Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

22
MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN Analisis dan Etika Bisnis OLEH: KELOMPOK 2 1. Syahrul mubarok (17455) 2. N.A.Mentacem (15980) 3. Sepri Suhardi (18357) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

description

pengantar manajemen

Transcript of Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

Page 1: Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN

Analisis dan Etika Bisnis

OLEH:

KELOMPOK 2

1. Syahrul mubarok (17455)

2. N.A.Mentacem (15980)

3. Sepri Suhardi (18357)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PADANG 2013

Page 2: Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

Analisis Bisnis dan Etika Bisnis

A. Analisis Bisnis

1. Pengertian Lingkungan Bisnis

Dalam merumuskan strategi, maka terlebih dahulu harus melakukan analisis

lingkungan dengan maksud untuk untuk menyesuaikan dengan keunggulan dan

kelemahan yang dimiliki perusahaan.Sebelum membicarakan segala sesuatu

mengenai lingkungan bisnis, maka hendaklah dimengerti terlebih dahulu beberapa

istilah, yaitu sebagai berikut :

Lingkungan (eksternal)

Adalah faktor-faktor yang berada diluar jangkauan perusahaan yang dapat

menimbulkan suatu peluang atau ancaman

Analisis

Adalah Penelusuran peluang atau ancaman sampai kepangkalnya

Analisis lingkungan bisnis

Adalah suatu proses yang digunakan perencana-perencana strategi untuk

memantau lingkungan bisnis dalam menentukan peluang atau ancaman

2. Pentingnya Analisis Lingkungan Bisnis

Berikut beberapa hal mengenai mengapa lingkungan bisnis perlu dianalisis :

Agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan

membantu mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin terhadap

faktor-faktor lingkungan yang dianggap mengancam tujuan perusahaan

(early warning systems).

Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan

melakukan analisis lingkungan yang akan diperoleh lebih efektif.

Page 3: Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

Untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan bisnis

terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai informasi

dari lingkungan memudahkan untuk membuat perencanaan jangka

panjang.

a) Proses Analisis Bisnis

Proses analisis lingkungan dilakukan oleh perencanaan strategi dengan urutan

sebagai berikut :

menganalisis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap

lingkungan, yang dapat dipakai sebagai landasan untuk membandingkan

strategi yang sedang berjalan dengan strategi yang potensial yang akan

datang.

menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang diperkirakan

mempunyai dampak penting terhadap perumusan strategi.

mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang

akan datang terhadap lingkungan bisnis.

b) Komponen Analisis Bisnis

mengidentifikasi petunjuk awal dari perubahan dan kecenderungan

lingkungan bisnis.

mendeteksi arti melalui observasi terus-menerus atas perubahan dan

kecenderungan lingkungan bisnis.

Mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisispasi berdasarkan

perubahan dan kecenderungan yang dimonitor.

Menentukan waktu dan pentingnya perubahan dan kecenderungan

lingkungan bisnis untuk strategi perusahaan dan manajemennya.

c) Faktor Lingkungan Bisnis

Lingkungan Mikro ( Lingkungan industri )

Lingkungan mikro adalah para pelaku yang secara langsung berkaitan

dengan lingkungan, yang mempengaruhi perusahaan.

Lingkungan mikro ini terdiri dari :

- Pelanggan

Page 4: Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

Para manajer harus dapat mengantisipasi perubahan perilaku

konsumen, karena konsumen ( pembeli ) mempunyai kekuatan

tawar menawar, terutama pembeli yang melakukan pembelian

dalam jumlah yang besar. Pembeli cenderung melakukan

pembelian secara selektif, apalagi pembeli mempunyai informasi

yang lengkap tentang permintaan, harga pasr dan harga pemasok,

sehingga posisi tawar menawar pembeli semakin kuat. Oleh

karena itu perusahan harus mampu memperbaiki posisi

strateginya. Disamping itu ada pula pembeli yang tidak begitu

sensitif terhadap harga, karena yang lebih penting bagi mereka

adanya atribut dari produk yang diinginkan.

- Pemasok

Pemasok juga mempunyai kekuatan tawar menawar terhadap

peserta industri, karena pemasok merupakan ancamnan serius yang

perlu diperhitungkan. Untuk itu perusahaan perlu membina

hubungan yang erat. Pemasok yang kuat dapat menekan laba

industri yang dapat mengimbangi dengan kenaikan harganya.

- Pesaing

Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan

adanya tekanan atau melihat adanya peluang untuk memperbaiki

posisi. Strategi bersaing yang efektif meliputi tindakan – tindakan

ofensif atau defensif guna menciptakan posisi yang aman

( defendable position ) terhadap kekuatan- kekuatan pesaing

- Publik (masyarakat)

Publik (masyarakat ) sering mengisukan sesuatu produk atau suatu

perusahaan atau suatu merk, sehingga amat mempengaruhi

permintaan barang tersebut. Isu publik ini kadang-kadang tajam

dibandingkan dengan ancaman lainnya. Isu ini bisa saja dilansir

secara sengaja oleh kelompok tertentu yang memang

menginginkan kehancuran atau bisa saja secara tidak sengaja.

Oleh karena itu perusahaan harus waspada terhadap isu-isu

masyarakat ini.

Page 5: Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

Lingkungan Makro (Lingkungan Umum)

Lingkungan makro adalah kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada

diluar jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasional

perusahaan.

a. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi yang perlu dianalisis adalah :

- Siklus ekonomi : depresi, resesi, kebangkitan ( recovery ) dan

kemakmuran (prosperity).

- Gejala inflansi dan deflasi : jika inflasi sangat tinggi maka

pengendalian gaji dan harga semakin berat.

- Kebijaksanaan moneter : perubahan tingkat suku bunga,

devaluasi dan sebagainya.

- Neraca pembayaran : surplus atau defisit dalam hubungannya

terhadap perdagangan luar negeri. Hal ini mengganggu atau

memberikan peluang.

b. Faktor Demografi

Faktor demografi terdiri dari :

- Perubahan jumlah penduduk akan mempengaruhi permintaan

misalnya, pada daerah yang jumlah penduduknya menurun,

tentu akan memindahkan usahanya ke daerah yang

penduduknya tumbuh.

- Perubahan struktur usia penduduk akan mempengaruhi

pemindahan jenis produk sesuai dengan perubahan umurnya.

- Distribusi pendapatan.

- Tingkat pengangguran.

c. Faktor Geografi

Faktor geografi juga penting diamati oleh perencana strategi, untuk

menentukan peluang dan ancaman perusahaan, terutama dalam

menentukan penambahan lokasi baru bagi perluasan perusahaan.

d. Faktor Teknologi

Page 6: Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

Perubahan teknologi membawa pengaruh terhadap perkembangan

perusahaan, karena perubahan teknologi dapat memberi peluang

besar ( meningkatkan hasil / tujuan )atau bisa mengancam

kedudukan perusahaan. Bahkan perubahan teknologi dapat

merupakan malapetaka tenaga kerja, karena akan menggeser

mereka dan bertambah banyaklah pengangguran. Dan juga

perubahan teknologi akan mempengaruhi daur hidup produk,

misalnya dengan munculnya mesin foto copy maka pasar kertas

stensil mengalami penurunan drastis.

e. Faktor Pemerintah

Perubahan-perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai bentuk

peraturan, dapat merupakan peluang bagi perusahaan dan dapat

pula hambatan / ancaman bagi perusahaan.

f. Faktor Sosial

Sosial adalah kebiasaan dan nilai-nilai sosial lingkungan

masyarakat, khususnya langganan dan karyawan.

g. Faktor Politik

- Kekuatan politik

- Perbedaan ideologi.

3. Teknik Analisis Lingkungan Bisnis

Ada beberapa cara untuk memperoleh informasi, diantaranya :

a) Dengan pendengaran (informasi lisan), yaitu informasi yang didapat

melalui pendengaran, baik secara formal atau informal sumber informasi

lisan ini meliputi:

Media : Radio, TV, Harian, dll.

Karyawan perusahaan : rekan bawahan dan pengawas

Sumber luar perusahaan lainnya :

Page 7: Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

- Pelanggan

- Perantara

- Pemasok

- Perguruan tinggi

- Pesaing

- Eksekutif keuangan dan Konsultan

-

b) Informasi tertulis atau dokumentasi yang dapat diketahui dengan cara

membaca informasi yang disediakan oleh orang lain untuk berbagai

tujuan.cara lain adalah merancang Sistem Informasi Manajemen (SIM)

dengan cara menyusun jalur informasi secara teratur dan akurat.

Misalnya dari jurnal perdagangan, jurnal ekonomi, jurnal keuangan, dll.

c) Memata-matai (Spionase) berusaha memperoleh informasi dengan

mendatangi pesaing yang potensial atau sesungguhnya. Pekerjaan mata-

mata ini dapat di lakukan oleh eksekutif puncak atau menunjuk salah

seorang yang dipercayai. Bahkan dapat juga merujuk lebih dalam lagi

dengan menggunakan orang dalam pesaing.

d) Peramalan formal : melakukan peramalan secara formal terhadap faktor-

faktor lingkungan, biasanya dilakukan oleh perencana strategi atau orang

yang ditunjuknya.

e) Pengamatan langsung atau pendapat umum : secara langsung mengamati

sikap masyarakat terhadap produk / jasa perusahaan, dll.

4. Karakteristik analisis lingkungan bisnis dalam menentukan seberapa jauh baiknya

perencana strategi menetapkan keputusannya, hal ini tergantung dari:

a) Pengalaman

Semakin berpengalaman dan semakin cerdas eksekutif maka semakin

besar informasi yang dapat di tanganinya dengan kualitas tinggi.

Eksekutif yang lebih tua biasanya lebih lamban dalam mengambil

keputusan, akan tetapi lebih baik dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Page 8: Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

b) Motivasi dan tingkat aspirasi

Semakin tinggi tingkat aspirasi atau golongan eksekutif, semakin baik

hasilnya. Faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi adalah :

Kebutuhan : kebutuhan keberhasilan, kebutuhab afiliasi, dan

klebutuhan kekuasaan.

Imbalan atas pelaksanaan (ganjaran) : bentuk ganjaran yang

didasarkan pada prestasi jangka pendek dapat menimbulkan

kebiasaan yang tidak menghasilkan pendapat yang baik, karena :

- inilah yang mereka pelajari sebagai manajer yunior

- kebiasaan diperkuat oleh umpan balik dan imbalan ataupun

hukuman dalam seluruh perjalanan karirnya.

c) Pandangan / tanggapan seseorang : amat tergantung pada watak mereka

sehubungan dengan informasi yang tidak menentu, hal ini tergantung

pada:

- Orientasi resiko

Orang tidak suka menanggung resiko akan menganalisis secara

konservatif, sedang orang yang bersedia menanggung resiko akan

cenderung pada sifat untung-untungan.

- Daya refleksi

Apabila orang mengambil kesimpulan secara implusif dan

bertindak cepat, maka cara ini akan lebih efektif.

- Dogmanisme

Mereka yang mempunyai sistem tertutup, dimana cara berpikirnya

sudah tertempa akan mengambil kesimpulan secara tepat

berdasarkan informasi yang tidak cukup.

- Struktur konseptual abstrak.

Orang-orang konsep akan memproses banyak informasi dimensi

dan menggunakan pendekatan rumit untuk menyatukannya.

Page 9: Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

d) Iklim psikologis

Suasana psikologis sering mempengaruhi sikap seseorang dalam

menganalisis lingkungan. Misalnya kehidupan pribadi seseorang akan

mempengaruhi sikap optimis atau pesimisnya. Demikian pula sikap

mereka menerima atau menolak terhadap perubahan-perubahan yang

terjadi.

B. Etika Bisnis

1. Latar Belakang

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk

membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta

mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi. Biasanya

dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang

transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang

dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu

menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang,

karena : mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi,

baik intern perusahaan maupun dengan eksternal, mampu meningkatkan motivasi

pekerja, melindungi prinsip kebebasan berniaga, mampu meningkatkan keunggulan

bersaing.

Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan

akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat

kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan

beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan

maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai

etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan

bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan

yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.

Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi

Page 10: Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus

mempertahankan karyawannya.

2. Pengertian Etika Bisnis

Kata ‘etika’ berasal dari kata Yunani ethos yang mengandung arti yang cukup

luas yaitu, tempat yang biasa ditinggali, kandang, padang rumput, kebiasaan, adab,

akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Definisi etika bisnis sendiri sangat

beraneka ragam tetapi memiliki satu pengertian yang sama, yaitu pengetahuan

tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan

norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan

penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis

(Muslich,1998:4).

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup

seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.

Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku

karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan

pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni

bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan

mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan

termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan

pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap

yang profesional.

3. Teori Etika

Ada empat macam teori etika yaitu :

1) Etika Teologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan

berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau

berdsarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakanyang dilakukan. Suatu

Page 11: Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik atau akibat

yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat. Filosofinya:

Egoisme etis yakni perilaku yang dapat diterima tergantung pada

konsekuensinya. Memaksimalkan kepentingan kita terkait erat

dengan akibat yang kita terima.

Utilitarianisme. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika

membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja 

satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.

Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :

a)    Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)

 b)   Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)

2) Teori Deontologi yaitu berasal dari bahasa Yunani , “ Deon “ berarti tugas

dan logos berarti pengetahhuan. Sehingga Etika Deontologi menekankan

kewajiban manusia untuk bertindaksecara baik. Suatu tindakan itu baik

bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibatnya atautujuan baik dari

tindakanyang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri

sebagai baikpada diri sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu

bernilai moral karena tindakan itudilaksanakan terlepas dari tujuan atau

akibat dari tindakan itu.

3) Teori Hak yakni merupakan suatu aspek  dari teori deontologi, karena

berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang

logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat

semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana

pemikiran demokratis.

4) Teori Keutamaan yakni memandang  sikap atau akhlak seseorang. Tidak

ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati

dan sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan  sebagai berikut : disposisi

watak  yang telah diperoleh  seseorang dan memungkinkan  dia untuk

bertingkah  laku baik secara moral.

4. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis

Page 12: Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

1) Prinsip otonomi

Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki

wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya

dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan

harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang

berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan

komunitasnya.

2) Prinsip kejujuran

Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung

keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak,

baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat

dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan dapat meningkatkan

kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.

3) Prinsip tidak berniat jahat

Prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip

kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.

4) Prinsip keadilan

Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan

sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai

kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.

5) Prinsip hormat pada diri sendiri

Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran,

tidak berniat jahat dan prinsip keadilan.

5. Etika dan Bisnis

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk

membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta

mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan

Page 13: Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi

yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang

andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,

antara lain adalah:

1) Pengendalian diri

2) Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)

3)Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh

pesatnya perkembangan informasi dan teknologi

4) Menciptakan persaingan yang sehat

5) Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”

6)Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan

Komisi)

7) Mampu menyatakan yang benar itu benar

8)Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan

golongan pengusaha ke bawah

9)Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati

bersama

10) Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang

telah disepakati

11) Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum

positif yang berupa peraturan perundang-undangan

6. Kesimpulan

Dalam periklanan kita tidak dapat lepas dari etika. Dimana di dalam iklan itu

sendiri mencakup pokok-pokok bahasan yang menyangkut reaksi kritis masyarakat

Page 14: Minggu 14 Analisis Bisnis Dan Etika Bisnis

Indonesia tentang iklan yang dapat dipandang sebagai kasus etika periklanan. Iklan

mempunyai unsur promosi, merayu konsumen, iklan ingin mengiming-imingi calon

pembeli. Karena itu bahasa periklanan mempergunakan retorika sendiri. Masalah

manipulasi yang utama berkaitan dengan segi persuasive dari iklan (tapi tidak

terlepas juga dari segi informatifnya). Karena dimanipulasi, seseorang mengikuti

motivasi yang tidak berasal dari dirinya sendiri, tapi ditanamkan dalam dirinya dari

luar. Maka di dalam bisnis periklanan perlulah adanya kontrol tepat yang dapat

mengimbangi kerawanan tersebut.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk

membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta

mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan

suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi

yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang

andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Etika (untuk profesi atau bidang apapun juga) disusun berdasarkan tata budaya 

ada disuatu bangsa. Etika mengatur hal-hal yang dianggap normatif

(diterima/dibenarkan) oleh kebanyakan masyarakat di suatu negara. Dengan

demikian seharusnya justru etika dipandang dengan sangat positif sebagai suatu

panduan untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak akan diterima dengan baik oleh

masyarakat (konsumen).

Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh

dilakukan asal tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini

perusahaan seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen yang

menggunakan produknya karena dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas

kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan

yang lebih besar karena kepercayaan / loyalitas konsumen terhadap produk itu

sendiri.