Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

52
KEMKOMINFO MATERI BIMTEK (sertifkasi kompetansi dasar ) CIO Strategi dan Kebijakan Teknologi Informasi di Pemerintahan Perencanaan Strategi Sumber Daya Teknologi Informasi serta Kinerja Teknologi Informasi E-Government dan Pemanfaatan TIK bagi Pelayanan Publik Keamanan Informasi & Penjaminan Informasi Manajemen Perubahan / Proses Manajemen Proyek dan Pengadaan Manajemen Investasi TI Sektor Pemerintahan Enterprise Architecture 1

Transcript of Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

Page 1: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

1

MATERI BIMTEK (sertifkasi kompetansi dasar ) CIO

Strategi dan Kebijakan Teknologi Informasi di Pemerintahan

Perencanaan Strategi Sumber Daya Teknologi Informasi serta Kinerja Teknologi Informasi

E-Government dan Pemanfaatan TIK bagi Pelayanan Publik

Keamanan Informasi & Penjaminan Informasi

Manajemen Perubahan / Proses

Manajemen Proyek dan Pengadaan

Manajemen Investasi TISektor Pemerintahan

Enterprise Architecture

Page 2: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan

Institut Teknologi BandungInstitut Teknologi Sepuluh November

Universitas Gajah MadaUniversitas Indonesia KEMKOMINFO

SERTIFIKASI KOMPETENSI DASAR - CHIEF INFORMATION OFFICER

“OPTIMALISASI STRATEGI SUMBER DAYA INFORMASI SERA TEKNOLOGI INFORMASI”

Strategi dan Kebijakan Teknologi Informasi di Pemerintahan

Tim Penyusun Modul BimtekDan Sertifikasi Kompetensi Dasar

Government Chief Information Officer2012

MODUL 1

Nama PembicaraAsal Kelompok KeilmuanAsal FakultasAsal Institusi Alamat email pembicara

Page 3: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

3

Hasil pembelajaran Modul 1

Hasil yang diharapkan dari peserta BIMTEK mampu:

1. Memahami dasar pemikiran dari penggunaan TIK untuk mencapai MDG;

2. Mencari dan mendiskusikan contoh-contoh penerapan TIK dalam sektor-sektor kunci pembangunan, khususnya dalam pengentasan kemiskinan, pertanian, pendidikan, kesehatan, gender, pemerintahan dan penatakelolaan, serta bencana alam dan manajemen resiko;

3. Mendiskusikan tantangan-tantangan dalam penerapan TIK secara efektif untuk pembangunan; dan

4. Mendiskusikan faktor-faktor kunci dalam perancangan dan pengimplementasian TIK untuk program-program pembangunan.

Page 4: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

4

Clinger-Cohen

TIK untuk Pembangunan (TIKP)

Pemilihan Teknologi dan Konten

Model Kebijakan TIK

Penyusunan Kebijakan TIK Multistakeholder

Unsur Kebijakan TIKP

Peraturan Perundangan

Peran CIO

Agenda

Page 5: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

5

CIO merupakan posisi penting yang menjadi jembatan antara pemerintah dengan dunia swasta dan harus dapat berbicara dengan keduanya. CIO juga harus siap menghadapi perubahan yang cepat (teknologi, regulasi, kebijakan, dan politik) sambil tetap berfokus pada ruang lingkup pekerjaan.

Clinger-Cohen

Page 6: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

6

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

TIK pada dasarnya adalah alat penanganan informasi — terdiri dari seperangkat peralatan, aplikasi, dan layanan yang digunakan untuk menghasilkan, menyimpan, memroses, mendistribusikan, dan saling bertukar informasi. Termasuk didalamnya TIK “Lama” seperti radio, televisi dan telepon, serta TIK ―baru” yaitu komputer, satelit, teknologi nirkabel, dan Internet. Alat-alat yang berbeda ini sekarang dapat bekerja bersama-sama dan saling melengkapi untuk membentuk ―dunia berjaringan”, seperangkat infrastruktur masif yang menghubungkan jasa telepon, perangkat keras komputer yang terstandarisasi, Internet, radio dan televisi, yang menjangkau setiap sudut bumi ini

Page 7: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

7

TIKP bukan hanya tentang membangun industri atau sektor ekonomi, TIK tetapi juga mencakup penggunaan TIK untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan juga pertumbuhan sosial dan politik.

Penggunaan TIK untuk pembangunan membutuhkan dorongan kebijakan publik yang proaktif. Kebijakan – “rencana aksi yang seksama sebagai

pedoman pengambilan keputusan dan untuk mencapai hasil yang rasional.”

Kebijakan publik - “Rangkaian aksi atau non-aksi yang dipilih oleh otoritas publik untuk mengatasi masalah.”

TIK untuk Pembangunan (TIKP)

Page 8: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

8

Konvergensi

Bergabungnya berbagai teknologi telekomunikasi seperti media, teks, audio, grafis, animasi, dan video sedemikian rupa sehingga semuanya tersedia dalam sebuah platform bersama dengan tetap memungkinkan pengguna untuk memilih menggunakan beberapa media yang dikombinasikan maupun secara terpisah sesuai keinginan masing-masing.

Campuran dan gabungan berbagai disiplin—konvergensi ilmu-ilmu keteknikan dengan ilmu-ilmu sosial dan prilaku.

Page 9: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

9

Konvergensi

Pengenalan TIK membutuhkan perubahan sosial dan budaya yang signifikan dalam organisasi yang telah terstruktur untuk memisahkan fungsi dan tanggung jawab.

Konvergensi atau aliansi nasional yang mencakup pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dibutuhkan untuk memaksimalkan peluang yang diciptakan oleh lingkungan baru yang dimotori TIK untuk pembangunan nasional.

Konvergensi berarti bergabungnya berbagai teknologi telekomunikasi seperti media, teks, audio, grafis, animasi, dan video sedemikian rupa sehingga semuanya tersedia dalam sebuah platform bersama dengan tetap memungkinkan pengguna untuk memilih berinteraksi dengan kombinasi berbagai media.

Page 10: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

10

Pemilihan Teknologi

Apakah teknologi mudah disediakan? Apakah kondisi fisik memungkinkan bagi teknologi yang dipilih (misal, listrik)?

Langkah apa yang diambil untuk menjamin akses? Dimanakah pusat teknologi diletakkan? Apakah lokasi tersebut secara fisik dan sosial cocok dan aman bagi kelompok yang ditargetkan, terutama perempuan, untuk datang dan pergi tanpa membutuhkan banyak usaha dan tidak mengganggu tanggung jawab mereka yang banyak?

Siapa yang memiliki dan mengendalikan akses ke teknologi?

Berapakah harga dari teknologi yang dipasang dalam artian pembiayaan dan usaha bagi lembaga dan bagi pengguna? Apa sajakah yang menjadi opportunity costs?

Seberapa mudahkah teknologi itu digunakan?

Apakah teknologi tersebut interaktif? Bagaimana interaktivitas itu dibangun?

Page 11: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

11

Pemilihan Teknologi

Apakah teknologi tersebut portable? Dapatkah dia digunakan kapan saja, dimana saja, atau apakah dia terikat tempat dan waktu, misalnya seperti televisi?

Seberapa mudahkah untuk memasang, merawat, memodifikasi, dan memperbaharui teknologi tersebut? Siapa yang bertanggug jawab untuk menjalankan fungsi-fungsi ini?

Page 12: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

12

Pemilihan Konten

Siapakah penggunanya dan apakah kebutuhan mereka — misalkan, bagaimana profil penggunanya termasuk kebutuhan, tingkatan, dan gaya belajar mereka? Untuk siapakah konten tersebut cocok digunakan?

Isu apakah — sosial, budanya, ekonomi, agama, bahasa, dan gender — yang ingin ditanggapi oleh konten?

Apakah konten relevan bagi masyarakat? Sebagai contoh, apakah relevan terhadap kebutuhan perempuan? Apakah dia dikembangkan secara lokal? Dan peran apa yang dimiliki wanita dalam mengembangkan konten mereka sendiri?

Bagaimana konten tersebut diatur? Apakah konten tersebut akurat dan up-to-date?

Page 13: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

13

Pemilihan Konten

Bagaimana teknologi tersebut dimodifikasi untuk memudahkan pengguna dalam memperhatikan, menggunakan, dan mengerti kontennya?

Apakah pembelajaran kelompok dan individual didukung atau termasuk didalamnya?

Apakah konten memberi semangat, mempromosikan dan memfasilitasi interaktivitas dan umpan balik?

Sistem pendukung seperti apa, misalkan fasilitator dan materi pembelajaran, yang telah diikutsertakan dan disediakan?

Mekanisme apa saja yang tersedia untuk perbaikan dan modifikasi konten?

Page 14: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

14

Kebijakan publik adalah apa yang diartikulasikan dalam keputusan dan dokumen termasuk juga apa yang diterapkan oleh pemerintah.

Pembuatan kebijakan publik tidak muncul dalam “kekosongan”Kebijakan baru selalu dibuat dalam batasan-batasan

dari kebijakan yang sudah ada.Intervensi kebijakan disusun secara institusional,

artinya mereka berlandaskan pada, dan harus memperhitungkan, struktur yang lebih dalam dari ‘multiple enterprises’.

Solusi terbaik yang dapat diterima oleh semua stakeholdersKebijakan yang ada selalu menggambarkan

keseimbangan kekuatan dalam pemerintahan. Kebijakan publik juga dapat berakibat yang tidak

diharapkan

Pengembangan Kebijakan TIKP – Model Kebijakan TIK

Page 15: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

15

Pengembangan Kebijakan TIKP – Model Kebijakan TIK

Best Practices for Telecommunications Reform• Pemerintah seharusnya tidak menjadi penyedia

layanan telekomunikasi.... Peranan pemerintah adalah menjadi penanggungjawab perencanaan, strukturisasi, dan pengaturan.

• Keberhasilan usaha akses universal akan sangat bergantung pada suksesnya privatisasi dan persaingan. Faktor keuntungan yang paling signifikan dari investasi rural lebih terkait pada variabel kebijakan (khususnya interkoneksi dan tarif) ketimbang variabel risiko dan keuangan.

• Diperlukan pengatur (regulator) yang independen, punya dana cukup dan kompeten dari sisi teknis, untuk memberikan lisensi, mendorong kompetisi, dan melindungi kepentingan publik.

Page 16: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

16

Pasar itu penting; pasar membantu pengalokasian sumber daya, memastikan sumber daya tersebut tersebar merata, yang sangat penting ketika sumber daya tersebut langka... [tetapi] sama pentingnya... [adalah] memperkuat pemerintah dan menetapkan, untuk setiap negara karena tiap negara mencapai tingkat pengembangannya masing-masing bagaimana bentuk kerja sama antara pemerintah dan pasar

Pengembangan Kebijakan TIKP – Model Kebijakan TIK

Page 17: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

17

Latihan

Buat kelompok kecil beranggotakan tiga sampai empat orang dan diskusikan kombinasi TIK mana (termasuk didalamnya TIK lama dan baru) yang paling bermanfaat dalam menyampaikan pelayanan, dan meningkatkan partisipasi sosial diantara kelompok populasi berikut (pilih salah satu):

a. Petani

b. Wanita di pedesaan

c. Anak-anak di desa terpencil

d. Pemuda putus sekolah

Jelaskan dengan ringkas layanan apa saja yang menurut Anda harus diberikan (misalkan, pelayanan kesehatan, pendidikan, akses ke sumber pengetahuan), dan jelaskan alasan pilihan TIK Anda untuk menyampaikan pelayanan kepada kelompok populasi yang Anda pilih

Page 18: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

18

Peran LSM (menurut ADB)Salah satu kekuatan LSM adalah menjembatani komunitas

dan merespon kebutuhan lokal.

NGO menggunakan pendekatan inovatif untuk pembangunan, membantu memastikan proyek terimplementasi sesuai dengan yang diharapkan, memelihara kelanjutan proyek, menyokong peningkatan transparansi dan tata kelola yang baik, dan menyuarakan golongan marginal dan/atau lemah

Post Washington Consensus

Kosakata dalam paradigma kebijakan baru... termasuk masyarakat madani, pembangunan institusi, jaringan keselamatan, dan khususnya tata kelola, akan ditambahkan ke terminologi konvensional Washington seperti ‘pasar terbuka’, ‘deregulasi’, ‘liberalisasi’ dan ‘penyesuaian struktur’.

Pengembangan Kebijakan TIKP – Model Kebijakan TIK

Page 19: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

19

World Summit on the Information SocietyKebijakan yang menciptakan iklim yang mendukung

kestabilan, prediktabilitas dan persaingan sehat di semua tingkat perlu dikembangkan dan diimplementasikan dalam cara yang tidak hanya menarik investor swasta untuk pengembangan infrastruktur TIK tetapi juga memungkinkan universal service obligations dapat dicapai di area-area dimana kondisi pasar tradisional tidak bekerja.

Pemerintah, dan juga sektor swasta, masyarakat madani, PBB, dan organisasi internasional lainnya memiliki peranan dan tanggung jawab penting pada pembangunan Masyarakat Informasi dan, tentunya, dalam proses pengambilan keputusan. Membangun Masyarakat Informasi yang berpusat pada masyarakat adalah usaha bersama yang membutuhkan kerjasama dan kemitraan diantara semua stakeholder.

Pengembangan Kebijakan TIKP – Penyusunan Kebijakan TIK Multi-

stakeholder

Page 20: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

20

Stakeholder adalah “setiap orang yang secara signifikan memengaruhi atau terpengaruhi oleh aktivitas pengambilan keputusan orang lain.”

Kemitraan multi-stakeholder: Memajukan inklusifitas dan keseimbangan dalam

kebijakan dan implementasi TIK; Memperluas kemampuan analisis untuk

menghadapi isu kebijakan TIK; Memajukan mobilisasi dan partisipasi masyarakat

umum; Memajukan pengembangan rencana aksi yang

terfokus dan holistik; Memupuk usaha berbagi keterampilan dan

inovasi; Menyediakan platform penting untuk melatih ahli-

ahli baru; Menciptakan keseimbangan antara orientasi

pasar dan orientasi pengembangan;

Pengembangan Kebijakan TIKP – Penyusunan Kebijakan TIK Multi-

stakeholder

Page 21: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

21

Pengembangan Kebijakan TIKP – Penyusunan Kebijakan TIK Multi-

stakeholder

Kemitraan multi-stakeholder dimana

Pemerintah dapat menciptakan kebijakan, peraturan, anggaran, dan pembangunan kapasitas yang diinginkan.

Sektor swasta dapat membangun infrastruktur dan berinvestasi dalam pelayanan

Masyarakat sipil dapat bekerja dengan komunitas

Komunitas dapat memiliki dan mengendalikan inisiatif

Page 22: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

22

Mendorong tata kelola yang baik karena kemitraan memberikan kesempatan bagi kelompok berbeda untuk mengidentifikasi konflik, kesenjangan dan kesamaan diantara kebijakan dan program mereka masing-masing, dan untuk memperbaiki kelanjutan kerjasama mereka;

Memungkinkan partisipan untuk memperkuat sumber daya finansialnya;

Memotivasi baik para pemimpin dan yang tertinggal – mengingat, kemitraan menciptakan platform untuk mendorong mereka yang komitmennya terbatas dan untuk menghadirkan aktor-aktor progresif bersama-sama;

Memupuk kepemilikan dan komitmen akan tindakan; dan

Membantu mengembangkan kepercayaan antar kelompok yang biasanya saling mencurigai dan bermusuhan.

Pengembangan Kebijakan TIKP – Penyusunan Kebijakan TIK Multi-

stakeholder

Page 23: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

23

Analisis stakeholder “mengacu pada sekumpulan perangkat untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan stakeholder berdasarkan atribut, hubungan, dan kepentingan yang terkait pada isu atau sumber daya yang ada.”

Dalam melakukan analisis stakeholder, langkah-langkah yang perlu diperhatikan: Identifikasi tujuan utama dari analisis.Membangun pemahaman akan sistem dan pembuat keputusan

dalam sistem. Identifikasi stakeholder utama. Investigasi kepentingan, karakteristik dan keadaan stakeholder.Identifikasi pola dan konteks interaksi antar stakeholder.Menetapkan pilihan-pilihan untuk manajemen.

Pengembangan Kebijakan TIKP – Penyusunan Kebijakan TIK Multi-

stakeholder

Page 24: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

24

Aktivitas kelompok: Identifikasi para stakeholder

Kelas dibagi dalam kelompok

Setiap kelompok akan melakukan analisis stakeholder untuk salah satu proyek TIKP berikut:

e-Health atau Telemedicine

e-Learning atau TIK untuk Pendidikan

e-Agriculture atau TIK untuk Pembangunan Desa

TIK dan Sumber Daya Alam

Pengembangan Kebijakan TIKP – Penyusunan Kebijakan TIK Multi-

stakeholder

Page 25: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

25

Beberapa faktor kunci yang berdampak pada

kesuksesan/kegagalan

Kejelasan mengenai hasil dan tujuan pembangunan

Dikendalikan permintaan, bukan penawaran

Sensitif terhadap kondisi dan keterbatasan lokal,

termasuk diantaranya infrastruktur, akses, relevansi

dan bahasa, kekuatan dan kesinambungan

Berorientasi proses, bukan dikendalikan oleh durasi

atau hanya sekedar mencapai target

Perubahan organisasi, tingkah laku dan sistematis

adalah faktor kunci

Page 26: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

26

UNSUR KEBIJAKAN TIKP

Page 27: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

27

Unsur-unsur Kebijakan TIKP

Sasaran utama kebijakan nasional TIKP adalah untuk menyeimbangkan manfaat dan risiko dari perluasan penggunaan TIK yang konsisten dengan tujuan pembangunan nasional.

Membangun kebijakan nasional TIK bukanlah sebuah aktivitas sekali saja.

KoreaBasic Informatization Promotion Plan (1996 – 2000)

dengan visi untuk mencapai tingkatan informatisasi tingkat dunia di tahun 2010;

Cyber Korea 21 (1999-2002) dengan visi membangun masyarakat berbasis pengetahuan yang terdepan;

E- Korea vision 2007 (2002-2007) dengan visi Build e-Korea as the global leader.

Broadband IT Korea Vision 2007

Page 28: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

28

Teknologi apapun tidak akan cukup jika orang-orang tidak memahami bagaimana cara memanfaatkannya secara efektif dalam kehidupan atau pekerjaan mereka. Penting bagi orang-orang untuk memahami potensi lebih luas

dari teknologi, sehingga pemakai mampu untuk menginovasi diri mereka dan menggunakan teknologi dengan kreatif yang mungkin tidak diimpikan oleh proyek atau kebijakan.

Dua isu umum: Memastikan bahwa semua warga negara mempunyai

kemampuan dasar untuk berhasil di Era Informasi.

Mengembangkan keahlian TIK spesialis sehingga sektor TIK negara dan ekonomi pada umumnya berkembang secara terus menerus.

Unsur-unsur Kebijakan TIKP – Pengembangan Kapasitas Manusia

Page 29: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

29

Keberhasilan dalam masyarakat informasi membutuhkan keterampilan yang berbeda dengan keterampilan yang dibutuhkan di masyarakat industri.

Keterampilan Literasi TIK Standar Nasional Inggris untuk orang dewasa: kemampuan

membaca, menghitung, dan TIK

‘Keterampilan abad 21' Kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, literasi

informasi, keterampilan berkomunikasi, dan keterampilan berpikir lainnya yang lebih tinggi

Unsur-unsur Kebijakan TIKP – Pengembangan Kapasitas Manusia

Page 30: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

30

TIK dalam Pendidikan – Yang kita ketahui TIK dapat memberdayakan guru dan murid, mendorong perubahan dan membantu pengembangan keterampilan abad 21.

Tetapi TIK jarang dianggap sebagai pusat proses pembelajaran (bahkan di negara–negara OECD).

Do not put technology before education. Dampak positif TIK dalam pendidikan lebih terlihat saat dihubungkan ke pedagogi.

TIK kurang efektif (atau bahkan mungkin tidak efektif) saat tujuan penggunaannya tidak jelas.

Terjadi perbedaan pandangan antara pedagogi ‘baru’ dan ujian terstandarisasi dengan yang tradisional.

Ketidakcocokan antara metode yang digunakan untuk mengukur dampak dengan jenis pembelajaran yang dilakukan.

Pengguna percaya bahwa TIK memberikan perbedaan positif.

Unsur-unsur Kebijakan TIKP – Pengembangan Kapasitas Manusia

Page 31: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

31

MEMBANGUN KETERAMPILAN TIK SPESIALISTotal kebutuhan profesional dalam industri suplai TIK

diramalkan terus naik tajam mencapai sekitar 17 juta di tahun 2010.

Permintaan profesional di sektor pengguna TIK akan meningkat lebih cepat sampai 73 juta di tahun 2010.

'HOT SKILLS' di tahun 2010 adalah: enterprise architecture, kepemimpinan proyek, rekayasa ulang proses bisnis, perencanaan, penganggaran, dan penjadwalan proyek, third-party provider manager, analisis sistem, perancangan sistem, perancangan jaringan, audit sistem, perencanaan dan manajemen keamanan TI, dan storage administrator

'COLD SKILLS‘: pemrograman, routine coding, pengujian sistem, support dan helpdesk, dan legacy skills http://www.computerworld.com/action/article.do?

command=viewArticleBasic&articleId=112360&pageNumber=3

Unsur-unsur Kebijakan TIKP – Pengembangan Kapasitas Manusia

Page 32: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

32

MEMBANGUN KETERAMPILAN TIK SPESIALIS - Peran pemerintah

Kontrol tegas pada mutu pendidikan yang diberikan dengan pemantauan terus menerus akan kurikulum pendidikan TIK dan pedagoginya, melalui otoritas nasional;

Pendirian pusat sertifikasi keterampilan nasional dan regional yang mengikuti pola ujian seorang akuntan tersertifikasi (yang harus lulus untuk dapat menerima sertifikasi untuk praktek); dan

Interaksi yang terus menerus antara industri TIK, pemerintah dan institusi pendidikan dalam rangka mengembangkan dan merancang kursus yang mengajarkan keterampilan dan pengetahuan TIK yang sesuai, termasuk keterampilan kognitif.

Unsur-unsur Kebijakan TIKP – Pengembangan Kapasitas Manusia

Page 33: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

33

Tiga area: Pabrik TIK atau Perangkat Keras

Sektor pabrik perangkat keras TIK adalah sektor industri pabrikan yang paling besar dan paling cepat perkembangannya di dunia

Sebagian besar perkembangan terjadi di negara-negara industri baru di Asia.

OffshoringPengembangan Piranti Lunak Global

Contact Centers, Business Process Outsourcing (BPO)

Industri Konten Dijital

Unsur-unsur Kebijakan TIKP – Membangun Industri TIK

Page 34: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

34

Industri Konten Digital konvergensi konten tradisional, media dan hiburan, piranti

lunak dan multimedia, serta perangkat keras elektronik dan telekomunikasi.

Diantaranya efek visual dan animasi (termasuk virtual reality dan produk tiga dimensi), multimedia interaktif (seperti situs web, CD-ROM), permainan komputer (termasuk yang online), multimedia untuk pendidikan (e-learning), dan produksi TV dan film dijital, dan pasca-produksi TV dan film.

Pendapatan permainan komputer di tahun 2001 melebihi penjualan tiket film box office dan mendekati pendapatan global industri rekaman musik.

Unsur-unsur Kebijakan TIKP – Membangun Industri TIK

Page 35: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

35

Pendekatan Penerapan TIK

Terdapat dua pendekatan untuk penerapan TIK. Pertama ialah langsung dan menargetkan sasaran utama dan menggunakan TIK untuk secara langsung menghubungkannya dengan penyedia layanan. Kedua ialah tidak langsung dan mendukung — misalnya menargetkan pengembangan kebijakan, infrastruktur, konten, dan sistem pendukung, yang kelak diharapkan membantu pihak yang menjadi sasaran utama.

Page 36: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

36

Dampak Peraturan Perundanganbagi Lingkungan TI Pada Organisasi Pemerintahan

Page 37: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

37

Aneka Peraturan Perundangan

Inpres Kebijakan Strategis Pengembangan E-Government, No. 3 Tahun 2003

UU Informasi & Transaksi Elektronik, no.11 tahun 2008

UU Keterbukaan Informasi Publik, no.14 tahun 2008

UU Pelayanan Publik, no.25 tahun 2009

PP Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, no.60 tahun 2008

Page 38: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

38

Dampak UU no.11 / 2008Informasi & Transaksi Elektronik

Harus hati-hati dalam mengelola sistem informasi elektronik, esensinya keamanan komputer harus diperhatikan

Netralitas teknologi

Pidana komputer: pembajakan, pornografi, hacking, SARA, dsb.

Pengakuan atas data elektronik, asal ada jaminan keutuhan/keotentikan. Termasuk kontrak dan transaksi elektronik

Pengakuan terhadap digital signature

Aneka asumsi dasar dalam dunia maya equivalen dengan hukum perdata

Page 39: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

39

Dampak UU no.14 / 2008Keterbukaan Informasi Publik

Berdampak pada apa yang sebaiknya ditampilkan pada website, agar publik bisa akses langsung tanpa harus merepotkan meminta (request) ke pejabat terkait (khusus informasi non-rahasia)

Page 40: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

40

Dampak UU no.25 / 2009Pelayanan Publik

Sistem Informasi & TI harus cukup handal untuk bisa melayani kebutuhan pelayanan masyarakat

Kehandalan pihak ketiga (vendor) yang memberikan layanan TI harus bisa diuji dan diperiksa, agar layanan publik tidak terputus

Penciptaan model pelayanan masyarakat yang baru, yang memanfaatkan saluran-saluran digital baru untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas pelayanan

Page 41: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

41

Dampak PP.60 / 2009Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Apakah unit TI bisa membantu administrasi keuangan lembaga agar laporan keuangannya bisa akurat dan bisa dipercaya?

Apakah unit TI bisa membangun sistem aplikasi komputer yang membantu pengendalian proses kerja satuan kerja, sehingga mengurangi resiko (bahkan potensi korupsi), sehingga laporan keuangan lembaga bisa menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)?

Page 42: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

42

Dampak Standar Internasional

Page 43: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

43

Dampak standar internasional

ISO 20000 Berikan jaminan layanan yang tidak terputus, dan dapat

dipercaya kehandalannya

ISO 27001 Amankan lingkungan TI organisasi

ISO 38500 Harus ada tata kelola TI yang jelas: siapa bertanggung

jawab thdp apa, ada rencana, penjaminan sistem, kepatuhan hukum, dsb.

Page 44: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

44

Peran Chief Information Officer

Disarikan dari:“Managing IT Function” (Gottschalk, 2004)

Page 45: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

45

Definisi menurut Gottschalk

CIO dapat didefinisikan sebagai “pejabat (eksekutif) tertinggi TI yang umumnya menunjukkan peran manajerial”

CIO dalam tugasnya harus memiliki: komunikasi yang efektif dengan manajemen puncak,

perspektif korporasi yang luas dalam mengelola sumber daya informasi,

Memberi kontribusi pada strategi organisasi, dan

tanggung jawab untuk perencanaan IT untuk mengatasi lingkungan yang dinamis.

Page 46: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

46

Siapa yang bisa disebut CIO? (menurut Gottschalk)

Pejabat tertinggi bidang teknologi informasi Melapor tidak lebih dari dua tingkat dari pimpinan

tertinggi organisasi Bertanggung jawab pada pengelolaan: sistem

informasi, operasi komputer, telekomunikasidan jaringan, otomatisasi kantor, komputasi end-user, help desk, perangkat lunak komputer dan aplikasi

Memiliki tanggung jawab untuk strategis IS / IT perencanaan.

Page 47: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

47

Kenapa CIO penting?CIO dibaca: “pimpinan unit TI”

Pertama, akuntabilitas meningkat ketika seorang eksekutif tunggal yang bertanggung jawab untuk kebutuhan pengolahan organisasi.

Kedua, adanya posisi CIO memfasilitasi kesenjangan antara strategi organisasi dan IT, yang telah lama dianggap masalah

Page 48: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

48

Apa masalah yang dihadapi oleh CIO (Earl & Feeny, 1994)?

“CIO memiliki pekerjaan sulit menjalankan fungsi dapak organisasi yangmenggunakan banyak sumber daya, tetapi sulit memberikan bukti yang bisa terukur nilainya.

Supaya unit TIK dianggap sebagai ‘aset’ oleh organisasi, CIO harus menganggap pekerjaan mereka sebagai pekerjaan untuk menciptakan nilai tambah di bidang-bidang (segmen) tertentu dari organisasi.”

Page 49: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

49

CIO Roles in Different Area

Page 50: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

50

Kepemimpinan Eksekutif TIMenurut Computer Science Corporation (1996)

Sebagai Arsitek Utama: kemungkinan masa depan desain untuk bisnis

Pemimpin Perubahan: mengelola sumber daya untuk mencapai implementasi yang optimal di masa depan.

Pengembang Produk : membantu menentukan posisi perusahaan dalam era digital.

Provokator Teknologi : memasukkan TI dalam strategi bisnis

Pelatih (edukator) orang-orang lain dalam organisasi

Page 51: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

51

Masalah dengan CIO?

CIO mungkin tidak benar-benar memiliki pengaruh yang strategis pada manajemen puncak

CIO pengaruhnya sedikit pada masalah operasional dan taktis dari pengguna

Harapan yang terlalu tinggi bahwa sistem komputer strategis yang baru tidak dapat direalisasikan oleh CIO

Page 52: Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012

KEMKOMINFO

52

TERIMA KASIH

Alamat kontak penyelenggara :Puslitbang Literasi dan Profesi SDM Kominfo

Jln Medan Merdeka Barat 9 Jakarta 10110Tlp : 021 3856068 Email : [email protected]