METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis...

8
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan belah lintang (cross sectional), dimana variabel sebab yaitu perilaku merokok dan variabel akibat yaitu gangguan tidur yang diukur dalam waktu yang bersamaan dan sesaat (Sugiyono, 2007). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi penelitian ini adalah semua remaja yang merokok aktif yang tinggal di Desa Kenduren Kecamatan Wedung Kabupaten Demak dengan jumlah 241 yaitu remaja yang berusia 13-17 tahun. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dengan metode sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam, 2008). Jumlah populasi yang cukup besar tersebut maka digunakan sebagian saja untuk sampel penelitian. Penentuan sampel digunakan rumus: ( ) 2 1 d N N n + = Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = tingkat signifikansi (p)

Transcript of METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis...

Page 1: METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-amirilmukm... · Tabel 3.1 Jumlah sampel ... pengundian seperti pengocokan arisan hingga

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelasi

untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang

lain. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

belah lintang (cross sectional), dimana variabel sebab yaitu perilaku merokok

dan variabel akibat yaitu gangguan tidur yang diukur dalam waktu yang

bersamaan dan sesaat (Sugiyono, 2007).

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi penelitian ini adalah semua remaja yang merokok aktif yang tinggal di Desa Kenduren Kecamatan Wedung Kabupaten Demak dengan jumlah 241 yaitu remaja yang berusia 13-17 tahun.

2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dengan metode

sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam, 2008).

Jumlah populasi yang cukup besar tersebut maka digunakan sebagian saja untuk sampel penelitian. Penentuan sampel digunakan rumus:

( )21 dNNn

+=

Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = tingkat signifikansi (p)

Page 2: METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-amirilmukm... · Tabel 3.1 Jumlah sampel ... pengundian seperti pengocokan arisan hingga

20

( )205.02411241

+=n

n = 150,39 dibulatkan menjadi 150

Berdasarkan hasil tersebut maka ditentukan jumlah sample

penelitian adalah 150 remaja perokok aktif di desa Kenduren. Jumlah

sampel tersebut kemudian di bagi kedalam 6 RW yang ada di Wilayah

Desa Kenduren sesuai dengan proporsinya masing-masing sebagai berikut

:

Tabel 3.1 Jumlah sampel

No. RW Jumlah populasi Jumlah Sampel

1. RW 1 51 15024151 x = 32

2. RW 2 38 15024138 x = 24

3. RW 3 49 15024149 x = 30

4. RW 4 42 15024142 x = 26

5. RW 5 33 15024133 x =20

6. RW 6 28 15024128 x =18

Jumlah 241 150

Sampel pada RW 1 diperoleh dengan cara menulis nama semua

remaja perokok aktif yang tinggal di RW 1, kemudian melakukan

pengundian seperti pengocokan arisan hingga didapatkan sebanyak 32

nomor dan kemudian dihentikan. Cara yang sama dilakukan pada RW 2,

RW 3, RW 4, RW 5 dan RW 6.

Adapun yang menjadi kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Remaja yang berusia 13-17 tahun

b. Remaja yang merokok aktif

c. Remaja yang tinggal di Desa Kenduren Kecamatan Wedung

Kabupaten Demak.

d. Bersedia menjadi responden penelitian

Page 3: METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-amirilmukm... · Tabel 3.1 Jumlah sampel ... pengundian seperti pengocokan arisan hingga

21

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Remaja putri

b. Berusia lebih dari 17 tahun dan kurang dari 13 tahun

C. Definisi Operasional

Tabel 3.2 Definisi operasional

Variabel/ sub

variabel

Definisi Operasional

Alat ukur Cara ukur Hasil Ukur

Skala

Variabel Bebas Perilaku Merokok

Merupakan kebiasaan merokok remaja (usia 13-17 tahun) baik meliputi jumlah batang rokok yang dihisap dalam satu hari.

Kuesioner B

Jumlah rokok yang dihisap dalam 1 hari - Perokok ringan, 6-10 batang - Perokok Sedang, 11-21 batang - Perokok berat, 22-30 batang

- Perokok ringan skor 1 - Perokok sedang skor 2 - Perokok berat skor 3

Ordinal

Variabel terikat Insomnia remaja

Suatu gangguan tidur yang dialami oleh remaja dengan gejala-gejala seperti dengan jumlah tidur yang kurang dari 5 jam yang berakibat merasa letih dan lelah sepanjang hari secara terus menerus (lebih dari sepuluh hari).

Kuesioner C

Terdapat satu atau lebih gejala sebagai berikut a. Sulit memulai

tidur. b. Sulit

mempertahankan keadaan tidur.

c. Bangun terlalu cepat di pagi hari.

d. Tidur yang tidak menyegarkan.

- Insomnia : jika muncul salah satu atau lebih gejala yang ada - Tidak insomnia : jika tidak ada satupun gejala yang muncul

Nominal

Page 4: METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-amirilmukm... · Tabel 3.1 Jumlah sampel ... pengundian seperti pengocokan arisan hingga

22

D. Metode Pengumpulan Data

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dengan cara door to door,

yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Setelah peneliti mendapat ijin dari kampus, kemudian peneliti

mendatangi remaja yang terpilih menjadi responden penelitian.

b. Peneliti melakukan penelitian di Desa Kenduren Kecamatan Wedung

Kabupaten Demak pada tanggal 1-15 Nopember 2010.

c. Peneliti memberikan kuesioner kepada remaja yang terpilih menjadi

responden dengan sebelumnya menandatangi lembar persetujuan

menjadi responden. Dalam pemberian kuesioner ini peneliti tidak

hanya mendatangi rumah responden yang terpilih namun peneliti

mencari responden hingga ke tempat biasanya responden berkumpul

dengan teman-temannya.

d. Peneliti memberikan penjelasan cara pengisian kuesioner kepada

responden dan mendampingi selama pengisian kuesioner.

e. Bagi responden atau sampel penelitian yang tidak bisa membaca atau

tidak memahami maksud dari pertanyaan dalam kuesioner dibantu oleh

peneliti dengan cara menjelaskan masing-masing pertanyaan kepada

sampel penelitian.

f. Kuesioner yang telah diteliti kemudian dikumpulkan dan diperiksa

kelengkapannya oleh peneliti. Setelah didapatkan semua data telah

terisi lengkap kemudian peneliti melanjutkannya untuk proses

pengolahan.

E. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner

terbagi atas 3 bagian yaitu bagian pertama (Kuesioner A) digunakan untuk

mengkaji data biografi sampel penelitian terdiri atas kode responden, umur

Page 5: METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-amirilmukm... · Tabel 3.1 Jumlah sampel ... pengundian seperti pengocokan arisan hingga

23

dan pendidikan; bagian kedua (Kuesioner B) digunakan untuk mengkaji

perilaku merokok yang terdiri atas 1 pertanyaan dengan kategori perokok

ringan (6-10 batang), perokok sedang (11-21 batang) dan berat (22-30 batang);

(Kuesioner C) digunakan untuk mengetahui kejadian insomnia dengan adanya

gejala yang ditunjukkan sebagai penyebab gangguan insomnia jika mengalami

gangguan dan tidak ada gejala jika tidak mengalami insomnia.

Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan pada teori-teori di

tinjauan pustaka. Oleh karena itu kuesioner penelitian perlu dilakukan uji coba

melalui kegiatan pilot study kepada 20 anak remaja pria perokok di Desa

Wedung, karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan tempat

penelitian yang diambil secara accidental untuk mengetahui tingkat validitas

dan reliabilitas instrument penelitian.

a. Uji Validitas

Suatu uji instrumen yang mana digunakan untuk mengukur

apakah sebuah instrumen penelitian tersebut valid atau sahih. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan

(Arikunto, 2006). Uji validitas menggunakan koefisien korelasi Pearson

Product moment. Suatu pertanyaan dikatakan valid jika rhitung > rtabel pada

α 5% (Riwidikdo, 2007). Berdasarkan hasil uji validitas diketahui

terdapat 4 nomor yang tidak valid yaitu nomor 12, 14, 15 dan 17 karena

nilai r hitung lebih kecil dari r tabel sehingga pertanyaan dengan nomor

tersebut di atas dikeluarkan dari konstruk dan tidak disertakan dalam

penelitian, sementara nomor yang lain memiliki r hitung dalam rentang

0,5248-0,7917 yang lebih besar dari r tabel sebesar 0,44 sehingga

dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Suatu uji terhadap instrument penelitian yang menunjukkan bahwa

suatu instrumen tersebut dapat dipercaya dan diandalkan (Arikunto, 2006).

Uji reliabilitas dilakukan dengan uji alpha cronbach. Instrumen dinyatakan

reliabel bila nilai alpha ≥ 0,60 atau mendekati 1 (Ghozali, 2005). Hasil uji

reliabilitas didapatkan nilai koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,9386 yang

Page 6: METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-amirilmukm... · Tabel 3.1 Jumlah sampel ... pengundian seperti pengocokan arisan hingga

24

melebihi angka kritik dan mendekati 1 sehingga dinyatakan variabel

insomnia memiliki reliabilitas tinggi

E. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode pengolahan data

Menurut Sugiyono (2007) langkah-langkah dalam pengolahan data sebagai

berikut:

a. Editing

Editing adalah pengecekan jumlah kuesioner, kelengkapan data,

diantaranya kelengkapan identitas, lembar kuesioner dan kelengkapan

isian kuesioner, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat

dilengkapi segera oleh peneliti. Berdasarkan hasil editing tidak

ditemukan data yang tidak lengkap artinya semua data telah terisi

lengkap oleh responden sehingga dapat diproses untuk langkah

selanjutnya.

b. Coding atau scoring

Yaitu pengklasifikasian dan pemberian kode pada data. Hasil jawaban

dari setiap pertanyaan sesuai petunjuk coding yaitu pada lembar angket

A berisi tentang data responden, lembar kuesioner B berisi lembar

observasi dengan ketentuan perokok ringan skor 1(konsumsi rokok

≤10 batang per hari), perokok sedang skor 2 (konsumsi rokok 11-21

batang per hari) dan perokok berat skor 3 (konsumsi rokok ≥ 22 batang

per hari, dan kuesioner C berisi pertanyaan tentang gejala yang

dirasakan dengan jawaban ya kode 2 dan tidak kode 1.

c. Processing

Processing adalah setelah kuesioner terisi penuh dan juga sudah

melewati pengkodingan, maka langkah-langkah selanjutnya

memproses data dengan cara mengentry data dalam kuesioner ke paket

program komputer.

Page 7: METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-amirilmukm... · Tabel 3.1 Jumlah sampel ... pengundian seperti pengocokan arisan hingga

25

d. Cleaning

Cleaning adalah kegiatan pergerakan kembali data yang sudah

diproses apakah ada kesalahan atau tidak saat memasukkan data ke

komputer.

2. Analisis data

a. Analisis univariat

Analisa ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-

masing variabel bebas maupun variable terikat dengan tabel distribusi

frekuensi. Variabel yang akan dideskripsikan dalam penelitian ini

meliputi perilaku merokok remaja dan kajadian insomnia.

b. Analisis bivariat

Analisa bivariat yaitu analisa yang dilakukan untuk mengetahui

hubungan 2 variabel yang meliputi variabel bebas yaitu perilaku

merokok remaja dan variabel terikat yaitu kejadian insomnia (Hastono,

2001). Untuk mencari adanya hubungan dan hipotesis antara 2 variabel

digunakan uji Chi Square karena skala data berbentuk ordinal

(Sugiyono, 2007).

1. Menerima hipotesis penelitian bila diperloleh nilai nilai p ≤ α

(0.05).

2. Menolak hipotesis penelitian bila diperloleh nilai p > α (0.05).

F. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalah etika

penelitian. Etika penelitian meliputi:

1. Informal consent (lembar persetujuan)

Peneliti memberikan penjelasan kepada responden mengenai

keikutsertaannya dalam penelitian ini tidak akan berpengaruh dalam

kehidupannya. Setelah mendengarkan penjelasan dari peneliti, para

responden memahaminya dan bersedia menjadi bagian dalam penelitian

ini yang ditunjukkan dengan menandatangani lembar persetujuan menjadi

responden.

Page 8: METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-amirilmukm... · Tabel 3.1 Jumlah sampel ... pengundian seperti pengocokan arisan hingga

26

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden dalam penelitian maka peneliti

tidak mencantumkan nama pada lembar kuesioner cukup dengan memberi

nomor kode pada masing-masing lembar yang hanya diketahui oleh

peneliti.

3. Considentiality (kerahasiaan)

Peneliti menyimpan data penelitian pada dokumen pribadi penelitian dan

data-data penelitian dilaporkan dalam bentuk kelompok bukan sebagai

data-data yang mewakili pribadi sampel penelitian.

G. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian terlampir.