MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

12
 Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor 1, Oktober 2011 15 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. (FACILITATING MODEL FOR BUSINESS OF FOOD MADE FROM CASSAVA TO SUPPORT FOOD SECURITY| Masyhuri M. Jurusan Sosil Ekonomi Fakultas Pertanian Unisma Malang [email protected] Abstract This research aims to (1) detect constraints faced by food producers, in this case producers of cassava “gorengan”, to create alternatives for non-rice food; (ii) find priority of development scheme in order to formulate intervention scenario based on post polling; and (iii) implement the evaluation and minimize constraints  faced by the producers by intervention activities using technology, production management stimuli. The research location is in Karangploso Sub-District, Malang. This research is using action research with participatory rapid appraisal approach in many steps. Research results show that (i) the main constraint faced by producers of “gorengan” to create alternatives  for non-rice food is the difficulty to find raw material, which is cassava; (ii)time is needed for adoption of priority development  scheme i n formulating intervention s cenario based on post polling; and (iii) ti me is needed for adoption of evaluation and minimization of constraints faced by  producers with intervention using technology, production management stimuli.  Based on the results above, it was suggested that the alternative to overcome  problems faced by producers with the difficulty in finding source for raw material, which is cassava, and the reluctance in adopting innovation, is by optimization of distribution. This suggestion offered since Malang Regency experiencing imbalance  production among sub-districts. Related to the problem of innovation adoption, time is needed since adoption is concerning with attitude/habit and/or characteristics. Therefore, sustainable research is needed with facilitating and development approaches. These approaches are aims to instill an understanding that rice is not the only staple food, other products such as cassava also contains carbohydrate. Kata Kunci: 1. Pendahuluan Berawal dari hasil penelitan Masyhuri (2010) tentang ”optmalisasi distribusi singkong yang berimbang ( balance) dalam rangka mendukung ketahana panga n”, dimana hasil penelitian ini dilanjutkan dengan satu pertanyaan „apa yang harus dilakukan‟  agar keseimbangan tersebut dapat direspon oleh masyarakat pada daerah sasaran (tujuan)? - jawabannya yaitu menciptakan deversifikasi produk agar konsumsi singkong dapat dinaikkan dari 8 % menjadi 16 %, 24 % dan seterusnya. Jika ini dicapai, maka dapat mendukung pada ketahanan pangan, minimal ketergantungan terhadap beras

Transcript of MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

Page 1: MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...

http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-

 Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor 1, Oktober 2011

15

MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN

SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

(FACILITATING MODEL FOR BUSINESS OF FOOD MADE FROM CASSAVA

TO SUPPORT FOOD SECURITY|

Masyhuri M.

Jurusan Sosil Ekonomi Fakultas Pertanian Unisma Malang

[email protected] 

Abstract

This research aims to (1) detect constraints faced by food producers, inthis case producers of cassava “gorengan”, to create alternatives for non-rice food;

(ii) find priority of development scheme in order to formulate intervention scenario

based on post polling; and (iii) implement the evaluation and minimize constraints

 faced by the producers by intervention activities using technology, production

management stimuli. The research location is in Karangploso Sub-District, Malang.

This research is using action research with participatory rapid appraisal approach

in many steps. Research results show that (i) the main constraint faced by producers

of “gorengan” to create alternatives  for non-rice food is the difficulty to find raw

material, which is cassava; (ii)time is needed for adoption of priority development 

scheme in formulating intervention scenario based on post polling; and (iii) time is

needed for adoption of evaluation and minimization of constraints faced by

 producers with intervention using technology, production management stimuli.

 Based on the results above, it was suggested that the alternative to overcome

 problems faced by producers with the difficulty in finding source for raw material,

which is cassava, and the reluctance in adopting innovation, is by optimization of 

distribution. This suggestion offered since Malang Regency experiencing imbalance

 production among sub-districts. Related to the problem of innovation adoption, time

is needed since adoption is concerning with attitude/habit and/or characteristics.

Therefore, sustainable research is needed with facilitating and development 

approaches. These approaches are aims to instill an understanding that rice is not 

the only staple food, other products such as cassava also contains carbohydrate.

Kata Kunci:

1.  Pendahuluan

Berawal dari hasil penelitan Masyhuri (2010) tentang ”optmalisasi distribusi

singkong yang berimbang (balance) dalam rangka mendukung ketahana pangan”,

dimana hasil penelitian ini dilanjutkan dengan satu pertanyaan „apa yang harus

dilakukan‟   agar keseimbangan tersebut dapat direspon oleh masyarakat pada daerah

sasaran (tujuan)? - jawabannya yaitu menciptakan deversifikasi produk agar konsumsi

singkong dapat dinaikkan dari 8 % menjadi 16 %, 24 % dan seterusnya. Jika ini dicapai,

maka dapat mendukung pada ketahanan pangan, minimal ketergantungan terhadap beras

Page 2: MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...

http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-

 Masyhuri, Model Pendampingan Usaha Makanan Berbahan Singkong

16

dapat „dihambat‟ lajunya. Untuk itulah upaya devesifikasi produk dapat diujudkan pada

peneliitan berikutnya sebagai penelitian tindak lanjut (action research) dalam penelitian

ini. Pemberdayaan singkong ini dilakukan pda kelompok sasaran produsen makanan siapsaji dalam bentuk „gorengan‟ singkong dan/atau bentuk lain yang bahan bakunya dari

singkong.

Tujuan penelitan ini adalah (i) mendeteksi banyak kendala yang dihadapi oleh

 produsen makanan berupa „ gorengan‟  dalam menciptakan alternatif pangan non beras;

(ii). menemukan skema pembinaan prioritas dalam rangka menyusun skenario intervensi

atas dasar pasca jajak pendapat; (iii) melaksanakan evaluasi dan minimisasi kendala yang

dihadapi produsen dengan aksi „intervensi‟ dengan sentuhan teknologi, stimulus

manajemen produksi.

2.  Metode Penelitian Action Research dilakukan dengan pendekatan  participatory rapid appraisal 

dengan banyak tahap, yaitu ( i) analisis skema pembinaan dan pendampingan melelui

kelembagaan yang ada dan analisis kendala-kendala yang dihadapinya; (ii) akses skema

pembinaan prioritas dalam rangka menyusun skenario intervensi dan (iii) aspek evaluasi;

produk, SDM, finansial, dan manajemen.

3.  Hasil Penelitian dan Pembahasan

3.1  Deskripsi Kendala Yang Ada Pada Kelompok Sasaran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa deskripsi kendala yang dihadapi oleh

produsen makanan berupa „ gorengan‟ dapat dijelaskan dari manajemennya tidak adanyastruktur organisasi pada usaha makanan „gorengan singkong‟ adalah suatu hal yang

wajar, karena dalam pengelolaan usaha usaha ini dilakukan secara apa adanya (berjalan

secara alami), meskipun mereka sadar bahwa stuktur organisasi mempunyai pengaruh

pada kemajuan usaha. Menurut Suratman (2003;8-9) mengatakan bahwa keorganisasian

merupakan „wadah‟ formal yang digunakan sebagai alat oleh manajemen dalam rangka

untuk menyamakan tujuan individu agar tujuan berasama dapat tercapai. Dalam setiap

organisasi perlu adanya kapabilitas dan kompetensi dari mereka (SDM) yang ada di

dalamnya. Mengingat, setiap keputusan apapun tergantung dari manusianya.

Kelemahan keorganisasian pada umumnya berupa tidak jelasnya stuktur

organisasi, pembagian tuga dan wewenang yang tidak jelas, status karyawan sistem

penggajian dan kepegawaian yang amburadul. Disamping itu kepemimpinan seorang diri

(one man show) juga merupakan kelemahan yang dapat menghancurkan usaha.

Sementara itu tidak jarang pula semua urusan, terutama koperasi, ditangani langsung

oleh pengurus yang juga anggota koperasi, walaupun tidak memiliki kapabilitas dan

kompetensi.

Disamping kenyataan di atas, pada aspek merk yang terdaftar atau resmi pada

perusahaan juga tidak dikenal oleh mereka. Pelaku usaha kecil sadar bahwa merk adalah

bagian usaha yang tidak bisa dipisahkan, tetapi hal ini tidak dilakukan karena perlu

adanya „cost‟ untuk merk –  pergerakan usahanya dijalankan tidak mengandalkan merk 

saja tetapi mengandalkan lokasi usaha yang ia pilih dengan legaliasi masih kosong,

dalam arti mereka memanfaatkan lokasi-lokasi strategis di pinggir jalan. Dengan inilah,maka mereka merasa dikenal oleh para pelanggannya yang selalui setia dan sama-sama

tahu bahwa dipinggir jalan adalah tindakan yang kurang baik dari aspek apapun.

Page 3: MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...

http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-

 Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor 1, Oktober 2011

17

Kendala usaha yang dihadapi adalah tidak terpikirkannya untuk melakukan

pengembangan usaha. Produk yang dilakukan adalah berdasarkan pesanan, jika ada

 pertanyaan yang diajukan pada mereka “apakah sudah ada pelatihan/usahapengembangan pada usaha anda? Jika ada atau belum ada, bagaimana menurut saudara

pengaruh pelatihan terhadap kemajuan dan pengembangan usaha perusahaan?- mereka

 jawab dengan spontan  –  tidak ada, yang dilakukannya adalah bersarakan pengalaman-

pengalaman sebelumnya.

Kendala usaha gorengan singkong ini temuan yang direkam adalah hubungan

antar pengusaha juga salah satunya kendala yang ada pada usaha gorengan ini, hubungan

antar para pekerja juga tidak adala karena usaha ini dikelol tanpa penggunkan tenaga

kerja tetapi pengelolaannya dilakukan oleh pihak suami istri. Harapan yang mereka

nantikan adalah perhatian pihak yang peduli pada usaha kecil ini agar dalam usahanya

dapat dikembangkan dengan strategi yang inovatif adoptif dan sederhana sesuai dengan

kenyataan yang mereka alami.Pada pola perhatian ini menurut Suryana (2001) mengemukakan bahwa teori

dynamic dan teori resource-based strategy sangat sesuai bila diterapkan pada

pengembangan KUMK nasional.  Resourced-based strategy adalah strategi perusahaan

yang memanfaatkan sumber daya internal yang superior untuk menciptakan kemampuan

inti dalam menciptakan nilai tambah untuk mencapai keunggulan komparatif dan

keunggulan kompetitif.

Akibatnya perusahaan kecil tidak lagih tergantung pada strategi kekuatan pasar

melalui monopoli dan fasilitas pemerintah. Dalam startegi ini KUMK mengarah pada

skill khusus secara internal yang bisa menciptakan produk inti yang unggul untuk 

memperbesar pangsa manufaktur. Strategi tersebut lebih mudah dan ampuh dalam

mengembangkan KUMK, karena KUMK bisa memanfaatan sumebr daya lokalnya(Wijaya, 1993). Sumber daya perusahaan yang bisa dikembangkan menurut Pandian dkk 

(1992) adalah tanah, teknologi, tenaga kerja (kemampuan dan pengetahuannya), modal

adalah warisan bakat keahlian yang turun temurun.

Dalam rangka memperkuat perekonomian nasional di masa mendatang KUMK

harus dapat melakukan antisipasi secara tepat terhadap globalisasi ekonomi, karena

dalam kondisi tersebut ekonomi Indonesia akan semakin terintegrasi kedalam sistem

ekonomi global yang ditandai oleh kemauan kuat untuk mengurangi berbagai bentuk 

proteksi serta mendorong proses deregulasi dan debirokratisasi menuju sistem ekonomi

yang terbuka dan lebih berorientasi pada mekanisme pasar. Untuk itu tuntutan terhadap

efisiensi dan produktivitas semakin tinggi agar dapat bersikap proaktif dalam proses

globalisasi.

Ekonomi kokoh yang ingin diwujudkan adalah ekonomi yang memiliki

pertumbuhan tinggi memiliki keterkaitan industri, mendorong transformasi ekonomi dan

mampu memeratakan hasil-hasil pertumbuhannya. Dengan adanya pembinaan KUMK

tersebu di atas diharapkan akan mempu memberikan kontribusi yang berarti bagi

pengembangan KUMK, sehingga semakin memperkokoh ketahanan perekonomian

dalam menmghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas. Strategi pengembangan

KUMK antara lain adalah kemitraan, bantuan keuangan, dan modal ventura. Dari uraian

tadi, maka dapat dijelaskan dari beberapa aspek, antara laian:

a. 

Aspek ProduksiTemuan yang menarik pada aspek produksi usaha gorengan singkong ini adalah

kendala bahan baku yang dihadapinya. Hal ini terjadi kontradiksi antara kenyataan data

BPS tentang singkong dari hasil temuan Masyhuri dkk. Tahun 2010 bahwa produksi

singkong di Jawa Timur semua kabupaten adalah penghasil singkong dengan produksi

Page 4: MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...

http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-

 Masyhuri, Model Pendampingan Usaha Makanan Berbahan Singkong

18

yang cukup melimpah. Namun kenyataan di lokasi pada kelompok sasaran bahan baku

singkong adalah sulit untuk diperoleh, bahkan terkesan „berebut‟ untuk mendapatkannya.

Hal ini mengindikasikan bahwa kabupaten Malang permintaan singkong cukup tinggi,dari responden yang dapat direkam mengatakan kesulitan yang pokok untuk mencari

bahan baku, tersedia singkong tetapi jaraknya cukup jauh. Salah satu distributor

singkong mengakui adanya „perebutan‟ permintaan singkong antar pengusaha gorengan

dengan pengusaha tape singkong.

Pedangan tape singkong temuan di lapang mengatakan tiga hari tidak bekerja

membuat tape karena kesulitan dalam mencari singkong. Juhari beserta istrinya sebagai

pedagang gorengan yang cukup laris juga merasakan hal yang sama, apalagi dia dalam

melakukan produksi gorengan singkong dengan persyaratan singkong harus baru

diambil/dipanen dari ladang, jika sampai menginap (moyo;jawa), maka hasil gorengan

kurang baik dari penampilannya ( performance).

Jadi kontinuitas pengadaan bahan baku adalah masalah yang cukup serius yangdihdapi oleh kelompok sasaran. Kelompok sasaran mengakui bahwa pengaruhnya

kontinuitas pengadaan bahan baku terhadap kemajuan usaha adalah cukup signifikan

pada kelangsungan usaha.

Teknologi produksi yang diaplikasikan adalah masih konvensioanl, tetapi dari

beberapa kelompok sasaran produk yang dihasilkan tidakh tidak terjual. Masih dalam

tlaku, b habis. Beda dengan yang dialami Jumpat p gorengan singkong. Hal yang

menjadikan kenyataan ini terjadi adalah olah produk Juwari adalah dengan proses yang

berbeda dengan kelompok sasaran lainnya.

Atas dasar kenyataan kendala bahan baku singkong yang sulit tersebut dan

sekaligus mengdakan pengembangan produk oleh kelompok sasaran dengan jalan

deversifikasi produk selain gorengan singkong. Devesifikasi merupakan upaya pengembangan usaha lain yang untuk memperthankan „dinasti‟ bisnisanya. 

Produk yang sejenis tidak ada variasi kemasan produk tersebut, padahal pengaruh

adanya variasi kemasan produk yang sejenis terhadap kemajuan dan pengembangan

perusahaan. Apakah sudah ada akses jaringan internet pada kelompok sasaran? - tentu

ini jauh dari pikiran mereka, meski disadari pengaruh adanya akses jaringan internet

terhadap kemajuan dan pengembangan perusahaan adalah cukup kelihatan.

Gambaran produk gorengan yang dianalisis lebih ditekankan pada produk yang

ada atau pengembangannya. Ada dua hal yang menyangkut gambaran dari produk, yang

perlu disajikan yaitu spesifikasi dan keunggulan produk. Spesifikasi produk, antara lain

ukuran karakteristik, mutu, kemasan dan ciri khas dari produk tersebut. Sedangkan

keunggulan produk di pasar dapat dilihat dari harga produk, jenis dan mutu produk,

 jangkauan produk yang perlu dikaji dapat dilihat seperti pada Tabel 1.

Page 5: MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...

http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-

 Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor 1, Oktober 2011

19

Tabel 1.: Indikator Informasi Keunggulan Produk

Indikator Keunggulan

Produk 

Informasi mengenai indikator Keunggulan Produk 

Harga produk relatif lebih

murah

-  Harga produk yang dihasilkan relatif lebih murah

dan dapat bersaing dengan harga impor produk 

sejenis, serta dapat dijangkau oleh daya beli

masyarakat luas;

-  Harga lebih mahal; atau

-  Harga mencerminkan harga pasar

Informasi yang dimaksud bisa mencakup:

-  Jumlah setiap jenis produk/barang yang dipasarkan

dan yang terjual di pasar lokal, nasional dan di pasar

internasional;

-  Total produk yang terjual dan nilai penjualannya.

Jenis/mutu produk relatif 

beragam dan lebih baik 

-  Jenis produk barang/jasa yang dihasilkan dijual

karena diminta masyarakat luas, dan dapat bersaing

dengan produk sejenis karena mutunya relatif lebih

baik;

-  Mutu lebih rendah; atau

-  Mutu sama dengan rata-rata dari barang sejenis.

Jangkauan pasar produk 

relatif lebih luas

-  Barang yang dihasilkan dapat dipasarkan di dalam

negeri, mampu mensubstitusi barang impor maupun

ekspor;

-  Atau ada kecenderungan sulit dipasarkan;

-  Menghadapi kejenuhan pasar, antara lain denganharga jual dan permintaan yang semakin menurun.

Relatif tidak ada saingan

-  Barang yang dihasilkan relatif mampu bersaing

dengan produk sejenis lainnya karena memiliki

keunggulan harga lebih murah,jenis dan mutunya

baik dan stabil, serta jangkauan pasar yang luas.

Sumber; pemahaman sendiri.

b.  Aspek keuangan

Salah satu program yang dijalankan adalah pemberdayaan pada aspek modaldengan stimulan. Kelompok sasaran sebanyak 10 orang yang keseluruhannya adalah

usaha mikro gorengan singkong. Mekanisme pelaksanaan stimulasi dana ini dilakukan

dengan model tanggung renteng, satu orang menjadi penanggungjawab pengembalian

dana.

Stimulasi ini tidak semata-mata „pemberian ikan‟ tetapi sebagai „kailnya‟ sebab

ada tiga tujuan pokok pada stimulan ini, yakni:

a)  Kelompok sasaran semakin bertambah modalnya sehingga bertambah

dagangannya baik secara kualitas maupun kuantitas.

b)  Kelompok sasaran mempunyai tanggungjawab atau kewajiban dilakukannya

yaitu pengembalian dana sesuai dengan kesepakatan bersama.

c)  Kelompok sasaran mempunyai budaya menabung, karena kesepakatanpengembalian dana sekaligus menabung.

Page 6: MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...

http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-

 Masyhuri, Model Pendampingan Usaha Makanan Berbahan Singkong

20

d)  Kelompok sasaran masing-masing mempunyai tanggunjawab pengembalian dana

secara keseluruahan dana yang distimulasikan pada sejumlah anggota kelompok 

sasaran.

Pada aspek modal ini awalnya hingga sekarang adalah merupakan modal

perorangan. Hasil jajak pendapata . Hasil jajak pendapata setelah modal digulirkan

selama satu bulan dievaluasi  –  mereka merasa ada pengaruh yang cukup baik karena

dana stimulan dapat dipakai untuk pembelian bahan baku singkong dengan sistem

„tebasan‟ sehingga dia mempunyai „saving‟ tanaman singking.

Dari kondisi keuangan yang ada - administrasi keuangan tidak dilakukan, hanya

pada benak ingatan saja yang mereka andalka. Progress report keuangan para pengrajin

gorengan singkong perlu menjadi perhatianau tersendiri sebagai rekapitulasi hasil

dagangannya dan sekaligus sebagai jaminan atau dasar untuk pencairan uang pada saat

para lembaga keuangan memberikan suntikan dana usaha.Pada umumnya permodalan usaha gorengan/KUMK masih lemah, hal ini turut

menentukan keberhasilan strategi pembinaan dan pengembangan di bidang permodalan

termasuk bagaimana pemerintah dan masyarakat melaksanakan konsep permodalan

untuk membentuk KUMK yang dimaksud. Arah kebijakan pengembangan yang harus

memfokuskan pada penyediaan modal perlu menentukan strategi sebagai berikut.

a)  Memadukan dan memperkuat tiga aspek bantuan keuangan, bantuan teknis, dan

program penjaminan.

b)  Mengoptimalkan penunjukan bank dan lembaga keungan mikro untuk UMKM.

c)  Mengoptimalkan realisasi business plan perbankan dalam pemberikan KUK.

d)  Bantuan teknis yang efektif, bekerjasama dengan asosiasi, konsultan swasta,

perguruan tinggi, dan lembaga terkait.e)  Meningkatkan lembaga penjaminan kredit yang ada

f)  Memperkuat lembaga keuangan mikro untuk melayani masyarakat miskin

Dengan diperakukannya Undang-Undang Nomor: 23 Tahun 1999 tentang Bank 

Indonesia, kegiatan yang masih dilakukan oleh Bank Indonesia dalam membantu

pengembangan usaha kecil adalah diatur sejak tanggal 4 Januari 2001, Bank Indonesia

telah menyempurnakan ketentuan tentang Kredit Usaha Kecil (KUK) yang melalui

Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor.3/2/PBI/2001 tentang Pemberian Kredit Usaha

Kecil yang pokok-pokoknya meliputi:

a)  Bank dianjurkan menyalurkan dananya melalui pemberian KUK, (ii) bank wajib

mencantumkan rencana pemberian KUK dalam rencana kerja anggaran tahunan

(RKAT),

b)  Bank wajib mengumumkan pencapaian pemberian KUK kepada masyarakat

melalui laporan keuangan publikasi

c)  Plavon KUK disesuaikan menjadi Rp. 500.000,- per nasabah

d)  Bank yang menyalurkan KUK dapat meminta bantuan teknis dari Bank 

Indonesia, dan Pengenaan sanksi dan insentif dalam rangka pencapaian

kewajiban KUK dihapuskan.

Model UMKM yang integrasi pada aspek kebijakan ini dimaksudkan adalah

antara kebijakan berkaitan dengan UMKM itu sendiri dengan kebikan-kebijakan lainnyasaling berkaitan sehingga membentuk suatu sistem yang dapat/mampu mendorong

berkembangnya UMKM satu sisi mikro dan menjadikan pertumbuhan ekonomi menjadi

baik pada sisi makronya. Pertumbuhan ekonomi dimaksudkan adalah UMKM dapat

menambah lapangan pekerjaan dan menambah income masyarakat.

Page 7: MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...

http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-

 Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor 1, Oktober 2011

21

c.  Aspek Sumber Daya Manusia

Ketenagakerjaan yang digunakan terbatas pada anggota keluarga terdiri dari

suami istri, tidak memerlukan tenaga kerja dengan kualifikasi khusus karena memangtidak dibutuhkan oleh mereka. Tingkat pendidikan mereka SD/MI, rata-rata umurnya 45-

54 tahun, dan mereka yang terlibat langsung adalah ibu rumah tangganya sedangkan

suaminya bekerja di sektor  –   suami hannya membatu saja. Lain dari usaha „jemblem‟

(jawa) yang dilakukan seorang laki-laki yang bernama Bapak Tanding yang meruapakan

pekerjaan pokok sejak tahun 1977 hingga sekarang.

Semua pekerjaan yang ia lakukan dikerjakan sendiri, ia dulunya jualan

dagangannya di rumahnya tetapi sekarang pakai rombong di pertigaan jalan - yang ia jual

dideversifikasikan dengan kopi. Jika diajukan pertanyaan kepada mereka; „apakah ada

tenaga khusus tentang pembagian (job) dari masing-masing aktivitas produksi, keuangan,

dan pemasaran?‟ jawabnya tidak ada dan berjalan secara alami (apa adanya). 

d.  Aspek Pemasaran

Usaha gorengan berbahan singkong yang menjadi entry point (titik perhatian)

pada program ini adalah yang dilakukan pak Juwari ndan Tanding sebab dia berdua

menjadi key informan yang cukup komunikatif. Pada aspek pasar ini dua-duanya tidak mengalami kesulitan bahkan para konsumen „inden‟ lebih dulu jika mau dimakan

ditempat, keadaan semacam ini dimanfaatkan oleh dia berdua untuk menkombinasikan

dengan jualan miniman kopi sehingga banyak konsumen yang menunggu pesannya

dalam proses penggorengan konsumen pesan kopi dulu.

Kondisi di atas menjadikan hasil jualan mereka berdua selalu habis banyak dan

konsumen merasa senang dalam hal pelayanan (service) meskipun dijalankan dengan

antri yang relatif panjang. „Apakah permintaan pasar ini berlangsung secara terusmenerus, bagaimana dengan bahan baku yang dijelaskan di muka mengalami masalah

kontinyuitasnya? diakui oleh mereka berjalan terus menerus dan solusi bahan baku

dengan sistem menebas (borongan).

3.2 Deskripsi Skema Pembinaan Dalam Rangka Menyusun Skenario Intervensi

Atas Dasar Pasca Jajak Pendapat

a)  Analisis skema pembinaan dan pendampingan melelui kelembagaan yang ada

dan analisis kendala-kendala yang dihadapinya

Hasil jajak pendapat dengan pendekatan PAR menunjukkan bahwa peluang untuk melakukan kelembagaan nampaknya cukup sulit sebab usaha gorengan singkong

dilakukan secara individu. Meski demikian ada peluang yang dapat dilakukan dengan

membentuk kelompok yang terdiri dari 10 orang pada saat melakukan stimulasi dana

bantuan dengan mekanisme tertentu. 10 orang terbentuk tersebut dilakukan dengan

„tanggung renteng‟ dengan melaksanakan alianasi antar anggota. Satu anggota menjadi

penanggungjawab dari semua anggota kelompok sebab itulah dalam aliansi ini akan

memunculkan suatu pertumbuhan.

Menurut Spekman dkk, menjelaskan dalam bukunya Alliance Competence:

Maximizing the Value of Your Partners bahwa  An Alliance is a close, collaborative

relationship between two, or more, firms with the intent of accomplishing mutually

compatible goals that would be difficult for each to accomplish alone. Mereka jugamenjelaskan bahwa aktivitas aliansi dapat menstimulasi sebuah pertumbuhan antara lain

dengan: (i) memfokuskan perhatian perusahaan pada aktivitas yang menjadi inti bisnis

perusahaan; (ii) meleverage kemampuan  partner  untuk mengembangkan dan

Page 8: MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...

http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-

 Masyhuri, Model Pendampingan Usaha Makanan Berbahan Singkong

22

mengenalkan produk atau jasa baru, memasuki segmen pasar baru, memasuki daerah

pasar baru dan (iii) mempercepat kesempatan-kesempatan revenue dengan mendapatkan

return dari pelanggan, channel, dan produk yang sudah ada melalui penambahankelengkapan skill dan keahlian.

Dengan memanfaatkan aliansi strategis, maka sangat memungkinkan bagi

perusahaan dalam mengembangkan competitive advantage melalui leveraging

kemampuan dan kapabilitas  partner -nya untuk meningkatkan performan dari nilai

perusahaan. Perusahaan tidak lagi berkompetisi sebagai individual companies, tetapi

mereka berkompetisi sebagai sekelompok perusahaan yang bekerjasama dalam

memberikan nilai yang terbaik kepada pelanggannya. Pada kesempatan ini akan

dikembangkan kelembagaan secara resmi dalam bentuk koperasi.

Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam 10 terakhir

menyebutkan, jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus menaik. Akhir

2008, jumlahnya mencapai 51,26 juta unit, terus naik hingga 39,5 persen sejak 1998.Pada 2009 sebagian pelaku usaha kecil menengah yang berbisnis kurang dari 10 tahun

terakhir berhasil melakukan ekspor ke Eropa yang terkenal sangat sulit ditembus oleh

komoditas, negara berkembang.

Pertanyaannya, mengapa para pelaku ekonomi kecil mampu bertahan kendati

dalam beberapa tahun negeri ini dihantam krisis, baik nasional maupun internasional?

Apakah ini menjadi bukti bahwa kelompok usaha kecil memiliki strategi berbeda dalam

menjalankan usahanya, sehingga ketika banyak pelaku usaha besar kolaps tatkala

diterjang badai krisis, UMKM justru selalu tegak berdiri?

Banyak alasan sangat mendasari hal tersebut, sehingga UMKM tetap eksis dan mampu

bertahan dari tahun ke tahun. Memang ada pula kelompok usaha kecil yang juga

kembang kempis saat krisis, namun jumlahnya sangat sedikit.Ada beberapa alasan; (i) MKM biasanya lebih elastis, fleksibel, dan adaptif,

sehingga modal demikian menjadi awal dalam menggarap usahanya. Atas keadaan

seperti itu, pelaku usaha kecil pun mencari garapan yang berbeda dengan modal

kreativitas dan inovasi sendiri. Ia tidak bergantung pada pola usaha yang dilakukan

pengusaha-pengusaha besar. Apa yang dimilikinya kemudian dite-lateni sedemikian

rupa; (ii) kedua, pelaku usaha kecil dan menengah biasanya juga memiliki motivasi

sangat tinggi untuk mengembangkan usahanya. Dengan modal seadanya, mereka

bersemangat dan antusias agar usaha yang ditekuninya bisa berkembang dan membawa

hasil yang memuaskan; (iii) ketiga, satu hal yang sangat menonjol dalam mekanisme

kerja UMKM adalah kecenderungan menangani sendiri semua proses pengerjaan darihulu ke hilir. Dari produksi hingga pemasaran digelar oleh satu orang, sehingga di sinilah

sebuah kekuatan luar biasa yang sangat mendorong pelaku usaha kecil dan menengah

terus bangkit dalam segala musim.

Apabila encermati tiga poin tersebut, wajarlah jika UMKM mampu menghidupi

dirinya. Namun, persoalannya kemudian adalah banyak kendala yang juga dihadapi

UMKM agar bisa terus melanjutkan usahanya secara lebih baik, matang, dan profesional.

Setidaknya, apa yang di-kerjakan kemudian mampu menampung banyak tenaga kerja

baru. Diakui atau tidak, sangat sulitnya UMKM melakukan pinjaman dana ke bank 

merupakan sebuah rahasia umum. Bank sering kali mematok bunga sebesar 15 persen

sehingga ini menyulitkan UMKM mampu menjalankan usahanya secara lebih sempurna.

Lebih ironis lagi, akses kebank pun kadang-kadang dipersulit dengan pelbagai alasan. Inimerupakan sebuah ironisitas. Temyata, hal tersebut menjadi kendala sangat fatal yang

menyusahkan UMKM bisa mengembangkan sayap usahanya ke berbagai lini. Apa yang

mereka kerjakan kemudian adalah mencari celah pinjaman dana yang kadang-kadang

Page 9: MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...

http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-

 Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor 1, Oktober 2011

23

kesulitan dijumpai. Namun, terlepas dari itusemua, kerja keras UMKM merupakan

sebuah prestasi luar biasa. Ia bisa menjadi kelompok usaha yang tahan banting dan tidak 

terpengaruh oleh situasi dan kondisi yang mematikan, kelompok UMKM selalu hadirdemi ikut memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.

Pengalaman menunjukkan bahwa UMKM menjadi penyelamat kehidupan bangsa

tatkala negeri ini dililit krisis ekonomi. Kita semua merasakan bahwa krisis ekonomi

kemudian menyebabkan rakyat jatuh miskin karena harus kehilangan pekerjaan akibat

di-PHK oleh perusahaan-perusahaan besar. Kontribusi Tak Terhitung Diakui atau tidak,

kemiskinan dan pengangguran menjadi persoalan mendasar yang rumit untuk 

dipecahkan, dan itu menyebabkan sendi perekonomian bangsa menjadi macet. Namun, di

sisi lain, pemerintah belum mampu memberikan solusi terbaik guna memecahkan

permasalahan tersebut. Dalam kondisi demikian, ternyata UMKM telah mengambil

peran aktif dan partisipatif, dalam membeberkan solusi-solusi hebatnya. Mereka yang

miskin dan penganggur kemudian diserap sebagai tenaga kerja. Ini merupakan sebuah jalan terbaik bagaimana mengurangi padatnya kemiskinan dan pengangguran. Apa yang

dikerjakan UMKM tersebut merupakan wujud membantu meringankan beban tanggung

 jawab pemerin-tah dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran yang terus-

menerus membanjir dari tahun ke tahun di negeri ini.

Kini menjadi sebuah keharusan untuk menghidupkan UMKM. Banyak hal

terbaru yang harus dilakukan agar perekonomian nasional terus membaik. Setidaknya,

apa yang dikerjakan UMKM telah mampu menekan pengangguran dan kemiskinan yang

terus-menerus melanda rakyat Indonesia. UMKM lahir dari, oleh, dan untuk rakyat. Ia

menjadi sandaran ekonomi jutaan rakyat Indonesia.

UMKM mencoba menghadirkan dirinya sebagai lokomotif perubahan ekonomi

rakyat menengah ke bawah, agar rakyat tidak selalu hidup di bawah garis kemiskinan.Dalam konteks demikian, pemerintah harus mampu memberdayakan UMKM "sebagai

mitra kerja. Dengan demikian, UMKM bisa lebih optimal mampu menyumbangkan

kontribusinya bagi bangsa dan negara. Tugas pemerintah ke depan adalah membantu

mempermudah pinjaman dana ke UMKM; membantu memberikan pendampingan,

konsultasi manajerial dan finansial sekaligus informasi pemasaran kepada para pelaku

UMKM. Dengan demikian, mereka makin profesional dalam mengelola usahanya.

Pemerintah harus mampu menciptakan suasana yang kondusif bagi pelaku UMKM.

b). Memperoleh skema pembinaan prioritas dalam rangka menyusun

skenario intervensi

Atas dasar hasil perolehan jajak pendapat tentang pola kelembagaan dan peluang

pembinaan, maka skenario yang dapat dibangunan entry point-nya pada intervensi

keuangan. Dari produksi mereka sulit untk menerima inovasi produk, penambahan

tenaga kerja (SDM) dan inovasi pasar.

3.3 Deskripsi Hasil Evaluasi

Hasil evaluasi yang dilaksanakan telah program yang dilakukan tetap pada

empat aspek produksi adalah diantaranya adalah manajemen produksi, SDM, keuangan

dan pasar. Rekapitulasi hasilnya dapat dilihat diskripsinya sebagaimana pada Tabel 2.

Page 10: MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...

http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-k

 Masyhuri, Model Pendampingan Usaha Makanan Berbahan Singkong

24

Tabel 2.: Deskripsi Hasil Evaluasi Pasca Program

Manajemen Sebelum dilakukan program Setelah dilakukan Program

Produksi Sesuai dengan pengalaman

alaminya

Inovasi produk tetap seperti semula,tetapi deversifikasi produk semakin

naik dan produktivitas semakin

meningkat

SDM Jumlah tenaga kerja terdiri dari

suami-istrsuami-istri

Tetap seperti semula tetapi mula tetapi

waktu kerja semakin bertambah

artinya mendukung tingkat

produktivitas

Keuangan Sering tersendat Lancar dan menambah jumlah

produk yang dijual

Terjerat pada rentenir Keluar dari hutang rentenir

Tidak pernah menabung Mempunyai tabungan denganmengangsur cicilan hutang

Pasar Dipinggir jalan

memanfaatkan pertigaan

 jalan/tanah kosong

Tidak ada pesanana

Tetap dengan memanfaatkan

pertigaan jalan utama

Terdapat pesanan karenabanyaknya pilihan

4.  Kesimpulan

Hasil penelitian tahun II dengan pendekatan kualitatif pada empat aspek yaitu

manajemen produksi, SDM, keuangan dan pasar. Selengkapnya dapat dipaparkansebagai berikut:

a)  Kendala pokok yang dihadapi oleh produsen makanan berupa „ gorengan‟  dalam

menciptakan alternatif pangan non beras adalah sulintnya mencari bahan baku.

b)  Skema pembinaan prioritas dalam rangka menyusun skenario intervensi atas

dasar pasca jajak pendapat masih membuthkan waktu untuk melakukan adopsi.

c)  Melaksanakan evaluasi dan minimisasi kendala yang dihadapi produsen dengan

aksi „intervensi‟ dengan sentuhan teknologi, stimulus manajemen produksi. Hasil

evaluasi (i) pada aspek produksi, inovasi produk tetap seperti semula, tetapi

deversifikasi produk semakin naik dan produktivitas semakin meningkat; (ii)

pada aspek SDM, tetap seperti semula tetapi mula tetapi waktu kerja semakin

bertambah artinya mendukung tingkat produktivitas; (iii) aspek keuangan yaitulancar dan menambah jumlah produk yang dijual, keluar dari hutang rentenit dan

mempunyai tabungan; (iv) pada aspek pasar tetap dengan memanfaatkan

pertigaan jalan utama dan terdapat pesanan karena banyaknya pilihan

Berdasarkan hasil penelitian Tahun II yaitu problematik utama di Kabupaten

Malang adalah sulitnya mencari bahan baku ketela pohon dan enggannya mengadopsi

inovasi. Alternatif dalam mengatasi problematik tersebut adalah optimalisasi distribusi

secara optimal pada level Kabupaten Malang karena terjadi ketidak seimbangan (un-

balance). Sedangkan pada aspek sulitnya adopsi inovasi memang perlu waktu yang

cukup lama karena ini menyangkut sikap/kebiasan dan/atau karakteristik. Atas dasar hal

di atas, maka peluang untuk penelitian lanjutan (the sustainable of research) adalah

Page 11: MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...

http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-k

 Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor 1, Oktober 2011

25

a)  Penanaman sikap pada pangan sejak dini, sebab namananya makan bukan pada

nasi tetapi pada bahan makan yang mengandung karbohidrat-pun adalah

substansinya adalah sama dengan makan, hanya kendala psikologis saja. Inimembutuhkan waktu dan akan dilakukan penelitian pada Tahun III pada

penelitian ini,

b)  Penelitian dengan analisis distribusi yang optimal secara mendetail di Kabupaten

antar Kecamatan agar masalah yang dihadapi para usaha gorengan dapat tertasi,

c)  Dengan semakin berkurangnya lahan sawah produktif untuk perumahan, maka

produksi pertanian semakin berkurang termasuk singkong juga. Oleh karena itu

perlu ada konversi lahan dan/atau pemanfaatan lahan kosong (pekarangan) untuk 

tanaman singkong.

Daftar Referensi Terpilih 

Aull-Hyde, et.al., (1994).  A Strategic Planning Model For Agricultural Production.

Mid-Atlantic Journal of Bussiness (JBZ) ISSN: 0732-9334 Vol.:30 Iss: 1

Date: Mar 1994 p:81-96.

Biro Pusat Statistik, (2010). Kabupaten Malang Dalam Angka. Malang.

Dantzig,G.B.,(1963).  Linier Programming and Extensions. New Jersey: Princeton

University Press, Pricenton.

Deming,W.E., (1960). Sample Design in Business Research. New York: John Wiley and,

Inc.

Dwi, H.A., dan Yus Endra, R., (2004). Riset Operational Konsep-Konsep Dasar . Jakarta:

PT RINEKA CIPTA.

Hamzen, A.M., (2003). Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi, Serta Keterkaitannya

dengan Efektivitas Sistem Transportasi. Surabaya: Disertasi S3 Program Ilmu

Ekonomi. PPS Unair.

Ignizio,J.P., (1987). Goal Programming and Wxtensions. Lexington, Ames: D.c.

Health and Company.

Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi, (1997).  Mimbar Sosek . Journal of Agricultural

and Resource Social-Economics. Volume 10, Number 3, August, 1997. ISSN

: 0215-8434.

Masyhuri, (1996). Pola Alokasi Tenaga Kerja Keluarga Dalam Menunjang

Perekonomian Rumah Tangga pada Daerah Pengembangan Kawasan Industri. DIKTI. No.116/P2lPT/DPPM/LITMUD/1996.

Page 12: MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.

5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...

http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-k

 Masyhuri, Model Pendampingan Usaha Makanan Berbahan Singkong

26

-------, (1998). Studi Kelayakan Mendirikan Cold Storage (CS) dan  Milk Treatmen (MT)

 pada Beberapa Koperasi Unit Desa (KUD) Produsen Susu Sapi Perah di Kab.

 Malang. DIKTI. No.130/P2lPT/DPPM/98 LITMUD/V/1998.

-------, (1998). Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan pada Industrialisasi Pedesaan

sebagai Upaya Menanggulangi Kemiskinan dalam Rangka Menghadapi Era

Globalisasi. PHB, DIKTI. No.75/P2lPT/PHB/VII-1/V/1999. (tahun I).

-------, (1999). Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan pada Industrialisasi

Pedesaan sebagai Upaya Menanggulangi Kemiskinan dalam Rangka

 Menghadapi Era Globalisasi. Penelitian Hibah Bersaing, DIKTI.

No.044/P2lPT/HB/VII-2/1999. (tahun I dan II).

-------,(2000). Usaha Pembentukan "koperasi Tani" pada Masyarakat Pedesaan Guna

 Menuju Masyarakat Mandiri sebagai Sarana untuk Pemberdayaan Usahatani

PALAGUNG (padi-palawija-jagung). Penelitian Dosen Muda, DIKTI.

No.089/P2lPT/DM/VI/2000.

-------, (2002). Analisis Perencanaan Sumberdaya Pertanian Yang Optimal. Disertasi S-

3. Surabaya: Program Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan PPS UNAIR

Surabaya.

-------,(2010). Optimalisasi Distribusi Singkong yang Berimbang Di Jawa Timur .Penelitian Hibah Bersaing 2010.DP2M Ditjen Dikti Depdiknas. No.Kontrak 

110/SP/2H/PP/ DP2M/III/2010, Akses pada Jurnal Ekonomi dan Binsis.

Volume 6 nomor 3 tahun 2010. ISSN.: 1829-524X (Tahun I).

Mendenhall,W.,Ott,L.,Scheaffer,L.R.,(1971).  Elementary Survey Sampling.

University of Florida. California : Duxbury Press A Division of Wad Sworth

Publishing Company, Inc. Belmon.

Nasendi,B.D., & A. Amwar, (1985). Program Linier dan Variasinya. Jakarta: PT.

Gramedia.

Pangestu, S., Marwan, A., T.Hani H., (2000).  Dasar-Dasar Operations Research. 

Yogyakarta: BPFE.

P.Siagian, (1987). Penelitian Operasional. Jakarta: UI-PRESS.

Prabowo, D., (977).  Irrigation Influence and Agricultural Product Possibility DAS 

 Bengawan Solo in Indonesia: A Linier Programming Analysis. Disertation for

the Degree of PhD, Washington State University.

Tjutju, T.D., dan Ahmad Dimyati, (2004). Opearations Research. Bandung: Sinar Baru

Alegensindo.