MI/SUSANTO Setgab Buka Ruang Lobi - ftp.unpad.ac.id · jian penggunaan lahan milik negara di...

1
PEMILIHAN umum (pemilu) presiden masih empat tahun lagi. Hanya saja suhu politik terus menghangat terkait pen- calonan RI-1. Kabar yang menyebutkan Ani Yudhoyono sebagai calon presiden (capres) untuk Pe- milu 2014 dari Partai Demokrat semakin santer terdengar. Ada- lah juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang menyam- but positif soal pencalonan Ibu Negara tersebut. “Bagi Demokrat, siapa pun yang diucapkan oleh ketua de- wan pembina (Susilo Bambang Yudhoyono), karena beliau adalah the founding father, pasti akan kita dukung. Kalau nama Ibu Ani yang diucapkan, jelas kami dukung. Toh, hasil polling sudah menunjukkan tingkat popularitas Ibu Ani tinggi,” ujar Ruhut saat dihubungi Me- dia Indonesia, Rabu (29/12). Akan tetapi, Ruhut mengata- kan, saat ini belum ada isyarat dari SBY sendiri. “Belum ada keluar nama. Karena beliau masih fokus bekerja untuk rakyat.” Soal kans Ani untuk meme- nangi Pilpres 2014, Ruhut bah- kan yakin bakal mampu me- ngalahkan kandidat-kandidat yang diusung partai lainnya. Sebelumnya, hasil survei Developing Countries Stu- dies Centre (DCSC) Indonesia menyebutkan sejumlah tokoh yang dijagokan masuk bursa Capres 2014. Mereka adalah Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskan- dar, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. (*/Ide/R-2) INDIKASI ketidakcermatan dalam penyusunan isi perjan- jian penggunaan lahan milik negara di kawasan Kemayoran, Jakpus, terlihat dari tidak di- hitungnya nilai aset seluas 40 hektare, dalam menetapkan jangka waktu perjanjian de- ngan pihak swasta. “Jangka waktu yang diberi- kan kepada mitra (pihak swasta) dalam penggunaan la- han aset negara di Kema-yoran tidak didasarkan pengukuran nilai aset, dan proyeksi per- tambahan nilai. Dengan begitu, kontribusi mitra usaha kepada negara tidak sesuai dengan nilai aset,” jelas anggota Panja Aset Negara Komisi II DPR RI Gamari Sutrisno di Jakarta Selasa (28/12). Ia mencontohkan, pemba- ngunan rumah mewah dengan golf view milik negara di Kema- yoran. Nilai pembangunan jelas tidak sesuai dengan proyeksi pertambahan nilai. “Saya mendesak agar penge- lolaan kompleks Kemayoran memperhitungkan kembali nilai kontribusi mitra yang membangun rumah mewah dengan golf view milik negara. Jika mitra tidak mau, sebaiknya batas lapangan golf Kemayoran dipagar,” tegasnya. Akibat ketidakcermatan ter- sebut, negara akhirnya dapat dengan mudah kehilangan 5% dari saham pengelolaan aset yang ditaksir mencapai nilai Rp24,8 triliun. Pihak swasta, jelasnya, dapat dengan mudah memainkan isi perjanjian itu. Oleh karena itu, anggota Fraksi PKS ini menuturkan bukan hal yang sulit bagi pihak PT Jakarta International Expo (JIE) merekayasa proses pele- langan aset negara di Kema- yoran, yang berujung pada kemenangan perusahaan milik Hartati Murdaya tersebut. “Manajemen pengelolaan aset negara yang tidak profesional ini yang menjadi masalah u- tama,” jelasnya. Menurut anggota panja lain- nya, Chairuman Harahap dari F-PG, kejanggalan juga ter- lihat dari lahan yang malah ditelantarkan sejumlah pengu- saha. “Ada juga penguasaan lahan yang besar oleh seke- lompok pengusaha sehingga pemasukan rendah. Ini yang janggal.” Ketika dimintai konrmasi, PT JIE menyangkal tudingan reka- yasa itu. “Ini resmi hasil lelang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, setelah peru- sahaan sebelumnya bangkrut,” ujar Managing Director JIExpo Budi Santoso, kemarin. Menurutnya, JIExpo tidak memiliki keterkaitan dengan masalah proses perolehan sa- ham pengelolaan aset negara tersebut. Aset sebesar 5% itu pada awalnya dimiliki Ja- karta International Trade Fair (JITF). Setelah JITF dinyatakan bangkrut dan dilikuidasi, aset dilelang dan dimenangi JIEx- po. Budi pun menambahkan pihaknya kooperatif atas proses renegosiasi yang dilakukan pe- merintah. (VB/*/R-2) MEMASUKI tahun ketujuh keberadaannya di Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki tumpukan kasus yang belum juga terse- lesaikan. Mulai dari kasus dana ta- langan Bank Century senilai Rp6,7 triliun, pengadaan mobil pemadam kebakaran (branwir) yang merugikan negara Rp5,4 miliar, hingga cek pelawat pe- milihan DGS Bank Indonesia Miranda S Goeltom. Padahal, kasus-kasus itu teramat me- nyita perhatian masyarakat karena tumpulnya penegakan hukum di Tanah Air. Ketua KPK Busyro Muqod- das menyadari betapa ting- ginya ekspektasi masyarakat terhadap KPK. “Harapan demi harapan yang digantungkan di pundak KPK untuk mengung- kap kasus-kasus yang menjadi perhatian publik menjadi tan- tangan tersendiri. Bagi KPK, itulah penyemangat kerja KPK, yang disikapi dengan kesung- guhan dan kerja keras,” ujar Busyro, yang baru 9 hari men- jabat Ketua KPK, di Jakarta, kemarin. Sejak KPK dibentuk pada 2003, KPK mengalami pasang surut. Diakui Busyro, tahun 2010 merupakan tahun terberat yang harus dilalui KPK. Tepat- nya, setelah mencuatnya kasus kriminalisasi pimpinan KPK Bibit Samad Rianto dan Chan- dra M Hamzah yang hingga kini belum selesai juga. “Ditolaknya SKPP (surat ketetapan penghentian penun- tutan) kasus Bibit-Chandra, harus diakui, kembali me- munculkan ketidakpastian dan ketidakjelasan yang berdampak pada konsentrasi kerja.” Namun pada 2011 nanti, ia berjanji akan menyelesaikan sisa kasus di 2010, termasuk rencana mengambil alih kasus mafia pajak Gayus HP Tam- bunan. “Untuk (kasus) Gayus, masih di polisi. Tapi kita sedang mencium-cium baunya. Kita sedang bergerak juga,” ujarnya sembari tertawa. Big fish Komitmen itu juga diucap- kan pimpinan KPK lain. Menu- rut Bibit, lima hal prioritas KPK di 2011 adalah mendorong terciptanya aparat kepolisian dan kejaksaan yang bersih, pe- nyelamatan keuangan negara, memantau pengelolaan sumber daya alam, pelayanan publik, dan infrastruktur yang bebas dari korupsi. “Paling tidak lima ini yang kita teropong. Kita teropong juga big sh-nya. Kita capek juga garap yang kecil- kecil ini,” ujar Bibit. Tahun ini, KPK berhasil mengamankan uang negara hingga Rp700 miliar di 2010. Aset negara yang dapat diselamatkan dari sisi penindakan mencapai Rp175,9 miliar dan pencegahan sekitar Rp526 miliar. Kasus korupsi yang tengah ditangani KPK juga banyak menyeret nama sejumlah ke- pala daerah. Yang terbaru ialah Wali Kota Bekasi Mochtar Mo- hamad yang ditetapkan sebagai tersangka tiga kasus dugaan korupsi sekaligus. Yakni, pe- nyalahgunaan APBD 2010 un- tuk suap Piala Adipura 2010, penyuapan untuk pengesahan APBD 2010, dan pertanggung- jawaban APBD. Secara terpisah, Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenek menga- takan, sepanjang 2010 presiden telah mengeluarkan 15 surat izin pemeriksaan terhadap ke- pala daerah yang tersandung kasus hukum. “Surat izin pe- meriksaan yang terakhir dike- luarkan itu untuk memeriksa Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arin,” jelasnya, ditemui di kantornya, tadi malam. (CC/*/P-4) T ITIK temu untuk men- cari besaran ambang batas parlemen (parlia- mentary treshold), akan disepakati di dalam forum Sekretariat Gabungan (Setgab) Partai Koalisi.Enam partai politik (parpol) dalam setgab akan berupaya menyamakan persepsi sehingga perdebatan soal ambang batas parlemen tidak terus berlanjut. “Kami agendakan sebelum masa reses DPR habis pada 9 Januari 2011, akan ada per- temuan,” kata Sekretaris Setgab Partai Koalisi Syarief Hasan, ketika ditemui di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Upaya menyamakan per- sepsi besaran ambang batas parlemen itu terkait dengan penyusunan draf revisi Un- dang-Undang Pemilu Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu (UU Pemilu). Syarief menuturkan, sejauh ini anggota koalisi bersema- ngat untuk menaikkan angka ambang batas parlemen dari angka saat ini, yaitu 2,5%. Se- perti yang tercantum dalam UU Pemilu. Setgab berisi enam partai politik (parpol), yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, Par- tai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dengan komposisi minus Partai Golkar, gabungan lima partai pengusung SBY-Boe- diono meraih sekitar 56% kursi DPR. Masuknya Partai Golkar mendongkrak mitra koalisi di DPR menjadi 75% kursi. Upaya titik temu di dalam pertemuan setgab diperkirakan akan alot. Pasalnya, perbedaan persepsi besaran ambang batas parlemen antara parpol besar dan parpol menengah cukup lebar. Partai Golkar menawarkan angka 5% dan Partai Demokrat 4%. Angka itu membangunkan keresahan parpol menengah, yang tidak menginginkan penai- kan secara drastis. Syarief sendiri telah mem- perkirakan hal itu. “Kami akan pertemukan itu dan mendis- kusikannya. PKB, PKS, PPP, dan PAN tentu juga memiliki persepsi,” jelasnya. Pengurangan parpol Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar mengingatkan, angka ambang batas parlemen yang terlalu besar malah akan me- nimbulkan tirani mayoritas. Menurutnya, itu tidak beda dengan membunuh parpol- parpol yang ada. “Upaya ini sama saja dengan deparpolisasi. Bagi kami tak ada alasan logis untuk me- naikkan angka ambang batas parlemen hingga 5%. Negara ini sudah sepakat bahwa sis- tem demokrasi kita adalah multipartai untuk mendukung presidensial. Angka yang ter- lalu besar malah akan menutup multipartai itu,” tegasnya. Di luar setgab, penyelesaian perdebatan di setgab ini me- resahkan parpol kecil di DPR. Partai Hanura khawatir lobi di setgab jelas ditujukan untuk menyingkirkan parpol-parpol kecil untuk bertarung dalam Pemilu 2014. “Penyelesaian di setgab malah mengaburkan persoalan. Tidak ada ruang demokrasi di situ,” tegas Ketua DPP Partai Hanura Akbar Faizal. Ketua Presidium Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jojo Rohi membenarkan bahwa negosiasi ambang batas parlemen membuka ruang bagi praktik-praktik tercela. “Seperti barter pasal ataupun barter politik,” ucapnya. Sebelumnya, mantan Wak- il Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ramlan Surbakti mengingatkan, penaikan be- saran ambang batas parlemen tidak akan menciptakan sistem presidensial dan demokrasi yang efektif dan esien. Ram- lan malah menyodorkan sistem liga. Namun, sebagian besar parpol menolak usul itu karena dianggap akan membingung- kan masyarakat. (P-4) bhawono@ mediaindonesia.com 4 | Politik & HAM KAMIS, 30 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA MI/SUSANTO Aryo Bhawono Setgab Buka Ruang Lobi KINERJA KPK: Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah memotret wartawan saat konferensi pers akhir tahun kinerja KPK bersama Wakil Ketua KPK M Jasin di Jakarta, kemarin. Sepanjang 2010, KPK menyelamatkan uang negara sebesar Rp173 miliar dan pendapatan gratifikasi yang ditetapkan menjadi milik negara sebesar Rp2,9 miliar. Demokrat Siap Usung Ani Yudhoyono KPK hanya Mampu Usut Kasus Teri Aset Negara tidak Cermat Dihitung Penaikan ambang batas parlemen yang besar dapat menciptakan tirani mayoritas. Busyro Muqoddas Ketua KPK MI/SUSANTO

Transcript of MI/SUSANTO Setgab Buka Ruang Lobi - ftp.unpad.ac.id · jian penggunaan lahan milik negara di...

Page 1: MI/SUSANTO Setgab Buka Ruang Lobi - ftp.unpad.ac.id · jian penggunaan lahan milik negara di kawasan Kemayoran, Jakpus, terlihat dari tidak di-hitungnya nilai aset seluas 40 hektare,

PEMILIHAN umum (pemilu) presiden masih empat tahun lagi. Hanya saja suhu politik terus menghangat terkait pen-calonan RI-1.

Kabar yang menyebutkan Ani Yudhoyono sebagai calon presiden (capres) untuk Pe-milu 2014 dari Partai Demokrat semakin santer terdengar. Ada-lah juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang menyam-but positif soal pencalonan Ibu Negara tersebut.

“Bagi Demokrat, siapa pun yang diucapkan oleh ketua de-wan pembina (Susilo Bambang Yudhoyono), karena beliau adalah the founding father, pasti akan kita dukung. Kalau nama Ibu Ani yang diucapkan, jelas kami dukung. Toh, hasil polling sudah menunjukkan tingkat popularitas Ibu Ani tinggi,” ujar Ruhut saat dihubungi Me-dia Indonesia, Rabu (29/12).

Akan tetapi, Ruhut mengata-kan, saat ini belum ada isyarat

dari SBY sendiri. “Belum ada keluar nama. Karena beliau masih fokus bekerja untuk rakyat.”

Soal kans Ani untuk meme-nangi Pilpres 2014, Ruhut bah-kan yakin bakal mampu me-ngalahkan kandidat-kandidat yang diusung partai lainnya.

Sebelumnya, hasil survei Developing Countries Stu-dies Centre (DCSC) Indonesia menyebutkan sejumlah tokoh yang dijagokan masuk bursa

Capres 2014.Mereka adalah Ketua Umum

DPP PAN Hatta Rajasa, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskan-dar, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum PDIP Megawati Soekar noputri, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, dan Ketua Dewan Pembina Partai Ge rindra Prabowo Subianto. (*/Ide/R-2)

INDIKASI ketidakcermatan dalam penyusunan isi perjan-jian penggunaan lahan milik negara di kawasan Kemayoran, Jakpus, terlihat dari tidak di-hitungnya nilai aset seluas 40 hektare, dalam menetapkan jangka waktu perjanjian de-ngan pihak swasta.

“Jangka waktu yang diberi-kan kepada mitra (pihak swasta) dalam penggunaan la-han aset negara di Kema-yoran tidak didasarkan pengukuran nilai aset, dan proyeksi per-tambahan nilai. Dengan begitu, kontribusi mitra usaha kepada negara tidak sesuai dengan nilai aset,” jelas anggota Panja Aset Negara Komisi II DPR RI Gamari Sutrisno di Jakarta Selasa (28/12).

Ia mencontohkan, pemba-ngunan rumah mewah dengan golf view milik negara di Kema-yoran. Nilai pembangunan jelas tidak sesuai dengan proyeksi pertambahan nilai.

“Saya mendesak agar penge-lolaan kompleks Kemayoran memperhitungkan kembali nilai kontribusi mitra yang membangun rumah mewah dengan golf view milik negara. Jika mitra tidak mau, sebaiknya

batas lapangan golf Kemayoran dipagar,” tegasnya.

Akibat ketidakcermatan ter-sebut, negara akhirnya dapat dengan mudah kehilangan 5% dari saham pengelolaan aset yang ditaksir mencapai nilai Rp24,8 triliun. Pihak swasta, jelasnya, dapat dengan mudah memainkan isi perjanjian itu.

Oleh karena itu, anggota Fraksi PKS ini menuturkan bukan hal yang sulit bagi pihak PT Jakarta International Expo (JIE) merekayasa proses pele-langan aset negara di Kema-yoran, yang berujung pada kemenangan perusahaan milik Hartati Murdaya tersebut. “Manajemen pengelolaan aset negara yang tidak profesional ini yang menjadi masalah u-tama,” jelasnya.

Menurut anggota panja lain-nya, Chairuman Harahap dari F-PG, kejanggalan juga ter-lihat dari lahan yang malah ditelantarkan sejumlah pengu-saha. “Ada juga penguasaan lahan yang besar oleh seke-lompok pengusaha sehingga pemasukan rendah. Ini yang janggal.”

Ketika dimintai konfi rmasi, PT JIE menyangkal tudingan reka-

yasa itu. “Ini resmi hasil lelang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, setelah peru-sahaan sebelumnya bangkrut,” ujar Managing Director JIExpo Budi Santoso, kemarin.

Menurutnya, JIExpo tidak memiliki keterkaitan dengan masalah proses perolehan sa-ham pengelolaan aset negara

tersebut. Aset sebesar 5% itu pada awalnya dimiliki Ja-karta International Trade Fair (JITF). Setelah JITF dinyatakan bangkrut dan dilikuidasi, aset dilelang dan dimenangi JIEx-po. Budi pun menambahkan pihaknya kooperatif atas proses renegosiasi yang dilakukan pe-merintah. (VB/*/R-2)

MEMASUKI tahun ketujuh keberadaannya di Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki tumpukan kasus yang belum juga terse-lesaikan.

Mulai dari kasus dana ta-langan Bank Century senilai Rp6,7 triliun, pengadaan mobil pemadam kebakaran (branwir) yang merugikan negara Rp5,4 miliar, hingga cek pelawat pe-milihan DGS Bank Indonesia Miranda S Goeltom. Padahal, kasus-kasus itu teramat me-nyita perhatian masyarakat karena tumpulnya penegakan hukum di Tanah Air.

Ketua KPK Busyro Muqod-das menyadari betapa ting-ginya ekspektasi masyarakat terhadap KPK. “Harapan demi harapan yang digantungkan di pundak KPK untuk mengung-kap kasus-kasus yang menjadi perhatian publik menjadi tan-tangan tersendiri. Bagi KPK, itulah penyemangat kerja KPK, yang disikapi dengan kesung-guhan dan kerja keras,” ujar Busyro, yang baru 9 hari men-jabat Ketua KPK, di Jakarta, kemarin.

Sejak KPK dibentuk pada 2003, KPK mengalami pasang surut. Diakui Busyro, tahun 2010 merupakan tahun terberat yang harus dilalui KPK. Tepat-nya, setelah mencuatnya kasus kriminalisasi pimpinan KPK Bibit Samad Rianto dan Chan-dra M Hamzah yang hingga kini belum selesai juga.

“Ditolaknya SKPP (surat ketetapan penghentian penun-tutan) kasus Bibit-Chandra, harus diakui, kembali me-munculkan ketidakpastian dan ketidakjelasan yang berdampak

pada konsentrasi kerja.”Namun pada 2011 nanti, ia

berjanji akan menyelesaikan sisa kasus di 2010, termasuk rencana mengambil alih kasus mafia pajak Gayus HP Tam-bunan. “Untuk (kasus) Gayus, masih di polisi. Tapi kita sedang mencium-cium baunya. Kita sedang bergerak juga,” ujarnya sembari tertawa.

Big fishKomitmen itu juga diucap-

kan pimpinan KPK lain. Menu-rut Bibit, lima hal prioritas KPK di 2011 adalah mendorong terciptanya aparat kepolisian dan kejaksaan yang bersih, pe-nyelamatan keuangan negara, memantau pengelolaan sumber daya alam, pelayanan publik, dan infrastruktur yang bebas dari korupsi. “Paling tidak lima ini yang kita teropong. Kita teropong juga big fi sh-nya. Kita capek juga garap yang kecil-kecil ini,” ujar Bibit.

Tahun ini, KPK berhasil mengamankan uang negara hingga Rp700 miliar di 2010. Aset negara yang dapat diselamatkan dari sisi penindakan mencapai Rp175,9 miliar dan pencegahan sekitar Rp526 miliar.

Kasus korupsi yang tengah ditangani KPK juga banyak menyeret nama sejumlah ke-pala daerah. Yang terbaru ialah Wali Kota Bekasi Mochtar Mo-hamad yang ditetapkan sebagai tersangka tiga kasus dugaan korupsi sekaligus. Yakni, pe-nyalahgunaan APBD 2010 un-tuk suap Piala Adipura 2010, penyuapan untuk pengesahan APBD 2010, dan pertanggung-jawaban APBD.

Secara terpisah, Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenek menga-takan, sepanjang 2010 presiden telah mengeluarkan 15 surat izin pemeriksaan terhadap ke-pala daerah yang tersandung kasus hukum. “Surat izin pe-meriksaan yang terakhir dike-luarkan itu untuk memeriksa Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arifi n,” jelasnya, ditemui di kantornya, tadi malam. (CC/*/P-4)

TITIK temu untuk men-cari besaran ambang batas parlemen (parlia-mentary treshold), akan

disepakati di dalam forum Sekretariat Gabungan (Setgab) Partai Koalisi.Enam partai politik (parpol) dalam setgab akan berupaya menyamakan persepsi sehingga perdebatan soal ambang batas parlemen tidak terus berlanjut.

“Kami agendakan sebelum masa reses DPR habis pada 9 Januari 2011, akan ada per-temuan,” kata Sekretaris Setgab Partai Koalisi Syarief Hasan, ketika ditemui di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Upaya menyamakan per-

sepsi besaran ambang batas parlemen itu terkait dengan penyusunan draf revisi Un-dang-Undang Pemilu Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu (UU Pemilu).

Syarief menuturkan, sejauh ini anggota koalisi bersema-ngat untuk menaikkan angka ambang batas parlemen dari angka saat ini, yaitu 2,5%. Se-perti yang tercantum dalam UU Pemilu.

Setgab berisi enam partai politik (parpol), yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, Par-tai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dengan komposisi minus Partai Golkar, gabungan lima

partai pengusung SBY-Boe-diono meraih sekitar 56% kursi DPR. Masuknya Partai Golkar mendongkrak mitra koalisi di DPR menjadi 75% kursi.

Upaya titik temu di dalam pertemuan setgab diperkirakan akan alot. Pasalnya, perbedaan persepsi besaran ambang batas parlemen antara parpol besar dan parpol menengah cukup lebar. Partai Golkar menawarkan angka 5% dan Partai Demokrat 4%. Angka itu membangunkan keresahan parpol menengah, yang tidak menginginkan penai-kan secara drastis.

Syarief sendiri telah mem-perkirakan hal itu. “Kami akan pertemukan itu dan mendis-kusikannya. PKB, PKS, PPP, dan PAN tentu juga memiliki persepsi,” jelasnya.

Pengurangan parpolKetua Fraksi PKB Marwan

Jafar mengingatkan, angka

ambang batas parlemen yang terlalu besar malah akan me-nimbulkan tirani mayoritas. Menurutnya, itu tidak beda dengan membunuh parpol-parpol yang ada.

“Upaya ini sama saja dengan deparpolisasi. Bagi kami tak ada alasan logis untuk me-naikkan angka ambang batas parlemen hingga 5%. Negara ini sudah sepakat bahwa sis-tem demokrasi kita adalah multipartai untuk mendukung presidensial. Angka yang ter-lalu besar malah akan menutup multipartai itu,” tegasnya.

Di luar setgab, penyelesaian perdebatan di setgab ini me-resahkan parpol kecil di DPR. Partai Hanura khawatir lobi di setgab jelas ditujukan untuk menyingkirkan parpol-parpol kecil untuk bertarung dalam Pemilu 2014. “Penyelesaian di setgab malah mengaburkan persoalan. Tidak ada ruang

demokrasi di situ,” tegas Ketua DPP Partai Hanura Akbar Faizal.

Ketua Presidium Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jojo Rohi membenarkan bahwa negosiasi ambang batas parlemen membuka ruang bagi praktik-praktik tercela. “Seperti barter pasal ataupun barter politik,” ucapnya.

Sebelumnya, mantan Wak-il Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ramlan Surbakti mengingatkan, penaikan be-saran ambang batas parlemen tidak akan menciptakan sistem presidensial dan demokrasi yang efektif dan efi sien. Ram-lan malah menyodorkan sistem liga. Namun, sebagian besar parpol menolak usul itu karena dianggap akan membingung-kan masyarakat. (P-4)

[email protected]

4 | Politik & HAM KAMIS, 30 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

MI/SUSANTO

Aryo Bhawono

Setgab Buka Ruang Lobi

KINERJA KPK: Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah memotret wartawan saat konferensi pers akhir tahun kinerja KPK bersama Wakil Ketua KPK M Jasin di Jakarta, kemarin. Sepanjang 2010, KPK menyelamatkan uang negara sebesar Rp173 miliar dan pendapatan gratifikasi yang ditetapkan menjadi milik negara sebesar Rp2,9 miliar.

Demokrat Siap Usung Ani Yudhoyono

KPK hanya MampuUsut Kasus Teri

Aset Negara tidak Cermat Dihitung

Penaikan ambang batas parlemen yang besar dapat menciptakan tirani mayoritas.

Busyro MuqoddasKetua KPK

MI/SUSANTO