Standart Praktik Keperawatan Jiwa

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Standart praktik keperawatan klinik kesehatan jiwa psikiatri menguraikan tingkat kompetensi asuhan keperawatan profesional dan kinerja profesional yang umum untuk perawat yang terlibat di tiap tatanan praktik keperawatan kesehatan jiwa. Standart ini ditujukan pada perawat yang memenuhi persyaratan pendidikan dan pengalaman praktik baik pada tingkat dasar atau tingkat lanjut keperawatan kesehatan jiwa. 1.2 Rumusan Masalah Apa saja yang termasuk dalam standart praktik keperawatan jiwa ? Bagaimanakah proses terjadinya standar praktik keperawatan jiwa ? 1.3 Tujuan Untuk mendeskripsikan apa saja yang termasuk dalam standart praktik keperawatan jiwa Untuk mendeskripsikan proses terjadinya standart praktik keperawatan jiwa 1.4 Manfaat Dengan adanya penyusunan makalah ini mampu mempermudah penyusun dan pembaca guna memahami materi 1

description

standar praktik kep. jiwa

Transcript of Standart Praktik Keperawatan Jiwa

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangStandart praktik keperawatan klinik kesehatan jiwa psikiatri menguraikan tingkat kompetensi asuhan keperawatan profesional dan kinerja profesional yang umum untuk perawat yang terlibat di tiap tatanan praktik keperawatan kesehatan jiwa. Standart ini ditujukan pada perawat yang memenuhi persyaratan pendidikan dan pengalaman praktik baik pada tingkat dasar atau tingkat lanjut keperawatan kesehatan jiwa.

1.2 Rumusan Masalah Apa saja yang termasuk dalam standart praktik keperawatan jiwa ? Bagaimanakah proses terjadinya standar praktik keperawatan jiwa ?

1.3 Tujuan Untuk mendeskripsikan apa saja yang termasuk dalam standart praktik keperawatan jiwa Untuk mendeskripsikan proses terjadinya standart praktik keperawatan jiwa

1.4 ManfaatDengan adanya penyusunan makalah ini mampu mempermudah penyusun dan pembaca guna memahami materi tentang Sistem Komunitas Jiwa1 yang berhubungan dengan standart praktik keperawatan jiwa

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Standart Praktik Keperawatan Klinik Kesehatan Jiwa Standart praktik keperawatan klinik kesehatan jiwa psikiatri menguraikan tingkat kompetensi asuhan keperawatan profesional dan kinerja profesional yang umum untuk perawat yang terlibat di tiap tatanan praktik keperawatan kesehatan jiwa. Standart ini ditujukan pada perawat yang memenuhi persyaratan pendidikan dan pengalaman praktik baik pada tingkat dasar atau tingkat lanjut keperawatan kesehatan jiwa. 2.2Standar Asuhan Standart asuhan berhubungan dengan aktivitas keperawatan profesional yang dilakukan oleh perawat sepanjang proses keperawatan. Meliputi pengkajian, diagnosa, identifikasi hasil, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Proses keperawatan merupakan landasan pengambilan keputusan klinis dan mencakup semua tindakan yang penting dilakukan oleh perawat dalam memberikan asuhan kesehatan jiwa pada semua pasien.Kondisi keperawatan dan perilaku keperawatan yang berhubungan dengan tiap standart asuhan keperawatan jiwa terlihat pada tabel di bawah ini.

PENGKAJIAN

KONDISI KEPERAWATAN Kesadaran diri Observasi yang akurat Komunikasi terapeutik Dimensi reponsif asuhan

PERILAKU KEPERAWATAN Menetapkan kontrak keperawatan Mendapatkan informasi dari pasien dan keluarganya Memvalidasi data dengan pasien Mengorganisasi data

DIAGNOSA KEPERAWATAN

KONDISI KEPERAWATAN Pembuatan keputusan yang logis Pengetahuan tentang parameter normal Pertimbangan induktif dan deduktif Kepekaan sosiokulturalPERILAKU KEPERAWATAN Mengidentifikasi pola data Membandingkan data dengan standart Menganalisis dan mensintesis data Mengidentifikasi masalah atau kekuatan Memvalidasi masalah dengan pasien Merumuskan diagnosa keperawatan Menentukan prioritas masalah

IDENTIFIKASI HASIL

KONDISI KEPERAWATAN Keterampilan berpikir kritis Kemitraan pasien dengan keluargaPERILAKU KEPERAWATAN Menyusun hipotesis Menjelaskan hasil yang diharapkan Memvalidasi tujuan dengan pasien

PERENCANAANKONDISI KEPERAWATAN Aplikasi teori Penghormatan terhadap pasien dan keluargaPERILAKU KEPERAWATAN Prioritas tujuan Mengidentifikasi aktifitas keperawatan Memvalidasi tujuan dengan pasien

IMPLEMENTASI

KONDISI KEPERAWATAN Pengalaman klinis yang lalu Pengetahuan penelitian Dimensi responsif dan tindakan asuhanPERILAKU KEPERAWATAN Mempertimbangkan sumber sumber yang tersedia Mengimplementasikan aktivitas perawatan Menghasilkan alternatif Koordinasi dengan anggota tim lain

EVALUASI

KONDISI KEPERAWATAN Supervisi Analisis diri Tinjauan sejawat Peran serta pasien dan keluargaPERILAKU KEPERAWATAN Membandingkan respons pasien dan hasil yang diharapkan Meninjau proses keperawatan Memodifikasi proses keperawatan sesuai kebutuhan Barpartisipasi dalam aktivitas peningkatan kualitas

A. STANDAR I. PENGKAJIAN Perawat kesehatan jiwa mengumpulkan data kesehatan pasien. Rasional Wawancara pengkajian yang memerlukan keterampilan komunikasi efektif secara linguistik dan budaya, wawancara, observasi perilaku, tinjauan catatan data dasar dan pengkajian komprehensif terhadap klien dan sistem yang relevan memungkinkan perawat kesehatan jiwa untuk membuat penilaian klinis yang logis dan merencanakan intervensi yang tepat bersama pasien.Kriteria struktur 1. Ada kebijakan pemberlakuan/ SAK dan SOP 2. Adanya petunjuk teknis 3. Tersedianya format pengkajian Kriteria proses 1. Melakukan kontrak dengan pasien/keluarga/masyarakat 2. Mengkaji keluhan utama pasien dan data penunjang lain dengan berbagai metode pengkajian dan dari berbagai sumber 3. Mengelompokkan data yang diperoleh secara sistimatis 4. Memvalidasi data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai metode validasi 5. Mendokumentasi seluruh data yang diperoleh dalam format pengkajian Kriteria hasil 1. Diperolehnya keluhan utama dan data dasar pasien; yang dikelompokkan dan didokumentasikan pada format pengkajian yang telah ditetapkan 2. Pasien dan keluarga berpartisipasi dalam proses pengumpulan data

B. STANDAR II. DIAGNOSA Perawat kesehatan jiwa menganalisis data pengkajian dan menentukan diagnosis. Rasional Landasan untuk pemberian asuhan keperawatan kesehatan jiwa adalah pengenalan dan pengidentifikasian pola respon terhadap masalah kesehatan jiwa yang aktual dan potensial

Kriteria struktur 1. Adanya daftar diagnosa keperawatan 2. Kebijakan SAK Kriteria proses 1. Menganalisa data pasien 2. Mengidentifikasi masalah keperawatan pasien 3. Mendokumentasikan masalah keperawatan pasien Kriteria hasil 1. Diperoleh serangkaian masalah keperawatan yang aktual maupun resiko sesuai dengan kondisi pasien.

C. STANDART III. IDENTIFIKASI HASILPerawat kesehatan jiwa mengidentifikasi hasil yang diharapkan yang bersifat individual untuk pasien Rasional Dalam konteks pemberian asuhan keperawatan, tujuan yang paling utama adalah mempengaruhi hasil kesehatan dan meningkatkan status kesehatan klien.

D. STANDAR IV. PERENCANAANPerawat kesehatan jiwa mengembangkan rencana asuhan yang menggambarkan intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan. Rasional Rencana asuhan digunakan untuk memandu intervensi terapeutik secara sistematis mendokumentasikan kemajuan dan mencapai hasil klien yang diharapkan pada pasien.Kriteria struktur 1. Adanya kebijakan SAK 2. Adanya format rencana keperawatan Kriteria Proses 1. Memprioritaskan masalah keperawatan2. Merumuskan tujuan keperawatan3. Menetapkan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk menyesuaikan masalah pasien4. Memvalidasi kesesuaian rencana keperawatan dengan kondisi pasien terkini Mendokumentasikan rencana keperawatan Kriteria hasil 1. Adanya dokumentasi rencana keperawatan yang berfokus pada kemampuan kognitif, afektif, psikomotor pasien dan keluarga

E. STANDART V. IMPLEMENTASIPerawat kesehatan jiwa mengimplementasikan intervensi yang teridentifikasi dalam rencana asuhan. Rasional Dalam mengimplementasikan rencana asuhan, perawat kesehatan jiwa- mengunakan intervensi yang luas yang dirancang untuk mencegah penyakit fisik dan gangguan jiwa, meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan fisik dan jiwa. Perawat kesehatan jiwa memilih intervensi sesuai dengan tingkat pratiknya. Pada tingkat dasar perawat dapat memilih konseling, terapi lingkungan, peningkatan aktifitas perawatan diri, screening masukan dan evaluasi, intervensi psiko biologis, penyuluhan kesehatan, menejemen kasus, promosi kesehatan, dan pemeliharaan kesehatan, intervensi krisis, perawatan di masyarakat, perawatan kwswhatan jiwa di rumah, twlw hwalth, dan berbagai pendekatan lain untuk memenuhi kesehatan jiwa pasien. Selain pilihan intervensi yang tersedia untuk perawat usahakan jiwa tingkat dasar, pada tingkat lanjut APRN-PMH boleh memberikan konsultasi, terlibat dalam psikoterapi, dan membuat resep agen farmakologi sesuai dengan peraturan negara bagian Kriteria struktur 1. Adanya kebijakan SAK dan SOP 2. Tersedia pedoman pelaksanaan tindakan Kriteria proses 1. Melakukan tindakan keperawatan mengacu pada strategi pelaksanaan dengan pendekatan hubungan terpeutik 2. Melibatkan pasien (keluarga) dan profesi lain dalam melaksanakan tindakan 3. Melakukan modifikasi tindakan berdasarkan perkembangan kesehatan pasien 4. Mendokumentasikan tindakan keperawatan Kriteria hasil 1. Tindakan keperawatan dan respon pasien terdokumentasikan

STANDART Va. KONSELINGPerawat kesehatan jiwa mengunakan intervensi konseling untuk membantu pasien meningkatkan atau memperoleh kembali kemampuan koping, memelihara kesehatan jiwa, dan mencegah gangguan jiw dan disabilitas.

STANDART Vb. TERAPI LINGKUNGANPerawat kesehatan jiwa memberikan, membentuk dan mempertahankan suatu lingkungan yang terapeutik dalam kolaborasinya dengan klien dan pemberi pelayanan kesehatan lain.

STANDART Vc. AKTIFITAS PERAWATAN DIRIPerawat kesehatan Jiwa menyusun intervensi sekitar aktifitas kehidupan sehari hari pasien untuk memepertahankan perawatan diri dan kesejahteraan jiwa dan fisik.

STANDART Vd. INTERVENSI PSIKOBIOLOGISPerawat kesehatan jiwa menggunakan pengetahuan intervensi psikobiologis dan menerapkan keterampilan klinis untuk memulihkan kesehatan pasien dan mencegah distabilisasi lebih lanjut.

STANDART Ve. PENYULUHAN KESEHATAN Perawat kesehatan jiwa, melalui penyuluhan kesehatan, membantu pasien dalam mencapai pola kehidupan yang memuaskan, produktif dan sehat.STANDAR Vf. MANAJEMEN KASUSPerawat kesehatan jiwa memberikan manajemen kasus untuk mengkoordinasi pelayanan kesehatan yang komprehensif serta memastikan kontinuitas asuhan.STANDAR Vg. PROMOSI DAN PEMELIHARAAN KESEHATANPerawat kesehatan jiwa menerapkan strategi dan intervensi untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan jiwa dan mencegah gangguan jiwa. Intervensi Praktik Tahap Lanjut Vh-VjIntervensi berikut ini (Vh-Vj) mungkin dilakukan hanya oleh perawat terdaftar praktik dalam keperawatan kesehatan jiwa.STANDAR Vh. PSIKOTERAPIAPRN-PNH menggunakan psikoterapi individu,psikoterapi kelompok, dan psikoterapi keluarga, psikoterapi anak, serta pengobatan terapeutik lain untuk membantu memelihara gangguan jiwa dan disabilitas,serta meningkatkan status kesehatan dan kemampuan fungsional pasien .STANDAR Vi. PEMBUATAN AGENS FARMAKOLOGISAPRN-PMH menggunakan kewenangan membuat resep, prosedur, dan terapi sesuai dengan hukum dan peraturan negar bagian dan federal untuk mengatasi gejala-gejala gangguan jiwa dan meningkatkan status kesehatan fungsional.STANDAR Vj. KONSULTASIAPRN-PMH memberikan konsultasi untuk meningkatkan kemampuan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam memberikan pelayanaan kepada pasien serta membawa perubahan dalam system pelayanan kesehatan jiwa dan psikiatri.

F. STANDAR V : EVALUASIPerawat kesehatan jiwa mengevaluasi perkembangan pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan. Rasional Asuhan keperawatan adalah proses dinamik yang melibatkan perubahan dalam status kesehatan pasien sepanjang waktu, menimbulkan kebutuhan terhadap data, berbagai diagnose, dan modifikasi rencana asuhan. Oleh karena itu, evaluasi merupakan suatu proses penilaian berkesinambungan tetang pengaruh entervensi keperawatan dan program pengobatan terhadap status kesehatan klien dan hasil kesehatan yang diharapkan.Kriteria struktur 1. Adanya SOP dan instrumen Kriteria proses 1. Menilai kesesuaian respons pasien dan kriteria hasil 2. Memodifikasi rencana keperawatan sesuai kebutuhan 3. Melibatkan pasien dan keluarga Kriteria hasil 1. Hasil evaluasi tindakan terdokumentasikan 2. Perubahan data pasien terdokumentasikan3. Perubahan pada masalah keperawatan pasien terdokumentasikan 4. Modifikasi pada rencana keperawatan terdokumentasikan

2.3 Standar Kinerja ProfesionalStandar Kinerja Profesional menguraikan tingkat kompetensi perilaku dalam peran professional, termasuk aktivitas yang berhubungan dengan kualitas asuhan, penilaian kinerja, pendidikan, hubungan dengan sejawat, etika, kolaborasi, penelitian, dan pendayagunaan sumber.Semua perawat kesehatan jiwa diharapkan untuk terlibat dalam aktivitas peran professional yang sesuai dengan pendidikan, jabatan, dan tatanan praktik. Oleh karena itu, beberapa standar atau criteria tindakan digunakan untuk mengidentifiasi aktivitas tersebut.A. STANDAR I. KUALITAS ASUHANPerawat kesehatan jiwa mengevaluasi secara sistematis kualitas asuhan dan keeektifan praktik keperawatan kesehatan jiwa. Rasional Sifat dinamik dari lingkungan asuhan kesehatan jiwa dan perkembangan ilmu pengetahuan keperawatn jiwa serta riset memberikan dorongan dan cara bagi perawat kesehatan jiwa untuk menjadi kompeten dalam praktik klinik, untuk terus berkembang secara professional dan meningkatkan kwalitas asuhan pasien.Kriteria Struktur 1. Adanya kebijakan penerapan standar asuhan keperawatan jiwa. 2. Adanya SOP sebagai pedoman kerja pelayanan dan asuhan keperawatan 3. Pendidikan minimum DIII Keperawatan 4. Adanya program pengembangan pendidikan keperawatan sesuai standar pengembangan tenaga keperawatan (formal dan non formal) 5. Adanya standar tenaga yang telah ditetapkan 6. Adanya sarana dan prasarana pelayanan keperawatan sesuai standar 7. Adanya tim pengendali mutu pelayanan. Kriteria Proses 1. Mengidentifikasi peluang untuk perubahan perbaikan 2. Mengumpulkan dan menganalisa data yang relevan 3. Membuat perencanaan 4. Melaksanakan perubahan untuk meningkatkan kualitas asuhan Kriteria Hasil 1. Tersedia hasil pengendalian mutu pelayanan kesehatan umum : BOR meningkat ALOS menurun TOI meningkat 2. Tersedia data tentang : Pasien lari, pengikatan atau pengekangan fisik, scabies, kategori tingkat ketergantungan pasien : mandiri, bantuan, tergantung 3. Tersedia hasil penilaian kepuasan : (Pasien, Keluarga, Perawat, Tenaga kesehatan lain). 4. Tersedia hasil kinerja (Kepala ruangan, Ketua tim, Perawat pelaksana)

B. STANDAR II : PENILAIAN KINERJA Perawat kesehatan jiwa mengevaluasi praktiknya sendiri terkait dengan standar praktik professional serta ketentuan dan peraturan yang relevan. Rasional Perawat kesehatan jiwa bertanggungjawab terhadap masyarakat untuk memberikan asuhan klinis yang kompeten dan bertanggung jawab sebagai seorang professional untuk mengevaluasi peran dan kinerja praktik keperawatan kesehatan jiwa sesuai standar yang telah disusun oleh profesi dan badan pengatur hukum.Kriteria Struktur 1. Adanya kebijakan penerapan standar penilaian kinerja 2. Adanya program supervisi 3. Adanya program peer review 4. Adanya instrumen self evaluasi Kriteria Proses 1. Melaksanakan supervisi 2. Melaksanakan peer review 3. Melaksanakan self evaluasi 4. Melaksanakan uji kompetensi Kriteria Hasil 1. Adanya laporan hasil supervisi 2. Adanya dokumen kegiatan peer review 3. Adanya dokumen self evaluasi 4. Adanya hasil uji kompetensi

C. STANDART III. PENDIDIKANPerawat kesehatan jiwa mendapatkan dan mempertahankan pengetahuan dalam praktik keperawatan. Rasional Perkembangan pengetahuan yang cepat mengenai ilmu dasar dan ilmu perilaku, teknologi, system informasi, dan riset memerlukan komitmen untuk belajar sepanjang karir professional perawat kesehatan jiwa.Pendidikan formal, pendidikan berkelanjutan, sertifikasi, dan belajar dari pengalaman merupakan cara perawat kesehatan jiwa untuk meningkatkan keahlian keperawatan dan pengembangan profesiKriteria Struktur 1. Adanya kebijakan pengembangan SDM. 2. Adanya pengelolaan program pendidikan formal dan non formal 3. Adanya fasilitas pembelajaran (perpustakaan dan internet) Kriteria Proses 1. Melaksanakan in service training atau in house training 2. Mengirim perawat mengikuti program pelatihan, magang dan seminar 3. Mengirim perawat untuk mengikuti pendidikan formal.Kriteria Hasil1. Adanya dokumentasi program pengembangan staf formal dan non formal termasuk system seleksi2. Adanya perawat yang telah mengikuti pendidikan formal dan non formal.

D. STANDART IV. HUBUNGAN DENGAN SEJAWATPerawat kesehatan jiwa berinteraksi dan berkontribusi menyumbang pada perkembangan professional rekan sejawat,pemberi perawatan kesehatan dan lainnya. Rasional Perawat kesehatan jiwa bertanggung jawab untuk berbagi pengetahuan,penelitian,dan informasi klinis dengan rekan sejawatnya,melalui metode pengajaran secara formal maupun informal, untuk meningkatkan pertumbuhan profesional.Kriteria Struktur 1. Adanya program pertemuan rutin untuk berbagi ide dan keilmuan (siang klinik) secara formal 2. Adanya program pertemuan rutin perawat jiwa secara informal 3. Adanya program team building: saling menghargai, kohesiveness 4. Adanya program perilaku positif 5. Adanya program bimbingan berjenjang perawat 6. Adanya program bimbingan pada calon perawat atau mahasiswa Kriteria Proses 1. Melaksanakan kegiatan siang klinik 2. Melaksanakan pertemuan informal 3. Melaksanakan kegiatan team building 4. Melaksanakan bimbingan berjenjang sesuai tingkat pengetahuan, pengalaman dan latar belakang tertentu 5. Melaksanakan bimbingan pada calon perawat dan perawat pelaksana serta mahasiswa Kriteria Hasil 1. Adanya dokumen pelaksanaan pertemuan siang klinik 2. Adanya dokumen pelaksanaan pertemuan informal 3. Adanya dokumen pelaksanaan team building 4. Adanya dokumen penilaian perilaku positif 5. Adanya dokumen berbagi ilmu dan pengalaman 6. Adanya dokumen bimbingan pada calon perawat atau mahasiswa

E. STANDAR V. ETIKAPengkajian tindakan dan rekomendasi perawat kesehatan jiwa atas nama pasien ditetapkan dengan sikap etis RasionalKepercayaan dan hak masyarakat terhadap pelayanan kesehatan jiwa- yang manusiawi ditegakkan oleh praktik keperawatan profesional.Satdart etik menjelaskan aturan prilaku untuk memandu praktik profesional.Mereka yang memerlukan kesehatan jiwa adalah penduduk yang sangat rentan .landasan praktik kesehatan jiwa adalah pengembangan hubungan terapeutik dengan pasien.Perlu ditetapkan suatu batasan untuk melindungi kesejahteraan pasien.Kriteria Struktur 1. Adanya kebijakan pemberlakuan pedoman etik profesi perawat yang menyatu dengan dokumen kode etik Rumah Sakit 2. Adanya dokumentasi kode etik keperawatan 3. Adanya SOP penyelesaian masalah etik Kriteria Proses 1. Adanya penyelesaian masalah etik 2. Adanya pelaksanaan peer review untuk membicarakan masalah etik 3. Adanya penyelesaian masalah etik keperawatan Kriteria Hasil 1. Adanya dokumentasi penyelesaian masalah etik. 2. Adanya dokumentasi pelanggaran etik

F. STANDAR VI. KOLABORASIPerawat kesehatan jiwa berkolaborasi dengan pasien,orang terdekat,dan pemberi pelayanan kesehatan dalam memberikan asuhan. RasionalPraktik keperawatan kesehatan jiwa memerlukan interaksi terus menerus dan terkoordinasi antara pengguna dan pemberi pelayanan untuk memberikan pelayanan yang komprehensif kepada pasien dan komunitas.melalui proses kolaborasi,kemampuan pemberi perawatan kesehatan yang berbeda digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah,berkomunikasi,dan merencanakan,mengimplementasikan intervensi ,serta mengevaluasi pelayanan kesehatan jiwa.Kriteria Struktur 1. Adanya program terkait dengan kolaborasi. 2. Adanya program case conference yang dilaksanakan secara rutin 3. Adanya SOP yang berkaitan dengan kolaborasi 4. Adanya perawat dengan kualifikasi PK II 5. Adanya ruangan dan fasilitas untuk conference Kriteria Proses 1. Melakukan perencanaan dan pengambilan keputusan secara bersama dengan ahli professional2. Melaksanakan pembahasan kasus secara bersama-sama 3. Melaksanakan visite dan rapat tim 4. Melakukan rujukan secara tepat Kriteria kerja1. Adanya dokumen hasil koferensi2. Adanya dokumen hasil program terapi dokter melalui telepon dan visite3. Tidak adanya overlap pemberian obat

G. STANDART VII.PENELITIANPerawat kesehatan jiwa berkontribusi pada keperawatan dan kesehatan jiwa melalui penggunaan metode penelitian dan penemuan. RasionalPerawat dalam keperawatan kesehatan jiwa bertanggung jawab untuk mengembangkan bidang kesehatan jiwa lebih lanjut melauli peran sertanya dalam penelitian.pada praktik tingkat dasar,perawat kesehatan jiwa menggunakan temuan-temuan penelitian untuk meningkatkan asuhan klinik dan mengidentifikasi maslah-masalah klinik untuk diteliti.pada tingkat lanjut,perawat kesehatan jiwa-psikiatri ikut serta dan/atau berkolaborasi dengan yang lain dalam proses penelitian untuk menemukan,memeriksa,dan menguji pengetahuan,teori,dan pendekatan kreatif terhdap praktik.Kriteria Struktur 1. Adanya program penelitian 2. Adanya pedoman penelitian 3. Adanya perawat dengan level PK IV dan PR I untuk melakukan penelitian 4. Adanya fasilitas untuk melaksanakan penelitian: internet, jurnal, literature, hasil-hasil penelitian Kriteria Proses 1. Melakukan pertemuan membahas masalah klinis yang memerlukan penelitian 2. Melakukan pertemuan membahas proposal penelitian 3. Melakukan kegiatan penelitian keperawatan 4. Melakukan kegiatan diseminasi hasil penelitian (temu ilmiah, publikasi) 5. Melakukan kegitaan review hasil penelitian terkait kondisi klinik 6. Melakukan kegiatan pembahasan implementasi hasil penelitian di klinik Kriteria Hasil 1. Adanya hasil penelitian yang dapat membantu, mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan

H. STANDAR VIII. PENDAYAGUNAAN SUMBER Perawat kesehatan jiwa mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan keamanan,keefektifan,dan biaya dalam perencanaan dan pemberian asuhan kepada pasien. RasionalPasien berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan jiwa yang aman,efektif,dan murah.dengan meningkatnya biaya perawatan kesehatan,keputusan pengobatan harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memaksimalkan sumber dan mempertahankan kualitas asuhan .perawat kesehatan jiwa mengupayakan perawatan berkualitas dengan biaya terjangkau dengan menggunakan sumber yang paling sesuai serta mendelegasikan perawatan kepada pemberi perawatan kesehatan yang paling tepat dan memenuhi syarat.Kriteria Struktur 1. Adanya dokumen anggaran keperawatan 2. Adanya dokumen standar manajemen sumber daya keperawatan 3. Adanya dokumen standar tenaga keperawatan 4. Adanya dokumen profil tenaga perawat 5. Adanya dokumen standar alat-alat kebutuhan pasien 6. Adanya dokumen SOP penggunaan dan pemeliharaan peralatan 7. Adanya dokumen program K3 Kriteria Proses 1. Melakukan pertemuan, perencanaan, penggunaan anggaran keperawatan perencanaan sumber daya keperawatan 2. Melakukan monitoring dan evaluasi penggunaan sumber daya dan alat alat kebutuhan pasien 3. Melakukan pertemuan membahas hasil monitoring evaluasi sumber daya keperawatan, serta rencana tindak lanjut 4. Melaksanaan program K3,monitoring evaluasi dan rencana tindak lanjut Kriteria Hasil 1. Adanya dokumen hasil pertemuan, perencanaan penggunaan anggaran dan sumber daya keperawatan 2. Adanya dokumen hasi monitoring evaluasi penggunaan sumber daya keperawatan, alat kebutuhan pasien, pelaksanaan program K3 dan rencana tindak lanjut.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan Standart praktik keperawatan klinik kesehatan jiwa psikiatri menguraikan tingkat kompetensi asuhan keperawatan profesional dan kinerja profesional yang umum untuk perawat yang terlibat di tiap tatanan praktik keperawatan kesehatan jiwa.Standart asuhan berhubungan dengan aktivitas keperawatan profesional yang dilakukan oleh perawat sepanjang proses keperawatan. Meliputi pengkajian, diagnosa, identifikasi hasil, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.Standar Kinerja Profesional menguraikan tingkat kompetensi perilaku dalam peran professional, termasuk aktivitas yang berhubungan dengan kualitas asuhan, penilaian kinerja, pendidikan, hubungan dengan sejawat, etika, kolaborasi, penelitian, dan pendayagunaan sumber.3.2Saran Demikian makalah yang telah kami buat, kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan pada makalah yang kami susun. Atas kekurangan dan kelebihan kami mohon maaf yang sebesar besarnya.Kami juga memohon untuk saran dan kritik untuk makalah kami apabila ada yang kurang berkenan

DAFTAR ISI

Stuart, Wiscarz Gail. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta : EGC

1