kecerdasan emosional pada remaja yang mengikuti ekstra kulikuler ...
MINAT REMAJA DALAM MENGIKUTI KEGIATANKEAGAMAAN …
Transcript of MINAT REMAJA DALAM MENGIKUTI KEGIATANKEAGAMAAN …
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
MINAT REMAJA DALAM MENGIKUTI KEGIATANKEAGAMAAN
DI MASJID NURUL YAQIN DESAMERLUNGKECAMATAN
MERLUNGKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
SKRIPSI
Oleh
SUCI RAJUMI
NIM. TP.140895
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
MINAT REMAJA DALAM MENGIKUTI KEGIATANKEAGAMAAN
DI MASJID NURUL YAQIN DESAMERLUNGKECAMATAN
MERLUNGKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S.1)
Dalam ilmu Pendidikan Islam
Oleh
SUCI RAJUMI
NIM. TP.140895
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
1. Ayahandaku Saipul Anwar telah sangat berjasa mendidik, membimbing dan
mengasuh serta mengorbankan segala daya kemampuannya untuk
menyelesaikan anaknya dalam menamatkan pendidikan di UIN STS JAMBI.
2. Ibundaku Sarifa Asrah yang telah melahirkan, membesarkan, mengasuh,
mendidik, membimbing, memberikan semangat yang tak pernah padam
kepada penulis untuk menjadi manusia yang mampu berbakti kepada orang
tua, agama, bangsa dan negara.
3. Adikku Khoyri Khanan dan Aisyah Aqilah, terimakasih telah memberi
semangat dan dorongan kepada saya untuk menamatkan pendidikan di UIN
STS JAMBI
4. Kepada teman-teman yang telah membantu dan memberikan semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini saya sangat berterima kasih.
Penulis tidak dapat membalas budi baik tersebut, hanya penulis serahkan
kepada Allah Swt, semoga amal perbuatan yang telah diberikan penulis bernilai
pahala di sisi Allah SWT dan bermanfaat bagi pembaca, Amin ya Robbal Alamin.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
MOTTO
ت إن لح (٠ل نضيع أجر من أحسن عملا )إن ٱلذينءامنوا وعملواٱلص
Artinya :
“Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak
akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya)
dengan baik.” (QS Al-Kahfi Ayat 30)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KATA PENGANTAR
حيم حمنالر بســـماللهالر
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini serta teriring salam pada junjungan nabi besar Muhammad SAW.
Adapun judul skripsi ini adalah“Minat Remaja Dalam Mengikuti Kegiatan
Keagamaan di Masjid Nurul Yaqin Desa Merlung Kecamatan Merlung
Kabupaten Tanjung Jabung Barat”.
Adapun maksud dan tujuan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Tarbiyah UIN STS
JAMBI. Tak lupa pula rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis ucapkan
kepada yang terhormat:
1. Bapak Rektor UIN STS Jambi Dr.H.HadriHasan, MA beserta Wakil Rektor I,
II, III danseterusnya.
2. Ibu Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi Dr. Hj,
Armida,M.Pd beserta Wakil Dekan I, II, III dan seterusnya.
3. Bapak RidwanS.PsiM.Psi, Psikolog Ketua Jurusan PAI.
4. Bapak Dr.H. Lukman Hakim, M.Pd.I selaku Pembimbing I.
5. Bapak Ridwan, S.Psi, M.Psi selaku Pembimbing II.
6. Segenap dosen dan karyawan/karyawati di UINSTS Jambi.
7. Kepala Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
8. Pengurus Masjid dan Tokoh Masyarakat Masjid Nurul Yakin Kampung Baru
Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
9. Remaja-remaja di Kampung Baru Desa Merlung Kecamatan Merlung
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membaca. Semoga Allah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya atas bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan kepada penulis.
Jambi,Oktober 2018
Penulis
SUCI RAJUMI
NIM TP. 140895
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRAK
Nama : Suci Rajumi
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Minat Remaja Dalam Mengikuti Kegiatan Keagamaan di Kampung
Baru Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
Skripsi ini membahas tentang Minat Remaja dalam Mengikuti Kegiatan
Keagamaan di Kampung Baru Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sedangkan
pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan
metode dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan minat remaja dalam mengikuti
kegiatan keagamaan ini sangat diperlukan untuk menjadikan remaja sebagai
pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, semua ini tidak terlepas dari kerja sama
semua remaja dan tokoh masyarakat di Desa. Hasil penelitian ini Menyarankan
agar remaja mampu mengikuti serta berpartisipasi kearah yang lebih baik
terutama dalam kegiatan keagamaan.
Kata kunci : Minat, Remaja, kegiatan keagamaan.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRACT
Name : SuciRajumi
Department : Islamic Education
Title : Interest in Adolescents in Following Religious Activities in
Kampung Baru Merlung Village, Merlung District, West Tanjung
JabungRegency
This thesis discusses the Interest of Adolescents in Following Religious
Activities in the New Village of Merlung Village, Merlung District, West
TanjungJabung Regency. This research is a qualitative research, while data
collection usesobservation method, interview method, and documentation method.
This study concludes that the interest of adolescents in participating in religious
activities is very necessary to make teenagers as individuals who are better than
before, all of which cannot be separated from the cooperation of all teenagers and
community leaders in the village. The results of this study suggest that
adolescents are able to participate and participate in a better direction, especially
in religious activities.
Keywords: Interest, Youth, religious activities.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
PENGESAHAN........................................................................................ ii
PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................... iii
ABSRAK .................................................................................................. iv
ABSRACT ................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ................................................................................... vi
MOTTO ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .............................................................................. viii
DAFTAR ISI ........................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Fokus Penelitian .............................................................. 3
C. Rumusan Masalah ............................................................ 3
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KajianTeoritik .................................................................. 5
1. Minat .............................................................................. 5
2. Remaja ............................................................................ 12
3. Kegiatan Keagaman ......................................................... 20
4. Peran Masjid .................................................................... 24
5. Pengurus Masjid .............................................................. 25
B. Study Relevan. ................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ..................................................... 31
B. Setting dan SubjekPenelitian ............................................ 31
C. Jenisdan Sumber Data ...................................................... 32
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 33
E. Teknik Analisis Data ....................................................... 34
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .............................. 35
G. Jadwal Penelitian ............................................................. 36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. TemuanUmum ................................................................. 38
B. Temuan Khusus Dan Pembahasan .................................... 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 59
B. Saran ............................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : JadwalPenelitian .......................................................................... 37
Tabel 2 : jumlah penduduk ............................................................................ 40
Tabel 3 : Tingkat kesejahteraan masyarakat ............................................... 40
Tabel 4 : tingkat pendidikan ....................................................................... 40
Tabel 5 : Sarana dan prasarana ................................................................... 40
Tabel 6 : Mata pencaharian ........................................................................ 41
Tabel 7 : Pola penggunaan tanah ................................................................ 41
Tabel 8 : Pembagian wilayah ..................................................................... 41
Tabel 9 : Struktur Organisasi ...................................................................... 46
Tabel 10 : Nama-nama Remaja .................................................................... 47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Agama sebagai pijakkan memiliki peran yang sangat besar dalam proses
kehidupan manusia. Agama telah mengatur pola hidup manusia baik itu hubungan
dengan manusia maupun berinteraksi dengan manusia lainnya.Agama sebagai
benteng diri remaja dalam menghadapi berbagai tantangan. Perlunya menanamkan
nilai-nilai agama yang kuat akan diri remaja, sehingga dengan nilai-nilai agama
ini pola hidup remaja akan terkontrol oleh peringatan-peringatan yang telah di
layangkan oleh agama dan dapat menyelamatkan remaja agar tidak terjerumus
dalam keterbelakangan mental dan kenakalan remaja.
Seseorang yang pada masa kecilnya tidak pernah mendapatkan pendidikan
agama, maka pada masa dewasanya nanti, ia tidak akan merasakan pentingnya
agama dalam kehidupannya. Lain halnya dengan orang yang pada waktu kecilnya
mempunyai pengalaman-pengalaman agama, misalnya ibu dan bapaknya orang
tahu beragama, dan ditambah pula pendidikan agama secara sengaja dirumah,
sekolah dan masyarakat. Maka orang-orang itu akan dengan sendirinya
mempunyai kecenderungan kepada hiduo dalam aturan-aturan agama, terbiasa
menjalankan ibadah, takut melangkahi larangan-larangan agama dan dapat
merasakan betapa nikmatnya hidup beragama. (Zakiah Derajat, 1976, hal. 43)
Apabila pengalaman hidup semasa kecil itu banyak mengandung nilai-nilai
agama, maka didalam kepribadiannya akan tertanam sifat-sifat yang baik,
sebaliknya jika pengalaman yang diterimanya pada waktu kecil itu jauh dari
ajaran agama maka unsur-unsur kepribadiaan akan jauh pula dengan agama,
sehingga ia akan mudah labil dan mudah terpengaruh oleh lingkungan pergaulan
yang tanpa batas.
Berbagai macam bentuk kenakalan remaja akan semakin mudah menjalar
pada remaja ini, terutama di kota-kota besar yang penuh dengan berbagai
gemerlap kehidupan. Kenakalan dipicu oleh berbagai macam budaya dan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
khususnya televisi, yang turut mempengaruhi gaya dan pola pikir anak, mengingat
anak mempunyai kecenderungan untuk meniru pola hidup serta gaya tokoh
pujaannya yang dapat dilihat di televisi, bahkan tidak jarang sekarang ini sering
kita lihat pengekpoitasi bentuk dan kenakalan remaja dalam penayangan televisi.
Sebagai bentuk pergaulan terhadap masalah kenakalan remaja ini, kiranya
diperlukan suatu sistem yang dapat mengimbangi dari berbagai macam usaha
yang dapat menjerumuskan anak kedalam kenakalan remaja.Setiap orang tua
selalu mendambakan anaknya menjadi anak yang beriman, berkepribadian yang
santun, memiliki mental sehat dan berakhlak mulia.
Remaja sebagai subjek yang sedang mencari jati dirinya tidak bisa hanya
dengan berpangku tangan.Remaja perlu mengembangkan segenap potensinya
melalui pembiasaan bertingkah laku terpuji dan bertanggung jawab, kreatif dan
didasari keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
Remaja yang taat beragama biasanya melaksanakan ajaran agama dan
terhindar dari perbuatan-perbuatan negatif, perkelahian dan kebut-kebutan
dijalanan, terkadang terlihat terombang ambing dan tidak stabil keyakinannya dan
tidak dapat dipungkiri bahwa sebenarnya remaja mempunyai minat yang
kuatterhadap kegiatan keagamaan, hanya saja dibutuhkan usaha untuk
menumbuhkan dan membina potensinya yang ada melalui pendidikan. Dengan ini
mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan keinginannya, khususnya
berkaitan dengan agama. Menurut Prof. Zakiah Derajat menyatakan bahaw
“segala persoalan dan promblema yang terjadi pada remaja-remaja itu.
Sebenarnya bersangkutan paut dengan usia yang mereka lalui, dan tidak dapt
dilepaskan dari pengaruh lingkungan dimana mereka hidup. Dalam hal ini, suatu
faktor yang memegang peranan yang menentukan kehidupan pada remaja adalah
agama.Agama berperan penting dalam kehidupan manusia, terutama pada orang-
orang yang sedang mengalami keguncangan jiwa”. (Zakiah Derajat,1996,hal.69)
Wilayah Kampung Baru merupakan bagian Desa Merlung Tanjung Jabung
Barat, dimana mayoritas warga di wilayah ini beragama Islam dengan keadaan
penduduk yang lumayan padat. Di wilayah Kampung Baru ini terdapat remaja-
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
remaja yang pada umumnya berpotensi sebagai generasi yang cemerlang dalam
bidang keagamaan.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 21-27 Oktober 2017
terdapat beberapa remaja yang tidak tertarik mengikuti kegiatan keagamaan
khususnya di Masjid Nurul Yaqin Desa Merlung. Hal ini ditandai dengan masih
minimnya remaja yang ikut dalam kegiatan seperti Maulid Nabi, 1 Muharram dan
Isra’ Mi’raj dilingkungan masjid Nurul Yaqin Rt 09 Desa Merlung. remaja yang
ikut berpartisipasi dibantu oleh dua orang mudim yang mengurus segala kegiatan
yang dilakukan di masjid. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang masalah tersebut yang dituangkan dalam skripsi dengan
judul“Minat Remaja Dalam Mengikuti Kegiatan Keagamaan di Masjid
Nurul Yaqin Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung
Jabung Barat”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, yang menjadi
objek penelitian adalah Minat Remaja Dalam Kegiatan Keagamaan di Masjid
Nurul Yaqin Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung
Barat. Namun demikian, untuk menghindari berbagai permasalahan yang
mungkin timbul, maka perlu ditetapkan fokus dan sub fokus penelitian, sebagai
berikut :
1. Penelitian ini difokuskan kepada remaja umur 15 - 18 tahun, pengurus Masjid
dan Kepala Desa tentang bagaimana minat remaja dalam kegiatan keagamaan.
2. Fokus lokasi penelitian di Masjid Nurul Yaqin RT 09 Desa Merlung
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus dan sub fokus penelitian yang dikemukakan di atas, maka
dapat dikemukakan pokok rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana minat remaja dalam mengikuti kegiatan keagamaan di Masjid
Nurul Yaqin ?
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Apa saja kendalaremaja terhadapkurangnya minat remaja untuk mengikuti
kegiatan keagamaan di Masjid Nurul Yaqin ?
3. Bagaimanakah upaya pengurus Masjid mangatasi kurangnya minat remaja
dalam kegiatan keagamaan di Masjid Nurul Yaqin ?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahuiminat remaja dalam mengikuti kegiatan keagamaan
b) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya minat
remaja untuk mengikuti kegiatan keagamaan
c) Untuk mengetahui cara mangatasi kurangnya minat remaja dalam kegiatan
keagamaan
2. Kegunaan Penelitian
a) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis,
diharapkan dapat menjadi masukan bagi pendidikan di bidang agama.
b) Menambah wawasan penulis khususnya dalam menanamkan dan
menumbuhkan minat remaja untuk mengembangkan kegiatan keagamaan.
c) Sebagai acuan untuk lebih meningkatkan peran remaja dalam kegiatan
keagamaan.
d) Untuk syarat guna mencaPendidikan Agama Islam gelar Sarjana Strata
(S1)dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Kajian Teoritik
Berdasarkan fokus permasalahan di atas maka penulis dalam hal ini
memerlukan beberapa pendapat ahli yang berkenaan dengan permasalahan yang
diteliti, oleh karena itu penulis akan mengemukakan beberapa defenisi yang
berkaitan dengan pokok penelitian yaitu tentang Minat Remaja dalam Kegiatan
Keagamaan dikampung baru desa Merlung kecamatan Merlung sebagai berikut :
1. Minat
a) Pengertian Minat
Secara sederhana Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. (Muhibbin Syah, 1999,
hal.152)
Dari pengertian diatas dijelaskan bahwa minat adalah suatu hal yang menarik
perhatian dan rasa ingin tahu terhadap suatu benda tertentu atau situasi tertentu
yang didahului dengan perasaan senang terhadap obyek tertentu.
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau
aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
sesuatu hubungan antara diri sendiri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat (Slameto 2010, hal. 180).
Secara sedernana minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk
memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang
menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Dalam batasan
tersebut terkandung suatu pengertian bahwa didalam minat ada pemusatan
perhatian subjek, ada usaha ( untuk: mendekati/ mengetahui/ memiliki/
menguasai/ berhubungan ) dari subjek yang dilakukan dengan perasaan senang,
ada daya penarik dari objek. (Abdul R dan Muhbib A, 2004.Hal )
Minat merupakan faktor perangasang yang kuat untuk melakukan aktivitas
yang timbul karena perasaan senang, bakat, cita-cita dan perhatian.Semua itu
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
bermula dari adanya suatu kebutuhan.Suatu yang menarik minat menimbulkan
dorongan kuat untuk melakukan aktivitas sungguh-sungguh.Oleh karena itu minat
timbul bukan secara spontan, melainkan timbul atas dorongan sadar dengan
perasaan senang karena adanya perhatian, misalnya belajar atau bekerja.
(Djaali,2008. hal 22)
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat berarti keinginan yang
seseorang dalam suatu hak yang mengandung unsur-unsur perasaan didalamnya,
perasaan yang dimaksud adalah perasaan senang dimana seseorang tersebut tidak
tertekan dalam melakukannya.
Manusia cenderung mempunyai keinginan untuk bergaul atau berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya.Dari lingkungan tersebut terjadi beberapa situasi
yang memungkinkan terjadinya sesuatu yang menimbulkan rasa senang dan
ketertarikan.Minat timbul apabila individu tertarik pada sesuatu yang mereka
anggap sesuatu itu penting bagi dirinya dan dapat memenuhi kebutuhan yang
mereka inginkan.Kaitannya dengan minat remaja dalam kegiatan keagamaan
adalah dorongan yang timbul dari perasaan untuk ikut berkecimpung atau
bergabung dalam kegiatan keagamaan.
Minat berkaitan dengan usaha, apabila seseorang menaruh minat pada
kegiatan keagamaan maka seseorang tersebut akan berusaha semaksimal mungkin
untuk menguasai dan berkencimpung didalamnya, sebaliknya orang yang kurang
berminat, ia kurang berusaha bahkan akan mengabaikannya. Sebagaimana firman
Allah SWT, dalam surah An-Najm ayat 39.
وأن ليس لل نسن إل ما سعى )٠٣(
“Dan bahwasanya seseorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya”(QS. An-Najm:39)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b) Macam-macam minat
minat dapat dibedakan menjadi beberapa macam, ini tergantung pada sudut
pandang dan cara penggolongan misalnya berdasarkan timbulnya minat,
berdasarkan arahan minat dan berdasarkan cara mendapatkan atau
mengungkapkan minat. (Abdul R. Shaleh, Muhbib A Wahab, 2004. Hal. 265)
(a) Berdasarkan timbulnya minat dapat dibedakan menjadi minat primitif
dan minat kultural. Minat primitif adalah minat yang timbul karena
kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh. Misalnya kebutuhan
akan makanan. Minat kultural atau minat sosial adalah minat yang
timbulnya karena proses belajar, minat ini tidak secara langsung
berhubungan dengan diri seseoraang. Misalnya, kekayaan, bahasa simbol,
harga diri sosial dan sebagainya.
(b) Berdasarkan arahannya, minat dapat dibedakan menjadi minat intrinsik
dan minat ekstrinsik. Minat intirinsik adalah minat yang langsung
berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan minat yang lebih
mendasar atau minat asli. Sedangkan minat ekstrinsik adalah minat yang
berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, apabila
tujuannya sudah tercapai ada kemngkinan minat tersebut akan hilang.
(Abdul R. Shaleh, Muhbib A Wahab, 2004. Hal. 265)
c) Aspek-aspek Minat
1) Minat jasmaniah
2) Minat akan aktivitas diluar rumah
3) Minat mekanis
4) Minat terhadap kerajinan tangan
5) Minat sosial
6) Minat domestik
7) Minat terhadap keterampilan
8) Minat terhadap leadership
9) Minat terhadap bisnis
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
10) Minat terhadap disiplin
11) Minat matematis
12) Minat ilmiah
13) Minat estetis
14) Minat pada musik
15) Minat menggambar
16) Minat literature
17) Minat vokal
18) Minat belajar
19) Minat eksperimen
20) Minat observasi
21) Minat fantasi kreatif. (S Nasution, 1972. Hal 178)
d) Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
Cukup banyak faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat terhadap
sesuatu, dimana secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yang
bersumber dari dalam diri individu yang bersangkutan (misal:bobot, umur, jenis
kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian) dan berasal dari luar
mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Faktor lingkungan justru mempunyai pengaruh lebih besar terhadap timbul dan
berkembangnya minat seseorang. (Abdul R. Shaleh, Muhbib A Wahab, 2004. Hal.
263)
Ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu:
(1) Dorongan dari dalam diri individu. Dorongan ingin tahu atau rasa ingin
tahu akan membangkitkan minat untuk membaca, belajar, meuntut ilmu,
melakukan penelitian dan lain-lain.
(2) Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu. Misalnya minat untuk belajar atau
menuntut ilmu pengetahuan timbul karena ingin mendapatkan
penghargaan dari masyarakat, karena biasanya yang memiliki ilmu
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pengetahuan cukup luas (orang pandai) mendapat kedudukan yang tinggi
dan terpandang dalam masyarakat.
(3) Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.
Bila seseorang mendapat kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan
perasaan senang, hal tersebut akan memperkuat minat terhadap aktivitas
tersebut, sebaliknya jika suatu kegagalan akan menghilangkan minat
terhadap hal tersebut. (Abdul R. Shaleh, Muhbib A Wahab, 2004. Hal.
264)
Minat muncul dari masing-masing individu ketika dihadapkan pada beberapa
pilihan akan benda, aktivitas atau hal tertentu untuk kemudian menentukan satu
sebagai pilihannya. Seseorang yang menginginkan berprestasi dalam bidang
tertentu, secara pasti memiliki minat yang tinggi pada bidang tersebut.Demikian
juga minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan berbuat bila
ada stimulus sesuai dengan keadaan tersebut.
Timbulnya minat seseorang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu rasa tertarik
atau rasa senang, perhatian dan kebutuhan.Minat timbul karena perasaan senang
serta tendensi yang dinamis untuk berperilaku atas dasar ketertarikan seseorang
pada jenis-jenis kegiatan tertentu. Perasaan senang seseorang akan menimbulkan
dorongan-dorongan dalam dirinya untuk segera beraktivitas. Sehubungan dengan
minat terhadap salah satu mata pelajaran, dapat disimpulkan bahwa minat
merupakan sumber motivasi intrinsik bagi seseorang untuk memperoleh sesuatu
yang diminatinya.
Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi minat seseorang
adalah sebagai berikut:
(1) Rasa senang atau rasa tertarik. Tertarik merupakan rasa duka atau senang
setiap individu, tetapi individu tersebut belum melakukan aktivitas atau
sesuatu hal yang menarik baginya. Jadi tertarik merupakan sebuah awal
dari individu dalam menaruh minat.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(2) Perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditujujan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Bila
indivudu mempunyai perhatian terhadap suatu objek, maka timbul minat
spontan dan secara otomatis terhadap objek tersebut. Perhatian merupakan
keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan
dalam pemusatannya kepada suatu barang yang ada didalam maupun
diluar dari individu. Ditinjau dari segi timbulnya perhatian, perhatian dapat
dibedakan atas perhatian spontan dan perhatian tidak spontan. Perhatian
spontan yaitu perhatian yang timbul dengan sendirinya. Sedangkan
perhatian tidak spontan yaitu perhatian yang ditimbulkan dengan segaja,
karena itu ada kemauan untuk menimbulkannya.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat diambil suatu pengertian bahwa
perhatian merupakan pemusatan konsentrasi individu kepada suatu objek baik
didalam maupun diluar diri individu tersebut dengan mengesampingkan objek
yang lainnya.
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto menyebutkan ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi minat, faktor-faktor tersebut antara lain.
1). faktor internal
(a) bakat dan bawaan
bakat merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, bakat yang
berpengaruh terhadap perkembangan minat adalah kecerdasan. Seseorang
yang dikarunia kecerdasan yang lemah, relatif akan mengalami kesulitan
dalam perkembangan minatnya. Namun hal ini dapat diatasi dengan
memperbanyak latihan.
(b) Perhatian
Seseorang yang tidak mempunyai perhatian sangat sukar dibina minatnya,
berkepentingan atau memerlukan sesuatu.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(c) Tingkat perkembangan
Tingkat perkembangan manusia yang paling menguntungkan dalam
perkembangan minat adalah pada minat kanak-kanak yaitu sekitar 5
sampai 6 tahun, yang kemudian berkembang pada masa puber, oleh karena
itu pembinaan yang baik karena harus diawali dari masa sedini mungkin.
(d) kondisi fisik dan psikis
Kedua kondisi ini jelas berpengaruh sebab seseorang yang memiliki
kelemahan fisik dan psikisnya, maka kemampuan akan mengalami
hambatan.
2) faktor eksternal
Faktor dari luar yaitu karena adanya rangsangan-rangsangan tersebut akan
berpengaruh dalam memberikan sentuhan-sentuhan kejiwaan secara langsung
yang dibuat atau sengaja agar tumbuh kesadaran, yang nantinya akan
membangkitkan perhatian dan minat seseorang. (Ngalim Pruwanto,1984. Hal 20)
d) Unsur-unsur Minat
Seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu itu memiliki
beberapa unsur antara lain:
(a) Perhatian seseorang dikatakan berminat apabila individu disertai adanya
perhatian, yaitu kreativits jiwa yang tinggi yang semata-mata tertuju pada
suatu obyek, jika seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek yang
pasti perhatiannya akan memusat terhadap sesuatu obyek tersebut.
(b) Kesenangan, perasaan senang terhadap sesuatu obyek baik orang atau
benda akan menimbulkan minat pada diri seseorang. Orang merasa tertarik
kemudian oada gilirannya timbul keinginan yang dikehendaki agar obyek
tersebut menjadi miliknya. Dengan demikian maka individu yang
bersangkutan berusaha untuk mempertahankan obyek tersebut.
(c) Kemauan, yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada suatu tujuan
yang dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan melahirkan
timbulnya suatu perhatian terhadap suatu obyek. Sehingga dengan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
demikian akan muncul minat individu yang bersangkutan.
(http://www.adityaromantikablogspot.com)
2. Remaja
a)Pengertian Remaja
Masa remaja, menurut Mappiare (1982), berlangsung antara umur 12 tahun
sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi
pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13
tahun sampai 17/18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampai
dengan 21/22 tahun adalah remaja akhir. Menurut hukum di Amerika Sarikat saat
ini, individu dianggap telah dewasa apabila telah mencapai usia 18 tahu, dam
bukan 21 tahun seperti ketentuan sebelumnya (Hurlock, 1991). Pada usia ini,
umumnya anak akan sedang duduk dibangku sekolah menengah.
Remaja yang dalam bahasa asliinya disebut adolescence.Berasal dari bahasa
latin adolescence yang arinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai
kematangan”. Bangsa primitif dan orang-orang purbakala memandang masa puber
dan masa remaja tidak berbeda dengan peode lain dalam rentang kehidupan. Anak
dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi.
Sebenarnya masa remaja adalah masa peralihan, yang ditempuh oleh
seseorang dari kanak-kaank menuju dewasa. Atau dapat dikatakan masa remaja
adalah pepanjangan masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa. Anak-
anak jelas kesusukannya, yaity yang belum dapat hidup sendiri, belum matang
dari segala segi, tumbuh masih kecil, organ-organ belum dapat menjalankan
fungsinya secara sempurna, kecerdasan, emosi dan hubungan sosial belum selesai
pertumbuhannya.Hidupnya masih bergantung pada orang dewasa, belum dapat di
berikan tanggung jawab atas segala hal.Dan mereka menerima kedudukan seperti
itu. (Zakiah Darajat, 1976, hal. 86)
Masa remaja adalah masa peralihan diantara masa anak-anak dan masa
dewasa, dimana anak-anak mengalami pertumbuhan cepat segala bidang. Mereka
bukan lagi anak-anak, baik bentuk badan, sikap, cara berpikir dan bertindak, tetapi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
bukan pula orang dewasa yang telah matang. Masa ini mulai kira-kira pada umur
13 tahun dan berakhir kira-kira umur 21 tahun.
Masa 9 tahun (13-21) yang dilalui oleh anak-anak itu, tidak ubahnya sebagai
suatu jembatan perhubungan anataea masa tenang yang selalu bergantung kepada
pertolongan dan perlindungan orangtua, dengan masa berdiri sendiri, bertanggung
jawab dan berpikir matang.Dalam melalui masa ini, tidak sedikit anak-anak yang
mengalami kesukaran-kesukaran atau problem-problem yang kadang-kadang
menyebabkan kesehatannya terganggu, jiwanya gelisah dan cemas, pemikirannya
terhalang menjalankan fungsinya dan kadang-kadang kelakuannya bermacam-
macam.Masa ini adalah masa terakhir dari pembinaan kepribadian, dan setelah
masa itu terlewati, anak-anak telah berpindah ke dalam dewasa. Jika kesukaran-
kesukaran dan problem-problem yang dihadapinya tidak sesuai dan masih
menggelisahkan sebelum meningkat dewasa, maka usia dewasa akan dilalui
dengan kegelisahan dan kecemasan pula. (Zakiah Derajat, 2001. Hal.96)
Sarlito Wirawan Sarwono mendefenisikan remaja sebagai salah individu yang
tengah mengalami perkembangan fisik dan mental. Batasan usia remaja ini antara
lain 11-24 tahun dengan pertimbangan sebagai berikut:
(a) Usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda seksual
sekunder mulai nampak(kriteria fisik).
(b) Dibanyak masyarakat Indonesia, usia 11 sudah dianggap akil baliqh baik
menurut adat maupu agama. Sehingga masyarakat tidak lagi
memperlakukan mereka sebagai anak-anak(kriteria sosial)
(c) Pada usia tersebut mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan
jiwa.
(d) Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimum untuk memberi
kesempatan mereka mengembangkan dirinya setelah sebelumnya masih
tergantung pada orang tua.(lukman Haqani,2004. Hal. 81)
Menurut Hasan Basri menilai remaja sebagai kelompok manusia yang tengah
meninggaljan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju
masa pembentukan tanggung jawab.Masa remaja ditandai dengan pengalaman
baru yang sebelumnya belum pernah dialami baik dalam bidang fisik-biologis
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
maupun psikis atau kejiwaan. Menstruasi pertama bagi kaum wanita dan
keluarnya sperma dalam mimpi basah pertama bagi pria adalah tonggak pertama
dalam perjalanan usia remaja. (Lukman Haqani, 2004. Hal 81)
Tahun 1974 WHO, dikutip Muangman dalam Sarwono, memberikan defenisi
tentang remaja yang lebih bersifat konseptual dan secara lengkap defenisi tersebut
berbunyi remaja adalah suatu masa dimana:
(a) Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda
seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
(b) Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari
kanak-kanak menjadi dewasa.
(c) Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih mandiri.(Sarlito Warawan Sawono,2007.hal.9)
Remaja adalah suatu masa dalam hidup manusia yang banyak mengalami
perubahan(pancaroba), yaitu masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa tanpa batasan usia yang jelas. Sulitnya menentukan usia remaja
disebabkan adanya perbedaan kultur dari tiap-tiap masyarakat dunia khususnya
Indonesia.
b) Ciri-ciri Remaja
1) Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan fisik mereka jelas terlihat pada tungkai dan tangan, tulang
kaki dan tangan, otot-otot tubuh berkembang pesat, sehingga anak
kelihatan bertumbuh tinggi, tetapi kepalanya masih mirip dengan anak-
anak.
2) Perkembangan seksual
Tanda-tanda perkembangan seksual pada anak laki-laki diantaranya alat
produksi sperma mulai berproduksi, ia mengalami masa mimpi yang
pertama, yang tanpa sadar mengeluarkan sperma. Sedangkan pada anak
perempuan bila rahimnya sudah dibuahi karena sudah mendapatkan
menstruasi yang pertama.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3) Cara berfikir kausalitas
Ciri ketiga ia berfikir kausalitas, yaitu menyangkut hubungan sebab dan
akibat. Remaja sudah mulai berfikir kritis sehingga ia akan melawan bila
orang tua, furu dan lingkungan masih menganggapnya sebagai anak kecil.
Bila guru dan orang tua tidak memahami cara berfikir, akibatnya timbullah
kenakalan remaja berupa perkelahian antara pelajar yang sering terjasi di
kota-kota besar.
4) Emosi yang meluap-luap
Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya dengan
kaeadaan hormon. Suatu saat ia bisa sedih, dilain waktu ia bisa marah
sekali.
5) Mulai tertarik kepada lawan jenisnya
Dalam kehidupan sosial emaja, mereka mulai tertarik kepada lawan
jenisnya dan mulai berpacaran. Jika dalam hal ini orang tua kurang
mengerti, kemudian melarangnya, akan menimbulkan masalah dan remaja
akan bersikap tertutup terhadap orang tuanya.
6) Menarik perhatian lingkungan
Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian dari lingkungannya,
berusaha mendapatkan suatu dan peranan seperti kegiatan-kegiatan emaja
di kampung-kampung yang diberi peranan. Misalnya mengumpulkan dana
atau sumbangan kampung, pasti ia akan melaksanakannya dengan baik.
7) Tertarik dengan kelompok
Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik pada kelompok sebayanya
sehingga tidak jarang orang tua dinomor-duakan sedangkan kelompok
dinomor-satukan.(Zulkifli, 1986. Hal 65)
Adapun ciri-ciri khusus remaja awal dapat dikelompokkan sebagai berikut:
(a) Perasaan dan emodi remaja tidak stabil\
(b) Mengenai status remaja masih sangat sulit ditentukan
(c) Kemampuan mental dan daya pikir mulai agak sempurna
(d) Hal sikap moral, menonjol pada menjelang akhir remaja awal.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(e) Remaja awal adalah masa kritis
(f) Remaja awal banyak masalah yang dihadapinya. (Sahilun A. Nasir,2002.
hal 65)
Selanjutnya ciri-ciri remaja akhir dapat dikelompokkan sebagai berikut: a)
stabilitas mulai timbul dan meningkat, b) Citra diri dan sikap pandangan lebih
realistis, c) perasaan lebih tenang dan d) Dalam menghadapi masalah dihadapi
lebih matang. Secara terperinci, kebutuhan remaja secara umum, khususnya
remaja Indonesia adalah:
(a) Membutuhkan diri untuk berkembang dan memelihara kesehatan dan
kesegaran fisik.
(b) Butuh akan berkembangnya keterampilan untuk bekerja(mendapatkan
uang)
(c) Butuh untuk mengerti tentang hak-hak dan kewajiban kewarganegaraan
dalam masyarakat
(d) Butuh untuk mengerti arti pentingnya keluarga bagi individu dan
masyarkat
(e) Butuh untuk mengerti bagaimana memperoleh dan menggunakan barang
serta mengerti bagaimana pemeliharaannya
(f) Butuh untuk mengerti pengaruh peranan ilmu pengetahuan bagi hidup
manusia
(g) Butuh untuk memiliki persiapan makna atau penghargaan terhadap seni
dan keindahan.
(h) Butuh untuk bisa menggunaan waktu terluang mereka dengan baik
(i) Butuh mengembangkan rasa hormat terhadap individu lain.
(j) Butuh tumbuh dalam kemampuan untuk berfikir secara rasional.
Menurut Zakiah Darajat dalam bukunya Ilmu Jiwa Agama membagi ciri-ciri
remaja menjadi 5 bagian, yaitu:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1) Pertumbuhan jasmani cepat selesai
Ini berarti bahwa mereka telah matang, jika dipandang dari segi jasmani
artinya segala fungsi jasmaniah akan mulai atau telah dapat berkerja.
Kekuatan atau tenang jasmani sudah dapat dikatakan sama dengan orang
dewasa.
2) Pertumbuhan kecerdasan hampir selesai
Dari segi kecerdasan merasa telah mampu berfikir objektif dan dapat
mengambil kesimpulan yang abstrak dari kenyataan yang ada, tapi mereka
belum mampu berdiri sendiri, belum sanggup mencari nafkah untuk
membiayai diri dan untuk memenuhi segala kebutuhannya.
3) Pertumbuhan pribadi belum selesai
Pada umur ini, perhatian dan jenis lain sangat diharapkan apabila teman-
temannya dari jenis lain kurang menaruh perhatian, ia akan merasa sedih
mungkin akan cenderung kepada menyendiri, atau mencoba melakukan
hal-hal yang menarik perhatian. Bahkan kadang-kadang ada yang
mengalami goncangan jiwa.
4) Pertumbuhan jiwa sosial masih berjalan
Pada umur ini sangat terasa betapa pentingnya perlakuan sosial bagi
remaja. Mereka akan merasa sedih, apabila diremehkan atau dikucilkan
dari masyarakat dan teman-temannya. Perhatian dan minatnya terhadap
kepentingan masyarakat sangat besar. Kesusahan dan penderitaan orang
dalam masyarakat akan menyebabkan mereka merasa terpanggil untuk
membantu dan memikirkannya
5) Keadaan jiwa agama yang tidak stabil
Tidak jarang kita melihat remaja pada umumnya ini mengalami goncangan
atau ketidakstabilan dalam beragama. Misalya mereka kadang-kadang
sangat tekun menjalankan ibadah, tapi pada waktu lain enggan
melaksanakannya, bahkan mungkin menunjukkan sikap seolah-olah anti
agama.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c.) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja
1) Faktor Endogen
Dalam pandangan ini menyatakan bahwa perubahan-perubahan fisik
maupun psikis dipengaruhi oleh faktor internal yang bersifat herediter
yaitu yang diturunkan oleh orang tuanya, misalnya postur tubuh, bakat-
minat, kecerdasan, kepribadian.
2) Faktor Exogen
Pandangan faktor exogen menyatakan bahwa perubahan dan
perkembangan individual sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
berasal dari luar diri individu itu sendiri.
3) Interaksi antara endogen dan exogen
Kedua faktor itu saling berpengaruh, sehingga terjadi interaksi antara
faktor internal maupun eksternal yang kemudian membentuk dan
mempengaruhi perkembangan individual
c) Perkembangan Agama pada Remaja
Sejalan dengan perkembangan jasmani dan rohaninya, maka agama pada para
remaja turut mempengaruhi perkembangan itu. Maksudnya penghayatan para
remaja terhadap ajaran agana dan tindak keagamaan yang tampak pada para
remaja banyak berkaitan dengan faktor perkembangan tersebut.(Jalaluddin, 2007,
hal. 74)
Perkembangan agama pada para remaja ditandai oleh beberapa faktor
perkembangan rohani dan jasmaninya. Perkembangan itu antara lain menurut
W.Starbuck adalah :
(1). Pertumbuhan pikiran dan mental
Ide dan dasar keyakinan beragama yang diterima remaja dari masa kanak-
kanaknya sudah tidak begitu menarik bagi remaja. Sifat kritis terhadap ajaran
agama mulai timbul.Selain masalah agama mereka pun sudah tertarik pada
masalah kebudayaan, sosial, ekonomi, dan norma-norma kehidupan lainnya.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(2). Perkembangan perasaan
Berbagai perasaaan telah berkembangan pada masa remaja. Perasaan sosial,
etis, dan estetis mendorong remaja untuk menghayati perikehidupan yang
terbiasa dalam lingkungannya. Kehidupan religius akan cenderung mendorong
dirinya lebih dekat ke arah hidup yang religius pula. Sebaliknya, bagi remaja
yang kurang mendapat pendidikan dan siraman ajaran agama akan lebih mudah
didominasi dorongan seksual. Masa remaja merupakan masa kematangan
seksual.Didorong oleh perasaan ingin tau dan perasaan super, remaja lebih
mudah terperosol kearah tindakan seksual yang negatif.
(3)Perkembangan sosial
Corak keagamaan para remaja juha ditandai oleh adanya pertimbangan sosial.
Dalam kehidupan keagamaan mereka timbul konflik antara pertimbangan
moral dan material.Remaja sangat bungung menentukan pilihan itu. Karena
kehidupan duniawi lebih dipengaruhi kepentingan akan materi, maka para
remaja lebih cenderung jiwanya untuk bersikap materialis.
(4) Perkembangan moral
perkembangan moral para remaja bertitik tolak dari rasa berdosa dan usaha
untuk mencari proteksi. Tipe moral yang juga terlihat pada para remaja juga
mencakupi :
(a) Self-directive, taat terhadap agama atau moral berdasarkan pertimbangan
pribadi.
(b) Adaptive, mengikuti situasi lingkungan tanpa mengadakan kritik
(c) Submissive, merasakan adanya keraguan terhadap ajaran moral dan
agama.
(d) Unadjusted, belum meyakini akan kebenaran ajaran agama dan moral
(e) Deviant, menolak dasar dan hukum keagamaan serta tatanan moral
masyarakat.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(5) Sikap dan minat
Sikap dan minat remaja terhadap masalah keagamaan boleh dikatakan sangat
kecil dan hal ini tergantung dari kebiasaan masa kecil serta lingkungan agama
yang mempengaruhi mereka (besar kecil minatnya).
3. Kegitan Keagamaan
a) Pengertian Kegiatan Keagamaan
kegiatan berasal dari kata “giat” yang mendapat awalan “ke” dan akhiran
“an” yang berarti aktifitas, usaha dan pekerjaan. Maka kegiatan adalah aktifitas,
usaha dan pekerjaan yang dilakukan seseorang dalam rangka memenuhi kegiatan.
(tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia.
Hal.317)
kata keagamaan berasal dari kata dasar agama yang pendapat awalan “ke” dan
akhiran “an” yang mengandung arti dan pengertian banyak sekali. Secara
etimologi agama berasal dari kata Sanskrit, kata din dalam bahasa arab dan religi
dalam bahasa eropa.(Harun Nasution, 1985.hal 9)
kata keagamaan merupakam istilah yang mengalami imbuhan dari kata dasar
“agama” yang mendapat awalan “ke” dan “an” yang menunjukkan kata sifat yaitu
kata sifat keagamaan dengan pengertian sebagai berikut:
(a) Agama adalah teks atau kitab suci yang mengandyngg ajaran-ajaran
yang menjadi tuntunan hiduo bagi para penganutnya.
(b) Agama adalah dustur atau undang-undang Ilahi yang didatangkan Allah
untuk menjadi pedoman hidup dalam kehidupan dialam dunia untuk
mencapai kebahagiaan akhirat.
(c) Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata agama berarti suatu sistem,
prinsip kepercayaan terhadap Tuhan dengan ajaran kebaktian dan
kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.
Dengan defenisi diatas disimpulkan bahwa agama adalah peraturan Tuhan
yang diberikan kepada manusia, untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
di akhirat kelak. Hal ini diperkat dengan pernyataan Allah dalam al-Qur’an surat
Ar-Rum ayat 30:
ها ل ت بديل للق الل ين حنيفاا فطرت الل الت فطر الناس علي ين القيم فأقم وجهك للد لك الد ولكن ذ
(٠أكث ر الناس ل ي علمون)
Artinya: “maka hidupkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah:
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusoa menurut fitrah itu.
Tidak ada perubahan pada fitrah Allah (itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak ketahui.”(Q.S Ar-Rum Ayat 30)
Dari pengertian diatas penulis dapat membuat penilaian bahwa yang
dimaksud dengan kegiatan keagamaan adalah segala perbuatan, perkataan, lahir
dan batin seseorang atau individu yang didasarkan pada nilai-nilai atau norma-
norma yang berpangkal pada ajaran-ajaran agama, yang telah menjadi kebiasaan
hidup sehari-hari.
Dari kata Sanskrit agama tersusun dua kata, a: tidak ada gam: pergi, jadi
agama tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi turun temurun. Agama memang
mempunyai sifat yang demikian.Ada lagi pendapat mengatakan bahwa agama
berarti teks atau kitab suci.Dan agama-agama memang mempunyai kitab suci,
selanjutnya dikatakan bahwa agama berarti tuntunan.Memang mengandung
ajaran-ajaran yang menjdi tuntunan hidup penganutnya. Sedangkan kata din
dalam bahsa arab mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, balasan dan
kebiasaan. Dan religi dalam bahasa lain, menurut mendapat asalnya adalah
relegere yang mengandung arti mengumpulkan, membaca. Agama memang
merupakan kumpuan cara-cara mengabi kepada Tuhan.Ini terkumpul dari kitab
suci yang harus dibaca. Dan menurut pendapat lain kata itu berasal dari religare
yang berasal dari mengikut. Ajaran-ajaran agama memang mempunyai sifat-sifat
mengingat bagi manusia.( Harun nasution, hal 11)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari pengertian diatas, inti sari yang terkandung didalamnya ialah ikatan
agama mengandung arti ikatan-ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi
manusia.Ikatan ini mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan
manusia sehari-hari dan ikatan itu berasal dari kekuatan yang lebih tinggi dari
manusia.
Sedangkan agama menurut terminologi banyak didefenisikan oleh para ahli,
diantaranya:
(a) Menurut T.G Frazar, agama adalah menyembah atau menghormati
kekuatan yang telah lebih agung daripada manusia yang dianggap mengatur
dan menguasai jalannya alam semesta dan jalannya perkehidupan manusia.
(Aslan Hadi, 1986. Hal 6)
(b) Menurut Prof. K.H.M Taib Tohir Abdul Muin, agama adalah suatu
peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal-
memegang peraturan Tuhan itu dengan kehendaknya sendiri untuk
mencapai kebaikan hidup dan kebahagian kelak diakhirat.
Jadi keagamaan adalah suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan ketaatannya terhadap agama
atau dengan kata lain “sikap keagamaan merupakan sesuatu keadaan yang ada
pada diri seseorang yang mendorong untuk bertingkah laku yang berkaitan dengan
agama di masa remaja seseorang.(jalaludin dan ramayulis, 1999. Hal 131)
b) Macam-macam Kegiatan Keagamaan
Banyak macam-macam kegiatan keagaman seperti shalat, puasa, mengaji, dan
lembaga organisasi keagamaan lainya. Namun penulid hanya mengambil beberapa
saja, diantaranya:
(1) Majlis Taklim
Majlis taklim menurut kamus besar bahasa indonesia adalah lembaga atau
organisasi sebagai wadah pengajian. Sedangkan kata taklim menurut kamus
yang sama adalah pengajian agama (Islam) atau bisa juga sebagai pengajian.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Maka majlis taklim adalah suatu lembaga atau organisasi masyarakat sebagai
wadah yang didalamnya terdapat pengajian agama, ceramah agama dan doa-
doa yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi memohon doa kepada Allah.
(2) pengajian
pengajian adakah suatu kegiatan dimana sekelompok orang membaca Al-
Qur’an, wirid serta tahlil dengan tujuan mendapatkan rahmat dan ridho Allah.
Dalam pengajiannya terdapat doa-doa untuk dikirimkan kepada ahli kubur agar
diampuni dosa-dosanya.
(3) Peringatan hari-hari besar
kegiatan ini merupakan suatu kegiatan tahunan yang dilakukan untuk
memperingati atau mensyukuri atas datangnya hari tersebut. Kegiatan inti
biasanya diisi dengan ceramah-ceramah agama yang diberikan oleh
penceramah dan acara-acara lainnya.Sedangkan hari besarnya seperti Maulid
Nabi, Isra Mi’raj, 1 Muharram dan sebagainya.
(4) Rohis
Rohis adalah suatu organisasi yang terdapat disekolah yang didalmnya
membahas permasalahan agama.Kegiatan rohis biasanya dilaksanakan oleh
sekolah.Anggotanya juga berasal dari kalangan siswia-siswi sekolah tersebut.
Lembaga dan kegiatan diatas tersebut merupakan wadah dimana remaja dapat
melakukan dan mengapresiasikan kegiatan keagamaannya seoptimal mungkin.
c) tujuan kegiatan keagamaan
kegiatan keagamaan mempunyai tujuan antara lain :
(1) Membina dan membangun hubungan yang teratur dan serasi antara
manusia dengan Allah SWT. manusia dengan sesamanya, manusia dengan
lingkungannya, dalam rangka membina masyarakat yang bertaqwa kepada
Allah.(tim penyusun Ensiklopedia,1994. Hal 120)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(2) Memberikan inspirasi, motivasi dn stimulasi agar potensi remaja dapat
berkembang dan diaktifkan secara maksimal
(3) Menambah ilmu pengetahuan agama
(4) Menjalin silaturahmi
4. Peran Masjid
Dalam sejarah Islam, masjid adalah rumah ibadah, parlemen untuk
bermusyawarah, yayasan untuk menampung ilmu, dan universitas yang
mengajarkan kaidah-kaidah ideologi, ibadah-ibadah fardhu, akhlak-akhlak mulia,
adab-adab yang baik, dan car-cara tata pergaulan yang terpuji.Masjid adalah areal
untuk mengabdi kepada Allah yang dikelilingi rahmat, diliputi ketenangan, dan
dikepung oleh para malaikat.
Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hijrah dari Makkah ke
Madinah dengan membawa risalah yang bersifat internasional, beliau mulai
menggelar dan menyebarkannya di masjid. Bahkan begitu sampai di Madinah,
pekerjaan pertama kali yang beliau lakukan adalah membangun masjid yang
diberi nama Masjid Nabawi.
Masjid Nabawi ini merupakan sekolah dakwah Islam yang pertama, dan
kediaman pemerintah Islam yang agung.Pintu-pintu sekolah ini selalu terbuka
untuk siapa saja, sekolah ini juga siap menerima wanita yang hendak shalat
berjamaah, menghadiri majlis taklim, memperdalam pengetahuan hadist dan
memperolah fatwa.Sekolah ini adalah tempat mengajarkan ilmu dan amal,
membersihkan rohani dan jasmani, dan memperkenalkan hak dan kewajiban.
Adalah sangat urgen mengembalikan fungsi masjid seperti dahulu, yakni
sebagai pusat penyiaran agama, pengetahuan, kebudayaan, dan pesan-pesan
spiritual.Rasulullah shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda, “Apabila kamu
menyaksikan seseorang rajin ke masjis, maka berilah kesaksian kepadanya
sebagai orang yang beriman.” Selanjutnya beliau membaca firman Allah,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ا ي عمر مسخد الل من ءامن بلل واليو م ا لخر وأقام الصلوة ءاتى الز كوة ول يش إل الل ف عسى إ ن
(٨١)أولئك أن يكو ن وا من المهتدين
Artinya : “sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah, ialah orang-
orang yang beriman kepada Allah dan menunaikan zakat dan tidak takut (kepada
siapa pun) diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapatkan
petunjuk.” (At-Taubah: 18).
Sebaiknya, masjid itu memiliki daya tarik bagi jiwa kaum muda.Pelajaran dan
nasihat-nasihat masjid harus diarahkan untuk membekali mereka dengan nilai-
nilai agama yang mulia yang bisa membersihkan hati mereka, menyelesaikan
segala persoalan mereka yang bersifazt emosional dan rasional, dan memantapkan
hati mereka dengan iman yang mendalam dan akidah yang sehat. Dengan
demikian, mereka akan menemukan jawaban yang benar yang bisa mengatasi
segala problem kehidupan yang tengah mereka hadapi.(Jamaluddin dan Mahfuzh,
2001. Hal 26)
5. Pengurus Masjid
a) Pengertian Pengurus Masjid
pengurus masjid adalah mereka yang menerima amanah jamaah untuk
memimpin dan mengelola masjid dengan baik, untuk memakmurkan masjid,
pengurus dipilih dari orang-orang yang memiliki kelebihan dan kemampuan dan
beakhlak mulia, hingga jamaah menghormatinya secara wajar dan bersedia
membantu dan bekerja sama dalam memajukan dan memakmurkan masjid. Jika
mereka tidak berakhlak dan memahami ajaran agama Islam. Keberadaan mereka
menjatuhkan citra dan nama baik masjid sebagai tempat ibadah. (Moh.E.ayubi,
1996. Hal.101)
Ta’mir masjid (pengurus masjid) adalah sekelompok orang yang mempunyai
kewajiban memakmurkan masjid. Menurut Moh. E. Ayubi bahwa kemuliaan
akhlak pengurus tercermin dalam sikap dan tindakannya dalam memimpin dan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mengelola masjid. Sikap dan perbuatannya yang baik dan terpuji senantiasa
tampak bagi siapapun, mereka tidak membedakan antara jamaah satu dengan
jamaah lainnya, sikap ini tentu akan berdampak positif bagi jamaah dan masjid
yang dikelolanya.
Pengurus masjid harus memiliki sikap berikut :
(1) Keterbukaan, pengurus masjid harus bersikap terbuka kepada jamaahnya,
jamaahnya harus dilihatkan penyusunan rencana kerja pengurus, dengan
demikian jamaahnya dapat memberikan andilnya dalam memakmurkan
masjid.
(2) Keakraban,keakraban pengurus terhadap jamaah dapat memperlancar
tugas-tugas dan kegiatannya, segala permasalahan yang dihadapi
pengurus dapat diselesaikan bersama-sama, begiti juga sebaliknya
masalah yang dihadapi jamaah pun mungkin saja dapat dicari jalan
keluarnya melalui musyawarah dengan pengurus masjid, antara pengurus
dan jamaah harus saling mengisi, saling bertukar fikiran dan pengalaman,
sehingga potensi kedua belah pihak akan timbul secara alami.
(3) Kesetiakawanan, apabila diantara jamaah ada yang tertimpa masalah atau
sejenisnya, maka hendaklah pengurus masjid menunjukkan rasa simpati
dan keperihatinannya.
Pengurus masjid jika memiliki sikap seperti sikap diatas, wajar jika hasil
memimpin dan mengelola dan melaksanakan kegiatan-kegiatan masjid berkat
hasil kerja sama dengan jamaah. Sikap yang demikian dapat dijadikan suru
tauladan bagi jamaahnya yang akan senantiasa akan membawa kemudahan,
memberikan manfaat yang besar, hasil dan berkah bagi berbagai
pihak.(Moh.E.ayubi, 1996. Hal.104)
b) Sktruktur Pengurus Masjid
Struktur ta’mir masjid adalah susunan unit-unit kerja yang menunjukkan
hhubungan antar unit.Andanya pembagian kerja sekaligus keterpaduan fungsi-
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut dan adanya wewenang,
garis pemberian tugas dan laporan.
Dari uraian diatas dapat diambil pengertian bahwa, ketua dan pengurus
bertugas mempimpin organisasi dalam melaksanakan program atau rencana kerja,
baik yang bebrsifat rutin maupun yang khusus.Di dalam kegiatan rutin itu,
misalnya tercakup pada apa-apa saja yang dapat dilakukan dimasjid kampung
sendiri.Kegiatan pemugaran atau perbaikan bengunan tergolong kedalam
proggram khusus.
Struktur organisasi pada umumnya dapat digambarkan dalam suatu sketsa
yang disebut bagan organisasi, yang di dalamnya memuat garis-garis yang
menghubungkan kotak-kotak yang disusun menurut kedudukan atau fungsi
tertentu sebagai garis penegasan wewenang atau herarki.
c) Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Masjid
Seseorang ta’mir masjid atau pengurus masjid memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk mengelola dan mengatur segala kegiatan yang diadalakn dimsjid,
sebelum mencapai tujuan pemakmuran masjid maka pengurus masjid harus
mempunyai metode-metode dan program-program termasuk didalamnya mencari
dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dan mempunyai pemimpin yang
bertanggung jawab atas keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Menjadi pengurus masjid bukanlah pekerjaan yang ringan, tugas tanggung
jawabnya sangatlah berat. Diantaranya tugas pengurus masjid dan tanggung jawab
sebagai berikut:
(1) Memelihara masjid. Masjid merupakan tempat beribadah umat Islam perlu
dipelihara dengan baik, bangunannya ruangannya agar tidak kotor dan
rusak. Pengurus masjid memiliki kewajiban untuk membersihkan masjid
dan memperbaiki setiap kerusakan pada peralatan yang ada didalam
masjid dipelihara agar awet dan dapat dipakai selama mungkin. Jika ada
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
peralatan yang tidak dipakai lagi secepat mungkin dicarikan penggantinya.
Pada suatu masjid lebih baik jika ada gudang penyimpanan barang, agar
peralatan masjitidak hilang dicuri orang.
(2) Mengatur kegiatan. Segala kegiatan yang dilakukan di masjid menjadi
tugas dan tanggung jawab pengurus masjid untuk mengaturnya baik
kegiatan ibadah rutin ataupun kegiatan lainnya. Pengurus masjid harus
memahami arti dan cara berorganisasi sehingga segala kegiatannya yang
telah diprogram dapat berjalan secara teratur dan terarah. Dalam mengatur
dan melaksanakan kegiatan masjid, kejelian pengurus dalam membaca
kebutuhan jamaah akan sangat membantu, dan membuat program kegiatan
masjid penguruh harus melibatkan jamaah, meminta masukan dari jamaah,
baik jenis kegiatan, waktu pelaksanaan, penanggung jawab, tujuan dan
target yan hendak dicapai hingga perkiraan biaya yang diperlukan.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Studi Relevan
Sepanjang yang penulis ketahui tidak ada peneliti yang melakukan penelitian
mengenai minat remaja dalam kegiatan keagamaan di Kampung Baru desa
Merlung Kecamatan Merlung.Meskkipun demikian, sepanjang penulis tahu
peneliti-peneliti terdahulu sebelum ini ada kesamaan (pendekatan) dengan judul
penelitian yang penulis bahas ini. Penelitian terdahulu yang telah dikemukakan
mereka antara lain:
1. Adnan, dalam skripsinya yang berjudul Minat Masyarakat untuk
Menyekolahkan Anaknya Ke Madrasah Tsanawiyah Irsyadul’Ibad Desa
Simpang Kubu Kandang Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari tahun
ajaran 2011. Dalam skripsi ini beliau mengemukakan pokok masalah
diantaranya: Bagaimana kondisi pendidikan masyarakat Desa Simpang
KubuKandang Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari, bagaimana
faktor yang menghambat dan mendorong minat masyarakat Desa Simpang
KubuKandang untuk mamasukkan anaknya ke Madrasah Kecamatan
Pemayung Kabupaten Batang Hari.
Perbedaan penelitian ini adalah dalam penelitian ini lebih memfokuskan
kepada orang tua dalam memasukkan anak mereka ke Madrasah, sedangkan
peneliti lebih memfokuskan kepada minat remaja itu sendiri dalam kegiatan
keagamaan.
2. Suburiah, dalam skripsinya yang berjudul Peran Pengurus Majelis Ta’lim
Sabilal Muhtadin dalam Pelaksanaan Kegiatan di Kelurahan Kenali Besar
Kecamatan Alam Barajo tahun ajaran 2012. Dalam skripsi ini beliau
mengemukakan pokok masalah diantaranya: bagaimana peran pengurus
Majelis Ta’lim Sabilal Muhtadin dalam Pelaksanaan Kegiatan di Kelurahan
Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo, apa kendala yang dihadapi pengurus
Majelis Ta’lim Sabilal Muhtadin dalam Pelaksanaan Kegiatan di Kelurahan
Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo, bagaimana upaya yang dilakukan
pengurus Majelis Ta’lim Sabilal Muhtadin dalam Pelaksanaan Kegiatan di
Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Perbedaan penelitian ini adalah dalam penelitian ini lebih memfokuskan
kepada peran pengurus majelis ta’lim dalam pelaksanaan kegiatan, sedangkan
peneliti lebih memfokuskan kepada kegiatan keagamaan di mana di dalamnya
remaja harus lebih aktif untuk turut dalam kegiatan keagamaan tersebut.
3. Nurul Hidayah, dalam skripsinya yang berjudul Minat Belajar Siswa dalam
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VIII A Sekolah Menengah
Pertama PGRI 4 Kota Jambi tahun ajaran 2008. Dalam skripsi ini beliau
mengemukakan pokok masalah diantaranya: bagaimana minat belajar siswa
dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VIII A Sekolah
Menengah Pertama PGRI 4 Kota Jambi, apa saja upaya guru dalam
meningkatkan minat belakar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam di Kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama PGRI 4 Kota Jambi,
bagaimana hasil yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam di Kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama PGRI 4 Kota Jambi.
Perbedaan penelitian sebelumya dengan penelitian peneliti sekarang adalah
peneliti sebelumya memfokuskan kepada Sekolah dan Majelis ta’lim sedangkan
peneliti sekarang lebih memfokuskan kepada ruang lingkup kehidupan remaja
dalam kegiatan keagamaan.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif.Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pokok masalah tentang minat
remaja dalam kegiatan keagamaan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode observasi wawancara dan dokumentasi. Penggunaan pendekatan
kualitatif ini dikarenakan data yang akan diungkapkan merupakan data dalam
bentuk pendapat, pandangan, komentar, kritik, alasan, dan sebagainya.
Penelitian kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema,
dan gambar.Penggunaan pendekatan kualitatif ini, maka pada prosesnya
digunakan metode-metode dan teknik-teknik penelitian deduai pendekatan
kualitatif.penelitian ini berupaya mendeskripsikan secara utuh bagaimana minat
remaja dalam kegiatan keagamaan.(Sugiyono, 2009. Hal 14)
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. setting Penelitian
Lokasi penelitian ini di Masjid Nurul Yaqin Rt 09 Desa Merlung Kecamatan
Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dipilihnya daerah ini dikarenakan
masih ada remaja-remaja yang tidak aktif dalam kegiatan keagama, atas dasar
pemikiran bahwa fokus permasalahan yang akan penulis angkat relevan dengan
masalah yang ada di daerah tersebut, dan lokasi penelitian lebih mudah dijangkau.
2. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah remaja umur 15-18 tahun yang aktif dan tidak
aktif dalam mengikuti kegiatan keagamaan di Masjid Nurul Yaqin Rt 09 Desa
Merlung yang di ambil dengan menggunakan teknik Porposive Sampling yaitu
teknik yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang diperkirakan erat sangkut
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pautnya. Dengan ciri-ciri atau sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. (Amirul Hadi, 1998, hal. 202)
Penulis menetapkaan informan kunci adalah pengurus Masjid, sedangkan
remaja dan kepala desa dijadikan responden. Subjek dalam penelitian ini
sebagaian didatangi dan diwawancarai, dan sebagian lagi didatangi untuk di amati
atau diobservasi secara langsung. Hal ini dilakukan untuk penyesuaian informasi
atau data yang diperoleh melalui wawancara dengan data yang diperoleh melalui
observasi melalui teknik Triangulasi.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan
dicatat untuk pertama kalinya.Data tersebut menjadi data sekunde kalau
dipergunakan orang yang tidak berhubungan langsung dengan penelitian yang
bersangkutan.(Mukhtar, 2007.Hal 87).Data primer ini dilakukan melalui observasi
dan wawancara.
Data pokok yang dimuat melalui observasi yaitu:
(a) mengamati kendala remaja tentang kegiatan keagamaan di daerah tersebut
(b)mengamati kegiatan yang dilakukan oleh remaja dalam kegiatan keagamaan
(c) mengamati lingkungan masjdi di daerah tersebut
Data pokok yang dimuat melalui wawancara yaitu:
(a)bagaimana pandangan remaja terhadap kegiatan keagamaan
(b) bagaiamana pandangan kepala desa dan pengurus masjid terhadap kegiatan
keagamaan remaja
(c) kendala-kendala apa saja yang dihadapi remaja dalam kegiatan keagamaan
(d)faktor yang mempengaruhi minat remaja dalam kegiatan keagamaan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya
oleh peneliti, misalnya dari biro statistik, majalah, koran keterangan-keterangan
atau publikasi lainnya. (Mukhtar, 2007, hal. 91)
Dalam penelitian ini data yang di peroleh penulis adalah :
a) Dokumen atau arsip dari kantor desa merlung dan ketua RT Kampung Baru
desa Merlung
b) foto-foto penelitian yang diabadikan sendiri melalui kamera hp, yang
didalamnya memuat hasil penelitian yang bersangkut paut.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Metode observasi atau disebut juga dengan pengamatan merupakan kegiatan
pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan seluruh indera.(Suharsimi
Arikunto,2006, hal. 156). Penulis menggunakan metode observasi non partisipan
untuk melihat di lapangan tentang kegiatan keagamaan di kampung baru desa
Merlung.
2. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara. (Suharsimi Arikunto,2006:155).
Wawancara tidak terstruktur ini dapat dilakukan dengan mengunjungi kantor
Kepala desa Merlung, kerumah RT Kampung baru desa merlung dan kerumah
informan dengan cara berdiskusi ringan layaknya berbicara biasa tanpa membuat
informan merasa tegang. Dengan demikian data yang diperoleh lebih objektif,
karena subjek dan informan merasa nyaman.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Dokumentasi
Dokumentasi sebagai berikut cara mencari data mengurai hal-hal atau
variabel yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat kabar, majalah, notulen
rapat, prasasti, legger, agenda dan sebagainya. (Suharsimi Arikunto,2006:231).
Dokumentasi peneliti gunakan untuk memperoleh semua data-data yang
berhubungan dengan kondisi minat remaja dalam kegiatan keagamaan di
kampung baru desa Merlung kecamatan merlung.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini yang akan di analisis adalah melalui pendekatan
kualitatif dengan menggunakan cara deduktif. Deduktif adalah suatu proses
berfikir dengan mengemukakan permasalahan yang bersifat umum kemudian
dibahas kepada pemasalahan yang bersifat khusus. Analisis data meliputi:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses, penelitian, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan teanformasi data-data kasar yang
muncul dari catatan-catatan yang tertulis dilapangan. Reduksi data dilakukan
selama penelitian berlangsung.
2. Penyajian Data
Setelah melalui reduksi data, langkah selanjutnya dalam analisa data
adalah penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan
peneliti melakukan penarikan kesimpulan
3. Verifikasi / penarikan kesimpulan
Setelah data terkumpul direduksi yang selanjutnya disajikan.Maka langkah
terakhir dalam menganasila data adalah menarik kesimpulan atau verifikasi
dan analisanya menggunakan analisa model interaktif, artinya analisa ini
dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama tersebut.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam hal ini penulis menggunakan teknik Triangulasi, diamana teknik
Triangulasi ini adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
suatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
perbandingan terhadap data itu. (Lexy J. Moleong,2007, hal. 330). Ada empat
macam triangulasi yaitu dengan menggunakan sumber, metode, penyidik dan
teori.Penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi dengan sumber yakni
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan atau informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat
dicaPendidikan Agama Islama dengan jalan:
a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
b) membandingkan apa yang dikatakan orang-oang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
c) membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa
yang dikatakannya secara pribadi.
d) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan
menengah atau tinggi, orang kaya, pemerintah.
e) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan. (Lexy J. Moleong,2007, hal. 330-331).
Triangulasi dengan metode menurut Moleong adalah: pertama, pengecekan
derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan
data. Kedua. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan
metode yang sama. Triagulasi dengan penyidik memanfaatkan peneliti atau
pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data
atau dengan cara membandingkan hasil pekerjaan seorang analis dengan analis
lainnya. Sedangkan, triangulasi dengan teori dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu secara induktif dan secara logika. (Lexy J. Moleong,2007, hal. 330-331).
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan teknik triangulasi diatas, maka dimaksud untuk mengecek
kebenaran dan keabsahan data-data yang diperoleh di lapangan tentang Minat
Remaja dalam Mengikuti Kegiatan Keagamaan di Masjid Nurul Yaqin Desa
Merlung Kecamatan Merlung.
G. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama lima bulan. Penelitian dilakukan dengan
pembuatan proposal, kemudian dilanjutkan dengan perbaikan hasil seminar
proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan izin riset, maka penulis
mengadakan pengumpulan data, verifikasi dan analisis data dalam waktu yang
berurutan. Hasilnya peneliti melakukan konsultasi dengan pembimbing sebelum
diajukan kepada sidang munaqasah. Hasil sidang munaqasah dilanjutkan dengan
perbaikan dan penggandaan laporan penelitian skripsi. Berikut adalah jadwal
penlitian:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Historis Desa Merlung
Desa Merlung sekarang ini adalah salah satu Desa Pemekaran di Tanjung
Jabung Barat.Dilihat dari sisi administrasi Kepemerintahan Desa Merlung
Pecahan daro Kelurahan Merlung.Perlu di jelaskan disini, sebelum kelurahan
Merlung berdiri, Desa Merlung sudah ada semenjak tahun akhir 1970-an, yang
mana sebelum itu Desa Merlung dipimpin oleh Kepasirahan. Seiring berjalannya
waktu diawal tahun 1980-an Kepala Desa Merlung yang pertama adalah Syafi’i
Ahmad yang memimpin sampai tahun 2002, di tahun itu dilakukan Pemilihan
Kepala Desa baru maka terpilihlah Hafiz Majid selama kurang lebih 4 taun.
Setelah itu Kepala Desa Merlung di jabat oleh Pelaksana Tugas Megi Yusendra
selama 3 tahun.
Di tahun 2009 akhir, Desa Merlung tersebut berubah menjadi kelurahan
Merlung ini dikarenakan menurut aturan yang berlaku disetiap ibukota kecamatan
menjadi kelurahan yang dipimpin oleh Pegawai Negeri Sipil dimana Lurah
pertama adalah Almardi, SE. Pada tahun 2011, pemerintah dalam hal ini
pemerintah Tanjung Jabung Barat mengeluarkan Peraturan Derah Nomor 15
tahun 2011 Tentang Pembentukan Desa Merlung dan Desa Tanjug Makmur
Kecamatan Merlung, dimana denagn dikelurkan Perda tersebut, Kelurahan
Merlung dimekarkan pada tahun 2012, dimana Pelaksana tugas pertama menjabat
sebagai Kepala Desa Merlung adalah staf kelurahan atas nama Rendriawan Akbar,
SH. Pada tahun 2013 dilaksanakanlah pemilihan Kepala Desa Merlung yang baru
dan terpilih atas nama Jondri Robi. Adapun jumlah penduduk kurang lebih 5170
jiwa denagn jumlah KK sebanyak kurang lebih 1592. Desa Merlung terdiri dari 5
(lima) Dusun/RW dan 20 RT.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Geografis Desa Merlung
a) Batas wilayah
utara : berbatasan dengan Kelurahan Merlung
Selatan : berbatasan dengan Lubuk Terap
Barat : Berbatasan dengan Lubuk Bernai
Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Merlung
b) Luas wilayah
Luas wilayah : 50,35 Ha
Tanah sawah : - Ha
Tanah perkarangan : - Ha
Tanah tegalan : - Ha
3. Keadaan Topologi Desa Merlung
Secara umum topografi Desa Merlung adalah merupakan daerah dataran
tinggi (perbukitan)
4. Iklim
Iklim Desa Merlung sebagaimana Desa;Desa lain di Wilayah Indonesia
mempunyai iklim tropis (kemarau dan penghujan), hal tersebut mempunyai
pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Merlung Kecamatan
Merlung.
5. Keadaan sosial penduduk
Tabel 2.Jumlah penduduk 1592 KK dengan jumlah jiwa
no penduduk keterangan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1 laki laki 2.395
2 perempuan 2.775
jumlah 5.170
Tabel 3.Tingkat kesejahteraan masyarakat : (dalam KK)
No Keterangan Jumlah
1 Kaya 170
2 Sedang 997
3 kurang mampu 425
Tabel 4. Tingkat pendidikan
No Tingkat Pendidikan Keterangan
1 belum sekolah 670
2 tidak tamat Sekolah Dasar 975
3 Sekolah Dasar 1275
4 Sekolah Menengah Pertama 900
5 Sekolah Menengah Atas 1125
6 Sarjana 225
Tabel 5.Sarana dan Prasarana desa
no Sarana dan Prasarana Keterangan
1 Balai desa Ada
2 SD/TK Ada
3 SMA/SMK Ada
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4 Polindes Ada
5 Jalan Kabupaten Ada
6 Jalan Kecamatan Ada
7 Jalan Desa Ada
8 Irigasi Tidak ada
9 Lap. Bola Volly Ada
10 Lap. Sepak Bola Ada
11 Masjid/Musholla Ada
6. Keadaan Ekomomi Penduduk
karena Desa Merlung merupakan Desa pertanian, maka sebagian besar
penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Tabel 6.Mata pencaharian
no Mata pencaharian Jumlah
1 Usia Produktif 3.619
2 Usia Non Produktif 2001
b) Pola penggunaan tanah
penggunaan tanah di Desa Merlung sebagian besar diperuntukan untuk
pertanian dan perkebunan sedangkan sisanya untuk tanah kering yang
merupakan bagunan dan fasilitas-fasititas lainnya, dimana luas Desa Merlung
adalah 50,35 Ha
Tabel 7. Pola penggunaan tanah
No Pola Penggunaan tanah keterangan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1 Lahan Perkebunan 10,10
2 Lahan Pemukiman 40,25
c) Pemilik ternak
jumlah kepemilikan hewan ternak penduduk Desa Merlung berjumlah 375 KK
terdiri dari sapi, kambing dan unggas.
7. Kondisi pemerintahan desa
a) Pembagian wilayah desa
tabel 8. Pembagian wilayah desa
No Dusun RW RT
1 Merlung Tengah 1 1,2 dan 3
2 Simpang Tugu 2 4,5 dan 6
3 Lorong Jambi 3 7,8,9 dan 10
4 Kampung Baru 4 11, 17, 18 dan 19
5 Base Camp Satu 5 12,13,14,15 dan 20
b) Potensi
Secara umum potensi yang terdapat di Desa Merlung Kecamatan Merlung
Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah sebagai berikut:
(a) Potensi Umum
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Kelembagaan Desa
Sarana dan Prasarana
Sumber Daya Alam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(b) Potensi Khusus
Lahan Perkebunan Kelapa Sawit
Lahan Perkebunan Sawit
Jalan Desa
Tingkat Pendidikan
Belum Sekolah/TK : 670 Jiwa
Tamatan SD/Sederajat : 1275 Jiwa
Tamatan SMP/Sederajat: 900 Jiwa
Tamatan SMA/Sederajat: 1095 Jiwa
Tamatan Diploma : 40 Jiwa
Tamatan S1: 215 Jiwa
8. Visi dan Misi
a) Visi
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
yang diingnkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan visi
desa Merlung ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-
pihak yang verkepentingan di desa Merlung seperti Pemerintah Desa, BPD,
Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Lembaga Masyarakat Desa dan Masyarakat
Desa pada Umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan
kerja wilayah pembangunan di kecamatan Merlung mempunyai titik berat
sektor infrastruktur. Maka berdasarkaan pertimbangan diatas visi desa merlung
adalah :
Membenahi, memperbaiki dan membangun Desa Merlung Kedepannya
lebih baik dengan pola atau sistem kepemimpinan pro masyarakat dengan
memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang dimiliki untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bersama serta
menjalin keharmonisan agar terciptanya keamanan dan ketertiban dalam
kehidupan beragama, bermasyarakat menuju Merlung Maju 2019
M : mandiri masyarakatnya
A : aman desanya
J : jaya ekonominya
U : unggul di semua bidang
b) Misi
Selain penyusunan Visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat
sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi
berada diatas Misi.Penyataan Visi kemudian dijabarkan kedalam Misi agar
dapat dioperasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan Visi, Misi pun
dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan
potensu dan kebutuhan Desa Merlung sebagaimana proses yang dilakukan
maka misi Desa Merlung adalah :
(1) Menghidupkan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dan adat-istiadat yang
kita miliki.
(2) Meningkatkan mutu layanan publik agar terciptanya administrasi
kepemerintahan yang baik serta mengedepankan azaz transparan (terbuka),
salah satunya yaitu mempermudah urusan surat menyurat.
(3) Menciptakan kebiasaan bermusyawarah untuk mengambil keputusan agar
tercapai kemufakatan serta dalam penyelesaian bertindak mengikuti aturan
yang berlaku.
(4) Mengali sumber pendapatan Desa dan membangun infrastruktur untuk
menunjang roda kepemerintahan.
(5) Mendukung, melaksanakan dan / atau menyukseskan program-program
Pemerintah, baik itu Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Pemerintah kita
Tanjung Jabung Barat.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
9. Program
a) Meningkatkan derajat hidup masyarakat melalui upaya peningkatan
pelayanan Desa diwujudkan dengan Pembangunan infrastruktur berupa
Kantor Kepala Desa, POSKESDES, Posyandu Terintegrasi dan PAUD dan
peningkatan jalan Desa serta pembangunan lainnya yang bertujuan untuk
kesejahteraan perekonomian masyarakat.
b) Mewujudkan pemerintah Desa Merlung yang efektif dan efesien dalam
rangka mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat atau meningkatkan
pelayanan masyarakat atau meningkatkan pelayanan masyarakat dalam
berurusan.
c) Membuat peraturan Desa yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
dan pemerintah Desa, salah satu contoh PERDES Pendapatan Asli Desa dan
PERDES lainnya.
d) Melakukan pendataan penduduk untuk mengkoordinir masyarakat agar
terciptanya administrasi kependudukan yang tertib yaitu dengan program
sensus penduduk Merlung.
e) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak
f) Meningkatkan kinerja perangkat dibawahnya untuk menciptakan
pemerintah yang terorganisasi dan terstruktur.
g) Membangun dan menghidupkan budaya Daerah Merlung baik itu berupa
menghidupkan kembali permainan rakyat dan kesenian lainnya terutama
budaya melayu.
h) Merealisasikan keinginan untuk menjadikan Madrasah Darul Ihsan untuk
dijadikan sekolah yang berbasis keagamaan ( Madrasah Ibtidaiyah)
i) Mewujudkan penegakan hukum, terutama hukum adat.
j) Mewujudkan keamanan lingkungan masyarakat.
k) Mengembangkan sektor pertanian dan sektor usaha industri kecil yang
berwawasan lingkungan.
l) Mengembangkan pentingnya peningkatan sumber daya manusia melalui
dukungan program wajib balajar 9 tahun.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
m) Menghidupkan dan meningkatkan kembali kegiatan lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang ada di desa.
n) Dan hal ini yang nantinya diperlukan bersama yang mungkin ini belum
dibutuhkan.
10. Stuktur Organisasi Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
Struktur pemerintahan yang ada di Desa Merlung Kecamatan Merlung
sangatlah di perlukan, karena dengan adanya struktur ini masyarakat yang datang
ke daerah ini mudah menemui orang yang ingin ditemuinya, baik Kepala Desa
maupun aparatur yang lainnya.
Desa Merlung ini memiliki satu Kepala Desa dan diikuti oleh aparatur yang
lainnya guna untuk membantu kinerja Kepala Desa yang ada di Desa Merlung
Kecamatan Merlung, jika dalam Desa tersebut hanya Kepala Desa saja yang
berfungsi maka secara tidak langsung Desa tersebut akan mengalami
pertumbuhan yang sangat lambat.
Adapun struktur organisasi di Desa Merlung Kecamatan Merlung adalah sebagai
berikut :
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA MERLUNG
KECAMATAN MERLUNG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
KETUA BPD
DARYUSA
SEKRETARIS DESA
WARTONO
KAUR PEMERINTAHAN
NIRDA KAUR
PEMBANGUNAN
PUTRA LEHAN
KAUR UMUM
AFRIANDI
BENDAHARA DESA
M. JUMRI, S.Pd.i
DUSUN I
AWAN SAPUTRA
DUSUN II
HAFIZ MADJID
DUSUN III
SUDIRMAN
DUSUN IV
BAHMAN. M
DUSUN V
TARMIZI
KETUA RT.01
BUJANG R
KETUA RT.02
BURHANUDIN
KETUA RT.03
ABDUL GHANI
KETUA RT.04
ILAWANI
KETUA RT.05
M.THOYIB
KETUA RT.06
M. AMAN
KETUA RT.16
ASEGAT
KETUA RT.07
CANDRA IRAWAN
KETUA RT.08
RANO
KETUA RT.09
RANO
KETUA RT.10
TOGAR
KETUA RT.11
JAILANI
KETUA RT.17
ROMINDO
KETUA RT.18
M. ZUHDAN
KETUA RT.19
ITMAR TAMBI
KETUA RT.12
SUWOKO
KETUA RT.13
SYAMSIRMAN
KETUA RT.15
SURAJI
KETUA RT.20
WINDA
KEPALA DESA
JONDRI ROBI
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
11. Masyarakat dan Remaja
Data tentang masyarakat dan remaja peneliti peroleh dari wawancara dengan
Kepala Desa Jodri Robi. Menurut Kepala Desa Merlung Kecamatan Merlung
jumlah penduduk yang ada di Desa Merlung khususnya di Rt 09 adalah 150 orang
yang terdiri dari remaja sebanyak 20 orang dan agama yang di anut mayoritas
agama Islam. Berikut nama-nama remaja di Rt 09 Desa Merlung khususnya
remaja umur :
Tabel 10. Nama-nama remaja
No Nama
1 Abel
2 Adi
3 Aprimen
4 Ardianyah
5 Boma
6 Bujang
7 Diki
8 Desi
9 Sela
10 Rika
11 Khoyrikhanan
12 M.Afan
13 Mila
14 Meri
15 Noprizal
16 Nurqalbi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
17 Nursabna
18 Panji
19 Radin
20 Raja
12. Pengurus Masjid
Data Tentang pengurus masjid peneliti dapat dari mudim masjid Nurul Yakin
Kampung Baru Desa Merlung Kecamatan Merlung kabupaten Tanjung Jabung
Barat.Masjid Nurul Yakin Mempunyai dua orang mudim Sutrisno dan Herianto
yang tinggal dilingkungan masjid tersebut.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Temuan Khusus
1. Minat Remaja dalam Mengikuti Kegiatan Keagamaan di Kampung
Baru Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
Setiap manusia yang lahir kedunia ini untuk menjadi Khalifah dibumi ini, itu
sudah menjadi bakat ataupun potensi dari dalam tubuhnya.Kemudian bakat yang
ada semenjak manusia itu dilahirkan tersebut mempunyai minat untuk
mengembangkannya.Begitu juga halnya dengan Remaja dan generasi muda yang
berada di Kampung baru desa Merlung.
Menurut penelitian di lapangan yang peneliti laksanakan di Desa Merlung
Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat kegiatan keagamaan yang
dilakukan di daerah tersebut adalah memperingati hari-hari besar Islam seperti
isra’ mi’raj, maulid nabi dan 1 muharram. Kegiatan ini kental dilaksanakan oleh
masyarakat muslim di Indonesia.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dalam pelakasanaan
kegiatan tersebut sudah ada sebagian remaja yang ikut berpartisipasi.hal ini
diketahui peneliti saat melakukan wawancara dengan remaja-remaja di Rt 09 Desa
Merlung tersebut.
Hal ini sebagai mana dikemukakan oleh Khoyrikhanan remaja yang aktif
mengikuti kegiatan keagamaan mengatakan bahwa:
“Di Masjid Nurul Yaqin setiap peringatan hari-hari besar Islam seperti
Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi dan 1Muharram, itu merupakan kegiatan yang
biasanya kami sebagian remaja ikut berpartisipasi didalamnya termasuk
saya sendiri. Karena selain mendapat ilmu, bisa ikut sekalian bantu-bantu
dimasjid” (wawancara, 16 juli 2018)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kemudian hal tersebut dibenarkan oleh Boma remaja setempat yang mengatakan
bahwa :
“Setiap kegiatan di Masjid saya selalu ikut, saya suka hal-hal yang
berbau islami.Karena dari kecil saya sudah diajarkan hal tersebut oleh
kedua orang tua saya.”( wawancara. 16 juli 2018)
Namun dalam melakukan penelitian, peneliti mendapati bahwasanya masih
terdapat juga remaja yang kurang berminat pada kegiatan keagamaan tersebut.Hal
ini peneliti dapatkan dari hasil wawancara dengan beberapa remaja di Desa
Merlung khususnya Rt 09 tersebut.
Wawancara peneliti dengan Raja selaku remaja setempat yang mengatakan
bahwa:
“Saya kurang berminat dalam hal tersebut, karena kegiatan itu membuat
saya ngantuk mendengar ceramah”. (wawancara, 30 Juli 2018)
Sama hal nya wawancara peneliti dengan Mila remaja setempat yang mengatakan
bahwa:
“Saya kadang-kadang ikut, itu pun karena dipaksa ibu saya”.(wawancara,
30 Juli 2018)
Hal tersebut dibenarkan Herianto pengurus masjid mengatakan bahwa:
“Apabila ada hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid
Nabi, Isra’ Mi’raj dan 1 Muharram.Beberapa remaja di Kampung Baru
ini sudah ikut perpartisipasi ikut membantu di Masjid Nurul Yaqin ini,
kurang lebih 10 remaja yang ikut berpartisipasi.walaupun tidak semua
remaja yang ada dikampung baru ini ikut berpartisipasi.”(wawancara, 10
agustus 2018)
Dari hasil pengamatan penulis tentang minat remaja dalam mengikuti
kegiatan keagamaan di masjid Nurul Yaqin Desa Merlung ini khususnya remaja
di lingkungan Rt 09 sudah ada sebagian remaja yang ikut berpartisipasi namun
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ada juga terdapat remaja yang tidak tertarik mengikuti hal tersebut. Dimana
kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Nurul Yaqin seperti yang dikatakan
pengurus masjid pada wawancara diatas adalah peringatan hari-hari besar Islam
seperti Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi dan 1 Muharram, sudah ada 10 orang remaja
yang ikut berpartisipasi. Sedangkan di Rt 09 Desa Merlung ini terdapat 20 orang
remaja yang tinggal di daerah tersebut.Berdasarkan informasi tersebut dapat
diketahui bahwa minat remaja dalam mengikuti kegiatan keagamaan masih
kurang.Hal ini ditandai dengan keaktifan remaja-remaja tersebut berpartisipasi di
lingkungan Masjid dalam mengikuti kegiatan keagamaan tersebut.
2. Apa saja kendala-kendala yang menyebabkan kurangnya minat remaja
untuk mengikuti kegiatan keagamaan
Remaja pada umumnya adalah orang yang suka dengan kebebasan.Bergaul
dengan teman-temanbsebaya dan senang berkumpul melaksanaan segala aktivitas
kesehariannya. Begitu juga dengan remaja di Desa Merlung Kecamatan Merlung
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pada khususnya mereka senang berkumpul
dengan teman sebaya dalam melakukan segala aktivitas sehari-hari.
Dari pengamatan yang peneliti lakukan, sering para remaja yang berkumpul
tersebut melakukan aktivitas seperti berkumpul hingga larut malam dan bermain
futsal. Salah satu faktor kurangnya minat remaja untuk mengikuti kegiatan
keagamaan di Kampung Baru Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten
Tanjung Jabung Barat antara lain adalah :
a) Kurangnya Kesadaran Remaja
pendidikan memang harus ditanamkan pada diri anak sejak kecil hingga anak
tumbuh dewasa dengan baik pendidikan agama maupun pendidikan umum,
namun hal ini yang paling penting adalah pengetahuan agama, karena
pengetahuan agama merupakan pondasi dalam prosees pembentukan akhlak bagi
remaja untuk menjadi pribadi yang baik.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Rendahnya pengetahuan agama ini tentunya akan berdampak pada diri
remaja, yang terombang ambing oleh pengaruh yang terus datang, baik dari
lingkungan keluarga maupun dari luar dan demikian mereka sendiri tentu berfikir
bagaimana dan apa yang akan mereka alami nantinya.
Remaja adalah generasi penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin dimasa
yang akan datang, serta aset berharga bagi masyarakat terutama lingkungan
tempat remaja itu sendiri. Selain dari pendidikan rumah atau didikan dari kedua
orang tua sangat penting untuk remaja, maka hal ini tidak lepas dari pendidikan
yang remaja terima dari limgkungan di sekitarnya, yaitu pergaulan sehari-
hari.Pergaulan ini dikhususkan kepada remaja-remaja yang mempunyai visi dan
misi untuk memajukan generasi muda di Desa Merlung Kecamatan Merlung
Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kegiatan-kegiatan positif yang berjalan selama
ini di Desa Merlung, tidak lepas dari peranan remaja yang berada di Desa
Merlung. Akan lebih maksimal lagi apabila kegiatan-kegiatan positif yang
dilaksanakan tersebut disertai dengan minat yang pasti. Pentingnya kegiatan
keagamaan adalah sebagai bekal masa depan untuk menjadi pemimpin rumah
tangga maupun pemimpin masyarakat.
Dari pengamatan peneliti, faktor penyebab kurangnya minat remaja untuk
mengikuti kegiatan keagamaan yang terjadi di Desa Merlung Kecamatan Merlung
Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah kurangnyakesadaran remaja itu sendiri.
Seperti yang dikatakan oleh Nurqalbi salah satu remaja yang kurang aktif
setempat bahwa :
“setelah pulang sekolah saya capek dan membutuhkan banyak istirahat,
jadi kurang aktif ikut kegiatan keagamaan di masjid” (wawancara, 30 Juli
2018)
Wawancara peneliti dengan Jodri Robi selaku Kepala Desa setempat yang
mengatakan bahwa :
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
“kurang tersadarnya remaja-remaja dalam menyikapi kegiatan
keagamaan, mereka berfikir bahwasanya kegiatan keagamaan tersebut
kurang seru dan terlalu monoton untuk usia mereka”(wawancara,15
Juli2018)
Begitu juga wawancara peneliti dengan Aprimen remaja yang aktif mengatakan
bahwa :
“kalau tentang kegiatan-kegiatan keagamaan agak susah mengumpulkan
kawan-kawan untuk berpartisipasi, tapi kalau soal olahraga mereka cepat
sekali pergerakannya. Mereka mengatakan bahwa kegiatan keagamaan
kurang asyik dan membuat ngantuk ”.(wawancara, 16 Juli 2018)
Wawancara peneliti dengan Rika remaja setempat yang mengatakan bahwa:
“kegiatan keagamaan kan sudah ada disekolah, jadi sama saja”.
(wawancara, 30 juli 2018)
Dari pengamatan peneliti ternyata memang benar bahwa remaja yang tinggal
di Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
khususnya di Rt 09 kegiatan keagamaannya disebabkan oleh kurangnya kesadaran
remaja akan pentingnya kegiatan keagamaan. Hal ini ditandai dengan masih
enggannya remaja untuk ikut andil dalam kegiatan keagamaan yang sebetulnya
sangat penting dan sangat berguna untuk bekal kehidupan remaja untuk masa
depannya.
b) kurangnya pendidikan agama bagi remaja
Pendidikan agama sangat dibutuhkan oara remaja. Dimana pada saat remaja,
pengaruh yang mereka hadapi begitu kuat terutama dari lingkungan masyarakat,
jika tidak di bentengi dengan pendidikan agama, maka remaja akan mudah
terjerumus kedalam pengaruh negatif yang ada dalam lingkungan masyarakat.
Remaja harus pandai memilah-milah teman agar dapat membawa mereka pada
kebaikan di dunia dan di akhirat.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Wawancara peneliti dengan kepala desa yang mengatakan bahwa :
“remaja yang tinggal disini pendidikan agamanya tergantung dengan
orang tua mereka, ada remaja-remaja yang cukup baik pengetahuan
agamanya karena dari kecil sudah di serahkan kepada guru ngaji. Ada
juga sebagian yang kurang baik agamanya, entah itu karena kurangnya
penanaman agama oleh orang tua remaja tersebut atau mungkin karena
remaja itu sendiri yang malas untuk belajar agama”.(wawancara, 15 Juli
2018)
Wawancara peneliti dengan herianto pengurus masjid Nurul Iman mengatakan
bahwa :
“Sejauh ini kami selaku pengurus masjid lah yang menyiapkan acara-
acara yang dilaksanakan dimasjid, sebagian remaja-remaja kadang juga
turut membantu”(wawancara, 10 agustus 2018)
Wawancara peneliti dengan Sela remaja yang kurang aktif mengatakan bahwa :
“kendala yang saya hadapi adalah kurangnya mengaji sewaktu kecil,
terlalu asyik bermain dengan teman-teman hingga tidak menangkap apa
yang diajarkan oleh guru ngaji, sehingga sekarang agak kurang dalam
bidang keagamaan”(wawancara, 30 Juli 2018)
Hal tersebut dibenarkan oleh Desi remaja setempat yang mengatakan bahwa:
“saya kurang bisa tentang kegiatan keagamaan, kalaupun ikut, saya cuma
bantu-bantu konsumsi”. (wawancara, 30 Juli2018)
Dari pengamatan peneliti ternyata memang benar bahwa remaja yang tinggal
di Kampung Baru Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung
Barat pendidikan agamanya bisa dikatakan kurang.Hal ini disebabkan oleh remaja
itu sendiri yang terlalu asyik dengan bermain-main sehingga pelajaran yang
mereka dapat tidak tersaring kehati mereka.Selain itu, remaja merasa minder
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
karena kurangnya pengetahuan mereka dan akhirnya enggan mengikuti kegiatan
keagamaan tersebut.
c) Pergaulan dengan teman sebaya
Remaja memang sanagat membutuhkan teman dalam bergaul terutama teman
sebaya, akan tetapi terkadang pergaulan dengan teman-teman akan membuat
remaja sering melakukan kegiatan-kegiatan yang diperuntukkan untuk
kesenangan mereka. Hal yang tiidak bisa dipungkiri dari diri remaja adalah
keingintahuan mereka dengan sesuatu yang belum pernah mereka coba. Jika
mereka bergaul dengan yang baik, maka mereka juga akan menjadi baik begitu
pula sebaliknya. Begitu juga halnya dengan remaja yang tinggal di Kampung Baru
Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Dari pengamatan peneliti bahwa remaja-remaja yang berkumpul di Kampung
Baru Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat sering
melakukan kegiatan yang diperuntukkan untuk kesenangan remaja apabila sedang
berkumpul bersama teman sebaya.
Wawancara peneliti dengan Diki remaja setempat yang mengatakan bahwa :
“jika sudah berkumpul dengan teman-teman hal yang paling enak adalah
melakukan hal yang mengasyikan seperti main futsal, main game dan
hal-hal seru lainnya”(wawancara, 30 Juli 2018)
Salah seorang remaja setempat yang bernama Ardiansyah juga mengatakan bahwa
:
“kadang saya ikut kadang juga tidak dalam kegiatan keagamaan di
masjid. Tergantung ada teman atau tidak.kami sering sparing futsal
dalam 3 kali dalam seminggu, kadang sering gabung dengan remaja-
remaja dari kelurahan,”(wawancara, 30 Juli 2018)
Dari pengamatan peneliti memang benar bahwa teman-teman sebaya
memang sangat berpengaruh terhadap apa yang dilakukan remaja itu sendiri,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
karena remaja cenderung ikut-ikutan dalam melakukan oleh teman-teman
sebayanya. Kegitan-kegiatan yang dilakukan remaja memang tidak terlepas dari
pergaulan mereka sehari-hari.
d) Pengaruh Negatif Media Elektronik
faktor penyebab rendahnya minat remaja dalam kegiatan keagamaan adalah
pengaruh dari media elektronik misalnya main play station, televisi, handpone dan
lain-lain. sehingga remaja mengabaikan agama.
Wawancara peneliti dengan Sutrisno pengurus masjid mengatakan bahwa:
“penyebab kurangnya minat remaja dalam mengikuti kegiatan
keagamaan adalah kurangnya perhatian terhadap sekitar karena asyik
bermain gadget. Hal ini ditandai dengan sebagian remaja tetap bermain
dengan gadget mereka saat kegiatan keagamaan tersebut sedang
berlangsung”. (wawancara, 10 agustus 2018)
Kemudian wawancara peneliti dengan M. Afan remaja setempat mengatakan:
“kami sangat malas mengikuti kegiatan di masjid dan lebih asyik jika kami main
play station, main gadget atau menonton televisi saja dirumah”. (wawancara, 30
juli 2018)
Dari pengalaman peneliti dilapangan dapat disimpulkan bahwa kurangnya
minat remaja juga ditandai dengan rendahnya disiplin waktu, asyik dengan
dunianya sendiri, main game tidak kenal waktu. Sehingga tidak mempedulikan
keadaan sekitar termasuk kegiatan keagamaan itu sendiri.
3. upaya pengurus Masjid mangatasi kurangnya minat remaja dalam
kegiatan keagamaan
Menurut Sutrisno selaku pengurus masjid Nurul Yakin mengatakan banyak
upaya yang dilakukan oleh pengurus masjid serta tokoh masyarakat dalam
mengatasi kurangnya minat remaja dalam kegiatan keagamaan di Masjid Nurul
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Yakin Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
adalah sebagai berkut :
1. melakukan ajakan atau seruan kepada remaja, dengan menghimbau dan
memotivasi mereka agar tergugah dan mau mengikuti kegiatan keagamaan.
2. diadakannya peringatan hari-hari besar islam agar menarik remaja ikut serta
menjadi panitia, sehingga remaja lambat laun akan terbiasa mengikuti
kegiatan keagamaan
Hal ini ditegaskan melalui hasil wawancara dengan pengurus masjid yaitu
sutrisno yang mengatakan bahwa :
“upaya yang dilakukan oleh pihak pengurus maasjid adalah untuk
meningkatkan pemahaman agama kepada kaum remaja yang masih
memerlukan pendidikann dan pembinaan prilaku keagamaannya. Karena
tanpa ada usaha bersama maka kegiatan ini sulit dilaksanakan pada kaum
remaja”( wawancara, 10Agustus2018)
Hal ini dibenarkan oleh Herianto selaku pengurus masjid mengatakan bahwa:
“kami selalu memanggil atau meminta tolong kepada remaja sekitar
untuk ikut membantu apabila ada kegiatan keagamaan. Bantuan yang
kami minta adalah misalnya, menjadi pembawa acara, konsumsi,
membaca Al-Quran dan sebagainya.Agar remaja lambat laun sadar
bahwa merekalah yang akan menjadi penerus kami jika kami sudah tidak
ada”. (wawancara, 10 agustus 2018)
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti terlihat bahwa dari usaha
penanggulangan yang dilakukan oleh pengurus masjid ini untuk menumbuhkan
minat dan kesadaran pentingnya kegiatan keagamaan ini guna memberikan
pengetahuan agama.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tersebut, maka dapat diambil
suatu pemahaman sudah terdapat beberapa usaha-usaha yang telah dilakukan oleh
pengurus masjid dalam menanggulangi kurangnya minat remaja dengan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
memberikan pemahaman dan pembinaan prilaku kegiatan keagamaan kepada
remaja dan mengajarkan ilmu-ilmu agama.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V
PENUTUP
A. kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan selama
melakukan penelitian di lapangan, dan hasilnya telah dipaparkan pada bab
sebelumnya, maka peneliti dapat memberikan kesimpulan dari pembahasan
tersebutu yaitu sebagai berikut :
1. Minat remaja dalam mengikuti kegiatan keagamaan di Kampung Baru Desa
Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu masih
kurang dan perlu ditingkatkan lagi dengan memberikan motivasi bagi
remaja.
2. faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya minat remaja untuk mengikuti
kegiatan keagamaan di Kampung Baru Desa Merlung Kecamatan Merlung
Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu kurangnya kesadaran remaja dalam
mengikuti kegiatan keagamaan, kurangnya pendidikan agama bagi remaja,
Pergaulan dengan teman sebaya dan pengaruh media elektronik.
3. upaya pengurus Masjid mangatasi kurangnya minat remaja dalam kegiatan
keagamaan di Kampung Baru Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten
Tanjung Jabung Barat yaitu melakukan ajakan atau seruan kepada remaja,
dengan menghimbau dan memotivasi mereka agar tergugah dan mau
mengikuti kegiatan keagamaan dan diadakannya peringatan hari-hari besar
islam agar menarik remaja ikut serta menjadi panitia dadakan, sehingga
remaja lambat laun akan terbiasa mengikuti kegiatan keagamaan.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Saran
Saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini
yaitu sebagai berikut :
1. bagi Kepala Desa dan Tokoh masyarakat setempat diharapkan lebih
memotivasi dan mendukung sebagai kegiatan yang mengarah kepada
keagamaan untuk remaja.
2. bagi para remaja yang kurang kesadaran maupun kurang pendidikan
agama diharapkan terus ikut bergabung untuk sama-sama belajar dalam
kegiatan keagamaan.
3. Bagi pengurus masjid diharapkan agar terus mensosialisasikan berbagai
kegiatan keagamaan bagi remaja dan berupaya mengajak lebih banyak
lagi para pemuda agar mau bergabung sebagai remaja masjid.
Demikianlah saran yang dapat peneliti berikan, peneliti mohon maaf apabila
ada hal-hal yang kurang berkenan dalam pembahasan skripsi ini dan peneliti juga
mengharapkan kritikan yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini.
Jambi, September 2018
Penulis,
SUCI RAJUMI
NIM TP.140895
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Daftar Pustaka
Anonim, Al-Qur’an dan Terjemahan.
Amirul hadi, Haryono. (1998). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:
Pustaka Setia
Aslan Hadi. (1986). Pengantar Filsafat Islam, Jakarta: Rajawali Cet.I
Djaali, 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Faisal Sanapiah. (1990). Penelitian Kualitatif, Dasar-dasar dan Aplikasi,
Malang: YA3 Malang
H Nasution. (1985). Islam di Tinjau dari Berbagai Aspek. Jakarta: Ui
Press Cet.II
Jalaluddin. (2007). Psikologi Agama, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Jalaluddin, Ramayulis. (1999). Pengantar Ilmu Jiwa Agama. Jakarta:
Kalam Mulia.Cet.IV
Luqman Haqani. (2004). Perusak Pergaulan dan Kepribadian Remaja
Muslim. Bandung: Pustaka Ulumuddin.
Mahfuzh, M. Jamaluddin. (2011). Psikologi Anak dan Remaja Muslim,
Jakarta: Pustaka Al-kautsar
Moh. E Ayubi. (1997). Manajemen Masjid, Jakarta: Gema Insana Press
Moleong, Lexy J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Muhibbin Syah. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pres
Ngalim Purwanto. (2009). Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja
Rosdakarya
Rahman A.Sholeh, Muhbib A.Wahab. (2004). Psikologi Suatu Pengantar
dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana
Sahilun Nasir. (2002). Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan
Problema Remaja, jakarta: Kalam Mulia Suharsimi Arikunto. (2006).
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: PT.Rineka
Cipta.
Sarlito W Sarwono. (2005). Psikologi Remaja, Jakarta: Pt RajaGrafindo
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya,
Jakarta: Rineka Citra.
Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1999).
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pusat Cet. X
Tim Penyusun Esklopedia Islam. (1994). Jakarta: PT Baru Van Hoeve Cet.
III
Zakiah Derajat. (2001). Kesehatan Mental, Jakarta: Toko Gunung Agung
http://www.adityaromantika.blogspot.com, minat intrinsik.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
FOTO
Foto kepala desa Merlung
Herianto dan Sutrisno (Pengurus Masjid)
Masjid Nurul Yaqin
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Khoyri dan Boma (Remaja)
Mila dan Nurqalbi (remaja)
Aprimen (remaja)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Raja dan diki (remaja)
Rika, Sela, Ardiyansyah dan Desi (remaja)
M. Afan (remaja)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR RESPONDEN
NO Nama Keterangan
1 Jondri Robi Kepala Desa
2 Aprimen Remaja
3 Khoyrihanan Remaja
4 Nurqalbi Remaja
5 Ardiansyah Remaja
6 Diki Remaja
7 Sela Remaja
8 M. Afan Remaja
9 Mila Remaja
10 Rika Remaja
11 Boma Remaja
12 Desi Remaja
13 Raja Remaja
DAFTAR INFORMAN
N
O
Nama Keterangan
1 Herianto Pengurus Masjid
2 Sutrisno Pengurus Masjid
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
INSTRUMEN PENELITIAN
A. Observasi
1. Kendala Remaja dalam Kegiatan keagamaan di Desa Merlung Kecamatan
Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
2. kegiatan/aktivitas Remaja Di Kampung Baru Desa Merlung Kecamatan
Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
3. Lingkungan Masjid di Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
4. Lingkungan Masyarakat di Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
B. Dokumentasi
1. Historis Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
2. Geografis Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
3. Keadaan Topologi Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
4. Iklim Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
5. Keadaan Sosial Penduduk Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
6. Keadaan Ekonomi Penduduk Desa Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
7. Kondisi Pemerintahan Desa Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
8. Visi dan Misi Desa Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
9. Program Desa Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
10. Struktur Organisasi Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
11. Masyarakat dan Remaja Rt.09 Desa Kecamatan Merlung Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
12. Pengurus Masjid Nurul Yaqin Desa Kecamatan Merlung Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
C. Wawancara
1. Wawancara dengan Kepala Desa Desa Merlung Kecamatan Merlung
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
a. Apa faktor penyebab kurangnya minat remaja di Desa Merlung
Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Bagaimana mana pendidikan agama remaja di Desa Merlung Kecamatan
Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
2. Wawancara dengan pengurus masjid Desa Merlung Kecamatan Merlung
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
a. Bagaimana Kegiatan remaja dalam kegiatan keagamaan dimasjid Nurul
Yaqin di Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
b. Apa penyebab kurangnya minat remaja dalam mengikuti kegiatan
keagamaan di Desa Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
c. Apa saja upaya yang dilakukan untuk menarik perhatian remaja di Desa
Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
3. Wawancara dengan pemuda/remaja di Desa Merlung Kecamatan Merlung
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
a. Bagaimana minat dalam mengikuti kegiatan keagaman di Desa Merlung
Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
b. Apakah penting mengikuti kegiatan keagamaan di Desa Merlung
Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
d. Apa kendala dalam mengikuti kegiatan keagamaan di Desa Merlung
Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Suci Rajumi
NIM : TP.140895
Tempat / Tgl. Lahir : Merlung, 17 Januari 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Merlung, Kecamatan Merlung
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
No Jenis Pendidikan Tempat Tahun Tamat
1. SDN 08 MERLUNG 2008
2. SMPN 1 MERLUNG 2011
3. SMAN 1 MERLUNG 2014
4. S1 Pendidikan Agama Islam UIN STS JAMBI 2018
Jambi, Oktober 2018
Penulis
SUCI RAJUMI
TP. 140895