Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

151
MODUL TEKNIK PEMESINAN BUBUT CNC UNTUK SMK B. Sentot Wijanarka Program Pascasarjana UNY

description

Modul of CNC Turning Machine with Sinumerik 802 S control

Transcript of Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Page 1: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

MODUL TEKNIK PEMESINAN BUBUT CNC

UNTUK SMK

B. Sentot Wijanarka

Program Pascasarjana UNY

Page 2: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 1

Modul

Teknik Pemesinan

Bubut CNC untuk Siswa SMK Bahan belajar mandiri untuk siswa SMK , disertai perangkat lunak mesin CNC virtual, media pembelajaran dalam format video, dan buku referensi

Tujuan Setelah siswa mempelajari modul ini, siswa akan memiliki kompetensi : Menjelaskan prinsip kerja dari mesin bubut CNC Menjelaskan bagian-bagian utama mesin bubut CNC Mengaktifkan titik referensi mesin bubut CNC Melakukan pengaturan pergeseran titik nol pada mesin bubut CNC Menulis program CNC di mesin bubut CNC Mendiskripsikan dasar- dasar pemrograman mesin bubut CNC Membuat benda kerja jadi dengan menggunakan mesin bubut CNC

B.Sentot Wijanarka Program Pascasarjana

Universitas Negeri Yogyakarta

Page 3: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 2

Daftar Istilah

CNC

Singkatan dari Computerized Numerical Control atau Computer Numerically Controlled

Interpolasi Linier

Kombinasi gerak dua sumbu atau lebih yang menghasilkan jalur yang lurus antara titik

awal pemrograman dan titik akhir pemrograman.

Gerak menuju titik referensi (Reference point approach)

Adalah proses menentukan posisi koordinat alat potong atau tempat alat potong

terhadap titik nol mesin. Ketika menggunakan sumbu- sumbu koordinat mesin untuk

operasi program CNC sangat penting untuk memastikan harga koordinat aktual yang

diberikan oleh sistem pengukuran sesuai dengan harga koordinat pada mesin.

Panel Kontrol

Bagian kontrol dari mesin CNC, terdiri dari keyboard CNC dan panel kontrol mesin

(Machine Control Panel = MCP).

Pergeseran jalannya alat potong (Tool compensation)

Nilai yang diberikan untuk memindahkan lintasan alat potong sesuai dimensi (panjang

dan diameter) alat potong.

Pergeseran titik nol (Zero point offset atau Position Shift Offset)

Nilai yang diberikan untuk menggeser titik nol dari sistem koordinat mesin (M) ke sistem

koordinat benda kerja (W). Pergeseran titik nol pada sistem kontrol CNC Sinumerik 802

S/C menggunakan G54, G55, G56, dan G57.

Program CNC

Program yang berisi urutan blok atau baris instruksi. Blok atau baris instruksi tersebut

disusun dari kata-kata yang terdiri dari huruf kapital dan angka.

Sistem koordinat

Sistem yang mendiskripsikan gerakan pada mesin sebagai gerakan relatif antara alat

potong dan benda kerja. Sistem koordinat yang digunakan biasanya adalah sistem

kordinat kartesian dengan sumbu x, sumbu y, dan sumbu z.

Softkey

Tombol yang ada di panel kontrol yang memiliki fungsi untuk mengaktifkan menu yang

tertulis pada layar di atas tombol tersebut

Page 4: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 3

Modul Teknik Pemesinan Bubut CNC

untuk Siswa SMK

Materi

1. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin CNC, Panel Kontrol

Sinumerik 802 C base line, dan Tata nama Sumbu Koordinat

2. Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol

Sinumerik 802 C base line

3. Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Point Offset Mesin Bubut

CNC

4. Menulis Program di Mesin Bubut CNC (menulis, membuka, dan

Mengedit program CNC)

5. Mengoperasikan Mesin Bubut CNC untuk membuat benda

kerja.

Page 5: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 4

DAFTAR ISI

halaman

Halaman sampul ……………………………………………………… 1

Daftar Istilah ………………………………………………………………. 2

Daftar isi ………………………………………………………………. 4

Pengantar …………………………………………………………………. 6

Cara Menggunakan Modul ……………………………………………….. 8

Learning Map Kompetensi Kejuruan Pemesinan CNC ………………... 10

Standar Kompetensi ……….………. ………………………………….… 14

A. Kedudukan Modul pada SKKD ………………………….…. 14

B. Indikator unjuk Kerja …………………………………….…. 19

C. Cek Kemampuan/Pre Asesmen ……..………………….…. 24

Proses Belajar dan latihan ………………………………………………… 25

Materi 1. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin CNC, Panel Kontrol

Sinumerik 802 C base line, dan Tata Nama Sumbu Koordinat

pada Mesin Bubut CNC ………………………………………..….. 26

A. Deskripsi Materi 1 ................................................................. 27

B. Ringkasan Materi 1 .............................................................. 35

C. Soal Latihan ......................................................................... 36

D. Tugas ................................................................................... 36

Materi 2. Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol

Sinumerik 802 C base line ……………................................... 37

A. Deskripsi Materi 2 ................................................................. 38

B. Ringkasan Materi 2 .............................................................. 42

C. Soal Latihan ......................................................................... 42

D. Tugas ................................................................................... 44

Materi 3. Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Point Offset Mesin Bubut CNC 44

A. Deskripsi Materi 3 ................................................................. 45

B. Ringkasan Materi 3 .............................................................. 67

C. Soal Latihan ......................................................................... 67

D. Tugas ................................................................................... 68

Page 6: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 5

Materi 4. Menulis Program di Mesin Bubut CNC (menulis, membuka, dan

Mengedit program CNC) …………………………………………… 69

A. Deskripsi Materi 4 ................................................................. 70

B. Ringkasan Materi 4 ............................................................... 103

C. Soal Latihan ......................................................................... 103

D. Tugas ................................................................................... 104

Materi 5. Mengoperasikan Mesin Bubut CNC untuk Membuat Benda Kerja 105

A. Deskripsi Materi 5 ................................................................. 106

B. Ringkasan Materi 5 ............................................................... 112

C. Soal Latihan .......................................................................... 113

D. Tugas .................................................................................... 113

Asesmen Akhir ……………………………………………………………….. 114

Materi Tambahan Panduan Instalasi Program (Setup) Mesin CNC Virtual/

Simulator ............................................................................... 116

Daftar Pustaka ............................................................................... 128

Job Sheet ................................................................................................ 129

Page 7: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 6

PENGANTAR

Bahan ajar ini disusun untuk membantu siswa SMK dan guru SMK dalam

mempelajari mata pelajaran Pemesinan CNC. Materi ini diharapkan juga berfungsi

untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dalam Kompetensi

Kejuruan Teknik Pemesinan CNC. Kompetensi kejuruan teknik pemesinan CNC bagi

siswa SMK pada dasarnya adalah menguasai cara mengeset mesin CNC, mengedit dan

memprogram mesin CNC, dan mengoperasikan mesin CNC tingkat dasar (pemula).

Sebenarnya ketiga kompetensi tersebut tidak bisa terpisah-pisah dan sebaiknya

diajarkan secara simultan. Siswa yang belajar mengeset mesin CNC, mestinya sudah

bisa mengoperasikan mesin perkakas CNC tersebut, misalnya menghidupkan mesin,

dan mengaktifkan referensi.

Bahan ajar pemesinan CNC ini bisa digunakan dalam pelajaran (pelatihan) di

kelas/ laboratorium atau bahan belajar mandiri bagi siswa di luar kelas/laboratorium. Hal

tersebut dimungkinkan karena bahan ajar ini dilengkapi CD yang berisi video simulasi

pemesinan CNC, dan perangkat lunak mesin CNC virtual yang bisa dijalankan di

komputer. Untuk segera dapat memahami dan mempraktikkan materi yang disajikan,

maka bahan ajar ini dilengkapi buku referensi dan buku manual mesin yang disusun oleh

produsen sistem kontrol CNC dari Siemens dan produsen perangkat lunak mesin virtual

CNC dari Swansoft. Mesin CNC virtual adalah mesin CNC yang dibuat dengan

perangkat lunak komputer dan tampil di layar komputer. Mesin CNC virtual tersebut

dapat menampilkan bentuk mesin CNC dengan tombol-tombol di panel kontrolnya sama

seperti mesin CNC yang sesungguhnya dalam bentuk gambar tiga dimensi. Mesin CNC

virtual ini sering disebut juga simulator mesin CNC. Apabila sekolah belum memiliki

laboratorium CNC, maka laboratorium komputer bisa digunakan sebagai tempat untuk

pembelajaran teknik pemesinan CNC dengan menggunakan mesin CNC virtual. Cara

menginstal dan menggunakan mesin CNC virtual disajikan pada Materi tambahan.

Page 8: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 7

Pengetahuan awal yang harus sudah dikuasai oleh siswa yang akan mempelajari modul

ini adalah :

1. Membaca gambar teknik

2. Menggunakan alat ukur

3. Mengoperasikan komputer.

Semua prasyarat tersebut di atas bagi siswa SMK kelas 2 (kelas 11) sudah pernah

diperoleh sebelumnya, sehingga apabila mata pelajaran pemesinan CNC ini diajarkan di

kelas 3 (kelas 12) maka semua prasyarat tersebut di atas telah dipenuhi.

Modul ini dari Materi 1 sampai Materi 5 bisa digunakan untuk mempelajari mesin CNC

bubut yang sesungguhnya, maupun mesin bubut CNC virtual. Ketika mempelajari cara

mengoperasikan mesin perkakas CNC yang sesungguhnya, siswa harus memperhatikan

keselamatan kerja yang telah diatur untuk laboratorium atau bengkel yang

bersangkutan.

Semoga bahan ajar ini dapat membantu siswa untuk meningkatkan kompetensi kejuruan

teknik pemesinan CNC sesuai dengan standar kompetensi.

Yogyakarta, Maret 2011

Penulis

Page 9: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 8

Cara Menggunakan Modul

A. Bagi Guru/Instruktor/Trainer

Pada dasarnya peran guru dalam proses pembelajaran pemesinan CNC ini adalah

sebagai fasilitator. Guru menyediakan fasilitas yang diperlukan siswa untuk mencapai

tujuan belajar siswa dan mengarahkan siswa dalam proses belajarnya agar bisa

mencapai tujuan belajar. Siswa selalu dibantu dalam memperoleh akses pada materi

ajar (manual mesin, buku referensi, modul), media pembelajaran (media visual dalam

bentuk Video CD, dan software komputer), serta mesin bubut CNC dan peralatan

pendukung praktikum. Dengan disediakan semua yang diperlukan siswa tersebut, maka

guru mengatur urutan materi dan penggunaan fasilitas belajar agar proses belajar siswa

bejalan dengan lancar.

Peralatan yang harus disediakan di laboratorium CNC adalah :

1. Mesin Frais CNC ( 1 buah )

2. Mesin Bubut CNC ( 1 buah )

3. Komputer ( 10 buah) yang dilengkapi dengan perangkat lunak sistem operasi dan

perangkat lunak mesin CNC virtual.

4. Buku Modul, Buku Referensi, Buku Manual Mesin, dan Buku Manual perangkat

lunak sesuai dengan perangkat lunak yang digunakan pada mesin CNC yang

dimiliki.

5. Pahat bubut : Pahat rata, pahat alur, pahat ulir, dan mata bor.

6. Alat ukur: jangka sorong dan mikrometer

7. Benda kerja dari Alluminium dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan pada job

sheet.

Pada waktu siswa mengajukan pertanyaan tentang satu bagian materi pelajaran, guru

akan selalu membantu memecahkan masalah tersebut bersama dengan siswa atau

didiskusikan dengan siswa yang lain, sehingga proses pembelajaran diharapkan

berpusat pada siswa.

Langkah- langkah proses pembelajaran selanjutnya dapat dilihat pada Learning Map.

Page 10: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 9

B. Bagi siswa

Modul belajar ini disusun sebagai bahan belajar mandiri bagi siswa SMK baik di sekolah

maupun di luar sekolah. Di sekolah sebagai bahan ajar mata pelajaran Pemesinan CNC

yang diselenggaran di laboratorium CNC. Pada waktu belajar modul ini, apabila ada

yang kurang jelas bisa bertanya pada guru (guru sebagai fasilitator) atau berdiskusi

dengan siswa yang lain. Fasilitas belajar di sekolah berupa komputer, mesin perkakas

CNC dan perlengkapannya, buku manual mesin, modul belajar, buku referensi teknik

pemesinan disediakan di laboratorium.

Untuk belajar sendiri di luar kelas atau di luar sekolah, modul ini dilengkapi dengan

media belajar berupa video simulasi mengenai apa yang tertulis di dalam modul. Selain

itu di dalam CD juga berisi modul, perangkat lunak mesin CNC virtual yang dapat

dengan mudah diinstal di komputer manapun, dan contoh pengoperasian mesin dalam

format video yang dapat diputar di komputer maupun di VCD player.

Langkah- langkah belajar selanjutnya dapat dilihat pada Learning Map.

Page 11: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 10

Learning Map Kompetensi Kejuruan Pemesinan CNC

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Mulai Mempelajari Kompetensi

Kejuruan Pemesinan CNC

Guru memotivasi siswa, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, dan mendeskripsikan prerequisite.

Guru member informasi kepada siswa mengenai bahan ajar: buku manual mesin, modul pemesinan CNC, jobsheet, dan CD (yang berisi materi ajar, video, dan software mesin CNC virtual SSCNC).

Guru menampilkan salah satu video mengenai pemesinan CNC.

Siswa memperhatikan penjelasan guru.

Siswa mempelajari modul pembelajaran bagian tujuan pembelajaran dan indikator unjuk kerja.

Siswa menanyakan kepada guru hal-hal yang belum jelas mengenai tujuan pembelajaran.

Dilanjutkan pada halaman berikutnya.

Guru memberikan soal cek kemampuan/ pre assesmen kepada siswa (soal di modul)

Guru memeriksa dan mendiskusikan hasil pre assesmen.

Guru menyiapkan mesin CNC dan memfasilitasi siswa untuk akses ke mesin CNC.

Guru menjelaskan bagian- bagian mesin CNC dan sistem kontrol CNC (untuk mesin bubut CNC yang ada di lab CNC)/Materi 1.

Siswa mengenali bagian- bagian

mesin CNC dan sistem kontrol CNC

(berdasarkan penjelasan guru, dan

mempelajari sendiri dari modul

materi 1/ bahan ajar).

Siswa mengerjakan soal cek

kemampuan/pre assesmen.

Siswa berdiskusi dengan guru

dan siswa yang lain mengenai

hasil cek kemampuan/pre

assesmen.

Guru memberikan soal latihan dan tugas kepada siswa ( Soal latihan ada di modul). Guru memastikan bahwa setiap siswa sudah memahami materi yg diajarkan.

Siswa mengerjakan soal latihan dan tugas yang ada di modul.

Page 12: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 11

Guru menjelaskan cara menghi-dupkan mesin CNC (Materi 2)

Guru menjelaskan cara mematikan mesin CNC.

Siswa memperhatikan dan mempraktikan langkah-langkah menghidupkan mesin CNC dan mematikan mesin CNC.

Dilanjutkan pada halaman berikutnya.

Guru menjelaskan cara memasang pencekam (ragum), benda kerja, dan pahat (Materi 3).

Guru menjelaskan cara menseting titik nol (zero offset) di mesin

Menampilkan langkah-langkah zero offset dengan media video.

Guru menyiapkan komputer yang akan digunakan siswa, dan menginstall program mesin CNC virtual/simulator (MTS atau SSCNC)

Guru menjelaskan kepada siswa cara menginstal program mesin CNC virtual di komputer (prosedur menginstal ada di modul pada materi tambahan).

Siswa memperhatikan penjelasan guru dan atau memperhatikan video cara menggunakan program mesin CNC virtual.

Siswa mempraktikkan cara memasang benda kerja, pahat dan zero offset dengan mesin CNC virtual di komputer.

Siswa mengcopy/menginstal program mesin CNC virtual /simulator (MTS atau SSCNC) ke komputer.

Siswa menginstal program SSCNC (cara menginstal ada di modul pada materi tambahan).

Guru memberi contoh cara menggunakan program mesin CNC virtual, atau memutar video cara menggunakannya pada layar di depan kelas (video ada di CD).

Guru menjelaskan cara memasang benda kerja,pahat, dan zero offset di mesin CNC virtual.

Siswa memperhatikan penjelasan guru dan video.

Siswa mempelajari dan mempraktikan cara memasang pencekam, benda kerja, dan pahat.

Siswa mengulang sendiri materi menseting titik nol .

Guru memberikan soal latihan dan tugas kepada siswa ( Soal latihan ada di modul).

Siswa mengerjakan soal latihan dan tugas yang ada di modul.

Page 13: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 12

Dilanjutkan pada halaman berikutnya.

Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari cara seting mesin CNC sesuai yang dijelaskan di modul (Materi 3).

Guru memandu siswa untuk melakukan seting di mesin bubut CNC yang sesungguhnya.

Guru memastikan bahwa setiap siswa sudah bisa melakukan seting tersebut (dengan mengisi checklist observasi).

Siswa berlatih menulis program CNC di mesin CNC virtual/mesin bubut CNC sesuai dengan yang tertulis di modul Materi 4 atau ditampilkan pada media video.

Siswa belajar sendiri dengan mengulang cara menulis program CNC di rumah atau di tempat lain yang tersedia komputer.

Siswa menseting pencekam, pahat, dan mesin CNC (seting titik nol pada sumbu X, Y, dan Z) sesuai dengan langkah-langkah yang tertulis pada modul atau video.

Siswa mengulang apa yang telah dipelajari di rumah atau di tempat lain yang tersedia komputer.

Guru memandu siswa untuk menulis contoh program CNC sesuai yang tertulis di modul (Materi 4).

Guru memastikan bahwa setiap siswa sudah bisa menulis program CNC di mesin CNC (dengan mengisi checklist observasi).

Siswa mengerjakan soal latihan dan tugas. (tugas bisa dikerjakan di rumah apabila jam pelajaran tidak mencukupi).

Guru memberikan tugas kepada siswa berlatih menulis dan mengedit 4 sampai 6 program CNC di mesin CNC virtual dan di mesin bubut CNC (latihan sesuai yg tertulis di modul).

Siswa berlatih menulis dan mengedit 4 sampai 6 program CNC di mesin CNC virtual

Siswa berlatih menulis dan mengedit program CNC di mesin bubut CNC .

Guru memberikan soal latihan dan tugas kepada siswa (soal latihan dan tugas ada di modul).

Siswa berlatih menggunakan mesin CNC virtual untuk melakukan seting mesin CNC.

Page 14: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 13

Selesai

Guru memandu untuk mengingat kembali cara mengoperasikan mesin bubut CNC, dan memastikan bahwa mesin siap dioperasikan

Guru memastikan bahwa setiap siswa sudah bisa memasang pencekam, pahat dan benda kerja di mesin bubut CNC (dengan mengisi checklist observasi).

Siswa atau kelompok siswa memasang pencekam, memasang benda kerja, dan memasang pahat di mesin bubut CNC, dan menseting mesin atau memastikan bahwa mesin siap digunakan.

Siswa berlatih menjalankan program CNC KTK1 dalam bentuk simulasi penyayatan di komputer

Siswa membuat benda kerja dengan mesin CNC, sesuai dengan langkah-langkah yang tertulis di modul

Siswa mengecek ukuran benda kerja hasil proses pemesinan.

Guru memandu siswa untuk menjalankan program CNC di mesin CNC virtual

Guru memandu siswa untuk menjalankan program CNC di mesin bubut CNC sesuai dengan langkah-langkah di modul.

Guru memastikan bahwa siswa sudah bisa mengoperasikan mesin bubut CNC (dengan mengisi checklist observasi).

Guru menugaskan siswa untuk menulis program KTK1 di mesin CNC (Materi 5).

Beberapa siswa menulis program KTK1 di mesin CNC (Materi 5)

Siswa yang tidak mengoperasikan mesin CNC tetap mengerjakan tugas yang sama di mesin CNC virtual .

Guru memberikan soal latihan dan tugas kepada siswa (soal latihan dan tugas ada di modul).

Siswa mengerjakan soal latihan dan tugas. (tugas bisa dikerjakan di rumah apabila jam pelajaran tidak mencukupi).

Guru memberikan soal latihan dan tugas kepada siswa (soal latihan dan tugas ada di modul).

Siswa mengerjakan soal latihan dan tugas kepada (soal latihan dan tugas ada di modul).

Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat benda kerja sesuai dengan tugas pada Job sheet.

Guru mengadakan tes tertulis dan tes kinerja.

Siswa berlatih membuat benda kerja (dengan simulasi maupun benda kerja sesungguhnya).

Siswa mengerjakan tes tertulis dan tes kinerja.

Page 15: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 14

STANDAR KOMPETENSI

A. Kedudukan Modul pada SKKD

Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan

Menengah Nomor : 251/C/kep/mn/2008 Tanggal : 22 Agustus 2008, maka standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa adalah seperti tabel

di bawah.

Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa

Program Studi Keahlian : Teknik Mesin

Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan (014)

1. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memahami dasar kekuatan bahan dan komponen mesin

1.1 Mendeskripsikan prinsip dasar mekanika

1.2 Menjelaskan komponen/elemen mesin

2. Memahami prinsip dasar kelistrikan dan konversi energi

2.1 Mendeskripsikan prinsip dasar kelistrikan mesin

2.2 Mendeskripsikan prinsip dasar motor bakar

2.3 Menjelaskan prinsip dasar turbin

3. Memahami proses dasar perlakuan logam

3.1 Menjelaskan pembuatan dan pengolahan logam

3.2 Menguraikan unsur dan sifat logam

3.3 Mendeskripsikan proses perlakuan panas logam

3.4 Mendeskripsikan proses korosi dan pelapisan logam

3.5 Mendeskripsikan proses pengujian logam

Page 16: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 15

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4. Memahami proses dasar teknik mesin

4.1 Menjelaskan proses dasar pemesinan

4.2 Menjelaskan proses dasar pengelasan

4.3 Menjelaskan proses dasar fabrikasi logam

4.4 Menjelaskan proses dasar pengecoran logam

4.5 Menjelaskan proses dasar pneumatik dan hidrolik

4.6 Menjelaskan proses dasar otomasi

5. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

5.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

5.2 Melaksanakan prosedur K3.

2. KOMPETENSI KEJURUAN

a. Teknik Pemesinan (014)

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Melaksanakan penanganan material secara manual

1.1 Mengangkat material secara manual

1.2 Menggerakkan/mengganti material secara manual

2. Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar

2.1 Menjelaskan cara penggunaan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar

2.2 Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar

2.3 Memelihara peralatan pembandingan dan/ atau alat ukur dasar

Page 17: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 16

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3. Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi

3.1 Menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik presisi

3.2 Menggunakan alat ukur mekanik presisi

3.3 Memelihara alat ukur mekanik presisi

4. Menggunakan perkakas tangan 4.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas tangan

4.2 Menggunakan macam-macam perkakas tangan

5. Menggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam

5.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas bertenaga

5.2 Menggunakan macam-macam perkakas bertenaga

6. Menginterpretasikan sketsa 6.1 Menyiapkan sket tangan

6.2 Mengartikan detil sket tangan

7. Membaca gambar teknik 7.1 Mendeskripsikan gambar teknik

7.2 Memilih teknik gambar yang benar

7.3 Membaca gambar teknik

8. Menggunakan mesin untuk operasi dasar

8.1 Menjelaskan cara mengeset mesin

8.2 Menjelaskan cara mengoperasikan mesin

9. Melakukan pekerjaan dengan mesin bubut

9.1 Memproses bentuk permukaan pendakian

9.2 Menjelaskan teknik pengoperasian mesin bubut

9.3 Mengoperasikan mesin bubut

9.4 Memeriksa komponen sesuai dengan spesifikasi

Page 18: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 17

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

10. Melakukan pekerjaan dengan mesin frais

10.1 Menjelaskan cara pengoperasian mesin frais

10.2 Mengoperasikan mesin frais

10.3 Mengecek komponen untuk penyesuaian dengan rinciannya

11. Melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda

11.1 Menentukan kebutuhan kerja

11.2 Memilih roda gerinda dan perlengkapannya

11.3 Menjelaskan cara pengoperasian mesin gerinda

11.4 Mengoperasikan mesin gerinda

11.5 Memeriksa komponen-komponen untuk kesesuaian secara spesifik

12. Menggunakan mesin bubut (kompleks)

12.1 Melakukan persiapan kerja secara tepat

12.2 Mengikuti identifikasi sisipan dari organisasi standar internasional atau standar lain yang sesuai

12.3 Melakukan berbagai macam pembubutan

13. Memfrais (kompleks) 13.1 Memasang benda kerja

13.2 Mengenali insert menurut standar ISO

13.3 Melakukan pengefraisan benda rumit

14. Menggerinda pahat dan alat potong

14.1 Menetapkan persyaratan pekerjaan

14.2 Memilih alat dan roda gerinda pemotong dan perlengkapan yang sesuai

14.3 Menggerinda pahat dan alat potong

14.4 Memeriksa komponen sesuai spesifikasi

Page 19: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 18

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

15. Mengeset mesin dan program mesin NC/CNC (dasar)

15.1 Mendeskripsikan instruksi kerja

15.2 Memasang fixture/perlengkapan/ alat pemegang

15.3 Melakukan pemeriksaan awal

15.4 Melakukan pengaturan mesin NC/CNC (numerical control/ computer numerical control)

15.5 Menginstruksi operator mesin

15.6 Mengganti tooling yang rusak

16. Memprogram mesin NC/CNC (dasar)

16.1 Mengenal bagian-bagian program mesin NC/CNC

16.2 Menulis program mesin NC/CNC

16.3 Melaksanakan lembar penulisan operasi NC/CNC

16.4 Menguji coba program

17. Mengoperasikan mesin NC/CNC (Dasar)

17.1 Mendeskripsikan instruksi kerja

17.2 Melakukan pemeriksaan awal

17.3 Mengoperasikan mesin CNC/NC

17.4 Mengawasi kerja mesin/proses CNC/NC.

Modul Ini mendukung Kompetensi Kejuruan Teknik Pemesinan (014), Standar

Kompetensi no. 15, 16 dan 17 .

Page 20: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 19

B. Indikator Unjuk Kerja (IUK) untuk Standar Kompetensi Pemesinan Bubut CNC

untuk siswa SMK

Indikator Unjuk Kerja berikut bisa digunakan sebagai panduan kemajuan belajar siswa

atau panduan bagi guru dalam menyampaikan materi dan mengobservasi kegiatan

belajar siswa. Selain itu IUK bisa digunakan sebagai penilaian mandiri siswa dan

pedoman penilaian/observasi oleh guru selama pelaksanaan pembelajaran pemesinan

bubut CNC. Indikator Unjuk Kerja dijabarkan dari Kompetensi Dasar sebagai Kriteria

Unjuk Kerja, kemudian disusun berdasarkan urutan pengoperasian mesin bubut CNC.

Sebagai buku referensi penyusunan IUK ini adalah Buku Operation and Programming

08/2003 Sinumerik 802 S/C base line Milling yang disusun oleh Siemens (2003). Daftar

Indikator Unjuk Kerja tersebut adalah :

(1) Menyiapkan job sheet (lembar kerja)

(2) Membaca gambar kerja

(3) Menjelaskan prinsip kerja mesin bubut CNC

(4) Menjelaskan sistem koordinat yang digunakan pada mesin bubut CNC

(5) Menjelaskan bagian-bagian mesin bubut CNC

(6) Menjelaskan fungsi tombol-tombol yang ada di panel kontrol CNC

(7) Melaksanakan pemeriksaan awal kondisi cairan pendingin

(8) Menjelaskan sistem pendingin untuk proses penyayatan pada mesin bubut CNC

(9) Melaksanakan pemeriksaan awal kondisi pelumas

(10) Menjelaskan sistem pelumasan di mesin bubut CNC

(11) Menjelaskan instruksi kerja cara menghidupkan mesin bubut CNC

(12) Melaksanakan instruksi kerja menghidupkan mesin bubut CNC

(13) Mengaktifkan mode operasi manual (Jog) pada mesin bubut CNC

(14) Menjelaskan simbol-simbol yang ada di layar kontrol panel mesin bubut CNC

pada mode manual (Jog)

(15) Menjelaskan pengoperasian mesin bubut CNC pada mode manual (Jog)

(16) Mengaktifkan titik referensi mesin

(17) Melakukan penggeseran pahat pada arah sumbu X dan sumbu Z di mode

operasi manual (Jog) dengan gerak cepat (rapid)

Page 21: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 20

(18) Melakukan penggeseran pahat pada arah sumbu X dan sumbu Z di mode

operasi manual (Jog) dengan gerak penyayatan (feed)

(19) Melakukan penggeseran pahat pada arah sumbu Z di mode manual (Jog)

dengan gerak penyayatan (feed)

(20) Menggunakan mode operasi Manual Data Automatic (Manual Data Input)

(21) Mengaktifkan putaran spindel pada rpm tertentu pada mode operasi manual

(Jog)

(22) Menyiapkan mesin bubut CNC untuk dipasang pencekam (pemegang benda

kerja)

(23) Memilih pencekam benda kerja yang sesuai bentuk benda kerja yang akan

dikerjakan

(24) Memasang pencekam benda kerja di meja mesin bubut CNC

(25) Melakukan seting pencekam/ ragum

(26) Mengidentifikasi pahat sisipan (sesuai standar ISO 1832-1985)

(27) Mengidentifikasi bagian-bagian pahat bubut

(28) Menjelaskan macam-macam material pahat bubut

(29) Memilih material pahat bubut (HSS, karbida) yang sesuai dengan material

benda kerja

(30) Memilih bentuk pahat yang sesuai untuk benda kerja yang akan dibuat sesuai

gambar kerja

(31) Memasang pahat bubut pada pemegang pahat (tool holder)

(32) Menyiapkan mesin bubut CNC untuk dipasang pahat

(33) Memasang pahat bubut

(34) Melakukan seting pahat bubut (tool offset)

(35) Mengedit data koreksi pahat bubut (tool correction)

(36) Memasang benda kerja pada pencekam

(37) Mengidentifikasi titik referensi mesin bubut CNC

(38) Mengidentifikasi titik nol mesin bubut CNC (M)

(39) Mengidentifikasi titik nol pahat (F)

(40) Mengidentifikasi titik nol benda kerja (W)

(41) Mengaktifkan mode operasi mesin (M)

(42) Menjelaskan simbol-simbol di layar panel kontrol pada mode operasi mesin

Page 22: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 21

(43) Melakukan seting titik nol benda kerja/zero point offset (G54, G55, G56, G57)

(44) Mengedit zero point offset melalui panel kontrol CNC

(45) Memeriksa kebenaran seting titik nol benda kerja

(46) Membetulkan seting titik nol benda kerja

(47) Memeriksa kebenaran seting pahat (tool offset)

(48) Membetulkan kesalahan seting pahat

(49) Menjelaskan simbol-simbol keselamatan kerja

(50) Melaksanakan prosedur keselamatan kerja

(51) Menjelaskan prinsip pengukuran absolut dan incremental

(52) Menjelaskan struktur program CNC untuk mesin bubut CNC

(53) Menjelaskan kode G yang digunakan untuk pemrograman pada mesin bubut

CNC

(54) Menjelaskan kode M yang digunakan untuk pemrograman pada mesin bubut

CNC

(55) Menjelaskan kode program F yang digunakan untuk pemrograman pada

mesin bubut CNC

(56) Menjelaskan kode program T yang digunakan untuk pemrograman pada

mesin bubut CNC

(57) Menjelaskan kode program D (kompensasi pahat)

(58) Menjelaskan kode program S yang digunakan untuk pemrograman pada

mesin bubut CNC

(59) Menjelaskan kode pemrograman untuk siklus pembuatan lubang bor dengan

mata bor (LCYC82)

(60) Menjelaskan kode pemrograman untuk siklus pembuatan lubang bor dengan

mata bor (LCYC83)

(61) Menjelaskan kode pemrograman untuk siklus pembuatan alur (LCYC93)

(62) Menjelaskan kode pemrograman untuk siklus pembuatan undercut (LCYC94)

(63) Menjelaskan kode pemrograman untuk siklus pembubutan memanjang

(LCYC95)

(64) Menjelaskan kode pemrograman untuk siklus pembuatan ulir (LCYC97)

(65) Menentukan koordinat untuk gambar kerja yang ada di Job sheet

(66) Menentukan alat ukur yang digunakan

Page 23: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 22

(67) Membuat langkah kerja untuk gambar kerja yang ada di Job sheet

(68) Menentukan harga gerak makan F

(69) Menentukan harga putaran spindel S

(70) Menentukan arah putaran spindel

(71) Menentukan arah kompensasi pahat (G41/G42)

(72) Membuat program CNC untuk bentuk kontur lurus

(73) Membuat program CNC untuk bentuk kontur melengkung

(74) Membuat program CNC untuk pembuatan lubang (drilling) dengan siklus

pemboran

(75) Menulis program CNC di mesin bubut CNC

(76) Membuka program CNC yang tersimpan di memori mesin bubut CNC

(77) Mengedit program CNC

(78) Menjelaskan fungsi mode Automatic pada mesin bubut CNC

(79) Menjelaskan simbol-simbol yang ada di layar kontrol panel mesin bubut CNC

pada mode Automatic

(80) Memeriksa kebenaran program CNC dengan menjalankan program secara

simulasi

(81) Memeriksa kebenaran program CNC dengan menjalankan program pada

menu DRYRUN dan SINGLE BLOCK pada mode Automatic

(82) Memeriksa kebenaran program CNC dengan menjalankan program pada

menu DRYRUN pada mode Automatic

(83) Memeriksa kebenaran program CNC dengan menjalankan program SINGLE

BLOCK pada mode Automatic dengan benda kerja terpasang di pencekam

(benda kerja pertama)

(84) Menginterupsi mesin yang sedang beroperasi bila terjadi kesalahan (feed

hold, cycle stop, atau reset)

(85) Menganalisis kesalahan proses penyayatan benda kerja

(86) Mengedit program CNC bila terjadi kesalahan pada program CNC

(87) Mengedit tool seting bila terjadi kesalahan seting pahat

(88) Mengedit zero point offset bila terjadi kesalahan zero point offset

(89) Mengidentifikasi pahat bubut yang baik/tumpul

(90) Mengganti pahat yang tumpul/rusak

Page 24: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 23

(91) Memeriksa kebenaran program CNC dengan menjalankan program pada

mode Automatic

(92) Memeriksa dimensi benda kerja hasil proses penyayatan dengan

menggunakan alat ukur yang sesuai

(93) Menjelaskan terjadinya penyimpangan ukuran hasil proses pemesinan

(94) Membetulkan kesalahan apabila terjadi penyimpangan ukuran

(95) Membuat produk dengan menjalankan program CNC pada mode Automatic

untuk membuat benda kerja jadi sesuai spesifikasi di gambar kerja

(96) Memeriksa ukuran produk hasil proses bubut

(97) Membetulkan program atau seting mesin apabila ukuran produk tidak sesuai

gambar kerja

(98) Membersihkan mesin bubut CNC yang setelah selesai digunakan

(99) Mencatat kondisi mesin bubut CNC setelah digunakan

(100) Menjelaskan instruksi kerja cara mematikan mesin bubut CNC

(101) Melaksanakan instruksi kerja mematikan mesin bubut CNC.

Page 25: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 24

B. Cek Kemampuan/ Pre Assesmen

Petunjuk :

Berilah tanda check (√) di sebelah kanan pernyataan berikut sesuai dengan kondisi

kemampuan anda pada saat ini:

No Pernyataan Jawaban

Bisa Belum bisa

1. Saya dapat menjelaskan bagian-

bagian mesin bubut CNC

2. Saya dapat menjelaskan sistem

koordinat pada mesin bubut CNC

3. Saya dapat menjelaskan prinsip

kerja mesin bubut CNC

4. Saya dapat melakukan pengaturan

zero point offset pahat terhadap

benda kerja

5. Saya dapat menjelaskan bagian-

bagian dari program CNC

6. Saya dapat melakukan penyetingan

cekam di mesin bubut CNC

7. Saya dapat melakukan

pemasangan pahat pada mesin

bubut CNC

8. Saya memahami dasar- dasar

pemrograman CNC di mesin bubut

CNC

9. Saya dapat menulis program CNC

di mesin bubut CNC

10. Saya bisa mengoperasikan mesin

bubut CNC untuk membuat produk

Apabila ada beberapa pernyataan tersebut di atas belum bisa anda kerjakan, maka

anda diharapkan mempelajari modul ini.

Page 26: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 25

Proses belajar dan Latihan

Page 27: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 26

Materi 1

Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Bubut CNC, Panel Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan tata

nama sumbu koordinat

Tujuan

Setelah mempelajari Materi 1 ini siswa memiliki kompetensi:

Dapat menjelaskan bagian-bagian utama mesin perkakas bubut CNC

Dapat menjelaskan bagian- bagian panel kontrol Siemens 802 S base line

pada Mesin Bubut CNC

Dapat menjelaskan sistem koordinat mesin bubut CNC

Page 28: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 27

A. Deskripsi Materi 1

1. Mengenal Panel Kontrol

Gambar skematis panel kontrol adalah sebagai berikut

a. Penjelasan Panel kontrol mesin (Machine Control Panel)

Page 29: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 28

b. Papan ketik CNC (CNC keyboard)

c. Layout Layar

Gambar 1.1. Layout Layar

Page 30: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 29

Penjelasan untuk gambar di atas adalah :

Tabel 1. Penjelasan Bagian-bagian tampilan layar Sinumerik 802 S/C

No. Bagian Singkatan Arti

1 Area operasi yang sedang aktif

MA Mesin

PA Parameter

PR Programming

DI Services

DG Diagnosis

2 Status Program

STOP Program Berhenti

RUN Program sedang berjalan

RESET Program dibatalkan

3 Mode Pengoperasian

Jog Pergeseran eretan manual

MDA Input manual dengan fungsi Automatic

Auto Automatic

4 Status Display

SKP Blok dilewati Blok program yang diberi tanda garis miring (/) di depan nomer blok diabaikan selama eksekusi program

DRY Dry Run Feed Gerakan pergeseran eretan dilaksanakan dengan gerak makan yang telah ditentukan dalam data gerak makan yang sudah ditetapkan pada seting Dry Run

ROV Rapid traverse overide Penambahan kecepatan gerak juga terjadi pada gerakan Rapid

SBL Single Block Pelaksanaan program dengan eksekusi tiap blok program

M1 Programmed Stop Ketika fungsi ini aktif, program akan berhenti pada blok dimana M01 dituliskan. Pada kasus ini, pesan “5 stop M00/M01 is active” muncul pada layar.

PRT Program test Pengujian program yang telah dituliskan

1…1000 INC Mode Incremental Apabila kontrol pada mode Jog, maka ukuran incremental ditampilkan sebagai ganti fungsi kontrol active program

5 Operational Massage

1 Stop : No NC Ready

2

3 Stop : EMERGENCY STOP Active

4 Stop : Alarm active with stop

5 Stop : M00/M01 active

6 Stop : Block ended in SBL Mode

7 Stop : NC STOP active

8 Wait : Read- in enable missing

9 Wait : Feed enable missing

Page 31: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 30

No. Bagian Singkatan Arti

10 Wait : Dwell time active

11 Wait : Auxiliary fuction acknowl. missing

12 Wait : Axis enable missing

13 Wait : Exact Stop not reached

14

15 Wait : For Spindle

16

17 Wait : eed Overide to 0%

18 Stop : NC block incorrect

19

20

21 Wait : Block search Active

22 Wait : No. spindle enable

23 Wait : Axis feed value 0

6 Program name Nama Program

7 Alarm line Baris alarm hanya muncul jika suatu alarm NC atau PLC sedang aktif. Baris alarm berisi nomer alarm dan kriteria reset dari sebagian besar alarm yang muncul

8 Working Window Jendela kerja dan display NC

9 Recall symbol

Simbol ini ditampilkan di atas tombol softkey ketika operator pada menu yang lebih rendah

10 Menu extension

ETC muncul jika simbol muncul di atas tombol softkey, fungsi lanjutan akan muncul. Fungsi ini dapat diaktifkan dengan tombol ETC.

11 Softkey Bar

12 Vertical Menu

Apabila simbol ini muncul di atas tombol softkey fungsi menu lebih lanjut akan muncul. Ketika tombol VM ditekan, fungsi ii akan muncul di layar dan dapat dipilih dengan menggunakan kursor UP dan kursor DOWN

13 Feedrate override 0% Di sini ditampilkan penambahan feed rate gerak makan aktual

14 Gear box

Di sini ditampilkan tingkatan gigi spindel 1….5

15 Spindel speed override 0% Di sini ditampilkan penambahan kecepatan spindel

Page 32: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 31

d. Area Operasi

Fungsi dasar CNC dikelompokkan dalam area operasi berikut :

Gambar 1.2. Area Operasi Sinumerik 802 S/C Base line

Pemindahan daerah operasi :

Tekan tombol area “Machine” untuk bisa langsung masuk pada area operasi

mesin.

Gunakan tombol pemindahan area operasi untuk kembali dari semua area

operasi ke menu utama.

Tekan tombol pemindahhan area operasi dua kali untuk kembali ke area operasi

sebelumnya. Sesudah sistem kontrol dihidupkan, secara default akan muncul area

operasi mesin.

e. Tingkatan-tingkatan proteksi

Titik-titik sensitif dari sistem kontrol diproteksi menggunakan password untuk mencegah

terjadinya pengisian dan perubahan data. Akan tetapi, operator bisa memilih tingkatan

Page 33: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 32

proteksi pada menu “Machine Data” yang tampil pada area operasi “Diagnostics.”

Secara default proteksi berada pada Protection Level 3. Pada menu tersebut,

pemasukan dan pengubahan data tergantung pada pengaturan tingkatan proteksi yaitu

Tool offsets

Zero offsets

Seting data

RS232 setings

f. Keselamatan Kerja

Simbol petunjuk keselamatan kerja yang ada pada mesin harus diperhatikan dengan

seksama. Simbol tersebut adalah :

Danger (Bahaya) : mengindikasikan bahwa situasi sangat berbahaya yang

mana bila diabaikan akan menyebabkan kematian atau cidera yang serius

atau kerusakan peralatan yang fatal.

Warning (Peringatan) : mengindikasikan bahwa berpotensi menimbulkan situasi berbahaya yang mana bila diabaikan akan menyebabkan kematian

atau cidera yang serius atau kerusakan peralatan yang fatal.

Caution (Perhatian) : Kata caution yang digunakan dengan simbol keselamatan kerja mengindikasikan adanya potensi berbahaya, yang jika diabaikan, bisa menyebakan cidera kecil atau menengah atau kerusakan peralatan

Caution (Perhatian) : Kata caution yang digunakan tanpa simbol keselamatan kerja mengindikasikan adanya potensi berbahaya, yang jika diabaikan, bisa menyebakan kerusakan peralatan.

Notice (Pemberitahuan) : menunjukkan informasi yang berhubungan dengan produk atau bagian-bagian penting dari dokumentasi yang memerlukan perhatian khusus.

Page 34: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 33

g. Soft key

Softkey adalah tombol di bawah layar yang berfungsi sebagai tulisan yang tertera

pada layar di atas tombol soft key tersebut. Gambaran fungsi soft key yang

paling sering digunakan :

Gambar 1. 3. Gambaran fungsi softkey pada Sinumerik 802 S/C

Page 35: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 34

h. Mesin Perkakas CNC dan Tata Nama Sumbu Koordinat

Mesin perkakas CNC adalah mesin perkakas yang dalam pengoperasian proses

penyayatan benda kerja oleh pahat dibantu dengan kontrol numerik komputer atau CNC

(Computer Numerical Control). Untuk menggerakkan pahat pada mesin perkakas CNC

disepakati menggunakan sistem koordinat. Sistem koordinat pada mesin bubut CNC

(Gambar 1.4) adalah sistem koordinat kartesian dengan dua sumbu yaitu sumbu X , dan

sumbu Z. Sistem koordinat tersebut bisa dipindah-pindah titik nolnya untuk kepentingan

pelaksanaan seting, pembuatan program CNC dan gerakan pahat. Titik- titik nol yang

ada pada mesin bubut CNC adalah titik nol Mesin (M), dan titik nol benda kerja (W).

Gambar 1.4. Sistem koordinat pada mesin bubut CNC, dan titik nol yang ada di mesin bubut CNC ( Siemens,2003 ; MTS.,1999)

Page 36: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 35

A. Ringkasan Materi 1

Mesin bubut CNC terdiri dari bagian mesin perkakas dan bagian kontrol CNC. Mesin

perkakas terdiri dari bagian pahat dan pencekamannya, meja mesin bubut, dan bagian

pemegang/pencekam benda kerja. Bagian kontrol atau panel kontrol CNC terdiri dari

papan ketik sebelah kiri, papan ketik sebelah kanan, dan layar. Papan ketik sebelah kiri

digunakan untuk menulis, mengubah dan memanggil program CNC. Papan ketik

sebelah kanan adalah tombol-tombol pengendalian mesin. Layar (monitor) pada panel

kontrol memberikan informasi tentang: area operasi, status program, mode

pengoperasian, tampilan status, pesan pengoperasian, nama program, baris alarm,

jendela kerja, simbol recall, menu berikutnya, kotak softkey, menu vertikal, penambahan

laju pemakanan, gear box, dan penambahan putaran spindel.

Simbol-simbol keselamatan kerja harus diperhatikan oleh semua yang berinteraksi

dengan mesin CNC. Simbol-simbol tersebut pada mesin bubut CNC dengan

menggunakan simbol tanda seru di dalam segitiga kuning.

Mesin bubut CNC untuk pengoperasiannya menggunakan sistem koordinat kartesian.

Sistem koordinat ini mendiskripsikan gerakan pada mesin sebagai gerakan relatif antara

pahat dan benda kerja. Sistem koordinat pada mesin bubut CNC yang digunakan adalah

sistem kordinat kartesian dengan dua sumbu yaitu sumbu X, dan sumbu Z.

Page 37: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 36

B. Soal Latihan

Petunjuk : Kerjakan soal dan tugas di bawah ini di buku catatan anda

1) Sebutkan bagian- bagian utama mesin bubut CNC !

2) Sebutkan bagian- bagian panel kontrol mesin bubut CNC !

3) Apa saja informasi yang kita peroleh dari layar di panel kontrol CNC?

4) Apa sajakah area operasi yang ada pada mesin bubut CNC ?

5) Jelaskan mengenai tata nama sumbu koordinat pada mesin bubut CNC!

C. Tugas

1) Buatlah gambar sket sebuah mesin bubut CNC yang ada di laboratorium CNC

dengan nama- nama bagian-bagiannya !

2) Buatlah gambar sket panel kontrol mesin CNC yang ada di laboratorium CNC !

Catatan untuk Penilaian diri :

Lingkarilah angka pada IUK pada halaman 19-23 yang anda anggap sudah anda kuasai

setelah menyelesaikan Materi 1.

Apabila ada bagian yang belum jelas pada deskripsi materi 1 ini bacalah materi

ini berulang-ulang, diskusilah dengan teman atau bertanyalah pada guru.

Page 38: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 37

Materi 2

Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line

Tujuan Setelah mempelajari materi 2 ini siswa memiliki kompetensi mampu mengikuti

instruksi kerja cara menghidupkan dan mematikan mesin bubut CNC

Page 39: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 38

A. Deskripsi Materi 2

1. Langkah- langkah Menghidupkan Mesin Bubut CNC

Sebelum menghidupkan mesin, pastikan bahwa arus listrik sudah terhubung ke

mesin CNC.

a. Pompa Oli hidrolik (yang berada di sebelah kanan eretan) dipompa 3

kali, sampai di eretan keluar pelumas.

b. Hidupkan mesin dengan cara memposisikan kunci power supply dan

saklar utama pada posisi ON

c. Hidupkan Kontrol CNC /Monitor dengan menekan tomol NC ON,

kemudian tunggu sebentar sampai proses booting selesai dan muncul

tampilan di layar seperti gambar di bawah

Page 40: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 39

d. Mengaktifkan Referensi Mesin

Untuk mengaktifkan referensi mesin, maka ditekan tombol referensi, kemudian

tekan tombol gerakan pahat ke arah +Z sampai referensi ditemukan (lihat

posisi kecepatan gerak makan (feed rate), jangan pada posisi nol) . Setelah itu

tekan tombol +X sampai referensi ditemukan. Tampilan di layar menjadi :

e. Spindle dihidupkan dengan menekan tombol spindel start, maka di layar

akan tampil rpm putaran spindel, dan spindel mesin berputar.

Angka yang

tampil di mesin

mungkin berbeda

Page 41: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 40

2. Menggerakkan pahat secara manual untuk menyayat.

Untuk menggerakkan pahat secara manual dilakukan dengan cara menekan

tombol jog. Setelah itu pahat bisa digerakkan ke arah sumbu X (diameter), atau

arah sumbu Z (memanjang). Hal tersebut dilakukan dengan tombol gerakan

sumbu (-Z, +Z, -X atau +X).

a. Menggerakkan pahat Ke arah sumbu Z

Tombol untuk menggerakkan pahat

setelah tombol Jog ditekan

Page 42: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 41

b. Menggerakkan pahat ke arah sumbu X

3. Mematikan Mesin Frais CNC dengan sistem kontrol Sinumerik 802 S/C

Prosedur mematikan mesin (Shut down) mesin bubut CNC lebih sederhana dari

pada cara menghidupkan. Akan tetapi proses mematikan ini hanya dilakukan kalau

proses pembelajaran sudah selesai, dan jangan menghidupkan dan mematikan

berkali-kali pada satu pertemuan pelajaran.

Langkah mematikan adalah sebagai berikut :

a. Pada area Jog jauhkan pahat dari cekam atau benda kerja (hal ini

dilakukan agar tangan kita tidak tergores pahat ketika membersihkan

mesin)

b. Tekan tombol NC OFF pada inverter (warna merah)

c. Matikan saklar utama (ke arah OFF)

Page 43: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 42

B. Ringkasan Materi 2

Sebelum mesin CNC siap dioperasikan, mesin CNC harus dihidupkan dengan langkah-

langkah tertentu. Langkah- langkah untuk menghidupkan mesin bubut CNC adalah

sebagai berikut :

1) Pastikan bahwa arus listrik sudah terhubung ke mesin frais CNC

2) Lakukan pelumasan melalui pompa hidrolik

3) Hidupkan saklar utama

4) Tombol inverter diposisikan ON atau NC ON

5) Aktifkan referensi mesin frais CNC dengan menekan tombol Jog, reference point,

tekan tombol +Z sampai referensi tercapai, kemudian tekan tombol +X sampai

referensi tercapai

6) Tekan tombol spindle start right

7) Tekan tombol spindle stop

C. Soal Latihan

1) Sebutkan langkah-langkah untuk menghidupkan mesin bubut CNC !

2) Gambarlah layar monitor pada mesin CNC pada waktu sebelum titik referensi

diaktifkan dan sesudah titik referensi diaktifkan!

D. Tugas

1) Gambarlah tombol- tombol pada panel kontrol yang digunakan untuk

menghidupkan mesin bubut CNC yang ada di laboratorium CNC !

Catatan untuk Penilaian diri :

Lingkarilah angka pada IUK pada halaman 19-23 yang anda anggap sudah anda kuasai

setelah menyelesaikan Materi 2.

Page 44: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 43

Setelah menguasai Materi 1 dan Materi 2 ini dilanjutkan dengan materi

selanjutnya yaitu seting pahat, benda kerja, dan zero offset mesin bubut CNC

(Materi 3). Mempelajari cara menseting mesin bisa dilakukan di mesin CNC yang

sebenarnya atau di mesin CNC virtual. Untuk mesin CNC virtual perangkat lunak

yang disediakan disetup (diinstall dahulu) dengan mengikuti langkah-langkah di

Materi Tambahan atau melihat video cara menginstal SSCNC.

Catatan :

Ketika anda mempelajari materi 1 dan 2, jika masih ada sesuatu bagian

materi yang kurang jelas atau ragu-ragu bisa bertanya pada guru, karena

untuk mempelajari materi selanjutnya anda harus sudah menguasai materi

1 dan 2.

Page 45: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 44

Materi 3

Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC

Tujuan :

Setelah mempelajari materi 3 ini siswa memilki kompetensi melakukan seting benda

kerja, pahat dan zerro offset mesin bubut CNC

Page 46: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 45

A. Deskripsi Materi 3

Setelah mesin dihidupkan dan mengaktifkan referensi mesin, maka sebelum

mesin digunakan dilakukan seting pahat. Sebelum seting pahat harus dipahami dahulu

prinsip pencekaman benda kerja dan pemasangan benda kerja, serta pemahaman

tentang alat potong (pahat) yang digunakan pada mesin bubut CNC pada umumnya.

1. Pencekaman benda kerja di Mesin Bubut CNC

Alat pencekam benda kerja adalah seperti gambar 3.1 berikut.

Spindel mesin bubut

collet

Cekam

rahang

empat

Cekam

rahang tiga

Gambar 3.1. Alat pencekam/

pemegang benda kerja proses bubut

Face

plate

Page 47: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 46

Pemilihan cara pencekaman tersebut di

atas, sangat menentukan hasil proses

bubut. Pemilihan alat pencekam yang tepat

akan menghasilkan produk yang sesuai

dengan kualitas geometris yang dituntut

oleh gambar kerja. Misalnya apabila

memilih cekam rahang tiga untuk

mencekam benda kerja silindris yang relatif

panjang, hendaknya digunakan juga senter

jalan yang dipasang pada kepala lepas,

agar benda kerja tidak tertekan

2. Pahat

Pahat pada mesin CNC biasanya menggunakan pahat sisipan dari bahan

karbida, seperti terlihat pada Gambar 3.3.

Bentuk dan pengkodean pahat sisipan serta pemegang pahatnya sudah distandarkan

oleh ISO. Standar ISO untuk pahat sisipan dapat dilihat pada Gambar di bawah.

Gambar 3.3. Pahat bubut sisipan (inserts), dan pahat sisipan yang

dipasang pada pemegang pahat (tool holders)

Gambar 3.2. Benda kerja yang

relatif panjang dipegang

oleh cekam rahang tiga

dan didukung oleh senter

putar

Page 48: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 47

Page 49: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 48

Page 50: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 49

Pemasangan pahat dilakukan dengan cara menjepit pahat pada rumah pahat

(tool post). Usahakan bagian pahat yang menonjol tidak terlalu panjang, supaya tidak

terjadi getaran pada pahat ketika proses pemotongan dilakukan. Posisi ujung pahat

harus pada sumbu kerja mesin bubut, atau pada sumbu benda kerja yang dikerjakan.

Posisi ujung pahat yang terlalu rendah tidak direkomendasi, karena menyebabkan

benda kerja terangkat, dan proses pemotongan tidak efektif .

Pahat sisipan yang diproduksi oleh

pembuat pahat memiliki kode warna tertentu

sesuai dengan bahan benda kerja yang akan

dikerjakan dan kondisi pemotongan. Kode warna

biru berarti untuk mengerjakan baja, kode warna

kuning adalah pahat untuk mengerjakan baja

tahan karat, dan kode warna merah untuk

pengerjaan besi tuang (lihat gambar di bawah).

Page 51: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 50

Data Pemotongan (Cutting data)

Biasanya data pemotongan disertakan pada kemasan pahat sisipan, seperti pada

gambar di bawah.

Kerusakan pahat dan troubleshooting

Beberapa kerusakan pada pahat dan cara mengatasinya dapat dlihat pada table di

bawah.

Page 52: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 51

3. Seting Pahat (Tool Offset) dan Pemindahan titik nol (Zero Offset)

Sebelum dilakukan proses seting, maka referensi mesin harus diaktifkan terlebih

dahulu. Proses mengaktifkan referensi pahat dimaksudkan untuk mengidentifikasi posisi

tempat pahat pada posisi paling jauh dari spindle mesin (posisi Z maksimal, dan posisi Z

maksimal). Angka yang tercantum pada sumbu X dan sumbu Z sesudah mengaktifkan

referensi berbeda-beda untuk setiap jenis mesin , dan ukuran mesin (diseting di

perusahaan mesin). Apa yang tertera di layar sebelum, dan sesudah mengaktifkan

referensi dapat dilihat pada gambar di bawah.

Referensi

Sebelum referensi Sesudah referensi aktif

Sesudah mengaktifkan referensi , dilakukan juga mengaktifkan spindle (memutar

spindle) dengan menekan tombol spindle start, sehingga pada layar akan mampak

putaran spindle pada rpm tertentu. Hal tersebut terlihat pada gambar di bawah.

Tampilan di layar ketika Spindle dihidupkan

Angka yang

tercantum

tergantung

ukuran mesin

Page 53: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 52

Sesudah proses mengaktifkan referensi, maka pahat bisa digerakkan dengan menggu-

nakan tombol gerakan pahat ke arah sumbu X dan sumbu Z (lihat lagi di Materi 2).

Menggerakkan pahat manual untuk menyayat.

Gerakan arah sumbu Z

Gerakan arah sumbu X

Tombol-tombol untuk menggerakkan

pahat

Page 54: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 53

a. Langkah- langkah Tool Offset

Setelah mesin menemukan referensinya maka dilakukan seting pahat, dan zero

point offset offset. Berikut ini dijelaskan langkah-langkah yang harus diikuti oleh

operator mesin dalam mengidentifikasi tool offset.

1) Tekan tombol area mesin M ( apabila belum di menu utama, tekan tombol

pemindahan area mesin, yaitu tombol yang di sebelah kanan bawah pada

gambar)

2) Tekan parameter (tombol soft key warna biru di bawah tulisan parameter pada

layar)

Page 55: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 54

3) Tekan Tool corr

4) Tekan >

Page 56: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 55

5) Tekan Get Comp.

6) Putar spindel, lalu sentuhkan pahat pada benda kerja seperti pada gambar (pada

diameter benda kerja yang sudah diketahui diameternya/ telah diukur dulu).

Apabila pahat dari depan maka posisinya adalah seperti gambar di bawah).

7) Masukkan diameter benda kerja, Misal kalau diameter benda kerja yang disentuh

oleh pahat adalah 40 mm, maka pada offset ditulis 40.

Page 57: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 56

8) Tekan calculate, kemudian tekan OK

9) Tekan next axis untuk seting pahat pada sumbu Z, sehingga pada layar seperti

gambar di bawah

Page 58: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 57

10) Sentuhkan pahat pada permukaan benda kerja

11) Masukkan data Z yang tertulis ke offset

12) Tekan calculate

Page 59: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 58

13) Tekan OK

14) Tekan pemindahan area mesin (=)

15) Tekan parameter

16) Tekan tool corr, kemudian ganti harga radius pahat dengan radius ujung pahar

yang digunakan.

Diganti

radius ujung

pahat,

misalnya 0.4

Page 60: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 59

17) Tekan pemindahan area operasi (=)

Tombol

pemindahan

area operasi

Page 61: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 60

b. Langkah-langkah Menentukan Zero Offset

Langkah- langkah penentuan pergeseran titik nol (Zero Offset) adalah sebagai berikut

(pada setiap tampilan gambar layar, angka yang tertera tidak sama dengan yang di

mesin sesungguhnya, angka selalu berbeda setiap melakukan seting) :

1) Pindah ke area operasi manual dengan menekan JOG

2) Tekan Main menu

3) Tekan Parameter

Page 62: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 61

4) Tekan ^

5) Tekan Zero offset

6) Pilih G54

7) Tekan Determine

8) Tulis nomer Tool (misalnya : 1)

9) Tekan OK

Tulis di sini

nomer pahat,

misal 1

Page 63: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 62

10) Sentuhkan pahat di permukaan benda kerja bagian diameter yang sudah

diketahui ukurannya atau pada sumbu X

11) Tulis diameter benda kerja pada offset

Pahat

menyentuh

permukaan

benda kerja

benda kerja

diukur

diameternya

Page 64: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 63

12) Tekan Calculate

13) Tekan Next Axis

Diameter

benda kerja

yang

disentuh

Sumbu X

yang sedang

aktif

Sumbu Z

yang sedang

aktif

Page 65: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 64

14) Gerakkan pahat ke arah sumbu Z, sehingga menyentuh permukaan rata di

samping benda kerja

15) Tulis 0 (nol) pada offset

16) Tekan Calculate

Angka

pada G54

berubah

Pahat

menyentuh

bidang

permukaan

rata dari

benda kerja

di sini

Page 66: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 65

17) Tekan OK, kemudian matikan putaran spindel.

18) seting zero offset (G54) sudah selesai.

19) Matikan putaran spindel dan mundurkan pahat.

20) Selanjutnya akan dicoba/diuji apakah seting tersebut benar.

c. Menguji data alat potong (tool offset) dan zero offset

Untuk mengetahui apakah data alat potong dan zero offset yang kita telah lakukan

benar, maka kita membuat program singkat ( 1 baris). Program tersebut berisi

memanggil G54 dengan pahat T1, dan pahat bergerak ke arah diameter dan jarak yang

diketahui. Pada contoh ini benda kerja yang dihunakan adalah diameter 40 mm panjang

120 mm, maka pahat diarahkan untuk bergerak menuju diameter(X) 44 mm jarak 2 mm

dari permukaan kanan benda kerja (Z),

1) Tekan M, Tekan MDI, kemudian tulis satu baris program seperti terlihat pada

gambar

Page 67: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 66

2) Sesudah ditulis program singkat tersebut, kemudian tekan cycle start (posisi feed

rate jangan pada posisi 0%, tapi putar sampai sekitar 50%), apabila pahat

bergerak ke diameter dan jarak Z yang ditentukan, maka seting yang sudah

dilakukan benar. Jika tidak benar, maka proses seting diulangi lagi.

Program ini

ditulis

Pahat pada

posisi

diameter 44

mm dan 2

mm dari

permukaan

kanan

benda kerja

Page 68: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 67

B. Ringkasan Materi 3

Tujuan seting pahat, benda kerja, dan mesin bubut CNC adalah menentukan posisi titik

nol benda kerja (W) terhadap titik nol mesin (M) dengan bantuan pahat dan benda kerja

yang telah dipasang di mesin. Seting pahat dilakukan untuk menentukan posisi pahat

(ujung pahat) terhadap koordimat mesin CNC dan untuk kepentingan pengukuran

kompensasi jarak pahat.

Langkah- langkah seting zero offset dilakukan untuk memindah titik nol mesin (M) ke titik

nol benda kerja (W) . Langkah-langkahnya secara garis besar adalah :

(1) Menghidupkan mesin

(2) Memasang pencekam benda kerja

(3) Memasang benda kerja

(4) Memasang pahat

(5) Menseting harga kompensasi pahat (tool correction)

(6) Melakukan pemindahan titik nol arah sumbu X

(7) Melakukan pemindahan titik nol arah sumbu Z

(8) Melihat hasil/ mengedit hasil seting yang diperoleh di G54

(9) Memeriksa kebenaran proses seting

(10) Membetulkan kesalahan seting.

C. Soal Latihan

Petunjuk : Kerjakan soal di bawah ini bersama dengan kelompok praktikum

anda (3 – 4 orang)

1) Periksa posisi cekam dan pahat yang telah terpasang di mesin bubut CNC

yang ada di laboratorium CNC di sekolah anda!

2) Pasanglah benda kerja di cekam, hidupkan mesin CNC dan lakukan seting

pahat (tool offset) !

Page 69: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 68

3) Setelah mengerjakan no. 2 lakukan seting pergeseran titik nol arah

sumbu X !

4) Lakukan seting pergeseran titik nol arah sumbu Z, dengan cara bergantian

diantara anggota kelompok praktikum !

5) Catat harga G54 yang diperoleh !

6) Apakah hasil seting pergeseran titik nol yang anda lakukan sudah benar?

Jelaskan !

D. Tugas

Petunjuk :

Lakukan tugas berikut secara perorangan. Tugas ini bisa anda kerjakan di

sekolah atau di rumah dengan menggunakan program mesin frais CNC virtual

SSCNC

1) Dengan menggunakan mesin frais CNC virtual SSCNC lakukan pemasangan

pahat, pemasangan cekam, dan pemasangan benda kerja! (lihat di materi

tambahan untuk mengerjakannya !)

2) Catat harga G54 yang anda peroleh !

3) Periksalah hasil seting anda !

4) Apabila masih ada kesalahan, lakukan seting lagi sampai diperoleh harga

G54 yang benar!

Catatan untuk Penilaian diri :

Lingkarilah angka pada IUK pada halaman 19-23 yang anda anggap sudah

anda kuasai setelah menyelesaikan Materi 3.

Apabila ada bagian yang belum jelas atau ada keraguan, diskusikan dengan

teman anda atau bertanyalah pada guru.

Setelah bisa melakukan seting, maka berikutnya silahkan mempelajari cara menulis dan

mengedit program CNC (Materi 4).

Page 70: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 69

Materi 4

Menulis Program di Mesin Bubut CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC)

Tujuan

Setelah mempelajari materi 4 ini siswa memiliki kompetensi :

Memahami dasar-dasar program CNC untuk mesin bubut CNC

Dapat menulis (membuka, menulis, dan mengedit) program CNC di mesin

bubut CNC

Page 71: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 70

A. Deskripsi Materi 4

Agar dapat menulis program CNC dan memahami apa yang ditulis, maka berikut ini

dipaparkan mengenai dasar- dasar pemrograman CNC dan kode-kode instruksi

pemrograman CNC. Hal ini harus dipahami lebih dahulu sebagai dasar pemahaman

penulisan program CNC.

1. Struktur program

Program CNC terdiri dari blok (block) yang berurutan. Setiap blok merupakan

langkah pemesinan. Perintah/Instruksi ditulis dalam satu blok dalam bentuk kata-kata

(words). Blok terakhir dari urut- urutan tersebut berisi kata khusus untuk mengakhiri

program yaitu M2.

Tabel 4.1. Struktur program

2. Setiap program memiliki nama sendiri.

Ketika membuat suatu program CNC, nama program bisa ditentukan sendiri oleh

pembuat dengan ketentuan sebagai berikut :

Dua karakter pertama harus merupakan huruf, selanjutnya huruf, angka-angka,

atau underscore boleh dipakai

Jangan menggunakan lebih dari 8 karakter

Jangan menggunakan tanda pisah (-)

Contoh nama program : FRAME521

3. Struktur kata dan addres adalah seperti Gambar di bawah

Satu kata terdiri dari addres dan harga (value). Addres berupa huruf kapital dan

harga berupa angka (lihat Gambar 4.1).

Page 72: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 71

Gambar 4.1. Struktur kata

4. Jumlah karakter pada addres Satu kata boleh berisi beberapa huruf addres. Akan tetapi dalam kasus ini, tanda sama

dengan “=” harus disisipkan untuk menunjukkan harga dari angkanya terhadap huruf

addres yang dimaksud.

Contoh : CR=5.23

5. Struktur blok

Suatu blok instruksi (block instructions) sebaiknya berisi semua data yang diperlukan

untuk melaksanakan satu langkah pemesinan. Blok biasanya terdiri dari beberapa kata

dan selalu diakhiri dengan the end of-block character “LF” (line feed). Karakter tersebut

akan muncul dengan sendirinya ketika tombol return atau input ditekan ketika kita

menulis program. Dalam satu blok jumlah karakter maksimal 127 buah.

Gambar 4.2. Diagram struktur blok/baris program

Pada kontrol CNC Sinumerik 802 S/C nomer program tidak harus ada, akan tetapi

sebaiknya kita menulis nomer program agar mudah mengeditnya.

Page 73: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 72

6. Urut- urutan kata

Ketika satu blok terdiri dari lebih dari satu pernyataan, kata-kata dalam satu blok harus

diatur dengan urutan sebagai berikut :

N... G... X... Z... F... S... T... D... M...

Pilihlah nomer blok dengan langkah 5 atau 10. Dengan demikian kita masih memiliki

tempat untuk menyisipkan beberapa blok lagi, jika nantinya ada kesalahan atau blok

program kurang.

7. Blok diabaikan (Block skipping)

Blok program yang tidak dikerjakan ketika menjalankan program CNC ditandai dengan

tanda garis miring “ / ” di depan nomer blok.

Sewaktu program dikerjakan oleh mesin, maka blok yang diawali dengan tanda “ / ”

dilewati atau diabaikan, program yang dikerjakan adalah pada blok selanjutnya.

8. Komentar/ catatan (comment/remark)

Catatan dapat digunakan untuk menjelaskan pernyataan dari blok program . Komentar

ditampilkan bersama dengan isi program yang lain dari satu blok yang sedang tampil.

Contoh Program :

N10 ; G&S Order No. 12A71 N20 ; Pump part 17, Drawing No.: 123 677 N30 ; Program created by Mr. Adam Dept. TV 4 N50 G17 G54 G94 F470 S20 T1 D0 M3 ; Blok Utama N60 G0 G90 X100 Z2 N70 G0 X98

N80 G1 Z-50 /N90 X102 ;Blok yang diabaikan N100 X104 N110 G0 Z2 N120 X145 Z5 N130 M5

N140 M2 ;Program berakhir

Page 74: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 73

9. Ringkasan kode intruksi program CNC

Kode-kode instruksi untuk pembuatan program CNC (Kode G, M,F, T, D,

S,LCYC) yang sering digunakan di sini akan dijelaskan sesuai urutan

penggunaan kode yang digunakan dalam suatu program CNC. Penjelasan dan

gambar yang digunakan diambil dari buku Referensi yang dibuat oleh

perusahaan Siemens (2003). Ringkasan Instruksi yang digunakan secara ringkas

dijelaskan di bawah.

a. G54, pencekaman benda kerja dan pergeseran titik nol mesin ke titik

nol benda kerja.

Pergeseran titik nol memberitahukan secara pasti titik nol benda kerja dari titik

nol mesin. Pergeseran ini dihitung setelah benda kerja dicekam pada pencekam

di mesin dan harus diisikan pada parameter titik nol (zero offset). Pergeseran titik

nol diaktifkan melalui program CNC dengan menuliskan G54 (lihat gambar di

bawah), atau pergeseran titik nol yang lain, misalnya G55, G56, atau G57.

Gambar 4.3. Pemindahan titik nol dari M ke W

Format :

N... G54; berarti titik nol benda kerja diaktifkan

N...

Page 75: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 74

b. G90 , pemrograman menggunakan koordinat absolut

Apabila di awal program CNC ditulis G90, maka pemosisian pahat yang

diperintahkan menggunakan koordinat absolut dari titik nol benda kerja. Titik nol

benda kerja adalah sebagai titik nol absolut atau (0,0,0). Lihat gambar di bawah

untuk memahami hal tersebut.

Gambar 4.4. Pengukuran absolut dan incremental

Format :

N.. G90 ; berarti sistem pengukuran absolut diaktifkan

N…

N… G91 ; berarti sistem kordinat yang digunakan adalah incremental.

Kode G91 berarti sistem pengukuran yang digunakan menggunakan koordinat

relatif atau incremental. Pergeseran pahat diprogram dari tempat pahat berada

ke posisi berikutnya. Titik nol (0,0,0) berada di ujung sumbu pahat. G91 biasanya

digunakan di awal sub rutin (sub program).

c. T, pemanggilan pahat

Pahat yang digunakan dipilih dengan menuliskan kata T diikuti nomer pahat,

misalnya T1, T2, T3. Nomer pahat bisa dari angka bulat 1 sampai 32000. Di

sistem kontrol maksimum 15 pahat yang bisa disimpan pada waktu yang sama.

Apabila akan mengganti pahat, maka pada program CNC ditulis T diikuti angka

nomer pahat yang dimaksud.

Page 76: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 75

Format :

N....

N... T1; berarti pahat 1 diaktifkan

N...

N… T4 ; berarti pahat diganti dengan pahat 4.

d. D, mengaktifkan kompensasi pahat

Beberapa pahat memiliki panjang dan diameter yang berbeda. Untuk

mengaktifkan perbedaan tersebut, maka sesudah menulis nomer pahat

(misalnya T1), kemudian diikuti D dengan nomer kompensasi yang dimaksud.

Harga kompensasi pahat disimpan pada parameter tool correction (lihat gambar

di bawah). Harga D adalah antara 1 sampai 9 tergantung bentuk pahat yang

digunakan. Pada program CNC. apabila D tidak diprogram, maka harga D yang

digunakan adalah D1, apabila D0 berarti pergeseran harga pahat tidak aktif.

Gambar 4.5. Pergeseran posisi pahat (tool offset) yang diperlukan

Page 77: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 76

Gambar 4.6. Harga tool offset juga memerlukan data mengenai arah penyayatan

ujung pahat. Harga arah penyayatan adalah 1 sampai 9.

Format :

N....

N... T1 D2; berarti pahat 1 dengan kompensasi 2

N...

N... T5 D8; berarti pahat 5 dengan kompensasi 8.

Catatan: penjelasan lebih detail mengenai kompensasi pahat dapat dilihat di

Buku Referensi “Operation and Programming Sinumerik” (2003) halaman 8-39

sampai 8-51

Page 78: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 77

e. G96 , G97 dan S, kecepatan potong konstan

Fungsi G96 adalah untuk mengatur kecepatan potong. Apabila G96 ditulis

kemudian diikuti S, berarti satuan untuk S adalah m/menit, sehingga selama

proses pembubutan menggunakan kecepatan potong konstan. G97 berarti

pengaturan kecepatan potong konstan OFF, sehingga satuan S menjadi putaran

spindel konstan dengan saruan putaran per menit (rpm).

Format :

N… G96 S120 LIMS=… F… ; kecepatan potong konstan 120 m/menit

N…

N… G97 ; kecepatan potong konstan OFF

Catatan :

LIMS berarti batas atas putaran spindel. Apabila menggunakan G96 harus

diprogram harga putaran maksimal, karena untuk G96 putaran spindel akan

bertambah cepat ketika diameter mengecil dan menjadi tidak terhingga ketika

diamater 0 (misalnya pada proses facing). Harga F yang digunakan akan ikut

terpengaruh apabila menggunakan G95 dengan satuan mm/putaran.

Untuk mengaktifkan jumlah putaran spindel mesin frais CNC digunakan S diikuti

dengan jumlah putaran per menit. Arah putaran spindel mengikuti perintah kode

M, yaitu M3 putaran searah jarum jam, dan M4 putaran berlawanan arah jarum

jam. Sedangkan perintah M5 putaran spindel berhenti.

Format :

N... M3

N... G97 S1500; berarti putaran spindel searah jarum jam 1500 rpm.

N...

Page 79: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 78

f. F, gerak makan

Gerak makan F adalah kecepatan pergerakan pahat yang berupa harga absolut .

Harga gerak makan ini berhubungan dengan gerakan interpolasi G1, G2, atau

G3 dan tetap aktif sampai harga F baru diaktifkan di program CNC. Satuan untuk

F ada dua yaitu mm/menit apabila sebelum harga F ditulis G94, dan mm/putaran

apabila ditulis G95 sebelum harga F. Satuan mm/putaran hanya dapat berlaku

apabila spindel berputar.

Format :

N....

N... G94 F100; berarti harga gerak makan 100 mm/menit

N... M3 S1000

N... G95 F2; berarti gerak makan 2 mm/putaran

g. G0, gerak cepat lurus

G0 berfungsi untuk menempatkan (memposisikan) pahat secara cepat dan tidak

menyayat benda kerja. Semua sumbu bisa bergerak secara simultan sehingga

menghasilkan jalur lurus (lihat gambar di samping). Perintah G0 akan selalu aktif

sebelum dibatalkan oleh perintah dari kelompok yang sama, misalnya G1, G2,

atau G3.

Gambar 4.7. Gerak cepat dengan G0

Page 80: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 79

Format :

N...

N... G0 X40 Z25; gerak cepat aktif menuju koordinat yg ditulis

N...

h. G1, interpolasi lurus dengan gerak makan tertentu

Fungsi dari perintah G1 adalah menggerakkan pahat dari titik awal menuju titik

akhir dengan gerakan lurus. Kecepatan gerak makan ditentukan dengan F.

Semua sumbu dapat bergerak bersama (lihat gambar di bawah). Perintah G1

tetap aktif sebelum dibatalkan oleh perintah dari kelompok yang sama (G0,

G2, G3).

Gambar 4.8. Gerak interpolasi lurus G1

Format :

N... G0 X20 Z-40

N... G1 X30 Z-60 F20 ; berarti pahat bergerak lurus menuju

N... G1 Z-72 ; berarti pahat bergerak lurus menuju

N...

Page 81: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 80

i. G2 dan G3, gerakan interpolasi melingkar

Perintah G2 atau G3 berfungsi untuk menggerakkan pahat dari titik awal ke titik

akhir mengikuti gerakan melingkar. Arah gerakan ada dua macam yaitu G2 untuk

gerakan searah jarum jam, dan G3 untuk berlawanan arah jarum jam (lihat

gambar di bawah). Gerak makan pahat menurut F yang diprogram pada baris

sebelumnya.

Format :

N...

N... G2 X... Z... I5 K-1; bergerak melingkar ke (X,Z) dengan titik pusat di

(5,-1) dari titik awal gerak pahat

N... G2 X... Z...CR=10; bergerak melingkar ke (X,Z) dengan radius 10

N...

Gambar 4.9. Gerak interpolasi melingkar G2 dan G3

j. G41, G42, G40, kompensasi pahat

Kompensasi radius pahat akan aktif apabila ditulis G41/G42. G41 adalah

kompensasi radius kiri, sedangkan G42 adalah kompensasi radius kanan. G40

adalah membatalkan kompensasi radius atau tanpa kompensasi.

Page 82: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 81

Gambar 4.10. Kompensasi pahat G40 G41

Format :

N... G0 X... Y... Z...

N... G42 ; berarti kompensasi radius pahat kanan diaktifkan

N... G1 X... Y...

N...

N... G40 ; berarti kompensasi dibatalkan

k. M2, M3, M4, M5, M8, M9, fungsi tambahan

Kode M ini adalah kode untuk fungsi tambahan. Arti beberapa kode M tersebut

adalah :

M2 = program berakhir

M3 = spindel ON dengan putaran searah jarum jam

M4 = spindel ON dengan putaran berlawanan arah jarum jam

M5 = spindel OFF

M8 = coolant ON

M9 = coolant OFF.

Format :

N...

N... M3 ; berarti spindel putar arah kanan

N...

N... M5 ; berarti spindel OFF

N... M2 ; program berakhir

Page 83: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 82

l. G33, penyayatan ulir dengan kisar konstan

Fungsi dari G33 adalah menyayat beberapa jenis ulir dengan kisar

konstan berikut :

Ulir pada benda silindris

Ulir pada benda berbentuk tirus

Ulir luar dan ulir dalam

Ulir dengan titik awal tunggal maupun ganda

Ulir Multi-blok (ulir yang bersambung)

Fungsi pembuatan ulir ini memerlukan spindel dengan sistem pengukuran

posisi. G33 tetap aktif sampai dibatalkan oleh instruksi dari kelompok yang

sama yaitu G0, G1, G2, dan G3.

Jenis ulir kanan atau kiri bisa dibuat dengan G33, proses tersebut diatur

dengan arah putaran spindel yaitu M3 untuk ulir kanan dan M4 untuk ulir

kiri. Jumlah putaran spindel diatur dengan kode S.

Pada waktu membuat ulir harus diperhatikan titik awal penyayatan dan titik

akhir penyayatan.

Format :

Untuk ulir silindris

N... G0 X... Z...

N... G33 Z.... K...

N....

Untuk ulir tirus (sudut tirus kurang dari 450)

N... G0 X... Z...

N... G33 Z.... X.... K... ;

N....

Untuk ulir tirus (sudut tirus lebih dari 450)

N... G0 X... Z...

N... G33 Z.... X.... I... ;

N....

Page 84: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 83

Untuk ulir melintang

N... G0 X... Z...

N... G33 ... X.... I... ;

N....

Penjelasan lihat gambar di bawah.

Gambar 4.11. Pemrograman ulir dengan G33

Harap diperhatikan bahwa G33 bukan siklus pembuatan ulir, tetapi gerakan

pemotongan ulir sekali jalan dengan kisar konstan.

m. CHF/ RND, Champer/ radius fillet

Kita dapat menambahkan elemen

champher dan radius pada pojok

kontur. Instruksinya adalah

CHF=.... atau RND=.... diprogram

pada blok sebelumnya.

Gambar 4.12. Pembuatan champer

Page 85: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 84

Format :

N.....

N.... G1 Z50 CHF=1

N.... X .... Z...

Gambar 4.13. Pembuatan fillet (radius pojok)

n. LCYC82, pembuatan lubang dengan mata bor (drilling) untuk lubang

dangkal (spot facing)

Siklus adalah bagian program yang berisi proses yang saling bersambung yang

mendukung beberapa proses pemesinan, misalnya pembuatan lubang dengan

mata bor, membuang bagian benda kerja yang tidak diperlukan atau pemotongan

ulir. Suatu siklus dapat berjalan setelah diberi beberapa data parameter. Siklus

standar untuk pembuatan lubang dan aplikasi pemotongan tertentu telah ada

dalam sistem. Pemberian harga parameter dari R100 sampai dengan R149

digunakan sebagai isian parameter dari suatu siklus.

Pada siklus LCYC82 ini mata bor dengan jumlah putaran dan gerak makan yang

terprogram masuk ke benda kerja sampai dengan kedalaman akhir tertentu.

Apabila kedalaman akhir telah dicapai maka gerakan turun mata bor akan

berhenti sebentar (dwel) sesuai dengan harga yang telah diprogramkan di

parameter. Setelah itu mata bor akan kembali dengan cepat ke bidang

pengembalian (lihat gambar di samping).

Syarat penggunaan siklus LCYC82 ini adalah putaran spindle dan arah

putarannya demikian juga harga gerak makan sudah diprogram di baris program

Page 86: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 85

sebelumnya. Posisi koordinat pemboran sudah

dilakukan sebelum memanggil siklus ini. Pahat

yang dibutuhkan dengan harga kompensasi

pahat sudah diisikan datanya sebelum siklus ini

dipanggil.

Gambar 4.14. Gambaran pembuatan lubang dengan LCYV82

Parameter yang digunakan pada siklus ini :

R101 : posisi bidang pengembalian (absolut) yaitu posisi dari mata bor

pada akhir siklus.

R102 : jarak aman posisi mata bor yang berfungsi sebagai bidang

referensi

R103 : bidang referensi (absolut)

R104 : kedalaman akhir (absolut)

R105 : waktu berhenti yang digunakan untuk memutus beram (detik)

Format :

N… G0 X40 Y40 Z5

N… R101=5.000 R102 =3.000 R103=0.000

R104=-6.000 R105=10.000 ; harga parameter

N… LCYC82 ; pemanggilan siklus

N… G0 X… Y…

o. LCYC83, siklus pembuatan lubang dalam

Fungsi dari siklus ini adalah membuat lubang dalam dengan suatu siklus yang

berulang, tahap demi tahap mata bor masuk ke benda kerja yang jumlah gerakan

masuknya bisa diprogram pada parameternya. Mata bor bisa kembali ke bidang

Page 87: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 86

referensi untuk membuang beram sesudah masuk ke benda kerja atau kembali 1

mm pada setiap masuk untuk mematahkan beram (lihat gambar di bawah).

Parameter yang digunakan pada siklus ini :

R101 : bidang pengembalian (absolut)

R102 : jarak aman posisi mata bor (tanpa tanda)

R103 : bidang referensi (absolut)

R104 : kedalaman akhir (absolut)

R105 : waktu tinggal diam (dwel)

R107 : gerak makan untuk proses pemboran

R108 : gerak makan untuk pemboran pertama

R109 : waktu berhenti untuk titik awal atau untuk membuang beram

R110 : kedalaman pemboran pertama (absolut)

R111 : pengurangan pemakanan untuk kedalaman berikutnya (%)

R127 : jenis pemesinan (0 = beram dipatahkan, 1 = beram dikeluarkan)

Gambar 4.15. Gambaran pembuatan lubang dengan LCYC83

Page 88: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 87

Format/ contoh :

N… G0 X… Y… Z5

N… R101 =5.000 R102=3.000 R103=0.000

R104=-15.000 R105= 5.000 R107=30.000

R108=40.000 R109=10 R110=-5.000

R111=20.000 R127=1.000 ;harga parameter

N… LCYC83 ;pemanggilan siklus

N… G0 X… Y… Z…

p. LCYC93, siklus pembuatan alur

Siklus pembuatan alur dirancang untuk membuat alur simetris pada

bidang silindris dan permukaan melintang. Siklus ini bisa digunakan untuk

pembuatan alur pada pembubutan luar maupun pembubutan dalam.

Gambar 4.16. Parameter yang digunakan pada pembuatan alur

Parameter yang digunakan :

R100 : diameter alur di titik awal

R101 : titik awal alur pada arah sumbu Z (pada posisi sebelah kiri)

R105 : metode pemesinan (jangkauan harga 1 sampai 8)

R106 : sisa untuk proses finishing (tanpa tanda)

Page 89: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 88

R107 : lebar pahat (tanpa tanda)

R108 : kedalaman pemakanan (tanpa tanda)

R114 : lebar alur (tanpa tanda)

R115 : dalam alur (tanpa tanda)

R116 : sudut alur, harga antara 0<=R116<=89.999 derajad

R117 : champher di awal alur (lihat gambar)

R118 : champher di dasar alur (lihat gambar)

R119 : waktu tinggal diam di dasar alur.

Tabel 4.2. Variasi pembuatan alur (Harga R105)

Contoh :

Dibuat alur dengan ukuran seperti gambar :

Page 90: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 89

Program bagian alur adalah :

G54 G90 G97 S1200 M3

G0 X60 Z30

T3 G95 F0.2

G0 X39 Z-25

R100=35.000 R101=-25.000

R105=5.000 R106=0.300

R107=3.000 R108=1.000

R114=6.000 R115=4.500

R116=0.000 R117=1.000

R118=0.000 R119=5.000

LCYC93

G0 X80 Z20

M5 M2

q. LCYC94, siklus undercut

LCYC94 adalah siklus pemesinan undercut bentuk E dan F (sesuai

dengan DIN 509). Tool offset harus diaktifkan sebelum siklus digunakan.

Pada siklus ini harga X adalah harga diameter.

Gambar 4.17. Bentuk undercut E dan F menurut DIN 509

Parameter :

R100 : diameter ulir di titik awal, tanpa tanda

R101 : titik awal ulir pada arah sumbu Z

R105 : definisi dari bentuk, untuk bentuk E=55 dan F=56

R107 : definisi dari arah pemotongan, harga R107 dapat dilihat di tabel

Page 91: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 90

Gambar 4.18.Harga R107

r. LCYC95, siklus pembubutan memanjang

Siklus ini dapat menyayat bentuk kontur yang telah diprogramkan di sub

program, pada arah memanjang maupun melintang (facing), untuk bubut

luar maupun bubut dalam.

Proses pengasaran, finishing atau pemesinan penuh dapat dipilih melalui

parameter. Harga tool offset (D) harus aktif pada siklus ini.

Gambar 4.19. Urutan gerakan pada siklus LCYC95

Parameter :

R105 : tipe pemesinan (memiliki harga 1 sampai 12), tipe pemesinan

dibagi dalam 3 kelompok yaitu :

Memanjang/facing

Page 92: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 91

Bubut dalam/bubut luar

Pengasaran/finishing/pemesinan lengkap

lihat pada tabel di bawah

R106 : sisa untuk proses finishing

R108 : jarak pembagian penyayatan, tanpa tanda

R109 : sudut masuk pahat untuk pengasaran, berharga 0 untuk proses

facing

R110 : sisa penyayatan untuk kontur pada proses pengasaran

R111 : gerak makan untuk proses pengasaran.

R112 : gerak makan untuk proses finishing.

Tabel 4.3. Variasi untuk siklus pembubutan memanjang untuk R105

Mesin CNC dapat mengerjakan siklus ini kalau bentuk kontur sudah didefinisikan.

Definisi bentuk kontur dengan nama program tersendiri. Nama program bentuk

kontur diakhiri dengan ekstensi SPF, misalnya L15.SPF.

Contoh program :

Page 93: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 92

Nama Program L15.SPF

G1 X20 Z0 Z-22 G2 X38 Z-30 CR=8 G1 X40 Z-70 X46 G3 X50 Z-72 CR=2 M17

Nama program untuk siklus : BBT4

G54

G90 T1 D1 S1500 F100 M3

G0 X50 Z2

_CNAME="L15"

R105=1.000 R106=0.500

R108=1.000 R109=0.000

R110=0.500 R111=100.000

R112=80.000

LCYC95

G0 X60 Z20

M5 M2

s. LCYC97, siklus pembubutan Ulir

Siklus pembubutan ulir bisa digunakan untuk membuat ulir luar atau ulir

dalam, ulir tunggal atau ulir ganda. Pembuatan ulir bisa pada benda yang

silindris atau benda tirus, serta bisa digunakan untuk membuat ulir di

permukaan melintang.

Page 94: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 93

Parameter dan penjelasannya yang digunakan untuk siklus penguliran

dijelaskan pada gambar di bawah.

Gambar 4.20. Diagram skematik parameter penyayatan ulir

Parameter yang digunakan :

R100 : diameter ulir di titik awal

R101 : titik awal ulir pada arah sumbu Z

R102 : diameter pada di titik akhir

R103 : titik akhir ulir pada arah Z

R104 : kisar ulir (tanpa tanda)

R105 : definisi metode penyayatan ulir (ulir luar=1, ulir dalam=2)

R106 : sisa untuk proses finishing (tanpa tanda)

R109 : jarak untuk awalan penyayatan (tanpa tanda)

R110 : jarak untuk jalan keluar (tanpa tanda)

R111 : kedalaman ulir (tanpa tanda)

R112 : pergeseran sudut untuk titik awal pembuatan ulir (tanpa tanda)

R113 : jumlah pemotongan pengasaran (tanpa tanda)

R114 : ulir tunggal =1 atau jenis ulir ganda=2.

Page 95: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 94

Contoh : Akan dibuat ulir M42x2, ulir luar kanan kisar 2

N10 G54 G90

N20 T2 D2 G95 F0.3 S1000 M3

N30 G0 X60 Z15

R100=42.000 R101=50.000 R102=42.000

R103=-35 R104=2.000 R105=1.000 R106=0.6000

R109=10.000 R110=3.000 R111=1.400

R112=0.000 R113=5.000 R114=1.000

N40 LCYC97

N50 G0 X60 Z20

N60 M5 M2

Penjelasan kode-kode program secara lengkap dapat dilihat pada Buku Referensi “Operation and Programming Milling untuk mesin dengan kontrol CNC Sinumerik 802 S/C “

Page 96: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 95

10. Membuka Program CNC yang sudah ada di dalam memori mesin

Beberapa program CNC yang pernah ditulis di mesin, tersimpan dalam memori mesin.

Program tersebut dapat dibuka/dipanggil pada waktu berikutnya. Cara membuka

program yang ada di dalam memori mesin adalah :

a. Dari menu awal, tekan tombol area switch over

b. Tekan sof tkey Program

c. Setelah itu di monitor, akan muncul nama-nama program CNC yang sudah

pernah diisikan di dalam mesin frais CNC

d. Untuk memilih program CNC dari daftar yang ada untuk dibuka, maka tempatkan

tanda kursor turun atau naik dengan menekan tombol panah naik ▲atau

turun▼, sehingga nama program yang akan dibuka diblok dengan warna kelabu

(warna jadi lebih gelap)

e. Misalnya akan dibuka program CNC dengan nama EX6.MPF, maka tanda abu-

abu kursor kita tempatkan di nama program tersebut, kemudian tekan sof tkey

Open

f. Di layar akan muncul isi dari program CNC dengan nama EX6.MPF

Page 97: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 96

g. Untuk melihat blok program selanjutnya ditekan tombol panah ke bawah ▼.

Dengan mengikuti langkah tersebut di atas, maka kita sudah bisa membuka

program CNC yang tersimpan dalam memori mesin frais CNC.

Page 98: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 97

11. Berlatih menulis program CNC di Mesin Frais CNC

Untuk memasukkan/menulis/mengetik program CNC pada Mesin Frais CNC,

maka mesin frais CNC terlebih dahulu dihidupkan, dan referensi mesin telah

diaktifkan. Untuk menulis program anda berada pada menu utama. Langkah

tersebut akan dijelaskan dengan rinci sebagai berikut.

Misalnya Menulis Program dengan nama : PRG1.MPF

a. Tekan area operasi mesin (=)

b. Tekan softkey Program, maka di layar akan tampil

c. Tekan >, sehingga muncul

Page 99: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 98

d. Tekan softkey New

Setelah itu jendela dialog akan muncul, sehingga anda dapat menulis nama

program CNC yang akan anda tulis.

Soft

key

New

Nama

program

ditulis di sini

Page 100: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 99

e. Tulis nama program pada kotak di bawah tulisan “Please specify

name !” di layar . Misal anda tulis PRG1, maka melalui panel kontrol

yang terdiri dari huruf dan angka anda dapat menuliskan nama itu.

P R G 1

f. Tekan softkey OK, sehingga muncul di area editor untuk menulis

program di layar untuk menulis program

Page 101: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 100

Kemudian tulislah program berikut dengan menggunakan papan ketik di bawah

monitor . Setelah selesai menulis satu blok tekan tombol

untuk menulis blok program berikutnya :

N00 G54

N10 G90 T01 M03 S1000 F100

N20 G0 X44 Z2

N30 G0 X38

N40 G1 Z-50

N50 G1 X44

N60 G0 Z2

N70 X50

N80 M5 M2

Area untuk

menulis program

Papan ketik untuk

menulis program

Nama program

Tombol shift untuk fungsi

huruf atau simbol pada

papan ketik

Tombol spasi

Tombol enter

Page 102: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 101

g. Setelah selesai menulis semua baris program program, tekan >

h. Tekan softkey Close, untuk menyimpan program yang sudah ditulis.

Blok program yang sudah

ditulis

Setelah selesai satu baris,

untuk berpindah ke blok

program berikutnya tekan

tombol ini

Page 103: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 102

i. Untuk melihat daftar program yang sudah ada di mesin, maka ditekan

tombol anak panah ke bawah atau ke atas , maka program yang

ditulis tadi sudah ada dalam daftar program tersimpan dengan nama

PRG1.MPF.

Dengan demikian anda sudah berlatih menulis program PRG1.MPF di dalam

mesin CNC.

Cobalah menulis lagi program tersebut di atas dengan nama yang berbeda

misalnya PRG2, dengan isi program yang sama, sehingga anda lancar menulis

program.

Nama program yang sudah

ditulis ada di sini

Untuk melihat nama-nama

program yang ada tekan

tombol panah turun atau

tombol panah ke atas

Page 104: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 103

B. Ringkasan Materi 4

Agar dapat menulis program CNC dan memahami apa yang ditulis, maka harus

dipelajari lebih dahulu tentang dasar- dasar pemrograman CNC. Program CNC terdiri

dari beberapa blok (blocks) yang berurutan. Setiap blok merupakan langkah pemesinan.

Perintah/Instruksi ditulis dalam satu blok dalam bentuk kata-kata (words). Blok terakhir

dari urut-urutan tersebut berisi kata khusus untuk mengakhiri program yaitu M2.

Ketika membuat suatu program CNC, nama program bisa ditentukan sendiri oleh

pembuat dengan ketentuan sebagai berikut: dua karakter pertama harus merupakan

huruf, selanjutnya huruf, angka-angka, atau underscore boleh dipakai, jangan

menggunakan lebih dari 8 karakter, dan jangan menggunakan tanda pisah (-).

Pada panel kontrol mesin CNC bisa dilakukan penulisan program CNC dengan

menggunakan tombol- tombol yang ada di sebelah kiri. Program CNC yang telah ditulis

bisa disimpan dan dipanggil lagi di waktu yang akan datang.

C. Soal Latihan

1. Tulislah program CNC di bawah, beri nama program tersebut sesuai

dengan aturan pemberian nama program.

Contoh Program :

N10 G54 G90 T1 M3 S1500 F100

N15 G0 X44 Z2

N20 X39

N30 G1 Z-60

N40 X42

N50 G0 Z2

N60 X37

N70 G1 Z-40

N80 X42

N90 G0 Z2

N100 X36

N110 G1 Z-40

N120 X38

N130 Z-60

Page 105: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 104

N140 X44

N150 G0 Z5

N160 X50

N170 M5

N180 M2

(Program tersebut untuk benda kerja diamater 40, panjang 100 mm)

Gambar benda kerja jadi sebagai berikut :

D. Tugas

Cobalah menulis program CNC untuk contoh program CNC di atas

(tulislah program tersebut berulang-ulang dengan mengganti namanya,

sehingga anda menguasai cara menulis dan mengedit program). Anda

boleh juga menulis program CNC contoh yang ada di buku referensi

Sinumerik 802 C.

60

40

Ø36 Ø38 Ø40

Page 106: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 105

Materi 5

Mengoperasikan mesin bubut CNC untuk

membuat benda kerja

Tujuan :

Setelah mempelajari materi 5 ini siswa memiliki kompetensi membuat benda

kerja (produk) sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan mesin bubut

CNC.

Page 107: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 106

A. Deskripsi Materi 5

Agar dapat membuat benda kerja jadi sesuai dengan ukuran atau spesifikasi di

gambar kerja, anda harus menguasai materi 1 sampai dengan materi 4. Materi 5 ini

adalah kelanjutannya. Sesudah anda menguasai materi 5 ini, anda boleh berkreasi

sendiri dengan mesin CNC virtual anda, sehingga kompetensi anda meningkat.

Langkah-langkah menjalankan program CNC sehingga menghasilkan benda kerja jadi

adalah sebagai berikut.

1) Menghidupkan mesin bubut CNC

2) Menseting mesin CNC (pencekam, benda kerja, dan pahat)

3) Mengisi program

4) Memasang pahat dan benda kerja yang diperlukan

5) Mensimulasikan program CNC yang telah ditulis

6) Membuat produk contoh di mesin bubut CNC

7) Memeriksa hasil proses pemesinan dan membetulkan program atau seting

mesin

8) Langkah ke 6 dan ke 7 diulang lagi sampai dihasilkan benda kerja yang

dimensinya sesuai dengan gambar kerja.

Langkah no. 1 sampai dengan nomer 4 telah dipelajari pada materi sebelumnya,

sehingga materi 5 ini menjelaskan mengenai langkah no.5 dan no. 6.

Untuk mempelajari materi ini siswa harus sudah menguasai materi 1 sampai dengan

materi 4.

1. Menulis program CNC di mesin

Benda kerja yang akan dibuat adalah seperti yang telah ditulis programnya pada latihan

menulis program pada Materi 4. Tulis lagi program CNC di bawah di mesin CNC virtual

anda.

Page 108: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 107

SMK INDUSTRIES

Job Sheet Nama Pekerjaan : Kotak dengan alur tepi Nomer Benda kerja : LRS1 Jumlah : 1 buah Bahan : Alluminium : 08F Low Carbon Steel Ukuran bahan dasar : diamater 50 mm x100 mm Titik datum : Pojok kiri atas benda kerja

Daftar Pahat

Tool Number

Tool Description Height Offset Number

(D)

Radial Offset Number

(D)

1 Pahat Rata kanan 1 0,4

Nama Program : LRS1.MPF

N10 G54 G90 T1 M3 S1500 F100

N15 G0 X44 Z2

N20 X39

N30 G1 Z-60

N40 X42

N50 G0 Z2

N60 X37

N70 G1 Z-40

N80 X42

N90 G0 Z2

N100 X36

N110 G1 Z-40

N120 X38

N130 Z-60

N140 X44

N150 G0 Z5

N160 X50

N170 M5

N180 M2

60

40

Ø36 Ø38 Ø40

Page 109: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 108

Sesudah program ditulis dan disimpan di mesin bubut CNC, maka langkah untuk

memeriksa program dan menjalankannya adalah sebagai berikut .

2. Memeriksa program CNC yang telah ditulis

Periksa apakah ada kesalahan penulisan pada setiap blok program. Kalau ada yang

salah dibetulkan dahulu (Biasanya kalau ada program yang salah akan ada

peringatan/alaram dari sistem kontrol mesin CNC).

Kalau sudah yakin bahwa program sudah benar, maka dilanjutkan dengan menjalankan

program (eksekusi program) tanpa menggunakan benda kerja.

Harus diperiksa apakah

tiap blok program sudah

ditulis dengan benar

Page 110: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 109

3. Menjalankan program tanpa benda kerja per blok

Untuk memeriksa jalannya pahat yang sedang melaksanakan tiap blok program, maka

diperiksa dahulu jalannya program tanpa memasang benda kerja. Dalam hal ini perlu

diperiksa apakah jalannya pahat atau program CNC sudah benar. Langkahnya adalah :

1. Naikkan posisi pahat dengan menekan tombol +Z pada mode Jog, sehingga

posisi pahat relatif jauh di atas ragum.

2. Pastikan program yang akan dicoba sudah ada di area monitor

3. Tekan tombol auto

4. Tekan tombol single block

5. Tekan tombol Cycle start

Jika menjalankan program CNC tiap blok, maka untuk tiap blok tombol cycle

start ditekan.

6. Periksa jalannya pahat, apakah sudah menggambarkan jalannya pahat sesuai

dengan program yang dibuat. Ketika menjalankan program di mesin, sebagai

operator anda harus cepat bereaksi jika dirasa ada kesalahan.

Apabila ada kesalahan segera tekan tombol reset atau cycle stop.

Atau

Page 111: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 110

Atau, kalau kondisinya membahayakan tekan tombol emergency stop

7. Apabila jalannya pahat benar, maka berarti program yang dibuat/ditulis tidak ada

kesalahan yang membahayakan mesin dan operator, maka berikutnya diperiksa

dengan menjalankan program secara menerus.

8. Tekan automatic, kemudian tekan cycle start.

Simulasi jalannya pahat tanpa benda kerja adalah seperti gambar berikut.

Page 112: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 111

4. Menjalankan program untuk membuat benda kerja

1. Pasang benda kerja pada ragum dan Seting titik nol lagi (kalau ragum

menggunakan stopper, maka tidak usah diseting lagi).

2. Tekan tombol Automatic

3. Tekan tombol cycle start, sehingga hasilnya sebagai berikut :

Pada mesin CNC virtual (simulator)

Page 113: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 112

Setelah benda kerja jadi, kemudian periksa ukuran benda kerja (menggunakan jangka

sorong atau mikrometer). Bandingkan ukuran benda kerja dengan yang tertulis pada

gambar kerja. Kesalahan ukuran hasil proses pemesinan dengan menggunakan mesin

bubut CNC ada beberapa sebab yaitu:

kesalahan seting titik nol

kesalahan seting pahat

kesalahan pencekaman benda kerja

kesalahan program CNC.

Apabila ada kesalahan ukuran maka empat penyebab kesalahan di atas harus dicek

lagi.

B. Ringkasan Materi 5

Langkah-langkah menjalankan program CNC sehingga menghasilkan benda kerja jadi

adalah sebagai berikut: menghidupkan mesin bubut CNC, menseting mesin CNC

(pencekam, benda kerja, dan pahat), mengisi/menulis program CNC sesuai dengan

gambar benda kerja, memasang pahat dan benda kerja yang diperlukan,

mensimulasikan program yang telah ditulis, membuat produk contoh pertama di mesin

bubut CNC, memeriksa hasil produk contoh, dan membetulkan program CNC atau

seting mesin. Proses memeriksa produk contoh dan membetulkan program dan seting

mesin dilakukan berulang- ulang sampai diperoleh benda kerja jadi sesuai dengan

dimensi pada gambar kerja.

Page 114: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 113

C. Soal Latihan

Petunjuk:

Kerjakan soal berikut dengan berkelompok (3 – 4 orang), dikerjakan pada kertas

anda sendiri.

1) Buatlah program CNC sederhana untuk membuat benda kerja yang mirip dengan

benda kerja LRS1 tetapi diameter bertingkatnya 30 mm sepanjang 30 mm dan 34

sepanjang 30 mm dan 38 mm sepanjang 10 mm!

Beri nama program tersebut LRS2.

2) Buatlah program CNC untuk membuat benda kerja seperti LRS2 dengan

ketentuan diberi champer 2 x 45o disetiap pojok yang runcing!

Beri nama program tersebut LRS 3.

D. Tugas

Kerjakanlah tugas-tugas yang ada pada Job Sheet Pemesinan Bubut CNC!

Catatan untuk Penilaian diri :

Lingkarilah angka pada IUK pada halaman 19-23 yang anda anggap sudah anda

kuasai setelah menyelesaikan Materi 5.

60

30

Ø30 Ø38

8

Ø34 Ø40

8

70

Page 115: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 114

Asesmen Akhir

Evaluasi Pengetahuan (kognitif)

1. Sebutkan bagian-bagian mesin bubut CNC!

2. Jelaskan sistem koordinat yang digunakan pada mesin bubut CNC!

3. Jelaskan yang dimaksud dengan program CNC!

4. Bagaimanakah proses pergeseran titik nol mesin ke titik nol benda kerja di mesin

bubut CNC?

5. Jelaskan beberapa kode G dan kode M yang sering digunakan dalam pembuatan

program CNC!

Evaluasi Kinerja (Psikomotor/ skill)

1. Pasanglah benda kerja ukuran diameter 50 mm panjang 120 mm dan pahat rata

kanan. Lakukan pergeseran titik nol (zero offset ) !

2. Tulislah program CNC yang telah anda buat (LRS3) di atas di mesin bubut CNC!

3. Simulasikan program CNC yang telah anda buat di mesin bubut CNC!

4. Buatlah benda kerja untuk program LRS3 tersebut!

Catatan : soal evaluasi kinerja ini bisa dilakukan dengan menggunakan perangkat

lunak mesin bubut CNC virtual atau pada mesin bubut CNC yang sesungguhnya.

Page 116: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 115

Catatan :

Modul ini bisa digunakan untuk belajar dan berlatih di rumah (apabila anda

memiliki komputer), mesin yang digunakan adalah mesin bubut CNC virtual

yang bisa anda install sendiri dari CD yang diberikan kepada anda.

Apabila anda tidak memiliki komputer anda bisa menggunakan komputer

yang disewakan di rental komputer. Cara menginstal dijelaskan pada materi

tambahan.

Selamat belajar

Page 117: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 116

Materi Tambahan

Panduan Instalasi Program (Setup)

Mesin CNC Virtual/Simulator

Tujuan :

Setelah mempelajari materi tambahan ini siswa memiliki kompetensi :

Dapat melakukan instalasi progam mesin frais CNC virtual SSCNC

Dapat melakukan seting mesin frais CNC virtual

Page 118: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 117

Install (Setup) Program Mesin CNC Virtual/ Simulator SSCNC 6.4

(Trial Version)

Program yang akan diinstall ini adalah program trial version (berlaku hanya 6 hari sejak

diinstall, kemudian program pada hari ke 7 tidak akan bisa digunakan lagi).

Apabila memiliki program yang ada serial numbernya atau dongglenya, maka program

tersebut adalah program yang bisa dijalankan selamanya.

A. Prosedur Install program :

1. Buka folder Simulator pada CD atau flashdisk atau di hardisk

2. Klik dua kali pada file sscnc_setup_en

3. Tunggu sampai proses instalasi selesai (100%), kemudian pilih bahasa English

dengan klik OK

4. Kemudian muncul tampilan sebagai berikut

Page 119: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 118

5. Klik Next

6. Klik I Agree

7. Klik Install

Page 120: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 119

8. Tunggu sampai instalasi selesai 100 %

9. Klik Finish (Centang pada show Readme dihilangkan dulu dengan klik pada

kotak di sebelah kirinya)

Page 121: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 120

10. Apabila kedua centang dihilangkan kemudian diklik finish, maka proses instalasi

sudah selesai.

11. Setelah proses install selesai, maka akan muncul shortcut SSCNC di layar

komputer

Page 122: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 121

B. Menjalankan program simulator untuk mesin CNC dengan kontrol Sinumerik

802C atau 802S base line untuk mesin Bubut CNC

1. Klik dobel shortcut SSCNC

Shortcut SSCNC

Page 123: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 122

2. Pada pilihan CNC system pilih Sinumerik 802C/ 802SeT

3. Klik Trial

4. Klik Run, maka anda akan memperoleh Mesin Bubut CNC dengan sistem

kontrol 802C/802 Se base line sebagai berikut.

Mesin bubut Sinumerik 802 S/C

Page 124: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 123

5. Tekan X pada pada kotak kanan atas Tip of the day, kemudian tekan OK pada

kotak dialog peringatan.

6. Tampilan simulator mesin bubut CNC adalah seperti gambar berikut. Fungsi-

fungsi seperti mesin bubut CNC yang sesungguhnya, semua tombol-tombol di

simulator berfungsi sama dengan mesin yang sesungguhnya. Di sebelah kiri

adalah tampilan papan kontrol, dan di sebelah kanan adalah tampilan mesin

bubut CNC.

7. Untuk mengaktifkan mesin CNC tekan tombol K1, maka mesin frais CNC telah

siap dioperasikan untuk diaktifkan referensinya.

8. Untuk menjalankan referensi mesin CNC pada mesin CNC virtual dilakukan

dengan cara sebagai berikut :

a. Tekan tombol Jog

b. Tekan Ref Pot (reference point)

c. Tekan +Z, +X

d. Tekan spindel start kanan, kemudian tekan spindel stop.

(penjelasan secara detail lihat video mengaktifkan referensi mesin CNC

sinumerik turning). Setelah diaktifkan referensinya maka tampilan di layar

menjadi seperti gambar di bawah.

K1

Jog

REF

POT

Tomol

+Z, +X

Page 125: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 124

9. Untuk memasang Pahat, ikuti langkah berikut :

a. tekan toolbar

b. klik nama pahat yang dipilih

c. klik Add in to magazine

d. Klik Tool station 1

e. klik T01

f. klik mount tool, kemudian tunggu sampai pahat terpasang di mesin

g. untuk pahat ke 2 dan seterusnya ulangi langkah b sampai f

h. setelah selesai klik OK. Lihat gambar di bawah.

Page 126: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 125

Pahat yang telah terpasang di tempat pahat adalah sebagai berikut. Pada gambar di

bawah terlihat 3 buah pahat terpasang yaitu: pahat rata kanan di T1, pahat alur di T3

dan pahat ulir di T5. Untuk memutar rumah pahat/mengganti pahat yang aktif secara

manual tekan K4.

(prosedur lengkap pemasangan pahat dapat dilihat pada tampilan video

memasang pahat).

Page 127: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 126

10. Untuk menentukan ukuran benda kerja (lihat tampilan video menyiapkan benda

kerja), secara rinci langkahnya adalah :

a. Klik toolbar workpiece

b. Klik stock size

c. Isi ukuran benda kerja yang digunakan dengan mengganti diameter dan

panjang benda kerja. Misal kita akan memasang benda kerja diameter 40

panjang 100 mm. Maka kita isikan pada ukuran diameter dan panjang

benda kerja.

d. Klik clamp type

e. Klik replace workpiece

f. Klik OK.

Page 128: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 127

g. Gambar benda kerja diameter 40 mm dan panjang 100 mm adalah

sebagai berikut.

Page 129: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 128

Daftar Pustaka

EMCO MAIER & Co.(1988). Petunjuk Pemrograman-Pelayanan EMCO TU-3A.

Austria: EMCO Maier & Co.

EMCO MAIER Ges.m.b.H. (2009). Easy Learning,Easy Machining, Emco Industrial

Training Courseware. Diambil pada tanggal 1 Desember 2009, dari www.emco-

world.com .

MTS.(1999).Teachware CNC Technology. MTS GmbH: Berlin

Schneider,G.Jr. (2006). Cutting Tool Applications. Diambil pada tanggal 5 Juni 2006,

dari http://www.toolingandproduction.com .

Siemens.(2003). Operation and Programming 08/2003 Edition Sinumerik 802S base line,

Sinumerik 802C base line Turning. Federal Republic of Germany: Siemens AG .

Siemens.(2003). Operation and Programming 08/2003 Edition Sinumerik 802S base line,

Sinumerik 802C base line Milling. Federal Republic of Germany: Siemens AG .

Siemens. (2009). Sinutrain. Diambil pada tanggal 1 Desember 2009, dari

(www.cncdesign.com.au/product/training_sinutrain.html) .

Swansoft. (2007). Swan NC Simulation Software. Nanjing: Swan Software Technology

Co.Ltd.

Page 130: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 129

Job Sheet

Page 131: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Jobsheet Pemesinan Bubut CNC 2011

i

JOB SHEET

PEMESINAN BUBUT CNC UNTUK PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT CNC

BAGI SISWA SMK

BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK MESIN

KOMPETENSI KEJURUAN : TEKNIK PEMESINAN

Page 132: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Jobsheet Pemesinan Bubut CNC 2011

ii

Petunjuk bagi guru

Pembelajaran pemesinan bubut CNC diawali dengan mempelajari Modul

Teknik Pemesinan CNC untuk siswa SMK, dan buku referensi mengenai

mesin CNC yang digunakan. Setelah mempelajari modul tersebut siswa

diberi tugas untuk mengerjakan job sheet ini. Pada waktu siswa mengerjakan

tugas yang ada dalam job sheet ini, para siswa tetap membawa modul dan

buku referensi sebagai panduan pengoperasian mesin, panduan pembuatan

program CNC dan bahan belajar.

Tugas yang diberikan kepada siswa adalah melakukan seting, membuat

program CNC, dan mengoperasikan mesin CNC untuk membuat benda kerja

jadi sesuai gambar kerja yang ada di job sheet. Bagi guru kunci jawaban

untuk job sheet ini diberikan secara lengkap, sedangkan untuk siswa hanya

diberikan sebagian kunci jawaban.

Petunjuk bagi siswa

Sebelum mempelajari dan mengerjakan Job Sheet ini para siswa diharapkan

mempelajari :

(1) Prinsip kerja mesin CNC dari buku referensi

(2) Cara menghidupkan mesin CNC dari Modul atau cara menginstal

program mesin bubut CNC virtual dari Modul

(3) Cara mengaktifkan referensi mesin

(4) Pencekaman benda kerja

(5) Pemasangan pahat di mesin CNC

(6) Zero offset di mesin bubut CNC

(7) Membuka program CNC

(8) Menulis program CNC di mesin bubut CNC

(9) Mensimulasikan program CNC di mesin bubut CNC virtual/simulator

(10) Membuat benda kerja jadi di mesin bubut CNC.

Page 133: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Jobsheet Pemesinan Bubut CNC 2011

iii

Daftar Isi

halaman

Halaman sampul i

Petunjuk bagi guru ii

Petunjuk bagi siswa ii

Daftar Isi iii

JOB SHEET TEKNIK PEMESINAN BUBUT CNC iv

Latihan CNC No. 1 1

Latihan CNC No. 2 2

Latihan CNC No. 3 3

Latihan CNC No. 4 4

Latihan CNC No. 5 5

Latihan CNC No. 6 6

Kunci jawaban job sheet 7

Page 134: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Jobsheet Pemesinan Bubut CNC 2011

iv

JOB SHEET TEKNIK PEMESINAN BUBUT CNC

Tujuan

Setelah siswa mengerjakan tugas yang ada dalam Job Sheet ini, siswa akan

memiliki kompetensi :

(1) Menjelaskan prinsip kerja mesin bubut CNC

(2) Menjelaskan bagian-bagian utama mesin bubut CNC

(3) Mengaktifkan titik referensi mesin bubut CNC

(4) Melakukan pengaturan pergeseran titik nol (zero offset) pada mesin

bubut CNC

(5) Menulis program CNC di mesin bubut CNC

(6) Mendiskripsikan dasar- dasar pemrograman mesin bubut CNC

(7) Membuat benda kerja jadi dengan menggunakan mesin bubut CNC.

Alat dan Bahan

Alat yang diperlukan untuk mempelajari teknik pemesinan bubut CNC

adalah :

(1) Mesin Bubut CNC dengan sistem kontrol Sinumerik 802 S/C base line

(2) Komputer (Pentium 4, sistem operasi Windows XP, layar 15”)

(3) Software Mesin CNC Virtual atau Software Simulator program CNC

( SSCNC)

(4) Alat Ukur (Jangka sorong kecermatan 0,05 mm dan Micrometer

kecermatan 0,002 mm)

(5) Bahan praktik berupa Alluminium ukuran Diameter 50 mm , panjang

120 mm (12 buah)

Page 135: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Jobsheet Pemesinan Bubut CNC 2011

v

Tugas untuk siswa

(1) Buatlah program CNC untuk masing-masing gambar kerja yang ada

dalam job sheet ini !

(2) Periksa kebenaran program CNC yang anda buat dengan

menggunakan software simulator CNC (dengan menggunakan

SSCNC)!

(3) Tulislah program CNC yang anda buat di mesin bubut CNC!

(4) Lakukan seting benda kerja, pahat, dan zero offset di mesin bubut

CNC atau di mesin bubut CNC virtual (SSCNC)!

(5) Buatlah benda kerja jadi sesuai dengan gambar kerja di job sheet

dengan menjalankan program CNC yang telah dibuat !

Catatan :

Toleransi umum yang digunakan adalah ±0,1 mm atau bisa menggunakan

toleransi medium menurut ISO 2768-m

Selamat Belajar

Page 136: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Checked by

Material : Al Ø50x120

CHECKED_BY

Designed byBSENTOT

Tol ±0,1

PEMESINAN_CNC_SMK

Quant_1

LATIHAN_CNCB_NO.1

Approved by - date

APPROVED_BY_DATE FILENAME

File name

Article No./Reference

28/2/2011

LATIHAN_PEMESINAN_CNCEdition

Date

1:1

Sheet

Scale

Revision noteRevNo SignatureDate Checked

70

30∅33

∅40

∅50

Job Sheet Pemesinan Bubut CNC

1

Page 137: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Checked by

Material : Al Ø50x120

CHECKED_BY

Designed byBSENTOT

Tol ±0,1

PEMESINAN_CNC_SMK

Quant_1

LATIHAN_CNCB_NO.2

Approved by - date

APPROVED_BY_DATE FILENAME

File name

Article No./Reference

28/2/2011

LATIHAN_PEMESINAN_CNCEdition

Date

1:1

Sheet

Scale

Revision noteRevNo SignatureDate Checked

30

70

∅30

∅39

∅50

1,5x45°

Job Sheet Pemesinan Bubut CNC

2

Page 138: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Checked by

Material : Al Ø50x120

CHECKED_BY

Designed byBSENTOT

Tol ±0,1

PEMESINAN_CNC_SMK

Quant_1

LATIHAN_CNCB_NO.3

Approved by - date

APPROVED_BY_DATE FILENAME

File name

Article No./Reference

28/2/2011

LATIHAN_PEMESINAN_CNCEdition

Date

1:1

Sheet

Scale

Revision noteRevNo SignatureDate Checked

∅33

∅40

∅50

R2

R2

R2

33

75

Job Sheet Pemesinan Bubut CNC

3

Page 139: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Checked by

Material : Al Ø50x120

CHECKED_BY

Designed byBSENTOT

Tol ±0,1

PEMESINAN_CNC_SMK

Quant_1

LATIHAN_CNCB_NO.4

Approved by - date

APPROVED_BY_DATE FILENAME

File name

Article No./Reference

28/2/2011

LATIHAN_PEMESINAN_CNCEdition

Date

1:1

Sheet

Scale

Revision noteRevNo SignatureDate Checked

20

17

47

50

∅12

∅28

∅50

R5

R8

R1

120

Job Sheet Pemesinan Bubut CNC

4

Page 140: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Checked by

Material : Al Ø50x120

CHECKED_BY

Designed byBSENTOT

Tol ±0,1

PEMESINAN_CNC_SMK

Quant_1

LATIHAN_CNCB_NO.4

Approved by - date

APPROVED_BY_DATE FILENAME

File name

Article No./Reference

28/2/2011

LATIHAN_PEMESINAN_CNCEdition

Date

1:1

Sheet

Scale

Revision noteRevNo SignatureDate Checked

25

31

50

120

∅26

∅35

∅50

R5

2x45°1x45°1x45°

Job Sheet Pemesinan Bubut CNC

5

Page 141: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Checked by

Material : Al Ø50x120

CHECKED_BY

Designed byBSENTOT

Tol ±0,1

PEMESINAN_CNC_SMK

Quant_1

LATIHAN_CNCB_NO.6

Approved by - date

APPROVED_BY_DATE FILENAME

File name

Article No./Reference

28/2/2011

LATIHAN_PEMESINAN_CNCEdition

Date

1:1

Sheet

Scale

Revision noteRevNo SignatureDate Checked

25

31

50

120

R5

1x45°1x45°

M30x1.5

∅21

∅45

∅50

61

Job Sheet Pemesinan Bubut CNC

6

Page 142: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Kunci Jawaban Job Sheet

7

Kunci Jawaban Job sheet Bubut

1. Jawaban Latihan CNCB No.1

Keterangan :

Program menggunakan 2 buah pahat, yaitu pahat rata kasar dan pahat finishing.

Proses pembubutan memanjang menggunakan LCYC95. Nama kontur yang

dikerjakan L12. Sehingga di mesin dibuat dua buah program yaitu program

penyayatan benda kerja dengan nama LBBT1.MPF, dan program kontur dengan

nama L12.SPF. Program L12.SPF adalah program untuk gambar kontur yang

dibuat, untuk garis lurus menggunakan G1 dan garis melingkar dengan G2/G3.

Koordinat yang digunakan dalam membuat kontur adalah koordinat benda kerja,

dengan titik (0,0) di sumbu ujung benda kerja (lihat program L12 di bawah).

Bahan yang digunakan berukuran diameter 50 mm, panjang 120 mm. Bahan

yang dikerjakan untuk latihan adalah Alluminium.

Harap diperhatikan bahwa program CNC di bawah ini benar apabila: seting

pergeseran titik nol, tool offset, dan ukuran bahan benda kerja benar.

Program utama LBBT1.MPF

G54

G90 T1 D1 S1000 M3 F100

G00 X50 Z2

_CNAME="L12"

R105=1.000 R106=0.500

R108=1.000 R109=0.000

R110=0.500 R111=100.000

R112=80.000

LCYC95

Page 143: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Kunci Jawaban Job Sheet

8

G0 X50 Z2

G0 X70 Z30

T2

G0 X33 Z2

G1 Z-30

X40

Z-70

X50

Z-75

X54

G0 X54 Z4

G0 X70 Z20

M5 M2

Nama kontur L12.SPF (berisi bentuk kontur yang disayat)

G1 X33 Z0

Z-30

X40 Z-30

Z-70

X50

X50 Z-75

M17

2. Jawaban Latihan CNCB No.2

Page 144: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Kunci Jawaban Job Sheet

9

Keterangan :

Program menggunakan 2 buah pahat, yaitu pahat rata kasar dan pahat finishing.

Proses pembubutan memanjang menggunakan LCYC95. Nama kontur yang

dikerjakan L13. Sehingga di mesin dibuat dua buah program. Bahan yang

digunakan berukuran diameter 50 mm, panjang 120 mm. Bahan yang dikerjakan

untuk latihan adalah Alluminium.

Program utama LBBT2.MPF

G54

G90 T1 D1 S1500 F100 M3

G0 X50 Z2

_CNAME="L13"

R105=1.000 R106=0.500

R108=1.000 R109=0.000

R110=0.500 R111=100.000

R112=80.000

LCYC95

G00 70 Z20

T2

G0 X26 Z1.5

G41

G1 X27 Z0

X30 Z-1.5

Z-30

X39

X50 Z-70

Z-75

X60

G40

G00 X60 Z15

M5 M2

Program kontur L13.SPF

G1 X30 Z0

Z-30

X39

X50 Z-70

Z-75

M17

Page 145: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Kunci Jawaban Job Sheet

10

3. Jawaban Latihan CNCB No.3

Program utama LBBT3.MPF

G54

G90 T1 S1500 F100 M3

G00 X50 Z2

_CNAME="L14"

R105=1.000 R106=0.500

R108=1.000 R109=0.000

R110=0.500 R111=100.000

R112=80.000

LCYC95

G0 X80 Z15

T2 D1

G0 X29 Z1

G41

G1 X27 Z0

X29 Z0

G3 X33 Z-2 I0 K-2

G1 Z-33

X36

G3 X40 Z-35 I0 K-2

G1 Z-75

X46

G3 X50 Z-77 I0 K-2

Page 146: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Kunci Jawaban Job Sheet

11

G1 Z-79

G1 X54

G0 X60

G40

G0 X60 Z20

M5 M2

Program kontur L14.SPF

G1 X33 Z0

Z-33

X40

Z-75

X50

Z-78

M17

4. Jawaban Latihan CNCB No.4

Page 147: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Kunci Jawaban Job Sheet

12

Program utama LBBT4.MPF

G54

G90 T1 D1 F100 M3 S1500

G0 X50 Z2

_CNAME="L15"

R105=1.000 R106=0.500

R108=1.000 R109=0.000

R110=0.500 R111=100.000

R112=80.000

LCYC95

G0 X60 Z20

T2 D1 S2000 F80

G0 X8 Z2

G41

G1 X8 Z0

X10

X12 Z0 RND=1

Z-17

G1 X18 Z-20

G1 X28 Z-20 RND=5

Z-47

X34 Z-50

G1 X50 Z-50 RND=8

G1 Z-80

G1 X54

G40

G0 X80 Z30

M5 M2

Program kontur L15.SPF

G1 X12 Z0

Z-17

X18 Z-20

G3 X28 Z-25 CR=5

G1 Z-47

X34 Z-50

G3 X50 Z-58 CR=8

G1 Z-65

M17

Page 148: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Kunci Jawaban Job Sheet

13

5. Jawaban Latihan CNCB No.5

Keterangan :

Program ini menggunakan dua buah siklus, dan 3 buah pahat. Siklus yang

digunakan adalah siklus pembubutan memanjang LCYC95 dan siklus

pembuatan alur LCYC93. Pahat yang digunakan adalah pahat rata kanan, pahat

finishing, dan pahat alur (lebar 3 mm). Nama kontur untuk pembubutan

memanjang adalah L16.SPF

Program utama LBBT5.MPF

G54

G90 T1 D1 G95 F0.5 G97 S1500 M3

G0 X50 Z2

_CNAME="L16"

R105=1.000 R106=0.500

R108=1.000 R109=0.000

R110=0.500 R111=0.800

R112=0.600

LCYC95

G0 X60 Z20

T2 D1 G96 S120 LIMS=2000 G95 F0.8

G0 X27 Z2

G41

G1 X27 Z0

X35 CHF=2

Z-45

G2 X45 Z-50 CR=5

Page 149: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Kunci Jawaban Job Sheet

14

G1 X50 Z-50 CHF=1

G1 Z-65

G1 X54

G40

G0 X60 Z30

T3 G95 F0.2

G0 X39 Z-25

R100=35.000 R101=-25.000

R105=5.000 R106=0.300

R107=3.000 R108=1.000

R114=6.000 R115=4.500

R116=0.000 R117=1.000

R118=0.000 R119=5.000

LCYC93

G0 X80 Z20

M5 M2

Program kontur L16.SPF

G1 X35 Z0

Z-45

G2 X45 Z-50 CR=5

G1 X50

Z-65

M17

6. Jawaban Latihan CNCB No.6

Page 150: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Kunci Jawaban Job Sheet

15

Keterangan :

Program ini menggunakan tiga buah siklus, dan 4 buah pahat. Siklus yang

digunakan adalah siklus pembubutan memanjang LCYC95, siklus pembuatan

alur LCYC93, dan siklus pembuatan ulir LCYC97. Pahat yang digunakan adalah

pahat rata kanan, pahat finishing, pahat alur (lebar 3 mm), dan pahat ulir (sudut

ujung 60o). Nama kontur untuk pembubutan memanjang adalah L17.SPF

Program utama LBBT6.MPF

G54

G90 T1 D1 G97 S1500 G95 F0.3 M3

G0 X50 Z2

_CNAME="L17"

R105=1.000 R106=0.500

R108=1.000 R109=0.000

R110=0.500 R111=0.300

R112=0.200

LCYC95

G0 X60 Z40

T2 F.1

G0 X26 Z1

G40

G1 X26 Z0

X29.7 Z-2

Z-31

X30

Z-45

G2 X40 Z-50 CR=5

G1 X43

X45 Z-51

Z-61

X50

Z-68

X70 Z-68

G40

G0 X70 Z40

T3 S1200 F.1

G0 X34 Z-25

R100=30.000 R101=-25.000

R105=5.000 R106=0.300

R107=3.000 R108=1.000

R114=6.000 R115=4.500

R116=0.000 R117=1.000

R118=0.000 R119=5.000

LCYC93

G0 X70 Z20

Page 151: Modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli

Kunci Jawaban Job Sheet

16

T4 S700 F0.3

G0 X40 Z8

R100=29.700 R101=0.000

R102=30.000 R103=-27.000

R104=1.500 R105=1.000

R106=0.200 R109=6.000

R110=2.000 R111=0.950

R112=0.000 R113=8.000

R114=1.000

LCYC97

G0 X70 Z40

M5 M2

Program kontur L17.SPF

G1 X30 Z0

Z-45

G2 X40 Z-50 CR=5

G1 X45

Z-61

X50

Z-70

M17