Metri

6
ANTROPOMETRI Definisi Antropometri Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linear, serta, isi dan juga meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh. Secara devinitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan ukuran dimensi tubuh manusia meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh manusia, menurut Stevenson (1989) antropometri adalah suatu kumpulan data numeric yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Salah satu pembatas kinerja tenaga kerja. Guna mengatasi keadaan tersebut diperlukan data antropometri tenaga kerja sebagai acuan dasar desain sarana prasarana kerja. Antropometri sebagai salah satu disiplin ilmu yang digunakan dalam ergonomi memegang peran utama dalam rancang bangun sarana dan prasarana kerja. Antropometri dapat dibagi menjadi: 1. Antripometri Statis Antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan karakteristik tubuh dalam keadaan diam (statis) untuk posisi yang telah ditentukan atau standar Contoh: Tinggi Badan, Lebar bahu 1. Antropometri Dinamis Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam keadaan bergerak, atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatan. Contoh: Putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki. Data Antopometri Data antropometri adalah data-data dari hasil pengukuran yang digunakan sebagai data untuk perancangan peralatan. Mengingat bahwa keadaan dan ciri dapat membedakan satu dengan yang lainnya, maka dalam perancangan yang digunakan data antropometri terdapat tiga prinsip yang harus diperhatikan yaitu (Wignjosoebroto, 2003): 1. Prinsip perancangan fasilitas berdasarkan individu ekstrim (minimum atau maksimum)

Transcript of Metri

Page 1: Metri

ANTROPOMETRI

Definisi Antropometri

Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara

khusus mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi

linear, serta, isi dan juga meliputi daerah ukuran,

kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh.

Secara devinitif antropometri dapat dinyatakan sebagai

suatu studi yang berkaitan dengan ukuran dimensi tubuh

manusia meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan

aspek lain dari gerakan tubuh manusia, menurut

Stevenson (1989) antropometri adalah suatu kumpulan

data numeric yang berhubungan dengan karakteristik fisik

tubuh manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta

penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah

desain.

Salah satu pembatas kinerja tenaga kerja. Guna

mengatasi keadaan tersebut diperlukan data antropometri

tenaga kerja sebagai acuan dasar desain sarana

prasarana kerja. Antropometri sebagai salah satu disiplin

ilmu yang digunakan dalam ergonomi memegang peran

utama dalam rancang bangun sarana dan prasarana kerja.

Antropometri dapat dibagi menjadi:

1. Antripometri Statis

Antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan

karakteristik tubuh dalam keadaan diam (statis) untuk

posisi yang telah ditentukan atau standar

Contoh: Tinggi Badan, Lebar bahu

1. Antropometri Dinamis

Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau

karakteristik tubuh dalam keadaan bergerak, atau

memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi

saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatan.

Contoh: Putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan

kaki.

Data Antopometri

Data antropometri adalah data-data dari hasil pengukuran

yang digunakan sebagai data untuk perancangan

peralatan. Mengingat bahwa keadaan dan ciri dapat

membedakan satu dengan yang lainnya, maka dalam

perancangan yang digunakan data antropometri terdapat

tiga prinsip yang harus diperhatikan yaitu (Wignjosoebroto,

2003):

1. Prinsip perancangan fasilitas berdasarkan individu

ekstrim (minimum atau maksimum)

Page 2: Metri

Prinsip ini digunakan apabila kita mengharapkan agar

fasilitas yang akan di rancang tersebut dapat di pakai

dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang-

orang yang akan memakainya.

Contohnya: Ketinggian kontrol maksimum digunakan tinggi

jangkauan keatas dari orang pendek, ketinggian pintu di

sesuaikan dengan orang yang tinggi dan lain-lain.

1. Prinsip perancangan fasilitas yang bisa

disesuaikan.

Prinsip digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar

fasilitas tersebut dapat menampung atau bisa dipakai

dengan enak dan nyaman oleh semua orang yang mungkin

memerlukannya. Biasanya rancangan ini memerlukan

biaya lebih mahal tetapi memiliki fungsi yang lebih tinggi.

Contohnya: Kursi kemudi yang bisa di atur maju-mundur

dan kemiringan sandarannya, tinggi kursi sekretaris atau

tinggi permukaan mejanya.

1. Prinsip perancangan fasilitas berdasarkan harga

rata rata para pemakainya. Prinsip ini hanya di

gunakan apabila perancangan berdasarkan harga

ekstrim tidak mungkin dilaksanakan dan tidak

layak jika menggunakan prinsip perancangan

fasilitas yang bisa disesuaikan. Prinsip

berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin

dilaksanakan bila lebih banyak rugi dari pada

untungnya, ini berarti hanya sebagian kecil dari

orang-orang yang merasa enak dan nyaman ketika

menggunakan fasilitas tersebut.

Kenyataan menunjukan bahwa terdapat perbedaan atribut/

ukuran fisik antara satu manusia dengan manusia yang

lain. Perbedaan antara satu populasi dengan populasi yang

lain dikarenakan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi

data antropometri, yaitu :

Umur

Jenis kelamin

Ras dan suku bangsa

Jenis pekerjaan

Dalam rangka untuk mendapatkan suatu rancangan yang

optimum dari suatu ruang dan fasilitas akomodasi maka

hal-hal yang harus diperhatikan adalah faktor- seperti

panjang dari suatu dimensi tubuh manusia baik dalam

posisi statis maupun dinamis selain itu juga harus

didapatkan data-data yang sesuai dengan tubuh manusia.

Pengukuran tersebut adalah relatif mudah untuk didapat

Page 3: Metri

jika diaplikasika pada data perorangan. Akan tetapi

semakin banyak jumlah manusia yang diukur dimensi

tubuhnya, maka akan semakin kelihatan betapa besar

variansinya antara tubuh dengan tubuh lainnya baik secara

keseluruhan tubuh maupun segmennya.

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan

Fasilitas

Istilah antropometri berasal dari “anthro” yang berarti

manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara definitif

antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang

berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia.

Antropometri secara luas akan digunakan sebagai

pertimbangan ergonomi dalam proses perancangan produk

maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi

manusia. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan

diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal, (Menurut

Wignjosoebroto, 2003):

1. Perancangan area kerja (work station, mobile,

interior, dll)

2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin,

equipment , perkakas dan sebagainya

3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti

pakaian, kursi, meja, dan sebagainya.

4. Perancangan lingkungan kerja fisik

Jadi dapat disimpulkan bahwa data antropometri dapat

menentukan bentuk, ukuran dan dimensi yang berkaitan

dengan produk yang dirancang dan manusia yang akan

mengoperasikanya atau menggunakan produk tersebut.

Dalam kaitan ini maka perancangan produk harus mampu

mengakomodasikan dimensi dari populasi terbesar yang

akan menggunakan produk hasil rancangan tersebut.

Secara umum sekurang-kurangnya 90%-95% dari populasi

yang menjadi target dalam kelompok pemakai suatu

produk haruslah dapat menggunakan produk tersebut.

Untuk mendesain peralatan kerja secara ergonomi yang

digunakan dalam lingkungan sehari-hari atau mendesain

peralatan yang ada pada lingkungan seharusnya

disesuaikan dengan manusia di lingkungan tersebut.

Apabila tidak ergonomis akan menimbulkan berbagai

dampak negatif bagi manusia tersebut. Dampak negatif

bagi manusia tersebut akan terjadi dalam jangka waktu

pendek ( short term) maupun jangka panjang ( long term) .

Prinsip Perancangan Produk Atau Fasilitas Dengan

Ukuran Rata-Rata Data Antropometri

Page 4: Metri

Dalam hal ini rancangan produk didasarkan terhadap rata-

rata ukuran manusia. Problem pokok yang dihadapi dalam

hal ini justru sedikit sekali mereka yang berbeda dalam

ukuran rata-rata, sedangkan bagi mereka yang memiliki

ukuran ekstrim akan dibuatkan rencana tersendiri.

Berkaitan dengan aplikasi data antropometri yang

diperlukan dalam proses perancangan produk ataupun

fasilitas kerja, maka ada beberapa sarana/ rekomendasi

yang bisa diberikan sesuai langkah-langkah sebagai

berikut (Nurmianto, 2003):

1. Pertama kali terlebih dahulu harus ditetapkan

anggota tubuh mana yang nantinya akan

difungsikan untuk mengoperasikan rencana

tersebut

2. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam

proses perancangan tersebut, dalam hal ini perlu

juga diperhatikan apakah harus menggunakan data

dimensi tubuh statis ataukah data dimensi tubuh

dinamis

3. Selanjutnya tentukan populasi terbesar yang harus

diantisipasi, diakomodasikan dan menjadi target

utama pemakai rancangan produk tersebut. Hal ini

lazim dikenal sebagai “segmentasi pasar” seperti

produk mainan anak-anak, peralatan rumah

tangga untuk wanita, dll.

4. Tetapkan prinsip ukuran yang harus diikuti semisal

apakah rancangan tersebut untuk ukuran

individual yang ekstrim, rentang ukuran yang

fleksibel (adjustabel) ataukah ukuran rata-rata.

5. Pilih prosentase populasi yang harus diikuti 90th,

95th, 99th ataukah nilai persentil yang lain yang

dikehendaki

6. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah

diidentifikasikan selanjutnya pilih/tetapkan nilai

ukurannya dari tabel data antropometri yang

sesuai. Aplikasikan data tersebut dan tambahkan

faktor kelonggaran (allowance) bila diperlukan

seperti halnya tambahan ukuan akibat tebalnya

pakaian yang harus dikenakan oleh operator,

pemakaian sarung tangan dan lain-lain.

Selanjutnya untuk menjelaskan mengenai data antopometri

untuk bisa diaplikasikan dalam berbagai rancangan produk

ataupun fasilitas kerja, maka gambar berikut akan

memberikan informasi tentang berbagai macam anggota

Page 5: Metri

tubuh yang perlu diukur.

Gambar 2.1. Antropometri Tubuh Manusia

Sumber: Stevenson; Eko Nurmianto, 2003

Keterangan gambar:

1 = Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari

lantai s/d ujung kepala)

2 = Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak

3 = Tinggi bahu posisi berdiri tegak

4 = Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak

lurus)

5 = Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam

dalam posisi berdiri tegak

6 = Tinggi tubuh dalam posisi duduk (diukur dari atas

tempat duduk/pantat sampai dengan kepala

7 = Tinggi mata dalam posisi duduk

8 = Tinggi bahu dalam posisi duduk

9 = Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus)

10 = Tebal atau lebar paha

11 = Panjang paha yang diukur dari ujung pantat sampai

dengan ujung lutut

12 = Panjang paha yang diukur dari pantat sampai

dengan bagian belakang dari lutut/betis

13 = Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi

berdiri ataupun duduk

14 = Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari

lantaisampai dengan paha

15 = Lebar dari bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri

ataupun duduk)

16 = Lebar pinggang/pantat

17 = Lebar dari dada dalam keadaan membusung

18 = Lebar perut

19 = Panjang siku yang diukur dari pergelangan sampai

dengan ujung jari-jari dalam posisi tegak

20 = Lebar kepala

21 = Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai

dengan ujung jari-jari dalam posisi tegak

22 = Lebar telapak tangan

23 = Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar-

lebar kesamping kiri-kanan

24 = Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak,

diukur dari lantai sampai dengan telapak tangan yang

terjangkau harus keatas (vertikal)

25 = Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak,

diukur seperti no.24 tetapi dalam posisi duduk

Page 6: Metri

26 = Jarak tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu

sampai ujung jari tangan

Data antropometri dibuat sesuai dengan ukuran tubuh

laki-laki dan perempuan, harga rata-rata, standard deviasi

serta persentil tertentu (5th-95th dan sebagainya)