Mineral Optik

9
MINERAL OPTIK Isotrop dan Anisotrop Mineral Isotrop dan Anisotrop diberikan istilah berdasarkan refraksi cahaya pada saat mineral tersebut terkena oleh cahaya, apabila diamati pada mikroskop polarisasi maka mineral-mineral yang isotrop akan terlihat lebih gelap dibandingkan dengan mineral anisotrop. Ini disebabkan mineral mineral isotrop yang berbentuk cubic tidak membiarkan cahaya untuk menembusnya walaupun diputar ke segala arah, karena walaupun diputar ke segala arah maka bentuknya akan sama. Berbeda dengan mineral anisotrop, apabila diputar kearah tertentu akan menyebabkan cahaya melewatinya karena bentuknya yang tidak sama pada tiap sisinya 1

description

asasaf

Transcript of Mineral Optik

Page 1: Mineral Optik

Gambar 1

Gambar 2

MINERAL OPTIKIsotrop dan Anisotrop

Mineral Isotrop dan Anisotrop diberikan istilah berdasarkan refraksi

cahaya pada saat mineral tersebut terkena oleh cahaya, apabila diamati pada

mikroskop polarisasi maka mineral-mineral yang isotrop akan terlihat lebih gelap

dibandingkan dengan mineral anisotrop. Ini disebabkan mineral mineral isotrop

yang berbentuk cubic tidak membiarkan cahaya untuk menembusnya walaupun

diputar ke segala arah, karena walaupun diputar ke segala arah maka bentuknya

akan sama.

Berbeda dengan mineral anisotrop, apabila diputar kearah tertentu akan

menyebabkan cahaya melewatinya karena bentuknya yang tidak sama pada tiap

sisinya

1

Page 2: Mineral Optik

Gambar 3

Apabila kita mencermatinya lebih beik maka, perbedaan yang paling

mendasar pada mineral Isotrop dan mineral Anisotrop adalah :

1. Kecepatan cahaya yang bervariasi pada saat tiba pada mineral, hal

ini disebabkan oleh perbedaan bentuk mineral, yaitu mineral

isotrop yang bentuknya sama segala sisi dan kebalikannya pada

mineral anisotrop.

2. Pada mineral menunjukan pembiasan yang ganda sedangkan pada

mineral isotrop tidak menunjukan pembiasan ganda.

Berikut ini adalah contoh dari yang memberikan pembiasan ganda :

Cahaya atau sinar merupakan suatu segmen garis yang bergerak dari titik

asal atau sumbernya dengan panjang gelombang tertentu sepanjang arah rambatan

dengan kecepatan tertentu. Sinar akan bergerak dengan banyak variasi arah dari

suatu sumber yang bergerak dengan kecepatan tertentu pada arah-arah tertentu

pula.

Kita mengenal adanya dua medium yang dapat ditembus oleh sinar-sinar

2

Page 3: Mineral Optik

Gambar 4

yang bergerak dengan panjang gelombang dan kecepatan yang tertentu tadi, yang

masing-masing mempunyai sifat fisik yang sangat berbeda satu sama lain, yaitu

medium isotropik dan anisotropik.

Medium i so t rop ik didefinisikan sebagai suatu media yang merambatkan

gelombang cahaya dengan kecepatan yang sama ke segala arah dengan sistem

bentuk yang mendekati bentuk bola. Sedangkan medium anisotropik merupakan

suatu media yang meneruskan cahaya ke segala arah dengan kecepatan yang

berbeda dengan bentuk yang mendekati bentuk ellipsoid. Kedua medium tersebut

di atas akan dibahas lebih lanjut pada bab-bab berikutnya yang erat hubungannya

dengan sistem kristal.

Karakteristik ini disajikan oleh zat kristal. Perilaku mereka tergantung

pada arah di mana agen eksternal bertindak bervariasi. Dalam kasus cahaya, itu

diterjemahkan menjadi perubahan dalam indeks bias sesuai dengan arah getaran

cahaya di dalam mineral.

Misalkan ada titik bercahaya di tengah mineral, cahaya akan mencapai di

luar itu pada saat yang sama, menciptakan lingkar untuk mineral isotropik

(kecepatan sama dalam segala arah) dan sebuah elips dalam kasus mineral

anisotropik (kecepatan yang berbeda sesuai dengan arah).

3

Page 4: Mineral Optik

Gambar 5

Anisotropi adalah terkait dengan struktur mineral, bahwa jika tidak ada

organisasi internal (mineral amorf) atau organisasi internal sangat teratur, mineral

berperilaku seperti mineral isotropik (1), jika tidak mereka anisotropik (2).

Mineral amorf dan orang-orang yang mengkristal dalam Sistem Cubic

(juga dikenal sebagai Sistem Reguler) yang Isotropik. Ion-ion atau atom dalam

mineral isotropik memiliki pengaturan setara di sepanjang sumbu kristalografi.

Mereka yang mengkristal dalam sistem lain yang anisotropik. Pola atom

bervariasi dengan arah dan dengan demikian elastisitas mineral juga bervariasi

dalam kaitannya dengan getaran gelombang cahaya.

Seperti indeks bias bervariasi dengan arah getaran gelombang cahaya untuk

Kristal sebagian besar, adalah bantuan besar untuk memvisualisasikan nilai-nilai

"n" untuk semua arah getaran dan menghubungkannya dengan arah propagasi,

yang akan menjaditegak lurus . Sosok geometris yang

menghasilkan disebut indicatrix optik.

4

Page 5: Mineral Optik

Gambar 6

Para indicatrices adalah representasi dari nilai-nilai untuk "n" untuk semua

arah getaran dari kristal.

Dengan demikian mewakili mineral, tiga jenis bentuk geometris muncul:

1. Untuk beberapa mineral, indicatrix optik adalah sebuah bola. Ini adalah

kasus darimereka yang isotropik.

2. Bagi yang lain, adalah ellipsoid revolusi (dengan dua sumbu prinsip), yang

dikenal sebagai mineral anisotropik uniaksial.

3. Akhirnya, kelompok lain memiliki indicatrix yang ellipsoid dengan tiga

sumbu prinsip, dan ini disebut mineral anisotropik biaksial.

Berikut ini adalah kenampakan mineral isotrop dan anisotrop pada

mikroskop polarisasi apabila disesuaikan dengan tingkat kegelapannya akibat dari

refraksi cahayanya atau akibat dari bentuk kristalnya

5

Page 6: Mineral Optik

Gambar 6

Gambar 7

Perhatikan dari kedua gambar diatas, dapat dilihat pada gambar 7 yang

telah diputar sudutnya dari gambar 6, garnet menjadi gelap karena tidak

meloloskan cahaya sedagkan mineral lain meloloskan cahaya sehingga ikut

menjadi terang.

Daftar Pustaka

http://www.brocku.ca/earthsciences/people/gfinn/optical/isotrop3.htm

https://www.academia.edu/8443262/MINERALOGI_OPTIK_I

6

Page 7: Mineral Optik

interference of mineral colour.pdf

7