MK3

6
MANAJEMEN KEPERAWATAN 1. actuating 2. budgetting 3. kepemimpinan 4. kuesioner manajemen nurse 5. manajemen keperawatan anak 6. manajemen konflik 7. pendokumentasian keperawatan 8. pengawasan 9. perilaku organisasi ACTUATING A. Pengertian Setelah perencanaan dan pengorganisasian selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya yang perlu ditempuh dalam manajemen adalah mewujudkan rencana tersebut dengan mempergunakan organisasi yang terbentuk.Langkah tersebut adalah actuating yang secara harfiah diartikan sebagai memberi bimbingan namun istilah tersebut lebih condong diartikan penggerak atau pelaksanaan. Secara praktis fungsi actuating ini merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerjasama diantara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi actuating tidak terlepas dari fungsi manajemen melalui bagan dibawah ini : Penentuan masalah Penetapan tujuan Penetapan tugas dan sumber daya penunjang

description

kdnfkdJG

Transcript of MK3

Page 1: MK3

MANAJEMEN KEPERAWATAN

1. actuating2. budgetting3. kepemimpinan4. kuesioner manajemen nurse5. manajemen keperawatan anak6. manajemen konflik7. pendokumentasian keperawatan8. pengawasan

9. perilaku organisasi

ACTUATING

A. Pengertian

Setelah perencanaan dan pengorganisasian selesai dilakukan, maka langkah

selanjutnya yang perlu ditempuh dalam manajemen adalah mewujudkan rencana tersebut

dengan mempergunakan organisasi yang terbentuk.Langkah tersebut adalah actuating

yang secara harfiah diartikan sebagai memberi bimbingan namun istilah tersebut lebih

condong diartikan penggerak atau pelaksanaan. Secara praktis fungsi actuating ini

merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerjasama diantara staf pelaksana program

sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi actuating tidak

terlepas dari fungsi manajemen melalui bagan dibawah ini :

B. Tujuan

Tujuan fungsi aktuating ( penggerakan ) adalah :

Penentuan masalah

Penetapan tujuan

Penetapan tugas dan sumber daya penunjang

Menggerakan dan mengarahkan

Memiliki keberhasilan SDM

Page 2: MK3

1. Menciptakan kerjasama yang lebih efisien

2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf

3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan

4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan

prestasi kerja staf

5. Membuat organisasi berkembang lebih dinamis

C. Fungsi penggerakan

Fungsi aktuasi haruslah dimulai dari diri manager dengan menunjukkan kepada staf

bahwa dia memiliki tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap lingkungannya. Ia

harus memiliki kemampuan kerjasama, harus bersikap obyektif.

Ada 4 jenis utama fungsi penggerakan

1. Koordinasi kegiatan

Untuk setiap kegiatan yang akan diterapkan sesuai rencana, manajemen harus

memastikan bahwa semua kegiatan sebelumnya telah dilaksanakan tepat pada

waktunya. Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan, pekerja kesehatan yang

bertugas harus :

a. Mengkoordinasikan fungsi para aggota tim kesehatan

b. Mengkoordinasikan kegiatan

c. Menyampaikan keputusan

2. Penempatan orang dalam jumlah, waktu dan tempat yang tepat meliputi

mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi

3. Mobilisassi dan alokasi sumber daya fisik dan dana yang diperlukn meliputi :

a. Pemantauan dan pengawasan

b. Logistik ( perolehan, penyaluran, penyimpanan, pengiriman, penyebaran dan

pengembalian barang )

c. Akuntasi

d. Organisasi

4. Keputusan yang berkenaan dengan informasi yang diperlukan

Berkaitan dengan pembuatan keputusan secara umum dan khusus dengan koordinasi

kegiatan, manajemen tenaga kerja dan sumber daya selama penerapan.

D. Faktor - faktor penghambat fungsi penggerakan

Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini terjadi karena

manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia. Seperti konsep

Page 3: MK3

perilaku manusia yang dikemukakan oleh Maslow, dinegara berkembang yang menjadi

prioritas adalah kebutuhan fisik, rasa aman, dan diterima oleh lingkungan sedangkan

dinegara maju kebutuhan yang menonjol adalah aktualisasi diri dan self esteem.

Perbedaan tersebut juga akan mempengaruhi etos kerja dan produktifitas kerja.

E. Faktor – faktor pendukung fungsi penggerakan

Hal – hal yang perlu diperhatikan manajer dalam fungsi penggerakan

1. Manajer harus bekerja lebih produktif

2. Manajer perlu memahami ilmu psikologi, komunikasi, kepemimpinan dan sosiologi

3. Manajer harus mempunyai tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap

lingkungan

4. Manajer harus bersikap obyektif

F. Funsi actuating di Rumah Sakit

Organisasi RS adalah organisasi yang sangat komplek, kompleksitas tersebut

dipengaruhi oleh

1. Sifat pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada konsumen penerima jasa

pelayanan. Hasil perawatan pasien sebagai customer RS ada tiga kemungkinan yaitu :

sembuh sempurna, sembuh dengan kecacatan, dan mati. Apapun kemungkinan

hasilnya, kualitas pasien harus diarahkan untuk kepuasan pasien dan keluarga.

2. Pelaksanaan fungsi actuating cukup komplek karena tenaga yang bekerja di RS terdiri

dari berbagai profesi.

Kompleksitas ketenagaan dan jenis profesi yang dimiliki RS, menuntut

dikembangkannya kepemimpinan partisipatif oleh pihak pimpinan RS. Model

kepemimpinan manajerial seperti ini juga merupakan faktor penentu berkembangnya

mutu pelayanan RS karena pekerjaan di RS hampir semuanya saling terkait satu sama

lain. Sehubungan dengan kompleksitas sistem ketenagaan dan misi yang harus diemban

RS, penerapan fungsi actuating pada manajemen RS sangat tergntung dari beberapa faktor

yaitu kepemimpinan direktur RS, koordinasi yang dikembangkan oleh masing - masing

wadir, komitmen dan profesionalisme tenaga kesehatan yang tersedia di RS dan

pemahaman konsumen RS akan jasa layanan yang tersedia di RS. Demikian pula

kepemimpinan, komunikasi dan koordinasi merupakan faktor penting di dalam

Page 4: MK3

pengembangan fungsi actuating tetapi disisi lain dibutuhkan juga peningkatan

keterampilan manajerial.

G. Fungsi actuating di PUSKESMAS

Agar perawatan kesehatan masyarakat dapat berjalan secara berhasil guna dan berdaya

guna, maka dilakukan lokakarya mini puskesmas pada tingkat puskesmas atau di

masyarakat yang mencakup :

1. Menetapkan pembagian wilayah binaan

2. Menetapkan penanggung jawab dan pelaksana kegiatan

3. Menetapkan uraian tugas koordinator dan pelaksana puskesmas

4. Koordinasi lintas program dan lintas sektoral dari instansi terkait

5. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas puskesmas

6. Menggerakkan partisipasi masyarakat/peran serta masyarakat dan pembinaan kader,

daa wisma, dukun bayi,dll

7. Menyediakan kesempatan konsultasi kepada koordinator, penanggung jawab daerah

binaan atau pelaksana puskesmas

8. Pimpinan puskesmas melaksanakan bimbingan teknis kegiatan puskesmas kepada

koordinator dan penanggung jawab daerah binaan termasuk pelaksanaan puskesmas.

Penerapan proses keperawatan dapat meminta bantuan tim penilaian atau kepada

institusi pendidikan

9. Pengembangan kegiatan - kegiatan inovatif sesuai kemampuan daerah/masyarakat