Mineralogi Optik

5
Nama : Ricard Sandro Sipahutar NIM : F1D213037 Prodi : Teknik Geologi Tugas Mineralogi Optik Tekstur Khusus Batuan Beku. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pembekuan daripada magma. Magma adalah bahan cair pijar di dalam bumi, berasal dari bagian atas selubung bumi atau bagian bawah kerak bumi, bersuhu tinggi (900 – 1300 o C) serta mempunyai kekentalan tinggi, bersifat mudah bergerak dan cenderung menuju ke permukaan bumi. Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terbentuk di dalam bumi; sering disebut batuan beku intrusi. Batuan beku luar adalah batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi; sering disebut batuan beku ekstrusi. Batuan beku hipabisal adalah batuan beku intrusi dekat permukaan, sering disebut batuan beku gang atau batuan beku korok, atausub volcanic intrusion. Tekstur Batuan Beku Tekstur adalah hubungan antar mineral penyusun batuan. Dengan demikian tekstur mencakup tingkat visualisasi ukuran butir atau granularitas, tingkat kristalisasi mineral atau kristalinitas, tingkat keseragaman butir kristal, ukuran butir kristal, dan bentuk kristal.

description

tugas kuliah

Transcript of Mineralogi Optik

Page 1: Mineralogi Optik

Nama : Ricard Sandro Sipahutar

NIM : F1D213037

Prodi : Teknik Geologi

Tugas Mineralogi Optik

Tekstur Khusus Batuan Beku.

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pembekuan daripada

magma. Magma adalah bahan cair pijar di dalam bumi, berasal dari bagian atas selubung bumi

atau bagian bawah kerak bumi, bersuhu tinggi (900 – 1300 oC) serta mempunyai kekentalan

tinggi, bersifat mudah bergerak dan cenderung menuju ke permukaan bumi.

Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terbentuk di dalam bumi; sering disebut batuan

beku intrusi. Batuan beku luar adalah batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi; sering

disebut batuan beku ekstrusi. Batuan beku hipabisal adalah batuan beku intrusi dekat permukaan,

sering disebut batuan beku gang atau batuan beku korok, atausub volcanic intrusion.

Tekstur Batuan Beku

Tekstur adalah hubungan antar mineral penyusun batuan. Dengan demikian tekstur

mencakup tingkat visualisasi ukuran butir atau granularitas, tingkat kristalisasi mineral atau

kristalinitas, tingkat keseragaman butir kristal, ukuran butir kristal, dan bentuk kristal.

1. Tingkat Visualisasi Granularitas

Berdasarkan pengamatan dengan mata telanjang atau memakai loupe, maka tekstur batuan beku

dibagi dua, yaitu tekstur afanitik dan tekstur faneritik.

a. Afanitik adalah kenampakan batuan beku berbutir sangat halus sehingga mineral/kristal

penyusunnya tidak dapat diamati secara mata telanjang atau dengan loupe.

b. Fanerik (faneritik, firik = phyric) adalah apabila di dalam batuan tersebut dapat terlihat

mineral penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuran butir dan hubungan antar butir (kristal satu

dengan kristal lainnya atau kristal dengan kaca). Singkatnya, batuan beku mempunyai tekstur

fanerik apabila mineral penyusunnya, baik berupa kristal maupun gelas/kaca, dapat diamati.

Page 2: Mineralogi Optik

Apabila batuan beku mempunyai tekstur afanitik maka pemerian tekstur lebih rinci tidak dapat

diketahui, sehingga harus dihentikan. Sebaliknya apabila batuan beku tersebut bertekstur fanerik

maka pemerian lebih lanjut dapat diteruskan.

2. Tingkat kristalisasi atau kristalinitas

a. Holokristalin, apabila batuan tersusun semuanya oleh kristal.

b. Holohialin, apabila batuan tersusun seluruhnya oleh gelas atau kaca.

c. Hipokristalin, apabila batuan tersusun sebagian oleh kaca dan sebagian berupa kristal.

3. Tingkat Keseragaman Butir

a. Equigranular, apabila kristal penyusunnya berukuran butir relatif seragam.

Tekstur sakaroidal adalah tekstur dimana ukuran butirnya seragam seperti gula pasir atau gula

putih.

b. Inequigranular, jika ukuran butir kristal penyusunnya tidak sama.

4. Ukuran butir kristal :

< 1 mm ——– berbutir halus

1 – 5 mm ——– berbutir sedang

5 – 30 mm ——– berbutir kasar

> 30 mm ——– berbutir sangat kasar

5. Bentuk Kristal

a. Euhedral, jika kristal berbentuk sempurna/lengkap, dibatasi oleh bidang kristal yang ideal

(tegas, jelas dan teratur). Batuan beku yang hampir semuanya tersusun oleh mineral dengan

bentuk kristal euhedral, disebut berteksturidiomorfik granular atau panidiomorfik granular.

b. Subhedral, jika kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak begitu jelas, sebagian

teratur dan sebagian tidak. Tekstur batuan beku dengan mineral penyusun umumnya berbentuk

kristal subhedral disebut hipidiomorfik granular atau subidiomorfik granular.

c. Anhedral, kalau kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak teratur. Tekstur

batuan yang tersusun oleh mineral dengan bentuk kristal anhedral disebut alotriomorfik

granular atau xenomorfik granular.

Page 3: Mineralogi Optik

Secara tiga dimensi, bentuk kristal disebut :

a. Kubus atau equidimensional, apabila ketiga dimensinya sama panjang.

b. Tabular atau papan, apabila dua dimensi kristalnya lebih panjang dari satu dimensi yang lain.

c. Prismatik atau balok, jika dua dimensi kristalnya lebih pendek dari satu dimensi yang lain.

Bentuk ini ada yang prismatik pendek (gemuk) dan prismatik panjang (kurus, kadang-kadang

seperti jarum).

Di dalam batuan beku bertekstur holokristalin inequigranular dan hipokristalin terdapat kristal

berukuran butir besar, disebut fenokris, yang tertanam di dalam masadasar (groundmass).

Kenampakan demikian disebut tekstur porfir atau porfiri atau firik. Tekstur holokristalin

porfiritik adalah apabila di dalam batuan beku itu terdapat kristal besar (fenokris) yang tertanam

di dalam masadasar kristal yang lebih halus. Tekstur hipokristalin porfiritik diperuntukkan bagi

batuan beku yang mempunyai fenokris tertanam di dalam masadasar gelas. Karena tekstur

holokristalin porfiritik dan hipokristalin porfiritik secara mata telanjang dapat diidentifikasi maka

kenampakan tersebut dapat disebut berteksturfaneroporfiritik. Sebaliknya, apabila fenokrisnya

tertanam di dalam masadasar afanitik maka batuannya berteksturporfiroafanitik.

Tekstur vitrofirik adalah tekstur dimana mineral penyusunnya secara dominan adalah gelas,

sedang kristalnya hanya sedikit (< 10 %).

Tekstur diabasik adalah tekstur dimana kristal plagioklas berbentuk prismatik panjang (lath-like),

berarah relatif sejajar dan di antaranya terdapat butir-butir lebih kecil daripada kristal olivin dan

piroksen. Tekstur gabroik adalah tekstur holokristalin, berbutir sedang – kasar (Æ : 1 – 30 mm),

tersusun secara dominan oleh mineral mafik (olivin, piroksen, amfibol) dan plagioklas basa.

Tekstur granitik adalah tekstur holokristalin berbutir sedang-kasar tersusun oleh plagioklas asam,

alkali felspar, dan kuarsa. Tekstur pegmatitik adalah tekstur holokristalin kasar – sangat kasar (Æ

³ 5 mm), tersusun oleh alkali felspar dan kuarsa. Tekstur dioritik sebanding dengan tekstur

gabroik dan granitik tetapi biasanya untuk batuan beku menengah.