Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

49
Prodi Manajemen Rekayasa Industri Institut Teknologi Bandung K onsep Pr obabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian MR3103 - Analisis Keputusan

description

landasan berpikir probabilitas

Transcript of Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

Page 1: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 1/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Konsep Probabilistik untuk

Menggambarkan

Ketidakpastian

MR3103 - Analisis Keputusan

Page 2: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 2/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Hasil Pembelajaran

• Setelah menyelesaikan bagian kuliah inidiharapkan mahasiswa mampu:

 – Memahami konsep probabilistik danpemanfaatannya untuk penggambaranketidakpastian dalam masalah pengambilankeputusan

TMA@2011 2Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Page 3: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 3/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Pendahuluan

• Dalam situasi deterministik:

 –  Apa yang akan terjadi atau hasil diketahui pasti

 – Kondisi-kondisi yang mempengaruhi diketahui dengan jelas danbisa dikendalikan

 – Analisis dapat dilakukan dengan mudah untuk menghasilkan

suatu keputusan

• Dalam situasi probabilistik:

 –  Ada ketidakpastian

 – Kejadian atau hasil bisa lebih dari satu kemungkinan – Analisis relatif menjadi lebih sulit dan rumit

• Kondisi ketidak-pastian lebih banyak ditemukan pada

masalah pengambilan keputusan

TMA@2011 3Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Page 4: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 4/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Ramalan Cuaca•

 Apakah hari ini Bandung akan hujan ?Mendung ? Terang ?

• Banyak cara dapat dilakukan: –  Ahli meteorologi akan melihat

pergerakan angin, awan, kelembaban,

temperatur, dll – Menggunakan data historis, misalkan

data cuaca 50 tahun terakhir padawaktu yang sama kemudian melihatfrekuensi kondisi cuaca terbanyak

 –  Atau melihat langsung dan membuatperkiraan

 – Kombinasi dari semua Ada ketidakpastian !

TMA@2011

4Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Page 5: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 5/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Menjual atau Menahan Saham

• Misalkan anda memiliki sejumlah sahamdari perusahaan X yang anda beli denganharga Rp. 25.000,-/lembar bulan lalu

• Selama 1 bulan ini harga berfluktuasi naikdan turun tetapi kecenderunganmeningkat. Harga terendah Rp. 23.500,-dan sekarang harga per lembar adalahRp. 32.250,-

• Dijual sekarang akan mendapatkan

keuntungan Rp. 7.250,-/lembar • Jika ditahan dulu ada kemungkinan harga

meningkat, keuntungan lebih besar   Ada ketidakpastian !

TMA@2011

5Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Page 6: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 6/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Pemilihan Mesin• Perusahaan merencanakan

pembelian mesin CNC

•  Ada 3 penawaran yang diberikan

• Spesifikasi teknis mesinmemenuhi kebutuhan; harga

sebanding• Mana yang dipilih ?

 – Realiability sesuai katalog ?

 –  Apakah umur hidup teknis sepertidisampaikan ?

 –  Apakah nilai jual kembali pasti ?

 Ada ketidakpastian !

Keputusan tidak mudah!

TMA@2011 6Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Page 7: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 7/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Perencanaan Produksi

• Perencanaan produksimemutuskan produk jenisapa dan berapa banyak akandibuat pada waktu tertentu

• Dasarnya adalah perkiraanpenjualan (forecasting )

• Menggunakan teknikperamalan yang secanggih

apapun akan selalu diliputikesalahan

• Ketidakpastian !

TMA@2011 7Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Page 8: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 8/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Probabilitas

• Ilustrasi menunjukkan adanya ketidakpastian suatukejadian:

 – hujan atau tidak?

 – saham dijual sekarang atau ditahan untung sekarang ataumungkin lebih besar nanti ?

 – Produksi berapa ? Banyak nanti tidak terjual; sedikit ternyatapermintaan banyak kehilangan kesempatan

 – Mesin mana dipilih ?

• Dinyatakan dalam probabilitas: yaitu suatu ukuran yang

menyatakan kemungkinan terjadinya sesuatu kejadian dengan besar antara 0-1

TMA@2011 8Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Page 9: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 9/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Pengertian Outcomes dan

Events 

• Misalkan sebuah perusahaan akan meluncurkandua jenis produk baru, yaitu produk A dan B – Kemungkinan di pasar 

1. Kedua produk gagal

2. Produk A berhasil tetapi produk B gagal

3. Produk A gagal tetapi produk B berhasil

4. Kedua produk berhasil

 – Setiap kemungkinan dari 4 tersebut adalah outcome 

atau hasil – Kejadian (event ): paling tidak satu jenis produk

berhasil terdiri dari 2 outcomes , yaitu outcome 2 & 3

TMA@2011 9Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Page 10: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 10/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Menentukan Probabilitas

• Secara sederhana dapat dinyatakansebagai kemungkinan, sangat mungkin,

tidak mungkin, ekspektasi, dll. 

• Ukuran yang sangat subyektif dan tidakkuantitatif 

• Pendekatan yang lebih obyektif adalahdengan konsep probabilitas: objective dansubjective probability 

TMA@2011 10Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Page 11: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 11/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Objective Probability 

• Dibedakan menjadi dua: – Klasik atau priory probability 

 – Relative frequency probability 

Pengertian priory probability adalah: –  Ada kumpulan outcomes dari sebuah operasi atau

eksperimen.

 – Probabilitas terjadinya satu outcome spesifik dapat

didefinisikan sebagai:

P(outcome specifik) = jumlah outcome specific

 jumlah outcome keseluruhan

TMA@2011 11Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Page 12: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 12/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

• Melempar uang:

 – Outcome yang mungkin terjadi adalahhead dan tail 

 – Jumlah outcome = 2

 – P(head ) = 1/2

• Mengambil kartu:

 – Outcome : ???

 –  Ada 52 kartu

 –

Jumlah kartu angka 3 = 4 – P(angka 3) = 4/52

TMA@2011 12Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Page 13: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 13/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Disebut priory karena sebelum dilakukanpercobaan sudah diketahui probabilitasnya.Kita sudah mengetahui jumlah keseluruhanoutcomes yang terjadi.

Merupakan teori klasik dari probabilitas

TMA@2011 13Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Page 14: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 14/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Pengertian relative frequency probability : – Menunjukkan frekuensi relatif terjadinya suatu

outcome spesifik yang diobservasi dalam jangkapanjang

 –

Misalkan selama 3 tahun terakhir, 300 mahasiswamengambil kuliah Analisis Keputusan, dan 60 oranglulus dengan nilai A. Relative frequency probabilitymemperoleh A adalah 60/300 = 0.2

TMA@2011 14Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

P di M j R k I d i

Page 15: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 15/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Jumlah

Mahasiswa

Frekuensi

relatif

Probabilitas

 A 30 30/300 0.10

B 60 60/300 0.20C 150 150/300 0.50

D 45 45/300 0.15

E 15 5/300 0.05

TMA@2011 15Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

P di M j R k I d t i

Page 16: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 16/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Kita memperoleh nilai probabilitas setelah

melakukan pengamatan 300 mahasiswa. Berbedadengan konsep sebelumnya dimana probabilitassudah diketahui sebelumnya.

Pengertian probabilitas dengan konsep relative frequency lebih banyak diterima sebagai konsepprobabilitas

Pelemparan koin jika dilakukan berulang-ulang, misalkan

sampai 1000 kali akan mendapatkan gambaran P(head ) =0.5 dan P(tail ) = 0.5. Sehingga konsep frekuensi inimencakup juga konsep klasik

TMA@2011 16Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

P di M j R k I d t i

Page 17: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 17/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Apakah mungkin

kita melakukan

1000 kali

observasi untuk

mendapatkan

probabilitas

pengembanganproduk baru akan

berhasil atau tidak

?

Diperlukan cara lain untuk

menyatakan probabilitas

Kejadian pengembanganproduk bersifat unik.

Tidak sama denganpengembangan produksebelumnya

TMA@2011 17Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 18: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 18/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Subjective Probability 

• Percobaan yang dilakukan berulang-ulang(melempar dadu, melempar koin, dll) menghasilkanobjective probabilities.

•Percobaan yang tidak berulang (non-repeatable)memerlukan penentuan hypothetical atausubjective probabilities dari suatu keluaran(outcomes ) tertentu.

• Menurut pandangan subjective , probabilitas suatuhasil menunjukkan tingkat kepercayaan (degree of 

belief ) pengambil keputusan bahwa hasil tersebutakan terjadi

TMA@2011 18Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 19: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 19/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

• Seorang pialang saham menyatakan bahwa adakemungkinan sekitar 70% bahwa saham IBM akanmeningkat setidak-tidaknya 10 points pada bulanyang akan datang. Besaran kemungkinan yangdiberikan oleh pialang saham ini didasarkan pada

analisis data pergerakan nilai saham yangseksama.

• Namun, walaupun kecenderungan pasar sahammirip dengan situasi masa lalu, naik dan turunnya

nilai saham IBM tidak berulang (not repeatable )seperti kemunculan heads dan tails padapelemparan koin.

TMA@2011 19Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 20: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 20/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

• Misalkan dalam peluncuran produk baru.

Manajer pemasaran membuat perkiraan sebagaiberikut:

• Jika selama ini sudah dilakukan 10 kali perluncuranproduk baru tidak berarti hanya 1 kali yang suksesbesar 

Outcome Sales Revenue Probability 

Complete success  $10,000,000 0.1

Promising  7,000,000 0.3

Mixed response  3,000,000 0.2

Failure  1,000,000 0.4

TMA@2011 20Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 21: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 21/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Pengertian Probabilitas

Sebuah ukuran dari ketidakpastian(uncertainty) 

Sebuah ukuran dari kekuatan kepercayaan(strength of belief) pada terjadinya suatu

kejadian yang bersifat tidak pasti Sebuah ukuran tingkat kemungkinan

(chance or likelihood) dari kemunculan

suatu kejadian yang tidak pasti Diukur dengan angka antara 0 dan 1 (atau

antara 0% dan 100%)

TMA@2011 21Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 22: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 22/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Konsep Dasar (1)•

Mutually exclusive : – Suatu kondisi dimana tidak mungkin untuk dua atau lebih event terjadi

pada saat yang bersamaan

• Collectively exhaustive :

 – Kumpulan event termasuk semua event yang dapat terjadi dalam

eksperimen/observasi• Marginal probability :

 – Besarnya kemungkinan terjadinya satu event; misalkan P(A) = 0.1 atauP(B) = 0.2

• Joint probability :

 –Kemungkinan dua atau lebih event yang tidak mutually exclusive terjadibersamaan; misalkan P(AB) artinya kemungkinan A dan B terjadi

• Untuk memudahkan penggambaran dipakai Venn Diagram 

TMA@2011 22Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 23: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 23/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Konsep Dasar (2)

• Venn diagram untuk event yang bersifatmutually exclusive (disjoint set ):

• P(AB) = 0

P(AB) = P(A) + P(B) – 

P(AB)

P(AB) = P(A) + P(B)

P(A) P(B)

TMA@2011 23Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 24: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 24/49

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Konsep Dasar (3)

• Venn Diagram untuk non-mutually exclusive event ( joint set )

P(AB) = P(A) + P(B)  – P(AB)

P(A) P(B)

TMA@2011 24Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 25: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 25/49

j y

Institut Teknologi Bandung

Ilustrasi

• Misalkan 35% dari mahasiswa MRI saat inimengambil matakuliah Analisis Keputusandan 20% mahasiswa MRI mengambil

matakuliah Pemodelan Enterprise. Diketahui juga bahwa 10% mahasiswa mengambilkedua matakuliah tersebut, maka:

P(K) = 0.35, P(E) = 0.2 dan P(KE) = 0.1

P(KE) = P(K) + P(E) – 

P(KE)= 0.4 + 0.3  – 0.1

= 0.6

TMA@2011 25Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 26: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 26/49

j y

Institut Teknologi Bandung

Konsep Dasar (4)

• Probabilitas kumulatif 

Nilai JumlahMahasiswa

ProbabilitasKumulatif 

 A 0.10 0.10

B 0.20 0.30

C 0.50 0.80

D 0.15 0.95E 0.05 1.00

TMA@2011 26Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 27: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 27/49

j y

Institut Teknologi Bandung

Independent dan Dependent 

Event 

• Jika kejadian satu event tidakmempengaruhi probabilitas terjadinyaevent yang lain, maka event tersebutdikatakan independent 

• Jika kejadian satu event mempengaruhiprobabilitas terjadinya event yang lain

maka event tersebut dikatakan dependent 

TMA@2011 27Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 28: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 28/49

Institut Teknologi Bandung

Independent Events (1)

• Misalkan dalam percobaan pelemparan koin:

 – Terdapat dua events, yaitu muncul HEAD atau TAIL,bersifat independent

Jika event bersifat independen, maka dapatditentukan terjadinya dua event secara berurutandengan mengalikan probabilitas setiap event

• Berapa probabilitas untuk memperoleh HEAD pada

lemparan pertama dan TAIL pada lemparan kedua ?P(HT) = P(H) P(T) = (0.5)(0.5) = 0.25

TMA@2011 28Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 29: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 29/49

Institut Teknologi Bandung

Independent Events (2)

• Probabilitas kondisional adalahprobabilitas suatu event, misalkan A, akanterjadi jika event yang lain, misalkan B,

telah terjadi.• Dinotasikan dengan P(AB)

• Jika A dan B merupakan independent 

events maka:P(AB) = P(A)

TMA@2011 29Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 30: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 30/49

Institut Teknologi Bandung

Independent Events (3)•

Pohon probabilitas: misalkan dilakukanpelemparan koin tiga kali berturut-turut. Hasilnyadapat digambarkan dalam pohon sbb:

P(H) = 0.5

P(T) = 0.5

P(T) = 0.5

P(T) = 0.5

P(T) = 0.5

P(T) = 0.5

P(T) = 0.5

P(H) = 0.5

P(H) = 0.5

P(H) = 0.5

P(H) = 0.5

P(H) = 0.5

P(H) = 0.5P(T) = 0.5

P(HHH) = 0.125

P(HHT) = 0.125

P(HTH) = 0.125

P(HTT) = 0.125

P(THH) = 0.125

P(THT) = 0.125

P(TTH) = 0.125

P(TTT) = 0.125

TMA@2011 30Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 31: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 31/49

Institut Teknologi Bandung

Dependent Events (1)•

Misalkan dilakukan percobaan sebagai berikut: – Dua buah kotak berisi bola-bola. Kotak pertama berisi 2

bola merah dan empat bula kuning; sedangkan kotakdua berisi 1 bola biru dan 5 bola merah

 – Sekeping koin dilempar. Jika hasil lemparan adalah

HEAD maka bola diambil dari kotak nomer 1 dan jikahasil lemparan koin adalah TAIL diambil bola dari kotaknomer 2.

KOTAK 1 KOTAK 2

TMA@2011 31Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 32: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 32/49

Institut Teknologi Bandung

Dependent Events (2)

• Probabilitas bola yang diambil berwarnabiru akan bergantung kepada munculnyaHEAD atau TAIL dari pelemparan koin

• Jika pelemparan koin menghasilkan TAILmaka probabilitas mengambil bola birudari kotak nomer 2 adalah 1/6. Jika

pelemparan koin menghasilkan HEADmaka probabilitas mengambil bola birudari kotak 1 adalah 0.

TMA@2011 32Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 33: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 33/49

Institut Teknologi Bandung

Dependent Events (3)

• Jika sekarang: – Kotak 1 berisi 2 bola merah dan 4 bola biru – Kotak 2 berisi 1 bola biru dan 5 bola merah

Koin dilempar dan: – Jika HEAD ambil bola dari kotak 1 – Jika TAIL ambil bola dari kotak 2

P(M|H) = 1/3

P(B|H) = 2/3P(M|T) = 5/6P(B|T) = 1/6

LemparKOIN

HEAD

TAIL

Ambil

KOTAK 1

Ambil

KOTAK 2

BOLA MERAH

BOLA BIRU

BOLA MERAH

BOLA BIRU

TMA@2011 33Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 34: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 34/49

Institut Teknologi Bandung

Dependent Events (4)

Lempar

KOIN

HEAD

TAIL

Ambil

KOTAK 1

Ambil

KOTAK 2

BOLA MERAH

BOLA BIRU

BOLA MERAH

BOLA BIRU

P(MH) = (0.5)(1/3) = 0.165

P(BH) = (0.5)(2/3) = 0.335

P(MT) = (0.5)(5/6) = 0.415

P(BT) = (0.5)(1/6) = 0.085

Lempar Koin Ambil Bola Prob. Marginal

Merah Biru

HEAD P(MH) = 0.165 P(BH) = 0.335 P(H) = 0.5

TAIL P(MT) = 0.415 P(BT) = 0.085 P(T) = 0.5

P(M) = 0.580 P(B) = 0.420 1.0

TMA@2011 34Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 35: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 35/49

Institut Teknologi Bandung

Teorema Bayes (1)

• Bayes’ theorem enables you, knowing justa little more than the probability of A givenB, to find the probability of B given A.

• Informasi yang ada dapat dimanfaatkanuntuk memperbaiki nilai probabilitas event

TMA@2011 35Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 36: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 36/49

Institut Teknologi Bandung

Ilustrasi

• Seorang pengawas produksi sedangmempelajari proses set up mesin yangdiawasinya.

 – Jika mesin di-set up dengan baik ada kemungkinan10% komponen yang dihasilkan cacat.

 – Jika mesin tidak di-set up dengan baik kemungkinankomponen yang dihasilkan cacat adalah 40%

 – Dari pengalaman masa lalu diperoleh gambaranbahwa ada kemungkinan sebesar 0.5 set up mesindilakukan dengan baik (tentu saja 0.5 kemungkinanmesin di-set up tidak baik)

TMA@2011 36Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 37: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 37/49

Institut Teknologi Bandung

Kondisi yang ada dapat dinyatakan sebagai berikut:

P(C) = 0.5 P(D|C) = 0.1P(IC) = 0.5 P(D|IC) = 0.4

C = Set up baik IC = set up tidak baik

D = komponen cacat

• Misalkan pengawas ingin mengurangi kemungkinankomponen cacat dengan memerintahkan melakukan ujiproduksi.

• Kemudian ingin diketahui berapa kemungkinan mesindi-set up tidak baik jika komponen yang dihasilkandalam uji cacat.

TMA@2011 37Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 38: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 38/49

Institut Teknologi Bandung

Berarti yang dicari adalah P(IC|D) = ?

P(IC|D) = P(D|IC)P(IC)

P(D|IC)P(IC) + P(D|C)P(C)

P(IC|D) = (0.4)(0.5)

(0.4)(0.5) + (0.1)(0.5)P(IC|D) = 0.8

• Sebelumnya pengawas mengetahui bahwa 50%kemungkinan mesin di set-up dengan baik.

• Setelah melakukan uji produksi dan menemui komponencacat; maka pengawas menemukan informasi baru bahwa jika komponen yang dihasilkan cacat, probabilitas set-upmesin tidak baik adalah 0.8

TMA@2011 38Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Page 39: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 39/49

Institut Teknologi Bandung

Teorema Bayes (2)

• Pengumpulan informasi tambahan (walausedikit), dapat memperbaiki perkiraankemungkinan mesin di-set up tidak baik.

• Untuk proses pengambilan keputusan,maka estimasi yang lebih baik sangatmenguntungkan

TMA@2011 39Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

I tit t T k l i B d

Page 40: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 40/49

Institut Teknologi Bandung

Teorema Bayes (3)

• Secara umum, jika ada 2 event A dan B,dan event ketiga C, yang secarakondisional dependen terhadap A dan B

maka teorema Bayes menyatakan

P(A|C) = P(C|A)P(A)

P(C|A) P(A) + P(C|B)P(B)

TMA@2011 40Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

I tit t T k l i B d

Page 41: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 41/49

Institut Teknologi Bandung

 An economist believes that during periods of high economicgrowth, the U.S. dollar appreciates with probability 0.70; inperiods of moderate economic growth, the dollarappreciates with probability 0.40; and during periods of loweconomic growth, the dollar appreciates with probability

0.20. During any period of time, the probability of high economic

growth is 0.30, the probability of moderate economicgrowth is 0.50, and the probability of low economic growth

is 0.50. Suppose the dollar has been appreciating during the present

period. What is the probability we are experiencing a periodof high economic growth?

Bayes’ Theorem Extended

TMA@2011 41Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Instit t Teknologi Band ng

Page 42: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 42/49

Institut Teknologi Bandung

Partition:H - High growth P(H) = 0.30M - Moderate growth P(M) = 0.50L - Low growth P(L) = 0.20

Event A Appreciation

 P A H 

 P A M 

 P A L

( ) .( ) .

( ) .

0 700 40

0 20

TMA@2011 42Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Page 43: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 43/49

Institut Teknologi Bandung

 P H AP H A

 P A

 P H A

 P H A P M A P L A

 P A H P H 

 P A H P H P A M P M P A L P L

( )( )

( )( )

( ) ( ) ( )

( ) ( )

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( . )( . )

( . )( . ) ( . )( . ) ( . )( . ).

. . .

.

..

0 70 0 30

0 70 0 30 0 40 0 50 0 20 0 200 21

0 21 0 20 0 04

0 21

0 450467

Example 

TMA@2011 43Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Page 44: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 44/49

Institut Teknologi Bandung

Expected Value (1)

• Misalkan sebuah pabrik memiliki sebuahmesin. Kemudian dilakukan pengamatan dandiperoleh informasi mesin bisa mengalami 0,

1, 2, 3, atau 4 kali kerusakan dalam sebulan• Bagian perawatan tentu tidak tahu dengan

pasti jumlah kerusakan mesin yang akan

terjadi setiap bulan.• Namun, dapat ditentukan probabilitas setiap

frekuensi kerusakan dalam sebulan

TMA@2011 44Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Page 45: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 45/49

Institut Teknologi Bandung

Expected Value (2)

Jumlah kerusakan

(variabel random x)

Kemungkinan

P(x)

0 0.10

1 0.20

2 0.30

3 0.25

4 0.15

TMA@2011 45Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Page 46: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 46/49

Institut Teknologi Bandung

Expected Value (3)

• Expected value dari frekuensi kerusakan mesin dapatdihitung dengan:

E(x) = (0)(0.1)+(1)(0.2)+(2)(0.3)+(3)(0.25)+

(4)(0.15)

E(x) = 2.15 kerusakan per bulan• Expected value menunjukkan rata-rata dari distribusi

probabilitas dan merupakan ukuran kecenderunganpemusatan suatu distribusi

n

i

iix P  x x E 

1

)()(

TMA@2011 46Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Page 47: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 47/49

Institut Teknologi Bandung

Expected Value (4)

• Variansi dari distribusi sebagai ukuranpenyebaran dapat dihitung:

i

n

i

iix P  x E  x

2

1

2

  

xi P(xi) xi-E(xi) [xi-E(xi)]2 [xi-E(xi)]

2P(xi)

0 0.10 -2.15 4.62 0.462

1 0.20 -1.15 1.32 0.264

2 0.30 -0.15 0.05 0.0063 0.25 0.85 0.72 0.180

4 0.15 1.85 3.42 0.513

1.00 1.425

TMA@2011 47Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Page 48: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 48/49

Institut Teknologi Bandung

Expected Value (5)

• Variance dari frekuensi kerusakan mesinper bulan adalah: 2 = 1.425 kerusakanper bulan

• Standard deviasi: = = 1.19kerusakan per bulan

•Dua ukuran tersebut banyak dipakaidalam analisis keputusan yang melibatkanketidakpastian.

425.1

TMA@2011 48Modul 3 - Konsep Probabilistik untuk Menggambarkan Ketidakpastian

Prodi Manajemen Rekayasa Industri

Institut Teknologi Bandung

Page 49: Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

7/18/2019 Modul 3 landasan berpikir probabilitas.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/modul-3-landasan-berpikir-probabilitaspdf 49/49

Institut Teknologi Bandung

Penutup

• Pengambilan keputusan seringkaliberhadapan dengan informasi minimal

• Informasi minimal = ketidak-pastian =probabilitas

•  Analisis keputusan mencobamemanfaatkan informasi yang sedikit inisecara sistematis untuk membantumemilih keputusan