MI/RAMDANI Bentrok Massa di Cempaka Mas...Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kemarin....

1
B ANYAK kiat dilakukan badan usaha milik negara (BUMN) bagi pemulihan masyarakat korban erupsi Gunung Merapi. Salah satunya, PT Kereta Api Indonesia (persero) menggandeng Media Nusantara Citra (MNC) Group memberikan pengo- batan traumatis kepada anak-anak pengungsi korban bencana Gunung Merapi dengan menggunakan kereta api bolak- balik dari Stasiun Tugu Yogyakarta sampai Stasiun Solo Balapan, Minggu (5/11). Ke- giatan ini diikuti oleh 100 anak yang bertujuan mengenalkan kereta api kepada ge- nerasi muda. Tidak lupa, anak-anak dihibur dengan berbagai permainan dan hiburan selama perjalanan Yogyakarta-Solo. Selama menunggu keberangkatan kereta api dengan menggunakan rangkaian kereta luar biasa (KLB), kereta rel diesel Indonesia (KRDI) yang dinamakan KA Yogya–So- lo Kita Ceria, rombongan bocah tersebut diajak untuk lebih mengenal disiplin berkereta api. Anak-anak setingkat TK dan SD itu dipaparkan bagaimana cara mengantre serta mendapatkan tiket dengan tertib, menjaga kebersihan di area stasiun, dan sebagainya. Selain itu, diperkenalkan juga orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perjalanan KA, mulai dari pemimpin perjalanan KA (PPKA), masinis, sampai kondek- tur perjalanan. Acara semakin meriah karena aktor kawakan Didi Petet juga mengi- kuti perjalanan ini. Didi adalah Duta Kereta Api PT KA. Selama perjalanan, yang memakan waktu sekitar 55 menit, diberikan edukasi mengenai tertib berpenumpang. Misalnya, saat di dalam gerbong satu per satu tiket KA diperiksa oleh kondektur. Meskipun hanya sebentar menginjakkan kaki di Kota Solo, keceriaan mereka tidak berkurang. Ketika kembali menuju Yogyakarta, mereka diajak untuk menuliskan cita-cita masing-masing. Sesampainya di Stasiun Tugu, anak-anak ini mendapatkan kejutan spesial, ke- datangan mereka disambut oleh maskot Upin dan Ipin, tokoh film animasi favorit anak-anak yang ditayangkan di MNC TV. Setidaknya acara sehari berkereta api ini bisa sedikit mengobati trauma dan tekanan yang dialami anak-anak selama bencana letusan Merapi. (*/S-25) Kereta Api Ceria untuk Anak Pengungsi Merapi DOK PT KAI MENIKMATI lingkungan asri bernuansa alam untuk me- lepaskan diri dari hiruk pikuk dan kesumpekan kota besar ternyata tidak perlu jauh-jauh dari Jakarta. Hanya sekitar 15 menit dari Cawang, Jakarta Timur, ada Taman Rekreasi Wiladatika yang menawarkan suasana hijau yang menye- garkan. Taman seluas 27 hektare yang berlokasi di Cibubur ini terletak di Jalan Jambore 1, tepat di seberang sebuah mal besar. Lokasinya dapat ditemui sesaat setelah keluar dari pintu Tol Cibubur. Tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk memasuki kawasan wisata ini. Hanya dengan Rp6.000, selembar tiket sudah di tangan. Bagi anggota Pramuka bahkan cukup setengahnya saja. Begitu melangkahkan kaki memasuki bagian dalam ta- man, pengunjung akan disam- but pohon-pohon besar yang rimbun dan menyejukkan. Tak jauh dari pintu gerbang, terli- hat taman berbentuk bundar dengan air mancur di bagian tengahnya. Lokasi ini men- jadi salah satu tempat favorit pengunjung yang bisa duduk- duduk menikmati suasana rimbun dengan pemandangan air mancur yang indah. Anak- anak pun pasti akan sangat menyukainya karena mereka bisa bebas berlarian di atas hamparan rumput hijau luas yang sulit ditemui di tengah kota besar atau mencoba be- berapa permainan yang ada. Selain permainan sederhana seperti ayunan dan papan luncur, taman rekreasi ini di- lengkapi sarana outbound yang dibuka khusus pada akhir pekan. “Di dalam outbound ada ying fox, meniti tali, dan jaring laba- laba yang dibimbing instruk- tur,” papar pengelola taman, Mugiyono. Bagi yang menyukai per- mainan cukup menantang, terdapat Wahana Bola Gelo. Wahana ini berupa kolam de- ngan tiga bola raksasa seukur- an orang dewasa. Pengunjung dapat masuk ke bola selama 7-10 menit dan berputar-putar di dalamnya untuk merasakan sensasi berjalan di atas kolam. Menariknya, meskipun ta- man yang sudah ada sejak 1979 ini terletak di tepi jalan raya, tak terdengar suara bising dari lalu lintas di sekitarnya. Suara itu dikalahkan kicauan burung yang hinggap di pepohonan yang tinggi di taman. Mugiyono mengatakan lokasi ini cukup ramai pada akhir pekan. “Biasanya di akhir pekan pengunjung lari pagi di sini dilanjutkan berenang atau bermain tenis,” ujarnya. (FD/J-3) R ATUSAN orang dari Forum Betawi Rem- pug (FBR) dan bela- san penagih utang (debt collector) bentrok di ka- wasan rumah kantor (rukan) Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kemarin. Bentrokan itu mengakibat- kan warga dan pengunjung yang datang ke pusat perbe- lanjaan ITC Cempaka Mas menjadi khawatir. Mereka pun bergegas meninggalkan lokasi bentrokan. Persoalan bisnis menjadi pemicu kerusuhan yang dimu- lai pukul 14.00 WIB tersebut. PT Oto Multi Artha melalui penagih utangnya menarik mobil milik salah satu nasabah- nya yang diduga tak kunjung membayar tagihan. Tak terima mobilnya ditarik, pemilik mobil yang merupakan anggota FBR bersama rekan- rekannya mendatangi perusa- haan tersebut untuk menanya- kan perihal penarikan itu. Namun, kedatangan massa FBR mendapatkan perlawanan dari pihak Oto Multi Artha. Akibat kedua kubu terpan- cing emosi, bentrokan pun tak terhindarkan. Ratusan orang yang terdiri dari massa FBR dan warga ikut dalam bentrok- an tersebut. Para debt colector yang ber- jumlah belasan hanya bisa ber- sembunyi dan menyerang dari rukan empat lantai tersebut. “Dugaan sementara persoal- an bisnis. Sebanyak sembilan orang dari Oto kami giring ke polres untuk diperiksa,” ungkap Kepala Polres Jakarta Pusat Kombes Hamidin di lokasi kejadian. Ratusan petugas dari Polres Jakpus dan polsek setempat terjun langsung mengamankan lokasi. Akibat bentrokan terse- but, empat mobil yang terparkir di depan rukan, termasuk ru- kan perusahaan leasing tersebut dan rukan di sekitarnya rusak parah terkena lemparan batu. Tidak ada korban tewas da- lam bentrokan tersebut. Na- mun, dua orang dari pihak FBR harus dilarikan ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih karena menderita luka cukup parah. Barang bukti berupa sen- jata tajam, parang, turut disita petugas. Polisi pun masih terus menggeledah lokasi bentrokan karena diduga masih ada sen- jata tajam bahkan senjata api yang tertinggal di lokasi. Kantor perusahaan leasing itu kini dipasangi garis polisi. Kaca-kaca masih berserakan di lantai. Kantor di samping- sampingnya juga terkena dampak bentrokan berdarah itu. Kasus ini sekarang di- tangani Polres Jakpus untuk penyidikan lebih lanjut. Sembilan karyawan dari Oto Multi Artha dimintai keterang- an oleh pihak berwajib. Yang pasti, peristiwa ini menimbulkan ketakutan, tidak hanya bagi karyawan Oto Multi Artha, tapi juga karyawan lain di sekitar lokasi bentrokan. “Mobil majikan saya ikutan rusak. Padahal kami tidak tahu apa-apa,” ujar salah seorang karyawan kantor yang dekat dengan lokasi bentrokan. Kaca mobil Toyota Crown hitam bernomor polisi B 1632 RJ terlihat hancur. Beberapa bagian mobil juga terlihat pe- nyok akibat terkena pukulan. (*/J-2) [email protected] Pemicu bentrokan diduga akibat ketidakpuasan salah seorang nasabah yang mobilnya ditarik oleh perusahaan leasing. Intan Juwita 4 | Megapolitan JUMAT, 10 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Bentrok Massa di Cempaka Mas Pemulung Temukan Senjata Api POLSEK Metro Kelapa Gading mengamankan satu senjata api jenis revolver kaliber 9 mm buatan Jerman beserta 25 butir amunisi yang terdiri dari 12 peluru karet dan 13 peluru hampa. Pistol beserta pelurunya itu ditemukan oleh seorang pe- mulung, Subiyanto, 30, di Jalan Gading Elok Timur, Kav 08, Ke- lurahan Kelapa Gading Timur, Rabu (8/12). Kasatreskrim Polres Jakar- ta Utara AKB Irwan Anwar menga takan saksi pertama kali menemukan pistol beserta pelurunya di dalam sebuah kantong plastik merah di taman umum. Irwan menambahkan, setelah dicek dari nomor ser- inya, diketahui bahwa pistol itu miliki MT, pengusaha yang tinggal di bilangan Tebet, Ja- karta Selatan. “Ternyata senjata itu sudah habis masa izinnya sejak 1998,” ujar Anwar. Saat ini Polsek Kelapa Gading sedang melacak keberadaan MT yang sudah tidak tinggal di Tebet. (*/J-4) Obat Kedaluwarsa Diusut Tuntas KALAU terjadi kelebihan obat atau obat kedaluwarsa, berarti ada kesalahan dalam peng- adaannya sehingga harus diusut tuntas di mana salahnya. Sebab, sudah ada prosedur tetap (pro- tap) dalam sistem pengadaan obat di rumah sakit. “Setiap pengadaan obat di rumah sakit harus sesuai ren- cana. Tidak boleh jumlah obat berlebihan dengan kebutuhan,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emawati di Jakarta, menanggapi obat kedaluwarsa sebanyak 3 ton bernilai Rp6 miliar di RSUD Duren Sawit, Jakarta Timur. Kasusnya kini ditangani Polda Metro Jaya (Media Indo- nesia, 9/12), Dien mengatakan, Silakan. Kita taat hukum.” Dia mengatakan obat kedalu- warsa itu tidak disita polisi, tapi hanya disegel. Namun tetap berada di rumah sakit tempat pengobatan pecandu narkoba dan sakit jiwa itu. (Ssr/J-4) LINTAS BERITA Sejuknya Taman Wiladatika Cibubur AKHIR PEKAN AKIBAT BENTROKAN: Petugas kepolisian dan anggota TNI memeriksa ruko yang rusak akibat bentrokan dua kelompok massa di sebuah ruko di depan Apartemen Cempaka Mas, Jakarta Pusat, kemarin. MI/RAMDANI

Transcript of MI/RAMDANI Bentrok Massa di Cempaka Mas...Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kemarin....

BANYAK kiat dilakukan badan

usaha milik negara (BUMN) bagi

pemulihan masyarakat korban

erupsi Gunung Merapi. Salah satunya,

PT Kereta Api Indonesia (persero)

menggandeng Media Nusantara Citra

(MNC) Group memberikan pengo-

batan traumatis kepada anak-anak

pe ngungsi korban bencana Gunung Merapi dengan menggunakan kereta api bolak-

balik dari Stasiun Tugu Yogyakarta sampai Stasiun Solo Balapan, Minggu (5/11). Ke-

giatan ini diikuti oleh 100 anak yang bertujuan mengenalkan kereta api kepada ge-

nerasi muda. Tidak lupa, anak-anak dihibur dengan berbagai permainan dan hiburan

selama perjalanan Yogyakarta-Solo.

Selama menunggu keberangkatan kereta api dengan menggunakan rangkaian

kereta luar biasa (KLB), kereta rel diesel Indonesia (KRDI) yang dinamakan KA Yogya–So-

lo Kita Ceria, rombongan bocah tersebut diajak untuk lebih mengenal disiplin berkereta

api. Anak-anak setingkat TK dan SD itu dipaparkan bagaimana cara me ngantre serta

mendapatkan tiket dengan tertib, menjaga kebersihan di area stasiun, dan sebagainya.

Selain itu, diperkenalkan juga orang-orang yang bertanggung jawab terhadap

perjalanan KA, mulai dari pemimpin perjalanan KA (PPKA), masinis, sampai kondek-

tur perjalanan. Acara semakin meriah karena aktor kawakan Didi Petet juga mengi-

kuti perjalanan ini. Didi adalah Duta Kereta Api PT KA.

Selama perjalanan, yang memakan waktu sekitar 55 menit, diberikan edukasi

mengenai tertib berpenumpang. Misalnya, saat di dalam gerbong satu per satu tiket

KA diperiksa oleh kondektur. Meskipun hanya sebentar menginjakkan kaki di Kota

Solo, keceriaan mereka tidak berkurang. Ketika kembali menuju Yogyakarta, mereka

diajak untuk menuliskan cita-cita masing-masing.

Sesampainya di Stasiun Tugu, anak-anak ini mendapatkan kejutan spesial, ke-

datangan mereka disambut oleh maskot Upin dan Ipin, tokoh film animasi favorit

anak-anak yang ditayangkan di MNC TV. Setidaknya acara sehari berkereta api ini

bisa sedikit mengobati trauma dan tekanan yang dialami anak-anak selama bencana

letusan Merapi. (*/S-25)

Kereta Api Ceriauntuk Anak Pengungsi Merapi

DOK PT KAI

MENIKMATI lingkungan asri bernuansa alam untuk me-lepaskan diri dari hiruk pikuk dan kesumpekan kota besar ternyata tidak perlu jauh-jauh dari Jakarta. Hanya sekitar 15 menit dari Cawang, Jakarta Timur, ada Taman Rekreasi Wiladatika yang menawarkan suasana hijau yang menye-garkan.

Taman seluas 27 hektare yang berlokasi di Cibubur ini terletak di Jalan Jambore 1, tepat di seberang sebuah mal besar. Lokasinya dapat ditemui sesaat setelah keluar dari pintu Tol Cibubur. Tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk memasuki kawasan wisata ini. Hanya dengan Rp6.000, selembar tiket sudah di tangan. Bagi anggota Pramuka bahkan cukup setengahnya saja.

Begitu melangkahkan kaki memasuki bagian dalam ta-man, pengunjung akan disam-but pohon-pohon besar yang rimbun dan menyejukkan. Tak jauh dari pintu gerbang, terli-hat taman berbentuk bundar dengan air mancur di bagian

tengahnya. Lokasi ini men-jadi salah satu tempat favorit pengunjung yang bisa duduk-duduk menikmati suasana rimbun dengan pemandangan air mancur yang indah. Anak-anak pun pasti akan sangat menyukainya karena mereka bisa bebas berlarian di atas hamparan rumput hijau luas yang sulit ditemui di tengah kota besar atau mencoba be-berapa permainan yang ada.

Selain permainan sederhana seperti ayunan dan papan luncur, taman rekreasi ini di-lengkapi sarana outbound yang dibuka khusus pada akhir pekan.

“Di dalam outbound ada fl ying fox, meniti tali, dan ja ring laba-laba yang dibimbing instruk-tur,” papar pengelola taman, Mugiyono.

Bagi yang menyukai per-mainan cukup menantang, terdapat Wahana Bola Gelo. Wahana ini berupa kolam de-ngan tiga bola raksasa seukur-an orang dewasa. Pengunjung dapat masuk ke bola selama 7-10 menit dan berputar-putar di dalamnya untuk merasakan sensasi berjalan di atas kolam.

Menariknya, meskipun ta-man yang sudah ada sejak 1979 ini terletak di tepi jalan raya, tak terdengar suara bising dari lalu lintas di sekitarnya. Suara itu dikalahkan kicauan burung yang hinggap di pepohonan yang tinggi di taman.

Mugiyono mengatakan lokasi ini cukup ramai pada akhir pekan. “Biasanya di akhir pekan pengunjung lari pagi di sini dilanjutkan berenang atau bermain tenis,” ujarnya. (FD/J-3)

RATUSAN orang dari Forum Betawi Rem-pug (FBR) dan bela-san penagih utang

(debt collector) bentrok di ka-wasan rumah kantor (rukan) Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kemarin.

Bentrokan itu mengakibat-

kan warga dan pengunjung yang datang ke pusat perbe-lanjaan ITC Cempaka Mas menjadi khawatir. Mereka pun bergegas meninggalkan lokasi bentrokan.

Persoalan bisnis menjadi pemicu kerusuhan yang dimu-lai pukul 14.00 WIB tersebut. PT Oto Multi Artha melalui penagih utangnya menarik mobil milik salah satu nasabah-nya yang diduga tak kunjung membayar tagihan.

Tak terima mobilnya ditarik, pemilik mobil yang merupakan anggota FBR bersama rekan-rekannya mendatangi perusa-haan tersebut untuk menanya-kan perihal penarikan itu.

Namun, kedatangan massa FBR mendapatkan perlawanan dari pihak Oto Multi Artha.

Akibat kedua kubu terpan-cing emosi, bentrokan pun tak terhindarkan. Ratusan orang yang terdiri dari massa FBR dan warga ikut dalam bentrok-an tersebut.

Para debt colector yang ber-jumlah belasan hanya bisa ber-sembunyi dan menyerang dari rukan empat lantai tersebut.

“Dugaan sementara persoal-an bisnis. Sebanyak sembilan orang dari Oto kami giring ke polres untuk diperiksa,” ungkap Kepala Polres Jakarta Pusat Kombes Hamidin di lokasi kejadian.

Ratusan petugas dari Polres Jakpus dan polsek setempat terjun langsung mengamankan lokasi. Akibat bentrokan terse-but, empat mobil yang terparkir di depan rukan, termasuk ru-

kan perusahaan leasing tersebut dan rukan di sekitarnya rusak parah terkena lemparan batu.

Tidak ada korban tewas da-lam bentrokan tersebut. Na-mun, dua orang dari pihak FBR harus dilarikan ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih karena menderita luka cukup parah.

Barang bukti berupa sen-jata tajam, parang, turut disita petugas. Polisi pun masih terus menggeledah lokasi bentrokan karena diduga masih ada sen-jata tajam bahkan senjata api yang tertinggal di lokasi.

Kantor perusahaan leasing itu kini dipasangi garis polisi. Kaca-kaca masih berserakan di lantai. Kantor di sam ping-sampingnya juga terkena dampak bentrokan berdarah itu. Kasus ini sekarang di-

tangani Polres Jakpus untuk penyidikan lebih lanjut.

Sembilan karyawan dari Oto Multi Artha dimintai keterang-an oleh pihak berwajib.

Yang pasti, peristiwa ini menimbulkan ketakutan, tidak hanya bagi karyawan Oto Multi Artha, tapi juga karyawan lain di sekitar lokasi bentrokan.

“Mobil majikan saya ikutan rusak. Padahal kami tidak tahu apa-apa,” ujar salah seorang karyawan kantor yang dekat dengan lokasi bentrokan.

Kaca mobil Toyota Crown hitam bernomor polisi B 1632 RJ terlihat hancur. Beberapa bagian mobil juga terlihat pe-nyok akibat terkena pukulan.(*/J-2)

[email protected]

Pemicu bentrokan diduga akibat ketidakpuasan salah seorang nasabah yang mobilnya ditarik oleh perusahaan leasing.

Intan Juwita

4 | Megapolitan JUMAT, 10 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Bentrok Massa di Cempaka Mas

Pemulung Temukan Senjata ApiPOLSEK Metro Kelapa Gading mengamankan satu senjata api jenis revolver kaliber 9 mm buatan Jerman beserta 25 butir amunisi yang terdiri dari 12 peluru karet dan 13 peluru hampa.

Pistol beserta pelurunya itu ditemukan oleh seorang pe-mulung, Subiyanto, 30, di Jalan Gading Elok Timur, Kav 08, Ke-lurahan Kelapa Gading Timur, Rabu (8/12).

Kasatreskrim Polres Jakar-ta Utara AKB Irwan Anwar menga takan saksi pertama kali menemukan pistol beserta pelurunya di dalam sebuah kantong plastik merah di taman umum. Irwan menambahkan, setelah dicek dari nomor ser-inya, diketahui bahwa pistol itu miliki MT, pengusaha yang tinggal di bilangan Tebet, Ja-karta Selatan. “Ternyata senjata itu sudah habis masa izinnya sejak 1998,” ujar Anwar.

Saat ini Polsek Kelapa Ga ding sedang melacak keberadaan MT yang sudah tidak tinggal di Tebet. (*/J-4)

Obat Kedaluwarsa Diusut Tuntas

KALAU terjadi kelebihan obat atau obat kedaluwarsa, berarti ada kesalahan dalam peng-adaannya sehingga harus diusut tuntas di mana salahnya. Sebab, sudah ada prosedur tetap (pro-tap) dalam sistem pengadaan obat di rumah sakit.

“Setiap pengadaan obat di rumah sakit harus sesuai ren-cana. Tidak boleh jumlah obat berlebihan dengan kebutuhan,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emawati di Jakarta, menanggapi obat kedaluwarsa sebanyak 3 ton bernilai Rp6 miliar di RSUD Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kasusnya kini ditangani Polda Metro Jaya (Media Indo-nesia, 9/12), Dien mengatakan, “Silak an. Kita taat hukum.”

Dia mengatakan obat kedalu-warsa itu tidak disita polisi, tapi hanya disegel. Namun tetap berada di rumah sakit tempat pengobatan pecandu narkoba dan sakit jiwa itu. (Ssr/J-4)

LINTAS BERITA

Sejuknya Taman Wiladatika Cibubur

AKHIR PEKAN

AKIBAT BENTROKAN: Petugas kepolisian dan anggota TNI memeriksa ruko yang rusak akibat bentrokan dua kelompok massa di sebuah ruko di depan Apartemen Cempaka Mas, Jakarta Pusat, kemarin.

MI/RAMDANI