MIRA...DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 1 LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK...
Transcript of MIRA...DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 1 LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK...
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 1
LAPORAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN
“MIRA”
SISTEM REALISASI INDIKATOR KINERJA
PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA PALANGKA RAYA
Disusun Oleh : MIRA SETIAWATI, S.P (23)
COACH Dra. IDA SUHARTI NINGSIH, M.Si.
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2019
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Proyek Perubahan
Perlunya data yang cepat dan akurat tentang realisasi indikator kinerja di atur dalam
Peraturan Menteri dalam Negeri nomor 86 tahun 2017 pada pasal 12 di sebutkan bahwa
setiap Perangkat daerah wajib mempunyai Renstra dan Renja yang memuat indikator
kinerja sesuai tugas fungsi yang terukur setiap perangkat daerah.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Palangka Raya, Peraturan Walikota Palangka Raya
Nomor 47 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Kota Palangka Raya dan Peraturan Walikota Palangka Raya Nomor 55 Tahun
2016 tentang uraian tugas Jabatan Struktural di lingkungan Dinas Daerah Kota Palangka
Raya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya mempunyai tugas
membantu Walikota Palangka Raya Dalam pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang
kepariwisataan dan kebudayaan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan
yang diberikan kepada Daerah.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya mempunyai tugas
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan lingkup kepariwisataan,
pengembangan sumber daya pariwisata dan ekraf, pemasaran pariwisata serta
kebudayaan.
B. Area Proyek Perubahan
1. Deskripsi Singkat Tugas dan Fungsi Unit Kerja
Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan data-data dan informasi untuk bahan perumusan, kebijakan, perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan daerah, mengkoordinasikan kegiatan perencanaan di bidang
pengumpulan, pengolahan data dan analisa.
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 3
FUNGSI :
1) Menyusun program kerja Sub Bagian Perencanaan, dan Evaluasi, sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas serta mempelajari ketentuan, peraturan, kebijakan dan
pedoman yang berhubungan dengan bidang tugas;
2) Menyiapkan,merancang serta Mengelola data/bahan dan informasi untuk kepentingan
penyusunan RPJMD 2018-2013 sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku
untuk mengarahkan Tujuan, sasaran dan Indikator Utama khususnya dan
pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 tahun kedepan;
3) Menyiapkan,merancang serta Mengelola data/bahan dan informasi untuk kepentingan
penyusunan RENSTRA SOPD sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku
untuk mengarahkan pelayanan SOPD khususnya dan pembangunan daerah pada
umumnya dalam jangka waktu 5 tahun kedepan;
4) Menyiapkan,merancang serta Mengelola,menyusun data/bahan dan informasi untuk
kepentingan penyusunan RENJA sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku
untuk periode 1 tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan, yang
dilaksanakan SOPD;
5) Menyiapkan,merancang serta Mengelola,menyusun data/bahan dan informasi untuk
kepentingan penyusunan LPPD dan LKPJ sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk laporan pertanggung jawaban dan penyelenggaraan Pemerintah Daerah
selama 1 tahun anggaran agar dapat tercapainya laporan yang berkualitas, terintegritas
dengan informasi kinerja yang akurat dan akuntabel yang selesai tepat waktu sesuai
jadwal yang ditentukan.;
6) Menyiapkan,merancang serta Mengelola,menyusun data/bahan dan informasi untuk
kepentingan penyusunan RKA sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku
untuk tersusunnya dokumen dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi
rencana pendapatan dan rencana belanja program dan kegiatan SOPD;
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 4
7) Menyiapkan,merancang serta Mengelola,menyusun data/bahan dan informasi untuk
kepentingan penyusunan DPA SOPD sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk tersusunnya dokumen rancangan DPA SOPD agar terinci sasaran yang
dicapai, baik fungsi maupun program, kegiatan anggaran yang disediakan sehingga
menjadi dokumen DPA SOPD yang akurat dan akuntabel;
8) Menyiapkan,merancang serta Mengelola data/bahan dan informasi untuk kepentingan
Penyusunan LKIP sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk wujud
pertanggung jawaban dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah melalui instansi
pemerintah serta perwujudan dari good governance.penyempurnaan hasil kerja
selanjutnya;
9) Menyiapkan, mendistribusikan,Menyusun, serta Mengelola dan menyajikan data
Formulir – formulir pengisian usulan rencana kerja/kegiatan (bidang – bidang)
berdasarkan kebutuhan unit kerja, dan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk bahan melaksanakan kegiatan Penyusunan Program Kerja, RENSTRA,
RENJA, LPPD, LKPJ, RKA, DPA, LKIP;
10) Menyusun laporan pelaksanaan tugas sub bidang perencanaan, evaluasi dan kinerja
ASN berdasarkan rencana dan realisasinya untuk mengetahui tingkat ketercapaian
melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
11) Menyiapkan bahan kerja dan memberikan petujuk kepada bawahan agar
mempodomani prosedur kerja yang di tetapkan untuk kelancaran pelaksanaan tugas
agar pekerjaan terlaksana sesuai prosedur
Dari Tupoksi di atas dapat di analisis beberapa masalah yang terjadi di Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Palangka Raya, Untuk mendapatkan masalah yang tepat yang akan di
selesaikan maka digunaka metode USG.
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 5
Tabel 1
Analisis USG (Penetapan Prioritas Masalah)
No Masalah U S G Total
1. Belum adanya kebijakan yang relevan untuk setiap
indikator 5 4 3 12
2. Belum maksimalnya dokumen dalam penyusunan
RPJMD, RENSTRA, RENJA, LPPD, LKPJ, RKA,
DPA, LKIP yang berkompeten berdasarkan Indikator
Kinerja Utama
5 5 4 14*
3. Kualitas formulir isian usulan rencana kerja kurang
optimal dari bidang-bidang teknis. 5 5 5 13
Keterangan :
U : Urgenncy, tingkat kegawatan, apabila masalah
tidak ditanggulangi akan semakin gawat.
Angka 5 :
Angka 4 :
Angka 3 :
Sangat/Gawat/serius/kuat
Gawat/serius/kuat
Cukup Gawat/serius/kuat
S : Seriosness, adalah tingkat keseriusan masalah
terhadap masalah lainnya
Angka 2 :
Angka 1 :
Tidak Gawat/serius/kuat
Tidak ada pengaruhnya
G : Growth, adalah tingkat besar/luasnya masalah
Hasil analisis USG terhadap 3 masalah yang ada di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Palangka Raya menunjukan bahwa Belum maksimalnya dokumen dalam
penyusunan RPJMD, RENSTRA, RENJA, LPPD, LKPJ, RKA, DPA, LKIP yang
berkompeten berdasarkan Indikator Kinerja Utama menjadi permasalahan utama yang
menjadi prioritas untuk di selesaikan.
Perlunya data yang cepat dan akurat tentang realisasi indikator kinerja di atur dalam
Peraturan Menteri dalam Negeri nomor 86 tahun 2017 pada pasal 12 di sebutkan bahwa
setiap Perangkat daerah wajib mempunyai Renstra dan Renja yang memuat indikator
kinerja sesuai tugas fungsi yang terukur setiap perangkat daerah.
Belum maksimalnya dokumen dalam penyusunan RPJMD, RENSTRA, RENJA,
LPPD, LKPJ, RKA, DPA, LKIP yang berkompeten berdasarkan Indikator Kinerja Utama,
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 6
Menjadi masalah serius yang terjadi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka
Raya, maka dilakukan analisis penyebab masalah dengan metode fisbone
Gambar 1
Penentuan Penyebab masalah Fishbone analysis
2. Area Organisasi yang Bermasalah
Dari uraian tugas pokok dan fungsi Sub Bidang Perencanaan dan Evaluasi ada
permasalahan yang terjadi yaitu : Belum maksimalnya dokumen dalam penyusunan
RPJMD, RENSTRA, RENJA, LPPD, LKPJ, RKA, DPA, LKIP yang berkompeten
berdasarkan Indikator Kinerja Utama menjadi permasalahan utama yang menjadi prioritas
untuk di selesaikan.Penyebab dari permasalahan itu adalah :
Belum maksimalnya pendampingan dokumen perencanaan
Kurangnya Aparatur Perencanaan Daerah yang terlatih dalam penyusunan PRJM,
RENSTRA, RENJA, LPPD, LKPJ, RKA, DPA, LKIP
Kurangnya penyerahan laporan di setiap kegiatan setelah dilaksanakan
Indikator Kinerja Utama yang tepat dan relevan pada setiap Perangkat daerah
Kurangnya
penyerahan
laporan di setiap
kegiatan setelah
dilaksanakan.
Indikator Kinerja
Utama yang tepat
dan relevan pada
setiap Perangkat
daerah
1.Kurangnya Aparatur
Perencanaan Daerah yang
terlatih dalam penyusunan
PRJM, RENSTRA, RENJA,
LPPD, LKPJ, RKA, DPA, LKIP
2.Belum maksimalnya
pendampingan dokumen
perencanaan
Metode pelaporan
yang masih manual
Rendahnya
kepedulian Kasi dan
Kabid untuk
mencapai target
Indikator Kinerja
Belum maksimalnya
dokumen dalam
penyusunan RPJMD,
RENSTRA, RENJA,
LPPD, LKPJ, RKA, DPA,
LKIP yang berkompeten
berdasarkan Indikator
Kinerja Utamaprogram
dan kegiatan yang
update
Lambatnya
pelaksanaan
kegiatan dan
penyellesaian
dokumen pendukung
oleh PPTK
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 7
Lambatnya pelaksanaan kegiatan dan penyellesaian dokumen pendukung oleh PPTK
Rendahnya kepedulian Kasi dan Kabid untuk mencapai target Indikator Kinerja
Berdasarkan penyebab dan dampak yang terjadi, permasalahan utama muncul adalah
tidak tersedianya sistem Realisasi Indikator Kinerja yang dapat memaksimalkan
dokumen dalam penyusunan RPJMD, RENSTRA, RENJA, LPPD, LKPJ, RKA, DPA,
LKIP.
3. Area Organisasi yang Menjadi Fokus Area Perubahan
Berdasarkan area organisasi yang bermasalah tersebut diatas, untuk
mengimplementasikan tugas pokok dan ungsi yang menjadi tanggung Jawab peserta
diklatpim IV angkatan XXXV tahun 2019 di bagian perencanaan dan Evaluasi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Rya adalah penyediaan sistem Realisasi
Indikator Kinerja yang selanjutnya disebut “MIRA” (Sistem Realisasi Indikator Kinerja) pada
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya
C. Tujuan Proyek Perubahan
Dalam pelaksanaan proyek perubahan ini memiliki tujuan berdasarkan jangka waktu
pencapaiannya dibedakan menjadi tujuan jangka pendek, tujuan jangka menengah dan
tujuan jangka panjang. Uraian tujuan proyek perubahan ini adalah :
1. Tujuan Jangka Pendek (2 Bulan)
a) Membentuknya Tim Efektif pelaksanaan proyek perubahan;
b) Membuat SOP Sistem Realisasi Indikator Kinerja program dan kegiatan di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata;
c) Membuat Mou dengan bidang-bidang terkait.
d) Membuat desain Sistem Realisasi Indikator Kinerja program dan kegiatan di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata;
e) Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pengembangan Sistem Realisasi Indikator
Kinerja program dan kegiatan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
f) Terkomputerisasinya data hasil Realisasi Indikator kinerja Program dan Kegiatan di
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 8
2. Tujuan Jangka Menengah (6 Bulan-1Tahun)
a) Melaksanakan Evaluasi Sistem Realisasi Indikator Kinerja
b) Melaksanakan pengembangan Sistem Realisasi Indikator Kinerja program dan
kegiatan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
c) Menyediakan Data program dan kegiatan yang akurat sebagai bahan dalam
perencanaan pembangunan yang tepat sasaran di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
3. Tujuan Jangka Panjang (Selama 1-3 Tahun)
a) Data informasi Indikator Kinerja yang akurat sebagai bahan perencanaan
pembangunan yang tepat sasaran di bidang Pariwisata.
b) Mengolah data-data indikator kinerja program dan kegiatan ke dalam aplikasi Web
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya.
D. Manfaat Proyek Perubahan
Adapun manaat dari proyek perubahan ini adalah :
Manfaat bagi Stakeholder Internal adalah :
1 Meningkatkan disiplin dan kinerja program dan kegiatan dalam mendokumentasikan
hasil kegiatan
2 Meningkatkan kinerja organisasi dalam penyediaan data yang cepat dan akurat
3 Mendorong kemapuan ASN dalam penggunaan komputer
4 Mengurangi konflik internal antara ASN akibat penagihan laporan kegiatan
5 Memudahkan Project Leader untuk melaksanakan evaluasi dan monitoring secara
berkala terhadap hasil-hasil kegiatan program
Manfaat Bagi stakeholder Eksternal
1 Memudahkan pihak-pihak yang akan meminta data di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata
2 Keakuratan data yang di berikan untuk pihak-pihak yang berkepentingan
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 9
Manfaat Bagi Masyarakat
1 Memudahkan masyarakat dalam mengetahui data yang akurat dan terpercaya
tentang Indikator kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
2 Memudahkan masyarakat memberikan masukan dan saran untuk kemajuan
pariwisata Kota Palangka Raya.
E. Ruang Lingkup Proyek Perubahan
Kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka mendukung rencana proyek perubahan ini
adalah sebagai berikut :
1. Membentuk Tim Efektif pelaksanaan proyek perubahan
2. Membuat SOP Sistem Realisasi Indikator Kinerja program dan kegiatan di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata
3. Membuat MoU dengan bidang-bidang terkait
4. Membuat desain Sistem Realisasi Indikator Kinerja program dan kegiatan di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata;
5. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pengembangan Sistem Realisasi Indikator
Kinerja program dan kegiatan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
6. Terkomputerisasinya data hasil Realisasi Indikator kinerja Program dan Kegiatan di
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
7. Menyediakan data – data program dan kegiatan Realisasi Indikator kinerja Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya.
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 10
BAB II
DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN
A. Gambaran Umum
Sistem Realisasi Indikator Kinerja (MIRA) berisi data Realisasi indikator kinerja
terpadu dari hasil pencatatan dan pelaporan indikator program dan kegiatan yang
terkomputerisasi, tujuannya agar tersedia data yang rapi, cepat dan akurat sehingga mudah
dipahami/dimengerti apabila ada pihak-pihak yang meminta data hasil program dan kegiatan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya.
Jenis Perubahan yang di pakai dalam proyek perubahan ini adalah jenis perubahan
sebagai gagasan baru yang di inginkan dapat menyelesaikan masalah data realisasi
Indikator kinerja di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Jenis Inovasi yang digunakan project leader dalam proyek perubahan ini adalah
inovasi proses dimana inovasi ini menekankan pada pembuatan sistem dengan gagasan
baru untuk mempermudah mendapatkan data realisasi indikator kinerja.
Gambar 2.1 ALUR KERJA PROYEK PERUBAHAN
Program dan
kegiatan
Indikator kinerja Realisasi
kegiatan
Kepala Dinas
Monitoring
“Mira”
Sistem Realisasi
Indikator KInerja
Data base
Laporan
kegiatan
Monev Indikator
Kinerja
Sinkronisasi
Pengeluaran
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 11
B. Tahapan Proyek Perubahan
Pertahapan (Milestone) adalah rencana kerja yang menggambarkan apa yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan umumnya disusun bagian dari rencana strategis. Tahapan
dalam proses perubahan MIRA (Sistem Realisasi Indikator Kinerja) pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya sebagaimana milestone berikut :
Gambar 2.1 Milestone Kegiatan
Tabel 2.1 Tahapan Proyek Perubahan
No Hari tanggal Kegiatan Yang Dilakukan Output
Milestone 1
1. Senin 14 Oktober 2019
Melaporkan dan berkoordinasi
dengan mentor sekaligus diskusi
mengenai Tahapan proyek
perubahan yang akan disepakati
Arahan Mentor dan Jadwal
Konsultasi
2. Rabu16 Oktober 2019
Melakukan rapat internal Sub Bagian
Perencanaan dan Evaluasi tentang
Proyek Perubahan dan
- Notulen Rapat
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 12
Pembentukan Tim Efektif Proyek
Perubahan aplikasi “MIRA”
No Hari tanggal Kegiatan Yang Dilakukan Output
3. Rabu 16 Oktober 2019
Rapat Penyampaian proyek
perubahan oleh peserta Diklat
Kepemimpinan Tingkat IV tahun
2019 Pembentukan Tim Kerja Efektif
- Undangan Rapat
- Notulen Rapat
- SK Tim Kerja Efektif
4 22-23 November 2019
Merumuskan konsep SOP dan
design model “MIRA”
Design model “MIRA”
5 Kamis, 7 November 2019
Melapor ke Sekretaris Daerah
(SEKDA Palangka Raya) terkait
pelaksanaan proyek perubahan
“ MIRA”
Surat Dukungan
6 Senin, 11 November 2019
Penandatanganan MoU hak akses
database antara 4 Kepala Bidang
dengan Project Leader
MoU 4 Kepala Bidang
7 Selasa, 12 – 18 November 2019
Coaching klinik membahas hasil
proyek perubahan
“ MIRA”
Laporan Coaching klinik
8 Rabu 13 November 2019
Berkonsultasi dengan Organisasi
tatalaksana setda Kota Palangka
Raya Terkait Indikator Kinerja Utama
Surat Dukungan
9 Rabu 13 November 2019
Berkonsultasi dengan Inspektorat
Kota Palangka Raya bidang
Penyusunan program
Surat Dukungan
10 Kamis 14 November 2019
Berkonsultasi dengan Bappeda Kota
Palangka Raya bidang Penyusunan
program
Surat Dukungan
Milestone 2
1 Selasa, 19 November 2019
Melapor ke Kepala Daerah (Walikota
Palangka Raya) terkait pelaksanaan
proyek perubahan
Surat Dukungan
2 Rabu, 20 November 2019
Melaksanakan sosialisasi “MIRA” - Undangan Sosialisasi
- Daftar Hadir Sosialisasi
3 Jumat, 23 November 2019
Memasukan data hasil Realisasi
Indikator kinerja ke sistem Realisasi
Hasil Inputan
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 13
“Mira”
4 Senin, 25 November 2019
Melaksanakan penyempurnaan
desain “MIRA”
Draf Design model “MIRA”
5 Selasa, 26 November 2019
Mengevaluasi sistem Realisasi
Indikator Kinerja “MIRA”
Design model “MIRA”
6 Rabu,
27 November
2019
Memasukan “MIRA” kedalam Web
dibudpar agar dapat di lihat dan di
pelajari oleh masyarakat umum
Web Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Palangka
Raya
Milestone 3 1. 2-9 November
2019
Penyusunan Laporan Implementasi
Proyek Perubahan MIRA
Laporan Pelaksanaan
Proyek Perubahan
2. Sabtu,
14 Desember
2019
Seminar Hasil
C. Stakeholder Proyek Perubahan
Stakeholder atau pemangku kepentingan di deinisikan sebagai perorangan maupun
kelompok-kelompok yang tertarik, baik berasal dalam maupun luar organisasi yang
berpengaruh maupun yang terpengaruh oleh tujuan –tujuan dan tindakan-tindakan sebuah
tim
Pemangku kepentingan meliputi instansi maupun individu yang berkepentingan dan
memiliki pengaruh terhadap hasil akhir dari proyek perubahan. Pengaruh tersebut dapat
bersifat positif yang berarti medukung proyek perubahan atau bersifat negatif yang berarti
menjadi penghambat proyek perubahan. Stakeholder atau pemangku kepentingan yang
terkait dengan proyek perubahan ini adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Stakeholder Internal
NO stakeholder
1. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya (+)
2. Kepala Bidang Kebudayaan (+)
3. Kepala Bidang Pariwisata (+)
4. Kepala Bidang Pemasaran (+)
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 14
5. Kepala Bidang Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekraf (+)
6. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset (+)
7. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian(+)
8. Seksi Pengembangan Seni dan Budaya(+)
9. Seksi Pembinaan dan Pelestarian Seni dan Budaya(+)
10. Seksi Cagar Budaya(+)
11. Seksi Pengelolaan Daya Tarik Wisata(+)
12. Seksi Pengelolaan Kawasan Strategis dan Destinasi Pariwisata(+)
13. Seksi Pembinaan Usaha Jasa Pariwisata (+)
14. Seksi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata dan Ekraf( +
15. Seksi Pengembangan Sumber Daya Kepariwisataan dan Ekraf (+)
16. Seksi Hubungan Kelembagaan Kepariwisataan dan Ekraf(+)
17. Pengembangan Jaringan dan Pemasaran (+)
18. Seksi Analisis Data dan Pasar Pariwisata (+)
19. Seksi Pengembangan Promosi Pariwisata (+)
Tabel 2.3 Stakeholder Eksternal
No Stakeholder
1. Walikota Palangka Raya (+)
2. Sekretaris Daerah Palangka Raya (+)
3. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Palangka
raya
4. Kepala BAPPEDA Kota Palangka Raya
5. Inpektorat Kota Palangka Raya (+)
6. BPKAD Kota Palangka Raya (+)
7. Organisasi Tatalaksana Pemerintahan Setda Kota Palangka Raya
8. Masyarakat (Wisatawan)
9. Kelompok sadar wisata
Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 19 stakeholder Internal dan 9
stakeholder eksternal. Setelah diketahui siapa saja stakeholder maka selanjutnya adalah
pengelompokan stakeholder berdasarkan pengaruh dan kepentingan yang dimilikinya
sebagai berikut :
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 15
a) Latents, tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam proyek perubahan,
tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi proyek perubahan jika mereka
menjadi tertarik yang termasuk dalam kategori ini : (1)Walikota Palangka Raya.
(2)Sekretaris Daerah.(3) DPRD Kota palangka Raya Ketua Komisi C. (4) Kepala
BAPPEDA Kota Palangka Raya. (5) Inspektur Kota palangka Raya. (6) Kepala Bidang
Penyusunan Program BAPPEDA Kota Palangka Raya. (7)Kepala Bidang Anggaran
BPKAD Kota Palangka Raya
b) Promoters, memiliki kepentingan besar terhadap proyek perubahan dan juga
kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil (atau menggelincirkannya). yang
termasuk dalam kategori ini : (a) Kepala Dinas. (b) Kepala Bidang pemasaran
pariwisata. (C) Kepala Bidang Destinasi pariwisata (d)Kepala Bidang Sumberdaya
Pariwisata dan Ekraf. (e) Kepala Bidang Kebudayaan
c) Apathetics, kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak
mengetahui adanya proyek perubahan. yang termasuk dalam kategori ini : (a) LSM.
(b) Masyarakat. (c) Keseluruhan Kasubag perencanaan se pemerintah Kota
Palangka Raya yang mendukung “MIRA”
d) Defenders, memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan dukungannya
dalam komunitas, tetapi kekuatan-nya kecil untuk mempengaruhi proyek perubahan.
yang termasuk dalam kategori ini (a) Keseluruhan Kasubag perencanaan se
pmerintah Kota Palangka Raya yang mendukung “MIRA” (b) Staf subbagian
Perencanaan dan evaluasi.
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 16
2.4 Pengelompokan Stakeholder
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)
o)
p)
q)
r)
s)
D. Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi merupakan faktor penting dalam kelancaran implementasi
proyek perubahan ini, sehingga perlu menentukan jenis strategi yang dipakai dalam proyek
perubahan ini. Adapun strategi yang dipakai adalah sebagai berikut sebagaimana tabel
dibawah ini :
1. Kepala Dinas (+ 4) 2. Kepala Bidang pemasaran
pariwisata (+4) 3. Kepala Bidang Destinasi
pariwisata (+4) 4. Kepala Bidang Sumberdaya
Pariwisata dan Ekraf (+4) 5. Kepala Bidang Kebudayaan
(+4)
1. Walikota Palangka Raya(+ 4)
2. Sekretaris Daerah (+ 4)
3. DPRD Kota palangka Raya Ketua
Komisi C
4. Kepala BAPPEDA Kota Palangka
Raya (+4)
5. Inspektur Kota palangka Raya
(+4)
6. Kepala Bidang Penyusunan
Program BAPPEDA Kota
Palangka Raya (+4)
7. Kepala Bidang Anggaran BPKAD
kep
1. LSM
2. Masyarakat
(Wisatawan)
3. Kasubag
Perencanaan se
pemerintah Kota
Palangka Raya
yang kurang
mendukung
“MIRA”
1. Seluruh Kasubag
Perencanaan se
pemerintah Kota
Palangka Raya
yang mendukung
“MIRA”
2. Staf Sub Bagian
Perencanaan dan
Evaluasi (+4)
Latelns Promoters
Apathetics Defenders
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 17
Tabel 2.4 Stategi Komunikasi
No Kelompok Stakeholder Stategi pendekatan komunikasi
1. Promoters Mskusi, pelaporan dan pertemuaneningkatkan dukungan dan minat melalui koordinasi, d
2. Defenders Melakukan pengenalan proyek perubahan dan pendekatan persuasif
3. Apathetics Melakukan pengenalan proyek perubahan dan pendekatan persuasif
E. Identifikasi Potensi Masalah
Potensi masalah yang berpeluang untuk menghambat kelancaran pencapaian target
dan jumlah proyek perubahan ini adalah :
1. Kurangnya komitmen Tim Efektif dalam menyelesaikan proyek perubahan, karena
faktor kesibukan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
2. Kurang tersedianya waktu yang tepat untuk bertemu dan berkoordinasi secara
langsung dengan beberapa stakeholder yag memiliki potensi besar dalam
kelancaran proyek perubahan.
3. Tidak selesainya evaluasi Sistem Realisasi Indikator Kinerja tepat waktu.
4. Tidak terlaksananya sosialisasi Sistem Realisasi Indikator Kinerja
5. Tidak terlaksananya Pengembangan sistem realisasi Indikator Kinerja
F. Resiko
Beberapa resiko yang mungkin akan muncul dan dapat menghambat keberhasilan
proyek perubahanHasil tidak sesuai dengan yang di rencanakan karena kurangnya
kerjasamatim dalam pelaksanaan kegiatan proyek perubahan :
1. Koordinasi dengan stakeholder tidak berkesinambungan.
2. Adanya Aparatur yang tidak konsisten dengan komitmen yang telah disepakati
bersama
3. Tidak terlaksananya sosialisasi Sistem Realisasi Indikator Kinerja
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 18
4. Proyek perubahan tidak berjalan sesuai jadwal hal ini berkaitan dengan kesibukan
para stakeholder karena berkaitan dengan tugas kerja masing-masing diluar proyek
perubahan.
G. Kriteria Keberhasilan
Kriteria Keberhasilan dalam pelksanaan proyek perubahan ini adalah tersedianya
Sistem Realisasi Indikator Kinerja (MIRA) Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Palangka raya.
H. Faktor Pendukung Keberhasilan
Faktor y dianggap menjadi kunci keberhasilan pencapaian tujuan proyek perubahan
ini adalah : Kesepakatan dan Komitmen dari masing-masing stakeholder didalam
mendukung pelaksanaan proyek perubahan ini sehingga proyek perubahan ini dapat
terlaksana tepat wa ktu dan tepat sasaran
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 19
BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL PROYEK PERUBAHAN
A. Tata Kelola Proyek Perubahan
Bagan struktur tata kelola proyek perubahan digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Bagan Struktur Tata Kelola Proyek Perubahan
Mentor
Hj. NORMA HIKMAH, M.Si
Coach
Dra. IDA
SUHARTI
NINGSIH, M.Si
Project Team
1. Sekretaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Palangka Raya
2. Mengelola Sistem dan Jaringan
(Herlianto, ST)
3. Pengumpulan dan Pengelolaan
bahan (Feria Wulansari, S.Pd)
4. Pengelola Data (Yudi)
5. Pengelola Dokumentasi dan
Publikasi
Stakeholder Internal
1. Kepala Bidang Kebudayaan (+)
2. Kepala Bidang Pariwisata (+)
3. Kepala Bidang Pemasaran (+)
4. Kepala Bidang Pengembangan Sumber
Daya Pariwisata dan Ekraf (+)
5. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset (+)
6. Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian(+)
7. Seksi Pengembangan
Seni dan Budaya(+)
8. Seksi Pembinaan dan Pelestarian Seni
dan Budaya(+)
9. Seksi Cagar Budaya(+)
10. Seksi Pengelolaan Daya Tarik Wisata(+)
11. Seksi Pengelolaan Kawasan Strategis dan
Destinasi Pariwisata(+)
12. Seksi Pembinaan Usaha Jasa Pariwisata
(+)
13. Seksi Pengembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat Pariwisata dan Ekraf( +)
14. Seksi Pengembangan Sumber Daya
Kepariwisataan dan Ekraf (+)
15. Seksi Hubungan Kelembagaan
Kepariwisataan dan Ekraf(+)
16. Pengembangan Jaringan dan Pemasaran
(+)
17. Seksi Analisis Data dan Pasar Pariwisata
(+)
18. Seksi Pengembangan
Promosi Pariwisata (+)
Stakeholder External
1. Walikota Palangka Raya (+)
2. Sekretaris Daerah Palangka Raya (+)
3. Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Sekretariat Daerah Kota Palangka raya
4. Kepala BAPPEDA Kota Palangka Raya
5. Inpektorat Kota Palangka Raya (+)
6. BPKAD Kota Palangka Raya (+)
7. Organisasi Tatalaksana Pemerintahan
Setda Kota Palangka Raya
8. Masyarakat (Wisatawan)
9. Kelompok Sadar Wisata Banturung
10. Kelompok Sadar Wisata Pandih Batu
11. Kelompok Sadar Wisata Kereng Bangkirai
Project leader
MIRA SETIAWATI
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 20
Deskripsi tata kelola sebagaimana bagan struktur di atas adalah sebagai berikut:
Project Sponsor/Mentor : Hj. Norma Hikmah, M.Si
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya
1. Bertindak sebagai pembimbing dan pengawas peserta berdasarkan sikap
propesionalisme;
2. Memberikan dukungan penuh kepada peserta diklat dalam mempersiapkan
rancangan proyek perubahan yang akan dilakukan;
3. Memberikan dukungan kepada peserta dalam merumuskan atau mengidentifikasi
persoalan-persoalan krusial yang mendukung proyek perubahan
4. Membantu peserta dalam memetakan agenda project yang akan dilaksanakan dan
rencana jadwal pertemuan ;
5. Berperan sebagai inspirator;
Project Leader : Mira Setiawati, S.P
1. Mengelola tim kerja efektif sehingga menghasilkan output
2. Mengorganisasikan Tim Kerja secara efektif
3. Memberikan arahan kepada Tim kerja Efektif
4. Menyusun strategi pelaksanaan proyek perubahan
5. Melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan stakeholder terkait baik internal dan
eksternal.
Coach : Dra. Ida Suhartati ningsih, M.Si
1. Memberikan bimbingan, arahan dan monitoring proyek perubahan selama tahap
taking ownership melalui media teknologi informasi
2. Melakukan intervensi bila peserta (project leader) mengalami permasalahan selama
tahap Taking Ownership
3. Memberi motivasi kepada project leader dalam menyelesaikan proyek perubahan
Stakeholder Internal dan External
1. Memberi motivasi kepada project leader dalam menyelesaikan proyek perubahan
2. membantu project leader dalam menyiapkan data dan laporan sesuai tugas dan
fungsinya
Project Team
1. Menghimpun dan mengolah serta informasi data
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 21
2. Bertugas dalam membantu terlaksananya proyek perubahan
3. Mewujudkan output proyek perubahan.
4. Melaksanakan komitmen terhadap keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan.
B. Capaian Proyek Perubahan
Proyek perubahan dapat diukur keberhasilannya dengan dapat dilihat dari output
yang dihasilkan selama pelaksanaan Laburatorium Kepemimpinan (Breakthought II)
dalam jangka waktu 60 (Enam Puluh) hari.
Output yang dihasilkan sesuai dengan yang berbunyi pada saat pengajuan proposal
yaitu :
a) Membentuknya Tim Efektif pelaksanaan proyek perubahan;
b) Membuat SOP Sistem Realisasi Indikator Kinerja program dan kegiatan di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata;
c) Membuat Mou dengan bidang-bidang terkait.
d) Membuat desain Sistem Realisasi Indikator Kinerja program dan kegiatan di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata;
e) Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pengembangan Sistem Realisasi Indikator
Kinerja program dan kegiatan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
f) Terkomputerisasinya data hasil Realisasi Indikator kinerja Program dan Kegiatan
di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
Adapun pelaksanaan Laboratorium Kepemimpinan (Breakthough II) selama 2 (dua)
bulan lebih dari tanggal 1 Oktober sampai dengan 10 Desember 20119 dapat
digambarkan secara umum dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Tahapan Pelaksanaan Proyek Perubahan
No Tahapan (Rencana Kegiatan)
Waktu
Okt Nop Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Persiapan :
Melaporkan dan berkoordinasi
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 22
dengan mentor sekaligus
diskusi mengenai Tahapan
proyek perubahan yang akan
disepakati
Melakukan rapat internal Sub
Bagian Perencanaan dan
Evaluasi tentang Proyek
Perubahan dan Pembentukan
Tim Efektif Proyek Perubahan
aplikasi “MIRA”
Rapat Penyampaian proyek
perubahan oleh peserta Diklat
Kepemimpinan Tingkat IV tahun
2019
Pembuatan SK Tim Kerja
Efektif
Rapat Pembentukan Tim Kerja
Efektif
2 Pelaksanaan :
Merumuskan konsep design
model “MIRA”
Penyusunan SOP Sistem
Realisasi Indikator Kinerja
program dan kegiatan di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata
Penandatanganan MoU hak
akses database antara 4
Kepala Bidang dengan Project
Leader
Coaching klinik membahas
hasil proyek perubahan
“ MIRA”
3 Tahapan Sosialisasi dan
Koordinasi :
Melaksanakan sosialisasi
“MIRA”
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 23
Memasukan data hasil
Realisasi Indikator kinerja ke
sistem Realisasi “Mira”
Melaksanakan penyempurnaan
desain “MIRA”
Tersedianya Data informasi
Indikator Kinerja yang akurat
sebagai bahan perencanaan
pembangunan yang tepat
sasaran di bidang Pariwisata
Memasukan “MIRA” kedalam
Web dibudpar agar dapat di
lihat dan di pelajari oleh
masyarakat umum
4 Tahapan Penyusunan PP
Penyusunan Laporan
Implementasi Proyek
Perubahan MIRA
Seminar hasil
Tahapan dalam proyek perubahan ini sangat penting dilakukan untuk mempermudah
pelaksanaandalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sehingga kegiatan
dilaksanakan dengan tepat waktu, adapun capaiannya dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Melapor ke Mentor pada tanggal 21 Oktober 2019. Kepada Pimpinan dan
sekaligus Mentor project leader memberikan penjelasan berkenaan dengan
Implementasi Proyek Perubahan dalam Breaktrough II. Lebih lanjut
diinformasikan kepada Pimpinan dan Mentor, dalam mengelola Proyek
Perubahan peserta akan fokus pada area perubahan yang telah disepakati,
pentahapan kegiatan yang telah direnacanakan serta mengacu pada Milestone
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 24
yang telah dirumuskan. Notule serta foto saat koordinasi dengan Mentor dapat
dilihat di Milestone 1.1.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata selaku Mentor, sangat mengapresiasi
dan menyambut baik atas rancangan Proyek Perubahan yang berjudul Sistem
Realisasi Indikator Kinerja Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Koa
Palangka Raya dan memberikan dukungan kepada peserta dalam
mendayagunakan potensi sumberdaya yang diperlukan dalam melakukan
Implementasi Proyek Perubahan dan memberikan bimbingan kepada peserta
dalam mengatasi kendala yang muncul selama prosesi Implementasi
berlangsung serta berperan sebagai inspirator bagi peserta Diklat.
2. Pada tanggal 23 Oktober 2019 Melakukan rapat internal Sub Bagian
Perencanaan dan Evaluasi tentang Proyek Perubahan dan Pembentukan Tim
Efektif Proyek Perubahan aplikasi “MIRA” Dalam Rapat internal tersebut Project
leader menjelaskan kepada tim Subbag perencanaan dan Evaluasi tentang
tahapan dan kegiatan secara garis besar dalam Implementasi kegiatan Proyek
Perubahan dalam Breaktrough I
3. Pada tanggal 30 Oktober 2019. Rapat pembentukan Tim Efektif yang dipimpin
oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya. Dalam
rapat tersebut, Kepala Dinas Mentor menyampaikan berkenaan dengan
Implementasi kegiatan Proyek Perubahan dalam Breaktrough II, Tahap
Laboratoium kepemimpinan yang berjudul Sistem Realisasi Indikator Kinerja
pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya yang merupakan
inovasi dari peserta diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angakatan XXXV pada
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Tengah yang harus
diapresiasi untuk diimplemetasikan. Implementasi Proyek Perubahan dalam
Breaktrough II, Tahap laboratorium ini akan berjalan selama 60 hari, mengacu
pada rancangan Proyek Perubahan (Project Charter) yang Pimpinan dan Mentor
telah setuju pada Breaktrough I terhadap Proposal Proyek Perubahan serta
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 25
meminta dukungan penuh dari Pimpinan dan Mentor dalam Implementasi Proyek
Perubahan ini agar segera membentuk Tim Proyek Perubahan dan dituangkan
dalam Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Palangka Raya. Undangan, Notulen foto rapat serta SK Tim Efektif Proyek
Perubahan dapat dilihat di lampiran Milestone 1.3.
4. Pada tanggal 22-23 November 2019 Merumuskan konsep SOP dan design
model “MIRA” Membuat Standard Operating Procedure (SOP). Agar Sistem
Realisasi Indikator Kinerja berjalan lancer di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Palangka Raya, maka dibuat SOP (Standard Operating Procedure)
SOP adalah suatu dokumen berisi prosedur kerja yang harus dilakukan secara
kronologis dan sistematis dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu dengan
tujuan agar memperoleh hasil kerja paling efektif. SOP ini juga menjadi pedoman
atau acuan dalam bekerja sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja
pegawai serta sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang
berlaku. Tujuan utama dari SOP ini adalah agar proses pelaksaanaan Sistem
Realisasi Indikator Kinerja pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Palangka Raya berjalan dengan baik dan dilakukan dengan rapih, tertib, dan
sistematis dari awal hingga akhir. Dengan adanya SOP maka diharapkan kualitas
pelayanan terhadap masyarakat menjadi lebih baik dan optimal. SOP dapat
dilihat di lampiran milestone 1.4. Proses pembuatan Desain “MIRA” dimulai
dengan proses perencanaan. Project leader terlebih dahulu mengumpulkan
kebutuhan data-data termasuk konsep Realisasi Kinerja di tiap bidang yang ada
Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya. Kebutuhan Sistem
Realisasi Indikator Kinerja tersebut yang kemudian ditempatkan ke dalam
Komputer yang akan dikembangkan. Dengan terlebih dahulu melakukan
perancangan terhadap draft desain “MIRA”.
5. Pada Senin, 11 November 2019 Penandatanganan MoU hak akses database
antara 4 Kepala Bidang dengan Project Leader Perjanjian kerjasama antara 4
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 26
bidang dengan Project leader dimana bidang secara tetulis menyepakati untuk
memberikan data realisasi fisik dan realisasi keuangan.
6. Pada hari Selasa,12 – 18 November 2019 project leader melaksanakan
Coaching klinik, membahas hasil proyek perubahan “ MIRA” dimana Coaching
klinik ini mempunyai tujuan untuk penyamaan presepsi di tiap bidang dalam
penerapan dan penggunaan Sistem Realisasi Indikator Kinerja pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya.Arahan dan bimbingan yang
singkat kesetiap bidang di tutp dengan duduk bersama di Ruang Rapat Dinas
Kebudayaan dan pariwisata Kota Palangka Raya.
7. Pada tanggal hari Rabu, 20 November 2019 melakukan sosialisasi dengan
melibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Palangka Raya. Foto sosialisasi dapat dilihat di lampiran 2.2
Project Lear memperkenalkan Sistem Realisasi Indikator Kinerja pada setiap
ASN Dinas Kebudayaan Pariwisata
8. Rabu, 27 November 2019 Project Leader Memasukan “MIRA” Sistem Realisasi
Indikator Kinerja Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya
kedalam Web dibudpar agar dapat di lihat dan di pelajari oleh masyarakat umum.
Metode pengukuran keberhasilan kinerja yang digunakan dalam proyek perubahan
ini adalah dengan membandingkan antara kondisi yang sebelumnya dengan realisasi
kinerja yang dicapai dan dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
Tabel 3.2 Perbandingan Kondisi Dalam Proyek Perubahan
No Kondisi Awal Kondisi Akhir Manfaat
1 Belum adanya SOP Sistem
Realisasi Indikator Kinerja
program dan kegiatan
Sudah SOP Sistem
Realisasi Indikator
Kinerja program dan
kegiatan
Sebagai acuan
penyusunan Sistem
Realisasi Indikator
Kinerja program dan
kegiatan
2 Belum adanya design
“MIRA”
Sudah ada design
“MIRA”
Sebagai Monitoring dan
Evaluasi semua
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 27
Kegiatan di Disbudpar
apakah indikator
kinerjanya tercapai
atau tidak.
3 Belum adanya MoU
database 4 Kepala Bidang
Sudah ada MoU hak
akses database 4
Kepala Bidang
Adanya Fokus dan
komitmen PPTK di
setiap Bidang untuk
merealisasikan
Indikator Kinerja sesuai
tugas dan fungsinya
4 Belum ada Sistem
Realisasi Indikator Kinerja
di WebSite Disbudpar
Sudah ada Sistem
Realisasi Indikator
Kinerja di WebSite
Disbudpar
Sistem Realisasi
Indikator Kinerja bisa di
akses oleh siapapun
yang membuka
Website Disbudpar,
termasuk masyarakat
Kelompok sadar wisata
yang ingin mengetahui
program dan realisasi
indikator kinerja
Disbudpar
C. Kendala Stakeholders Internal dan Eksternal
a. Stakeholders Internal dalam proyek perubahan :
Stakeholders Internal dalam proyek perubahan ini merupakan pihak yang terkait
secara langsung dalam Proyek perubahan ini dan mendukung penuh Realisasi
indikator Kinerja Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka raya karena
dapat meningkatkan kinerja masing-masing ASN sesuai dengan Tupoksinya masing-
masing adapun Stakeholders Internal dalam proyek perubahan ini adalah :
• Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya (+)
• Kepala Bidang Pariwisata (+)
• Kepala Bidang Pemasaran (+)
• Kepala Bidang Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekraf
• Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset (+)
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 28
• Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian(+)
• Seksi Pengembangan Seni dan Budaya(+)
• Seksi Pembinaan dan Pelestarian Seni dan Budaya(+)
• Seksi Cagar Budaya(+)
• Seksi Pengelolaan Daya Tarik Wisata(+)
• Seksi Pengelolaan Kawasan Strategis dan Destinasi Pariwisata(+)
• Seksi Pembinaan Usaha Jasa Pariwisata (+)
• Seksi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata dan Ekraf( +)
• Seksi Pengembangan Sumber Daya Kepariwisataan dan Ekraf (+)
• Seksi Hubungan Kelembagaan Kepariwisataan dan Ekraf(+)
• Pengembangan Jaringan dan Pemasaran (+)
• Seksi Analisis Data dan Pasar Pariwisata (+)
• Seksi Pengembangan Promosi Pariwisata (+)
b. Stakeholders Ekternal dalam proyek perubahan ini :
Stakeholders Eksternal dalam proyek perubahan ini merupakan pihak yang tidak
memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam proyek perubahan, tetapi
memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi proyek perubahan, adapun
Stakeholders Internal dalam proyek perubahan ini adalah :
• Walikota Palangka Raya (+)
• DPR kota komisi c (+)
• Sekretaris Daerah Palangka Raya (+)
• Kepala BAPPEDA Kota Palangka Raya
• Inpektorat Kota Palangka Raya (+)
• BPKAD Kota Palangka Raya (+)
• Organisasi Tatalaksana Pemerintahan Setda Kota Palangka Raya (+)
• Masyarakat Kelompok Sadar Wisata
Pada tahap proyek perubahan ini, melibatkan berbagai pihak baik antar individu, kelompok
maupun lembaga yang ada di lingkungan eksternal dan internal. Sehingga diperlukan
komunikasi yang efektif dalam proses pelaksanaan pengumpulan bahan dan data,
dukungan maupun implementasinya. Oleh sebab itu diperlukan stategi komunikasi untuk
menyampaikan maksud dan tujuan proyek perubahan ini diantaranya adalah :
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 29
1. Terbuka
Menciptakan komunikasi yang eekti dan transparansi, hal itu inormati dan jujur
sehingga nyaman untuk komunikasi
2. Terstruktur
Komunikasi yang terstruktur dapat di presentasikan dengan cara yang menarik
sehingga mudah di mengerti dengan tahapan-tahapan yang jelas
3. Seimbang dan profesional
Untuk menciptakan komunikasi yang eektif perlu mengatur rekuensi pesan, terlalu
sedikit pesan akan membuat kebingungan atau kurang mengerti, terlalu sering akan
menyebabkan apatis, saat kesibukan rekan kerja sangat tinggi maka mencari celah
dimana kita bisa menyampaikan pesan dengan tidak memaksakan sesuai jadwal
yang kita buat.
Dalam usaha untuk mewujudkan tujuan serta sasaran kegiatan proyek perubahan ini di
temui beberapa kendala baik yang datang dari internal maupun eksternal organisasisaat
pelaksanaan tahapan roadmad (Milestone)
1. Kendala Internal
Kendala internal yang terjadi dalam pelaksanaan implementasi proyek perubahan “MIRA”
sisteM realisasI indikatoR kinerjA adalah :
a. Koordinasi terbatas terkait aktifitas aparatur mendekati akhir Tahun Anggaran yang
semakin tinggi.
b. Kurangnya jumlah aparatur pada sub bagian perencanaan dan evaluasi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palngka Raya.
2. Kendala Eksternal
Kendala ekternal dalam pelaksanaan implementasi proyek perubahan ini bisa terjadi dalam
jangka menengah yaitu
D. Strategi Mengatasi Kendala
Masalah yang terjadi selama ini merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh
Bagian perencanaan dan evaluasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota palangka
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 30
Raya. Untuk mengatasi kendala yang ada diperlukan suatu cara atau strategi yang
efektif yang mampu menghilangkan atau paling tidak meminimalisir kendala yang
dihadapi, beberapa strategi yang dilakukan antaralain :
1. Untuk mengarasi sulitnya mengumpulkan aparatur dalam hal melakukan koordinasi
untuk melaksanakan proyek perubahan ini maka dilakukan cara-cara yang leksibel,
dengan tidak melakukan rapat formal untuk berkoordinasi melaikan berkoordinasi
dari kursi ke kursi serta menyesuaikan jadwal dengan rekan tim agar proyek
perubahan ini bisa berjalan optimal
2. Meminta Dukungan dan saran secara penuh dari pimpinan langsung untuk dapat
memberikan peluang dan kesempatan dalam melaksanakan proyek perubahan.
3. Harus selalu berkoordinasi dengan stakeholder internal dan ekternal agar program
dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam merealisasikan
Indikator Kinerja dapat tercapai.
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 31
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil Laboratorium Kepemimpinan yang dituangkan dalam laporan Proyek
Perubahan Digitalisasi Paten Secara Online Berbasis Website dan Android di
Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya yang merupakan tugas akhir dari Diklat
Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan XXXI Tahun 2019, dapat disimpulkan sebagai
berikut;
Sistem Realisasi Indikator Kinerja “MIRA” pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Palangka Raya adalah suatu sistem yang didalamnya berisikan
Program, Kegiatan kerja, indikator kinerja, realisasi Keuangan dan fisik pertriwulan yang
dimaksudkan untuk memudahkan memonitoring dan mengevaluasi program dan
kegiatan untuk mencapai realisasi Indikator Kinerja yang nantinya akan dimanfaatkan
oleh pengambil kebijakan untuk mengetahui berbagai informasi kendala dan solusi
dalam upaya Penyusunan Program dan kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi
Walikota Palangka Raya
B. Rekomendasi
Adapun rekomedasi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut, Perlu di
susun Aplikasi Sistem Realisasi Indikator Kinerja pada Pemerintahan Kota Palangka
Raya untuk mempermudah OPD dalam memonitoring dan Mengevaluasi capaian
Indikator kinerja OPD dan memperoleh data informasi Indikator Kinerja yang akurat
sebagai bahan perencanaan pembangunan yang tepat sasaran di bidang Pariwisata.
C. Saran
Diperlukan anggaran pengembangan Sistem Realisasi Indikator Kinerja “MIRA”
menjadi aplikasi guna menyesuaikan dengan kebutuhan stakeholder.
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXXV TAHUN 2019 Page 32
DAFTAR PUSTAKA
Kartianae. 2019. Konsep & Praktik Proyek Perubahan. Penerbit Media Nusa Creative.
Malang
Peraturan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 35
Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prusedur Administrasi
Pemerintahan.
Perka LAN Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan
Latihan Kepeminpinan Tingkat IV, Jakarta