Minikuis Sken B

3
1. Kliasifikasi DM krn kerusakan sel beta pankreas : DM tipe 1 - DM tipe 2 : (DM tidak bergantung insulin) sel-sel sasaran insulin gagal atau tidak mampu merespon insulin secara normal (resistensi insulin), gangguan sekresi insulin (defisiensi insulin), produksi glukosa hepatik berlebihan. - DM gestasional : kehamilan 2. Karakteristik DM tipe 2 : metformin merupakan first line terapi bagi DM tipe 2. 3. Gejala yang sering timbul pada panderita DM : polifagi, polidipsi, poliuria, fatigue. 4. Strategi terapi obat untuk menurunkan glukosa darah dapat dilakukan dengan : meningkatkan sensitifitas reseptor insulin. - Meningkatkan sekresi insulin (merangsang sekresi insulin di kelenjar pankreas) (sulfonilurea, meglitinida) - Meningkatkan kecepatan sintesis insulin oleh pankreas (turunan fenilalanin) - Menurunkan produksi glukosa hati (biguanida) - Meningkatkan kepekaan tubuh thd insulin/ menurunkan resistensi insulin (tiazolidindion) - Menghambat absorpsi glukosa ke dalam darah (inhibitor alfa glukosidase) 5. Modifikasi gaya hidup DASH : untuk mengontrol HT - Penurunan BB - Diet rendah sodium - Aktifitas fisik - Alkohol sedikit/tidak 6. Hormon yang meregulasi kadar glukosa darah : norephinephrin dan glucagon 7. Kategori penggunaan AB dikatakan rasional/tepat pada metode gyssens : kategori I - Kategori V : ada indikasi penggunaan AB - Kategori IVa : lebih efektif - Kategori IVb : toksisitas lebih kecil - Kategori IVc : harga lebih murah - Kategori IVd : spektrum lebih sempit - Kategori IIIa : durasi terlalu panjang - Kategori IIIb : durasi terlalau pendek - Kategori IIa : dosis benar - Kategori IIb : interval pemberian benar - Kategori IIc : rute pemberian benar - Kategori I : waktu pemberian tepat

description

APT 26

Transcript of Minikuis Sken B

1. Kliasifikasi DM krn kerusakan sel beta pankreas : DM tipe 1 DM tipe 2: (DM tidak bergantung insulin) sel-sel sasaran insulin gagal atau tidak mampu merespon insulin secara normal (resistensi insulin), gangguan sekresi insulin (defisiensi insulin), produksi glukosa hepatik berlebihan. DM gestasional: kehamilan2. Karakteristik DM tipe 2 : metformin merupakan first line terapi bagi DM tipe 2.3. Gejala yang sering timbul pada panderita DM : polifagi, polidipsi, poliuria, fatigue.4. Strategi terapi obat untuk menurunkan glukosa darah dapat dilakukan dengan : meningkatkan sensitifitas reseptor insulin. Meningkatkan sekresi insulin (merangsang sekresi insulin di kelenjar pankreas) (sulfonilurea, meglitinida) Meningkatkan kecepatan sintesis insulin oleh pankreas (turunan fenilalanin) Menurunkan produksi glukosa hati (biguanida) Meningkatkan kepekaan tubuh thd insulin/ menurunkan resistensi insulin (tiazolidindion) Menghambat absorpsi glukosa ke dalam darah (inhibitor alfa glukosidase)5. Modifikasi gaya hidup DASH : untuk mengontrol HT Penurunan BB Diet rendah sodium Aktifitas fisik Alkohol sedikit/tidak6. Hormon yang meregulasi kadar glukosa darah : norephinephrin dan glucagon7. Kategori penggunaan AB dikatakan rasional/tepat pada metode gyssens : kategori I Kategori V: ada indikasi penggunaan AB Kategori IVa: lebih efektif Kategori IVb: toksisitas lebih kecil Kategori IVc: harga lebih murah Kategori IVd: spektrum lebih sempit Kategori IIIa: durasi terlalu panjang Kategori IIIb: durasi terlalau pendek Kategori IIa: dosis benar Kategori IIb: interval pemberian benar Kategori IIc: rute pemberian benar Kategori I: waktu pemberian tepat8. Target nilai tekanan darah px HT dengan DM (JNC7) : TD < 130/80 MMHg Kebanyakan pasien < 140/90 mmHg Pasien dg penyakit ginjal kronis < 130/80 mmHg9. Golongan sulfonilurea (gliburid/glibenklamid, glipizid, glikazid, glimepirid, glikuidon) Golongan meglitinida (repaglinide) Turunan fenilalanin (nateglinide) Gol. Biguanida (metformin) Gol. Tiazolidindion (rosiglitazon, troglitazon, pioglitazon) Gol. Inhibitor alpha-glukosidase (akarbose, miglitol)10. OAD oral yg punya efek metabolik dapat menurunkan BB : metformin. Cenderung meningkatkan BB : gol. sulfonilurea11. Rekomendasi besaran dosis insulin pd px DM yg baru pertama kali pakai insulin : berat badan pasien12. Lokasi penyuntikan : lengan (medium speed), abdomen (fast speed), paha atas dan bokong (slower speed)13. Tujuan diberikan penthoxifylline pd DM sellulitis : (antiplatelet) untuk meningkatkan efikasi AB. NaCL : (elektrolit) supaya tidak lemas Sistenol : demam, sakit kepala, nyeri ringan, mukolitik. Inj. Seftriakson : untuk obat infeksi bakteri Ranitidin : mengatasi mual, muntah,tukak lambung Novorapid : insulin (short acting) 3 x sehari Lavemir : insulin (long-acting) pada malam hari Ondansetron : mual muntah HCT : diuretik untuk mengatasi udem Kaptopril : anti-HT Simvastatin : anti-hiperlipidemia14. Insulin yang termasuk intermediate acting humulin N.Humulin R: short actingApidra: rapid actingActrapid: masa kerja singkatLantus: long acting15. Apidra16. Pasien DM diharapkan dapat melakukan monitoring kadar glukosa mandiri dengan tujuan memantau keberhasilan maupun ADR terapi antidiabetik yang digunakan.17. Faktor yang dapat merupakan dasar menentukan terapi DM : Tipe DM, Komplikasi, Komorbid, harga. Yang bukan dasar (mekanisme obat)18. Tes HbA1c (ideal :