MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

232
i MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN PAYUNG HIDROLIK-ELEKTRIK PADA MASJID AGUNG JAWA TENGAH skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Oleh : Anugrah Wibisono 5101409017 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

Transcript of MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

Page 1: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

i

MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL-

HUSNA DAN PAYUNG HIDROLIK-ELEKTRIK PADA

MASJID AGUNG JAWA TENGAH

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh :

Anugrah Wibisono

5101409017

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

Page 2: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

ii

Page 3: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

iii

Page 4: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

iv

Page 5: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

v

Page 6: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

1. “Saya datang dikirim oleh orang tua untuk belajar, dan itu tanggung jawab saya”

2. “Nabi Muhammad SAWmengajarkan pada umatnya untuk membaca (iqro)”

3. “Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam

mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil”-

Mario Teguh-

4. “Tanah yang digadaikan bisa kembali dalam keadaan lebih berharga, tetapi kejujuran

yang pernah digadaikan tidak pernah bisa ditebus kembali”

PERSEMBAHAN:

1. ALLAH SWT, terima kasih atas kemudahan yang diberikan kepada saya sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Alhamdulillah telah memberikan beribu-ribu kesempatan

padaku untuk berubah menjadi lebih baik lagi.

2. Kedua orang tua saya Bapak Abu Daeri dan Ibu Dian Mardianah terima kasih telah

memberi kasih sayang yang tak pernah putus, dan selalu mencurahkan kasih sayang serta

doa restunya yang selalu mengiringi disetiap langkahku. Kakak-kakak saya tercinta

Deriana Savitri, dan Deden Sukma Adisucipto terima kasih atas dukungan yang telah

diberikan kepada saya.

3. Seluruh sahabat-sahabat terbaikku yang telah mendukung, dan memberi semangat pada

saya.

4. Almamaterku Universitas Negeri Semarang.

Page 7: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

vii

ABSTRAK

Anugrah Wibisono. 2014. Minat Pengunjung Terhadap Menara Al-Husna dan

Payung Hidrolik-Elektrik Pada Masjid Agung Jawa Tengah. Skripsi. Jurusan Teknik

Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Wiwit

Setyowati, S.T., M.Sc., dan Pembimbing Pendamping Ir. Moch Husni Dermawan,

M.T.

Kata kunci : Menara Al-Husna, Payung Hidrolik-Elektrik, minat

Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) merupakan tempat beribadah Umat Islam.

Kedatangan pengunjung pada Masjid Agung Jawa Tengah dengan berbagai tujuan,

tidak hanya untuk beribadah. Banyaknya daya tarik yang dimunculkan pada bangunan

masjid itu sendiri maupun pada bangunan pendukung dari masjid tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, banyak sekali pengunjung yang berdatangan dari lain kota.

Permasalahan yang dikaji adalah minat pengunjung terhadap Menara Al-Husna dan

Payung Hidrolik-Elektrik pada Masjid Agung Jawa Tengah dan seberapa besar minat

pengunjung terhadap Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik pada Masjid

Agung Jawa Tengah.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa minat pengunjung Menara Al-Husna

dan Payung Hidrolik-Elektrik pada Masjid Agung Jawa Tengah terhadap minat

pengunjung. Penelitian ini menggunakan analisis data yang didasarkan untuk

mengetahui keadaan sesuatu yang bersifat kualitatif dengan penafsiran persentase data

kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah pengunjung Masjid Agung Jawa

Tengah. Dalam penelitian ini jumlah pengunjung MAJT adalah 799 orang, dan dapat

diambil sampel sebagai parameter perkiraan sebesar 10% artinya besar sampel dalam

penelitian ini ditetapkan berjumlah 80 orang pengunjung masjid.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket (kuesioner).

Pengukuran dalam angket digunakan skala likert. Instrumen tersebut setelah diuji

tingkat validitas dan realibilitas sehingga instrumen dapat dikatakan memenuhi syarat

untuk alat pengambilan data penelitian. Analisis data penelitian menggunakan analisis

persentase skor.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, menyatakan bahwa ada minat pengunjung

terhadap Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik. Hal tersebut dilihat dari

teori menurut Catanese (dalam Pontoh, 1992:32 ), yang mencangkup aspek estetika,

kejamakan, keluarbiasaan, peran sejarah, dan landmark. Besar minat pengunjung

terhadap Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik menghasilkan presentase

rata-rata 70% yang menyatakan masuk dalam kriteria setuju. Nilai persentase rata-rata

sebanyak 70% tersebut didapat pada Menara Al-Husna (69%) masuk kriteria setuju

dan pada Payung Hidrolik-Elektrik (71%) masuk kriteria setuju.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menghasilkan bahwa minat

pengunjung terhadap Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik terlihat

kemenarikan dari aspek estetika, kejamakan, keluarbiasaan,peran sejarah dan

landmark. Dari aspek tersebut memberikan sebuah daya tarik yang diberikan dari

Masjid Agung Jawa Tengah kepada pengunjung. Kaitannya dengan Masjid Agung

Jawa Tengah sebagai objek pariwisata, Masjid Agung Jawa Tengah memiliiki sebuah

citra wisata yang berbeda dari yang tempat lain sehingga menimbulkan minat pada

pengunjung untuk mendatangi Masjid Agung Jawa Tengah.

Page 8: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan

inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusun skripsi ini diajukan

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Semarang.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

setiap pihak yang terkait. Untuk itu dengan segenap ketulusan hati, penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang.

3. Drs. Sucipto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Negeri Semarang.

4. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik

Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

5. Wiwit Setyowati, S.T., M.Sc., selaku pembimbing I, dan penguji yang telah memberikan

bimbingan, arahan, motivasi, saran, dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian

skripsi ini.

6. Ir. Moch Husni Dermawan, M.T., selaku pembimbing II, dan penguji yang telah

memberikan bimbingan, arahan, motivasi, saran, dan masukan kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

Page 9: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

ix

Page 10: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI....................................................................... iv

MOTTO DAN PRSEMBAHAN .................................................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1

1.2. Permasalahan ............................................................................................... 3

1.2.1. Rumusan Masalah ............................................................................ 3

1.2.2. Batasan Masalah .............................................................................. 3

1.3. Penegasan Istilah .......................................................................................... 4

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 5

1.4.1 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

1.4.2 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

1.5. Sistematika Skripsi....................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 8

2.1. Teori tentang Masjid .................................................................................... 8

2.1.1. Definisi Masjid .................................................................................. 8

2.1.2. Masjid Nabawi .................................................................................. 8

2.1.3. Payung Hidrolik-Elektris Pada Masjid Nabawi ................................ 9

2.1.4. Minaret .............................................................................................. 10

2.1.5. Masjid Jawa ....................................................................................... 12

2.1.6. Arsitektur Masjid ............................................................................... 13

Page 11: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

xi

2.2. Tinjauan Umum Pariwisata.......................................................................... 14

2.2.1. Pengertian Pariwisata ....................................................................... 14

2.2.2. Wisata Religi .................................................................................... 14

2.2.3. Tujuan Pariwisata............................................................................. 15

2.2.4. Kriteria Bangunan Berdasarkan Makna Kultural ............................ 15

2.3. Faktor yang Mempengaruhi Perjalanan Wisata ........................................... 17

2.4. Atraksi Wisata ............................................................................................. 18

2.4.1. Objek dan Sarana Wisata ................................................................. 18

2.4.1.1. Objek Wisata ...................................................................... 18

2.4.1.2. Sarana Wisata ..................................................................... 20

2.5. Pengertian Minat .......................................................................................... 22

2.6. Makna Filosofis Dalam Rancangan Arsitektur ............................................ 22

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 24

3.1 Lokasi Penelitian .......................................................................................... 24

3.1.1 Kondisi Umum Kota Semarang ....................................................... 24

3.1.2 Gambaran umum Masjid Agung Jawa Tengah ................................ 25

3.1.2.1 Lokasi Masjid Agung Jawa Tengah ..................................... 25

3.1.2.2 Menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah ................... 26

3.1.2.3 Payung Hidrolik-Elektrik Masjid Agung Jawa Tengah ....... 27

3.2 Jenis Penelitian............................................................................................. 28

3.3 Variabel Penelitian ....................................................................................... 29

3.3.1 Jenis Variabel dan Definisi Penelitian ............................................. 29

3.3.2 Definisi Operasional Variabel .......................................................... 29

3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ........................................ 30

3.4.1 Populasi Penelitian ........................................................................... 30

3.4.2 Sampel Penelitian............................................................................. 31

3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel ........................................................... 31

3.5 Sumber Data Penelitian................................................................................ 33

3.6 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 34

3.7 Rencana dan Prosedur Penyusunan Instrumen ............................................ 37

3.7.1 Rencana Penelitian ........................................................................... 37

3.7.2 Prosedur Penyusunan Instrumen ...................................................... 38

3.8 Metode Pengujian Instrumen ....................................................................... 39

3.8.1 Validitas ........................................................................................... 39

Page 12: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

xii

3.8.2 Reliabilitas ....................................................................................... 40

3.9 Teknik Analisis Data.................................................................................... 41

3.10 Langkah Penelitian....................................................................................... 43

3.11 Skema Penelitian .......................................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 46

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 46

4.1.1 Jumlah Pengunjung .......................................................................... 46

4.1.2 Analisis Instrumen ........................................................................... 46

4.1.3 Hasil Analisis Data .......................................................................... 48

4.1.3.1 Minat .................................................................................... 48

4.1.3.2 Menara Al-Husna ................................................................. 60

4.1.3.3 Payung Hidrolik-Elektrik ..................................................... 68

4.1.3.4 Parameter Bangunan Kultural Menara Al-Husna dan

Payung Hidrolik-Elektrik ..................................................... 77

4.2 Pembahasaan Hasil Penelitian .................................................................... 78

4.2.1 Minat ................................................................................................ 79

4.2.2 Menara Al-Husna ............................................................................. 91

4.2.3 Payung Hidrolik-Elektrik ................................................................. 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 121

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 121

5.2 Saran ............................................................................................................ 123

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 124

LAMPIRAN.................................................................................................................. 126

Page 13: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Area Penelitian Pada Masjid Agung Jawa Tengah ................................................. 3

2.1 Payung Hidrolik-Elektrik Masjid Nabawi ............................................................... 10

2.2 Masjid Ahmad Ibn Tulun (876-9),Kairo .................................................................. 11

2.3 Masjid al-Hakim (990-1002) ................................................................................... 12

3.1 Letak Kota Semarang Dalam Wilayah Kepulauan Indonesia ................................. 25

3.2 Peta Lokasi MAJT .................................................................................................. 26

3.3 Menara Al-Husna .................................................................................................... 27

3.4 Payung Hidrolik-Elektrik ........................................................................................ 27

3.5 Bagan Prosedur Penyusunan Instrumen.................................................................. 39

3.6 Bagan Skema Penelitian ......................................................................................... 45

4.1 Diagram Lingkaran Berdasarkan Jenis Kelamin Pengunjung ................................ 49

4.2 Diagram Lingkaran Berdasarkan Umur Pengunjung ............................................... 49

4.3 Diagram Lingkaran Berdasarkan Jenis Pendidikan Pengunjung ............................ 50

4.4 Diagram Lingkaran Berdasarkan Tujuan Kunjungan Pengunjung ........................ 51

4.5 Diagram Lingkaran Berdasarkan Informasi MAJT ................................................ 52

4.6 Diagram Lingkaran Berdasarkan Asal Pengunjung ................................................. 53

4.7 Diagram Lingkaran Berdasarkan Transportasi Pengunjung ................................... 54

Page 14: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

xiv

4.8 Diagram Batang Berdasarkan Kualitas Fasilitas MAJT ......................................... 57

4.9 Diagram Batang Berdasarkan Kualitas Pelayanan MAJT ..................................... 59

4.10 Diagram Batang Estetika Bangunan Pada Menara Al-Husna ............................... 62

4.11 Diagram Batang Kejamakan Bangunan Pada Menara Al-Husna ......................... 63

4.12 Diagram Batang Keluarbiasaan Bangunan Pada Menara Al-Husna ..................... 65

4.13 Diagram Batang Sejarah Bangunan Pada Menara Al-Husna ............................... 66

4.14 Diagram Batang Landmark Bangunan Pada Menara Al-Husna ........................... 68

4.15 Diagram Batang Estetika Bangunan Pada Menara Al-Husna ............................... 70

4.16 Diagram Batang Kejamakan Bangunan Pada Payung Hidrolik-Elektrik ............. 72

4.17 Diagram Batang Keluarbiasaan Bangunan Pada Payung Hidrolik-Elektrik ......... 73

4.18 Diagram Batang Sejarah Bangunan Pada Payung Hidrolik-Elektrik ................... 75

4.19 Diagram Batang Landmark Bangunan Pada Payung Hidrolik-Elektrik ............... 76

4.20 Kondisi Fisik MAJT ............................................................................................. 85

4.21 Fasilitas Menara Al-Husna ................................................................................... 86

4.22 Pusat Penampungan Pedagang .............................................................................. 87

4.23 Perpustakaan MAJT .............................................................................................. 88

4.24 Ruang Parkir ......................................................................................................... 88

4.25 Sampah Pada Kolam Depan plaza MAJT ............................................................ 90

4.26 Genangan Air Pada Plaza MAJT .......................................................................... 91

Page 15: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

xv

4.27 Menara Al-Husna Pada Masjid Agung Jawa Tengah ........................................... 91

4.28 Diagram Batang Estetika Bangunan Pada Menara Al-Husna ............................... 94

4.29 Bentuk Menara Al-Husna Berdasarkan Fungsi Bangunan ................................... 96

4.30 Diagram Batang Kejamakan Bangunan Pada Menara Al-Husna ......................... 97

4.31 Diagram Batang Keluarbiasaan Bangunan Pada Menara Al-Husna ..................... 100

4.32 Diagram Batang Sejarah Bangunan Pada Menara Al-Husna ............................... 102

4.33 Diagram Batang Landmark Bangunan Pada Menara Al-Husna ........................... 104

4.34 Payung Hidrolik-Elektrik Pada Masjid Agung Jawa Tengah ............................... 105

4.35 Diagram Batang Estetika Bangunan Pada Menara Al-Husna ............................... 106

4.36 Diagram Batang Kejamakan Bangunan Pada Payung Hidrolik-Elektrik ............. 113

4.37 Payung Hidrolik-Elektrik Pada Masjid Agung Jawa Tengah ............................... 114

4.38 Payung Hidrolik-Elektrik Masjid Nabawi ............................................................ 114

4.39 Diagram Batang Keluarbiasaan Bangunan Pada Payung Hidrolik-Elektrik ......... 115

4.40 Diagram Batang Sejarah Bangunan Pada Payung Hidrolik-Elektrik ................... 117

4.41 Diagram Batang Landmark Bangunan Pada Payung Hidrolik-Elektrik ............... 119

Page 16: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Perhitungan Jumlah Pengunjung MAJT ............................................................... 31

3.2 Waktu Pengambilan Sampel ................................................................................. 32

3.3 Kriteria Tingkat Minat Pengunjung MAJT........................................................... 43

4.1 Distribusi Kualitas Fasilitas MAJT ....................................................................... 56

4.2 Distribusi Kualitas Pelayanan MAJT.................................................................... 59

4.3 Distribusi Estetika Bangunan Menara Al-Husna .................................................. 61

4.4 Distribusi Kejamakan Bangunan Menara Al-Husna............................................. 63

4.5 Distribusi Keluarbiasan Bangunan Menara Al-Husna .......................................... 64

4.6 Distribusi Sejarah Bangunan Menara Al-Husna ................................................... 66

47 Distribusi Landmark Bangunan Menara Al-Husna ............................................... 67

4.8 Persentase Kemenarikan Pada Menara Al-Husna ................................................. 68

4.9 Distribusi Estetika Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik ...................................... 70

4.10 Distribusi Kejamakan Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik ................................. 71

4.11 Distribusi Keluarbiasan Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik .............................. 73

4.12 Distribusi Sejarah Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik ........................................ 74

4.13 Distribusi Landmark Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik ................................... 76

Page 17: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

xvii

4.14 Persentase Kemenarikan Pada Payung Hidrolik-Elektrik ..................................... 77

4.15 Persentase Kemenarikan Pada Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik 77

4.16 Distribusi Estetika Bangunan Menara Al-Husna .................................................. 93

4.17 Distribusi Kejamakan Bangunan Menara Al-Husna............................................. 97

4.18 Distribusi Keluarbiasan Bangunan Menara Al-Husna .......................................... 99

4.19 Distribusi Sejarah Bangunan Menara Al-Husna ................................................... 102

4.20 Distribusi Landmark Bangunan Menara Al-Husna .............................................. 104

4.21 Distribusi Estetika Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik ...................................... 106

4.22 Distribusi Kejamakan Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik ................................. 112

4.23 Distribusi Keluarbiasan Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik .............................. 115

4.24 Distribusi Sejarah Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik ....................................... 117

4.25 Distribusi Landmark Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik .................................. 119

Page 18: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

INSTRUMEN PENELITIAN ........................................................................................ 126

WAWANCARA PENELITIAN .................................................................................... 133

DATA dan PERHITUNGAN UJI INSTRUMEN ANGKET ........................................ 135

ANALISA BUTIR ANGKET BERDASARKAN UJI COBA ...................................... 136

DATA INSTRUMEN ANGKET ................................................................................... 140

DATA PERHITUNGAN Ms.EXCEL ........................................................................... 141

PERHITUNGAN SKOR PENELITIAN ....................................................................... 183

KONSEP DASAR MASJID AGUNG JAWA TENGAH ............................................. 193

RAGAM GAYA MINARET ......................................................................................... 195

DOKUMENTASI PENGAMBILAN DATA ANGKET............................................... 196

DENAH MASID AGUNG JAWA TENGAH ............................................................... 197

Page 19: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Agama Islam menciptakan kehidupan yang Islami dan masjid merupakan

pusatnya. Di mana pun muslim berdiam, wajib bagi mereka mendirikan masjid.

Masjid adalah tempat menjalankan perintah salat, sentra kegiatan masyarakat

muslim sekaligus cerminan jati dirinya. Hubungan antara manusia dan ALLAH

SWT (hablumminallah), dan hubungan antar manusia (hablumminannas)

memperoleh ekspresinya yang paling nyata di masjid.

Dalam kehidupan masyarakat lokal, masyarakat memainkan peranan

dalam pembangunan masjid di Indonesia. Hal demikian menjadikan sering

dijumpai adanya bentuk masjid yang tidak sesuai dengan bentuk masjid yang ada

di negara asalnya, Timur Tengah. Banyak masjid, terutama di Pulau Jawa yang

mengkombinasi dengan bentuk bangunan dari wilayah lokal. Pengkombinasian

tersebut dimaksudkan agar budaya setempat bercampur dengan Agama Islam. Hal

itu yang menjadikan masjid memberikan lebih banyak pemahaman positif bagi

yang menggunakan masjid.

Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) terletak di Jalan Gajah Raya

Semarang, Jawa Tengah, diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

pada 11 November 2006. Masjid Agung Jawa Tengah dibangun areal seluas

1

Page 20: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

2

2

kurang lebih 10 hektar, dengan luas bangunan induk seluas 7.669 m2 dan mampu

menampung 15.000 jamaah.

Setiap hari wisatawan domestik, terutama pada hari libur berdatangan ke

Masjid Agung Jawa Tengah untuk melihat keindahan dan kemegahan bangunan

masjid yang gaungnya telah mendunia itu. Rata-rata pengunjung dalam satu

minggu bisa mencapai 800 orang pengunjung, dan jumlah pengunjung biasa

membeludak pada Hari Jum‟at dan Minggu (baik itu pagi ataupun hingga malam

hari). Hal tersebut dikarenakan Masjid Agung Jawa Tengah mempunyai elemen-

elemen yang menarik.

Elemen bangunan Masjid Agung Jawa Tengah yang menarik pengunjung

diantaranya berupa enam payung Hidrolik-Elektrik yang bisa membuka dan

menutup secara otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi di Kota Madinah, dan

Menara Al-Husna yang tingginya mencapai 99 Meter. Kemenarikan dari elemen

tersebut terlihat dengan banyaknya pengunjung yang berlama-lama disekitar

bangunan Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik. Berdasarkan latar

belakang tersebut, menarik untuk diteliti lebih jauh. Kenapa Menara Al-Husna

dan Payung Hidrolik-Elektrik menjadi bangunan yang menarik, sehingga perlu

dilakukan penelitian dengan judul : “MINAT PENGUNJUNG TEHADAP

MENARA AL-HUSNA DAN PAYUNG HIDROLIK-ELEKTRIK PADA

MASJID AGUNG JAWA TENGAH”.

Page 21: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

3

3

1.2 Permasalahan

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Kenapa Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik menarik bagi

pengunjung dalam mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah?

2. Seberapa besar minat pengunjung terhadap Menara Al-Husna dan Payung

Hidrolik-Elektrik ketika mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah?

1.2.2 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini perlu diadakan pembatasan masalah, agar penelitian

lebih terfokus pada masalah yang dihadapi. Adapun fokus tersebut adalah:

1. Tempat yang akan diamati adalah Masjid Agung Jawa Tengah, khusus pada

sekitar Menara Al-Husna dan sekitar Payung Hidrolik-Elektrik (Gambar 1.1).

Gambar 1.1 Area Penelitian Pada Masjid Agung Jawa Tengah

Sumber : Google Maps, 2013

Page 22: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

4

4

2. Aktifitas yang dilakukan objek penelitian sedang dalam keadaan berkunjung

pada masjid.

3. Waktu dilakukan penelitian adalah ketika pada Hari Jum‟at dan Hari Minggu

pukul 09.00-11.00 WIB dan 13.00-15.00 WIB. Data yang dihasilkan dikedua

hari tersebut digabungkan dalam satu alur penelitian.

1.3 Penegasan Istilah

Agar diperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti maka

perlu dijelaskan istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini untuk menghindari

kesalahpahaman dan dapat mengarahkan kepada tujuan penelitian yang meliputi:

1. Menara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 883), menara adalah

bangunan yang tinggi (seperti masjid, gereja); bagian bangunan yang dibuat jauh

lebih tinggi daripada bangunan induknya.

2. Al-Husna

Menurut bahasa, Asma‟ul Husna artinya nama-nama baik. Sedangkan

menurut istilah berarti Nama ALLAH SWT Yang Baik dan Yang Agung sesuai

dengan sifat-sifat ALLAH SWT sebagai bukti keagungan dan kemuliaan-Nya,

jumlahnya ada 99 (sembilan puluh sembilan) Nama ALLAH SWT.

3. Payung Hidrolik-Elektrik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1033), payung adalah alat

pelindung badan supaya tidak terkena panas matahari atau hujan, biasanya terbuat

dari kain yang diberi tangkai dan dapat dilipat-lipat.

Page 23: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

5

5

Hidrolik adalah sebuah sistem untuk mentransfer dan mengontrol tenaga

dengan menggunakan media cairan. Sistem hidrolik memanfaatkan sifat fisik

cairan sehingga memungkinkan untuk merubah gaya yang relatif kecil menjadi

gaya yang sangat besar. Sedangkan elektrik adalah ilmu yang mempelajari tentang

kelistrikan dimana yang sering digunakan adalah menggunakan arus kuat dan

disertai bahan yang bersifat konduktor. Jadi Payung Hidolik-Elektrik adalah

benda yang digunakan sebagai peneduh dari terik matahari yang sistem kerjanya

dengan menggunanakan media cairan yang dioperasikan dengan listrik.

4. Minat

Pengertian minat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:927)

adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah dan keinginan

terhadap hal yang memberikan daya tarik.

5. Pengunjung

Pengertian pengunjung menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2008:1051) sebagai orang yang dalam keadaan mengunjungi suatu tempat. Dapat

diartikan juga orang-orang yang datang kesuatu tempat tetapi bukan untuk tujuan

menetap dan hanya untuk sementara waktu.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 24: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

6

6

1. Untuk mengetahui Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik

menarik bagi pengunjung sehingga timbul minat pengunjung mendatangi

Masjid Agung Jawa Tengah.

2. Untuk mengetahui seberapa besar minat pengunjung terhadap

kemenarikan Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik ketika

pengunjung mendatangi Masjid Agung Jawa Tengah.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Kegunaan atau manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan teoritis

Untuk menambah pengetahuan pada dunia pendidikan khususnya pada

mata kuliah SPA (Studio Perancangan Arsitektur), dan estetika bangunan dalam

peningkatan dan perkembangan ilmu arsitektur khususnya pemberian filosofi

bangunan sehingga bangunan mempunyai daya tarik tertentu untuk pengguna

maupun pengunjung.

2. Kegunaan praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi banyak pihak terkait pemberian filosofi bangunan sehingga bangunan

tersebut digunakan sebagaimana seharusnya, dan filosofi tersebut menjadi

penambahan pengetahuan pada masyarakat.

1.5 Sistematika Skripsi

Untuk memudahkan pemikiran dalam memahami secara keseluruhan isi

skripsi, maka susunannya diatur sebagai berikut :

Page 25: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

7

7

1. Bagian Awal

Bagian awal berisi tentang sampul, halaman judul, halaman pengesahan,

abstrak, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,

daftar gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian isi

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, batasan masalah, penegasan istilah, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang landasan teori yang terdiri atas teori masjid, pariwisata,

minat kaitannya dengan minat pariwisata.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang metode penentuan populasi dan sampel, variabel penelitian,

metode pengumpulan data, teknik sampling, metode analisa, dan instrumen

penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang simpulan dan saran.

3. Bagian akhir

Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan

dalam penulisan skripsi, dan lampiran-lampiran.

Page 26: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

8

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Tentang Masjid

2.1.1 Definisi Masjid

Pengertian masjid menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:883)

adalah “rumah atau bangunan tempat beribadah orang Islam”. Menurut

Moh.E.ayub dkk (1996:1), kata masjid berasal dari Bahasa Arab sajada yang

berarti “tempat sujud atau tempat menyembah ALLAH SWT”. Dari pengertian

masjid menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Moh.E.ayub dkk dapat ditarik

satu pengertian bahwa masjid adalah bangunan yang dibuat sacara khusus

digunakan untuk melakukan ibadah kepada ALLAH SWT.

2.1.2 Masjid Nabawi

Masjid Nabawi selalu menjadi rujukan peneguh bagi tampilnya elemen

arsitektur masjid di tempat lain. Meskipun sesungguhnya elemen-elemen yang

dipasang pada masjid tersebut pernah diterapkan di masjid-masjid lain bahkan

yang dibangun sebelumnya, akan tetapi kehadiran elemen tersebut seakan belum

“sah” sebelum masjid Nabi juga menggunakannya. Mihrab atau minaret,

misalnya, pernah dipasang pada masjid-masjid di Kufah, Fustat, Basra, dan

Damaskus. Akan tetapi „pengesahan‟ kehadirannya berlangsung setelah elemen

tersebut terpasang resmi di Masjid Nabawi. (Ir. Achmad Fanani, 2009:141)

8

Page 27: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

9

9

Baru setelah perubahan-perubahan tersebut, maka menjadi resmilah

kiranya bahwa atas dasar suatu pertimbangan penting masjid dapat dibangun

dengan menafsirkan kembali prinsip kesederhanaan dan mengetengahkan unsur

keindahan dan kemegahan.

2.1.3 Payung Hidrolik-Elektris Pada Masjid Nabawi

Pada Masjid Nabawi terdapat peracangan sistem mekanikal untuk

pegontrol temperatur ruang, diracang dan dibangun oleh Sonde-konstruksionen

Und Leichtbau Gmbh (SL) dari Jerman, bersama Abdel Wahed El-Wakil dari

Arab Saudi. SL memanfaatkan kelima sahn sebagai ruang terbuka di dalam.

(Yulianto Sumalyo, 2000:588)

SL membuat dua sistem untuk mengatasi masalah iklim semuanya dapat

bergerak, membuka atau menutup. Salah satu sistem tersebut adalah memakai

sistem payung. Sistem yang menggunakan payung diletakkan diatas sahn kembar

berbaris di depan haram utama berasal dari jaman masjid didirikan Nabi (pada

bagian ini terdapat makam Nabi). Payung-payung tersebut dirancang sejak 1991

selesai 1992 cukup cepat mengingat rumit dan canggih teknologinya. Pada ke dua

sahn masing-masiing dibuat 6 buah payung, sehingga semuanya terdapat 12

payung. Setiap payung luasnya 17x18 M2. Lapisan payung terbuat dari membran,

dibuka dan ditutuup secara otomatis dengan lengan-lengan yang tidak berbeda

dengan payung biasa, selain ukuran yang besar, bentuk, bahan dan sistem elektris

dan otomatis dalam keadaan membuka dan menutup. (Yulianto Sumalyo,

2000:588)

Page 28: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

10

10

Payung-payung dihubungkan dengan komputer dalam satu sistem dengan

pendinginan dalam masjid, sehingga dapat membuka dan menutup secara

otomatis dalam temperatur tertentu dikehendaki. Outlets dari pengkondisian udara

(air-conditioning) dibuat menyatu dengan tiang-tiang payung pada kepala di mana

terdapat juga lampu-lampu. (Yulianto Sumalyo, 2000:588)

2.1.4 Minaret

Minaret yang berasal dari Bahasa Turki yang dipungut oleh Bahasa Inggris

memang memiliki kedekatan dengan kata manara, nar, atau nur, yang berkait

dengan makna cahaya dalam Bahasa Arab.

Minaret dalam perkembangan arsitektur masjid cenderung menjadi bagian

yang tidak terpisahkan dari masjid, meskipun banyak masjid yang tidak

mempunyai minaret. Di luar elemen-elemen pokok dan pelengkap tersebut, aspek

dekorasi termasuk kaligrafi dan kubah juga sangat bervariasi, berkembang sejalan

dengan budaya suatu masyarakat, di tempat tertentu, dan pada jaman tertentu pula.

(Yulianto Sumalyo, 2000:8)

Gambar 2.1 Payung Hidrolik-Elektrik Masjid Nabawi

Sumber: Yulianto Sumalyo (2000:588)

Page 29: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

11

11

Dalam tampilan bentuk minaret, pengaruh tradisi setempat yang terkait

dengan gagasan budaya dan tingkat ketrampilan mengolah bahan yang dikuasai

masyarakatnya ikut mengambil peranan besar. Ragam bentuk minaret dari satu

daerah budaya, berbeda dengan daerah yang lain. Masing-masing menyumbang

kreasinya bagi kekayaan khazanah Arsitektur Islam (lampiran ragam gaya

minaret). (Ir. Achmad Fanani, 2009:102)

Masjid terdahulu yang menggunakan minaret diantaranya:

1). Masjid Ahmad Ibn Tulun (876-9), Kairo

Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 2,6 Ha, ttermasuk halaman di dalam

pagar keliling (siyada) di mana pada bagian depan atau utara terdapat minaret.

(Yulianto Sumalyo, 2000:69)

Gambar 2.2 Masjid Ahmad Ibn Tulun (876-9), Kairo Sumber: Yulianto Sumalyo, (2000:69)

Page 30: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

12

12

2). Masjid al-Hakim (990-1002)

Masjid al-Hakim saat ini tinggal reruntuhan, dari sisa bangunan terlihat

pengaruh gaya masjid sebelumnya terutama Masjid Ibn Tulun cukup besar,

termasuuk adanya dinding keliling, menara dan pintu gerbang.

Dekorasi Masjid al-Hakim tidak terlalu berbeda dengan masjid-masjid

sebelumnya, antara lain berupa deretan ornamen geometris sepanjang dinding

keliling beberapa kaligrafi. Minaret cukup ramai dihias, antara lain dengan

muqarnas (mucarabes) yaitu hiasan geometris menyerupai stalactite. (Yulianto

Sumalyo, 2000:73)

2.1.5 Masjid Jawa

Fakta fisik arsitektur Masjid Demak, dengan corak atap tajuknya,

sengkalan memet berupa ikon binatang bulus berkaki empat dan ekornya,

digabung dengan sumber historiografi Jawa baik lisan maupun tertulis, akan

menuntun lebih jauh pada gambaran suasana kemasyarakatan di awal

perkembangan Islam di Jawa. (Ir. Achmad Fanani, 2009:25)

Gambar 2.3 Masjid al-Hakim (990-1002) Sumber: Yulianto Sumalyo, (2000:73)

Page 31: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

13

13

Sebuah karya arsitektur tidak pernah lepas sendiri dari keadaan masyarakat

yang melahirkannya. Atau sebuah karya arsitektur mampu menjadi pintu masuk

untuk lebih memahami keadaan masyarakat tempat di mana benda itu berada.

2.1.6 Arsitektur Masjid

Arsitektur adalah sebuah sintaks, begitu kata Roger Scruton. Menurut ahli

masalah estetika ini, untuk membaca muatan pesannya secara utuh, harus dicari

kombinasi-kombinasi yang pas dari penggabungan masing-masing komponen

bangunannya. Dalam pengertian sintaks ini Scruton menekankan pemahaman

tentang bagaimana unsur-unsur teknis berhubungan satu sama lain, atau juga

antarunsur baik teknis maupun estetika akan saling menunjang di dalam

menghasilkan wujud yang bukan saja kukuh, akan tetapi sekaligus juga indah. (Ir.

Achmad Fanani, 2009:21)

Hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah keterkaitan antara fungsi praktis

dengan fungsi simboliknya. Dengan demikian, akan diperoleh pemahaman yang

utuh tentang makna dari sebuah wujud arsitektur itu. Cara pandang ini hampir

sama dengan yang dikemukakan oleh Van Peursen tentang pengertian fungsi-

fungsi dalam perkembangan budaya. Menurut Van Peursen seharusnya fungsi-

fungsi dalam budaya dikembalikan pada hakikatnya di dalam kehidupan.

Lewat arsitektur masjid dapat ditelusuri keadaan suatu masyarakat

Muslim, situasi kemasyarakatannya, pemahaman keagamaannya, di saat dan

tempat di mana karya arsitektur masjid tersebut berada. Arsitektur masjid sebagai

benda bentukan dengan sendirinya akan bisa menuntun pada penjelasan tentang

pola perilaku, kehendak, keinginan,dan gagasan keagamaan masyarakat Muslim

Page 32: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

14

14

di sekeliling masjid tersebut. Minaret, kubah, kaligrafi, dika, maksura, semua

dapat menjadi petanda guna mengungkap rangkaian kejadian.

2.2 Tinjauan Umum Pariwisata

2.2.1 Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara

waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan

tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk

berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata

untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi

keinginan yang beraneka ragam. (Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar,

2000:46)

2.2.2 Wisata Religi

Wisata berasal dari bahasa sansekerta VIS yang berarti tempat tinggal

masuk dan duduk. Kemudian kata tersebut berkembang menjadi Vicata dalam

bahasa Jawa Kawi kuno disebut dengan wisata yang berarti berpergian. Kata

wisata kemudian memperoleh perkembangan pemaknaan sebagai perjalanan atau

sebagian perjalanan yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk

menikmati obyek dan daya tarik wisata.

Wisata Religi adalah salah satu jenis produk wisata yang berkaitan erat

dengan religi atau keagamaan yang dianut oleh manusia. Wisata religi dimaknai

sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat

Page 33: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

15

15

beragama, biasanya berupa tempat ibadah, makam ulama atau situs-situs kuno

yang memiliki kelebihan. Kelebihan ini misalnya dilihat dari sisi sejarah, adanya

mitos dan legenda mengenai tempat tersebut, ataupun keunikan dan keunggulan

arsitektur bangunannya (Khodiyat & Ramaini, 1992: 123) .

2.2.3 Tujuan Pariwisata

Tujuan pariwisata telah dijabarkan oleh para ahli di bidang pariwisata

sebagai optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan sumber-sumber daya

pariwisata. Daerah tujuan wisata menurut Surjanto (dalam A. Hari Karyono,

1997:11) yaitu daerah-daerah yang berdasarkan kesiapan prasarana dan sarana

dinyatakan siap menerima kunjungan wisatawan di Indonesia. Daerah tujuan

wisata diharuskan memiliki objek wisata, dan daya tarik wisata (atraksi wisata)

sebagai media untuk menarik minat wisatawan.

Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan membawa perubahan

pada daerah tersebut. Perubahan yang dimaksud dapat bernilai positif jika

pengembangan pariwisata dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang benar,

yakni melalui perencanaan yang cermat, dan matang supaya sesuai dengan kondisi

setempat. Namun demikian, jika pelaksanaannya tidak direncanakan dengan baik

maka justru akan membawa kerugian atau berdampak negatif bagi daerah tempat

pariwisata berkembang.

2.2.4 Kriteria Bangunan Berdasarkan Makna Kultural

Kriteria pada bangunan yang memiliki makna kultural menurut Catanese

(dalam Pontoh, 1992 : 32 ) antara lain :

Page 34: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

16

16

a. Kriteria estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana,

estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana bisa

terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Di dalam

keindahan tersebut terdapat kenikmatan yang terdalam, puncak

kebahagiaan, dan keabadian yang dirasakan oleh alat indera manusia.

(Agus Sachari, 1989 : 43) Estetika khususnya dalam hal penampakan luar

bangunan, yaitu :

Bentuk (sesuai dengan fungsi bangunannya)

Struktur (ditonjolkan sebagai nilai estetis)

Ornamen (mendukung dari gaya arsitektur bangunan)

b. Kriteria kejamakan (typical), yaitu objek yang akan dilestarikan mewakili

kelas dan jenis khusus, tolok ukur kejamakan ditentukan oleh bentuk

suatu ragam atau jenis khusus yang spesifik. Misalnya ragam minaret

pada masjid (lampiran ragam minaret).

c. Kriteria keluarbiasaan (superlative), merupakan kriteria bagi bangunan

yang paling menonjol, besar, tinggi dan sebagainya.

d. Kriteria peran sejarah (historical role), merupakan bangunan maupun

lingkungan yang memiliki peran dalam peristiwa bersejarah, sebagai

ikatan simbolis, maupun kaitannya dengan peristiwa masa lalu sesuai

perkembangan kota.

e. Kriteria memperkuat kawasan (landmark), kehadiran bangunan tersebut

dapat mempengaruhi kawasan sekitarnya, dan bermakna untuk

meningkatkan citra lingkungan.

Page 35: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

17

17

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perjalanan Wisata

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perjalanan wisata adalah

sebagai berikut:

1. Profil Wisatawan (Tourist Profile)

Profil wisatawan dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) kategori, yaitu:

a. Karakteristik sosial ekonomi wisatawan (Sosio-economic characteristic)

yang meliputi umur, dan pendidikan.

b. Karakteristik tingkah laku (behavioural Characteristic) yang diketahui

dari motivasi wisatawan dalam berkunjung.

2. Pengetahuan untuk melakukan perjalanan (travel awareness) yang

meliputi informasi tentang daerah tujuan wisata serta ketersediaan

fasilitas dan pelayanannya.

3. Karakteristik perjalanan (trip features) yang meliputi jarak, transportasi

yang digunakan dan biaya yang dikeluarkan.

4. Sumber daya dan karakteristik daerah tujuan (resources and

characteristic of destinataon) yang meliputi atraksi wisata, ketersediaan

fasilitas dan kualitas pelayanan.

Keempat faktor di atas dirumuskan melalui unsur penawaran (supply) dan

unsur permintaan (demand). Adanya kedua unsur yang berlawanan ini melahirkan

berbagai jenis kegiatan rekreasi yang dapat dinikmati oleh pengunjung di suatu

kawasan wisata. Faktor yang mendorong suatu perjalanan wisata dari daya tarik

objek wisata diharapkan membentuk citra atau image. Citra wisata adalah

Page 36: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

18

18

gambaran yang diperoleh wisatawan dari berbagai kesan, pengalaman dan

kenangan yang didapat sebelum, ketika dan sesudah mengunjungi objek wisata.

Dengan demikian untuk membentuk citra dari suatu kawasan wisata perlu

adanya suatu produk wisata yang dapat mempengaruhi perjalanan seorang

wisatawan. Produk tersebut dirumuskan dengan menampilkan objek yang menarik

dan sarana yang mendukung sehingga mempunyai nilai kompetisi.

2.4 Atraksi Wisata

2.4.1 Objek dan Sarana Wisata

2.4.1.1 Objek Wisata

Menurut Edward Inskeep (1991:27), mengatakan bahwa suatu objek

wisata harus mempunyai 5 unsur penting, yaitu:

1. Daya tarik

Daya tarik merupakan faktor utama yang menarik wisatawan

mengadakan perjalanan mengunjungi suatu tempat, baik suatu tempat primer yang

menjadi tujuan utamanya, atau tujuan sekunder yang dikunjungi dalam suatu

perjalanaan primer karena keinginannya untuk menyaksikan, merasakan, dan

menikmati daya tarik tujuan tersebut. Sedangkan daya tarik sendiri dapat

diklasifikan kedalam daya tarik lokasi yang merupakan daya tarik permanen.

2. Prasarana Wisata

Prasarana wisata ini dibutuhkan untuk melayani wisatawan selama

perjalanan wisata. Fasilitas ini cenderung berorientasi pada daya tarik wisata di

suatu lokasi, sehingga fasilitas ini harus terletak dekat dengan objek wisatanya.

Page 37: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

19

19

Prasarana wisata cenderung mendukung kecenderungan perkembangan pada saat

yang bersamaan. Prasarana wisata ini terdiri dari:

a. Prasarana akomodasi

Prasarana akomodasi ini merupakan fasilitas utama yang sangat penting

dalam kegiatan wisata. Proporsi terbesar dari pengeluaran wisatawan biasanya

dipakai untuk kebutuhan menginap, makan, dan minum. Daerah wisata yang

menyediakan tempat istirahat yang nyaman dan mempunyai nilai estetika tinggi,

menu yang cocok, menarik, dan asli daerah tersebut merupakan salah satu yang

menentukan sukses tidaknya pengelolaan suatu daerah wisata.

b. Prasarana pendukung

Prasarana pendukung harus terletak ditempat yang mudah dicapai oleh

wisatawan. Pola gerakan wisatawan harus diamati atau diramalkan untuk

menentukkan lokasi yang optimal mengingat prasarana pendukung untuk

melayani pengunjung. Jumlah dan jenis prasarana pendukung ditentukan

berdasarkan kebutuhan wisatawan.

3. Sarana Wisata

Sarana Wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang

diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan

wisatanya. Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun objek

wisata tertentu harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan, baik secara

kuantitas maupun kualitas. Lebih dari itu, selera pasar pun dapat menentukan

tuntutan berbagai sarana yang dimaksud. Berbagai sarana wisata yang harus

disediakan di daerah tujuan wisata antara lain biro perjalanan, alat transportasi,

Page 38: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

20

20

dan alat komunikasi, serta sarana pendukung lainnya. Tidak semua objek wisata

memerlukan sarana yang sama atau lengkap. Pengadaan sarana wisata tersebut

harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan.

4. Infrastruktur

Infrastruktur adalah situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana

wisata, baik yang berupa sistem pengaturan maupun bangunan fisik diatas

permukaan tanah dan dibawah tanah, seperti: sistem pengairan, sumber listrik dan

energi, sistem jalur angkutan dan terminal, sistem komunikasi, serta sistem

keamanan atau pengawasan. Infrastruktur yang memadai dan terlaksana dengan

baik di daerah tujuan wisata akan membantu meningkatkan fungsi sarana wisata,

sekaligus membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidupnya.

2.4.1.2 Sarana Wisata

Sarana pariwisata disebut sebagai ujung tombak usaha kepariwisataan

dapat diartikan sebagai usaha yang secara langsung maupun tidak langsung

memberikan pelayanan kepada wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata dimana

keberadaannya sangat tergantung kepada adanya kegiatan perjalanan wisata.

Menurut Edward Inskeep (1991:42), sarana tersebut adalah sebagai berikut:

1. Akomodasi

Wisatawan akan memerlukan tempat tinggal untuk sementara waktu

selama dalam perjalanan untuk dapat beristirahat. Dengan adanya sarana ini, maka

akan mendorong wisatawan untuk berkunjung dan menikmati objek dan daya

tarik wisata dengan waktu yang relatif lebih lama. Informasi mengenai akomodasi

ini mempengaruhi penilaian wisatawan pilihan jenis akomodasi yang dipilih,

Page 39: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

21

21

seperti jenis fasilitas dan pelayanan yang diberikan, tingkat harga, jumlah kamar

yang tersedia, dan sebagainya.

2. Tempat makan dan minum

Wisatawan yang berkunjung ke suatu objek wisata tentunya ingin

menikmati perjalanan wisatanya, sehingga pelayanan makanan dan minuman

harus mendukung hal tersebut bagi wisatawan yang tidak membawa bekal.

Bahkan apabila suatu daerah tujuan wisata mempunyai makanan yang khas,

wisatawan yang datang disamping menikmati atraksi wisata juga menikmati

makanan khas tersebut. Pertimbangan yang diperlukan dalam penyediaan fasilitas

makanan, dan minuman antara lain adalah jenis dan variasi makanan yang

ditawarkan, tingkat kualitas makanan dan minuman, pelayanan yang diberikan,

tingkat harga, tingkat kebersihan, dan hal-hal lain yang dapat menambah selera

makan seseorang serta lokasi tempat makannya.

3. Tempat belanja

Berbelanja merupakan salah satu aktivitas kegiatan wisata dan sebagian

pengeluaran wisatawan didistribusikan untuk berbelanja. Penilaian dalam

penyediaan fasilitas belanja ini dilakukan terhadap ketersediaan barang-barang

yang dijual dan pelayanan yang memadai, lokasi yang nyaman, dan akses yang

baik serta tingkat yang relatif terjangkau.

4. Fasilitas umum di lokasi objek wisata

Fasilitas umum yang akan dikaji adalah fasilitas yang biasanya tersedia di

tempat rekreasi seperti tempat parkir, toilet umum, musholla, dan lain-lain.

Page 40: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

22

22

Edward Inskeep (1991:44) mengemukakan bahwa prasarana wisata adalah sumber

daya alam dan sumber daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh

wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan wisata prasarana dasar yang

melayani penduduk lokal seringkali juga melayani kegiatan pariwisata, seperti

jalan, sumber listrik dan energi, sumber air, dan sistem pengairan, fasilitas

kesehatan, sistem pembuangan kotoran/sanitasi, telekomunikasi, terminal

angkutan, jembatan, dan sebagianya. Dalam melaksanakan pembangunan

prasarana wisata perlu disesuaikan, dan mempertimbangkan kondisi dan lokasi

yang akan meningkatkan aksesibilitas suatu objek wisata yang pada waktunya

dapat meningkatkan daya tarik objek wisata itu sendiri, selain itu juga diperlukan

koordinasi dan dukungan antar instansi terkait.

2.5 Pengertian Minat

Minat sebagai kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada

suatu objek atau menyenangi suatu obyek. Timbulnya minat terhadap suatu obyek

ini ditandai dengan adanya rasa senang atau tertarik terhadap sesuatu yang

memiliki daya tarik. Jadi boleh dikatakan orang yang berminat terhadap sesuatu

maka seseorang tersebut akan merasa senang atau tertarik terhadap obyek yang

diminati tersebut. (Sumadi Suryobroto, 1988:109)

2.6 Makna Filosofis Dalam Rancangan Arsitektur

Nilai filosofis tidak akan ditinggalkan dalam proses karya rancangan

arsitektur. Kalau hal ini dilakukan maka bangunan yang dihasilkan

Page 41: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

23

23

merupakan seonggok bahan bangunan yang didukung oleh rangka struktur

yang kelihatan mati seolah-olah tanpa mempunyai "roh" kehidupan yang ada

dalam bangunan tersebut. (Djoko Praktiko, 2003:3)

Nilai filosofis dalam bangunan adalah sesuatu yang abstrak sebagai

wujudan idealisme, keinginan, tujuan dari pemilik bangunan (owner) atau si

arsitek yang menciptakan bangunan tersebut, melalui konsep filosofis, hasil

karya rancangan arsitektur akan mempunyai nilai-nilai "roh" yang hidup,

sejalan dengan kehidupan yang ada didalam bangunan tersebut (activity

building). Nilai filosofi yang tinggi akan tercermin dalam penampilan

bangunan tersebut sebagai karya rancang bangun dari arsitektur.

Page 42: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

24

24

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan salah satu langkah dalam suatu penelitian.

Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan harus tepat agar hasil

penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Dalam metode penelitian, ditetapkan

langkah-langkah untuk mengumpulkan data yang diperlukan, menganalisis data,

dan menyimpulkan. Langkah-langkah yang digunakan antara lain menentukan

lokasi penelitian, jenis penelitian, menetapkan variabel yang akan diteliti,

menentukan populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, menetapkan sumber

data penelitian, metode pengumpulan data, prosedur penyusunan instrumen, dan

metode pengujian instrumen, teknik analisis data, dan langkah penelitian.

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi objek penelitian ini Masjid Agung Jawa Tengah. Dan

nantinya peneliti melakukan penelitian dengan melibatkan obyek yang akan

diteliti yaitu Pengunjung Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang datang pada

saat penulis sedang melakukan aktifitas penelitiannya di tempat tersebut.

3.1.1 Kondisi Umum Kota Semarang

Kota Semarang terletak antara garis 6° 50‟ - 7° 10‟ Lintang Selatan dan garis

109° 35‟ - 110° 50‟ Bujur Timur. Dibatasi sebelah barat dengan Kabupaten

Kendal, sebelah timur dengan Kabupaten Demak, sebelah selatan dengan

24

Page 43: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

25

25

Kabupaten Semarang dan sebelah utara dibatasi oleh Laut Jawa dengan garis

pantai meliputi 13,6 km.

Gambar 3.1 Letak Kota Semarang Dalam Wilayah Kepulauan Indonesia

Sumber : id.wikipedia.org, 2013.

3.1.2 Gambaran Umum Masjid Agung Jawa Tengah

3.1.2.1 Lokasi Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) terletak di Jl. Gajah Raya,

Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Masjid Agung Jawa Tengah terletak antara garis 6° 59‟ 2‟‟ Lintang Selatan dan

garis 110° 26‟ 47‟‟ Bujur Timur.

Page 44: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

26

26

3.1.2.2 Menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid Agung Jawa Tengah memiliki Menara Asmaul Husna (Al Husna

Tower) dengan ketinggian 99 m. Menara yang dapat dilihat dari radius 5 km ini

terletak di pojok barat daya masjid. Menara tersebut melambangkan kebesaran

dan kemahakuasaan ALLAH SWT. Dipuncak menara dilengkapi teropong

pandang. Dari tempat ini pengunjung dapat menikmati udara yang segar sambil

melihat indahnya Kota Semarang dan kapal-kapal yang sedang berlalu-lalang di

pelabuhan Tanjung Emas.

Gambar 3.2 Peta Lokasi MAJT

Sumber : Google Earth, 2013

Page 45: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

27

27

3.1.2.3 Payung Hidrolik-Elektrik Masjid Agung Jawa Tengah

Pada halaman Masjid Agung Jawa Tengah terdapat 6 Payung Hidrolik-

Elektrik yang dapat membuka dan menutup secara otomatis yang merupakan

adopsi arsitektur bangunan Masjid Nabawi yang terdapat di Kota Madinah.

Gambar 3.4 Payung Hidrolik-Elektrik

Sumber : Dokumentasi, 2013

Gambar 3.3 Menara Al-Husna MAJT

Sumber : Dokumentasi, 2013

Page 46: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

28

28

3.2 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakkan pendekatan deskriptif, karena

penulis akan menjelaskan/mendeskripsikan hubungan, pengaruh satu variabel

dengan variabel lain. Penelitian kualitatif dilakukan dengan mengumpulkan data

yang berupa kata, skema, dan gambar. (Sugiyono, 2007:14)

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti suatu

minat pengunjung terhadap Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik pada

Masjid Agung Jawa Tengah. Secara harfiah penelitian deskriptif kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk menjelaskan minatnya pengunjung terhadap

Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik pada Masjid Agung Jawa

Tengah. Penelitian deskriptif dalam hal ini untuk memperoleh gambaran yang

jelas dari minat pengunjung kepada Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-

Elektrik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Penelitian survei

yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

alat pengumpulan data yang pokok. Pengertian dari kuesioner atau angket adalah

sejumlah pertanyaan yang tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh

informasi dari responden (Arikunto, 2006:151). Pengukuran angket menggunakan

teknik skala Likert. Skala Likert memiliki gradasi dari yang sangat positif hingga

sangat negatif yang nantinya dikuantitatifkan.

Page 47: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

29

29

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Jenis Variabel

Variabel merupakan gejala yang menjadi penelitian untuk diamati.

Variabel sebagai atribut dari kelompok orang dan objek yang mempunyai variasi

antara satu dengan yang lain dalam kelompok itu. (Sugiono, 2005)

Dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal, variabel tunggal

tersebut adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan minat pengunjung

terhadap Menara Al-Husna dan Payung Hirolik-Elektrik. Sub variabel dalam

penelitian ini adalah minat, Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik.

3.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel yaitu “suatu definisi mengenai variabel yang

dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik dari variabel tersebut yang

diamati” (Azwar 1997: 74). Definisi operasional variabel dalam penelitian ini

adalah minat pengunjung.

Minat merupakan salah satu unsur kepribadian yang memegang peranan

penting dalam mengambil keputusan masa depan. Minat mengarahkan individu

terhadap suatu objek atas dasar rasa senang atau tidak senang. Perasaan senang

atau tidak senang merupakan dasar suatu minat. Minat seseorang dapat diketahui

dari pertanyaaan senang atau tidak senang terhadap suatu objek. (Dewa Ketut

Sukardi,1994:83)

Minat Pengunjung merupakan daya tarik manusia kepada suatu tempat

yang berasal dari sebuah keinginan untuk berkunjung dikarenakan ada hal yang

menimbulkan ketertarikan untuk mengunjungi suatu tempat.

Page 48: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

30

30

Dalam penelitian ini parameter yang berhubungan dengan minat

pengunjung digunakan faktor yang mempengaruhi perjalanan wisata yang

meliputi:

a). Profil Wisatawan,

b). Pengetahuan untuk melakukan perjalanan,

c). Karakteristik perjalanan,

d). Sumber daya dan karakteristik daerah tujuan wisata. Hal ini meliputi

kualitas fasilitas dan kualitas pelayanan.

Parameter yang digunakan untuk bangunan Menara Al-Husna dan Payung

Hidrolik-Elektrik meliputi:

a). Estetika

b). Kejamakan

c). Keluarbiasaan

d). Sejarah

e). Landmark

3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130).

Sedangkan menurut Sugiyono (2007 : 55) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik

Page 49: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

31

31

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Masjid Agung

Jawa Tengah.

Tabel 3.1. Perhitungan Jumlah Pengunjung di Menara Al-Husna dan

Payung Hidrolik-Elektrik

No Hari Jumlah Pengunjung Masjid

1 Jum‟at 342

2 Minggu 457

Jumlah 799

Sumber : Data hasil observasi penulis pada Masjid Agung Jawa

Tengah (tanggal 28 dan 30 Juni 2013)

Keterangan : Survei dari jam 09.00-11.00 dan 13.00-15.00.

3.4.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian individu yang dianggap memiliki dan

mencerminkan keadaan populasi atau sebagai wakil populasi yang diteliti

(Arikunto,2006:131). Sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki populasi,

bila populasinya besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada di

dalam populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. (Sugiyono, 2007:62)

Penentuan ukuran sampel dihitung berdasarkan Pengunjung Masjid Agung

Jawa Tengah (MAJT). Untuk menentukan jumlah anggota sampel apabila

subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil

antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. (Arikunto, 2006:134)

3.4.3 Teknik Penarikan Sampel

Jenis pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

sample acak (random sampling). Menurut Suharsimi Arikunto (2002:111) random

Page 50: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

32

32

sampling adalah proses memilih satuan sampling dari populasi sedemikian rupa

sehingga setiap satuan sampling dalam populasi mempunyai peluang yang sama

besar untuk terpilih ke dalam sampel, dan peluang ini diketahui sebelum

pemilihan dilakukan. Teknik sampel random sampling, digunakan oleh peneliti

apabila populasi dari mana sampel diambil merupakan populasi homogen yang

hanya mengandung satu ciri. Dengan demikian sampel yang dikehendaki dapat

diambil secara sembarang (Suharsimi Arikunto, 2007:95). Yang penting

diperhatikan disini adalah terpenuhinya jumlah yang telah ditetapkan (Arikunto,

2006 : 141). Jika jumlah subjek besar dapat diambil 10 – 15% atau 20 – 25% dan

bila populasi kurang dari 100 dapat diambil semua (Arikunto, 2006 : 141).

Tabel 3.2. Waktu Pengambilan Sampel

No. Hari Pengunjung Persentase Sampel (10%)

09.00-11.00 13.00-15.00

1 Jumat 342 42,80% 20 14

2 Minggu 457 57,20% 28 18

Jumlah 799 100% 80

Sumber : Data hasil observasi penulis pada Masjid Agung Jawa Tengah

(tanggal 28 dan 30 Juni 2013)

Dalam penelitian ini jumlah populasi pengunjung masjid adalah 799 orang,

dan dapat diambil sampel sebagai parameter perkiraan sebesar 10% dari jumlah

populasi yang diperoleh dari hasil perhitungan penulis. Artinya besar sampel

adalah 10% dari populasi yang berjumlah 799 orang yaitu berjumlah 80 orang

Pengunjung Masjid Agung Jawa Tengah.

Setelah penetapan jumlah sampel sebesar 80 orang responden. Selanjutnya

dilakukan penelitian pada tanggal 20 dan 22 Desember 2013.

Page 51: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

33

33

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini digunakan dengan

pertimbangan sebagai berikut:

1. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Masjid Agung Jawa

Tengah.

2. Kondisi dari anggota populasi relatif homogen yaitu :

a. Berada pada hari kerja,hari besar,hari libur.

b. Berada pada kegiatan tidak berkaitan dengan beribadah.

3. Keterbatasan waktu dan tenaga peneliti.

3.5 Sumber Data Penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan

berbagai cara. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data

primer dan data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh

pihak lain atau lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat

pengguna data. Sedangkan data primer adalah data yang diperoleh dari responden

secara langsung yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan

alat pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus. (Sugiyono, 2005:129)

Adapun sumber data dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer, yaitu pelaku yang terlibat langsung dengan objek

penelitian. Peneliti mendapatkan sumber data primer dari:

a. Responden

Page 52: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

34

34

Responden merupakan sumber data yang berupa orang, dan terkait dengan

penelitian, dalam hal ini yang menjadi responden adalah 80 Pengunjung

Masjid Agung Jawa Tengah. Responden tersebut untuk diambil data dari

kuesioner.

b. Informan

Lexy J. Moleong (2001: 90), menjelaskan bahwa: “ Informan adalah orang

yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi

latar penelitian”. Dalam hal ini yang menjadi informan adalah Ir. Achmad

Fanani sebagai Arsitektur Masjid Agung Jawa Tengah.

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau yang dikumpulkan oleh

orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Untuk

penelitian ini data sekundernya dari buku yang didapat dari Arsitektur Masjid

Agung Jawa Tengah, internet untuk mendapatkan data berupa peta lokasi Masjid

Agung Jawa Tengah, data jumlah pengunjung yang didapat dari Pengurus Masjid

Agung Jawa Tengah dan pangabadian gambar melalui kamera seperti pada saat

peneliti pengambilan data primer, bagian bangunan yang diteliti, dan gambar-

gambar lainnya yang mendukung dalam penelitian.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang akan diteliti digunakan

alat pengumpul data sebagai berikut :

1. Kuesioner atau angket

Page 53: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

35

35

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau

hal-hal yang diketahui (Arikunto,1993:124). Metode ini digunakan untuk

memperoleh data mengenai ketertarikan pengunjung pada objek Masjid Agung

Jawa Tengah. Dalam penyusunan kuesioner ini, peneliti berusaha menggunakan

bahasa yang mudah dimengerti oleh responden. Peneliti berusaha membuat

pertanyaan dalam kuesioner dengan bahasa yang praktis karena seluruh responden

merupakan pengunjung Masjid Agung Jawa Tengah. Hal ini bertujuan agar

tanggapan dari responden tidak terjadi multi tafsir.

Dalam pengumpulan data digunakan angket karena angket mempunyai

kelebihan sebagai berikut:

1. Angket disebarkan kepada sejumlah responden secara serentak sehingga

lebih efisien.

2. Semua jawaban dapat dicatat secara lengkap.

3. Lebih menjamin keseragaman dalam penulisan kata-kata, isi, dan urutannya.

Langkah-langkah pelaksanaan metode angket adalah sebagai berikut:

1. Menjabarkan variabel bebas ke dalam indikator.

2. Menyusun kisi-kisi angket.

3. Menyusun butir-butir pertanyaan angket berdasarkan pertanyaan.

4. Melakukan uji coba.

5. Menghitung validitas dan reabilitas angket dari hasil uji coba.

6. Menentukan angket yang reliabel dan memilih butir pertanyaan angket yang

valid.

Page 54: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

36

36

7. Menyebarkan angket untuk penelitian sebenarnya dan hasilnya dipakai

untuk data dari variabel tunggal mengenai faktor-faktor minat pengunjung

terhadap Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik.

2. Interviu

Arikunto (2006:155) mendefinisikan interviu dengan wawancara adalah

sebuah dialog yang dilakukan pewawancara (interviewer) untuk memperoleh

informasi dari informan. Interviu yang dilakukan dengan interviu bebas di mana

pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingatkan akan data apa

yang akan dikumpulkan. Dalam pelaksanaanya pewawancara tidak berpedoman

secara terstruktur untuk apa yang akan ditanyakan. Wawancara ini untuk

memperoleh keterangan dengan melakukan tanya jawab secara bertatap muka

dengan informan yang mengetahui sumber daya sebagai atraksi wisata pada

Masjid Agung Jawa Tengah. Wawancara tersebut dilakukan dengan Sekertaris di

kepengurusan Masjid Agung Jawa Tengah pada tanggal 28 Juni 2013 dan dengan

Arsitektur Masjiid Agung Jawa Tengah pada tanggal 21 Desember 2013.

3. Observasi

Observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran,

peraba, dan pengecap yang dilakukan secara pengamatan langsung (Arikunto,

2006:156). Cara observasi yang dilakukan observasi non-sistematis, yang

dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.

Observasi pada penelitian ini dilakukan dengan rekaman gambar (kaitannya

dengan Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-elektrik) dan pengamatan untuk

mengetahui jumlah pengunjung MAJT pada tanggal 28 dan 30 Juni 2013.

Page 55: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

37

37

4. Dokumentasi

Dokumentasi asal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis

atau dokumen (Arikunto,2006:158). Dalam penelitian ini, dokumentasi yang

dilakukan peneliti adalah dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang

didapat dari Arsitektur Masjid Agung Jawa tengah, dan keterangan tertulis lainnya

yang relevan dengan penelitian.

.

3.7 Rencana dan Prosedur Penyusunan Instrumen

3.7.1 Rencana Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 80 Pengunjung Masjid Agung Jawa Tengah.

Subjek tersebut diambil pada Hari Jum‟at sejumlah 40 Pengunjung dan pada Hari

Minggu sejumlah 40 Pengunjung.

Pertimbangan mengambil subyek penelitian pada waktu tersebut ialah :

a. Saat Hari Jum‟at dimana pengunjung mulai berdatangan karena pada hari

tersebut akan diadakannya salat jum‟at dan pada saat itu Payung Hidrolik-

Elektrik dibuka.

b. Saat hari minggu dimana pengunjung membludak dikarenakan pada hari

libur.

c. Waktu penelitian dilakukan pada pukul 09.00-11.00 WIB dan pukul 13.00-

15.00 WIB (tanggal 20 dan 22 Desember 2013).

2. Tempat Penelitian

Page 56: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

38

38

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Masjid Agung Jawa

Tengah dikarenakan peneliti menganggap ada keindahan dan kemegahan dari

Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik dan Masjid Agung Jawa Tengah

itu sendiri.

Peneliti membatasi area tempat yang diteliti oleh peneliti disekitar

Menara Al-Husna karena dan sekitar Payung Hidrolik-Elektrik yang kerap

dimanfaatkan pengunjung untuk berfoto dan tempat berlama-lama mendiami

tempat tersebut.

3. Waktu Penelitian

Penyebaran kuesioner bagi pengunjung mempertimbangkan masalah waktu.

Waktu yang akan dilakukan untuk penyebaran kuesioner yaitu pada Hari Jum‟at

dan Minggu pada pukul 09.00-11.00 WIB dan pukul 13.00-15.00 WIB, tanggal 20

dan 22 Desember 2013. Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis

menentukan menggunakan waktu penelitian maksimal selama 1 bulan.

3.7.2 Prosedur Penyusunan Instrumen

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengadaan instrumen penelitian

melalui beberapa tahap. Menurut Arikunto (2006:166) prosedur yang ditempuh

adalah perencanaan, penulisan butir soal, penyuntingan, uji-coba, penganalisaan

hasil, dan mengadakan revisi. Sedangkan dalam penelitian ini, langkah-langkah

yang ditempuh oleh peneliti dalam pengadaan instrumen antara lain: membuat

kisi-kisi instrumen, lalu dikonsultasikan, hasil konsultasi direvisi jika perlu,

instrumen yang telah direvisi diuji-cobakan, kemudian revisi kedua dan instrumen

Page 57: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

39

39

jadi yang siap disebarkan. Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah yang ditempuh

oleh peneliti dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 3.5 Bagan Prosedur Penyusunan Instrumen

Sumber : Arikunto (2006:166)

3.8 Metode Pengujian Instrumen

Pengujian data dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian yang

dikumpulkan valid dan reliabel. Untuk itu dilakukan uji validitas dan uji

realibilitas instrumen penelitian.

3.8.1 Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dan data dapat terungkap dari variabel yang diteliti secara tepat

(Arikunto, 2002 : 168). Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus

korelasi product moment dari pearson (Arikunto, 2002 : 168).

Keterangan rumus korelasi Product Moment :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel (x) dan variabel (y)

2222xyr

kisi-kisi

pengembangan

instrumen penelitian

(1)

instrumen

(2)

revisi

(4)

uji coba

(3)

instrumen

jadi

(5)

Page 58: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

40

40

N = Jumlah respnden

ƩX = Jumlah variabel (x)

ƩY= Jumlah variabel (y)

Harga r xy yang diperoleh dari perhitungan dikonsultasikan dengan harga r

pada tabel product moment dengan α = 5%. Soal dikatakan valid jika harga r xy >

harga r tabel maka item dikatakan valid.

3.8.2 Reliabilitas

Reliabilitas instrumen adalah menunjuk pada satu pengertian bahwa

instrumen mempunyai tingkat kepercayaan tinggi untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data. Instrumen dikatakan reliabel bila data yang dihasilkan stabil atau

konstan (Arikunto, 2006 : 178).

Untuk menguji Reliabilitas angket penelitian, peneliti menggunakan teknik

analisa alpha. Untuk instrumen dapat diberi skor bukan 1 dan 0, uji coba dapat

dilakukan dengan „sekali tembak‟, yaitu diberi sekali saja. Kemudian hasilnya

dianalisis dengan rumus Alpha Cronbach, yaitu :

r 11 = 𝑘

𝑘−1 1−

𝛴𝜎𝑏2

𝜎𝑡2

Keterangan Rumus Alpha Cronbach :

r11 = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya item

Page 59: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

41

41

Ʃσ𝑏² = Jumlah varian skor item

σ𝑡² = Jumlah varian total

(Arikunto, 2006 : 196).

Harga r11 yang diperoleh dari perhitungan dikonsultasikan dengan harga r

pada tabel produk moment dengan α = 5%. Instrumen dikatakan realibel jika

harga r11 > harga rtabel.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

deskriptif persentase digunakan untuk mengetahui gambaran atau keadaan minat

pengunjung terhadap Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik, adapun

langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut:

1. Membuat tabel deskriptif persentase distribusi jawaban kuesioner responden.

2. Menentukan skor jawaban responden, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pilihan Sangat Setuju (SST) diberi skor = 5

b. Pilihan Setuju (S) diberi skor = 4

c. Pilihan Ragu-ragu (RR) diberi skor = 3

d. Pilihan Tidak Setuju (TS) diberi skor = 2

e. Pilihan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor = 1

3. Menunjukan seluruh skor responden untuk setiap soal dari responden

4. Menghitung persentase skor dengan rumus:

Page 60: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

42

42

%100 (%)skor Prosentase x

N

n

Keterangan:

n = Jumlah skor jawaban responden

N = Jumlah skor jawaban ideal

5. Mengumpulkan hasil perhitungan.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk menentukan kriteria

minat pengunjung Masjid Agung Jawa Tengah :

a. Menentukan skor maksimal yang diperoleh dari hasil perkalian antara skor

tertinggi, jumlah item, jumlah responden. Dengan demikian skor maksimal

minat pengunjung adalah sebagai berikut :

1. Tingkat Estetika = 5 x 3 x 80 = 1200

2. Tingkat Kejamakan = 5 x 1 x 80 = 400

3. Tingkat Kelangkaan = 5 x 1 x 80 = 400

4. Tingkat Keluarbiasaan = 5 x 1 x 80 = 400

5. Tingkat Sejarah = 5 x 1 x 80 = 400

6. Tingkat Landmark = 5 x 1 x 80 = 400

7. Tingkat Kualitas Fasilitas = 5 x 2 x 80 = 800

8. Tingkat Kualltas Pelayanan = 5 x 4 x 80 = 1600

b. Menetapkan presentase maksimal, yaitu 100%

c. Menetapkan presentase minimal. Presentase minimal diperoleh dari skor

minimal dibagi skor maksimal dikalikan 100%

Presentase minimal = 1/5 x 100% = 20%

Page 61: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

43

43

d. Menetapkan rentangan persentase, yaitu diperoleh dari presentase maksimal

dikurangi persentase minimal. Dengan demikian maka rentangan persentase :

100% - 20% = 80%

e. Menetapkan interval kelas persentase, yaitu rentang persentase dibagi

kriteria. Dengan demikian interval kelas persentasenya adalah : interval kelas

persentase =(80%/5)x 100% = 16%

f. Menetapkan kriteria, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, sangat

setuju.

Berdasarkan langkah-langkah diatas, diperoleh kriteria tingkat minat

pengunjung Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Minat Pengunjung MAJT

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Sumber: Penulis, 2013

3.10 Langkah Penelitian

Langkah – langkah penelitian adalah sebagai berikut :

a. Sebelum melakukan kegiatan penelitian, terlebih dahulu menentukan

perumusan masalah. Masalah apa yang ada dan batasan permasalahan.

b. Pemilihan studi pustaka dan literatur tentang masjid dan pariwisata untuk

mengetahui minat pengunjung pada Masjid Agung Jawa Tengah.

Page 62: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

44

44

c. Membuat instrumen penelitian yang akan dipakai untuk mendapatkan data –

data tentang minat pengunjung Masjid Agung Jawa Tengah.

d. Pelaksanaan pengambilan data

Pengambilan data primer dilaksanakan dengan cara pengamatan

menyebarkan kuesioner langsung dan wawancara kepada informan dengan

tujuan untuk mendapatkan data utama dalam penelitian.

Pengambilan data sekunder dapat diperoleh dari data-data sekunder

dari instansi yang terkait dan dokumen pendukung yang berkaitan dengan

penelitian yang dilakukan.

e. Pengolahan Data

Setelah semua data terpenuhi, dilakukan pengolahan data dengan

menggunakan program Microsoft Excel.

f. Kesimpulan dan Saran

Setelah dilakukan analisis data dan pemecahan masalah, maka ditarik

kesimpulan mengenai minat pengunjung Masjid Agung Jawa Tengah

terhadap Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik.

Page 63: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

45

45

3.11 Skema Penelitian

Gambar 3.6 Bagan Skema Penelitian

Sumber : Penulis, 2013

Latar Belakang

MAJT sebagai wisata

Permasalahan

Minat pengunjung Masjid Agung Jawa Tengah terhadap Menara

Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik

Tujuan Penelitian

Metode Penelitian :

Validitas

Realibilitas

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka :

Masjid

Pariwisata

Minat Pengunjung

Page 64: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

46

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

dari penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui minat pengunjung terhadap

Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik. Dalam mengetahui minat

pengunjung Masjid Agung Jawa Tengah penelitian didasarkan pada faktor-faktor

yang mempengaruhi perjalanan wisata. Parameter bangunan budaya kultural

diterapkan pada Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik di Masjid Agung

Jawa Tengah.

4.1 Hasil Penelitian

Pada sub bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang meliputi analisis

instrumen, dan hasil analisis data.

4.1.1 Jumlah Pengunjung

Jumlah pengunjung yang dimaksud adalah semua pengunjung Masjid

Agung Jawa Tengah. Hasil observasi terhadap jumlah pengunjung pada pukul

09.00-11.00 dan 13.00-15.00 (pada tanggal 28 dan 30 Juni 2013) berjumlah 799

orang.

4.1.2 Analisis Instrumen

Uji coba instrumen angket “MINAT PENGUNJUNG TERHADAP

MENARA AL-HUSNA DAN PAYUNG HIDROLIK-ELEKTRIK PADA

46

Page 65: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

47

47

MASJID AGUNG JAWA TENGAH” dengan tujuan untuk mengetahui mutu

instrumen angket. Sebelum instrumen angket diberikan pada sampel, terlebih

dahulu diujikan pada pengunjung Masjid Agung Jawa Tengah yang menjadi

subjek penelitian. Pengunjung yang mengikuti uji coba sejumlah 20 orang (25%

dari jumlah sampel yang berjumlah 80 orang) sedangkan instrumen uji coba

terdiri dari 21 item berbentuk check list yang dimulai dari soal No.5.

Setelah data diperoleh dari angket uji coba selanjutnya dianalisis yang

meliputi :

1. Validitas Item Angket

Penentuan validitas angket minat pengunjung terhadap Menara Al-Husna

dan Payung Hidrolik-Elektrik Pada Masjid Agung Jawa Tengah diperoleh dengan

cara menghitung rxy tiap item. Hasil rxy dari hasil perhitungan didapatkan 0,574.

Hasil rxy tersebut dicek dengan rtabel dengan n = 20 dan α = 0,05 yang besarnya

adalah 0,444. Item dikatakan valid apabila rxy>rtabel dari perhitungan diperoleh

angket yang memenuhi kriteria valid sebanyak 21 item angket dari 21 item yaitu

5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26.

Artinya bahwa semua pernyataan pada angket valid.

2. Analisis Reabilitas Angket

Untuk menghitung reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan

rumus Alpha Cronbach. Dari hasil perhitungan yang terdapat pada lampiran

dengan N = 20 dan α = 5 % diperoleh harga kritik r ( r tabel ) adalah 0,444. Hasil

dari analisis data instrumen di dapat harga 𝑟11 = 0,998. Dengan hasil harga 𝑟11

(0,998)> r tabel (0,444), maka instrumen tersebut reliabel.

Page 66: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

48

48

3. Penentuan Instrumen Penelitian

Dengan memperhatikan validitas dan reliabilitas angket minat pengunjung

terhadap Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik Pada Masjid Agung

Jawa Tengah, maka jumlah butir angket yang digunakan seluruhnya berjumlah 21

butir angket.

4.1.3 Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil perhitungan analisis distribusi frekuensi pada lampiran,

dapat dirangkum hasil penelitian sebagai berikut :

4.1.3.1 Minat (Faktor yang mempengaruhi perjalanan wisata)

Pengertian Minat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 236)

adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah dan keinginan.

Keinginan seseorang dalam mengunjungi suatu tempat dapat dilihat dari faktor

yang mempengaruhi perjalanan wisata. Faktor yang mempengaruhi perjalanan

wisata mempunyai indikator antara lain: (1) profil wisatawan; (2)pengetahuan

melakukan perjalanan; (3) karakteristik perjalanan; dan (4) sumber daya, dan

karakteristik tempat (wisata) yang meliputi kualitas fasilitas dan kualitas

pelayanan. Adapaun hasil data dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Profil Wisatawan

a. Kategori Karakteristik Sosial Ekonomi Eisatawan

1). Jenis Kelamin Wisatawan

Dari jumlah 80 responden diketahui jenis kelamin pengunjung

diperoleh hasil sebagai berikut: laki-laki sebanyak 53 responden (66%),

dan pengunjung jenis kelamin perempuan sebanyak 27 responden (34%).

Page 67: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

49

49

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam diagram lingkaran

mengenai jenis kelamin pengunjung.

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Derdasarkan Jenis Kelamin

Pengunjung

Sumber : Data Penelitian, 2013

2). Umur Wisatawan

Dari jumlah 80 responden diketahui umur pengunjung diperoleh hasil

sebagai berikut: 15-24 tahun sebanyak 37 responden (46%), dan 25-49

tahun sebanyak 43 responden (54 %). Untuk lebih jelasnya berikut disajikan

dalam diagram lingkaran mengenai umur pengunjung.

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Berdasarkan Umur Pengunjung

Sumber : Data Penelitian, 2013

3). Pendidikan Terakhir Wisatawan

Dari jumlah responden 80 orang diketahui pendidikan terakhir

diperoleh hasil sebagai berikut: setara SMA sebanyak 31 orang (34%),

66%

34%

JENIS KELAMIN

Laki-laki

Perempuan

46%54%

UMUR

Umur 15-24 tahun

Umur 25-49 tahun

Page 68: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

50

50

kuliah S1 sebanyak 33 orang (41%), dan kuliah S2 sebanyak 16 orang

(20%). Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam diagram lingkaran

mengenai pendidikan terakhir pengunjung.

Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Berdasarkan Pendidikan Pengunjung

Sumber : Data Penelitian, 2013

b. Kategori Karakteristik Tingkah Laku (behavioural Characteristic)

Suatu motivasi atau keinginan yang selalu timbul dari dorongan

suatu apa saja yang menimbulkan hal positif ini dapat dilakukan dari para

pelaku wisatawan. Berdasarkan dari hasil penelitian terhadap 80

responden dari tujuan orang mengunjungi MAJT diperoleh hasil sebagai

berikut: tujuannya untuk beribadah 19 orang (24%), rekreasi 56 orang

(70%), sekedar mampir 3 orang (4%), dan lainnya 2 orang (2%). Lainnya

tersebut 1 orang menjawab untuk beribadah sambil berekreasi dan 1

orang lagi menjawab untuk berolahraga sambil menikmati indahnya

Payung Hidrolik-Elektrik. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam

diagram lingkaran mengenai motivasi kunjungan.

39%

41%

20%

PENDIDIKAN

SMA

S1

S2

Page 69: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

51

51

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Berdasarkan Tujuan Kunjungan

Pengunjung

Sumber : Data hasil penelitian, 2013

2. Pengetahuan untuk melakukan perjalanan

Pengetahuan untuk melakukan dimaksudkan agar orang sebelum

melakukan perjalanan dapat memprediksi apa yang nantinya didapatkan

ketika berkunjung ke suatu tempat dan dapat mempersiapkan hal yang

mendukung perjalanan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 80

responden dari mengetahui tentang MAJT diperoleh hasil sebagai berikut:

melalui iklan biro perjalanan sebanyak 33 orang (41%), melalui

masyarakat sebanyak 10 orang (13%), melalui media pemberitaan 28

orang (35%), dan melalui lainnya 9 orang (11%). Lainnya tersebut

diketahui berdasarkan mengetahui sendiri lokasi MAJT. Untuk lebih

jelasnya berikut disajikan dalam diagram lingkaran mengenai informasi

MAJT.

24%

70%

4% 2%

MOTIVASI KUNJUNGAN

Beribadah

Rekreasi

Sekedar mampir

Lainnya

Page 70: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

52

52

Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Berdasarkan Informasi MAJT

Sumber : Data hasil penelitian, 2013

3. Karakteristik Perjalanan

Karakteristik perjalanan digunakan adalah untuk mengetahui seseorang

pengunjung berdasarkan kota asal, biaya dalam berkunjung, transportasi

untuk mencapai tempat yang dikunjungi. Berikut ini adalah hasil

kuesioner pada sub indikator dari karakteristik perjalanan wisata yaitu:

a). Berdasarkan hasil penelitian dari jumlah responden 80 orang,

karakteristik perjalanan menuju MAJT diketahui pengunjung berasal

dari Kota Semarang 32 orang sedangkan dari luar Kota Semarang 48

orang. Sehingga komposisi yang dihasilkan asal pengunjung dari

Kota Semarang (40%) dan pengunjung luar Kota Semarang (60%).

Luar Kota Semarang tersebut berasal dari Kota Serang sebanyak 17

orang, berasal dari Kota Jepara sebanyak 4 orang, berasal dari Kota

Purworejo sebanyak 9 orang, dan 18 orang berasal dari Kota

Tangerang. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam diagram

lingkaran mengenai asal pengunjung.

41%

13%

35%

11%

INFORMASI MAJT

Iklan Biro Perjalanan

Masyarakat

Media Pemberitaan

Lainnya

Page 71: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

53

53

Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Berdasarkan Asal Pengunjung

Sumber : Data hasil penelitian, 2013

b). Berdasarkan hasil penelitian tentang biaya yang dikeluarkan dari

jumlah responden 80 orang, biaya yang dikeluarkan murah oleh 80

orang. Hal tersebut berarti 100% menjawab biaya yang dikeluarkan

untuk mengunjungi MAJT bernilai murah.

c). Transportasi yang digunakan untuk mencapai MAJT 42 orang

menggunakan bus pariwisata, 19 orang menggunakan kendaraan

pribadi, 6 orang menggunakan kendaraan umum, lainnya 13 orang.

Komposisi pengunjung menggunakan bus pariwisata (52%),

menggunakan kendaraan pribadi (25%), menggunakan kendaraan

umum (8%), lainnya (16%). Lainnya tersebut dimaksudkan

pengunjung datang dengan berjalan kaki. Untuk lebih jelasnya

berikut disajikan dalam diagram lingkaran mengenai transportasi

yang digunakan pengunjung.

40%

60%

ASAL PENGUNJUNG

Kota Semarang

Luar Kota Semarang

Page 72: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

54

54

Gambar 4.7 Diagram Lingkaran Berdasarkan Transportasi Pengunjung

Sumber : Data hasil penelitian, 2013

4. Sumber Daya dan Karakteristik Daerah Tujuan Wisata

a). Sumber Daya Wisata

Sumber daya wisata merupakan salah satu bagian dari faktor yang

mempengaruhi perjalanan wisata. Pada sumber daya wisata ada yang disebut

dengan atraksi wisata. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepada

Sekertaris Masjid Agung Jawa Tengah Bapak Agus Fathudin Yusuf, mengenai

tempat di mana pengunjung banyak menghabiskan waktu berkunjungnya,

adalah sebagai berikut:

“Di sekitar Payung Hidrolik-Elektrik dan pada Menara Al-Husna.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ir.achmad Fanani Arsitektrur

dari Masjid Agung Jawa tengah, mengenai mengapa dibuatnya Menara Al-

Husna dan Payung Hidrolik, adalah sebagai berikut:

“1. Karena menara pada masjid adalah untuk kelengkapan dari

sebuah masjid agung.

2. Untuk konsep bangunan Menara Al-Husna dirancang

berdasarkan dari tujuan Masjid Agung Jawa Tengah sebagai

objek wisata sehingga menara tersebut dibuat dengan tinggi 99

meter dan kental akan filosofi Islam.

52%24%

8%

16%

TRANSPORTASI

Bus Pariwisata

Kendaraan Pribadi

Kendaraan Umum

Lainnya

Page 73: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

55

55

3. Karena saya terinspirasi dari Payung Hidrolik-Elektrik yang

ada di Masjid Nabawi dan tujuan dibuatnya agar MAJT dapat

menampung jumlah jamaah yang lebih banyak lagi.

4. Karena MAJT selain untuk tempat ibadah juga dijadikan objek

wisata sehingga saya ingat dan terinspirasi dari Payung

Hidrolik-Elektrik yang ada di Masjid Nabawi dan tujuan

dibuatnya agar MAJT dapat menampung jumlah jamaah yang

lebih banyak lagi dan bentuknya sangat langka yang akan dapat

perhatian lebih dari pengunjung (dianggap masyarakat hal

baru). Sama halnya dengan Menara Al-Husna, Payung

Hidrolik-Elektrik sebagai atraksi wisata.“

b). Karakteristik Daerah Tujuan

1). Kualitas Fasilitas Pada Masjid Agung Jawa Tengah

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kualitas

fasilitas MAJT dikatakan ragu-ragu. Dimana skor untuk hasil dari variabel

minat pada indikator kualitas fasilitas menunjukkan persentase sebanyak 65%.

Hal ini ditunjukkan oleh hasil skor sub indikator kualitas fasilitas sebagai

berikut :

Fasilitas umum yang disediakan pada MAJT lengkap (soal no.21)

diperoleh data sebagai berikut: 19 responden (24%) mengatakan sangat

setuju, 26 responden (33%) mengatakan setuju, 5 responden (6%)

mengatakan ragu-ragu, 23 responden (29%) mengatakan tidak setuju,

dan 7 responden (9%) mengatakan tidak setuju. Pada butir soal ini

diperoleh dengan jumlah skor sebanyak 267 dari skor maksimal

perbutir soal 400 menghasilkan persentase sebanyak 67% termasuk

pada kriteria ragu-ragu.

Fasilitas umum yang disediakan MAJT berfungsi dengan baik (soal

no.14) diperoleh data sebagai berikut: 9 responden (11%) mengatakan

Page 74: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

56

56

sangat setuju, 31 responden (39%) mengatakan setuju, 13 responden

(16%) mengatakan ragu-ragu, 19 responden (24%) mengatakan tidak

setuju, dan 8 responden (10%) mengatakan sangat tidak setuju. Pada

butir soal ini diperoleh dengan jumlah skor 253 dari skor maksimal

perbutir soal 400 menghasilkan persentase sebesar 63% termasuk pada

kriteria ragu-ragu.

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel dan diagram batang

mengenai variabel minat pengujung terhadap kualitas fasilitas MAJT.

Tabel 4.1 Distribusi Kualitas Fasilitas MAJT

Interval kelas

presentase

(kiteria)

Responden

Hasil (%) Rata-

rata

Hasil

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

21 22 21 22 21 22

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 19 9 24

11

67 63 65%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 26 31 33

39

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 5 13 6

16

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 23 19 29

24

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 7 8 9 10

Jumlah 80 80 100 100 Kriteria Ragu-

ragu

Sumber: Data Penelitian, 2013

Page 75: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

57

57

Gambar 4.8 Diagram Batang Derdasarkan Kualitas Fasilitas MAJT

Sumber : Data hasil penelitian, 2013

2). Kualitas Pelayanan Pada Masjid Agung Jawa Tengah

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kualitas

pelayanan MAJT dikatakan ragu-ragu. Dimana skor untuk hasil dari variabel

minat pada indikator kualitas pelayanan menunjukkan persentase sebanyak

58%. Hal ini ditunjukkan oleh hasil skor sub indikator kualitas pelayanan

sebagai berikut :

Para pengelola atau staff MAJT sangat ramah pada pengunjung (soal

no.23) diperoleh data sebagai berikut: 2 responden (3%) mengatakan

sangat setuju, 17 responden (21%) mengatakan setuju, 15 responden

(19%) mengatakan ragu-ragu, 32 responden (40%) mengatakan tidak

setuju, dan 14 responden (18%) mengatakan tidak setuju. Pada butir

soal ini diperoleh dengan jumlah skor sebanyak 200 dari skor

67%

63%

61%

62%

63%

64%

65%

66%

67%

68%

Soal No.21 Soal No.22

Hasil Kualitas Fasilitas MAJT (%)

Rata-rata Hasil

65%

Page 76: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

58

58

maksimal perbutir soal 400 menghasilkan persentase sebanyak 50%

termasuk pada kriteria tidak setuju.

Pelayanan dari semua staff yang anda rasakan sangat baik (soal no.24)

diperoleh data sebagai berikut: 2 responden (3%) mengatakan sangat

setuju, 11 responden (14%) mengatakan setuju, 35 responden (44%)

mengatakan ragu-ragu, 30 responden (38%) mengatakan tidak setuju,

dan 2 responden (3%) mengatakan sangat tidak setuju. Pada butir soal

ini diperoleh dengan jumlah skor 221 dari skor maksimal perbutir soal

400 menghasilkan persentase sebesar 55% termasuk pada kriteria ragu-

ragu.

Keamanan dan kenyamanan dalam berkunjung sangat baik (soal no.25)

diperoleh data sebagai berikut: 7 responden (9%) mengatakan sangat

setuju, 30 responden (38%) mengatakan setuju, 35 responden (44%)

mengatakan ragu-ragu, 6 responden (8%) mengatakan tidak setuju, dan

2 responden (3%) mengatakan tidak setuju. Pada butir soal ini

diperoleh dengan jumlah skor sebanyak 274 dari skor maksimal

perbutir soal 400 menghasilkan persentase sebanyak 69% termasuk

pada kriteria setuju.

Kebersihan lingkungan MAJT terjaga dengan baik (soal no.26)

diperoleh data sebagai berikut: 3 responden (4%) mengatakan sangat

setuju, 13 responden (16%) mengatakan setuju, 36 responden (45%)

mengatakan ragu-ragu, 27 responden (34%) mengatakan tidak setuju,

dan 1 responden (3%) mengatakan sangat tidak setuju. Pada butir soal

Page 77: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

59

59

ini diperoleh dengan jumlah skor 230 dari skor maksimal perbutir soal

400 menghasilkan persentase sebesar 58% termasuk pada kriteria ragu-

ragu.

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan dalam tabel dan diagram

batang mengenai variabel minat pengunjung terhadap kualitas fasilitas MAJT.

Tabel 4.2 Distribusi Kualitas Pelayanan MAJT

Interval kelas

presentase

(kiteria)

Responden

Hasil (%) Rata-

rata

Hasil

Jumlah

(orang) Persentase ( %)

23 24 25 26 23 24 25 26 23 24 25 26

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 2 2 7 3 3 3 9 4

50 55

58%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 17 11 30 13 21

14 38 16

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 15 35 35 36 19

44 44 45 69 58

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 32 6 6 27 40

8 8 34

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 41 2 2 1 18 3 3 3

Jumlah 80 80 80 80 100 100 100 100 Kriteria Ragu-

ragu

Sumber: Data Penelitian, 2013

Gambar 4.9 Diagram Batang Berdasarkan Kualitas Pelayanan MAJT

Sumber : Data hasil penelitian, 2013

50%55%

69%

58%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Soal No.23 Soal No.24 Soal No.25 Soal No.26

Hasil Kualitas Pelayanan MAJT (%)

58%

Rata-rataHasil

Page 78: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

60

60

4.1.3.2 Menara Al-Husna

1. Estetika Bangunan

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap estetika

bangunan dari Menara Al-Husna dikatakan setuju. Dimana skor untuk hasil dari

variabel minat pengunjung terhadap kemenarikan Menara Al-Husna menunjukkan

persentase sebanyak 71%. Hal ini ditunjukkan oleh hasil skor sub indikator

estetika sebagai berikut :

Bentuk Menara Al-Husna yang sesuai fungsinya (soal no.5) diperoleh

data sebagai berikut: 15 responden (19%) mengatakan sangat setuju, 31

responden (39%) mengatakan setuju, 28 responden (35%) mengatakan

ragu-ragu, dan 6 responden (7%) mengatakan tidak setuju. Pada butir soal

ini diperoleh dengan jumlah skor sebanyak 295 dari skor maksimal

perbutir soal 400 menghasilkan persentase sebanyak 74% termasuk pada

kriteria setuju.

Struktur Menara Al-Husna menonjolkan nilai keindahan (soal no.6)

diperoleh data sebagai berikut: 3 responden (4%) mengatakan sangat

setuju, 39 responden (49%) mengatakan setuju, 27 responden (34%)

mengatakan ragu-ragu, 10 responden (13%) mengatakan tidak setuju, dan

1 responden (1%) mengatakan sangat tidak setuju. Pada butir soal ini

diperoleh dengan jumlah skor 273 dari skor maksimal perbutir soal 400

menghasilkan persentase sebesar 68% termasuk pada kriteria setuju.

Ornamen (Hiasan) pada Menara Al-Husna sangat menonjolkan ciri khas

gaya arsitektur Islam (soal no.7) diperoleh data sebagai berikut: 11

Page 79: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

61

61

responden (14%) mengatakan sangat setuju, 29 responden (36%)

mengatakan setuju, 33 responden (41%) mengatakan ragu-ragu, 6

responden (8%) mengatakan tidak setuju, dan 1 responden (1%)

mengatakan sangat tidak setuju. Pada butir soal ini diperoleh dengan

jumlah skor 283 dari skor maksimal perbutir soal 400 menghasilkan

persentase sebesar 71% termasuk pada kriteria setuju.

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel dan diagram batang

mengenai minat pengunjung dengan indikator kemenarikan terhadap estetika pada

Menara Al-Husna.

Tabel 4.3 Distribusi Estetika Bangunan Menara Al-Husna

Interval kelas

presentase

(kiteria)

Responden

Hasil (%) Rata-

rata

Hasil

Jumlah

(orang) Persentase ( %)

5 6 7 5 6 7 5 6 7

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 15 3 11 19 4 14

74 68 71 71%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 31 39 29 39 49 36

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 28 27 33 35 34 41

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 6 10 6 7 13 8

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 0 1 1 0 1 1

Jumlah 80 80 80 100 100 100 Kriteria Setuju

Sumber: Data Penelitian, 2013

Page 80: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

62

62

Gambar 4.10 Diagram Batang Berdasarkan Estetika Menara Al-Husna

Sumber : Data hasil penelitian, 2013

2. Kejamakan Bangunan

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kejamakan

bangunan dari Menara Al-Husna diperoleh data berikut: 6 responden (8%)

menjawab sangat setuju, 21 responden (26%) menjawab setuju, 40 responden

(50%) menjawab ragu-ragu, 10 responden (13%) menjawab tidak setuju, dan 3

responden (4%) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga analisis distribusi

frekuensi persentase dari pernyataan bahwa Menara Al-Husna merupakan

perwakilan tipe dari menara pada masjid agung sebesar 63%. Persentase

tersebut didapat dari jumlah skor 253 dari skor maksimal perbutir soal 400

menghasilkan persentase sebesar 63% bila dikonsultasikan dengan tabel

kriteria kejamakan bangunan pada kriteria ragu-ragu.

74%

68%

71%

64%

65%

66%

67%

68%

69%

70%

71%

72%

73%

74%

75%

Soal No.5 Soal No.6 Soal No.7

Hasil Estetika Menara Al-Husna (%)

71%

Rata-rata Hasil

Page 81: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

63

63

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel dan diagram batang

mengenai minat pengunjung dengan indikator kemenarikan terhadap

kejamakan pada Menara Al-Husna.

Tabel 4.4 Distribusi Kejamakan Bangunan Pada Menara Al-Husna

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) RATA-RATA

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 6 8%

63%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 21 26%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 40 50%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 10 13%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 3 4%

Jumlah 80 100% Ragu-ragu

Sumber: Data Penelitian, 2013

Gambar 4.11 Diagram Batang Kejamakan Bangunan Pada Menara Al-

Husna

Sumber: Data Penelitian, 2013

8%

26%

50%

13%

4%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Page 82: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

64

64

3. Keluarbiasaan Bangunan

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap keluarbiasaan

bangunan dari Menara Al-Husna diperoleh data berikut: 5 responden (6%)

menjawab sangat setuju, 39 responden (49%) menjawab setuju, 25 responden

(31%) menjawab ragu-ragu, 8 responden (10%) menjawab tidak setuju, dan 3

responden (4%) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga analisis distribusi

frekuensi persentase dari pernyataan bahwa Menara Al-Husna bangunan

paling menonjol, besar dan tinggi dari masjid Agung Jawa Tengah sebesar

69%. Persentase tersebut didapat dari jumlah skor 275 dari skor maksimal

perbutir soal 400 menghasilkan persentase sebesar bila dikonsultasikan

dengan tabel kriteria keluarbiasaan bangunan pada kriteria setuju.

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel dan diagram batang

mengenai minat pengunjung dengan indikator kemenarikan terhadap

keluarbiasaan pada Menara Al-Husna.

Tabel 4.5 Distribusi Keluarbiasaan Bangunan Pada Menara Al-Husna

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) Rata-rata

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 5 6%

69%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 39 49%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 25 31%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 8 10%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 3 4%

Jumlah 80 100% Setuju

Sumber: Data Penelitian, 2013

Page 83: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

65

65

Gambar 4.12 Diagram Batang Keluarbiasaan Bangunan Pada Menara Al-

Husna

Sumber: Data Penelitian, 2013

4. Sejarah Bangunan

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap sejarah

bangunan dari Menara Al-Husna diperoleh data berikut: 18 responden (23%)

menjawab sangat setuju, 24 responden (30%) menjawab setuju, 21 responden

(26%) menjawab ragu-ragu, 15 responden (19%) menjawab tidak setuju, dan 2

responden (3%) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga analisis distribusi

frekuensi persentase dari pernyataan bahwa Menara Al-Husna sangat kental

dengan filosofi Islam sebesar 70%. Persentase tersebut didapat dari jumlah

skor 280 dari skor maksimal perbutir soal 400 menghasilkan persentase

sebesar bila dikonsultasikan dengan tabel kriteria sejarah bangunan pada

kriteria setuju.

6%

49%

31%

10%

4%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Page 84: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

66

66

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel dan diagram batang

mengenai minat pengunjung dengan indikator kemenarikan terhadap sejarah

pada Menara Al-Husna.

Tabel 4.6 Distribusi Sejarah Bangunan Pada Menara Al-Husna

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) Rata-rata

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 18 23%

70%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 24 30%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 21 26%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 15 19%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 2 3%

Jumlah 80 100% Setuju

Sumber: Data Penelitian, 2013

Gambar 4.13 Diagram Batang Sejarah Bangunan Pada Menara Al-Husna

Sumber: Data Penelitian, 2013

23%

30%

26%

19%

3%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Page 85: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

67

67

5. Landmark Bangunan

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap landmark

bangunan dari Menara Al-Husna diperoleh data berikut: 21 responden (26%)

menjawab sangat setuju, 26 responden (33%) menjawab setuju, 22 responden

(28%) menjawab ragu-ragu,6 responden (8%) menjawab tidak setuju, dan 5

responden (6%) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga analisis distribusi

frekuensi persentase dari pernyataan bahwa Menara Al-Husna menjadikan

bangunan penanda wilayah sebesar 72%. Persentase tersebut didapat dari

jumlah skor 287 dari skor maksimal perbutir soal 400 menghasilkan

persentase sebesar bila dikonsultasikan dengan tabel kriteria landmark

bangunan pada kriteria setuju.

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel dan diagram batang

mengenai minat pengunjung dengan indikator kemenarikan terhadap landmark

pada Menara Al-Husna.

Tabel 4.7 Distribusi Landmark Bangunan Pada Menara Al-Husna

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) Rata-rata

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 21 26%

72%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 26 33%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 22 28%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 6 8%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 5 6%

Jumlah 80 100% Setuju

Sumber: Data Penelitian, 2013

Page 86: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

68

68

Gambar 4.14 Diagram Batang Landmark Bangunan Pada Menara Al-Husna

Sumber: Data Penelitian, 2013

Berdasarkan kuesioner variabel minat terhadap kemenarikan Menara Al-

Husna secara keseluruhan dirangkum pada tabel persentase penilaian berikut ini:

Tabel 4.8 Presentase Kemenarikan Pada Menara Al-Husna

Variabel Indikator Sub Indikator Persentase

(%)

Rata-rata

Persentase

Minat

Pengunjung

Kemenarikan

Menara Al-

Husna

Estetika 71%

69%

(Setuju)

Kejamakan 63%

Keluarbiasaan 69%

Sejarah 70%

Landmark 72%

Sumber : Analisis Penelitian, 2013

4.1.3.3 Payung Hidrolik-Elektrik

1. Estetika Bangunan

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap estetika

bangunan dari Payung Hidrolik-Elektrik dikatakan setuju. Dimana skor untuk

26%

33%

28%

8%6%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Page 87: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

69

69

hasil dari variabel Payung Hidrolik-Elektrik menunjukkan persentase sebanyak

74%. Hal ini ditunjukkan oleh hasil skor sub indikator sebagai berikut :

Bentuk Payung Hidrolik-Elektrik yang sesuai fungsinya (soal no.13)

diperoleh data sebagai berikut: 17 responden (21%) mengatakan sangat

setuju, 33 responden (41%) mengatakan setuju, 8 responden (10%)

mengatakan ragu-ragu, 12 responden (15%) mengatakan tidak setuju, dan

10 responden (13%) mengatakan tidak setuju. Pada butir soal ini diperoleh

dengan jumlah skor sebanyak 275 dari skor maksimal perbutir soal 400

menghasilkan persentase sebanyak 69% termasuk pada kriteria setuju.

Struktur Payung Hidrolik-Elektrik menonjolkan nilai keindahan (soal

no.14) diperoleh data sebagai berikut: 21 responden (26%) mengatakan

sangat setuju, 37 responden (46%) mengatakan setuju, 13 responden

(16%) mengatakan ragu-ragu, 6 responden (8%) mengatakan tidak setuju,

dan 3 responden (4%) mengatakan sangat tidak setuju. Pada butir soal ini

diperoleh dengan jumlah skor 307 dari skor maksimal perbutir soal 400

menghasilkan persentase sebesar 77% termasuk pada kriteria setuju.

Ornamen (Hiasan) pada Payung Hidrolik-Elektrik sangat menonjolkan ciri

khas gaya arsitektur Islam (soal no.15) diperoleh data sebagai berikut: 18

responden (23%) mengatakan sangat setuju, 35 responden (44%)

mengatakan setuju, 17 responden (21%) mengatakan ragu-ragu, dan 10

responden (13%) mengatakan tidak setuju. Pada butir soal ini diperoleh

dengan jumlah skor 301 dari skor maksimal perbutir soal 400

menghasilkan persentase sebesar 75% termasuk pada kriteria setuju.

Page 88: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

70

70

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel, dan diagram batang

mengenai variabel minat pengunjung terhadap kemenarikan Payung Hidrolik-

Elektrik pada sub indikator estetika Payung Hidrolik-Elektrik.

Tabel 4.9 Distribusi Estetika Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik

Interval kelas

presentase

(kiteria)

Responden

Hasil (%) Rata-

rata

Hasil

Jumlah

(orang) Persentase ( %)

13 14 15 13 14 15 13 14 15

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 17 21 18 21

26 23

69 77 75 74%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 33 37 35 41

46 44

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 8 13 17 10

16 21

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 12 6 10 15

8 13

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 10 3 0 13 4 0

Jumlah 80 80 80 100 100 100 Kriteria Setuju

Sumber: Data Penelitian, 2013

Gambar 4.15 Diagram Batang Estetika Pada Payung Hidrolik-Elektrik

Sumber: Data Penelitian, 2013

69%

77%

75%

64%

66%

68%

70%

72%

74%

76%

78%

Soal No.13 Soal No.14 Soal No.15

Hasil Estetika Payung Hidrolik-Elektrik (%)

Rata-rata Hasil

74%

Page 89: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

71

71

2. Kejamakan Bangunan

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kejamakan

bangunan dari Payung Hidrolik-Elektrik diperoleh data berikut: 3 responden

(4%) menjawab sangat setuju, 19 responden (24%) menjawab setuju, 46

responden (58%) menjawab ragu-ragu, 9 responden (11%) menjawab tidak

setuju, dan 3 responden (4%) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga analisis

distribusi frekuensi persentase dari pernyataan bahwa Payung Hidrolik-

Elektrik merupakan perwakilan tipe dari Payung Hidrolik-Elektrik yang

berada di Masjid Nabawi sebesar 62%. Persentase tersebut didapat dari jumlah

skor 248 dari skor maksimal perbutir soal 400 menghasilkan persentase

sebesar bila dikonsultasikan dengan tabel kriteria kejamakan bangunan pada

kriteria ragu-ragu.

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel dan diagram batang

mengenai variabel minat pengunjung terhadap kemenarikan Payung Hidrolik-

Elektrik pada sub indikator kejamakan Payung Hidrolik-Elektrik.

Tabel 4.10 Distribusi Kejamakan Bangunan Pada Payung Hidrolik-

Elektrik

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) Rata-rata

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 3 4%

62%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 19 24%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 46 58%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 9 11%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 3 4%

Jumlah 80 100% Ragu-ragu

Sumber: Data Penelitian, 2013

Page 90: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

72

72

Gambar 4.16 Diagram Batang Kejamakan Bangunan Pada Payung Hidrolik-

Elektrik

Sumber: Data Penelitian, 2013

3. Keluarbiasaan Bangunan

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap keluarbiasaan

bangunan dari Payung Hidrolik-Elektrik diperoleh data berikut: 30 responden

(38%) menjawab sangat setuju, 33 responden (41%) menjawab setuju, 9

responden (11%) menjawab ragu-ragu, 6 responden (8%) menjawab tidak

setuju, dan 2 responden (3%) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga analisis

distribusi frekuensi persentase dari pernyataan bahwa Payung Hidrolik-

Elektrik bangunan paling menonjol, besar dan tinggi dari masjid Agung Jawa

Tengah sebesar 81%. Persentase tersebut didapat dari jumlah skor 323 dari

skor maksimal perbutir soal 400 menghasilkan persentase sebesar bila

dikonsultasikan dengan tabel kriteria keluarbiasaan bangunan pada kriteria

sangat setuju.

4%

24%

58%

11%

4%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Page 91: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

73

73

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel dan diagram batang

mengenai variabel minat pengunjung terhadap kemenarikan Payung Hidrolik-

Elektrik pada sub indikator keluarbiasaan Payung Hidrolik-Elektrik.

Tabel 4.11 Distribusi Keluarbiasaan Bangunan Pada Payung Hidrolik-

Elektrik

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) Rata-rata

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 30 38%

81%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 33 41%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 9 11%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 6 8%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 2 3%

Jumlah 80 100% Sangat Setuju

Sumber: Data Penelitian, 2013

Gambar 4.17 Diagram Batang Keluarbiasaan Bangunan Pada Payung

Hidrolik-Elektrik

Sumber: Data Penelitian, 2013

38%41%

11%8%

3%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Page 92: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

74

74

4. Sejarah Bangunan

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap sejarah

bangunan dari Payung Hidrolik-Elektrik diperoleh data berikut: 1 responden

(1%) menjawab sangat setuju, 24 responden (30%) menjawab setuju, 43

responden (54%) menjawab ragu-ragu, 11 responden (14%) menjawab tidak

setuju, dan 1 responden (1%) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga analisis

distribusi frekuensi persentase dari pernyataan bahwa Payung Hidrolik-

Elektrik sangat kental dengan filosofi Islam sebesar 63%. Persentase tersebut

didapat dari jumlah skor 252 dari skor maksimal perbutir soal 400

menghasilkan persentase sebesar bila dikonsultasikan dengan tabel kriteria

sejarah bangunan pada kriteria ragu-ragu.

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel dan diagram batang

mengenai variabel minat pengunjung terhadap kemenarikan Payung Hidrolik-

Elektrik pada sub indikator sejarah Payung Hidrolik-Elektrik.

Tabel 4.12 Distribusi Sejarah Bangunan Pada Payung Hidrolik-

Elektrik

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) Rata-rata

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 1 1%

63%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 24 30%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 43 54%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 11 14%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 1 1%

Jumlah 80 100% Ragu-ragu

Sumber: Data Penelitian, 2013

Page 93: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

75

75

Gambar 4.18 Diagram Batang Sejarah Bangunan Pada Payung Hidrolik-

Elektrik

Sumber: Data Penelitian, 2013

5. Landmark Bangunan

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap landmark

bangunan dari Payung Hidrolik-Elektrik diperoleh data berikut: 28 responden

(35%) menjawab sangat setuju, 32 responden (40%) menjawab setuju, 1

responden (1%) menjawab ragu-ragu, 13 responden (16%) menjawab tidak

setuju, dan 6 responden (8%) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga analisis

distribusi frekuensi persentase dari pernyataan bahwa Payung Hidrolik-

Elektrik menjadikan bangunan penanda wilayah sebesar 76%. Persentase

tersebut didapat dari jumlah skor 305 dari skor maksimal perbutir soal 400

menghasilkan persentase sebesar bila dikonsultasikan dengan tabel kriteria

landmark bangunan pada kriteria setuju.

1%

30%

54%

14%

1%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Page 94: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

76

76

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel dan diagram batang

mengenai variabel minat pengunjung terhadap kemenarikan Payung Hidrolik-

Elektrik pada sub indikator landmark Payung Hidrolik-Elektrik.

Tabel 4.13 Distribusi Landmark Bangunan Pada Payung Hidrolik-

Elektrik

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) Rata-rata

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 28 35%

76%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 32 40%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 1 1%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 13 16%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 6 8%

Jumlah 80 100% Setuju

Sumber: Data Penelitian, 2013

Gambar 4.19 Diagram Batang Landmark Bangunan Pada Payung Hidrolik-

Elektrik

Sumber: Data Penelitian, 2013

35%

40%

1%

16%

8%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Page 95: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

77

77

Berdasarkan kuesioner dari variabel minat pengunjung terhadap

kemenarikan Payung Hidrolik-Elektrik secara keseluruhan dirangkum pada tabel

persentase penilaian berikut ini:

Tabel 4.14 Presentase Kemenarikan Pada Payung Hidrolik- Elektrik

Variabel Indikator Sub Indikator Persentase

(%)

Rata-rata

Persentase

Minat

Pengunjung

Kemenarikan

Payung

Hidrolik-

Elektrik

Estetika 74%

71%

(Setuju)

Kejamakan 62%

Keluarbiasaan 81%

Sejarah 63%

Landmark 76%

Sumber : Analisis Penelitian, 2013

4.1.3.4 Parameter Bangunan Kultural Menara Al-Husna dan Payung

Hidrolik-Elektrik

Berdasarkan kuesioner minat pengunjung terhadap Menara Al-Husna

dan Payung Hidrolik-Elektrik secara keseluruhan dirangkum pada tabel persentase

berdasarkan indikator kemenarikan bangunan kultural berikut ini:

Tabel 4.15 Persentase Kemenarikan Menara Al-Husna dan Payung

Hidrolik- Elektrik

Variabel Indikator Persentase

(%)

Rata-rata

Persentase

Minat pengunjung Kemenarikan

Menara Al-

Husna

69%

(Setuju)

70%

(Setuju) Kemenarikan

Payung

Hidrolik-

Elektrik

71%

(Setuju)

Sumber : Analisis Penelitian, 2013

Page 96: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

78

78

4.2 Pembahasaan Hasil Penelitian

Masjid merupakan tempat yang dijadikan dan ditentukan untuk tempat

manusia mengerjakan salat jamaah. Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah

umat Islam, masjid juga digunakan aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid

juga menjadi salah satu objek yang mempunyai daya tarik wisata. Masjid

dikategorikan dalam wisata religi. Wisata religi masuk pada bagian dari

pariwisata.

Menurut Foster (1985:5), minat perjalanan wisata pengunjung dilihat

berdasarkan atas: (1) profil wisatawan (pengunjung), (2) pengetahuan untuk

melakukan kegiatan, (3) karakteristik perjalanan, dan (4) sumber daya dan

karakteristik daerah tujuan. Keempat faktor tersebut membentuk citra dari suatu

kawasan wisata perlu adanya suatu produk wisata yang dapat mempengaruhi

perjalanan seorang wisatawan. Produk tersebut dirumuskan dengan menampilkan

objek yang menarik dan sarana yang mendukung sehingga mempunyai nilai

kompetisi.

Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui minat pengunjung

terhadap Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik digunakan beberapa

parameter dari teori menurut Catanese (dalam Pontoh, 1992 : 32 ), kriteria pada

bangunan yang memiliki makna kultural terdiri atas: (1) kriteria estetika atau

keindahan, (2) kriteria kejamakan (typical), (3) kriteria keluarbiasaan

(superlative), (4) kriteria peran sejarah (historical role), dan (5) kriteria

memperkuat kawasan (landmark).

Berikut adalah pembahasan hasil dari penelitian:

Page 97: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

79

79

4.2.1 Minat (Faktor yang mempengaruhi perjalanan wisata)

Sumadi Suryobroto (1988:109) mendefinisikan minat sebagai

kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada suatu objek atau

menyenangi suatu obyek. Timbulnya minat terhadap suatu obyek ini ditandai

dengan adanya rasa senang atau tertarik terhadap sesuatu yang memiliki daya

tarik.

1. Profil Wisatawan

Profil wisatawan merupakan latar belakang dari seseorang yang akan

berkunjung ke obyek wisata. Menurut Foster (1985:5), profil wisatawan

dikelompokkan menjadi: (1) kategori karakteristik sosial ekonomi wisatawan

yang meliputi jenis kelamin, umur, dan pendidikan; (2) kategori karakteristik

tingkah laku (behavioural Characteristic) yang diketahui dari motivasi wisatawan

dalam berkunjung. Berikut ini adalah hasil kuesioner pada indikator profil

wisatawan yaitu:

a. Berdasarkan karakteristik sosial ekonomi wisatawan (Sosio-economic

characteristic) yang meliputi jenis kelamin, umur, dan pendidikan.

1) Jenis Kelamin

Dari jumlah 80 responden diketahui jenis kelamin pengunjung

diperoleh hasil sebagai berikut: laki-laki sebanyak 53 responden (66%),

dan pengunjung jenis kelamin perempuan sebanyak 27 responden (34%).

Jenis kelamin laki-laki lebih dominan daripada perempuan. Hal itu

dikarenakan ketika pengambilan data pada Hari Jum‟at yang merupakan

Page 98: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

80

80

hari bagi mayoritas laki-laki Umat Islam melaksanakan Ibadah Sholat

Jum‟at di Masjid.

2) Umur

Dalam Data Statistik Indonesia, umur produktif yaitu umur (15 - 49

tahun). Dari jumlah 80 responden diketahui umur pengunjung diperoleh

hasil sebagai berikut: 15-24 tahun sebanyak 37 responden (46%), dan 25-

49 tahun sebanyak 43 responden (54 %). Diketahui umur pengunjung

didominasi umur (25 - 49 tahun) sebanyak 54%. Hal tersebut sesuai

dengan statistik umur produktif dalam melakukan perjalanan wisata.

3) Pendidikan

Dari jumlah 80 responden diketahui pendidikan terakhir diperoleh

hasil sebagai berikut: setara SMA sebanyak 31 responden (34%), kuliah

S1 sebanyak 33 responden (41%), dan kuliah S2 sebanyak 16 responden

(20%). Pendidikan terakhir responden didominasi oleh pendidikan terakhir

setara S1 sebanyak 41%. Hal itu dikarenakan tempat yang menjadi objek

penelitian adalah tempat umum yang kental dengan perkembangan

arsitektur.

2. Pengetahuan Melakukan Perjalanan

Sebelum seseorang atau para wisatawan melakukan perjalanan ke

suatu tempat dan tinggal di suatu tempat yang dituju, maka orang atau para

wisatawan tersebut harus membuat rencana perjalanan. Berdasarkan hasil 80

responden diketahui paling banyak mengetahui MAJT melalui iklan biro

perjalanan sebanyak 41%. Hal itu dikarenakan banyaknya pengunjung yang

Page 99: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

81

81

menggunakan Bus Pariwisata ketika mengunjungi Masjid Agung Jawa

Tengah.

3. Karakteristik Perjalanan

a. Hasil data penelitian dari 80 responden, diketahui pengunjung yang

mendominasi adalah dari luar Kota Semarang sebanyak 60%. Hal

tersebut mengartikan bahwa pengunjung luar kota lebih tertarik untuk

mengunjungi MAJT.

b. Hasil data penelitian dari 80 responden ,biaya yang dikeluarkan murah

oleh 80 orang (100%). Faktor yang menyebabkan murahnya biaya yang

dikeluarkan pengunjung karena tiket masuk untuk memasuki Masjid

Agung Jawa Tengah gratis untuk yang tidak membawa kendaraan, dan

yang membawa kendaraan hanya dikenai harga parkir sesuai dengan

aturan perparkiran yang berlaku. Apabila pengunjung hendak memasuki

Menara Al-Husna dikenai biaya tiket masuk sebesar Rp.5000,-.

c. Hasil data penelitian dari 80 responden, transportasi yang digunakan

untuk mencapai MAJT didominasi menggunakan bus pariwisata (52%).

Hal tersebut dikarenakan dari 80 responden didominasi pengunjung dari

luar Kota Semarang dan tersedianya area parkir untuk kendaraan bus.

4. Sumber Daya Wisata dan Karakteristik Daerah Tujuan

a). Sumber Daya Wisata

Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46) menjelaskan

definisi pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang

dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu

Page 100: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

82

82

tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu

perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah

di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan

pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka

ragam. Sumber daya wisata merupakan salah satu bagian dari faktor yang

mempengaruhi perjalanan wisata. Pada sumber daya wisata ada yang disebut

dengan atraksi wisata.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepada Sekertaris Masjid Agung

Jawa Tengah Bapak Agus Fathudin Yusuf, mengenai tempat di mana

pengunjung banyak menghabiskan waktu berkunjungnya, adalah sebagai

berikut:

“Di sekitar Payung Hidrolik-Elektrik dan pada Menara Al-Husna.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ir.Achmad Fanani Arsitektrur dari

Masjid Agung Jawa tengah, mengenai mengapa dibuatnya Menara Al-Husna

dan Payung Hidrolik, adalah sebagai berikut:

“1.Karena menara pada masjid adalah untuk kelengkapan dari sebuah

masjid agung.

2. Untuk konsep bangunan Menara Al-Husna dirancang berdasarkan

dari tujuan Masjid Agung Jawa Tengah sebagai objek wisata

sehingga menara tersebut dibuat dengan tinggi 99 meter dan kental

akan filosofi Islam.

3. Karena saya terinspirasi dari Payung Hidrolik-Elektrik yang ada di

Masjid Nabawi dan tujuan dibuatnya agar MAJT dapat menampung

jumlah jamaah yang lebih banyak lagi.

4. Karena MAJT selain untuk tempat ibadah juga dijadikan objek

wisata sehingga saya ingat dan terinspirasi dari Payung Hidrolik-

Elektrik yang ada di Masjid Nabawi dan tujuan dibuatnya agar

MAJT dapat menampung jumlah jamaah yang lebih banyak lagi dan

bentuknya sangat langka yang akan dapat perhatian lebih dari

pengunjung (dianggap hal baru oleh masyarakat). Sama halnya

Page 101: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

83

83

dengan Menara Al-Husna, Payung Hidrolik-Elektrik sebagai atraksi

wisata.”

Dari penjelasan dua narasumber tersebut dapat pahami bahwa Menara

Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik dibuat untuk dijadikan sebagai atraksi

wisata dari Masjid Agung Jawa Tengah. Berdasarkan atraksi wisata

tersebutlah terciptanya Masjid Agung Jawa Tengah sebagai salah satu objek

pariwisata di Kota Semarang.

Berdasarkan pengamatan sumber daya tarik pada elemen-elemen yang

terdapat pada Masjid Agung Jawa Tengah merupakan adopsi dari bentuk-

bentuk elemen pada masjid terdahulu. Elemen-elemen tersebut antara lain,

Payung Hidrolik-Elektrik yang ada di Kota Madinah seperti teori yang

dikatakan oleh Yulianto Sumalyo (2000:588), dan minaret seperti teori yang

dikatakan oleh Yulianto Sumalyo (2000:8). Hal tersebut menunjukkan bahwa

bangunan Masid Agung Jawa Tengah mengikuti perkembangan arsitektur

masjid.

b). Karakteristik Daerah Wisata

1). Kualitas Fasilitas

Fasilitas adalah sumber daya fisik yang ada sebelum suatu jasa

dapat ditawarkan kepada konsumen. Segala fasilitas yang ada yaitu

kondisi fasilitas, kelengkapan, desain interior dan eksterior serta

kebersihan fasilitas harus diperhatikan terutama yang berkaitan erat

dengan apa yang dirasakan atau didapat konsumen secara langsung.

(Fandy Tjiptono,1997:138)

Page 102: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

84

84

Berdasarkan hasil penelitian pada 80 responden, analisis distribusi

frekuensi persentase didapatkan skor jawaban responden pada sub

variabel kualitas fasilitas bangunan sebesar 65%. Skor tersebut bila

dikonsultasikan dengan tabel kriteria kualitas fasilitas bangunan pada

kriteria ragu-ragu (lampiran perhitungan skor).

Analisis hasil penelitian dari 80 responden terhadap kualitas

fasilitas Masjid Agung Jawa Tengah, telah dikatakan ragu-ragu. Jika

mengacu berdasarkan teori menurut Fandy Tjiptono, fasilitas yang

disediakan Masjid Agung Jawa Tengah sudah dapat dikatakan baik.

Namun dari segi kualitas dari fasilitas yang mendukung kebersihan

dikatakan kurang dikarenakan masih banyak terdapat sampah dan sandal

yang melewati garis suci pada masjid.

Berikut ini adalah kondisi Masjid Agung Jawa Tengah:

a). Kondisi Existing (Fisik)

1. Luas tanah kompleks MAJT 10 hektar.

2. Luas bangunan MAJT 7,669 m2.

3. Bangunan utama Masjid (ruang shalat dalam 4,66 m2), Plaza

depan 10,800 m2, kran wudlu pria 93 wanita 56, kran gedung

sayap kanan 50 buah, gedung sayap kiri 20 buah, jumlah total 219

kran, urinoir VIP 14, urinoir umum 16, WC pria 8 buah wanita 8

buah, kamar mandi pria 6 buah wanita 6 buah, washtafel 4 pria 4

wanita, 1 ruang imam, 1 ruang transit, 1 kantor sekretariat MAJT,

1 ruang sidang.

Page 103: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

85

85

4. Parkir VIP kapasitas 6 mobil.

Gambar 4.20 Kondisi fisik MAJT

Sumber: Dokumentasi, 2013

b). Menara Asma Al-Husna Setinggi 99 Meter

1. Lantai 1 untuk Studio Radio DAIS MAJT.

2. Lantai 2 untuk museum Perkembangan Islam Jawa Tengah.

3. Lantai 18 rumah makan berputar.

Page 104: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

86

86

4. Lantai 19 Gardu pandang Kota Semarang.

5. Lantai 19 Tempat rukyat al-hilal.

c). Pusat penampungan pedagang

1. Souvenir shop.

2. Sebanyak 70 kios.

3. Pedagang makanan.

4. Toilet Umum 2 buah untuk wanita dan 2 buah untuk pria.

Gambar 4.21 Fasilitas Menara Al-Husna

Sumber: Dokumentasi, 2013

Page 105: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

87

87

d). Ruang perkantoran

1. Luas total 2100 m2.

2. Jumlah perkantoran 19 unit.

3. Hall 200 m2.

4. Fasilitas lain berupa AC.

5. Telepon Telkom.

6. Listrik PLN / Genset.

e). Ruang perpustakaan

1. Luas 1650 m2

2. Counter desk 1 buah

3. Toilet 1 buah di lantai 1 dan 1 buah di lantai 2

4. Ruangan perpustakaan yang mempunyai fasilitas AC

sebanyak 2 buah

Gambar 4.22 Pusat penampungan pedagang

Sumber: Dokumentasi, 2013

Page 106: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

88

88

f). Ruang parkir

1. Bus 30 buah.

2. Kapasitas mobil 680 buah.

3. Sepeda motor 670 buah.

g). Pertamanan

1. Luas 48.500 m2.

2. Sektor pintu gerbang.

3. Sektor Selatan Convention Hall.

Gambar 4.23 Perustakaan MAJT

Sumber: Dokumentasi, 2013

Gambar 4.24 Ruang Parkir

Sumber: Dokumentasi, 2013

Page 107: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

89

89

4. Sektor Sebelah utara perpustakaan.

5. Sektor Belakang Masjid.

6. Sektor Timur Rumah Kyai

h). Listrik

1. Kebutuhan daya listrik 685 KVA

2. Konsumsi listrik perbulan Rp. 30.000.000,-

3. Listrik yang sekarang sudah ada 105 KVA

4. Biaya listrik sekarang Rp. 14.000.000,-

i). Fasilitas Water Supply

1. Sumur 1 buah

2. Tower dengan kapasitas 25 m3

3. Tinggi tower 30 m

4. Pompa air 1 buah berkekuatan 3 HP / PK

2). Kualitas Pelayanan

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan

dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi

atau melebihi harapan pelanggan. Sehingga definisi kualitas

pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam

mengimbangi harapan konsumen. (Fandy Tjiptono, 1997:354)

Berdasarkan melihat hasil penelitian, analisis distribusi

frekuensi persentase kualitas pelayanan didapatkan skor jawaban

Page 108: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

90

90

responden pada variabel minat indikator kualitas pelayanan sebesar

58%. Skor tersebut bila dikonsultasikan dengan tabel kriteria kualitas

pelayanan bangunan pada kriteria tidak setuju (lampiran perhitungan

skor).

Analisis hasil penelitian dari 80 responden terhadap kualitas

pelayanan Masjid Agung Jawa Tengah, telah dikatakan tidak setuju.

Jika mengacu berdasarkan teori menurut Fandy Tjiptono, pelayanan

yang disediakan Masjid Agung Jawa Tengah belum dapat dikatakan

baik. Hal tersebut terlihat dari segi kualitas dari pelayanan kebersihan

yang dikatakan kurang dikarenakan pengunjung merasakan kondisi

kualitas pelayanan kebersihan kurang baik terlihat banyak sampah

pada kolam depan plaza, rumput-rumput liar terdapat pada tangga-

tangga menuju Masjid Agung Jawa Tengah. Kenyamanan sangat

kurang karena banyak genangan air pada pelataran masjid.

Gambar 4.25 Sampah pada kolam depan plaza MAJT

Sumber: Dokumentasi, 2013

Page 109: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

91

91

Sumber: Dokumentasi, 2013

4.2.2 Menara Al-Husna

Gambar 4.27 Menara Al-Husna Pada Masjid Agung Jawa Tengah

Sumber: Dokumentasi, 2013

1. Estetika Bangunan

Kriteria estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika

adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana bisa terbentuk, dan bagaimana

seseorang bisa merasakannya. Di dalam keindahan tersebut terdapat kenikmatan

yang terdalam, puncak kebahagiaan dan keabadian yang dirasakan oleh alat indera

manusia. (Catanese dalam Pontoh, 1992 : 32 )

Genangan Air

Gambar 4.26 Genangan Air pada plaza MAJT

Page 110: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

92

92

Dalam tampilan bentuk minaret, pengaruh tradisi setempat yang terkait

dengan gagasan budaya dan tingkat ketrampilan mengolah bahan yang dikuasai

masyarakatnya ikut mengambil peranan besar. Ragam bentuk minaret dari suatu

daerah berbeda dengan daerah yang lain. Masing-masing menyumbang kreasinya

bagi kekayaan khazanah arsitektur Islam. (Ir.Achmad Fanani,2009:102)

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kemenarikan

estetika Menara Al-Husna diperoleh persentase sebanyak 71% seperti pada

diagram (Gambar 4.28).

Gambar 4.28 Diagram Batang Berdasarkan Estetika Menara Al-Husna

Sumber : Data hasil penelitian, 2013

Hasil penelitian terhadap kemenarikan estetika pada Menara Al-Husna

adalah sebagai berikut :

Bentuk Menara Al-Husna yang sesuai fungsinya (soal no.5) diperoleh data

sebagai berikut: 15 responden (19%) mengatakan sangat setuju, 31

responden (39%) mengatakan setuju, 28 responden (35%) mengatakan ragu-

74%

68%

71%

64%

65%

66%

67%

68%

69%

70%

71%

72%

73%

74%

75%

Soal No.5 Soal No.6 Soal No.7

Hasil Estetika Menara Al-Husna (%)

Page 111: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

93

93

ragu, dan 6 responden (7%) mengatakan tidak setuju. Pada butir soal ini

diperoleh dengan jumlah skor sebanyak 295 dari skor maksimal perbutir

soal 400 menghasilkan persentase sebanyak 74% termasuk pada kriteria

setuju.

Struktur Menara Al-Husna menonjolkan nilai keindahan (soal no.6)

diperoleh data sebagai berikut: 3 responden (4%) mengatakan sangat setuju,

39 responden (49%) mengatakan setuju, 27 responden (34%) mengatakan

ragu-ragu, 10 responden (13%) mengatakan tidak setuju, dan 1 responden

(1%) mengatakan sangat tidak setuju. Pada butir soal ini diperoleh dengan

jumlah skor 273 dari skor maksimal perbutir soal 400 menghasilkan

persentase sebesar 68% termasuk pada kriteria setuju.

Ornamen (Hiasan) pada Menara Al-Husna sangat menonjolkan ciri khas

gaya arsitektur Islam (soal no.7) diperoleh data sebagai berikut: 11

responden (14%) mengatakan sangat setuju, 29 responden (36%)

mengatakan setuju, 33 responden (41%) mengatakan ragu-ragu, 6 responden

(8%) mengatakan tidak setuju, dan 1 responden (1%) mengatakan sangat

tidak setuju. Pada butir soal ini diperoleh dengan jumlah skor 283 dari skor

maksimal perbutir soal 400 menghasilkan persentase sebesar 71% termasuk

pada kriteria setuju.

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel (Tabel 4.16) mengenai

minat pengunjung dengan indikator kemenarikan terhadap estetika pada Menara

Al-Husna.

Page 112: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

94

94

Tabel 4.16 Distribusi Kemenarikan Estetika Bangunan Menara Al-Husna

Interval kelas

presentase

(kiteria)

Responden

Hasil (%) Rata-

rata

Hasil

Jumlah

(orang) Persentase ( %)

5 6 7 5 6 7 5 6 7

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 15 3 11 19 4 14

74 68 71 71%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 31 39 29 39

49 36

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 28 27 33 35

34 41

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 6 10 6 7 13 8

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 0 1 1 0 1 1

Jumlah 80 80 80 100 100 100 Kriteria Setuju

Sumber: Data Penelitian, 2013

Analisis mengenai estetika Menara Al-Husna berdasarkan pengertian

estetika menurut Catanese (dalam Pontoh, 1992 : 32 ) bahwa keindahan

merupakan rasa nikmat yang terdalam, puncak kebahagiaan, dan keabadian yang

dirasakan oleh alat indera manusia. Minaret menurut Ir. Achmad Fanani

(2009:102), dalam tampilan bentuk minaret, pengaruh tradisi setempat yang

terkait dengan gagasan budaya dan tingkat ketrampilan mengolah bahan yang

dikuasai masyarakatnya ikut mengambil peranan besar. Ragam bentuk minaret

dari suatu daerah berbeda dengan daerah yang lain. Masing-masing menyumbang

kreasinya bagi kekayaan khazanah arsitektur Islam.

Berdasarkan fakta peneliti di lapangan pengamatan didapatkan kondisi

fisik Menara Al-Husna banyak keindahan yang ditonjolkan dapat terlihat dari

bentuk (sesuai dengan fungsi bangunannya) antara lain bentuk bentuk bagian

bawah berisi lantai 1 untuk Studio Radio DAIS MAJT, lantai 2 untuk museum

Page 113: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

95

95

Perkembangan Islam Jawa Tengah, bentuk bagian antara bagian bawah dan

mahkota menara berisi lantai 3 sampai lantai 17 tangga darurat, bentuk mahkota

menara berisi lantai 18 sebagai Kafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat,

lantai 19 Gardu pandang Kota Semarang dan lantai 19 Tempat rukyat Al-hilal.

Struktur bangunan mengkombinasi bentuk kubus pada bagian bawah

,balok pada bagian antara bagian bawah dan mahkota menara, silinder pada

bagian mahkota menara. Kombinasi dari bentuk-bentuk geometri tersebut

menghasilkan nilai estetis. Ornamen pada dinding luar Menara Al-Husna tampak

menambah estetika dan mendukung dari gaya arsitektur bangunan.

Menara Al-Husna dipengaruh dari pendekatan lokalitas dan universalitas.

Pendekatan Menara Al-Husna secara lokalitas mengacu pada Masjid Demak dan

secara universal mengacu pada Masjid Nabawi yang masing-masing menyumbang

kreasinya bagi kekayaan khazanah arsitektur Islam pada Menara Al-Husna

(lampiran konsep MAJT).

Gambar 4.29 Bentuk Menara Al-Husna Berdasarkan Fungsi Bangunan

Sumber: Dokumentasi, 2013

Page 114: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

96

96

2. Kejamakan

Kejamakan merupakan objek yang akan dilestarikan mewakili kelas dan

jenis khusus, tolok ukur kejamakan ditentukan oleh bentuk suatu ragam atau jenis

khusus yang spesifik. (Catanese dalam Pontoh, 1992 : 32)

Minaret dalam perkembangan arsitektur masjid cenderung menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dari masjid, meskipun banyak masjid yang tidak

mempunyai minaret. (Yulianto Sumalyo, 2000:8)

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kemenarikan dari

kejamakan Menara Al-Husna diperoleh rata-rata persentase sebanyak 63%. Hasil

perolehan rata-rata tersebut didapatkan berdasarkan rincian hasil penelitian seperti

pada diagram (Gambar 4.30).

Gambar 4.30 Diagram Lingkaran Kejamakan Bangunan Pada Menara Al-

Husna

Sumber: Data Penelitian, 2013

Kemenarikan responden terhadap kejamakan Menara Al-Husna

ditunjukkan oleh hasil penelitian sebagai berikut: 6 responden (8%) menjawab

sangat setuju, 21 responden (26%) menjawab setuju, 40 responden (50%)

menjawab ragu-ragu, 10 responden (13%) menjawab tidak setuju, dan 3

responden (4%) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga analisis distribusi

frekuensi persentase dari pernyataan bahwa Menara Al-Husna merupakan

8%26%

49%

13%

4%Sangat setuju

Setuju

Ragu-ragu

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 115: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

97

97

perwakilan tipe dari menara pada masjid agung sebesar 63% dalam kriteria ragu-

ragu. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel (Tabel 4.17) mengenai

variabel minat pengunjung dengan indikator kemenarikan terhadap estetika pada

Menara Al-Husna.

Tabel 4.17 Distribusi Kejamakan Bangunan Pada Menara Al-Husna

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) RATA-RATA

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 6 8%

63%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 21 26%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 40 50%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 10 13%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 3 4%

Jumlah 80 100% Ragu-ragu

Sumber: Data Penelitian, 2013

Melihat hasil penelitian, analisis distribusi frekuensi persentase didapatkan

skor jawaban responden pada kejamakan menara sebagai bagian salah satu tipe

dari menara masjid agung sebesar (63%). Skor tersebut bila dikonsultasikan

dengan tabel kriteria kejamakan bangunan pada kriteria ragu-ragu. Namun, jika

mengacu pada teori (Yulianto Sumalyo, 2000:8), menara cenderung menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dari masjid dan Menara Al-Husna merupakan

bagian dari Masjid Agung Jawa Tengah.

Responden penelitian menilai ragu-ragu terhadap kejamakan Menara Al-

Husna dikarenakan faktor rata-rata pendidikan pengunjung yang kurang

pengetahuan terhadap tipikal menara masjid agung (lampiran ragam minaret).

Berdasarkan pengamatan kondisi fisik Menara Al-Husna terlihat sebagai

tipikal menara sebuah masjid agung. Hal tersebut ada pada bentuk Menara Al-

Page 116: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

98

98

Husna yang mengadopsi tipologi menara dari budaya masjid di Jawa yaitu pada

Menara Kudus dan Menara pada Masjid terdahulu. Hal tersebut sesuai yang

(Yulianto Sumalyo, 2000:8), menara cenderung menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari masjid. (lampiran konsep MAJT)

3. Keluarbiasaan Bangunan

Kriteria keluarbiasaan (superlative), merupakan kriteria bagi bangunan

yang paling menonjol, besar, tinggi, dan sebagainya. Hal tersebut dapat memberi

kesan pada suatu citra wisata (Catanese dalam Pontoh, 1992 : 32 ). Teori menurut

Foster (1985:5), Citra wisata adalah gambaran yang diperoleh wisatawan dari

berbagai kesan, pengalaman, dan kenangan yang didapat sebelum, ketika dan

sesudah mengunjungi objek wisata.

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kemenarikan dari

keluarbiasaan bangunan Menara Al-Husna diperoleh rata-rata persentase sebanyak

69%. Hasil perolehan rata-rata tersebut didapatkan berdasarkan rincian hasil

penelitian seperti pada diagram (Gambar 4.31).

Gambar 4.31 Diagram Lingkaran Keluarbiasaan Bangunan Pada Menara

Al-Husna

Sumber: Data Penelitian, 2013

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap keluarbiasaan

bangunan dari Menara Al-Husna diperoleh data berikut: 5 responden (6%)

menjawab sangat setuju, 39 responden (49%) menjawab setuju, 25 responden

6%

49%31%

10% 4%Sangat setuju

Setuju

Ragu-ragu

Tidak setuju

Page 117: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

99

99

(31%) menjawab ragu-ragu, 8 responden (10%) menjawab tidak setuju, dan 3

responden (4%) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga analisis distribusi

frekuensi persentase dari pernyataan bahwa Menara Al-Husna bangunan paling

menonjol, besar dan tinggi dari Masjid Agung Jawa Tengah sebesar 69% dalam

kriteria setuju. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel (Tabel 4.18)

mengenai variabel minat pengunjung dengan indikator kemenarikan keluarbisaan

pada Menara Al-Husna.

Tabel 4.18 Distribusi Keluarbiasaan Bangunan Pada Menara Al-Husna

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) Rata-rata

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 5 6%

69%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 39 49%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 25 31%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 8 10%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 3 4%

Jumlah 80 100% Setuju

Sumber: Data Penelitian, 2013

Pada analisis mengenai kemenarikan keluarbiasaan bangunan Menara Al-

Husna berdasarkan kriteria keluarbiasaan menurut Catanese dalam Pontoh,

1992:32 ) dan mengacu pada teori menurut Foster (1985:5), bahwa kondisi fisik

menara tersebut dibuat oleh Ir.Ahmad Fanani setinggi 99 meter. Hal ini

ditunjukkan agar bangunan menara mempunyai sebuah citra wisata yang memberi

kesan menjadi bangunan yang tinggi dan jumlahnya sedikit di Kota Semarang

sesuai dengan teori menurut foster. Dibangunnya menara tersebut setinggi 99

meter yang berfungsi sebagai menara pandang. Sehingga ketika orang dipuncak

menara dapat melihat Kota Semarang hampir keseluruhannya. Sedangkan hasil

Page 118: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

100

100

penilaian responden mengenai keluarbiasaan bangunan Menara Al-Husna dilihat

berdasarkan kriteria keluarbiasaan, dengan rata-rata 69% responden menyatakan

bahwa Menara Al-Husna sudah termasuk dalam kriteria keluarbiasaan bangunan.

Maka dapat disimpulkan bahwa keluarbiasaan pada bangunan Menara Al-Husna

bisa dikatakan menarik.

4. Sejarah Bangunan

Kriteria peran sejarah (historical role), merupakan bangunan maupun

lingkungan yang memiliki peran dalam peristiwa bersejarah, sebagai ikatan

simbolis, maupun kaitannya dengan peristiwa masa lalu sesuai perkembangan

kota. (Catanese dalam Pontoh, 1992 : 32 )

Sejarah Bangunan berkaitan dengan nilai sejarah yang dimiliki, peristiwa

penting yang mencatat peran ikatan simbolis suatu rangkaian sejarah dan babak

perkembangan suatu lokasi, sehingga merujuk nilai filosofis. Nilai filosofis tidak

akan ditinggalkan dalam proses karya rancangan arsitektur. Kalau hal ini

dilakukan maka bangunan yang dihasilkan merupakan seonggok bahan

bangunan yang didukung oleh rangka struktur yang kelihatan mati seolah-

olah tanpa mempunyai "roh" kehidupan yang ada dalam bangunan tersebut.

(Djoko Praktiko, 2003:3)

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kemenarikan dari

sejarah bangunan Menara Al-Husna diperoleh rata-rata persentase sebanyak 70%.

Hasil perolehan rata-rata tersebut didapatkan berdasarkan rincian hasil penelitian

seperti pada diagram (Gambar 4.32).

Page 119: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

101

101

Gambar 4.32 Diagram Lingkaran Sejarah Bangunan Pada Menara Al-Husna

Sumber: Data Penelitian, 2013

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap sejarah bangunan

dari Menara Al-Husna diperoleh data sebagai berikut: 18 responden (23%)

menjawab sangat setuju, 24 responden (30%) menjawab setuju, 21 responden

(26%) menjawab ragu-ragu, 15 responden (19%) menjawab tidak setuju, dan 2

responden (3%) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga analisis distribusi

frekuensi persentase dari pernyataan bahwa Menara Al-Husna sangat kental

dengan filosofi Islam sebesar 70% dalam kriteria setuju. Untuk lebih jelasnya

berikut disajikan dalam tabel (Tabel 4.19) mengenai minat pengunjung dengan

indikator kemenarikan terhadap sejarah Menara Al-Husna.

Tabel 4.19 Distribusi Sejarah Bangunan Pada Menara Al-Husna

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) Rata-rata

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 18 23%

70%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 24 30%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 21 26%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 15 19%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 2 3%

Jumlah 80 100% Setuju

Sumber: Data Penelitian, 2013

23%

29%26%

19% 3% Sangat setuju

Setuju

Ragu-ragu

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 120: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

102

102

Pada analisis mengenai kemenarikan sejarah Menara Al-Husna mengacu

pada teori Catanese dalam Pontoh (1992:32 ), Menara Al-Husna merupakan

bangunan yang memiliki filosofi (ikatan simbolis) Islam. Filosofi yang

terkandung pada Menara Al-Husna berada pada ketingginnya yaitu 99 meter.

Tinggi 99 meter pada bangunan Menara Al-Husna dikarenakan dari penamaan

Menara Al-Husna sudah menyiratkan arti 99 Nama Agung ALLAH SWT dan

mengacu pada teori (Djoko Praktiko, 2003:3), Menara Al-Husna bukan seonggok

bangunan mati ,karena memiliki “roh” kehidupan yang ada dalam bangunan

tersebut.

Pada pengamatan di lapangan kondisi fisik Menara Al-Husna, menara

tersebut mempunyai filosofi pada ketinggian menara yang tingginya 99 meter

yaitu 99 Nama Agung ALLOH SWT yang disebut Asmaul Husna. Hal tersebut

yang mendasari dinamainya menara tersebut dengan nama Menara Al-Husna.

Hasil pengamatan di lapangan tersebut sesuai dengan hasil penelitian terhadap

responden dengan rata-rata 70% menyatakan bahwa Menara Al-Husna

mempunyai filosofi Islam. Maka dapat disimpulkan bahwa kriteria sejarah yang

yang dapat menimbulkan kemenarikan dari Menara Al-Husna.

5. Landmark Bangunan

Kriteria memperkuat kawasan (landmark), kehadiran bangunan tersebut

dapat mempengaruhi kawasan sekitarnya dan bermakna untuk meningkatkan citra

lingkungan. (Catanese dalam Pontoh, 1992 : 32)

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kemenarikan dari

landmark bangunan Menara Al-Husna diperoleh rata-rata persentase sebanyak

Page 121: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

103

103

72%. Hasil perolehan rata-rata tersebut didapatkan berdasarkan rincian hasil

penelitian seperti pada diagram (Gambar 4.33).

Gambar 4.33 Diagram Batang Landmark Bangunan Pada Menara Al-Husna

Sumber: Data Penelitian, 2013

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap landmark

bangunan dari Menara Al-Husna diperoleh data sebagai berikut: 21 responden

(26%) menjawab sangat setuju, 26 responden (33%) menjawab setuju, 22

responden (28%) menjawab ragu-ragu,6 responden (8%) menjawab tidak setuju,

dan 5 responden (6%) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga analisis distribusi

frekuensi persentase dari pernyataan bahwa Menara Al-Husna sebagai bangunan

penanda wilayah sebesar 72% dalam kriteria setuju. Untuk lebih jelasnya berikut

disajikan dalam tabel (Tabel 4.20) mengenai minat pengunjung dengan indikator

kemenarikan terhadap landmark Menara Al-Husna.

Tabel 4.20 Distribusi Landmark Bangunan Pada Menara Al-Husna

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) Rata-rata

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 21 26%

72%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 26 33%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 22 28%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 6 8%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 5 6%

Jumlah 80 100% Setuju

Sumber: Data Penelitian, 2013

26%

32%28%

8% 6%Sangat setuju

Setuju

Ragu-ragu

Tidak setuju

Page 122: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

104

104

Analisis mengenai kemenarikan landmark bangunan Menara Al-Husna

berdasarkan teori menurut Catanese dalam Pontoh, (1992 : 32) bahwa Menara Al-

Husna meningkatkan citra lingkungan. Dengan adanya Menara Al-Husna

sehingga memudahkan orang mengenali daerah tersebut terdapat sebuah masjid

agung.

Berdasarkan pengamatan di lapangan kondisi fisik Menara Al-Husna

elemen eksternal yang merupakan bentuk visual yang menonjol karena ketinggian

menara yang menjulang tinggi terlihat dari kejauhan sehingga membantu orang

mengenali daerah tersebut terdapatnya masjid agung. Selain itu karakteritik

khusus dari menara mempunyai unsur unik yang terlihat dari bentuknya dan

mudah diingat.

4.2.3 Payung Hidrolik-Elektrik

Gambar 4.34 Payung Hidrolik-Elektrik pada Masjid Agung Jawa

Tengah

Sumber: Dokumentasi, 2013

1. Estetika Bangunan

Catanese dalam Pontoh (1992 : 32 ) mengatakan kriteria estetika adalah

salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas

Page 123: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

105

105

keindahan, bagaimana bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa

merasakannya. Di dalam keindahan tersebut terdapat kenikmatan yang terdalam,

puncak kebahagiaan dan keabadian yang dirasakan oleh alat indera manusia Agus

Sachari (1989 : 43).

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kemenarikan

estetika Payung Hidrolik-Elektrik diperoleh persentase sebanyak 74% seperti pada

diagram (Gambar 4.35).

Gambar 4.35 Diagram Batang Estetika Pada Payung Hidrolik-Elektrik

Sumber: Data Penelitian, 2013

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap estetika bangunan

dari Payung Hidrolik-Elektrik dikatakan setuju (74%). Hal ini ditunjukkan oleh

hasil penelitian dengan indikator estetika bangunan Payung Hidrolik-Elektrik

sebagai berikut :

69%

77%

75%

64%

66%

68%

70%

72%

74%

76%

78%

Soal No.13 Soal No.14 Soal No.15

Hasil Estetika Payung Hidrolik-Elektrik (%)

74%

Rata-rata Hasil

Page 124: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

106

106

Bentuk Payung Hidrolik-Elektrik yang sesuai fungsinya (soal no.13)

diperoleh data sebagai berikut: 17 responden (21%) mengatakan sangat

setuju, 33 responden (41%) mengatakan setuju, 8 responden (10%)

mengatakan ragu-ragu, 12 responden (15%) mengatakan tidak setuju, dan 10

responden (13%) mengatakan tidak setuju. Pada butir soal ini diperoleh

dengan jumlah skor sebanyak 275 dari skor maksimal perbutir soal 400

menghasilkan persentase sebanyak 69% termasuk pada kriteria setuju.

Struktur Payung Hidrolik-Elektrik menonjolkan nilai keindahan (soal no.14)

diperoleh data sebagai berikut: 21 responden (26%) mengatakan sangat

setuju, 37 responden (46%) mengatakan setuju, 13 responden (16%)

mengatakan ragu-ragu, 6 responden (8%) mengatakan tidak setuju, dan 3

responden (4%) mengatakan sangat tidak setuju. Pada butir soal ini

diperoleh dengan jumlah skor 307 dari skor maksimal perbutir soal 400

menghasilkan persentase sebesar 77% termasuk pada kriteria setuju.

Ornamen (Hiasan) pada Payung Hidrolik-Elektrik sangat menonjolkan ciri

khas gaya arsitektur Islam (soal no.15) diperoleh data sebagai berikut: 18

responden (23%) mengatakan sangat setuju, 35 responden (44%)

mengatakan setuju, 17 responden (21%) mengatakan ragu-ragu, dan 10

responden (13%) mengatakan tidak setuju. Pada butir soal ini diperoleh

dengan jumlah skor 301 dari skor maksimal perbutir soal 400 menghasilkan

persentase sebesar 75% termasuk pada kriteria setuju.

Page 125: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

107

107

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel (Tabel 4.21) mengenai

variabel minat pengunjung terhadap indikator kemenarikan estetika Payung

Hidrolik-Elektrik.

Tabel 4.21 Distribusi Estetika Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik

Interval kelas

presentase

(kiteria)

Responden

Hasil (%) Rata-

rata

Hasil

Jumlah

(orang) Persentase ( %)

13 14 15 13 14 15 13 14 15

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 17 21 18 21 26 23

69 77 75 74%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 33 37 35 41 46 44

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 8 13 17 10 16 21

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 12 6 10 15 8 13

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 10 3 0 13 4 0

Jumlah 80 80 80 100 100 100 Kriteria Setuju

Sumber: Data Penelitian, 2013

Analisis dari hasil penelitian 80 responden terhadap estetika Payung

Hidrolik-Elektrik, telah dikatakan setuju. Hal tersebut sesuai dengan teori menurut

Catanese. Dengan estetika bangunan berupa bentuk, struktur, dan ornamen pada

Payung Hidrolik-Elektrik telah indah dirasakan responden. yang merupakan

atraksi wisata sangat mempengaruhi minat pengunjung.

Berdasarkan kondisi fisik Payung Hidrolik-Elektrik mempunyai kriteria

desain, Ikhtisar Desain dan Spesifikasi yaitu:

1. Kriteria Desain

a. Payung elektrik Masjid Agung Jawa Tengah dapat dibuka dan ditutup secara

otomatis dan manual.

Page 126: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

108

108

b. Waktu yang diperlukan untuk membuka penuh atau sebaliknya dari terbuka

penuh sampai tertutup ± 3 menit. Kecepatan buka tutup payung harus dapat

dikontrol dan diprogram.

c. Dimensi kain payung pada saat terbuka ± 23,8 x 23,8 m, dengan ketinggian

dari lantai plasa minimal 14 m. Pada waktu tertutup kain payung terlipat

dengan rapi dan terletak dibagian dalam jari-jari payung dan kain payung

tertutup oleh cladding yang menempel pada jari-jari payung.

d. Untuk keamanan, payung secara struktur harus mampu bertahan pada

kecepatan angin 120 km/jam untuk kondisi tertutup dan 60 km/jam untuk

kondisi terbuka.

e. Mengingat bentuk payung sangat spesifik dan terletak di tempat terbuka, maka

diperlukan prototype dengan skala tertentu untuk dapat ditest di wind tunnel.

Model skala payung dapat dianalisa secara numerical computerized maupun

dari hasil test di wind tunnel. Dari data-data tersebut akan dapat dianalisis

struktur payung yang optimal baik dari segi konstruksi maupun material.

f. Payung berfungsi sebagai pelindung (peneduh) terhadap terik sinar matahari

dan bukan penadah hujan. Sehingga apabila suatu saat keadaan cuaca

menjelang hujan maka sensor hujan (rainfall control) akan memberikan sinyal

pada unit kontrol agar payung tidak dapat dioperasikan. Demikian pula pada

kondisi cuaca dimana kecepatan angin ≥ 36 km/jam (10 m/dtk) wind monitor

akan memberikan sinyal pada unit kontrol agar payung tidak dapat

dioperasikan.

Page 127: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

109

109

g. Payung juga berfungsi sebagai elemen estetis (ornamen hiasan). Pada kain

bagian sisi dalam diberi obnamen yang dijahit. Sehingga apabila payung

dibuka pengunjung plasa dapat melihat ornamen tersebut. Pada malam hari

cahaya sorot lampu warna yang disorotkan dari bagian bawah tiang akan

menambah keindahan payung di malam hari.

h. Pada saat payung tertutup, kain payung akan tertutupi cladding dari bahan

fiber reinforced plastic. Cladding ini menempel pada jari-jari payung,

sehingga pada saat payung tertutup cladding akan membentuk kolom

prismatik dan menutupi lipatan kain payung.

2. Ikhtisar Desain dan Spesifikasi

a. Automatic operation/pengoperasian secara otomatis Payung elektrik Masjid

Agung Jawa Tengah dangan ukuran 23,8 x 23,8 m dapat membuka dan

menutup secara otomatis dengan sistem sensor sebagai berikut:

1) Sensor cahaya akan membuka dan menutup payung tergantung kondisi

cahaya lingkungan (gelap atau terang).

2) Sensor angin merupakan perangkat keamanan yang akan menutup payung

ketika kekuatan angin melebihi batas kecepatan angin yang diijinkan.

3) Sensor hujan, pada dasarnya payung didesain untuk melindungi terhadap

sinar matahari, sedangkan bila terjadi hujan akan menutup secara otomatis.

b. Manual operation/ pengoperasian secara manual Sistem manual ini digunakan

untuk membuka dan menutup payung dengan menekan tombol yang tersedia

di panel kontrol meliputi:

1) Tombol buka.

Page 128: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

110

110

2) Tombol penghentian.

3) Tombol menutup.

Dengan pengoperasian manual ini payung dapat dibuka, ditutup, dan

dihentikan pada posisi sesuai dikehendaki oleh operator. Tetapi jika sistem

pengoperasian manual yang dipilih untuk digunakan, perangkat keamanan

juga harus tetap dipasang, seperti sensor angin untuk melindungi payung dari

kerusakan akibat tiupan angin yang kencang. Secara umum perangkat

keamanan yang harus ada pada sistem operasi manual agar sebaik

pengoperasian otomatis adalah sensor cahaya.

c. Sistem kontrol dan penggerak

Sistem kontrol dan unit penggerak payung meliputi komponen utama

berikut ini:

1) Motor listrik 3 phase lengkap dengan pengunci (brake system) buatan

Eropa atau USA.

2) Reduction gear, buatan Eropa atau USA.

3) Power screw, buatan Jepang atau USA.

4) Perangkat mechanical limit switch dan electronic positioner, buatan Eropa

atau USA.

5) PLC (Programmable Logic Controller), alat ini untuk menghubungkan

seluruh sistem perangkat pengamanan dan penggerak payung, buatan

Eropa atau USA.

6) Sensor angin, sensor hujan, sensor cahaya, buatan Eropa atau USA.

d. Kebutuhan daya listrik (untuk satu payung 23,8 x 23,8 m)

Page 129: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

111

111

1) Unit penggerak payung ± 15 KVA, 380 Volt, 3 phase, 50 Hz.

2) Tata cahaya ± 15 KW (tergantung permintaan kebutuhan).

e. Ornamen

Ornamen ini sebaiknya juga ditentukan dengan adanya

pendapat/saran/masukan dari owner, tenaga ahli dan suplier, karena keindahan

ornamen terkait dengan gagasan dan selera masing-masing yang berbeda-beda

pula.

f. Bahan membran/kain payung

1) GORE TENARE PTFE, buatan jerman (bahan kain ini biasa digunakan

untuk kain payung di masjid-masjid di Timur Tengah.

2) SUNBRELA PLUS ACRYLIC BASED, buatan USA.

g. Ukuran untuk payung

1) Tinggi payung : 16,402 m (kondisi terbuka) : 21,425 m (kondisi tertutup).

2) Main pole (tiang utama) diameter 800 mm. Berat satu payung ± 10 ton.

2. Kejamakan Bangunan

Kejamakan merupakan objek yang akan dilestarikan mewakili kelas dan

jenis khusus, tolok ukur kejamakan ditentukan oleh bentuk suatu ragam atau jenis

khusus yang spesifik. (Catanese dalam Pontoh, 1992 : 32)

Payung-payung dihubungkan dengan komputer dalam satu sistem dengan

pendinginan dalam masjid, sehingga dapat membuka dan menutup secara

otomatis dalam temperatur tertentu dikehendaki. Outlets dari pengkondisian udara

Page 130: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

112

112

(air-conditioning) dibuat menyatu dengan tiang-tiang payung pada kepala di mana

terdapat juga lampu-lampu. (Yulianto Sumalyo, 2000:588)

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kemenarikan dari

kejamakan Payung Hidrolik-Elektrik diperoleh rata-rata persentase sebanyak

62%. Hasil perolehan rata-rata tersebut didapatkan berdasarkan rincian hasil

penelitian hasil penelitian seperti pada diagram (Gambar 4.36).

Gambar 4.36 Diagram Batang Kejamakan Bangunan Pada Payung

Hidrolik-Elektrik

Sumber: Data Penelitian, 2013

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kejamakan Payung

Hidrolik-Elektrik ditunjukkan oleh hasil sebagai berikut : 3 responden (4%)

menjawab sangat setuju, 19 responden (24%) menjawab setuju, 46 responden

(58%) menjawab ragu-ragu, 9 responden (11%) menjawab tidak setuju, dan 3

responden (4%) menjawab sangat tidak setuju. Untuk lebih jelasnya berikut

disajikan dalam tabel (Tabel 4.22) mengenai variabel minat pengunjung terhadap

kemenarikan Payung Hidrolik-Elektrik pada sub indikator kejamakan Payung

Hidrolik-Elektrik.

4%

24%

57%

11% 4%Sangat setuju

Setuju

Ragu-ragu

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 131: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

113

113

Tabel 4.22 Distribusi Kejamakan Bangunan Pada Payung Hidrolik-Elektrik

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) Rata-rata

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 3 4%

62%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 19 24%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 46 58%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 9 11%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 3 4%

Jumlah 80 100% Ragu-ragu

Sumber: Data Penelitian, 2013

Analisis dari hasil penelitian 80 responden terhadap kejamakan bangunan

Payung Hidrolik-Elektrik dikatakan ragu-ragu. Mengacu pada pertanyaan yang

diajukan kepada Arsitektur MAJT Bapak Ir.Achmad Fanani: Mengapa Payung

Hidrolik-Elektrik pada Masjid Agung Jawa Tengah dibuat?

“Karena saya terinspirasi dari Payung Hidrolik-Elektrik yang ada di

Masjid Nabawi dan tujuan dibuatnya agar MAJT dapat menampung

jumlah jamaah yang lebih banyak lagi.”

Hal tersebut membuktikan bahwa bangunan Payung Hidrolik-Elektrik

sesuai dengan tipikal Payung Hidrolik-Elektrik di Masjid Nabawi. Pengunjung

Masjid Agung Jawa Tengah menilai ragu-ragu terhadap kejamakan Payung

Hidrolik-Elektrik dikarenakan faktor rata-rata pengunjung yang kurang

pengetahuan terhadap Payung Hidrolik-Elektrik yang ada di Masjid Nabawi.

Berdasarkan pengamatan pada Payung Hidrolik-Elektrik merupakan

bangunan adopsi dari Payung Hidrolik-Elektrik yang terdapat di Masjid Nabawi

Kota Madinah. Bentuk tipikalnya sesuai dengan yang dikatakan Yulianto

Sumalyo, (2000:588), yaitu payung-payung dihubungkan dengan komputer dalam

satu sistem dengan pendinginan dalam masjid, sehingga dapat membuka dan

Page 132: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

114

114

menutup secara otomatis dalam temperatur tertentu dikehendaki. Outlets dari

pengkondisian udara (air-conditioning) dibuat menyatu dengan tiang-tiang payung

pada kepala di mana terdapat juga lampu-lampu.

3. Keluarbiasaan Bangunan

4. Keluarbiasaan Bangunan

Kriteria keluarbiasaan (superlative), merupakan kriteria bagi bangunan yang

paling menonjol, besar, tinggi dan sebagainya. (Catanese dalam Pontoh, 1992: 32)

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kemenarikan dari

keluarbiasaan Payung Hidrolik-Elektrik diperoleh rata-rata persentase sebanyak

81%. Hasil perolehan rata-rata tersebut didapatkan berdasarkan rincian hasil

penelitian hasil penelitian seperti pada diagram (Gambar 4.36).

Gambar 4.37 Payung Hidrolik-

Elektrik Masjid Nabawi Sumber: Yulianto Sumalyo, (2000:69)

Gambar 4.38 Payung

Hidrolik-Elektrik MAJT Sumber: Dokumentasi, 2013

Page 133: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

115

115

Gambar 4.39 Diagram Lingkaran Keluarbiasaan Bangunan Pada Payung

Hidrolik-Elektrik

Sumber: Data Penelitian, 2013

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap keluarbiasaan

bangunan dari Payung Hidrolik-Elektrik diperoleh data berikut: 30 responden

(38%) menjawab sangat setuju, 33 responden (41%) menjawab setuju, 9

responden (11%) menjawab ragu-ragu, 6 responden (8%) menjawab tidak setuju,

dan 2 responden (3%) menjawab sangat tidak setuju. Untuk lebih jelasnya berikut

disajikan dalam tabel (Tabel 4.23) mengenai variabel minat pengunjung terhadap

keluarbiasaan Payung Hidrolik-Elektrik.

Tabel 4.23 Distribusi Keluarbiasaan Bangunan Pada Payung

Hidrolik-Elektrik

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) Rata-rata

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 30 38%

81%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 33 41%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 9 11%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 6 8%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 2 3%

Jumlah 80 100% Setuju

Sumber: Data Penelitian, 2013

38%

40%

11%8% 3%

Sangat setuju

Setuju

Ragu-ragu

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 134: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

116

116

Analisis dari hasil penelitian 80 responden terhadap keluarbiasaan bangunan

Payung Hidrolik-Elektrik dikatakan setuju. Menurut Catanese (dalam Pontoh,

1992 : 32 ), keluarbiasaan bangunan merupakan bangunan yang paling menonjol,

besar, tinggi dan sebagainya. Dari teori tersebut sesuai dengan bangunan Payung

Hidrolik-Elektrik dikarenakan Payung Hidrolik-Elektrik bentuknya dapat

dikatakan besar dan tinggi.

5. Sejarah Bangunan

Sejarah bangunan berkaitan dengan nilai sejarah yang dimiliki, peristiwa

penting yang mencatat peran ikatan simbolis suatu rangkaian sejarah dan babak

perkembangan suatu lokasi, sehingga merujuk nilai filosofis. Nilai filosofis tidak

akan ditinggalkan dalam proses karya rancangan arsitektur. Kalau hal ini

dilakukan maka bangunan yang dihasilkan merupakan seonggok bahan

bangunan yang didukung oleh rangka struktur yang kelihatan mati seolah-

olah tanpa mempunyai "roh" kehidupan yang ada dalam bangunan tersebut.

(Djoko Praktiko, 2003:3)

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kemenarikan dari

sejarah bangunan Menara Al-Husna diperoleh rata-rata persentase sebanyak 70%.

Hasil perolehan rata-rata tersebut didapatkan berdasarkan rincian hasil penelitian

seperti pada diagram (Gambar 4.32).

Page 135: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

117

117

Gambar 4.40 Diagram Lingkaran Sejarah Bangunan Pada Payung Hidrolik-

Elektrik

Sumber: Data Penelitian, 2013

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap sejarah bangunan

dari Payung Hidrolik-Elektrik diperoleh data berikut: 1 responden (1%)

menjawab sangat setuju, 24 responden (30%) menjawab setuju, 43 responden

(54%) menjawab ragu-ragu, 11 responden (14%) menjawab tidak setuju, dan 1

responden (1%) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga analisis distribusi

frekuensi persentase dari pernyataan bahwa Payung Hidrolik-Elektrik bangunan

paling menonjol, besar, dan tinggi dari masjid Agung Jawa Tengah sebesar 81%.

Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel (Tabel 4.24) mengenai

variabel minat pengunjung terhadap kemenarikan Payung Hidrolik-Elektrik pada

indikator sejarah Payung Hidrolik-Elektrik.

Tabel 4.24 Distribusi Sejarah Bangunan Pada Payung Hidrolik-Elektrik

Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) Rata-rata

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 1 1%

63%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 24 30%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 43 54%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 11 14%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 1 1%

Jumlah 80 100% Ragu-ragu

Sumber: Data Penelitian, 2013

1% 30%

54%

14% 1% Sangat setuju

Setuju

Ragu-ragu

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 136: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

118

118

Analisis dari hasil penelitian 80 responden terhadap sejarah bangunan

Payung Hidrolik-Elektrik dikatakan ragu-ragu. Mengacu pada pertanyaan yang

diajukan kepada Arsitektur MAJT Bapak Ir.Achmad Fanani: Mengapa Payung

Hidrolik-Elektrik pada Masjid Agung Jawa Tengah memiliki jumlah 6 buah?

“Itu dikarenakan Payung Hidrolik-Elektrik memiliki filosofi Islam

yaitu Rukun Iman yang berjumlah 6”.

Hasil responden Masjid Agung Jawa Tengah menilai ragu-ragu terhadap

filosofi dari Payung Hidrolik-Elektrik dikarenakan faktor pendidikan pengunjung

yang kurang pengetahuan terhadap filosofi yang ada di Payung Hidrolik-Elektrik.

6. Landmark Bangunan

Kriteria memperkuat kawasan (landmark), kehadiran bangunan tersebut

dapat mempengaruhi kawasan sekitarnya dan bermakna untuk meningkatkan citra

lingkungan. (Catanese dalam Pontoh, 1992 : 32)

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kemenarikan dari

landmark bangunan Payung Hidrolik-Elektrik diperoleh rata-rata persentase

sebanyak 70%. Hasil perolehan rata-rata tersebut didapatkan berdasarkan rincian

hasil penelitian seperti pada diagram (Gambar 4.41).

Gambar 4.41 Diagram Lingkaran Landmark Bangunan Pada Payung

Hidrolik-Elektrik

Sumber: Data Penelitian, 2013

35%

40%

1%

16%8%

Sangat setuju

Setuju

Ragu-ragu

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 137: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

119

119

Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap landmark bangunan

dari Payung Hidrolik-Elektrik diperoleh data berikut: 28 responden (35%)

menjawab sangat setuju, 32 responden (40%) menjawab setuju, 1 responden (1%)

menjawab ragu-ragu, 13 responden (16%) menjawab tidak setuju, dan 6

responden (8%) menjawab sangat tidak setuju. Sehingga analisis distribusi

frekuensi persentase dari pernyataan bahwa Payung Hidrolik-Elektrik menjadikan

bangunan penanda wilayah sebesar 76%. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan

dalam tabel (Tabel 4.25) mengenai variabel minat pengunjung terhadap

kemenarikan landmark Payung Hidrolik-Elektrik.

Tabel 4.25 Distribusi Landmark Bangunan Pada Payung Hidrolik-

Elektrik Interval kelas presentase

(kriteria)

Jumlah

(orang) Persentase ( %) Rata-rata

100% ≥ persen > 84%

(Sangat setuju) 28 35%

76%

84% ≥ persen > 68%

(Setuju) 32 40%

68% ≥ persen > 52%

(Ragu-ragu) 1 1%

52% ≥ persen > 36%

(Tidak setuju) 13 16%

36% ≥ persen ≥ 20%

(Sangat tidak setuju) 6 8%

Jumlah 80 100% Setuju

Sumber: Data Penelitian, 2013

Analisis mengenai landmark bangunan Payung Hidrolik-Elektrik mengacu

pada teori Catanese dalam Pontoh (1992:32) bahwa Payung Hidrolik-Elektrik

memperkuat kawasan daerah Masjid Agung Jawa Tengah. Payung Hidrolik-

Elektrik mempunyai bentuk yang menonjol karena ketinggian dan keunikannya

sehingga membantu orang mudah membedakan antara Masjid Agung Jawa

Tengah dengan Masjid Agung Semarang.

Page 138: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

120

120

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa

kesimpulan yang dapat menggambarkan secara singkat seluruh proses yang telah

dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kesimpulan tersebut yaitu :

1. Minat pengunjung terhadap menariknya Menara Al-Husna dan Payung

Hidrolik-Elektrik dapat diketahui berdasarkan kemenarikan estetika,

kejamakan, keluarbiasaan, sejarah, dan landmark.

2. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada 80 responden dihasilkan

bahwa pengunjung didominasi oleh:

a. Jenis kelamin responden laki-laki (66%);

b. Responden berumur dibawah 25 tahun sebesar (54 %);

c. Pendidikan terakhir responden setara S1 (41%);

d. Tujuan dari responden untuk rekreasi (70%);

e. Responden mengetahui MAJT melalui iklan biro perjalanan (41%);

f. Asal responden dari luar Kota Semarang (60%);

g. Seluruh responden mengatakan kunjungannya bernilai ekonomis (100%);

h. Transportasi yang digunakan responden dengan bus pariwisata (52%);

i. Hasil analisa minat responden terhadap kualitas fasilitas MAJT (65%)

masuk kriteria ragu-ragu; dan

120

Page 139: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

121

121

j. Hasil analisa minat responden terhadap kualitas pelayanan (58%) masuk

kriteria tidak setuju.

4. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase yang menunjukkan bahwa

dari 80 responden dihasilkan kemenarikan rata-rata sebesar 70% dikarenakan

kemenarikan pada Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik masuk

pada kriteria setuju. Nilai persentase sebanyak 70% tersebut didapat dari

setuju terhadap Menara Al-Husna menarik (69%), dan setuju kemenarikan

pada Payung Hidrolik-Elektrik (71%). Kemenarikan pada Menara Al-Husna

meliputi:

a. Estetika (71%) dalam kriteria setuju

b. Kejamakan (63%) kriteria ragu-ragu

c. Keluarbiasaan (69%) kriteria setuju

d. Sejarah (70%) kriteria setuju, dan

e. Landmark (72%) kriteria setuju.

Kemenarikan Payung Hidrolik-Elektrik meliputi:

a. Estetika (74%) kriteria setuju

b. Kejamakan (62%) kriteria ragu-ragu

c. keluarbiasaan (81%) kriteria setuju

d. Sejarah (63%) kriteria setuju, dan

e. Landmark (76%) kriteria setuju.

Dari hal bangunan tersebut menghasilkan bahwa minat pengunjung terhadap

Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-Elektrik berdasarkan nilai estetika,

kejamakan, keluarbiasaan, sejarah, dan landmark sebesar 71% menarik.

Page 140: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

122

122

Kaitannya Masjid Agung Jawa Tengah sebagai tempat pariwisata mempunyai

citra wisata yang berbeda dari yang tempat lain sehingga menimbulkan minat

pada pengunjung untuk mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian tentang minat pengunjung terhadap Menara Al-Husna

dan Payung Hidrolik-Elektrik pada Masjid Agung Jawa Tengah dihasilkan minat

pengunjung terhadap kemenarikan dari Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik-

Elektrik, maka saran yang dapat diberikan yaitu

1. Perlunya pengelola Masjid Agungg Jawa Tengah untuk meningkatkan

minat pengunjung, Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah perlu

meningkatkan dari kualitas pelayanan dalam hal kebersihan dan perawatan

lantai plasa agar tidak banyak genangan yang menimbulkan banyaknya

lumut yang membuat lantai licin dan terasa kotor.

2. Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah perlu memperbaiki sistem

manajemen pengelolaannya agar Payung Hidrolik-Elektrik dapat dibuka

setiap Hari Jum‟at seperti sebelumnya.

Page 141: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

123

123

DAFTAR PUSTAKA

A. Hari Karyono. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: Grasindo

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi

IX. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi

V. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, S. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama

Fanani, Achmad. 2009. Arsitektur Masjid. Yogyakarta : Bentang.

Foster, Douglas. 1985. Travel and Tourism Management. London : Macmillan

Press LTD.

Inskeep, Edward. 1991. Tourism Planning: An Integrated and sustainable

Approach. Van Nostrand Reinhold. New York, Inc.

Khodiyat, Ramaini. 1992. Kamus Pariwisata dan Perhotelan. Jakarta : Gramedia.

Lamb, Charlesh W. Joseph F. Hair, dan Carl Mc Danield, 2001. Marketing,

Terjemahan oleh David Octarevia, Edisi Pertama, Jakarta: Salemba Empat.

Marpaung, Happy dan Herman Bahar. 2000. Pengantar Pariwisata. Bandung :

Penerbit Alfabeta.

Moh E. Ayub, dkk. 1996. Manajemen Masjid, Jakarta: Gema Insani Press.

Nanang martono. 2010. Metode penelitian kuantitatif analisis isi dan data

sekunder. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Pontoh, N.K. 1992. Preservasi dan Konservasi Suatu Tinjauan Teori. Jurnal

PWK.

123

Page 142: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

124

124

Sachari, Agus. 1989. Estetika Terapan. Bandung : Nova.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suharso & Retnoningsih. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang :

Widaya Karya.

Sumalyo, Yulianto. 2000. Arsitektur Mesjid dan Monumen Sejarah Muslim.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Suryabroto, Sumadi. 1988. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta : ANDI.

Tjiptono, Fandy: 1997. Strategi Pemasaran. Edisi 1. Yogyakarta : ANDI.

Page 143: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

125

LAMPIRAN

Page 144: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

126

INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN PENGARUH MENARA AL-

HUSNA DAN PAYUNG HIDROLIK-ELEKTRIK PADA

MASJID AGUNG JAWA TENGAH TERHADAP MINAT

PENGUNJUNG

Instrumen Penelitian :

No. Variabel Indikator Sub.Indikator No.Soal

1. Minat 1. Profil Wisatawan -Umur

-Jenis Kelamin

-Pendidikan

Identitas

Pengunjung

-Tujuan 1

2. Pengetahuan

untuk melakukan

perjalanan

-Informasi

2

3. Karakteristik

perjalanan

-Biaya

-Transportasi

3

4

4. a. Sumber Daya

dan

Atraksi Wisata Wawancara

Dengan

Informan

b. Karakteristik

daerah tujuan

-Kualitas

Fasilitas 21,22

-Kualitas

Pelayanan 23,24,25,26

2. Menara

Al-Husna

Faktor penilaian

bangunan kultural Estetika 5,6,7

Kejamakan 8

Kelangkaan 9

Keluarbiasaan 10

Sejarah 11

Landmark 12

3. Payung

Hidrolik-

Elektrik

Faktor penilaian

bangunan kultural Estetika 13,14,15

Kejamakan 16

Kelangkaan 17

Page 145: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

127

Keluarbiasaan 18

Sejarah 19

Landmark 20

Page 146: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

128

Kepada

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i

Pengunjung Masjid Agung Jawa Tengah yang budiman.

Assalamualaikum Wr. Wb

Saya Anugrah Wibisono, NIM 5101409017, mahasiswa Prodi S1 Pend. Teknik

Bangunan Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sipil Universitas Negeri Semarang yang

sedang menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Menara Al-Husna dan Payung

Hidrolik-Elektrik Pada Masjid Agung Jawa Tengah Terhadap Minat Pengunjung”

sebagai syarat kelulusan, memerlukan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i pengunjung

Masjid Agung Jawa Tengah yang budiman untuk mengisi kuesioner ini dalam

rangka memperoleh data-data yang bermanfaat bagi penyusunan skripsi saya.

Data Bapak/Ibu/Saudara/i dalam mengisi kuisioner ini akan saya jaga

kerahasiaannya sesuai kaidah ilmiah. Untuk itu saya mohon partisipasinya dalam

mengisi kuisioner dengan sebenar-benarnya.

Atas partisipasinya dalam pengisian kuisioner ini, Saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, Desember 2013

Hormat saya,

Anugrah Wibisono

Page 147: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

129

IDENTITAS PENELITI :

Nama : Anugrah Wibisono

Jenis kelamin : Laki-laki

Asal : Banyumas

Umur : 21 tahun

Instansi/jabatan : UNNES/Mahasiswa

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Isilah identitas anda pada bagian yang sudah disediakan.

2. Bacalah semua soal/pertanyaan dengan teliti dan cermat.

3. Bagian pertama:

Pilih pilihan a/ b/ c dan untuk pilihan d (diisi yang sesuai

dengan pendapat anda sendiri). Pilihlah jawaban yang

menurut anda sesuai dengan pilihan anda dengan cara

memberi tanda centang (√) pada pilihan yang anda pilih.

Bagian kedua:

Tersedia 5 pilihan jawaban yang tersedia yaitu

1. (5) SS = Sangat Setuju

2. (4) S = Setuju

3. (3) RR = Ragu-Ragu

4. (2) TS = Tidak Setuju

5. (1) STS = Sangat Tidak Setuju

4. Pilihlah jawaban yang menurut anda sesuai dengan pilihan anda

dengan cara memberi tanda centang (√ ) pada kolom yang anda

pilih.

5. Diharapkan tidak ada soal / pernyataan yang tidak terjawab.

Page 148: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

130

IDENTITAS RESPONDEN :

Nama : ............................................

Jenis kelamin : ............................................

Asal : ............................................

Umur : ............................................

Pendidikan : ...........................................

Bagian Pertama:

Pertanyaan :

1. Maksud anda datang pada Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) untuk :

a. Beribadah

b. Rekreasi

c. Hanya sekedar mampir

d. ........................

2. Anda tahu MAJT dari :

a. Iklan Biro Perjalanan

b. Masyarakat

c. Media Pemberitaan

d. .........................

3. Bagaimana biaya yang anda keluarkan dalam berkunjung pada Masjid

Agung Jawa Tengah :

a. Murah

b. Cukup mahal

c. Sangat mahal

d. .........................

4. Transportasi yang anda gunakan dalam mencapai MAJT dengan :

a. Bus Pariwisata

b. Kendaraan pribadi

c. Kendaraan Umum

d. ........................

Bagian Kedua:

Keterangan : SS(Sangat Setuju), S(Setuju), RR(Ragu-ragu), TS(Tidak

Setuju), SST(Sangat Tidak Setuju)

No. Pernyataan SS S RR TS STS

5. Menara Al-Husna mempunyai bentuk

yang sesuai fungsinya

6. Struktur Menara Al-Husna

menonjolkan nilai estetika

(Keindahan)

7. Ornamen (Hiasan) pada Menara Al-

Page 149: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

131

Husna sangat menonjolkan ciri khas

gaya arsitektur Islam

8. Menara Al-Husna merupakan

bangunan perwakilan tipe dari menara-

menara pada masjid agung

9. Gaya arsitektur pada Menara Al-

Husna sangat langka digunakan di

Kota Semarang

10. Bangunan Menara Al-Husna

merupakan bangunan paling

menonjol,besar, dan tinggi

11. Menara Al-Husna sangat kental

dengan filosofi Islam

12. Adanya menara Al-Husna menjadikan

sebagai penanda di wilayah tersebut

13. Payung Hidrolik-Elektrik mempunyai

bentuk yang sesuai fungsinya

14. Struktur Payung Hidrolik-Elektrik

menonjolkan nilai estetika

(Keindahan)

15. Ornamen (Hiasan) pada Payung

Hidrolik-Elektrik sangat menonjolkan

ciri khas gaya arsitektur

16. Payung Hidrolik-Elektrik merupakan

bangunan perwakilan dari tipe Payung

yang berada di Nabawi

17. Gaya arsitektur pada Payung Hidrolik-

Elektrik sangat langka digunakan di

Kota Semarang

18. Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik

merupakan bangunan paling

menonjol,besar, dan tinggi

19. Payung Hidrolik-Elektrik sangat

berkaitan dengan filosofi Islam

20. Adanya Payung Hidrolik-Elektrik

menjadikan sebagai penanda di

wilayah tersebut

21. Fasilitas umum yang disediakan

MAJT anda rasakan lengkap

22. Anda merasa fasilitas umum yang

disediakan MAJT berfungsi dengan

baik

23. Para pengelola atau staff MAJT sangat

ramah pada pengunjung

24. Pelayanan dari semua staff yang anda

Page 150: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

132

rasakan sangat baik

25. Keamanan dan kenyamanan anda

dalam berkunjung sangat baik

26. Kebersihan pada MAJT terjaga dengan

sangat baik

Page 151: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

133

WAWANCARA PENELITIAN:

1. Kepada Arsitektur Masjid Agung Jawa Tengah Bapak Ir.Achmad Fanani :

1). Pertanyaan : Mengapa Menara Al-Husna pada Masjid Agung Jawa

Tengah dibuat?

Jawaban : 1. “Karena menara pada masjid adalah untuk kelengkapan

dari sebuah masjid agung”.

2. “Untuk konsep bangunannya dirancang berdasarkan

dari tujuan Masjid Agung Jawa Tengah sebagai

objek wisata sehingga menara tersebut dibuat dengan

tinggi 99 meter dan kental akan filosofi Islam.”

2). Pertanyaan : Mengapa Payung Hidrolik-Elektrik pada Masjid Agung

Jawa Tengah dibuat?

Jawaban : 1.“Karena saya terinspirasi dari Payung Hidrolik-Elektrik

yang ada di Masjid Nabawi dan tujuan dibuatnya agar

MAJT dapat menampung jumlah jamaah yang lebih

banyak lagi”.

2.”Karena MAJT selain untuk tempat ibadah juga

dijadikan objek wisata sehingga saya ingat dan

terinspirasi dari Payung Hidrolik-Elektrik yang ada di

Masjid Nabawi dan tujuan dibuatnya agar MAJT dapat

menampung jumlah jamaah yang lebih banyak lagi dan

bentuknya sangat langka yang akan dapat perhatian lebih

dari pengunjung (dianggap masyarakat hal baru). Sama

Page 152: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

134

halnya dengan Menara Al-Husna, Payung Hidrolik-

Elektrik sebagai atraksi wisata.

3). Pertanyaan : Mengapa Menara Al-Husna pada Masjid Agung Jawa

Tengah memiliki tinggi 99 meter?

Jawaban : “Itu dikarenakan sesuai dengan nama menara sendiri Al-

Husna berjumlah 99 Nama Agung ALLAH SWT”.

4). Pertanyaan : Mengapa Payung Hidrolik-Elektrik pada Masjid Agung

Jawa Tengah memiliki jumlah 6 buah?

Jawaban : “Itu dikarenakan Payung Hidrolik-Elektrik memiliki

filosofi Islam yaitu Rukun Iman yang berjumlah 6”.

2. Kepada Sekertaris Masjid Agung Jawa Tengah Bapak Agus Fathudin

Yusuf :

1). Pertanyaan : Pada saat apa Jumlah Pengunjung MAJT membludak ?

Jawaban : “ketika Payung Hidrolik-Elektrik dibuka yaitu pada saat

Hari Raya Keagamaan Islam dan dihari biasa dibuka

pada saat Hari Jum’at. Selain itu dihari libur baik libur

nasional maupun hari libur anak sekolah”.

2). Pertanyaan : Dimana pengunjung paling banyak menggunakan waktu

berkunjungnya ?

Jawaban : “Di sekitar Payung Hidrolik-Elektrik dan pada Menara

Al-Husna”.

Page 153: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

Kejamakan Kelangkaan Keluarbiasaan Sejarah Landmark Kejamakan Kelangkaan Keluarbiasaan Sejarah Landmark

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

3 4 5 3 5 4 3 5 4 3 4 5 5 3 4 4 5 5 4 5 4 3 90 8100

4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 3 5 4 5 3 3 4 4 5 4 4 5 95 9025

3 3 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 5 3 3 4 4 86 7396

4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 91 8281

4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 3 5 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 91 8281

4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 5 4 3 3 5 5 4 5 4 5 4 4 89 7921

3 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 5 5 4 2 5 4 84 7056

4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 3 4 4 2 3 3 79 6241

4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 90 8100

5 5 3 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 5 84 7056

4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 71 5041

3 4 5 2 3 4 2 5 3 4 4 5 2 2 4 5 3 1 5 3 2 4 75 5625

3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 3 66 4356

3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 64 4096

3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 59 3481

3 4 2 2 3 3 2 4 4 4 3 4 2 2 3 1 3 4 4 2 3 4 66 4356

3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 76 5776

2 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 64 4096

3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 56 3136

3 2 5 3 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 76 5776

rxy 0.574 0.654 0.559 0.532 0.655 0.585 0.733 0.663 0.535 0.693 0.585 0.663 0.602 0.789 0.585 0.491 0.655 0.637 0.620 0.506 0.565 0.693

r tabel (95%, 20) 0.444

keterangan valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid 1552 2408704

Jumlah valid 22

R11 0.998

keterangan Reliabel

Jumlah X 68 69 80 69 73 71 68 76 72 71 71 76 64 65 71 67 73 75 74 63 65 71

Jumlah X² 4624 4761 6400 4761 5329 5041 4624 5776 5184 5041 5041 5776 4096 4225 5041 4489 5329 5625 5476 3969 4225 5041

DATA dan PERHITUNGAN UJI INSTRUMEN ANGKET

Validitas

Reabilitas

3

17

13

18

11

12

Estetika

2

RespondenKualitas Fasilitas Kualitas pelayanan

4

Jumlah Y²

16

15

14

EstetikaJumlah Y

10

9

8

20

19

7

6

1

5

135

Page 154: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

125

ANALISA BUTIR ANGKET BERDASARKAN HASIL UJI COBA

1. Validitas butir angket

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 𝛴𝑋𝑌− 𝛴𝑋 ( 𝛴𝑌 )

𝑁𝛴𝑋2− (𝛴𝑋)2 𝑁𝛴𝑌2− (𝛴𝑌)2

Kriteria

Butir angket Valid jika rxy > rtabel

Perhitungan:

Berikut ini perhitungan validitas angket pada butir nomor 1

No. X Y X² Y² XY

1 3 90 9 8100 270

2 4 95 16 9025 380

3 3 86 16 7396 258

4 4 91 16 8281 364

5 4 91 16 8281 364

6 4 89 9 7921 356

7 3 84 16 7056 252

8 4 79 16 6241 316

9 5 90 25 8100 360

10 4 84 16 7056 420

11 3 71 9 5041 284

12 3 75 9 5625 225

13 3 66 9 4356 198

14 3 64 9 4096 192

15 3 59 9 3481 177

16 3 66 9 4356 198

17 3 76 9 5776 228

18 2 64 4 4096 128

19 3 56 9 3136 168

20 3 76 9 5776 228

Σ 68 1552 240 123196 5366

Dengan menggunakanrumus tersebut diperoleh:

𝑟𝑥𝑦 = 20 𝑥 5366 −[ 68 𝑥 1552 ]

{ 20 𝑥 240 − [68]2} { 20 𝑥 123196 –[1552]2}

136

Page 155: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

126

2

t

2

b11

σ

σ1.

1k

kr

= 0,574 ( untuk nomer selanjutnya cara dan analog dapat dilihat

pada lampiran)

Dari hasil perhitungan diperoleh harga 𝑟𝑥𝑦 = 0,574 harga ini

dibandingkan dengan harga kritik r product moment ( r tabel ) untuk N = 20 taraf

signifikasi 5 % di peroleh harga r tabel = 0,444. Karena r hitung > r tabel maka

pernyataan nomor 1 valid.

2. Reliabilitas instrumen

Rumus =

Mencari Nilai Jumlah Varians Butir (𝚺𝜎𝑏2) dengan mencari dulu varian

setiap butir, kemudian di jumlahkan.

𝜎5 = 4624−

68 ²

20

20 = 219,64

𝜎6 = 4761−

69 ²

20

20 = 226,148

𝜎7 = 6400−

80 ²

20

20 = 304

𝜎8 = 4761−

69 ²

20

20 = 226,148

𝜎9 = 5329−

73 ²

20

20 = 253,128

𝜎10 = 5041−

71²

20

20 = 239,448

𝜎11 = 4624−

68 ²

20

20 = 219,64

𝜎12 = 5776−

76 ²

20

20 = 274,36

𝜎13 = 5184−

72 ²

20

20 = 246,24

𝜎14 = 5041−

71 ²

20

20 = 239,45

𝜎15 = 5041−

71 ²

20

20 = 239,45

137

Page 156: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

127

2

t

2

b11

σ

σ1.

1k

kr

𝜎16 = 5776−

76 ²

20

20 = 274,36

𝜎17 = 4096−

64 ²

20

20 = 194,56

𝜎18 = 4225−

65 ²

20

20 = 200,688

𝜎19 = 5041−

71 ²

20

20 = 239,45

𝜎20 = 4489−

67 ²

20

20 = 213,228

𝜎21 = 5329−

73 ²

20

20 = 253,128

𝜎22 = 5625−

75 ²

20

20 = 267,188

𝜎23 = 5476−

74 ²

20

20 = 260,11

𝜎24 = 3969−

63²

20

20 = 188,528

𝜎25 = 4225−

65 ²

20

20 = 200,69

𝜎26 = 5041−

71 ²

20

20 = 239,45

𝚺𝜎𝑏2 = 219,64 + 226,148 + 304 + 226,148 + 253,128 + 239,448 + 239,448 +

219,64 +274,36 +246,24 + 239,45 + 274,36 +194,56 + 200,688 + 239,45 +

213,228 + 253,128 + 267,188 + 260,11 + 194,56 + 200,69 + 239,45

= 5458,464

Mencari nilai varians total :

𝜎𝑡2 =

2408704 − 1552 ²

20

20 = 114413,44

𝑟11 = [ 22

22−1 ][ 1 –

5458,464

114413,44] = [1,05 ][0,95]

= 0,998

Dari perhitungan diperoleh harga 𝑟11 = 0,998 harga ini kemudian

dibandingkan dengan r tabel untuk untuk N = 20 dan taraf signifikasi 5 %

138

Page 157: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

128

diperoleh harga r tabel 0,444 karena r hitung > r tabel maka soal

dinyatakan reliabel

139

Page 158: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

129

Page 159: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

DATA HASIL INSTRUMEN ANGKET

Kejamakan Kelangkaan Keluarbiasaan Sejarah Landmark Kejamakan Kelangkaan Keluarbiasaan Sejarah Landmark

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

4 4 5 3 5 4 3 5 4 5 4 5 5 3 4 4 3 4 4 5 4 3 90

3 3 5 5 4 3 5 5 5 5 3 1 4 5 3 5 4 5 5 4 4 5 91

4 2 5 4 4 4 5 4 1 5 4 2 5 5 4 4 5 2 3 3 4 4 83

3 3 5 5 1 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 1 2 4 4 2 4 80

4 4 4 4 5 3 4 5 5 5 3 5 4 4 3 5 2 4 4 4 5 4 90

3 4 3 3 4 5 3 4 4 4 5 3 3 1 5 5 4 5 4 5 4 4 85

3 3 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 2 4 4 5 4 5 4 2 5 4 86

2 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 77

3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 89

4 2 3 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 1 3 5 80

4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 5 4 4 3 3 2 3 76

2 4 5 2 5 4 2 5 5 4 4 5 2 4 4 5 4 5 5 3 2 4 85

3 4 4 3 4 1 3 3 5 5 3 1 3 2 1 5 4 4 3 2 1 3 67

4 2 3 4 3 3 2 1 4 5 3 3 4 5 3 1 3 4 3 3 2 3 68

5 4 3 4 4 2 2 3 3 5 5 3 4 4 2 2 5 3 3 3 3 3 75

4 3 2 2 3 3 2 4 4 5 5 2 5 2 3 1 5 4 4 2 3 4 72

4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 2 5 4 3 4 1 3 80

5 2 4 3 2 3 5 4 4 5 3 4 2 1 3 5 5 3 3 4 2 1 73

4 3 3 2 3 3 2 3 1 5 3 3 5 2 3 5 5 2 3 2 3 2 67

5 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 5 4 4 4 3 4 4 4 4 84

3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 4 3 2 5 4 1 4 5 2 2 3 2 68

3 3 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 5 1 2 3 3 69

2 2 3 3 5 4 5 3 3 2 2 3 4 4 3 2 1 3 1 3 3 2 63

3 4 3 2 4 2 2 3 5 4 4 3 4 4 3 5 2 3 4 3 4 3 74

3 3 4 5 5 3 2 4 4 3 2 2 4 4 4 4 2 1 4 3 3 3 72

4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 5 2 3 3 3 79

4 4 3 3 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 2 5 1 2 1 2 3 2 67

4 4 4 5 5 3 5 3 5 4 4 3 5 4 3 2 2 2 2 2 3 3 77

3 3 5 3 4 4 2 4 2 5 3 2 1 5 3 5 2 1 3 3 3 4 70

3 5 3 3 5 4 4 3 4 4 4 3 2 5 3 4 4 2 2 2 3 3 75

4 3 3 4 1 4 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 5 2 2 2 3 2 66

3 4 3 4 5 3 2 1 4 4 4 1 5 3 4 2 5 3 2 1 3 3 69

5 3 4 4 5 2 4 4 1 4 4 3 5 5 2 5 5 4 2 3 3 2 79

4 4 4 4 4 3 3 3 5 3 2 3 4 5 3 5 4 4 2 2 3 2 76

3 4 3 3 4 4 4 3 1 5 2 4 3 5 4 1 4 2 2 3 3 2 69

5 3 3 4 5 4 3 4 5 2 5 4 5 4 3 5 4 4 2 2 3 3 82

4 4 4 3 5 3 3 3 2 4 5 3 4 4 2 5 2 3 4 3 4 3 77

3 5 3 3 5 3 3 1 4 3 3 2 4 4 4 5 4 1 3 4 4 2 73

5 3 3 3 4 4 4 3 4 5 2 3 3 4 3 5 2 3 2 4 4 4 77

3 3 5 1 3 2 2 3 4 4 2 3 3 4 3 5 1 1 3 3 4 4 66

5 4 4 3 5 4 3 2 2 4 4 3 5 4 3 2 2 4 3 3 3 3 75

3 3 3 2 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5 5 4 3 4 3 83

4 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 2 3 5 3 5 2 4 2 3 3 3 77

3 3 5 3 5 2 4 1 5 3 3 1 4 4 3 4 4 4 2 3 5 3 74

4 4 3 4 4 4 3 3 1 4 4 3 4 3 3 4 1 2 1 2 5 2 68

3 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 65

4 4 4 4 5 4 1 5 5 3 5 4 4 5 2 5 2 2 2 2 3 2 77

2 2 3 3 5 2 5 2 2 2 2 3 3 4 4 4 5 1 1 2 5 3 65

5 3 4 3 4 3 3 5 5 4 3 3 3 4 2 4 2 1 2 3 3 3 72

3 4 3 3 2 4 2 2 1 3 4 3 5 5 3 4 4 1 1 2 3 2 64

3 5 3 3 5 4 4 5 5 1 3 4 4 5 4 4 2 3 1 2 4 2 76

4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 5 3 3 5 3 4 5 4 2 4 4 2 83

4 4 3 3 1 3 3 3 5 2 2 2 4 4 3 2 4 4 4 3 4 2 69

3 2 3 3 5 4 4 5 4 3 2 2 3 5 3 4 1 2 2 3 4 2 69

5 4 3 3 3 1 5 5 1 4 4 3 4 4 2 5 1 1 2 3 4 3 70

3 3 4 3 5 4 5 5 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 2 2 4 3 77

4 4 4 2 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 1 3 3 3 73

5 4 3 3 5 4 2 4 4 1 4 3 2 2 2 5 4 4 1 2 3 3 70

5 1 5 3 4 4 4 4 1 4 5 4 1 5 3 2 2 2 1 2 3 3 68

3 4 3 3 4 3 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 2 1 3 4 2 78

4 4 3 3 5 3 5 5 2 5 5 3 5 5 3 4 5 4 2 3 4 2 84

4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 2 2 3 3 2 75

5 3 3 3 5 4 4 3 5 4 2 3 4 4 3 4 4 4 2 2 4 3 78

4 2 3 4 4 3 5 4 2 4 4 3 5 3 4 5 5 4 1 2 4 3 78

2 3 2 3 5 4 5 5 4 3 3 3 3 5 4 1 5 3 1 2 4 2 72

2 3 2 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 72

3 2 1 2 5 3 5 3 4 3 4 3 4 3 2 2 4 4 2 3 5 2 69

4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 5 2 4 4 5 4 2 3 4 3 80

4 3 2 3 5 4 2 3 3 2 5 3 4 5 2 5 2 2 2 3 3 2 69

3 4 4 2 3 3 3 1 4 4 4 3 3 5 3 2 2 2 1 4 5 2 67

4 4 2 4 5 5 2 5 3 1 5 3 5 4 2 4 4 4 3 3 3 3 78

4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 5 3 2 5 3 4 5 4 4 3 4 3 81

3 2 3 3 5 2 3 2 5 4 5 3 2 3 3 5 2 3 2 2 2 3 67

4 3 4 3 4 5 4 5 4 2 4 3 4 5 3 5 2 4 1 2 3 5 79

5 4 3 3 5 3 3 5 4 5 5 4 5 4 3 2 5 4 2 3 3 2 82

5 3 4 1 4 1 4 4 4 4 5 3 5 4 3 5 2 2 2 3 3 2 73

4 3 4 2 3 5 4 4 1 3 5 4 4 5 4 4 2 4 4 2 4 2 77

3 3 2 3 4 3 5 5 5 5 4 2 5 4 4 1 5 4 3 4 4 2 80

4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 2 4 2 4 2 3 4 3 83

5 4 4 1 3 4 4 4 2 4 5 3 3 4 3 2 3 4 2 2 4 3 73

RespondenEstetika Estetika Kualitas Fasilitas Kualitas pelayanan

Jumlah Y

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

70

71

72

73

62

63

64

65

66

67

80

1

74

75

76

77

78

79

68

69

140

Page 160: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

141

PERHITUNGAN MS.EXCEL

Responden Estetika Menara Al-Husna

No.5 No.6 No.7 Persentase Kriteria

1 4 4 5 87% SST

2 3 3 5 73% ST

3 4 2 5 73% ST

4 3 3 5 73% ST

5 4 4 4 80% ST

6 3 4 3 67% RR

7 3 3 4 67% RR

8 2 3 4 60% RR

9 3 4 5 80% ST

10 4 2 3 60% RR

11 4 4 4 80% ST

12 2 4 5 73% ST

13 3 4 4 73% ST

14 4 2 3 60% RR

15 5 4 3 80% ST

16 4 3 2 60% RR

17 4 4 4 80% ST

18 5 2 4 73% ST

19 4 3 3 67% RR

20 5 4 5 93% SST

21 3 3 3 60% RR

22 3 3 3 60% RR

23 2 2 3 47% TS

24 3 4 3 67% RR

25 3 3 4 67% RR

26 4 4 4 80% ST

27 4 4 3 73% ST

28 4 4 4 80% ST

29 3 3 5 73% ST

30 3 5 3 73% ST

31 4 3 3 67% RR

32 3 4 3 67% RR

33 5 3 4 80% ST

34 4 4 4 80% ST

35 3 4 3 67% RR

36 5 3 3 73% ST

37 4 4 4 80% ST

38 3 5 3 73% ST

39 5 3 3 73% ST

40 3 3 5 73% ST

41 5 4 4 87% SST

141

Page 161: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

142

42 3 3 3 60% RR

43 4 4 4 80% ST

44 3 3 5 73% ST

45 4 4 3 73% ST

46 3 4 4 73% ST

47 4 4 4 80% ST

48 2 2 3 47% TS

49 5 3 4 80% ST

50 3 4 3 67% RR

51 3 5 3 73% ST

52 4 4 3 73% ST

53 4 4 3 73% ST

54 3 2 3 53% RR

55 5 4 3 80% ST

56 3 3 4 67% RR

57 4 4 4 80% ST

58 5 4 3 80% ST

59 5 1 5 73% ST

60 3 4 3 67% RR

61 4 4 3 73% ST

62 4 4 4 80% ST

63 5 3 3 73% ST

64 4 2 3 60% RR

65 2 3 2 47% TS

66 2 3 2 47% TS

67 3 2 1 40% TS

68 4 4 4 80% ST

69 4 3 2 60% RR

70 3 4 4 73% ST

71 4 4 2 67% RR

72 4 4 4 80% ST

73 3 2 3 53% RR

74 4 3 4 73% ST

75 5 4 3 80% ST

76 5 3 4 80% ST

77 4 3 4 73% ST

78 3 3 2 53% RR

79 4 4 4 80% ST

80 5 4 4 87% SST

Jumlah 295 273 283

Skor Maksimal 400 400 400

Prosentase 74% 68% 71%

Kriteria ST ST ST

Total Jumlah 851 71% ST

142

Page 162: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

143

Total Skor 1200

INTERVAL PERSENTASE KRITERIA

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju

68% < Skor ≤ 83% Setuju

52% < Skor ≤ 67% Ragu-ragu

36% < Skor ≤ 51% Tidak Setuju

20% < Skor ≤ 35% Sangat Tidak Setuju

143

Page 163: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

144

Responden Kejamakan Menara Al-Husna

No.8 Persentase Kriteria

1 3 60% RR

2 5 100% SST

3 4 80% ST

4 5 100% SST

5 4 80% ST

6 3 60% RR

7 4 80% ST

8 4 80% ST

9 4 80% ST

10 3 60% RR

11 3 60% RR

12 2 40% TS

13 3 60% RR

14 4 80% ST

15 4 80% ST

16 2 40% TS

17 4 80% ST

18 3 60% RR

19 2 40% TS

20 3 60% RR

21 3 60% RR

22 2 40% TS

23 3 60% RR

24 2 40% TS

25 5 100% SST

26 3 60% RR

27 3 60% RR

28 5 100% SST

29 3 60% RR

30 3 60% RR

31 4 80% ST

32 4 80% ST

33 4 80% ST

34 4 80% ST

35 3 60% RR

36 4 80% ST

37 3 60% RR

38 3 60% RR

39 3 60% RR

40 1 20% STS

41 3 60% RR

144

Page 164: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

145

42 2 40% TS

43 3 60% RR

44 3 60% RR

45 4 80% ST

46 4 80% ST

47 4 80% ST

48 3 60% RR

49 3 60% RR

50 3 60% RR

51 3 60% RR

52 3 60% RR

53 3 60% RR

54 3 60% RR

55 3 60% RR

56 3 60% RR

57 2 40% TS

58 3 60% RR

59 3 60% RR

60 3 60% RR

61 3 60% RR

62 4 80% ST

63 3 60% RR

64 4 80% ST

65 3 60% RR

66 4 80% ST

67 2 40% TS

68 3 60% RR

69 3 60% RR

70 2 40% TS

71 4 80% ST

72 4 80% ST

73 3 60% RR

74 3 60% RR

75 3 60% RR

76 1 20% STS

77 2 40% TS

78 3 60% RR

79 3 60% RR

80 1 20% STS

Jumlah 253

Skor Maksimal 400

Presentase 63%

Kriteria RR

Total Jumlah 253 63% RR

145

Page 165: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

146

Total Skor 400

INTERVAL PERSENTASE KRITERIA

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju

68% < Skor ≤ 83% Setuju

52% < Skor ≤ 67% Ragu-ragu

36% < Skor ≤ 51% Tidak Setuju

20% < Skor ≤ 35% Sangat Tidak Setuju

146

Page 166: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

147

Responden Kelangkaan Menara Al-Husna

No.9 Persentase Kriteria

1 5 100% SST

2 4 80% ST

3 4 80% ST

4 1 20% STS

5 5 100% SST

6 4 80% ST

7 5 100% SST

8 3 60% RR

9 4 80% ST

10 3 60% RR

11 4 80% ST

12 5 100% SST

13 4 80% ST

14 3 60% RR

15 4 80% ST

16 3 60% RR

17 3 60% RR

18 2 40% TS

19 3 60% RR

20 4 80% ST

21 4 80% ST

22 2 40% TS

23 5 100% SST

24 4 80% ST

25 5 100% SST

26 4 80% ST

27 4 80% ST

28 5 100% SST

29 4 80% ST

30 5 100% SST

31 1 20% STS

32 5 100% SST

33 5 100% SST

34 4 80% ST

35 4 80% ST

36 5 100% SST

37 5 100% SST

38 5 100% SST

39 4 80% ST

40 3 60% RR

41 5 100% SST

42 4 80% ST

147

Page 167: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

148

43 4 80% ST

44 5 100% SST

45 4 80% ST

46 3 60% RR

47 5 100% SST

48 5 100% SST

49 4 80% ST

50 2 40% TS

51 5 100% SST

52 3 60% RR

53 1 20% STS

54 5 100% SST

55 3 60% RR

56 5 100% SST

57 1 20% STS

58 5 100% SST

59 4 80% ST

60 4 80% ST

61 5 100% SST

62 4 80% ST

63 5 100% SST

64 4 80% ST

65 5 100% SST

66 4 80% ST

67 5 100% SST

68 4 80% ST

69 5 100% SST

70 3 60% RR

71 5 100% SST

72 2 40% TS

73 5 100% SST

74 4 80% ST

75 5 100% SST

76 4 80% ST

77 3 60% RR

78 4 80% ST

79 4 80% ST

80 3 60% RR

Jumlah 316

Skor Maksimal 400

Presentase 79%

Kriteria ST

Total Jumlah 316 79% ST

Total Skor 400

148

Page 168: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

149

INTERVAL PERSENTASE KRITERIA

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju

68% < Skor ≤ 83% Setuju

52% < Skor ≤ 67% Ragu-ragu

36% < Skor ≤ 51% Tidak Setuju

20% < Skor ≤ 35% Sangat Tidak Setuju

149

Page 169: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

150

Responden Keluarbiasaan Menara Al-Husna

No.10 Persentase Kriteria

1 4 80% ST

2 3 60% RR

3 4 80% ST

4 4 80% ST

5 3 60% RR

6 5 100% SST

7 4 80% ST

8 4 80% ST

9 4 80% ST

10 4 80% ST

11 3 60% RR

12 4 80% ST

13 1 20% STS

14 3 60% RR

15 2 40% TS

16 3 60% RR

17 4 80% ST

18 3 60% RR

19 3 60% RR

20 4 80% ST

21 4 80% ST

22 4 80% ST

23 4 80% ST

24 2 40% TS

25 3 60% RR

26 4 80% ST

27 3 60% RR

28 3 60% RR

29 4 80% ST

30 4 80% ST

31 4 80% ST

32 3 60% RR

33 2 40% TS

34 3 60% RR

35 4 80% ST

36 4 80% ST

37 3 60% RR

38 3 60% RR

39 4 80% ST

40 2 40% TS

41 4 80% ST

42 4 80% ST

150

Page 170: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

151

43 4 80% ST

44 2 40% TS

45 4 80% ST

46 3 60% RR

47 4 80% ST

48 2 40% TS

49 3 60% RR

50 4 80% ST

51 4 80% ST

52 4 80% ST

53 3 60% RR

54 4 80% ST

55 1 20% STS

56 4 80% ST

57 4 80% ST

58 4 80% ST

59 4 80% ST

60 3 60% RR

61 3 60% RR

62 2 40% TS

63 4 80% ST

64 3 60% RR

65 4 80% ST

66 3 60% RR

67 3 60% RR

68 4 80% ST

69 4 80% ST

70 3 60% RR

71 5 100% SST

72 4 80% ST

73 2 40% TS

74 5 100% SST

75 3 60% RR

76 1 20% STS

77 5 100% SST

78 3 60% RR

79 5 100% SST

80 4 80% ST

Jumlah 275

Skor Maksimal 400

Presentase 69%

Kriteria ST

Total Jumlah 275 69% ST

Total Skor 400

151

Page 171: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

152

INTERVAL PERSENTASE KRITERIA

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju

68% < Skor ≤ 83% Setuju

52% < Skor ≤ 67% Ragu-ragu

36% < Skor ≤ 51% Tidak Setuju

20% < Skor ≤ 35% Sangat Tidak Setuju

152

Page 172: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

153

Responden Sejarah Menara Al-Husna

No.11 Persentase Kriteria

1 3 60% RR

2 5 100% SST

3 5 100% SST

4 5 100% SST

5 4 80% ST

6 3 60% RR

7 4 80% ST

8 4 80% ST

9 5 100% SST

10 3 60% RR

11 4 80% ST

12 2 40% TS

13 3 60% RR

14 2 40% TS

15 2 40% TS

16 2 40% TS

17 4 80% ST

18 5 100% SST

19 2 40% TS

20 3 60% RR

21 4 80% ST

22 4 80% ST

23 5 100% SST

24 2 40% TS

25 2 40% TS

26 5 100% SST

27 1 20% STS

28 5 100% SST

29 2 40% TS

30 4 80% ST

31 2 40% TS

32 2 40% TS

33 4 80% ST

34 3 60% RR

35 4 80% ST

36 3 60% RR

37 3 60% RR

38 3 60% RR

39 4 80% ST

40 2 40% TS

41 3 60% RR

42 4 80% ST

153

Page 173: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

154

43 3 60% RR

44 4 80% ST

45 3 60% RR

46 3 60% RR

47 1 20% STS

48 5 100% SST

49 3 60% RR

50 2 40% TS

51 4 80% ST

52 4 80% ST

53 3 60% RR

54 4 80% ST

55 5 100% SST

56 5 100% SST

57 3 60% RR

58 2 40% TS

59 4 80% ST

60 5 100% SST

61 5 100% SST

62 2 40% TS

63 4 80% ST

64 5 100% SST

65 5 100% SST

66 3 60% RR

67 5 100% SST

68 4 80% ST

69 2 40% TS

70 3 60% RR

71 2 40% TS

72 4 80% ST

73 3 60% RR

74 4 80% ST

75 3 60% RR

76 4 80% ST

77 4 80% ST

78 5 100% SST

79 5 100% SST

80 4 80% ST

Jumlah 280

Skor Maksimal 400

Presentase 70%

Kriteria ST

Total Jumlah 280 70% ST

Total Skor 400

154

Page 174: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

155

INTERVAL PERSENTASE KRITERIA

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju

68% < Skor ≤ 83% Setuju

52% < Skor ≤ 67% Ragu-ragu

36% < Skor ≤ 51% Tidak Setuju

20% < Skor ≤ 35% Sangat Tidak Setuju

155

Page 175: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

156

Responden Landmark Menara Al-Husna

No.12 Persentase Kriteria

1 5 100% SST

2 5 100% SST

3 4 80% ST

4 4 80% ST

5 5 100% SST

6 4 80% ST

7 4 80% ST

8 3 60% RR

9 4 80% ST

10 4 80% ST

11 3 60% RR

12 5 100% SST

13 3 60% RR

14 1 20% STS

15 3 60% RR

16 4 80% ST

17 3 60% RR

18 4 80% ST

19 3 60% RR

20 3 60% RR

21 2 40% TS

22 3 60% RR

23 3 60% RR

24 3 60% RR

25 4 80% ST

26 4 80% ST

27 3 60% RR

28 3 60% RR

29 4 80% ST

30 3 60% RR

31 2 40% TS

32 1 20% STS

33 4 80% ST

34 3 60% RR

35 3 60% RR

36 4 80% ST

37 3 60% RR

38 1 20% STS

39 3 60% RR

40 3 60% RR

41 2 40% TS

42 5 100% SST

156

Page 176: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

157

43 5 100% SST

44 1 20% STS

45 3 60% RR

46 2 40% TS

47 5 100% SST

48 2 40% TS

49 5 100% SST

50 2 40% TS

51 5 100% SST

52 4 80% ST

53 3 60% RR

54 5 100% SST

55 5 100% SST

56 5 100% SST

57 4 80% ST

58 4 80% ST

59 4 80% ST

60 5 100% SST

61 5 100% SST

62 4 80% ST

63 3 60% RR

64 4 80% ST

65 5 100% SST

66 4 80% ST

67 3 60% RR

68 4 80% ST

69 3 60% RR

70 1 20% STS

71 5 100% SST

72 4 80% ST

73 2 40% TS

74 5 100% SST

75 5 100% SST

76 4 80% ST

77 4 80% ST

78 5 100% SST

79 4 80% ST

80 4 80% ST

Jumlah 287

Skor Maksimal 400

Presentase 72%

Kriteria ST

Total Jumlah 287 72% ST

Total Skor 400

157

Page 177: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

158

INTERVAL PERSENTASE KRITERIA

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju

68% < Skor ≤ 83% Setuju

52% < Skor ≤ 67% Ragu-ragu

36% < Skor ≤ 51% Tidak Setuju

20% < Skor ≤ 35% Sangat Tidak Setuju

158

Page 178: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

159

Responden Estetika Payung Hidrolik-Elektrik

No.13 No.14 No.15 Persentase Kriteria

1 4 5 4 87% SST

2 5 5 3 87% SST

3 1 5 4 67% RR

4 4 4 4 80% ST

5 5 5 3 87% SST

6 4 4 5 87% SST

7 3 5 4 80% ST

8 4 5 4 87% SST

9 4 4 4 80% ST

10 4 5 4 87% SST

11 4 3 4 73% ST

12 5 4 4 87% SST

13 5 5 3 87% SST

14 4 5 3 80% ST

15 3 5 5 87% SST

16 4 5 5 93% SST

17 4 5 4 87% SST

18 4 5 3 80% ST

19 1 5 3 60% RR

20 4 4 4 80% ST

21 2 3 4 60% RR

22 4 3 3 67% RR

23 3 2 2 47% TS

24 5 4 4 87% SST

25 4 3 2 60% RR

26 3 4 3 67% RR

27 4 4 4 80% ST

28 5 4 4 87% SST

29 2 5 3 67% RR

30 4 4 4 80% ST

31 2 4 3 60% RR

32 4 4 4 80% ST

33 1 4 4 60% RR

34 5 3 2 67% RR

35 1 5 2 53% RR

36 5 2 5 80% ST

37 2 4 5 73% ST

38 4 3 3 67% RR

39 4 5 2 73% ST

40 4 4 2 67% RR

41 2 4 4 67% RR

42 4 4 4 80% ST

159

Page 179: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

160

43 3 4 4 73% ST

44 5 3 3 73% ST

45 1 4 4 60% RR

46 2 4 3 60% RR

47 5 3 5 87% SST

48 2 2 2 40% TS

49 5 4 3 80% ST

50 1 3 4 53% RR

51 5 1 3 60% RR

52 5 5 5 100% SST

53 5 2 2 60% RR

54 4 3 2 60% RR

55 1 4 4 60% RR

56 3 4 3 67% RR

57 4 4 4 80% ST

58 4 1 4 60% RR

59 1 4 5 67% RR

60 4 4 4 80% ST

61 2 5 5 80% ST

62 4 4 4 80% ST

63 5 4 2 73% ST

64 2 4 4 67% RR

65 4 3 3 67% RR

66 2 4 4 67% RR

67 4 3 4 73% ST

68 1 4 4 60% RR

69 3 2 5 67% RR

70 4 4 4 80% ST

71 3 1 5 60% RR

72 2 4 5 73% ST

73 5 4 5 93% SST

74 4 2 4 67% RR

75 4 5 5 93% SST

76 4 4 5 87% SST

77 1 3 5 60% RR

78 5 5 4 93% SST

79 4 4 5 87% SST

80 2 4 5 73% ST

Jumlah 275 307 301

Skor Maksimal 400 400 400

Presentase 69% 77% 75%

Kriteria ST ST ST

Total Jumlah 883 74% ST

Total Skor 1200

160

Page 180: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

161

INTERVAL PERSENTASE KRITERIA

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju

68% < Skor ≤ 83% Setuju

52% < Skor ≤ 67% Ragu-ragu

36% < Skor ≤ 51% Tidak Setuju

20% < Skor ≤ 35% Sangat Tidak Setuju

161

Page 181: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

162

Responden Kejamakan Payung Hidrolik-Elektrik

No.16 Persentase Kriteria

1 5 100% SST

2 1 20% STS

3 2 40% TS

4 4 80% ST

5 5 100% SST

6 3 60% RR

7 4 80% ST

8 3 60% RR

9 4 80% ST

10 4 80% ST

11 3 60% RR

12 5 100% SST

13 1 20% STS

14 3 60% RR

15 3 60% RR

16 2 40% TS

17 3 60% RR

18 4 80% ST

19 3 60% RR

20 3 60% RR

21 3 60% RR

22 4 80% ST

23 3 60% RR

24 3 60% RR

25 2 40% TS

26 4 80% ST

27 4 80% ST

28 3 60% RR

29 2 40% TS

30 3 60% RR

31 3 60% RR

32 1 20% STS

33 3 60% RR

34 3 60% RR

35 4 80% ST

36 4 80% ST

37 3 60% RR

38 2 40% TS

39 3 60% RR

40 3 60% RR

41 3 60% RR

42 3 60% RR

162

Page 182: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

163

43 2 40% TS

44 1 20% STS

45 3 60% RR

46 3 60% RR

47 4 80% ST

48 3 60% RR

49 3 60% RR

50 3 60% RR

51 4 80% ST

52 3 60% RR

53 2 40% TS

54 2 40% TS

55 3 60% RR

56 4 80% ST

57 4 80% ST

58 3 60% RR

59 4 80% ST

60 3 60% RR

61 3 60% RR

62 3 60% RR

63 3 60% RR

64 3 60% RR

65 3 60% RR

66 3 60% RR

67 3 60% RR

68 4 80% ST

69 3 60% RR

70 3 60% RR

71 3 60% RR

72 3 60% RR

73 3 60% RR

74 3 60% RR

75 4 80% ST

76 3 60% RR

77 4 80% ST

78 2 40% TS

79 4 80% ST

80 3 60% RR

Jumlah 248

Skor Maksimal 400

Presentase 62%

Kriteria RR

Total Jumlah 248 62% RR

Total Skor 400

163

Page 183: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

164

INTERVAL PERSENTASE KRITERIA

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju

68% < Skor ≤ 83% Setuju

52% < Skor ≤ 67% Ragu-ragu

36% < Skor ≤ 51% Tidak Setuju

20% < Skor ≤ 35% Sangat Tidak Setuju

164

Page 184: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

165

Responden Kelangkaan Payung Hidrolik-Elektrik

No.17 Persentase Kriteria

1 5 100% SST

2 4 80% ST

3 5 100% SST

4 4 80% ST

5 4 80% ST

6 3 60% RR

7 2 40% TS

8 4 80% ST

9 5 100% SST

10 4 80% ST

11 4 80% ST

12 2 40% TS

13 3 60% RR

14 4 80% ST

15 4 80% ST

16 5 100% SST

17 4 80% ST

18 2 40% TS

19 5 100% SST

20 2 40% TS

21 2 40% TS

22 4 80% ST

23 4 80% ST

24 4 80% ST

25 4 80% ST

26 3 60% RR

27 4 80% ST

28 5 100% SST

29 1 20% STS

30 2 40% TS

31 3 60% RR

32 5 100% SST

33 5 100% SST

34 4 80% ST

35 3 60% RR

36 5 100% SST

37 4 80% ST

38 4 80% ST

39 3 60% RR

40 3 60% RR

41 5 100% SST

42 4 80% ST

165

Page 185: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

166

43 3 60% RR

44 4 80% ST

45 4 80% ST

46 3 60% RR

47 4 80% ST

48 3 60% RR

49 3 60% RR

50 5 100% SST

51 4 80% ST

52 3 60% RR

53 4 80% ST

54 3 60% RR

55 4 80% ST

56 4 80% ST

57 4 80% ST

58 2 40% TS

59 1 20% STS

60 4 80% ST

61 5 100% SST

62 4 80% ST

63 4 80% ST

64 5 100% SST

65 3 60% RR

66 4 80% ST

67 4 80% ST

68 5 100% SST

69 4 80% ST

70 3 60% RR

71 5 100% SST

72 2 40% TS

73 2 40% TS

74 4 80% ST

75 5 100% SST

76 5 100% SST

77 4 80% ST

78 5 100% SST

79 4 80% ST

80 3 60% RR

Jumlah 298

Skor Maksimal 400

Presentase 75%

Kriteria ST

Total Jumlah 298 75% ST

Total Skor 400

166

Page 186: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

167

INTERVAL PERSENTASE KRITERIA

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju

68% < Skor ≤ 83% Setuju

52% < Skor ≤ 67% Ragu-ragu

36% < Skor ≤ 51% Tidak Setuju

20% < Skor ≤ 35% Sangat Tidak Setuju

167

Page 187: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

168

Responden Keluarbiasaan Payung Hidrolik-Elektrik

No.18 Persentase Kriteria

1 3 60% RR

2 5 100% SST

3 5 100% SST

4 5 100% SST

5 4 80% ST

6 1 20% STS

7 4 80% ST

8 4 80% ST

9 5 100% SST

10 5 100% SST

11 2 40% TS

12 4 80% ST

13 2 40% TS

14 5 100% SST

15 4 80% ST

16 2 40% TS

17 4 80% ST

18 1 20% STS

19 2 40% TS

20 5 100% SST

21 5 100% SST

22 4 80% ST

23 4 80% ST

24 4 80% ST

25 4 80% ST

26 3 60% RR

27 4 80% ST

28 4 80% ST

29 5 100% SST

30 5 100% SST

31 4 80% ST

32 3 60% RR

33 5 100% SST

34 5 100% SST

35 5 100% SST

36 4 80% ST

37 4 80% ST

38 4 80% ST

39 4 80% ST

40 4 80% ST

41 4 80% ST

42 5 100% SST

168

Page 188: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

169

43 5 100% SST

44 4 80% ST

45 3 60% RR

46 4 80% ST

47 5 100% SST

48 4 80% ST

49 4 80% ST

50 5 100% SST

51 5 100% SST

52 5 100% SST

53 4 80% ST

54 5 100% SST

55 4 80% ST

56 3 60% RR

57 4 80% ST

58 2 40% TS

59 5 100% SST

60 5 100% SST

61 5 100% SST

62 4 80% ST

63 4 80% ST

64 3 60% RR

65 5 100% SST

66 3 60% RR

67 3 60% RR

68 2 40% TS

69 5 100% SST

70 5 100% SST

71 4 80% ST

72 5 100% SST

73 3 60% RR

74 5 100% SST

75 4 80% ST

76 4 80% ST

77 5 100% SST

78 4 80% ST

79 5 100% SST

80 4 80% ST

Jumlah 323

Skor Maksimal 400

Presentase 81%

Kriteria ST

Total Jumlah 323 81% ST

Total Skor 400

169

Page 189: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

170

INTERVAL PERSENTASE KRITERIA

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju

68% < Skor ≤ 83% Setuju

52% < Skor ≤ 67% Ragu-ragu

36% < Skor ≤ 51% Tidak Setuju

20% < Skor ≤ 35% Sangat Tidak Setuju

170

Page 190: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

171

Responden Sejarah Payung Hidrolik-Elektrik

No.19 Persentase Kriteria

1 4 80% ST

2 3 60% RR

3 4 80% ST

4 4 80% ST

5 3 60% RR

6 5 100% SST

7 4 80% ST

8 4 80% ST

9 4 80% ST

10 4 80% ST

11 3 60% RR

12 4 80% ST

13 1 20% STS

14 3 60% RR

15 2 40% TS

16 3 60% RR

17 4 80% ST

18 3 60% RR

19 3 60% RR

20 4 80% ST

21 4 80% ST

22 3 60% RR

23 3 60% RR

24 3 60% RR

25 4 80% ST

26 3 60% RR

27 2 40% TS

28 3 60% RR

29 3 60% RR

30 3 60% RR

31 4 80% ST

32 4 80% ST

33 2 40% TS

34 3 60% RR

35 4 80% ST

36 3 60% RR

37 2 40% TS

38 4 80% ST

39 3 60% RR

40 3 60% RR

41 3 60% RR

42 3 60% RR

171

Page 191: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

172

43 3 60% RR

44 3 60% RR

45 3 60% RR

46 3 60% RR

47 2 40% TS

48 4 80% ST

49 2 40% TS

50 3 60% RR

51 4 80% ST

52 3 60% RR

53 3 60% RR

54 3 60% RR

55 2 40% TS

56 3 60% RR

57 3 60% RR

58 2 40% TS

59 3 60% RR

60 4 80% ST

61 3 60% RR

62 3 60% RR

63 3 60% RR

64 4 80% ST

65 4 80% ST

66 3 60% RR

67 2 40% TS

68 4 80% ST

69 2 40% TS

70 3 60% RR

71 2 40% TS

72 3 60% RR

73 3 60% RR

74 3 60% RR

75 3 60% RR

76 3 60% RR

77 4 80% ST

78 4 80% ST

79 2 40% TS

80 3 60% RR

Jumlah 252

Skor Maksimal 400

Presentase 63%

Kriteria RR

Total Jumlah 252 63% RR

Total Skor 400

172

Page 192: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

173

INTERVAL PERSENTASE KRITERIA

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju

68% < Skor ≤ 83% Setuju

52% < Skor ≤ 67% Ragu-ragu

36% < Skor ≤ 51% Tidak Setuju

20% < Skor ≤ 35% Sangat Tidak Setuju

173

Page 193: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

174

Responden Landmark Payung Hidrolik-Elektrik

No.20 Persentase Kriteria

1 4 80% ST

2 5 100% SST

3 4 80% ST

4 4 80% ST

5 5 100% SST

6 5 100% SST

7 5 100% SST

8 4 80% ST

9 4 80% ST

10 4 80% ST

11 5 100% SST

12 5 100% SST

13 5 100% SST

14 1 20% STS

15 2 40% TS

16 1 20% STS

17 2 40% TS

18 5 100% SST

19 5 100% SST

20 4 80% ST

21 1 20% STS

22 4 80% ST

23 2 40% TS

24 5 100% SST

25 4 80% ST

26 4 80% ST

27 5 100% SST

28 2 40% TS

29 5 100% SST

30 4 80% ST

31 4 80% ST

32 2 40% TS

33 5 100% SST

34 5 100% SST

35 1 20% STS

36 5 100% SST

37 5 100% SST

38 5 100% SST

39 5 100% SST

40 5 100% SST

41 2 40% TS

174

Page 194: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

175

42 4 80% ST

43 5 100% SST

44 4 80% ST

45 4 80% ST

46 2 40% TS

47 5 100% SST

48 4 80% ST

49 4 80% ST

50 4 80% ST

51 4 80% ST

52 4 80% ST

53 2 40% TS

54 4 80% ST

55 5 100% SST

56 4 80% ST

57 4 80% ST

58 5 100% SST

59 2 40% TS

60 4 80% ST

61 4 80% ST

62 5 100% SST

63 4 80% ST

64 5 100% SST

65 1 20% STS

66 4 80% ST

67 2 40% TS

68 4 80% ST

69 5 100% SST

70 2 40% TS

71 4 80% ST

72 4 80% ST

73 5 100% SST

74 5 100% SST

75 2 40% TS

76 5 100% SST

77 4 80% ST

78 1 20% STS

79 4 80% ST

80 2 40% TS

Jumlah 305

Skor Maksimal 400

Presentase 76%

Kriteria ST

Total Jumlah 305 76% ST

175

Page 195: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

176

Total Skor 400

INTERVAL PERSENTASE KRITERIA

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju

68% < Skor ≤ 83% Setuju

52% < Skor ≤ 67% Ragu-ragu

36% < Skor ≤ 51% Tidak Setuju

20% < Skor ≤ 35% Sangat Tidak Setuju

176

Page 196: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

177

Responden Kualitas Fasilitas MAJT

No.21 No.22 Persentase Kriteria

1 3 4 70% ST

2 4 5 90% SST

3 5 2 70% ST

4 1 2 30% STS

5 2 4 60% RR

6 4 5 90% SST

7 4 5 90% SST

8 3 3 60% RR

9 4 4 80% ST

10 3 4 70% ST

11 4 4 80% ST

12 4 5 90% SST

13 4 4 80% ST

14 3 4 70% ST

15 5 3 80% ST

16 5 4 90% SST

17 5 4 90% SST

18 5 3 80% ST

19 5 2 70% ST

20 4 3 70% ST

21 4 5 90% SST

22 2 5 70% ST

23 1 3 40% TS

24 2 3 50% TS

25 2 1 30% STS

26 4 5 90% SST

27 1 2 30% STS

28 2 2 40% TS

29 2 1 30% STS

30 4 2 60% RR

31 5 2 70% ST

32 5 3 80% ST

33 5 4 90% SST

34 4 4 80% ST

35 4 2 60% RR

36 4 4 80% ST

37 2 3 50% TS

38 4 1 50% TS

39 2 3 50% TS

40 1 1 20% STS

41 2 4 60% RR

42 5 5 100% SST

177

Page 197: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

178

43 2 4 60% RR

44 4 4 80% ST

45 1 2 30% STS

46 2 3 50% TS

47 2 2 40% TS

48 5 1 60% RR

49 2 1 30% STS

50 4 1 50% TS

51 2 3 50% TS

52 5 4 90% SST

53 4 4 80% ST

54 1 2 30% STS

55 1 1 20% STS

56 4 2 60% RR

57 4 2 60% RR

58 4 4 80% ST

59 2 2 40% TS

60 4 2 60% RR

61 5 4 90% SST

62 4 2 60% RR

63 4 4 80% ST

64 5 4 90% SST

65 5 3 80% ST

66 2 4 60% RR

67 4 4 80% ST

68 5 4 90% SST

69 2 2 40% TS

70 2 2 40% TS

71 4 4 80% ST

72 5 4 90% SST

73 2 3 50% TS

74 2 4 60% RR

75 5 4 90% SST

76 2 2 40% TS

77 2 4 60% RR

78 5 4 90% SST

79 2 4 60% RR

80 3 4 70% ST

Jumlah 267 253

Skor Maksimal 400 400

Presentase 67% 63%

Kriteria RR RR

Total Jumlah 520 65% RR

Total Skor 800

178

Page 198: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

179

INTERVAL PERSENTASE KRITERIA

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju

68% < Skor ≤ 83% Setuju

52% < Skor ≤ 67% Ragu-ragu

36% < Skor ≤ 51% Tidak Setuju

20% < Skor ≤ 35% Sangat Tidak Setuju

179

Page 199: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

180

Responden Kualitas Pelayanan MAJT

No.23 No.24 No.25 No.26 Persentase Kriteria

1 4 5 4 3 80% ST

2 5 4 4 5 90% SST

3 3 3 4 4 70% ST

4 4 4 2 4 70% ST

5 4 4 5 4 85% SST

6 4 5 4 4 85% SST

7 4 2 5 4 75% ST

8 4 2 3 3 60% RR

9 4 2 4 4 70% ST

10 4 1 3 5 65% RR

11 3 3 2 3 55% RR

12 5 3 2 4 70% ST

13 3 2 1 3 45% TS

14 3 3 2 3 55% RR

15 3 3 3 3 60% RR

16 4 2 3 4 65% RR

17 3 4 1 3 55% RR

18 3 4 2 1 50% TS

19 3 2 3 2 50% TS

20 4 4 4 4 80% ST

21 2 2 3 2 45% TS

22 1 2 3 3 45% TS

23 1 3 3 2 45% TS

24 4 3 4 3 70% ST

25 4 3 3 3 65% RR

26 2 3 3 3 55% RR

27 1 2 3 2 40% TS

28 2 2 3 3 50% TS

29 3 3 3 4 65% RR

30 2 2 3 3 50% TS

31 2 2 3 2 45% TS

32 2 1 3 3 45% TS

33 2 3 3 2 50% TS

34 2 2 3 2 45% TS

35 2 3 3 2 50% TS

36 2 2 3 3 50% TS

37 4 3 4 3 70% ST

38 3 4 4 2 65% RR

39 2 4 4 4 70% ST

40 3 3 4 4 70% ST

41 3 3 3 3 60% RR

42 4 3 4 3 70% ST

180

Page 200: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

181

43 2 3 3 3 55% RR

44 2 3 5 3 65% RR

45 1 2 5 2 50% TS

46 2 2 3 3 50% TS

47 2 2 3 2 45% TS

48 1 2 5 3 55% RR

49 2 3 3 3 55% RR

50 1 2 3 2 40% TS

51 1 2 4 2 45% TS

52 2 4 4 2 60% RR

53 4 3 4 2 65% RR

54 2 3 4 2 55% RR

55 2 3 4 3 60% RR

56 2 2 4 3 55% RR

57 1 3 3 3 50% TS

58 1 2 3 3 45% TS

59 1 2 3 3 45% TS

60 1 3 4 2 50% TS

61 2 3 4 2 55% RR

62 2 3 3 2 50% TS

63 2 2 4 3 55% RR

64 1 2 4 3 50% TS

65 1 2 4 2 45% TS

66 3 3 4 4 70% ST

67 2 3 5 2 60% RR

68 2 3 4 3 60% RR

69 2 3 3 2 50% TS

70 1 4 5 2 60% RR

71 3 3 3 3 60% RR

72 4 3 4 3 70% ST

73 2 2 2 3 45% TS

74 1 2 3 5 55% RR

75 2 3 3 2 50% TS

76 2 3 3 2 50% TS

77 4 2 4 2 60% RR

78 3 4 4 2 65% RR

79 2 3 4 3 60% RR

80 2 2 4 3 55% RR

Jumlah 200 221 274 230

Skor Maksimal 400 400 400 400

Presentase 50% 55% 69% 58%

Kriteria TS RR ST RR

Total Jumlah 925 58% TS

Total Skor 1600

181

Page 201: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

182

INTERVAL

PERSENTASE KRITERIA

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju

68% < Skor ≤ 83% Setuju

52% < Skor ≤ 67% Ragu-ragu

36% < Skor ≤ 51% Tidak Setuju

20% < Skor ≤ 35% Sangat Tidak Setuju

182

Page 202: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

183

PERHITUNGAN SKOR

Estetika Menara Al-Husna

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Dari Hasil Penelitian diperoleh :

Skor total = 851

Skor maksimal = 1200

DP = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

= 851

1200 x 100%

= 70,92% ~kriteria Setuju

Kejamakan Menara Al-Husna

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Dari Hasil Penelitian diperoleh :

Skor total = 253

183

Page 203: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

184

Skor maksimal = 400

DP = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

= 253

400 x 100%

= 63,25% ~kriteria Ragu-ragu

Kelangkaan Menara Al-Husna

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Dari Hasil Penelitian diperoleh :

Skor total = 316

Skor maksimal = 400

DP = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

= 316

400 x 100%

= 79 % ~kriteria Setuju

184

Page 204: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

185

Keluarbiasaan Menara Al-Husna

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Dari Hasil Penelitian diperoleh :

Skor total = 275

Skor maksimal = 400

DP = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

= 275

400 x 100%

= 68,75% ~kriteria Setuju

Sejarah Menara Al-Husna

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Dari Hasil Penelitian diperoleh :

Skor total = 280

185

Page 205: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

186

Skor maksimal = 400

DP = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

= 280

400 x 100%

= 70% ~kriteria Setuju

Landmark Menara Al-Husna

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Dari Hasil Penelitian diperoleh :

Skor total = 287

Skor maksimal = 400

DP = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

= 287

400 x 100%

= 71,75% ~kriteria Setuju

186

Page 206: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

187

Estetika Payung Hidrolik-Elektrik

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Dari Hasil Penelitian diperoleh :

Skor total = 883

Skor maksimal = 1200

DP = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

= 883

1200 x 100%

= 73,58% ~kriteria Setuju

Kejamakan Payung Hidrolik-Elektrik

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Dari Hasil Penelitian diperoleh :

Skor total = 248

Skor maksimal = 400

187

Page 207: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

188

DP = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

= 248

400 x 100%

= 62% ~kriteria Ragu-ragu

Kelangkaan Payung Hidrolik-Elektrik

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Dari Hasil Penelitian diperoleh :

Skor total = 298

Skor maksimal = 400

DP = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

= 298

400 x 100%

= 74,5 % ~kriteria Setuju

188

Page 208: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

189

Keluarbiasaan Payung Hidrolik-Elektrik

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Dari Hasil Penelitian diperoleh :

Skor total = 323

Skor maksimal = 400

DP = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

= 323

400 x 100%

= 80,75% ~kriteria Setuju

Sejarah Payung Hidrolik-Elektrik

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Dari Hasil Penelitian diperoleh :

Skor total = 252

189

Page 209: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

190

Skor maksimal = 400

DP = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

= 252

400 x 100%

= 63% ~kriteria Ragu-ragu

Landmark Payung Hidrolik-Elektrik

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Dari Hasil Penelitian diperoleh :

Skor total = 305

Skor maksimal = 400

DP = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

= 287

400 x 100%

= 76,25% ~kriteria Setuju

190

Page 210: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

191

Kualitas Fasilitas Masjid Aguung Jawa Tengah

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Dari Hasil Penelitian diperoleh :

Skor total = 520

Skor maksimal = 800

DP = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

= 520

800 x 100%

= 65% ~kriteria Ragu-ragu

Kualitas Pelayanan Masjid Aguung Jawa Tengah

Interval Persen Kriteria Kode

84% < Skor ≤ 100% Sangat Setuju SST

68% < Skor ≤ 84% Setuju ST

52% < Skor ≤ 68% Ragu-ragu RR

36% < Skor ≤ 52% Tidak Setuju TS

20% < Skor ≤ 36% Sangat Tidak Setuju STS

Dari Hasil Penelitian diperoleh :

Skor total = 925

191

Page 211: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

192

Skor maksimal = 1600

DP = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

= 925

1600 x 100%

= 57,81% ~kriteria Tidak Setuju

192

Page 212: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

193

KONSEP DASAR MASJID AGUNG JAWA TENGAH

193

Page 213: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

194

194

Page 214: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

195

RAGAM GAYA MINARET

195

Page 215: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

196

DOKUMENTASI PENGAMBILAN DATA KUESIONER

Pemberian Kuesioner Pada Pengunjung Masjid Agung Jawa Tengah 1

Pemberian Kuesioner Pada Pengunjung Masjid Agung Jawa Tengah 2

196

Page 216: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...

197

DENAH

MASJID AGUNG JAWA TENGAH

197

Page 217: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 218: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 219: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 220: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 221: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 222: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 223: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 224: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 225: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 226: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 227: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 228: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 229: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 230: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 231: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...
Page 232: MINAT PENGUNJUNG TERHADAP MENARA AL- HUSNA DAN ...