MIMPI BESAR MEMBANGUN INDUSTRI PERSUSUAN ...pb-ispi.org/Seminar Nasional ISPI Mimpi Besar...
Transcript of MIMPI BESAR MEMBANGUN INDUSTRI PERSUSUAN ...pb-ispi.org/Seminar Nasional ISPI Mimpi Besar...
MIMPI BESAR MEMBANGUN INDUSTRI
PERSUSUAN INDONESIA
Disajikan pada :
Seminar Nasional Ikatan Sarjana Peternakan Nasional (ISPI)
Indo Livestock 2019 Expo & Forum
Grand City Convex – Surabaya
3 Juli 2019
Oleh :
Ir. H. Sulistiyanto, MM
Gabungan Koperasi Susu Indonesia
KEBIJAKAN PEMERINTAH ORDE BARU
1.SKB 3 Menteri (21 Juli 1982).
2.Instruksi Presiden (INPRES) No. 2 (15 Januari
1985)
TENTANG KOORDINASI PEMBINAAN &
PENGEMBANGAN PERSUSUAN NASIONAL
IMPORT SAPI PERAH FRESIAN HOLSTEIN (FH)
DI INDONESIA
Tahap Tahun Jumlah Sapi
(ekor)
Negara Asal
I
II
III
PT. NAA
1979 – 1986
1987 – 1989
1994 –1995
1985
56.375
27.410
4.100
20.000
Australia – New Zealand
Australia,New Zealand,USA
Australia
USA
TOTAL 107.885
DATA PERKEMBANGAN RASIO HARGA SAPI
FRESIAN HOLSTEIN (DARA BUNTING) DENGAN
HARGA SUSU DI PETERNAK
NO TAHUN KURS
USD / Rp.
HARGA
HARGA SUSU/
PETERNAK RASIO/EKORSAPI IMPORT
(Rp.)
LOKAL (Rp.)
1.
2.
3.
1979 - 1983
1987 – 1990
2015 – 2018
870
1.700
14.300
750.000
1.600.000
38.000.000
750.000
1.500.000
25.000.000
180
325
5.500
4.160
4.923
5.600
FASILITAS PERSUSUAN NASIONAL
1. PABRIK MAKANAN TERNAK (PMT)
1 unit di Pasuruan Tahun 1983
1 unit di Cirebon Tahun 1983
1 unit di Mojosongo Boyolali Tahun 1990
2. Sarana Program Inseminasi Buatan pada tahun 1979 – 1986.
3. Tahun 1981 di bangun 4 unit Pabrik Pengolahan Susu(Milk Treatment)
✓ Di Pandaan, Pasuruan
✓ Di Batu, Malang
✓ Di Boyolali, Jawa Tengah
✓ Di Ujung Berung, Bandung dan Pabrik Botol Plastik di Bandung
DATA PERSUSUAN NASIONAL DESEMBER 2018
No Uraian JABAR JATENG JATIM
1 Jumlah anggota (Kop/KUD) 22 24 52
2 Populasi sapi perah (ekor) 113.025 111.215 201.801
3 Jumlah peternak (orang) 23.125 20.246 68.806
4 Skala kepemilikan rata-rata 3 – 4 ekor / peternak
5 Rataan produksi susu rata-rata 10 – 11 liter / ekor / hari
6 Jumlah IPS penerima susu (IPS) 4 2 6
7 Total produksi susu (ton/hari) 650 275 1.150
8 Rata-rata Harga Susu IPS 6.400 6.100 6.300
9 Calving Interval (bulan) 16 16 16
10 Service/conception 2,4 2,4 2,4
11 Kualitas Susu dicapai
TS (% ) 11,8 11,2 12,3
TPC (jt/ml) 1 1 1
MARKET SHARE DI JAWA TIMUR
No. IPSKebutuhan
(ton / hari)
Realisasi
(ton / hari)
Kekurangan
(ton / hari)
1. PT. Nestle Indonesia 1.000 630 370
2.PT. INDOLAKTO
Pandaan70 50 20
3.PT. INDOLAKTO
Purwosari180 140 40
4.PT. Greenfields
Indonesia140 120 20
5. PKIS. Sekar Tanjung 10 8 2
6. IPS Jakarta 150 102 48
TOTAL 1.550 1.150 400
CITA – CITA SWASEMBADA
+ 20% SSDN ditingkatkan sampai 50%
(Rasio Import : SSDN = 1 : 1)
Strategi :
1. Menambah populasi sapi perah import.
2. Peningkatan produktivitas = 10 lt/ekor/harimenjadi 15 lt/ekor/hari.
3. Calving Interval = 18 bulan menjadi 14 bulan.
4. Peningkatan kualitas susu.
5. Kelayakan harga susu.
NO NAMA ASOSIASI KOPERASI NEGARA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
National Development Dairy Board (NDDB)
FRISIAN FLAG (Susu Bendera)
FONTERA
BONLAC FOOD
MURRAY GOLBOURNE
CENTRAL COOPERATIVE DENMARK (CCD)
CANADIAN COOPERATIVE ASSOCIATION (CCA)
GKSI (PT.ISAM & PKIS. SEKAR TANJUNG)
INDIA
BELANDA
NEW ZEALAND
AUSTRALIA
AUSTRALIA
DENMARK
CANADA
INDONESIA
INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU, DI BEBERAPA
NEGARA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI :
NEGARA JUMLAH PENDUDUK
( Jiwa )
KONSUMSI SUSU
(Liter/Kapita/Tahun)
MALAYSIA 32 JUTA 50,9
SINGAPURA 7 JUTA 46,1
THAILAND 69 JUTA 33,7
MYANMAR 56 JUTA 26,7
FILIPINA 105 JUTA 22,1
VIETNAM 97 JUTA 20,1
INDONESIA 262 JUTA 16,62
10
PERBANDINGAN KONSUMSI SUSU DENGAN PENDUDUK
NEGARA-NEGARA DI ASEAN TAHUN 2018
PERMASALAHAN
1. Skala pemilikan peternak sapi perah belumekonomis yaitu hanya 3 – 4 ekor/KK, sedangkanidealnya 7 - 10 ekor sapi laktasi per KK.
2. Produktivitas sapi perah + 10 liter/ekor/hari, idealnyaminimal 15 liter/ekor/hari.
3. Rendahnya rata-rata produktivitas sapi perahdikarenakan kurangnya pasokan pakan yangbernutrisi.
4. Modal kerja peternak kecil.
5. Lahan hijauan pakan ternak terbatas sehinggadiperlukan policy pemerintah untuk pemanfaatanlahan tidur di Perhutani dan Kehutanan, dll.
6. Mahalnya harga obat – obatan untuk hewan.
7. Masih banyak dijumpai gangguan kesehatan hewanterutama masalah gangguan reproduksi pada sapiperah.
TARGET
1. Peningkatan populasi sapi perah + 10% / tahun.
2. Peningkatan produksi susu 15% / tahun.
3. Meningkatkan daya saing produk susu.
4. Meningkatkan pendapatan peternak sapi perah
rakyat.
5. Dalam jangka menengah (5 tahun) kebutuhan
swasembada susu segar terpenuhi.
6. Meningkatkan Industri Pengolahan Susu
(hulu-hilir) oleh Gabungan Koperasi Persusuan.
LANGKAH – LANGKAH PEMECAHAN PERMASALAHAN
1. Penambahan populasi sapi perah melalui import.2. Peningkatan produksi dan kualitas susu.3. Penyediaan dana modal murah dengan jangka panjang untuk
peternak.4. Memantapkan kelembagaan peternakan sapi perah dalam
hubungan dengan Kesehatan Masyarakat Veteriner (KESMAVET).5. Pengembangan dan peningkatan pakan ternak dengan
memperluas lahan hijauan dan pengolahan hijauan dengan sistempeletting dan menyediakan pencacah rumput (choper).
6. Diversivikasi produk susu dengan fasilitas pabrik pengolahan susumini di koperasi untuk melaksanakan Program GerakanIntensifikasi Minum Susu Bagi Usia Sekolah (GERIMIS).
7. Pemafaatan limbah sapi perah untuk Biogas dan pupuk organikuntuk pertanian.
8. Pengembangan lokasi baru untuk peternakan sapi perah rakyat.
14