Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

13
JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10. NO I. JUNI 2008: 38A9 MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTA! PASOK CRUDE PAlM OIL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PREFERENSI PENGAMBIL KEPUTUSAN Rika Ampul! Hadiguna I, Machfud 2 l) Fakultas Teknik, Jurusan Tekni..1( Industri , Andalas Limau Manis Padang 25163, Sumatra Barat Email: [email protected] 2; Laboratorium Teknik dan Manajemen Industri, Departemen Teknologi lndustri Pertanian. lnstitut Pertanian Bogor Jalan Lingkar Akademik, Kampus IPB Dannaga, Bogor ABSTRAK Tulisan ini membahas scbuah model pcrencanaan produksi dalam kerangka rantai pa50k agroindllslri crude palm oil (minyak sawit mentah). Model dibuat interaktif karena melibatkan preferensi pengambil keputusan dalam perencanaan produksi. MoJe\ dibangun pada lingkup perkebunan yang menggunakan sistem Perl<ebunan Inti Rakyat (PIR). Sumber pasokan tandan buah segar bcrasal dari kebun inti. kehun petani dan kebun luar. Konser pemodelan yang diterapkan adalah programa linear fUZZ) dengan obyektif tunggal. Model dikembangkan d"lam beberapa tahapan. Pertama, mengidentifiki,si variabeL parameter, kendala dan fungsi obyektif. Kedua, menetapkan parameter fuzzy dcngan fungsi keanggotaan berbentuk kurva S Pada Lahap ini dilakukan forrnulasi model dalam bcnwk prograrna linear. Resiko kualitas yang berasal dari bahan baku direpresentasikan dalam bentuk persen Jumlah eaeat. Kctig'" melakukan pengujian model menggunakan data yang diadopsi dari Scbuah pcrusllhaan rerkebunan yang mempunyai sistem PIR. Hasil yang diperoJeh n,enunjukk;:m bahwa model mempunyai kemampuan un£uk mengakomodir pellgambil keputllsan. Kala kuoci: rantai pasok, agiOindu5tri, program;} Iinear,fi4ZZY, :';ualitas, preferensi. ABSTRACT A madel of production planning in Crude Palm Oil industry is discussed on this papel: An interactive model is made due to the Involvement or decision maker's prefere.'1ce in production planning. The model i.1 built for Nucleus-Plasma palm estate systern The sources of fresh palm fruit bunches are obtained fmlll nucleus estate, plasma estate and outsourcing. A single objective ful..,,)' linear programming model is built with the following step:;: (1) Decision variables, parameters are identified from the real system of Crude Palm Oil industry as well as determination of constraints and fUnction; (2) FuZ:.-:y parameters are determined using modified S cun;:e membership fUnction Linear programming model is also formulated at this step. Risk quality of raw materio.l is represented by percentage ofdefect raw material: (3) Medel is then valido.ted using data from Nucleus-Plastr.a palm estate system. The result shows that S curve membership function is able to represent the preference ofdecision makqrs. Keywords: supply chain, agroindustry, linear programming,fil'ZZY, qual:t)', preferences. 1. PENDAHULUAN Crude Palm Oil (CPO) atau min yak sawit mrntah mcrupakar: sai(lh s:;.tu komoditas peltanian yang menjadi andala..'1 di Indonesia. Selain perusahaan swa<;ta, Badan Usaha Milik Negara (BlJ1\11'.;j juga bergerak di bisrus perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit menghasilkan minyclc sawit mentah yang digunakan sebagai bahan baku oleh industri 38

Transcript of Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

Page 1: Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38A9

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTA PASOK CRUDE PAlM OIL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN

PREFERENSI PENGAMBIL KEPUTUSAN

Rika Ampul HadigunaI Machfud2

l) Fakultas Teknik Jurusan Tekni1( Industri Univel~itlS Andalas Limau Manis Padang 25163 Sumatra Barat

Email hadiguna05yahoocom 2 Laboratorium Teknik dan Manajemen Industri Departemen Teknologi lndustri Pertanian

lnstitut Pertanian Bogor Jalan Lingkar Akademik Kampus IPB Dannaga Bogor

ABSTRAK

Tulisan ini membahas scbuah model pcrencanaan produksi dalam kerangka rantai pa50k agroindllslri crude palm oil (minyak sawit mentah) Model dibuat interaktif karena melibatkan preferensi pengambil keputusan dalam perencanaan produksi MoJe dibangun pada lingkup perkebunan yang menggunakan sistem Perlltebunan Inti Rakyat (PIR) Sumber pasokan tandan buah segar bcrasal dari kebun inti kehun petani pla~ma dan kebun luar Konser pemodelan yang diterapkan adalah programa linear fUZZ) dengan obyektif tunggal Model dikembangkan dlam beberapa tahapan Pertama mengidentifikisi variabeL parameter kendala dan fungsi obyektif Kedua menetapkan parameter fuzzy dcngan fungsi keanggotaan berbentuk kurva S dirnodifika~i Pada Lahap ini dilakukan forrnulasi model dalam bcnwk prograrna linear Resiko kualitas yang berasal dari bahan baku direpresentasikan dalam bentuk persen Jumlah eaeat Kctig melakukan pengujian model menggunakan data yang diadopsi dari Scbuah pcrusllhaan rerkebunan yang mempunyai sistem PIR Hasil yang diperoJeh nenunjukkm bahwa model mempunyai kemampuan unpounduk mengakomodir prefer~nsi pellgambil keputllsan

Kala kuoci rantai pasok agiOindu5tri program Iinearfi4ZZY ualitas preferensi

ABSTRACT

A madel ofproduction planning in Crude Palm Oil industry is discussed on this papel An interactive model is made due to the Involvement ordecision makers prefere1ce in production planning The model i1 built for Nucleus-Plasma palm estate systern The sources offresh palm fruit bunches are obtained fmlll nucleus estate plasma estate and outsourcing A single objective ful) linear programming model is built with the following step (1) Decision variables parameters are identified from the real system of Crude Palm Oil industry as well as determination ofconstraints and o~iective fUnction (2) FuZ-y parameters are determined using modified S cune membership fUnction Linear programming model is also formulated at this step Risk quality ofraw materiol is represented by percentage ofdefect raw material (3) Medel is then validoted using data from Nucleus-Plastra palm estate system The result shows that S curve membership function is able to represent the preference ofdecision makqrs

Keywords supply chain agroindustry linear programmingfilZZY qualt) preferences

1 PENDAHULUAN

Crude Palm Oil (CPO) atau min yak sawit mrntah mcrupakar sai(lh stu komoditas peltanian yang menjadi andala1 di Indonesia Selain perusahaan swaltta Badan Usaha Milik Negara (BlJ111j juga bergerak di bisrus perkebunan dan pengolahan kelapa sawit Perkebunan kelapa sawit menghasilkan minyclc sawit mentah yang digunakan sebagai bahan baku oleh industri

38

1IODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA R4NT AI PASOK CPO (R1Im AfTllili HaJiguna el lt111

lainnya sebagai produk turunan seperti oleopangan (minyak goreng dan margarin dan shortening) dan oleokimia (fatty acids fatty alkohol dan glycerine) Fungsi minyak sawit mentah sebagai bah an baku bagi indu)tri lainnya tentu memberikan konsekuensi perhatian yang lebih terhadap kualitai Oalam agroindustri CPO manaJemen rantai pasok akan menunjang praktik usaha tani produksi dan pendistribusian (Basiron et aI 2005) Menurut Pahan (2006) keidgamall kJiliilas min yak kelapa sawit ditentukan oleh kegiatan paneD transportasi pengolahan dan penimbunan

Produksi minyak sawit mentah merupakan rangkaian kcgiatafl yang diawali ucngCln mengolah tandan buah segar (TBS) Selain sistem panen TBS manajemcn produksi juga akan mempengaruhi kualitas CPO yang dihasilkan Agar kemampuan daya saing agroindustri CPO meningkat maka diperlukan pengelolaan yang terintegrasi mulai dati pasokan bahan baku perencanaan produksi dan pengendalian persediaan tangki timbun Sebuah sistem perencanaan dan pengendalian produksi dibutuhkan untuk rnencapai hal ini Menurut Pahan ~2006) Fauzi ei af

(2006) dan Kandiah et at (2002) Kadar asam lemak bebas (ALB) dlpat meningkat disebabkatl TBS restan pengolahan yang kurang baik dan penimbullan ~khir terlalu lama Sistem perenlanaan dan pengendalian produksi sangat diperlukan untuk bisa mengantisipaltj faktor kuaiitas iersebtL Disamping itu karakteristik panen TBS menghalUskan pengelolaan samber daya pabrik yang efisien dan efektif Penelitian sistem rantai pasok agroindustri CPO masih sdngat janmg dilakubn Produksinya menggunakan tipe make to stock dan prosesnya bertipe kontinu Hal yang menarik dari sistem produksi CPO adalah ketergantungannya terhldap hasil panen TBS yang bervariasi dmi waktu ke waktu Situasi masalah perenlanaan produksi agroindustri CPO Itlenjadi sangat menarik pada saat dikaji dalam kerangka sistem rantai pasok

Tujuan studi adalah mengembangkn model matematis perencanaan produksi CPO Modtl dibangun pada iingkup perkebunan yang menggunakm sistem perkebunan inn rakyat (PIR) Kebutuhan tambahan TBS diperoleh dan pihak ketiga dati kebun bukan plasma yang ada disekitar agroindustIi Sistem yang diamati mencakup kebun pabrik dan tangki penimbunan dengan pdanggan akhir ndalah konsumen industri Tulisan ini disajikan dalam beberapa bagian yain1 pendahuluan tinjauan pustaka metoclologi formulasi model penyelesaian dan cara kerja model dan ditutup dengan kesimpulan

2 TINJAUANPUSTAKA

21 Model Perencanaan Produksi di Agroindustri

Menumt American Production and Inventory Control Society (APICS) pengertian pengendaJian procluksi adalah fungsi untuk menggerakan barang melalui siklus manufakntr keseluruhan dan wngadaan bahan baku sampai dengan pengiriman procluk jadi sedangkan pengendalian persediaan adaJah aktivitas-aktivita~ dan teknik-teknik penjagaan stok barang-barang pada tingkat tertentu baik belUpa bahan baku barang dalam proses dan produk jadi (Smith 1989) PerenCanaat1 dan pengendalian produksi dilakukan dengan maksud memenuhi penuiTJtaan pada tingkllt biaya yang minimum Kegiatan produksi ~angat ditentukan oleh ketersediaan bahan baku dan jumlah permintaan Bahatl baku sebagai masllkan akan diproses untuk menghasilkan produk fasokan bahan baku dalam agroindustri mempunyai karakteristik musiman mudah rusak beragam dan bulky Perelcanaan dan pcngencialian produksi akall berperatl dengall memperhatikan kardkteristik tersebut melalui pengeloiaan persediaan kapasitas dan penjadwalan Pengelolaan persediaa bertujuan minimisasi biaya dan kerusakan prcduk atau bahan perenshycanaan kapasitas dimaksudkan untuk menjamin kelancaran proses procluksi dan penjadwalan ditujukan untuk menjaga kualitas dan tingkat persediaatl yang minimum

39

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 J8-49

Perancangan sistem perencanaan dan pengendalian produksi untuk agroindustri tentunya hams memperhatikan karaicteristik dari bahan baku yang khas tersebut Faktor musiman menghamskan pentingnya penjadwalan tanam untuk jenis tanaman yang cepat panen Jenis tanaman seperti kelapa sawit yang berumur panjang dan produktivitas yang tinggi variasi jumlah buah siap panen mengharuskan pentingnya prakiraan jumlah panen dari setiap kebun Hasil panen yang herigam tentunya perIu diperiksltl agar mengolah bahan baku yang benar-benar memenuhi SDesiftkasi kualitas yang telah ditetapkan Jumlah panen dalam volume besal dan sifat perishable ~nghamskan sistem transportasi bahan baku yang memperhatikan resiko penurunan kualitas Karakteristik inilah yang penting diperhatikan dalam merancang sebuah sistem perencanaan dan pengendalian produksi di agroindutri

Perhatian terhadap perencanaa1 darl pengendalian produksi telah banyak dilakukan Vasant (2003 2006) mengembangkan programa linear fuzzy yang diaplikasikan pada perencanaan produksi Mooel perencanaan produksi yang diterapkannya hanya merencanakan kombinasi jumlah produksi dari beberapa jenis produk atau lebih dikenal dengan istilah baur produk Hasil studi ini masih belum mall1pu melibatkan faktor-faktor penting Jainnya yang patut dipenimbangkan daatU sebuah sistem perencanaan dan pengendalian produksi seperti kebijakan persediaan ketersediaan tenaga ketja dan lain-Iqinnya

Techawiboonwong dan Yenradee (2002) memanfaatkan spretUlsheet solver sebagai sistem penunjang keputusan dalam perencanaan produksi Model ini tidak bisa diterapkan untuk perencanaan produksi di agroindustri Disamping itu formulsi model masih menggnnakan kebijakan given untuk batasan sumber daya yang digunakan seperti batas maksimum persediaan yang diizinkan jumlah tenaga ketja minimum dan maksimum ataupun beberapa faktor lainnya

Filho et at (2006) ii1engemhangkan model perencanaan agregat dengan obyektif majemuk yang khusus uniuk industri iTliillufaktur Kelebilian dari model ini adalah upaya melibatkan strategi manufaktur dalam memh1uskan obyektif Walaupun model yang dikembangkcn lebih menekanshykan pada teknik formulasi cbyektif berbasis strategi manufaktur namun muatan formuiasi masili betum memperlihatkan aspek-aspek khusus yang wembedakannya dari model-modei yang sudah ada

Tsobune et at (1986) secara khusus mengembangkan model produksi untuk produk agroindustri dengan komponen sistem produksi terdiri dari persediaan bahan baku proses barang setengah jadi proses akhir produk persediaal1 barang setengah jadi dan persediaan produk akhir Model ini sangat bagus karena marnpu merepresentasikan secara umum karakteristik agroindustri dengan fokus pada sifat perishable komoditas

Nahmiah (1982) telah membahas secara mendalam teori dasar persediaan produk perishable Martin (1986) mengembangkan model keputusan persediaan produk perishable untuk kondisi umur hidup te~ap dengan permintaan stokastik dan produk tunggal Model-model kebijakan persediaan produk perishabelainnya yang telah dikembangkan antara lain Chiu (1995) dan Ghos dan Chaudhuri (2005) Modej-model yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk menjadi salah satu model yang dibutuhkan dalam perancangan sistem perencanaan produksi dan pengendalian persedilttMI agroindmtri minyak sawit mentah

22 MQiJeJ Programa Jjnear Fuzzy

Prugrama lirear telah banyak diterapkan untuk menyelesaikan berbagai jenis masalah tcrmasuk perencanaan pnxiuk~i Penerapa1I1ya telah dilakukan diantaranya oleh Vasant (2003 2006) menggllmkan bilangan fuzzy dengan fungsi kelI1ggotaan kurva S Adrizal dan Marimin (2004) menggunakan fungsi keanggotaan bentuk linear Susanto et ai (2006) menggunakan bilangan fuzzy berbentuk segitiga Hadiguna dan Marimin (2007) menggunakan fungsi keanggotaan berbentuk linear

40

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAl PASOK CPO (Rika Arrpuh Hadiguna ea)

Dalam sistem fuzzy dikenaI fungsi keanggotaan yang menunjukkan derajat keanggotaan sebuah nilai dalam rentang nilai yang kabur Ada beberapa mode fungsi keanggotaan yang telah dikenal baik benluk linear maupun non-linear Model programa linear fl~zzy dalam studi ini menggunaiam fungs keanggotaan non-linear bentuk kUl va S yang dimooifikasi Fungsi keanggotaan kurva S diyahni telah teruji dan sesuai untuk masalah-masalah terapan khususnya percncanaan produksi (Vasa1t 2003 20(6) Dibandinekan dengan fungs keanggotaan Jainnya seperti segitiga (triangular) yang sering digunkan dalam programa linear maka tipe S dimodifikasi dapat memudahkan proses perhitungan Selain itu fungsi ini tidak kaku dalam mengctkomodasi preferensi pengambil keputusan dalanl menilai kondisi yang tidak tegas

Bentuk umum programa linear dengan koefisien bemilai jUz) dengan persamam sebagai berikut

11

Mmiddot - m Z - LcjXJ (I)

j=i

dengan kendala n _

IJiijxj bi i l2 m (2) j=

cij adalah biaya memproduksi produk j aU adalah jenis sumber daya i yang digunakan untuk

memproses produkj dengan batasan sebesar b j dimana simbol (-) sebagai bilanganjUzzy Model

akan menjadikan koefisien teknikal (a) dan sumberdaya (b) bemilaifilZZY Agar persamaan bentuk programa linear fuz-ry dapat diselesaikan maka dibutuhkan sebuah fungs keanggotaan Fungsi

keanggotaan yang digunakan untuk aU dan h j adalah kurva S modifikasi yang dikembangkan

oleh Vasant (2006) dengaTJ derajat keanggotaan dinyatakan dengan Paii ebn Ph Fungs keanggotaan dapat dilihat raJa Gambar 1 Ada dua nilai rentang ya1g memperlihatkan bata- alas (u) dan batas bawah (l) yang akan didefuzifikasi menggunakan persamaan berikut

(3)

a I +If at -a~]ln I (B--- 11 (4)lJ a Cl JPail

Nilai ai dan h adalah nilai yang akan digunakan dalam programa linear biasa Dengan mensubstitusikan persamaan (3) dan (4) kedalam persamaan (2) secara umum dapa[ dituliskan sebagai berikut

(u I 1 B~)n I_ + IJ IJ 1 1la-a~ alj n j=[ a C

(5)

41

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-4~

I I I 1 1 o001 - - - _1- shy - - - - - - - I

Gambar 1 Fungsi keanggotaan dengan kurva S modifIkai

Agar nilai hI dan elil dapat dihitung maka parameter B dan C huus diketahui sedangkan a dan Ji merupakan parameter model yang akan diubah-ul1ah untuk mendapatkan Ditetapkan nilai B = I dan C =0001 sedangkan abel11ilai 1381350956 (Vasant 2003) Bebfrapa cara penerapan dati parameter adan Jl dapat dilakukan sesuai dengm tujuan remodelan Bisa s~Ja mcnggunakan salah satu parameter atau keduanya sekaligus

3 METUOOLOGI

31 Karakteristik Sistem

Sistem perencanaan produksi pada agroindustri CPO menggunakan sistem dorong Model perencanaan produksi adalail kegiatan mempruduksi minyak sawit mentah untuk setiap periode berdasmkan jumlah pasokan TBS lumlah produksi dihmapkan l1lampu memenuhi prakiraan permintaml dengan obyektif minimisasi total biaya Model ini hruus memperhatikall berbagai jenis sumber daya yang nyata dibutuhkan dan berkontribusi terhadap total hiaya produksi Produk jadi disimprul dalam tangki timbun Fungsi tangki timbun adalah tempat penyimpanan semen tara

sebelum produk dijual arau dikirim ke konsumen Pada model ini juga akan diketahlli status persediaan produk disetiap akhir periode sebagai konsekwensi permintaan lebih keel dibillldingkan jumlah produksi Volume CPO yang tersill1pan dalam tangki timbun akan dihitung sebagai biaya persediaan

Model yang diusulkan bersifat deterministik Perencallaan didasarkan dari waktu ke waklll de1gan keluaran adalah rencana jumlah produksL kebutuhan TBS jumlah tenttga kelja panen dan kfbutuhan truk angkut TBS Model rnenggunakiln obyektif tunggal yaitu total biala perencanaan produksi separJang horizon perencanltUln Penggunaan obyektif tunggal didasmka1 pada orientdS lltama para manajer pabrik yaitu mengendalikan biaya produksi Biaya produksi sering menjadi indikator kunci kinerja yang paling diperhatikan dalam pengeloJaan pabrik

42

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO RIlta Ampuh Hadiguna cr )

32 Prinsip Dasar Pemodelan

Fonnulasi model yang dibangun mencerminkan sebuah kegiatan produksi dengan sistem dorong yait~l produksi didasarkan pada volume bah an baku bempa TBS Hal ini didasarkan pada sifat TBS yang hams segcra diolah apabila ingin mendapatkan kualitas CPO dengan kadar asam lemak bebas (flB) yang rendah Sejumlah TBS akan tersedia disetiap periode yanp bersumber dan kebun inti dan plasma Jumhih TBS siap panen sangat dipengaruhi oleh prodllktivitas Pada saat TBS siap untuk dipanen maka tidak dapat ditunda lagi Hal ini membelikan konsekwensi kenaikan jumlah produksi Apabila tingkat pemlintaan stabil atau menurun sedangkan produktivitas panen TBS meningkat maka tingkat persediaan di tangki timbun akan meningkat pula Bila volume produksi CPO masih belum mencapai prakiraan permintaar maka diperbolehkan membeli TBS Jari sumber luar Dalam fonnulai matematis TBS kebun inti elumhnya diolah sed~ngkan TBS dari kebun plasma lebih dipIioritaskan daripada pasokan kebun luar

Pemeriksa1n TBS per1I diakukan sebelum pengolahan untuk memberikan kepastian bahwa seluruh bahan telah memenuhi spesifikasi Dalam kasus ini dianggap akan selalu ditemui sejumlah TBS yang dianggap msak seperti terdapat luka yang terlalu ban yak masih muda atau hal-hal lain Konsekwensinya adalah vohme TBS yang diolah berkurang dalam jumlah tel1entu Hal ini mewakili prinsip pengendalian resiko penUI1111an kualitasCPO yang diakibatkan oleh TBS yang tidak memenuhi spesifikasi

Tipe fOll11lllasi model adalah obyektif tllnggal dellgan beberapa kendala Parametershyparameter penting dalam kumpllian kendala adalah rendemen persentase TBS eacat kapasitas tangki timbLIn kapasitas pabrik kapaltitas tenaga kerja panen dan ketersediaan tl1lk angkut Kebun plasma dan luar dianggap menjual TBS dengan manajemen panen dan transIJortasi menjadi tanggllngjawab koperalti petani Harga TBS plasma dan kebun luar sudah termasuk biaya panen dan transpOltasi

Koefisien dengan nilai jilzry akan ditemui [ada biaya pembelian TBS dari kebun plasma dan Ilia Harga jugal TBS yang ditawarkan koperasi petani sebagai unit ycll1g beI1Clnamplmg jawab dalam penjualan selalu menetapkan harga yang beliluktuasi dalam rentang tel1cntu Penetapall harga ini didasarkan harga CPO di paSar intemasional Lingkungan ketidakpastian juga akan ditcmui pada ketersediaan TBS siap panen di kebun Prakiraan TBS siap panen berada pada rntang nilai tertentu

4 MODEL USULAN

Fungsi obyektif dalam model matematis adalah rotal biaya yang terdiri dari biaya pembelian TBS biaya pengoahan TBS biaya penilllbunan biaya tenaga kelja panen dan biaya pengangklltan TBS dari kebun ke pabrik Formulasi matematisnya sebagai berikut

n

MinZ LPS +OJ~ +cL +bX +dtl[ +lIrK I +1117 (6) 1=1

Kenuala pertama adalah ketersediaali TBS baik yang bersumbcr dad kebnl sendl plasma dan iuar Ptioritas pengolahan TBS adalith yang hersumber dan kebun sendiri sehingga seluruh TBS yang dlpanel akar diolah scllltDhnya Kekurangan pasokan TBS akan dipeiOleh dan kebun pbsma teriehih dahulu dan apabila masih tCljadi kekuiangan maka membeli dati kebun Illar Hal ini menunjukkan rularya primila~ pasokan TBS Formuiaj matemcltisnya sebagai beriktit

Sf = AI ~ s 81 L s 15 ~ ~ L (7)

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO L JUNI 200~ 38middot49

Kendala kedua adalah volume produksi CPO yang dihasilkan sesuai pasokan TBS Sebelum TBS diolall maka pemeriksaan spesifik3S1 dilakukan terlebih dalmlu Diperkimkan ltIda jumlah teltentu TBS yang tidak Iayak untuk diolah Faktor rendemen TBS juga tkan mempengaruhi CPO yang dihasilkan Hubunga antara jumall produksi CPO CBS siap olah fakior kualitas dan rendemen sebagai berikllt

(8)

Junliuh produksi CPO tidak boleh melebihi pmkiraan pennintaan pada peliode tertentu dan kapasitagt pabrik Hal ini dapat dlformulasikan sebagai berikut

XI ~MXt ~KP (9)

Kendala ketiga adalah pengendalian persediaan CPO di tangki timbun Status CPO di tangki timbun ditentukan oeh persediaan periode sebelumnya produksi pada saut ini dan permintaan pada ~aat ini Hubungannya dapat diformuasikan sebagai berikut

II-=It_1+XI-M (10)

Kondisi tambahan yang perlu diperhatikan adalah kebijakan stok pengaman yang harus seIalu dipenuhi disetiap periode Formulasinya sebagai berikut

II 551 (11)

Selain itu untuk menjamin CPO bisa disimpan didalam tangki timbun maka persediaan tidak boleh melebihi kapasitas tangki timbun Formulasinya sebagai berikut

1 ~ KT (12)

Kendala keempat adalah kebutuhm tenaga kerja panen TBS lidak rreiebihi KetersecJiaan tenaga ketja yang ada Kendala ini dibutuhkan bila teljadi panen puncak sehingga membutuhkan tenaga kerja tambahan diluar tenaga kelja teti1p yang dimiliki kebun Kondisi ini dapat diformulasikan sebagai berikut

Min B~ ~ KI ~ Maks BJ~ (13)

Tenaga keja panen maksimum (Maks BPI) dapat dihitung berdasarkan jumlah TBS yang dipanen dibagi dengan kernampuan panen per orang Formulasinya sebagai berikut

Maks BPr ( 14)KH

Kendala kelirna adalah kebutuhan tmk pengangkut TBS tidak akan melebihi truk yang tersedia Dalam hal ini diasumsi truk yang dibutuhkan dalam keadaan siap digunakan Kapmitas setiap truk dianggap Sarna Hal ini dapal diformulasikan sebagai berikut

0 ~ KAt (15)

Kendala keenam berhubungan dengan nilai nOi1-Jjegativita~ setiap variabel keputusan dan variabel keputusan jumlah truk dan tenaga kerja panen rertipe bilangan bulat (geneml integer) Keseluruhan simbol ya1g digunakan dapat dirdIlgkum sebagai berikut Parameter-parameter AI Prakiraan keterseJiaan TBS dan kelJull iati pada periodc f dalam bilanganftZ7Y

S Prakiraan ketersediaan TBS dari kebur pa~ma pada peflode tdahlD bilanganjUzzy

Dr Pmkirdan ketersediaan TBS dari kebun luar pada peri ode I dalam bilanganfuzzy BPI Ketersediaan tenaga ketja panen kebun inti pada periode-t

44

---------------

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Kika Arqruh Hadiguna ela)

KH Kemampuan memanen tenaga keIja (ton per orang) KP Ketersediaan kapasitas pabrtk M Prakiraan perrnintaan CPO periode-t rs Faktor rendemen TBS dari kebun inti rpI Faktor rendemen TBS dari kebun plasma rlf Faktor rendemen TBS dari kebun keluar e Persentase TBS yang tidak memenuhi spesifikasi pada periode-t IT Kapaitas tangki timbun SS Tingkat persediaan pengaman pada periode-t KA Truk yang tersedia pada periode-t b Biaya pengolahan TBS per ton periode-t u Biaya tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t d Biaya di tangki timbun pada periode-t PI Harga TBS per ton dari kehun inti pada periode-t

0 Harga TBS per ton dari keblffi plasma pada periode-l

c Harga TBS per ton dari kebun luar pada periode-t h Biaya pengangkutan TBS periode-t

Variabel-variable keputusan XI Jumlah produksi CPO pada periode-t If Jumlah persediaan tangki timbun pada periode-t K Jumlah tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t T Jumlah tru1 yang dibutuhkan pada periode-t S Kuantitas TBS dari kebun inti periode-t P Kuantita TBS dari kebun plasma periode-t L Kuantita3 TBS dari kebun lua- periode-t

Model perencanaan produksi yang diusulkan ini mengakomodir preferefisi pengambil keputusan yang direpresentasikan oleh nilai fl dalam kurva S (Iihat Gambar 1) Preferensi adalah kecenderungan sikap pengambil keputusan dalam pengambilar keputusan Dalam model perencanaan produksi ini preferensi pengambil keputusan dimmuskan sebagai sikap pesimis optimis dan moderat Sikap pengambil keputusan diperlukar karena fluktua~i harga TBS dan pengaruh cuaca terhadap ketersediaan TBS bemilai fuzzy Berdaarkan k-urva S formulasi preferensi pengambil keputusan sebagai berikut

NP = 1- 1ii-hi (16)

NP adalah nilai preferensi yang berada pada rentang 01-09 Rentang nilai ini akan mencerminkan penilaian pengambil keputusan terhadap situasi sistem pada saat itu dan kecendemngannya ke depan Preferensi pengambil keputusan akan diwujudkan dam bentuk penyetaraan lentang nilai dengan sikap Pengelompokan sikap pengambil keplltusan ~I)agai berikut

Tab211 Penyetaraan nilai preferensi dan sikap

Nilci prefen~nsi (NP) Tipe sikap 09 Sangat optimis

07 - 08 Optimis 05 - 06 Biasa 03 - 04 Pesimis

1

45

------ ---~- ---- -------- shy

lURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I leNI 2008 3~-49

(ara menggunakan Taber 1 adalah mengubah sikap menjadi NP dan dikonversi kedalam Ili lai jl menggunakan persamaan (16) sehingga bisa diperoleh nilai koefisien programa linear setelah defuzifibsi Nilai tl dimasukkan kedalam persamaan (3) dan (4) sehingga diperoleh nilai sebenamya aij dan bi

Pengembangan model perencanaan produksi ini masih mempertahankan teknik penyelesaian progama linear sepelti bialta Keberadaan koefisien firzy dapat didefuzifikasi dengan adanya penetapan parameter jl sebagai preferensi pengambil kepulusun

5 PEMBAHASAN

Bagian ini akan memberikan sebuah contoh sehingga diketahui mekanisme model beke~ja sekaligus sebagai proses verifikasi Contoh kasus menggunakan data yang diadaptasi dati sebuah peru6ahaan perkebunan yang mempunyai sistem PIR Model diterapkan untuk berbagai jenis skenario dengan NP antata 0 I sampai 09 Dalam kasus ini merencat1akan jumlah produksi untLlk liga pciode Tabel 2 adalah unit optimal setiap variabel keputusan berdasarkan nilai pre ferens i pengambil keputusan

Ada dua hal yang perlu diperhatIlnn dalam mengamati hasil kcluaran modeL Pertama adalah nilai fungsi obyektif dan kedua adalah junllah produksi terhadap permintaan Nibi nmgsi obyektif perlu diperhatikan karena menjadi ukuran kinel]a perencanaan lumlah produksi perlu diperhatikan juga karena tJuuan pokok dari model adalah menentukan volume produksi CPO sehingga bisa memenuhi permintaan pada tingkat biaya produksi yang wajat atau minimum nsilnya dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3

Tabel 2 llnit optimai berdasarkan nilai preferensi ----------~--~-~-~-~~--~-~------ ----~---

_____N~prefq~lSli~f_)______Variabel keputusan t1L 03 05 ___oJ_7___~_

SJ 3341 3439 3439 3561 3659 S2 3540 3623 3623 3727 3810 SJ 3841 3939 3939 4061 4159 PI 4341 4439 4500 4561 4659 P2 4841 4939 5000 5061 5159 p 5341 5439 5500 5561 5659 LI 2105 2069 2119 2016 1981 11 2879 2936 3041 3016 3073 LJ 2585 2609 2705 2648 2672 XI 1697 1727 1745 1763 1793 Xl 1836 1875 1900 1925 1964shyX 2036 2075 21m 2125 2164 r J 20 20 20 20 20 2 20 20 20 20 20 [3 20 20 20 20 20 KI 38 39 39 40 41 K2 40 4] 41 42 43 K 43 44 44 46 47 TJ 17 18 18 18 19 T2 18 19 19 19 20

20 20 I

46

bull bull bull

bull

MODELPERENCANAANPRODUKSlPADARANfAIPASOKCPO (RikaAmpuhHadigunaetaL)

2200 ++2100 + bull+ bull-- 2000 c pound 1900 bull t 0 ~ i800 U bull bull

1700

1600

1500 ~------

0 Oi 02 OJ 04 05 06 07 08 09

Nilai Preferensi

_Xl Ml AX2 ~M2 +X3 M3 x = produksi M = permimaan

Gambar 2 Plot produksi dan permintaan

Pada Tabel 2 disajikan seluruh nilai vat11bel kepltusan yang dihasilka1 dengan horizon perencanaa1 selama tiga periode Bila pengambil keputusan semakin optimis maka total biaya juga aka11 meningkat Hasil stuJi yang dilakukan Vaiant (2003 2006) juga memperlihatkan kecenderungan linear dengan meningkatnya nilai fL Perhatikan juga Gambamp 3 kim bisa melihat bahwa pada NP 07 volume produksi relatif lebih besar dibGlldingkan dergan permintaan Fenomena ini biasa saja karena produksi dilakukan untuk memenuhi penrmtaan ditambah stok pengaman di tangki timbu1

12

~l ~ 08 gt 0

06 i

toll C

04 fi 02 bull

o i1~---- 09o 0 02 OJ 04 05 06 07 08

Nillli Preferensi

Garubar 3 Niai fungsi obyektifherda~ar uilai preferensi

Model yang dikembangka11 ini nterJadi dalaI dalam pemncungan sistem renUi~ang keputusan yang kbih interaktif Teknik memposisikan u1lai fungsi keanggotaan sebagai preferensi masih bisa terns dikembangkan nntuk fiugsi-fungsi yang non-linear Model ini menjanjikan peluang pengembangan yang lebih menarik apabila dilengkapi agi dengan model-model nonshylinear yang memang sering ditemui pada masalah perenca1~ produksi

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-49

6 KESIMPULAN

Model yang dikembangkan dalam studi ini telah mempertimbangkan kedua faktor penting tersebut untuk kasus agroindustri CPO Teknlk yang digunakan (lalam pemodebn aGdlah programa linear dan sistem fuzzy dengan fungsi keanggotaan kurva S yang dimodifikasi Keunggulan model yang dikembangkan ini adalah melibatkan preferensi pengambii keputusan dalam perencanaan produksi melalui lima tipe sikap yaitu sangat optimis optimis biasa pesimis dan sangat pesimis

Rancangan sistem yang diusulkan dalam studi ini masih menggunakan konsep programu linear obyektif tunggal khususnya pada perencanaan produksi agregat sehingga masih bisa dipelajari secara mendalam untuk memasukkan situasi fitzzy daam programa obyektif majemuk Disamping itu sifat non-linear juga bisa ditemui pada kenyataan kegiatan mallajemen produksi sehingga programa non-linear perlu dipertimbangkan untuk studi selanjutnYR

DAFTAR PUSTAKA

Adrizal dan Marimin 2004 Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Optimsi Formulasi Ransum Unggas Jumal Ketekiiiknn Pertanian Vol 18 p 77-d5

Basiron Y and Weng CK 2005 The Role of Research and Development Strategies in Food Safety and Good Agricultural Manufacturing and Distribution Practice in Malaysian Palm Oil Industry Oil Palm Industry Economic Joumal Vol 5 p 1-16

Chiu RN 1995 A Heuristic (R T) Periodic Review Perishable Inventory Model with Lead Times Intemationalloumal ofProduction Economics Vol 42 p 1-15

Fauzi Y Widyastuti YE Satyawibawa I dan Hartono R 2006 Kelapa Sa wit Penerbit Penebar Swadaya Depok

Filho ATA Souza FMC and Almeida AT 2006 HA Multicriteria Decision Model for Aggregate Planning Based on the Manufacturing Strategy Third Internationo Conference on Production Research Third Research-Americas Region

Gosh SK and Chaudhuri KS 2005 An EOQ Model for a Deteriorating Item with Trended Demand and Variable Backlogging with Shortages in All Cycles Advanced Mudding and Optimization Vol 7 No1 p 57-68

Hadiguna RA dan MarilJlin 2007 Alokasi Pasokan Berdasarkan Produk Unggulan untuk Rantai Pasok Sayuran Segar Jumal Teknik Industri VoL 9 No2 p 85-101

Kandial S Halim RM Basiron Y Rahman ZA anci Ngan MA 2002 Continuos Sterilization of Fresh Fruit Bunches MPOB Inortnation Series 148

Martin GE 1986 An Optimal Decision Model for Disposal of Perishable Invel1tory International Joumal ofProduction Research Vol 24 p 73-80

Nahmiah S 1982 Perishable Inventory Theory A Review Operations Research Vol 30 p 680-708

Pahan 1 2006 Kelapa Sawit Mallajemen Agribisnis dari Hulu hingga HUit Penerbit Penebar Swadaya Depok

MODEL PERENCANAAN IRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Rlka Anluh Hadiguna er al)

Smilh SB 1989 Computer-BasPfi Production and Invent01Y Control Prentice-Hall Inc New Jersey

Susanto S D Suryadi H Adianto dan Aritonang YMK 2006 Pemodelan Pemrograman Linear dengan Koefisien Fungsi Obyektif Berbentuk Bilangan Kabur Segitiga dan Kendala Kabur beserta Usulan Solusinya JurfUll Teknik Industri Vol 8 No I p 14-27

Techawiboonwong A and Yenradee P 2002 Aggregate Production Planning Using Spreadsheet Solver Model and Case Study Science Asia Vol 28 p 291-300

Tsohune H Muramatsu R and Soshirodalt M 1986 A Production Model for Agricultural Processing Products InternaliofUll Jouma ofProduction Research Vol 24 p 799-809

Vasant PM 2003 Application of Fuzzy Linear Programming in Production Planning Fuz~~ Optimizatioll and Decisim Makin VoL 3 p 229-241

Vasant PM 2006 Fuzzy Production Planning and Its Aprlication to Decision Making Joumal oflnteliigent Manufacturing Vol 17 p 5-12

INFORMATION FOR CONTRIBVTORS1

Guidelines for Authors

Manuscripts to bemiddot considered for publication must be originaL Paper accepted published or submitted for publication elsewhere will not be aClepted by Jurnal Teknik Industri If a paper contains material reproduced from other source the necessary written permission from the author(s) and publisher must accompany the manuscript

Selection of the pa-pers for publication is made by the editor-in-ehief who relies primarily on the recommendation of reviewers Paper appropriates for consideration receive two or more independent blind reviews by member of the editorial board or by the advisory board if necessary Reviewers assess manuscript on their relevance to the practical application research effort logic analytic quality and flow

Manuscript

Authors should send their papers in a compact disk together with two printed copies or by emailingtopuslitpetraacid The papers should be written in MS Word programmed format The title page should include the title of the malluscript the author name(s) their affiliation(s) and the abstract The abstract should not exceed 200 words

Tables and Figures

All tables and figures should be numbered seriaUy using Arabic nnmeral but each category being numbered separately Each figures and tables should have a caption at the bottom for a figGre and at the top for a table The words in each caption and the table contents should be written bold-face in the lower case except the first character of the sentence All table figures drawings and half-tone illustrations (pictures) should as far as possible appear in appropriate place within the body of the text and must be in a form suitable for printing The alignment of a figure is in center anel in left for a table

Citations and References

Do not use footnotes For literature citations in text supply author surname and date of publication enter accordingly to an alphabetical list of reference cited at the end of the paper such as

Holmes ee and-Mallick BK 2003 Generalized Nonlinear Modeling with Multivariate FreeshyKllot Regression Spline Journal ofthe American Statistical Association Vol 98 No 462 p352-365

K1ir 1 and Yuan B 2001 Fuzzy Sets and Fuzzy Logic Theory Glui Applicatiuns Premice-l1all New Delhi

Malliall H 2006 Studi Uteralur Tentang Model Peramalan ARMA (pq) dan Selang Kepercayaan PGameter Model dengan Menggunakan Bootstrap Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petm Surabaya

I Template can be downloaded in hnplwwwpetraacicIJ-puslilfjournalscontributionphpjoumalid=IND070902

Page 2: Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

1IODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA R4NT AI PASOK CPO (R1Im AfTllili HaJiguna el lt111

lainnya sebagai produk turunan seperti oleopangan (minyak goreng dan margarin dan shortening) dan oleokimia (fatty acids fatty alkohol dan glycerine) Fungsi minyak sawit mentah sebagai bah an baku bagi indu)tri lainnya tentu memberikan konsekuensi perhatian yang lebih terhadap kualitai Oalam agroindustri CPO manaJemen rantai pasok akan menunjang praktik usaha tani produksi dan pendistribusian (Basiron et aI 2005) Menurut Pahan (2006) keidgamall kJiliilas min yak kelapa sawit ditentukan oleh kegiatan paneD transportasi pengolahan dan penimbunan

Produksi minyak sawit mentah merupakan rangkaian kcgiatafl yang diawali ucngCln mengolah tandan buah segar (TBS) Selain sistem panen TBS manajemcn produksi juga akan mempengaruhi kualitas CPO yang dihasilkan Agar kemampuan daya saing agroindustri CPO meningkat maka diperlukan pengelolaan yang terintegrasi mulai dati pasokan bahan baku perencanaan produksi dan pengendalian persediaan tangki timbun Sebuah sistem perencanaan dan pengendalian produksi dibutuhkan untuk rnencapai hal ini Menurut Pahan ~2006) Fauzi ei af

(2006) dan Kandiah et at (2002) Kadar asam lemak bebas (ALB) dlpat meningkat disebabkatl TBS restan pengolahan yang kurang baik dan penimbullan ~khir terlalu lama Sistem perenlanaan dan pengendalian produksi sangat diperlukan untuk bisa mengantisipaltj faktor kuaiitas iersebtL Disamping itu karakteristik panen TBS menghalUskan pengelolaan samber daya pabrik yang efisien dan efektif Penelitian sistem rantai pasok agroindustri CPO masih sdngat janmg dilakubn Produksinya menggunakan tipe make to stock dan prosesnya bertipe kontinu Hal yang menarik dari sistem produksi CPO adalah ketergantungannya terhldap hasil panen TBS yang bervariasi dmi waktu ke waktu Situasi masalah perenlanaan produksi agroindustri CPO Itlenjadi sangat menarik pada saat dikaji dalam kerangka sistem rantai pasok

Tujuan studi adalah mengembangkn model matematis perencanaan produksi CPO Modtl dibangun pada iingkup perkebunan yang menggunakm sistem perkebunan inn rakyat (PIR) Kebutuhan tambahan TBS diperoleh dan pihak ketiga dati kebun bukan plasma yang ada disekitar agroindustIi Sistem yang diamati mencakup kebun pabrik dan tangki penimbunan dengan pdanggan akhir ndalah konsumen industri Tulisan ini disajikan dalam beberapa bagian yain1 pendahuluan tinjauan pustaka metoclologi formulasi model penyelesaian dan cara kerja model dan ditutup dengan kesimpulan

2 TINJAUANPUSTAKA

21 Model Perencanaan Produksi di Agroindustri

Menumt American Production and Inventory Control Society (APICS) pengertian pengendaJian procluksi adalah fungsi untuk menggerakan barang melalui siklus manufakntr keseluruhan dan wngadaan bahan baku sampai dengan pengiriman procluk jadi sedangkan pengendalian persediaan adaJah aktivitas-aktivita~ dan teknik-teknik penjagaan stok barang-barang pada tingkat tertentu baik belUpa bahan baku barang dalam proses dan produk jadi (Smith 1989) PerenCanaat1 dan pengendalian produksi dilakukan dengan maksud memenuhi penuiTJtaan pada tingkllt biaya yang minimum Kegiatan produksi ~angat ditentukan oleh ketersediaan bahan baku dan jumlah permintaan Bahatl baku sebagai masllkan akan diproses untuk menghasilkan produk fasokan bahan baku dalam agroindustri mempunyai karakteristik musiman mudah rusak beragam dan bulky Perelcanaan dan pcngencialian produksi akall berperatl dengall memperhatikan kardkteristik tersebut melalui pengeloiaan persediaan kapasitas dan penjadwalan Pengelolaan persediaa bertujuan minimisasi biaya dan kerusakan prcduk atau bahan perenshycanaan kapasitas dimaksudkan untuk menjamin kelancaran proses procluksi dan penjadwalan ditujukan untuk menjaga kualitas dan tingkat persediaatl yang minimum

39

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 J8-49

Perancangan sistem perencanaan dan pengendalian produksi untuk agroindustri tentunya hams memperhatikan karaicteristik dari bahan baku yang khas tersebut Faktor musiman menghamskan pentingnya penjadwalan tanam untuk jenis tanaman yang cepat panen Jenis tanaman seperti kelapa sawit yang berumur panjang dan produktivitas yang tinggi variasi jumlah buah siap panen mengharuskan pentingnya prakiraan jumlah panen dari setiap kebun Hasil panen yang herigam tentunya perIu diperiksltl agar mengolah bahan baku yang benar-benar memenuhi SDesiftkasi kualitas yang telah ditetapkan Jumlah panen dalam volume besal dan sifat perishable ~nghamskan sistem transportasi bahan baku yang memperhatikan resiko penurunan kualitas Karakteristik inilah yang penting diperhatikan dalam merancang sebuah sistem perencanaan dan pengendalian produksi di agroindutri

Perhatian terhadap perencanaa1 darl pengendalian produksi telah banyak dilakukan Vasant (2003 2006) mengembangkan programa linear fuzzy yang diaplikasikan pada perencanaan produksi Mooel perencanaan produksi yang diterapkannya hanya merencanakan kombinasi jumlah produksi dari beberapa jenis produk atau lebih dikenal dengan istilah baur produk Hasil studi ini masih belum mall1pu melibatkan faktor-faktor penting Jainnya yang patut dipenimbangkan daatU sebuah sistem perencanaan dan pengendalian produksi seperti kebijakan persediaan ketersediaan tenaga ketja dan lain-Iqinnya

Techawiboonwong dan Yenradee (2002) memanfaatkan spretUlsheet solver sebagai sistem penunjang keputusan dalam perencanaan produksi Model ini tidak bisa diterapkan untuk perencanaan produksi di agroindustri Disamping itu formulsi model masih menggnnakan kebijakan given untuk batasan sumber daya yang digunakan seperti batas maksimum persediaan yang diizinkan jumlah tenaga ketja minimum dan maksimum ataupun beberapa faktor lainnya

Filho et at (2006) ii1engemhangkan model perencanaan agregat dengan obyektif majemuk yang khusus uniuk industri iTliillufaktur Kelebilian dari model ini adalah upaya melibatkan strategi manufaktur dalam memh1uskan obyektif Walaupun model yang dikembangkcn lebih menekanshykan pada teknik formulasi cbyektif berbasis strategi manufaktur namun muatan formuiasi masili betum memperlihatkan aspek-aspek khusus yang wembedakannya dari model-modei yang sudah ada

Tsobune et at (1986) secara khusus mengembangkan model produksi untuk produk agroindustri dengan komponen sistem produksi terdiri dari persediaan bahan baku proses barang setengah jadi proses akhir produk persediaal1 barang setengah jadi dan persediaan produk akhir Model ini sangat bagus karena marnpu merepresentasikan secara umum karakteristik agroindustri dengan fokus pada sifat perishable komoditas

Nahmiah (1982) telah membahas secara mendalam teori dasar persediaan produk perishable Martin (1986) mengembangkan model keputusan persediaan produk perishable untuk kondisi umur hidup te~ap dengan permintaan stokastik dan produk tunggal Model-model kebijakan persediaan produk perishabelainnya yang telah dikembangkan antara lain Chiu (1995) dan Ghos dan Chaudhuri (2005) Modej-model yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk menjadi salah satu model yang dibutuhkan dalam perancangan sistem perencanaan produksi dan pengendalian persedilttMI agroindmtri minyak sawit mentah

22 MQiJeJ Programa Jjnear Fuzzy

Prugrama lirear telah banyak diterapkan untuk menyelesaikan berbagai jenis masalah tcrmasuk perencanaan pnxiuk~i Penerapa1I1ya telah dilakukan diantaranya oleh Vasant (2003 2006) menggllmkan bilangan fuzzy dengan fungsi kelI1ggotaan kurva S Adrizal dan Marimin (2004) menggunakan fungsi keanggotaan bentuk linear Susanto et ai (2006) menggunakan bilangan fuzzy berbentuk segitiga Hadiguna dan Marimin (2007) menggunakan fungsi keanggotaan berbentuk linear

40

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAl PASOK CPO (Rika Arrpuh Hadiguna ea)

Dalam sistem fuzzy dikenaI fungsi keanggotaan yang menunjukkan derajat keanggotaan sebuah nilai dalam rentang nilai yang kabur Ada beberapa mode fungsi keanggotaan yang telah dikenal baik benluk linear maupun non-linear Model programa linear fl~zzy dalam studi ini menggunaiam fungs keanggotaan non-linear bentuk kUl va S yang dimooifikasi Fungsi keanggotaan kurva S diyahni telah teruji dan sesuai untuk masalah-masalah terapan khususnya percncanaan produksi (Vasa1t 2003 20(6) Dibandinekan dengan fungs keanggotaan Jainnya seperti segitiga (triangular) yang sering digunkan dalam programa linear maka tipe S dimodifikasi dapat memudahkan proses perhitungan Selain itu fungsi ini tidak kaku dalam mengctkomodasi preferensi pengambil keputusan dalanl menilai kondisi yang tidak tegas

Bentuk umum programa linear dengan koefisien bemilai jUz) dengan persamam sebagai berikut

11

Mmiddot - m Z - LcjXJ (I)

j=i

dengan kendala n _

IJiijxj bi i l2 m (2) j=

cij adalah biaya memproduksi produk j aU adalah jenis sumber daya i yang digunakan untuk

memproses produkj dengan batasan sebesar b j dimana simbol (-) sebagai bilanganjUzzy Model

akan menjadikan koefisien teknikal (a) dan sumberdaya (b) bemilaifilZZY Agar persamaan bentuk programa linear fuz-ry dapat diselesaikan maka dibutuhkan sebuah fungs keanggotaan Fungsi

keanggotaan yang digunakan untuk aU dan h j adalah kurva S modifikasi yang dikembangkan

oleh Vasant (2006) dengaTJ derajat keanggotaan dinyatakan dengan Paii ebn Ph Fungs keanggotaan dapat dilihat raJa Gambar 1 Ada dua nilai rentang ya1g memperlihatkan bata- alas (u) dan batas bawah (l) yang akan didefuzifikasi menggunakan persamaan berikut

(3)

a I +If at -a~]ln I (B--- 11 (4)lJ a Cl JPail

Nilai ai dan h adalah nilai yang akan digunakan dalam programa linear biasa Dengan mensubstitusikan persamaan (3) dan (4) kedalam persamaan (2) secara umum dapa[ dituliskan sebagai berikut

(u I 1 B~)n I_ + IJ IJ 1 1la-a~ alj n j=[ a C

(5)

41

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-4~

I I I 1 1 o001 - - - _1- shy - - - - - - - I

Gambar 1 Fungsi keanggotaan dengan kurva S modifIkai

Agar nilai hI dan elil dapat dihitung maka parameter B dan C huus diketahui sedangkan a dan Ji merupakan parameter model yang akan diubah-ul1ah untuk mendapatkan Ditetapkan nilai B = I dan C =0001 sedangkan abel11ilai 1381350956 (Vasant 2003) Bebfrapa cara penerapan dati parameter adan Jl dapat dilakukan sesuai dengm tujuan remodelan Bisa s~Ja mcnggunakan salah satu parameter atau keduanya sekaligus

3 METUOOLOGI

31 Karakteristik Sistem

Sistem perencanaan produksi pada agroindustri CPO menggunakan sistem dorong Model perencanaan produksi adalail kegiatan mempruduksi minyak sawit mentah untuk setiap periode berdasmkan jumlah pasokan TBS lumlah produksi dihmapkan l1lampu memenuhi prakiraan permintaml dengan obyektif minimisasi total biaya Model ini hruus memperhatikall berbagai jenis sumber daya yang nyata dibutuhkan dan berkontribusi terhadap total hiaya produksi Produk jadi disimprul dalam tangki timbun Fungsi tangki timbun adalah tempat penyimpanan semen tara

sebelum produk dijual arau dikirim ke konsumen Pada model ini juga akan diketahlli status persediaan produk disetiap akhir periode sebagai konsekwensi permintaan lebih keel dibillldingkan jumlah produksi Volume CPO yang tersill1pan dalam tangki timbun akan dihitung sebagai biaya persediaan

Model yang diusulkan bersifat deterministik Perencallaan didasarkan dari waktu ke waklll de1gan keluaran adalah rencana jumlah produksL kebutuhan TBS jumlah tenttga kelja panen dan kfbutuhan truk angkut TBS Model rnenggunakiln obyektif tunggal yaitu total biala perencanaan produksi separJang horizon perencanltUln Penggunaan obyektif tunggal didasmka1 pada orientdS lltama para manajer pabrik yaitu mengendalikan biaya produksi Biaya produksi sering menjadi indikator kunci kinerja yang paling diperhatikan dalam pengeloJaan pabrik

42

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO RIlta Ampuh Hadiguna cr )

32 Prinsip Dasar Pemodelan

Fonnulasi model yang dibangun mencerminkan sebuah kegiatan produksi dengan sistem dorong yait~l produksi didasarkan pada volume bah an baku bempa TBS Hal ini didasarkan pada sifat TBS yang hams segcra diolah apabila ingin mendapatkan kualitas CPO dengan kadar asam lemak bebas (flB) yang rendah Sejumlah TBS akan tersedia disetiap periode yanp bersumber dan kebun inti dan plasma Jumhih TBS siap panen sangat dipengaruhi oleh prodllktivitas Pada saat TBS siap untuk dipanen maka tidak dapat ditunda lagi Hal ini membelikan konsekwensi kenaikan jumlah produksi Apabila tingkat pemlintaan stabil atau menurun sedangkan produktivitas panen TBS meningkat maka tingkat persediaan di tangki timbun akan meningkat pula Bila volume produksi CPO masih belum mencapai prakiraan permintaar maka diperbolehkan membeli TBS Jari sumber luar Dalam fonnulai matematis TBS kebun inti elumhnya diolah sed~ngkan TBS dari kebun plasma lebih dipIioritaskan daripada pasokan kebun luar

Pemeriksa1n TBS per1I diakukan sebelum pengolahan untuk memberikan kepastian bahwa seluruh bahan telah memenuhi spesifikasi Dalam kasus ini dianggap akan selalu ditemui sejumlah TBS yang dianggap msak seperti terdapat luka yang terlalu ban yak masih muda atau hal-hal lain Konsekwensinya adalah vohme TBS yang diolah berkurang dalam jumlah tel1entu Hal ini mewakili prinsip pengendalian resiko penUI1111an kualitasCPO yang diakibatkan oleh TBS yang tidak memenuhi spesifikasi

Tipe fOll11lllasi model adalah obyektif tllnggal dellgan beberapa kendala Parametershyparameter penting dalam kumpllian kendala adalah rendemen persentase TBS eacat kapasitas tangki timbLIn kapasitas pabrik kapaltitas tenaga kerja panen dan ketersediaan tl1lk angkut Kebun plasma dan luar dianggap menjual TBS dengan manajemen panen dan transIJortasi menjadi tanggllngjawab koperalti petani Harga TBS plasma dan kebun luar sudah termasuk biaya panen dan transpOltasi

Koefisien dengan nilai jilzry akan ditemui [ada biaya pembelian TBS dari kebun plasma dan Ilia Harga jugal TBS yang ditawarkan koperasi petani sebagai unit ycll1g beI1Clnamplmg jawab dalam penjualan selalu menetapkan harga yang beliluktuasi dalam rentang tel1cntu Penetapall harga ini didasarkan harga CPO di paSar intemasional Lingkungan ketidakpastian juga akan ditcmui pada ketersediaan TBS siap panen di kebun Prakiraan TBS siap panen berada pada rntang nilai tertentu

4 MODEL USULAN

Fungsi obyektif dalam model matematis adalah rotal biaya yang terdiri dari biaya pembelian TBS biaya pengoahan TBS biaya penilllbunan biaya tenaga kelja panen dan biaya pengangklltan TBS dari kebun ke pabrik Formulasi matematisnya sebagai berikut

n

MinZ LPS +OJ~ +cL +bX +dtl[ +lIrK I +1117 (6) 1=1

Kenuala pertama adalah ketersediaali TBS baik yang bersumbcr dad kebnl sendl plasma dan iuar Ptioritas pengolahan TBS adalith yang hersumber dan kebun sendiri sehingga seluruh TBS yang dlpanel akar diolah scllltDhnya Kekurangan pasokan TBS akan dipeiOleh dan kebun pbsma teriehih dahulu dan apabila masih tCljadi kekuiangan maka membeli dati kebun Illar Hal ini menunjukkan rularya primila~ pasokan TBS Formuiaj matemcltisnya sebagai beriktit

Sf = AI ~ s 81 L s 15 ~ ~ L (7)

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO L JUNI 200~ 38middot49

Kendala kedua adalah volume produksi CPO yang dihasilkan sesuai pasokan TBS Sebelum TBS diolall maka pemeriksaan spesifik3S1 dilakukan terlebih dalmlu Diperkimkan ltIda jumlah teltentu TBS yang tidak Iayak untuk diolah Faktor rendemen TBS juga tkan mempengaruhi CPO yang dihasilkan Hubunga antara jumall produksi CPO CBS siap olah fakior kualitas dan rendemen sebagai berikllt

(8)

Junliuh produksi CPO tidak boleh melebihi pmkiraan pennintaan pada peliode tertentu dan kapasitagt pabrik Hal ini dapat dlformulasikan sebagai berikut

XI ~MXt ~KP (9)

Kendala ketiga adalah pengendalian persediaan CPO di tangki timbun Status CPO di tangki timbun ditentukan oeh persediaan periode sebelumnya produksi pada saut ini dan permintaan pada ~aat ini Hubungannya dapat diformuasikan sebagai berikut

II-=It_1+XI-M (10)

Kondisi tambahan yang perlu diperhatikan adalah kebijakan stok pengaman yang harus seIalu dipenuhi disetiap periode Formulasinya sebagai berikut

II 551 (11)

Selain itu untuk menjamin CPO bisa disimpan didalam tangki timbun maka persediaan tidak boleh melebihi kapasitas tangki timbun Formulasinya sebagai berikut

1 ~ KT (12)

Kendala keempat adalah kebutuhm tenaga kerja panen TBS lidak rreiebihi KetersecJiaan tenaga ketja yang ada Kendala ini dibutuhkan bila teljadi panen puncak sehingga membutuhkan tenaga kerja tambahan diluar tenaga kelja teti1p yang dimiliki kebun Kondisi ini dapat diformulasikan sebagai berikut

Min B~ ~ KI ~ Maks BJ~ (13)

Tenaga keja panen maksimum (Maks BPI) dapat dihitung berdasarkan jumlah TBS yang dipanen dibagi dengan kernampuan panen per orang Formulasinya sebagai berikut

Maks BPr ( 14)KH

Kendala kelirna adalah kebutuhan tmk pengangkut TBS tidak akan melebihi truk yang tersedia Dalam hal ini diasumsi truk yang dibutuhkan dalam keadaan siap digunakan Kapmitas setiap truk dianggap Sarna Hal ini dapal diformulasikan sebagai berikut

0 ~ KAt (15)

Kendala keenam berhubungan dengan nilai nOi1-Jjegativita~ setiap variabel keputusan dan variabel keputusan jumlah truk dan tenaga kerja panen rertipe bilangan bulat (geneml integer) Keseluruhan simbol ya1g digunakan dapat dirdIlgkum sebagai berikut Parameter-parameter AI Prakiraan keterseJiaan TBS dan kelJull iati pada periodc f dalam bilanganftZ7Y

S Prakiraan ketersediaan TBS dari kebur pa~ma pada peflode tdahlD bilanganjUzzy

Dr Pmkirdan ketersediaan TBS dari kebun luar pada peri ode I dalam bilanganfuzzy BPI Ketersediaan tenaga ketja panen kebun inti pada periode-t

44

---------------

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Kika Arqruh Hadiguna ela)

KH Kemampuan memanen tenaga keIja (ton per orang) KP Ketersediaan kapasitas pabrtk M Prakiraan perrnintaan CPO periode-t rs Faktor rendemen TBS dari kebun inti rpI Faktor rendemen TBS dari kebun plasma rlf Faktor rendemen TBS dari kebun keluar e Persentase TBS yang tidak memenuhi spesifikasi pada periode-t IT Kapaitas tangki timbun SS Tingkat persediaan pengaman pada periode-t KA Truk yang tersedia pada periode-t b Biaya pengolahan TBS per ton periode-t u Biaya tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t d Biaya di tangki timbun pada periode-t PI Harga TBS per ton dari kehun inti pada periode-t

0 Harga TBS per ton dari keblffi plasma pada periode-l

c Harga TBS per ton dari kebun luar pada periode-t h Biaya pengangkutan TBS periode-t

Variabel-variable keputusan XI Jumlah produksi CPO pada periode-t If Jumlah persediaan tangki timbun pada periode-t K Jumlah tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t T Jumlah tru1 yang dibutuhkan pada periode-t S Kuantitas TBS dari kebun inti periode-t P Kuantita TBS dari kebun plasma periode-t L Kuantita3 TBS dari kebun lua- periode-t

Model perencanaan produksi yang diusulkan ini mengakomodir preferefisi pengambil keputusan yang direpresentasikan oleh nilai fl dalam kurva S (Iihat Gambar 1) Preferensi adalah kecenderungan sikap pengambil keputusan dalam pengambilar keputusan Dalam model perencanaan produksi ini preferensi pengambil keputusan dimmuskan sebagai sikap pesimis optimis dan moderat Sikap pengambil keputusan diperlukar karena fluktua~i harga TBS dan pengaruh cuaca terhadap ketersediaan TBS bemilai fuzzy Berdaarkan k-urva S formulasi preferensi pengambil keputusan sebagai berikut

NP = 1- 1ii-hi (16)

NP adalah nilai preferensi yang berada pada rentang 01-09 Rentang nilai ini akan mencerminkan penilaian pengambil keputusan terhadap situasi sistem pada saat itu dan kecendemngannya ke depan Preferensi pengambil keputusan akan diwujudkan dam bentuk penyetaraan lentang nilai dengan sikap Pengelompokan sikap pengambil keplltusan ~I)agai berikut

Tab211 Penyetaraan nilai preferensi dan sikap

Nilci prefen~nsi (NP) Tipe sikap 09 Sangat optimis

07 - 08 Optimis 05 - 06 Biasa 03 - 04 Pesimis

1

45

------ ---~- ---- -------- shy

lURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I leNI 2008 3~-49

(ara menggunakan Taber 1 adalah mengubah sikap menjadi NP dan dikonversi kedalam Ili lai jl menggunakan persamaan (16) sehingga bisa diperoleh nilai koefisien programa linear setelah defuzifibsi Nilai tl dimasukkan kedalam persamaan (3) dan (4) sehingga diperoleh nilai sebenamya aij dan bi

Pengembangan model perencanaan produksi ini masih mempertahankan teknik penyelesaian progama linear sepelti bialta Keberadaan koefisien firzy dapat didefuzifikasi dengan adanya penetapan parameter jl sebagai preferensi pengambil kepulusun

5 PEMBAHASAN

Bagian ini akan memberikan sebuah contoh sehingga diketahui mekanisme model beke~ja sekaligus sebagai proses verifikasi Contoh kasus menggunakan data yang diadaptasi dati sebuah peru6ahaan perkebunan yang mempunyai sistem PIR Model diterapkan untuk berbagai jenis skenario dengan NP antata 0 I sampai 09 Dalam kasus ini merencat1akan jumlah produksi untLlk liga pciode Tabel 2 adalah unit optimal setiap variabel keputusan berdasarkan nilai pre ferens i pengambil keputusan

Ada dua hal yang perlu diperhatIlnn dalam mengamati hasil kcluaran modeL Pertama adalah nilai fungsi obyektif dan kedua adalah junllah produksi terhadap permintaan Nibi nmgsi obyektif perlu diperhatikan karena menjadi ukuran kinel]a perencanaan lumlah produksi perlu diperhatikan juga karena tJuuan pokok dari model adalah menentukan volume produksi CPO sehingga bisa memenuhi permintaan pada tingkat biaya produksi yang wajat atau minimum nsilnya dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3

Tabel 2 llnit optimai berdasarkan nilai preferensi ----------~--~-~-~-~~--~-~------ ----~---

_____N~prefq~lSli~f_)______Variabel keputusan t1L 03 05 ___oJ_7___~_

SJ 3341 3439 3439 3561 3659 S2 3540 3623 3623 3727 3810 SJ 3841 3939 3939 4061 4159 PI 4341 4439 4500 4561 4659 P2 4841 4939 5000 5061 5159 p 5341 5439 5500 5561 5659 LI 2105 2069 2119 2016 1981 11 2879 2936 3041 3016 3073 LJ 2585 2609 2705 2648 2672 XI 1697 1727 1745 1763 1793 Xl 1836 1875 1900 1925 1964shyX 2036 2075 21m 2125 2164 r J 20 20 20 20 20 2 20 20 20 20 20 [3 20 20 20 20 20 KI 38 39 39 40 41 K2 40 4] 41 42 43 K 43 44 44 46 47 TJ 17 18 18 18 19 T2 18 19 19 19 20

20 20 I

46

bull bull bull

bull

MODELPERENCANAANPRODUKSlPADARANfAIPASOKCPO (RikaAmpuhHadigunaetaL)

2200 ++2100 + bull+ bull-- 2000 c pound 1900 bull t 0 ~ i800 U bull bull

1700

1600

1500 ~------

0 Oi 02 OJ 04 05 06 07 08 09

Nilai Preferensi

_Xl Ml AX2 ~M2 +X3 M3 x = produksi M = permimaan

Gambar 2 Plot produksi dan permintaan

Pada Tabel 2 disajikan seluruh nilai vat11bel kepltusan yang dihasilka1 dengan horizon perencanaa1 selama tiga periode Bila pengambil keputusan semakin optimis maka total biaya juga aka11 meningkat Hasil stuJi yang dilakukan Vaiant (2003 2006) juga memperlihatkan kecenderungan linear dengan meningkatnya nilai fL Perhatikan juga Gambamp 3 kim bisa melihat bahwa pada NP 07 volume produksi relatif lebih besar dibGlldingkan dergan permintaan Fenomena ini biasa saja karena produksi dilakukan untuk memenuhi penrmtaan ditambah stok pengaman di tangki timbu1

12

~l ~ 08 gt 0

06 i

toll C

04 fi 02 bull

o i1~---- 09o 0 02 OJ 04 05 06 07 08

Nillli Preferensi

Garubar 3 Niai fungsi obyektifherda~ar uilai preferensi

Model yang dikembangka11 ini nterJadi dalaI dalam pemncungan sistem renUi~ang keputusan yang kbih interaktif Teknik memposisikan u1lai fungsi keanggotaan sebagai preferensi masih bisa terns dikembangkan nntuk fiugsi-fungsi yang non-linear Model ini menjanjikan peluang pengembangan yang lebih menarik apabila dilengkapi agi dengan model-model nonshylinear yang memang sering ditemui pada masalah perenca1~ produksi

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-49

6 KESIMPULAN

Model yang dikembangkan dalam studi ini telah mempertimbangkan kedua faktor penting tersebut untuk kasus agroindustri CPO Teknlk yang digunakan (lalam pemodebn aGdlah programa linear dan sistem fuzzy dengan fungsi keanggotaan kurva S yang dimodifikasi Keunggulan model yang dikembangkan ini adalah melibatkan preferensi pengambii keputusan dalam perencanaan produksi melalui lima tipe sikap yaitu sangat optimis optimis biasa pesimis dan sangat pesimis

Rancangan sistem yang diusulkan dalam studi ini masih menggunakan konsep programu linear obyektif tunggal khususnya pada perencanaan produksi agregat sehingga masih bisa dipelajari secara mendalam untuk memasukkan situasi fitzzy daam programa obyektif majemuk Disamping itu sifat non-linear juga bisa ditemui pada kenyataan kegiatan mallajemen produksi sehingga programa non-linear perlu dipertimbangkan untuk studi selanjutnYR

DAFTAR PUSTAKA

Adrizal dan Marimin 2004 Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Optimsi Formulasi Ransum Unggas Jumal Ketekiiiknn Pertanian Vol 18 p 77-d5

Basiron Y and Weng CK 2005 The Role of Research and Development Strategies in Food Safety and Good Agricultural Manufacturing and Distribution Practice in Malaysian Palm Oil Industry Oil Palm Industry Economic Joumal Vol 5 p 1-16

Chiu RN 1995 A Heuristic (R T) Periodic Review Perishable Inventory Model with Lead Times Intemationalloumal ofProduction Economics Vol 42 p 1-15

Fauzi Y Widyastuti YE Satyawibawa I dan Hartono R 2006 Kelapa Sa wit Penerbit Penebar Swadaya Depok

Filho ATA Souza FMC and Almeida AT 2006 HA Multicriteria Decision Model for Aggregate Planning Based on the Manufacturing Strategy Third Internationo Conference on Production Research Third Research-Americas Region

Gosh SK and Chaudhuri KS 2005 An EOQ Model for a Deteriorating Item with Trended Demand and Variable Backlogging with Shortages in All Cycles Advanced Mudding and Optimization Vol 7 No1 p 57-68

Hadiguna RA dan MarilJlin 2007 Alokasi Pasokan Berdasarkan Produk Unggulan untuk Rantai Pasok Sayuran Segar Jumal Teknik Industri VoL 9 No2 p 85-101

Kandial S Halim RM Basiron Y Rahman ZA anci Ngan MA 2002 Continuos Sterilization of Fresh Fruit Bunches MPOB Inortnation Series 148

Martin GE 1986 An Optimal Decision Model for Disposal of Perishable Invel1tory International Joumal ofProduction Research Vol 24 p 73-80

Nahmiah S 1982 Perishable Inventory Theory A Review Operations Research Vol 30 p 680-708

Pahan 1 2006 Kelapa Sawit Mallajemen Agribisnis dari Hulu hingga HUit Penerbit Penebar Swadaya Depok

MODEL PERENCANAAN IRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Rlka Anluh Hadiguna er al)

Smilh SB 1989 Computer-BasPfi Production and Invent01Y Control Prentice-Hall Inc New Jersey

Susanto S D Suryadi H Adianto dan Aritonang YMK 2006 Pemodelan Pemrograman Linear dengan Koefisien Fungsi Obyektif Berbentuk Bilangan Kabur Segitiga dan Kendala Kabur beserta Usulan Solusinya JurfUll Teknik Industri Vol 8 No I p 14-27

Techawiboonwong A and Yenradee P 2002 Aggregate Production Planning Using Spreadsheet Solver Model and Case Study Science Asia Vol 28 p 291-300

Tsohune H Muramatsu R and Soshirodalt M 1986 A Production Model for Agricultural Processing Products InternaliofUll Jouma ofProduction Research Vol 24 p 799-809

Vasant PM 2003 Application of Fuzzy Linear Programming in Production Planning Fuz~~ Optimizatioll and Decisim Makin VoL 3 p 229-241

Vasant PM 2006 Fuzzy Production Planning and Its Aprlication to Decision Making Joumal oflnteliigent Manufacturing Vol 17 p 5-12

INFORMATION FOR CONTRIBVTORS1

Guidelines for Authors

Manuscripts to bemiddot considered for publication must be originaL Paper accepted published or submitted for publication elsewhere will not be aClepted by Jurnal Teknik Industri If a paper contains material reproduced from other source the necessary written permission from the author(s) and publisher must accompany the manuscript

Selection of the pa-pers for publication is made by the editor-in-ehief who relies primarily on the recommendation of reviewers Paper appropriates for consideration receive two or more independent blind reviews by member of the editorial board or by the advisory board if necessary Reviewers assess manuscript on their relevance to the practical application research effort logic analytic quality and flow

Manuscript

Authors should send their papers in a compact disk together with two printed copies or by emailingtopuslitpetraacid The papers should be written in MS Word programmed format The title page should include the title of the malluscript the author name(s) their affiliation(s) and the abstract The abstract should not exceed 200 words

Tables and Figures

All tables and figures should be numbered seriaUy using Arabic nnmeral but each category being numbered separately Each figures and tables should have a caption at the bottom for a figGre and at the top for a table The words in each caption and the table contents should be written bold-face in the lower case except the first character of the sentence All table figures drawings and half-tone illustrations (pictures) should as far as possible appear in appropriate place within the body of the text and must be in a form suitable for printing The alignment of a figure is in center anel in left for a table

Citations and References

Do not use footnotes For literature citations in text supply author surname and date of publication enter accordingly to an alphabetical list of reference cited at the end of the paper such as

Holmes ee and-Mallick BK 2003 Generalized Nonlinear Modeling with Multivariate FreeshyKllot Regression Spline Journal ofthe American Statistical Association Vol 98 No 462 p352-365

K1ir 1 and Yuan B 2001 Fuzzy Sets and Fuzzy Logic Theory Glui Applicatiuns Premice-l1all New Delhi

Malliall H 2006 Studi Uteralur Tentang Model Peramalan ARMA (pq) dan Selang Kepercayaan PGameter Model dengan Menggunakan Bootstrap Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petm Surabaya

I Template can be downloaded in hnplwwwpetraacicIJ-puslilfjournalscontributionphpjoumalid=IND070902

Page 3: Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 J8-49

Perancangan sistem perencanaan dan pengendalian produksi untuk agroindustri tentunya hams memperhatikan karaicteristik dari bahan baku yang khas tersebut Faktor musiman menghamskan pentingnya penjadwalan tanam untuk jenis tanaman yang cepat panen Jenis tanaman seperti kelapa sawit yang berumur panjang dan produktivitas yang tinggi variasi jumlah buah siap panen mengharuskan pentingnya prakiraan jumlah panen dari setiap kebun Hasil panen yang herigam tentunya perIu diperiksltl agar mengolah bahan baku yang benar-benar memenuhi SDesiftkasi kualitas yang telah ditetapkan Jumlah panen dalam volume besal dan sifat perishable ~nghamskan sistem transportasi bahan baku yang memperhatikan resiko penurunan kualitas Karakteristik inilah yang penting diperhatikan dalam merancang sebuah sistem perencanaan dan pengendalian produksi di agroindutri

Perhatian terhadap perencanaa1 darl pengendalian produksi telah banyak dilakukan Vasant (2003 2006) mengembangkan programa linear fuzzy yang diaplikasikan pada perencanaan produksi Mooel perencanaan produksi yang diterapkannya hanya merencanakan kombinasi jumlah produksi dari beberapa jenis produk atau lebih dikenal dengan istilah baur produk Hasil studi ini masih belum mall1pu melibatkan faktor-faktor penting Jainnya yang patut dipenimbangkan daatU sebuah sistem perencanaan dan pengendalian produksi seperti kebijakan persediaan ketersediaan tenaga ketja dan lain-Iqinnya

Techawiboonwong dan Yenradee (2002) memanfaatkan spretUlsheet solver sebagai sistem penunjang keputusan dalam perencanaan produksi Model ini tidak bisa diterapkan untuk perencanaan produksi di agroindustri Disamping itu formulsi model masih menggnnakan kebijakan given untuk batasan sumber daya yang digunakan seperti batas maksimum persediaan yang diizinkan jumlah tenaga ketja minimum dan maksimum ataupun beberapa faktor lainnya

Filho et at (2006) ii1engemhangkan model perencanaan agregat dengan obyektif majemuk yang khusus uniuk industri iTliillufaktur Kelebilian dari model ini adalah upaya melibatkan strategi manufaktur dalam memh1uskan obyektif Walaupun model yang dikembangkcn lebih menekanshykan pada teknik formulasi cbyektif berbasis strategi manufaktur namun muatan formuiasi masili betum memperlihatkan aspek-aspek khusus yang wembedakannya dari model-modei yang sudah ada

Tsobune et at (1986) secara khusus mengembangkan model produksi untuk produk agroindustri dengan komponen sistem produksi terdiri dari persediaan bahan baku proses barang setengah jadi proses akhir produk persediaal1 barang setengah jadi dan persediaan produk akhir Model ini sangat bagus karena marnpu merepresentasikan secara umum karakteristik agroindustri dengan fokus pada sifat perishable komoditas

Nahmiah (1982) telah membahas secara mendalam teori dasar persediaan produk perishable Martin (1986) mengembangkan model keputusan persediaan produk perishable untuk kondisi umur hidup te~ap dengan permintaan stokastik dan produk tunggal Model-model kebijakan persediaan produk perishabelainnya yang telah dikembangkan antara lain Chiu (1995) dan Ghos dan Chaudhuri (2005) Modej-model yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk menjadi salah satu model yang dibutuhkan dalam perancangan sistem perencanaan produksi dan pengendalian persedilttMI agroindmtri minyak sawit mentah

22 MQiJeJ Programa Jjnear Fuzzy

Prugrama lirear telah banyak diterapkan untuk menyelesaikan berbagai jenis masalah tcrmasuk perencanaan pnxiuk~i Penerapa1I1ya telah dilakukan diantaranya oleh Vasant (2003 2006) menggllmkan bilangan fuzzy dengan fungsi kelI1ggotaan kurva S Adrizal dan Marimin (2004) menggunakan fungsi keanggotaan bentuk linear Susanto et ai (2006) menggunakan bilangan fuzzy berbentuk segitiga Hadiguna dan Marimin (2007) menggunakan fungsi keanggotaan berbentuk linear

40

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAl PASOK CPO (Rika Arrpuh Hadiguna ea)

Dalam sistem fuzzy dikenaI fungsi keanggotaan yang menunjukkan derajat keanggotaan sebuah nilai dalam rentang nilai yang kabur Ada beberapa mode fungsi keanggotaan yang telah dikenal baik benluk linear maupun non-linear Model programa linear fl~zzy dalam studi ini menggunaiam fungs keanggotaan non-linear bentuk kUl va S yang dimooifikasi Fungsi keanggotaan kurva S diyahni telah teruji dan sesuai untuk masalah-masalah terapan khususnya percncanaan produksi (Vasa1t 2003 20(6) Dibandinekan dengan fungs keanggotaan Jainnya seperti segitiga (triangular) yang sering digunkan dalam programa linear maka tipe S dimodifikasi dapat memudahkan proses perhitungan Selain itu fungsi ini tidak kaku dalam mengctkomodasi preferensi pengambil keputusan dalanl menilai kondisi yang tidak tegas

Bentuk umum programa linear dengan koefisien bemilai jUz) dengan persamam sebagai berikut

11

Mmiddot - m Z - LcjXJ (I)

j=i

dengan kendala n _

IJiijxj bi i l2 m (2) j=

cij adalah biaya memproduksi produk j aU adalah jenis sumber daya i yang digunakan untuk

memproses produkj dengan batasan sebesar b j dimana simbol (-) sebagai bilanganjUzzy Model

akan menjadikan koefisien teknikal (a) dan sumberdaya (b) bemilaifilZZY Agar persamaan bentuk programa linear fuz-ry dapat diselesaikan maka dibutuhkan sebuah fungs keanggotaan Fungsi

keanggotaan yang digunakan untuk aU dan h j adalah kurva S modifikasi yang dikembangkan

oleh Vasant (2006) dengaTJ derajat keanggotaan dinyatakan dengan Paii ebn Ph Fungs keanggotaan dapat dilihat raJa Gambar 1 Ada dua nilai rentang ya1g memperlihatkan bata- alas (u) dan batas bawah (l) yang akan didefuzifikasi menggunakan persamaan berikut

(3)

a I +If at -a~]ln I (B--- 11 (4)lJ a Cl JPail

Nilai ai dan h adalah nilai yang akan digunakan dalam programa linear biasa Dengan mensubstitusikan persamaan (3) dan (4) kedalam persamaan (2) secara umum dapa[ dituliskan sebagai berikut

(u I 1 B~)n I_ + IJ IJ 1 1la-a~ alj n j=[ a C

(5)

41

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-4~

I I I 1 1 o001 - - - _1- shy - - - - - - - I

Gambar 1 Fungsi keanggotaan dengan kurva S modifIkai

Agar nilai hI dan elil dapat dihitung maka parameter B dan C huus diketahui sedangkan a dan Ji merupakan parameter model yang akan diubah-ul1ah untuk mendapatkan Ditetapkan nilai B = I dan C =0001 sedangkan abel11ilai 1381350956 (Vasant 2003) Bebfrapa cara penerapan dati parameter adan Jl dapat dilakukan sesuai dengm tujuan remodelan Bisa s~Ja mcnggunakan salah satu parameter atau keduanya sekaligus

3 METUOOLOGI

31 Karakteristik Sistem

Sistem perencanaan produksi pada agroindustri CPO menggunakan sistem dorong Model perencanaan produksi adalail kegiatan mempruduksi minyak sawit mentah untuk setiap periode berdasmkan jumlah pasokan TBS lumlah produksi dihmapkan l1lampu memenuhi prakiraan permintaml dengan obyektif minimisasi total biaya Model ini hruus memperhatikall berbagai jenis sumber daya yang nyata dibutuhkan dan berkontribusi terhadap total hiaya produksi Produk jadi disimprul dalam tangki timbun Fungsi tangki timbun adalah tempat penyimpanan semen tara

sebelum produk dijual arau dikirim ke konsumen Pada model ini juga akan diketahlli status persediaan produk disetiap akhir periode sebagai konsekwensi permintaan lebih keel dibillldingkan jumlah produksi Volume CPO yang tersill1pan dalam tangki timbun akan dihitung sebagai biaya persediaan

Model yang diusulkan bersifat deterministik Perencallaan didasarkan dari waktu ke waklll de1gan keluaran adalah rencana jumlah produksL kebutuhan TBS jumlah tenttga kelja panen dan kfbutuhan truk angkut TBS Model rnenggunakiln obyektif tunggal yaitu total biala perencanaan produksi separJang horizon perencanltUln Penggunaan obyektif tunggal didasmka1 pada orientdS lltama para manajer pabrik yaitu mengendalikan biaya produksi Biaya produksi sering menjadi indikator kunci kinerja yang paling diperhatikan dalam pengeloJaan pabrik

42

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO RIlta Ampuh Hadiguna cr )

32 Prinsip Dasar Pemodelan

Fonnulasi model yang dibangun mencerminkan sebuah kegiatan produksi dengan sistem dorong yait~l produksi didasarkan pada volume bah an baku bempa TBS Hal ini didasarkan pada sifat TBS yang hams segcra diolah apabila ingin mendapatkan kualitas CPO dengan kadar asam lemak bebas (flB) yang rendah Sejumlah TBS akan tersedia disetiap periode yanp bersumber dan kebun inti dan plasma Jumhih TBS siap panen sangat dipengaruhi oleh prodllktivitas Pada saat TBS siap untuk dipanen maka tidak dapat ditunda lagi Hal ini membelikan konsekwensi kenaikan jumlah produksi Apabila tingkat pemlintaan stabil atau menurun sedangkan produktivitas panen TBS meningkat maka tingkat persediaan di tangki timbun akan meningkat pula Bila volume produksi CPO masih belum mencapai prakiraan permintaar maka diperbolehkan membeli TBS Jari sumber luar Dalam fonnulai matematis TBS kebun inti elumhnya diolah sed~ngkan TBS dari kebun plasma lebih dipIioritaskan daripada pasokan kebun luar

Pemeriksa1n TBS per1I diakukan sebelum pengolahan untuk memberikan kepastian bahwa seluruh bahan telah memenuhi spesifikasi Dalam kasus ini dianggap akan selalu ditemui sejumlah TBS yang dianggap msak seperti terdapat luka yang terlalu ban yak masih muda atau hal-hal lain Konsekwensinya adalah vohme TBS yang diolah berkurang dalam jumlah tel1entu Hal ini mewakili prinsip pengendalian resiko penUI1111an kualitasCPO yang diakibatkan oleh TBS yang tidak memenuhi spesifikasi

Tipe fOll11lllasi model adalah obyektif tllnggal dellgan beberapa kendala Parametershyparameter penting dalam kumpllian kendala adalah rendemen persentase TBS eacat kapasitas tangki timbLIn kapasitas pabrik kapaltitas tenaga kerja panen dan ketersediaan tl1lk angkut Kebun plasma dan luar dianggap menjual TBS dengan manajemen panen dan transIJortasi menjadi tanggllngjawab koperalti petani Harga TBS plasma dan kebun luar sudah termasuk biaya panen dan transpOltasi

Koefisien dengan nilai jilzry akan ditemui [ada biaya pembelian TBS dari kebun plasma dan Ilia Harga jugal TBS yang ditawarkan koperasi petani sebagai unit ycll1g beI1Clnamplmg jawab dalam penjualan selalu menetapkan harga yang beliluktuasi dalam rentang tel1cntu Penetapall harga ini didasarkan harga CPO di paSar intemasional Lingkungan ketidakpastian juga akan ditcmui pada ketersediaan TBS siap panen di kebun Prakiraan TBS siap panen berada pada rntang nilai tertentu

4 MODEL USULAN

Fungsi obyektif dalam model matematis adalah rotal biaya yang terdiri dari biaya pembelian TBS biaya pengoahan TBS biaya penilllbunan biaya tenaga kelja panen dan biaya pengangklltan TBS dari kebun ke pabrik Formulasi matematisnya sebagai berikut

n

MinZ LPS +OJ~ +cL +bX +dtl[ +lIrK I +1117 (6) 1=1

Kenuala pertama adalah ketersediaali TBS baik yang bersumbcr dad kebnl sendl plasma dan iuar Ptioritas pengolahan TBS adalith yang hersumber dan kebun sendiri sehingga seluruh TBS yang dlpanel akar diolah scllltDhnya Kekurangan pasokan TBS akan dipeiOleh dan kebun pbsma teriehih dahulu dan apabila masih tCljadi kekuiangan maka membeli dati kebun Illar Hal ini menunjukkan rularya primila~ pasokan TBS Formuiaj matemcltisnya sebagai beriktit

Sf = AI ~ s 81 L s 15 ~ ~ L (7)

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO L JUNI 200~ 38middot49

Kendala kedua adalah volume produksi CPO yang dihasilkan sesuai pasokan TBS Sebelum TBS diolall maka pemeriksaan spesifik3S1 dilakukan terlebih dalmlu Diperkimkan ltIda jumlah teltentu TBS yang tidak Iayak untuk diolah Faktor rendemen TBS juga tkan mempengaruhi CPO yang dihasilkan Hubunga antara jumall produksi CPO CBS siap olah fakior kualitas dan rendemen sebagai berikllt

(8)

Junliuh produksi CPO tidak boleh melebihi pmkiraan pennintaan pada peliode tertentu dan kapasitagt pabrik Hal ini dapat dlformulasikan sebagai berikut

XI ~MXt ~KP (9)

Kendala ketiga adalah pengendalian persediaan CPO di tangki timbun Status CPO di tangki timbun ditentukan oeh persediaan periode sebelumnya produksi pada saut ini dan permintaan pada ~aat ini Hubungannya dapat diformuasikan sebagai berikut

II-=It_1+XI-M (10)

Kondisi tambahan yang perlu diperhatikan adalah kebijakan stok pengaman yang harus seIalu dipenuhi disetiap periode Formulasinya sebagai berikut

II 551 (11)

Selain itu untuk menjamin CPO bisa disimpan didalam tangki timbun maka persediaan tidak boleh melebihi kapasitas tangki timbun Formulasinya sebagai berikut

1 ~ KT (12)

Kendala keempat adalah kebutuhm tenaga kerja panen TBS lidak rreiebihi KetersecJiaan tenaga ketja yang ada Kendala ini dibutuhkan bila teljadi panen puncak sehingga membutuhkan tenaga kerja tambahan diluar tenaga kelja teti1p yang dimiliki kebun Kondisi ini dapat diformulasikan sebagai berikut

Min B~ ~ KI ~ Maks BJ~ (13)

Tenaga keja panen maksimum (Maks BPI) dapat dihitung berdasarkan jumlah TBS yang dipanen dibagi dengan kernampuan panen per orang Formulasinya sebagai berikut

Maks BPr ( 14)KH

Kendala kelirna adalah kebutuhan tmk pengangkut TBS tidak akan melebihi truk yang tersedia Dalam hal ini diasumsi truk yang dibutuhkan dalam keadaan siap digunakan Kapmitas setiap truk dianggap Sarna Hal ini dapal diformulasikan sebagai berikut

0 ~ KAt (15)

Kendala keenam berhubungan dengan nilai nOi1-Jjegativita~ setiap variabel keputusan dan variabel keputusan jumlah truk dan tenaga kerja panen rertipe bilangan bulat (geneml integer) Keseluruhan simbol ya1g digunakan dapat dirdIlgkum sebagai berikut Parameter-parameter AI Prakiraan keterseJiaan TBS dan kelJull iati pada periodc f dalam bilanganftZ7Y

S Prakiraan ketersediaan TBS dari kebur pa~ma pada peflode tdahlD bilanganjUzzy

Dr Pmkirdan ketersediaan TBS dari kebun luar pada peri ode I dalam bilanganfuzzy BPI Ketersediaan tenaga ketja panen kebun inti pada periode-t

44

---------------

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Kika Arqruh Hadiguna ela)

KH Kemampuan memanen tenaga keIja (ton per orang) KP Ketersediaan kapasitas pabrtk M Prakiraan perrnintaan CPO periode-t rs Faktor rendemen TBS dari kebun inti rpI Faktor rendemen TBS dari kebun plasma rlf Faktor rendemen TBS dari kebun keluar e Persentase TBS yang tidak memenuhi spesifikasi pada periode-t IT Kapaitas tangki timbun SS Tingkat persediaan pengaman pada periode-t KA Truk yang tersedia pada periode-t b Biaya pengolahan TBS per ton periode-t u Biaya tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t d Biaya di tangki timbun pada periode-t PI Harga TBS per ton dari kehun inti pada periode-t

0 Harga TBS per ton dari keblffi plasma pada periode-l

c Harga TBS per ton dari kebun luar pada periode-t h Biaya pengangkutan TBS periode-t

Variabel-variable keputusan XI Jumlah produksi CPO pada periode-t If Jumlah persediaan tangki timbun pada periode-t K Jumlah tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t T Jumlah tru1 yang dibutuhkan pada periode-t S Kuantitas TBS dari kebun inti periode-t P Kuantita TBS dari kebun plasma periode-t L Kuantita3 TBS dari kebun lua- periode-t

Model perencanaan produksi yang diusulkan ini mengakomodir preferefisi pengambil keputusan yang direpresentasikan oleh nilai fl dalam kurva S (Iihat Gambar 1) Preferensi adalah kecenderungan sikap pengambil keputusan dalam pengambilar keputusan Dalam model perencanaan produksi ini preferensi pengambil keputusan dimmuskan sebagai sikap pesimis optimis dan moderat Sikap pengambil keputusan diperlukar karena fluktua~i harga TBS dan pengaruh cuaca terhadap ketersediaan TBS bemilai fuzzy Berdaarkan k-urva S formulasi preferensi pengambil keputusan sebagai berikut

NP = 1- 1ii-hi (16)

NP adalah nilai preferensi yang berada pada rentang 01-09 Rentang nilai ini akan mencerminkan penilaian pengambil keputusan terhadap situasi sistem pada saat itu dan kecendemngannya ke depan Preferensi pengambil keputusan akan diwujudkan dam bentuk penyetaraan lentang nilai dengan sikap Pengelompokan sikap pengambil keplltusan ~I)agai berikut

Tab211 Penyetaraan nilai preferensi dan sikap

Nilci prefen~nsi (NP) Tipe sikap 09 Sangat optimis

07 - 08 Optimis 05 - 06 Biasa 03 - 04 Pesimis

1

45

------ ---~- ---- -------- shy

lURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I leNI 2008 3~-49

(ara menggunakan Taber 1 adalah mengubah sikap menjadi NP dan dikonversi kedalam Ili lai jl menggunakan persamaan (16) sehingga bisa diperoleh nilai koefisien programa linear setelah defuzifibsi Nilai tl dimasukkan kedalam persamaan (3) dan (4) sehingga diperoleh nilai sebenamya aij dan bi

Pengembangan model perencanaan produksi ini masih mempertahankan teknik penyelesaian progama linear sepelti bialta Keberadaan koefisien firzy dapat didefuzifikasi dengan adanya penetapan parameter jl sebagai preferensi pengambil kepulusun

5 PEMBAHASAN

Bagian ini akan memberikan sebuah contoh sehingga diketahui mekanisme model beke~ja sekaligus sebagai proses verifikasi Contoh kasus menggunakan data yang diadaptasi dati sebuah peru6ahaan perkebunan yang mempunyai sistem PIR Model diterapkan untuk berbagai jenis skenario dengan NP antata 0 I sampai 09 Dalam kasus ini merencat1akan jumlah produksi untLlk liga pciode Tabel 2 adalah unit optimal setiap variabel keputusan berdasarkan nilai pre ferens i pengambil keputusan

Ada dua hal yang perlu diperhatIlnn dalam mengamati hasil kcluaran modeL Pertama adalah nilai fungsi obyektif dan kedua adalah junllah produksi terhadap permintaan Nibi nmgsi obyektif perlu diperhatikan karena menjadi ukuran kinel]a perencanaan lumlah produksi perlu diperhatikan juga karena tJuuan pokok dari model adalah menentukan volume produksi CPO sehingga bisa memenuhi permintaan pada tingkat biaya produksi yang wajat atau minimum nsilnya dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3

Tabel 2 llnit optimai berdasarkan nilai preferensi ----------~--~-~-~-~~--~-~------ ----~---

_____N~prefq~lSli~f_)______Variabel keputusan t1L 03 05 ___oJ_7___~_

SJ 3341 3439 3439 3561 3659 S2 3540 3623 3623 3727 3810 SJ 3841 3939 3939 4061 4159 PI 4341 4439 4500 4561 4659 P2 4841 4939 5000 5061 5159 p 5341 5439 5500 5561 5659 LI 2105 2069 2119 2016 1981 11 2879 2936 3041 3016 3073 LJ 2585 2609 2705 2648 2672 XI 1697 1727 1745 1763 1793 Xl 1836 1875 1900 1925 1964shyX 2036 2075 21m 2125 2164 r J 20 20 20 20 20 2 20 20 20 20 20 [3 20 20 20 20 20 KI 38 39 39 40 41 K2 40 4] 41 42 43 K 43 44 44 46 47 TJ 17 18 18 18 19 T2 18 19 19 19 20

20 20 I

46

bull bull bull

bull

MODELPERENCANAANPRODUKSlPADARANfAIPASOKCPO (RikaAmpuhHadigunaetaL)

2200 ++2100 + bull+ bull-- 2000 c pound 1900 bull t 0 ~ i800 U bull bull

1700

1600

1500 ~------

0 Oi 02 OJ 04 05 06 07 08 09

Nilai Preferensi

_Xl Ml AX2 ~M2 +X3 M3 x = produksi M = permimaan

Gambar 2 Plot produksi dan permintaan

Pada Tabel 2 disajikan seluruh nilai vat11bel kepltusan yang dihasilka1 dengan horizon perencanaa1 selama tiga periode Bila pengambil keputusan semakin optimis maka total biaya juga aka11 meningkat Hasil stuJi yang dilakukan Vaiant (2003 2006) juga memperlihatkan kecenderungan linear dengan meningkatnya nilai fL Perhatikan juga Gambamp 3 kim bisa melihat bahwa pada NP 07 volume produksi relatif lebih besar dibGlldingkan dergan permintaan Fenomena ini biasa saja karena produksi dilakukan untuk memenuhi penrmtaan ditambah stok pengaman di tangki timbu1

12

~l ~ 08 gt 0

06 i

toll C

04 fi 02 bull

o i1~---- 09o 0 02 OJ 04 05 06 07 08

Nillli Preferensi

Garubar 3 Niai fungsi obyektifherda~ar uilai preferensi

Model yang dikembangka11 ini nterJadi dalaI dalam pemncungan sistem renUi~ang keputusan yang kbih interaktif Teknik memposisikan u1lai fungsi keanggotaan sebagai preferensi masih bisa terns dikembangkan nntuk fiugsi-fungsi yang non-linear Model ini menjanjikan peluang pengembangan yang lebih menarik apabila dilengkapi agi dengan model-model nonshylinear yang memang sering ditemui pada masalah perenca1~ produksi

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-49

6 KESIMPULAN

Model yang dikembangkan dalam studi ini telah mempertimbangkan kedua faktor penting tersebut untuk kasus agroindustri CPO Teknlk yang digunakan (lalam pemodebn aGdlah programa linear dan sistem fuzzy dengan fungsi keanggotaan kurva S yang dimodifikasi Keunggulan model yang dikembangkan ini adalah melibatkan preferensi pengambii keputusan dalam perencanaan produksi melalui lima tipe sikap yaitu sangat optimis optimis biasa pesimis dan sangat pesimis

Rancangan sistem yang diusulkan dalam studi ini masih menggunakan konsep programu linear obyektif tunggal khususnya pada perencanaan produksi agregat sehingga masih bisa dipelajari secara mendalam untuk memasukkan situasi fitzzy daam programa obyektif majemuk Disamping itu sifat non-linear juga bisa ditemui pada kenyataan kegiatan mallajemen produksi sehingga programa non-linear perlu dipertimbangkan untuk studi selanjutnYR

DAFTAR PUSTAKA

Adrizal dan Marimin 2004 Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Optimsi Formulasi Ransum Unggas Jumal Ketekiiiknn Pertanian Vol 18 p 77-d5

Basiron Y and Weng CK 2005 The Role of Research and Development Strategies in Food Safety and Good Agricultural Manufacturing and Distribution Practice in Malaysian Palm Oil Industry Oil Palm Industry Economic Joumal Vol 5 p 1-16

Chiu RN 1995 A Heuristic (R T) Periodic Review Perishable Inventory Model with Lead Times Intemationalloumal ofProduction Economics Vol 42 p 1-15

Fauzi Y Widyastuti YE Satyawibawa I dan Hartono R 2006 Kelapa Sa wit Penerbit Penebar Swadaya Depok

Filho ATA Souza FMC and Almeida AT 2006 HA Multicriteria Decision Model for Aggregate Planning Based on the Manufacturing Strategy Third Internationo Conference on Production Research Third Research-Americas Region

Gosh SK and Chaudhuri KS 2005 An EOQ Model for a Deteriorating Item with Trended Demand and Variable Backlogging with Shortages in All Cycles Advanced Mudding and Optimization Vol 7 No1 p 57-68

Hadiguna RA dan MarilJlin 2007 Alokasi Pasokan Berdasarkan Produk Unggulan untuk Rantai Pasok Sayuran Segar Jumal Teknik Industri VoL 9 No2 p 85-101

Kandial S Halim RM Basiron Y Rahman ZA anci Ngan MA 2002 Continuos Sterilization of Fresh Fruit Bunches MPOB Inortnation Series 148

Martin GE 1986 An Optimal Decision Model for Disposal of Perishable Invel1tory International Joumal ofProduction Research Vol 24 p 73-80

Nahmiah S 1982 Perishable Inventory Theory A Review Operations Research Vol 30 p 680-708

Pahan 1 2006 Kelapa Sawit Mallajemen Agribisnis dari Hulu hingga HUit Penerbit Penebar Swadaya Depok

MODEL PERENCANAAN IRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Rlka Anluh Hadiguna er al)

Smilh SB 1989 Computer-BasPfi Production and Invent01Y Control Prentice-Hall Inc New Jersey

Susanto S D Suryadi H Adianto dan Aritonang YMK 2006 Pemodelan Pemrograman Linear dengan Koefisien Fungsi Obyektif Berbentuk Bilangan Kabur Segitiga dan Kendala Kabur beserta Usulan Solusinya JurfUll Teknik Industri Vol 8 No I p 14-27

Techawiboonwong A and Yenradee P 2002 Aggregate Production Planning Using Spreadsheet Solver Model and Case Study Science Asia Vol 28 p 291-300

Tsohune H Muramatsu R and Soshirodalt M 1986 A Production Model for Agricultural Processing Products InternaliofUll Jouma ofProduction Research Vol 24 p 799-809

Vasant PM 2003 Application of Fuzzy Linear Programming in Production Planning Fuz~~ Optimizatioll and Decisim Makin VoL 3 p 229-241

Vasant PM 2006 Fuzzy Production Planning and Its Aprlication to Decision Making Joumal oflnteliigent Manufacturing Vol 17 p 5-12

INFORMATION FOR CONTRIBVTORS1

Guidelines for Authors

Manuscripts to bemiddot considered for publication must be originaL Paper accepted published or submitted for publication elsewhere will not be aClepted by Jurnal Teknik Industri If a paper contains material reproduced from other source the necessary written permission from the author(s) and publisher must accompany the manuscript

Selection of the pa-pers for publication is made by the editor-in-ehief who relies primarily on the recommendation of reviewers Paper appropriates for consideration receive two or more independent blind reviews by member of the editorial board or by the advisory board if necessary Reviewers assess manuscript on their relevance to the practical application research effort logic analytic quality and flow

Manuscript

Authors should send their papers in a compact disk together with two printed copies or by emailingtopuslitpetraacid The papers should be written in MS Word programmed format The title page should include the title of the malluscript the author name(s) their affiliation(s) and the abstract The abstract should not exceed 200 words

Tables and Figures

All tables and figures should be numbered seriaUy using Arabic nnmeral but each category being numbered separately Each figures and tables should have a caption at the bottom for a figGre and at the top for a table The words in each caption and the table contents should be written bold-face in the lower case except the first character of the sentence All table figures drawings and half-tone illustrations (pictures) should as far as possible appear in appropriate place within the body of the text and must be in a form suitable for printing The alignment of a figure is in center anel in left for a table

Citations and References

Do not use footnotes For literature citations in text supply author surname and date of publication enter accordingly to an alphabetical list of reference cited at the end of the paper such as

Holmes ee and-Mallick BK 2003 Generalized Nonlinear Modeling with Multivariate FreeshyKllot Regression Spline Journal ofthe American Statistical Association Vol 98 No 462 p352-365

K1ir 1 and Yuan B 2001 Fuzzy Sets and Fuzzy Logic Theory Glui Applicatiuns Premice-l1all New Delhi

Malliall H 2006 Studi Uteralur Tentang Model Peramalan ARMA (pq) dan Selang Kepercayaan PGameter Model dengan Menggunakan Bootstrap Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petm Surabaya

I Template can be downloaded in hnplwwwpetraacicIJ-puslilfjournalscontributionphpjoumalid=IND070902

Page 4: Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAl PASOK CPO (Rika Arrpuh Hadiguna ea)

Dalam sistem fuzzy dikenaI fungsi keanggotaan yang menunjukkan derajat keanggotaan sebuah nilai dalam rentang nilai yang kabur Ada beberapa mode fungsi keanggotaan yang telah dikenal baik benluk linear maupun non-linear Model programa linear fl~zzy dalam studi ini menggunaiam fungs keanggotaan non-linear bentuk kUl va S yang dimooifikasi Fungsi keanggotaan kurva S diyahni telah teruji dan sesuai untuk masalah-masalah terapan khususnya percncanaan produksi (Vasa1t 2003 20(6) Dibandinekan dengan fungs keanggotaan Jainnya seperti segitiga (triangular) yang sering digunkan dalam programa linear maka tipe S dimodifikasi dapat memudahkan proses perhitungan Selain itu fungsi ini tidak kaku dalam mengctkomodasi preferensi pengambil keputusan dalanl menilai kondisi yang tidak tegas

Bentuk umum programa linear dengan koefisien bemilai jUz) dengan persamam sebagai berikut

11

Mmiddot - m Z - LcjXJ (I)

j=i

dengan kendala n _

IJiijxj bi i l2 m (2) j=

cij adalah biaya memproduksi produk j aU adalah jenis sumber daya i yang digunakan untuk

memproses produkj dengan batasan sebesar b j dimana simbol (-) sebagai bilanganjUzzy Model

akan menjadikan koefisien teknikal (a) dan sumberdaya (b) bemilaifilZZY Agar persamaan bentuk programa linear fuz-ry dapat diselesaikan maka dibutuhkan sebuah fungs keanggotaan Fungsi

keanggotaan yang digunakan untuk aU dan h j adalah kurva S modifikasi yang dikembangkan

oleh Vasant (2006) dengaTJ derajat keanggotaan dinyatakan dengan Paii ebn Ph Fungs keanggotaan dapat dilihat raJa Gambar 1 Ada dua nilai rentang ya1g memperlihatkan bata- alas (u) dan batas bawah (l) yang akan didefuzifikasi menggunakan persamaan berikut

(3)

a I +If at -a~]ln I (B--- 11 (4)lJ a Cl JPail

Nilai ai dan h adalah nilai yang akan digunakan dalam programa linear biasa Dengan mensubstitusikan persamaan (3) dan (4) kedalam persamaan (2) secara umum dapa[ dituliskan sebagai berikut

(u I 1 B~)n I_ + IJ IJ 1 1la-a~ alj n j=[ a C

(5)

41

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-4~

I I I 1 1 o001 - - - _1- shy - - - - - - - I

Gambar 1 Fungsi keanggotaan dengan kurva S modifIkai

Agar nilai hI dan elil dapat dihitung maka parameter B dan C huus diketahui sedangkan a dan Ji merupakan parameter model yang akan diubah-ul1ah untuk mendapatkan Ditetapkan nilai B = I dan C =0001 sedangkan abel11ilai 1381350956 (Vasant 2003) Bebfrapa cara penerapan dati parameter adan Jl dapat dilakukan sesuai dengm tujuan remodelan Bisa s~Ja mcnggunakan salah satu parameter atau keduanya sekaligus

3 METUOOLOGI

31 Karakteristik Sistem

Sistem perencanaan produksi pada agroindustri CPO menggunakan sistem dorong Model perencanaan produksi adalail kegiatan mempruduksi minyak sawit mentah untuk setiap periode berdasmkan jumlah pasokan TBS lumlah produksi dihmapkan l1lampu memenuhi prakiraan permintaml dengan obyektif minimisasi total biaya Model ini hruus memperhatikall berbagai jenis sumber daya yang nyata dibutuhkan dan berkontribusi terhadap total hiaya produksi Produk jadi disimprul dalam tangki timbun Fungsi tangki timbun adalah tempat penyimpanan semen tara

sebelum produk dijual arau dikirim ke konsumen Pada model ini juga akan diketahlli status persediaan produk disetiap akhir periode sebagai konsekwensi permintaan lebih keel dibillldingkan jumlah produksi Volume CPO yang tersill1pan dalam tangki timbun akan dihitung sebagai biaya persediaan

Model yang diusulkan bersifat deterministik Perencallaan didasarkan dari waktu ke waklll de1gan keluaran adalah rencana jumlah produksL kebutuhan TBS jumlah tenttga kelja panen dan kfbutuhan truk angkut TBS Model rnenggunakiln obyektif tunggal yaitu total biala perencanaan produksi separJang horizon perencanltUln Penggunaan obyektif tunggal didasmka1 pada orientdS lltama para manajer pabrik yaitu mengendalikan biaya produksi Biaya produksi sering menjadi indikator kunci kinerja yang paling diperhatikan dalam pengeloJaan pabrik

42

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO RIlta Ampuh Hadiguna cr )

32 Prinsip Dasar Pemodelan

Fonnulasi model yang dibangun mencerminkan sebuah kegiatan produksi dengan sistem dorong yait~l produksi didasarkan pada volume bah an baku bempa TBS Hal ini didasarkan pada sifat TBS yang hams segcra diolah apabila ingin mendapatkan kualitas CPO dengan kadar asam lemak bebas (flB) yang rendah Sejumlah TBS akan tersedia disetiap periode yanp bersumber dan kebun inti dan plasma Jumhih TBS siap panen sangat dipengaruhi oleh prodllktivitas Pada saat TBS siap untuk dipanen maka tidak dapat ditunda lagi Hal ini membelikan konsekwensi kenaikan jumlah produksi Apabila tingkat pemlintaan stabil atau menurun sedangkan produktivitas panen TBS meningkat maka tingkat persediaan di tangki timbun akan meningkat pula Bila volume produksi CPO masih belum mencapai prakiraan permintaar maka diperbolehkan membeli TBS Jari sumber luar Dalam fonnulai matematis TBS kebun inti elumhnya diolah sed~ngkan TBS dari kebun plasma lebih dipIioritaskan daripada pasokan kebun luar

Pemeriksa1n TBS per1I diakukan sebelum pengolahan untuk memberikan kepastian bahwa seluruh bahan telah memenuhi spesifikasi Dalam kasus ini dianggap akan selalu ditemui sejumlah TBS yang dianggap msak seperti terdapat luka yang terlalu ban yak masih muda atau hal-hal lain Konsekwensinya adalah vohme TBS yang diolah berkurang dalam jumlah tel1entu Hal ini mewakili prinsip pengendalian resiko penUI1111an kualitasCPO yang diakibatkan oleh TBS yang tidak memenuhi spesifikasi

Tipe fOll11lllasi model adalah obyektif tllnggal dellgan beberapa kendala Parametershyparameter penting dalam kumpllian kendala adalah rendemen persentase TBS eacat kapasitas tangki timbLIn kapasitas pabrik kapaltitas tenaga kerja panen dan ketersediaan tl1lk angkut Kebun plasma dan luar dianggap menjual TBS dengan manajemen panen dan transIJortasi menjadi tanggllngjawab koperalti petani Harga TBS plasma dan kebun luar sudah termasuk biaya panen dan transpOltasi

Koefisien dengan nilai jilzry akan ditemui [ada biaya pembelian TBS dari kebun plasma dan Ilia Harga jugal TBS yang ditawarkan koperasi petani sebagai unit ycll1g beI1Clnamplmg jawab dalam penjualan selalu menetapkan harga yang beliluktuasi dalam rentang tel1cntu Penetapall harga ini didasarkan harga CPO di paSar intemasional Lingkungan ketidakpastian juga akan ditcmui pada ketersediaan TBS siap panen di kebun Prakiraan TBS siap panen berada pada rntang nilai tertentu

4 MODEL USULAN

Fungsi obyektif dalam model matematis adalah rotal biaya yang terdiri dari biaya pembelian TBS biaya pengoahan TBS biaya penilllbunan biaya tenaga kelja panen dan biaya pengangklltan TBS dari kebun ke pabrik Formulasi matematisnya sebagai berikut

n

MinZ LPS +OJ~ +cL +bX +dtl[ +lIrK I +1117 (6) 1=1

Kenuala pertama adalah ketersediaali TBS baik yang bersumbcr dad kebnl sendl plasma dan iuar Ptioritas pengolahan TBS adalith yang hersumber dan kebun sendiri sehingga seluruh TBS yang dlpanel akar diolah scllltDhnya Kekurangan pasokan TBS akan dipeiOleh dan kebun pbsma teriehih dahulu dan apabila masih tCljadi kekuiangan maka membeli dati kebun Illar Hal ini menunjukkan rularya primila~ pasokan TBS Formuiaj matemcltisnya sebagai beriktit

Sf = AI ~ s 81 L s 15 ~ ~ L (7)

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO L JUNI 200~ 38middot49

Kendala kedua adalah volume produksi CPO yang dihasilkan sesuai pasokan TBS Sebelum TBS diolall maka pemeriksaan spesifik3S1 dilakukan terlebih dalmlu Diperkimkan ltIda jumlah teltentu TBS yang tidak Iayak untuk diolah Faktor rendemen TBS juga tkan mempengaruhi CPO yang dihasilkan Hubunga antara jumall produksi CPO CBS siap olah fakior kualitas dan rendemen sebagai berikllt

(8)

Junliuh produksi CPO tidak boleh melebihi pmkiraan pennintaan pada peliode tertentu dan kapasitagt pabrik Hal ini dapat dlformulasikan sebagai berikut

XI ~MXt ~KP (9)

Kendala ketiga adalah pengendalian persediaan CPO di tangki timbun Status CPO di tangki timbun ditentukan oeh persediaan periode sebelumnya produksi pada saut ini dan permintaan pada ~aat ini Hubungannya dapat diformuasikan sebagai berikut

II-=It_1+XI-M (10)

Kondisi tambahan yang perlu diperhatikan adalah kebijakan stok pengaman yang harus seIalu dipenuhi disetiap periode Formulasinya sebagai berikut

II 551 (11)

Selain itu untuk menjamin CPO bisa disimpan didalam tangki timbun maka persediaan tidak boleh melebihi kapasitas tangki timbun Formulasinya sebagai berikut

1 ~ KT (12)

Kendala keempat adalah kebutuhm tenaga kerja panen TBS lidak rreiebihi KetersecJiaan tenaga ketja yang ada Kendala ini dibutuhkan bila teljadi panen puncak sehingga membutuhkan tenaga kerja tambahan diluar tenaga kelja teti1p yang dimiliki kebun Kondisi ini dapat diformulasikan sebagai berikut

Min B~ ~ KI ~ Maks BJ~ (13)

Tenaga keja panen maksimum (Maks BPI) dapat dihitung berdasarkan jumlah TBS yang dipanen dibagi dengan kernampuan panen per orang Formulasinya sebagai berikut

Maks BPr ( 14)KH

Kendala kelirna adalah kebutuhan tmk pengangkut TBS tidak akan melebihi truk yang tersedia Dalam hal ini diasumsi truk yang dibutuhkan dalam keadaan siap digunakan Kapmitas setiap truk dianggap Sarna Hal ini dapal diformulasikan sebagai berikut

0 ~ KAt (15)

Kendala keenam berhubungan dengan nilai nOi1-Jjegativita~ setiap variabel keputusan dan variabel keputusan jumlah truk dan tenaga kerja panen rertipe bilangan bulat (geneml integer) Keseluruhan simbol ya1g digunakan dapat dirdIlgkum sebagai berikut Parameter-parameter AI Prakiraan keterseJiaan TBS dan kelJull iati pada periodc f dalam bilanganftZ7Y

S Prakiraan ketersediaan TBS dari kebur pa~ma pada peflode tdahlD bilanganjUzzy

Dr Pmkirdan ketersediaan TBS dari kebun luar pada peri ode I dalam bilanganfuzzy BPI Ketersediaan tenaga ketja panen kebun inti pada periode-t

44

---------------

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Kika Arqruh Hadiguna ela)

KH Kemampuan memanen tenaga keIja (ton per orang) KP Ketersediaan kapasitas pabrtk M Prakiraan perrnintaan CPO periode-t rs Faktor rendemen TBS dari kebun inti rpI Faktor rendemen TBS dari kebun plasma rlf Faktor rendemen TBS dari kebun keluar e Persentase TBS yang tidak memenuhi spesifikasi pada periode-t IT Kapaitas tangki timbun SS Tingkat persediaan pengaman pada periode-t KA Truk yang tersedia pada periode-t b Biaya pengolahan TBS per ton periode-t u Biaya tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t d Biaya di tangki timbun pada periode-t PI Harga TBS per ton dari kehun inti pada periode-t

0 Harga TBS per ton dari keblffi plasma pada periode-l

c Harga TBS per ton dari kebun luar pada periode-t h Biaya pengangkutan TBS periode-t

Variabel-variable keputusan XI Jumlah produksi CPO pada periode-t If Jumlah persediaan tangki timbun pada periode-t K Jumlah tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t T Jumlah tru1 yang dibutuhkan pada periode-t S Kuantitas TBS dari kebun inti periode-t P Kuantita TBS dari kebun plasma periode-t L Kuantita3 TBS dari kebun lua- periode-t

Model perencanaan produksi yang diusulkan ini mengakomodir preferefisi pengambil keputusan yang direpresentasikan oleh nilai fl dalam kurva S (Iihat Gambar 1) Preferensi adalah kecenderungan sikap pengambil keputusan dalam pengambilar keputusan Dalam model perencanaan produksi ini preferensi pengambil keputusan dimmuskan sebagai sikap pesimis optimis dan moderat Sikap pengambil keputusan diperlukar karena fluktua~i harga TBS dan pengaruh cuaca terhadap ketersediaan TBS bemilai fuzzy Berdaarkan k-urva S formulasi preferensi pengambil keputusan sebagai berikut

NP = 1- 1ii-hi (16)

NP adalah nilai preferensi yang berada pada rentang 01-09 Rentang nilai ini akan mencerminkan penilaian pengambil keputusan terhadap situasi sistem pada saat itu dan kecendemngannya ke depan Preferensi pengambil keputusan akan diwujudkan dam bentuk penyetaraan lentang nilai dengan sikap Pengelompokan sikap pengambil keplltusan ~I)agai berikut

Tab211 Penyetaraan nilai preferensi dan sikap

Nilci prefen~nsi (NP) Tipe sikap 09 Sangat optimis

07 - 08 Optimis 05 - 06 Biasa 03 - 04 Pesimis

1

45

------ ---~- ---- -------- shy

lURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I leNI 2008 3~-49

(ara menggunakan Taber 1 adalah mengubah sikap menjadi NP dan dikonversi kedalam Ili lai jl menggunakan persamaan (16) sehingga bisa diperoleh nilai koefisien programa linear setelah defuzifibsi Nilai tl dimasukkan kedalam persamaan (3) dan (4) sehingga diperoleh nilai sebenamya aij dan bi

Pengembangan model perencanaan produksi ini masih mempertahankan teknik penyelesaian progama linear sepelti bialta Keberadaan koefisien firzy dapat didefuzifikasi dengan adanya penetapan parameter jl sebagai preferensi pengambil kepulusun

5 PEMBAHASAN

Bagian ini akan memberikan sebuah contoh sehingga diketahui mekanisme model beke~ja sekaligus sebagai proses verifikasi Contoh kasus menggunakan data yang diadaptasi dati sebuah peru6ahaan perkebunan yang mempunyai sistem PIR Model diterapkan untuk berbagai jenis skenario dengan NP antata 0 I sampai 09 Dalam kasus ini merencat1akan jumlah produksi untLlk liga pciode Tabel 2 adalah unit optimal setiap variabel keputusan berdasarkan nilai pre ferens i pengambil keputusan

Ada dua hal yang perlu diperhatIlnn dalam mengamati hasil kcluaran modeL Pertama adalah nilai fungsi obyektif dan kedua adalah junllah produksi terhadap permintaan Nibi nmgsi obyektif perlu diperhatikan karena menjadi ukuran kinel]a perencanaan lumlah produksi perlu diperhatikan juga karena tJuuan pokok dari model adalah menentukan volume produksi CPO sehingga bisa memenuhi permintaan pada tingkat biaya produksi yang wajat atau minimum nsilnya dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3

Tabel 2 llnit optimai berdasarkan nilai preferensi ----------~--~-~-~-~~--~-~------ ----~---

_____N~prefq~lSli~f_)______Variabel keputusan t1L 03 05 ___oJ_7___~_

SJ 3341 3439 3439 3561 3659 S2 3540 3623 3623 3727 3810 SJ 3841 3939 3939 4061 4159 PI 4341 4439 4500 4561 4659 P2 4841 4939 5000 5061 5159 p 5341 5439 5500 5561 5659 LI 2105 2069 2119 2016 1981 11 2879 2936 3041 3016 3073 LJ 2585 2609 2705 2648 2672 XI 1697 1727 1745 1763 1793 Xl 1836 1875 1900 1925 1964shyX 2036 2075 21m 2125 2164 r J 20 20 20 20 20 2 20 20 20 20 20 [3 20 20 20 20 20 KI 38 39 39 40 41 K2 40 4] 41 42 43 K 43 44 44 46 47 TJ 17 18 18 18 19 T2 18 19 19 19 20

20 20 I

46

bull bull bull

bull

MODELPERENCANAANPRODUKSlPADARANfAIPASOKCPO (RikaAmpuhHadigunaetaL)

2200 ++2100 + bull+ bull-- 2000 c pound 1900 bull t 0 ~ i800 U bull bull

1700

1600

1500 ~------

0 Oi 02 OJ 04 05 06 07 08 09

Nilai Preferensi

_Xl Ml AX2 ~M2 +X3 M3 x = produksi M = permimaan

Gambar 2 Plot produksi dan permintaan

Pada Tabel 2 disajikan seluruh nilai vat11bel kepltusan yang dihasilka1 dengan horizon perencanaa1 selama tiga periode Bila pengambil keputusan semakin optimis maka total biaya juga aka11 meningkat Hasil stuJi yang dilakukan Vaiant (2003 2006) juga memperlihatkan kecenderungan linear dengan meningkatnya nilai fL Perhatikan juga Gambamp 3 kim bisa melihat bahwa pada NP 07 volume produksi relatif lebih besar dibGlldingkan dergan permintaan Fenomena ini biasa saja karena produksi dilakukan untuk memenuhi penrmtaan ditambah stok pengaman di tangki timbu1

12

~l ~ 08 gt 0

06 i

toll C

04 fi 02 bull

o i1~---- 09o 0 02 OJ 04 05 06 07 08

Nillli Preferensi

Garubar 3 Niai fungsi obyektifherda~ar uilai preferensi

Model yang dikembangka11 ini nterJadi dalaI dalam pemncungan sistem renUi~ang keputusan yang kbih interaktif Teknik memposisikan u1lai fungsi keanggotaan sebagai preferensi masih bisa terns dikembangkan nntuk fiugsi-fungsi yang non-linear Model ini menjanjikan peluang pengembangan yang lebih menarik apabila dilengkapi agi dengan model-model nonshylinear yang memang sering ditemui pada masalah perenca1~ produksi

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-49

6 KESIMPULAN

Model yang dikembangkan dalam studi ini telah mempertimbangkan kedua faktor penting tersebut untuk kasus agroindustri CPO Teknlk yang digunakan (lalam pemodebn aGdlah programa linear dan sistem fuzzy dengan fungsi keanggotaan kurva S yang dimodifikasi Keunggulan model yang dikembangkan ini adalah melibatkan preferensi pengambii keputusan dalam perencanaan produksi melalui lima tipe sikap yaitu sangat optimis optimis biasa pesimis dan sangat pesimis

Rancangan sistem yang diusulkan dalam studi ini masih menggunakan konsep programu linear obyektif tunggal khususnya pada perencanaan produksi agregat sehingga masih bisa dipelajari secara mendalam untuk memasukkan situasi fitzzy daam programa obyektif majemuk Disamping itu sifat non-linear juga bisa ditemui pada kenyataan kegiatan mallajemen produksi sehingga programa non-linear perlu dipertimbangkan untuk studi selanjutnYR

DAFTAR PUSTAKA

Adrizal dan Marimin 2004 Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Optimsi Formulasi Ransum Unggas Jumal Ketekiiiknn Pertanian Vol 18 p 77-d5

Basiron Y and Weng CK 2005 The Role of Research and Development Strategies in Food Safety and Good Agricultural Manufacturing and Distribution Practice in Malaysian Palm Oil Industry Oil Palm Industry Economic Joumal Vol 5 p 1-16

Chiu RN 1995 A Heuristic (R T) Periodic Review Perishable Inventory Model with Lead Times Intemationalloumal ofProduction Economics Vol 42 p 1-15

Fauzi Y Widyastuti YE Satyawibawa I dan Hartono R 2006 Kelapa Sa wit Penerbit Penebar Swadaya Depok

Filho ATA Souza FMC and Almeida AT 2006 HA Multicriteria Decision Model for Aggregate Planning Based on the Manufacturing Strategy Third Internationo Conference on Production Research Third Research-Americas Region

Gosh SK and Chaudhuri KS 2005 An EOQ Model for a Deteriorating Item with Trended Demand and Variable Backlogging with Shortages in All Cycles Advanced Mudding and Optimization Vol 7 No1 p 57-68

Hadiguna RA dan MarilJlin 2007 Alokasi Pasokan Berdasarkan Produk Unggulan untuk Rantai Pasok Sayuran Segar Jumal Teknik Industri VoL 9 No2 p 85-101

Kandial S Halim RM Basiron Y Rahman ZA anci Ngan MA 2002 Continuos Sterilization of Fresh Fruit Bunches MPOB Inortnation Series 148

Martin GE 1986 An Optimal Decision Model for Disposal of Perishable Invel1tory International Joumal ofProduction Research Vol 24 p 73-80

Nahmiah S 1982 Perishable Inventory Theory A Review Operations Research Vol 30 p 680-708

Pahan 1 2006 Kelapa Sawit Mallajemen Agribisnis dari Hulu hingga HUit Penerbit Penebar Swadaya Depok

MODEL PERENCANAAN IRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Rlka Anluh Hadiguna er al)

Smilh SB 1989 Computer-BasPfi Production and Invent01Y Control Prentice-Hall Inc New Jersey

Susanto S D Suryadi H Adianto dan Aritonang YMK 2006 Pemodelan Pemrograman Linear dengan Koefisien Fungsi Obyektif Berbentuk Bilangan Kabur Segitiga dan Kendala Kabur beserta Usulan Solusinya JurfUll Teknik Industri Vol 8 No I p 14-27

Techawiboonwong A and Yenradee P 2002 Aggregate Production Planning Using Spreadsheet Solver Model and Case Study Science Asia Vol 28 p 291-300

Tsohune H Muramatsu R and Soshirodalt M 1986 A Production Model for Agricultural Processing Products InternaliofUll Jouma ofProduction Research Vol 24 p 799-809

Vasant PM 2003 Application of Fuzzy Linear Programming in Production Planning Fuz~~ Optimizatioll and Decisim Makin VoL 3 p 229-241

Vasant PM 2006 Fuzzy Production Planning and Its Aprlication to Decision Making Joumal oflnteliigent Manufacturing Vol 17 p 5-12

INFORMATION FOR CONTRIBVTORS1

Guidelines for Authors

Manuscripts to bemiddot considered for publication must be originaL Paper accepted published or submitted for publication elsewhere will not be aClepted by Jurnal Teknik Industri If a paper contains material reproduced from other source the necessary written permission from the author(s) and publisher must accompany the manuscript

Selection of the pa-pers for publication is made by the editor-in-ehief who relies primarily on the recommendation of reviewers Paper appropriates for consideration receive two or more independent blind reviews by member of the editorial board or by the advisory board if necessary Reviewers assess manuscript on their relevance to the practical application research effort logic analytic quality and flow

Manuscript

Authors should send their papers in a compact disk together with two printed copies or by emailingtopuslitpetraacid The papers should be written in MS Word programmed format The title page should include the title of the malluscript the author name(s) their affiliation(s) and the abstract The abstract should not exceed 200 words

Tables and Figures

All tables and figures should be numbered seriaUy using Arabic nnmeral but each category being numbered separately Each figures and tables should have a caption at the bottom for a figGre and at the top for a table The words in each caption and the table contents should be written bold-face in the lower case except the first character of the sentence All table figures drawings and half-tone illustrations (pictures) should as far as possible appear in appropriate place within the body of the text and must be in a form suitable for printing The alignment of a figure is in center anel in left for a table

Citations and References

Do not use footnotes For literature citations in text supply author surname and date of publication enter accordingly to an alphabetical list of reference cited at the end of the paper such as

Holmes ee and-Mallick BK 2003 Generalized Nonlinear Modeling with Multivariate FreeshyKllot Regression Spline Journal ofthe American Statistical Association Vol 98 No 462 p352-365

K1ir 1 and Yuan B 2001 Fuzzy Sets and Fuzzy Logic Theory Glui Applicatiuns Premice-l1all New Delhi

Malliall H 2006 Studi Uteralur Tentang Model Peramalan ARMA (pq) dan Selang Kepercayaan PGameter Model dengan Menggunakan Bootstrap Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petm Surabaya

I Template can be downloaded in hnplwwwpetraacicIJ-puslilfjournalscontributionphpjoumalid=IND070902

Page 5: Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-4~

I I I 1 1 o001 - - - _1- shy - - - - - - - I

Gambar 1 Fungsi keanggotaan dengan kurva S modifIkai

Agar nilai hI dan elil dapat dihitung maka parameter B dan C huus diketahui sedangkan a dan Ji merupakan parameter model yang akan diubah-ul1ah untuk mendapatkan Ditetapkan nilai B = I dan C =0001 sedangkan abel11ilai 1381350956 (Vasant 2003) Bebfrapa cara penerapan dati parameter adan Jl dapat dilakukan sesuai dengm tujuan remodelan Bisa s~Ja mcnggunakan salah satu parameter atau keduanya sekaligus

3 METUOOLOGI

31 Karakteristik Sistem

Sistem perencanaan produksi pada agroindustri CPO menggunakan sistem dorong Model perencanaan produksi adalail kegiatan mempruduksi minyak sawit mentah untuk setiap periode berdasmkan jumlah pasokan TBS lumlah produksi dihmapkan l1lampu memenuhi prakiraan permintaml dengan obyektif minimisasi total biaya Model ini hruus memperhatikall berbagai jenis sumber daya yang nyata dibutuhkan dan berkontribusi terhadap total hiaya produksi Produk jadi disimprul dalam tangki timbun Fungsi tangki timbun adalah tempat penyimpanan semen tara

sebelum produk dijual arau dikirim ke konsumen Pada model ini juga akan diketahlli status persediaan produk disetiap akhir periode sebagai konsekwensi permintaan lebih keel dibillldingkan jumlah produksi Volume CPO yang tersill1pan dalam tangki timbun akan dihitung sebagai biaya persediaan

Model yang diusulkan bersifat deterministik Perencallaan didasarkan dari waktu ke waklll de1gan keluaran adalah rencana jumlah produksL kebutuhan TBS jumlah tenttga kelja panen dan kfbutuhan truk angkut TBS Model rnenggunakiln obyektif tunggal yaitu total biala perencanaan produksi separJang horizon perencanltUln Penggunaan obyektif tunggal didasmka1 pada orientdS lltama para manajer pabrik yaitu mengendalikan biaya produksi Biaya produksi sering menjadi indikator kunci kinerja yang paling diperhatikan dalam pengeloJaan pabrik

42

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO RIlta Ampuh Hadiguna cr )

32 Prinsip Dasar Pemodelan

Fonnulasi model yang dibangun mencerminkan sebuah kegiatan produksi dengan sistem dorong yait~l produksi didasarkan pada volume bah an baku bempa TBS Hal ini didasarkan pada sifat TBS yang hams segcra diolah apabila ingin mendapatkan kualitas CPO dengan kadar asam lemak bebas (flB) yang rendah Sejumlah TBS akan tersedia disetiap periode yanp bersumber dan kebun inti dan plasma Jumhih TBS siap panen sangat dipengaruhi oleh prodllktivitas Pada saat TBS siap untuk dipanen maka tidak dapat ditunda lagi Hal ini membelikan konsekwensi kenaikan jumlah produksi Apabila tingkat pemlintaan stabil atau menurun sedangkan produktivitas panen TBS meningkat maka tingkat persediaan di tangki timbun akan meningkat pula Bila volume produksi CPO masih belum mencapai prakiraan permintaar maka diperbolehkan membeli TBS Jari sumber luar Dalam fonnulai matematis TBS kebun inti elumhnya diolah sed~ngkan TBS dari kebun plasma lebih dipIioritaskan daripada pasokan kebun luar

Pemeriksa1n TBS per1I diakukan sebelum pengolahan untuk memberikan kepastian bahwa seluruh bahan telah memenuhi spesifikasi Dalam kasus ini dianggap akan selalu ditemui sejumlah TBS yang dianggap msak seperti terdapat luka yang terlalu ban yak masih muda atau hal-hal lain Konsekwensinya adalah vohme TBS yang diolah berkurang dalam jumlah tel1entu Hal ini mewakili prinsip pengendalian resiko penUI1111an kualitasCPO yang diakibatkan oleh TBS yang tidak memenuhi spesifikasi

Tipe fOll11lllasi model adalah obyektif tllnggal dellgan beberapa kendala Parametershyparameter penting dalam kumpllian kendala adalah rendemen persentase TBS eacat kapasitas tangki timbLIn kapasitas pabrik kapaltitas tenaga kerja panen dan ketersediaan tl1lk angkut Kebun plasma dan luar dianggap menjual TBS dengan manajemen panen dan transIJortasi menjadi tanggllngjawab koperalti petani Harga TBS plasma dan kebun luar sudah termasuk biaya panen dan transpOltasi

Koefisien dengan nilai jilzry akan ditemui [ada biaya pembelian TBS dari kebun plasma dan Ilia Harga jugal TBS yang ditawarkan koperasi petani sebagai unit ycll1g beI1Clnamplmg jawab dalam penjualan selalu menetapkan harga yang beliluktuasi dalam rentang tel1cntu Penetapall harga ini didasarkan harga CPO di paSar intemasional Lingkungan ketidakpastian juga akan ditcmui pada ketersediaan TBS siap panen di kebun Prakiraan TBS siap panen berada pada rntang nilai tertentu

4 MODEL USULAN

Fungsi obyektif dalam model matematis adalah rotal biaya yang terdiri dari biaya pembelian TBS biaya pengoahan TBS biaya penilllbunan biaya tenaga kelja panen dan biaya pengangklltan TBS dari kebun ke pabrik Formulasi matematisnya sebagai berikut

n

MinZ LPS +OJ~ +cL +bX +dtl[ +lIrK I +1117 (6) 1=1

Kenuala pertama adalah ketersediaali TBS baik yang bersumbcr dad kebnl sendl plasma dan iuar Ptioritas pengolahan TBS adalith yang hersumber dan kebun sendiri sehingga seluruh TBS yang dlpanel akar diolah scllltDhnya Kekurangan pasokan TBS akan dipeiOleh dan kebun pbsma teriehih dahulu dan apabila masih tCljadi kekuiangan maka membeli dati kebun Illar Hal ini menunjukkan rularya primila~ pasokan TBS Formuiaj matemcltisnya sebagai beriktit

Sf = AI ~ s 81 L s 15 ~ ~ L (7)

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO L JUNI 200~ 38middot49

Kendala kedua adalah volume produksi CPO yang dihasilkan sesuai pasokan TBS Sebelum TBS diolall maka pemeriksaan spesifik3S1 dilakukan terlebih dalmlu Diperkimkan ltIda jumlah teltentu TBS yang tidak Iayak untuk diolah Faktor rendemen TBS juga tkan mempengaruhi CPO yang dihasilkan Hubunga antara jumall produksi CPO CBS siap olah fakior kualitas dan rendemen sebagai berikllt

(8)

Junliuh produksi CPO tidak boleh melebihi pmkiraan pennintaan pada peliode tertentu dan kapasitagt pabrik Hal ini dapat dlformulasikan sebagai berikut

XI ~MXt ~KP (9)

Kendala ketiga adalah pengendalian persediaan CPO di tangki timbun Status CPO di tangki timbun ditentukan oeh persediaan periode sebelumnya produksi pada saut ini dan permintaan pada ~aat ini Hubungannya dapat diformuasikan sebagai berikut

II-=It_1+XI-M (10)

Kondisi tambahan yang perlu diperhatikan adalah kebijakan stok pengaman yang harus seIalu dipenuhi disetiap periode Formulasinya sebagai berikut

II 551 (11)

Selain itu untuk menjamin CPO bisa disimpan didalam tangki timbun maka persediaan tidak boleh melebihi kapasitas tangki timbun Formulasinya sebagai berikut

1 ~ KT (12)

Kendala keempat adalah kebutuhm tenaga kerja panen TBS lidak rreiebihi KetersecJiaan tenaga ketja yang ada Kendala ini dibutuhkan bila teljadi panen puncak sehingga membutuhkan tenaga kerja tambahan diluar tenaga kelja teti1p yang dimiliki kebun Kondisi ini dapat diformulasikan sebagai berikut

Min B~ ~ KI ~ Maks BJ~ (13)

Tenaga keja panen maksimum (Maks BPI) dapat dihitung berdasarkan jumlah TBS yang dipanen dibagi dengan kernampuan panen per orang Formulasinya sebagai berikut

Maks BPr ( 14)KH

Kendala kelirna adalah kebutuhan tmk pengangkut TBS tidak akan melebihi truk yang tersedia Dalam hal ini diasumsi truk yang dibutuhkan dalam keadaan siap digunakan Kapmitas setiap truk dianggap Sarna Hal ini dapal diformulasikan sebagai berikut

0 ~ KAt (15)

Kendala keenam berhubungan dengan nilai nOi1-Jjegativita~ setiap variabel keputusan dan variabel keputusan jumlah truk dan tenaga kerja panen rertipe bilangan bulat (geneml integer) Keseluruhan simbol ya1g digunakan dapat dirdIlgkum sebagai berikut Parameter-parameter AI Prakiraan keterseJiaan TBS dan kelJull iati pada periodc f dalam bilanganftZ7Y

S Prakiraan ketersediaan TBS dari kebur pa~ma pada peflode tdahlD bilanganjUzzy

Dr Pmkirdan ketersediaan TBS dari kebun luar pada peri ode I dalam bilanganfuzzy BPI Ketersediaan tenaga ketja panen kebun inti pada periode-t

44

---------------

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Kika Arqruh Hadiguna ela)

KH Kemampuan memanen tenaga keIja (ton per orang) KP Ketersediaan kapasitas pabrtk M Prakiraan perrnintaan CPO periode-t rs Faktor rendemen TBS dari kebun inti rpI Faktor rendemen TBS dari kebun plasma rlf Faktor rendemen TBS dari kebun keluar e Persentase TBS yang tidak memenuhi spesifikasi pada periode-t IT Kapaitas tangki timbun SS Tingkat persediaan pengaman pada periode-t KA Truk yang tersedia pada periode-t b Biaya pengolahan TBS per ton periode-t u Biaya tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t d Biaya di tangki timbun pada periode-t PI Harga TBS per ton dari kehun inti pada periode-t

0 Harga TBS per ton dari keblffi plasma pada periode-l

c Harga TBS per ton dari kebun luar pada periode-t h Biaya pengangkutan TBS periode-t

Variabel-variable keputusan XI Jumlah produksi CPO pada periode-t If Jumlah persediaan tangki timbun pada periode-t K Jumlah tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t T Jumlah tru1 yang dibutuhkan pada periode-t S Kuantitas TBS dari kebun inti periode-t P Kuantita TBS dari kebun plasma periode-t L Kuantita3 TBS dari kebun lua- periode-t

Model perencanaan produksi yang diusulkan ini mengakomodir preferefisi pengambil keputusan yang direpresentasikan oleh nilai fl dalam kurva S (Iihat Gambar 1) Preferensi adalah kecenderungan sikap pengambil keputusan dalam pengambilar keputusan Dalam model perencanaan produksi ini preferensi pengambil keputusan dimmuskan sebagai sikap pesimis optimis dan moderat Sikap pengambil keputusan diperlukar karena fluktua~i harga TBS dan pengaruh cuaca terhadap ketersediaan TBS bemilai fuzzy Berdaarkan k-urva S formulasi preferensi pengambil keputusan sebagai berikut

NP = 1- 1ii-hi (16)

NP adalah nilai preferensi yang berada pada rentang 01-09 Rentang nilai ini akan mencerminkan penilaian pengambil keputusan terhadap situasi sistem pada saat itu dan kecendemngannya ke depan Preferensi pengambil keputusan akan diwujudkan dam bentuk penyetaraan lentang nilai dengan sikap Pengelompokan sikap pengambil keplltusan ~I)agai berikut

Tab211 Penyetaraan nilai preferensi dan sikap

Nilci prefen~nsi (NP) Tipe sikap 09 Sangat optimis

07 - 08 Optimis 05 - 06 Biasa 03 - 04 Pesimis

1

45

------ ---~- ---- -------- shy

lURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I leNI 2008 3~-49

(ara menggunakan Taber 1 adalah mengubah sikap menjadi NP dan dikonversi kedalam Ili lai jl menggunakan persamaan (16) sehingga bisa diperoleh nilai koefisien programa linear setelah defuzifibsi Nilai tl dimasukkan kedalam persamaan (3) dan (4) sehingga diperoleh nilai sebenamya aij dan bi

Pengembangan model perencanaan produksi ini masih mempertahankan teknik penyelesaian progama linear sepelti bialta Keberadaan koefisien firzy dapat didefuzifikasi dengan adanya penetapan parameter jl sebagai preferensi pengambil kepulusun

5 PEMBAHASAN

Bagian ini akan memberikan sebuah contoh sehingga diketahui mekanisme model beke~ja sekaligus sebagai proses verifikasi Contoh kasus menggunakan data yang diadaptasi dati sebuah peru6ahaan perkebunan yang mempunyai sistem PIR Model diterapkan untuk berbagai jenis skenario dengan NP antata 0 I sampai 09 Dalam kasus ini merencat1akan jumlah produksi untLlk liga pciode Tabel 2 adalah unit optimal setiap variabel keputusan berdasarkan nilai pre ferens i pengambil keputusan

Ada dua hal yang perlu diperhatIlnn dalam mengamati hasil kcluaran modeL Pertama adalah nilai fungsi obyektif dan kedua adalah junllah produksi terhadap permintaan Nibi nmgsi obyektif perlu diperhatikan karena menjadi ukuran kinel]a perencanaan lumlah produksi perlu diperhatikan juga karena tJuuan pokok dari model adalah menentukan volume produksi CPO sehingga bisa memenuhi permintaan pada tingkat biaya produksi yang wajat atau minimum nsilnya dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3

Tabel 2 llnit optimai berdasarkan nilai preferensi ----------~--~-~-~-~~--~-~------ ----~---

_____N~prefq~lSli~f_)______Variabel keputusan t1L 03 05 ___oJ_7___~_

SJ 3341 3439 3439 3561 3659 S2 3540 3623 3623 3727 3810 SJ 3841 3939 3939 4061 4159 PI 4341 4439 4500 4561 4659 P2 4841 4939 5000 5061 5159 p 5341 5439 5500 5561 5659 LI 2105 2069 2119 2016 1981 11 2879 2936 3041 3016 3073 LJ 2585 2609 2705 2648 2672 XI 1697 1727 1745 1763 1793 Xl 1836 1875 1900 1925 1964shyX 2036 2075 21m 2125 2164 r J 20 20 20 20 20 2 20 20 20 20 20 [3 20 20 20 20 20 KI 38 39 39 40 41 K2 40 4] 41 42 43 K 43 44 44 46 47 TJ 17 18 18 18 19 T2 18 19 19 19 20

20 20 I

46

bull bull bull

bull

MODELPERENCANAANPRODUKSlPADARANfAIPASOKCPO (RikaAmpuhHadigunaetaL)

2200 ++2100 + bull+ bull-- 2000 c pound 1900 bull t 0 ~ i800 U bull bull

1700

1600

1500 ~------

0 Oi 02 OJ 04 05 06 07 08 09

Nilai Preferensi

_Xl Ml AX2 ~M2 +X3 M3 x = produksi M = permimaan

Gambar 2 Plot produksi dan permintaan

Pada Tabel 2 disajikan seluruh nilai vat11bel kepltusan yang dihasilka1 dengan horizon perencanaa1 selama tiga periode Bila pengambil keputusan semakin optimis maka total biaya juga aka11 meningkat Hasil stuJi yang dilakukan Vaiant (2003 2006) juga memperlihatkan kecenderungan linear dengan meningkatnya nilai fL Perhatikan juga Gambamp 3 kim bisa melihat bahwa pada NP 07 volume produksi relatif lebih besar dibGlldingkan dergan permintaan Fenomena ini biasa saja karena produksi dilakukan untuk memenuhi penrmtaan ditambah stok pengaman di tangki timbu1

12

~l ~ 08 gt 0

06 i

toll C

04 fi 02 bull

o i1~---- 09o 0 02 OJ 04 05 06 07 08

Nillli Preferensi

Garubar 3 Niai fungsi obyektifherda~ar uilai preferensi

Model yang dikembangka11 ini nterJadi dalaI dalam pemncungan sistem renUi~ang keputusan yang kbih interaktif Teknik memposisikan u1lai fungsi keanggotaan sebagai preferensi masih bisa terns dikembangkan nntuk fiugsi-fungsi yang non-linear Model ini menjanjikan peluang pengembangan yang lebih menarik apabila dilengkapi agi dengan model-model nonshylinear yang memang sering ditemui pada masalah perenca1~ produksi

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-49

6 KESIMPULAN

Model yang dikembangkan dalam studi ini telah mempertimbangkan kedua faktor penting tersebut untuk kasus agroindustri CPO Teknlk yang digunakan (lalam pemodebn aGdlah programa linear dan sistem fuzzy dengan fungsi keanggotaan kurva S yang dimodifikasi Keunggulan model yang dikembangkan ini adalah melibatkan preferensi pengambii keputusan dalam perencanaan produksi melalui lima tipe sikap yaitu sangat optimis optimis biasa pesimis dan sangat pesimis

Rancangan sistem yang diusulkan dalam studi ini masih menggunakan konsep programu linear obyektif tunggal khususnya pada perencanaan produksi agregat sehingga masih bisa dipelajari secara mendalam untuk memasukkan situasi fitzzy daam programa obyektif majemuk Disamping itu sifat non-linear juga bisa ditemui pada kenyataan kegiatan mallajemen produksi sehingga programa non-linear perlu dipertimbangkan untuk studi selanjutnYR

DAFTAR PUSTAKA

Adrizal dan Marimin 2004 Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Optimsi Formulasi Ransum Unggas Jumal Ketekiiiknn Pertanian Vol 18 p 77-d5

Basiron Y and Weng CK 2005 The Role of Research and Development Strategies in Food Safety and Good Agricultural Manufacturing and Distribution Practice in Malaysian Palm Oil Industry Oil Palm Industry Economic Joumal Vol 5 p 1-16

Chiu RN 1995 A Heuristic (R T) Periodic Review Perishable Inventory Model with Lead Times Intemationalloumal ofProduction Economics Vol 42 p 1-15

Fauzi Y Widyastuti YE Satyawibawa I dan Hartono R 2006 Kelapa Sa wit Penerbit Penebar Swadaya Depok

Filho ATA Souza FMC and Almeida AT 2006 HA Multicriteria Decision Model for Aggregate Planning Based on the Manufacturing Strategy Third Internationo Conference on Production Research Third Research-Americas Region

Gosh SK and Chaudhuri KS 2005 An EOQ Model for a Deteriorating Item with Trended Demand and Variable Backlogging with Shortages in All Cycles Advanced Mudding and Optimization Vol 7 No1 p 57-68

Hadiguna RA dan MarilJlin 2007 Alokasi Pasokan Berdasarkan Produk Unggulan untuk Rantai Pasok Sayuran Segar Jumal Teknik Industri VoL 9 No2 p 85-101

Kandial S Halim RM Basiron Y Rahman ZA anci Ngan MA 2002 Continuos Sterilization of Fresh Fruit Bunches MPOB Inortnation Series 148

Martin GE 1986 An Optimal Decision Model for Disposal of Perishable Invel1tory International Joumal ofProduction Research Vol 24 p 73-80

Nahmiah S 1982 Perishable Inventory Theory A Review Operations Research Vol 30 p 680-708

Pahan 1 2006 Kelapa Sawit Mallajemen Agribisnis dari Hulu hingga HUit Penerbit Penebar Swadaya Depok

MODEL PERENCANAAN IRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Rlka Anluh Hadiguna er al)

Smilh SB 1989 Computer-BasPfi Production and Invent01Y Control Prentice-Hall Inc New Jersey

Susanto S D Suryadi H Adianto dan Aritonang YMK 2006 Pemodelan Pemrograman Linear dengan Koefisien Fungsi Obyektif Berbentuk Bilangan Kabur Segitiga dan Kendala Kabur beserta Usulan Solusinya JurfUll Teknik Industri Vol 8 No I p 14-27

Techawiboonwong A and Yenradee P 2002 Aggregate Production Planning Using Spreadsheet Solver Model and Case Study Science Asia Vol 28 p 291-300

Tsohune H Muramatsu R and Soshirodalt M 1986 A Production Model for Agricultural Processing Products InternaliofUll Jouma ofProduction Research Vol 24 p 799-809

Vasant PM 2003 Application of Fuzzy Linear Programming in Production Planning Fuz~~ Optimizatioll and Decisim Makin VoL 3 p 229-241

Vasant PM 2006 Fuzzy Production Planning and Its Aprlication to Decision Making Joumal oflnteliigent Manufacturing Vol 17 p 5-12

INFORMATION FOR CONTRIBVTORS1

Guidelines for Authors

Manuscripts to bemiddot considered for publication must be originaL Paper accepted published or submitted for publication elsewhere will not be aClepted by Jurnal Teknik Industri If a paper contains material reproduced from other source the necessary written permission from the author(s) and publisher must accompany the manuscript

Selection of the pa-pers for publication is made by the editor-in-ehief who relies primarily on the recommendation of reviewers Paper appropriates for consideration receive two or more independent blind reviews by member of the editorial board or by the advisory board if necessary Reviewers assess manuscript on their relevance to the practical application research effort logic analytic quality and flow

Manuscript

Authors should send their papers in a compact disk together with two printed copies or by emailingtopuslitpetraacid The papers should be written in MS Word programmed format The title page should include the title of the malluscript the author name(s) their affiliation(s) and the abstract The abstract should not exceed 200 words

Tables and Figures

All tables and figures should be numbered seriaUy using Arabic nnmeral but each category being numbered separately Each figures and tables should have a caption at the bottom for a figGre and at the top for a table The words in each caption and the table contents should be written bold-face in the lower case except the first character of the sentence All table figures drawings and half-tone illustrations (pictures) should as far as possible appear in appropriate place within the body of the text and must be in a form suitable for printing The alignment of a figure is in center anel in left for a table

Citations and References

Do not use footnotes For literature citations in text supply author surname and date of publication enter accordingly to an alphabetical list of reference cited at the end of the paper such as

Holmes ee and-Mallick BK 2003 Generalized Nonlinear Modeling with Multivariate FreeshyKllot Regression Spline Journal ofthe American Statistical Association Vol 98 No 462 p352-365

K1ir 1 and Yuan B 2001 Fuzzy Sets and Fuzzy Logic Theory Glui Applicatiuns Premice-l1all New Delhi

Malliall H 2006 Studi Uteralur Tentang Model Peramalan ARMA (pq) dan Selang Kepercayaan PGameter Model dengan Menggunakan Bootstrap Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petm Surabaya

I Template can be downloaded in hnplwwwpetraacicIJ-puslilfjournalscontributionphpjoumalid=IND070902

Page 6: Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO RIlta Ampuh Hadiguna cr )

32 Prinsip Dasar Pemodelan

Fonnulasi model yang dibangun mencerminkan sebuah kegiatan produksi dengan sistem dorong yait~l produksi didasarkan pada volume bah an baku bempa TBS Hal ini didasarkan pada sifat TBS yang hams segcra diolah apabila ingin mendapatkan kualitas CPO dengan kadar asam lemak bebas (flB) yang rendah Sejumlah TBS akan tersedia disetiap periode yanp bersumber dan kebun inti dan plasma Jumhih TBS siap panen sangat dipengaruhi oleh prodllktivitas Pada saat TBS siap untuk dipanen maka tidak dapat ditunda lagi Hal ini membelikan konsekwensi kenaikan jumlah produksi Apabila tingkat pemlintaan stabil atau menurun sedangkan produktivitas panen TBS meningkat maka tingkat persediaan di tangki timbun akan meningkat pula Bila volume produksi CPO masih belum mencapai prakiraan permintaar maka diperbolehkan membeli TBS Jari sumber luar Dalam fonnulai matematis TBS kebun inti elumhnya diolah sed~ngkan TBS dari kebun plasma lebih dipIioritaskan daripada pasokan kebun luar

Pemeriksa1n TBS per1I diakukan sebelum pengolahan untuk memberikan kepastian bahwa seluruh bahan telah memenuhi spesifikasi Dalam kasus ini dianggap akan selalu ditemui sejumlah TBS yang dianggap msak seperti terdapat luka yang terlalu ban yak masih muda atau hal-hal lain Konsekwensinya adalah vohme TBS yang diolah berkurang dalam jumlah tel1entu Hal ini mewakili prinsip pengendalian resiko penUI1111an kualitasCPO yang diakibatkan oleh TBS yang tidak memenuhi spesifikasi

Tipe fOll11lllasi model adalah obyektif tllnggal dellgan beberapa kendala Parametershyparameter penting dalam kumpllian kendala adalah rendemen persentase TBS eacat kapasitas tangki timbLIn kapasitas pabrik kapaltitas tenaga kerja panen dan ketersediaan tl1lk angkut Kebun plasma dan luar dianggap menjual TBS dengan manajemen panen dan transIJortasi menjadi tanggllngjawab koperalti petani Harga TBS plasma dan kebun luar sudah termasuk biaya panen dan transpOltasi

Koefisien dengan nilai jilzry akan ditemui [ada biaya pembelian TBS dari kebun plasma dan Ilia Harga jugal TBS yang ditawarkan koperasi petani sebagai unit ycll1g beI1Clnamplmg jawab dalam penjualan selalu menetapkan harga yang beliluktuasi dalam rentang tel1cntu Penetapall harga ini didasarkan harga CPO di paSar intemasional Lingkungan ketidakpastian juga akan ditcmui pada ketersediaan TBS siap panen di kebun Prakiraan TBS siap panen berada pada rntang nilai tertentu

4 MODEL USULAN

Fungsi obyektif dalam model matematis adalah rotal biaya yang terdiri dari biaya pembelian TBS biaya pengoahan TBS biaya penilllbunan biaya tenaga kelja panen dan biaya pengangklltan TBS dari kebun ke pabrik Formulasi matematisnya sebagai berikut

n

MinZ LPS +OJ~ +cL +bX +dtl[ +lIrK I +1117 (6) 1=1

Kenuala pertama adalah ketersediaali TBS baik yang bersumbcr dad kebnl sendl plasma dan iuar Ptioritas pengolahan TBS adalith yang hersumber dan kebun sendiri sehingga seluruh TBS yang dlpanel akar diolah scllltDhnya Kekurangan pasokan TBS akan dipeiOleh dan kebun pbsma teriehih dahulu dan apabila masih tCljadi kekuiangan maka membeli dati kebun Illar Hal ini menunjukkan rularya primila~ pasokan TBS Formuiaj matemcltisnya sebagai beriktit

Sf = AI ~ s 81 L s 15 ~ ~ L (7)

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO L JUNI 200~ 38middot49

Kendala kedua adalah volume produksi CPO yang dihasilkan sesuai pasokan TBS Sebelum TBS diolall maka pemeriksaan spesifik3S1 dilakukan terlebih dalmlu Diperkimkan ltIda jumlah teltentu TBS yang tidak Iayak untuk diolah Faktor rendemen TBS juga tkan mempengaruhi CPO yang dihasilkan Hubunga antara jumall produksi CPO CBS siap olah fakior kualitas dan rendemen sebagai berikllt

(8)

Junliuh produksi CPO tidak boleh melebihi pmkiraan pennintaan pada peliode tertentu dan kapasitagt pabrik Hal ini dapat dlformulasikan sebagai berikut

XI ~MXt ~KP (9)

Kendala ketiga adalah pengendalian persediaan CPO di tangki timbun Status CPO di tangki timbun ditentukan oeh persediaan periode sebelumnya produksi pada saut ini dan permintaan pada ~aat ini Hubungannya dapat diformuasikan sebagai berikut

II-=It_1+XI-M (10)

Kondisi tambahan yang perlu diperhatikan adalah kebijakan stok pengaman yang harus seIalu dipenuhi disetiap periode Formulasinya sebagai berikut

II 551 (11)

Selain itu untuk menjamin CPO bisa disimpan didalam tangki timbun maka persediaan tidak boleh melebihi kapasitas tangki timbun Formulasinya sebagai berikut

1 ~ KT (12)

Kendala keempat adalah kebutuhm tenaga kerja panen TBS lidak rreiebihi KetersecJiaan tenaga ketja yang ada Kendala ini dibutuhkan bila teljadi panen puncak sehingga membutuhkan tenaga kerja tambahan diluar tenaga kelja teti1p yang dimiliki kebun Kondisi ini dapat diformulasikan sebagai berikut

Min B~ ~ KI ~ Maks BJ~ (13)

Tenaga keja panen maksimum (Maks BPI) dapat dihitung berdasarkan jumlah TBS yang dipanen dibagi dengan kernampuan panen per orang Formulasinya sebagai berikut

Maks BPr ( 14)KH

Kendala kelirna adalah kebutuhan tmk pengangkut TBS tidak akan melebihi truk yang tersedia Dalam hal ini diasumsi truk yang dibutuhkan dalam keadaan siap digunakan Kapmitas setiap truk dianggap Sarna Hal ini dapal diformulasikan sebagai berikut

0 ~ KAt (15)

Kendala keenam berhubungan dengan nilai nOi1-Jjegativita~ setiap variabel keputusan dan variabel keputusan jumlah truk dan tenaga kerja panen rertipe bilangan bulat (geneml integer) Keseluruhan simbol ya1g digunakan dapat dirdIlgkum sebagai berikut Parameter-parameter AI Prakiraan keterseJiaan TBS dan kelJull iati pada periodc f dalam bilanganftZ7Y

S Prakiraan ketersediaan TBS dari kebur pa~ma pada peflode tdahlD bilanganjUzzy

Dr Pmkirdan ketersediaan TBS dari kebun luar pada peri ode I dalam bilanganfuzzy BPI Ketersediaan tenaga ketja panen kebun inti pada periode-t

44

---------------

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Kika Arqruh Hadiguna ela)

KH Kemampuan memanen tenaga keIja (ton per orang) KP Ketersediaan kapasitas pabrtk M Prakiraan perrnintaan CPO periode-t rs Faktor rendemen TBS dari kebun inti rpI Faktor rendemen TBS dari kebun plasma rlf Faktor rendemen TBS dari kebun keluar e Persentase TBS yang tidak memenuhi spesifikasi pada periode-t IT Kapaitas tangki timbun SS Tingkat persediaan pengaman pada periode-t KA Truk yang tersedia pada periode-t b Biaya pengolahan TBS per ton periode-t u Biaya tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t d Biaya di tangki timbun pada periode-t PI Harga TBS per ton dari kehun inti pada periode-t

0 Harga TBS per ton dari keblffi plasma pada periode-l

c Harga TBS per ton dari kebun luar pada periode-t h Biaya pengangkutan TBS periode-t

Variabel-variable keputusan XI Jumlah produksi CPO pada periode-t If Jumlah persediaan tangki timbun pada periode-t K Jumlah tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t T Jumlah tru1 yang dibutuhkan pada periode-t S Kuantitas TBS dari kebun inti periode-t P Kuantita TBS dari kebun plasma periode-t L Kuantita3 TBS dari kebun lua- periode-t

Model perencanaan produksi yang diusulkan ini mengakomodir preferefisi pengambil keputusan yang direpresentasikan oleh nilai fl dalam kurva S (Iihat Gambar 1) Preferensi adalah kecenderungan sikap pengambil keputusan dalam pengambilar keputusan Dalam model perencanaan produksi ini preferensi pengambil keputusan dimmuskan sebagai sikap pesimis optimis dan moderat Sikap pengambil keputusan diperlukar karena fluktua~i harga TBS dan pengaruh cuaca terhadap ketersediaan TBS bemilai fuzzy Berdaarkan k-urva S formulasi preferensi pengambil keputusan sebagai berikut

NP = 1- 1ii-hi (16)

NP adalah nilai preferensi yang berada pada rentang 01-09 Rentang nilai ini akan mencerminkan penilaian pengambil keputusan terhadap situasi sistem pada saat itu dan kecendemngannya ke depan Preferensi pengambil keputusan akan diwujudkan dam bentuk penyetaraan lentang nilai dengan sikap Pengelompokan sikap pengambil keplltusan ~I)agai berikut

Tab211 Penyetaraan nilai preferensi dan sikap

Nilci prefen~nsi (NP) Tipe sikap 09 Sangat optimis

07 - 08 Optimis 05 - 06 Biasa 03 - 04 Pesimis

1

45

------ ---~- ---- -------- shy

lURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I leNI 2008 3~-49

(ara menggunakan Taber 1 adalah mengubah sikap menjadi NP dan dikonversi kedalam Ili lai jl menggunakan persamaan (16) sehingga bisa diperoleh nilai koefisien programa linear setelah defuzifibsi Nilai tl dimasukkan kedalam persamaan (3) dan (4) sehingga diperoleh nilai sebenamya aij dan bi

Pengembangan model perencanaan produksi ini masih mempertahankan teknik penyelesaian progama linear sepelti bialta Keberadaan koefisien firzy dapat didefuzifikasi dengan adanya penetapan parameter jl sebagai preferensi pengambil kepulusun

5 PEMBAHASAN

Bagian ini akan memberikan sebuah contoh sehingga diketahui mekanisme model beke~ja sekaligus sebagai proses verifikasi Contoh kasus menggunakan data yang diadaptasi dati sebuah peru6ahaan perkebunan yang mempunyai sistem PIR Model diterapkan untuk berbagai jenis skenario dengan NP antata 0 I sampai 09 Dalam kasus ini merencat1akan jumlah produksi untLlk liga pciode Tabel 2 adalah unit optimal setiap variabel keputusan berdasarkan nilai pre ferens i pengambil keputusan

Ada dua hal yang perlu diperhatIlnn dalam mengamati hasil kcluaran modeL Pertama adalah nilai fungsi obyektif dan kedua adalah junllah produksi terhadap permintaan Nibi nmgsi obyektif perlu diperhatikan karena menjadi ukuran kinel]a perencanaan lumlah produksi perlu diperhatikan juga karena tJuuan pokok dari model adalah menentukan volume produksi CPO sehingga bisa memenuhi permintaan pada tingkat biaya produksi yang wajat atau minimum nsilnya dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3

Tabel 2 llnit optimai berdasarkan nilai preferensi ----------~--~-~-~-~~--~-~------ ----~---

_____N~prefq~lSli~f_)______Variabel keputusan t1L 03 05 ___oJ_7___~_

SJ 3341 3439 3439 3561 3659 S2 3540 3623 3623 3727 3810 SJ 3841 3939 3939 4061 4159 PI 4341 4439 4500 4561 4659 P2 4841 4939 5000 5061 5159 p 5341 5439 5500 5561 5659 LI 2105 2069 2119 2016 1981 11 2879 2936 3041 3016 3073 LJ 2585 2609 2705 2648 2672 XI 1697 1727 1745 1763 1793 Xl 1836 1875 1900 1925 1964shyX 2036 2075 21m 2125 2164 r J 20 20 20 20 20 2 20 20 20 20 20 [3 20 20 20 20 20 KI 38 39 39 40 41 K2 40 4] 41 42 43 K 43 44 44 46 47 TJ 17 18 18 18 19 T2 18 19 19 19 20

20 20 I

46

bull bull bull

bull

MODELPERENCANAANPRODUKSlPADARANfAIPASOKCPO (RikaAmpuhHadigunaetaL)

2200 ++2100 + bull+ bull-- 2000 c pound 1900 bull t 0 ~ i800 U bull bull

1700

1600

1500 ~------

0 Oi 02 OJ 04 05 06 07 08 09

Nilai Preferensi

_Xl Ml AX2 ~M2 +X3 M3 x = produksi M = permimaan

Gambar 2 Plot produksi dan permintaan

Pada Tabel 2 disajikan seluruh nilai vat11bel kepltusan yang dihasilka1 dengan horizon perencanaa1 selama tiga periode Bila pengambil keputusan semakin optimis maka total biaya juga aka11 meningkat Hasil stuJi yang dilakukan Vaiant (2003 2006) juga memperlihatkan kecenderungan linear dengan meningkatnya nilai fL Perhatikan juga Gambamp 3 kim bisa melihat bahwa pada NP 07 volume produksi relatif lebih besar dibGlldingkan dergan permintaan Fenomena ini biasa saja karena produksi dilakukan untuk memenuhi penrmtaan ditambah stok pengaman di tangki timbu1

12

~l ~ 08 gt 0

06 i

toll C

04 fi 02 bull

o i1~---- 09o 0 02 OJ 04 05 06 07 08

Nillli Preferensi

Garubar 3 Niai fungsi obyektifherda~ar uilai preferensi

Model yang dikembangka11 ini nterJadi dalaI dalam pemncungan sistem renUi~ang keputusan yang kbih interaktif Teknik memposisikan u1lai fungsi keanggotaan sebagai preferensi masih bisa terns dikembangkan nntuk fiugsi-fungsi yang non-linear Model ini menjanjikan peluang pengembangan yang lebih menarik apabila dilengkapi agi dengan model-model nonshylinear yang memang sering ditemui pada masalah perenca1~ produksi

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-49

6 KESIMPULAN

Model yang dikembangkan dalam studi ini telah mempertimbangkan kedua faktor penting tersebut untuk kasus agroindustri CPO Teknlk yang digunakan (lalam pemodebn aGdlah programa linear dan sistem fuzzy dengan fungsi keanggotaan kurva S yang dimodifikasi Keunggulan model yang dikembangkan ini adalah melibatkan preferensi pengambii keputusan dalam perencanaan produksi melalui lima tipe sikap yaitu sangat optimis optimis biasa pesimis dan sangat pesimis

Rancangan sistem yang diusulkan dalam studi ini masih menggunakan konsep programu linear obyektif tunggal khususnya pada perencanaan produksi agregat sehingga masih bisa dipelajari secara mendalam untuk memasukkan situasi fitzzy daam programa obyektif majemuk Disamping itu sifat non-linear juga bisa ditemui pada kenyataan kegiatan mallajemen produksi sehingga programa non-linear perlu dipertimbangkan untuk studi selanjutnYR

DAFTAR PUSTAKA

Adrizal dan Marimin 2004 Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Optimsi Formulasi Ransum Unggas Jumal Ketekiiiknn Pertanian Vol 18 p 77-d5

Basiron Y and Weng CK 2005 The Role of Research and Development Strategies in Food Safety and Good Agricultural Manufacturing and Distribution Practice in Malaysian Palm Oil Industry Oil Palm Industry Economic Joumal Vol 5 p 1-16

Chiu RN 1995 A Heuristic (R T) Periodic Review Perishable Inventory Model with Lead Times Intemationalloumal ofProduction Economics Vol 42 p 1-15

Fauzi Y Widyastuti YE Satyawibawa I dan Hartono R 2006 Kelapa Sa wit Penerbit Penebar Swadaya Depok

Filho ATA Souza FMC and Almeida AT 2006 HA Multicriteria Decision Model for Aggregate Planning Based on the Manufacturing Strategy Third Internationo Conference on Production Research Third Research-Americas Region

Gosh SK and Chaudhuri KS 2005 An EOQ Model for a Deteriorating Item with Trended Demand and Variable Backlogging with Shortages in All Cycles Advanced Mudding and Optimization Vol 7 No1 p 57-68

Hadiguna RA dan MarilJlin 2007 Alokasi Pasokan Berdasarkan Produk Unggulan untuk Rantai Pasok Sayuran Segar Jumal Teknik Industri VoL 9 No2 p 85-101

Kandial S Halim RM Basiron Y Rahman ZA anci Ngan MA 2002 Continuos Sterilization of Fresh Fruit Bunches MPOB Inortnation Series 148

Martin GE 1986 An Optimal Decision Model for Disposal of Perishable Invel1tory International Joumal ofProduction Research Vol 24 p 73-80

Nahmiah S 1982 Perishable Inventory Theory A Review Operations Research Vol 30 p 680-708

Pahan 1 2006 Kelapa Sawit Mallajemen Agribisnis dari Hulu hingga HUit Penerbit Penebar Swadaya Depok

MODEL PERENCANAAN IRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Rlka Anluh Hadiguna er al)

Smilh SB 1989 Computer-BasPfi Production and Invent01Y Control Prentice-Hall Inc New Jersey

Susanto S D Suryadi H Adianto dan Aritonang YMK 2006 Pemodelan Pemrograman Linear dengan Koefisien Fungsi Obyektif Berbentuk Bilangan Kabur Segitiga dan Kendala Kabur beserta Usulan Solusinya JurfUll Teknik Industri Vol 8 No I p 14-27

Techawiboonwong A and Yenradee P 2002 Aggregate Production Planning Using Spreadsheet Solver Model and Case Study Science Asia Vol 28 p 291-300

Tsohune H Muramatsu R and Soshirodalt M 1986 A Production Model for Agricultural Processing Products InternaliofUll Jouma ofProduction Research Vol 24 p 799-809

Vasant PM 2003 Application of Fuzzy Linear Programming in Production Planning Fuz~~ Optimizatioll and Decisim Makin VoL 3 p 229-241

Vasant PM 2006 Fuzzy Production Planning and Its Aprlication to Decision Making Joumal oflnteliigent Manufacturing Vol 17 p 5-12

INFORMATION FOR CONTRIBVTORS1

Guidelines for Authors

Manuscripts to bemiddot considered for publication must be originaL Paper accepted published or submitted for publication elsewhere will not be aClepted by Jurnal Teknik Industri If a paper contains material reproduced from other source the necessary written permission from the author(s) and publisher must accompany the manuscript

Selection of the pa-pers for publication is made by the editor-in-ehief who relies primarily on the recommendation of reviewers Paper appropriates for consideration receive two or more independent blind reviews by member of the editorial board or by the advisory board if necessary Reviewers assess manuscript on their relevance to the practical application research effort logic analytic quality and flow

Manuscript

Authors should send their papers in a compact disk together with two printed copies or by emailingtopuslitpetraacid The papers should be written in MS Word programmed format The title page should include the title of the malluscript the author name(s) their affiliation(s) and the abstract The abstract should not exceed 200 words

Tables and Figures

All tables and figures should be numbered seriaUy using Arabic nnmeral but each category being numbered separately Each figures and tables should have a caption at the bottom for a figGre and at the top for a table The words in each caption and the table contents should be written bold-face in the lower case except the first character of the sentence All table figures drawings and half-tone illustrations (pictures) should as far as possible appear in appropriate place within the body of the text and must be in a form suitable for printing The alignment of a figure is in center anel in left for a table

Citations and References

Do not use footnotes For literature citations in text supply author surname and date of publication enter accordingly to an alphabetical list of reference cited at the end of the paper such as

Holmes ee and-Mallick BK 2003 Generalized Nonlinear Modeling with Multivariate FreeshyKllot Regression Spline Journal ofthe American Statistical Association Vol 98 No 462 p352-365

K1ir 1 and Yuan B 2001 Fuzzy Sets and Fuzzy Logic Theory Glui Applicatiuns Premice-l1all New Delhi

Malliall H 2006 Studi Uteralur Tentang Model Peramalan ARMA (pq) dan Selang Kepercayaan PGameter Model dengan Menggunakan Bootstrap Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petm Surabaya

I Template can be downloaded in hnplwwwpetraacicIJ-puslilfjournalscontributionphpjoumalid=IND070902

Page 7: Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO L JUNI 200~ 38middot49

Kendala kedua adalah volume produksi CPO yang dihasilkan sesuai pasokan TBS Sebelum TBS diolall maka pemeriksaan spesifik3S1 dilakukan terlebih dalmlu Diperkimkan ltIda jumlah teltentu TBS yang tidak Iayak untuk diolah Faktor rendemen TBS juga tkan mempengaruhi CPO yang dihasilkan Hubunga antara jumall produksi CPO CBS siap olah fakior kualitas dan rendemen sebagai berikllt

(8)

Junliuh produksi CPO tidak boleh melebihi pmkiraan pennintaan pada peliode tertentu dan kapasitagt pabrik Hal ini dapat dlformulasikan sebagai berikut

XI ~MXt ~KP (9)

Kendala ketiga adalah pengendalian persediaan CPO di tangki timbun Status CPO di tangki timbun ditentukan oeh persediaan periode sebelumnya produksi pada saut ini dan permintaan pada ~aat ini Hubungannya dapat diformuasikan sebagai berikut

II-=It_1+XI-M (10)

Kondisi tambahan yang perlu diperhatikan adalah kebijakan stok pengaman yang harus seIalu dipenuhi disetiap periode Formulasinya sebagai berikut

II 551 (11)

Selain itu untuk menjamin CPO bisa disimpan didalam tangki timbun maka persediaan tidak boleh melebihi kapasitas tangki timbun Formulasinya sebagai berikut

1 ~ KT (12)

Kendala keempat adalah kebutuhm tenaga kerja panen TBS lidak rreiebihi KetersecJiaan tenaga ketja yang ada Kendala ini dibutuhkan bila teljadi panen puncak sehingga membutuhkan tenaga kerja tambahan diluar tenaga kelja teti1p yang dimiliki kebun Kondisi ini dapat diformulasikan sebagai berikut

Min B~ ~ KI ~ Maks BJ~ (13)

Tenaga keja panen maksimum (Maks BPI) dapat dihitung berdasarkan jumlah TBS yang dipanen dibagi dengan kernampuan panen per orang Formulasinya sebagai berikut

Maks BPr ( 14)KH

Kendala kelirna adalah kebutuhan tmk pengangkut TBS tidak akan melebihi truk yang tersedia Dalam hal ini diasumsi truk yang dibutuhkan dalam keadaan siap digunakan Kapmitas setiap truk dianggap Sarna Hal ini dapal diformulasikan sebagai berikut

0 ~ KAt (15)

Kendala keenam berhubungan dengan nilai nOi1-Jjegativita~ setiap variabel keputusan dan variabel keputusan jumlah truk dan tenaga kerja panen rertipe bilangan bulat (geneml integer) Keseluruhan simbol ya1g digunakan dapat dirdIlgkum sebagai berikut Parameter-parameter AI Prakiraan keterseJiaan TBS dan kelJull iati pada periodc f dalam bilanganftZ7Y

S Prakiraan ketersediaan TBS dari kebur pa~ma pada peflode tdahlD bilanganjUzzy

Dr Pmkirdan ketersediaan TBS dari kebun luar pada peri ode I dalam bilanganfuzzy BPI Ketersediaan tenaga ketja panen kebun inti pada periode-t

44

---------------

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Kika Arqruh Hadiguna ela)

KH Kemampuan memanen tenaga keIja (ton per orang) KP Ketersediaan kapasitas pabrtk M Prakiraan perrnintaan CPO periode-t rs Faktor rendemen TBS dari kebun inti rpI Faktor rendemen TBS dari kebun plasma rlf Faktor rendemen TBS dari kebun keluar e Persentase TBS yang tidak memenuhi spesifikasi pada periode-t IT Kapaitas tangki timbun SS Tingkat persediaan pengaman pada periode-t KA Truk yang tersedia pada periode-t b Biaya pengolahan TBS per ton periode-t u Biaya tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t d Biaya di tangki timbun pada periode-t PI Harga TBS per ton dari kehun inti pada periode-t

0 Harga TBS per ton dari keblffi plasma pada periode-l

c Harga TBS per ton dari kebun luar pada periode-t h Biaya pengangkutan TBS periode-t

Variabel-variable keputusan XI Jumlah produksi CPO pada periode-t If Jumlah persediaan tangki timbun pada periode-t K Jumlah tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t T Jumlah tru1 yang dibutuhkan pada periode-t S Kuantitas TBS dari kebun inti periode-t P Kuantita TBS dari kebun plasma periode-t L Kuantita3 TBS dari kebun lua- periode-t

Model perencanaan produksi yang diusulkan ini mengakomodir preferefisi pengambil keputusan yang direpresentasikan oleh nilai fl dalam kurva S (Iihat Gambar 1) Preferensi adalah kecenderungan sikap pengambil keputusan dalam pengambilar keputusan Dalam model perencanaan produksi ini preferensi pengambil keputusan dimmuskan sebagai sikap pesimis optimis dan moderat Sikap pengambil keputusan diperlukar karena fluktua~i harga TBS dan pengaruh cuaca terhadap ketersediaan TBS bemilai fuzzy Berdaarkan k-urva S formulasi preferensi pengambil keputusan sebagai berikut

NP = 1- 1ii-hi (16)

NP adalah nilai preferensi yang berada pada rentang 01-09 Rentang nilai ini akan mencerminkan penilaian pengambil keputusan terhadap situasi sistem pada saat itu dan kecendemngannya ke depan Preferensi pengambil keputusan akan diwujudkan dam bentuk penyetaraan lentang nilai dengan sikap Pengelompokan sikap pengambil keplltusan ~I)agai berikut

Tab211 Penyetaraan nilai preferensi dan sikap

Nilci prefen~nsi (NP) Tipe sikap 09 Sangat optimis

07 - 08 Optimis 05 - 06 Biasa 03 - 04 Pesimis

1

45

------ ---~- ---- -------- shy

lURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I leNI 2008 3~-49

(ara menggunakan Taber 1 adalah mengubah sikap menjadi NP dan dikonversi kedalam Ili lai jl menggunakan persamaan (16) sehingga bisa diperoleh nilai koefisien programa linear setelah defuzifibsi Nilai tl dimasukkan kedalam persamaan (3) dan (4) sehingga diperoleh nilai sebenamya aij dan bi

Pengembangan model perencanaan produksi ini masih mempertahankan teknik penyelesaian progama linear sepelti bialta Keberadaan koefisien firzy dapat didefuzifikasi dengan adanya penetapan parameter jl sebagai preferensi pengambil kepulusun

5 PEMBAHASAN

Bagian ini akan memberikan sebuah contoh sehingga diketahui mekanisme model beke~ja sekaligus sebagai proses verifikasi Contoh kasus menggunakan data yang diadaptasi dati sebuah peru6ahaan perkebunan yang mempunyai sistem PIR Model diterapkan untuk berbagai jenis skenario dengan NP antata 0 I sampai 09 Dalam kasus ini merencat1akan jumlah produksi untLlk liga pciode Tabel 2 adalah unit optimal setiap variabel keputusan berdasarkan nilai pre ferens i pengambil keputusan

Ada dua hal yang perlu diperhatIlnn dalam mengamati hasil kcluaran modeL Pertama adalah nilai fungsi obyektif dan kedua adalah junllah produksi terhadap permintaan Nibi nmgsi obyektif perlu diperhatikan karena menjadi ukuran kinel]a perencanaan lumlah produksi perlu diperhatikan juga karena tJuuan pokok dari model adalah menentukan volume produksi CPO sehingga bisa memenuhi permintaan pada tingkat biaya produksi yang wajat atau minimum nsilnya dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3

Tabel 2 llnit optimai berdasarkan nilai preferensi ----------~--~-~-~-~~--~-~------ ----~---

_____N~prefq~lSli~f_)______Variabel keputusan t1L 03 05 ___oJ_7___~_

SJ 3341 3439 3439 3561 3659 S2 3540 3623 3623 3727 3810 SJ 3841 3939 3939 4061 4159 PI 4341 4439 4500 4561 4659 P2 4841 4939 5000 5061 5159 p 5341 5439 5500 5561 5659 LI 2105 2069 2119 2016 1981 11 2879 2936 3041 3016 3073 LJ 2585 2609 2705 2648 2672 XI 1697 1727 1745 1763 1793 Xl 1836 1875 1900 1925 1964shyX 2036 2075 21m 2125 2164 r J 20 20 20 20 20 2 20 20 20 20 20 [3 20 20 20 20 20 KI 38 39 39 40 41 K2 40 4] 41 42 43 K 43 44 44 46 47 TJ 17 18 18 18 19 T2 18 19 19 19 20

20 20 I

46

bull bull bull

bull

MODELPERENCANAANPRODUKSlPADARANfAIPASOKCPO (RikaAmpuhHadigunaetaL)

2200 ++2100 + bull+ bull-- 2000 c pound 1900 bull t 0 ~ i800 U bull bull

1700

1600

1500 ~------

0 Oi 02 OJ 04 05 06 07 08 09

Nilai Preferensi

_Xl Ml AX2 ~M2 +X3 M3 x = produksi M = permimaan

Gambar 2 Plot produksi dan permintaan

Pada Tabel 2 disajikan seluruh nilai vat11bel kepltusan yang dihasilka1 dengan horizon perencanaa1 selama tiga periode Bila pengambil keputusan semakin optimis maka total biaya juga aka11 meningkat Hasil stuJi yang dilakukan Vaiant (2003 2006) juga memperlihatkan kecenderungan linear dengan meningkatnya nilai fL Perhatikan juga Gambamp 3 kim bisa melihat bahwa pada NP 07 volume produksi relatif lebih besar dibGlldingkan dergan permintaan Fenomena ini biasa saja karena produksi dilakukan untuk memenuhi penrmtaan ditambah stok pengaman di tangki timbu1

12

~l ~ 08 gt 0

06 i

toll C

04 fi 02 bull

o i1~---- 09o 0 02 OJ 04 05 06 07 08

Nillli Preferensi

Garubar 3 Niai fungsi obyektifherda~ar uilai preferensi

Model yang dikembangka11 ini nterJadi dalaI dalam pemncungan sistem renUi~ang keputusan yang kbih interaktif Teknik memposisikan u1lai fungsi keanggotaan sebagai preferensi masih bisa terns dikembangkan nntuk fiugsi-fungsi yang non-linear Model ini menjanjikan peluang pengembangan yang lebih menarik apabila dilengkapi agi dengan model-model nonshylinear yang memang sering ditemui pada masalah perenca1~ produksi

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-49

6 KESIMPULAN

Model yang dikembangkan dalam studi ini telah mempertimbangkan kedua faktor penting tersebut untuk kasus agroindustri CPO Teknlk yang digunakan (lalam pemodebn aGdlah programa linear dan sistem fuzzy dengan fungsi keanggotaan kurva S yang dimodifikasi Keunggulan model yang dikembangkan ini adalah melibatkan preferensi pengambii keputusan dalam perencanaan produksi melalui lima tipe sikap yaitu sangat optimis optimis biasa pesimis dan sangat pesimis

Rancangan sistem yang diusulkan dalam studi ini masih menggunakan konsep programu linear obyektif tunggal khususnya pada perencanaan produksi agregat sehingga masih bisa dipelajari secara mendalam untuk memasukkan situasi fitzzy daam programa obyektif majemuk Disamping itu sifat non-linear juga bisa ditemui pada kenyataan kegiatan mallajemen produksi sehingga programa non-linear perlu dipertimbangkan untuk studi selanjutnYR

DAFTAR PUSTAKA

Adrizal dan Marimin 2004 Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Optimsi Formulasi Ransum Unggas Jumal Ketekiiiknn Pertanian Vol 18 p 77-d5

Basiron Y and Weng CK 2005 The Role of Research and Development Strategies in Food Safety and Good Agricultural Manufacturing and Distribution Practice in Malaysian Palm Oil Industry Oil Palm Industry Economic Joumal Vol 5 p 1-16

Chiu RN 1995 A Heuristic (R T) Periodic Review Perishable Inventory Model with Lead Times Intemationalloumal ofProduction Economics Vol 42 p 1-15

Fauzi Y Widyastuti YE Satyawibawa I dan Hartono R 2006 Kelapa Sa wit Penerbit Penebar Swadaya Depok

Filho ATA Souza FMC and Almeida AT 2006 HA Multicriteria Decision Model for Aggregate Planning Based on the Manufacturing Strategy Third Internationo Conference on Production Research Third Research-Americas Region

Gosh SK and Chaudhuri KS 2005 An EOQ Model for a Deteriorating Item with Trended Demand and Variable Backlogging with Shortages in All Cycles Advanced Mudding and Optimization Vol 7 No1 p 57-68

Hadiguna RA dan MarilJlin 2007 Alokasi Pasokan Berdasarkan Produk Unggulan untuk Rantai Pasok Sayuran Segar Jumal Teknik Industri VoL 9 No2 p 85-101

Kandial S Halim RM Basiron Y Rahman ZA anci Ngan MA 2002 Continuos Sterilization of Fresh Fruit Bunches MPOB Inortnation Series 148

Martin GE 1986 An Optimal Decision Model for Disposal of Perishable Invel1tory International Joumal ofProduction Research Vol 24 p 73-80

Nahmiah S 1982 Perishable Inventory Theory A Review Operations Research Vol 30 p 680-708

Pahan 1 2006 Kelapa Sawit Mallajemen Agribisnis dari Hulu hingga HUit Penerbit Penebar Swadaya Depok

MODEL PERENCANAAN IRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Rlka Anluh Hadiguna er al)

Smilh SB 1989 Computer-BasPfi Production and Invent01Y Control Prentice-Hall Inc New Jersey

Susanto S D Suryadi H Adianto dan Aritonang YMK 2006 Pemodelan Pemrograman Linear dengan Koefisien Fungsi Obyektif Berbentuk Bilangan Kabur Segitiga dan Kendala Kabur beserta Usulan Solusinya JurfUll Teknik Industri Vol 8 No I p 14-27

Techawiboonwong A and Yenradee P 2002 Aggregate Production Planning Using Spreadsheet Solver Model and Case Study Science Asia Vol 28 p 291-300

Tsohune H Muramatsu R and Soshirodalt M 1986 A Production Model for Agricultural Processing Products InternaliofUll Jouma ofProduction Research Vol 24 p 799-809

Vasant PM 2003 Application of Fuzzy Linear Programming in Production Planning Fuz~~ Optimizatioll and Decisim Makin VoL 3 p 229-241

Vasant PM 2006 Fuzzy Production Planning and Its Aprlication to Decision Making Joumal oflnteliigent Manufacturing Vol 17 p 5-12

INFORMATION FOR CONTRIBVTORS1

Guidelines for Authors

Manuscripts to bemiddot considered for publication must be originaL Paper accepted published or submitted for publication elsewhere will not be aClepted by Jurnal Teknik Industri If a paper contains material reproduced from other source the necessary written permission from the author(s) and publisher must accompany the manuscript

Selection of the pa-pers for publication is made by the editor-in-ehief who relies primarily on the recommendation of reviewers Paper appropriates for consideration receive two or more independent blind reviews by member of the editorial board or by the advisory board if necessary Reviewers assess manuscript on their relevance to the practical application research effort logic analytic quality and flow

Manuscript

Authors should send their papers in a compact disk together with two printed copies or by emailingtopuslitpetraacid The papers should be written in MS Word programmed format The title page should include the title of the malluscript the author name(s) their affiliation(s) and the abstract The abstract should not exceed 200 words

Tables and Figures

All tables and figures should be numbered seriaUy using Arabic nnmeral but each category being numbered separately Each figures and tables should have a caption at the bottom for a figGre and at the top for a table The words in each caption and the table contents should be written bold-face in the lower case except the first character of the sentence All table figures drawings and half-tone illustrations (pictures) should as far as possible appear in appropriate place within the body of the text and must be in a form suitable for printing The alignment of a figure is in center anel in left for a table

Citations and References

Do not use footnotes For literature citations in text supply author surname and date of publication enter accordingly to an alphabetical list of reference cited at the end of the paper such as

Holmes ee and-Mallick BK 2003 Generalized Nonlinear Modeling with Multivariate FreeshyKllot Regression Spline Journal ofthe American Statistical Association Vol 98 No 462 p352-365

K1ir 1 and Yuan B 2001 Fuzzy Sets and Fuzzy Logic Theory Glui Applicatiuns Premice-l1all New Delhi

Malliall H 2006 Studi Uteralur Tentang Model Peramalan ARMA (pq) dan Selang Kepercayaan PGameter Model dengan Menggunakan Bootstrap Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petm Surabaya

I Template can be downloaded in hnplwwwpetraacicIJ-puslilfjournalscontributionphpjoumalid=IND070902

Page 8: Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

---------------

MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Kika Arqruh Hadiguna ela)

KH Kemampuan memanen tenaga keIja (ton per orang) KP Ketersediaan kapasitas pabrtk M Prakiraan perrnintaan CPO periode-t rs Faktor rendemen TBS dari kebun inti rpI Faktor rendemen TBS dari kebun plasma rlf Faktor rendemen TBS dari kebun keluar e Persentase TBS yang tidak memenuhi spesifikasi pada periode-t IT Kapaitas tangki timbun SS Tingkat persediaan pengaman pada periode-t KA Truk yang tersedia pada periode-t b Biaya pengolahan TBS per ton periode-t u Biaya tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t d Biaya di tangki timbun pada periode-t PI Harga TBS per ton dari kehun inti pada periode-t

0 Harga TBS per ton dari keblffi plasma pada periode-l

c Harga TBS per ton dari kebun luar pada periode-t h Biaya pengangkutan TBS periode-t

Variabel-variable keputusan XI Jumlah produksi CPO pada periode-t If Jumlah persediaan tangki timbun pada periode-t K Jumlah tenaga keIja panen di kebun inti pada periode-t T Jumlah tru1 yang dibutuhkan pada periode-t S Kuantitas TBS dari kebun inti periode-t P Kuantita TBS dari kebun plasma periode-t L Kuantita3 TBS dari kebun lua- periode-t

Model perencanaan produksi yang diusulkan ini mengakomodir preferefisi pengambil keputusan yang direpresentasikan oleh nilai fl dalam kurva S (Iihat Gambar 1) Preferensi adalah kecenderungan sikap pengambil keputusan dalam pengambilar keputusan Dalam model perencanaan produksi ini preferensi pengambil keputusan dimmuskan sebagai sikap pesimis optimis dan moderat Sikap pengambil keputusan diperlukar karena fluktua~i harga TBS dan pengaruh cuaca terhadap ketersediaan TBS bemilai fuzzy Berdaarkan k-urva S formulasi preferensi pengambil keputusan sebagai berikut

NP = 1- 1ii-hi (16)

NP adalah nilai preferensi yang berada pada rentang 01-09 Rentang nilai ini akan mencerminkan penilaian pengambil keputusan terhadap situasi sistem pada saat itu dan kecendemngannya ke depan Preferensi pengambil keputusan akan diwujudkan dam bentuk penyetaraan lentang nilai dengan sikap Pengelompokan sikap pengambil keplltusan ~I)agai berikut

Tab211 Penyetaraan nilai preferensi dan sikap

Nilci prefen~nsi (NP) Tipe sikap 09 Sangat optimis

07 - 08 Optimis 05 - 06 Biasa 03 - 04 Pesimis

1

45

------ ---~- ---- -------- shy

lURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I leNI 2008 3~-49

(ara menggunakan Taber 1 adalah mengubah sikap menjadi NP dan dikonversi kedalam Ili lai jl menggunakan persamaan (16) sehingga bisa diperoleh nilai koefisien programa linear setelah defuzifibsi Nilai tl dimasukkan kedalam persamaan (3) dan (4) sehingga diperoleh nilai sebenamya aij dan bi

Pengembangan model perencanaan produksi ini masih mempertahankan teknik penyelesaian progama linear sepelti bialta Keberadaan koefisien firzy dapat didefuzifikasi dengan adanya penetapan parameter jl sebagai preferensi pengambil kepulusun

5 PEMBAHASAN

Bagian ini akan memberikan sebuah contoh sehingga diketahui mekanisme model beke~ja sekaligus sebagai proses verifikasi Contoh kasus menggunakan data yang diadaptasi dati sebuah peru6ahaan perkebunan yang mempunyai sistem PIR Model diterapkan untuk berbagai jenis skenario dengan NP antata 0 I sampai 09 Dalam kasus ini merencat1akan jumlah produksi untLlk liga pciode Tabel 2 adalah unit optimal setiap variabel keputusan berdasarkan nilai pre ferens i pengambil keputusan

Ada dua hal yang perlu diperhatIlnn dalam mengamati hasil kcluaran modeL Pertama adalah nilai fungsi obyektif dan kedua adalah junllah produksi terhadap permintaan Nibi nmgsi obyektif perlu diperhatikan karena menjadi ukuran kinel]a perencanaan lumlah produksi perlu diperhatikan juga karena tJuuan pokok dari model adalah menentukan volume produksi CPO sehingga bisa memenuhi permintaan pada tingkat biaya produksi yang wajat atau minimum nsilnya dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3

Tabel 2 llnit optimai berdasarkan nilai preferensi ----------~--~-~-~-~~--~-~------ ----~---

_____N~prefq~lSli~f_)______Variabel keputusan t1L 03 05 ___oJ_7___~_

SJ 3341 3439 3439 3561 3659 S2 3540 3623 3623 3727 3810 SJ 3841 3939 3939 4061 4159 PI 4341 4439 4500 4561 4659 P2 4841 4939 5000 5061 5159 p 5341 5439 5500 5561 5659 LI 2105 2069 2119 2016 1981 11 2879 2936 3041 3016 3073 LJ 2585 2609 2705 2648 2672 XI 1697 1727 1745 1763 1793 Xl 1836 1875 1900 1925 1964shyX 2036 2075 21m 2125 2164 r J 20 20 20 20 20 2 20 20 20 20 20 [3 20 20 20 20 20 KI 38 39 39 40 41 K2 40 4] 41 42 43 K 43 44 44 46 47 TJ 17 18 18 18 19 T2 18 19 19 19 20

20 20 I

46

bull bull bull

bull

MODELPERENCANAANPRODUKSlPADARANfAIPASOKCPO (RikaAmpuhHadigunaetaL)

2200 ++2100 + bull+ bull-- 2000 c pound 1900 bull t 0 ~ i800 U bull bull

1700

1600

1500 ~------

0 Oi 02 OJ 04 05 06 07 08 09

Nilai Preferensi

_Xl Ml AX2 ~M2 +X3 M3 x = produksi M = permimaan

Gambar 2 Plot produksi dan permintaan

Pada Tabel 2 disajikan seluruh nilai vat11bel kepltusan yang dihasilka1 dengan horizon perencanaa1 selama tiga periode Bila pengambil keputusan semakin optimis maka total biaya juga aka11 meningkat Hasil stuJi yang dilakukan Vaiant (2003 2006) juga memperlihatkan kecenderungan linear dengan meningkatnya nilai fL Perhatikan juga Gambamp 3 kim bisa melihat bahwa pada NP 07 volume produksi relatif lebih besar dibGlldingkan dergan permintaan Fenomena ini biasa saja karena produksi dilakukan untuk memenuhi penrmtaan ditambah stok pengaman di tangki timbu1

12

~l ~ 08 gt 0

06 i

toll C

04 fi 02 bull

o i1~---- 09o 0 02 OJ 04 05 06 07 08

Nillli Preferensi

Garubar 3 Niai fungsi obyektifherda~ar uilai preferensi

Model yang dikembangka11 ini nterJadi dalaI dalam pemncungan sistem renUi~ang keputusan yang kbih interaktif Teknik memposisikan u1lai fungsi keanggotaan sebagai preferensi masih bisa terns dikembangkan nntuk fiugsi-fungsi yang non-linear Model ini menjanjikan peluang pengembangan yang lebih menarik apabila dilengkapi agi dengan model-model nonshylinear yang memang sering ditemui pada masalah perenca1~ produksi

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-49

6 KESIMPULAN

Model yang dikembangkan dalam studi ini telah mempertimbangkan kedua faktor penting tersebut untuk kasus agroindustri CPO Teknlk yang digunakan (lalam pemodebn aGdlah programa linear dan sistem fuzzy dengan fungsi keanggotaan kurva S yang dimodifikasi Keunggulan model yang dikembangkan ini adalah melibatkan preferensi pengambii keputusan dalam perencanaan produksi melalui lima tipe sikap yaitu sangat optimis optimis biasa pesimis dan sangat pesimis

Rancangan sistem yang diusulkan dalam studi ini masih menggunakan konsep programu linear obyektif tunggal khususnya pada perencanaan produksi agregat sehingga masih bisa dipelajari secara mendalam untuk memasukkan situasi fitzzy daam programa obyektif majemuk Disamping itu sifat non-linear juga bisa ditemui pada kenyataan kegiatan mallajemen produksi sehingga programa non-linear perlu dipertimbangkan untuk studi selanjutnYR

DAFTAR PUSTAKA

Adrizal dan Marimin 2004 Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Optimsi Formulasi Ransum Unggas Jumal Ketekiiiknn Pertanian Vol 18 p 77-d5

Basiron Y and Weng CK 2005 The Role of Research and Development Strategies in Food Safety and Good Agricultural Manufacturing and Distribution Practice in Malaysian Palm Oil Industry Oil Palm Industry Economic Joumal Vol 5 p 1-16

Chiu RN 1995 A Heuristic (R T) Periodic Review Perishable Inventory Model with Lead Times Intemationalloumal ofProduction Economics Vol 42 p 1-15

Fauzi Y Widyastuti YE Satyawibawa I dan Hartono R 2006 Kelapa Sa wit Penerbit Penebar Swadaya Depok

Filho ATA Souza FMC and Almeida AT 2006 HA Multicriteria Decision Model for Aggregate Planning Based on the Manufacturing Strategy Third Internationo Conference on Production Research Third Research-Americas Region

Gosh SK and Chaudhuri KS 2005 An EOQ Model for a Deteriorating Item with Trended Demand and Variable Backlogging with Shortages in All Cycles Advanced Mudding and Optimization Vol 7 No1 p 57-68

Hadiguna RA dan MarilJlin 2007 Alokasi Pasokan Berdasarkan Produk Unggulan untuk Rantai Pasok Sayuran Segar Jumal Teknik Industri VoL 9 No2 p 85-101

Kandial S Halim RM Basiron Y Rahman ZA anci Ngan MA 2002 Continuos Sterilization of Fresh Fruit Bunches MPOB Inortnation Series 148

Martin GE 1986 An Optimal Decision Model for Disposal of Perishable Invel1tory International Joumal ofProduction Research Vol 24 p 73-80

Nahmiah S 1982 Perishable Inventory Theory A Review Operations Research Vol 30 p 680-708

Pahan 1 2006 Kelapa Sawit Mallajemen Agribisnis dari Hulu hingga HUit Penerbit Penebar Swadaya Depok

MODEL PERENCANAAN IRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Rlka Anluh Hadiguna er al)

Smilh SB 1989 Computer-BasPfi Production and Invent01Y Control Prentice-Hall Inc New Jersey

Susanto S D Suryadi H Adianto dan Aritonang YMK 2006 Pemodelan Pemrograman Linear dengan Koefisien Fungsi Obyektif Berbentuk Bilangan Kabur Segitiga dan Kendala Kabur beserta Usulan Solusinya JurfUll Teknik Industri Vol 8 No I p 14-27

Techawiboonwong A and Yenradee P 2002 Aggregate Production Planning Using Spreadsheet Solver Model and Case Study Science Asia Vol 28 p 291-300

Tsohune H Muramatsu R and Soshirodalt M 1986 A Production Model for Agricultural Processing Products InternaliofUll Jouma ofProduction Research Vol 24 p 799-809

Vasant PM 2003 Application of Fuzzy Linear Programming in Production Planning Fuz~~ Optimizatioll and Decisim Makin VoL 3 p 229-241

Vasant PM 2006 Fuzzy Production Planning and Its Aprlication to Decision Making Joumal oflnteliigent Manufacturing Vol 17 p 5-12

INFORMATION FOR CONTRIBVTORS1

Guidelines for Authors

Manuscripts to bemiddot considered for publication must be originaL Paper accepted published or submitted for publication elsewhere will not be aClepted by Jurnal Teknik Industri If a paper contains material reproduced from other source the necessary written permission from the author(s) and publisher must accompany the manuscript

Selection of the pa-pers for publication is made by the editor-in-ehief who relies primarily on the recommendation of reviewers Paper appropriates for consideration receive two or more independent blind reviews by member of the editorial board or by the advisory board if necessary Reviewers assess manuscript on their relevance to the practical application research effort logic analytic quality and flow

Manuscript

Authors should send their papers in a compact disk together with two printed copies or by emailingtopuslitpetraacid The papers should be written in MS Word programmed format The title page should include the title of the malluscript the author name(s) their affiliation(s) and the abstract The abstract should not exceed 200 words

Tables and Figures

All tables and figures should be numbered seriaUy using Arabic nnmeral but each category being numbered separately Each figures and tables should have a caption at the bottom for a figGre and at the top for a table The words in each caption and the table contents should be written bold-face in the lower case except the first character of the sentence All table figures drawings and half-tone illustrations (pictures) should as far as possible appear in appropriate place within the body of the text and must be in a form suitable for printing The alignment of a figure is in center anel in left for a table

Citations and References

Do not use footnotes For literature citations in text supply author surname and date of publication enter accordingly to an alphabetical list of reference cited at the end of the paper such as

Holmes ee and-Mallick BK 2003 Generalized Nonlinear Modeling with Multivariate FreeshyKllot Regression Spline Journal ofthe American Statistical Association Vol 98 No 462 p352-365

K1ir 1 and Yuan B 2001 Fuzzy Sets and Fuzzy Logic Theory Glui Applicatiuns Premice-l1all New Delhi

Malliall H 2006 Studi Uteralur Tentang Model Peramalan ARMA (pq) dan Selang Kepercayaan PGameter Model dengan Menggunakan Bootstrap Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petm Surabaya

I Template can be downloaded in hnplwwwpetraacicIJ-puslilfjournalscontributionphpjoumalid=IND070902

Page 9: Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

lURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I leNI 2008 3~-49

(ara menggunakan Taber 1 adalah mengubah sikap menjadi NP dan dikonversi kedalam Ili lai jl menggunakan persamaan (16) sehingga bisa diperoleh nilai koefisien programa linear setelah defuzifibsi Nilai tl dimasukkan kedalam persamaan (3) dan (4) sehingga diperoleh nilai sebenamya aij dan bi

Pengembangan model perencanaan produksi ini masih mempertahankan teknik penyelesaian progama linear sepelti bialta Keberadaan koefisien firzy dapat didefuzifikasi dengan adanya penetapan parameter jl sebagai preferensi pengambil kepulusun

5 PEMBAHASAN

Bagian ini akan memberikan sebuah contoh sehingga diketahui mekanisme model beke~ja sekaligus sebagai proses verifikasi Contoh kasus menggunakan data yang diadaptasi dati sebuah peru6ahaan perkebunan yang mempunyai sistem PIR Model diterapkan untuk berbagai jenis skenario dengan NP antata 0 I sampai 09 Dalam kasus ini merencat1akan jumlah produksi untLlk liga pciode Tabel 2 adalah unit optimal setiap variabel keputusan berdasarkan nilai pre ferens i pengambil keputusan

Ada dua hal yang perlu diperhatIlnn dalam mengamati hasil kcluaran modeL Pertama adalah nilai fungsi obyektif dan kedua adalah junllah produksi terhadap permintaan Nibi nmgsi obyektif perlu diperhatikan karena menjadi ukuran kinel]a perencanaan lumlah produksi perlu diperhatikan juga karena tJuuan pokok dari model adalah menentukan volume produksi CPO sehingga bisa memenuhi permintaan pada tingkat biaya produksi yang wajat atau minimum nsilnya dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3

Tabel 2 llnit optimai berdasarkan nilai preferensi ----------~--~-~-~-~~--~-~------ ----~---

_____N~prefq~lSli~f_)______Variabel keputusan t1L 03 05 ___oJ_7___~_

SJ 3341 3439 3439 3561 3659 S2 3540 3623 3623 3727 3810 SJ 3841 3939 3939 4061 4159 PI 4341 4439 4500 4561 4659 P2 4841 4939 5000 5061 5159 p 5341 5439 5500 5561 5659 LI 2105 2069 2119 2016 1981 11 2879 2936 3041 3016 3073 LJ 2585 2609 2705 2648 2672 XI 1697 1727 1745 1763 1793 Xl 1836 1875 1900 1925 1964shyX 2036 2075 21m 2125 2164 r J 20 20 20 20 20 2 20 20 20 20 20 [3 20 20 20 20 20 KI 38 39 39 40 41 K2 40 4] 41 42 43 K 43 44 44 46 47 TJ 17 18 18 18 19 T2 18 19 19 19 20

20 20 I

46

bull bull bull

bull

MODELPERENCANAANPRODUKSlPADARANfAIPASOKCPO (RikaAmpuhHadigunaetaL)

2200 ++2100 + bull+ bull-- 2000 c pound 1900 bull t 0 ~ i800 U bull bull

1700

1600

1500 ~------

0 Oi 02 OJ 04 05 06 07 08 09

Nilai Preferensi

_Xl Ml AX2 ~M2 +X3 M3 x = produksi M = permimaan

Gambar 2 Plot produksi dan permintaan

Pada Tabel 2 disajikan seluruh nilai vat11bel kepltusan yang dihasilka1 dengan horizon perencanaa1 selama tiga periode Bila pengambil keputusan semakin optimis maka total biaya juga aka11 meningkat Hasil stuJi yang dilakukan Vaiant (2003 2006) juga memperlihatkan kecenderungan linear dengan meningkatnya nilai fL Perhatikan juga Gambamp 3 kim bisa melihat bahwa pada NP 07 volume produksi relatif lebih besar dibGlldingkan dergan permintaan Fenomena ini biasa saja karena produksi dilakukan untuk memenuhi penrmtaan ditambah stok pengaman di tangki timbu1

12

~l ~ 08 gt 0

06 i

toll C

04 fi 02 bull

o i1~---- 09o 0 02 OJ 04 05 06 07 08

Nillli Preferensi

Garubar 3 Niai fungsi obyektifherda~ar uilai preferensi

Model yang dikembangka11 ini nterJadi dalaI dalam pemncungan sistem renUi~ang keputusan yang kbih interaktif Teknik memposisikan u1lai fungsi keanggotaan sebagai preferensi masih bisa terns dikembangkan nntuk fiugsi-fungsi yang non-linear Model ini menjanjikan peluang pengembangan yang lebih menarik apabila dilengkapi agi dengan model-model nonshylinear yang memang sering ditemui pada masalah perenca1~ produksi

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-49

6 KESIMPULAN

Model yang dikembangkan dalam studi ini telah mempertimbangkan kedua faktor penting tersebut untuk kasus agroindustri CPO Teknlk yang digunakan (lalam pemodebn aGdlah programa linear dan sistem fuzzy dengan fungsi keanggotaan kurva S yang dimodifikasi Keunggulan model yang dikembangkan ini adalah melibatkan preferensi pengambii keputusan dalam perencanaan produksi melalui lima tipe sikap yaitu sangat optimis optimis biasa pesimis dan sangat pesimis

Rancangan sistem yang diusulkan dalam studi ini masih menggunakan konsep programu linear obyektif tunggal khususnya pada perencanaan produksi agregat sehingga masih bisa dipelajari secara mendalam untuk memasukkan situasi fitzzy daam programa obyektif majemuk Disamping itu sifat non-linear juga bisa ditemui pada kenyataan kegiatan mallajemen produksi sehingga programa non-linear perlu dipertimbangkan untuk studi selanjutnYR

DAFTAR PUSTAKA

Adrizal dan Marimin 2004 Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Optimsi Formulasi Ransum Unggas Jumal Ketekiiiknn Pertanian Vol 18 p 77-d5

Basiron Y and Weng CK 2005 The Role of Research and Development Strategies in Food Safety and Good Agricultural Manufacturing and Distribution Practice in Malaysian Palm Oil Industry Oil Palm Industry Economic Joumal Vol 5 p 1-16

Chiu RN 1995 A Heuristic (R T) Periodic Review Perishable Inventory Model with Lead Times Intemationalloumal ofProduction Economics Vol 42 p 1-15

Fauzi Y Widyastuti YE Satyawibawa I dan Hartono R 2006 Kelapa Sa wit Penerbit Penebar Swadaya Depok

Filho ATA Souza FMC and Almeida AT 2006 HA Multicriteria Decision Model for Aggregate Planning Based on the Manufacturing Strategy Third Internationo Conference on Production Research Third Research-Americas Region

Gosh SK and Chaudhuri KS 2005 An EOQ Model for a Deteriorating Item with Trended Demand and Variable Backlogging with Shortages in All Cycles Advanced Mudding and Optimization Vol 7 No1 p 57-68

Hadiguna RA dan MarilJlin 2007 Alokasi Pasokan Berdasarkan Produk Unggulan untuk Rantai Pasok Sayuran Segar Jumal Teknik Industri VoL 9 No2 p 85-101

Kandial S Halim RM Basiron Y Rahman ZA anci Ngan MA 2002 Continuos Sterilization of Fresh Fruit Bunches MPOB Inortnation Series 148

Martin GE 1986 An Optimal Decision Model for Disposal of Perishable Invel1tory International Joumal ofProduction Research Vol 24 p 73-80

Nahmiah S 1982 Perishable Inventory Theory A Review Operations Research Vol 30 p 680-708

Pahan 1 2006 Kelapa Sawit Mallajemen Agribisnis dari Hulu hingga HUit Penerbit Penebar Swadaya Depok

MODEL PERENCANAAN IRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Rlka Anluh Hadiguna er al)

Smilh SB 1989 Computer-BasPfi Production and Invent01Y Control Prentice-Hall Inc New Jersey

Susanto S D Suryadi H Adianto dan Aritonang YMK 2006 Pemodelan Pemrograman Linear dengan Koefisien Fungsi Obyektif Berbentuk Bilangan Kabur Segitiga dan Kendala Kabur beserta Usulan Solusinya JurfUll Teknik Industri Vol 8 No I p 14-27

Techawiboonwong A and Yenradee P 2002 Aggregate Production Planning Using Spreadsheet Solver Model and Case Study Science Asia Vol 28 p 291-300

Tsohune H Muramatsu R and Soshirodalt M 1986 A Production Model for Agricultural Processing Products InternaliofUll Jouma ofProduction Research Vol 24 p 799-809

Vasant PM 2003 Application of Fuzzy Linear Programming in Production Planning Fuz~~ Optimizatioll and Decisim Makin VoL 3 p 229-241

Vasant PM 2006 Fuzzy Production Planning and Its Aprlication to Decision Making Joumal oflnteliigent Manufacturing Vol 17 p 5-12

INFORMATION FOR CONTRIBVTORS1

Guidelines for Authors

Manuscripts to bemiddot considered for publication must be originaL Paper accepted published or submitted for publication elsewhere will not be aClepted by Jurnal Teknik Industri If a paper contains material reproduced from other source the necessary written permission from the author(s) and publisher must accompany the manuscript

Selection of the pa-pers for publication is made by the editor-in-ehief who relies primarily on the recommendation of reviewers Paper appropriates for consideration receive two or more independent blind reviews by member of the editorial board or by the advisory board if necessary Reviewers assess manuscript on their relevance to the practical application research effort logic analytic quality and flow

Manuscript

Authors should send their papers in a compact disk together with two printed copies or by emailingtopuslitpetraacid The papers should be written in MS Word programmed format The title page should include the title of the malluscript the author name(s) their affiliation(s) and the abstract The abstract should not exceed 200 words

Tables and Figures

All tables and figures should be numbered seriaUy using Arabic nnmeral but each category being numbered separately Each figures and tables should have a caption at the bottom for a figGre and at the top for a table The words in each caption and the table contents should be written bold-face in the lower case except the first character of the sentence All table figures drawings and half-tone illustrations (pictures) should as far as possible appear in appropriate place within the body of the text and must be in a form suitable for printing The alignment of a figure is in center anel in left for a table

Citations and References

Do not use footnotes For literature citations in text supply author surname and date of publication enter accordingly to an alphabetical list of reference cited at the end of the paper such as

Holmes ee and-Mallick BK 2003 Generalized Nonlinear Modeling with Multivariate FreeshyKllot Regression Spline Journal ofthe American Statistical Association Vol 98 No 462 p352-365

K1ir 1 and Yuan B 2001 Fuzzy Sets and Fuzzy Logic Theory Glui Applicatiuns Premice-l1all New Delhi

Malliall H 2006 Studi Uteralur Tentang Model Peramalan ARMA (pq) dan Selang Kepercayaan PGameter Model dengan Menggunakan Bootstrap Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petm Surabaya

I Template can be downloaded in hnplwwwpetraacicIJ-puslilfjournalscontributionphpjoumalid=IND070902

Page 10: Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

bull bull bull

bull

MODELPERENCANAANPRODUKSlPADARANfAIPASOKCPO (RikaAmpuhHadigunaetaL)

2200 ++2100 + bull+ bull-- 2000 c pound 1900 bull t 0 ~ i800 U bull bull

1700

1600

1500 ~------

0 Oi 02 OJ 04 05 06 07 08 09

Nilai Preferensi

_Xl Ml AX2 ~M2 +X3 M3 x = produksi M = permimaan

Gambar 2 Plot produksi dan permintaan

Pada Tabel 2 disajikan seluruh nilai vat11bel kepltusan yang dihasilka1 dengan horizon perencanaa1 selama tiga periode Bila pengambil keputusan semakin optimis maka total biaya juga aka11 meningkat Hasil stuJi yang dilakukan Vaiant (2003 2006) juga memperlihatkan kecenderungan linear dengan meningkatnya nilai fL Perhatikan juga Gambamp 3 kim bisa melihat bahwa pada NP 07 volume produksi relatif lebih besar dibGlldingkan dergan permintaan Fenomena ini biasa saja karena produksi dilakukan untuk memenuhi penrmtaan ditambah stok pengaman di tangki timbu1

12

~l ~ 08 gt 0

06 i

toll C

04 fi 02 bull

o i1~---- 09o 0 02 OJ 04 05 06 07 08

Nillli Preferensi

Garubar 3 Niai fungsi obyektifherda~ar uilai preferensi

Model yang dikembangka11 ini nterJadi dalaI dalam pemncungan sistem renUi~ang keputusan yang kbih interaktif Teknik memposisikan u1lai fungsi keanggotaan sebagai preferensi masih bisa terns dikembangkan nntuk fiugsi-fungsi yang non-linear Model ini menjanjikan peluang pengembangan yang lebih menarik apabila dilengkapi agi dengan model-model nonshylinear yang memang sering ditemui pada masalah perenca1~ produksi

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-49

6 KESIMPULAN

Model yang dikembangkan dalam studi ini telah mempertimbangkan kedua faktor penting tersebut untuk kasus agroindustri CPO Teknlk yang digunakan (lalam pemodebn aGdlah programa linear dan sistem fuzzy dengan fungsi keanggotaan kurva S yang dimodifikasi Keunggulan model yang dikembangkan ini adalah melibatkan preferensi pengambii keputusan dalam perencanaan produksi melalui lima tipe sikap yaitu sangat optimis optimis biasa pesimis dan sangat pesimis

Rancangan sistem yang diusulkan dalam studi ini masih menggunakan konsep programu linear obyektif tunggal khususnya pada perencanaan produksi agregat sehingga masih bisa dipelajari secara mendalam untuk memasukkan situasi fitzzy daam programa obyektif majemuk Disamping itu sifat non-linear juga bisa ditemui pada kenyataan kegiatan mallajemen produksi sehingga programa non-linear perlu dipertimbangkan untuk studi selanjutnYR

DAFTAR PUSTAKA

Adrizal dan Marimin 2004 Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Optimsi Formulasi Ransum Unggas Jumal Ketekiiiknn Pertanian Vol 18 p 77-d5

Basiron Y and Weng CK 2005 The Role of Research and Development Strategies in Food Safety and Good Agricultural Manufacturing and Distribution Practice in Malaysian Palm Oil Industry Oil Palm Industry Economic Joumal Vol 5 p 1-16

Chiu RN 1995 A Heuristic (R T) Periodic Review Perishable Inventory Model with Lead Times Intemationalloumal ofProduction Economics Vol 42 p 1-15

Fauzi Y Widyastuti YE Satyawibawa I dan Hartono R 2006 Kelapa Sa wit Penerbit Penebar Swadaya Depok

Filho ATA Souza FMC and Almeida AT 2006 HA Multicriteria Decision Model for Aggregate Planning Based on the Manufacturing Strategy Third Internationo Conference on Production Research Third Research-Americas Region

Gosh SK and Chaudhuri KS 2005 An EOQ Model for a Deteriorating Item with Trended Demand and Variable Backlogging with Shortages in All Cycles Advanced Mudding and Optimization Vol 7 No1 p 57-68

Hadiguna RA dan MarilJlin 2007 Alokasi Pasokan Berdasarkan Produk Unggulan untuk Rantai Pasok Sayuran Segar Jumal Teknik Industri VoL 9 No2 p 85-101

Kandial S Halim RM Basiron Y Rahman ZA anci Ngan MA 2002 Continuos Sterilization of Fresh Fruit Bunches MPOB Inortnation Series 148

Martin GE 1986 An Optimal Decision Model for Disposal of Perishable Invel1tory International Joumal ofProduction Research Vol 24 p 73-80

Nahmiah S 1982 Perishable Inventory Theory A Review Operations Research Vol 30 p 680-708

Pahan 1 2006 Kelapa Sawit Mallajemen Agribisnis dari Hulu hingga HUit Penerbit Penebar Swadaya Depok

MODEL PERENCANAAN IRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Rlka Anluh Hadiguna er al)

Smilh SB 1989 Computer-BasPfi Production and Invent01Y Control Prentice-Hall Inc New Jersey

Susanto S D Suryadi H Adianto dan Aritonang YMK 2006 Pemodelan Pemrograman Linear dengan Koefisien Fungsi Obyektif Berbentuk Bilangan Kabur Segitiga dan Kendala Kabur beserta Usulan Solusinya JurfUll Teknik Industri Vol 8 No I p 14-27

Techawiboonwong A and Yenradee P 2002 Aggregate Production Planning Using Spreadsheet Solver Model and Case Study Science Asia Vol 28 p 291-300

Tsohune H Muramatsu R and Soshirodalt M 1986 A Production Model for Agricultural Processing Products InternaliofUll Jouma ofProduction Research Vol 24 p 799-809

Vasant PM 2003 Application of Fuzzy Linear Programming in Production Planning Fuz~~ Optimizatioll and Decisim Makin VoL 3 p 229-241

Vasant PM 2006 Fuzzy Production Planning and Its Aprlication to Decision Making Joumal oflnteliigent Manufacturing Vol 17 p 5-12

INFORMATION FOR CONTRIBVTORS1

Guidelines for Authors

Manuscripts to bemiddot considered for publication must be originaL Paper accepted published or submitted for publication elsewhere will not be aClepted by Jurnal Teknik Industri If a paper contains material reproduced from other source the necessary written permission from the author(s) and publisher must accompany the manuscript

Selection of the pa-pers for publication is made by the editor-in-ehief who relies primarily on the recommendation of reviewers Paper appropriates for consideration receive two or more independent blind reviews by member of the editorial board or by the advisory board if necessary Reviewers assess manuscript on their relevance to the practical application research effort logic analytic quality and flow

Manuscript

Authors should send their papers in a compact disk together with two printed copies or by emailingtopuslitpetraacid The papers should be written in MS Word programmed format The title page should include the title of the malluscript the author name(s) their affiliation(s) and the abstract The abstract should not exceed 200 words

Tables and Figures

All tables and figures should be numbered seriaUy using Arabic nnmeral but each category being numbered separately Each figures and tables should have a caption at the bottom for a figGre and at the top for a table The words in each caption and the table contents should be written bold-face in the lower case except the first character of the sentence All table figures drawings and half-tone illustrations (pictures) should as far as possible appear in appropriate place within the body of the text and must be in a form suitable for printing The alignment of a figure is in center anel in left for a table

Citations and References

Do not use footnotes For literature citations in text supply author surname and date of publication enter accordingly to an alphabetical list of reference cited at the end of the paper such as

Holmes ee and-Mallick BK 2003 Generalized Nonlinear Modeling with Multivariate FreeshyKllot Regression Spline Journal ofthe American Statistical Association Vol 98 No 462 p352-365

K1ir 1 and Yuan B 2001 Fuzzy Sets and Fuzzy Logic Theory Glui Applicatiuns Premice-l1all New Delhi

Malliall H 2006 Studi Uteralur Tentang Model Peramalan ARMA (pq) dan Selang Kepercayaan PGameter Model dengan Menggunakan Bootstrap Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petm Surabaya

I Template can be downloaded in hnplwwwpetraacicIJ-puslilfjournalscontributionphpjoumalid=IND070902

Page 11: Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL 10 NO I JUNI 2008 38-49

6 KESIMPULAN

Model yang dikembangkan dalam studi ini telah mempertimbangkan kedua faktor penting tersebut untuk kasus agroindustri CPO Teknlk yang digunakan (lalam pemodebn aGdlah programa linear dan sistem fuzzy dengan fungsi keanggotaan kurva S yang dimodifikasi Keunggulan model yang dikembangkan ini adalah melibatkan preferensi pengambii keputusan dalam perencanaan produksi melalui lima tipe sikap yaitu sangat optimis optimis biasa pesimis dan sangat pesimis

Rancangan sistem yang diusulkan dalam studi ini masih menggunakan konsep programu linear obyektif tunggal khususnya pada perencanaan produksi agregat sehingga masih bisa dipelajari secara mendalam untuk memasukkan situasi fitzzy daam programa obyektif majemuk Disamping itu sifat non-linear juga bisa ditemui pada kenyataan kegiatan mallajemen produksi sehingga programa non-linear perlu dipertimbangkan untuk studi selanjutnYR

DAFTAR PUSTAKA

Adrizal dan Marimin 2004 Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Optimsi Formulasi Ransum Unggas Jumal Ketekiiiknn Pertanian Vol 18 p 77-d5

Basiron Y and Weng CK 2005 The Role of Research and Development Strategies in Food Safety and Good Agricultural Manufacturing and Distribution Practice in Malaysian Palm Oil Industry Oil Palm Industry Economic Joumal Vol 5 p 1-16

Chiu RN 1995 A Heuristic (R T) Periodic Review Perishable Inventory Model with Lead Times Intemationalloumal ofProduction Economics Vol 42 p 1-15

Fauzi Y Widyastuti YE Satyawibawa I dan Hartono R 2006 Kelapa Sa wit Penerbit Penebar Swadaya Depok

Filho ATA Souza FMC and Almeida AT 2006 HA Multicriteria Decision Model for Aggregate Planning Based on the Manufacturing Strategy Third Internationo Conference on Production Research Third Research-Americas Region

Gosh SK and Chaudhuri KS 2005 An EOQ Model for a Deteriorating Item with Trended Demand and Variable Backlogging with Shortages in All Cycles Advanced Mudding and Optimization Vol 7 No1 p 57-68

Hadiguna RA dan MarilJlin 2007 Alokasi Pasokan Berdasarkan Produk Unggulan untuk Rantai Pasok Sayuran Segar Jumal Teknik Industri VoL 9 No2 p 85-101

Kandial S Halim RM Basiron Y Rahman ZA anci Ngan MA 2002 Continuos Sterilization of Fresh Fruit Bunches MPOB Inortnation Series 148

Martin GE 1986 An Optimal Decision Model for Disposal of Perishable Invel1tory International Joumal ofProduction Research Vol 24 p 73-80

Nahmiah S 1982 Perishable Inventory Theory A Review Operations Research Vol 30 p 680-708

Pahan 1 2006 Kelapa Sawit Mallajemen Agribisnis dari Hulu hingga HUit Penerbit Penebar Swadaya Depok

MODEL PERENCANAAN IRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Rlka Anluh Hadiguna er al)

Smilh SB 1989 Computer-BasPfi Production and Invent01Y Control Prentice-Hall Inc New Jersey

Susanto S D Suryadi H Adianto dan Aritonang YMK 2006 Pemodelan Pemrograman Linear dengan Koefisien Fungsi Obyektif Berbentuk Bilangan Kabur Segitiga dan Kendala Kabur beserta Usulan Solusinya JurfUll Teknik Industri Vol 8 No I p 14-27

Techawiboonwong A and Yenradee P 2002 Aggregate Production Planning Using Spreadsheet Solver Model and Case Study Science Asia Vol 28 p 291-300

Tsohune H Muramatsu R and Soshirodalt M 1986 A Production Model for Agricultural Processing Products InternaliofUll Jouma ofProduction Research Vol 24 p 799-809

Vasant PM 2003 Application of Fuzzy Linear Programming in Production Planning Fuz~~ Optimizatioll and Decisim Makin VoL 3 p 229-241

Vasant PM 2006 Fuzzy Production Planning and Its Aprlication to Decision Making Joumal oflnteliigent Manufacturing Vol 17 p 5-12

INFORMATION FOR CONTRIBVTORS1

Guidelines for Authors

Manuscripts to bemiddot considered for publication must be originaL Paper accepted published or submitted for publication elsewhere will not be aClepted by Jurnal Teknik Industri If a paper contains material reproduced from other source the necessary written permission from the author(s) and publisher must accompany the manuscript

Selection of the pa-pers for publication is made by the editor-in-ehief who relies primarily on the recommendation of reviewers Paper appropriates for consideration receive two or more independent blind reviews by member of the editorial board or by the advisory board if necessary Reviewers assess manuscript on their relevance to the practical application research effort logic analytic quality and flow

Manuscript

Authors should send their papers in a compact disk together with two printed copies or by emailingtopuslitpetraacid The papers should be written in MS Word programmed format The title page should include the title of the malluscript the author name(s) their affiliation(s) and the abstract The abstract should not exceed 200 words

Tables and Figures

All tables and figures should be numbered seriaUy using Arabic nnmeral but each category being numbered separately Each figures and tables should have a caption at the bottom for a figGre and at the top for a table The words in each caption and the table contents should be written bold-face in the lower case except the first character of the sentence All table figures drawings and half-tone illustrations (pictures) should as far as possible appear in appropriate place within the body of the text and must be in a form suitable for printing The alignment of a figure is in center anel in left for a table

Citations and References

Do not use footnotes For literature citations in text supply author surname and date of publication enter accordingly to an alphabetical list of reference cited at the end of the paper such as

Holmes ee and-Mallick BK 2003 Generalized Nonlinear Modeling with Multivariate FreeshyKllot Regression Spline Journal ofthe American Statistical Association Vol 98 No 462 p352-365

K1ir 1 and Yuan B 2001 Fuzzy Sets and Fuzzy Logic Theory Glui Applicatiuns Premice-l1all New Delhi

Malliall H 2006 Studi Uteralur Tentang Model Peramalan ARMA (pq) dan Selang Kepercayaan PGameter Model dengan Menggunakan Bootstrap Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petm Surabaya

I Template can be downloaded in hnplwwwpetraacicIJ-puslilfjournalscontributionphpjoumalid=IND070902

Page 12: Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

MODEL PERENCANAAN IRODUKSI PADA RANTAI PASOK CPO (Rlka Anluh Hadiguna er al)

Smilh SB 1989 Computer-BasPfi Production and Invent01Y Control Prentice-Hall Inc New Jersey

Susanto S D Suryadi H Adianto dan Aritonang YMK 2006 Pemodelan Pemrograman Linear dengan Koefisien Fungsi Obyektif Berbentuk Bilangan Kabur Segitiga dan Kendala Kabur beserta Usulan Solusinya JurfUll Teknik Industri Vol 8 No I p 14-27

Techawiboonwong A and Yenradee P 2002 Aggregate Production Planning Using Spreadsheet Solver Model and Case Study Science Asia Vol 28 p 291-300

Tsohune H Muramatsu R and Soshirodalt M 1986 A Production Model for Agricultural Processing Products InternaliofUll Jouma ofProduction Research Vol 24 p 799-809

Vasant PM 2003 Application of Fuzzy Linear Programming in Production Planning Fuz~~ Optimizatioll and Decisim Makin VoL 3 p 229-241

Vasant PM 2006 Fuzzy Production Planning and Its Aprlication to Decision Making Joumal oflnteliigent Manufacturing Vol 17 p 5-12

INFORMATION FOR CONTRIBVTORS1

Guidelines for Authors

Manuscripts to bemiddot considered for publication must be originaL Paper accepted published or submitted for publication elsewhere will not be aClepted by Jurnal Teknik Industri If a paper contains material reproduced from other source the necessary written permission from the author(s) and publisher must accompany the manuscript

Selection of the pa-pers for publication is made by the editor-in-ehief who relies primarily on the recommendation of reviewers Paper appropriates for consideration receive two or more independent blind reviews by member of the editorial board or by the advisory board if necessary Reviewers assess manuscript on their relevance to the practical application research effort logic analytic quality and flow

Manuscript

Authors should send their papers in a compact disk together with two printed copies or by emailingtopuslitpetraacid The papers should be written in MS Word programmed format The title page should include the title of the malluscript the author name(s) their affiliation(s) and the abstract The abstract should not exceed 200 words

Tables and Figures

All tables and figures should be numbered seriaUy using Arabic nnmeral but each category being numbered separately Each figures and tables should have a caption at the bottom for a figGre and at the top for a table The words in each caption and the table contents should be written bold-face in the lower case except the first character of the sentence All table figures drawings and half-tone illustrations (pictures) should as far as possible appear in appropriate place within the body of the text and must be in a form suitable for printing The alignment of a figure is in center anel in left for a table

Citations and References

Do not use footnotes For literature citations in text supply author surname and date of publication enter accordingly to an alphabetical list of reference cited at the end of the paper such as

Holmes ee and-Mallick BK 2003 Generalized Nonlinear Modeling with Multivariate FreeshyKllot Regression Spline Journal ofthe American Statistical Association Vol 98 No 462 p352-365

K1ir 1 and Yuan B 2001 Fuzzy Sets and Fuzzy Logic Theory Glui Applicatiuns Premice-l1all New Delhi

Malliall H 2006 Studi Uteralur Tentang Model Peramalan ARMA (pq) dan Selang Kepercayaan PGameter Model dengan Menggunakan Bootstrap Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petm Surabaya

I Template can be downloaded in hnplwwwpetraacicIJ-puslilfjournalscontributionphpjoumalid=IND070902

Page 13: Model Perencanaan Produksi Pada Rantai Pasok Crude Palm ...

INFORMATION FOR CONTRIBVTORS1

Guidelines for Authors

Manuscripts to bemiddot considered for publication must be originaL Paper accepted published or submitted for publication elsewhere will not be aClepted by Jurnal Teknik Industri If a paper contains material reproduced from other source the necessary written permission from the author(s) and publisher must accompany the manuscript

Selection of the pa-pers for publication is made by the editor-in-ehief who relies primarily on the recommendation of reviewers Paper appropriates for consideration receive two or more independent blind reviews by member of the editorial board or by the advisory board if necessary Reviewers assess manuscript on their relevance to the practical application research effort logic analytic quality and flow

Manuscript

Authors should send their papers in a compact disk together with two printed copies or by emailingtopuslitpetraacid The papers should be written in MS Word programmed format The title page should include the title of the malluscript the author name(s) their affiliation(s) and the abstract The abstract should not exceed 200 words

Tables and Figures

All tables and figures should be numbered seriaUy using Arabic nnmeral but each category being numbered separately Each figures and tables should have a caption at the bottom for a figGre and at the top for a table The words in each caption and the table contents should be written bold-face in the lower case except the first character of the sentence All table figures drawings and half-tone illustrations (pictures) should as far as possible appear in appropriate place within the body of the text and must be in a form suitable for printing The alignment of a figure is in center anel in left for a table

Citations and References

Do not use footnotes For literature citations in text supply author surname and date of publication enter accordingly to an alphabetical list of reference cited at the end of the paper such as

Holmes ee and-Mallick BK 2003 Generalized Nonlinear Modeling with Multivariate FreeshyKllot Regression Spline Journal ofthe American Statistical Association Vol 98 No 462 p352-365

K1ir 1 and Yuan B 2001 Fuzzy Sets and Fuzzy Logic Theory Glui Applicatiuns Premice-l1all New Delhi

Malliall H 2006 Studi Uteralur Tentang Model Peramalan ARMA (pq) dan Selang Kepercayaan PGameter Model dengan Menggunakan Bootstrap Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Petm Surabaya

I Template can be downloaded in hnplwwwpetraacicIJ-puslilfjournalscontributionphpjoumalid=IND070902