Laporan Modul I

download Laporan Modul I

If you can't read please download the document

Transcript of Laporan Modul I

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperwatan klinik IDisusun Oleh : Wiwit Dwi R.A (2008720031)Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta2008-2009Kata PengantarAlhamdulillahirabbilalamin puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat-Nya lah saya dapat menyelesaikan laporan ini sebagai laporan dari hasil diskusi kelompok dua yang dilakukan selama seminggu dan telah Makalah ini saya beri judul Laporan Modul I Sistem dipresentasikan.Kardiovaskuler dengan Stenosis Mitralis sesuai dengan kasus yang telah didiskusikan oleh kelompok yaitu mengenai stenosis mitralis. Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Klinik I. Terima kasih kepada Tim pakar yaitu Ibu Michiko Umeda tutor kelompok dua yaitu Ns. Yani Sofiyani, S.kep, yang telah memberikan bimbinga dan arahan yang telah diberikan, terima kasih kepada rekan satu kelompok yang telah bekerjasama dalam proses kelompok , dan kepada semua pihak yang telah turut berpartisifasi dalam penyusunan makalah ini. Saya sangat menyadari adanya keterbatasan saya dalam menyusun makalah ini sebaagi laporan penyelesaian modil satu ini, maka dari itu dengan tangan yang terbuka saya akan menerima saran dan kritik atas kekurangan dalam penyusunan makalah ini dari para pembaca dengan tujuan memperbaiki kekeliruan sehingga kami dapat sehingga untuk yang selanjutnya akan adanya hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Harapan saya semoga makalah ini dapat berguna bagi Mahasiswa UMJ pada umumnya dan bagi mahasiswa PSIK Semester 3 pada khususnya.Jakarta, Oktober 2009PenyusunDaftar IsiKata Pengantar Daftar Isi Bab I : PendahuluanA. Latar belakang B. Tujuan C. Rumusan masalah D. Sistematika penulisanBab 2 : Pembahasan Materi A. Embriologi Jantung B. Struktur Jantung C. Fungsi Jantung D. Sirkulasi Jantung E. Sistem Konduksi Jantung Bab 3 : Hasil Diskusi A. Skenario 2 B. Istilah yang tidak diketahui C. Kata kunci D. Pertanyaan Penting E. Masalah yang terdapat pada skenario Bab 4 : Penutup Kesimpulan Daftar PustakaBab I PendahuluanA. Latar Belakang Adapun hal yang melatar belakangi saya membuat laporan ini adalah untuk mengetahui dan memenuhi tugas mata kuliah keperawatan klinik satu modul satu, yang untuk tahap awal dalam mempelajari system kardiovascular. Makalah ini berisikan mengenai paparan mengenai jantung dan kelainan jantung yang menekankan pada penyakit jantung bawaan. Pada laporan makalah ini terpapar jelas bahwasanya penyakit jantung ada dua jenis, yaitu penyakit jantung bawaan (kongenital) yang mengalami kelainan pada saat tahap embriologi dimana bayi masih dalm kandungan sang ibu dan penyakit jantung bukan bawaan yang timbul setelah terlahir menjadi seorang bayi disebabkan karena gaya hidup yang mendukung untuk terjadinya penyakit jantung. Yang akan dibahas pada makalah ini adalah penyakit jantung bawaan terutama pada kelainan anatomis yaitu kelainan katup mitral. Penyakit jantung bawaan dapat terjadi karena dua factor utama, yaitu : factor internal, karena factor kelainan struktur anatomis terjadi karena adanya gangguan proses embriologi organ jantug. Biasa terjadi pada tri semester pertama usia kandungan. pembentukan Sebab pada waktu itu merupakan masa pembentukan organ pada janin. Kedua factor eksternal, yang disebabkankarena terinfeksi karena sang ibu. Perokok pasif bukan satu-satunya faktor tetapi multifaktoria. Mungkin faktor lain misalnya, genetika.Kelainan genetika terjadi karena adanya mutasi kromosom, selain itu virus rubella juga disebut sebagai penyebab gangguan pembentukan jantung janin, dan ada juga penyebab lain yaitu diabetes, hipertensi, konsumsi obat-obatan yang bersifat teratogenik(merusak atau pasif. Adapun penyakit jantung bawaan itu terbagi atas dua jenis, yaitu ; dan menganggu proses embryogenesis), minuman beralkhohol, paparan sinar radiasi yang berlebihan narkoba dan perokok aktifSianotik dan Asianotik. Penyakit jantung bawaan berpotensi pada kerusakan katup jantung dan adanya kebocoran pada septum yang membatasi ruang atrium dan ventrikel. Penyakit jantung bawaat sianotik disebabkan karena terjadinya kebocoran pada septum yang mengakibatkan darah bercampur di dalam jantung, tanda yang paling menonjol dari penyakit jantung bawaan dengan sianotik ni adalah dengan adanya kebiruan pada saraf saraf perifer seperti pada ujung jari, ujung hidung, bibir dll karena terjadinya infeksi pada darah sehingga curah jantung menurun dan asupan oksigen kedalam tubuh berkurang. Sedangkan penyakit jantung bawaan asianotik adalah dimana terjadinya gangguan pada katup yang mengakibatkan kerja jantung meningkat untuk mempertahankan strock volume yang dihasilkan. B. Tujuan Adapun tujuan saya menyusun makalah ini adalah untuk mengetahui ; 1. Untuk mengetahui definisi penyakit jantung bawaan 2. Untuk mengetahui klasifikasi penyakit jantung bawaan 3. Untuk mengetahui patofisiologi kelainan jantung bawaan 4. untuk mengetahui anatomi fisiologi jantung 5. untuk mengetahui mekanisme kerja jantung C. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang saya buat adalah sebagai berikur 1. Apakah definisi dari penyakit jantung bawaan 2. Ada berapa macam penyakit jantung bawaan 3. Bagaimana patofisiologi kelainan jantung bawaan 4. Jelaskan mengenai anatomi fisiologi jantung 5. Bagaimana mekanisme kerja jantung D. Sistematika Penulisan Makalah ini tersusun dari empat bab utama, yaitu : 1. Bab I : Pendahuluan, merupakan bab awal yang menjelaskan latar belakangmembuat laporan, tujuan dari pembuatan makalah, rumusan masalah yang dibuat untuk mencapai tujuan, dan sistematika penulisan mengenai deskripsi susunan makalah. 2. Bab 2 : Pembahasan materi, merupakan bab yang memaparkan menganai mareri yang perlu dipahami dalam untuk mempelajari mengenai system kardiovaskular 3. Bab 3 : Hasil diskusi, merupakan pemaparan hasil diskusi dalam memecahkan kasus yang kemudian telah dipresentasikan melalui metode panel 4. Bab 4 : Penutup, merupakan bab terakhir yang berisikan mengenai kesimpulan dari isi makalah.Bab 2 Pembahasan MateriA. Embriologi Dimulai dari proses pembentukan organ yang diawali dengan terjadinya pertilisasi antara sel telur dan sperma dalam ovum, kemudian terjadi peleburan sehingga terbentuk menjadi sebuah zigot. Setelah terbentuknya zigot , zikot tersebut akan melakukan melakukan ekspresi gen berupa protein baru yang disintesis untuk melakukan segmentasi dengan protein tubulin yang kemudian akan melakukan proses mitosis sehingga menghasilkan blastula yang merupakan tumpukan-tumpukan sel yang menempel kuat pada uterus. Pada usia 1-24 hari embrio manusia menyerupai lintah yang menempel pada endometrium uterus. Kemudian embrio tersebut mengalami peristiwa internal seperti pembentukan darah pada pembuluh tertutup, sampai siklus metabolisme selesai di plasenta. Akhir minggu ke empat, embrio manusia tampak seperti gumpalan daging, usia 28 hari yang menunjukkan beberapa somit seperti manik-manik yang menyerupai tanda gigi. Setelah terbentuk blastula maka akan mulai membentuk gastrula yang merupakan bentuk tumpukan sel yang terjadi setelah tahap blastula yang membentuk bagianbagian organ yang akan di bentuk. Pada tahap gastrula, sel membentuk lapisan-lapisan benih dalam pembentukan sebuah calon organ dengan bagianyang akan terbentuk, yaitu yang pertama membentuk lapisan ektoderm yang merupakan lapisan terluar pada calon organ yang di dalamnya terdapat protein keratin yang bersintesis sebagai bahan utama lapisan ari atau lapisan tanduk. Lapisan yang kedua adalah mesoderm yang merupakan lapisan otot yang melakukan sintesis protein laminin, dan lapisan yang ketiga adalah lapisan paling dalam yaitu lapisan endoderm yang melakukan sintesis protein entrin. Setelah dibentuknya lapisan-lapisan benih pada gastrula, maka gastrula tersebut menjadi protein baru yang membedakan antar sel yang kemudian melakukan pergerakan sel-sel untuk mengatur diri untuk membentuk suatu organ. Dengan terjadinya pergerakan sel-sel tersebut maka terbentuklah serbuah calon organ yang kemudian pula terbentuk system saraf pertama yang bernama Nereula yang turut melengkapi komposisi calon organ tersebut. Saat itu jantung embriu baru berbentuk seperti pembuluh darah yang berdenyut dengan dibantu nereula tersebut untuk berdenyut. Karena semakin tumbuhnya organ tersebut yang membutuhkan ketetapan dalam bergerak dan semakin banyak pula komposisi tubuh tersebut pada calon organ ini sehingga adanya koordinasi antara system saraf dan system otot untuk melakukan kontraksi sehingga jantung melakukan pergerakan. Jantung akhirnya bergerak karena terjadi sitesis protein myosin dan aktin yang merupakan unsure kontraktil. Gerakan jantung tersebut mengakibatkan terjadinya detakan yang dapat dideteksi pada minggu ke tiga sampai minggu keempat. Berikut ini merupakan gambar proses embriologi ; pWrapPolygonVertices8;5;(-104,0);(-104,21516);(21600,21516); (21600,0);(-104,0)fLayoutInCell1fBehindDocument1fIsButton1fHidden0fPseudoInline0fLayoutInCell1Ini merupakan gambar ketika sel telur dan sperma melakukan fertilisasi (bersatu) yang kemudian mengalami peleburan sehingga menjadi sebuah zigot yang disebut blastula. Pada stadium (tingkat) blastula itu, bagian mana yang kelak akan menjadi kepala, badan, anggota badan, dan organ-organ lainnya belum dapat diketahui. Tingkat berikutnya adalah gastrula yang tersusun dari 3 lapis benih, yaitu: ektoderm, mesoderm, dan entoderm. Dari ketiga lapisan itulah badan terbentuk, yang terdiri atas berbagai organ dan sistem organ.Pada tingkat gastrula sudah mulai terjadi gerakan dan pertumbuhan. Sel-sel bergerak mengatur diri ke tempat calon organ terbentuk, kemudian terbentuknya system saraf yang pertama yaitu nereula .fLayoutInCell1fAllowOverlap0fIsButton1fHidden0fPseudoInline0fLayoutInCell1danGambar disamping ini merupakan jantung yang masih berupa pembuluh darah yang berdenyut karena terjadi koordinasi antara system saraf dan system otot setelah terjadinya sintesis protein aktin myosinAnatomi Fisiologi jantungfLayoutInCell1fIsButton1fHidden0fPseudoInline0fLayoutInCell1Pada dasarnya perkembangan manusia tidak hanya terjadi hanya sampai menjadi individi, melainkan sampai individu tersebut mati manusia terus berkembang. Proses trjadi dengan ketatateraturan ekspresi gen dengan membentuk suatu protein baru yang melalui beberapa tahap perkembangan hingga akhirnya membentuk janin sebagai individu baru.B. 1. Letak JantungStruktur JantungDi dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan VI dua jadi di bawah puting susu (Papila mamae). Pada bagian ini akan teraba iktus kordis atau pukulan jantung yang terjadi saat ventrikel kiri berkontraksi terhadap dinding anterior yang terjadi selama kontraksi ventrikel. Selama gerakan jantung akan terdengar bunyi jantung yang disebabkan oleh katup-katup yang menutup. Ada dua macam bunyi jantung, yaitu bunyi jantung yang disebabkan karena menutupnya katup atrioventrikularis dan bunyi jantung dua disebabkan karena menutupnya katup semilunaris setelah kontraksiventrikel.bunyi yang pertama adalah panjang dan bunyi jantung kedua pendek dan tajam. Dalam keadaan normal jantung jantung tidak menimbulkan bunyi yang mengeras tetapi bila arus darah cepat atau kalau ada kelainan pada katup maka terdapat bunyi bisisng. 2. Bentuk Jantung Menyerupai bentuk jantung pisang, bagian atasnya tumpul yang disebut sebagai basis kordis dan bagian bawah agak meruncing yang disebut apeks kordis. 3. Ukuran Jantung Jantung adalah organ vital pada tubuh makhluk hidup yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh tubuh. Jantung adalah organ yang berbentukm mengerucut sebesar kepalan tangan yang beratnya + 250300 gram. 4. Lapisan jantung Jantung merupakan organ yang terdiri dari otot yang istimewa yang berkemampuan mencetuskan impuls sendiri (pacemaker) yang berasal dari system penghantar impuls. Selain itu juga jantung dilapisi oleh 3 lapisan, yaitu : Perikardium, merupakan lapisan paling luar pada jantung yang menempel pada rongga dada yang terdiri dari dua bagian, yaitu pericardium parietal yang menempel pada rongga dada dan pericardium visceral yang menempel langsung pada otot jantung. Diantara kedua lapisan pericardium tersebut terdapat sebuah rongga dimana disini adalah tempat bermuaranya cairan yang berfungsi sebagai pelumas pada saat jantung berkontraksi untuk menjaga terjjadinya gesekan antar kedua lapisan tersebut yang dapat menimbulkan gangguan terhadap jantung. Miokardium, merupakan lapisan yang menempel setelah perikardium yang merupakan lapisan otot yang merupakan lapisan inti pada jantung yang membentuk bundalan-bundalan, yaitu bundalan otot atria yang membentuk atrium kanan dan kiri yang terdapat pada basis kordis, bundalan otot ventrikuler yang membentuk ventrikel sampai pada apeks jantung, dan yang ketiga adalah bundalan otot atrioventrikular yangmerupakan dinding pemisah antara atrium dan ventrikel. Adapun sifat yang dimiliki oleh otot jantung adalah ; pertama tidak ada kontraktil tetanus dimana jantung berkontraksi secara terus menerus untuk mmemompakan darah, yang kedua bersifat otomasi artinya tidak memerlikan rangsangan untuk berkontraksi, dan yang ketiga adalah bersifat sinsitium, artinya bila satu sel otot jantung terangsang maka semua otot jantung akan menjawab berupa seluruh jantung berkontraksi. Endokardium, merupakan lapisan paling dalam pada jantung yang terdiri dari lapisan endotel atau selaput lender yang melapisi permukaan rongga jantung. 5. Saraf pada jantung Jantung dipersarafi serabut-serabut saraf otonom yang terdiri dari dua buah saraf, yaitu yang pertama adalah saraf simpatis yang berfungsi untuk mempercepat kerja jantung dan yang kedua adalah saraf parasimpatis (khususnya cabang dari saraf vagus) yang berfungsi untuk memperlambat kerja jantung. Saraf vagus adalah saraf otak yang mempersarafi alat-alat dalam yang berfungsi sendiri dan berpusat pada batang otak dan sumsum tulang belakang. 6. Ruang-ruang jantung Jantung memiliki empat ruangan, yaitu : 1. Atrium kanan, terletak pada jantung bagian kanan yang terhubung dengan vena kava superior yang berfungsi menampung sementara darah yang banyak mengandung karbondioksida yang kemudian akan di alirkan ke ventrikel kanan. 2. Ventrikel kanan, terletak di jantung bagian kanan bawah tepat di bawah atrium kanan yang berfungsi menerima darah dari atrium kanan untuk dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonal 3. Atrium kiri, terletak di jantung atas bagian kiri yang menerima darah dari paru-paru melalui pvena pulmonal yang kemudian akan dialirkan pada ventrikel kiri. 4. Ventrikel kiri, berada pada jantung bawah bagian kiri yang bekerja lebih berat daripada ruangan jantung yang lainya karena beban yangdiemban ventrikel kiri lebih berat yaitu memompakan darah ke seluruh tubuh melalui aorta yaitu pembuluh yang paling besar di dalamtubuh sehingga berdampak pada otot yang melapisinya lebih tebal dari otototo pada ruangan jantung yang lainya. 7. Katup Jantung Ruangan-rungan tersebut dibatasi oleh katup-katup yang tersusun, dimana katup pada jantung itu sendiri terdiri atas : Katup atrioventrikularis Katup atrioventrikularis yaitu katup antara ruang arium dan ventrikel. Katup ini terbagi atas dua jenis, yaitu : katup trikuspidalis dimana terdapat tiga daun katup yang tersusun di dalamnya. Katup ini membatasi antara atrium kanan dengan ventrikel kanan yang akan membuka apabila terdapat tekanan hemodinamik yang lebih tinggi pada atrium dari pada tekanan yang ada di ventrikel. Kemudian katup yang kedua yaitu katup mitralis atau juga biasa disebut katup bicuspid yang berarti tersusun atas dua daun katup, katup ini membatasi atrium kiri dengan ventrikel kiri. Pada dasarnya kerja katup ini sama dimana akan membuka jika terjadi tekanan hemodinamik yang lebih tinggi pada ruang bangian distal daripada tekanan yang ditimbulkan oleh ruangan yang terdapat di paroksimal. Katup ini bekerja secara lentur. Kedua katup ini menempel pada anolus fibrisus yang berupa serabut-serabut tipis yang disebut korda tendinae. Korda tendinae meluas dan menjadi otot papilaris yang menyokong ventrikel ketika berkontraksi untuk mencegah membaliknya katup pada atrium. Katup semilunaris Katup semilunaris yaitu katup yang membatasi antara ventrikel dengan pombuluh darah. Katup ini juga sama halnya dengan katup atrioventrikularis yang sama-sama memiliki dua jenis, yaiitu katup semilinaris pulmonal adalah katup yang membatasi ventrikel danan dengan arteri pulmonal, dan yang kedua adalah katup semilunaris aorta, dimana katup ini membatasi ventrikel kiri dengan pembuluh darah aorta. Selain katup, ada juga pembatas lain yang membatasi ruang antara atrium dengan atrium maupun ventrikel dengan ventriken, yaitu disebut sebagai sektum.8. Pembuluh darah pada system sirkulasi Pembuluh darah yang berperan dalam proses peredaran darah adalah sebagai berikut : Arteri Pembuluh darah yang mengandung banyak jaringan ikat dan otot poklos yang berfungsi untuk mengalirkan darah yang banyak mengandung oksigen, dan akan melakukan dilatasi ketika darah yang dipompakan meninggi dan akan kontriksi ke keadaan semula ketika ventrikel beristirahat. Arteri akan mengalirkan darah keseluruh tubuh sampai kepembuliuh darah kapiler. Selama proses sirkulasi jaringan arteri treisi sekitar 15 % dari volume darah. System arteri merupakan system yang rendah volumenya dengan tekanan yang tinggi sehingga cabang-cabang arteri tersebut disebut sebagai sirkuit resistensi. Arteriola Arteriola merupakan percabangan dari arteri yang dilapisi oleh otot polos dengan sedikit serabut elastic. Dinding berotot ini sangat peka dan dapat berdilatasi/kontraksi untuk mengatur aliran darah ke jaringan kapiler.karena kemampuan jaringan otot polos untuk mengubah-ubah diameter, maka disini merupakan tempat yang beresistensi utama dalam proses pertukaran nutrisi pada pembuluh kapiler karena dengan tekanan kapiler yang akan turun mendadak dan aliran berubah dari berdenyut menjadi aliran yang tenang. Pada persambungan antara erteriola dan kapiler terdapat spingter prekapiler yang berada di bawah pengaturan fisiologis yang cukup rumit. Kapiler Terdiri dari satu lapisan endotel dengan dinding pembuluh kapiler yang sangat tipis. Pada pembuluh darah kapiler terjadi perfusi antara nutrisi dan metabolit dari daerah yang konsentrasi tinggi ke daerah yang konsentrasi yang lebih rendah yang kemudian oksigen dan nutrisi masuk ke interstisial dan sel.Venula Merupakan percabangan dari vena yang berfungsi sebagai saluran pengumpul dari pembuluh kapiler, dengan dinding otot yang relative lemah namun peka. Pada permukaan antara kapiler dan venula terdapat spinkter postkapiler. Vena Merupakan saluran berdinding relatif tipis yang berfungsi menyalurkan darah dari jaringan kapiler melalaui system vena masuk ke atrium kanan.vena disebut system kapasitas karena memiliki kemampuan untuk menampung darah yang relative banyak dengan konsentrasi yang rendah. Vena mengalirkan darah searah karena adanya katup-katup yang letaknya strategisdi dalam vena. Setelah menjadi venula kemudian vena, selanjutnya berkumpul menjadi vena-vena yang makin besar dan akhirnya menuju vena kava superior dan vena kava inferior. Aorta Merupakan pembuluh darah yang paling besar yang mengalirkan darah dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh melalui cabang-cabang arteri.C. Fungsi jantung Jantung berfungsi untuk memompakan darah secara terus meneruskeseluruh tubuh secara teratur dengan membawa berbagai macam zat yang diperlukan oleh tubuh, yaitu : oksigen dari jantung ke jaringan dalam tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan ke paru, nutrisi, sisa hasil metabolisme, hormone, dan panas tubuh. Dalam sekali kontraksi vebtrikel akan menghasilkan darah (strock volume) atau juga biasa disebut isi sekuncup dan akan menghasilkan curah jantung (darah yang dipompakan dalam satu menit sama dengan perkalian isi sekuncup dan frekwensi denyut jantung semenit). Pada orang dewasa curah jantung sekitar 5 liter per menit. Dalam satu ajm mencapai 300 liter atau 7200 liter/hari. D. System sirkulasi Dalam melakukan pemompaan darah system sirkulasi yang terlibat terdiri atas : 1. Jantung, berperan sebagai alat yang memompakan darah dari jantung ke paru-paru maupun ke seluruh tubuh 2. Pembuluh darah, adalah media pengedaran darah setelah dipompa oleh jantung 3. Darah, adalah objek yang dipompakan oleh jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah aorta yang berjalan sesuai arahnya dan kembali ke jantung dalam keadaan membawa karbondioksida untuk dibawa ke paru-paru.Sirkulasi darahSirkulasi darah Sirkulasi darah berarti perjalanan darah dari jantung keseluruh tubuh yang membawa oksigen, hormone, sisa metabolism, sari-sari makanan dan panas tubuh yang kemudian akan kembali ke jantung dengan membawa karbondioksidan dan serangkaian zat tubuh lainya untuk dilakukan pertukaran lagi dengan oksigen yang terjadi pada paru-paru. Peredaran darah pada tubuh terbagi jadi dua, yaitu : 1. Sirkulasi sistemik (peredaran darah besar), disebut peredaran darah besar karena jantung dituntut untuk memompakan darah dari jantung ke seluruh tubuh dengan membawa berbagai zat yang dibutuhkan oleh tubuh mealui pembuluh darah aorta yang akan dialirkan pada atreri besar, ke arteriola hingga sampai di pembuluh darah kapiler yang kemudian akan melakukan perfusi. Adapun proses sirkulasi darah besar ini adalah ; pertama-tama darah yang banyak mengandung kardondioksida masuk ke dalam jantung melaluai vena kava superior yang kemudian masuk padaatrium kanan. Darah didalam atrium kanan melakukan tekanan untuk membuka katup tricuspid dan masuk ke ventrikel kanan. Tekanan ini disebut hemodinamik. Setelah berhasil membuka katup tricuspid maka darah mengalir ke ventrikel kanan, lalu ventrikel kanan melakukan kontraksi untuk memompakan darah menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis dengan membuka terlebh dahulu katup diantara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis yang bernama katup semilunaris pulmonal. Setelah darah berhasil masuk me paru-paru melalui arteri pulmonalis, darah melakukan difusi atau pertukaran udara antara oksigen dan karbondioksida yang terjadi di dalam pembuluh darah kapiler yang ada di dalam alveolus.darah yang dihasilkan dari proses difusi merupakan darah yang banyak mengandung oksigen yang keluar dari paru-paru kemudian masuk ke dalam atrium kiri melalui vena pulmonalis, atrium kiri melakukan kontraksi dan hemodinamik yang tinggi mengakihatkan katup mitral terbuka dan darah dapat masuk kedalam ventrikel kiri. Ventrikel kiri melakukan kontraksi yang lebih keras dari ventrikel kanan karena ventrikel kiri bertugas memompakan darak ke aorta yang akan dialirkan kesrluruh tubuh. Darah melalui aorta kemudian melewati atreri besar sampai ke arteriola dan berakhir pada pembuluh darah kapiler. Darah kembali melakukan pertukaran nutrisi dan oksigen didalam sel pada pembuluh darah kapiler yang disebut sebagai perfusi. Setelah terjadinya perfusi di dalam sel pada pembuluh darah kapiler akhirnya darak kembali ke jantung denga membawa karbondioksida u ntuk difusi lagi di paru-paru. Darah yang kaya dengan karbondioksida mengalir melewati venula kemudian vena dan masuk ke jantung melalui vena kava inferior kemudian masuk pada vena kava superior dan begitu seterusnya perjalanan yang dilakukan darah yang merupakan rutinitas yang selalu dijalani dengan teratur. 2. Sirkulasi pulmonal (peredaran darah kecil), pada dasarnya peredaran darah yang dilakukan antara sistemik dan pulmonal sama saj, hanya jika peredaran sistemik mengalirkan darah dari jantung kr paru-paru keseluruh tubuh kemudian kembali ke jantung setelah melalui berbagai proses pertukaran, namun yang terjadi peredaran darah kecil ini hanya perjalanan darah dari jantung ke paru-paru terjadi karena darah diedarkan dari jantung antara oksigen dan karbondioksida di dalam paru-paru. E. Sistem KonduksiSistem konduksi merupan system kelistrikan jantung, dimana jantung dapat berkontraksi dengan adanya hantaran- hantaran impuls pada bagian-bagian jantung tersebut untuk memompakan darah ke seluruh tubuh. Simpul sinoatria (simpul SA) terletak pada dinding atrium kanan bagian superior, dekat masuknya vena kava. SA mampu menghantarkan impuls 7080/menit pada waktu istirahat dan dapat mencapai 200/menit waktu olah raga berat.impuls kemudian dikirim keseluruh dinding otot atrium dan merangsang potensial aksi dan melanjutkan dengan kontraksi otot atrium. Jika SA mengalami kerusakan maka fungsi sebagai face maker diambil alih oleh nodus AV (Atrio Ventrikularis). Simpul atrioventrikular (simpul AV), berfungsi sebagai penerima dan mengikuti irama dari SA. Bila SA rusak maka AV akan mengambil alih fungsi pencerus impuls dengan frekwensi 40-60 dpm. AV terletak di dekat ciincin arioventrikularis dimana sebagai pemisah antara ruang atrium dan ventrikel. Bila AV mengalami kerusakan maka fungsi face maker diambuil alih oleh berkas his dan serat purkinje. Berkas his dan serat purkinje menerima irama dari AV ot jantung untuk menghantarkan impuls keseluruh dinding miokardium sehingga menimbulkan kontraksi pada otot jantung.berkas his bisa menghantarkan impuls dengan energy laten karena terjadi blok menghantarkan impuls dengan frekwensi 2030 dpm. Jaringan konduksi memiliki sifat sebagai berikut : 1) Otomatisasi, merupakan kemampuan menghasilkan impuls secara spontan 2) Ritmisasi, berfungsi untuk membangkitkan impuls yang teratur 3) Konduktifitas, merupakan kemampuan untuk menyalurkan impuls. 4) Daya rangsang, merupakan kemampuan untuk menanggapistimulisasi. Bunyi jantung adalah bunyi dihasilkan karena adanya kontraksi pada jantung secara normal dengan cara auskultasi dan palpasi pada iktus kordis bunyi jantung dapat terdeteksi.Adapun jenis bunyi jantung dibagi menjadi empat, yaitu: 1) Bunyi jantung satu, adalah suara lembut seperti Lup, terjadi karena tegangan mendadak katup atrioventrikularis pada permulaan sistol ventrikel. 2) Bunyi jantung dua, suara seperti dup, bunyi ini disebabkan oleh penutupan katup semilunaris aorta dan pulmonal. 3) Bunyi jantung tiga, suara rendah yang lembut yang terdengar setelah bunyi jantung dua akibat pengencangan mendadak katup mitralis. 4) Bunyi jantung empat, adalah suara rendah yang lembut yang mendahului bunyi jantung satu dan terdengar ketika salah satu atrium berkontraksi lebih kuat dibandingkan dengan yang lain. 5) Murmur, adalah kelainan bunyi jantung yang terdengar seperti bising keras. Hal inin terjadi karena tuberlensi darah ketika mengalir ke jantung. Sistol adalah fase dimana terjadi ejeksi pada ventrikel saat memompa darah setelah fase pemgisian dari atrium. Diastol adalah fase dimana terjadi pengisian darah dari atrium yang dialirkan ke ventrikel.Bab 3 Hasil DiskusiA. Skenario 2 Seorang anak perempuan 6 tahun datang dengan keluhan sering terlihat sesak dan mudah capek bila bermain. Hal ini sudah dialami sejak bayi. Anak tidak pernah terlihat biru. Anak sering menderita batuk pilek berulang dan berkeringat banyak. Pada pemeriksaan fisik : perawakan kecil dan kurus. Sianosis (-). Nadi dan tekanan darah normal. Pemeriksaan toraks : Voussure Cardiac (+). Aktivitas ventrikel kanan dan kiri meningkat. Trill teraba di LSB 4. BJ : 1 & 2 terdengar mengeras. Terdengar bising pansistol derajat 4/6, p.m. di RSB, Aksiler dan suprasternal. Arteri Femoralis teraba normal. Tidak terdapaj jari tabuh. B. Istilah yang tidak diketahui Istilah yang tidak diketahui dari scenario diatas adalah sebagai berikut : a) Sianosis : Kebiruan dikulit dan mukosa karenahemoglobin treebuksi berlebih dalam kapiler. b) Voussure cardiac : Hasil photo rontgen yang menunjukan terjadinya hipertrofi pada jantung c) Trill : Getaran atau vibrasi yang dihasilkan karena adanya kontraksi jantung karena terjadi peningkatan hemodinamik. d) LSB : Leas Significan Bit (Letak penyebaran bising padasebelah kiri) e) RSB : Letak auskultasi penyebarab bising pada sebelah kanan f) BJ : Bunyi jantung : Bunyi jantung lain yang merupakang) Bising Pansistolkelainan karena adanya peningkatan kerja jantung h) p.m : Puktum maksimum : Bagian ketiak : Dada bagian atas di atas sternum.i) Aksilerj) Suprasternalk) A. Femoralis daerah paha l) Jari tabuh: Arteri Femoralis yang terdapat pada: Kelainan pada jari tangan karena terjadinyapercampuran darah pada ruangan-ruangan di jantung C. Kata kunci a) Sesak dan mudah capek b) Perawakan kecil dan kurus c) Tiodak pernah terlidat biru d) Batuk pilek berulang dan berkeringat banyak e) Sianosis (-) f) Terlihat voussure cardiac pada pemeriksaan poto toraks g) Ventrikel kanan dan kiri meningkat h) Trill teraba di LSB 4 i) BJ 1 & 2 mengeras j) Bising pansistol derajat 4/6 p.m menyebar ke RSB, eksiler dan suprasternal D. Pertanyaan Penting A. Embriologi Jantung B. Struktur Jantung C. Fungsi Jantung D. Sirkulasi Jantung E. Sistem Konduksi Jantung E. Masalah yang terdapat pada skenario Masalah yang terjadi pada scenario di atas adalah terjadinya penyembitan pada katup mitral yang berada diantara atrium kiri dan ventrikel kiri yang disebut dalam dunia medis adalah Stenosi Mitralis. Terjadinya penyempitan pada katup mitral menyebabkan atrium kiri tidak dapat mengosongkanruanganya dengan normal, sehingga mengakibatkan atrium kiri meningkatkan kerja dengan cara berkontraksi untuk menekan katup mitral ini supaya dapat terbuka. Aktivitas atrium kiri yang meningkat secara terus menerus menimbulkan dampak dilatasi ruangan dan hipertrofi miokardium. Darah dapat keluar dari atrium menuju ke ventrikel kiri yang kemudian dipompakan ventrikel kiri untuk menyebar keseluruh tubuh melalui aorta dengan curah jantung yang semakin berkurang yang akan disalurkan keseluruh tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan asupan curah jantung yang akan dialirkan ke seluruh tubuh akhirnya atrium kanan juga bekerja keras menghasilkan hemodinamik yang tinggi untuk membantu ventrikel kanan memompakan darah ke paru untuk menekan katup mitral sehingga darah akan tetap teralirkan walau semakin lama semakin berkurang. Ventrikel kanan meningkatkan kempuanya dengan bekerja keras memompakan darah melalui arteri pulmonal, peningkatan akticitas ventrikel kanan juga menyebabkan terjadinya dilatasi ruangan dan hipertrofi miokardium sehingga ketika dilakukan photo rontgen hasilnya terlihat voussure cardiac (+) sebagai tanda bahwa telah terjadi pembengkakan jantung. Dengan aktivitas atrium kkiri, ventrikel kiri, dan ventrikel kanan yang meningkat mengakibatkan tekanan hemodinamik meningkat dan akhirnya terdengar bunyi jantung yang mengeras karena aktivitas jantung juga meningkat sehingga akan terdengar menyebar pada bagian rongga dada sebelah kanan, kiri, aksila, dan bahkan ke bagian atas yakni ke bagian suprasternal. Karena pada katup mitral itu sendiri mengalami penyempitan sedangkan volum darah pada arteri pulmonal, paru dan vena pulmonal menumpuk mengakibatkan pembuluh darah sekitar paru mengalami dilatasi juga untuk melindungi organ paru, namun karena volum darah yang semakin bertambah maka kejadian ini menyebabkan penumpukan pada paru atau yang biasa disebut dengan kongesti paru. Kongesti paru sangat berpotensi terjadinya infeksi karena hiperventilasi pada pembuluh darah kapiler pada alveolus, sehingga memudahkan bakteri Streptokokus masuk kedalam paru-paru sehingga pasien mengalami batuk pilek berulang. Karena terjadi kongesti pada paru, otomatis berdampak pada aktivitas paru yang semakin meningkat yang menyebabkan penderita mengalami sesak dan mudah lelah. Dengan kondisi yang demikian, penderita mengalami kesulitan dan bahkan kehilangan nafsu makan yang mengakibatkan pada gangguan masa tumbang dan tampilan akhir penderita menjadi terlihat kurus dan kecil.Bab 4 PenutupKesimpulanKesimpulan dari makalah di atas adalah pembahasan mengenai penyakit jantung yang terdiri dari dua macam, yaitu penyakit jantung bawaan dan penyakit jantung bukan bawaan yang dapat disebabkan oleh banyak factor. Namun setelah coba diklasifikasikan maka penyebab penyajit jantung bawaan itu karena factor internal dan factor eksernal yang sangat mempengaruhi fungsi jantung ketika beraktivitas. Kelainan katup dan kebocoran pada septum merupakan jenis penyakit jantung bawaan yang sering terjadi bahkan menyebabkan 8-10 anak meninggaldari 1000 kelhiran bayi hidup. Stenosis mitralis merupakan salah satu kelain katup yakni yang terjadi pada katup mitralis atau katup bicuspid, dimana terjadi penyempitan pada katup pembatas antara atrium kiri dan atrium kanan yang menyebabkan terjadinya tekanan hemodinamik meningkat sehingga hipertrofi yang berdampak pada kongesti paru sehingga menimbulkan keluhan-keluhan pada penderita.Daftar Pustakachristianty.wordpress.com. Sekilas Tentang Jantung.Dilihat pada 6 oktober 2009http://ivoniezahra.multiply.com. Rokok Bisa Sebabkan Kebocoran Jantung Janin . Oleh Alya Zhaafirah Husni. Dilihat pada 6 oktober 2009 http://misslf.blog.ugm.ac.id.Eksperimen Mammed Sagi, M.S. M. nur,Busjrah.2006.Anatomi Universitas Indonesia Markam, Soemarmo., Laksman, Hendra., dan Ganiswarna, Sulistia.2004. Kamus Kedokteran Ed.4.Jakarta:Balai Penerbitan FKUI Price, Sylvia A and Wilson, Lorraine M.1994.Patofisiologi Ed.4.Jakarta;EGC Syaifudin.1997.Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat Edisi 2. Jakarta:EGC dan Fisiologi.Jakarta:Fakultas Kedokteran dengan embrio (2).oleh: Prof. Dr.