modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

download modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

of 18

Transcript of modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    1/18

    STATIKA I

    MODUL 6GARIS PENGARUH

    Dosen Pengasuh :

    Ir. Thamrin Nasution

    Materi Pembelajaran :1. Balok Diatas Dua Perletakan.2. Balok Menganjur (Overhang).3. Rangkaian Muatan

    Beban Terpusat. Beban Terbagi Rata.

    4. Balok Bersendi Gerber.

    WORKSHOP/PELATIHAN

    Tujuan Pembelajaran :

    Mahasiswa memahami dan mengetahui tentang garis pengaruh, untuk balok diatas dua

    perletakan, balok menganjur (overhang), rangkaian muatan dan balok bersendi gerber.

    DAFTAR PUSTAKA

    a) Soemono, Ir., STATIKA 1, Edisi kedua, Cetakan ke-4, Penerbit ITB, Bandung, 1985.

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    2/18

    thamrinnst.wordpress.com

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

    pemilik hak cipta photo-photo, buku-buku rujukan dan artikel, yang terlampir

    dalam modul pembelajaran ini.

    Semoga modul pembelajaran ini bermanfaat.

    Wassalam

    Penulis

    Thamrin Nasutionthamrinnst.wordpress.com

    [email protected]

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    3/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    1

    GARIS PENGARUH

    Apabila suatu konstruksi jembatan dilalui oleh kenderaan maka pada suatu titik tertentu(misal titik C) pada gelagar memanjang akan terdapat gaya-gaya dalam seperti gaya lintang dan

    momen yang berobah besarnya sesuai dengan letak kenderaan pada saat itu, lihat gambar berikut.

    Untuk mengetahui berapa sebenarnya besar gaya lintang maksimum dan momen

    maksimum yang mungkin terjadi pada titik C apabila dilalui oleh kenderaan, maka diperlukansuatu diagram yang disebut Garis Pengaruh. Untuk menggambarkan diagram ini digunakan

    beban bergerak terpusat tunggal dengan nilai P = 1 ton, yang diletakkan pada beberapa titiksecara bergantian seperti berikut.

    1). BALOK DIATAS DUA PERLETAKAN.

    Keterangan :

    a. Garis pengaruh RA.

    P = 1 t berada di A,RA = + P = + 1 (ton)

    P = 1 t berada di C,

    MB = 0RA = + P . (L-a)/L = + 1 . (L-a)/L (ton)

    P = 1 t berada di B,RA = 0 (ton)

    b. Garis pengaruh RBP = 1 t berada di A,

    RB = 0 (ton)

    P = 1 t berada di C,

    MA = 0RB = + P . a/L = + 1 . a/L (ton)

    P = 1 t berada di B,RB = + P = + 1 (ton)

    c. Garis pengaruh Gaya lintang pada titik C.

    P = 1 t berada di A, Ra = + P = + 1 t, Dc = Ra P = 0

    P = 1 t berada di C (P belum melewati C),

    MB = 0RA = + P . (L-a)/L = + (L-a)/L (ton)

    Dc = RA P = P . (L-a)/L P = P . (L-a)/L P . L/L = P . a/L

    Dc = a/L (ton)

    BP1 P2

    A

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    4/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    2

    P = 1 t berada di C (P sudah melewati C),

    MB = 0

    RA = + P . (L-a)/L = + (L-a)/L (ton)

    Dc = + RA = + P . (L-a)/L = + (L-a)/L (ton)

    d. Garis pengaruh Momen pada titik C.P = 1 t berada di C,

    MB = 0Ra = + P . (L-a)/L = + (L-a)/L (ton)

    Mc = RA . a = P . (L-a)/L . a = a . (L-a)/L (t.m.)

    GP.DC

    a

    A B

    C

    P =1 ton

    L - a

    Garis pengaruh

    Reaksi

    L

    GP.RA + 1

    GP.RB+ 1

    (L-a)/L

    a/L

    -a/L

    +(L-a)/LGaris pengaruh

    Gaya Lintang+ 1

    - 1

    Garis pengaruh

    Momen

    GP.MC

    + a . (L-a)/L

    +

    +

    +

    +

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    5/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    3

    2). BALOK MENGANJUR (OVERHANG).

    Keterangan :a. Garis pengaruh RA.

    P = 1 t berada di A, RA = + P = + 1 (ton)

    P = 1 t berada di C,

    MB = 0RA = + P . (L-a)/L = + (L-a)/L (ton)

    P = 1 t berada di B, Ra = 0 (ton)P = 1 t berada di D,

    MB = 0

    RA .L + P . b = 0

    GP.DC

    a

    A BC

    P =1 ton

    L - a

    Garis pengaruh

    Reaksi

    L

    GP.RA + 1

    GP.RB+ 1

    (L-a)/L

    a/L

    -a/L

    +(L-a)/LGaris pengaruh

    Gaya Lintang+ 1

    - 1

    Garis pengaruh

    Momen

    GP.MC

    + a . (L-a)/L

    - b/L

    b

    (L+b)/L

    - b/L

    +

    +

    +

    - a.b/L

    +

    D

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    6/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    4

    RA = - P . b/L = - b/L (ton)

    b. Garis pengaruh RBP = 1 t berada di A, RB = 0 (ton)

    P = 1 t berada di C, MA = 0RB = + P . a/L = + a/L (ton)

    P = 1 t berada di B, RB = + P = + 1 (ton)

    P = 1 t berada di D,

    MA = 0

    - RB .L + P . (L + b) = 0

    RB = + P . (L + b)/L = + (L + b)/L (ton)

    c. Garis pengaruh Gaya lintang pada titik C.

    P = 1 t berada di A,

    RA = + P = + 1 t,Dc = RA P = 0

    P = 1 t berada di C (P belum melewati C),

    MB = 0RA = + P . (L-a)/L = + (L-a)/L (ton)

    Dc = RA P = P . (L-a)/L P = P . (L-a)/L P . L/L = P . a/L

    Dc = a/L (ton)

    P = 1 t berada di C (P sudah melewati C),

    MB = 0

    RA = + P . (L-a)/L = + (L-a)/L (ton)

    Dc = + RA = + P . (L-a)/L = + (L-a)/L (ton)

    P = 1 t berada di D, MB = 0RA . L + P . b = 0

    RA = - P . b/L = - b/L (ton)Dc = - b/L (ton)

    d. Garis pengaruh Momen pada titik C.

    P = 1 t berada di C,

    MB = 0

    RA = + P . (L-a)/L = + (L-a)/L (ton)Mc = RA . a = P . (L-a)/L . a = a . (L-a)/L (t.m.).

    P = 1 t berada di D, MB = 0RA .L + P . b = 0

    RA = - P . b/L = - P . b/L (ton)

    Mc = RA . a = - P . b/L . a = - a . b/L (t.m.).

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    7/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    5

    3). RANGKAIAN MUATAN.

    Besar gaya lintang maksimum positip/negatip dan momen maksimum untuk muatan

    bergerak terpusat (P) dan terbagi rata (q) pada titik C.

    A. Muatan terpusat.

    a. Gaya lintang maksimum positip, beban berada pada posisi 1.

    Lihat gambar G.P.Dc posisi 1. Karena P1 > P2, maka P1 ditempatkan pada ordinat terbesar.

    - Ordinat-ordinat,

    Y1 = + (L a)/L = (10 4)/10 = + 0,6

    Y2 = + Y1 . {(L a) 2}/(L a)= + 0,6 . {(10 4) 2}/(10 4)

    = + 0,4

    - Gaya lintang maksimum positip,

    DC maks + = + P1 . Y1 + P2 . Y2

    = + 2 (t) . 0,6 + 1 (t) . 0,4

    = + 1,6 ton.

    b. Gaya lintang maksimum negatip, beban berada pada posisi 2.Lihat gambar G.P.Dc posisi 2.

    - Ordinat-ordinat,

    GP.DC

    a = 4 m

    A B

    C

    L - a

    L = 10 m

    -a/L

    Y1 = +(L-a)/L+ 1

    - 1

    P2 = 1 tP1 = 2 t

    2 m

    P2 = 1 tP1 = 2 t

    2 m

    Posisi 1Gaya lintang

    maksimum positip

    Y2

    GP.DC

    Y1 = -a/L

    +(L-a)/L+ 1

    - 1

    P2 = 1 t P1 = 2 t

    2 m

    Posisi 2Gaya lintang

    maksimum negatip

    Y2

    Garis pengaruh Gaya Lintang

    +

    +

    2 m

    L - a

    Y1Y2

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    8/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    6

    Y1 = a/L = 4/10 = 0,4

    Y2 = Y1 . (a 2)/a

    = 0,4 . (4 2)/4

    = 0,2

    - Gaya lintang maksimum negatip,DC maks - = P1 . Y1 P2 . Y2

    = 2 (t) . 0,4 1 (t) . 0,2= 1,0 ton.

    c. Momen maksimum.

    Untuk mendapatkan momen maksimum dilakukan dengan coba-coba, yaitu beban

    ditempatkan pada posisi-posisi 1 s/d 5.

    - Pada posisi 1.

    Lihat gambar G.P.Mc posisi 1, karena P1 > P2, maka P1 ditempatkan pada ordinat terbesar,ordinat-ordinat tersebut,

    Y1 = + a . (L a)/L = + 4 . (10 4)/10 = + 6 m.

    Y2 = + Y1 . {(L a) 2}/(L a) = + 6 . {(10 4) 2}/(10 4) = + 4 m.

    AB

    C

    L - a

    Garis pengaruh Momen

    Y1 = + a . (L-a)/L

    P2 = 1 tP1 = 2 t

    2 m

    P2 = 1 tP1 = 2 t

    2 mAlternatip penempatanbeban dalam mencarimomen maksimum.

    Y2

    GP.McPosisi 1

    Y1 = + a . (L-a)/L

    Y2

    P2 = 1 t P1 = 2 t

    2 m

    GP.McPosisi 2

    a = 4 m

    L = 10 m

    +

    +

    2 m

    a

    Y1Y2

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    9/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    7

    Momen,

    Mc = + P1 . Y1 + P2 . Y2 = + 2 . 6 + 1 . 4 = + 16 t.m.

    - Pada posisi 2.

    Lihat gambar G.P.Mc posisi 2, karena P1 > P2, maka P1 ditempatkan pada ordinat terbesar,ordinat-ordinat tersebut,

    Y1 = + a . (L a)/L = + 4 . (10 4)/10 = + 6 m.Y2 = + Y1 . (a 2)/a = + 6 . (4 2)/4 = + 3 m.

    Momen,

    Mc = + P1 . Y1 + P2 . Y2 = + 2 . 6 + 1 . 3 = + 15 t.m.

    - Pada posisi 3.

    Lihat gambar G.P.Mc posisi 3, resultan R (P1+P2) ditempatkan pada ordinat terbesar (Y).

    Letak resultan R,

    X2 . (P1 + P2) = P1 . (2 m)X2 = 2/(2 + 1) . (2 m) = 4/3 m = 1,33 m.

    X1 . (P1

    + P2) = P

    2. (2 m)

    a

    A B

    C

    L - a

    L

    Garis pengaruh Momen

    P2 = 1 tP1 = 2 t

    2 m

    Alternatip penempatanbeban dalam mencarimomen maksimum.

    Y = + a . (L-a)/L

    P2 = 1 tP1 = 2 t

    2 m

    Y2Y1

    GP.McPosisi 3

    Y = + a . (L-a)/L

    Y2 Y1

    GP.McPosisi 4

    P2 = 1 t P1 = 2 t

    2 m

    P2 = 1 t P1 = 2 t

    2 m

    R = 3 t

    4/3 m 2/3 m

    X1X2

    +

    +

    X1 + X2 = 2 m

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    10/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    8

    X1 = 1/(2 + 1) . (2 m) = 2/3 m = 0,67 m.

    Ordinat-ordinat,

    Y = + a . (L a)/L = + 4 . (10 4)/10 = + 6 m.

    Y1 = + Y . (a 0,67)/a = + 6 . (4 0,67)/4 = + 5 m.Y2 = + Y . {(L a) 1,33}/(L a) = + 6 . {(10 4) 1,33}/(10 4) = + 4,67 m

    Momen,Mc = + P1 . Y1 + P2 . Y2 = + 2 . 5 + 1 . 4,67 = + 14,67 t.m.

    - Pada posisi 4.

    Lihat gambar G.P.Mc posisi 4, resultan R (P1+P2) ditempatkan pada ordinat terbesar (Y) tetapi

    posisi terbalik dari posisi 3.

    Ordinat-ordinat,

    Y = + a . (L a)/L = + 4 . (10 4)/10 = + 6 m.

    Y1 = + Y . {(L a) 0,67}/(L a) = + 6 . {(10 4) 0,67)/(10 4) = + 5,33 m.Y2 = + Y . (a 1,33)/a = + 6 . (4 1,33)/4 = + 4 m.

    Momen,

    Mc = + P1 . Y1 + P2 . Y2 = + 2 . 5,33 + 1 . 4 = + 14,67 t.m.

    - Pada posisi 5.

    Lihat gambar G.P.Mc posisi 5, P1 dan P2 ditempatkan pada posisi dimana ordinat Y1 dan Y2

    besarnya sama.

    Ordinat-ordinat,Y = + a . (L a)/L = + 4 . (10 4)/10 = + 6 m.

    Y1 = + Y . {L (x + 2)}/(L a) ...................(2)

    Y2 = + Y . x/(a) ...................(1)

    a

    A B

    C

    L - a

    L

    Garis pengaruh Momen

    P2 = 1 tP1 = 2 t

    2 m

    Alternatip penempatanbeban dalam mencarimomen maksimum.

    P2 = 1 t P1 = 2 t

    2 m

    R = 3 t

    4/3 m 2/3 m

    X1X2

    Y = + a . (L-a)/L

    Y2 Y1

    GP.McPosisi 5

    P2 = 1 t P1 = 2 t

    2 m

    Y1 = Y2

    x

    +

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    11/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    9

    Dari (1) dan (2),

    Y1 = Y2

    Y . {L (x + 2)}/(L a) = Y . x/(a){L (x + 2)} . (a) = x . (L a)

    a . L x . a 2 . a = x . L x . ax . L = a . L 2 . a

    x = a . (L 2)/L = 4 . (10 2)/10x = 3,2 m (dari kiri).

    Maka,

    Y1 = + Y . {L (x + 2)}/(L a) = + 6 . {10 (3,2 + 2)}/(10 4) = + 4,8 m

    Y2 = + Y . x/(a) = 6 . 3,2/4 = 4,8 m

    Y1 = Y2 (memenuhi).

    Momen,

    Mc = + P1 . Y1 + P2 . Y2 = + 2 . 4,8 + 1 . 4,8 = + 14,4 t.m.

    Perhatikan tabel berikut ini yang menggambarkan besar momen berdasarkan letak beban

    bergerak,

    Posisi Momen (t.m)

    1 16,00

    2 15,00

    3 14,67

    4 14,675 14,40

    Momen maksimum terjadi pada pembebanan posisi 1.

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    12/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    10

    B. Muatan terbagi rata.

    a. Gaya lintang maksimum positip, beban berada pada posisi 1.Lihat gambar G.P.Dc posisi 1.

    - Ordinat-ordinat,

    Y1 = + (L a)/L = (10 4)/10 = + 0,6

    Y2 = + Y1 . {(L a) 2}/(L a)

    = + 0,6 . {(10 4) 2}/(10 4)

    = + 0,4

    - Luas bidang antara Y1 dan Y2,

    F = (2 m) . (Y1 + Y2)/2 = (2 m) . ( 0,6 + 0,4)/2 = 1 m.

    - Gaya lintang maksimum positip,

    DC maks + = + q . F

    = + (2 t/m) . (1 m)

    = + 2 ton.

    GP.DC

    a = 4 m

    A B

    C

    L - a

    L = 10 m

    -a/L

    Y1 = +(L-a)/L+ 1

    - 1

    Posisi 1Gaya lintang

    maksimum positipY2

    GP.DC

    Y1 = -a/L

    +(L-a)/L+ 1

    - 1

    Posisi 2Gaya lintang

    maksimum negatip

    Y2

    Garis en aruh Ga a Lintan 2 mq = 2 t/m

    2 m

    q = 2 t/m

    2 m

    q = 2 t/m

    +

    +

    2 m

    q = 2 t/m

    Y1 = (L a)/LY2

    L a

    +

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    13/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    11

    b. Gaya lintang maksimum negatip, beban berada pada posisi 2.

    Lihat gambar G.P.Dc posisi 2.

    - Ordinat-ordinat,

    Y1 = a/L = 4/10 = 0,4Y2 = Y1 . (a 2)/a

    = 0,4 . (4 2)/4= 0,2

    - Luas bidang yang diarsir,

    F = (2 m) . (Y1 + Y2)/2 = (2 m) . ( 0,4 + 0,2)/2 = 0,6 m.

    - Gaya lintang maksimum negatip,

    DC maks -

    = q . F= (2 t/m) . (0,6 m)

    = 1,2 ton.

    c. Momen maksimum.

    a

    A B

    C

    L - a

    L

    Garis pengaruh Momen

    Y1 = + a . (L-a)/L

    Y2GP.McPosisi 1

    Y1 = + a . (L-a)/L

    Y2

    GP.McPosisi 2

    +

    +

    2 m

    q = 2 t/m

    2 m

    q = 2 t/m

    2 m

    q = 2 t/m

    2 m

    q = 2 t/m

    a

    Y1 = - a/LY2

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    14/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    12

    Untuk mendapatkan momen maksimum dilakukan dengan coba-coba, yaitu beban

    ditempatkan pada posisi-posisi 1 s/d 3.

    - Pada posisi 1.

    Lihat gambar G.P.Mc posisi 1, beban ditempatkan sebelah kanan potongan C, ordinat-ordinattersebut,

    Y1 = + a . (L a)/L = + 4 . (10 4)/10 = + 6 m.

    Y2 = + Y1 . {(L a) 2}/(L a) = + 6 . {(10 4) 2}/(10 4) = + 4 m.

    Luas bidang yang diarsir,

    F = + (2 m) . (Y1 + Y2)/2 = + (2 m) . {6 m + 4 m}/2 = 10 m2.

    Momen,Mc = + q . F

    = + (2 t/m) . (10 m2)

    = + 20 t.m.

    - Pada posisi 2.

    Lihat gambar G.P.Mc posisi 2, beban ditempatkan disebelah kiri pada potongan C, ordinat-ordinat tersebut,

    Y1 = + a . (L a)/L = + 4 . (10 4)/10 = + 6 m.

    Y2 = + Y1 . (a 2)/a = + 6 . (4 2)/4 = + 3 m.

    Luas bidang yang diarsir,

    F = + (2 m) . (Y1 + Y2)/2 = + (2 m) . {6 m + 3 m}/2 = 9 m2.

    Momen,

    Mc = + q . F= + (2 t/m) . (9 m

    2)

    = + 18 t.m.

    2 m

    q = 2 t/m

    Y1Y2

    a

    2 m

    q = 2 t/m

    Y1

    Y2

    L a

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    15/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    13

    - Pada posisi 3.

    Lihat gambar G.P.Mc posisi 3, beban ditempatkan pada posisi dimana ordinat Y1 dan Y2besarnya sama.

    Ordinat-ordinat,

    Y = + a . (L a)/L = + 4 . (10 4)/10 = + 6 m.

    Y1 = + Y . x/a ...................(1)

    Y2 = + Y . {L (x + 2)}/(L a) ...................(2)

    Dari (1) dan (2),Y1 = Y2

    Y . x/a = Y . {L (x + 2)}/(L a)

    x . (L a) = {L (x + 2)} . a

    x . L x . a = a . L x . a 2 . ax . L = a . L 2 . a

    x = a . (L 2)/L = 4 . (10 2)/10

    x = 3,2 m (dari kiri).

    Maka,

    Y1 = + Y . x/a = 6 . 3,2/4 = 4,8 m.Y2 = + Y . {L (x + 2)}/(L a) = + 6 . {10 (3,2 + 2)}/(10 4)

    a

    A B

    C

    L - a

    L

    Garis pengaruh Momen

    Y = + a . (L-a)/L

    Y2Y1

    GP.McPosisi 3

    Y1 = Y2

    x

    +

    2 m

    q = 2 t/m

    2 m

    q = 2 t/m

    Y1 Y2F1 F2

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    16/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    14

    = + 4,8 m (Y1 = Y2 memenuhi).

    Luas bidang yang diarsir,

    F = F1 + F2= + (a x) . (Y1 + Y)/2 + {2 m (a x)} . (Y2 + Y)/2

    = + (4m 3,2m) . {6m + 4,8m}/2 + {2m (4m 3,2m)} . {6m + 4,8m}/2= 4,32 + 6,48

    F = 10,8 m2.

    Momen,

    Mc = + q . F

    = + (2 t/m) . (10,8 m2)

    = + 21,6 t.m.

    Perhatikan tabel berikut ini yang menggambarkan besar momen berdasarkan letak bebanbergerak,

    Posisi Momen (t.m)

    1 20,00

    2 18,00

    3 21,60

    Momen maksimum terjadi pada pembebanan posisi 3.

    SILAHKAN COBA

    Muatan bergerak,

    Diminta : Hitunglah gaya lintang maksimum positip dan negatip dan momen maksimum positip

    dan negatip pada tampang C.

    Dimana, X = angka terakhir no.stb, misal 99101023, maka X = 3(meter/ton).

    A C B D

    a = 2,5 m

    b = 3 mL = (6+X) m

    L - a

    P1 = (3+X) t

    a = 2 m

    P2 = (1+X) t

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    17/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    15

    4). BALOK BERSENDI GERBER.

    A B CD

    L

    S

    L1b

    a L - a

    GP.RA

    + 1

    - b/L

    + (L a)/L

    +1+ (L+b)/L

    + a/LGP.RB

    + 1

    - 1 - b/L

    GP.DC

    - a/L

    +(L-a)/L

    GP.MC

    + a.(L-a)/L

    - a.b/L

    +

    +

    +

    +

  • 7/29/2019 modul-6-garis-pengaruh1_2.pdf

    18/18

    Modul kuliah STATIKA 1 , Modul 6, 2012 Ir. Thamrin NasutionDepartemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.

    16