MODEL BUSINESS CANVAS - STP Bandung

79
i MODEL BUSINESS CANVAS PICKUP LAUNDRY SERVICE BERBASIS APLIKASI TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Akhir Program Diploma III Oleh: ADHITYA RIZKY PRATAMA Nomor Induk: 201621300 JURUSAN HOSPITALITI PROGRAM STUDI MANAJEMEN DIVISI KAMAR SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG 2019

Transcript of MODEL BUSINESS CANVAS - STP Bandung

i

MODEL BUSINESS CANVAS

PICKUP LAUNDRY SERVICE BERBASIS APLIKASI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

dalam menempuh Ujian Akhir

Program Diploma III

Oleh:

ADHITYA RIZKY PRATAMA

Nomor Induk: 201621300

JURUSAN HOSPITALITI

PROGRAM STUDI

MANAJEMEN DIVISI KAMAR

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA

BANDUNG

2019

ii

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL SKRIPSI/PROYEK AKHIR/TUGAS AKHIR

BUSINESS MODEL CANVAS

PICKUP LAUNDRY SERVICE BERBASIS APLIKASI

NAMA : Adhitya Rizky Pratama

NIM : 201621300

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN DIVISI KAMAR

Bandung, ……………… 2019 Bandung, ……………… 2019

Pembimbing I,

Wisanggeni Agus Priyanto, SE.,MM Par

NIP. 19840423201902 1 001

Pembimbing II,

Nor Ismawanto Choirudin, SE.,MM

NIP. 19690826 200212 1 001

Bandung, .....................2019

Menyetujui,

Kabag. Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan,

iii

Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc NIP.19710506 199803 1 001

Mengesahkan,

Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung

Faisal, MM.Par.,CHE

NIP. 19730706 199503 1 001

iv

PERNYATAAN MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Adhitya Rizky Pratamma

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 20 November 1997

NIM : 201621300

Program Studi : Manajemen Divisi Kamar

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi yang berjudul:

“BUSINESS MODEL CANVAS : PICK UP LAUNDRY SERVICE BERBASIS

APLIKASI”

ini adalah merupakan hasil karya dan hasil penelitian saya sendiri, bukan merupakan hasil

penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh orang atau pihak lain atau cara-cara lain yang

tidak sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku di STP Bandung dan etika yang

berlaku dalam masyarakat keilmuan kecuali arahan dari Tim Pembimbing.

2. Dalam Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah

ditulis atau dipublikasikan orang atau pihak lain kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan sumber, nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dalam naskah Tugas

Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini ditemukan adanya pelanggaran atas apa yang saya

nyatakan di atas, atau pelanggaran atas etika keilmuan, dan/atau ada klaim terhadap

keaslian naskah ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan

gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lainnya sesuai dengan norma

yang berlaku di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung ini serta peraturan-peraturan terkait

lainnya.

4. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, 4 Juni 2019

Yang membuat pernyataan,

Adhitya Rizky P.

NIM : 201621300

v

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang

diberi judul “PICKUP LAUNDRY SERVICE BERBASIS APLIKASI”.

Tugas Akhir ini ditujukan sebagai salah satu syarat kelulusan Program

Diploma III Jurusan Hospitaliti, Program Studi Manajemen Divisi Kamar di Sekolah

Tinggi Pariwisata Bandung.

Dalam penyusunan Tugas akhir ini penulis banyak mendapat saran, dorongan,

dan bimbingan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat

diukur secara materi, namun dapat membantu membukakan mata penulis bahwa

sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi

penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Faisal, MM.Par., CHE. selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung.

2. Bapak Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc. selaku Kepala Bagian

Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung.

3. Bapak Edison, Sos., MM. Selaku Ketua Jurusan Hospitality Sekolah Tinggi

Pariwisata Bandung.

4. Bapak Lucky Karsuki, BA., MM. selaku Ketua Program Studi Manajemen

Divisi Kamar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

6

5. Bapak Wisanggeni Agus Priyanto, SE.,MM.Par. selaku Pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan, ide, saran, waktu, dorongan serta sebagai

motivator sehingga selesainya penyusunan tugas akhir ini.

6. Bapak Nor Ismawanto Choirudin, SE.,MM selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, ide, saran, waktu, dorongan serta sebagai motivator

sehingga selesainya penyusunan tugas akhir ini.

7. Seluruh dosen, staf dan tenaga pengajar khususnya dari Program Studi

Manajemen Divisi Kamar yang telah memberikan pengetahuan dan motivasi

kepada penulis selama belajar di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

8. Orang tua penulis, Ayah penulis Ario Sudaryatno dan Ibu penulis Ayu Lestari

9. Seluruh teman kelas seperjuangan selama 3 tahun

10. Seluruh pihak – pihak lain yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu

oleh penulis.

Akhir kata melalui penulisan tugas akhir ini, penulis berharap semoga tugas

akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Juli 2019

Penulis

7

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iii

DAFTAR TABLE .................................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... vii

EXECUTIVE SUMMERY ................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Gambaran Umum Usaha Sejenis ................................................................. 7

C. Analisis Peluang dan Hambatan (SWOT) ................................................. 8

D. Jenis Badan Usaha .......................................................................................... 9

BAB II PRODUK

A. Nama dan Jenis Produk.................................................................................. 11

a. Nama .......................................................................................................... 11

b. Jenis Produk ............................................................................................. 12

B. Alasan dan Keunggulan Produk .................................................................. 12

a. Alasan ........................................................................................................ 12

b. Keunggulan Produk ................................................................................ 13

C. Penyajian dan Kemasan Produk .................................................................. 15

D. Perhitungan Biaya Produksi dan Nilai Jual ............................................. 20

a. Biaya Produksi ......................................................................................... 20

b. Nilai Jual ................................................................................................... 21

8

8

BAB III RENCANA PEMASARAN

A. Riset Pasar ...................................................................................................... 22

a. Riset Pasar.............................................................................................. 22

b. Target ...................................................................................................... 24

B. Strategi Promosi ........................................................................................... 27

C. Media Promosi .............................................................................................. 29

a. Media Sosial .......................................................................................... 29

b. Radio ....................................................................................................... 33

D. Proyeksi Penjualan ....................................................................................... 34

BAB IV ASPEK SDM

A. Job Analisis dan Job Description ............................................................. 35

a. Job Analisis ........................................................................................... 35

b. Job Description ..................................................................................... 38

B. Struktur Organisasi ...................................................................................... 39

C. Manning Budget / Anggaran Tenaga Kerja ........................................... 41

D. Service Scape (Layout, SOP / Procedure) .............................................. 42

a. Layout ..................................................................................................... 42

b. SOP ......................................................................................................... 42

BAB V ASPEK KEUANGAN

A. Metode Pencatatan Akuntansi ................................................................... 45

B. Projected Income Statement ...................................................................... 45

C. Investasi .......................................................................................................... 46

a. Tangible Investment ............................................................................ 46

b. Intangible Investment.......................................................................... 47

D. Penentuan Titik Impas dan Return On Investment .............................. 47

a. Variable Cost dan Fix Cost ....................................................... 48

b. Break Even Point ...................................................................... 49

9

9

b. Return On Investment ............................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... ix

10

10

DAFTAR TABLE

Halaman

TABEL 1 : Biaya Produksi ................................................................................................... 20

TABEL 2 : Proyeksi Penjualan ............................................................................... 34

TABEL 3 : Anggaran Tenaga Kerja ........................................................................ 40

TABEL 4 : Projected Income Statement ................................................................. 45

TABEL 5 : Tangible Investment ............................................................................. 47

TABEL 6 : Intangible Investment ........................................................................... 48

TABEL 7 : Proyeksi Biaya Tetap dan Biaya Variabel ............................................ 49

11

11

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 1.1 : Alur Pickup Laundry Service ..................................................................... 3

GAMBAR 1.2 : Persentase Kuesioner 1 ............................................................................... 4

GAMBAR 1.3 : Persentase Kuesioner 2 ............................................................................... 4

GAMBAR 1.4 : Persentase Kuesioner 3 ............................................................................... 5

GAMBAR 1.5 : Persentase Kuesioner 4 ............................................................................... 5

GAMBAR 1.6 : Persentase Kuesioner 5 ............................................................................... 5

GAMBAR 1.7 : Persentase Kuesioner 6 ............................................................................... 5

GAMBAR 2.1 : Aplikasi 1.................................................................................................... 15

GAMBAR 2.1 : Aplikasi 2.................................................................................................... 16

GAMBAR 2.3 : Aplikasi 3.................................................................................................... 17

GAMBAR 2.4 : Aplikasi 4.................................................................................................... 18

GAMBAR 2.5 : Aplikasi 5.................................................................................................... 18

GAMBAR 2.6 : Contoh Packing .......................................................................................... 19

GAMBAR 2.7 : Laundry Delivery Box ................................................................................ 20

GAMBAR 3.1 : Persentase Kuesioner 7 ............................................................................... 33

GAMBAR 3.2 : Persentase Kuesioner 8 ............................................................................... 33

GAMBAR 3.3 : Persentase Kuesioner 9 ............................................................................... 33

GAMBAR 3.4 : Persentase Kuesioner 10 ............................................................................. 33

12

12

GAMBAR 3.5 : Persentase Kuesioner 11 ............................................................................. 25

GAMBAR 3.6 : Persentase Kuesioner 12 ............................................................................. 25

GAMBAR 3.7 : Persentase Kuesioner 13 ............................................................................. 25

GAMBAR 3.8 : Persentase Kuesioner 14 ............................................................................. 25

GAMBAR 3.9 : Persentase Kuesioner 15 ............................................................................. 26

GAMBAR 3.10 : Persentase Kuesioner 16 ........................................................................... 36

GAMBAR 3.11 : Instagram Top Countries .......................................................................... 31

GAMBAR 3.12 : Instagram Interaction 1 ............................................................................. 32

GAMBAR 3.13 : Instagram Interaction 2 ............................................................................. 32

GAMBAR 4.1 : Office Layout.............................................................................................. 41

13

13

EXECUTIVE SUMMERY

Dalam membuat bisnis, nama menjadi salah satu faktor yang sangat

penting bagi suatu bisnis. Nama akan menjadi citra dari produk atau layanan yang

akan kita berikan. Penentuan nama memerlukan beberapa perhitungan seperti,

nama harus mudah untuk disebutkan, nama harus memiliki makna atau arti dan

menyampaikan sebuah pesan atau benefit, dan nama haruslah mencerminkan

produk atau layanan jasa. Pada bisnis pickup laundry service berbasis aplikasi ini

akan diberi nama “Let’s Go Laundry”. Dalam bahasa indonesia let’s go memiliki

arti ayo, kata ayo dalam bahasa indonesia memiliki makna mengajak atau seruan.

Kata let’s go dipilih karena kata ini sudah familiar di telinga masyarakat

indonesia, selain itu kata ini juga mudah diucapkan oleh masyarakat indonesia.

Hal yang paling penting adalah kata let’s go memiliki maksud untuk mengajak

masyarakat untuk menggunakan jasa aplikasi ini. Oleh karena itulah penulis

menamakan bisnis pickup laundry service berbasis aplikasi ini “Let’s Go

Laundry”.

Lokasi yang dipilih oleh penulis untuk lokasi untuk kantor dari bisnis Let’s

go Laundry ini berada di daerah Cimahi. Lokasi dipilih karena harga sewa kantor

di daerah cimahi tidak terlalu mahal dan bahkan bisa dibilang memiliki harga

sewa yang rendah. Meski harga sewa rendah lokasi ini tidak jauh dari pusat kota

bandung. Selain itu karena lokasi hanya untuk kantor dimana hanya untuk

aktifitas back office dan operasinal kantor.

Dalam membuat suatu bisnis baru selain nama, logo juga merupakan salah

satu faktor yang sangat penting bagi bisnis. Logo akan menjadi wajah dan citra

14

14

dari bisnis yang akan kita buat. Dalam penentuan logo ada beberapa aspek yang

harus diperhatihan seperti, logo harus mudah diingat oleh masyarakat, logo harus

menjelaskan layanan yang ditawarkan oleh bisnis tersebut sehingga orang yang

melihatnya bisa memahami makna atau arti yang ingin disampaikan dalam logo

tersebut, lalu logo harus mudah diaplikasikan pada media hal ini bertujuan saat

logo ditempel pada media apapun logo akan tetap terlihat jelas. Dan yang terakhir

logo harus berbeda dari logo pesaing. Hal-hal tersebut menjadi dasar daam

pembuatan logo pada bisnis ini. Berikut logo dari perusahaan Let’s go Laundry.

Logo yang dipilih untuk menjadi logo usaha pickup laundry service

berbasis aplikasi ini memiliki gambar seorang pengendara motor yang sedang

membawa mesin cuci yang memiliki makna bisnis ini melalui driver kami akan

selalu siap sedia melayani permintaan dengan cepat. Dari segi warna logo let’s go

laundry memilih warna oren karena sebagian besar bisnis laundry pada umumnya

selalu menggunakan warna biru muda, hal tersebut membuat logo dari bisnis ini

ingin terlihat berbeda seperti pesaing. Sesuai dengan salah satu aspek dalam

menentukan logo bisnis yaitu logo harus berbeda dengan logo pesaing. Warna

15

15

oren melambangkan keceriaan, kehangatan dan optimisme. Hal itu memberikan

sentuhan keceriaan pada logo dan rasa optimisme pada bisnis ini. Warna ini juga

memiliki daya tarik yang kuat karena mampu merangsang pandangan mata

manusia.

Adanya slogan dalam suatu bisnis dapat memudahkan konsumen

dalam mengingat produk yang akan dijalani. Di zaman modern ini kita banyak

dituntut oleh sesuatu yang kreatif dan berbeda dari yang lain, maka dari itu slogan

yang dimiliki haruslah kreatif, mudah diingat dan mempresentasikan produk atau

jasa ayang akan dijual. “Lets click, Lets laundry” merupakan slogan yang dibuat

untuk bisnis “Lets go Laundry” selogan ini bertujuan untuk mengajak konsumen

untuk menggunakan aplikasi “Lets go laundry” dengan men-klik aplikasi

tersebut. Slogan ini juga dibuat sesimple dan sedekat mungkin dengan konsumen

agar slogan tersebut dapat diingat oleh konsumen.

Visi:

Menjadikan “Lets go laundry” sebagai perusahaan startup dan perusahaan

market place dalam bidang laundry nomor 1 di Indonesia dan memberikan

kemudahan bagi masyarakat dalam bidang laundry.

Misi:

1. Menjadikan “Lets go laundry” sebagai jasa pick up & delivery

laundry service tercepat dalam melayani masyarakat.

2. Membantu usaha laundry kecil disekitar.

3. Memberikan layanan yang prima dan menjadikan solusi bagi

permasalahan dalam bidang laundry.

16

16

4. Menjadi pelopor dan acuan bagi jasa pick up & delivery laundry

service di indonesia.

Dalam Business Model Canvas ada 9 aspek utama yang merangkum

proses bisnis yang akan dibuat. Business Model Canvas juga mempresentasikan

elemen – elemen yang terdapat dalam sebuah bisnis. Berikut table yang

menjelaskan 9 aspek utama Business Model Canvas:

No.

Aspek

Realisasi Dalam Bisnis

1 Customer Segment Customer Segment dalam bisnis pickup laundry

service berbasis ini ditetapkan kedalam 2 segment

utama yaitu mahasiswa dan pengguna apartmen

2 Value Position Value position atau nilai tambah dalam bisnis ini

yaitu mempermudah pelanggan dengan teknologi

dan akses internet

3 Channel Channel atau media yang bisnis ini gunakan yaitu

melalui aplikasi. Aplikasi digunakan untuk

mempermudah transaksi antara pelanggan dan

mitra laundry

4 Customer Relationship Customer Relationship dalam bisnis ini

menggunakan atau melalui media sosial dan

aplikasi. Dalam aplikasi penlanggan dapat

menuliskan komentar dan rating.

5 Revenue Stream Revenue Stream atau produk atau jasa apa saja

yang dapat memberikan pemasukan bagi bisnis

ini dalam hal ini pendapatan berasal dari jasa

pickup dan jasa mitra laundry

6 Key Activities Key Activities dalam bisnis ini adalah jasa pickup

laundry dan jasa mitra laundry melalui aplikasi.

7 Key Resources Sumber daya utama dalam bisnis ini adalah

sumber daya manusia yang berfokus pada jasa

pick up dan jasa mitra laundry

8 Key Partnership Key Partnership dalam bisnis ini, bisnis ini

bermitra dengan driver dan juga dengan mitra

laundry. Dan dalam transaksi pembayaran

bekerjasama dengan e-money seperti ovo atau

17

17

gopay

9 Cost Structure Biaya yang dibutuhkan dalam bisnis ini adalah

gaji pegawai, sewa kantor, dan pembuatan

aplikasi.

18

18

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berkembangnya teknologi saat ini diikuti dengan tingginya penggunaan

internet yang sangat tinggi. pertumbuhan teknologi merupakan sesuatu yang

tidak bisa kita hindari di kehidupan, karena pertumbuhan teknologi akan

berjalan sesuai dengan pertumbuhan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi yang

diciptakan bertujuan untuk memberikan manfaat atau kemudahan untuk

manusia. Memasuki era globalisasi semua aspek dalam kehidupan akan

mengikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat. Seiring berkembangnya

internet saat ini masyarakat menuntut segala sesuatu yang instan, dengan

tingginya penggunaan internet dapat memudahkan kita dalam membantu

memenuhi kebutuhan sehari hari seperti membeli barang, membeli makanan,

hingga transportasi berbasis internet. Kini akses internet sudah menjadi

kebutuhan setiap orang. Hal tersebut bisa kita buktikan dengan ramainya

internet terutama media sosial dikunjungi orang. Hal ini juga berbanding lurus

dengan tingginya budaya konsumerisme di Indonesia.

Teknologi dan internet sudah menjadi kebutuhan keseharian setiap orang

mulai dari hanya mengirim pesan di media sosial hingga memesan jasa ojek

online on demand berbasis aplikasi. Dengan berkembangnya teknologi, lahir

berbagai macam bisnis startup yang bermula dari kemunculan Go-jek pada

tahun 2010 yang dipelopori oleh Nadiem Makarim. Kemunculan Go-jek pada

saat itu memicu kemunculan bisnis stratup berbasis aplikasi lain mulai dari

19

19

Tokopedia, Buka Lapak, Ruang Guru, dan Traveloka. Startup merupakan

sebuah perusahaan rintisan yang mengacu pada bisnis yang belum lama

berjalan. Perusahaan startup sebagian besar merupakan perusahaan yang baru

didirikan dan berada pada fase pertumbuhan. Bisnis startup merupakan suatu

bisnis yang berbau teknologi, aplikasi, dan internet.

Dengan berkembangnya teknologi dan internet khususnya bisnis stratup

berbasis aplikasi sehingga penulis memutuskan untuk membuat bisnis “Pickup

Laundry Service Berbasis Aplikasi”, hal tersebut didasarkan dengan

menjamurnya bisnis laundry di masyarakat dan banyaknya permintaan atas jasa

laundry namun dengan berkembangnya teknologi dan internet masyarakat

khususnya anak muda menuntut kemudahan. Kemudahan dan sesuatu yang

instan menjadi sesuatu yang dibutuhkan karena sedikitnya waktu yang dimiliki

karena kesibukan membuat penulis ingin membuat usaha jasa pickup service

laundry dengan aplikasi yang dapat membantu dan memudahkan masyarakat

untuk mencuci pakaiannya tanpa harus pergi ke tempat laundry. Pickup Laundry

Service Berbasis Aplikasi adalah suatu aplikasi android yang dapat membantu

penggunanya untuk mencuci pakaiannya. Pengguna aplikasi ini dapat memilih

mitra laundry mana yang akan mereka pilih untuk mencuci bajunya sesuai

dengan lokasi yang terdekat, laundry dengan rating paling tinggi, dan laundry

yang paling murah sesuai keinginan mereka yang mana dapat mempermudah

pelanggan dalam memilih laundry yang sesuai.

Tingginya penggunaan internet dan teknologi pada saat ini mendorong

semua hal dalam kehidupan sehari – hari menggunakan internet dan teknologi

20

20

termasuk Bisnis pickup laundry service berbasis aplikasi ini bisnis ini

merupakan bisnis jasa antar jemput laundry yang menggunakan aplikasi sebagai

medianya, pelanggan dapat memilih mitra laundry mana yang sesuai dengan

keinginannya. Aplikasi ini hadir untuk membantu masyarakat yang tidak

memiliki waktu untuk mencuci sendiri dan bahkan tidak memilikki waktu untuk

memilih laundry yang sesuai dengan keinginan mereka.

Berikut alur dari pickup laundry service berbasis aplikasi mulai dari

pemesanan oleh pelanggan hingga pengantaran laundry bersih kembali ke

pelanggan:

Gambar 1.1 Alur pickup laundry service berbasis aplikasi

1

7

6

5

4

3 2

21

21

Dewasa ini, banyaknya masyarakat yang sibuk dengan kegiatannya dan

tidak memiliki waktu khususnya para pengguna apartemen yang mana mereka

tidak memiliki waktu bahkan hanya untuk me-laundri pakaian mereka, sehingga

para pengguna apartemen terpaksa memilih mencuci di tempat yang dekat

dengan apartemen mereka yang mana laundry tersebut tidak sesuai dengan

keinginan mereka seperti tidak bersih, tidak wangi dan mungkin terlalu mahal.

Hal tersebut mau tidak mau dilakukan kerena mereka tidak memiliki banyak

waktu untuk memilih laundry lain yang lebih baik. Tidak hanya pengguna

apartemen, mahasiswa yang tinggal di kos – kosan juga terkadang malas

mencuci pakaiannya dan sulit menemukan laundry yang sesuai dengan

keinginannya. Melihat hal tersebut aplikasi ini datang untuk memberikan solusi

untuk masyarakat yang tidak punya waktu untuk sekedar mencuci atau memilih

laundry yang sesuai keingian mereka.

Berikut hasil survey terhadap mahasiswa mengenai Pickup Launry Service

Berbasis Aplikasi:

Gambar 1.2 Gambar 1.3

22

22

Dari persentase diatas bisa disimpulkan bahwa mahasiswa khususnya di

kota Bandung terkadang malas untuk mencuci pakaiannya. Hal tersebut menjadi

salah satu latar belakang dibuatnya aplikasi Pickup laundry service. Aplikasi ini

datang untuk membantu memberikan solusi bagi mahasiswa yang malas untuk

Gambar 1.7 Gambar 1.6

Apa alasan anda

malas me-laundry

pakaian?

Gambar 1.5 Gambar 1.4

23

23

mencuci pakaiannya dan ingin mendapat kemudahan dalam hal mencuci

pakaiannya.

Dari data yang didapat penulis menyimpulkan bahwa Pengguna apartment

dan mahasiswa merupakan target market utama dalam bisnis ini. Dengan

berdasarkan data diatas mahasiswa menjadi salah satu dari dua target market

utama, mahasiswa diyakini terkadang mereka malas mencuci pakaiannya sendiri

maupun pergi ke tempat laundry hal tersebut yang mendasari penulis menjadikan

mahasiswa sebagai salah satu target market utama. Selain mahasiswa pengguna

apartemen juga menjadi terget market bagi bisnis ini. Pengguna apartemen dipilih

lantaran kebanyakan mereka tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian dan

memilih laundry yang mereka inginkan. Bisnis ini akan lebih memfokuskan

kepada pengguna apartemen sebagai target market karena dinilai pengguna

apartemen memiliki prospek yang baik karena mereka sudah memiliki

penghasilan yang cukup, oleh karena itu bisnis ini akan memfokuskan kepada

pengguna apartemen.

Sedangkan menurut Rumekso SE, (2001: hal 23), Laundry adalah seksi

yang bertanggung jawab terhadap semua cucian yang dikirim kepadanya. Jadi

secara umum laundry adalah bagian yang bertanggung jawab atas semua cucian

yang diterima kepadanya.

B. GAMBARAN UMUM USAHA SEJENIS (PESAING)

Dalam bidang laundry berbasis aplikasi yang mulai bermunculan, ada

beberapa laundry berbasis aplikasi yang sudah berkembang dan menjadi pesaing

dari Let’s go Laundry yaitu Tap to Pick. Aplikasi tap to pick merupakan aplikasi

24

24

laundry on demand yang menyediakan jasa laundry dan jasa pick up maupun

delivery laundry service. Tap to pick laundry memiliki dua jenis layanan yaitu

laundry kiloan dan laundry premium service. Aplikasi tap to pick ini beroperasi di

daerah jakarta dan sekitarnya, Dalam pengoprasiannya aplikasi ini memiliki

offline toko yang berada di Jakarta. Secara garis besar tap to pick laundry

beroperasi melalui pesanan yang terhubung ke aplikasi, lalu diterima oleh admin

dan langsung di hubungkan kepada kurir. Kurir tap to pick laundry langsung

menuju lokasi yang sudah ditentukan oleh pemesan untuk mem-pickup laundry

kotor lalu membawa ke toko offline. Berikut analisa SWOT Tap to pick laundry

sebagai usaha sejenis.

Strengths

Sudah terlebih dahulu beroperasi

Sudah memiliki nama dan konsumen sendiri

Weakness

Kurangnya promosi yang dilakukan

Area kerja yang masih terbilang sempit

Opportunity

Akses pasar kepada generasi milenial terbuka lebar

Sudah memiliki nama karena sudah beroperasi terlebih dahulu

Threats

Sudah banyak munculnya pesaing

Sulitnya mengawasi kualitas mitra laundry

25

25

C. ANALISIS PELUANG DAN HAMBATAN (SWOT) / VALIDASI

Dalam melakukan peracangan bisnis survei haruslah dilakukan sebagai

acuan dan pembanding apakah bisnis ini dapat dijalankan. Survei dilakukan

ke usaha sejenis yang dianggap psebagai usaha sejenis untuk meminimalisir

masalah yang akan kita hadapi. Dalam usaha bidang jasa pick up laundry

service sebelumnya sudah ada usaha yang serupa dengan usaha ini tetapi

ditemukan banyaknya kekurangan dalam bisnis tersebut maka hal tersebut

menjadi salah satu acuan dibuatnya usaha tersebut. Dalam menentukan

keuanggulan suatu bisnis haruslah dibutuhkan analisa yang tepat. Penulis

menentukan keunggulan produk dengan melakukan analisa SWOT. Analisa

SWOT menurut Kotler & Armstrong (2008:64) analisis “SWOT adalah

penilaian menyeluruh terhadap kekuatan (strengths), kelemahan

(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) suatu

perusahaan. Analisis ini diperlukan untuk menentukan beberapa strategi yang

ada di perusahaan. Salah satunya yang kita bahas adalah strategi promosi dan

penempatan produk.” Berikut analisa SWOT dari usaha “Lets go laundry”:

Strengths

Tidak membutuhkan modal yang besar

Mudah diduplikasikan di daerah lain

Jenis model bisnis yang efisien

Membuka banyak lapangan kerja

26

26

Weakness

Bisnis tidak dapat berjalan tanpa internet

Sulit untuk mengontrol semua mitra

Opportunity

Akses pasar kepada generasi milenial terbuka lebar

Dapat merambah ke sektor bisnis lain di bidang laundry

Terbuka dalam penerimaan investasi dari luar

Threats

Regulasi hukum tentang bisnis belum matang dan dapat berubah

sewaktu waktu

Adanya masyarakat yang belum siap terhadap perubahan

D. JENIS BADAN USAHA

Dalam pengoperasian bisnis jasa pick up laundry service menurut

kepemilikan modalnya termasuk kedalam jenis badan usaha CV atau lebih

dikenal dengan persekutuan komanditer karena perusahaan ini didirikan oleh

satu orang atau lebih dan mempercayakan uang kepada seorang atau beberapa

orang yang dipercaya bertindak sebagai pemimpin. Menurut Undang Undang

hukum dagang (KUHD) pasal 19 disebutkan bahwa CV merupakan

perseroan yang terbentuk dengancara meminjamkan uang, yang didirikan oleh

seseorang atau beberapa orang persero yangbertanggung jawab secara

tanggung renteng dan satu orang pesero atau lebih yang bertindaksebagai

pemberi pinjaman uang. Jika dilihat dalam bentuk badan hukum, usaha jasa

27

27

pick up laundry service ini merupakan badan usaha CV dengan bentuk badan

usaha yang dibuat, dikelola, dimiliki dan dipertanggungjawabkan oleh satu

orang atau beberapa orang. Jenis badan usaha ini dilnilai mudah terutama bagi

bisnis stratup yang nantinya akan berkembang dan akan semakin besar.

28

BAB II

PRODUK

A. NAMA DAN JENIS PRODUK

a. Nama

Dalam membuat bisnis, nama menjadi faktor yang sangat penting

bagi suatu bisnis. Nama akan menjadi citra dari produk atau layanan

yang akan kita berikan. Penentuan nama memerlukan beberapa

perhitungan seperti, nama harus mudah untuk disebutkan, nama harus

memiliki makna atau arti dan menyampaikan sebuah pesan atau

benefit, dan nama haruslah mencerminkan produk atau layanan jasa.

Pada bisnis pickup laundry service berbasis aplikasi ini akan diberi

nama “Let’s Go Laundry”. Dalam bahasa indonesia let’s go memiliki

arti ayo, kata ayo dalam bahasa indonesia memiliki makna mengajak

atau seruan. Kata let’s go dipilih karena kata ini sudah familiar di

telinga masyarakat indonesia, selain itu kata ini juga mudah diucapkan

oleh masyarakat indonesia. Hal yang paling penting adalah kata let’s

go memiliki maksud untuk mengajak masyarakat untuk menggunakan

jasa aplikasi ini. Oleh karena itulah penulis menamakan bisnis pickup

laundry service berbasis aplikasi ini “Let’s Go Laundry”. Nama ini

juga sudah memenuhi beberapa aspek dalam penentuan nama seperti,

nama harus memiliki arti, nama haruslah menyampaikan sebuah pesan

dan yang terakhir nama harus mencerminkan produk atau layanan

jasa.

29

29

b. Jenis Produk

“Lets go laundry” adalah suatu bisnis jasa pick up laundry

service berbasis aplikasi. Bisnis ini merupakan jenis bisnis market

place dimana aplikasi ini mempertemukan penjual yang disini

berarti mitra laundry dan pembeli yang disini berarti konsumen.

Bisnis ini membantu konsumen yang malas mencuci pakaiannya

dan juga malas mencuci pakaiannya ke laundry maka dari itu bisnis

ini hadir untuk menghubungkan konsumen dan mitra laundry

dengan menggunakan aplikasi yang mendukung jalannya bisnis ini.

Usaha ini juga bisa disebut sebagai bisnis startup karena

perusahaan ini merupakan perusahaan baru dan bisnis ini

merupakan bisnis yang berbau teknologi, web, dan internet.

Sebagai mana kita tau perusahaan stratup sedang banyak

bermunculan di Indonesia sebut saja Gojek, Bukalapak, dan

traveloka yang sudah menjadi perusahaan uncorn yang memiliki

penghasilan lebih dari 1 milliar dolar Amerika, nantinya bisnis

“Lets go laundry” diharapkan akan menjadi perusahaan unicorn.

B. ALASAN DAN KEUNGGULAN PRODUK

a. Alasan

Dengan berkembangnya teknologi dan internet khususnya bisnis

stratup berbasis aplikasi sehingga penulis memutuskan untuk membuat

bisnis “Pickup Laundry Service Berbasis Aplikasi”, hal tersebut

didasarkan dengan menjamurnya bisnis laundry di masyarakat dan

banyaknya permintaan atas jasa laundry namun dengan berkembangnya

30

30

teknologi dan internet masyarakat khususnya anak muda menuntut

kemudahan. Kemudahan dan sesuatu yang instan menjadi sesuatu yang

dibutuhkan karena sedikitnya waktu yang dimiliki karena kesibukan

membuat penulis ingin membuat usaha jasa pickup service laundry

dengan aplikasi yang dapat membantu dan memudahkan masyarakat

untuk mencuci pakaiannya tanpa harus pergi ke tempat laundry. Pickup

Laundry Service Berbasis Aplikasi adalah suatu aplikasi android yang

dapat membantu penggunanya untuk mencuci pakaiannya. Pengguna

aplikasi ini dapat memilih mitra laundry mana yang akan mereka pilih

untuk mencuci bajunya sesuai dengan lokasi yang terdekat, laundry

dengan rating paling tinggi, dan laundry yang paling murah sesuai

keinginan mereka yang mana dapat mempermudah pelanggan dalam

memilih laundry yang sesuai.

b. Keunggulan Produk

Bisnis yang berjalan dibidang antar jemput laundry ini memiliki

keunggulan dari pesaing (dalam hal ini penulis memilih tap to pick

laundry sebagai pesaing) Dalam melakukan peracangan bisnis survei

haruslah dilakukan sebagai acuan dan pembanding apakah bisnis ini

dapat dijalankan. Survei dilakukan ke usaha sejenis yang dianggap

psebagai usaha sejenis untuk meminimalisir masalah yang akan kita

hadapi. Dalam usaha bidang jasa pick up laundry service sebelumnya

sudah ada usaha yang serupa dengan usaha ini tetapi ditemukan

banyaknya kekurangan dalam bisnis tersebut maka hal tersebut

menjadi salah satu acuan dibuatnya usaha tersebut. Dalam

31

31

menentukan keuanggulan suatu bisnis haruslah dibutuhkan analisa

yang tepat. Penulis menentukan keunggulan produk dengan

melakukan analisa SWOT. Analisa SWOT menurut Kotler &

Armstrong (2008:64) analisis “SWOT adalah penilaian menyeluruh

terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) suatu perusahaan. Analisis ini

diperlukan untuk menentukan beberapa strategi yang ada di

perusahaan. Salah satunya yang kita bahas adalah strategi promosi dan

penempatan produk.” Berikut analisa SWOT dari usaha “Lets go

laundry”:

Strengths

Tidak membutuhkan modal yang besar

Mudah diduplikasikan di daerah lain

Jenis model bisnis yang efisien

Membuka banyak lapangan kerja

Weakness

Bisnis tidak dapat berjalan tanpa internet

Sulit untuk mengontrol semua mitra

Opportunity

Akses pasar kepada generasi milenial terbuka lebar

Dapat merambah ke sektor bisnis lain di bidang laundry

Terbuka dalam penerimaan investasi dari luar

32

32

Threats

Regulasi hukum tentang bisnis belum matang dan dapat berubah

sewaktu waktu

Adanya masyarakat yang belum siap terhadap perubahan

C. PENYAJIAN DAN KEMASAN PRODUK

Dalam bisnis jasa seperti bisnis “Lets go laundry” ini tidak

memiliki lokasi atau tempat jalannya operational namun bisnis ini

memiliki aplikasi yang menjadi tempat berlangsungnya operational bisnis

ini yang juga menjadi kemasan dari produk ini. maka dari itu yang akan

dibahas dalam desain ini akan lebih terfokus pada desain aplikasi yang

dimiliki. Berikut desain aplikasi “Lets go laundry” yang telah dibuat:

Pada gambar di atas merupakan desain tampilan awal pada aplikasi “Lets

Gambar 2.2

33

33

go laundry” pada menu awal terdapat 4 pilihan utama yang dapat dipilih

oleh konsumen sesuai kebutuhannya. Dalam 4 pilihan di atas terdapat

laundry kiloan yang merupakan laundry yang biasa kita lakukan sehari

hari yaitu menggunakan perhitungan per kilo gram. Pada pilihan kedua

terdapat menu laundry sepatu, pilihan ini menjadi pilihan yang sedang

populer akhir akhir ini banyaknya kebutuhan akan jasa mencuci sepatu

membuat pilihan ini dibuat. Lalu pada pilihan ke tiga terdapat pilihan

laudry helm, pilihan ini merupakan sesuatu yang baru yang dicoba

dihadirkan di aplikasi ini. Dan yang terakhir yaitu menu beddings

merupakan jenis jasa cuci satuan sesuai kebutuhan dari konsumen.

Setelah men-klik pilhan laundry kiloan akan pindah menuju pilihan

berikutnya seperti gambar diatas. Pada gambar 2.9 terdapat pilihan mitra

Gambar 2.3

34

34

laundry yang bekerjasama dengan bisnis ini, konsumen dapat memilih

mitra laundry mana saja yang sesuai dengan keinginan mereka. Setiap

mitra yang dipilih telah di seleksi dan dipilih sesuai standar yang

ditetapkan, mitra juga dipilih dari berbagai level seperti level atas,

menengah, dan bawah. Hal tersebut dilakukan agar semua kalangan yang

menggunakan jasa aplikasi ini dapat memilih mitra laundry sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan mereka. Semua mitra juga diberikan bintang

atau rating agar konsumen tau mana mitra laundry yang berkualitas, dan

rating tersebut diberikan oleh konsumen yang sudah melakukan order.

Setelah memilih mitra laundry pada gambar 2.10 diatas merupakan

tampilan jenis jasa yang ditawarkan seperti cuci setrika, cuci lipat, dan

Gambar 2.4

35

35

setrika semua jasa tersebut dapat dipilih oleh konsumen sesuai dengan

kebutuhan.

Setelah menentukan jasa yang diinginkan pada gambar 2.11 dan gambar

2.12 menunjukan desain tampilan order information yang dimana order

yang sudah kita buat akan terlihat dan yang kedua ada payment detail yang

menunjukan berapa jumlah dan total harga yang konsumen keluarkan. Dan

pada desain diatas konsumen dapat memilih waktu pick up dan delivery

yang diinginkan. Dan jika semua sudah selesai maka langkah terakhir

adalah men-klik order now untuk proses yang terakhir.

Gambar 2.6 Gambar 2.5

36

36

Pada proses packing perusahaan ini memiliki standar tersendiri agar

kerapihan dan kebersihan pada proses packing dapat terjaga dan sesuai

dengan standar yang sudah ditetapkan. Proses pengantaran pakaian kotor

yang dilakukan oleh driver juga harus memiliki standar agar pakaian

konsumen tetap terjaga. Berikut contoh standar packing dalam bisnis ini.

Gambar di atas adalah contoh packing yang akan digunakan, bahan plastik

digunakan untuk melindungi pakaian yang telah bersih dari debu dan

kotoran dan pada bagian depat plastik terdapat logo dari Let’s go Laundry.

Semua laundry yang bermitra diwajibkan menggunakan plastik ini sesuai

standar perusahaan.

Gambar 2.7

37

37

Pada gambar di atas menunjukan tempat yang harus dibawa oleh driver

untuk mengambil pakaian kotor dari tamu hal ini bertujuan untuk menjaga

kebersihan dari pakaian dan juga mempermudah driver dalam membawa

pakaian konsumen. Tempat ini menjadi standar bagi driver dan juga ciri

khas dari bisnis ini.

D. PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DAN NILAI JUAL

a) Biaya Produksi

Perhitungan biaya produksi menjadi langkah yang harus dilakukan

oleh sebuah bisnis baru tidak terkecuali bisnis Lets go Lundry ini.

Berikut biaya produksi yang telah penulis tetapkan:

Gambar 2.8

38

38

TABLE 1

Total Biaya Produksi

Nama Biaya Total

Biaya

Produksi

/Operating

Cost

1. Gaji Karyawan

2. Air & Listrik

3. Telephone & Intenet

4. Stationary

(Tinta, Kertas, dll)

5. Sewa Kantor

165.857.000 / tahun

4.800.000/ tahun

6.000.000/ tahun

6.000.000/ tahun

36.000.000/ tahun

218.257.000

Sumber : Data diolah

b) Nilai Jual

Setelah menentukan dan menghitung biaya produksi selanjutnya

yang harus dilakukan yaitu menghitung nilai jual. Menurut

Mulyadi (2005 : 176) “Harga jual adalah besarnya harga yang

akan dibebankan kepada konsumen yang diperoleh atau dihitung

dari biaya produksi ditambah biaya non produksi dan laba yang

diharapkan. Jadi berdasarkan teori menurut Mulyadi (2005: 176)

nilai jual dari bisnis lets go laundry adalah:

Mitra Laundry

Nilai jual = Operating Cost + Marjin

= (Rp. 24.000.000/12.000) + 10%

= Rp. 2.200/ order

Dari penentuan nilai jual diatas didapatkan nilai jual untuk

keuntungan yang diambil dari mitra laundry sebesar Rp. 2.200 / per

kg.

39

BAB III

RENCANA PEMASARAN

A. RISET PASAR

Setelah melakukan perancangan konsep bisnis jasa pickup laundry service

berbasis aplikasi dibutuhkan juga perancangan riset pasar yang bertujuan untuk

mengetahui segmen dan target pasar bisnis ini. Menurut Philip Kotler (2012 :

320) “Riset Pemasaran adalah suatu perancangan, pengumpulan, analisis, dan

pelaporan yang sudah tersistematis dari data atau berbagai penemuan yang

relevan dengan adanya situasi pemasaran tertentu yang telah dihadapi oleh

perusahaan.” Riset pasar memiliki tujuan untuk mengetahui dan mennganalisa

hal yang dierlukan atau dibutuhkan pasar.

a. Segmen

Dalam meriset pasar dibutuhkan beberapa aspek yang harus

dianalisis salah satunya segmentasi pasar. Segmentasi pasar menurut

Kotler (2012 : 332 ) “pasar yang terdiri dari sekelompok

pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang

serupa.”. Dalam menganalisa segmen pasar terdapat beberapa aspek yang

harus dianalisa:

1) Segmentasi Geografik

Segmentasi geografik ialah memetakan pasar menjadi beberapa

tempat geografik seperti negara, neggara bagian, kota sampai

komplek perumahan. Dalam pembuatan bisnis pickup laundry

40

40

service ini memfokuskan segmentasi geografik ke dalam kawasan

kota bandung.

2) Segmentasi Demografik

Segmentasi demografik merupakan suatu proses yang memetakan

pasar kedalam kelompok seperti umur, jenis kelamin, dendapatan,

pekerjaan, tempat tinggal, ras, dan kebangsaan. Dalam hal ini

penulis membuat survey untuk mengetahui segmentasi geografik

bisnis ini.

Gambar 3.1 Gambar 3.2

Gambar 3.3 Gambar 3.4

41

41

Dari gambar diatas menunjukan segmen demografik bisnis

pickup laundry service berbasis aplikasi yang diambil dari

survey yang dilakkan penulis. Dari berbagai unit kelompok

penulis hanya mengambil umur, pekerjaan, jenis kelamin

dan penghasilan untuk menganalisa segmen demografik.

b. Target

Setelah membuat segmen pasar selanjutnya adalah membuat

target pasar. Pada tahapan target pasar kita mulai memilih target

dari sekian banyak segmentasi yang ada. Menurut Tjiptono dan

Chandra (2012:162), pengertian pasar sasaran adalah “Proses

mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang

dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran

spesifik perusahaan”.

Dengan demikian penulis memilih target pasar bagi bisnis ini

yaitu penggun apartemen dan mahasiswa yang tinggal di rumah

kost. Banyaknya masyarakat yang sibuk dengan kegiatannya dan

tidak memiliki waktu khususnya para pengguna apartemen yang

mana mereka tidak memiliki waktu bahkan hanya untuk me-

laundri pakaian mereka, sehingga para pengguna apartemen

terpaksa memilih mencuci di tempat yang dekat dengan

apartemen mereka yang mana laundry tersebut tidak sesuai

dengan keinginan mereka seperti tidak bersih, tidak wangi dan

mungkin terlalu mahal. Hal tersebut mau tidak mau dilakukan

kerena mereka tidak memiliki banyak waktu untuk memilih

42

42

laundry lain yang lebih baik. Tidak hanya pengguna apartemen,

mahasiswa yang tinggal di kos – kosan juga terkadang malas

mencuci pakaiannya dan sulit menemukan laundry yang sesuai

dengan keinginannya. Hal tersebut menjadi alasan dipilihnya

pengguna apartemen dan mahasiswa sebagai target market. Untuk

membuktikan apakah target market sudah tepat maka dibuatlah

servey sebagai alat pendukung.

Gambar 3.5 Gambar 3.6

Gambar 3.8 Gambar 3.7

43

43

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa terkadang

malas untuk mencuci pakaiannya. Hal tersebut menjadi landasan

bagi penulis untuk menetapkan dan memilih mahasiswa sebagai

target pasar bisnis pickup laundry service berbasis aplikasi ini

karena dapat disimpulkan kebanykan mahasiswa malas mencuci

pakaiannya dan ingin mendapat kemudahan dalam hal mencuci

pakaiannya.

c. Positioning

Setelah menentukan target pasar hal selanjutnya ialah menentukan

penempatan suatu produk atau positioning. Positioning yaitu

kegiatan untuk menempatkan posisi bersaing produk dan

pemasaran pada setiap sasaran. Menurut Kotler dan Keller dalam

Gambar 3.9 Gambar 3.10

44

44

bukunya Manajemen Pemasaran (2006:262) mengatakan bahwa

positioning adalah “Positioning is the act of designin the

company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in

the target customer mind” dengan kata lain positioning adalah

tindakan yang dilakukan untuk menempatkan posisi di benak target

pasar yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dengan begitu penulis

membuat positionig dalam bisnis pickup laundry service berbasis

aplikasi ini dengan cara mempromosikan bisnis Let’s go laundry

ini sebagai pelopor market place pertama dan jangkauan terluas

yang berfokus di kota bandung.

B. STRATEGI PROMOSI

Strategi promosi adalah aspek penting dalam pembuatan sebuah bisnis,

strategi promosi perlu diperhitungkan dan direncanakan secara matang untuk

berlangsungnya sebuah bisnis. Menurut Philip Kotler (2012:432) “Bauran

promosi merupakan bauran tertentu pemasangan iklan (advertising), penjualan

personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan

masyarakat (public relation), dan alat-alat pemasaran langsung (direct

marketing) yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan

pemasangan iklan dan pemasaran” dari teori di atas penulis memutuskan

membuat strategi promosi berdasarkan promotion mix, berikut strategi

promosi yang akan dibuat.

45

45

1) Advertising

Advertising ialah satu dari banyak aspek yang sangat penting bagi

berlangsungnya suatu bisnis. Advertising menjadi cara untuk

mengenalkan produk atau jasa yang akan dijual. Advertising yang

akan dilakukan yaitu melaui media sosial, media sosial dipilih

karena diera ini segala sesuatu berhubungan erat dengan internet.

Media yang dipilih untuk melakukan advertising ialah instagram

dan youtube, media tersebut dipilih karena pengguna media

tersebut sesuai dengan target pasar dari bisnis ini.

2) Personal Selling

Personal selling yang merupakan bentuk promosi yang dilakukan

dua arah antara penjual dan pembeli. Cara ini akan jarang

dilakukan mengingat telah hadirnya internet untuk memudahkan

proses promosi. Namun tidak menutup kemungkinan cara ini akan

dilakukan karena tidak semua orang menggunakan internet.

3) Sales Promotion

Sales promotion atau promosi penjualan merupakan promosi yang

dilakukan untuk memperbanyak penjualan jangka pendek. Hal ini

akan dilakukan dengan cara memberikan promo atau potongan

harga.

4) Public Relation

Cara ini dilakukan oleh perusahaan untuk membuat citra yang baik

dimata konsumen yang membuat konsumen mau memakai jasa

bisnis ini. Cara ini juga memiliki tujuan untuk membuat hubungan

46

46

yang baik antara perusahaan dan konsumen karena hal ini menjadi

suatu yang sangat penting dari suatu bisnis

5) Direct Marketing

Direct marketing atau biasa disebut pemasasan langsung bertujuan

untuk menghasilkan beberapa respon dari target konsumen yang

dibidik. Direct marketing berdeda dengan aspek lain cara ini

dilakukan tanpa adanya orang ketiga untuk memangkas biaya

promosi dan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

C. MEDIA PROMOSI

Promosi menjadi cara untuk menggaet atau mencari pelanggan yang akan

menggunakan jasa bisnis ini, banyak hal yang dapat dilakukan salah

satunya media promosi. Bisnis Let’s go Laundry ini menggunakan media

promosi sebagai alat utama untuk mempromosikan bisnis ini kepada

konsumen. Berikut media promosi yang akan dilakukan oleh bisnis Let’s

go Laundry :

a) Media Sosial

Media sosial adalah alat promosi utama bisnis ini karena target

pasar bisnis ini adalah kaum milenial yang mana mereka adalah

pengguna media sosial aktif. Dari berbagai macam media sosial

penulis memilih instagram dan youtube sebagai platform untuk

melakukan promosi.

47

47

1. Instagram

Untuk melakukan promosi di instagram penulis akan

membuat akun instagram untuk mempermudah promosi

kepada konsumen. Promo atau informasi akan diinformasikan

kepada konsumen melalui media instagram. Selain itu penulis

membuat instagram sebagai alat komunikasi antara

perusahaan dengan konsumen, akun instagram ini akan aktif

melayani pertanyaan konsumen yang ditanyakan melaui

instagram. Instagram dipilih menjadi media promosi

berdasarkan survey yang dibuat We Are Social, perusahaan

media dari Inggris yang bekerja sama dengan Hootsuite, rata-

rata orang Indonesia menggunakan waktunya tiga jam 23

menit sehari untuk menggunakan media sosial. Dari laporan

berjudul “Essential Insights Into Internet, Social Media,

Mobile, and E-Commerce Use Around The World” dari total

populasi Indonesia sebanyak 265,4 juta jiwa, pengguna aktif

media sosialnya mencapai 130 juta dengan penetrasi 49%.

Dari hasil survei WeAreSocial dan Hootsuite kembali,

Instagram merupakan platform media sosial dengan jumlah

pengguna terbanyak ke tujuh di dunia dan terbesar ke empat

di Indonesia.

48

48

Pada gambar diatas menunjukan indonesia menjadi negara

dengan user instagram terbanyak nomor 3 di dunia. Pengguna

instagram di Indonesia mencapai 53 juta dan mencapai 25

persen dari total seluruh penduduk indonesia.

Selain itu penulis akan bekerja sama dengan salah satu

influencer influencer yang sudah memiliki nama di

instagram. Penulis memilih Arief Muhammad untuk

bekerjasama dengan perusahaan ini. Arief Muhammad dipilih

karena memiliki pengaruh yang cukup besar di instagram.

Gambar 3.11

49

49

Selain itu Arief Muhammad dipilih karena Arief memiliki

1,8 juta pengikut di youtube dan 1,5 juta pengikut di

instagram. Dan berdasarkan gambar yang diambil dari akun

instagram Arief Mauhammad di atas akun tersebut mampu

menghasilkan impressions sebanyak 87 juta selama satu

minggu dan 12.330 replies dalam satu kali pengunggahan

instagram story, hal tersebut menjadikan akun instagram

Arief Muhammad cocok untuk menjadi mitra dari bisnis ini.

2. Youtube

Pada media sosial dan youtube penulis akan memasang iklan

pada media youtube, hal tersebut dipilih karena menurut

Kementrian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) Peran

YouTube di Indonesia sebagai sarana publikasi konten video

terus meningkat. Jumlah jam konten yang diunggah dari

Indonesia meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun ke

tahun. Dan Menurut hasil riset, 92 persen pengguna

Gambar 3.12 Gambar 3.13

50

50

Indonesia menyatakan YouTube adalah tujuan pertama

mereka ketika mencari konten video. Dan dari segi kuantitas

penonton, youtube sudah mulai menyaingi televisi sebagai

sarana media yang paling sering diakses orang Indonesia.

Dari 1.500 responden yang terlibat dalam penelitian, 53

persen menyatakan mengakses YouTube setiap hari, dan 57

persen menyatakan menonton televisi setiap hari. Hal

tersebut melatar belakangi penulis untuk memasang iklan di

media youtube.

b) Radio

Radio dipilih sebagai media promosi bagi bisnis ini, walaupun

radio tidak populer seperti sebelumnya tetapi masyarakat pada

umur 28 – 35 banyak yang masih menjadi pendengar radio. Hal

tersebut membuat penulis memilih radio sebagai media promosi.

Selain itu harga yang tidak terlalu mahal menjadi alasan dipilihnya

radio sebagi media promosi.

D. PROYEKSI PENJUALAN

Dalam perencanaan suatu bisnis proyeksi penjualan dibutuhkan

untuk meramal atau memprediksi segala sesuatu yang terkait dengan

produksi dan permintaan. Peramalan menurut Nasution dan Prasetyawan

(2008:29) “peramalan / forecasting adalah proses untuk memperkirakan

beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran

kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka

51

51

memenuhi permintaan barang ataupun jasa.” Dalam perencanaan bisnis

pickup laundry service berbasis aplikasi proyeksi penjualan dilakukan

untuk memprediksi jumlah produk yang terjuual dalam hal ini jasa pickup

yang dibutuhkan konsumen.

TABEL 2

Proyeksi Penjualan

Revenue Target 1 Year 2 Year 3 Year

Mitra Laundry 9.000 ( /kg) 216.000.000

248.000.000

298.080.000

Mitra Driver 2.250 270.000.000

302.500.000

372.600.000

TOTAL REVENUE 486.000.000

558.900.000

670.680.000

OPERATING COST 368.397.160

371.965.733

386.610.791

PROFIT 117.602.840

186.934.267

284.069.209

Sumber : Data diolah

Dari tabel di atas menunjukan bahwa penulis memproyeksikan kenaikan

penjualan sebesar 10% disetiap taunnya, yang mana pada taun pertama

profit yang diperoleh sebesar Rp. 117.602.840 diperkirakan akan naik

10% menjadi Rp. 186.934.267di tahun ke-2. Dan di tahun ke-3 penjualan

diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 20% dari penjualan tahun

pertama.

52

BAB IV

ASPEK SDM

A. JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION

Dalam perencanaan bisnis ini aspek SDM ialah hal yang sangat

penting. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu aset usaha yang

berharga, sebelum memilih pegawai perhatikan masalah kepribadian,

kesetiaan dan kemampuanya. Menurut Veithzal Rivai (2003, H 6)

“Sumber Daya Manusia adalah seorang yang siap, mau dan mampu

memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi. Selain itu SDM

merupakan salah satu unsur masukan (input) yang bersama unsur lainnya

seperti modal, bahan, mesin, dan metode/teknologi diubah menjadi proses

manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa dalam

usaha mencapa tujuan perusahaan.”

a. Job Analysis

Job Analysis atau juga analisis jabatan / pekerjaan ialah

suatu tindakan pengambilan informasi ataupun data yang

bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan untuk menetapkan

uraian jabatan pekerjaan dan persyaratan jabatan atau suatu

pekerjaan. Menurut Dessler (2014 : 115), “analisis jabatan adalah

prosedur yang dilakukan untuk menentukan tugas-tugas dari suatu

jabatan, serta spesifikasi SDM yang tepat untuk mengisi jabatan

tersebut.” berdasarkan definisi yang telah diuraikan, bahwa analisa

jabatan adalah suatu proses mengumpulkan, mengolah,

53

53

menafsirkan serta menyusun secara sistematis segala fakta

mengenai suatu jabatan. Job analysis bertujuan untuk menjadi

dasar untuk melaksanakan aktivitas manajemen sumber daya

manusia. Oleh sebab itu perencanaan ini membutuhkan kriteria

untuk karyawan yang dibutuhkan.

1. Operational Manager

Dibutuhkan 1 orang Operational manager dalam

pengoperasian aplikasi ini yang bertugas untuk mengatur

jalannya operational, Mengawasi jalannya operational dan

memberikan training kepada staff, yang memiliki kriteria

seperti berikut:

a. Umur 25-32 tahun

b. Pendidikan minimal S1 dalam bidang management

c. Memiliki pengalaman didalam bisnis startup

d. Kreatif dan inovatif

e. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik

f. Mengerti IT

g. Mampu melakukan training untuk karyawannya

2. IT (Information and Technology)

Dibutuhkan 1 orang staff IT yang berguna untuk

pengoperasian aplikasi dan sistem, memperbaiki sistem dan

aplikasi, dan mengatasi bug pada server, yang memiliki

kriteria sebagai berikut:

54

54

a. Umur 20-28 tahun

b. Pendidikan minimal SMK dalam bidang IT

c. Dapat menguasai pengoperasian aplikasi

d. Menguasai server

e. Mampu menoperasikan komputer dengan baik

f. Menguasai html, php, dan database dengan baik

3. Admin / Customer Service

Dibutuhkan 1 orang admin sekaligus customer service

bertugas untuk menerima layanan telefon dari customer yang

memiliki kriteria seperti berikut:

a. Umur maksimal 28 tahun

b. Pendidikan minimal SMK / setara

c. Mampu menoperasikan komputer dengan baik

d. Mempunyai personality yang baik

f. Dapat berkomunikasi dengan baik

g. Multitasking

4. Sales and Marketing

Dibutuhkan 1 orang sales & marketing bertugas

mengembangkan produk, membuat advertising, dan

melakukan analisa pasar, yang memiliki kriteria seperti

berikut:

55

55

a. Maksimal umur 28 tahun

b. Minimal Pendidikan S1

c. Memiliki minimal pengalaman 1 tahun dalam bidang

sales and marketing

d. Dapat berkomunikasi dengan baik

e. Kreatif dan inovatif

f. Mampu menganalisis data

g.Dapat mengoperasikan aplikasi editing (Adobe Photoshop

& Corel Draw)

b. Job Description

Job description atau uraian jabatan merupakan suatu pernyataan

tertulis yang berisikan tujuan dari dibentuknya suatu jabatan/tugas.

Menurut Siswanto ( 2002:128 ) “rincian pekerjaan yang berisi

informan menyeluruh tentang tugas dan kewajiban, tanggung

jawab, dan kondisi – kondisi yang diperlukan apabila pekerjaan

tersebut dikerjakan.” Dari teori tersebut job description merupakan

penjabaran tentang tugas dan kewajiban untuk karyawan yang ada

di dalam bisnis ini.

1) Operational Manager

Mengatur jalannya operational

Bertanggung jawab menjalankan perusahaan

Memimpin mencapai Visi-Misi yang sudah ditetapkan

perusahaan

56

56

Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan

perusahaan

2) IT (Information and Technology)

Mengontrol semua operational dalam bidang IT

Melakukan maintain aplikasi

Mengelola perancangan sistem program aplikasi

Mengembangkan dan menyusun strategi dan rencana IT

3) Admin / Customer Service

Menerima telephone dari konsumen

Bertanggung jawab atas seluruh sosial media

Menerima komplain yang masuk

Memberikan informasi kepada konsumen

4) Sales and Marketing

Melakukan promosi

Melakukan analisis dan mengembangkan produk

Membuat dan menentukan desain promosi

Merekap data hasil penjualan

Menyusun strategi promosi

B. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi merupakan komponen berbagai bentuk atau

unit - unit kerja dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya struktur

organisasi maka dapat melihat pembagian kerja dan bagaimana fungsi

kerja yang berbeda. Menurut Robbins & Coulter (2007 : 284) “Struktur

organisasi bisa diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang

dengan kerangkat kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi,

dikelompokkan, dan dikoordinasikan.” Berikut struktur organisasi dalam

bisnis ini.

57

57

Pada gambar struktur organisasi di atas owner sebagai pemimpin

perusahaan dan pemegang kekuasaan tertinggi di perusahaan membawahi

operational manager yang bertanggung jawab terhadap jalannya

operational dan juga membawahi IT, admin dan sales & marketing.

Owner

IT

(Information and Technology)

Admin Sales & Marketing

Operational

Manager

58

58

C. MANNING BUDGET / ANGGARAN TENAGA KERJA

ANGGARAN TENAGA KERJA

TABLE 3

JABATAN JUMLAH

PEGAWAI

GAJI /

BULAN

ASURANSI

(0.89%)

TOTAL

OPERATIONAL

MANAGER

1 5.000.000 44.000 5.044.000

IT 1 2.900.000 25.810 2.925.810

ADMIN 1 2.900.000 25.810 2.925.810

SALES &

MARKETING

1 2.900.000 25.810 2.925.810

TOTAL : Rp. 13. 821.430

Sumber : Data diolah

Pada table diatas dijelaskan bahwa anggaran yang dikeluarkan

untuk menggaji tenaga kerja. Untuk operational manager sejumlah Rp.

5.044.000 dan untuk pegawai sejumlah Rp. 2.925.810 Dan total dari

seluruh anggaran biaya untuk tenaga kerja sejumlah Rp. 13. 821.430.

anggaran gaji yang dikeluarkan sudah termasuk asuransi ketenagakerjaan

sebesar 0,87% berdasarkan BPJS Ketenagakerjaan.

59

59

D. SERVICE SCAPE (LAYOUT, SOP / PROCEDURE)

a) Layout

Pada gambar di atas mununjukan layout office dari bisnis Let’s

go Laundry. Tempat yang dibutuhkan tidak terlalu besar karena

hanya untuk 5 karyawan. Office ini nantinya berfungsi untuk

tempat back office beroperasional.

b) SOP (Standard Operational Procedure)

Dalam bisnis ini SOP bertujuan sebagai pedoman kerja dalam

perusahaan terutama untuk dijadikan dasar bagaimana anggota

perusahaan. Menrut Sailendra (2015 : 11) “Standar Operasional

Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan untuk

Gambar 4.1

60

60

memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan

berjalan dengan lancar.” Berikut procedure pemesanan jasa

pickup laundry service berbasis aplikasi:

Langkah pertama yang dilakukan yaitu mengunduh

aplikasi yang tersedia di apps store atau play store

Melakukan pendaftaran dengan memasukan nama, nomor

telephone, alamat, dan alamat email.

Melakukam pesanan melalui aplikasi sesuai kebutuhan

konsumen

Setelah melakukan pemesanan driver akan datang untuk

mengambil cucian kotor

Setelah tiba driver akan melakukan verifikasi dan

melakukan proses pembayaran

Driver mengantarkan cucian kotor ke mitra laundry yang

sudah dipilih oleh konsumen

Laundry diproses oleh mitra laundry yang sudah dipilih

oleh pelanggan

Setelah laundry selesai diproses driver akan mengambil

laundry dan mengantarkannya ke pelanggan

Setelah menentukan procedure langkah selanjutnya yaitu

menentukan policy yang akan berlaku di perusahaan ini. Berikut

policy yang yang telah ditentukan.

Konsumen diharuskan mendaftar di aplikasi ini untuk

menggunakan dan mengakses aplikasi ini. Akun akan

diberikan kepada konsumen setelah selesai mendaftar.

Hanya konsumen yang dapat mengakses akun anda sendiri

dan konsumen bertanggung jawab atas akun anda sendiri

dan tidak diperkenankan untuk memberikan wewenang

terhadap orang lain.

61

61

Pembayaran dilakukan pada saat menyerahkan pakaian

kotor

Pembayaran hanya dapat dilakukan secara cash dan e-

money (ovo)

Pengunduhan & penggunaan Aplikasi ini adalah bebas

biaya.

Tarif yang berlaku bagi Let’s go Laundry dapan dilihat

dan sudah tercantum dalam aplikasi. Haga yang tertera

pada aplikasi dapat berubah sewaktu – waktu tanpa

pemberitahuan

Kerusakan atau kehilangan menjadi sepenuhnya tanggung

jawab dari mitra laundry yang bekerjasama dengan

perusahaan ini

62

62

BAB V

ASPEK KEUANGAN

A. METODE PENCATATAN AKUNTANSI

Dalam pencatatan akuntansi penulis memilih metode accrual basis sebagai

metode pencatatan akuntansi. Basis akrual atau accrual basis merupakan metode

pencatatan dalam akuntansi yang mencatat semua transaksi yang terjadi baik kas

sudah diterima maupun belum diterima. Menurut Bastian (2005:123) “basis

akrual yaitu mengakui dan mencatat transaksi atau kejadian keuangan pada saat

terjadi atau pada saat perolehan.” Berdasarkan teori diatas menunjukan bahwa

pencatatan accrual basis menjadi metode yang sesuai dengan prosedur dan aturan

yang telah ditetapkan, dan laporan keuangan yang disajikan dapat dipertanggung

jawabkan dengan benar.

B. PROJECTED INCOME STATMENT

Menurut Kasmir (2012:29), “laporan laba-rugi merupakan laporan keuangan

yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan

ini merupakan informasi tentang hasil akhir perusahaan selama periode tertentu.”

Dalam bisnis ini penulis memperkirakan lapran laba rugi sebagai berikut:

TABEL 4

PROJECTED INCOME STATEMENT

Tahun Pertama Tahun Kedua Tahun Ketiga

63

63

REVENUE

Mitra Laundry

216.000.000 248.000.000 298.080.000

Mitra Driver 270.000.000 302.500.000 372.600.000

Total Revenue

486.000.000 100% 558.900.000 100% 670.680.000 100%

EXPENSES

Transport 135.000.000 26% 135.000.000 24% 135.000.000 20%

Utilities 4.800.000 1% 4.800.000 1% 4.800.000 1%

Thelephone & Internet

6.000.000 1% 6.300.000 1% 6.615.000 1%

Stationary 6.000.000 1% 6.000.000 1% 6.000.000 1%

Sewa Kantor 36.000.000 7% 36.000.000 7% 36.000.000 7%

Total Expenses

353.657.160 73% 367.225.733 63% 381.870.791 52%

GOP 122.342.840 24% 191.674267 33% 288.809.209 42%

Pajak Penghasilan

16.542.855 2% 23.959.287 3% 36.101.151 5%

Depresiasi 4.740.000 1% 4.740.000 1% 4.740.000 1%

Profit 111.059.840 23% 162.974.980 32% 247.968.057 41%

Sumber : Data diolah

C. INVESTASI

a. Tangible Investment

Menurut Erhans (2015:111) “pengertian tangible investment atau aset berwujud

adalah Aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan

dibangun oleh dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak

dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.” Penulis

merencanakan perusahaan ini memiliki tangible investment sebagai berikut:

TABEL 5

TANGIBLE INVESTMENT

NO ITEM UNIT HARGA TOTAL

64

64

1 Komputer 4 7.000.000 28.000.000

2 Meja & Kursi 4 2.000.000 8.000.000

3 Jaket & Helm 10 300.000 3.000.000

4 Timbangan 10 70.000 700.000

TOTAL:Rp 39.700.000

Sumber : Data diolah

b. Intangible Investment

Selain aset berwujud atau tangible invesment terdapat juga intangible

investment. Penlis merencanakan perusahaan ini memiliki intangible investment

sebagai berikut:

TABEL 6

INTANGIBLE INVESTMENT

65

65

NO Nama Investasi Jumlah Unit Harga Total

1 Aspek Hukum 1 5.000.000 5.000.000

2 Aplikasi 1 3.000.000 3.000.000

3 Biaya Sewa

Kantor

1 36.000.000 . 36.000.000

TOTAL : Rp 44.000.000

Sumber : Data diolah

D. PENENTUAN TITIK IMPAS DAN RETURN OF INVESMENT

Dalam pembuatan suatu bisnis memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan

keuntungan sebesar besarnya. Suatu perusahaan membutuhkan analisis untuk dapat

memperkirakan laba atau keuntungan seperti yang sudah diharapkan. Break even

point atau penentuan titik impas adalah cara yang dapat digunakan.

a. Variable Cost & Fix Cost

Menurut Kuswandi (2005 : 115) “biaya variable atau Variable cost

adalah biaya yang dalam rentang waktu dan sampai batas-batas tertentu

jumlahnya berubah-ubah secara proporsional. sedangkan biaya tetap adalah

biaya yang konstan tidak berubah dalam periode waktu tertentu.”

Dalam merencanakan bisnis Let’s go Laundry, penulis merencanakan

terdapat biaya – biaya yang diproyeksikan penulis. Berikut ini adalah biaya

tetap dan biaya variabel bisnis ini :

TABEL 7

PROYEKSI BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL

66

66

DALAM 1 TAHUN

NO ITEM BIAYA (Rp)

1 Biaya Variabel

Transport

135.000.000

TOTAL BIAYA VARIABLE 135.000.000

2 Biaya Tetap

Gaji

Sewa kantor

Telephone

Utilities

Stationary

165.875.000

36.000.000

6.000.000

4.800.000

6.000.000

TOTAL BIAYA TETAP 218.657.000

TOTAL 353.657.000

b. Break Even Point (BEP)

Menurut Henry Simamora (2012:170) “Titik impas (break even point) adalah

definisi BEP adalah volume penjualan dimana jumlah pendapatan dan jumlah

bebannya sama, tidak ada laba maupun rugi bersih.”

Dalam perhitungan tingkat titik impas, terdapat dua pendekatan yang dapat

digunakan yaitu, secara matematis dan grafis. Perhitungan titik impas

perusahaan ini akan menggunakan pendekatan matematis. Dalam menentukan

perhitungan BEP ada dua cara perhiungan yang pertama dengan cara BEP

dalam unit dan yang kedua BEP dalam rupiah. Berikut perhiungan break even

point:

Menurut Henry Simamora (2012:171) berikut ini rumus untuk menghitung

titik impas atau break even point dalam unit:

67

67

Biaya Tetap

BEP (dalam unit) =

Price per unit – Variable cost per unit

Sedangkan menurut Henry Simamora (2012:173) berikut ini adalah rumus

untuk menghitung titik impas atau break even point dalam rupiah:

Biaya Tetap

BEP (dalam rupiah) =

Rasio Marjin Kontribusi

Sebelum membuat perhitungan BEP, penulis diharuskan mencarai rasio

marjin kontribusi. Menurut Charles T. Horngren (2010:45) “marjin

kontribusi adalah kelebihan pendapatan penjualan terhadap biaya variabel.”

Marjin kontribusi dapat dihitung dengan cara :

Penjualan = xxxxxx

(-)Biaya Variabel = xxxxxx

Marjin Kontribusi = xxxxxx

Marjin kontribusi dapat dinyatakan dalam bentuk rasio. Rasio

marjin kontribusi dapat dicari dengan cara sebagai berikut :

Rasio Marjin Kontribusi = Marjin Kontribusi

Penjualan

68

68

Setelah ditetapkan rumus – rumus dari para ahli diatas berikut

perhitungan BEP atau titik impas dalam unit dan BEP dalam rupiah

berdasarkan teori diatas.

Biaya Tetap

BEP (dalam unit) =

Price per unit – Variable cost per unit

= Rp. 218.657.000,-

Rp. 31.000,-

= 7.053 / Tahun

Dari perhitungan break even point dalam unit diatas dapat disimpulkan

bahwa jumlah yang harus terjual agar mencapai pada titik impas adalah 7.053

/ tahun. Hal tersebut menunjukan bahwa jumlah pendapatan dan jumlah

bebannya sama, tidak ada laba maupun rugi bersih dan jumlah tersebut sudah

mencapai titik impas.

Biaya Tetap

BEP (dalam rupiah) =

Rasio Marjin Kontribusi

Marjin kontribusi dapat dinyatakan dalam bentuk rasio. Rasio marjin

kontribusi dapat dicari dengan cara sebagai berikut :

Rasio Marjin Kontribusi = Marjin Kontribusi

Penjualan

69

69

Rasio marjin kontribusi bisnis ini ditentukan dengan rumus diatas. Berikut

adalah perhitungan rasio kontribusi bisnis Let’s go Laundry:

Proyeksi Penjualan Rp. 486.000.000,-

(-)Biaya Variabel Rp. 135.000.000,-

Marjin Kontribusi Rp. 351.000.000,-

Rasio marjin kontribusi = Marjin Kontribusi

Proyeksi Penjualan

Rasio marjin kontribusi = Rp. 351.000.000,-

Rp. 486.000.000,-

Rasio Marjin Kontribusi = 7.22% atau 0,72

Setelah mendapatkan rasio marjin kontribusi barulah menghitung BEP dalam

rupiah sebagai berikut:

Biaya Tetap

BEP (dalam rupiah) =

Rasio Marjin Kontribusi

Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan diatas, titik impas atau break

even point dari bisnis ini adalah sebagai berikut :

Biaya Tetap

BEP (dalam rupiah) =

Rasio Marjin Kontribusi

= Rp. 218.657.000,-

70

70

0,72

= Rp. 303.690.277.-

Menurut perhitungan yang telah dilakukan dan diproyeksikan oleh

penulis melalui data diatas, titik impas diatas dapat disimpulkan jika

perusahaan Let’s go Laundry ingin mencapai titik impas atau break even

point, maka perusahaan harus memperoleh pendapatan minimal Rp.

303.690.277.-jika perusahaan menginginkan untuk mencapai atau

memperoleh keuntungan tertentu.

c. Return On Investment

Setelah menentukan titik impas selanjutnya yang harus dilakukan

dalam pembuatan suatu usaha yaitu menentukan Return on invesment (ROI)

Menurut Sofyan Syafri Harahap (20011:305), “ ROI merupakan rasio yang

dapat menunjukkan persenan laba bersih yang diperoleh bila diukur dari

modal pemilik. Berdasarkan teori diatas return on invesment bertujuan untuk

menentukan persenan laba bersih yang diperoleh.” Menurut Sofyan Syafri

Harahap (20011:307), berikut rumus menghitung return on invesment:

(Total pendapatan – Investasi)

ROI =

Investasi x 100%

Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan diatas berikut perhitungan return

on invesment dari bisnis Let’s go Laundry:

71

71

(Rp. 111.059.840– 83.700.000)

ROI =

83.700.000 x 100%

(Rp. 27.359.840)

=

83.700.000 x 100%

= 33%

Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan tingkat ROI atau return on

investment adalah sebesar 33%. Dan berdasarkan data diatas perusahaan Let’s go

Laundry akan mendapatkan balik modal setelah 1,32 tahun, berikut perhitungannya:

Nett Profit

ROI =

Biaya Investasi

Rp. 111.059.840

ROI =

83.700.000

= 1,32 tahun

72

72

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2005. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga.

Dermawan Wibisono. 2006. Manajemen Kinerja, Konsep, Desain, dan Teknik

Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Erlangga.

Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

Harahap, Sofyan Syafri. 2011, Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta:

Rajawali Pers.

Horngren, Charles T., 2010, Akuntansi Biaya, Edisi 12, Jakarta: Erlangga

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2006. Manajemen Pemasaran edisi ke 12 Jilid

ke 1. New Jersey.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12.

Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13.

Jakarta: Erlangga

Kuswadi. 2005. Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan

dan Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Mulyadi, 2005. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPPAMP YKPN

Universitas Gajah Mada

73

73

Nasution, A. H., dan Prasetyawan, Y. (2008). Perencanaan & Pengendalian

Produksi. Edisi Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rivai, Veitzal., 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari

Teori ke Praktik. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada

Robbins, S dan Coulter, M. 2007, Manajemen. Edisi Kedelapan, Jakarta: PT

Indeks.

Rumekso. 2001. Housekeeping Hotel. Yogyakarta: Andi.

Sailendra, Annie. 2015. Langkah-Langkah Praktis Membuat SOP. Yogyakarta:

Trans Idea Publishing

Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia

Pendekatan Administrasi dan Operational. Jakarta : Bumi Aksara.

Simamora, Henry. 2012, Akuntansi Manajemen. Jakarta: Star Gate Publisher

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra, 2012, Pemasaran Strategik. Yogyakarta:

ANDI

Pemerintah Indonesia. Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 19 Ayat 1 tentang

Pengertian CV.

Pertiwi, Indah. Tap Topick Layanan Laundry On Demand,

https://id.techinasia.com/taptopick-layanan-laundry-on-demand.

74

74

Menkominfo, Kominfo : Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang,

https://www.Kominfo.go.id/content/detail/3415/kominfo-pengguna-internet-di-

indonesia-63-juta-orang/0/berita_satker

Kemp, Simon. Digital World’s Internet Users,

https://wearesocial.com/blog/2018/01/global- digital-report-2018

75

75

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Pertanyaan Kuesioner

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Umur :

a. 15-17 Tahun

b. 18-25 Tahun

c. 26-30 Tahun

d. Diatas 30 Tahun

2. Jenis Kelamin :

a. Laki-Laki

b. Perempuan

3. Pekerjaan

a. Mahasiswa

b. Pegawai

c. Wiraswasta

B. PERTANYAAN

4. Penghasilan / Uang saku dalam sebulan

a. < 1.000.000

b. < 1.500.000

c. < 2.000.000

d. > 2.000.000

5. Seberapa sering anda me-laundry pakaian dalam seminggu?

a. Seminggu sekali

b. Seminggu 2 kali

c. Seminggu 3 kali

d. Setiap hari

e. 2 minggu sekali

f. Tidak menentu

g. Jarang

h. Sebulan 2 kali

76

76

6. Apakah kamu sering merasa malas untuk me-laundry

a. Ya

b. Tidak

c. Kadang-kadang

7. Apa alasan anda malas me-laundry?

a. Lokasi Laundry yang jauh

b. Biaya laundry yang mahal

c. Malas mencuci

8. Apakah kamu sulit menemukan laundry yang sesuai dengan keinginan?

a. Ya

b. Tidak

9. Jika laundry aplikasi tersebut mengharuskan kamu membayar biaya antar dan

jemput laundry berapa biaya maksiamal yang akan kamu keluarkan?

a. Rp. 3.000

b. Rp. 6.000

c. Rp. 8.000

d. Rp. 10.000

e. Lebih dari Rp. 15.000

f. Rp. 5.000

10. Jika ada aplikasi yang membantu kamu untuk mengantar jemput laundry,

apakah kamu akan merasa terbantu?

a. Ya

b. Tidak

c. Mungkin

77

77

BIODATA

A. Data Pribadi

Nama : Adhitya Rizky Pratama

Nomor Induk Mahasiswa : 201621300

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 20 November 1997

78

78

Agama : Islam

Alamat : Komplek Cihanjuang Indah blok A – 28. Kab.

Bandung barat

B. Data Orang Tua

Nama Ayah : Ario Sudaryatno

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Agama : Islam

Alamat : Komplek Cihanjuang Indah blok A – 28. Kab.

Bandung barat

Nama Ibu : Ayu Lestari

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Agama : Islam

Alamat : Komplek Cihanjuang Indah blok A – 28. Kab.

Bandung barat

Riwayat Pendidikan

Tempat Sekolah Tahun Tamat Keterangan

Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung 2019

SMA NEGERI 9 BANDUNG 2016 LULUS

SMP NEGERI 12 BANDUNG 2013 LULUS

MI ASIH PUTERA 2010 LULUS

79

79

C. Pengalaman Kerja

Perusahaan Tempat Jabatan Tahun Keterangan

California Hotel Bandung Trainee 2017

Novotel Bangka Trainee 2018