M.O Hal 164-173 Model Koefisien Manajemen

3
Hal 164-173 Model Koefisien Manajemen Model koefisien manajemen ( management coefficients model ).Bowman membentuk sebuah model keputusan formal diseputar pengalaman dan kinerja seorang manajer. yang digunakan adalah kinerja manajer yang yang lalu cukup baik sehingga dapat d sebagai dasar utnuk keputusan masa depan. Menurut bowmen, kekurangan seorang ma umumnya adalah ketidakkonsistenan dalam mengambil keputusan. Model Lainnya Dua model perencanaan agregat lainnya adalah aturan keptusan linier dan si Aturan keputusan linier ( linear decision rule-LDR ) mencoba untuk menetapkan tingkat produksi optimal dan tingkat tenaga kerja pada periode tertentu. LDR meminimalka total yang terdiri atas upah, perekrutan, pemberhentian, lembur, dan pe serangkaian kurva biaya yang kuadratis. Sebuah model komputer yang disebut penjadwalan dengan simulasi ( scheduling by simulation ) menggunakan sebuah prosedur pencarian untuk mencarikombinasi biaya minimum dari harga-harga untuk ukuran tenaga kerja dan tingkat produksi tertentu Perbandingan Berbagai Metode Perencanaan Agregat Walaupun model-model matematis ini telah didapati oleh para peneliti untuk bekerja dalam kondisi-kondisi tertentu, dan para pemrograman linier tela dunia industri, model perencanaan yang paling canggih ini ternyata tdak digunaka luas. Hal ini mencerminkan sikap manajer pada umumnya, para perencana ingin mema bagaimana dan mengapa model yang digunakan sebagai dasar pengambilan ke penting mereka bisa bekerja. Apalagi, para manajer opersasi harus cepat membuat berdasarkan dinamika ditempat kerja ynag senantiasa berubah dan untuk m yang baik dibutuhkan waktu yang panjang. PERENCANAAN AGREGAT DI BIDANG JASA Karena hampir semua organisasi jasamencarikombinasi daridelapan pilihan kapasitas dan permintaan yang telahdibahassebelumnya, maka mereka umumnya merumuskan strategi campuran perencanaan agregat. Pada kenyataanya, perencanaan lebih mudah dilakukan pada industri perbankan, angkutan, dan makanan siap saji d dalam industri manufaktur. Pengendalian biaya tenaga kerja dalam perusahaan jasa sangatlah penting. Tekn yang sukses mencakup hal-hal berikut: 1. Melakukan penjadwalan jam kerja yang akurat untuk memastikan respo terhadap permintaan pelanggan .

Transcript of M.O Hal 164-173 Model Koefisien Manajemen

Hal 164-173 Model Koefisien Manajemen Model koefisien manajemen (management coefficients model). Bowman membentuk sebuah model keputusan formal diseputar pengalaman dan kinerja seorang manajer. Asumsi yang digunakan adalah kinerja manajer yang yang lalu cukup baik sehingga dapat digunakan sebagai dasar utnuk keputusan masa depan. Menurut bowmen, kekurangan seorang manajer umumnya adalah ketidakkonsistenan dalam mengambil keputusan. Model Lainnya Dua model perencanaan agregat lainnya adalah aturan keptusan linier dan simulasi. Aturan keputusan linier (linear decision rule-LDR) mencoba untuk menetapkan tingkat produksi optimal dan tingkat tenaga kerja pada periode tertentu. LDR meminimalkan biaya total yang terdiri atas upah, perekrutan, pemberhentian, lembur, dan persediaan melalui serangkaian kurva biaya yang kuadratis. Sebuah model komputer yang disebut penjadwalan dengan simulasi (scheduling by simulation) menggunakan sebuah prosedur pencarian untuk mencari kombinasi biaya minimum dari harga-harga untuk ukuran tenaga kerja dan tingkat produksi tertentu. Perbandingan Berbagai Metode Perencanaan Agregat Walaupun model-model matematis ini telah didapati oleh para peneliti untuk dapat bekerja dalam kondisi-kondisi tertentu, dan para pemrograman linier telah diterima dalam dunia industri, model perencanaan yang paling canggih ini ternyata tdak digunakan secara luas. Hal ini mencerminkan sikap manajer pada umumnya, para perencana ingin memahami bagaimana dan mengapa model yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan penting mereka bisa bekerja. Apalagi, para manajer opersasi harus cepat membuat keputusan berdasarkan dinamika ditempat kerja ynag senantiasa berubah dan untuk membuat model yang baik dibutuhkan waktu yang panjang. PERENCANAAN AGREGAT DI BIDANG JASA Karena hampir semua organisasi jasa mencari kombinasi dari delapan pilihan kapasitas dan permintaan yang telah dibahas sebelumnya, maka mereka umumnya merumuskan strategi campuran perencanaan agregat. Pada kenyataanya, perencanaan agregat lebih mudah dilakukan pada industri perbankan, angkutan, dan makanan siap saji daripada dalam industri manufaktur. Pengendalian biaya tenaga kerja dalam perusahaan jasa sangatlah penting. Teknik-teknik yang sukses mencakup hal-hal berikut: 1. Melakukan penjadwalan jam kerja yang akurat untuk memastikan respons cepat terhadap permintaan pelanggan .

2. Suatu bentuk tenaga kerja siap panggil dan dapat direkrut atau diberhentikan untuk memenuhi permintaan yang tidak terduga. 3. Feksibilitas keterampilan pekerja individu yang memungkinkan tenaga kerja yang tersedia dapat dialokasikan ulang. 4. Fleksibilitas tingkat output atau jam kerja karyawan untuk memenuhi permintaan yang meningkat.

Pilihan-pilihan ini tampaknya sulit,tetapi merupakan hal yang lumrah dalam industri jasa dimana tenaga kerja merupakan sarana perencanaan agregat yang utama.berikut contohnya : Kelebihan kapasitas yang di miliki oleh petugas penjualan real estate atau mobil digunakan untuk melakukan penelitian dan perencanaan. Departemen kepolisian dan pemadam kebakaran memiliki ketentuan untuk memanggil karyawan yang sedang tidak berdinas dalam keadaan sangat darurat. Jika keadaan darurat di perpanjang,maka poilisi atau karyawan yang sedang tidak berdinas dalam keadaan sangat darurat diperpanjang,maka polisi atau karyawan pemadam kebakaran dapat bekerja lebih lama dan dengan tambahan giliran kerja. Jika terduga sepi, maka restoran dan toko eceran memulangkan karyawannya lebih awal Pegawai gudang di supermarket bekerja sebagai kasir bila antrean keluar terlalu panjang Pelayanan wanita yang berpengalaman meningkatkan kecepatan dan efisiensi pelayanan ketika banyak pelanggan yang datang. Pendekatan pada perencanaan agregrat di bedakann disediakan,terdapat 4 skenario jasa yang akan di bahas yaitu : oleh jenis jasa yang

Restoran : Dalam buisnis yang memiliki variabel permintaan yang tinggi sepertirestoran, penjadwalan agrerat di tunjukan untuk memperlancar tingkat produksi dan menentukan jumlah tenaga kerja untuk di pekerjakan Rumah sakit :brumah sakit menghadapi permasalahan perencanaan agrerat dalam penglokasian dana, karawan, dan pemasok untuk memenuhi permintaan pasien. Rantai bisnis perusahaan jasa kecil berskala nasional : dengan munculnya rantai bisnis perusahaan jasa berskala nasional yang ukurannya kecil seperti rumah duka,bengkel mobil,toko fotocopy/percetakan dan pusat komputer,pertanyaan yang menjadi masalah adlah perencanaan agrerat versus perencanaan mandiri di awal penetapan bisnis. Layanan lain lain : kebanyakan usaha jasa lainnya yaitu keuntungan,transportasi serta banyak jasa komunikasi dan rekreasi memberikan output yang intagible ( tak terlihat ). Tujuannya adalah menentukan puncak permintaan dan merencnakan metode yang secara penuh memanfaatkan sumber tenaga kerja selama periode permintaan rendah.

Industri penerbangan : perusahaan penerbangan dan penyewaan mobil juga memiliki permasalahan penjadwalan agregat yang unik. Perencanaan agregat terdiri atas label atau jadwal mengenai (1) jumlah penerbangan yang keluar masuk dari setiap pusat kegiatan, (2) jumlah penerbangan pada semua jalur, (3) jumlah penumpang yang akan dilayani pada semua penerbangan, (4) jumlah awak pesawat dan landasan yang diperlukan pada setiap pusat kegiatan dan bandara, serta (5) penentuan jumlah tempat duduk untuk dialokasikan ke berbagai kelas biaya. Teknik untuk menentukan alokasi tempat duduk disebut manajemen imbal hasil (yield) atau pendapatan yang merupakan topik berikutnya. MANAJEMEN IMBAL HASIL Manajemen imbal hasil atau pendapatan (yield or revenue management) merupakan proses perencanaan agregat dalam mengalokasikan sumber daya bagi pelanggan pada harga yang akan memaksimalkan imbal hasil atau pendapatan. Penggunaanya dimulai pada tahun 1980-an, ketika sistem reservasi American Airlines (disebut SABRE) memungkinkan maskapai penerbangan untuk mengubah harga tiket mereka, secara langsung untuk jalur manapun, berdasarkan pada informasi permintaan. Organisasi yang memiliki persediaan yang cepat rusak (perishable inventory) seperti perusahaan penerbangan, hotel, para agen penyewaan mobil, kapal pesiar, dan bahkan erlatan listrik memiliki kesamaan karakteristik berikut yang membuat manajemen imbal hasil menarik: 1. 2. 3. 4. 5. Jasa atau produk yang dapat dijual terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Permintaan permintaan fluktuatif. Kapasitas secara relatif tetap. Permintaan dapat dibagi. Biaya variabel rendah dan biaya tetap tinggi.