Modul 5 Pti II 2013
-
Upload
hylda-damayanti -
Category
Documents
-
view
81 -
download
0
description
Transcript of Modul 5 Pti II 2013
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
2
Praktikum 5
Analisis Kelayakan Investasi
I. TUJUAN PRATIKUM
1.1 TUJUAN UMUM
Memahami perhitungan alokasi biaya.
Memahami analisis kelayakan investasi dalam pendirian usaha.
1.2 TUJUAN KHUSUS
Praktikan dapat menentukan elemen-elemen biaya.
Praktikan dapat menentukan dan menghitung Harga Pokok Penjualan (Cost of Good Sold).
Praktikan dapat menyusun proyeksi Laporan Laba Rugi (Income Statement).
Praktikan dapat menyusun proyeksi Aliran Kas (Cash Flow).
Praktikan dapat menganalisis kelayakan investasi berdasarkan Cash Flow, Payback Period,
Internal Rate of Return, Net Present Value, dan Break Even Point.
II. ALAT DAN BAHAN
Hasil MPS yang telah divalidasi (Hasil praktikum PTI I akan digantikan dengan MPS yang
baru).
Struktur Organisasi (Hasil praktikum PTI II).
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
3
III. DASAR TEORI
3.1 OVERVIEW
Menurut Jones (1985), investasi adalah komitmen untuk pendanaan satu atau lebih aset yang akan
didirikan beberapa waktu ke depan. Analisis rencana investasi pada dasarnya merupakan penelitian
tentang dapat atau tidaknya suatu proyek baik besar maupun kecil dapat dilaksanakan dengan berhasil
atau suatu metode penjajakan dari suatu gagasan usaha atau bisnis tentang kemungkinan layak atau
tidaknya gagasan atau usaha tersebut dilaksanakan.
Analisis Kelayakan Investasi (AKI) sangat penting dan harus dilakukan dalam melakukan pengembangan
ataupun pendirian usaha baru. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah sebuah investasi menguntungkan
secara finansial atau justru merugikan. Selain itu, Analisis Kelayakan Investasi merupakan faktor penentu
bagi investor untuk menanamkan modal usaha bagi suatu perusahaan.
Untuk dapat melakukan analisis kelayakan investasi, terlebih dahulu dilakukan perhitungan biaya dan
proyeksi pendapatan bagi perusahaan untuk jangka periode waktu tertentu. Kemudian hasil
perhitungan ini akan disusun dalam bentuk cashflow yang menunjukan aliran kas yang terjadi dalam
perusahaan, yaitu berupa aliran kas keluar untuk biaya yang dikeluarkan dan aliran kas masuk untuk
pendapatan yang diterima. Selanjutnya nilai bersih dari aliran kas tiap periodenya (net cashflow) akan
digunakan untuk menghitung nilai parameter kelayakan investasi seperti NPV, IRR, dan PBP.
3.2 KLASIFIKASI BIAYA
Menurut hubungan biaya dengan volume produksi, biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost), yaitu biaya yang besarnya tetap tiap periode, tidak tergantung pada
volume produksi.
2. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost), yaitu biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung volume
produksi.
3. Biaya Setengan Berubah (Semi Variable), yaitu biaya yang terdiri dari sebagian biaya tetap (Fixed
Cost) dan sebagian lagi biaya tidak tetap (Variable Cost).
3.3 LANGKAH-LANGKAH ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
3.3.1 MENGHITUNG BIAYA INVESTASI
Biaya Investasi adalah biaya yang masa kegunaannya dapat berlangsung untuk waktu yang relatif lama.
Biaya ini biasanya berhubungan dengan pembangunan atau pengembangan infrastruktur fisik dan
kapasitas produksi (alat produksi). Contoh yang termasuk dalam biaya investasi antara lain biaya
pembangunan gedung, biaya pembelian mobil, biaya pembelian mesin, peralatan, dan sebagainya.
Biaya investasi dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu:
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
4
a. Berdasarkan sifatnya:
Biaya Produksi
Terjadi pada pembuatan suatu produk (dari saat bahan baku masuk, sampai produk selesai
dibuat).
Biaya Komersial
Terjadi setelah produk selesai dibuat sampai terjual (dan juga pelayanan purna jual, bila ada).
b. Berdasarkan hubungan dengan barang yang diproduksi atau dijual:
Biaya Produksi Langsung
Terdiri dari biaya bahan langsung untuk biaya pemakaian bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung yaitu biaya untuk pemakaian tenaga kerja yang secara langsung digunakan
mengerjakan /mengolah bahan dalam menghasilkan barang / jasa.
Biaya Produksi Tidak Langsung
Merupakan biaya yang dikeluarkan yang tidak ada hubungan secara langsung dengan produk
yang dihasilkan perusahaan. Biaya tidak langsung adalah semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, selain
biaya baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
3.3.2 MENGHITUNG BIAYA FABRIKASI
Biaya fabrikasi terdiri dari 3 elemen biaya utama, yaitu:
a. Biaya Bahan Langsung
Biaya bahan langsung merupakan nilai semua bahan yang masuk ke dalam proses produksi dan
menjadi bagian integral dari produk.
b. Biaya Pekerja Langsung
Biaya pekerja langsung merupakan insentif/upah dari semua pekerja yang terlibat langsung dalam
proses produksi. Biaya bahan langsung dan biaya pekerja langsung disebut biaya primer.
c. Biaya Pabrik Tak Langsung (Overhead)
Biaya pabrik tak langsung adalah semua biaya yang terjadi di pabrik, tetapi tidak termasuk
kategori biaya bahan langsung dan biaya pekerja langsung, seperti:
Biaya bahan tak langsung
Biaya perawatan bangunan atau mesin
Biaya pekerja tak langsung
Depresiasi
Pajak bangunan
Asuransi
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
5
3.3.3 MENGHITUNG BIAYA DEPRESIASI
Secara umum, depresiasi didefinisikan sebagai pengurangan pada nilai (decrease in value). Pada bidang
akuntansi, depresiasi didefinisikan sebagai pengalokasian biaya atas suatu asset berkaitan dengan
penurunan nilai aktiva karena keausan atau penurunan kondisi aktiva yang dibebankan selama umur
pakai asset tersebut atau selama umur penyusutan yang telah ditentukan sebelumnya. Asset yang
biasanya diberlakukan depresiasi yaitu asset yang memiliki umur pakai lebih dari satu tahun dan dapat
mengalami keausan (deteriorate dan obsolescene). Dengan demikian tanah tidak pernah dikenakan
depresiasi karena tidak mengalami keausan.
Depresiasi bukan merupakan aliran kas, karena hanya berupa pembebanan biaya yang terjadi di atas
kertas. Pada laporan keuangan, depresiasi akan muncul pada :
HPP (Harga Pokok Penjualan) berupa depresiasi aset yang berhubungan langsung dengan produksi
Laporan laba rugi berupa depresiasi asset yang tidak berkaitan langsung dengan produksi
Aliran kas berupa pengurangan biaya depresiasi (karena depresiasi bukan merupakan aliran kas)
Neraca berupa akumulasi depresiasi
Besar depresiasi yang berbeda akan mengakibatkan perbedaan di laporan laba rugi pada bagian EBIT
(Earning Before Interest and Tax) sehingga pajak penghasilan yang dibayarkan dapat berbeda pula.
Berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan untuk menghitung besarnya depresiasi :
a. Metode Straight Line
Pada metode ini, depresiasi tiap tahun dianggap sama.
N = jumlah tahun
P = nilai aset saat pembelian
S = nilai sisa
b. Metode Sum of the Years Digit
Pada metode ini, depresiasi dihitung berdasarkan rasio tahun depresiasi yang tersisa dengan jumlah
angka tahun sepanjang periode depresiasi.
c. Metode Double Declining Balance
Disini terdapat persentase tetap (depreciation rate) dimana depresiasi pada suatu periode dihitung
dengan mengalikan persentase tersebut dengan nilai buku periode sebelumnya. Depresiasi bernilai
besar pada permulaan, kemudian menurun.
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
6
3.3.4 MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN (COST OF GOOD SOLD)
Harga Pokok Penjualan adalah laporan keuangan yang menggambarkan rekapitulasi biaya-biaya
produksi yang terkandung pada produk-produk yang telah terjual selama suatu perioda waktu tertentu.
Perhitungan Harga Pokok Penjualan terdiri dari lima bagian utama:
Biaya bahan langsung merupakan biaya bahan-bahan utama yang digunakan untuk menghasilkan
produk.
Biaya pekerja merupakan biaya pekerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi
(misalnya operator mesin).
Biaya pabrik tak langsung (overhead) merupakan biaya pabrik yang mendukung proses produksi
namun tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, misalnya biaya bahan pendukung,
biaya pekerja tak langsung, biaya depresiasi mesin, biaya listrik dan air pabrik.
Biaya produk setengah jadi merupakan biaya yang telah dikeluarkan untuk membuat produk
yang masih berada dalam proses produksi (setengah jadi) di akhir periode.
Biaya produk jadi merupakan biaya membuat produk yang pada akhir periode telah jadi tetapi
belum laku terjual.
Berikut ini akan diberikan contoh laporan HPP untuk PT X.
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
7
Gambar 1. Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan (HPP) PT X
Bahan LangsungPersediaan awal Rp -Pembelian Rp -Pengembalian Rp -Bahan tersedia Rp -
Persediaan akhir Rp - +
Pemakaian bahan Rp -Buruh Langsung
Upah, lembur, dst. Rp - +
Biaya Primer Rp -Biaya Overhead
Material tak langsung Rp -Biaya pekerja tak langsung Rp -Depresiasi mesin & peralatan Rp -Asuransi
Asuransi tenaga kerja langsung Rp -Asuransi pekerja kasar Rp -Asuransi supervisor Rp -Asuransi mesin dan gedung Rp -
Konsumsi listrik Rp -Konsumsi air Rp -Perawatan
Gedung Rp -Mesin dan Peralatan Rp -
Packaging Rp -
Pajak Bumi & Bangunan Rp - +
Total biaya overhead Rp - +
Total biaya produksi Rp -WIP
WIP awal Rp -
WIP akhir Rp - -
Total biaya WIP Rp - +
Cost of Good Manufactured Rp -Finished goods
Finished good awal Rp - +
Rp -
Finished good akhir Rp - -Cost of Goods Sold Rp -
PT X
LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN
per 31 Desember 200x
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
8
3.3.5 MENGHITUNG BIAYA PENJUALAN, ADMINISTRASI, DAN PEMASARAN
Biaya penjualan adalah biaya pokok yang secara langsung berhubungan dengan produksi dan
penjualan produk.
Biaya administrasi adalah biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan administrasi perusahaan
secara umum dan untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk,
termasuk di dalamnya gaji eksekutif pimpinan perusahaan dan pendukung lainnya, serta seluruh
pajak yang terkait.
Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan produk setelah selesai
diproduksi hingga sampai ke produk tersebut sampai ke tangan konsumen akhir. Biaya ini juga
mencakup biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memotivasi penjualan untuk memperoleh
keuntungan sebagai imbalannya.
3.3.6 MEMBUAT PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI
Laporan Laba Rugi (Income Statement) adalah suatu laporan yang memberikan gambaran ringkas dan
disusun secara sistematis mengenai pendapatan-pendapat dan biaya-biaya dari suatu perusahaan serta
profitabilitas (tingkat bunga) perusahaan dalam jangka waktu tertentu tertentu (biasanya selama satu
tahun anggaran atau periode akuntansi). Berdasarkan laporan keuangan ini, pimpinan perusahaan dapat
mengetahui hal-hal berikut:
Jumlah pendapatan yang diterima selama periode tersebut dari sumber utama dan sumber-
sumber pendapatan lainnya.
Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut dan untuk pos-pos apa
saja biaya-biaya tersebut dikeluarkan.
Apakah perusahaan memperoleh keuntungan atau menderita kerugian dalam periode tersebut.
Pada dasarnya perhitungan laporan laba rugi terdiri dari:
Hasil penjualan, yaitu hasil penjualan produk-produk perusahaan
Harga Pokok penjualan (Cost of Good Sold )
Pendapatan Kotor (Gross Profit)
Pengeluaran operasional (Biaya Administrasi dan Pemasaran)
Bunga Pinjaman (Interest)
Pendapatan dari operasi sebelum pajak (Income from operation before taxes)
Pajak pendapatan (Income Taxes)
Laba bersih (Net Income)
Untuk mengerti kondisi bisnis perusahan yang memproduksi multiproduk dapat digunakan Gross Profit
Analysis. Gross Profit Analysis adalah laporan keuangan yang menggambarkan rekapitulasi biaya dan
pendapatan yang diharapkan dari setiap produk yang diproduksi. Jika produk yang dihasikan beraneka
ragam, disini dapat diketahui perbandingan gross-profit tiap produknya.
Pada bagian bawah akan diberikan contoh laporan laba rugi dari PT.X.
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
9
Gambar 2 . Contoh Laporan Laba Rugi PT X
3.3.7 MENENTUKAN SUMBER PENDANAAN
Menentukan sumber pendanaan merupakan pengorbanan atau pengeluaran pada saat sekarang untuk
suatu hasil di masa yang akan datang dan di lain pihak muncul risiko karena penanaman modal
(investasi) tersebut. Sumber pendanaan dapat diklasifikasi menjadi 3 kategori, yaitu:
a. Sumber dana jangka pendek
Biasanya digunakan untuk memenuhi modal kerja, terdiri dari pendanaan spontan dan pendanaan
tidak spontan. Pendanaan spontan memiliki karakter jika aktivitas perusahan berubah maka
sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Pendanaan tidak spontan memiliki karakter
bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan
waktu untuk negoisasi atau perundingan secara formal.
b. Sumber dana jangka menengah
Istilah jangka menengah menunjukkan bahwa kredit yang dilakukan menggunakan jaminan dan
mempunyai jangka waktu tertentu, biasanya kurang dari 10 tahun. Yang termasuk dalam
kelompok sumber dana jangka menengah antara lain adalah leasing dan kredit bank berjangka
maksimal lima tahun.
PENJUALAN
Penjualan Kotor Rp -
Ratur Penjualan Pengurangan Harga Rp - -
Penjualan Bersih Rp -
HARGA POKOK PENJUALAN Rp - -
LABA KOTOR PENJUALAN Rp -
BIAYA OPERASIONAL
Biaya Penjualan Rp -
Biaya Umum dan Administrasi Rp -
Biaya Distribusi Rp -
Gaji Pimpinan Staff dan Kantor Rp -
Asuransi Pimpinan Staff dan Kantor Rp -
Depresiasi Gedung dan Peralatan Kantor Rp - +
Total Biaya Operasional Rp - -
PENDAPATAN BERSIH OPERASIONAL Rp -
PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN
Pendapatan Lain-lain Rp -
Biaya Lain-lain Rp - +
Rp - +
PENDAPATAN BERSIH SEBELUM BUNGA (EBIT) Rp -
BUNGA PINJAMAN (INTEREST) Rp - -
PENDAPATAN BERSIH SEBELUM PAJAK (EBT) Rp -
PAJAK Rp - -
LABA BERSIH Rp -
PT X
LAPORAN LABA RUGI
per 31 Desember 20XX
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
10
c. Sumber dana jangka panjang
Sumber dana jangka panjang adalah hutang yang jangka waktunya adalah panjang, umumnya
lebih dari 10 tahun. Utang jangka panjang umumnya digunakan untuk membiayai perluasan
perusahaan (ekspansi). Adapun bentuk-bentuk utama dari hutang jangka panjang adalah
pinjaman obligasi dan pinjaman hipotik.
Terdapat prinsip pencocokan (matching principle) dalam menentukan tipe sumber pendanaan yang
mana yang akan digunakan. Sumber dana jangka pendek sebaiknya digunakan untuk keperluan jangka
pendek, kebutuhan dana jangka panjang sebaiknya dipenuhi dengan sumber dana jangka panjang.
Untuk metode pengembalian pinjaman dari pihak luar terdiri dari 4 pilihan sebagai berikut:
a. Tiap tahun dibayarkan bunganya saja, sedangkan pokok pinjamannya dibayarkan sekaligus pada
akhir jangka waktu pengembalian.
b. Tiap tahun dibayarkan bunganya dan angsuran sama rata dari pokok pinjamannya.
c. Tiap tahun dibayarkan suatu angsuran sama rata untuk pokok pinjaman beserta seluruh bunganya
di akhir periode peminjaman.
d. Tiap tahun tidak dibayarkan apa-apa, sampai akhir jangka waktu pengembalian, baru dibayarkan
sekaligus pokok pinjaman beserta seluruh biayanya.
3.3.8 MEMBUAT PROYEKSI ALIRAN KAS (CASHFLOW)
Pada dasarnya aliran kas terdiri dari aliran kas keluar (Cash Outflow) dan aliran kas masuk (Cash Inflow).
Aliran kas ini secara umum berasal dari tiga aktivitas utama, yaitu:
a. Kas dari aktivitas operasi, yaitu aktivitas yang terdiri dari produksi, penjualan, dan delivery dari
produk. Pada aktivitas ini juga menyangkut pengumpulan pembayaran dari pelanggan. Contoh:
pembelian bahan baku, persediaan, piutang usaha,dan lain-lain.
b. Kas dari aktivitas investasi, yaitu aktivitas dalam pembelian aset jangka panjang yang dibutuhkan
oleh perusahaan dalam rangka mendukung aktivitas operasi ataupun penjualan produk.
c. Kas dari aktivitas pendanaan. Aliran kas masuk berasal dari aktivitas pendanaan oleh investor
seperti bank ataupun pemegang saham, sedangkan aliran kas keluar kas berupa dividen untuk
pemegang saham. Aktivitas lain yang mempengaruhi hutang jangka panjang dan modal
perusahaan juga dimasukkan pada aktivitas ini.
Aliran kas dapat ditampilkan dalam bentuk tabel ataupun diagram. Berikut adalah penyajian aliran kas
dalam bentuk tabel.
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
11
Gambar 3 . Contoh Tabel Aliran Kas
Pada penyajian diagram, aliran negatif (keluar) biasanya digambarkan ke arah bawah, sedangkan aliran
positif (masuk) dengan panah keatas seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4 . Contoh Diagram Aliran Kas
Arus kas dari aktivitas operasiLaba sebelum pajak penghasilan xxxDitambah unsur yang tidak mempengaruhi arus kas
Beban penyusutan dan amortisasi xxx
Arus kas sebelum perubahan modal kerja xxx
Perubahan dalam modal kerjaPiutang usaha (xxx)Persediaan (xxx)Hutang usaha xxxUang muka penjualan xxxHutang pajak xxx
Pembayaran pajak penghasilan (xxx)
Jumlah perubahan dalam modal kerja xxx
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi xxx
Arus kas dari aktivitas investasiPerolehan aktiva tetap xxx
Hasil penjualan aktiva tetap xxx
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaanPembayaran dividen (xxx)Pembayaran hutang pembelian aktiva tetap (xxx)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
Pendanaan (xxx)
Kenaikan / penurunan bersih kas dan setara kas xxx
Kas dan setara kas awal tahun xxx
Kas dan setara kas akhir tahun xxx
Arus Kasper 31 Desember 200x
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
12
Konsep Time Value of Money
Dalam pembuatan cashflow, dikenal konsep time value of money. Konsep ini menjelaskan bahwa
sejumlah uang dapat memiliki nilai yang berbeda pada waktu yang berbeda. Sebagai contoh sederhana,
uang sejumlah Rp 1000 saat ini yang dapat digunakan untuk membeli 5 buah permen akan memiliki nilai
yang lebih kecil pada tiga tahun mendatang dimana sejumlah uang tersebut hanya dapat membeli 4
buah permen saja. Hal ini disebabkan karena adanya inflasi / kenaikan harga yang terjadi sehingga
menyebabkan perubahan nilai uang dari waktu ke waktu. Oleh karena itulah aliran kas yang terjadi pada
suatu periode waktu tertentu haruslah dicatat pada periode waktu tersebut, karena akan memiliki nilai
berbeda jika dicatat pada periode waktu lain.
Konsep Ekivalensi Nilai
Nilai pada suatu periode waktu tertentu bisa diekivalensi ke dalam bentuk P (Present), A (Annual), F
(Future), ataupun G (Geometric). Ekivalensi nilai ke suatu bentuk tertentu, misalnya ke dalam bentuk P
(Present), dapat digunakan sebagai parameter dalam pengambilan keputusan.
Proses ekivalensi ini dilakukan dengan mengalikan nilai dengan besarnya tingkat bunga yang berlaku
(interest rate) untuk mengkompensasi adanya perbedaan nilai uang karena time value of money. Jika
tingkat bunga besarnya i %, maka uang selumlah P yang diterima sekarang ekivalen dengan P(1+i)
setelah satu periode. Jika jumlah uang di masa depan adalah F, diperoleh hubungan F = P(1+i)n. Faktor
pengali (1+i)n disebut faktor nilai masa depan (future worth factor) dan diberi simbol (F/P,i,n). Nilai
faktor ini untuk beberapa harga telah ditabelkan. Hubungan diatas dapat ditulis :
Contoh soal:
LIPO meninjam uang di bank sebesar Rp 10 juta. Bunga yang dikenakan adalah 7% per tahun. LIPO
berencana akan melunasi pinjaman tersebut pada akhir tahun ke tiga. Berapakah total uang yang harus
dibayarkan oleh LIPO?
P = Rp 10.000.000,-
i = 7% n = 3 tahun
= ( | , , )
= 10.000.000 ( | ,7%,3) dimana ( | ,7%,3 =1,225 (tabel bunga))
=10.000.000 ×1,225= . .
3.3.9 MENGHITUNG PARAMETER ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
Analisis kelayakan investasi merupakan sebuah metode yang digunakan untuk melakukan penilaian
apakah suatu investasi layak dilakukan atau tidak. Parameter yang biasanya digunakan dalam analisis
kelaykan investasi adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Periode
(PBP).
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
13
Net Present Value (NPV)
NPV merupakan nilai selisih bersih antara pengeluaran dan pemasukan kas untuk beberapa periode
waktu ke depan yang diproyeksikan ke masa sekarang (present time) dengan mengkompensasikan nilai
tersebut berdasarkan interest rate yang berlaku. Rumus umum yang digunakan dalam perhitungan NPV
adalah sebagai berikut.
Ft = Arus kas (keluar dan masuk) pada periode waktu ke t
i = Tingkat suku bunga (interest rate)
n = Jumlah tahun periode
Pada tabel berikut ditunjukkan arti dari perhitungan NPV terhadap analisis kelayakan investasi yang
dilakukan.
Arti Kesimpulan
NPV > 0 Investasi yang dilakukan memberikan manfaat
bagi perusahaan Proyek layak untuk dilakukan
NPV < 0 Investasi yang dilakukan akan mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan Proyek tidak layak untuk dilakukan
NPV = 0 Investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan
perusahaan untung ataupun rugi
Keputusan proyek bergantung pada
investor Tabel 1 . NPV dan Keputusan Investasi
Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah nilai yang menunjukan tingkat pengembalian yang dapat diberikan oleh suatu investasi. Nilai
IRR biasanya dibandingkan dengan suku bunga bank yang berlaku umum atau Minimum Attractive Rate
of return (MARR) yang diinginkan investor. Pada umunya syarat kelayakan IRR yaitu apabila nilai IRR >
MARR. Nilai IRR dihitung ketika nilai NPV = 0, artinya IRR merupakan besarnya tingkat pengembalian
suatu investasi yang dihitung terhadap titik impas NPV=0. Pada umumnya untuk menghitung IRR
sebelumnya harus dicari nilai dari dua tingkat suku bunga yang menghasilkan nilai NPV positif dan nilai
NPV negative dan kemudian dilakukan perhitungan dengan cara interpolasi untuk mencari nilai IRR
tersebut.
Keterangan:
IRR = Internal rate of return
i1 = Tingkat suku bunga yang menghasilkan nilai NPV positif
i2 = Tingkat suku bunga yang menghasilkan nilai NPV negatif
NPV1 = nilai NPV yang bernilai positif
NPV2 = nilai NPV yang bernilai negatif
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
14
Payback Period (PBP)
Payback periode (PBP) merupakan jangka waktu yang dibutuhkan untuk suatu investasi balik modal
(mencapai titik impas). Artinya PBP merupakan periode waktu ketika investasi yang dilakukan dapat
memberikan pendapatan yang menutupi biaya investasi awal yang dikeluarkan, atau ketika NPV = 0
(seimbang) pada tingkat suku bunga tertentu. Rumus yang biasanya digunakan dalam menghitung PBP
adalah sebagai berikut.
1. Jika memperhitungkan tingkat suku bunga (i)
2. Jika tidak memperhitungkan tingkat suku bunga (i)
Keterangan:
Ct = Akumulasi arus kas bersih pada periode waktu t
i = Tingkat suku bunga yang berlaku
n = Payback periode (PBP) / periode waktu untuk balik modal / mencapai titik impas
Break Event Point (BEP)
Titik impas (break even point) adalah kondisi ketika pendapatan yang diterima persis menutup seluruh
biaya yang dikeluarkan. Penjelasan Break Even Point ini akan dilakukan dengan menggunakan konsep
perhitungan Laba-Rugi yang dapat dijelaskan dengan rumus sebagai berikut:
= − ( + )
Dikaitkan dengan sifatnya, Harga Pokok Penjualan dan Biaya Operasi terdiri atas biaya-biaya yang
bersifat variabel (ikut berubah jika volume output berubah) dan bersifat tetap. Pada situasi tertentu
dijumpai pula kelompok biaya yang bersifat semi variable yaitu mengandung sifat-sifat biaya tetap dan
variabel. Biaya semi variable adalah biaya yang mempunyai unsur tetap dan variabel, misalnya saja
imbalan untuk salesman yang terdiri atas gaji tetap bulanan ditambah komisi penjualan yang variabel.
Biaya semi variable ini dapat dialokasikan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Dengan me-
reklasifikasi biaya Harga Pokok Penjualan dan Biaya Operasi menjadi biaya tetap dan variabel, maka :
+ = ( + )
sehingga laba operasi pada persamaan sebelumnya dapat dinyatakan juga sebagai:
= ( + )
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
15
Pada umumnya digunakan model linier dimana diasumsikan bahwa biaya variabel berubah secara linier
dengan perubahan volume produksi, demikian juga pendapatan berubah secara linier dengan
perubahan volume produksi. Berdasarkan asumsi itu dapat dituliskan persamaan sebagai berikut :
= . ( + . )
Keterangan:
P : harga jual per unit
v : biaya variable per unit output
Q : volume output
Pada titik impas (break even point) diperoleh suatu tingkat volume produksi Q yang menjadikan
pendapatan yang diterima sebanding dengan seluruh biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain BEP
merupakan kondisi ketika tingkat volume produksi Q menghasilkan laba yang besarnya nol.
. − − . =
Selisih antara harga jual dengan biaya varibel per unit (P – v) dikenal dengan istilah margin kontribusi.
Informasi tentang titik impas dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan
volume output dan harga jual. Perusahaan tentu saja berusaha menghindari beroperasi pada tingkat
output sama atau lebih rendah dari titik tersebut. Perusahaan berusaha agar outputnya diatas titik
impas dan akan merasa lebih aman jika outputnya semakin jauh diatas titik impas tersebut.
Gambar 5 . Diagram BEP
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
16
IV. Skenario
Sebuah perusahaan manufaktur, yaitu PT PTI, memproduksi 3 jenis dongkrak, yaitu:
Dongkrak tipe Z-118
Dongkrak tipe Z-129
Dongkrak tipe Z-154
Data umum yang dimiliki perusahaan antara lain adalah sebagai berikut:
Hari kerja:
Waktu kerja/bulan : 4 minggu
Waktu kerja/minggu : 5 hari
Waktu kerja/hari : 3 shift
Jam kerja/shift : 8 jam
Stasiun kerja:
Jumlah stasiun kerja ada 6, yaitu Press, Mill, Kerja Bangku, Drill, Bubut, Broaching, Spray Booth,
Assembly, dan Packaging.
1 supervisor membawahi 15 operator.
Transportasi produk jadi menggunakan container yang berisi 50 pallet.
Rencana pendanaan dilakukan dalam 2 skenario:
Skenario 1 : 30% modal sendiri, 70% modal pinjaman.
Skenario 2 : 70% modal sendiri, 30% modal pinjaman.
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
17
V. Struktur Laporan
Lembar Pengesahan
Lembar Asistensi
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bab I – Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Flowchart
Bab II – Pengolahan Data
2.1 Tahap 1. Perhitungan Jumlah Kebutuhan (Sheet 1-2)
2.2 Tahap 2. Penentuan Biaya-Biaya (Sheet 3-8)
2.3 Tahap 3. Penentuan HPP (Sheet 9)
2.4 Tahap 4. Proyeksi Laba Rugi (Sheet 10-14)
2.5 Tahap 5. Analisis Kelayakan Investasi dan PErhitungan BEP (Sheet 15-18)
Bab III – Analisis
Bab IV – Kesimpulan & Saran
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
4.2.1 Saran untuk Praktikum
4.2.2 Saran untuk Asisten
Daftar Pustaka
Lampiran
Format Laporan
Kertas A4
Margin Kiri-Atas-Kanan-Bwah : 3-2-2-2
Bolak balik
Font:
1. Isi laporan Calibri 10
2. Judul dan sub judul Cambria 11
3. Spasi multiple 1.3
Cover laporan sama dengan PTI1
Header kiri: “Modul 5. Analisis Kelaykan
Investasi”
Header kanan: Nama Asisten/NIM
Footer kiri: Nim Anggota Kelompok
(nimnya saja)
Footer kiri: Nomer Halaman
Laporan di klip
LIPO ITB MODUL 5 PTI 2 TAHUN 2013
18
SEGALA BENTUK PLAGIATISME MAUPUN KECURANGAN AKADEMIS
LAINNYA AKAN DIKENAKAN SANKSI SESUAI PERATURAN YANG BERLAKU
DI ITB DAN TIDAK AKAN KAMI TOLERANSI.
ATURAN DASAR:
HARAP BERKEMEJA DAN BERSEPATU SAAT MENGIKUTI RESPONSI DAN
PRAKTIKUM
KETERLAMBATAN DALAM MENGHADIRI RESPONSI DAN PRAKTIKUM
SERTA PENGUMPULAN LAPORAN AKAN MENGAKIBATKAN
PENGURANGAN NILAI SECARA LINEAR 1 MENIT = 1 POIN
JIKA SAKIT ATAU BERHALANGAN HARAP MENYIAPKAN BUKTI
TERTULIS DAN SURAT IZIN DAN MENYERAHKANNYA KE PJ MODUL –
Erma Ayu Tazkia (13409047)