Mikronutrien Adalah Vitamin Dan Mineral
-
Upload
hickaru-mitsuke-rhaena -
Category
Documents
-
view
225 -
download
1
description
Transcript of Mikronutrien Adalah Vitamin Dan Mineral
Mikronutrien adalah vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita
dalam jumlah kecil untuk fungsi tertentu. Vitamin dan mineral memiliki peran
yang bermacam macam, yaitu umumnya sebagai koenzim dan kofaktor untuk
metabolisme tubuh (misalnya: glycolysis, sklus asam sitrat, metabolisme asarn
amino dan lipid) (O Connell,2001).
Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral.
VITAMIN
A. vitamin yang larut dalam lemak
a) Vitamin A
Sumber Vitamin A bukan hanya terdapat pada tubuh hewan,
tetapi dalam tumbuhan terdapat suatu zat yang menyerupai
vitamin A,dan disebut Karotene yang baru menjadi vitamin A
setelah diubah didalam hati sehingga karotene disebut juga
provitamin A.
Fungsi vitamin A :
Penyembuhan jaringan.
Membantu pertahanan terhadap infeksi.
Mempertahankan kesehatan kulit,rambut, membran mukosa,
ketajaman penglihatan pada malam hari.
Pertumbuhan tulang.
Perkembangan gigi.
Reproduksi dan sintesa RNA
Kekurangan vitamin A :
1. Gangguan penglihatan.
Penyakit rabun senja ( Hemeralopi ) yaitu sulit melihat pada
cahaya samar atau disenja hari.
Xeroptalmi yaitu gejala-gejala keringnya konjungtiva
ditandai dengan adanya noda-noda putih mengkilat seperti
ikan ( disebut noda bitot ) dibagian kiri dan kanan biji mata.
Pada keadaan yang lebih berat bisa terjadi kelainan yang
disebut Keratolasia yaitu lukanya kornea yang hebat
sehingga seluruh kornea menjadi hancur. Penderita akan
menjadi buta sama sekali
2. Mudah terkena infeksi saluran pernafasan dan saluran
pencernaan. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan-
perubahan pada jaringan pelapis ( epitel )
3. Kulit pecah-pecah, kering pada membran mukosa.
4. Hilangnya nafsu makan, terhambatnya pertumbuhan dan
menurunnya kekbalan/daya tahan tubuh.
Keracunan vitamin A ( hypertaminosis A )
Gejala keracunan beragam secara luas tergantung pada umur
seseorang dan lamanya mengkonsumsi secara berlebihan.
b) Vitamin D
Vitamin D berpungsi dalam mengatur penyerapan kalsium dan
Fosfor yang berperan dalam pembentukan tulang dan gigi.
Kekurangan akan Vitamin D dapat menyebabkan penyakit tulang.
Pembekuan daarah juga serta penyakit pendarahan pada bayi yang
baru lahir. Kebutuhan Vitamin D adalah sekitar 1 gr/kilogram
berat badan, yang dapat berasal dari makanan atau flora mikroba
dalam usus (Darwin Karyadi dan Andi Hakim Nasoetion, 1987).
Vitamin D terdapat di dalam kol, kembang kol, daun slada dan
bayam sedangkan biji-bijia dan buah-buahan kandungan Vitamin
D relatif sangat rendah.
c) Vitamin E (Tokoferol)
Vitamin E: tingkatkan kesehatan kulit. Vitamin E merupakan
antioksidan lain yang bisa mencegah kerusakan kulit akibat sinar
matahari. Vitamin ini juga berperan sebagai antiperadangan dan
menguatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini bisa didapatkan
dari minyak sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, zaitun, bayam,
asparagus, dan sayuran hijau.
d) Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran
darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan
berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan
pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu,
vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk
mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh
karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan
sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi
pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
B. Vitamin yang larut dalam air
e) Vitamin C.
Dari semua jenis vitamin yang ada, Vitamin C paling mudah rusak
oleh panas dan cahaya, oleh sebab itu vitamin ini merupakan suatu
zat reaktor yang kuat. Fungssi utama dari Vitamin C adalah
membantu proses pembentukan kalogen yakni sejenis protein
yang merupakan komponen utama dalam jaringan ikat, tulang
rawan, matriks tulang, gigi dan lapisa enddothelium pembuluh
darah.
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan gusi berdarah, luka
sukar sembuh, bentuk tulang tidak normal, kekurangan darah dan
penyakit skorbut. Kebutuhan Vitamin C untuk kesehatan optimal
berkisar 20 - 30 mg per hari (Winarno, 1986). Bahan makanan
yang kaya akan vitamin C adalah jambu biji, jeruk manis, jeruk
nipis, nenas, arbei, tomat, kol, pepaya dan sawi mentah, taoge dan
bebrapa jenis sayuran lainnya.
f) Vitamin B kompleks
Vitamin golongan ini disebut vitamin urat syaraf oleh karena
mempunyai pengaruh terhadap urat syaraf. Vitamin ini terdiri
beberapa derivat/ turunan antara lain thiamin, riboflavin dan
niasin. Thiamin sering disebut sebagaia tonikum karena dapat
menambah semangat sehingga
kekurangan Thiamin akan menyebabkan seseorang nampak letih
dan tidak bersemangat. Golongan Vitamin ini juga berperan dalam
menjaga pertumbuhan, memlihara napsu makan, memperlancar
pencernaan dan mencegah terjadinya penaykit beri-beri.
Tanda-tanda kekurangan vitamin ini adalah nafsu makan
berkurang, nampak lesu, sembelit, pertumbuhan terhambat, mata
gatal-gatal serta gangguan pada kulit. Bahan makanan yang
banyak mengandung vitamin ini adalah padipadian terutama pada
bagian kulit ari, kacang-kacangan, sayur-sayuran serta bahan
hewani lainnya seperti ikan, telur, daging dan susu.
a. Vitamin B1 (Thiamin)
Fungsi : Mencegah penyakit beri-beri, membantu pelepasan
energi dari makanan, mempertahankan kesehatan susunan
syaraf. Sumber : Sereal dari tepung gandum, beras putih dan
merah, buncis, bayam, jeruk, susu, telur. Takaran yang
dianjurkan : 1.5 mg/hari.
b. Vitamin B2 (Riboflavin)
Fungsi : Membantu pelepasan energi dari makanan,
mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Sumber : Sereal
dari tepung gandum, susu, telur, sapi, salmon, asparagus,
ayam, keju, brokoli, bayam, roti. Takaran yang dianjurkan :
1.7 mg/hari.
c. Vitamin B3 (Niacin)
Fungsi : Mencegah penyakit pellagra (kulit kasar bersisik),
membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan
kesehatan sistim susunan syaraf, mempertahankan kesehatan
rambut. Sumber : Sereal dari tepung gandum, tuna, salmon,
ayam, kacang-kacangan, sapi. Takaran yang dianjurkan : 20
mg/hari.
d. Vitamin B5
Fungsi : Mencegah mati rasa pada jari-jari, membantu
melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan
jaringan dan rambut Sumber : Hati ampela, telur, brokoli,
ikan, ayam, yogurt, jamur, alpukat, kentang manis. Takaran
yang dianjurkan : 10 mg/hari.
e. Vitamin B6 (Pyridoxin)
Fungsi : Mencegah kekeringan pada ujung bibir, membantu
melepaskan energi dari makanan. membantu pembentukan sel
darah merah, mempertahankan kesehatan sistim syaraf.
Sumber : Pisang, ikan, ayam, kentang, bayam. Takaran yang
dianjurkan : 2 mg/hari.
f. Vitamin B12 (Cyanocobalamin)
Fungsi : Membantu pembentukan sel darah merah/mencegah
anemia, mempertahankan kesehatan sistim susunan syaraf.
Sumber : Salmon, kepiting, sapi, telur, susu. Takaran yang
dianjurkan : 6 mcg/hari.
g) Vitamin H (Biotin). Vitamin H dapat membantu tubuh dalam
menggunakan karbohidrat dan lemak serta membantu dalam
pertumbuhan sel. Kita dapat menemukan Vitamin H dalam Hati,
kuning telur, tepung kedelai, sereal, ragi, kacang polong, buncis,
kacang, tomat, dan susu.
h) Vitamin K. Vitamin K membantu dalam proses pembekuan darah
dan pembentukan tulang. bayam, kubis, keju, bayam, brokoli,
kubis, dan tomat. Selain itu, tubuh kita juga memproduksi vitamin
K.
1. Mineral
Mineral diklasifikasikan menjadi dua yaitu mineral organic dan
mineral anorganik. Mineral organic adalah mineral yang dibutuhkan
serta berguna bagi tubuh yang dapat diperoleh melalui makanan setiap
hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan,
atau vitamin tambahan. Sedangan mineral anorganik adalah mineral
yang tidak dibutuhkan oelh tubuh. Contohnta timbale hitam (Pb), iron
oxide (besi teroksida), merkuri, arsenic, magnesium, aluminium, atau
bahan-bahan kimia lainnya hasil dari resapan tanah. Mineral
anorganik sendiri dibagi menjadi dua yaitu mineral makro dan
mineral mikro. Contoh mineral makro adalah kalsium, fosofor,
magnesium, natrium, klorida, dan kalium. Sedangakan mineral mikro
terdiri dari besi, seng, iodium, selenium, tembaga, mangan, kromium,
dan flor.
a) Kalsium. Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi
serta membantu menjalankan fungsi otot dan saraf. Kalsium
terkandung dalam ikan salmon, sarden, susu, keju, yoghurt, kubis
Cina, kangkung, lobak, sawi, brokoli, dan jeruk.
b) Khlorida. Klorida berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di
seluruh tubuh kita. Klorida terkandung dalam Garam, rumput laut,
gandum, tomat, selada, seledri, buah zaitun, sarden, daging sapi,
dan keju.
c) Tembaga. Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan
juga untuk membentuk tulang dan sel darah merah. Tembaga
dapat ditemukan dalam kerang (terutama tiram), coklat, jamur,
kacang, dan gandum.
d) Fluoride. Floride berfungsi memperkuak tulang dan gigi. Kopi dan
dan teh merupakan makanan yang mengandung flouride.
e) Yodium. Yodium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid.
Tiroid terkandung dalam Seafood, dan garam beryodium.
f) Zat Besi. Zat Besi membantu sel darah merah dan mengantarkan
oksigen ke seluruh jaringan tubuh serta membantu menjalankan
fungsi otot. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi kita dapat
mengkonsumsi daging merah, unggas, ikan, hati, tepung kedelai,
telur, kacang-kacangan, kacang polong, bayam, lobak hijau,
kerang, dan sereal.
g) Magnesium. Magnesium berfungsi untuk membentuk tulang dan
gigi serta untuk memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal.
Magnesium terkandung dalam beberapa makanan yaitu kacang-
kacangan, seafood, susu, keju, dan yogurt.
h) Fosfor. Fosfor sama halnya dengan magnesium yang berfungsi
untuk membentuk tulang dan gigi serta untuk memeliahara syaraf
dan otot agar tetap normal. Fosfor dapat kita temukan pada makan
antara lain susu, yoghurt, keju, daging merah, unggas, ikan, telur,
kacangkacangan, dan kacang polong.
i) Kalium. Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di
seluruh tubuh kita serta berfungsi memeliahara syaraf dan otot
agar tetap normal. Kalium terkandung dalam Susu, pisang, tomat,
jeruk, melon, kentang, ubi jalar, plum, kismis, bayam, lobak,
kangkung, dan kacang polong.
j) Selenium. Selenium berfungsi mencega kerusakan pada sel serta
membantu fungsi kelenjar tiroid. Sayuran, ikan, kerang, daging
merah, biji-bijian, telur, ayam, hati, bawang putih, dan ragi bisa
kita konsumsi untuk memeneuhi kebutuhan akan Selenium.
k) Sodium. Sodium sama halnya dengan kalium yang berfungsi
menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita serta
berfungsi memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal.
Makanan yang mengandung Sodium antara lain adalah Garam,
susu, keju, bit, seledri, daging sapi, daging babi, sarden, dan buah
zaitun hijau.
l) Seng (Zinc). Seng berfungsi dalam menjaga kesehatan kulit dan
membantu dalam penyembuhan luka. Selain itu Seng juga
berfungsi membantu tubuh kita untuk melawan penyakit. Seng
dapat kita temukan dalam beberapa makanan antara lain Hati,
telur, makanan laut, daging merah, tiram, telur, kacang-kacangan,
biji-bijian, sereal, gandum, dan biji labu.