M.M.I.8

11
MODUL 8 PERENCANAAN JARINGAN KERJA MANAJEMEN INDUSTRI Oleh Ir. Umar Wiwi, MT Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNESA 2007 0

description

perencanaan jaringan kerja

Transcript of M.M.I.8

MODUL 8

MODUL 8PERENCANAAN JARINGAN KERJAMANAJEMEN INDUSTRI

Oleh

Ir. Umar Wiwi, MT

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNESA2007

DAFTAR ISI

Halaman

1. Pengantar 2

2. Kompetensi Dasar dan Durasi Pembelajaran 2

3. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2

4. Kegiatan Belajar

4.1 Kegiatan Belajar PERENCANAAN JARINGAN KERJAUraian Materi Kegiatan Belajar 3

Soal Soal Latihan 7Rangkuman 8

Umpan Balik dan Tindak Lanjut 85. Referensi 10

1. PENGANTAR

Salah satu type proses produksi adalah proyek. Pada type proses ini kegiatannya sangat banyak dan dilakukan dalam waktu yang relative panjang. Untuk itu perlu perencanaan yang tepat agar setiap kegiatan selesai sesuai dengan target waktu dan penyelesaian proyek keseluruhan juga dapat selesai pada waktu yang telah direncanakan. Kegiatan kegiatan yang banyak itu membentuk jaringan (Net Work), dimana satu kegiatan tergantung pada kegiatan lainnya. .Bila satu saja kegiatan tidak selesai tepat waktu maka akan mempengaruhi kegiatan kegiatan lain,. dengan demikian perencanaan jaringan kerja sangat penting.Pada modul ini akan dibahas bagaimana merencanakan jaringan kerja dengan metode CPM (Critical Path Method /Metode Jalur Kritis) , yang terdiri dari penggambaran jaringan kerja cara penentuan waktu tercepat, penentuan waktu terlama, dan jalur jalur kritis,dan penentuan waktu luang (float)Bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh, menyangkut perencanaan jaringan kerja ini, dapat mendalaminya melalui referensi yang disajikan di bagian akhir dari modul ini.

2. KOMPETENSI DASAR DAN DURASI PEMBELAJARAN

Kompetensi Dasar : Mahasiswa mampu menjelaskan pemahamannya terhadap jaring-an kerjaDurasi Pembelajaran : 100 menit

3. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari kegiatan belajar ini mahasiswa dapat

1. Menjelaskan tentang jaringan kerja

2. Menggambar jaringan kerja

3. Menghitung waktu kejadian tercepat dan waktu kejadian terlambat

4. Menentukan waktu luang (Float)

5. Menentukan lintasan kritis

4.1 KEGIATAN BELAJAR

PERENCANAAN JARINGAN KERJA4.1.1 URAIAN MATERI KEGIATAN BELAJARa. Pengertian dan Simbol SimbolPerencanaan jaringan kerja (Net Work Planning) adalah suatu alat untuk membantu perencanaan , penjadwalan waktu, serta pengendalian dalam melaksanakan suatu proses produksi type proyek.Simbol simbol yang digunakan :

= Event / kejadian = Aktifitas = Aktifitas semuA B0 1 28 5Aktifitas B baru bisa dilaksanakan jika aktifitas A sudah selesai.

Durasi waktu aktifitas A adalah 8 hari dan durasi waktu aktifitas B = 5 hari

Event 0 adalah awal aktifitas A dan event 1 adalah akhir aktifitas A dan event awal aktifitas B, event 2 adalah akhir aktifitas Ba b a = no event ; b = Waktu event tercepat (EET); c c = waktu event terlama (LET)b. Penentuan Waktu Event Tercepat dan Terlama.Waktu event tercepat /EET (ditulis pada posisi b) dihitung dari event awal dengan cara sebagai berikut.:(1) Pada jaringan lurus tanpa bercabang; waktu tercepat pada event akhir (j) = waktu tercepat event awal (i) ditambah durasi (Dij) 0 A 8 B 12

0 1 2

8 4(2) Pada jaringan bercabang: Waktu tercepat ditentukan dari alternatif cabang yang menghasilkan waktu terbesar 3 2020 P 10 404 Q 610R 5 15 13EET 6 lewat P = 20 + 20 = 40

EET 6 lewat Q = 10 + 10 = 20

EET 6 lewat R = 15 + 13 = 28

Untuk Event 6 dipilih EET terbesar = 40Waktu event terlama /LET (ditulis pada posisi c) dihitung dari event akhir dengan cara berikut :(1) Pada jaringan lurus, LET pada event ke (i) ditentukan dari LET event ke j kurang durasi Dij

6 S T 35 15 7 50 20 70(2) Pada jaringan bercabang, dari beberapa alternatif (sesuai jumlah cabang) dipilih LET terkecil

D 5 20 604 E 610 50F 1530 740LET 4 lewat D = 60 20 = 40

LET 4 lewat E = 50 15 = 35

LET 4 lewat F = 40 30 = 10

Dipilih LET 4 = 10 (terkecil)c. Lintasan Kritis.

Lintasan kritis adalah lintasan yang didalamnya terdapat aktifitas-aktifitas yang menghubungkan event event yang memiliki EET sama dengan LET. Dikatakan kritis karena baik awal aktifitas maupun akhir aktifitas tidak ada celah waktu/ waktu luang / float, karena waktu terlama sama dengan waktu tercepat.

d. Waktu luang (Float)Ada dua jenis float dari suatu aktifitas yaitu total float dan free float.Jika suatu aktifitas A mempunyai event awal (i) dan event akhir (j) dan durasi Dij, maka

Total float A = LETj Dij EETi; sedangkan free float A = EETj Dij EETiContoh Soal : Suatu proyek mempunyai 5 aktifitas : A,B, C ,D , E. Bila ketergantungan antar aktifitas dan durasi masing-masing aktifitas seperti ditentukan pada table 8.1 dibawah ini :

a. Gambar jaringan kerja dari proyek tersebutb. Hitung EET dari setiap event pada jaringan kerja

c. Hitung LET dari setiap event pada jaringan kerja

d. Tentukan Lintasan kritis

e. Hitung total float dan free float dari setiap aktifitas.

Tabel 8.1 Ketergantungan dan Durasi Aktifitas

AKTIFITASKETERGANTUNGANDURASIKETERANGAN

A10Aktifitas Awal

B20Aktifitas Awal

CA40

DB25

EC dan D15Aktifitas Akhir

Penyelesaian Soal :a. Dari data aktifitas dan ketergantungannya dapat digambar jaringan kerja seperti gambar 8.1 berikut ini :

1 10C40 A 10 0 B 20 D 3 50 E 650 0 20 2 2 25 50 15 4 65Gambar 8.1 Jaringan kerja

b. Perhitungan EET

Event 0 : EET = 0

Event 1 : EET = 0 + 10 = 10

Event 2 : EET = 0 + 20 = 20

Event 3 : Lewat jalur C ; EET = 10 + 40 = 50

Lewat jalur D ; EET = 20 + 25 = 45; ditentukan EET event 3 = 50

Event 4 : EET = 50 + 15 = 65; waktu paling lambat untuk menyelesaikan proyek 65 haric. Perhitungan LET

Event 4 : LET = EET = 65

Event 3 : LET = 65 15 = 50

Event 2 : LET = 50 25 = 25

Event 1 : LET = 50 40 = 10

Event 0 : Lewat jalur A ; LET = 10 10 = 0

Lewat jalur B ; LET = 25 20 = 5; ditentukan LET event 0 = 0

d. Lintasan Kritis

Sesudah EET dan LET masing masing event dimasukan pada lingkaran event dapat dilihat ada tiga aktifitas yang merupakan jalur kritis yaitu A-C E

e. Waktu luang (float)AKTIFITASTOTAL FLOATFREE FLOAT

A10 10 0 = 010 10 0 = 0

B25 - 20- 0 = 520 20 0 = 0

C50 40 10 = 050 40 - 10 = 0

D50 25 20 = 550 25 20 = 5

E65 15 - 50 = 065 15 - 50 = 0

4.1.2. SOAL SOAL LATIHAN

Jaringan kerja suatu proyek terdiri dari 9 aktifitas , ketergantungan antar aktifitas dan durasi tiap aktifitas seperti pada tabel 8.2.1. Gambar jaringan kerja dari proyek tersebut

2. Hitung EET dari tiap event pada jaringan kerja

3. Hitung LET dari tiap event pada jaringan kerja.

4. Tentukan lintasan kritis pada jaringan kerja tersebut

5. Tentukan waktu luang dari setiap aktifitas

Tabel 8.2 Ketergantungan Aktifitas dan Durasi

AKTIFITASKETERGANTUNGANDURASIKETERANGAN

A15Aktifitas awal

B18Aktifitas awal

CB22

DB12

EA,D16

FA,D17

GC,E4

HC,E27Aktifitas akhir

IF,G19Aktifitas akhir

4.1.3 RANGKUMANPerencanaan jaringan kerja diawali dari gambar jaringan kerja berdasarkan aktifitas dan keterkaitan antar aktifitas. Sesudah jaringan kerja digambar dengan benar, dengan data durasi setiap aktifitas, dihitung waktu tercepat suatu event (EET) dan waktu terlambat suatu Event (LET). Cara hitung EET dan LET sebagai berikut :

EET dihitung dari event 0 ke event akhir, sedangkan LET dihitung dari event akhir ke event awal

A

i j

D ij

Untuk jaringan lurus. EET event ke (j) adalah EET event ke (i ) ditambah durasi Dij. Bila jaringan bercabang, menuju ke satu titik dihitung EET untuk masing masing cabang, kemudian EET event pertemuan cabang diambil alternatif EET terbesar. Kebalikan dari EET, waktu paling lama suatu event (LET) dihitung dari event akhir , dimana pada event akhir ini LET = EET. Untuk jaringan lurus LET event ke (i) ditentukan dari LET event ke (j) kurang durasi Dij. Untuk percabangan digunakan alternatif terkecil. Lintasan kritis pada suatu jaringan adalah kumpulan aktifitas yang EET dan LET dari event ( i ) mempunyai nilai sama, juga EET dan LET event ( j ) mempunyai nilai yang sama, atau dengan kata lain untuk aktifitas aktifitas tersebut tidak ada waktu luang ./ float4.1.4. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Untuk mengukur tingkat penguasaan anda terhadap kegiatan belajar ini, anda harus mengerjakan soal soal latihan . Tingkat penguasaan anda terhadap kegiatan belajar ini dapat dihitung dengan rumus:

Jumlah jawaban benar

Tingkat Penguasaan = ----------------------------------------------- X 100 %

5

Katagori tingkat penguasaan ditentukan sebagai berikut

90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik

70% - 79 % = cukup

69 % = kurang

Jika tingkat penguasaan diatas 80 % anda dapat mempelajari modul berikutnya, namun jika tingkat penguasaan masih kurang dari 80% anda harus mengulangi mempelajari lagi modul ini.

5.REFERENSI

1. Fogarty, Blackstone, Hoffman ; Production and Inventory Management; South Western Publishing ; Ohio 1991.

2. John E.Biegel; Pengendalian Produksi; Akademika Pressindo, Jakarta, 19923. T. Hani Handoko ; Dasar Dasar Manajemen Produksi dan Operasi; BPFE Yogjakarta , 19844. Teguh Baroto; Perencanaan dan Pengendalian Produksi; Ghalia Indonesia, 2002

PAGE 10

_1226462146.unknown