang dituangkan dalam Berita Acara.
5) Pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara tukar
menukar dilakukan langsung dengan Pihak Ketiga (tidak dilakukan
pelelangan/tender) dan dilakukan negosiasi harga yang dituangkan
dalam Berita Acara.
6) Teknis pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan:
a) Perjanjian antara Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga.
Pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara tukar
menukar (ruilslag) dimaksud harus diatur dalam Surat
Perjanjian Bersama antara Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga.
Dalam Surat Perjanjian Bersama tersebut harus dicantumkan
secara jelas mengenai data tanah dan/atau bangunan, hak dan
kewajiban kedua belah pihak, ketentuan mengenai sanksi dan
ketentuan lain yang dipandang perlu.
Pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara
pembayaran ganti rugi harus dilengkapi dengan Surat
Pernyataan dari Pihak Ketiga mengenai kesediaan menerima
pelepasan tanah dan/atau bangunan tersebut denganpembayaran ganti rugi sesuai ketentuan yang berlaku yang
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima.
b) Penghapusan tanah dan/atau bangunan dari Buku Inventaris.
Setelah selesai pelaksanaan ketentuan dimaksud dalam Surat
Perjanjian Bersama dan Surat Pernyataan Berita Acara Serah Terima
tersebut, maka:
a) apabila mengenai tanah kapling untuk rumah pegawai, harus
ditegaskan dalam Keputusan Kepala Daerah tentang pelepasanhak Pemerintah Daerah atas tanah tersebut dan menghapuskan
tanah tersebut dari Buku Inventaris.
Selanjutnya sertifikat hak atas tanah bagi masing-masing
pegawai yang bersangkutan baru dapat diproses melalui Kantor
Pertanahan setempat.
b) apabila mengenai tanah dimaksud pada huruf a di atas, maka
sertifikat atas tanah yang dilepaskan kepada Pihak Ketiga dapat
diselesaikan melalui Kantor Pertanahan setempat berdasarkan
Keputusan Kepala Daerah yang bersangkutan tentang pelepasan
hak atas tanah dan/atau bangunan Pemerintah Daerah dimaksud
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 28/78
22
dan menghapuskan tanah dan/atau bangunan tersebut dari Buku
Inventaris .
3. Hibah
Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang pemerintah daerah kepada
pemerintah pusat, atau antar pemerintah daerah, atau kepada pihak lain tanpa
memperoleh penggantian.
Penghibahan barang milik daerah ini dilakukan dengan Keputusan Kepala
Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan kepentingan (Pasal 58 Peraturan Pemerintah No.6 Tahun
2006 dan Pasal 78 Permendagri No.17 Tahun 2007) sebagai berikut;
a. Untuk kepentingan sosial,
b. Untuk keagamaan,c. Untuk kemanusiaan,
d. Dan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Barang milik daerah yang akan dihibahkan itu harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Bukan merupakaan barang rahasia Negara.
b. Bukan merupakan barang yang menguasai hajat hidup orang banyak.
c. Tidak digunakan lagi dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Barang milik daerah yang dapat dihibahkan ini berlandaskan Pasal 59
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 dan Pasal 79 Permendagri No.17
Tahun 2007 dapat berupa:
a. Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan oleh Kepala SKPD
kepada Kepala Daerah.
b. Tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya direncanakan
untuk dihibahkan.
c. Barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan yang telah
diserahkan oleh Kepala SKPD kepada Kepala Daerah melalui Pngelola.
d. Selain tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannyadirencanakan untuk dihibahkan.
Wewenang dalam penetapan pemberian Hibah adalah:
a. Penetapan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat
persetujuan DPRD bagi tanah dan/atau bangunan pada point 1. diatas,
kecuali bagi tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan
persetujuan DPRD sebagai tercantum dalam Pasal 58 ayat (2)
Permendagri No.17 Tahun 2007.
b. Penetapan dengan Keputusan Kepala Daerah bagi tanah dan/atau
bangunan pada point 2. diatas.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 29/78
23
c. Penetapan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat
persetujuan DPRD bagi hibah pada point 3. diatas kalau nilainya diatas
Rp.5.000.000.000,-(lima milyar rupiah), kalau nilainya kurang dari itu
ditetapk an tanpa meminta persetujuan DPRD.
d. Dilaksanakan oleh Pengguna setelah mendapat persetujuan dari
Pengelola, bagi hibah pada point 4. diatas.
PELAKSANA, PERSETUJUAN DAN PENETAPAN TERHADAP
BARANG/ASET YANG AKAN DIHIBAHKAN
No. Jenis barang/aset
Penetapan
yang akan
dihibahkan
oleh
Hibah
dilaksanakan
oleh
Persetujuan
oleh
1. Tanah dan/ataubangunan
Kepala Daerah Pengelolabarang
DPRD
2.Tanah dan/atau
bangunan dari
awalnya utk hibah
Kepala DaerahPengelola
barang Kepala Daerah
3.
Selain tanah dan/
atau bangunan
>Rp.5.000.000.000,-
<Rp.5.000.000.000,-
Kepala Daerah
Kepala Daerah Pengelola DPRD
----------
4.Selain tanah dan/
atau bangunan
Pengguna Pengguna Pengelola
Untuk pelaksanaan hibah bagi tanah dan/atau bangunan seperti yang
dimak sud pada 1 dan 2 tersebut (tanah dan/atau bangunan, tanah dan/atau
bangunan dari pengadaannya untuk dihibahkan) diatas dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Pengelola barang mengajukan usul hibah kepada Kepala Daerah disertai
alasan/pertimbangan, kelengkapan data.
b. Kepala Daerah membentuk Tim untuk meneliti dan mengkaji
berdasarkan pertimbangan dan syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
58 PP. No.6 Tahun 2006.atau Pasal 78 ayat (2) Permendagri No.17Tahun 2007
c. Apabila memenuhi syarat sesuai dengan peraturan yang berlaku, Kepala
Daerah dapat mempertimbangkan untuk menetapkan dan/atau
menyetujui tanah dan/atau bangunan yangakan dihibahkan, dan kalau
yang memerlukan persetujuan DPRD maka Kepala Daerah mengajukan
permohonan persetujuan dari DPRD. berpedoman pada ketentuan Pasal
46 ayat (2) dan Pasal 48 ayat (2) dari PP No.6 Tahun 2006.
d. Setelah mendapat persetujuan DPRD, ditindak lanjuti dengan Surat
Keputusan Penghapusan oleh Kepala Daerah atas tanah dan/atau
bangunan dimaksud dan dituangkan dalam Berita Acara Hibah;
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 30/78
24
e. Pengelola barang melaksanakan hibah dengan berpedoman pada Surat
Keputusan Kepala Daerah
f. Pelaksanaan serah terima barang yang dihibahkan harus dituangkan
dalam berita acara serah terima barang.
Untuk mudahnya dapat dilihat pada gambar dari flow-chart berikut ini:
Gambar 2.2
Proses hibah tanah dan/atau bangunan
Untuk melaksanakan hibah bagi barang milik daerah selain tanah dan/atau
bangunan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengguna barang mengajukan usulan kepada Pengelola Barang disertai
alasan/pertimbangan, kelengkapan data, dan hasil pengkajian tim intern
instansi pengguna barang.
b. Pengelola barang meneliti dan mengkaji berdasarkan pertimbangan dan
syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 PP. No.6 Tahun 2006
diatas.
c. Apabila memenuhi syarat sesuai dengan peraturan yang berlaku,
pengelola barang dapat mempertimbangkan untuk menyetujui sesuai
batas kewenangannya
d. Pengguna barang melaksanakan hibah dengan berpedoman pada
persetujuan Pengelola barang.e. Pelaksanaan serah terima barang yang dihibahkan harus dituangkan
dalam Berita Acara serah terima barang.
Pengelola
barang Gubernur/Bupati
/Walikota DPRD
Mengajukan
usul hibah melaksanakan
hibah
Berita Acara
serah terima
menerima persetujuan
mengkaji dan memper-
timbangkan berdasarkan
Psl.58 PP.No.6 Th, 2006
menetapkan/menyetujui
mengkaji dan memper-
timbangkan
menetapkan/menyetujui
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 31/78
25
Gambar2.3
Flow-chart proses hibah selain tanah dan/atau bangunan
4. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
a. Pengertian tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Penyertaan modal pemerintah daerah adalah pengalihan kepemilikan
barang milik daerah yang semula merupakan kekayaan yang tidak
dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan
sebagai modal/saham daerah pada badan usaha milik Negara/daerah atau
badan hukum lainnya.
Penyertaan modal pemerintah daerah atas barang milik daerah dilakukan
dalam rangka pendirian, pengembangan, dan peningkatan kinerja badan
usaha milik daerah atau badan hukum lainnya yang dimiliki olehPemerintah dan Swasta.
Penyertaan modal pemerintah daerah atas barang daerah dilakukan
dengan pertimbangan sebagai berikut:
1). Barang milik daerah yang dari awal pengadaannya sesuai dokumen
penganggaran diperuntukkan bagi badan usaha milik daerah atau
badan hukum lainnya yang dimiliki daerah dalam rangka penugasan
pemerintah; atau
2). Barang milik daerah tersebut akan lebih optimal apabila dikelolaoleh badan usaha milik daerah atau badan hukum lainnya yang
dimiliki daerah baik yang sudah ada maupun yang akan dibentuk.
Usaha pemerintah dalam penghapusan barang milik daerah yang akan di
tanamkan dalam penyertaan modal pemerintah daerah atau di PMP kan
(Penanaman Modal Pemerintah) harus memenuhi syarat-syarat
pengajuan yakni:
1). Barang milik daerah tersebut tercatat dalam buku inventaris sebagai
aset daerah.
Pengguna
barang Pengelola Barang
Pengguna
barang Kalau
disetujui
Mengajukan
usul hibah menerima persetujuan
melaksanakan hibah
Berita Acara serah terima
barang
mengkaji dan memper
timbangkan berdasarkan
Psl.58 PP No. 6 Th, 2006
menetapkan/menyetujui
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 32/78
26
2). Penyertaan modal pemerintah hanya diperuntukkan bagi BUMN/D
atau badan hukum lainnya dimiliki Negara.
3). Barang milik daerah eks proyek harus sudah diaudit oleh BPKP dan
telah ditetapkan status sementara.
Penyertaan modal pemerintah daerah atas barang milik daerah dapat
berupa:
1) Tanah dan/atau bangunan milik daerah yang telah diserahkan oleh
Pengguna kepada Kepala Daerah melalui pengelola barang.
2) Tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya
direncanakan untuk disertakan sebagai modal pemerintah daerah
sesuai tercantum dalam dokumen penganggaran.
3) Barang milik daerah lainnya selain tanah dan/atau bangunan.
Kepala Daerah menetapkan barang milik daerah berupa tanah dan/atau
bangunan yang akan dijadikan untuk penyertaan modal daerah sesuai
batas kewenangannya.
b. Tata Cara Pelaksanaan Penyertaan Modal Daerah atas Tanah
dan/atau Bangunan
Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan oleh Pengguna, ataupun
tanah dan/atau bangunan yang dibawah pengawasan langsung Pengelola
yang menurut Pengelola dapat diikut sertakan dalam penanaman Modal
Daerah maka dapat diajukan/diusulkan kepada Kepala Daerah untuk itu
sebagai berikut:
1) Pengelola mengajukan usul penyertaan modal Pemerintah Daerah
atas tanah dan/atau bangunan kepada Kepala Daerah disertai alasan
pertimbangan serta kelengkapan data;
2) Kepala Daerah membentuk Tim untuk meneliti dan mengkaji usul
yang disampaikan oleh pengelola;
3) Apabila Kepala Daerah menyetujui atas rencana penyertaan modal
tersebut, selanjutnya Kepala Daerah mengajukan permohonan
persetujuan kepada DPRD untuk menghapus/memindahtangankan
aset tersebut yang akan dijadikan sebagai penyertaan modal;
4) Setelah mendapat persetujuan DPRD, Kepala Daerah menetapkanpenghapusan terhadap aset tersebut, selanjutnya pengelola
menyiapkan rancangan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal
Daerah;
5) Setelah Peraturan Daerah ditetapkan, selanjutnya dilakukan
penyerahan barang dengan Berita Acara Serah Terima kepada pihak
ketiga selaku mitra penyertaan modal daerah;
6) Pelaksanaan penyertaan modal sesuai peraturan perundang-
undangan.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 33/78
27
c. Tata Cara Penyertaan selain tanah dan/atau bangunan:
Dalam hal Pengguna mempunyai aset selain tanah dan/atau bangunan
yang menurut pertimbangannya dapat diikut sertakan dalam Penyertaan
Modal Pemerintah Daerah, maka diajukan kepada Pengelola Barang
sebagai berikut:
1) Pengguna barang mengajukan usul kepada Kepala Daerah melalui
pengelola disertai alasan pertimbangan dan kelengkapan data dan
hasil kajian Tim intern Instansi pengguna.
2) Pengelola melakukan penelitian dan pengkajian dan apabila
memenuhi syarat, pengelola dapat mempertimbangkan untuk
menyetujui usul dimaksud sesuai batas kewenangannya.
3) Hasil penelitian dan kajian tersebut di atas, pengelolamenyampaikan kepada Kepala Daerah dan apabila Kepala Daerah
menyetujui, selanjutnya pengelola menyiapkan rancangan Peraturan
Daerah dan disampaikan kepada DPRD.
4) Setelah Perda ditetapkan, pengguna melakukan penyerahan barang
kepada pihak ketiga dan dituangkan dalam Berita Acara Serah
Terima
d. Laporan pemindahtangan
Pemindahtanganan yang meliputi penjualan, tukar-menukar, hibah danpenyertaan modal, Kepala Daerah melaporkan kepada Menteri Dalam
Negeri selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah ditetapkan
Keputusan Penghapusan.
C. Latihan-I/Study Kasus
Latihan pendalaman materi dari pokok bahasan yang telah disampaikan;
Study kasus;
Suatu persil tanah dan bangunan suatu instansi pemerintah tidak memenuhi lagiRencana Tata Ruang Kota (RUTK) dan instansi tersebut tidak memakai lagi
karena sudah mempunyai lokasi yang baru dengan bangunan yang baru dibangun 2
tahun yang lalu. Tanah dan bangunan tersebut diperkirakan bernilai sekitar Rp.
8.000.000.000, 00.
Sebagai pemegang Eselon IV yang diserahi tanggung jawab dalam pengurusan
barang inventaris pada SKPD nya Apakah yang harus Saudara lakukan untuk itu
dan tolong dijelaskan selengkapnya sebagai bahan usulan ke Pengelola Barang
sampai kegiatan itu selesai?
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 34/78
28
D. Rangkuman
1. Bentuk -bentuk pemindahtanganan aset pemerintah daerah bisa berupa:
penjualan, tukar-menukar, hibah ataupun penyertaan modal pemerintah.
2. Pemindahatanganan tanah dan bangunan harus atas persetujuan DPRD
kecuali bila tidak sesuai lagi dengan RUTR, dihapuskan karena sudah ada
anggaran pengganti, diperunukan bagi PNS, diperuntukkan bagi kepentingan
umum atau dikuasai Negara berdasarkan keputusan pengadilan yang
berkekuatan hokum tetap atau ketentuan perundang-undangan.
3. Pemindahtanganan tanah dan atau bangunan yang bernilai sampai
Rp.5.000.000.000,- (Lima milyar rupiah) atas persetujuan
Gubernur/Bupati/Wako, diatas itu atas persetujuan DPRD.
4. Penjualan aset daerah berupa tanah dan bangunan perumahan (rumah
Golongan III) dan kenderaan dinas diatur dengan peraturan tersendiri.
5. Pemindahatanganan secara tukar guling (ruislag), hibah serta untuk
penyertaan modal pemerintah dapat juga dilakukan sesuai dengan ketentuandan peraturan untuk itu.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 35/78
29
BAB III
PENGHAPUSAN BARANG/ASET MILIK DAERAH
A. Maksud dan tujuan penghapusan barang/aset milik daerah
Penghapusan barang milik daerah adalah tindakan menghapus barang
Pengguna/Kuasa Pengguna dan penghapusan barang milik daerah dari Daftar
Inventaris Barang Milik Daerah dengan menerbitkan Surat Keputusan KepalaDaerah tentang Penghapusan Barang Milik Daerah.
Surat Keputusan Kepala Daerah tentang Penghapusan Barang Milik Daerah akan
membebaskan pengguna dan/atau kuasa pengguna barang dan/atau pengelola
barang dari tanggung jawab administrasi dan tanggungjawab fisik atas barang
yang berada dalam penguasaannya.
Masalah penghapusan barang/aset kekayaan milik pemerintah daerah bukanlah
masaalah yang bisa dianggap sepele karena bila suatu barang dalam pengurusan
dan penguasaannya tidak memperhatikan terhadap masaalah penghapusan yang
seharusnya wajib dilaksanakan secara konsekwen maka barang yang sudahwaktunya/seharusnya dihapus, tetapi karena suatu alasan tertentu tidak
dilaksanakan penghapusannya akan dapat:
1. Menambah beban/kerugian dalam pemeliharaan, perawatan, penyimpanan dan
pengamanannya.
2. Membebani gudang/ruangan penyimpanan dengan tumpukan barang rusak,
tak terpakai dan daluarsa, dan membebani lingkungan dengan polusi.
3. Merusak lingkungan hidup atau lingkungan kerja.
4. Membebani terus dalam penatausahaannya, dan sebagainya.
5. Sedangkan hasil penjualan dari barang-barang yang dihapuskan dapat
merupakan sebagian dari penerimaan daerah.
Untuk menghindari hal-hal tersebut maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah
harus melaksanakan penghapusan barang berdasarkan aturan yang ditentukan
untuk itu.
Penghapusan didasarkan kepada Keputusan dari Pejabat yang berwewenang untuk
menghapus barang dari inventaris (Buku Inventaris) dengan tujuan membebaskan
staff Pengurus barang terhadap barang yang berada dibawah pengurusannya dan
penguasaannya sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dari:
Peserta setelah menerima pembelajaran Bab.III ini diharapkanakan memahami dan mampu menjelaskan tentang maksud dan
tujuan penghapusan aset/barang milik daerah serta dasar-dasar
per timbangan, wewenang, cara dan proses pelaksanaannya dan
mampu untuk melaksanakannya.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 36/78
30
1. Pertanggung jawaban administrasi barang.
2. Pertanggung jawaban fisik barang
Penghapusan barang milik daerah meliputi Permendagri No.17 Tahun 2007 Pasal
53:
1. Penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna,
dilakukan dalam hal barang milik daerah dimaksud sudah tidak berada dalam
penguasaan pengguna/kuasa pengguna barang*). Penghapusan tersebut
dilakukan dengan penerbitan Surat Keputusan Penghapusan dari: Pe
ngelola Barang setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah.
2. Penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah, dilakukan dalam hal
barang milik daerah dimaksud sudah beralih kepemilikannya, terjadi
pemusnahan atau karena sebab-sebab lain. Penghapusan tersebut dilakukan
dengan penerbitanSurat Keputusan Penghapusan
dariKepala Daerah.
Barang milik daerah sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna/kuasa
pengguna barang disebabkan karena:
1. Penyerahan kepada pengelola barang;
2. Pengalihgunaan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan kepada
pengguna barang lain, ataupun kepada pihak lain;
3. Pemusnahan;
4. Sebab-sebab lain: karena hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap, mencair.
B. Dasar Pertimbangan Penghapusan Barang/Aset
Penghapusan barang/aset dilakukan berdasarkan pertimbangan atas alasan-alasan
sebagai berikut:
1. Untuk barang bergerak
Barang bergerak dapat dipertimbangkan untuk disarankan/diusulkan
penghapusannya berdasarkan pertimbangan teknis, pertimbangan ekonomis
dan pertimbangan karena hilang/kekurangan sebagai berikut:
a. Pertimbangan teknis, antara lain:
1) Secara fisik barang tidak dapat dipergunakan karena rusak berat, dan
tidak ekonomis bila diperbaiki.
2) Secara teknis tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi.
3) Telah melampaui batas waktu kegunaannya/kadaluarsa
4) Karena penggunaan biasa mengalami perubahan dalam spesifikasi
seperti terkikis, aus dan lain-lain.
5) Selisih kurang dalam timbangan/ukuran disebabkan penggunaan/
susut dalam penyimpanan/pengangkutan.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 37/78
31
b. Pertimbangan ekonomis, antara lain:
1) Karena berlebih (surplus, ekses)
2) Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daerah apabila dihapus
karena biaya operasional dan pemeliharaannya lebih besar dari
manfaat yang diperoleh.
c. Karena hilang/kekurangan Penyimpan atau kerugian yang disebabkan:
1) Kesalahan atau kelalaian Penyimpan dan/atau Pengurus Barang.
2) Diluar kesalahan/kelalaian Penyimpan dan/atau Pengurus Barang
3) Mati, bagi tanaman atau ternak/hewan.
4) Karena kecelakaan atau alasan tidak terduga (force majeure).
2. Untuk barang yang tak bergerak
Barang yang tak bergerak dapat atau perlu dipertimbangkan untuk diusulkan
penghapusannya atas pertimbangan sebagai berikut:
a. Rusak berat; terkena bencana alam, force majeure atau Idle (tak
digunakan lagi).
b. Tidak dapat digunakan secara optimal (idle)
c. Terkena program planologi kota.
d. Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas.
e. Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan koordinasi.
f. Pertimbangan dalam rangka pelaksanan rencana strategis Hankam.
Wewenang penghapusan barang milik daerah berupa barang tidak bergerak
seperti: tanah dan/atau bangunan, dan barang bergerak seperti: kendaraanperorangan dinas, kendaraan dinas operasional, ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan dari DPRD, sedangkan untuk
barang-barang inventaris lainnya cukup ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Daerah.
Barang daerah yang status hukumnya sudah berubah harus dihapus dari
Daf tar Inventaris Daerah tersebut
C. Wewenang penghapusan barang milik daerah
Penghapusan barang milik Daerah berupa barang tidak bergerak seperti tanah
dan/atau bangunan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah
mendapat persetujuan DPRD.
Sedangkan untuk barang-barang inventaris lainnya selain tanah dan/atau bangunan
sampai dengan Rp. 5.000.000.000,-00 (lima milyar rupiah) dilakukan oleh
Pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah.
Penghapusan barang milik daerah dengan tindak lanjut pemusnahan dilaksanakan
oleh Pengguna Barang dengan keputusan dari Pengelola Barang setelah
mendapat persetujuan dari Kepala Daerah dan dituangkan dalam Berita Acara
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 38/78
32
Pemusnahan dan dilaporkan kepada Kepala Daerah. Penghapusan barang milik
daerah secara khusus (bangunan yang membahayakan keselamatan jiwa)
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.
D. Pelaksanaan penghapusan barang milik daerah
Pelaksanaan penghapusan barang milik daerah ini terlaksana merupakan sebab
akibat atau sebagai tindak lanjut dari:
1. Pemindahtanganan/ dalam rangka menjalankan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap.
2. Penghapusan itu sendiri seperti: penjualan, tukar-menukar, hibah, dan
penyertaan modal pemerintah daerah.
3. Dengan tindak lanjut pemusnahan yang dilakukan apabila barang milik daerah
tersebut;
a. Tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan tidak dapatdipindahtangankan, atau
b. Alasan lain sesuai ketentuan perundang-undangan
4. Hilang, kecurian, terbakar, banjir, gempa, post -majeura lainnya, susut,
menguap, mencair.
1. Penghapusan barang-barang yang mempunyai nilai ekonomis
Untuk pelaksanaan penghapusan barang milik daerah bagi barang-barang
yang masih mempunyai nilai ekonomis dapat dilakukan dengan cara:
a. Penjualan.
b. Pelelangan.
c. Disumbangkan/dihibahkan.
d. Guna susun.
Pelelangan dapat dilakukan melalui Kantor Lelang Negara setempat, atau
melalui Panitia Pelelangan Terbatas/Penjualan barang yang dibentuk dengan
Keputusan Kepala Daerah, dan hasil penjualan/pelelangan tersebut harus
disetor sepenuhnya ke Kas Daerah. Keanggotaan Panitia
Pelelangan/Penjualan barang tersebut dapat sama dengan keanggotaan Panitia
Penghapusan.
2. Penghapusan Barang-Barang Yang Tidak Mempunyai Nilai Ekonomis
Penghapusan barang milk daerah dengan tindak lanjut pemusnahan
dilakukan apabila barang milik daerah dimaksud:
a. Ttidak dapat digunakan atau tidak dapat dimanfaatkan lagi dan tidak
dapat dipindah tangankan, atau
b. Alasan lain sesuai ketentuan perundang-undangan.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 39/78
33
Penghapusan barang-barang yang tidak mempunyai nilai ekonomis ini
dilakukan dengan cara pemusnahan yang dilaksanakan oleh Pengguna dengan
keputusan dari Pengeloa Barang setelah mendapat persetujuan dari Kepala
Daerah, pelaksanaan pemusnahan dituangkan dalam Berita Acara
Pemusnahan dan dilaporkan kepada Kepala Daerah
3. Penghapusan secara khusus
Khusus mengenai pelaksanaan penghapusan gedung milik Daerah yang harus
segera dibangun kembali(rehab total) sesuai dengan peruntukan semula serta
sifatnya mendesak dan membahayakan, penghapusannya dit etapkan dengan
Keputusan Kepala Daerah. Dalam keadaan bangunan yang membahayakan
keselamatan jiwa dapat dilakukan pembongkaran lebih dahulu sambil
menunggu Keputusan Kepala Daerah.
Alasan-alasan pembongkaran bangunan gedung dimaksud adalah: a. Rusak berat yang disebabkan oleh kondisi konstruksi bangunan gedung
sangat membahayakan keselamatan jiwa dan mengakibatkan robohnya
bangunan gedung tersebut.
b. Rusak berat yang disebabkan bencana alam force majeure, seperti gempa
bumi, banjir, angin topan, kebakaran dan yang sejenis.
E. Proses Penghapusan barang milik daerah
1. Panitia Penghapusan Barang Milik Daerah
Dalam pelaksanaan proses penghapusan barang milik daerah dimulai dengan
pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik Daerah yang dibentuk
dengan Keputusan Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/ Walikota) yang susunan
personilnya terdiri dari unsur teknis terkait.
Mengenai susunan dan unsur personilnya tidak dijelaskan dalam Permendagri
No.17 Tahun 2007, maka tidak ada salahnya kita tinjau unsur terkait dari
Kepmendagri terdahulu yaitu sebagai beriku:
a. Asisten Sekretaris Daerah (Sek da) yang membidangi;
b. Biro/Bagian Perlengkapan;c. Biro Keuangan/Bagian Keuangan;
d. Biro hukum/Bagian Hukum;
e. Kepala Dinas/Instansi Teknis yang membidangi;
f. Kepala Unit/Karo/Kabag terkait;
g. Kepala Unit Pemakai Barang.
2. Tugas Panitia Penghapusan
Adapun Tugas Panitia Penghapusan adalah meneliti kondisi barang-barang
yang diajukan untuk dihapuskan, baik dari pemilikan, administrasi, pengguna,
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 40/78
34
kerusakan maupun data lainnya yang dipandang perlu, atau dengan kata lain
Panitia Penghapusan bertugas antara lain:
a. Memeriksa/meneliti kondisi barang yang akan dihapuskan meliputi:
1) Meneliti barang yang akan dihapus
2) Meneliti kondisi barang yang akan dihapus
3) Menetapkan perkiraan nilai barang yang akan dihapus
4) Membuat Berita Acara Pemeriksaan
b. Menyelesaikan kelengkapan administratif usul penghapusan.
c Menyusun rencana penghapusan.
d. Mengajukan usulan penghapusan kepada Pengelola Barang.
e. Mengajukan pelaksanaan pelelangan barang melalui Kantor Lelang
setempat.
f. Membuat Laporan pelaksanaan penghapusan.
g. Laporan harus disampaikan Panitia Penghapusan kepada Pejabat yang
menerbitkan Surat Keputusan Penghapusan selambat-lambatnya 30 harisetelah serah terima dilakukan.
Hasil penelitian panitia dituangkan dalam bentuk Berita Acara dengan
melampirkan data-data barang tersebut tentang kerusakan, laporan hilang dari
kepolisian, surat keterangan sebab kematian (hewan) dan lain-lain.
Selanjutnya Pengelola Barang mengajukan permohonan persetujuan kepada
Kepala Daerah mengenai rencana penghapusan barang dimaksud dengan
melampirkan Berita Acara hasil penelitian Panitia Penghapusan.
Setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah, penghapusan ditetapkan denganSurat Keputusan Pengelola atas nama Kepala Daerah, juga menetapkan cara
penjualan dengan cara lelang umum melalui Kantor Lelang Negara atau
lelang terbatas dan/atau disumbangkan/dihibahkan atau dimusnahkan.
Apabila akan dilakukan lelang terbatas, Kepala Daerah membentuk Panitia
Pelelangan Terbatas untuk melaksanakan penjualan/pelelangan terhadap
barang yang telah dihapuskan dari Daftar Inventaris Barang Milik Daerah.
Khusus penghapusan untuk barang bergerak karena rusak berat dan tidak
dapat dipergunakan lagi seperti alat Kantor dan Alat Rumah Tangga yang
sejenis termasuk kendaraan khusus lapangan seperti Alat Angkutan berupakendaraan Alat Berat, Mobil Jenazah, Truk, Ambulance atau kendaraan
lapangan lainnya ditetapkan penghapusannya oleh Pengelola setelah
mendapat persetujuan Kepala Daerah.
Selanjutnya Kepala Daerah mengajukan permohonan dimintakan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tentang penghapusan barang-
barang dimaksud yang memerlukan persetujuan DPRD dengan melampirkan
Berita Acara hasil penelitian Panitia Penghapusan.
Setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),
penghapusan ditetapkan denganSurat Keputusan Kepala Daerah
, juga
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 41/78
35
menetapkan cara penjualan dengan cara lelang umum melalui Kantor Lelang
Negara atau lelang terbatas dan atau disumbangkan/dihibahkan atau
dimusnahkan.
3. Tatacara pelaksanaan penjualan
a. Pembentukan Panitia Penghapusan
b. Penyiapan data barang yang diusulkan penghapusan meliputi:
1) Jenis barang
2) Klasifikasi barang
3) Harga jual yang ditetapkan Panitia
4) Ukuran barang
5) Jumlah barang
c. Menghubungi kantor lelang guna menetapkan Hari dan Tanggal
pelaksanaan pelelangan
d. Pengumumane. Pelaksanaan Pelelangan
f. Risalah Lelang
g. Penyetoran hasil penjualan barang milik daerah ke Kas Daerah.
Apabila akan dilakukan lelang terbatas, maka harus dibentuk Panitia
Pelelangan terhadap barang yang telah dihapuskan dari Daftar Inventaris
dengan Surat Keputusan Kepala Daerah.
Khusus penghapusan untuk barang bergerak karena rusak berat dan tidak
dapat dipergunakan lagi seperti alat- alat kantor dan alat rumah tangga yang
sejenis termasuk kendaraan khusus lapangan seperti alat angkutan berupakendaraan alat berat, mobil jenazah, truk, ambulance atau kendaraan lapangan
lainnya penghapusannya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah
tanpa persetujuan DPRD.
Proses penghapusan barang Daerah berupa kendaraan Dinas operasional
perkantoran dan kendaraan operasional khusus seperti Truck, Ambulance,
alat-alat besar, rumah/bangunan dan tanah bangunan (karena rusak berat)
dilaksanakan sebagai berikut:
a. Penghapusan alat-alat angkutan dan alat-alat besar, penelitiannya
dilaksanakan oleh Panitia Penghapusan Barang. Hasil penelitian PanitiaPenghapusan dituangkan kedalam Berita Acara dengan dilampiri hasil
pengujian dari Instansi Teknis berwewenang.
b. Penghapusan rumah/bangunan dan tanah-tanah atau rumah/bangunan,
penelitian dilakukan oleh Panitia Penghapusan. Hasil penelitian
dituangkan dalam bentuk Berita Acara, dengan dilampiri hasil pengujian
dari Instansi Teknis yang berwewenang.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 42/78
36
DAFTAR USULAN BARANG YANG AKAN DIHAPUS
SKPD : ……
KAB/KOTA
………….. : ……
PROVINSI : ……
No. Nama Barang No. Kode
Barang
No. Kode
Lokasi
Merk/
Type
Dokumen
Kepemilikan
Tahun
Beli/
Pembelian
Harga
Perolehan
Keadaan
Barang
(B,KB,RB)
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
……………………………………..
MENGETAHUI PENGURUS BARANG KEPALA SKPD
(……………………………..) (…………………………...)
NIP………………………….. NIP ……………………….
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 43/78
37
F. Latihan-II
Latihan pada session ke- 5 (terakhir)
Latihan/Workshop pendalaman materi;
Study kasus dan solusi pemecahan masalahnya serta konsep cara pelaksanaannya.
Suatu persil tanah beserta bangunan berada dalam suatu areal kota madya milik
suatu instansi dan masih digunakan dan diperlukan untuk pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi instansi yang bersangkutan. Bangunan itu kondisi letaknya tak cocok
lagi untuk kegiatan instansi yang bersangkutan dan juga tidak memenuhi lagi
dalam Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK). Dan anggaran belum
memungkinkan untuk membeli tanah yang baru serta untuk pembangunan kantor
yang baru.
Carikan solusi pemecahannya serta cara pelaksanaan dari solusi yang
dimaksudkan !
G. Rangkuman
1. Penghapusan barang milik daerah adalah tindakan menghapus barang milik
daerah dari daftar barang dengan menerbitkan Surat Keputusan dari pejabat
yang berwewenang untuk membebaskan pengguna dan/atau kuasa pengguna
barang dan/atau pengelola barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.
2. Penghapusan barang/aset dilakukan berdasarkan pertimbangan atas alasan-
alasan sebagai berikut:
3. Untuk barang bergerak .
a. Pertimbangan teknis.
b. Pertimbangan ekonomis.
c. Karena hilang/kekurangan perbendaharaan atau kerugian.
4. Untuk barang yang tak bergerak .Barang yang tak bergerak dapat atau perlu dipertimbangkan untuk diusulkan
penghapusannya atas pertimbangan sebagai berikut:
a. Rusak berat; terkena bencana alam, force majeure atau Idle (tak
digunakan lagi).
b. Terkena program planologi.
c. Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas.
d. Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan koordinasi.
e. Pertimbangan dalam rangka pelaksanan rencana strategis Hankam.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 44/78
38
5. Wewenang perobahan status hukum barang milik daerah khususnya
penghapusan barang milik daerah berada di tangan Kepala Daerah ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan dari DPRD,
sedangkan untuk barang-barang inventaris lainnya cukup ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Daerah.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 45/78
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 Tentang Rumah Negara/Tata cara
penjualan rumah Negara.
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 Tentang Hibah kepada Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan barang milik
Negara/Daerah.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penilaian
Barang Daerah.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 153 Tahun 2004 Tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Daerah yang dipisahkan.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana
dan Prasarana Kerja Pemda.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman
TeknisPengelolaan Barang Milik Daerah
Surat Keputusan Menteri Keuangan No.SE-187/MK-2/2003 Ttg Penjualan Kendaraan
Dinas.
Surat Edaran Direktorat Jenderal Anggaran Nomor SE-144/A/2002 Tentang Petunjuk
Teknis Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan Barang Inventaris Milik Negara.
ANWAR SULAIMAN, Drs. H, (2000), Manajemen Aset Daerah, STIA LAN Press,
Jakarta.DOLI, D. SIREGAR, (2004), Manajemen Aset , Satyatama Graha Tara, Jakarta.16.
SADEWO, Drs. R.M, (1999), Pembinaan Administrasi Barang Milik/Kekayaan
Negara, CV. Panca Usaha, Jakarta.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 46/78
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 47/78
LAMPIRAN 1.
GUBERNUR /BUPATI/WALIKOTA ……..
KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTAS……………..
NOMOR
TENTANGPEMBENTUKAN PANITIA PENGHAPUSAN BARANG INVENTARIS
MILIK PEMERINTAH PROVINSI /KABUPATEN/KOTA ………
GUBERNUR /BUPATI/WALIKOTA ................
Menimbang : 1. bahwa barang milik Pemerintah Daerah yang hilang, rusak berat
dan tidak efisien lagi penggunaannya untuk kepentingan dinas,
perlu dihapuskan dari buku Inventaris milik Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota …….;
2. bahwa untuk dapat mencapai maksud tersebut di atas, perludibentuk Panitia Penghapusan barang – barang inventaris
dengan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota ……...
Mengingat : 1. Undang – undang Nomor …….Tahun ……. tentang
Pembentukan Daerah (Lembaran Negara Tahun …. Nomor ….
Tambahan Lembaran Negara Nomor …. );
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4286) ;
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4355) ;
4. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437);
5. Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
kewenangan Pemerintah dan kewenangan Provinsi sebagai
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 48/78
Menetapkan
PERTAMA
KEDUA
:
:
:
Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah
8. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1970 tentang Penjualan dan
atau Pemindah Tanganan Barang-Barang yang dimilki/ dikuasaiNegara;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor ...... Tahun ….. tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah.
10. Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ........ tentang
Pengelolaan Barang Milik Daerah
M E M U T U S K A N
Membentuk Panitia Penghapusan barang-barang inventaris milik
Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota……. dengan susunan
personalia sebagaimana tercantum pada lampiran Keputusan ini.
Pantia Penghapusan sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA
bertugas :
1. Meneliti administrasi barang dan dokumen pemilikan;
2. Meneliti kebenaran keadaan fisik barang-barang dihubungkan
dengan kepentingan urusan dinas, dan biaya pemeliharaan.
3. Lain – lain yang dipandang perlu.
KETIGA : Hasil Penelitian Panitia sebagaimana dimaksud Diktum KEDUAdituangkan dalam Berita Acara .
KEEMPAT : Semua biaya untuk pelaksanaan tugas panitia dimaksud dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota……. ;
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan .
Ditetapkan di …………………….
pada tanggal
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA……
( ………………………………….)
Tembusan Yth :
1. ………………………
2. ………………………
3. .................................
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 49/78
LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ..........
NOMOR : ………………………………..
TANGGAL : ……………………………..…
SUSUNAN PERSONALIA PANITIA PENGHAPUSAN BARANG –BARANG
INVENTARIS DAN BARANG LAINNYA MILIK PEMERINTAH PROVINSI
/KABUPATEN/KOTA………..
No Urt Nama Kedudukan
dalam Panitia
Jabatan pada
instansinya
Ket.
1 2 3 4 5
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ……..
(………………………..)
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 50/78
LAMPIRAN 2
PANITIA PENGHAPUSAN BARANG –BARANG INVENTARIS MILIK PEMERINTAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA.........
B E R I T A – A C A R A
Nomor :
Pada hari …. Tanggal ….. kami yang tertanda tangan di bawah ini selaku Panitia
penghapusan barang – barang inventaris Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota …….. telah
melakukan pengecekan/ penelitian atas barang-barang milik ……. Sebagaimana tersebut pada
Berita Acara ini.
Adapun hasil pengecekan / penelitian atas barang –abarang tersebut ternyata semua
barang –barang dimaksud adalah milik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota …… dan semua /
sebahagiannya dalam kedaan rusak berat dan sudah tidak dapat dipergunakan untuk
kepentingan dinas, sedangkan manfaat penggunaanya untuk kepentingan dinas tidak seimbang
dengan biaya perbaikan yang akan dikeluarkan.
Berhubungan dengan kondisi barang –barang tersebut, diusulkan kepada pejabat yang
berwenang agar barang – barang dimaksud dapat dipertimbangkan untuk dihapus dari daftar
inventaris kekayaan milik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ………… Dan selanjutnya
dilelang secara umum / dilelang terbatas/dihibahkan dan atau dimusnahkan.
Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sebenarnya dan disampaikan kepadaGubernur/Bupati/Walikota……. untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………………………….. 20 ………
PANITIA PENGHAPUSAN BARANG –
BARANG
INVENTARIS DAN BARANG LAINNYA
MILIK PEMERINTAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ..........,
1. ……………………………..Ketua.
2. ……………………………..Wk. Ketua. 3. …………………………….. Sekretaris.
4. …………………………….. Anggota
5. …………………………….. Anggota
6. …………………………….. Anggota
7. ……………………………...Anggota
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 51/78
LAMPIRAN 3
DAFTAR USULAN BARANG YANG AKAN DIHAPUS
SKPD : ……
KAB/KOTA………….. : ……
PROVINSI : ……
No. Nama Barang No. KodeBarang
No. Kode
Lokasi
Merk/
Type
Dokumen
Kepemilikan
Tahun
Beli/ Pembelian
Harga
Perolehan
Keadaan
Barang (B,KB,RB)
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
……………………………………..
MENGETAHUI: PENGURUS BARANG
KEPALA SKPD
(……………………………..) (…………………………...)
NIP………………………….. NIP ……………………….
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 52/78
Petunjuk Pengisian Daftar Usulan Barang Yang Akan Dihapus.
Terlebih dahulu diisi Nama SKPD, Kabupaten/Kota, Provinsi yang bersangkutan pada
sudut kiri atas.
Daftar Usulan Barang Yang Akan Dihapus terdiri dari 10 kolom yang cara
pengisiannya adalah sebagai berikut:
Kolom 1 : Nomor Urut.
Nomor urut pencatatan setiap jenis barang.
Kolom 2 : Nama Barang.
Diisi nama barang yang akan dihapus.
Kolom 3 : Nomor Kode Barang.
Nomor kode barang diisi sesuai dengan jenisbarang/kodefikasi barang.
Kolom 4 : Nomor Kode Lokasi.
Diisi nomor kode lokasi masing-masing SKPD.
Kolom 5 : Merk/Type.
Diisi merek/type barang yang bersangkutan.
Kolom 6 : Dokumen Kepemilikan.
Diisi bukti kepemilikan barang seperti Sertifikat, No. IMB,
No. BPKB, No. Polisi dlsb.
Kolom 7 : Tahun pembelian/perolehan.
Diisi tahun pembelian/pembelian.
Kolom 8 : Harga Perolehan.
Diisi harga perolehaan, kalau tidak diketahui tahun
pembelian, diisi dengan membandingkan barang yang sejenis.
Kolom 9 : Keadaan Barang.
Diisi dengan keterangan Baik, Kurang Baik, Rusak Berat.
Kolom 10 : Keterangan.
Diisi dengan keterangan yang dipandang perlu.
Setelah diisi seluruhnya maka pada sebelah kanan bawah dibubuhkan tanggal
pencatatan dan ditandatangani Pengurus Barang dan diketahui (sebelah kiri bawah)
oleh Kepala SKPD.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 53/78
LAMPIRAN 4
DAFTAR UNTUK MENGUJI KENDARAAN BERMOTOR DINAS
Kepada Ketua Panitia Penguji Kendaraan di
………………………………………………….
Dengan ini disampaikan tentang kendaraan
Bermotor kepunyaan Dinas untuk di uji dan
dinyatakan dapat tidaknya untuk dipakai lagi.
Nama Penguasa :
……………………
Tempat : ……………………
Merk Pabrik : ……………………
Type : ……………………
Tahun Pembikinan : ……………………
Huruf Nomor Pend.Pol :
……………………
Nomor Landasan :
…………………..
Nomor Mesin : …………………..
Kekuatan Motor :
…………………..
Jumlah tempat duduk :
………………….
Ukuran Ban : …………………..
Jumlah Roda Cadangan :
………………….. Jml Kilometer terpakai :
…………………..
Diminta dengan hormat hasil pengujian tersebut
disebelah ini dan dikirimkan kepada instansi –
instansi yang tersebut dalam Pasal 7 ayat 4
Surat Keputusan Menteri Perhubungan yang
termasuk di atas.
Penguasaan tersebut di atas,
( …………………………. )
NIP. ……………………….
Tembusan kepada :
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
Kepada
1. ………………………………………….
2. ………………………………………….
3. ………………………………………….
4. ………………………………………….
Dengan ini diberitahukan bahwa kendaraan
bermotor yang tersebut disebelah ini telah
diuji pada tanggal ………….
Di ………………………..
Dan ternyata bahwa kendaraan tersebut ,
TIDAK DAPAT (1)
MASIH DAPAT (2)
Dipakai lagi untuk Dinas disertakan dengan
ini laporan penguji yang bersangkutan.
AN. Panitia Pengujian (1)
AN. Cabang Panitia Pengujian (2)
Di ………………………………
Ketua , Sekretaris
( …………...........)
(……………….....)
NIP. NIP
DIDAFTARKAN TANGGAL :
……………………….
Tindasan kepada :Anggota Panitia / Cabang tersebut,
Saudara ………………………………
Di ………………………………….
(1) – dicoret seperlunya
(2) - dicoret seperlunya
(3) – Tanda tangan
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 54/78
LAMPIRAN 5
LAPORAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR ……………..
PANITIA PENGUJIAN KENDARAAN DAERAH ……………………….
Nomor …………………..Sidang ke …………….Tempat ……………………….tgl
……………………
PANITIA PENGUJIAN DAERAH PROVINSI / KABUPATEN / KOTA
…………………………..
Sebagai termaktub dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan tanggal 18 Oktober 1958
Nomor U.5/16/21 menerangkan atas sumpah bahwa pada tanggal dan tempat yang tersebut
di atas telah diuji Kendaraan bermotor dan ditaksir nilainya sebagai berikut :
Merk : …………………… Jumlah tempat duduk : …………………..
Type : …………………… Ukuran Ban : ………………….. Thn Pembikinan : …………………… Jumlah Roda Cadangan :
…………………..
Huruf nomor
Pendaftaran Polisi : …………………… Jml. KM yang tlh ditempuh :
…………………..
Nomo
r urut
Bagian Keadaan
buruk/baik
%
No.
urt
Bagian Keada
an baik
/ buruk
%
1 2 3 4 5 6 7 8
I
II
III
IV
V
VI
Landasan (baut
pengikat bodybumper belakang)
As/cardan depan
steer ing knule &
univvyoint koglager
as depan kanan dan
kiri
As / cardan belakang
(cardan & Pignon)
kokellager as
belankang kanan dankiri
Pesawat rem (master
pump pipa rem-rem
tangan, rem
tromol/brake drump)
Alat pengemudi
(stir) stering hause,
pitman arm stang-
stang sambungan
………
…….
………
………
………
………
…
…
…
…
…
…
IX
X
XI
XII
XIII
XI
V
XV
Alat pendingin (radiator
pompa, air sapu kipas)
Ban-ban (ban depan
kanan, belakang, depan
kiri
Roda & tutup roda
Body/badan (pintu-
pintu) belakang, kan
tutup mesin tempat
duduk depan dan
belakang
Sepatbor-sepatbor
Alat-alat listrik (aki,
dynamo, starter,
countout relay kawat
listrik, klakson/born
sikat kaca (wiip sr, alat
penunjuk jurusan)
Alat-alat pembakar (coil
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 55/78
VII
VII
stir, fusel pen kanan
dan kiri
Mesin
Alat pengatur bahanbaker (tank bensin
pipa-pipa pompa
bensin karburator
dan air filter)
Cluth & ak
perseneling (joint
shoktransm)
………
………
… …
XV
I
distributor kabel – kabel
dan spork plu/bangie2)
Dascooard (ukuran
amper, panas air tekanan
minyak kilometer dan jam)
2 3 4 5 6 7 8
XVII
XVIII
XIX
XX
Lampu-lampu (lampu
depan belakang,
lampu stop, parker,
lampu dalam dan lain
–lain
Penahanan shoe dan
pir-pir (tangan, pir
spriral kanan dan kiri,
spiral kanan dan
belakang)
Kaca-kaca (kaca
depan kanan kiri, kaca
pintu kanan kiri kaca
belakang dan lain-
lain)
Grill mask
………
…
………
…
………
…
………
…
…
…
…
…
XXI
XXI
I
XXI
II
XXI
V
Keadaan duko
Saluran tempat duduk
(coper dan lain-lain)
Perkakas-perkakas
Alat-alat lain yang
belum termasuk diatas
……
……
……
……
…
…
…
…
Jml % yang ditaksir (2)
……………… (1) Prosenan nilai x100 % = …………………..%
……………… (2)
dibuat sesungguhnya
Panitia Penguji Daerah …………………….
Ketua Sekretaris,
(…………………….) ( ………………………..)
NIP. ……………... NIP………………………
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 56/78
LAMPIRAN 6
KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ……
NOMOR …………………..
TENTANGPENGHAPUSAN BARANG – BARANG INVENTARIS MILIK
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/WALIKOTA ………
GUBERNUR /BUPATI/WALIKOTA……………,
Menimbang : a. bahwa barang milik Pemerintah Daerah yang hilang, rusak berat
berat dan tidak efisien lagi penggunaannya untuk kepentingan
dinas, perlu dihapuskan dari buku Inventaris kekayaan milik
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota…… ;
b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, perlu ditetapkan
dengan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota…….
Mengingat
Memperhatikan
:
:
1. Undang – undang Nomor …..Tahun …….. tentang
Pembentukan Daerah (Lembaran Negara Tahun …. Nomor ….
Tambahan Lembaran Negara Nomor …. );
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4286) ;
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4355) ;
4. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437);
5. Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
kewenangan Pemerintah dan kewenangan Provinsi sebagai
Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/daerah; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor ..... Tahun ..... tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah.
9. Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota Nomor ...... Tahun
......... tentang Pengelolaan Barang Milik daerah;
1. Keputusan Gubernur …… No. …… Tanggal ……. Tentang
Pembentukan Panitia Penghapusan Barang-barang Inventaris
dan barang lainnya milik Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam.
2. Berita Acara hasil penelitian Panitia Penghapusan Barang-
barang inventaris dan barang lainnya milik Pemerintah Provinsi
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 57/78
Menetapkan
PERTAMA
KEDUA
:
:
:
Nanggroe Aceh Darussalam Nomor …… tanggal ……
3. Keputusan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota ..... tentang
Persetujuan Penghapusan barang-barang inventaris dan barang
lainnya milik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ....... (untuk
tanah dan/atau bangunan serta selain tanah dan bangunan di
atas Rp 5 (lima) milyard); 4. Surat usulan penghapusan Gubernur/Bupati/Walikota ..........
M E M U T U S K A N
Menghapus dari Daftar Inventaris Barang-barang inventaris yang
hilang, mati dan rusak berat milik/yang dikuasai Pemerintah
Provinsi /Kabupaten/Kota sebagaimana tercantum dalam Daftar
Lampiran Keputusan ini.
Pelaksanaanya dilakukan denga cara :
1. Untuk barang-barang yang masih mempunyai nilai
ekonomis dapat dilakukan dengan cara
penjualan/pelelangan, disumbangkan, guna susun.
2. Untuk barang-barang yang tidak mempunyai nilai ekonomis
dilakukan dengan cara pemusnahan yang dituangkan dalam
Berita Acara Pemusnahan dari Panitia Pelelangan/Penjualan.
KETIGA : Pelelangan dapat dilakukan memalui Kantor Lelang Negara
setempat atau melalui Pantia Pelelangan Terbatas yang dibentuk
dengan Keputusan Kepala Daerah dan hasil penjualan disetor keKas Daerah.
KEEMPAT : Semua biaya untuk pelaksanaan tugas panitia dimaksud dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota ……….
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di
…………………
Pada tanggal …………………
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA…..
(……………………………….)
Tembusan Yth :
1. ..................
2. ................;
3. Dst
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 58/78
LAMPIRAN 7
KEPUTUSAN KEPALA DAERAH
NOMOR…………………………..
TENTANG
PEMBENTUKAN PANITIA PENJUALAN/PENGHAPUSAN KENDARAAN MILIK
PROVINSI / KABUPATEN / KOTA
Menimbang : a. bahwa barang-barang milik Pemerintah Daerah, dalam hal ini
kendaraan bermotor perorangan dinas dan operasional dinas yang
sudah memenuhi umum kendaraan yang ditetapkan dan atau
dalam keadaan rusak atau tidak efisien lagi penggunaannya untuk
kepentingan dinas, dapat dihapuskan dari daftar inventaris
kekayaan milik Pemerintah Daerah yang bersangkutan;
b. bahwa kendaraan perorangan dinas milik Pemerintah Daerah yangsudah dipergunakan lebih dari 5 (lima) tahun dapat dijual/sewa
belikan kepada Pejabat Negara;
c. bahwa kendaraan operasional dinas milik pemerintah daerah yang
telah dipergunakan lebih ……. Tahun dapat dihapus dari daftar
inventaris;
d. bahwa untuk dapat mencapai maksud tersebut diatas, perlu
dibentuk Panitia Penjualan/penghapusan Kendaraan
bermotor/perorangan dinas milik Pemerintah Daerah ……….;
Meningat : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahDaerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437);
2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4438);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1971 tentang penjualan
Kendaraan perorangan dinas milik Negara (Lembaran Negara
Tahun 1971 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 59/78
2967);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3952);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/daerah (Lembaran Negara Tahun 2006
Nomor …….. Tambahan Lembaran Negara Nomor ……..)
6. Keputusan Presiden Nomo 5 Tahun 1983 tentang Penghapusan
Penyediaan Kendaraan Perorangan Dinas;
7. Keputusan Presiden Nomor 54 Tahun 1971 tentang Pembentukan
Panitia Penaksir Harga Penjualan Kendaraan Perorang Dinas milik
Negara;
8. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1970 tentang Penjualan dan
atau Pemindah tanganan Barang-barang yang dimiliki/dikuasai
Negara;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor ….. Tahun …… tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;
10. Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota .......... Nomor ......
Tahun ....... tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.
M E M U T U S K A N
Menetapkan :
PERTAMA : Membentuk Panitia Penjualan/Penghapusan Kendaraan bermotor
perorangan dinas dan operasional dinas (disingkat Panitia Kendaraan)
milik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota …. Dengan susunan
personalia sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Panitia Kendaraan sebagaimana dimaksud Diktum PERTAMAbertugas :
1. Meneliti administrasi pemilikan barang, termasuk pembelian
dan pengurusannya;
2. Meneliti keadaan fisik kendaraan dihubungkan dengan
kepentingan urusan dinas dan biaya pemeliharaan;
3. Lain – lain yang dipandang perlu.
4.
KETIGA : Hasil penelitian Panitia sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA
dituangkan dalam Berita Acara.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 60/78
KEEMPAT : Semua biaya untuk pelaksanaan tugas panitia dimaksud dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi / Kabupaten
/ Kota ………….
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di ……………………..
Pada tanggal …………………….
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA…………………
( …………………………………….. )
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :
1. .................................................
2. ……………………………………
3. Dst
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 61/78
LAMPIRAN KEPUTUSAN GUB/BUP/WALIKOTA
KEPALA DAERAH .......................................
NOMOR ..................................................
TANGGAL ..................................................
TENTANG .................................................
PANITIA PENJUALAN KENDARAAN
NO
URUT
NAMA
KEDUDUKAN DALAM
PANITIA
JABATAN
PADA
INSTANSI
KETERANGAN
1 2 3 4 5
KEPALA DAERAH
( ......................................................... )
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 62/78
LAMPIRAN 8
PANITIA PENJUALAN KENDARAAN MILIK PEMERINTAH
PROVINSI / KABUPATEN / KOTA………..
B E R I T A A C A R A
NOMOR ………….
Pada hari …. Tanggal …. Kami yang bertanda tangan di bawah ini selaku Panitia
Kendaraan Milik Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota …. Yang dibentuk dengan Keputusan
…. Kepala Daerah ….. telah melakukan pengecekan / penelitian terhadap kendaraan-kendaraan
milik Pemerintah …. (sebagaimana terlampir) Yang direncanakan untuk dijual kepada Pejabat
Negara dan dihapus dari daftar inventaris sebagaimana tersebut pada Berita Acara ini.
Adapun hasil pengecekan/penelitian atas kendaraan-kendaraan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Pemilikan : ……………………………….
2. Keadaan kendaraan :………………………………..
3. Pemakaian dan pemeliharaan :…………………………………
4. Biaya pemeliharaan :…………………………………
5. Lain – lain yang perlu :..………………………………
Sehubungan dengan hasil penelitian tersebut di atas, maka Panitia mengusulkan sebagai
berikut :
1. …………………….( Daftar kendaraan yang diusulkan untuk dijual)
2. ……………………. (Daftar kendaraan yang diusulkan untuk ditangguhkan dulu)
3. …………………… (Daftar kendaraan yang diusulkan untuk dihapus)
Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sebenarnya dan disampaikan kepada
……. Kepala Daerah ….. untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
………… …………..20…
PANITIA KENDARAAN TERSEBUT DI ATAS
1. Ketua : …………… Nama ……………………: ……………tanda tangan
…………………
2. Wk Ketua : …………………………………………. :
……………………………………………….
3. Sekretaris : …………………………………………. :
……………………………………………….
4. Anggota : …………………………………………. :
……………………………………………….
5. Anggota : …………………………………………. :
……………………………………………….
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 63/78
LAMPIRAN 8
KEPADA YTH.
Gubernur/Bupati/Walikota…
……
Melalui : Sekretaris Daerah Di .........................................
Perihal : Permohonan membeli rumah
Daerah Golongan III milik Daerah
Lampiran : 2 (dua ) *)
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : ……………………………………………..
2. NIP/NRP : ……………………………………………..
3. Tempat dan tanggal lahir : ……………………………………………..
4. Pekerjaan sekarang : …………………………………………….. 5. Instansi terakhir tempat bekerja : ……………………………………………..
6. Tunjangan Pensiun : ……………………………………………..
7. Masa Kerja pada Pemerintah : ……………………………………………..
8. Rumah Daerah yang dimohon : ……………………………………………..
A. Letak : ……………………………………………..
Jalan : ……………………………………………..
Blok : ……………………………………………..
Desa/Kelurahan : ……………………………………………..
Kecamatan : ……………………………………………..
Kabupaten/Kota : ……………………………………………..
B. Huruf Daftar Nomor : ……………………………………………..
C. Nama penghuni yang sah
Tanggal dan nomor surat izin
Penghunian : ……………………………………………..
9. Belum pernah membeli/memper
Oleh rumah dari Pemerintah : ……………………………………………..
Mengajukan permohonan membeli rumah Daerah yang saya tempati berdasarkan Undang-undang Nomor 72 Tahun 1957 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994,jo. Peraturan
Pemerintah No. 31 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Nomor ….. Tahun …...
Demikian permohonan ini saya sampaikan dengan penuh harapan untuk kiranya dapat
dikabulkan.
……., ……………… 20
Mengetahui/menyetujui Materai
……………………….. ) ( …………………………… )
Kepala SKPD
*) Surat bukti Pensiun dan SIP atas rumah.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 64/78
LAMPIRAN 9
KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA……..
NOMOR …………………………..
TENTANG
PEMBENTUKAN PANITIA PENAKSIR DAN PANITIA PENILAI HARGA
PENJUALAN/SEWA BELI RUMAH GOLONGAN III DAN ATAU GANTI RUGI ATAS
TANAH BANGUNANNYA MILIK PEMERINTAH
PROVINSI / KABUPATEN / KOTA……..
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ……………………….
Menimbang : a. Bahwa Rumah Daerah Golongan III dan atau tanah bangunannya
milik Daerah dapat dijual /disewa balikan kepada pegawai;
b. Bahwa untuk melaksanakan penaksiran dan penilaian atas rumah
Dearah golongan III dan atau termasuk bangunannya milik Daerah ….. yang telah direncanakan untuk dijual/disewa balikan
kepada pegawai, perlu dibentuk Panitia Penaksir dan Panitia
Penilai harga penjualan/sewa beli rumah Daerah golongan III dan
atau ganti rugi atas tanah bangunannya. ;
Meningat : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437);
2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor4438);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang penjualan
Rumah Negeri (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 69,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3573), Jo. Peraturan
pemerintah Nomor 31 Tahun 2005;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3952);
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 65/78
5. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 1974 tentang tata acara
Penjualan Rumah Negeri;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor …. Tahun ….. tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Pemerintah Daerah;
7. Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota Nomor …. Tahun …
tentang Pengelolaan Barang Daerah
M E M U T U S K A N
Menetapkan :
PERTAMA : Membentuk Panitia Penaksir harga penjualan/sewa beli rumah Daerah
golongan III dan atau ganti rugi atas tanah bangunannya
Provinsi/Kabupaten/kota …. Dengan susunan personalia sebagaimana
tercantum pada Lampiran I Keputusan ini, disingkat Panitia Penaksir
Harga Jual Rumah Daerah Golongan III
KEDUA : Membentuk Panitia Penilai harga penjualan/sewa beli rumah Daerah
golongan III dan atau ganti rugi atas tanah bangunannya
Provinsi/Kabupaten/kota …. Dengan susunan personalia sebagaimana
tercantum pada Lampiran II Keputusan ini, disingkat Panitia Penilai
Harga Rumah Daerah Golongan III
KETIGA : Tugas Panitia Penaksir dan Panitia Penilai sebagaimana dimaksud
Diktum PERTAMA dan KEDUA tersebut diatas adalah :
Tugas Panitia Penaksir :
1. Meneliti administrasi pemilikan rumah/tanah dimaksud,
termasuk pembangunan, penggunaan, perbaikan-perbaikan yang
pernah dilaksanakan.
2. Menaksir harga jual rumah dan ganti rugi atas tanah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3. Hasil penelitian dan pemeriksaan tersebut dituangkan dalam
Berita Acara
4. Lain – lain yang dipandang perlu.
Tugas Panitia Penilai :
1. Meneliti hasil Penkasiran Panitia Penaksir. 2. Hasil penilaian tersebut dituangkan dalam Berita Acara.
KEEMPAT : Semua biaya untuk pelaksanaan tugas Panitia dimaksud dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi / Kabupaten
/ Kota……..
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 66/78
Ditetapkan di
……………………..
Pada tanggal
…………………….
KEPALA DAERAH…………………………
( ………………….. )
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :
1. ……………………………………
2. ……………………………………
3. ……………………………………
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 67/78
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA DAERAH ………………
NOMOR ………………………………….
TANGGAL ……………………………….
TENTANG ……………………………….
PANITIA PENAKSIR HARGA JUAL RUMAH DAERAH GOLONGAN III
NO
URT
NAMA KEDUDUKAN
DALAM PANITIA
JABATAN
PADA
INSTANSI
KETERANGAN
1 2 3 4 5
GUB/BUPATI/WALIKOTA…….
( ………………………… )
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 68/78
LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA DAERAH ……..............
NOMOR ………………………………….
TANGGAL ……………………………….
TENTANG ……………………………….
PANITIA PENILAI RUMAH DAERAH GOLONGAN III
NO
URT
NAMA KEDUDUKAN
DALAM PANITIA
JABATAN
PADA
INSTANSI
KETERANGAN
1 2 3 4 5
KEPALA DAERAH
( ……………….. )
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 69/78
LAMPIRAN 10
BERITA ACARA PENAKSIRAN HARGA RUMAH
DAN GANTI RUGI ATAS TANAHNYA
Pada hari ini ,,, tanggal ….. kami Panitia Penaksiran harga rumah Daerah Golongan III dengan
ganti rugi atas tanahnya milik Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota …. Yang
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah ….. tannngal … Nomor … telah memeriksa dan
menaksir harga rumah dengan ganti rugi atas tanah rumah Daerah golongan III
Letaknya :
Jalan : ……………………………………………..
Blok : ……………………………………………..
Desa/Kelurahan : ……………………………………………..
Kecamatan : ……………………………………………..
Kabupaten/Kota : ……………………………………………..
Huruf Daftar Nomor : ……………………………………………..
Rumah didirikan tahun : ……………………………………………..
Dan memperoleh data-data sebagai tersebut pada lampiran Berita Acara ini. Berdasarkan data-
data tersebut, kami masing-masing anggota Panitia Penaksir memberikan taksiran harga rumah
dan ganti rugi atas tanahnya sebagai berikut :
Nama Anggota Harga Rumah Ganti rugi atas tanah
1. ……………….. Rp. ………………………….. Rp.
…………………………
2. ……………….. Rp. ………………………….. Rp.
………………………… 3. ……………….. Rp. ………………………….. Rp.
…………………………
4. ……………….. Rp. ………………………….. Rp.
…………………………
Dari hasil pemeriksanaan di atas, maka harga taksiran ditetapkan dengan mengambil harga
rata-rata dari penaksiran masing-masing anggota Panitia Penaksir yaitu :
Rumah : Rp. ……….. ( ………… )
Ganti rugi atas tanah : Rp. ……….. ( ………… )
Maka taksiran harga rumah dan ganti rugi atas tanah tersebut:
Rp. ……….. ( ………… )
Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sesuangguhnya dalam rangkap 8 (delapan) untuk
dipergunakan seperlunya.
PANITIA PENAKSIR
Nama Tanda tangan
1. ……………………….. …………………………….
2. ……………………….. …………………………….
3. ……………………….. …………………………….
4. ……………………….. …………………………….
5. ……………………….. …………………………….
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 70/78
LAMPIRAN 11
BERITA ACARA PENILAIAN HARGA RUMAH
DAN GANTI RUGI ATAS TANAHNYA
Pada hari ini, …. Tanggal …. Kami panitia penilaia harg Rumah Daerah golongan III dan
grugi atas tanahnya milik Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota …. Yang ditetapkan
dengan Keputusan …. Kepala Daerah …. Tanggal ….. Nomor …….. telah meneliti dan
menilai Berita Acara hasil pemeriksanaan Panitia Penaksir harga Rumah Daerah golongan III
berikut ganti rugi atas tanahnya tanggal ………..
Letaknya :
Jalan : ……………………………………………..
Blok : ……………………………………………..
Desa/Kelurahan : ……………………………………………..
Kecamatan : ……………………………………………..
Kabupaten/Kota : ……………………………………………..
Huruf Daftar Nomor : ……………………………………………..
Rumah didirikan tahun : ……………………………………………..
Menurut penelitian dan penilaian kami :
a. nilai rumah tersebut Rp. ……….. ditetapkan / tidak ………….. berdasarkan nilai biaya
yang dipergunakan untuk membangun yang bersangkutan pada waktu penjualan.
b. Nilai ganti rugi atas tanah tersebut Rp. …. Ditetapkan / tidak didasarkan nilai pasaran
yang sebenarnya berlaku secara riil pada waktu penjualan.
c. Menurut penilaian kami nilai rumah adalah ….. % lebih tinggi /rendah dan nilai ganti rugiatas tanah adalah ….. % lebih tinggi/rendah
Harga taksiran :
Rumah : Rp. ………………… ( …………….. )
Ganti rugi atas tanah : Rp. ………………… ( …………….. )
Jumlah : Rp. ………………… ( …………….. )
Harga rumah dan tanah dapat/tidak dapat setujui dipergunakan menjadi dasar penetapan harga
penjualannya.
Demikianlah Berita aacara ini kami buat dengan sesungguhnya dalam rangkap 8 (delapan)
untuk dipergunakan sepenuhnya.
PANITIA PENILAI
NAMA TANDA TANGAN
1. …………………………. ( …………………………. )
2. …………………………. ( …………………………. )
3. …………………………. ( …………………………. )
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 71/78
LAMPIRAN 12
KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA…….
NOMOR …………………………..
TENTANG
PENJUALAN RUMAH DAERAH GOLONGAN III BESERTA GANTI RUGI ATAS
TANAHNYA MILIK
PROVINSI / KABUPATEN / KOTA……
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ……………………….
Menimbang : 1. Bahwa rumah-rumah yang dimohon untuk dibeli oleh para
pegawai / pensiun / janda / duda tersebut adalah rumah Daerah
golongan III milik Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
………yang telah berumur 10 (sepuluh) tahun lebih dan tidak
dalam sengketa sedangkan status tanahnya adalah milik/dikuasai
Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota …………
2. Bahwa para pegawai/ pensiun/janda / duda calon pembeli
dimaksud masing-masing telah mempunyai masa kerja 10
(sepuluh) tahun lebih dan tidak dalam sengketa sedangkan status
tanahnya adalah milik/dikuasai Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota …………
Mengingat : 1. Undang–undang Nomor …. Tahun 19… tentang Pembentukan
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ………… (Lembaran Negara
Tahun … Tahun …; Tambahan Lembaran Negara Nomor ……);
2. Undang-undang Nomor 72 Tahun 1957 tentang Penetapan
Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1955 tentang Penjualan
rumah-rumah negeri kepada Pegawai Negeri sebagai undang-
undang (Lembaran Negara Tahun … Nmor ….; Tambahan
Lembaran Negara Nomor ….);
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok -pokok Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor
104; Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043);
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437);
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 72/78
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang penjualan
Rumah Negeri (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 69,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3573), JO. PeraturanPemerintah Nomor 31 Tahun 2005;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 1973 tentang
Pembagian Uang Pemasukan Pemberian Hak Atas Tanah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor … Tahun ...... tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan barang Pemerintah Daerah;
10. Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/kota …. Nomor … Tahun …
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Memperhatikan : 1. Permohonan dari saudara-saudara yang namanya tercantum
dalam lajur 2 Surat Keputusan ini, untuk dapat membeli rumah
Daerah golongan III milik Daerah;
2. Berita Acara hasil penaksiran dan Berita Acara hasil penilaian
rumah dang anti rugi atas tanahnya dari Panitia penaksir dan
Panitia penilai masing-masing tanggal … Nomor … dan tanggal
… nomor …
M E M U T U S K A N
Menetapkan :
PERTAMA : Menjual Rumah Daerah golongan III beserta ganti rugi atas tanah
milik Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ………… kepada para
Pegawai sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Harga penjualan rumah beserta ganti rugi atas tanah sebagaimana
tersebut pada lajur 15 Lampiran Keputusan ini, harus dibayar oleh
pembeli dengan angsuran sebagai berikut :
a. Angsuran pertama minimal 5 % dari jumlah harga yang harus
dibayar dan harus disetorkan pada Kas Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota ………… oleh yang bersangkutan
sebelum surat perjanjian sewa belinya ditandatangani;
b. Sisanya diangsur paling lama 20 tahun.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 73/78
Ditetapkan di
……………………..
Pada tanggal
…………………….
KEPALA DAERAH………………
( ………………….. )
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :
1. ……………………………………
2. ……………………………………
3. ……………………………………
4. ……………………………………
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 74/78
LAMPIRAN 13
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA................... TENTANG
PERSETUJUAN PENGHAPUSAN/PENJUALAN BARANG MILIK PEMERINTAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA.................
DEWAN PERWAKILAN RAKYATDAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
Menimbang : 1. bahwa barang-barang milik daerah yang sudah rusak, tidak efisien
lagi untuk kepentingan dinas hilang, mati atau berkelebihan,
berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1970 dan Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor ... Tahun 2000 dapat dihapuskan dari
daftar inventaris kekayaan daerah;
2. bahwa kendaraan perorangan dinas yang telah diperguhakan selama
5 (lima) tahun lebih berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 1971 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor ... Tahun
2000 dapat dijual/sewa belikan kepada Pegawai;
3. bahwa rumah Daerah Golongan III dan atau termasuk tanah yang
sudah berumur 10 tahun lebih berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 1994 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan
Otonomi Daerah Nomor ... Tahun 2001 dapat dijual/sewa belikan
kepada Pegawai/pensiunan/janda/duda.
4. bahwa barang-barang milik Daerah yang diusulkan untuk
dihapuskan tersebut sebagian besar dalam keadaan rusak berat,sehingga memerlukan biaya yang besar untuk pemeliharaan dan
perbaikannya dan tidak seimbang dengan mantaat penggunaannya
untuk kepentingan dinas;
5. bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas,
maka kebijaksanaan ... Kepala Daerah ... untuk menghapuskan/
menjual barang-barang milik Daerah dimaksud dapat disetujui.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3839);
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1971 tentang Penjualan
Kendaraan Perorangan Dinas Milik Negara (Lembaran Negara
Tahun 1971 Nomor 59; Tambahan Lembaran Negara Nomor 2967);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang penjualan
Rumah Negeri (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 69,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3573);
5. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1970 tentang Penjualan dan atau
pemindahtanganan Barang-barang yang dimiliki/dikuasai Negara;
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 75/78
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor ...
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Barang Pemerintah Daerah.
Memperhatikan : 1. Surat Gubernur/Bupati/Walikota Kepala Daerah ... tanggal ...
Nomor ... tentang permohonan persetujuan
penghapusan/penjualan barang-barang milik Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota
2. Berita Acara hasil penelitian barang-barang yang akan diusulkan
untuk dihapuskan/ dijual dimaksud;
3. Hasil penelitian keadaan tisik barang-barang tersebut dari Tim
DPRD.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Menyetujui penghapusan/penjualan barang-barang milik PemerintahDaerah Provinsi Kabupaten/Kota ... sebagaimana tercantum pada
Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Penghapusan/penjualan barang-barang milik Daerah dimaksud Bagian
PERTAMA dilaksanakan oleh Gubernur/BupatiIWalikota Kepala
Daerah ... sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Ditetapkan di Pada tanggal
DPRD PROV/KAB/KOTA
KETUA,
(…………………………
………)
Salinan Keputusan ini disampikan kepada Yth :
1. Gubernur/Bupati/Walikota Kepala Daerah …………
2. ……………………………………………………………………
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 76/78
LAMPIRAN KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
NOMOR ………………
TANGGAL ……………
DAFTAR BARANG-BARANG MILIK DAERAH YANG DISETUJUI UNTUK
DIHAPUS/DIJUAL
Nomor
Urut
Dan lain sebagainva Keterangan
1 2 3
DPRD PROVINSI/KAB/KOTA
...............
KETUA,
( ..................... )
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 77/78
LAMPIRAN 14
SURAT PERJANJIAN SEWA BELI
NOMOR ………………….
Pada hari ini … tanggal … bulan … tahun seribu sembilan ratus … yang bertanda tangandibawah ini :
Nama : …………….
Jabatan : …………….
Dalam hal ini bertindak dan atas nama Pemerintah Daerah …….. selanjutnya disebut pihak
kesatu.
Nama : …………………………………
Tempat/tgl lahir/umur : …………………………………
NIP/Pensiun/NRP : …………………………………
Pangkat / golongan : …………………………………
Jabatan : ………………………………… Instansi/tempat bekerja : …………………………………
Alamat/tempat tinggal : …………………………………
Telah mengadakn perjanjian sewa beli rumah dan atau termasuk tanah bangunannya
berdasarkan Undang-undang Nomor 72 Tahun 1957, jo Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun
1994 dan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005 serta Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor … Tahun ……., sebagaimana ditetapkan dalam Keputusannya tanggal … Nomor …
yakni :
Letaknya :
Jalan : ……………………………………………..
Blok : ……………………………………………..
Desa/Kelurahan : …………………………………………….. Kecamatan : ……………………………………………..
Kabupaten/Kota : ……………………………………………..
Huruf Daftar Nomor : ……………………………………………..
Rumah : ……………………………………………..
Kelas/golongan : ……………………………………………..
Berikut tanah pekarangannya : ……………………………………………..
Luas : ……………………………………………..
Berbatasan sebelah :
Utara : ……………………………………………..
Timur : ……………………………………………..
Selatan : ……………………………………………..
Barat : ……………………………………………..
Dengan harga murah : Rp. ……………… ( ……………………… )
Dan ganti rugi tanah : Rp. ……………… ( ……………………… )
Jumlah : Rp. ……………… ( ……………………… )
Dengan ketentuan – ketentuan sebagai berikut :
Sekretaris Daerah (pemohon/pembeli)
(………………….) (………………….)
5/7/2018 Modul 7 Eselon 4 Manajemen Aset - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-eselon-4-manajemen-aset 78/78
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.