Metode Sosiodrama Dan Bermain Peran (role playing)

10
METODE SOSIODRAMA DAN BERMAIN PERAN ( ROLE PLAYING ) Metode sosiodrama dan bermain peranan (role playing) merupakan dua buah metode mengajar yang mengandung pengertian yang dapat dikatakan bersama, oleh karena itu, dalam pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah sosiodrama berasal dari kata socio = sosial dan drama = drama. Kata drama adalah suatu kejadian atau peristiwa dalarn kehidupan manusia yang mengandung konflik kejiwaan, pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih. Sosiodrama dimaksudkan adalah suatu cara mengajar dengan jalan mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan sosial. Sedangkan bermain peranan (role playing) berarti memegang fungsi sebagai orang yang dimainkannya, Maryam Mogana (091404023)

Transcript of Metode Sosiodrama Dan Bermain Peran (role playing)

Page 1: Metode Sosiodrama Dan Bermain Peran (role playing)

METODE SOSIODRAMA DAN BERMAIN PERAN ( ROLE PLAYING )

Metode sosiodrama dan bermain peranan (role

playing) merupakan dua buah metode mengajar yang

mengandung pengertian yang dapat dikatakan bersama, oleh karena itu, dalam

pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah sosiodrama berasal dari kata socio = sosial

dan drama = drama. Kata drama adalah suatu kejadian atau peristiwa dalarn

kehidupan manusia yang mengandung konflik kejiwaan, pergolakan, clash atau

benturan antara dua orang atau lebih. Sosiodrama dimaksudkan adalah suatu cara

mengajar dengan jalan mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan

sosial. Sedangkan bermain peranan (role playing) berarti memegang fungsi sebagai

orang yang dimainkannya, misalnya berperan sebagai Lurah, penjudi, nenek tua renta

dan sebagainya. Titik tekanannya terletak pada keterlibatan emosional dan

pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi. Kedua

metode ini kadang-kadang juga disebut metode dramatisasi. Hanya bedanya kedua

metode tersebut tidak disiapkan terlebih dahulu naskahnya.

Masalah hubungan sosial tersebut didramatisasikan oleh siswa dibawah

pimpinan guru sebagai fasilitator. Fasilitator merupakan bagian integral dari

Maryam Mogana (091404023)

Page 2: Metode Sosiodrama Dan Bermain Peran (role playing)

sosiodrama tersebut. Ia bertindak sebagai saluran antara

aktor dan penonton. Fasilitator menyajikan sebuah prolog

memperkenalkan topik disesuaikan dengan audiens yang

spesifik. Ia kemudian memperkenalkan para aktor,

memberikan gambaran TKP, mengarahkan dan

mengontrol para aktor (peserta didik) untuk memastikan materi pembelajaran

tersalurkan dengan baik ke audiens. Melalui metode ini guru ingin mengajarkan cara-

cara bertingkah laku dalam hubungan antara sesama manusia. Cara yang paling baik

untuk memahami nilai sosiodrama adalah mengalami sendiri sosiodrama, mengikuti

penuturan terjadinya sosiodrama dan mengikuti langkah-langkah guru pada saat

memimpin sosiodrama. Guru memberi kesempatan kepada para pendengar (siswa

lain) untuk memberikan pendapat atau mencari pemecahan dengan cara-cara lain,

kemudian diambil kesimpulan.

Dalam pendidikan agama metode sosiodrama dan bermain peranan ini efektif

dalam menyajikan pelajaran akhlak, sejarah Islam dan topik-topik lainnya. Dalam

pelajaran sejarah, misalnya guru ingin menggambarkan kisah sahabat khalifah Abu

Bakar, ketika beliau masuk Islam. Kisah tersebut tentu amat menarik jika disajikan

melalui metode sosiodrma dan bermain peranan. Sebab siswa disamping mengetahui

proses jalannya khalifah Abu Bakar masuk Islam, juga dapat menghayati ajaran dan

hikmah yang terkandung dalam kisah tersebut.

Demikian pula halnya pada pelajaran akhlak. Misalnya bagaimana sosok

akhlaqul karimah (seorang yang berakhlak mulia) dan anak yang saleh ketika

berhadapan dengan orang tuanya maupun anak durhaka kepada orang tuanya,

misalnya sebagaimana cerita “Si Malin Kundang” yang tersohor itu. Dan lain-lainnya

yang bersifat sosiodrama, dan bermain peranan.

Maryam Mogana (091404023)

Page 3: Metode Sosiodrama Dan Bermain Peran (role playing)

Kapan metode ini digunakan?

a. Apabila kita ingin menerangkan suatu peristiwa yang di dalamnya menyangkut

orang banyak, kita beranggapan lebih baik di dramatisasikan dari pada di

ceritakan, karena akan lebih jelas.

b. Apabila kita ingin melatih anak-anak agar mereka dapat menyelesaikan masalah-

masalah yang bersifat psikologis.

c. Apabila kita akan melatih anak-anak agar mereka dapat bergaul dan memberikan

kemungkinan bagi pemahaman terhadap orang lain beserta masalahnya.

Tujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode sosiodrama :

a) Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain .

b) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab

c) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara

spontan.

d) Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan metode ini:

a. Bila sosiodrama baru ditetapkan dalam pengajaran, maka hendaknya guru

menerangkannya terlebih dahulu teknik pelaksanaanya, dan menentukan diantara

siswa yang tepat untuk memerankan lakon tertentu, secara sederhana dimainkan

di depan kelas

b. Menerapkan siatuasi dan masalah yang akan dimainkan dan perlu juga

diceritakan jalannya peristiwa dan latar belakang cerita yang akan dipentaskan

tersebut

c. Pengaturan adegan dan kesiapan mental dapat dilakukan sedemikian rupa

d. Setelah sosiodrama itu dalam peuncak klimas, maka guru dapat menghentikan

jalannya drama. Hal ini dimaksudkan agar kemungkinan-kemungkinan

Maryam Mogana (091404023)

Page 4: Metode Sosiodrama Dan Bermain Peran (role playing)

pemecahan masalah dapat diselesaikan secara umum, sehingga penonton ada

kesempatan untuk berpendapat dan menilai sosiodrama yang dimainkan.

Sosiodrama dapat pula dihentikan bila menemui jalan buntu

e. Guru dan siswa dapat memberikan komentar, kesimpulan atau berupa catatan

jalannya sosiodrama untuk perbaikan-perbaikan selanjutnya

Kelebihan & Kekurangan:

a. Kelebihan

1. Melatih peserta didik untuk berkreaktif dan berinisiatif,

2. Melatih peserta didik untuk memahami sesuatu dan mencoba melakukannya,

3. Membuat peserta didik merasa senang, karena dapat terhibur oleh fragmen

teman-temannya.

4. Memupuk kerjasama antara siswa.

5. Menumbuhkan bakat siswa dalam seni drama.

6. Siswa lebih memperhatikan pelajaran karena menghayati sendiri.

7. Memupuk keberanian berpendapat di depan kelas.

8. Melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalarn

waktu singkat dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di

dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri

9. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa.

10. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis

dan penuh antusias

b. Kekurangan

1. Sosiodrama dan bermain peranan memelrukan waktu yang relatif

panjang/banyak

2. Membutuhkan ruang yang cukup luas

3. Adanya kurang kesungguhan para pemain menyebabkan tujuan tak tercapai.

Maryam Mogana (091404023)

Page 5: Metode Sosiodrama Dan Bermain Peran (role playing)

4. Pendengar (siswa yang tak berperan) sering mentertawakan tingkah laku

pemain sehingga merusak suasana.

5. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun

murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya

6. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk

memerlukan suatu adegan tertentu

7. Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran mengalami kegagalan,

bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan

pengajaran tidak tercapai

8. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini. Pada

pelajaran agama masalah keimanan, sulit disajikan melalui metode

sosiodrama dan bermain peranan ini.

Jadi, bila metode ini dapat dikendalikan dengan baik oleh guru, banyak

manfaat yang dapat dipetik, diantaranya :

(1) Dapat mempertinggi perhatian siswa melalui adegan-adegan, yang mana tidak

selalu terjadi dalam metode ceramah atau diskusi.

(2) Siswa tidak saja mengerti persoalan sosial psikologis, tetapi mereka juga ikut

merasakan perasaan dan pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesama manusia,

seperti halnya penonton film atau sandiwara, yang ikut hanyut dalam suasana film

seperti, ikut menangis pada adegan sedih, rasa marah, emosi, gembira dan lain

sebagainya.

(3) Siswa dapat menempatkan diri pada tempat orang lain dan memperdalam

pengertian mereka tentang orang lain.

Sebaliknya betapapun besar nilai metode ini ditangan yang kurang bijaksana

akan menjadi nihil. Pada umumnya karena guru sendiri tidak paham akan tujuan yang

dicapai, atau guru memilih metode ini walaupun sebenarnya kurang tepat untuk

tujuan tertentu. Dapat terjadi guru tidak menyadari pentingnya langkah langkah

dalam metode ini.

Maryam Mogana (091404023)

Page 6: Metode Sosiodrama Dan Bermain Peran (role playing)

Penutup

Sebagaimana dengan metode-metode yang lain, metode sosiodrama dan

bermain peranan memiliki sisi-sisi kelemahan. Dengan variasi beberapa metode,

penyajian pengajaran akan menjadi lebih hidup. Yang penting disini adalah

kelemahan dalam suatu metode tertentu dapat ditutupi dengan memakai metode yang

lain. Mungkin sekali kita perlu memakai metode diskusi, audio visual, tanya jawab

dan metode-metode lain yang dapat dianggap melengkapi metode

sosiodrama/bermain peranan. Metode ini hanya salah satu alternatif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

   

Sumber:

Anonim. 2011. Metode Sosiodrama dan Peranan. http://www.syafir.com/2011/01/09/metode-sosiodrama-dan-peranan/. Diakses pada tanggal 17 Maret 2011.

Anonim. 2011. Kelebihan dan kekurangan metode Sosiodrama. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2116417-kelebihan-dan-kekurangan-metode-sosiodrama/.Diakses pada tanggal 17 Maret 2011

Anonim. 2011. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran (Role Playing Method). http://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/16/metode-sosiodrama-dan-bermain-peranan-role-playing-method/feed/. Diakses pada tanggal 17 Maret 2011

Anonim. 2011. Strategi Belajar Mengajar [pdf].

krisna1.blog.uns.ac.id/files/2010/05/ strategi - belajar - mengajar .pdf .Diakses pada tanggal 17 Maret 2011

Anonim. 2011. Strategi dan Metode. http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_b12.html. Diakses pada tanggal 17 Maret 2011

Maryam Mogana (091404023)