Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka...
Transcript of Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka...
30
Bab III
Metodelogi Penelitian
3.1. Kerangka Penelitian
Dalam pengujian analisa kinerja AC split merk TCL 3/4 PK mengunakan
refrigeran R-22 dan MC-22 dengan variasi tekanan tanpa pembebanan terdapat
beberapa tahapan yang dilakukan. Pertama diawali dengan start kemudian
melakukan studi pustaka untuk persiapan penelitian, setalah itu perancangan dan
pembuatan alat uji kemudian melakukan percobaan alat uji dengan menggunakan
refrigeran R-22 apabila sistem tidak bekerja kembali ke perancangan dan
pembuatan alat uji tetapi apabila sistem bekerja berlanjut ke validasi alat ukur
untuk melaksanakan pengujian dan pengambilan data dengan refrigeran R-22 dan
refrigeran MC-22 tanpa pembebanan kemudia menganalisa data hasil dari
pengujian dengan referensi-referensi yang mendukung setelah mengetahui hasil
analisa data pengujian menyimpulkan hasil dari pengujian dan selesai. Diagram
alir kerangka pelaksanaan penelitian dapat dilihat seperti pada Gambar 3.1.
3.2. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan guna memperdalam bidang yang akan diteliti,
baik mengenai masalah kinerja alat uji maupun pembuatan piranti penunjang
penelitian guna mendapatkan hasil maksimal. Studi pustaka juga digunakan
untuk membandingkan hasil penelitian atau mengembangkan penelitian terdahulu
atau literatur yang berhubungan dengan topik penelitian.
3.3. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian dilakukan guna untuk mempersiapkan apa saja yang
dibutuhkan didalam penelitian seperti membeli peralatan untuk pembuatan alat
pengujian, mencari refrensi, buku atau jurnal-jurnal penelitian terdahulu yang
berhubungan dan berguna untuk penelitian ini sebagai bahan acuan serta
berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk menetukan instalasi peralatan uji.
31
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodelogi Penelitian
3.4. Instalasi Peralatan UJi
Instalasi peralatan uji dirangkai sedemikian rupa agar identik dengan
instalasi sistem pengkondisian udara ruangan pada umumnya, dimana semua
komponen utama disesuaikan dengan kondisi sebenarnya. Perbedaan terletak pada
penambahan alat ukur yang dipakai untuk menentukan kondisi pada saat
pengujian.
Instalasi peralatan uji terdiri dari kornponen utama sistem pengkondisian
udara, yaitu berupa evaporator, kondensor, katup ekspansi dan kompresor yang
digerakan oleh motor listrik. Alat ukur yang dipakai antara lain termometer
Percobaan Alat Uji dengan refrigerant R-22
Persiapan Penelitian
Studi Pustaka
Perancangan dan Pembuatan Alat Uji
Kesimpulan
Analisa Data
Pengujian dan
Pengambilan Data
Referensi
Dengan
Refrigeran MC-
22 Tanpa
Pembebanan
Dengan
Refrigeran
R-22 Tanpa
Pebenbanan
Tidak
Ya
Sistem
Bekerja
Validasi Alat Ukur
Start
Selesai
32
digital, pressure gauge, anemometer, timbangan, voltmeter dan ampermeter.
Instalasi alat uji ditunjukan seperti pada Gambar 3.2 dan skema instalasi alat uji
seperti pada Gambar 3.3.
Gambar 3.2 Alat Uji Pengkondisian Udara
Keterangan :
1. Saklar AC
2. Saklar Lampu
3. Remot Kontrol
4. Ampermeter
5. Voltmeter
6. Pressure Gauge P1
7. Pressure Gauge P2
8. Pressure Gauge P3
9. Pressure Gauge P4
10. Termometer Tr
11. Termometer T1
12. Termometer T2
13. Termometer T3
14. Termometer T4
15. Evaporator
16. Lampu
33
P3 T3 P2 T2
Receiver
Katup Ekspansi Kompresor
P4 T4 P1 T1
Tr
Gambar 3.3 Skema Instalasi Peralatan Uji
Keterangan :
P = Pressure Gauge
T = Termometer
Tr = Termometer pada Ruangan
3.5. Validasi Alat Ukur
3.5.1. Termometer
Dalam mengkalibrasi termometer ada beberapa langkah kaliberasi yang
dilakukan antara lain sebagai berikut :
1. Menyiapkan termometer acuan sebagai standar yang dijadikan sebagai
perbandingan dengan termometer yang akan dikalibrasi.
2. Meletakan ujung sensor termocoupel secara berdekatan dalam sebuah wadah
berisi air, kemudian memanaskan wadah ini.
Ruangan
Kondensor
Evaporator
34
3. Memperhatikan dan membandingkan kenaikan temperatur yang ditunjukan
semua termometer secara bertahap misalkan dari suhu 30 oC, 40
oC, 50
oC
hingga 100 oC.
4. Bila terjadi penyimpangan skala temperatur antara termometer yang
dikalibrasi dengan termometer acuan, maka melakukan langkah kalibrasi
seperti diatas.
3.5.2. Pressure Gauge
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengkalibrasi pressure
gauge sebagai berikut :
1. Mempersiapkan peralatan kalibrasi pressure gauge set, piston (1 kg = 9,81 N)
dan beban 0,2 kg, 0,5 kg, 1 kg dan seterusnya.
2. Memasang pressure gauge yang dikalibrasi pada jalur yang disedikan, sehingga
membentuk rangkaian tertutup.
3. Mengisi air pada bagian closely-fitting cylinder (333 mm2) hingga keluar dari
saluran overflow harus tidak terdapat kebocoran pada jalur yang lain.
4. Mengeluarkan udara yang terperangkap didalam dengan cara memiringkan dan
mengetuk perlahan rangkaian ini.
5. Memasukan piston ke closely-fitting cylinder dan menambah beban secara
bertahap.
6. Memperhatikan dan membandingkan nilai tekanan yang ditunjukan peralatan
kalibrasi dengan pressure gauge yang dikalibrasi, untuk setiap setiap beban
yang ditambahkan.
7. Jika terjadi penyimpangan tekanan nilai pressure gauge yang dikalibrasi
dengan peralatan kalibrasi, maka melakukan kalibrasi dengan langkah-langkah
seperti diatas.
3.6. Peralatan Pengujian
Dalam pengujian membutuhkan alat utama maupun alat bantu untuk
kesuksesan dalam pengujian. Adapun alat-alat yang digunakan didalam pengujian
sebagai berikut :
35
3.6.1. AC Split TCL 3/4 PK
AC split digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan alat uji
pengkondisian udara dan dapat dilihat seperti pada Gambar 3.4. Berikut adalah
spesifikasi AC split yang digunakan dalam pengujian :
TCL split type air conditioner
Model TAC-07CS/K
Capcity 7000 Btu/h
Rate current 3,7 A
Input power 790 W
Rate volt 220-240 V
Rate Frequency 50 Hz
LRA of compressor 17 A
Noise 50 dB(A)
Weight 24 Kg
Water proof protection IPX4
Refrigerant/Charge R22/630 g
Gambar 3.4 AC Splite TCL 3/4 PK
3.6.2. Pompa Vakum
Pompa vakum diperlukan untuk mengosongkan refrigeran dari sistem
pendingin sehingga dapat menghilangkan gas-gas yang tidak terkondensasi seperti
udara dan uap air. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu kerja mesin
refrigerasi. Karena uap air yang berlebihan dalam sistem pendingin dan
refrigerator dapat memperpendek umur operasi filter drier dan mengakibatkan
penyumbatan, khususnya pada bagian sisi tekanan rendah seperti di katup
ekspansi atau pada pipa kapiler. Adanya uap air dan gas-gas tidak terkondensasi
dalam sistem akan menghalangi perpindahan panas di kondensor dan evaporator.
Pompa vakum dapat dilihat seperti pada Gambar 3.5.
36
Gambar 3.5 Pompa Vakum
3.6.3. Pressure Gauge
Secara sederhana pressure gauge dapat didefinisikan suatu alat untuk
membaca tekanan dengan pengamatan langsung. Kalau dalam bahasa detail dan
formal, pressure gauge adalah suatu field instrument untuk mengukur pressure
(psia/bar) dengan pengamatan direct reading measurement type. Preassure gauge
yang digunakan dalam penelitian ini ada dua tipe, pertama high preassure dan
coumpound pressure. Untuk mengetahui bentuk dan tipenya dapat dilihat pada
Gambar 3.6 warna merah untuk tekanan tinggi (high pressure) dan warna biru
untuk tekanan rendah (coumpound pressure).
Gambar 3.6 Pressure Gauge
37
3.6.4. Termometer
Termometer berfungsi untuk mengukur temperatur. Kerja dari termometer
berdasarkan efek pemuaian dan penyusutan dari air raksa (termometer manual).
Untuk termometer model digital tidak menggunakan air raksa, tapi menggunakan
sebuah sensor panas dan pembacaannya ditampilkan dalam digit angka.
Disarankan menggunakan termometer digital karena lebih akurat dan mudah
dalam pembacaannya. Termometer dapat dilihat seperti pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Thermometer
3.6.5. Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus
listrik. Ampermeter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang
berfungsi untuk mendeteksi arus listrik pada rangkaian. Amperemeter bekerja
sesuai dengan gaya lorentz dan gaya magnetik. Arus yang mengalir pada
kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang
dapat menggerakkan jarum amperemeter. Amperemeter dapat dilihat seperti pada
Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Ampermeter
38
3.6.6. Voltmeter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur teganggan
listrik. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat
arus. Gaya magnetik tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur
voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Voltmeter dapat dilihat seperti pada
Gambar 3.9.
Gambar 3.9 Voltmeter
3.6.7. Manifold Gauge
Digunakan untuk mengukur tekanan refrigeran pada alat pengkondisian
udara pada saat pengisisan. Manifold gauge dipenelitian ini digunakan pada
proses pengisian massa refrigeran untuk mengetahui tekanan setalah evaporator
atau tekanan sebelum kondensor. Manifold gauge dapat dilihat seperti pada
Gambar 3.10 (http://www.shineyear.com.tw/products/product4.php).
Gambar 3.10 Manifold Gauge
39
3.6.8. Timbangan
Digunakan untuk mengetahui berapakah massa refrigeran yang masuk
kedalam alat uji baik untuk refrigeran R-22 maupun refrigeran MC-22. Disini
mengunakan timbagan digital untuk mepermudah dalam pembacaan. Timbangan
dapat dilihat seperti pada Gambar 3.11 (http://timbanganbandung.blogspot.com/).
Gambar 3.11 Timbangan
3.6.9. Refrigeran
Refrigeran adalah media perpindahan panas yang menyerap kalor dengan
penguapan pada temperatur rendah dan memberikan kalor dengan pengembunan
pada temperatur dan tekanan tinggi. Refrigeran merupakan fluida kerja dalam
sistem refrigerasi. Refrigeran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
refrigeran R-22 dan refrigeran MC-22 dapat dilihat seperti pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12 Refrigeran R-22 dan MC-22
40
3.6.10. Anemometer
Anemoter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan udara.
Anemometer dipenelitian ini digunakan sebagai pengukur kecepatan laju udara
dari blower evaporator dan suhu yang keluar dari blower evaporator. Anemometer
dapat dilihat seperti pada Gamabar 3.13.
Gambar 3.13 Anemometer
3.7. Langkah Pengujian
3.7.1. Pemeriksaan Sebelum Pengujian
Sebelum melakukan pengujian melakukan pemeriksaan seluruh peralatan
uji dan perlengkapannya merupakan langkah pertama yang mungkin dilakukan
untuk menjaga keselamatan dan kondisi peralatan alat uji agar senantiasa baik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pengujian adalah:
1. Memeriksa seluruh kondisi peralatan alat uji antara lain seperti power supply
dan sistem kelistrikan.
2. Memastikan kipas kondensor dan blower evaporator bekerja dengan baik dan
tidak ada kerusakan.
3. Mencoba menyalakan alat uji untuk memeriksa adanya kebocoran pada
instalasi pemipaan.
4. Menempatkan wadah air pada selang pembuangan untuk tempat pembuangan
air.
41
3.7.2. Pemvakuman Sistem
Sebelum sistem pengkondisian udara ini diisi dengan refrigeran, hal
terpenting yang harus diperhatikan adalah ada tidaknya uap air dalam sistem. Uap
air dapat membeku di dalam alat ekspansi dan mengakibatkan penyumbatan. Oleh
sebab itu, uap air ini harus dikeluarkan terlebih dahulu dengan cara pemvakuman
sistem.
Petunjuk pemvakuman sistem pada AC split sebagai berikut
(http://indonesiasejahtera.wordpress.com/2009/12/17/petunjuk-teknis-retrofit-ac-
splitwindowpackage-unit-dengan-menggunakan-refrigeran-hidrokarbon-mc-22/) :
1. Memasang manifold gauge untuk kedua katup pada kompresor.
2. Menutup kedua katup pada manifold gauge.
3. Menghubungkan hose tekanan tinggi (selang warna merah) pada manifold
gauge ke sisi buang kompresor dan hose tekanan rendah (selang warna biru)
ke sisi hisap kompresor.
4. Menyambungkan hose tengah (selang warna kuning) pada manifold gauge ke
saluran hisap pompa vakum (vacum pump).
5. Membuka kedua katup pada manifold gauge.
6. Menghidupkan pompa vakum sekitar 15 menit, sehingga tekanan pada
manifold gauge mencapai -30 in Hg.
7. Menutup kedua katup pada manifold gauge dan mematikan pompa vakum.
8. Membiarkan kondisi ini lebih dari 5 menit dan memperhatikan tekanan pada
manifold gauge.
9. Jika terdapat kenaikan tekanan setelah langkah no.8 berarti terdapat
kebocoran dari sistem, maka harus memeriksa dan memperbaiki kebocoran
tersebut.
10. Mengulangi langkah pemvakuman l-8 kembali hingga tidak terdapat
kebocoran.
42
3.7.3. Pengisian Refrigeran R-22 dan MC-22
Pengisian refrigeran R-22 dan MC-22 dalam pengujian ini dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
1. Meletakan tabung R-22 atau MC-22 diatas timbangan dan mencatat berat
awal untuk mengetahui berapa isian massa refrigeran yang masuk pada alat
pengkondisian udara.
2. Menghubungkan nipple pada tabung R-22 atau MC-22 dengan hose tengah
(selang warna kuning) pada manifold gauge.
3. Membuka kran tabung R-22 atau MC-22 sehingga refrigeran masuk melalui
hose tengah (selang warna kuning) dengan posisi kedua katup pada manifold
gauge tetap tertutup (untuk musicool dianjurkan hanya membuka kran pada
tabung musicool hanya 1/3 bagian saja)
4. Memutar sedikit conection pada manifold gauge dengan hose tengah untuk
membuang udara yang terdapat pada hose tengah tersebut kemudian
mengencangkan kembali.
5. Membuka kedua katup pada manifold gauge dan tabung refrigran untuk
memasukan refrigeran sampai mencapai tekanan pada P1 (katup hisap
kompresor) sesuai dengan tekanan yang ditentukan dalam pengujian ini
(variasi tekanan 15 psia, 30 psia, 45 psia dan 60 psia).
6. Menutup kedua katup pada manifold gauge jika tekanan pada P1 sudah benar-
benar stabil.
7. Melakukan pengujian dan pengambilan data.
8. Mengulangi langkah 1-7 untuk masing-masing variasi tekanan (variasi
tekanan 15 psia, 30 psia, 45 psia dan 60 psia)
3.7.4. Pengambilan Data
Pengambialan data saat menggunakan refrigeran R-22 maupun saat
mengunakan refrigeran MC-22 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Mempersiapkan alat tulis dan lembar pengambilan data.
2. Mempersiapkan dan menempatkan seluruh alat ukur pada posisinya dan
memastikannya dalam kondisi yang baik.
43
3. Menghidupkan alat uji dan menunggu hingga kondisinya benar-benar stabil
atau steady.
4. Mengatur blower evaporator pada posisi high cool dan pada suhu evaporator
dengan remot kontrol sesuai dengan suhu yang telah ditentukan untuk
pengujian yaitu pada suhu 20 oC.
5. Mengatur suhu ruangan pada suhu yang ditentukan (30 oC) dan tekanan pada
pressure gauge di P1 pada tekanan yang telah ditentukan untuk pengujian ini
(variasi tekanan 15 psia, 30 psia, 45 psia dan 60 psia).
6. Mencatat parameter-parameter tekanan dan suhu refrigeran yang masuk dan
keluar dari kompresor, kodensor, katup ekspansi dan evaporator setiap
terdapat perubahan nilai pada termometer di T1.
7. Mencatat parameter suhu udara dan kecepatan laju udara yang keluar dari
blower evaporator serta suhu ruangan (Tr) setiap ada perubahan nilai pada
termometer di T1.
8. Mencatat parameter ampermeter dan voltmeter setiap ada perubahan nilai
pada termometer di T1.
9. Mematikan mesin uji sistem pengkondisian udara.
10. Mengulangi langkah 1 sampai 9 untuk setiap variasi tekanan yang telah
ditentukan (variasi tekanan 15 psia, 30 psia, 45 psia dan 60 psia).