Model Model Pembelajaran

27
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan Matematika Dosen Pengampu: Dr. Agung Lukito, M.S. Oleh: Hariyanto NIM : 137785160

Transcript of Model Model Pembelajaran

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan Matematika

Dosen Pengampu:Dr. Agung Lukito, M.S.

Oleh: Hariyanto NIM : 137785160

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAPROGRAM PASCASARJANAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA2015

1

PENDAHULUANA. Pengertian model pembelajaranKegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Prilaku guru adalah mengajar dan prilaku siswa adalah belajar. Prilaku mengajar dan prilaku belajar tersebut terkait dengan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap, dan keterampilan. Hasil penelitian para ahli tentang kegiatan guru dan siswa dalam kaitanya dengan pengajaran adalah model pembelajaran. Penelitian tentang model pembelajaran telah dilakukan oleh bebrapa ahli di amerika sejak tahun1950-an.Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajarPara ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran, teori-teori psikologis, sosiologis, analisis sitem, atau teori-teori lainyang mendukung.Secara luas, Joyce dan Weil dalam Rusman (2011:133) mengemukakan bahwa model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang) merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain. Hakikat mengajar menurut Joyce dan Weil adalah membantu belajar (peserta didik) memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan belajar bagaimana cara belajar.Model pembelajaran dalam BBM (Bahan Belajar Mandiri) ini sebagai suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru-peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik. Pola pembelajaran karakteristik berupa rentetan atau tahapan perbuatan/kegiatan guru-peserta didik atau dikenal dengan istilah sintaks dalam peristiwa pembelajaran. Secara implisit di balik tahapan pembelajaran tersebut terdapat karakteristik lainnya dari sebuah model dan rasional yang membedakan antara model pembelajaran yang satu dengan model pembelajaran yang lainnya.1. PembelajaranIstilah pembelajaran sama dengan proses belajar mengajar. Dalam konteks pembelajaran terdapat dua komponen penting, yaitu guru dan peserta didik yang saling berinteraksi. Pembelajaran didefinisikan sebagai pengorganisasian atau penciptaan atau pengaturan suatu kondisi lingkungan yang sebaik-baiknya yang memungkinkan terjadinya belajar pada peserta didik.2. Model pembelajaranKerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar, selanjutnya disebut sebagai model pembelajaran.Strategi pembelajaran menurut Kemp dalam Rusman (2011:132) adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sedangkan model-model pembelajaran sendiri biasanya disusun berdasarkan berbagai prisnsip atau teori pengetahuan.Secara luas, Joyce dan Weil dalam Rusman (2011:133) mengemukakan bahwa model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang) merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain. Hakikat mengajar menurut Joyce dan Weil adalah membantu belajar (peserta didik) memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan belajar bagaimana cara belajar.Merujuk pada dua pendapat di atas, model pembelajaran dalam BBM (Bahan Belajar Mandiri) ini sebagai suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru-peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik. Di dalam pola pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan atau tahapan perbuatan/kegiatan guru-peserta didik atau dikenal dengan istilah sintaks dalam peristiwa pembelajaran. Secara implisit di balik tahapan pembelajaran tersebut terdapat karakteristik lainnya dari sebuah model dan rasional yang membedakan antara model pembelajaran yang satu dengan model pembelajaran yang lainnya.

B. Dasar pertimbangan pemilihan Model-model Pembelajaran Agar Model-model pembelajaran dapat menghasilkan rencana yang efektif dan efisien, beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru sebagai berikut:1. Pertimbangkan terhadap tujuan yang ingin dicapai. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan adalah:a. Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan kopetensi akademik, kepribadian, social, dan kopetensi vokasional?b. Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?c. Apakah untuk mencapai tujuan pembelajaran itu membutuhkan keterampilan akademik?2. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran:a. Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum atau teori tertentu?b. Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu perlu prasyarat atau tidak?c. Apakah tersedia bahan atau sumber-sumber yang relevan untuk mempelajari materi itu?3. Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa:a. Apakah model pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan peserta didik?b. Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat dan kondisi peserta didik?c. Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar peserta didik?4. Pertimbangan lainya yang bersifat nonteknisa. Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu model saja?b. Apakah model pembelajaran yang kita tetapkan dianggap satu-satunya model yang dapat digunakan?c. Apakah model pembelajaran itu memiliki nilai efektifitas atau efisiensi?

C. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran1. Model-model pembelajaran hendaknya mempunyai dasar nilai yang jelas dan mantap. Nilai yang menjadi dasar bisa berupa nilai budaya, nilai moral, dan nilai religius, maupun gabungan dari ketiganya. Acuan nilai yang jelas dan mantap akan memberikan motivasi yang kuat untuk menghasilkan rencana yang sebaik-baiknya;2. Model-model pembelajaran hendaknya berangkat dari tujuan umum, tujuan umum itu dirinci menjadi khusus, kemudian bila masih bisa dirinci menjadi tujuan khusus, itu dirinci menjadi lebih rinci lagi. Adanya rumusan tujuan umum dan tujuan khusus yang terinci akan menyebabkan berbagai unsur dalam laporan hasil penelitian, memiliki relevansi yang tinggi dengan tujuan yang akan dicapai.3. Model-model pembelajaran hendaknya realistis. Model-model pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang tersedia. Dalam hal sumber daya hendaknya dipertimbangkan kualitas maupun kuantitas manusia dan perangkat penunjangnya, laporan hasil penelitian sebaiknya tidak mengacu pada sumber daya yang diperkiranan, melainkan pada sumber daya dan dana yang nyata.4. Model-model pembelajaran hendaknya mempertimbangkan kondisi sosial budaya masyarakat, baik yang mendukung maupun yang menghambat pelaksanaan laporan hasil penelitian nanti. Kondisi sosial budaya tersebut misalnya system nilai, adat istiadat, keyakinan, serta cita-cita. Terhadap kondisi sosial budaya yang mendukung pelaksanaan laporan hasil penelitian hendaknya telah direncanakan cara memanfaatkan secara maksimal faktor pendukung itu, sedangkan terhadap kondisi sosial budaya yang menghambat, hendaknya telah direncanakan cara untuk mengantisipasinya dan menekannya menjadi sekecil-kecilnya, dan;5. Model-model pembelajaran hendaknya fleksibel. Meskipun berbagai hal yang terkait dengan pelaksanaan rencana telah dipertimbangkan sebaik-baiknya, masih mungkin terjadi hal-hal yang diluar perhitungan model-model pembelajaran ketika rencana itu dilksanakan. Oleh karena itu, dalam membuat model-model pembelajaran hendaknya disediakan ruang gerak bagi kemungkinan dari rencana sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang terjadi diluar perhitungan model-model pembelajaran

D. Pola-pola PembelajaranBelajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamanya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar bukan hanya sekedar menghafal, melainkan suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang.Barry Morris dalam Rusman (2011:134)mengklasifikasikan empat pola pembelajaran.1. Pola pembelajaran tradisional 1Tujuan penetapan isi dan metodegurusiswa

2. Pola pembelajaran tradisional 2Tujuanpenetapan isi dan metodeguru dengan media siswa3. Pola pembelajaran guru dan mediaTujuanpenetapan isi dan metode guru siswa media

4. Pola pembelajaran bermediaTujuan penetapan isi dan metodemediasiswaE. Ciri-ciri model pembelajaranCirri-ciri model pembelajaran sebagai berikut:1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.Sebagai contoh model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis.2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berfikir induktif.3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar dikelas, misalnya model Synectic dirancang untuk memperbaiki kreatifitas dalam pelajaran mengarang.4. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: 1) urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax); 2) adanya prinsip-prinsip reaksi; 3) system social; dan 4) system pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan melaksanakan model pembelajaran. 5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut meliputi: 1) dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur; 2) dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.6. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.

F. Batasan dalam Merumuskan Model-model PembelajaranPada garis besarnya dalam menetukan model-model pembelajaran perlu mempertimbangkan langkah-langkah sebagai berikut:1. Menetapkan tujuan yang akan dicapai. Tujuan yang ditetapkan ini merupakan rincian yang lebih umum, baik tujuan individual maupun tujuan kelompok;2. Menetapkan standar keberhasilan. Standar keberhasilan ini meliputi standar kualitas;3. Menetapkan system evaluasi. Sistem evaluasi ini mencakup evaluasi proses dan evaluasi hasil;4. Menganalisis situasi dan kondisi yang terkait dengan tujuan yang akan dicapai. Situasi dan kondisi yang akan dianalisis misalnya ekonomi, politik, system nilai, adat istiadat, keyakinan serta cita-cita. Dalam analisis ini penekanannya terutama pada pengungkapan faktor-faktor penunjang maupun penghambat pencapai tujuan;5. Menetapkan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Kegiatan yang ditetapkan sudah mempertimbangkan faktor-faktor penunjang maupun penghambat pencapaian tujuan yang diperoleh dari hasil analisis terhadap situasi dan kondisi yang terkait dengan tujuan yang akan dicapai;6. Menetapkan urutan hierarkhis dari kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan;7. Menetapkan alternative kegiatan-kegiatan lain untuk mengantisipasi kemungkinan tidak efektif dan tidak efisiennya kegiatan-kegiatan yang ditetapkjan sebagai kegiatan utama untuk mencapai tujuan;8. Menetapkan urutan hierarkhis dan kegiatan-kegiatan alternative sebagai kegiatan- kegiatan utama;9. Memerinci waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan, dan;10. Menetapkan personalia pelaksana setiap kegiatan.

G. Kemampuan pengguna model-model PembelajaranUraian tentang pengertian, prinsip, dan tahap-tahap model-model pembelajaran sebagaimana dikemukakan diatas menyiratkan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang dalam memilih model-model pembelajaran agar dapat dihasilkan rencana efektif dan efisien. Pada pokoknya kemampuan-kemampuan yang dituntut dari seorang yang akan menggunakan Model-model pembelajaran meliputi :1. Kemampuan memprediksi keadaan masa datang. Dengan kemampuan memprediksi yang memadai, akan dihasilkan rencana yang tidak mengalami banyak perubahan saat dilaksanakan nanti2. Kemampuan menganalisis kondisi nyata saat perencanaan dilakukan. Kemampuan ini sesungguhnya merupakan dasar bagi pengadaan prediksi yang tepat. Dengan menganalisis secara tepat kondisi nyata saat perencanaan dilakukan, sebagian dari prediksi yang tepat telah dilewati, dan;3. Kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan matematis yang akurat. Kemampuan sesungguhnya menjadi dasar bagi pengadaan analisis kondisi nyata secara akurat untuk keperluan perencanaan, maupun diperlukan untuk melakukan perhitungan-perhitungan matematis saat melakukan perencanaan.H. Penggolongan dan Jenis-Jenis Model PembelajaranJoyce dan Weil dalam Rusman (1980;2011) menggolongkan model-model pembelajaran ke dalam empat rumpun. Keempat rumpun model pembelajaran tersebut adalah: (1) rumpun model pembelajaran pemrosesan iInformasi, (2) rumpun model pembelajaran personal, (3) rumpun model pembelajaran sosial, dan (4) rumpun model pembelajaran perilaku.1. Rumpun model-model Pemrosesan Informasi Model-model pembelajaran dalam rumpun Pemrosesan Informasi bertitik tolak dari prinsip-prinsip pengolahan informasi, yaitu yang merujuk pada cara-cara bagaimana manusia menangani rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi data, mengenali masalah, menyusun konsep, memecahkan masalah, dan menggunakan simbol-simbol. Beberapa model pembelajaran dalam rumpun ini berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah, dengan demikian peserta didik dalam belajar menekankan pada berpikir produktif. Sedangkan beberapa model pembelajaran lainnya berhubungan dengan kemampuan intelektual secara umum, dan sebagian lagi menekankan pada konsep dan informasi yang berasal dari disiplin ilmu secara akademis.Jenis model-model pembelajaran yang termasuk ke dalam rumpun pemrosesan informasi ini adalah seperti pada tabel 1.Tabel 1. Model-Model Pembelajaran yang Tergolong RumpunPemrosesan InformasiNoNama Model PembelajaranTokohMisi/tujuan/manfaat

1Berpikir InduktifHilda TabaDitujukan secara khusus untuk pembentukan kemampuan berpikir induktif yang banyak diperlukan dalam kegiatan akademik meskipun diperlukan juga untuk kehidupan pada umumnya. Model ini memiliki keunggulan melatihkan kemampuan menganalisis informasi dan membangun konsep yang berhubungan dengan kecakapan berpikir.

2.Latihan InkuariRichard SuchmanSama dengan model berpikir induktif, model ini ditujukan untuk pembentukan kemampuan berpikir induktif yang banyak diperlukan dalam kegiatan akademik meskipun diperlukan juga untuk kehidupan pada umumnya. Kelebihan model ini dibandingkan dengan berpikir induktif lebih banyak melatihkan metode ilmiah.

3.PembentukankonsepJerome Bruner, Goodnow, dan AustinDirancang terutama untuk pembentukan kemampuan berpikir induktif, peserta didik dilatih mempelajari konsep secara efektif.

4PerkembangankognitifJean Piaget,Irving Siegel,Edmund Sullivan,Lawren-ce Kohl-bergDirancang terutama untuk pembentukan kemampuan berpikir/pengembangan intelektual pada umumnya, khususnya berpikir logis, meskipun demikian kemampuan ini dapat diterapkan pada kehidupan sosial dan pengembangan moral.

5Advanced organizer David AusubelDirancang untuk meningkatkan kemampuan mengolah informasi melalui penyajian materi beragam (ceramah, membaca, dan media lainnya) dan menghubungkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah ada.

6.MnemonicsPressley, Levin, DelaneyStrategi belajar untuk mengingat dan mengasimilasi informasi.

2. Rumpun model-model Pribadi/individualModel-model pembelajaran yang termasuk rumpun model-model personal/individual menekankan pada pengembangan pribadi. Model-model pembelajaran ini menekankan pada proses dalam membangun / mengkonstruksi dan mengorganisasi realita, yang memandang manusia sebagai pembuat makna. Model-model pembelajaran rumpun ini memberikan banyak perhatian pada kehidupan emosional. Fokus pembelajaran ditekankan untuk membantu individu dalam mengembangkan hubungan individu dengan lingkungannya dan untuk melihat dirinya sendiri. Jenis-jenis model pembelajaran pribadi seperti tercantum pada tabel 2.Tabel 2. Model-Model Pembelajaran Personal (Pribadi)Nama ModelTokohMisi/Tujuan

Pengajaran Non DirektifCarl RogersPenekanan pada pembentukan kemampuan belajar sendiri untuk mencapai pemahaman dan penemuan diri sendiri sehingga terbentuk konsep diri. Model ini menekankan pada hubungan guru-peserta didik.

Latihan KesadaranFritz PearlsWilliam SchutzPembentukan kemampuan menjajaga dan menyadari pemahaman diri sendiri.

SinektikWilliam GordonPengembangan individu dalam hal kreativitas dan pemecahan masalah kreatif.

Sistem KonseptualDavid HuntDidesain untuk meningkatkan kompleksitas pribadi dan fleksibilitas.

Pertemuan kelasWilliam GlasserPengembangan pemahaman diri dan tanggungjawab pada diri sendiri dan kelompok sosial lainnya.

3. Rumpun model-model Interaksi SosialModel-model pembelajaran yang termasuk dalam rumpun sosial ini menekankan hubungan individu dengan masyarakat atau orang lain. Model-model ini memfokuskan pada proses negosiasi sosial. Model-model pembelajaran dalam kelompok ini memberikan prioritas pada peningkatan kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain dalam upaya peningkatan proses demokratis dalam bermasyarakat secara produktif.Tokoh-tokoh teori sosial juga peduli dengan pengembangan pikiran (mind) diri sebagai pribadi dan materi keakademisan. Jenis-jenis model pembelajaran rumpun Interaksi Sosial adalah seperti dalam tabel 3 berikut ini.Tabel 3. Model-model Pembelajaran Interaksi SosialNama ModelTokohMisi/tujuan

Kerja kelompok. (investigati-on group)Herbert ThelenJohn DeweyMengembangkan keterampilan-keterampilan untuk berperan dalam kelompok yang menekankan keterampilan komunikasi interpersonal dan keterampilan inkuari ilmiah. Aspek-aspek pengembangan pribadi merupakan hal yang penting dari model ini.

Inkuari SosialByron Massialas Benjamin CoxPemecahan masalah sosial, terutama melalui inkuari ilmiah dan penalaran logis.

Jurispru-dentialNational Training Laboratory,Bethel, MaineDonald OliverJames P.ShaverPengembangan keterampilan interpersonal dan kerja kelompok untuk mencapai, kesadaran, dan fleksibilitas pribadi. Didesain utama untuk melatih kemampuan mengolah informasi dan menyelesaikan isu kemasyarakatan dengan kerangka acuan atau cara berpikir jurisprudensial (ilmu tentang hukum-hukum manusia).

Role playing (Bermain peran)Fannie Shaftel George ShaftedDidesain untuk mengajak peserta didik dalam menyelidiki nilai-nilai pribadi dan sosial melalui tingkah laku mereka sendiri dan nilai-nilai yang menjadi sumber dari penyelidikan itu

Simulasi SosialSarene Boocock,Harold GuetzkowDidisain untuk membantu pengalaman peserta didik melalui proses sosial dan realitas dan untuk menilai reaksi mereka terhadap proses-proses sosial tersebut, juga untuk memperoleh konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan pengambilan keputusan.

4. Rumpun Model-model PerilakuSemua model pembelajaran rumpun ini didasarkan pada suatu pengetahuan yang mengacu pada teori perilaku, teori belajar, teori belajar sosial, modifikasi perilaku, atau perilaku terapi. Model- model pembelajaran rumpun ini mementingkan penciptaan lingkungan belajar yang memungkinkan manipulasi penguatan perilaku secara efektif sehingga terbentuk pola perilaku yang dikehendaki. Adapun jenis-jenis model pembelajaran perilaku seperti pada tabel 4.Tabel 4. Model-model Pembelajaran Rumpun PerilakuModelTokohMisi atau tujuan

Contingency Management (manajemen dari akibat/hasil perlakuan)B.F. SkinnerModel ini dirancang untuk mengajak peserta didik mempelajari fakta-fakta, konsep-konsep dan keterampilan sebagai akibat dari suatu perlakuan tertentu.

Self ControlB.F. SkinnerModel ini dirancang untuk mengajak peserta didik untuk memiliki keterampilan mengendalikan perilaku sosial/keterampilan-keterampilan sosial.

RelaksasiRimm & Masters WolpeModel ini dirancang untuk mengajak peserta didik menemukan tujuan-tujuan pribadi.

Stress Reduction(pengurangan stres)Rimm & MastersModel ini ditujukan untuk membelajarkan peserta didik dalam cara relaksasi dalam mengatasi kecemasan dalam situasi sosial

Assertive Training (Latihan berekspresi)Wolpe, lazarus, SalterMenyatakan perasaan secara langsung dan spontan dalam situasi sosial

DesensititationWolpePola-pola perilaku, keterampilanketerampilan

Direct training/direct instructionGagneSmith & SmithPola tingkah laku, keterampilan-keterampilan.

I. PENUTUPPembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media. Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran berdasarkan teori belajar, meliputi model iteraksi social, model pemrosesan informasi, model personal, dan model pembelajaran modifikasi tingkah laku (behavioral).Sebelum memutuskan menggunakan model pembelajaran lebih bijak sesorang memperhatikan:1) Dasar pertimbangan pemilihan model pembelajaran.2) Prinsip-prinsip model pembelajaran.3) Pola-pola pembelajaran.4) Ciri-ciri model pembelajaran.5) Batasan dalam merumuskan model-model pembelajaran.6) Kemampuan yang dimiliki pengguna dalam memilih model pembelajaran.7) Penggolongan dan jenis-jenis model pembelajaran.Jadi bukan hanya asal menggunakan model pembelajaran tanpa memperhatikan hal-hal tersebut diatas.

DAFTAR PUSTAKARusman, 2011, Model-Model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta.Desi Wulandari. 2012. Modul Metode Pembelajaran Matematika. Online (Mtk2012unindra.blogspot. com) diunduh 20-9-2014.Wijaya, Cece, Tabrani R. 1994. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.Sucipto, Kosasi Raflis. 1994. Profesi keguruan. Jakarta: Proyek P2MT Ditjen Dikti Depdikbud.