MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.
-
Upload
edwin-octavian-mahendra -
Category
Documents
-
view
116 -
download
0
Transcript of MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.
5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...
http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-
Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor 1, Oktober 2011
15
MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN
SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN.
(FACILITATING MODEL FOR BUSINESS OF FOOD MADE FROM CASSAVA
TO SUPPORT FOOD SECURITY|
Masyhuri M.
Jurusan Sosil Ekonomi Fakultas Pertanian Unisma Malang
Abstract
This research aims to (1) detect constraints faced by food producers, inthis case producers of cassava “gorengan”, to create alternatives for non-rice food;
(ii) find priority of development scheme in order to formulate intervention scenario
based on post polling; and (iii) implement the evaluation and minimize constraints
faced by the producers by intervention activities using technology, production
management stimuli. The research location is in Karangploso Sub-District, Malang.
This research is using action research with participatory rapid appraisal approach
in many steps. Research results show that (i) the main constraint faced by producers
of “gorengan” to create alternatives for non-rice food is the difficulty to find raw
material, which is cassava; (ii)time is needed for adoption of priority development
scheme in formulating intervention scenario based on post polling; and (iii) time is
needed for adoption of evaluation and minimization of constraints faced by
producers with intervention using technology, production management stimuli.
Based on the results above, it was suggested that the alternative to overcome
problems faced by producers with the difficulty in finding source for raw material,
which is cassava, and the reluctance in adopting innovation, is by optimization of
distribution. This suggestion offered since Malang Regency experiencing imbalance
production among sub-districts. Related to the problem of innovation adoption, time
is needed since adoption is concerning with attitude/habit and/or characteristics.
Therefore, sustainable research is needed with facilitating and development
approaches. These approaches are aims to instill an understanding that rice is not
the only staple food, other products such as cassava also contains carbohydrate.
Kata Kunci:
1. Pendahuluan
Berawal dari hasil penelitan Masyhuri (2010) tentang ”optmalisasi distribusi
singkong yang berimbang (balance) dalam rangka mendukung ketahana pangan”,
dimana hasil penelitian ini dilanjutkan dengan satu pertanyaan „apa yang harus
dilakukan‟ agar keseimbangan tersebut dapat direspon oleh masyarakat pada daerah
sasaran (tujuan)? - jawabannya yaitu menciptakan deversifikasi produk agar konsumsi
singkong dapat dinaikkan dari 8 % menjadi 16 %, 24 % dan seterusnya. Jika ini dicapai,
maka dapat mendukung pada ketahanan pangan, minimal ketergantungan terhadap beras
5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...
http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-
Masyhuri, Model Pendampingan Usaha Makanan Berbahan Singkong
16
dapat „dihambat‟ lajunya. Untuk itulah upaya devesifikasi produk dapat diujudkan pada
peneliitan berikutnya sebagai penelitian tindak lanjut (action research) dalam penelitian
ini. Pemberdayaan singkong ini dilakukan pda kelompok sasaran produsen makanan siapsaji dalam bentuk „gorengan‟ singkong dan/atau bentuk lain yang bahan bakunya dari
singkong.
Tujuan penelitan ini adalah (i) mendeteksi banyak kendala yang dihadapi oleh
produsen makanan berupa „ gorengan‟ dalam menciptakan alternatif pangan non beras;
(ii). menemukan skema pembinaan prioritas dalam rangka menyusun skenario intervensi
atas dasar pasca jajak pendapat; (iii) melaksanakan evaluasi dan minimisasi kendala yang
dihadapi produsen dengan aksi „intervensi‟ dengan sentuhan teknologi, stimulus
manajemen produksi.
2. Metode Penelitian Action Research dilakukan dengan pendekatan participatory rapid appraisal
dengan banyak tahap, yaitu ( i) analisis skema pembinaan dan pendampingan melelui
kelembagaan yang ada dan analisis kendala-kendala yang dihadapinya; (ii) akses skema
pembinaan prioritas dalam rangka menyusun skenario intervensi dan (iii) aspek evaluasi;
produk, SDM, finansial, dan manajemen.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
3.1 Deskripsi Kendala Yang Ada Pada Kelompok Sasaran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa deskripsi kendala yang dihadapi oleh
produsen makanan berupa „ gorengan‟ dapat dijelaskan dari manajemennya tidak adanyastruktur organisasi pada usaha makanan „gorengan singkong‟ adalah suatu hal yang
wajar, karena dalam pengelolaan usaha usaha ini dilakukan secara apa adanya (berjalan
secara alami), meskipun mereka sadar bahwa stuktur organisasi mempunyai pengaruh
pada kemajuan usaha. Menurut Suratman (2003;8-9) mengatakan bahwa keorganisasian
merupakan „wadah‟ formal yang digunakan sebagai alat oleh manajemen dalam rangka
untuk menyamakan tujuan individu agar tujuan berasama dapat tercapai. Dalam setiap
organisasi perlu adanya kapabilitas dan kompetensi dari mereka (SDM) yang ada di
dalamnya. Mengingat, setiap keputusan apapun tergantung dari manusianya.
Kelemahan keorganisasian pada umumnya berupa tidak jelasnya stuktur
organisasi, pembagian tuga dan wewenang yang tidak jelas, status karyawan sistem
penggajian dan kepegawaian yang amburadul. Disamping itu kepemimpinan seorang diri
(one man show) juga merupakan kelemahan yang dapat menghancurkan usaha.
Sementara itu tidak jarang pula semua urusan, terutama koperasi, ditangani langsung
oleh pengurus yang juga anggota koperasi, walaupun tidak memiliki kapabilitas dan
kompetensi.
Disamping kenyataan di atas, pada aspek merk yang terdaftar atau resmi pada
perusahaan juga tidak dikenal oleh mereka. Pelaku usaha kecil sadar bahwa merk adalah
bagian usaha yang tidak bisa dipisahkan, tetapi hal ini tidak dilakukan karena perlu
adanya „cost‟ untuk merk – pergerakan usahanya dijalankan tidak mengandalkan merk
saja tetapi mengandalkan lokasi usaha yang ia pilih dengan legaliasi masih kosong,
dalam arti mereka memanfaatkan lokasi-lokasi strategis di pinggir jalan. Dengan inilah,maka mereka merasa dikenal oleh para pelanggannya yang selalui setia dan sama-sama
tahu bahwa dipinggir jalan adalah tindakan yang kurang baik dari aspek apapun.
5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...
http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-
Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor 1, Oktober 2011
17
Kendala usaha yang dihadapi adalah tidak terpikirkannya untuk melakukan
pengembangan usaha. Produk yang dilakukan adalah berdasarkan pesanan, jika ada
pertanyaan yang diajukan pada mereka “apakah sudah ada pelatihan/usahapengembangan pada usaha anda? Jika ada atau belum ada, bagaimana menurut saudara
pengaruh pelatihan terhadap kemajuan dan pengembangan usaha perusahaan?- mereka
jawab dengan spontan – tidak ada, yang dilakukannya adalah bersarakan pengalaman-
pengalaman sebelumnya.
Kendala usaha gorengan singkong ini temuan yang direkam adalah hubungan
antar pengusaha juga salah satunya kendala yang ada pada usaha gorengan ini, hubungan
antar para pekerja juga tidak adala karena usaha ini dikelol tanpa penggunkan tenaga
kerja tetapi pengelolaannya dilakukan oleh pihak suami istri. Harapan yang mereka
nantikan adalah perhatian pihak yang peduli pada usaha kecil ini agar dalam usahanya
dapat dikembangkan dengan strategi yang inovatif adoptif dan sederhana sesuai dengan
kenyataan yang mereka alami.Pada pola perhatian ini menurut Suryana (2001) mengemukakan bahwa teori
dynamic dan teori resource-based strategy sangat sesuai bila diterapkan pada
pengembangan KUMK nasional. Resourced-based strategy adalah strategi perusahaan
yang memanfaatkan sumber daya internal yang superior untuk menciptakan kemampuan
inti dalam menciptakan nilai tambah untuk mencapai keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif.
Akibatnya perusahaan kecil tidak lagih tergantung pada strategi kekuatan pasar
melalui monopoli dan fasilitas pemerintah. Dalam startegi ini KUMK mengarah pada
skill khusus secara internal yang bisa menciptakan produk inti yang unggul untuk
memperbesar pangsa manufaktur. Strategi tersebut lebih mudah dan ampuh dalam
mengembangkan KUMK, karena KUMK bisa memanfaatan sumebr daya lokalnya(Wijaya, 1993). Sumber daya perusahaan yang bisa dikembangkan menurut Pandian dkk
(1992) adalah tanah, teknologi, tenaga kerja (kemampuan dan pengetahuannya), modal
adalah warisan bakat keahlian yang turun temurun.
Dalam rangka memperkuat perekonomian nasional di masa mendatang KUMK
harus dapat melakukan antisipasi secara tepat terhadap globalisasi ekonomi, karena
dalam kondisi tersebut ekonomi Indonesia akan semakin terintegrasi kedalam sistem
ekonomi global yang ditandai oleh kemauan kuat untuk mengurangi berbagai bentuk
proteksi serta mendorong proses deregulasi dan debirokratisasi menuju sistem ekonomi
yang terbuka dan lebih berorientasi pada mekanisme pasar. Untuk itu tuntutan terhadap
efisiensi dan produktivitas semakin tinggi agar dapat bersikap proaktif dalam proses
globalisasi.
Ekonomi kokoh yang ingin diwujudkan adalah ekonomi yang memiliki
pertumbuhan tinggi memiliki keterkaitan industri, mendorong transformasi ekonomi dan
mampu memeratakan hasil-hasil pertumbuhannya. Dengan adanya pembinaan KUMK
tersebu di atas diharapkan akan mempu memberikan kontribusi yang berarti bagi
pengembangan KUMK, sehingga semakin memperkokoh ketahanan perekonomian
dalam menmghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas. Strategi pengembangan
KUMK antara lain adalah kemitraan, bantuan keuangan, dan modal ventura. Dari uraian
tadi, maka dapat dijelaskan dari beberapa aspek, antara laian:
a.
Aspek ProduksiTemuan yang menarik pada aspek produksi usaha gorengan singkong ini adalah
kendala bahan baku yang dihadapinya. Hal ini terjadi kontradiksi antara kenyataan data
BPS tentang singkong dari hasil temuan Masyhuri dkk. Tahun 2010 bahwa produksi
singkong di Jawa Timur semua kabupaten adalah penghasil singkong dengan produksi
5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...
http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-
Masyhuri, Model Pendampingan Usaha Makanan Berbahan Singkong
18
yang cukup melimpah. Namun kenyataan di lokasi pada kelompok sasaran bahan baku
singkong adalah sulit untuk diperoleh, bahkan terkesan „berebut‟ untuk mendapatkannya.
Hal ini mengindikasikan bahwa kabupaten Malang permintaan singkong cukup tinggi,dari responden yang dapat direkam mengatakan kesulitan yang pokok untuk mencari
bahan baku, tersedia singkong tetapi jaraknya cukup jauh. Salah satu distributor
singkong mengakui adanya „perebutan‟ permintaan singkong antar pengusaha gorengan
dengan pengusaha tape singkong.
Pedangan tape singkong temuan di lapang mengatakan tiga hari tidak bekerja
membuat tape karena kesulitan dalam mencari singkong. Juhari beserta istrinya sebagai
pedagang gorengan yang cukup laris juga merasakan hal yang sama, apalagi dia dalam
melakukan produksi gorengan singkong dengan persyaratan singkong harus baru
diambil/dipanen dari ladang, jika sampai menginap (moyo;jawa), maka hasil gorengan
kurang baik dari penampilannya ( performance).
Jadi kontinuitas pengadaan bahan baku adalah masalah yang cukup serius yangdihdapi oleh kelompok sasaran. Kelompok sasaran mengakui bahwa pengaruhnya
kontinuitas pengadaan bahan baku terhadap kemajuan usaha adalah cukup signifikan
pada kelangsungan usaha.
Teknologi produksi yang diaplikasikan adalah masih konvensioanl, tetapi dari
beberapa kelompok sasaran produk yang dihasilkan tidakh tidak terjual. Masih dalam
tlaku, b habis. Beda dengan yang dialami Jumpat p gorengan singkong. Hal yang
menjadikan kenyataan ini terjadi adalah olah produk Juwari adalah dengan proses yang
berbeda dengan kelompok sasaran lainnya.
Atas dasar kenyataan kendala bahan baku singkong yang sulit tersebut dan
sekaligus mengdakan pengembangan produk oleh kelompok sasaran dengan jalan
deversifikasi produk selain gorengan singkong. Devesifikasi merupakan upaya pengembangan usaha lain yang untuk memperthankan „dinasti‟ bisnisanya.
Produk yang sejenis tidak ada variasi kemasan produk tersebut, padahal pengaruh
adanya variasi kemasan produk yang sejenis terhadap kemajuan dan pengembangan
perusahaan. Apakah sudah ada akses jaringan internet pada kelompok sasaran? - tentu
ini jauh dari pikiran mereka, meski disadari pengaruh adanya akses jaringan internet
terhadap kemajuan dan pengembangan perusahaan adalah cukup kelihatan.
Gambaran produk gorengan yang dianalisis lebih ditekankan pada produk yang
ada atau pengembangannya. Ada dua hal yang menyangkut gambaran dari produk, yang
perlu disajikan yaitu spesifikasi dan keunggulan produk. Spesifikasi produk, antara lain
ukuran karakteristik, mutu, kemasan dan ciri khas dari produk tersebut. Sedangkan
keunggulan produk di pasar dapat dilihat dari harga produk, jenis dan mutu produk,
jangkauan produk yang perlu dikaji dapat dilihat seperti pada Tabel 1.
5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...
http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-
Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor 1, Oktober 2011
19
Tabel 1.: Indikator Informasi Keunggulan Produk
Indikator Keunggulan
Produk
Informasi mengenai indikator Keunggulan Produk
Harga produk relatif lebih
murah
- Harga produk yang dihasilkan relatif lebih murah
dan dapat bersaing dengan harga impor produk
sejenis, serta dapat dijangkau oleh daya beli
masyarakat luas;
- Harga lebih mahal; atau
- Harga mencerminkan harga pasar
Informasi yang dimaksud bisa mencakup:
- Jumlah setiap jenis produk/barang yang dipasarkan
dan yang terjual di pasar lokal, nasional dan di pasar
internasional;
- Total produk yang terjual dan nilai penjualannya.
Jenis/mutu produk relatif
beragam dan lebih baik
- Jenis produk barang/jasa yang dihasilkan dijual
karena diminta masyarakat luas, dan dapat bersaing
dengan produk sejenis karena mutunya relatif lebih
baik;
- Mutu lebih rendah; atau
- Mutu sama dengan rata-rata dari barang sejenis.
Jangkauan pasar produk
relatif lebih luas
- Barang yang dihasilkan dapat dipasarkan di dalam
negeri, mampu mensubstitusi barang impor maupun
ekspor;
- Atau ada kecenderungan sulit dipasarkan;
- Menghadapi kejenuhan pasar, antara lain denganharga jual dan permintaan yang semakin menurun.
Relatif tidak ada saingan
- Barang yang dihasilkan relatif mampu bersaing
dengan produk sejenis lainnya karena memiliki
keunggulan harga lebih murah,jenis dan mutunya
baik dan stabil, serta jangkauan pasar yang luas.
Sumber; pemahaman sendiri.
b. Aspek keuangan
Salah satu program yang dijalankan adalah pemberdayaan pada aspek modaldengan stimulan. Kelompok sasaran sebanyak 10 orang yang keseluruhannya adalah
usaha mikro gorengan singkong. Mekanisme pelaksanaan stimulasi dana ini dilakukan
dengan model tanggung renteng, satu orang menjadi penanggungjawab pengembalian
dana.
Stimulasi ini tidak semata-mata „pemberian ikan‟ tetapi sebagai „kailnya‟ sebab
ada tiga tujuan pokok pada stimulan ini, yakni:
a) Kelompok sasaran semakin bertambah modalnya sehingga bertambah
dagangannya baik secara kualitas maupun kuantitas.
b) Kelompok sasaran mempunyai tanggungjawab atau kewajiban dilakukannya
yaitu pengembalian dana sesuai dengan kesepakatan bersama.
c) Kelompok sasaran mempunyai budaya menabung, karena kesepakatanpengembalian dana sekaligus menabung.
5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...
http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-
Masyhuri, Model Pendampingan Usaha Makanan Berbahan Singkong
20
d) Kelompok sasaran masing-masing mempunyai tanggunjawab pengembalian dana
secara keseluruahan dana yang distimulasikan pada sejumlah anggota kelompok
sasaran.
Pada aspek modal ini awalnya hingga sekarang adalah merupakan modal
perorangan. Hasil jajak pendapata . Hasil jajak pendapata setelah modal digulirkan
selama satu bulan dievaluasi – mereka merasa ada pengaruh yang cukup baik karena
dana stimulan dapat dipakai untuk pembelian bahan baku singkong dengan sistem
„tebasan‟ sehingga dia mempunyai „saving‟ tanaman singking.
Dari kondisi keuangan yang ada - administrasi keuangan tidak dilakukan, hanya
pada benak ingatan saja yang mereka andalka. Progress report keuangan para pengrajin
gorengan singkong perlu menjadi perhatianau tersendiri sebagai rekapitulasi hasil
dagangannya dan sekaligus sebagai jaminan atau dasar untuk pencairan uang pada saat
para lembaga keuangan memberikan suntikan dana usaha.Pada umumnya permodalan usaha gorengan/KUMK masih lemah, hal ini turut
menentukan keberhasilan strategi pembinaan dan pengembangan di bidang permodalan
termasuk bagaimana pemerintah dan masyarakat melaksanakan konsep permodalan
untuk membentuk KUMK yang dimaksud. Arah kebijakan pengembangan yang harus
memfokuskan pada penyediaan modal perlu menentukan strategi sebagai berikut.
a) Memadukan dan memperkuat tiga aspek bantuan keuangan, bantuan teknis, dan
program penjaminan.
b) Mengoptimalkan penunjukan bank dan lembaga keungan mikro untuk UMKM.
c) Mengoptimalkan realisasi business plan perbankan dalam pemberikan KUK.
d) Bantuan teknis yang efektif, bekerjasama dengan asosiasi, konsultan swasta,
perguruan tinggi, dan lembaga terkait.e) Meningkatkan lembaga penjaminan kredit yang ada
f) Memperkuat lembaga keuangan mikro untuk melayani masyarakat miskin
Dengan diperakukannya Undang-Undang Nomor: 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia, kegiatan yang masih dilakukan oleh Bank Indonesia dalam membantu
pengembangan usaha kecil adalah diatur sejak tanggal 4 Januari 2001, Bank Indonesia
telah menyempurnakan ketentuan tentang Kredit Usaha Kecil (KUK) yang melalui
Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor.3/2/PBI/2001 tentang Pemberian Kredit Usaha
Kecil yang pokok-pokoknya meliputi:
a) Bank dianjurkan menyalurkan dananya melalui pemberian KUK, (ii) bank wajib
mencantumkan rencana pemberian KUK dalam rencana kerja anggaran tahunan
(RKAT),
b) Bank wajib mengumumkan pencapaian pemberian KUK kepada masyarakat
melalui laporan keuangan publikasi
c) Plavon KUK disesuaikan menjadi Rp. 500.000,- per nasabah
d) Bank yang menyalurkan KUK dapat meminta bantuan teknis dari Bank
Indonesia, dan Pengenaan sanksi dan insentif dalam rangka pencapaian
kewajiban KUK dihapuskan.
Model UMKM yang integrasi pada aspek kebijakan ini dimaksudkan adalah
antara kebijakan berkaitan dengan UMKM itu sendiri dengan kebikan-kebijakan lainnyasaling berkaitan sehingga membentuk suatu sistem yang dapat/mampu mendorong
berkembangnya UMKM satu sisi mikro dan menjadikan pertumbuhan ekonomi menjadi
baik pada sisi makronya. Pertumbuhan ekonomi dimaksudkan adalah UMKM dapat
menambah lapangan pekerjaan dan menambah income masyarakat.
5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...
http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-
Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor 1, Oktober 2011
21
c. Aspek Sumber Daya Manusia
Ketenagakerjaan yang digunakan terbatas pada anggota keluarga terdiri dari
suami istri, tidak memerlukan tenaga kerja dengan kualifikasi khusus karena memangtidak dibutuhkan oleh mereka. Tingkat pendidikan mereka SD/MI, rata-rata umurnya 45-
54 tahun, dan mereka yang terlibat langsung adalah ibu rumah tangganya sedangkan
suaminya bekerja di sektor – suami hannya membatu saja. Lain dari usaha „jemblem‟
(jawa) yang dilakukan seorang laki-laki yang bernama Bapak Tanding yang meruapakan
pekerjaan pokok sejak tahun 1977 hingga sekarang.
Semua pekerjaan yang ia lakukan dikerjakan sendiri, ia dulunya jualan
dagangannya di rumahnya tetapi sekarang pakai rombong di pertigaan jalan - yang ia jual
dideversifikasikan dengan kopi. Jika diajukan pertanyaan kepada mereka; „apakah ada
tenaga khusus tentang pembagian (job) dari masing-masing aktivitas produksi, keuangan,
dan pemasaran?‟ jawabnya tidak ada dan berjalan secara alami (apa adanya).
d. Aspek Pemasaran
Usaha gorengan berbahan singkong yang menjadi entry point (titik perhatian)
pada program ini adalah yang dilakukan pak Juwari ndan Tanding sebab dia berdua
menjadi key informan yang cukup komunikatif. Pada aspek pasar ini dua-duanya tidak mengalami kesulitan bahkan para konsumen „inden‟ lebih dulu jika mau dimakan
ditempat, keadaan semacam ini dimanfaatkan oleh dia berdua untuk menkombinasikan
dengan jualan miniman kopi sehingga banyak konsumen yang menunggu pesannya
dalam proses penggorengan konsumen pesan kopi dulu.
Kondisi di atas menjadikan hasil jualan mereka berdua selalu habis banyak dan
konsumen merasa senang dalam hal pelayanan (service) meskipun dijalankan dengan
antri yang relatif panjang. „Apakah permintaan pasar ini berlangsung secara terusmenerus, bagaimana dengan bahan baku yang dijelaskan di muka mengalami masalah
kontinyuitasnya? diakui oleh mereka berjalan terus menerus dan solusi bahan baku
dengan sistem menebas (borongan).
3.2 Deskripsi Skema Pembinaan Dalam Rangka Menyusun Skenario Intervensi
Atas Dasar Pasca Jajak Pendapat
a) Analisis skema pembinaan dan pendampingan melelui kelembagaan yang ada
dan analisis kendala-kendala yang dihadapinya
Hasil jajak pendapat dengan pendekatan PAR menunjukkan bahwa peluang untuk melakukan kelembagaan nampaknya cukup sulit sebab usaha gorengan singkong
dilakukan secara individu. Meski demikian ada peluang yang dapat dilakukan dengan
membentuk kelompok yang terdiri dari 10 orang pada saat melakukan stimulasi dana
bantuan dengan mekanisme tertentu. 10 orang terbentuk tersebut dilakukan dengan
„tanggung renteng‟ dengan melaksanakan alianasi antar anggota. Satu anggota menjadi
penanggungjawab dari semua anggota kelompok sebab itulah dalam aliansi ini akan
memunculkan suatu pertumbuhan.
Menurut Spekman dkk, menjelaskan dalam bukunya Alliance Competence:
Maximizing the Value of Your Partners bahwa An Alliance is a close, collaborative
relationship between two, or more, firms with the intent of accomplishing mutually
compatible goals that would be difficult for each to accomplish alone. Mereka jugamenjelaskan bahwa aktivitas aliansi dapat menstimulasi sebuah pertumbuhan antara lain
dengan: (i) memfokuskan perhatian perusahaan pada aktivitas yang menjadi inti bisnis
perusahaan; (ii) meleverage kemampuan partner untuk mengembangkan dan
5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...
http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-
Masyhuri, Model Pendampingan Usaha Makanan Berbahan Singkong
22
mengenalkan produk atau jasa baru, memasuki segmen pasar baru, memasuki daerah
pasar baru dan (iii) mempercepat kesempatan-kesempatan revenue dengan mendapatkan
return dari pelanggan, channel, dan produk yang sudah ada melalui penambahankelengkapan skill dan keahlian.
Dengan memanfaatkan aliansi strategis, maka sangat memungkinkan bagi
perusahaan dalam mengembangkan competitive advantage melalui leveraging
kemampuan dan kapabilitas partner -nya untuk meningkatkan performan dari nilai
perusahaan. Perusahaan tidak lagi berkompetisi sebagai individual companies, tetapi
mereka berkompetisi sebagai sekelompok perusahaan yang bekerjasama dalam
memberikan nilai yang terbaik kepada pelanggannya. Pada kesempatan ini akan
dikembangkan kelembagaan secara resmi dalam bentuk koperasi.
Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam 10 terakhir
menyebutkan, jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus menaik. Akhir
2008, jumlahnya mencapai 51,26 juta unit, terus naik hingga 39,5 persen sejak 1998.Pada 2009 sebagian pelaku usaha kecil menengah yang berbisnis kurang dari 10 tahun
terakhir berhasil melakukan ekspor ke Eropa yang terkenal sangat sulit ditembus oleh
komoditas, negara berkembang.
Pertanyaannya, mengapa para pelaku ekonomi kecil mampu bertahan kendati
dalam beberapa tahun negeri ini dihantam krisis, baik nasional maupun internasional?
Apakah ini menjadi bukti bahwa kelompok usaha kecil memiliki strategi berbeda dalam
menjalankan usahanya, sehingga ketika banyak pelaku usaha besar kolaps tatkala
diterjang badai krisis, UMKM justru selalu tegak berdiri?
Banyak alasan sangat mendasari hal tersebut, sehingga UMKM tetap eksis dan mampu
bertahan dari tahun ke tahun. Memang ada pula kelompok usaha kecil yang juga
kembang kempis saat krisis, namun jumlahnya sangat sedikit.Ada beberapa alasan; (i) MKM biasanya lebih elastis, fleksibel, dan adaptif,
sehingga modal demikian menjadi awal dalam menggarap usahanya. Atas keadaan
seperti itu, pelaku usaha kecil pun mencari garapan yang berbeda dengan modal
kreativitas dan inovasi sendiri. Ia tidak bergantung pada pola usaha yang dilakukan
pengusaha-pengusaha besar. Apa yang dimilikinya kemudian dite-lateni sedemikian
rupa; (ii) kedua, pelaku usaha kecil dan menengah biasanya juga memiliki motivasi
sangat tinggi untuk mengembangkan usahanya. Dengan modal seadanya, mereka
bersemangat dan antusias agar usaha yang ditekuninya bisa berkembang dan membawa
hasil yang memuaskan; (iii) ketiga, satu hal yang sangat menonjol dalam mekanisme
kerja UMKM adalah kecenderungan menangani sendiri semua proses pengerjaan darihulu ke hilir. Dari produksi hingga pemasaran digelar oleh satu orang, sehingga di sinilah
sebuah kekuatan luar biasa yang sangat mendorong pelaku usaha kecil dan menengah
terus bangkit dalam segala musim.
Apabila encermati tiga poin tersebut, wajarlah jika UMKM mampu menghidupi
dirinya. Namun, persoalannya kemudian adalah banyak kendala yang juga dihadapi
UMKM agar bisa terus melanjutkan usahanya secara lebih baik, matang, dan profesional.
Setidaknya, apa yang di-kerjakan kemudian mampu menampung banyak tenaga kerja
baru. Diakui atau tidak, sangat sulitnya UMKM melakukan pinjaman dana ke bank
merupakan sebuah rahasia umum. Bank sering kali mematok bunga sebesar 15 persen
sehingga ini menyulitkan UMKM mampu menjalankan usahanya secara lebih sempurna.
Lebih ironis lagi, akses kebank pun kadang-kadang dipersulit dengan pelbagai alasan. Inimerupakan sebuah ironisitas. Temyata, hal tersebut menjadi kendala sangat fatal yang
menyusahkan UMKM bisa mengembangkan sayap usahanya ke berbagai lini. Apa yang
mereka kerjakan kemudian adalah mencari celah pinjaman dana yang kadang-kadang
5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...
http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-
Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor 1, Oktober 2011
23
kesulitan dijumpai. Namun, terlepas dari itusemua, kerja keras UMKM merupakan
sebuah prestasi luar biasa. Ia bisa menjadi kelompok usaha yang tahan banting dan tidak
terpengaruh oleh situasi dan kondisi yang mematikan, kelompok UMKM selalu hadirdemi ikut memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Pengalaman menunjukkan bahwa UMKM menjadi penyelamat kehidupan bangsa
tatkala negeri ini dililit krisis ekonomi. Kita semua merasakan bahwa krisis ekonomi
kemudian menyebabkan rakyat jatuh miskin karena harus kehilangan pekerjaan akibat
di-PHK oleh perusahaan-perusahaan besar. Kontribusi Tak Terhitung Diakui atau tidak,
kemiskinan dan pengangguran menjadi persoalan mendasar yang rumit untuk
dipecahkan, dan itu menyebabkan sendi perekonomian bangsa menjadi macet. Namun, di
sisi lain, pemerintah belum mampu memberikan solusi terbaik guna memecahkan
permasalahan tersebut. Dalam kondisi demikian, ternyata UMKM telah mengambil
peran aktif dan partisipatif, dalam membeberkan solusi-solusi hebatnya. Mereka yang
miskin dan penganggur kemudian diserap sebagai tenaga kerja. Ini merupakan sebuah jalan terbaik bagaimana mengurangi padatnya kemiskinan dan pengangguran. Apa yang
dikerjakan UMKM tersebut merupakan wujud membantu meringankan beban tanggung
jawab pemerin-tah dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran yang terus-
menerus membanjir dari tahun ke tahun di negeri ini.
Kini menjadi sebuah keharusan untuk menghidupkan UMKM. Banyak hal
terbaru yang harus dilakukan agar perekonomian nasional terus membaik. Setidaknya,
apa yang dikerjakan UMKM telah mampu menekan pengangguran dan kemiskinan yang
terus-menerus melanda rakyat Indonesia. UMKM lahir dari, oleh, dan untuk rakyat. Ia
menjadi sandaran ekonomi jutaan rakyat Indonesia.
UMKM mencoba menghadirkan dirinya sebagai lokomotif perubahan ekonomi
rakyat menengah ke bawah, agar rakyat tidak selalu hidup di bawah garis kemiskinan.Dalam konteks demikian, pemerintah harus mampu memberdayakan UMKM "sebagai
mitra kerja. Dengan demikian, UMKM bisa lebih optimal mampu menyumbangkan
kontribusinya bagi bangsa dan negara. Tugas pemerintah ke depan adalah membantu
mempermudah pinjaman dana ke UMKM; membantu memberikan pendampingan,
konsultasi manajerial dan finansial sekaligus informasi pemasaran kepada para pelaku
UMKM. Dengan demikian, mereka makin profesional dalam mengelola usahanya.
Pemerintah harus mampu menciptakan suasana yang kondusif bagi pelaku UMKM.
b). Memperoleh skema pembinaan prioritas dalam rangka menyusun
skenario intervensi
Atas dasar hasil perolehan jajak pendapat tentang pola kelembagaan dan peluang
pembinaan, maka skenario yang dapat dibangunan entry point-nya pada intervensi
keuangan. Dari produksi mereka sulit untk menerima inovasi produk, penambahan
tenaga kerja (SDM) dan inovasi pasar.
3.3 Deskripsi Hasil Evaluasi
Hasil evaluasi yang dilaksanakan telah program yang dilakukan tetap pada
empat aspek produksi adalah diantaranya adalah manajemen produksi, SDM, keuangan
dan pasar. Rekapitulasi hasilnya dapat dilihat diskripsinya sebagaimana pada Tabel 2.
5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...
http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-k
Masyhuri, Model Pendampingan Usaha Makanan Berbahan Singkong
24
Tabel 2.: Deskripsi Hasil Evaluasi Pasca Program
Manajemen Sebelum dilakukan program Setelah dilakukan Program
Produksi Sesuai dengan pengalaman
alaminya
Inovasi produk tetap seperti semula,tetapi deversifikasi produk semakin
naik dan produktivitas semakin
meningkat
SDM Jumlah tenaga kerja terdiri dari
suami-istrsuami-istri
Tetap seperti semula tetapi mula tetapi
waktu kerja semakin bertambah
artinya mendukung tingkat
produktivitas
Keuangan Sering tersendat Lancar dan menambah jumlah
produk yang dijual
Terjerat pada rentenir Keluar dari hutang rentenir
Tidak pernah menabung Mempunyai tabungan denganmengangsur cicilan hutang
Pasar Dipinggir jalan
memanfaatkan pertigaan
jalan/tanah kosong
Tidak ada pesanana
Tetap dengan memanfaatkan
pertigaan jalan utama
Terdapat pesanan karenabanyaknya pilihan
4. Kesimpulan
Hasil penelitian tahun II dengan pendekatan kualitatif pada empat aspek yaitu
manajemen produksi, SDM, keuangan dan pasar. Selengkapnya dapat dipaparkansebagai berikut:
a) Kendala pokok yang dihadapi oleh produsen makanan berupa „ gorengan‟ dalam
menciptakan alternatif pangan non beras adalah sulintnya mencari bahan baku.
b) Skema pembinaan prioritas dalam rangka menyusun skenario intervensi atas
dasar pasca jajak pendapat masih membuthkan waktu untuk melakukan adopsi.
c) Melaksanakan evaluasi dan minimisasi kendala yang dihadapi produsen dengan
aksi „intervensi‟ dengan sentuhan teknologi, stimulus manajemen produksi. Hasil
evaluasi (i) pada aspek produksi, inovasi produk tetap seperti semula, tetapi
deversifikasi produk semakin naik dan produktivitas semakin meningkat; (ii)
pada aspek SDM, tetap seperti semula tetapi mula tetapi waktu kerja semakin
bertambah artinya mendukung tingkat produktivitas; (iii) aspek keuangan yaitulancar dan menambah jumlah produk yang dijual, keluar dari hutang rentenit dan
mempunyai tabungan; (iv) pada aspek pasar tetap dengan memanfaatkan
pertigaan jalan utama dan terdapat pesanan karena banyaknya pilihan
Berdasarkan hasil penelitian Tahun II yaitu problematik utama di Kabupaten
Malang adalah sulitnya mencari bahan baku ketela pohon dan enggannya mengadopsi
inovasi. Alternatif dalam mengatasi problematik tersebut adalah optimalisasi distribusi
secara optimal pada level Kabupaten Malang karena terjadi ketidak seimbangan (un-
balance). Sedangkan pada aspek sulitnya adopsi inovasi memang perlu waktu yang
cukup lama karena ini menyangkut sikap/kebiasan dan/atau karakteristik. Atas dasar hal
di atas, maka peluang untuk penelitian lanjutan (the sustainable of research) adalah
5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...
http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-k
Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor 1, Oktober 2011
25
a) Penanaman sikap pada pangan sejak dini, sebab namananya makan bukan pada
nasi tetapi pada bahan makan yang mengandung karbohidrat-pun adalah
substansinya adalah sama dengan makan, hanya kendala psikologis saja. Inimembutuhkan waktu dan akan dilakukan penelitian pada Tahun III pada
penelitian ini,
b) Penelitian dengan analisis distribusi yang optimal secara mendetail di Kabupaten
antar Kecamatan agar masalah yang dihadapi para usaha gorengan dapat tertasi,
c) Dengan semakin berkurangnya lahan sawah produktif untuk perumahan, maka
produksi pertanian semakin berkurang termasuk singkong juga. Oleh karena itu
perlu ada konversi lahan dan/atau pemanfaatan lahan kosong (pekarangan) untuk
tanaman singkong.
Daftar Referensi Terpilih
Aull-Hyde, et.al., (1994). A Strategic Planning Model For Agricultural Production.
Mid-Atlantic Journal of Bussiness (JBZ) ISSN: 0732-9334 Vol.:30 Iss: 1
Date: Mar 1994 p:81-96.
Biro Pusat Statistik, (2010). Kabupaten Malang Dalam Angka. Malang.
Dantzig,G.B.,(1963). Linier Programming and Extensions. New Jersey: Princeton
University Press, Pricenton.
Deming,W.E., (1960). Sample Design in Business Research. New York: John Wiley and,
Inc.
Dwi, H.A., dan Yus Endra, R., (2004). Riset Operational Konsep-Konsep Dasar . Jakarta:
PT RINEKA CIPTA.
Hamzen, A.M., (2003). Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi, Serta Keterkaitannya
dengan Efektivitas Sistem Transportasi. Surabaya: Disertasi S3 Program Ilmu
Ekonomi. PPS Unair.
Ignizio,J.P., (1987). Goal Programming and Wxtensions. Lexington, Ames: D.c.
Health and Company.
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi, (1997). Mimbar Sosek . Journal of Agricultural
and Resource Social-Economics. Volume 10, Number 3, August, 1997. ISSN
: 0215-8434.
Masyhuri, (1996). Pola Alokasi Tenaga Kerja Keluarga Dalam Menunjang
Perekonomian Rumah Tangga pada Daerah Pengembangan Kawasan Industri. DIKTI. No.116/P2lPT/DPPM/LITMUD/1996.
5/16/2018 MODEL PENDAMPINGAN USAHA MAKANAN BERBAHAN SINGKONG) GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN. - s...
http://slidepdf.com/reader/full/model-pendampingan-usaha-makanan-berbahan-singkong-guna-mendukung-k
Masyhuri, Model Pendampingan Usaha Makanan Berbahan Singkong
26
-------, (1998). Studi Kelayakan Mendirikan Cold Storage (CS) dan Milk Treatmen (MT)
pada Beberapa Koperasi Unit Desa (KUD) Produsen Susu Sapi Perah di Kab.
Malang. DIKTI. No.130/P2lPT/DPPM/98 LITMUD/V/1998.
-------, (1998). Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan pada Industrialisasi Pedesaan
sebagai Upaya Menanggulangi Kemiskinan dalam Rangka Menghadapi Era
Globalisasi. PHB, DIKTI. No.75/P2lPT/PHB/VII-1/V/1999. (tahun I).
-------, (1999). Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan pada Industrialisasi
Pedesaan sebagai Upaya Menanggulangi Kemiskinan dalam Rangka
Menghadapi Era Globalisasi. Penelitian Hibah Bersaing, DIKTI.
No.044/P2lPT/HB/VII-2/1999. (tahun I dan II).
-------,(2000). Usaha Pembentukan "koperasi Tani" pada Masyarakat Pedesaan Guna
Menuju Masyarakat Mandiri sebagai Sarana untuk Pemberdayaan Usahatani
PALAGUNG (padi-palawija-jagung). Penelitian Dosen Muda, DIKTI.
No.089/P2lPT/DM/VI/2000.
-------, (2002). Analisis Perencanaan Sumberdaya Pertanian Yang Optimal. Disertasi S-
3. Surabaya: Program Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan PPS UNAIR
Surabaya.
-------,(2010). Optimalisasi Distribusi Singkong yang Berimbang Di Jawa Timur .Penelitian Hibah Bersaing 2010.DP2M Ditjen Dikti Depdiknas. No.Kontrak
110/SP/2H/PP/ DP2M/III/2010, Akses pada Jurnal Ekonomi dan Binsis.
Volume 6 nomor 3 tahun 2010. ISSN.: 1829-524X (Tahun I).
Mendenhall,W.,Ott,L.,Scheaffer,L.R.,(1971). Elementary Survey Sampling.
University of Florida. California : Duxbury Press A Division of Wad Sworth
Publishing Company, Inc. Belmon.
Nasendi,B.D., & A. Amwar, (1985). Program Linier dan Variasinya. Jakarta: PT.
Gramedia.
Pangestu, S., Marwan, A., T.Hani H., (2000). Dasar-Dasar Operations Research.
Yogyakarta: BPFE.
P.Siagian, (1987). Penelitian Operasional. Jakarta: UI-PRESS.
Prabowo, D., (977). Irrigation Influence and Agricultural Product Possibility DAS
Bengawan Solo in Indonesia: A Linier Programming Analysis. Disertation for
the Degree of PhD, Washington State University.
Tjutju, T.D., dan Ahmad Dimyati, (2004). Opearations Research. Bandung: Sinar Baru
Alegensindo.