MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

15
MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN Science Center Universitas Brawijaya

description

MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN. Science Center Universitas Brawijaya. Besaran dan Satuan. Besaran adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai, segala sesuatu yang dapat dinyatakan dengan angka. Dalam fisika besaran dibedakan menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Page 1: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

MODUL-1PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Science CenterUniversitas Brawijaya

Page 2: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Besaran dan Satuan Besaran adalah segala sesuatu yang

mempunyai nilai, segala sesuatu yang dapat dinyatakan dengan angka.

Dalam fisika besaran dibedakan menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

Page 3: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Besaran Pokok dan Turunan Besaran Pokok : besaran yang digunakan

sebagai dasar mendefinisikan besaran lain atau besaran yang satuannya telah ditentukan terlebih dahulu, Besaran Pokok pada dasarnya dapat ditentukan secara bebas, namun kebebasannya yang ada akan menyebabkan besaran fisika tidak unik dan akan menimbulkan kerumitan dalam hal satuan dan dimensinya. Ada 7 besaran pokok.

Page 4: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Besaran Pokok

Sudut Datar Radian RadSudut Ruang steradian sr

Page 5: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Besaran Turunan Besaran Turunan: besaran yang

diturunkan dari besaran pokok atau besaran yang didefinisikan atas dasar besaran pokok yang telah dipilih.

Sistem Satuan : ada beberapa jenis sistem satuan, tetapi yang digunakan dalam konvensi internasional adalah Sistem Satuan International (Sistem SI).

Page 6: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Satuan Turunan SI:

Page 7: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Awalan Satuan

Page 8: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Cara Penulisan Ilmiah

Bilangan Notasi Limiah

250000000000 2,5 x 1011

352000000 3,52 x 108

111.000 1,11 x 105

750 7,5 x 102

0,25 2,5 x 10-1

0,0000678 6,78 x 10-5

0,000000000233 2,33 x 10-10

Page 9: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

DIMENSI Besaran pokok maupun turunan dapat

dituliskan dimensi. Kegunaan menentukan dimensi atau besaran

adalah :1. Bahwa dimensi dapat dipergunakan untuk

mengungkapkan adanya kesamaan antara dua besaran. Bila dimensi dua besaran sama , maka kedua besaran itu dapat diberi satuan sama

2. Untuk menentukan tepat atau tidaknya suatu persamaan (analisa dimensi).

Page 10: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Dimensi

Page 11: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Pengukuran.

Penyampaian informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengukuran dituliskan dalam bentuk :

X = Y Z dimana :

X – suatu besaranY – menyatakan nilai atau harga

besaran dalam angkaZ – merupakan satuan besaran X

Page 12: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Definisi-definisi (khusus Mekanika): Massa (kilogram) : sebagai massa suatu

silinder logam terbuat dari Platina-Iridium yang tersimpan pada lembaga International tentang berat dan ukuran di Serves, Perancis.

Ukuran silinder Platima_Iridium yangtersimpan di Serves mempunyai diameter 3,9 cm dan tinggi 3,9 cm.

Satuan lain adalah satuan massa atom1 u = 1,661 x 10-27 kg

Page 13: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Definisi-definisi :

Waktu (detik) : Satu detik adalah waktu yang diperlukan oleh satu atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9 192 631 770.

Panjang (meter). Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang vakum selama 1/(299 792 458) detik

Page 14: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Cara pengukuran kecepatan cahaya

Cermin

Sumber Cahaya

Cermin Perak

Page 15: MODUL-1 PENGUKURAN, BESARAN dan SATUAN

Sumber cahaya datang ke cermin perak yang bersifat dapat memantulkan dan meneruskan cahaya. Sinar yang dipantulkan bergerak meklewati lubang pada roda bergigi yang berputar cepat sekali menuju cermin pemantul. Kemudian sinar ini dipantulkan balik menuju roda bergigi. Jika saat kembali sinar tersebut mengenai gigi dari roda itu (bukan lubangnya), maka pengamat tidak akan melihat sinar pantul. Dengan mengetahui jarak dari roda ke cermin pemantul dan kecepatan putar roda itu, kita dapat menghitung kecepatan cahaya.