Mmp

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembentukan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi kemajuan jaman.Tak terkecuali pendidikan matematika yang memiliki peranan dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi serta kemampuan untuk berargumentasi atau mengemukakan ide-ide.Pembelajaran matematika disekolah diselenggarakan mengacu pada tujuan umum matematika.Pembelajaran matematika disekolah pun harus mampu member kopetensi – kopetensi matematika yang ada. Dalam draf panduan KTSP matapelajaran matematika (http://www.sekolahdasaronline.com/fguru/ktsp/Pedoman%20Peny %20KTSP%20Ddk.doc) mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Komunikasi dalam matematika merupakan bagian penting dalam pembelajaran matematika. Kemampuan komunikasi matematis sangat penting siswa miliki dan kembangkan. Dengan komunikasi matematis,siswa dapat mengemukakan ide dengan cara mengkomunikasikan pengetahuan matematika yang dimilikinya baik secara lisan maupun tulisan. Tetapi seringkali siswa tidak mampu menyelesaikan suatu permasalahan matematika

description

free

Transcript of Mmp

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar BelakangPendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembentukan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi kemajuan jaman.Tak terkecuali pendidikan matematika yang memiliki peranan dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi serta kemampuan untuk berargumentasi atau mengemukakan ide-ide.Pembelajaran matematika disekolah diselenggarakan mengacu pada tujuan umum matematika.Pembelajaran matematika disekolah pun harus mampu member kopetensi kopetensi matematika yang ada.Dalam draf panduan KTSP matapelajaran matematika (http://www.sekolahdasaronline.com/fguru/ktsp/Pedoman%20Peny%20KTSP%20Ddk.doc) mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalahMenggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataanmatematikaMemecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperolehMengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalahMemiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Komunikasi dalam matematika merupakan bagian penting dalam pembelajaran matematika. Kemampuan komunikasi matematis sangat penting siswamiliki dan kembangkan.Dengan komunikasi matematis,siswa dapat mengemukakan ide dengan caramengkomunikasikanpengetahuan matematika yang dimilikinya baik secara lisanmaupuntulisan. Tetapi seringkali siswa tidakmampu menyelesaikan suatu permasalahan matematika karenakesulitandalammengkomunikasikanidenyaataumerepresentasikan permasalahantersebutkedalam bahasa matematis.Ketidakmampuansiswa dalammengkomunikasikanpermasalahanmatematikamembuatsiswa kesulitan dalam memecahkan permasalahan tersebut,karenapermasalahan tersebut menjadi bias.Upaya yang dapat dilakukan yaitu menerapkan suatu pembelajaran yang tepat yangdapatmemberikan kesempatan kepadasiswauntukdapat berperanaktifdalammengkomunikasikanpengetahuanyang ia miliki, akibatnyakemampuankomunikasi siswadapatmeningkat. Salahsatumodel pembelajaranyangdapat diterapkan dalam pembelajaranmatematikaadalahModel Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP).Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba mengkaji penerapan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dalam pembelajaran kesebangunan.B.Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah dari makalah iniu yaitu Bagaimana penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dalam pembelajaran kesebangunan.C.Batasan MasalahYang menjadi batasan masalah dalam makalah ini adalah penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dalam pembelajaran matematika tentang kesebangunan di kelas IX SMP.

BAB IIPEMBAHASAN

A.PengertianBelajarDalam suatu proses pembelajaran terjadi kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, yang mana harus dilakukan dengan sistematis melalui tahap rancangan pelaksanaan dan evaluasi.Hudojo (1988:1) menyatakan bahwa belajar adalah usaha seseorang dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku.Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai hasil dari latihan atau pengalaman(dalam Karso,dkk, 1993:211). Dalam pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling mendasar.Slameto (2003:2) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganDari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses tingkah laku seseorang yang didapat melalui interaksi dan pengalaman dengan lingkungannya.B.Pengertian Pembelajaran MatematikaPembelajaran (dalam Prof. Dr. S. Nasution, 1999:102) adalah proses interaktif yang berlangsung antara guru dengan siswa atau juga antara sekelompok siswa, dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan.Jhonson dan Rising (Ruseffendi, 1995:28) mengatakan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logika.Sagala (2003:61) mengatakan bahwa Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik sehingga terjadi perubahan tingkah laku pada peserta didik.Hudojo(1988:3) mengatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide (gagasan gagasan),strukturstruktur,dan hubungan-hubungannya diatur secara logika sehingga matematika berkenaan dengan konsep konsep abstrak.Konsepkonsep yang ada dalam matematika tidak dapat dipindahkan langsung kepada siswa.Dan untuk memindahkan konsep tersebut diperlukan proses, dalam arti konsep pengetahuan yang dimiliki siswa sebelumnya. Jadi dalam belajar matematika siswa harus terlibat dalam proses memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta konsep konsep yang ada dalam matematika.Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses interaksi antara guru dengan siswa dalam membangun pola piker yang logis dan terorganisir untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuannya.C.Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)Dalam suatu proses pembelajaran terdapat berbagai komponen pembelajaran yang harus dikembangkan dalamupaya mendukung tercapainya tujuan pembelajaran dan keberhasilan siswa dalam tujuan pembelajaran dan keberhasilan siswa dalam belajar. Komponen-komponen tersebut diantaranya guru, siswa, model pembelajaran, metode pembelajaran, serta sumber dan media pembelajaran. Sebagai salah satu komponen pembelajaran, pemilihan model pembelajaran akan sangat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran.Saat ini terdapat berbagai model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika. Salah satu diantaranya adalah model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP).Model pembelajaran MMP merupakan suatu program yang didesain untuk membantu guru dalam hal efektivitas penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar biasa. Latihan-latihan yang dimaksud adalah lembar tugas proyek.

Langkah-langkah dari model pembelajaran MMP adalah sebagai berikut:ReviewKegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah meninjau ulang pelajaran lalu terutama yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada pembelajaran tersebut, membahas soal pada PR yang dianggap sulit oleh siswa serta membangkitkan motivasi siswa.PengembanganPada langkah ini kegiatan yang dilakukan berupa penyajian ide baru dan perluasan, diskusi,serta demonstrasi dengan contoh konkret. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi kelas. Pengembangan akan lebih baik jika dikombinasikan dengan control latihan untuk menyakinkan bahwa siswa mengikuti penyajian materi ini.Latihan terkontrolPada langkah ini siswa berkelompok merespon soal dengan diawasi oleh guru. Pengawasan ini berguna untuk mencegah terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran.Guru harus memasukkan rician khusus tanggung jawab kelompok dan ganjaran individual berdasarkan pencapaian materi yang dipelajari.Seat work/kerja mandiriPada langkah ini siswa secara individu atau kelompok belajar merespon soal untuk latihan atau perluasan konsep yang telah dipelajari pada langkah pengembangan.Penugasan/Pekerjaan Rumah (PR)PR tidak perlu diberikan kecuali guru yakin siswa akan berlatih menggunakan prosedur yang benar.Tugas PR harus memuat beberapa soal review.

D.Penerapan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Dalam Pengajaran MatematikaLangkah-langkah dari model pembelajaran MMP adalah sebagai berikut:1.ReviewPada kegiatan ini yang dilakukan guru dan siswa mengingat beberapa materi sebelumnya untuk dapat melanjutkan pelajaran yang akan dipelajari.Kegiatan ini bermanfaat untuk merangsang motivasi belajar siswa dan dapat merangsang ingatan yang lampau.-Siswa diharap dapat mengingat beberapa bentuk-bentuk bangun datarContoh :Persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium dan yang lainnya-Siswa diharap dapat mengingat kembali mengukur sudut dengan busur2.PengembanganPada langkah ini guru memberi beberapa soal soal kontekstual terbuka atau soal soal yang konkret untuk didiskusikan siswa.Agar siswa lebih dapat memahami kesebangunan.Diskusi ini dilakukan didalam kelas kepada setiap siswa tanpa membentuk kelompok.Contoh :1.Sebuah mobil berukuran panjang 4,5 m dan tinggi 1,2 m. Mobil itu akan dibuat model dengan tinggi 8 cm. Tentukan panjang mobil pada model !Penyelesaian :Diketahui : panjang mobil = 4,5 cmTinggi mobil= 1,2 mTinggi model mobil= 8 cm = 0,08 mDitanya : Pajang mobil pada model ?Jawab :4,5 x = 0,096x = 0,096 / 4,5x = 0,021 mx = 2,1 cmPada soal ini guru meminta kepada siswa menjelaskan bagaimana proses perbandingan antara panjang mobil dengan panjang model mobil dan juga tingginya.2.Latihan terkontrolPada langkah ini guru memberikan beberapa soal soal yang akan dikerjakan siswa, siswa mengerjakannya dengan kerja kelompok.Ketika siswa mengerjakan soal soal dengan berkelompok guru mengawasi semua kelompok agar tidak ada pemikiran siswa yang menyimpang dari konsep materi atau terjadinya miskonsepsi.Semua soal soal yang diberikan guru merupakan tanggung jawab dari tiap tiap kelompok yang diberikan.1.Pada gambar berikut,dansebangun. Tentukan panjang a, b, dan c !

Jawab :AB = ED = 4cm , jadi a = 4 cmBC = EF = 5 cm, jadi b = 5 cmAC = DF = 3 cm, jadi c = 3 cm2.Jika persegi panjang luar dan persegi panjang dalam pada gambar di bawah sebangun, hitunglah pan-jang persegi panjang yang dalam !x cm

60 cm

Jawab :3.Seat work/kerja mandiriPada langkah ini guru memberi kesempatan kepada tiap siswa ataupun secara kelompok merespon atau memberi pendapat atau ide mengenai soal soal kontekstual terbuka yang telah diberikan guru(pada langkah pengembangan)4.Penugasan/Pekerjaan Rumah (PR)Sebelum guru memberikan tugas rumah kepada siswa, guru mengarah siswa untuk mencari rangkuman dari materi kesebangunan dan guru harus menyakinkan agar siswa mau mengerjakan tugas dirumah.Guru harus mau mengenal karakter semua siswa,tugas yang diberikan merupaka review semua materi yang baru saja dipelajari. Tugas ini dapat bermanfaat agar siswa semakin ingat mengenai materi kesebangunan.

Kesimpulan1.Belajar merupakan proses tingkah laku seseorang yang didapat melalui interaksi dan pengalaman dengan lingkungannya.2.Pembelajaran matematika adalah proses interaksi antara guru dengan siswa dalam membangun pola piker yang logis dan terorganisir untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuannya.3.Langkah-langkah dari model pembelajaran MMP adalah sebagai berikut:ReviewPengembanganLatihan terkontrolSeat work/kerja mandiriPenugasan/Pekerjaan Rumah (PR)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)Satuan Pendidikan: SMP Negeri 1 Pematang SiantarMata Pelajaran: MatematikaKelas / Semester: XI / 1 (Ganjil)Topik / Tema: KesebangunanAlokasi Waktu: 2 x 40 menitI. Standar Kompetensi:Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalampemecahan masalah.II. Kompetensi Dasar: 1.1 Mengidentifikasi bangun-bangun yang sama dan sebangun(kongruen)III.Indikator:oMenentukan syarat dan unsur yang sama dari dua bangun yangsebangun atau kongruen.oMenentukan unsur yang bersesuaian sebanding antara ukuran pada model dan ukuran sebenarnya.oMenghitung ukuran salah satu unsur, jika unsur lain yang sebenarnya diketahui.oMenentukan syarat dua bangun datar yang sebangun dan membuktikan dua bangun datar yang sebangun.oMenghitung panjang sisi-sisi pada segitiga-segitiga yang sama dansebangun.oMenghitung panjang sisi-sisi pada segitiga-segitiga yang sebangun.IV. Tujuan Pembelajaran : Setelah pembelajaran diharapkan :-Dapat menentukan perbandingan kesebangunan dua bangun datar-Menggunakan konsep kesebangunan dua bangun datarV. Materi Pelajaran: Kesebangunan

VI. Metode Pembelajaran : -Ceramah-Tanya Jawab-Diskusi-Penugasan

VII. Skenario Pembelajaran :NoKegiatan AwalAlokasi Waktu

Aktivitas GuruAktivitas Siswa

1Guru memasuki ruangan kelas dan mengucap salam pembukaMerespon Salam5

2Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan absensiIkut berdoa dan menjawab absensi

3(Langkah Review)Mengajak siswa untuk mengingat materi sebelumnya atau materi prasyaratAnak anak coba sebutkan beberapa bangun datar yang kalian ketahui!Anak anak coba gambarkan sebuah segita dibukunya masing masing,segitiganya yang kalian gambar bebas,boleh segitiga siku siku,sama kaki sama sisi,sebarang.Ambil semua busurnya,coba hitung berapa besar ketiga sudutnya!

Siswa mengingat dan mengerjakan soal yang diberikan guruSiswa menjawab

Siswa menggambar

Siswa mengukur besar sudut10

Kegiatan Inti

4

5

6.

7.

Guru menjelaskan materi kepada siswa

(Langkah pengembangan)Anak anak kalian telah mengetahui bagaimana yang dikatangan dua bangun datar yang sebangun dan kongruenSekarang coba kerjakan secara diskusi kelas beberapa soal soal kontekstual terbuka atau soal soal yang konkret.Guru menuliskan soal:1.Sebuah mobil berukuran panjang 4,5 m dan tinggi 1,2 m. Mobil itu akan dibuat model dengan tinggi 8 cm. Tentukan panjang mobil pada model !2.Tinggi sebuah gedung adalah 25 m dan lebarnya 35 m. Jika pada layar TV ternyata lebar gedung adalah 21 cm, hitung tinggi gedung pada TV.3.Sebuah pesawat panjang badan dan lebar sayap berturut-turut 80 meter dan 35 meter, jika panjang badan pada foto 54 cm hitung lebar sayap pada foto4.Sebuah foto diletakan pada bingkai dengan ukuran lebar 30 cm dan tinggi 50 cm jarak sisi foto dengan sisi kanan, bawah dan kiri bingkai masing-masing 5 cm . Jika foto dan bingkai sebangun berapakah jarak foto dengan sisi bingkai bagian atas?(Langkah Latihan terkontrol)Anak anak sekarang kalian bentuk kelompok, bapak akan memberikan beberapa soal lagi untuk tugas kelompoknya.Dalam satu kelompok ada 5 orang,masing masing berperan sama dalam menyelesaikan soal soal berikutGuru mencatat soal yang akan dikerjakan oleh siswa secara kelompok.3.Apakah kedua bangunberikutsama dan sebangun (kong-ruen)?Jelaskan !

4.Apakah kedua bangun persegi panjang berikut sebangun?Jelaskan12 cm

15 cm

5.Pada gambar berikut,dansebangun. Tentukan panjang a, b, dan c !

6.Jika persegi panjang luar dan persegi panjang dalam pada gambar di bawah sebangun, hitunglah pan-jang persegi panjang yang dalam !

x cm

60 cm

7.Pada siang hari sebuah pohon dengan tinggi 9,5 m mempunyai banyangan 17 m.Hitunglah panjang bayangan sebuah benda itu pada saat yang sama, bila benda mempunyai tinggi 1,66 m

(LangkahSeat work/kerja mandiri)

Sekarang bapak memberi kesempatan buat kalian memberi pendapat atau merespon tentang soal soal yang bapak beri mengenai soal kontektual terbuka tadiSiswa mendengarkan dan memahami materi pelajaran

Siswa menulis soal dan mendiskusikannya.

Siswa membentuk kelompok dan mendiskusikan

Siswa meberi respon

15

20

15

8

Kegiatan Akhir

8

9

(LangkahPenugasan/Pekerjaan Rumah (PR))Memberikan kesimpulan dari materi yang akan dipelajari atau memberi rangkumanMemberikan tugas rumah kepada siswa1.Sebutkan syarat syaratdua bangun dikatakan sebangun?2.Sebutkan syarat syarat dua bangun dikatakan kongruen?3.Pada siang hari Pak Somat menghitung tinggi ppohon dengan mengukur bayangannya.Jika pada saat yang sama Pak Somat melihat sebuah tongkat yang tingginya 45 cm, mempunyai panjang bayangan 1,3 m, hitunglah tinggi pohon yang panjang bayangannya 21,5 m!4.Sebuah kebun berbentuk persegi panjang dengan ukuran 3 cm x 2 cm.Kebun lainnya mempunyai ukuran 12 m x 8 m.a.Tuliskan rasio dari(i)Panjang kebunkebun tersebut(ii)Lebar kebun kebun tersebutb.Apakah kedua kebun itu sebangun?Apabila ya, tuliskan rasio dari luasnya!

Mendengarkan guru dan mencari rangkumanMemperhatikan dan mencatat tugas yang diberikan.

7

1Memberi salam penutupMerespon salam

VIII. Sumber Bahan: Buku Matematika kelas IX Semester 1 Penerbit ErlanggaIX Penilaian: a Prosedur : Lisan / Tulisanb. Bentuk : Esay Test

Pematang Siantar,Juli 2012

Daftar PustakaDkk, Karso. 1993.Dasar Dasar PendidikanMIPA.Jakarta: DepdikbupSitus Webhttp://www.sekolahdasaronline.com/fguru/ktsp/Pedoman%20Peny%20KTSP%20Ddk.dochttp://blog.elearning.unesa.ac.id/pdf-archive/teori-dalam-pembelajaran-matematika-terbaru.pdf

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=tujuan+umum+pendidikan+matematika&source=web&cd=2&ved=0CFAQFjAB&url=http%3A%2F%2Frepository.upi.edu%2Foperator%2Fupload%2Ft_mat_0806130_chapter1.pdf&ei=aYTyT76SO8XyrQefzJiIBw&usg=AFQjCNFiGOZAjP2sGeTt0ZMZa4qxg31NSQ&cad=rja

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=tujuan+umum+pendidikan+matematika&source=web&cd=3&ved=0CFEQFjAC&url=http%3A%2F%2Fsyarifulfahmi.blogspot.com%2F&ei=aYTyT76SO8XyrQefzJiIBw&usg=AFQjCNGygBhDVSDvjKAGok4F59gzOHW3gw&cad=rjax