Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan...

35
UNIVERSITAS DIPONEGORO MODEL SPASIAL KERENTANAN SOSIAL EKONOMI DAN KELEMBAGAAN TERHADAP BENCANA GUNUNG MERAPI TUGAS AKHIR Marbruno Habibi L2D008039 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEMARANG DESEMBER 2012

Transcript of Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan...

Page 1: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

UNIVERSITAS DIPONEGORO

MODEL SPASIAL KERENTANAN SOSIAL EKONOMI DAN

KELEMBAGAAN TERHADAP BENCANA GUNUNG MERAPI

TUGAS AKHIR

Marbruno Habibi

L2D008039

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SEMARANG

DESEMBER 2012

Page 2: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

UNIVERSITAS DIPONEGORO

MODEL SPASIAL KERENTANAN SOSIAL EKONOMI DAN

KELEMBAGAAN TERHADAP BENCANA GUNUNG MERAPI

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Marbruno Habibi

L2D008039

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SEMARANG

DESEMBER 2012

Page 3: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tugas Akhir yang berjudul “Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan Kelembagaan

Terhadap Bencana Gunung Merapi” ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber

baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

NAMA : Marbruno Habibi

NIM : L2D008039

Tanda Tangan : ...........................

Tanggal : Desember 2012

Page 4: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir ini diajukan oleh :

NAMA : Marbruno Habibi

NIM : L2D008039

Jurusan : Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas : Teknik

Judul Tugas Akhir : Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan Kelembagaan

Terhadap Bencana Gunung Merapi

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang

diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota,

Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

TIM PENGUJI

Pembimbing : Dr. rer. nat. Imam Buchori. ST. (…………………………)

Penguji I : Anita Ratnasari R. ST. MT. (…………………………)

Penguji II : Widjonarko. ST. MT. (…………………………)

Semarang, 12 Desember 2012

Mengetahui,

Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Dr. –Ing. Asnawi, S.T.

NIP. 197107241997021001

Page 5: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTIANGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Diponegooro, saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Marbruno Habibi

NIM : L2D008039

Jurusan : Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas : Teknik

Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas

Diponegoro Hak Bebas Royalti Noneksklusif (None-exclusive Royalty Free Right) atas karya

ilmiah saya yang berjudul :

“Model Spasial Keretanan Sosial Ekonomi dan Kelembagaan

Terhadap Bencana Gunung Merapi”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/ Noneksklusif ini

Universitas Diponegoro berhak menyimpan, mengalihmedia/ formatkan, mengelola dalam bentuk

pangkalan data (datbase), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Semarang

Pada Tanggal : Desember 2012

Yang menyatakan

Marbruno Habibi

Page 6: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Untuk bisa sukses, hasrat Anda untuk sukses harus lebih besar dari ketakutan

dan kegagalan Anda”

(Bill Cosby)

“Kepemimpinan dan pengetahuan sangat diperlukan satu sama lain”

(John F. Kennedy)

“Belajarlah berkata „tidak‟ pada yang baik, sehingga Anda bisa mengatakan „ya‟ pada

yang terbaik”

(John Maxwell)

“Seorang pemimpin adalah seseorang yang mengetahui cara, menjalankannya

dan menunjukkannya”

(John Maxwell)

“Anda dilahirkan untuk menang. Tapi untuk menjadi pemenang Anda

harus merencanakan,mempersiapkan dan berharap untuk menang”

(Zig Ziglar)

Kupersembahkan untuk kedua orang tua

Papi dan Mami

yang ku sayangi dan selalu berdoa untuk keberhasilanku...

Page 7: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

vi

ABSTRAK

Gunung Merapi merupakan salah gunung yang masih aktif yang ada di Indonesia dan terletak

diantara empat Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah dan DIY. Gunung merapi tergolong gunung

yang berbahaya karena mengalami erupsi dalam jangka waktu yang relatif pendek dan disekitarnya terdapat

kawasan pemukiman sehingga dapat mengancam keselamatan penduduk. Letusan gunung merapi banyak

memakan korban jiwa dan harta benda, salah satu penyebabnya adalah kerentanan sosial, ekonomi dan

kelembagaan masyarakat pada kawasan rawan bencana gunung merapi. Penelitian dengan judul “Model

Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan Kelembagaan Terhadap Bencana Gunung Merapi” ini diangkat

dari latar belakang kondisi sosial, ekonomi dan kelembagaan masyarakat yang rentan terhadap bencana

gunung merapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kerentanan sosial dan ekonomi masyarakat serta

kelembagaan yang dimodelkan secara spasial untuk mengetahui tingkat kerentanan masyarakat dengan

bantuan alat sistem informasi geografis. Penelitian ini dilakukan pada Kawasan Rawan Bencana III Gunung

Merapi Kecamatan Dukun dan Srumbung Kabupaten Magelang yang terdiri dari 16 Desa dan 124 Dusun.

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kuantitatif dengan metode analisis data berupa

scoring analysis, deskriptif kuantitatif dan analisis spasial. Scoring analysis dilakukan dengan pemberian

skor pada setiap variabel yang digunakan dalam penelitian, analisis deskriptif kuantitatif menggambarkan

deskripsi penjelasan dan gambaran mengenai data kuantitatif yang digunakan dalam analisis dan analisis

spasial yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk pemetaan variabel dan overlay variabel.

Kerentanan sosial yang merupakan kajian dalam penelitian ini diukur dengan kepadatan penduduk,

penduduk usia tua dan balita, penduduk wanita dan pemahaman masyarakat terhadap bencana. Sedangkan

kerentanan ekonomi diukur dari persentase tingkat kemiskinan penduduk dan kerentanan kelembagaan

diukur dari keberadaan lembaga penanggulangan bencana dan forum pengurangan risiko bencana.

Output dari penelitian ini adalah kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan masyarakat

terhadap bencana gunung merapi yang dimodelkan secara spasial dengan menggunakan bantuan alat sistem

informasi geografis dengan hasil akhir berupa peta kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan. Hasil

analisis kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan menunjukkan bahwa dari 124 dusun yang ada di KRB

III Kecamatan Dukun dan Srumbung, 37 dusun diantaranya merupakan kerentanan rendah. Sedangkan 81

dusun dengan kerentanan sedang dan 6 dusun dengan kerentanan tinggi.

Kata Kunci: Bencana, Gunung Merapi, Kerentanan, Sosial, Ekonomi dan Kelembagaan

Page 8: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

vii

ABSTRACT

Mount Merapi is a mountain that is still active in Indonesia and located between the existing four

districts in Central Java and Yogyakarta. This volcano considered as a dangerous mountain due to the

eruption in a relatively short period of time. In addition the volcano is surrounded by residential areas. It

could be bad because the eruption could threaten the safety of residents. The eruption of Mount Merapi

raises many casualties and property, one of the causes is social, economic and institutional vulnerability of

communities in disaster prone areas of the volcano.The study entitled “Spatial Model of Social Economic

and Institutional Vulnerability Of Merapi Disaster" is conducted from the background of social, economic

and institutional conditions of communities vulnerable to volcano disasters. This study aimed to assess the

social and economic vulnerabilities of communities and institutions that are spatially modeled to determine

the level of vulnerability of the community using geographic information systems tool. The research was

conducted in Disater Prone Zone III of Mount Merapi in Dukun and Srumbung Sub District Magelang which

consist of 16 villages and 124 hamlet.

This study uses a quantitative analytical approach to data analysis methods such as scoring

analysis, quantitative descriptive and spatial analysis. Analysis of scoring is done by giving the score on

each variable used in the study, quantitative descriptive analysis illustrates the description explanation and

description of the data used in the analysis of quantitative, and spatial analysis performed in this study is to

map variables and variable overlay. Social vulnerability assessment in this study is measured by population

density, the elderly and young children, the women and people's understanding of disasters. While economic

vulnerability measured by the percentage of the poverty level of the population and institutional vulnerability

measured by the existence of such disaster management and disaster risk reduction forum.

The output of this study is the social, economic and institutional vulnerability of communities to

disasters volcanos (which) are modeled spatially using geographic information system tools. The final result

is in the form of a map of social, economic and institutional vulnerability. The results of the economic, social

and institutional vulnerability analysis shows that of the 124 hamlets in KRB III Dukun and Srumbung Sub

District, 37 hamlets have a low vulnerability. While 81 hamlets have moderate vulnerability and 6 hamlet

has high vulnerability.

Keywords: Disaster, Mount Merapi, Vulnerability, Social, Economic and Institutional

Page 9: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi

dan Kelembagaan Terhadap Bencana Gunung Merapi” guna memenuhi salah satu persyaratan

pendidikan Sarjana Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota. Dalam pembuatan Tugas Akhir ini

penulis selalu berusaha sebaik-baiknya dengan berpegang kepada ketentuan yang berlaku, namun

karena keterbatasan pengetahuan dan waktu maka penulis menyadari dalam penyajiannya jauh dari

sempurna. Untuk itu segala saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi

sempurnanya Tugas Akhir ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Kedua orang tua, kakak dan adik yang selalu mendoakan dan memberi dukungan dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini.

2. Bapak Dr. rer. nat. Imam Buchori. ST., sebagai dosen pembimbing atas masukan, kritik, saran,

kesabaran dan motivasi yang luar biasa dalam mendukung penyelesaian Tugas Akhir ini.

3. Ibu Anita Ratnasari R. ST. MT. dan Bapak Widjanarko ST. MT., selaku dosen penguji yang

memberikan saran dan masukan yang menjadikan Tugas Akhir ini lebih baik.

4. Teman-teman terbaik yaitu Kiki, Marsista dan Riki sebagai mahasiswa sesama pembimbing

serta teman-teman Planologi angkatan 2008 atas dorongan dan kebersamaannya selama ini.

5. Seorang kekasih bernama Tiara Ikrar Prasakti yang selalu memberikan dukungan dan kasih

sayang.

6. Perangkat Desa yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan motivasi saat survei

hingga dimudahkannya dalam pencarian kebutuhan data.

7. Semua pihak yang secara tidak langsung terkait dan membantu dalam penyelesaian laporan ini

yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kepentingan pendidikan

di lingkungan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota dan Pemerintah Kecamatan Dukun dan

Srumbung yang ada di Kabupaten Magelang sebagai wilayah studi dalam penelitian.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Semarang, Desember 2012

Marbruno Habibi

Page 10: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ....................................................................................................... 2

1.3. Tujuan dan Sasaran ........................................................................................................ 3

1.3.1.Tujuan ................................................................................................................... 3

1.3.2.Sasaran .................................................................................................................. 4

1.4. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................................. 4

1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah ...................................................................................... 4

1.4.2. Ruang Lingkup Substansial .................................................................................. 4

1.5. Keaslian Penelitian ......................................................................................................... 5

1.6. Posisi Penelitian dalam Perencanaan Wilayah dan Kota ............................................... 7

1.7. Kerangka Pikir ............................................................................................................... 7

1.8. Metodologi Penelitian .................................................................................................... 9

1.8.1. Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 10

1.8.2. Data Penelitian ................................................................................................... 14

1.9. Metode Analisis Data ................................................................................................... 15

1.10. Scoring Variabel ......................................................................................................... 16

1.11. Pemodelan Variabel .................................................................................................... 18

BAB II KAJIAN LITERATUR KERENTANAN SOSIAL EKONOMI DAN

KELEMBAGAAN TERHADAP BENCANA GUNUNG MERAPI ............................. 20

2.1. Bencana ........................................................................................................................ 20

2.1.1. Rawan Bencana .................................................................................................. 20

2.1.2. Risiko Bencana .................................................................................................. 20

Page 11: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

x

2.2. Gunung Api .................................................................................................................. 21

2.2.1. Letusan Gunung Api .......................................................................................... 23

2.2.2. Klasifikasi Gunung Api di Indonesia ................................................................. 27

2.2.3. Prosedur Tetap Tingkat Kegiatan Gunung Api .................................................. 28

2.3. Mitigasi Bencana .......................................................................................................... 28

2.3.1. Mitigasi Bencana Gunung Berapi ...................................................................... 29

2.3.2. Tujuan Mitigasi Bencana ................................................................................... 30

2.3.3. Jenis- Jenis Mitigasi Bencana ............................................................................ 30

2.4. Kerentanan (Vulnerability)........................................................................................... 31

2.5. Kelembagaan ................................................................................................................ 36

2.5.1. Perspektif Kelembagaan..................................................................................... 36

2.5.2. Unsur-Unsur Kelembagaan ................................................................................ 37

2.6. Pemodelan .................................................................................................................... 38

2.7. Penetapan Variabel Penelitian...................................................................................... 39

BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN RAWAN BENCANA III KECAMATAN

DUKUN DAN SRUMBUNG ............................................................................................. 42

3.1. Administrasi Kawasan Rawan Bencana III .................................................................. 42

3.2. Kondisi Fisik Dasar ...................................................................................................... 43

3.2.1. Kelerengan ......................................................................................................... 43

3.2.2. Jenis dan Kedalaman Tanah ............................................................................... 44

3.2.3. Geologi ............................................................................................................... 44

3.2.4. Hidrogeologi ...................................................................................................... 47

3.2.5. Hidrologi ............................................................................................................ 47

3.2.6. Klimatologi ........................................................................................................ 48

3.2.7. Penggunaan Lahan ............................................................................................. 49

3.2.8. Rawan Bencana .................................................................................................. 51

3.3. Kondisi Kependudukan ................................................................................................ 54

BAB IV ANALISIS KERENTANAN SOSIAL EKONOMI DAN KELEMBAGAAN

TERHADAP BENCANA GUNUNG MERAPI .............................................................. 57

4.1. Analisis Kepadatan Penduduk...................................................................................... 57

4.2. Analisis Penduduk Usia Tua dan Balita ....................................................................... 61

4.3. Analisis Penduduk Wanita ........................................................................................... 64

4.4. Analisis Pemahaman Masyarakat Terhadap Bencana .................................................. 68

Page 12: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

xi

4.5. Analisis Tingkat Kemiskinan ....................................................................................... 71

4.6. Analisis Kelembagaan Penanggulangan Bencana........................................................ 74

4.7. Kerentanan Sosial Ekonomi dan Kelembagaan Total Terhadap Bencana Gunung

Merapi .......................................................................................................................... 80

4.8. Validasi Model Kerentanan Sosial Ekonomi dan Kelembagaan.................................. 87

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ......................................................................... 90

5.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 90

5.2. Rekomendasi ................................................................................................................ 91

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 93

LAMPIRAN ....................................................................................................................................... 96

Page 13: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 : Jenis Kuesioner ............................................................................................................. 11

Tabel I.2 : Tabel Krecjie ................................................................................................................ 11

Tabel I.3 : Jumlah Sampel Kuesioner ............................................................................................ 13

Tabel I.4 : Data Penelitian .............................................................................................................. 14

Tabel I.5 : Kriteria Scoring Variabel .............................................................................................. 17

Tabel III.1 : Penggunaan Lahan Tanah Menurut Kecamatan ........................................................... 49

Tabel III.2 : Jumlah Penduduk Desa KRB III Kecamatan Dukun .................................................... 55

Tabel III.3 : Jumlah Penduduk Desa KRB III Kecamatan Srumbung .............................................. 55

Tabel IV.1 : Kepadatan Penduduk Desa ........................................................................................... 58

Tabel IV.2 : Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua dan Balita ................................................. 62

Tabel IV.3 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................................. 65

Tabel IV.4 : Hasil Kuesioner ............................................................................................................ 69

Tabel IV.5 : Jumlah Penduduk Miskin ............................................................................................. 72

Tabel IV.6 : Hasil Evaluasi BPBD Kabupaten Magelang ................................................................ 75

Tabel IV.7 : Forum Pengurangan Risiko Bencana............................................................................ 78

Tabel IV.8 : Kerentanan Sosial Ekonomi dan Kelembagaan KRB III Kecamatan Dukun ............... 81

Tabel IV.9 : Kerentanan Sosial Ekonomi dan Kelembagaan KRB III Kecamatan Srumbung ......... 84

Tabel IV.10 : Validasi Model Kerentanan Sosial Ekonomi dan Kelembagaan KRB III Kecamatan

Dukun dan Srumbung .................................................................................................. 87

Page 14: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. : Peta Administrasi Kabupaten Magelang ...................................................................... 5

Gambar 1.2. : Posisi Penelitian Dalam Perencanaan Wilayah dan Kota ............................................ 7

Gambar 1.3. : Peta Administrasi KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung .................................... 8

Gambar 1.4. : Kerangka Pikir Penelitian ............................................................................................ 9

Gambar 1.5. : Kerangka Analisis Penelitian ..................................................................................... 16

Gambar 1.6. : Diagram Proses Pemodelan ....................................................................................... 18

Gambar 1.7. : Diagram Proses Pemetaan Kerentanan Sosial Ekonomi dan Kelembagaan .............. 19

Gambar 2.1. : Tipe Erupsi Letusan Gunung Api .............................................................................. 22

Gambar 2.2. : Awan Panas Gunung Merapi ..................................................................................... 24

Gambar 2.3. : Guguran Lava Pijar Gunung Merapi .......................................................................... 25

Gambar 2.4. : Banjir Lahar Dingin ................................................................................................... 26

Gambar 2.5. : Banjir Bandang .......................................................................................................... 26

Gambar 2.6. : Kerusakan Lingkungan .............................................................................................. 27

Gambar 2.7. : Pengurangan Risiko Bencana Dengan Memperkecil Ancaman ................................. 32

Gambar 2.8. : Kunci Lingkup Konsep Kerentanan ........................................................................... 33

Gambar 2.9. : Variabel Terpilih ........................................................................................................ 41

Gambar 3.1. : Peta Administrasi KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung .................................. 42

Gambar 3.2. : Peta Wilayah Desa Dalam Zona Ancaman Merapi .................................................... 43

Gambar 3.3. : Peta Kelerengan KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung .................................... 44

Gambar 3.4. : Peta Jenis Tanah KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung ................................... 45

Gambar 3.5. : Peta Kedalaman Air Tanah KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung ................... 46

Gambar 3.6. : Peta Geologi KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung ......................................... 47

Gambar 3.7. : Peta Hidrogeologi KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung ................................. 48

Gambar 3.8. : Peta Klimatologi KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung ................................... 49

Gambar 3.9. : Peta Penggunaan Lahan KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung ........................ 50

Gambar 3.10. : Peta Rawan Bencana KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung............................. 51

Gambar 3.11. : Peta Area Terdampak Erupsi dan Lahar Dingin Gunung Merapi .............................. 52

Gambar 3.12. : Peta Zonasi Ancaman Banjir Lahar Dingin ............................................................... 53

Gambar 3.13. : Peta Wilayah Permukiman Penduduk Di KRB III ..................................................... 54

Gambar 3.14. : Diagram Jumlah Penduduk Desa KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung .......... 56

Gambar 3.15. : Peta Jumlah Penduduk KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung .......................... 56

Gambar 4.1. : Peta Kepadatan Penduduk .......................................................................................... 59

Page 15: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

xiv

Gambar 4.2. : Diagram Persentase Kerentanan Kepadatan Penduduk KRB III Kecamatan

Dukun dan Srumbung ................................................................................................ 59

Gambar 4.3. : Peta Kerentanan Kepadatan Penduduk KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung . 60

Gambar 4.4. : Diagram Persentase Kerentanan Penduduk Usia Tua dan Balita KRB III Kecamatan

Dukun dan Srumbung ................................................................................................ 63

Gambar 4.5. : Peta Kerentanan Penduduk Usia Tua dan Balita KRB III Kecamatan Dukun dan

Srumbung .................................................................................................................. 64

Gambar 4.6. : Diagram Kerentanan Penduduk Wanita KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung 66

Gambar 4.7. : Peta Kerentanan Penduduk Wanita KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung....... 67

Gambar 4.8. : Diagram Kerentanan Pemahaman Masyarakat Terhadap Bencana KRB III

Kecamatan Dukun dan Srumbung ............................................................................. 69

Gambar 4.9. : Peta Kerentanan Pemahaman Masyarakat Terhadap Bencana KRB III

Kecamatan Dukun dan Srumbung ............................................................................. 70

Gambar 4.10. : Diagram Kerentanan Tingkat Kemiskinan KRB III Kecamatan Dukun

dan Srumbung ............................................................................................................ 73

Gambar 4.11. : Peta Kerentanan Tingkat Kemiskinan KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung .. 73

Gambar 4.12. : Diagram Kerentanan Kelembagaan Penanggulangan Bencana KRB III

Kecamatan Dukun dan Srumbung ............................................................................. 79

Gambar 4.13. : Peta Kerentanan Kelembagaan Penanggulangan Bencana KRB III Kecamatan

Dukun dan Srumbung ................................................................................................ 80

Gambar 4.14. : Diagram Kerentanan Sosial Ekonomi dan Kelembagaan KRB III Kecamatan Dukun

dan Srumbung ............................................................................................................ 86

Gambar 4.15. : Peta Kerentanan Sosial Ekonomi dan Kelembagaan KRB III Kecamatan Dukun Dan

Srumbung .................................................................................................................. 87

Page 16: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Form Wawancara .......................................................................................................... 96

Lampiran B : Hasil Wawancara ........................................................................................................ 101

Lampiran C : Form Kuesioner .......................................................................................................... 105

Lampiran D : Hasil Kuesioner .......................................................................................................... 109

Lampiran E : Rincian Luas Wilayah, Penduduk dan Kompilasi Hasil Kuesioner Setiap Dusun ..... 126

Lampiran F : Berita Acara Tugas Akhir ........................................................................................... 136

Lampiran G : Lembar Asistensi ........................................................................................................ 142

Page 17: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia mempunyai karakteristik bencana yang kompleks, karena terletak pada tiga

lempeng aktif yaitu lempeng Euro-Asia di bagian utara, Indo-Australia di bagian selatan dan

lempeng Pasifik di bagian Timur. Ketiga lempeng aktif tersebut bergerak dan saling bertumbukan

sehingga menyebabkan rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir

dan tanah longsor. Banyak gunung berapi di Indonesia yang masih aktif, salah satunya adalah

gunung merapi yang secara administrasi berada di tengah-tengah dua Provinsi yaitu Provinsi Jawa

Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari dua Provinsi tersebut terdapat empat

Kabupaten yang berbatasan langsung dengan gunung merapi yaitu Kabupaten Magelang, Boyolali,

Klaten dan Kabupaten Sleman.

Gunung merapi ini memiliki karakteristik erupsi berupa runtuhan kubah lava yang

menyebabkan bahaya aliran awan panas. Geofisik gunung merapi memiliki tipe khas stratolandesit

dan punya bentuk lereng yang konkaf. Bahaya letusan gunung api terdiri atas bahaya primer,

sekunder dan tersier. Bahaya primer adalah bahaya yang langsung menimpa penduduk ketika

letusan berlangsung seperti awan panas dan lontaran material. Bahaya sekunder terjadi secara tidak

langsung dan umumnya berlangsung pada pasca letusan, misalnya lahar hujan, kerusakan lahan

pertanian/ perkebunan dan rumah. Sedangkan bahaya tersier merupakan bahaya akibat kerusakan

lingkungan gunung berapi seperti hilangnya daerah resapan/ hutan/ mata air. Tingkat bahaya dari

suatu gunung berapi sangat tergantung dari kerapatan dari suatu letusan dan kepadatan penduduk

yang bermukim di sekitar gunung berapi tersebut.

Kerawanan bencana alam ini telah diperparah oleh beberapa permasalahan lain yang

muncul dan memicu meningkatnya kerentanan. Laju pertumbuhan penduduk akan banyak

membutuhkan kawasan hunian baru yang pada akhirnya kawasan hunian tersebut akan terus

berkembang dan menyebar hingga mencapai wilayah marginal yang tidak aman seperti berada pada

kawasan rawan bencana dan kawasan lindung. Kerentanan non fisik yang berupa kerentanan sosial,

ekonomi dan kelembagaan merupakan sebab dan akibat dari besarnya kerugian karena bencana

gunung berapi. Kerentanan sosial menunjukkan perkiraan tingkat kerentanan terhadap keselamatan

jiwa/ kesehatan penduduk apabila ada bahaya. Sedangkan kerentanan ekonomi dilihat dari segi

ekonomi penduduk dan kerentanan kelembagaan dilihat dari keberadaan lembaga yang ada di

daerah maupun di desa. Peningkatan kerentanan ini akan lebih diperparah bila aparat pemerintah

maupun masyarakatnya sama sekali tidak menyadari dan tanggap terhadap adanya potensi bencana

1

Page 18: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

2

alam di daerahnya. Untuk itu diperlukan upaya-upaya yang komprehensif untuk mengurangi risiko

bencana alam, antara lain dengan melakukan upaya mitigasi bencana.

Kecamatan Dukun dan Srumbung yang merupakan dua Kecamatan yang ada di

Kabupaten Magelang merupakan area terdampak langsung dari bencana gunung merapi. Kawasan

Rawan Bencana III pada kedua Kecamatan tersebut yang terdiri dari 16 Desa dan 124 Dusun

merupakan wilayah studi dalam penelitian ini dengan judul “Model Spasial Kerentanan Sosial

Ekonomi dan Kelembagaan Terhadap Bencana Gunung Merapi”.

1.2. Perumusan Masalah

Letusan gunung merapi yang dapat menjangkau kawasan permukiman di sekitarnya

menyebabkan perlunya mitigasi bencana untuk mengurangi risiko bencana gunung merapi. Bahaya

gunung merapi tidak hanya bahaya utama (primer) berupa awan panas, lontaran material, hujan abu

lebat, lava dan gas beracun namun juga bahaya ikutan (sekunder) berupa banjir lahar dingin pada

musim hujan serta bahaya (tersier) yang merupakan bahaya akibat kerusakan lingkungan gunung

api yaitu hilangnya daerah resapan/ hutan/ sumber mata air.

Kerugian yang besar akibat bencana gunung merapi dikarenakan tingkat kerentanan

masyarakat. Kerentanan non fisik merupakan salah satu permasalahannya, kerentanan non fisik

tersebut berupa kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan. Banyaknya jumlah penduduk yang

tinggal di lereng gunung merapi yang merupakan kawasan rawan bencana dikarenakan daya tarik

dari tingkat kesuburan tanah yang merupakan alasan sebagian besar masyarakat tetap tinggal pada

kawasan rawan bencana tersebut. Aspek eknonomi selain menjadi salah satu kerugian juga menjadi

aspek kerentanan dari bencana gunung merapi. Tingkat ekonomi masyarakat yang rendah

menjadikan masyarakat tersebut rentan terhadap bencana gunung merapi sebab tingkat ekonomi

menjadi salah satu variabel dalam mitigasi bencana, semakin tinggi tingkat ekonomi semakin

rendah kerentanan ekonominya dikarenakan masyarakat dianggap akan lebih mampu untuk

melindungi kehidupan mereka dengan ekonomi mereka yang lebih baik.

Belum adanya mitigasi bencana gunung merapi berbasis sistem informasi geografis untuk

mengurangi atau mengantisipasi banyaknya korban jiwa akibat bencana gunung merapi merupakan

salah satu permasalahan yang ada untuk saat ini yang menjadi dasar dari penelitian ini. Sehingga

dengan adanya upaya pengurangan risiko bencana berbasis kerentanan non fisik dengan

menggunakan alat sistem informasi geografis diharapkan dapat membantu mengurangi risiko

bencana gunung merapi. Berdasarkan permasalahan tersebut, dapat memunculkan pertanyaan

“Bagaimanakah kerentanan sosial dan ekonomi masyarakat serta kelembagaan terhadap bencana

Gunung Merapi”?

Page 19: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

3

1.3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran dalam penelitian ini akan dijabarkan pada subbab di bawah ini.

Tujuan dan sasaran tersebut merupakan acuan yang ingin dicapai dalam penelitian.

1.3.1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kerentanan sosial dan ekonomi masyarakat

serta kelembagaan yang dimodelkan secara spasial sebagai bentuk pengurangan risiko bencana

gunung merapi dengan alat sistem informasi geografis dengan hasil akhir berupa peta kerentanan

sosial, ekonomi dan kelembagaan. Sistem informasi geografis tersebut digunakan sebagai alat yang

dapat mengolah dan menganalisis kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan pada kawasan

rawan bencana gunung merapi sehingga dapat diketahui tingkat kerentanan sosial, ekonomi dan

kelembagaan masyarakat sesuai dengan variabel yang ada. Penelitian ini bermanfaat bagi berbagai

pihak, berikut ini penjabarannya.

Manfaat bagi bidang ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan terkait kerentanan sosial, ekonomi dan

kelembagaan masyarakat terhadap bencana gunung merapi. Kerentanan sosial, ekonomi dan

kelembagaan tersebut dimodelkan secara spasial dengan menggunakan alat sistem informasi

geografis. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan kajian dan referensi dalam perencanaan

wilayah dan kota.

Manfaat bagi Pemerintah Kabupaten Magelang

Manfaat penelitian ini bagi Pemerintah Kabupaten Magelang adalah hasil akhir penelitian

ini dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kabupaten Magelang dalam penanggulangan bencana

gunung merapi terkait kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan masyarakat pada kawasan

rawan bencana gunung merapi. Dari masukan tersebut Pemerintah dapat mempersiapkan

masyarakat agar dapat lebih memahami bencana dan lebih siap dalam menghadapi bencana gunung

merapi, sehingga apabila terjadi bencana gunung merapi kerugian baik korban jiwa dan harta benda

dapat diminimalisir.

Manfaat bagi masyarakat lokal

Dari hasil penelitian ini diharapkan masyarakat dapat lebih memahami kerentanan sosial,

ekonomi dan kelembagaan masyarakat lokal terhadap bencana gunung merapi, sehingga

masyarakat lokal dapat melakukan tindakan terkait kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan

mereka. Masyarakat juga dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai media informasi untuk

mengetahui kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan. Manfaat ini dapat disampaikan melalui

sosialisasi baik oleh Pemerintah Kabupaten Magelang maupun oleh kelembagaan penanggulangan

bencana dan forum pengurangan risiko desa.

Page 20: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

4

1.3.2. Sasaran

Untuk mencapai tujuan tersebut maka sasaran yang harus dilakukan dan dicapai dalam

mengkaji kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan dengan sistem informasi geografis adalah

sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi karakteristik bencana gunung merapi beserta ancaman bahaya yang

ditimbulkan;

2. Mengidentifikasi karakteristik wilayah studi;

3. Mengidentifikasi kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan masyarakat pada wilayah studi;

4. Membangun model spasial kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan dengan alat sistem

informasi geografis;

5. Mengevaluasi hasil model spasial dengan cara mengecek hasil implementasi ke lapangan;

6. Merevisi model sekiranya diperlukan penyempurnaan serta memberikan kesimpulan dan

rekomendasi untuk perencanaan wilayah yang berbasis mitigasi bencana dan pengembangan

model maupun penelitian lebih lanjut.

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian terdiri dari ruang lingkup wilayah yang berisi terkait batasan

wilayah studi dan ruang lingkup substansial yang menjelaskan materi yang akan dibahas dalam

penelitian ini.

1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu ruang lingkup makro dan

mikro. Ruang lingkup makro adalah Kabupaten Magelang, hal ini dikarenakan dampak bencana

gunung merapi secara keseluruhan mencakup wilayah Kabupaten Magelang (lihat Gambar 1.1.).

Sedangkan ruang lingkup mikro adalah Kawasan Rawan Bencana III Kecamatan Dukun

dan Kecamatan Srumbung (lihat Gambar 1.2.). Kecamatan Dukun dan Kecamatan Srumbung

dipilih sebagai wilayah studi penelitian karena kedua Kecamatan tersebut termasuk dalam area

terdampak langsung bencana gunung merapi. Kawasan Rawan Bencana III pada kedua Kecamatan

tersebut terdiri dari 16 Desa dan 124 Dusun yang mempunyai kawasan permukiman cukup luas

(lihat Gambar 3.13.) sehingga sangat rentan terhadap bencana gunung merapi.

1.4.2. Ruang Lingkup Substansial

Ruang lingkup substansial dalam penelitian ini hanya terbatas pada kerentanan sosial,

ekonomi dan kelembagaan sebagai basis dari mitigasi bencana dengan alat sistem informasi

geografis yang meliputi:

Page 21: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

5

1. Identifikasi dan analisis kerentanan non fisik berupa kerentanan sosial, ekonomi dan

kelembagaan;

2. Pemodelan dengan sistem informasi geografis yang meliputi karakteristik wilayah studi dan

kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan.

Sumber: Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), 2001. BAKOSURTANAL

GAMBAR 1.1.

PETA ADMINISTRASI KABUPATEN MAGELANG

1.5. Keaslian Penelitian

Dalam penelitian ini tidak lepas dari ide dan gagasan dari penelitian sebelumnya yang

menjadi acuan atau perbandingan yaitu terkait tema kerentanan terhadap bencana alam.

Perbedaannya adalah tema penelitian, tujuan penelitian, wilayah studi dan variabel penelitian.

Selain perbedaan diatas, garis besar penelitian ini juga merupakan perbedaan dari penelitian-

penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian ini ruang lingkup substansial berupa kerentanan non

fisik yaitu kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan masyarakat terhadap bencanan gunung

berapi.

Penelitian yang dilakukan oleh Julie Morin dan Franck Lavigne pada tahun 2009 dengan

judul penelitian “Institutional and Social Responses to Hazards Related to Karthala Volcano,

Page 22: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

6

Comoros”. Penelitian ini menekankan pada penyebab kegagalan krisis sistem manajemen yang

dibentuk dalam menghadapi letusan gunung berapi Karthala di Grande Comore pada tahun 2006.

Hasil penelitian tersebut adalah kerentanan masyarakat terhadap bahaya vulkanik berasal dari akar

sejarah dan politik berupa kendala budaya, sosial dan ekonomi serta faktor lingkungan.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Farid Isra Aprilyansyah dengan judul

“Analisis Tingkat Kerentanan (Vulnerability) Kota Palu Terhadap Risiko Bencana Gempa Bumi”.

Metode penilaian kerentanan pada penelitian ini menggunakan metode EDRI (The Earthquake

Disaster Risk Index) yang dikembangkan oleh Rachel Davidson. Metode tersebut bertujuan

menghitung tingkat risiko bahaya gempa bumi dengan memperhitungkan faktor bahaya (hazard),

kedekatan (exposure), kerentanan (vulnerability), faktor eksternal (external context) dan ketahanan

(emergency response and recovery capability). Dalam penelitian ini, penulis hanya menghitung

salah satu faktor risiko bencana yaitu faktor kerentanan.

Penelitian yang dilakukan oleh Ilan Kelman pada tahun 1998 dengan judul “Role of

Technology in Managing Vulnerability to Natural Disasters, With Case Studies of Volcanic

Disasters On Non-Industrialized Islands”. Bahasan dalam penelitian ini berupa teknologi yang

merupakan salah satu alat yang digunakan dan disalahgunakan dalam mengelola kerentanan

masyarakat untuk bencana alam. Banyak kesulitan yang dihadapi akibat dari masalah teknis

maupun peristiwa spesifik bencana alam, tetapi terwujud karena masyarakat keliru dalam

menerapkan teknologi atau dalam menilai dampak bahaya alam itu sendiri.

Penelitian yang dilakukan oleh Catherine Jane Lowe pada tahun 2010 dengan judul

“Analysing Vulnerability to Volcanic Hazards: Application to St. Vincent”. Hasil penelitian pada

kerentanan terhadap bahaya vulkanik di pulau St. Vincent di Karibia Timur adalah empat metode

berbeda yang digunakan untuk melakukan analisis kerentanan yaitu kerentanan indeks sosial,

analisis kerentanan bangunan, pemangku kebijakan yang berkaitan dengan masyarakat dan evaluasi

kerentanan sejarah. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan kombinasi metode yang

menggabungkan metode kuantitatif dengan teknik kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

tingginya kerentanan sosial dan bangunan tidak berpengaruh, Penelitian ini memberikan bukti akan

kebutuhan untuk spesifik konteks analisis kerentanan yang memanfaatkan berbagai metode

kuantitatif dan kualitatif, bukan aplikasi yang luas dari metrik standar global.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sebelumnya pernah

dilakukan adalah pada bahasan utama penelitian, tujuan penelitian dan variabel yang digunakan

dalam penelitian. Judul penelitian yang akan dilakukan adalah “Model Spasial Kerentanan Sosial

Ekonomi dan Kelembagaan Terhadap Bencana Gunung Merapi”. Bahasan utama dalam penelitian

ini adalah kerentanan non fisik yang berupa kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan

masyarakat terhadap bencana gunung merapi. Dari kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan

Page 23: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

7

tersebut kemudian dimodelkan secara spasial dengan menggunakan alat sistem informasi geografis

dengan hasil akhir berupa peta kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan.

1.6. Posisi Penelitian dalam Perencanaan Wilayah dan Kota

Studi penelitian ini merupakan bagian dari ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota yang

dilihat dari aspek non fisik berupa social, ekonomi dan kelembagaan. Dengan menggunakan alat

sistem informasi geografis diharapkan hasil akhir dari penelitian ini dapat memberikan informasi

baik bagi masyarakat maupun Pemerintah terkait tingkat kerentanan sosial, ekonomi dan

kelembagaan sehingga dapat menjadi masukan bagi Pemerintah dalam upaya mitigasi bencana

untuk meminimalisir kerugian yang diakibatkan bencana tersebut.

Posisi Penelitian

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012.

GAMBAR 1.2.

POSISI PENELITIAN DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

1.7. Kerangka Pikir

Kerangka pikir dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap yaitu input-process-output.

Input kerangka pikir dalam penelitian ini diawali dari bencana alam gunung merapi yang

menyebabkan risiko bencana yang berdampak pada masyarakat yang berada pada daerah rawan

bencana gunung merapi. Daerah rawan bencana gunung berapi yang juga merupakan wilayah studi

dalam penelitian ini adalah Kawasan Rawan Bencana III Kecamatan Dukun dan Srumbung yang

Kelembagaan

Penataan ruang berbasis mitigasi bencana

Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan Kelembagaan

Terhadap Bencana Gunung Merapi

Perencanaan Wilayah Geomatika Perencanaan

Sistem Informasi Geografis

Sosial Ekonomi

Kerawanan Kerentanan

Fisik Lingkungan

Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota

Page 24: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

8

ada di Kabupaten Magelang. Bencana gunung merapi menimbulkan kerawanan dan kerentanan

bagi masyarakat. Bahasan dalam penelitian ini adalah pada kerentanan non fisik yaitu kerentanan

sosial, ekonomi dan kelembagaan. Kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan tersebut

menyebabkan kerugian berupa korban jiwa dan harta benda sehingga mengancam kelangsungan

hidup masyarakat dan dibutuhkan mitigasi bencana gunung merapi untuk mengurangi risiko

bencana tersebut. Dari input tersebut kemudian muncul research question “Bagaimanakah

kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan masyarakat terhadap bencana Gunung Merapi?”.

Tahap yang kedua adalah process yaitu pengembangan model spasial kerentanan sosial,

ekonomi dan kelembagaan. Masukan dalam pengembangan model tersebut adalah dari kajian

literatur berupa karakteristik bencana gunung merapi, data raster dan vektor serta pemetaan

variabel penelitian yang kemudian terbentuk model spasial kerentanan sosial, ekonomi dan

kelembagaan.

Tahap yang ketiga adalah output yaitu model spasial kerentanan sosial, ekonomi dan

kelembagaan yang kemudian dilakukan pengecekan apakah model tersebut sudah sesuai dengan

tujuan model. Model yang sudah sesuai dengan tujuan kemudian diambil kesimpulan dan

rekomendasi untuk pengembangan model maupun penelitian selanjutnya.

Sumber: Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), 2001. BAKOSURTANAL.

GAMBAR 1.3.

PETA ADMINISTRASI KRB III KECAMATAN DUKUN DAN SRUMBUNG

Page 25: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

9

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012.

GAMBAR 1.4.

KERANGKA PIKIR PENELITIAN

1.8. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini antara lain meliputi metode

pengumpulan data, metode analisis, tahapan analisis, kerangka analisis dan metode pelaksanaan.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan pemodelan spasial yang

menggambarkan kondisi nyata di lapangan. Sistem informasi geografis merupakan alat yang

Research Question

Bencana alam gunung merapi Kawasan Rawan Bencana III

Kecamatan Dukun dan Srumbung

Kabupaten Magelang

Kerawanan:

- Awan panas

- Lontaran material

- Hujan abu lebat

- Lava

- Gas beracun

- Banjir lahar dingin

- Kerusakan lingkungan

Kerentanan non fisik

Sosial

Kerugian bencana merapi

Korban jiwa Harta benda

Diperlukan mitigasi bencana gunung merapi

Membangun model spasial kerentanan

sosial, ekonomi dan kelembagaan

Alat sistem informasi geografis

Kajian literatur:

- Karakteristik bencana

gunung merapi

Data raster

dan vektor

Pemetaan variabel penelitian

Model Spasial Kerentanan Sosial, Ekonomi dan Kelembagaan

Terhadap Bencana Gunung Merapi

YA TIDAK

Kesimpulan dan

rekomendasi pengembangan

model selanjutnya

Modifikasi

model

dan perumusan

variabel

Output sudah sesuai

dengan tujuan model

Mengancam kelangsungan hidup masyarakat

“Bagaimanakah kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan

masyarakat terhadap bencana Gunung Merapi?”

INPUT

OUTPUT

PROCESS

Kelembagaan Ekonomi

Page 26: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

10

digunakan dalam mengolah dan menganalisis database kerentanan sosial, ekonomi dan

kelembagaan kawasan rawan bencana gunung merapi sehingga dapat diketahui tingkat kerentanan

sosial, ekonomi dan kelembagaan sesuai dengan variabel yang ada.

Konsep tahapan penelitian yang pertama dilakukan adalah studi literatur mengenai

karakteristik bencana gunung merapi dan mitigasi bencana gunung merapi. Hal ini perlu dilakukan

untuk mengetahui risiko dan dampak bencana gunung merapi serta langkah-langkah apa saja yang

harus diambil dalam melakukan mitigasi bencana. Dari studi literatur tersebut maka dapat diambil

langkah selanjutnya yaitu menentukan kriteria atau variabel kerentanan sosial, ekonomi dan

kelembagaan dari bencana gunung merapi. Variabel dari kerentanan sosial, ekonomi dan

kelembagaan tersebut merupakan input dari penyusunan model spasial.

Tahapan yang terakhir adalah penyusunan model spasial dengan alat sistem informasi

geografis berbasis kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan. Model tersebut dapat

merepresentasikan kondisi nyata dilapangan. Dengan menggunakan model tersebut maka dapat

diketahui kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan masyarakat terhadap bencana gunung

merapi secara spasial.

1.8.1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua

metode. Metode pengumpulan data tersebut adalah pengumpulan data primer dan sekunder.

1. Pengumpulan data primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung di

lapangan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

a. Wawancara

Sasaran wawancara dalam penelitian ini adalah stakeholder terkait yaitu pihak Kelurahan

dan Kecamatan, kemudian dinas-dinas terkait baik dari Pemerintah maupun swasta dan lembaga

masyarakat. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi berupa kerentanan sosial, ekonomi

dan kelembagaan masyarakat yang terkena dampak bencana gunung merapi serta program-program

yang sudah dijalankan guna mengatasi atau mengurangi dampak dari bencana.

Wawancara dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara secara

terstruktur dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan wawancara tidak terstruktur atau

wawancara bebeas pengambilan sampel wawancara dilakukan dengan teknik sampel purposive

sampling. Teknik sampel ini dilakukan dengan mengambil responden yang mengetahui

karakteristik atau keadaan serta kondisi pada populasi yang menjadi obyek penelitian. Sampel yang

diambil pada penelitian dengan wawancara tidak terstruktur ini relatif kecil kuantitasnya namun

sasaran wawancara pada penelitian ini adalah stakeholder terkait yang dianggap memiliki informasi

berupa kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan masyarakat terhadap bencana gunung merapi.

Page 27: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

11

Pedoman yang digunakan dalam wawancara yang dilakukan adalah apabila sudah terjadi

pengulangan informasi yang sama, maka penarikan sampel sudah bisa dihentikan.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan alat yang digunakan dalam wawancara. Kuesioner yang akan

dilakukan berupa kuesioner semi terbuka dimana selain responden harus menjawab salah satu

jawaban yang tersedia, responden juga diberi kesempatan menjawab dengan kalimatnya sendiri.

Kusioner yang akan dilakukan guna mendukung variabel pemahaman masyarakat terhadap bencana

dan variabel kelembagaan penanggulangan bencana dengan sasaran adalah masyarakat yang berada

pada kawasan rawan bencana III. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

lampiran. Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian terbagi menjadi dua bagian dimana

bagian satu berupa pertanyaan umum seperti pekerjaan pokok, pendidikan terakhir, penghasilan

setiap bulan dan status kepemilikan lahan. Bagian dua merupakan pertanyaan inti mengenai

pemahaman masyarakat terhadap bencana. Pertanyaan inti tersebut disusun berdasarkan analisis

penyusun dan Modul Wajib Latih Penanggulangan Bencana Gunung Api 2012 yang disusun oleh

Pasag Merapi, Padma, BPPTK, MRR-UNDP, PSMB UPN „Veteran‟ Yk, BPBD Kabupaten

Sleman, BPBD Kabupaten Magelang dan BPBD Kabupaten Klaten. Jenis kuesioner yang

digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.1. berikut.

TABEL I.1.

JENIS KUESIONER No Bagian Pertanyaan Jumlah Pertanyaan Jenis Kuesioner

1. Bagian 1 (Pertanyaan umum)

4 Pertanyaan Kuesioner tertutup

2. Bagian 2 (Pertanyaan inti)

10 Pertanyaan Kuesioner semi terbuka (pertanyaan no. 5, 6, 7, 8, 10 dan 13 berupa kuesioner terbuka)

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012.

Teknik sampling yang akan digunakan adalah probability sampling berupa simple

random sampling dimana teknik tersebut memberikan peluang yang sama terhadap responden

untuk dipilih secara acak. Dalam menentukan ukuran sampel menggunakan tabel Krecjie. Tabel

Krecjie dalam melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5% sehingga

sampel yang diperoleh mempunyai kepercayaan 95%. Tabel Krecjie dapat dilihat pada tabel

berikut.

TABEL I.2.

TABEL KRECJIE Populasi (N) Sampel (S) Populasi (N) Sampel (S) Populasi (N) Sampel (S)

10 10 220 140 1200 291

15 14 230 144 1300 297

20 19 240 148 1400 302

Page 28: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

12

Populasi (N) Sampel (S) Populasi (N) Sampel (S) Populasi (N) Sampel (S)

25 24 250 152 1500 306

30 28 260 155 1600 310

35 32 270 159 1700 313

40 36 280 162 1800 317

45 40 290 165 1900 320

50 44 300 169 2000 322

55 48 320 175 2200 327

60 52 340 181 2400 331

65 56 360 186 2600 335

70 59 380 191 2800 338

75 63 400 196 3000 341

80 66 420 201 3500 346

85 70 440 205 4000 351

90 73 460 210 4500 354

95 76 480 214 5000 357

100 80 500 217 6000 361

110 86 550 226 7000 364

120 92 600 234 8000 367

130 97 650 242 9000 368

140 103 700 248 10000 370

150 108 750 254 15000 375

160 113 800 260 20000 377

170 118 850 265 30000 379

180 123 900 269 40000 380

190 127 950 274 50000 381

200 132 1000 278 75000 382

210 136 1100 285 1000000 384

Sumber: Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hal 63, 2005.

Jumlah penduduk kawasan rawan bencana III Kecamatan Dukun dan Srumbung adalah sebesar

39.854 jiwa yang terdiri dari 20.439 jiwa di Kecamatan Dukun dan 19.415 jiwa di Kecamatan

Srumbung. Jumlah penduduk tersebut mendekati 40.000 jiwa dan sesuai dengan tabel Krecjie,

maka jumlah sampel dalam kuesioner adalah 380 sampel. Dari jumlah sampel tersebut kemudian di

proporsionalkan sesuai dengan jumlah penduduk masing-masing dusun dengan menggunakan

rumus sebagai berikut.

𝐒 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐮𝐝𝐮𝐤 𝐃𝐮𝐬𝐮𝐧

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐮𝐝𝐮𝐤𝐗 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐞𝐥

Kecamatan Dukun terdiri dari 8 Desa dan 64 Dusun dengan jumlah penduduk 20.439 jiwa, maka

jumlah sampel keseluruhan sebesar 195 sampel. Sedangkan Kecamatan Srumbung terdiri dari 8

Desa dan 60 Dusun dengan jumlah penduduk 19.415 jiwa, maka jumlah sampel keseluruhan

sebesar 185 sampel. Rincian jumlah sampel kuesioner hasil perhitungan setiap dusun dapat dilihat

Page 29: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

13

pada Lampiran E, sedangkan hasil dari perhitungan jumlah sampel tiap Desa di Kawasan Rawan

Bencana III Kecamatan Dukun dan Srumbung dapat dilihat pada Tabel I.3. di bawah ini.

TABEL I.3.

JUMLAH SAMPEL KUESIONER No Desa Jumlah Penduduk (Jiwa) Sampel

Kecamatan Dukun

1. Kalibening 2.591 25

2. Keningar 595 6

3. Krinjing 2.091 20

4. Mangunsoko 1.650 16

5. Ngargomulyo 2.491 24

6. Paten 3.077 29

7. Sengi 4.283 41

8. Sumber 3.661 35

Jumlah 20.439 195

Kecamatan Srumbung

1. Kaliurang 2.491 24

2. Kemiren 1.196 11

3. Mranggen 4.217 40

4. Ngablak 2.396 23

5. Ngargosoko 2.230 21

6. Nglumut 786 7

7. Srumbung 3.807 36

8. Tegalrandu 2.292 22

Jumlah 19.415 185

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012.

c. Observasi

Teknik pengumpulan data primer selanjutnya adalah dengan observasi lapangan secara

langsung. Observasi dilakukan dengan pengambilan gambar untuk memperkuat analisis dan untuk

mengetahui keadaan atau gambaran secara umum kondisi sosial, ekonomi dan kelembagaan

masyarakat yang ada pada wilayah studi.

2. Pengumpulan data sekunder

Pengumpulan data sekunder yang dilakukan dalam penelitian ini dengan metode survei

instansional dan kajian literatur.

a. Metode survei instansional

Metode survei instansional dilakukan dengan tujuan untuk mencari data sekunder pada

instansi terkait serta berdasarkan narasumber tertentu. Data-data yang didapatkan dari survei

instansi umumnya berupa data kuantitatif yang dibutuhkan untuk menguji model dan sebagai bahan

dalam melakukan analisis. Instansi yang akan dituju dalam survei instansi adalah Bappeda

Kabupaten Magelang, BPS, BPBD, BPN, Kantor Kecamatan dan Kantor Kelurahan.

Page 30: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

14

b. Kajian Literatur

Data yang diperoleh dari kajian literatur berkaitan dengan bencana gunung berapi serta

kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan yang berasal dari berbagai teori, buku, jurnal dan

artikel serta studi kasus yang terjadi pada bencana yang lain. Dari teori, buku, jurnal dan artikel

serta studi kasus tersebut dapat diperoleh berbagai variabel yang dapat membantu dalam penelitian

model spasial kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi.

1.8.2. Data Penelitian

Data penelitian merupakan data yang digunakan dalam penelitian untuk mendukung

analisis yang dilakukan. Data penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel I.19.

TABEL I.4.

DATA PENELITIAN

Analisis Tujuan Kebutuhan Data Bentuk

Data

Alat

Analisis

Pengumpulan

Data Sumber Data

Analisis

karakteristik

fisik alam

Untuk

mengetahui

karakteristik fisik

alam wilayah

studi

Kondisi topografi,

klimatologi, jenis tanah,

geologi, hidrologi dan

penggunaan lahan

Peta

dan

tabular

Deskripsi Sekunder Bappeda

DTK

BPN

BAKOSUR

TANAL

Analisis kondisi

kependudukan

Untuk

mengetahui

kondisi

kependudukan

wilayah studi

Jumlah penduduk,

distribusi dan kepadatan

penduduk, struktur

penduduk dan kondisi

ekonomi penduduk

Peta dan

tabular

Deskripsi Sekunder BPS

Monografi

Kecamatan

dan

Kelurahan

Analisis

kerawanan

bencana

gunung merapi

Untuk

mengetahui

kerawanan

bencana primer,

sekunder dan

tersier

Data bencana gunung

merapi

Peta dan

tabular

Deskripsi Primer dan

sekunder

BNPB

BPBD

Analisis

kerentanan

sosial, ekonomi

dan

kelembagaan

Untuk

mengetahui

kerentanan

sosial, ekonomi

dan

kelembagaan

masyarakat

Kerentanan sosial:

Kepadatan

penduduk

Penduduk usia tua

dan balita

Penduduk wanita

Pemahaman

masyarakat

terhadap bencana

Kerentanan ekonomi:

Persentase tingkat

kemiskinan

Kerentanan

Peta

dan

tabular

Deskripsi

dan

spasial

Primer dan

sekunder

BPS

Monografi

Kecamatan

dan

Kelurahan

BPN

Page 31: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

15

Analisis Tujuan Kebutuhan Data Bentuk

Data

Alat

Analisis

Pengumpulan

Data Sumber Data

Kelembagaan:

Lembaga

penanggulangan

bencana dan

forum

pengurangan risiko

bencana

Analisis

penyusunan

model

Untuk

menghasilkan

suatu model

spasial

kerentanan

sosial, ekonomi

dan

kelembagaan

Berdasarkan hasil

penetapan variabel dari

sasaran sebelumnya

Peta Spasial Berdasarkan hasil penetapan

variabel dari sasaran

sebelumnya

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012.

1.9. Metode Analisis Data

Pada penelitian ini metode analisis data yang dilakukan adalah untuk menunjang proses

pemodelan dan analisis data. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah scoring

analysis, analisis spasial dan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan menguji

variabel yang sudah ditentukan diawal berdasarkan kajian literatur terkait kerentanan sosial,

ekonomi dan kelembagaan serta dukungan data di lapangan, variabel tersebut sudah membatasi

variabel penelitian yang digunakan. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Scoring Analysis

Scoring analysis dilakukan dengan pemberian skor pada setiap variabel yang digunakan

dalam penelitian. Hasil dari scoring setiap variabel menunjukkan tingkat kerentanan sosial,

ekonomi dan kelembagaan pada masing-masing variabel. Dari hasil scoring masing-masing

variabel kemudian dilakukan penjumlahan skor setiap variabel dan didapatkan hasil akhir berupa

tingkat kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi.

2. Deskriptif Kuantitatif

Metode analisis deskriptif kuantitatif ini menggambarkan deskripsi penjelasan dan

gambaran mengenai data-data kuantitatif yang digunakan dalam analisis yang dilakukan. Data

kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini berupa angka yaitu jumlah penduduk dan luas

wilayah setiap dusun di KRB III Kecamatan Dukun dan Srumbung..

3. Analisis Spasial

Analisis spasial yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk pemetaan variabel dan

overlay variabel. Analisis spasial dilakukan dengan menggunakan alat sistem informasi geografis

Page 32: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

16

berupa software ArcView 3.3 dan ArcGIS 9.3. Analisis overlay dilakukan dengan input data

variabel kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan yang digabungkan sehingga akan dihasilkan

output yang berupa informasi baru. Input data yang digunakan dalam pemetaan variabel

menggunakan data kuantitatif dan data spasial, sedangkan output dari model ini juga akan

menghasilkan data spasial berupa peta.

Semua variabel kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan diberi skor dan dilakukan

pemetaan, kemudian dilakukan analisis overlay. Setelah proses tersebut dilakukan maka akan

diketahui tingkat kerentanannya berdasarkan kategori yang disusun. Sedangkan asumsi unit

poligon yang digunakan yakni polygon dusun di setiap desa yang ada di KRB III Kecamatan

Dukun dan Srumbung. Penggunaan unit polygon terkecil dari wilayah studi yaitu dusun adalah

untuk mendapatkan hasil yang akurat.

1.10. Scoring Variabel

Scoring variabel dilakukan untuk memberikan skor pada tiap variabel penelitian dengan

kriteria-kriteria tertentu. Dari scoring variabel tersebut dapat diketahui tingkat kerentanan pada

kawasan rawan bencana gunung merapi. Sedangkan jumlah total skor dari variabel merupakan

hasil dari kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan pada penelitian ini.

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012.

GAMBAR 1.5.

KERANGKA ANALISIS PENELITIAN

Input

Kerentanan sosial:

Kepadatan penduduk

Penduduk usia tua dan balita

Penduduk wanita

Pemahaman masyarakat terhadap

bencana

Kerentanan ekonomi:

Persentase tingkat kemiskinan

Analisis

Kerentanan Sosial

Kerentanan Ekonomi

Output

Kerentanan Sosial

Ekonomi dan

Kelembagaan

Masyarakat Terhadap

Bencana Gunung Merapi

Kerentanan kelembagaan:

Lembaga penanggulangan

bencana dan forum pengurangan

risiko bencana

Kerentanan Kelembagaan

Kerawanan Kawasan

Gunung Merapi Scoring dan Class

Page 33: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

17

Kerangka analisis penelitian pada gambar diatas merupakan bentuk dari proses analisis

yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Untuk pemilihan variabel kerentanan sosial, ekonomi

dan kelembagaan dijelaskan dari kajian literatur yang ada dan digunakan sebagai dasar variabel

terpilih.

TABEL I.5.

KRITERIA SCORING VARIABEL Variabel Skor Kriteria Keterangan

Kepadatan penduduk 1 ≤ 26 jiwa/ km2 Analisis penyusun

2 27 – 52 jiwa/ km2

3 ≥ 53 jiwa/ km2

Penduduk usia tua dan

balita

1 13,64 – 41,65 Berdasarkan rasio ketergantungan

penduduk usia tua dan balita terhadap

usia produktif

2 41,66 – 69,67

3 69,68 – 97,67

Penduduk wanita 1 Rasio jenis kelamin > 100 Berdasarkan rasio jenis kelamin laki-

laki dan perempuan serta analisis

penyusun

2 Rasio jenis kelamin = 100

3 Rasio jenis kelamin < 100

Pemahaman masyarakat

terhadap bencana

1 ≥ 67% Responden mampu

menjawab pertanyaan inti

Kriteria berdasarkan hasil kuesioner,

dimana bahan dalam kuesioner

merupakan analisis penyusun dan

Modul Wajib Latih Penanggulangan

Bencana Gunung Api 2012 yang

disusun oleh Pasag Merapi, Padma,

BPPTK, MRR-UNDP, PSMB UPN

‘Veteran’ Yk, BPBD Kabupaten

Sleman, BPBD Kabupaten Magelang

dan BPBD Kabupaten Klaten

2 Hanya 34 – 66% responden

yang mampu menjawab

pertanyaan inti

3 ≤ 33% responden yang

mampu menjawab

pertanyaan inti

Kelembagaan

penanggulangan bencana

1 Terdapat lembaga

penanggulangan bencana

daerah dan forum

pengurangan risiko bencana

desa

Analisis penyusun dan hasil observasi

2 Hanya terdapat salah satu

dari lembaga

penanggulangan bencana

daerah atau forum

pengurangan risiko bencana

desa

3 Tidak terdapat lembaga

penanggulangan bencana

daerah dan forum

pengurangan risiko bencana

desa

Persentase tingkat

kemiskinan

1 Persentase 0,98% – 14,94% Analisis penyusun

2 Persentase 14,95% – 28,91%

3 Persentase 28,92% – 42,86%

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012.

Page 34: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

18

Kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan dinilai dari jumlah penilaian scoring setiap variabel

sesuai dengan kriterianya masing-masing dan hasil analisis dengan penilaian:

6 - 8 = Kerentanan rendah

9 - 11 = Kerentanan sedang

12 - 14 = Kerentanan tinggi

1.11. Pemodelan Variabel

Setelah melalui proses scoring dan pemetaan variabel selanjutnya dibuat diagram flow

chart pemodelan. Diagram flow chart tersebut merupakan alur dalam pemodelan kerentanan sosial,

ekonomi dan kelembagaan yang menggunakan alat sistem informasi geografis. Skema yang akan

digunakan kurang lebih seperti pada Gambar 1.6.

START

Kerentanan

Ekonomi

Kerentanan

Kelembagaan

Kerentanan

Sosial

Check Check Check

Lengkap? Lengkap? Lengkap?

Daerah

Kerentanan Sosial

Daerah Kerentanan

Ekonomi

Daerah Kerentanan

Kelembagaan

Overlay

Kerentanan Sosial

Ekonomi dan

Kelembagaan

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012.

GAMBAR 1.6.

DIAGRAM PROSES PEMODELAN

YA

FINISH

YA YA

Keterangan:

: Start/ Finish

: Data

: Proses

: Analisis

: Plihan Keputusan

: Dokumen Hasil

Page 35: Model Spasial Kerentanan Sosial Ekonomi dan … · universitas diponegoro model spasial kerentanan sosial ekonomi dan kelembagaan terhadap bencana gunung merapi tugas akhir marbruno

19

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012.

GAMBAR 1.7.

DIAGRAM PROSES PEMETAAN KERENTANAN SOSIAL EKONOMI DAN KELEMBAGAAN

Persentase tingkat

kemiskinan Class

Peta Kerentanan Ekonomi

Scoring

Kepadatan penduduk Scoring Class

Scoring

Reclass

Peta Kerentanan Sosial

Overlay

Peta Kerentanan Sosial

Ekonomi dan Kelembagaan

Pemahaman

masyarakat terhadap

bencana

Penduduk usia tua

dan Balita Scoring

Class

Penduduk wanita Scoring

Class

Scoring

Class

Overlay

Kelembagaan

penanggulangan

bencana Class

Scoring

Peta Kerentanan Kelembagaan

Scoring

Reclass