metopen

8
Nama : Jafar Arifin NIM : 3312413050 Judul : Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan (Studi Kasus Tata Ruang Wilayah Di Kecamatan Batang Kabupaten Batang) No . Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Batang merupakan sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Sebagai kota kecil yang luas wilayahnya 78.864,16 Ha Batang memiliki berbagai persoalan. Salah satunya adalah masalah pertambahan jumlah penduduk yang dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Di Kecamatan Batang jumlah penduduknya 113.321 jiwa dan pertumbuhan penduduk (2013-2014) sebesar Bagaimanak ah Implementa si kebijakan pembanguna n berkelanju tan (Studi kasus Rencana Tata Ruang Wilayah) di Kecamatan Batang Kabupaten Batang? Untuk menjelaska n implementa si kebijakan pembanguna n berkelanju tan (Studi Kasus Rencana Tata Ruang Wilayah) di Kecamatan Batang Kabupaten 1. Kebijakan publik menurut Willy N Dunn (dalam Inu Kencana, 2006:106), adalah suatu rangkaian pilihan-pilihan yang saling berhubungan yang dibuat oleh lembaga atau pejabat pemerintahan pada bidang-bidang yang menyangkut tugas pemerintahan, seperti 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian Kualitatif. Pendekatan kualitatif di pilih peneliti karena didalam penelitian ini peneliti akan meneliti sebuah fenomena yang belum di ketahui sebelumnya dan tidak

description

metopen

Transcript of metopen

Nama : Jafar Arifin

NIM : 3312413050

Judul : Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan(Studi Kasus Tata Ruang Wilayah Di Kecamatan Batang Kabupaten Batang)

No. Latar Belakang Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian Tinjauan Pustaka Metode Penelitian

Batang merupakan sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Sebagai kota kecil yang luas wilayahnya  78.864,16 Ha Batang memiliki berbagai persoalan. Salah satunya adalah masalah pertambahan jumlah penduduk yang dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Di Kecamatan Batang jumlah penduduknya 113.321 jiwa dan pertumbuhan penduduk (2013-2014) sebesar 1,18 %.. Dengan kepadatan penduduk yang relatif tinggi sebesar 3.30 (jiwa/km²) dari luas wilayah 34.346 km² (berdasarkan data BPS Kab. Batang, 2015). Laju pertumbuhan yang tinggi tersebut membuat masyarakat untuk mengadakan pembangunan.

Bagaimanakah Implementasi kebijakan pembangunan berkelanjutan (Studi kasus Rencana Tata Ruang Wilayah) di Kecamatan Batang Kabupaten Batang?

Untuk menjelaskan implementasi kebijakan pembangunan berkelanjutan (Studi Kasus Rencana Tata Ruang Wilayah) di Kecamatan Batang Kabupaten Batang.

1. Kebijakan publik menurut Willy N Dunn (dalam Inu Kencana, 2006:106), adalah suatu rangkaian pilihan-pilihan yang saling berhubungan yang dibuat oleh lembaga atau pejabat pemerintahan pada bidang-bidang yang menyangkut tugas pemerintahan, seperti pertahanan keamanan, energi, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat, kriminalitas, perkotaan dan lain-lain. sedangkan menurut Thomas R. Dye (dalam Inu Kencana, 2006:106) mengungkapkan bahwa “kebijakan publik adalah apapun juga yang dipilih oleh pemerintahan,

1. Jenis PenelitianJenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian Kualitatif. Pendekatan kualitatif di pilih peneliti karena didalam penelitian ini peneliti akan meneliti sebuah fenomena yang belum di ketahui sebelumnya dan tidak dapat di perhitungkan sebelum peneliti terjun ke lapangan

2. Fokus PenelitianFokus penelitian ini adalah implementasi kebijakan pembangunan berkelanjutan. Yang mana penelitian akan dipusatkan pada implementasi PP No 26 tahun 2008 tentang Rencana tata ruang wilayah. Pemilihan fokus penelitian ini dikarenakan kebijakan

Keseimbangan lingkungan hidup dengan pembangunan juga harus di pertimbangkan agar masyarakat di masa depan tidak terkena dampaknya. Salah satu caranya dengan mengadakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup.

Pemerintahan telah berupaya aktif dalam menangani masalah tersebut diantaranya dengan membuat berbagai kebijakan mengenai pembangunan dan lingkungan hidup. Secara nasional terdapat UU no 23 tahun 1997 yang saat ini menjadi UU no 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dengan berpedoman pada Undang-undang tersebut, dibuatlah beberapa kebijakan yang membahas masalah pembangunan dan lingkungan hidup. Kebijakan-kebijakan tersebut diantaranya adalah PP No 27 tahun 1999 tentang AMDAL, PP No 26 tahun 2008 tantang RTRWN, dan PP No 19 tahun 1999 tentang PPL.

Dari berbagai produk

apakah mengerjakan sesuatu itu atau tidak mengerjakan (mendiamkan) sesuatu itu.”. Anderson (dalam Wahab, 2001:3) merumuskan “kebijakan sebagai langkah tindakan yang secara sengaja dilakukan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor berkenaan dengan adanya masalah atau persoalan tertentu yang dihadapi.” Sehingga dapat kita lihat bahwa terdpat kesamaan dari ketiga definisi dari para ahli tersebut. kesamaan tersebut adalah kebijakan publik merupakan keputusan yang dibuat oleh aparatur pemerintahan atau orang-orang yang memiliki wewenang dalam menangani masalah-masalah publik.

2. Implementasi kebijakan sendiri merupakan menurut William N Dunn (2003:132) “implementasi adalah pelaksanakan

pembangunan berkelanjutan yang ada di dalam PP No 26 tahun 2008 masih direalisasikan. Hal tersebut dapat terlihat dari keadaan pembangunan pemukiman serta sentra-sentra industri maupun pariwisata masih belum berwawasan lingkungan hidup

3. Fenomena PenelitianFenomena-fenomena yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Implementasi kebijakan merupakan suatu wujud nyata dari kebijakan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Dalam hal ini gejala yang diteliti adalah Sasaran kebijakan pembangunan berkelanjutan Pemerintahan Kabupaten Batang dan realisasi mengenai pembangunan berkelajutan setelah munculnya PP No 26 Tahun 2008.

4. Lokasi Dan Waktu PenelitianLokasi penelitian diadakan di kecamatan Batang Kabupaten Batang. Alasan penentuan lokasi tersebut berasal dari

kebijakan pemerintahan tersebut, banyak yang masih berupa rumusan kebijakan saja. Implementasi dilapangannya masih belum bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari angka pencemaran lingkungan hidup yang tinggi serta diimbangi oleh jumlah pembangunan infrastruktur yang terus meningkat. Pembangunan infrastruktur akan lebih rinci bila kita membahas masalah PP No 26 tahun 2008 tentang Rencana tata ruang wilayah. Didalam Peraturan Pemerintah tersebut terdapat pada setiap Kota atau Wilayah Otonom di Indonesia. Masing-maasing Kota setidaknya memiliki Peraturan Daerah yang mengatur masalah tersebut.

Karena tiap daerah memiliki kewenangan masing-masing untuk mengatur daerahnya maka ditiap daerah pengimlementasian Kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan ini menjadi berbeda-beda. Batang yang sempat meraih piala Adipura untuk pertama

pengendalian aksi-aksi kebijakan di dalam kurun waktu tertentu.” Menurut Joko Widodo (2007:88) mengemukakan bahwa, “implementasi kebijakan merupakan proses usaha untuk mewujudkan suatu kebijakan yang masih bersifat abstrak kedalam realita nyata.” Jadi Implementasi kebijakan merupakan suatu wujud nyata dari kebijakan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu yang telah ditentukan

3. Budimanta (2005) menyatakan bahwa, pembangunan berkelanjutan adalah suatu cara pandang mengenai kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam kerangka peningkatan kesejahteraan, kualitas kehidupan dan lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan kesempatan kepada

berbagai segi yaitu segi kepadatan penduduk. Yang mana jumlah penduduk di kecamatan Batang berjumlah 113.321 jiwa dan pertumbuhan penduduk (2013-2014) sebesar 1,18 %.. Dengan kepadatan penduduk yang elatif tinggi sebesar 3.30 (jiwa/km²) dari luas wilayah 34.346 km² (berdasarkan data BPS Kab. Batang, 2015).

5. Jenis Dan Sumber Data PenelitianJenis dan sumber data dalam penelitian ini dibedakan kedalam sumber data primer dan data sekunder. Data primer di peroleh langsung dilapangan seperti wawancara pada para ahli dan meninjauan langsung lokasi penelitian. Untuk sumber data sekunder diperoleh dari data-data histori kecamatan Batang dan teoriteori penunjang penelitian yang diperoleh dari beberapa buku diktat.

6. Instrumen penelitianInstrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Penelitian sebagai instrumen

kali pada tahun 2013 ini pun masih belum jelas masalah kebijakan tersebut. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa Batang memiliki peraturan daerah yang membahas masalah Rencana Tata Ruang Wilayah yang beerwawasan Lingkungan Hidup. Dari sanalah penulis ingin meneliti apakah kebijakan yang ada sudah dilaksanakan oleh para implementor atau tidak.

generasi yang akan datang untuk menikmati dan memanfaatkannya. Selanjutnya menurut UU no 23 tahun 1997 mendefinisikan “pembangunan berkeanjutan berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, kedalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan masa depan. Dari kedua definisi diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pembangunan berkelnjutan merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk memadukan antara peningkatan kesejahteraan masyarakat dimasa kini dengan peningkatan kualitas lingkungan hidup

mempunyai kepekaan yang sangat tinggi terhadap fenomena-fenomena yang terjadi. Sehingga dapat memahami setiap fenomena sosial yang terjadi pada saat penelitian dilakukan. Selain itu, sebagai alat bantu penelitian antara lain pedoman wawancara, buku catatan, alat perekam suara, dan kamera.

7. Teknik Pengumpulan DataObservasi,wawancara (interview), studi pustaka atau studi dokumenter

8. Teknik Analisis DataTeknik analisis yang dipergunakan peneliti adalah Analisis Taksonomis (Taxonomic Analysis). Analisis Taksonomis menfokusksan pada penelitian yang lebih terperinci dan mendalam pada masalah atau domain penelitian. Dengan menggunakan teknik analisis ini, penelitian akan mendeskripsikan tema utama lebih rinci dan mendalam.

untuk generasi yang akan datang.