model-praktik-keperawatan-professional.ppt

37
By: Dedy Prihartono, S.Kep., Ns.

Transcript of model-praktik-keperawatan-professional.ppt

  • By: Dedy Prihartono, S.Kep., Ns.

  • TujuanSetelah membaca bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:Memahami Model Praktik keperawatan

  • Model PKP suatu sistem (struktur, proses, dan nilai-nilai profesional) yg memungkinkan perawatan professional mengatur pemberian asuhan termasuk lingkungan utk menopang pemberian asuhan tsb (Hoffart & Woods, 1996)

  • Berdasarkan model PKP diluar negeri, Hoffart & woods menyimpulkan bhw PKP terdiri dari 5 subsistem yaitu:

    Nilai-nilai professionalHubungan antar professionalMetode pemberian asuhan keperawatan Pendekatan manajemenpenghargaan

  • Menurut Grant & Massey (1997) dan Marquis & Huston (1998) ada 4 metode pemberian asuhan keperawatan profesional yang sudah ada dan akan terus dikembangkan di masa depan dalam menghadapi tren pelayanan keperawatan, yaitu:

  • Setiap perawat hanya melakukan 1 2 jenis intervensi keperawatan kepada semua pasien.Model ini berdasarkan orientasi tugas dari filosofi keperawatan, perawat melaksanakan tugas (tindakan) tertentu berdasarkan jadwal kegiatan yang ada(Nursalam, 2002).

  • Sistem tugas di sini mengacu pada ilmu managemen yang diterapkan pada bidang administrasi bisnis, yang berfokus pada tugas/pekerjaan yang harus diselesaikan.

    Metode ini cukup ekonomis dan efisien serta mengarahkan pemusatan pengendalian.

  • Kepala RuanganMerencanakan pekeriaan, menentukan kebutuhan perawatan pasein, membuat penugasan, melakulan supervisi, menerima instruksi dokter

  • Perawat staf- Melakukan askep langsung pada pasien - Membantu supervisi askep yang diberikan oleh pembantu tenaga keperawatan

  • Perawat PelaksanaMelaksanakan askep langsung pada pasien dengan askep sedang, pasein dalam masa pemulihan kesehatan dan pasein dengan penyakit kronik dan membantu tindakan sederhana (ADL).

  • Pembantu PerawatMembantu pasien dengan melaksanakan perawatan mandiri untuk mandi, menbenahi tempat tidur, dan membagikan alat tenun bersih.

  • Tenaga Administrasi ruanganMenjawab telpon, menyampaikan pesan, memberi informasi, mengerjakan pekerjaan administrasi ruangan, mencatat pasien masuk dan pulang, membuat duplikat rostertena ruangan, membuat permintaan lab untuk obat-obatan/persediaan yang diperlukan atas instruksi kepala ruangan.

  • Pasien mendapat banyak perawat.Kebutuhan pasien secara individu sering terabaikanPelayanan pasien secara individu sering terabaikan.Pelayanan terputus-putusKepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai

  • SederhanaEfisien

  • Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat ia dinas.

    Metode ini berdasarkan pendekatan holistik dari filosofi keperawatan. Perawat bertanggung jawab terhadap asuhan dan observasi pada pasien tertentu (Nursalam, 2002).

  • Ini merupakan metode client centered, di mana seorang perawat bertanggung jawab untuk memberikan perawatan pada sejumlah pasien dalam waktu 8 atau 12 jam setiap shift. Pegawai tersebut mengkaji, menyusun diagnosa, membuat rencana, melakukan tindakan dan evaluasi pada setiap pasien.

  • Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda pada setiap pergantian shift (jaga).Metode ini banyak dipakai pada keadaan kurang tenaga perawat. Untuk memenuhi kekurangan perawat, para manager sering merekrut lebih banyak perawat dengan latar belakang persiapan pendidikan kurang daripada perawat profesional.

  • - Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh

  • Membutuhkan banyak tenaga.Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan.Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penaggung jawab klien bertugas.

  • Kebutuhan pasien terpenuhi.Pasien merasa puas.Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.

  • Pada metode keperawatan primer terdapat kontinutas keperawatan dan bersifat komprehensif serta dapat dipertanggung jawabkan, setiap perawat primer biasanya mempunyai 4 6 klien dan bertanggung jawab selama 24 jam selama klien dirawat dirumah sakit.Metode ini pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh Lydia Hall (1963).

  • 1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat 2. Ada otonomi 3. Ada keterlibatan pasien dan keluarganya

  • perawat yang menggunakan metode keperawatan primer dalam pemberian asuhan keperawatan disebut perawat primer (primary nurse) . Gillies (1986)

  • Menerima pasienMengkaji kebutuhanMembuat tujuan, rencana, pelaksanaan dan evaluasi.Mengkoordinasi pelayananMenerima dan menyesuaikan rencanaMenyiapkan penyuluhan pulang

  • Mendorong kemandirian perawatAda keterikatan pasien dan perawat selama dirawatBerkomunikasi langsung dengan DokterModel praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan

  • Memberikan kepuasan kerja bagi perawatMemberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatan

  • Perlu kualitas dan,Kuantitas tenaga perawatHanya dapat dilakukan oleh perawat profesionalBiaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain

  • Suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1984)Metode ini dirancang oleh Eleanor Lambertson pada tahun 1950-an

  • Pelaksanaan model tim harus berdasarkan konsep berikut (Kron & Gray (1987)) :Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan tehnik kepemimpinan.Komunikasi yang efektif penting agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin.

  • Anggota tim menghargai kepemimpinan ketua tim.Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik bila didukung oleh kepala ruang.

  • Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.Mendukung pelaksanakaan proses keperawatan.Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim.

  • Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi tanggung jawabnya.Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau trburu-buru sehingga dapat mengakibatkan kimunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelanncaran tugas terhambat.

  • Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.

  • Jumlah tenaga tergantung pd jumlah pasien dan derajat ketergantungan pasienDerajat ketergantungan pasien dibagi 3 kategori (Douglas 1984, Loveridge & Cummings (1996) yaitu:Perawatan minimal (1-2 jam/24 jam)Perawatan intermediet (3-4 jam/24 jam)Perawatan maksimal (5-6 jam/24 jam)

  • Metode yg digunakan kombinasi metode keperawatan primer dan metode tim disebut tim primer. Penetapan metode ini berdasarkan:Metode keperawatan primer tdk digunakan secara murni buthkan perawat S1 >>Metode Tim tdk di gunakan scr murni Tg jawab ttg asuhan keperawatan terfragmentasi pd berbagai tim

  • Buat tentang MPKP ideal di ruanganJumlah ideal perawat di satu ruanganPerbandingan Perawat dengan Pasien di ruanganKomposisi Perawat di ruanganPerbandingan ruangan dengan pasienSatu kelompok 5 orang Di kumpul besok, jumat 13/09/13Paling telat pukul 11.00 WIB