MIKROFLORA NORMAL (MFN) MANUSIA.ppt
-
Upload
annisa-nur-rahmah -
Category
Documents
-
view
102 -
download
20
Transcript of MIKROFLORA NORMAL (MFN) MANUSIA.ppt
MIKROFLORA NORMAL (MFN) MANUSIA
dr. Hilda
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kaltim
MIKROFLORA NORMAL (MFN) MANUSIA- Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat yang memungkinkan terjadinya kehidupan.- Dapat bersifat : * Transient, yaitu bertempat tinggal sementara * Indigenous, yaitu sudah menetap beberapa turunan dapat lebih bertahan pada kondisi buruk lingkungannya.
- Lokasi atau tempat tinggal yang spesifik dari suatu organisme disebut habitat, sedangkan peranan atau fungsi yang spesifik dalam komunitas disebut niche.
- Kehidupan dan lingkungan fisiknya tak dapat dipisahkan karena lingkungan fisik menyediakan zat gizi dan kondisi yang memungkinkan adanya kehidupan.
- Gabungan antara benda-benda hidup dan lingkungan tempat kehidupan disebut biosfir.
- Mikroorganisme berperan penting dalam proses-proses alami yang diperlukan untuk survive-nya binatang,tumbuh-tumbuhan, serta mikroba sendiri.
- Bakteri dalam ekosistem terutama berperan sebagai decomposer, yaitu pemecah produk-produk organik yang komplek, seperti sisa-sisa binatang, tumbuh-tumbuhan dan mikroba lainnya, membentuk komponen yang lebih kecil atau materi inorganik yang dapat digunakan lagi sebagai zat makanan oleh tumbuh-tumbuhan dan organisme lain.
- Aktivitas komponen biologis dan fisik di alam membentuk suatu sistem yang stabil yang tak memerlukan lagi tambahan zat makanan dari luar sistem tersebut.
• Faktor-Faktor yang mempengaruhi MFN
- Dalam suatu habitat terdapat faktor-faktor biotik dan
abiotik.
* Faktor biotik mencakup : manusia, binatang dan
mikroba lain.
* Faktor abiotik meliputi: temperatur, tekanan
hidrostatik, tekanan osmotik, pH, cahaya,
substansi anorganik seperti air, CO2, O2,
mineral serta substansi organik.
MIKROORGANISME PADA TUBUH MANUSIA
• Tidak dapat digolongkan dengan tegas, apakah suatu komensal atau patogen, dapat menetap atau transient.
• Mikroba normal yang menetap tersebut dapat dikatakan tidak menyebabkan penyakit dan mungkin menguntungkan bila ia berada di lokasi yang semestinya dan tanpa adanya keadaan abnormal.
• Mereka dapat menyebabkan penyakit bila keadaan tertentu berada di tempat yang tak semestinya atau bila ada faktor predisposisi.
• Contoh : - Flora normal di saluran cerna berperan dalam sintesis vit. K dan membantu absorpsi zat makanan tertentu. - Pada mukosa dan kulit, flora normal dapat mencegah kolonisasi bakteri patogen melalui bacterial interference. - Steptokokkus viridans, bakteri yang tersering ditemukan di saluran nafas atas, bila masuk ke aliran darah setelah ekstraksi gigi atau tonsilektomi dapat sampai ke katup jantung yang abnormal dan mengakibatkan subacute bacterial endocarditis. - Bacteroides yang normal terdapat di kolon dapat menyebabkan peritonitis, bila ada trauma.
FLORA NORMAL MULUT DAN TRAKTUS RESPIRATORIUS
• Bagian yang mengandung mikroorganisme adalah mulut, nasofaring, orofaring, tonsil. Sedang laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus dan sinus hidung biasanya steril.
• Mikroorganisme di mulut :
Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus,beberapa mikrokokkus berpigmen, dan staphylokokkus yang bersifat anaerob ditemukan di permukaan gigi dan saliva.
Streptococcus viridans (grup mitis dan salivarius), Enterokcoccus, Neisseria berpigmen, Veillonella spp, Corynebacterium anaerob, Actinomyces, Escherichia coli, Klebsiella-Enterobacter group, Haemophilus, Bacteroides, Fusobacterium, Vibrio Sputorum dan bbrp spirochaeta (Treponema denticum dan Borrelia refringens). Streptococcus pyogenes dapat di jumpai pada 5-10% mulut normal. Streptococcus pneumoniae terdapat di permukaan gigi 25 % orang dewasa normal.
• Organisme yang dominan di saluran nafas, terutama di faring adalah streptokcoccus nonhemolitik dan alfahemolitik dan Neisseria. Juga terdapat Staphylococcus epidermidis, Diphteroid, Haemophilus, Pneumococcus, Mycoplasma, dan Bacteroides.
• Pemusnahan flora normal faring dengan penisilin dosis tinggi dapat menyebabkan over growth : bakteri gram negatif spt Escherichia coli, Klebsiella, Proteus, Pseudomonas atau jamur.
FLORA NORMAL TRAKTUS DIGESTIVUS
• Terutama usus besar, meskipun kadang2 di ileum distal.
• Esofagus dan lambung, umumnya steril atau mengandung <10³ kuman/ml.
• Usus kecil kecuali ileum distal, hati,empedu, peritonium merupakan daerah steril, kadang2 di duodenum dan jejunum di temukan Streptococcus, Lactobacilus dan Yeast ( terutama Candida albicans) dalam jumlah kecil.
• ±20% massa feses berisi bakteria (104 mikroorganisme/gr berat basah).
• Mikroorganisme yang terdapat di kolon adalah; Bacteroides, Bifidobacteria, Eubacteria,Lactobacillus, Nacteria coliform,Streptococcus, Clostridium dan bbrp jenis Yeast.
• Bacteroides, Bifidobacteria, yang mrpkan 90% flora feses adalah bakteria anaerob obligat.
• Eradikasi flora normal dengan antibiotik dapat menyebabkan overgrowth Clostrium difficile yang menghasilkan enterotoksin dan menyebabkan kolitis.
• Pada neonatus flora usus terbentuk dalam 24 jam setelah lahir. Pada bayi yang disusui,Lactobacillus bifidus adalah organisme yang dominan.
• Bakteria lain yang ditemukan Enterococcus, bakteri coliform dan Staphylococcus.
• Feses bayi yang meminum susu buatan berisi : Lactobacillus acidophilus, Bakteria coliform, Enterococcus, dan Bacillus anaerob termasuk Clostridium sp.
• Lactobacillus bifidus lebih banyak di jumpai pada pemberian susu formula dengan penambahan laktosa 12%.
• Flora saluran pencernaan berperan dalam:
- Sintesis vitamin K,
- konversi pigmen empedu dan asam empedu,
- absorpsi zat makanan
- antagonis mikroba patogen.
FLORA NORMAL TRAKTUS GENITO-URINARIUS
• Mikroorganisme dapt di temukan di genitalia eksterna, uretra anterior dan vagina, sedang di bagian lain umumnya tidak terdapat mikroorganisme yang menetap.
• Di orifisium uretra wanita dan pria yang tidak di sirkumsisi sering di jumpai Mycobacterium smegmatis.
• Di jumpai pula difteroid, streptococcus nonhemolitik dan staphylococcus epidermidis.
• Khususnya pada wanita terdapat bakteria doderlein, suatu Lactobacillus anaerob.
• Flora normal pada vulva wanita amat di pengaruhi oleh kondisi normalnya.
• Vulva neonatus steril sampai 24 jam kehidupan. Setelah itu berkembang organisme nonpatogen seperti difteroid, mikrokokus dan streptokokkus nonhemolitikus.
• Setelah 2-3 hari, estrogen ibu menginduksi deposit glikogen di epitel vagina dan meningkat pertmbuhan lactobacillus.
• Setelah estrogen menurun, Lactobacilus menghilang dan pH menjadi basa.
• Pada pubertas Lactobacillus muncul kembali dan terdapat flora yang akan menetap selama masa dewasa yang terdiri atas difteroid, Lactobacillus, Micrococcus, Staphylococcus epidermidis, streptococcus faecalis, Streptococcus mikroaerofilik dan anaerob, ureaplasma dan yeast.
• Haemophilus vaginalis dan Chlamydia biasanya berhubungan dengan vaginitis simtomatis.
• Pada wanita hamil 15-20% di jumpai Streptococcus grup B (Streptococcus agalactica).
• Flora pada masa postmenopause menyerupai masa prepubertas.
FLORA NORMAL KULIT, HIDUNG, TELINGA• Bakteri yang tersering ditemukan di kulit adalah Staphylococcus
epidermidis, micrococcus, Streptococcus alpha dan nonhemolyticus, difteroid aerob dan anaerob dan sarcinae.
• Staphylococcus aureus hanya menetap di hidung dan mungkin di perineum.
• Kolonisasi yang transient oleh Staphylococcus aureus dan bakteri lain dapat terjadi di semua bagian kulit. Hal itu terjadi karena kontaknya dengan dunia luar. Dapat dijumpai pula bbrp jenis jamur dan kadang2 Propionibacterium acnes dan mycobacterium yang bersifat saprofit.
• Cuci tangan dapat mengurangi jumlah kuman sampai 90% dan jumlah semula akan kembali dalam 8 jam.
• Flora liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit. Dapat di jumpai Streptococcus pneumoniae, batang gram negatif termasuk Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus dan kadang-kadang Mycobacteria saprofit.
• Telinga bagian tengah dan dalam biasanya steril.
BAKTERIA DI DARAH DAN JARINGAN• Pada keadaan normal darah dan jaringan adalah steril.• Kadang2 karena manipulasi sederhana seperti mengunyah,
menyikat gigi, ekstraksi gigi, flora komensal dari mulut dapat masuk ke jaringan dan darah.
• Dalam keadaan normal mikroorganisme tersebut segera di musnahkan oleh sistem kekebalan tubuh.
• Hal seperti itu dapat terjadi pula dengan flora faring, saluran cerna dan saluran kemih.
• Pada keadaan abnormal seperti adanya katup jantung buatan, katup jantung abnormal atau protesa lain, bakteremia diatas dapat mengarah pada pembentukan koloni dan infeksi.