Metodologi Pengembangan Web

9
PEMBAHASAN A. Tahapan Pengembangan Sistem informasi Berbasis WEB Dalam proses pengembangan sebuah website dalam beberapa hal menyerupai organisme yaitu hidup, lahir, bertumbuh, menjadi matang, berfungi, dan akhirnya mati. Mcleod(2004:20) Menyebit proses ini sebagai siklus hidup system ( System Life Cycle ). Proses ini terdiri dari tahapan perancangan, Analisis, Rancangan, Penerapan, dan pengunaan. Pada akhir proses, pada tahap penggunaan, biasanya akan kembali lagi ketahap perencanaan untuk rekayasa ulang. Untuk tahap pengembangan website kita menggunakan pendekatan System Development Life Cycle ( SDLC) Sebagaimana yang disampaikan oleh Laudon (2009:4-6). Pendekatan tersebut memiliki 5 tahapan utaman yang meliputi : 1. Penelusuran Kebutuhan 2. Analisis/ Perancangan 3. Desain 4. Pembuatan Website 5. Pengetesan 6. Implementasi

description

METODOLOGI PENGEMBANGAN WEB

Transcript of Metodologi Pengembangan Web

PEMBAHASAN

A. Tahapan Pengembangan Sistem informasi Berbasis WEB

Dalam proses pengembangan sebuah website dalam beberapa hal menyerupai organisme yaitu hidup, lahir, bertumbuh, menjadi matang, berfungi, dan akhirnya mati. Mcleod(2004:20) Menyebit proses ini sebagai siklus hidup system ( System Life Cycle ). Proses ini terdiri dari tahapan perancangan, Analisis, Rancangan, Penerapan, dan pengunaan. Pada akhir proses, pada tahap penggunaan, biasanya akan kembali lagi ketahap perencanaan untuk rekayasa ulang.

Untuk tahap pengembangan website kita menggunakan pendekatan System Development Life Cycle ( SDLC) Sebagaimana yang disampaikan oleh Laudon (2009:4-6). Pendekatan tersebut memiliki 5 tahapan utaman yang meliputi :

1. Penelusuran Kebutuhan 2. Analisis/ Perancangan3. Desain4. Pembuatan Website5. Pengetesan6. ImplementasiDalam tahapan diatas adalah tahapan standar yang bersifat dinamis. Tidak selamanya tiap tahapan yang dilewati akan ditinggalkan. Terkadang kita perlu kembali ke tahapan sebelumnya untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Selanjutnya kita akan lihat satu demi satu tahapan tersebit dan apa saja item yang perlu dipertimbangkan dalam setiap tahap.1. Penelusuran Kebutuhan Dalam tahap ini kita mencari tahu beberapa pertanyaan yang terkait dengan tahap ini, seperti :a. Apa yang dibutuhkan ?b. Apa tujuan dari pengembangan website ini ?c. Apa yang ingin dicapai ?d. Apakah ada referensi ?e. Siapa sasaran penggunaan website ini ?

Mengetahui tujuan pembuatan website ini sangat penting karena akan membantu kita menentukan arah bagi tahap selanjutnya.

2. Analisis/ PerancanganSetelah kita mengetahui tujuan pembuatan website, kita memerlukan analisis terkait fungsi-fungsi yang ada diwebsite yang nantinya akan kita sediakan. Laudon(2009:4-7) menyebutkan beberapa contoh tujuan website beserta fungsinya untuk keperluan bisnis sebagai berikut.

Tujuan BisnisFungsionalitas Sistem

Menampilkan barangKatalog digital

Menyediakan informasi produkDatabase produk

Personalisasi produkTracking pelanggan

Menerima transaksi pelangganSistem pembayaran/ Shopping cart

Mengumpulkan informasi pelangganDatabase pelanggan

Layanan customer serviceDatabase penjualan

PromosiServer iklan, email, banner

Memahami efektivitas pasarReporting system

Penyediakan link supplier dan produksiInventory management sistem

3. DesainPada tahap desain ini, kita harus menentukan tahapan sebagai berikut.a. Layoutb. Warna temac. Pengorganisasian halaman web, mulai dari halaman utma hingga sub-sub halamand. Konten apa saja yang perlu disediakanDalam tahap ini output yang dikeluarkan antara lain adalah mockup design. Untuk tahap output pada laya tidak usah bingung karna rancangan website ini sudah responsife terhadap resolusi layar/monitor.4. Pembuatan websiteDalam desain website ini kita menggunakan bahasa pemograman PHP dengan menggunakan web server dari apache dan databasenya menggunakan Mysql. Untuk model pengembangan website ini saya menggunakan model pengembangan RAD ( Rapid Application Development) penjelasannya sebagai berikut.RAD ( Rapid Application Development)Rapid Application Development (RAD) atau Rapid Prototyping adalah prosesn pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental ( Bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini.Rapid Application Development menggunakan metode interaktif ( berulang) dalam mengembangkan system dimana working model( model kerja) system dikontruksikan diawal tahap pengembangan dengan tujuang menetapkan kebutuhan (Requirement) user dan selanjutnya disingkirkan. Working model digunakan kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi system final.

Tahap Tahap Rekayasa Software Dalam RAD ModelModel RAD menekankan pada tahap-tahap berikut :a. Business modelingPada tahap ini, aliran informasi (information flow) pada fungsi-fungsi bisnis dimodelkan untuk mengetahui informasi apa yang mengendalikan proses bisnis, informasi apa yang hasilkan, siapa yang membuat informasi itu, kemana saja informasi mengalir, dan siapa yang mengolahnya.

b. Data modelingliran informasi yang didefinisikan dari business modeling, disaring lagi agar bisa dijadikan bagian-bagian dari objek data yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis tersebut. Karakteristik (atribut) setiap objek ditentukan beserta relasi antar objeknya.

c. Process modellingObjek-objek data yang didefinisikan sebelumnya diubah agar bisa menghasilkan aliran informasi untuk diimplementasikan menjadi fungsi bisnis. Pengolahan deskripsi dibuat untuk menambah, merubah, menghapus, atau mengambil kembali objek data.

d. Application generationRAD bekerja dengan menggunakan fourth generation techniques (4GT). Sehingga pada tahap ini sangat jarang digunakan pemrograman konvensional menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga (third generation programming languages), tetapi lebih ditekankan pada reuse komponen-komponen (jika ada) atau membuat komponen baru (jika perlu). Dalam semua kasus, alat bantu untuk otomatisasi digunakan untuk memfasilitasi pembuatan perangkat lunak

e. Testing and turnoverKarena menekankan pada penggunaan kembali komponen yang telah ada (reuse), sebagian komponen-komponen tersebut sudah diuji sebelumnya. Sehingga mengurangi waktu testing secara keseluruhan. Kecuali untuk komponen-komponen baru.

Kelebihan RAD ModelRAD memang lebih cepat dari Waterfall. Jika kebutuhan dan batasan proyek sudah diketahui dengan baik. Juga jika proyek memungkinkan untuk dimodularisasi.

Kekurangan RAD Modela. Tidak semua proyek bisa dipecah (dimodularisasi), sehingga belum tentu RAD dipakai pada semua proyek.b. Karena proyek dipecah menjadi beberapa bagian, maka dibutuhkan banyak orang untuk membentuk suatu tim yang mengerjakan tiap bagian tersebut.c. Membutuhkan komitmen antara pengemang dengan pelanggan.d. Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar, terutama untuk proyek dengan skala besar.e. Resiko teknis yang tinggi kurang cocok untuk model ini.f. Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.g. Karena dibuat dengan reuse komponen-komponen yang sudah ada, fasilitas-fasilitas pada tiap komponen belum tentu digunakan seluruhnya oleh program yang me-reuse-nya sehingga kualitas program.

5. PengetesanTidak ada proses pembuatan website yang langsung sempurna. Lakukan pengecekan dengan membuka halaman website kita satu persatu diberbagai browser, PC, dan resolusi layar atau monitor. Lakukan validasi kode, pengecekan, dan perbaikan error yang terjadi. Pasikan navigasi mudah digunakan.

Dalam tahap pengetesan ini, anda juga bisa melakukan optimasi, misalkan gambar yang terlalu besar ukurannya perlu diperkecil, atau pembersihan kode website dari chunk code ( kode yang tidak diperlukan).

6. ImplementasiPada tahap ini, website yang telah dibuat sudah selesai . Dan selanjutnya bisa dimulai dengan menyewa domain dan hosting, melakukan upload file, dan jangan lupa melakukan pengetesan ulang kondisi website secara langsung website tersebut setelah kita upload ke server.Dan pada tahap ini, juga diperlukan untuk melakukan pemeliharaan untuk memastikan bahwa konten selalu update serta melakukan perbaikan pada website tersebut.

REFERENSI

http://hanikoasahara.blogspot.com/2013/01/model-pengembangan-sistem-informasi.htmlhttp://thinkrooms.com/2009/06/09/metodologi-pengembangan-aplikasi-web/Adhi Prasetio. (2012). Buku Pintar Pemograman Web. Jakarta. Media kita