Minimal intervensi di kedokteran gigi
Click here to load reader
-
Upload
sri-asih-gahayu -
Category
Health & Medicine
-
view
947 -
download
8
Transcript of Minimal intervensi di kedokteran gigi
MINIMAL INTERVENSI FALSAFAH DOKTER GIGI
KELUARGA
Drg. Sri Asih Gahayu,M.Kes
Pertemuan ilmiah mengenai intervensi minimal di bidang kedokteran gigi di Bangkok pada 14-15 Desember 2009
Pertemuan yang merupakan 2nd Minimal Intervention Dentistry International Network Meeting diselenggarakan oleh FKG Universitas Chulalongkorn.
Dari PDGI, kegiatan tersebut diikuti oleh Ketua Umum PB PDGI.
Pada sesi seminar dibahas mengenai perspektif sejarah dan masa depan intervensi minimal, perangkat penanganan karies kini dan masa mendatangserta pelayanan kesehatan gigi masyarakat dan praktik kedokteran gigi.
CURHAT PASIEN !!!!
“ Gigi berlubang kecil, begitu ke drg dibur menjadi besar “
DAHULU : Sejak era tahun 1890 an, konsep preparasi kavitas
(pengambilan bagian gigi yang berlubang dengan bur ) yang dikembangkan oleh GV.Black mulai digunakan luas di dunia kedokteran gigi, konsepnya yang terkenal dengan
prinsip “extention for prevention” alias dengan membuat kavitas yang besar untuk bahan tumpat amalgam sangat sesuai dengan pemahaman untuk mencegah terjadinya karies sekunder
Konsep Intervensi Minimal di bidang Kedokteran Gigi.
Bahwa struktur dan jaringan gigi yang sehat yang tersisa akibat pengambilan yang banyak tersebut dapat membuat jaringan gigi yang tersisa tersebut menjadi rapuh dan tidak kuat menahan beban akibat proses pengunyahan dan ikatan bahan tumpatan gigi dengan struktur gigi, akibatnya resiko fraktur gigi menjadi lebih besar.
FAKTA
Pengambilan bagian gigi yang berlubang dengan bur yang dikembangkan oleh GV.Black
Lantas, bagaimanakah dokter gigi dapat
bekerja dengan fakta tersebut?
Memberikan perhatian utama pada gejala awal, deteksi dini dan perawatan segera pada tingkat mikro (tahap yang paling kecil), diikuti dengan invasi yang paling minimal dan
“patient friendly” sebagai pilihan untuk
memperbaiki kerusakan ireversibel yang disebabkan oleh penyakit
Filosofi dari perawatan profesional pada konsep Minimal Intervention in
Dentistry (MID)
Jika ada penyakit gigi seperti karies harus segera dilakukan perawatan.
Tidakan ekstraksi adalah tahap akhir jika gigi tsb sudah tidak dapat dipertahankan lagi.
Pembuangan jaringan gigi pada saat perparasi dilakukan seminimal mungkin.
Restorasi atau bahan tumpatan yang diberikan setelah gigi selesai dipreparasi harus menjamin pencegahan atau eliminasi penyakit.
Mengurangi bakteri kariogenik, Dental caries adalah penyakit infeksi, maka fokus utama adalah mengontrol infeksi, kontrol plak, dan mengurangi makanan karbohidrat
Pendidikan kepada pasien, memberitahukan penyebab karies. Sehingga ada tindakan pencegahan yang lebih dini dari pasien
The World Dental Federation (FDI) membuat lima prinsip Minimal Intervention dalam
penanganan karies, yaitu
Remineralisasi dari lesi non-cavitated pada enamel dan dentin
Minimum surgical intervention dan tindakan bedah dilakukan bila perlu, misalnya lesi cavitas tidak dapat dipertahankan dan keperluan untuk fungsi dan estetik
Memperbaiki restorasi yang rusak berfungsi untuk mencegah perluasan karies, memperbaiki fungsi dan estetik.
Dengan mengambil jaringan gigi yang terdemineralisasi saja dan mengarah kepada pemeliharaan struktur gigi yang sehat sebanyak mungkin.
Bentuk kavitas dibuat sesuai dengan bentuk karies
Dasar enamel didukung oleh bahan adhesif restoratif
Prinsip restorasi pada minimal intervention (MID) :
Minimal intervention pada akhirnya mempunyai
keuntungan biaya lebih murah, trauma yang kecil
pada pasien dan konsep ini merupakan pendekatan biologik, bukan mekanis.