Modul 1 Bab I-selesei6

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam dunia industri sangat di perlukan keterampilan untuk pembuatan produk, dalam pembuatan produk terdapat beberapa tahapan, mulai dari pembuatan desain, pemilihan bahan, pengukuran bahan sesuai dengan desain, kemudian setelah itu dilakukan proses pemotongan bahan, setelah itu dilakukan pembuatan pola, langkah terakhir setelah produk jadi adalah proses inspeksi, dimana bertujuan untuk menganalisa tingkat kecacatan pada produk tersebut., Namum setelah produk tersebut sudah jadi, maka produk tersebut tidak bisa angsung di jual ke pasaran, melainkan harus dilakukan pengukuran kualitasnya terlebih dahulu. Didalam dunia industri terdapat beberapa metode untuk pengukuran kualitas produk, salah satu yang paling umum adalah metode seven tools, untuk metode ini terdapat 2 versi, yaitu basic seven tools dan new seven tools, dalam praktikum ini yang digunakan adalah metode basic seven tools terdapat beberapa metode diantaranya adalah check sheet, diagram paretto, histogram, stratifikasi,tulang ikan, scatter, control chart. namun di sini yang di gunakan hanya 1

Transcript of Modul 1 Bab I-selesei6

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDidalam dunia industri sangat di perlukan keterampilan untuk pembuatan produk, dalam pembuatan produk terdapat beberapa tahapan, mulai dari pembuatan desain, pemilihan bahan, pengukuran bahan sesuai dengan desain, kemudian setelah itu dilakukan proses pemotongan bahan, setelah itu dilakukan pembuatan pola, langkah terakhir setelah produk jadi adalah proses inspeksi, dimana bertujuan untuk menganalisa tingkat kecacatan pada produk tersebut.,Namum setelah produk tersebut sudah jadi, maka produk tersebut tidak bisa angsung di jual ke pasaran, melainkan harus dilakukan pengukuran kualitasnya terlebih dahulu. Didalam dunia industri terdapat beberapa metode untuk pengukuran kualitas produk, salah satu yang paling umum adalah metode seven tools, untuk metode ini terdapat 2 versi, yaitu basic seven tools dan new seven tools, dalam praktikum ini yang digunakan adalah metode basic seven tools terdapat beberapa metode diantaranya adalah check sheet, diagram paretto, histogram, stratifikasi,tulang ikan, scatter, control chart. namun di sini yang di gunakan hanya histogram diagram paretto, namun di tambah lagi dengan FPC.Dalam praktikum modul 1 ini membahas tentang basic seven tools, dimana metode ini digunakan untuk mengukur tingkat kecacatan dari produk puzzle yang sudah di buat pada tugas pendahuluan praktikum, dalam penggunaan metode ini membutuhkan data variabel dan atribut. Adapun data variabel meliputi ukuran dari kepingan-kepingan komponen puzzle yang sudah di potong sesuai dengan gambar desain yang telah di buat. Kemudian untuk data atribut meliputi jumlah produk yang di inspeksi dan produk yang tidak sesuai inspeksi. dari data-data tersebut nantinya akan di buat histogram dan diagram paretto, dimana bertujuan untuk mengetahui tingkat kecacatan dari produk puzzle yang telah di buat.

1.2 Tujuan PraktikumAdapun dalam pelaksanaan praktikum pada modul 1 ini mempunyai tujuan sebagai berikut :1. Mengidentifikasi karakteristik kualitas2. Mengidentifikasi jenis cacat produk : cacat variabel dan cacat atribut3. Membuat lembar pencacatan data (check sheet)4. Melakukan pengambilan (pencatatan) datakualitas produk5. Melakukan plotting data dengan histogram dan diagram pareto menggunakan bantuan perangkat lunak (Minitab)6. Melakukan analisa grafik histogram dan diagram pareto

1.3 Manfaat Praktikum1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi karakteristik kualitas maupun kecacatan dari produk yang telah di buat.2. Mahasiswa mampu menggunakan perangkat lunak /software dalam melakukan pengendalian kualitas produk.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Seven Basic ToolsAlat atauToolsadalah salah satu kekuatan dalam manajemen kualitas. Alat membantu kita bekerja lebih efisien dan efektif, tergantung dari apa yang bisa dibantu dengan alat tersebut. Kita membutuhkan informasi yang lebih terstruktur dan mudah dipahami dari sebuah koleksi data.Untuk keperluan tersebut diperlukan alat yang dapat membantu kita mengolah data. Dalam konteks Manajemen Kualitas, alat yang dapat digunakan untuk membantu mewujudkan kualitas dikenal dengan nama Seven Basic Tools of Quality, dan Seven New Tools of Quality yang masing-masing dilengkapi dengan Seven Steps Methodology atau bila digabung dikenal dengan nama 7 basic tools dan 7 new toolsdalam metodologi 7 langkah.Tujuh alat manajemen kualitas muncul terinspirasi oleh 7 senjata terkenal dari Benkei. Benkei adalah adalah seorang prajurit Jepang dan biarawan (shei). Dia digambarkan sebagai seorang prajurit yang memiliki kemampuan tinggi dalam mengunakan 7 jenis senjata dan loyal. 7 basic tools dan 7 new tools dalam metodologi 7 langkah adalah alat-alat bantu yang bermanfaat untuk memetakan lingkup persoalan, menyusun data dalam diagram-diagram agar lebih mudah untuk dipahami, menelusuri berbagai kemungkinan penyebab persoalan dan memperjelas kenyataan atau fenomena yang otentik dalam suatu persoalan.New 7 toolsatau dikenal juga dengan 7 management tools mulai diperkenalkan sekitar tahun 1970-an. Tujuan awalnya adalah untuk mengembangkan teknik-teknik pengendalian kualitas dengan menggunakan pendekatan desain.New 7 tools ini dikembangkan untuk dapat mengorganisasikan data-data verbal secara terstruktur. Berbeda dengan basic 7 tools yang digunakan untuk mengorganisasikan data numerik. Penggunaan new 7 tools ini tidak bertentangan dengan basic 7 tools, melainkan saling mendukung.Seven Basic Tools of Qualityterdiri dari beberapa jenis alat yang lebih bersifat eksploratif kuantitatif. Alat-alat tersebut yakni:a. Check sheet*/ Check List/ Tally Chartb. Histogram,c. ScatterDiagram,d. Pareto Diagram,e. Strattification Diagram dengan alternative flowchart atau runchart;f. Fish Bone Diagram*,g. Control Chart/ Grafik(Arifin, Muhammad. 2009)

2.1.1 Check sheetLembar pengamatan merupakan bentuk yang sederhana yang dirancang untuk memungkinkan penggunanya mencatat data khusus dan dapat diobservasi mengenai satu atau beberapa variabel (Yamit, Z. 2010:49).

Tabel 1.2.1 Contoh Check sheet

Sumber : Purnomo, H. 2004

2.1.2 HistogramHistogram merupakan salah satu metode untuk membuat rangkuman tentang data sehingga data tersebut mudah dianalisis, yang menyajikan data secara grafik tentang seberapa sering elemen-elemen dalam proses muncul (Yamit, Z. 2010:55).

Gambar 1.2.1 Contoh HistogramSumber: Yamit, Z. (2010:55)

2.1.3 Diagram ParetoPareto chart untuk mengidentifikasi beberapa isu vital dengan menerapkan aturan perbandingan 80:20, artinya 80% peningkatan dapat dicapai dengan memecahakan 20% masalah terpenting yang dihadapi (Yamit, Z. 2010:54).

Gambar 1.2.2 Contoh Diagram ParetoSumber : Yamit, Z. (2010:54)

2.1.5 FPCDiagram/peta yang menunjukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan, yang terjadi selama suatu proses/prosedur berlangsung serta didalamnya memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis terhadap waktu, jarak, tenaga kerja, alat-alat yang diperlukan.Adapun kegunaan dari Flow Process chart adalah sebagai berikut:1. Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan/aktivitas barang mulai dari awal masuk, proses produksi, sampai aktivitas akhir.2. Diagram/peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses produksi.3. Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama proses berlangsung.4. Bisa digunakan sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap suatu proses.5. Khusus untuk peta/diagram yang hanya menggambarkan aliran yang dialami suatu komponen/satu orang secara lengkap maka peta ini dapat digunakan untuk mempermudah proses analisa untuk mengetahui tempat-tempat dimana terjadinya ketidak efisiensian dan ketidak sempurnaan pekerjaan, sehingga dengan sendirinya dapat digunakan untuk menghilangkan ongkos-ongkos atau biaya-biaya tersembunyi.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Praktikum1. Lembar pencatatan data2. Alat tulis kantor (ATK), seperti : ballpoint, pensil, penghapus, penggaris, kertas A43. Jangka sorong4. Komputer set5. Ampelas6. Mesin gergaji listrik7. Gergaji manual8. Penggaris9. Lem10. Gunting, cutter

3.2 Prosedur PelaksanaanPada modul ini, praktikan diminta untuk mengidentifkasi karakteristik kualitas dan jenis cacat yang terdapat pada produk yang diamati.Kemudian, melakukan pencatatan data kualiats produk untuk produk baik ataupun produk cacat (cacat variabel dan cacat atribut) dengan menggunakan lembar pencatatan data. Hasil dari pencacatan ini kemudian diinputkan kedalam software Minitab, yang selanjutnya praktikan diminta membuat beberapa seven basic tools, yaitu grafik histogram, diagram pareto dan FPC. Selain itu, praktikan juga harus melakukan analisa (interpretasi) terhadap setiap output grafik tersebut. Berikut diuraikan detail prosedur atau tahapan praktikum yang harus dilakukan pada modul 1 ini :1. Tentukan karakteristik kualitas dan jenis cacat yang terdapat pada produk yang akan diamati2. Siapkan peralatan : ATK, timbangan digital, dan jangka sorong3. Buat lembar pencatatan data (check sheet) yang sesuai dengan karakteristik kualitas dan jenis cacat produk yang akan diamati. Setiap kelompok membuat 1 lembar check sheet untuk data variabel dan 1 lembar check sheet untuk data atribut.4. Konsultasikan ketepatan bentuk check sheet kepada asisten sebelum digunakan untuk mengambil data.5. Ambil setiap produk yang telah ditentukan sebelumnya (sampel), kemudian lakukan pengamatan dan pencatatan kualitas setiap produknya, dengan cara :a. Mengukur panjang setiap produk dengan menggunakan jangka sorong yang telah dipersiapkan sebelumnya. Catat hasil pengukuran setiap produk pada lembar pencatatan data variabel. Lakukan hal ini hingga seluruh produk telah dicatat nilai kualitasnya.b. Mengukur ketebalan setiap produk dengan menggunakan jangka sorong. Catat hasilnya pada lembar pencatatan data variabel. Lakukan hal ini hingga seluruh produk telah dicatat ketebalannya.Mengamati dan mencatat kualitas setiap produk : rapi(iya/tidak), Tidak sesuai pola, potongan patah, serta stiker tidak menempel pada lembar pencatatan data atribut. Lakukan hal ini hingga seluruh produk telah diamati dan dicatat kualitasnya.6. Transfer data hasil pengamatan ke dalam software minitab.7. Lakukan pengolahan data untuk membuat histogram dan diagram pareto.8. Analisa output setiap grafik yang telah dibuat pada langkah 6.9. Konsultasikan output dan analisa yang telah dibuat kepada asisten, termasuk juga kesesuaian format penulisan.10. Jika analisa sudah benar dan format penulisan sudah sesuai, maka setiap kelompok mencetak 1 laporan praktikum berupa print-out.

3.3 FlowchartProsedur Praktikum

Gambar 1.3.3 Flowchart prosedur praktikum modul 1

BAB IVPENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

4.1 Pengumpulan Data4.1.1 FPC Puzzle 2D dan 3DBerikut ini adalah table FPC dari pembuatan puzzle yang di lakukan oleh kelompok 13 :4.1.1.1 FPC Puzzle 2DTabel 1.4.2 Tabel FPC pembuatan puzzle 2DLocation: Laboratorium Manajemen IndustriActivity: Pembuatan puzzle 2DDate:

Operator: Endik Asworo dan Abdul Aziz

4.1.1.2 FPC Puzzle 3DTabel 1.4.3 Tabel FPC pembuatan puzzle 3DLocation: Laboratorium Manajemen IndustriActivity: Pembuatan puzzle 3DDate: Operator: Endik Asworo dan Abdul Aziz

4.1.2 Rekap Data VariabelBerikut ini adalah data variabel yang diperoleh dari hasil inspeksi ukuran puzzle balok. Data variabel sendiri adalah data yang besarnya dapat diukur dan mempunyai nilai.Atau disebut juga data kuantitatif yaitu data yang besarnya dapat dihitung.

1,33

1,33Gambar 1.4.4 bentuk benda yang dilakukan inspeksi

Tabel 1.4.4Checksheet data variabel

Dari data variabel pada table checksheet diatas dapat di lihat bahwa dari 10 sampel dan 3 sub group dari masing-masing sampel, terdapat beberapa data yang tidak lolos inspeksi, yaitu pada data ke tiga terdapat sebanyak 1, kemudian data ke lima terdapat sebanyak 3, dan data sampel ke delapan terdapat sebanyak 3.4.1.2Check sheet Data AtributBerikut ini adalah data atribut yang diperoleh dari hasil inspeksi puzzlepenuh dan puzzle sebagian. Data atribut sendiri adalah data yang besarnya tidak dapat diukur dengan angka dan nilai dan disebut juga data kualitatif, yaitu data yang digunakan untuk menyatakan tingkat kualitas dari suatu produk yang diukur yang besarannya tidak dapat dihitung.

Tidak rapiTabel 1.4.5Checksheet data atribut jenis kecacatan tidak rapi

Dari checksheet data atribut jenis kecacatan tidak rapi dapat di lihat bahwa jumlah proporsi yang lolos inspeksi sebanyak 77, sedangkan yang tidak lolos inspeksi sebanyak 4,77. Tidak sesuai polaTabel 1.4.6Checksheet data atribut jenis kecacatan tidak sesuai pola

Dari checksheet data atribut jenis kecacatan tidak sesuai pola dapat di lihat bahwa jumlah proporsi yang lolos inspeksi sebanyak 72, sedangkan yang tidak lolos inspeksi sebanyak 4,24.

Potongan patahTabel 1.4.7Checksheet data atribut jenis kecacatan potongan patah

Dari checksheet data atribut jenis kecacatan potongan patah dapat di lihat bahwa jumlah proporsi yang lolos inspeksi sebanyak 7, sedangkan yang tidak lolos inspeksi sebanyak 0,42. Stiker tidak menempelTabel 1.4.8Checksheet data atribut jenis kecacatan stiker tidak menempel

Dari checksheet data atribut jenis kecacatan stiker tidak menempel dapat di lihat bahwa jumlah proporsi yang lolos inspeksi sebanyak 6, sedangkan yang tidak lolos inspeksi sebanyak 0,43.

4.2 Pengolahan Data dan analisa4.2.1 Data variabel4.2.1.1 Histogram

Gambar 1.4.5 Histogram data variabelDari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sub group yang bernilai 1,22 sebanyak 1 sampel, sebanyak 1 sampel dengan rata-rata sub group 1,23, sebanyak 2 sampel dengan nilai rata-rata sub group 1,3, sebanyak 2 sampel dengan nilai rata-rata sub group 1,4, sebanyak 3 sampel dengan nilai sub group lebih dari 1,4 dan sebanyak 1 sampel data yang memiliki rata-rata subgroup 1,5 dari total 10 sampel data yang diambil.Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari sug group pada 10 sampel inspeksi adalah 1,368 dengan nilai standar deviasi 0,09875, sehingga bila diteliti nilai sub group yang dapat ditoleransi adalah =1,368+ 0,09875. Yaitu pada batas atas =1,368+ 0,09875 = 1,46675 dan batas bawah 1,368 - 0,09875=1,26925. Jadi apabila dibandingkan dengna batas atas dan batas bawah tersebut maka sampel yang memiliki nilai rata-rata sub group tidak layak dan perlu perbaikan.4.2.2 Data Atribut4.2.2.1 Histogram

Gambar 1.4.6 Histogram data atributKeterangan:1. Tidak Rapi2. Tidak Sesuai Pola3. Potongan Patah4. Stiker tidak MenenpelDari gambar di atas dapat diketahui bahwa pada jenis kecacatan pertama tidak rapi terdapat kecacatan sebanyak 77, pada jenis kecacatan kedua yaitu tidak sesuai pola terdapat 72 kecacatan, pada jenis kecacatan 3 yaitu potongan patah terdapat 3 kecacatan dan sebanyak 4 kecacatan pada jenis cacat stiker tidak menempel.

4.2.2.2 Pareto chart

Gambar 1.4.7 Diagram pareto kecacatan PuzzleDari gambar di atas dapat diketahui bahwa pada terdapat dua jenis kecacatan yang memiliki porsentase kecacatan produk lebih dari 20% yaitu jenis kecacatan tidak rapi dengan porsentase terjadi kecacatannya 48,4% dan jenis kecacatan tidak sesuai pola dengan persentase terjadinya lecacatan produk sebanyak 43%. Sedangkan pada jenis kecacatan stiker tidak menempel dan potongan patah memiliki porsentase kecacatan yang kurang dari 20% yaitu sebesar 4,4% dan 4,2%. Karena jenis kecacatan tidak rapi dan tidak sesuai pola lebih dari 20% kecacatan maka pada jenis kecacatan tersebut perlu dilakukan penelitian lebih untuk mengetahui penyebabnya dan dilakukan perbaikan, karena jumlah porsentase kecacatan yang lebih dari 20% akan memberikan kerugian pada perusahaan sebanyak 80%.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan1. Daripembuatan produk puzzle pada praktikum modul 1 yang telah di lakukan, kemudian di dapatkan beberapa data yang telah di lakukan pengolahan data dapat di ketahui karakteristik kualitasprodukyang dinyatakan dengan tingkat kecacatan yang ada dalam produk tersebut, kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata dan standar deviasi yang ada. Identifikasi juga dapat dilakukan dengan cara melakukan analisa dengan menggunakan diagram pereto, dimana jika tingkat kecacatannya melebihi 20%, makaproduk tersebut harus diperbaiki untuk meningkatkan kualiatas produk agar produk tersebut layak dijual dipasaran karena bila tidak diperbaiki 20% kecacatan produk akan menyebabkan 80% kerugian.2. Dari data pengukuran kubus dengan ukuran 1,33 diperoleh nilai variabel yang dengan jumlah 3 subgroup,untuk masing-masing sub group dioeroleh rata-rata pada sampel pertama di dapatkan nilai rata-rata sebesar 1,5, kemudiaan sampel kedua 1,4, sampel ketiga 1,3, sampel keempat 1,43, sampel kelima 1,23, sampel keenam 1,4. sampel ketujuh 1,3, sampel kedelapan sebesar 1,22, sampel kesembilan sebesar 1,47, dan untuk sampel terakhir yaitu kesepuluh di dapatkan nilai rata-rata sebesar 1,43. ukuran awal kubus yang seharusnya adalah 1,33 sedangkan data hasil inspeksi diperoleh nilai yang melebihi angka 1,33 sehingga data yang nilainya lebih dari 1,3 dalam inspeksi sebagai cacat atau tidak sesuai dengan ketetapan sehingga perlu diperbaiki, adapun data tersebut terletak pada sampel ketiga sebanyak 1, kemudian pada sampel kelima sebanyak 2, dan pada sampel ke delapan sebanyak 3. Kemudian dari hasil analisa data atribut untuk kecacatan tidak rapi di dapatkan jumlahsebesar 77 dengan proporsi sebanyak 4,77. kemudian untuk atribut tidak sesuai pola didapatkan sebanyak 72 dengan proporsi sebesar 4,24. selanjutnya untuk atribut potongan patah di dapatkan sebanyak 7 dengan nilai proporsi sebesar 0,24. untuk atribut kecacatan stiker tidak menempel di dapatkan sebanyak 6 dengan nilai proporsi sebesar 0,43.3. Sebelum produk di lempar ke pasar, tentu saja produk tersebut tidak langsung di lempar ke pasar dengan begitu saja, namun perlu di lakukan inspeksi, namun sebelum dilakukan inspeksi data kecacatan produk, terlebih dahulu kita harus membuat checksheet yang di gunakan untuk mencaacat data hasil inspeksi kecacatan produk,

4. Setelah dilakukan plotting data ke softwareminitabuntuk pembuatan histogram, dari data variabel di dapatkan nilai rata-rata dari sug group pada 10 sampel inspeksi adalah 1,368 dengan nilai standar deviasi 0,09875, sehingga bila diteliti nilai sub group yang dapat ditoleransi adalah =1,368+ 0,09875. Yaitu pada batas atas =1,368+ 0,09875 = 1,46675 dan batas bawah 1,368 - 0,09875=1,26925. Jadi apabila dibandingkan dengan batas atas dan batas bawah tersebut maka sampel yang memiliki nilai rata-rata sub group tidak layak dan perlu perbaikan.Sedangkan untuk inspeksi data atribut dari masing-masing kecacatan di gunakan untuk pembuatan histogram dan diagram paretto, dimana dari hasil plottingdata atribut untuk histogram dapat di ketahui bahwa pada jenis kecacatan pertama tidak rapi terdapat kecacatan sebanyak 77, pada jenis kecacatan kedua yaitu tidak sesuai pola terdapat 72 kecacatan, pada jenis kecacatan 3 yaitu potongan patah terdapat 3 kecacatan dan sebanyak 4 kecacatan pada jenis cacat stiker tidak menempel.Setelah itu dari data atribut dilakukan pembuatan diagram paretto, dari diagram ini dapat diketahui bahwa terdapat dua jenis kecacatan yang memiliki porsentase kecacatan produk lebih dari 20% yaitu jenis kecacatan tidak rapi dengan porsentase terjadi kecacatannya 48,4% dan jenis kecacatan tidak sesuai pola dengan persentase terjadinya lecacatan produk sebanyak 43%. Sedangkan pada jenis kecacatan stiker tidak menempel dan potongan patah memiliki porsentase kecacatan yang kurang dari 20% yaitu sebesar 4,4% dan 4,2%. Karena jenis kecacatan tidak rapi dan tidak sesuai pola lebih dari 20% kecacatan maka pada jenis kecacatan tersebut perlu dilakukan penelitian lebih untuk mengetahui penyebabnya dan dilakukan perbaikan, karena jumlah porsentase kecacatan yang lebih dari 20% akan memberikan kerugian pada perusahaan sebanyak 80%.

5.2 Saran1. Perlunya peningkatan pengawasan saat praktikan melakukan praktium, agar tidak terjadi kerusakan peralatan.2. Asisten sebaiknya fokus mengawasi praktikan, tidak malah ikutan praktikum. sehingga menyulitkan praktikan yang mengakibatkan praktikan tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya sesuai waktu yang telah di tentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Muhammad. 2009. Penerapan Seven Tools Sebagai Alat Pengendalian Kualitas Pembuatan Produk Pedal Rem Suzuki Smash Serta Usulan Perbaikan Menggunakan Metode FMEA di PT Sinar Terang Logamjaya (Stallion). Skripsi Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.Purnomo, Hari, 2004, Pengantar Teknik Industri, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Yamit, Zulian, 2010. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, Ekonisia, Yogyakarta 1

Mulai

Seven Basic Tools

Studi Pustaka

Penentuan Tujuan

Perumusan Masalah

Tahap Pengumpulan Data

Tahap Identifikasi

Tahap Pengolahan Data

Tahap penarikan kesimpulan dan saran

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Membuat checksheet

Valid

Software minitab1. Histogram2. Paretto

Data variabel(kesesuaian panjang & Lebar)

Identifikasi data atribut(tidak rapi, tidak sesuai pola, potongan patah, stiker tidak menempel)

Manual1. FPC

Sheet1NoProsesJenis ProsesQuantity (buah)Times (menit)Distance (Detik)OperasiTransportasiInspeksiDelayStorage1Pengukuran bahan1150

2Pemotongan bahan sesuai dengan ukuran1300

3Penghalusan dengan amplas1200

4Penempelan stiker150

5Material handling ke departemen pemotongan1210

6Pemotongan tepi puzzle1200

7Pemotongan pola puzzle1300

8Inspeksi hasil potongan150

9Penghalusan dengan amplas1200

10Pengeleman bingkai puzzle dengan alas puzzle1300

11Pengeringan Lem1300

12Pemasangan Kepingan puzzle ke frame 1300

13Penempelan stiker glossy250

14Inspeksi hasil potongan150

15Penyimpanan puzzel1215

Sheet2

Sheet3

Sheet1NoProsesJenis ProsesQuantity (buah)Times (menit)Distance (Detik)OperasiTransportasiInspeksiDelayStorage1Pengukuran bahan1150

2Pemotongan bahan sesuai dengan ukuran1300

3Penempelan stiker kasar150

4Material handling ke departemen pemotongan1210

5Pemotongan tepi puzzle1200

6Pemotongan pola puzzle1300

7Inspeksi hasil potongan150

8Penghalusan dengan amplas150

9Penempelan stiker halus150

10Inspeksi hasil penempelan sktiker halus150

11Pengeleman bingkai puzzle dengan alas puzzle1100

12Pengeringan Lem1300

13pengecatan kepingan puzzle2300

14Pengeringan cat1300

15Pemasangan Kepingan puzzle ke frame 1250

16Penyimpanan puzzel1215

Sheet2

Sheet3

Sheet1NoSampelSub groupRata-ratanumber non conformingtidak rapi123NoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming1101.51.51.51.50122170.772101.41.41.41.4021570.473101.31.21.41.3132060.304101.41.51.41.43042020.105101.21.21.31.23251240.336101.41.31.51.4061220.177101.31.31.31.3071770.418101.21.21.251.223813141.089101.51.51.41.470914120.8610101.41.51.41.430102160.29jumlah774.77todak sesuai polaNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming11240.3323740.1133620.0641140.36517160.9461070.7073730.0882520.08922200.911015100.67jumlah724.24potongan patahNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming11700.0021000.0033700.0042520.0851210.0861730.1871300.0081400.0091310.08101800.00jumlah70.42stiker tidak menempelNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming12200.0021500.0032010.0542000.0051240.3362110.0571800.0081700.0091000.00102400.00atributjumlah60.43774.77724.2470.4260.43

Sheet2

Sheet3

Sheet1NoSampelSub groupRata-ratanumber non conformingtidak rapi123NoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming1101.51.51.51.50122170.772101.41.41.41.4021570.473101.31.21.41.3132060.304101.41.51.41.43042020.105101.21.21.31.23251240.336101.41.31.51.4061220.177101.31.31.31.3071770.418101.21.21.251.223814130.939101.51.51.41.470914120.8610101.41.51.41.430102160.29jumlah764.62todak sesuai polaNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming11240.3323740.1133620.0641140.36517160.9461070.7073730.0882520.08922200.911015100.67jumlah724.24potongan patahNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming11700.0021000.0033700.0042520.0851210.0861730.1871300.0081400.0091310.08101800.00jumlah70.42stiker tidak menempelNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming12200.0021500.0032010.0542000.0051240.3362110.0571800.0081700.0091000.00102400.00atributjumlah60.43764.62724.2470.4260.43

Sheet2

Sheet3

Sheet1NoSampelSub groupRata-ratanumber non conformingtidak rapi123NoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming1101.51.51.51.50122170.772101.41.41.41.4021570.473101.31.21.41.3132060.304101.41.51.41.43042020.105101.21.21.31.23251240.336101.41.31.51.4061220.177101.31.31.31.3071770.418101.21.21.251.223813141.089101.51.51.41.470914120.8610101.41.51.41.430102160.29jumlah774.77todak sesuai polaNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming11240.3323740.1133620.0641140.36517160.9461070.7073730.0882520.08922200.911015100.67jumlah724.24potongan patahNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming11700.0021000.0033700.0042520.0851210.0861730.1871300.0081400.0091310.08101800.00jumlah70.42stiker tidak menempelNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming12200.0021500.0032010.0542000.0051240.3362110.0571800.0081700.0091000.00102400.00atributjumlah60.43774.77724.2470.4260.43

Sheet2

Sheet3

Sheet1NoSampelSub groupRata-ratanumber non conformingtidak rapi123NoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming1101.51.51.51.50122170.772101.41.41.41.4021570.473101.31.21.41.3132060.304101.41.51.41.43042020.105101.21.21.31.23251240.336101.41.31.51.4061220.177101.31.31.31.3071770.418101.21.21.251.223813141.089101.51.51.41.470914120.8610101.41.51.41.430102160.29jumlah774.77todak sesuai polaNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming11240.3323740.1133620.0641140.36517160.9461070.7073730.0882520.08922200.911015100.67jumlah724.24potongan patahNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming11700.0021000.0033700.0042520.0851210.0861730.1871300.0081400.0091310.08101800.00jumlah70.42stiker tidak menempelNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming12200.0021500.0032010.0542000.0051240.3362110.0571800.0081700.0091000.00102400.00atributjumlah60.43774.77724.2470.4260.43

Sheet2

Sheet3

Sheet1NoSampelSub groupRata-ratanumber non conformingtidak rapi123NoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming1101.51.51.51.50122170.772101.41.41.41.4021570.473101.31.21.41.3132060.304101.41.51.41.43042020.105101.21.21.31.23251240.336101.41.31.51.4061220.177101.31.31.31.3071770.418101.21.21.251.223813141.089101.51.51.41.470914120.8610101.41.51.41.430102160.29jumlah774.77todak sesuai polaNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming11240.3323740.1133620.0641140.36517160.9461070.7073730.0882520.08922200.911015100.67jumlah724.24potongan patahNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming11700.0021000.0033700.0042520.0851210.0861730.1871300.0081400.0091310.08101800.00jumlah70.42stiker tidak menempelNoNumber Inspectionnumber non corformingproporsi number of non conforming12200.0021500.0032010.0542000.0051240.3362110.0571800.0081700.0091000.00102400.00atributjumlah60.43774.77724.2470.4260.43

Sheet2

Sheet3