Pembangunan Role Playing Game Kesatria

8
PEMBANGUNAN ROLE PLAYING GAME KESATRIA ASTINA BERDASARKAN PEWAYANGAN JAWA MENGGUNAKAN RPG MAKER VX ACE Widi Prima Deva Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika Universitas Bengkulu [email protected] Abstrak Wayang merupakan salah satu budaya asli Indonesia dan umumnya berasal dari daerah-daerah yang terdapat di Pulau Jawa, seperti Solo, Yogyakarta, Bandung, dll. Wayang terdiri dari beberapa jenis, antara lain wayang kulit, wayang golek, wayang orang, dll. Pada masa kerajaan Islam di Indonesia, wayang digunakan sebagai salah satu media dakwah dan hiburan rakyat. Seiring perkembangan zaman keberadaan wayang sebagai salah satu hiburan rakyat semakin jarang ditemui. Generasi sekarang lebih menyukai hiburan-hiburan modern dibandingkan dengan wayang. Oleh karena itu wayang harus memiliki kemasan baru yang diminati oleh generasi sekarang. Salah satunya adalah cerita wayang yang dikemas dalam bentuk game. Dalam penelitian ini game akan mengambil peran tokoh-tokoh prontagonis dalam cerita Mahabharata, seperti Pandawa Lima dan Gatotkaca. Untuk dapat menjelaskan cerita dan menyampaikan pesan yang terdapat dalam cerita pada game maka di dalam penelitian ini game akan dikembangkan dalam bentuk Role Playing Game (RPG). Dalam RPG, jalan cerita dapat dijelaskan melalui narasi dan juga dialog antara karakter dan Non Playable Character (NPC). Sistem yang akan digunakan dalam RPG ini adalah turnbased system dan menggunakan grafis 2D. Game akan dikembangkan menggunakan game engine RPG Maker VX Ace yang berbasis bahasa pemograman Ruby. Game engine ini menggunakan Ruby Game Scripting System 3 (RGSS3) sebagai script. Kata kunci : RPG, game engine, RGSS3 BAB I (PENDAHULUAN) LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini minat dan kepedulian anak-anak terhadap kebudayaan lokal semakin berkurang. Budaya-budaya lokal memiliki nilai yang sangat besar untuk bangsa ini dan seharusnya dilestarikan keberadaannya agar nantinya tetap dapat dinikmati oleh anak cucu bangsa Indonesia kelak. Namun, intervensi budaya asing akibat perkembangan teknolgi informasi dan komunikasi telah menyebabkan budaya lokal Indonesia terlupakan oleh generasi-anak- anak Indonesia. Menurut Karyono, salah satu pengurus Paguyuban Masyarakat Jogja di Desa Srikaton, Bengkulu Tengah berpendapat bahwa minat generasi muda khususnya anak-anak terhadap kebudayaan nasional semakin berkurang. Semakin lama anak-anak dan pemuda yang berminat mengikuti kegiatan seperti menari, kuda lumping, seni gamelan dan wayang semakin sedikit. Melalui fakta yang telah didapatkan salah satu cara membuat anak lebih meminati budaya tersebut adalah dengan membuat kemasan budaya tersebut menjadi hal yang mereka sukai yaitu game. Kemasan budaya dalam bentuk game merupakan salah satu upaya yang efektif dalam penyediaan media pengenalan kebudayaan karena mengingat banyak sekali anak-anak Indonesia yang gemar bermain game. Genre game sangat bervariasi, mulai dari sport, action, adventure, battle, strategy, role playing game (RPG), dan masih banyak lagi. RPG merupakan salah satu genre game yang cukup efektif untuk dijadikan media pengenalan budaya Indonesia karena memiliki latar cerita sehingga dapat dibuat dengan mengangkat latar cerita Indonesia. Dengan membuat suatu game yang bertemakan budaya sendiri selain untuk melestarikan budaya juga dapat memberikan pesan moril terhadap anak-anak melalui karakter game yang santun sesuai budaya Indonesia. Diharapkan natinya game ini dapat menjadi salah satu media pengenalan kebudayaan Indonesia yang menarik agar budaya Indonesia dapat teris terjaga kelestariannya dan dapat dinikmarti oleh anak cucu bangsa Indonesia. I. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana membangun Role Playing Game “Kesatria Astina” Berdasarkan Cerita Pewayangan Jawa menggunakan RPG Maker VX Ace. II. Batasan Masalah 1. Batasan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 2. Game hanya ditujukan untuk komputer berbasis Windows (Windows XP, Windows Vista, dan Windows 7). 3. Game ini mengambil cerita dan tokoh dari perwayangan Jawa terutama perwayangan Solo. 4. Game ini menggunakan grafis 2D.

description

Ok

Transcript of Pembangunan Role Playing Game Kesatria

  • PEMBANGUNAN ROLE PLAYING GAME KESATRIA ASTINA BERDASARKAN PEWAYANGAN JAWA

    MENGGUNAKAN RPG MAKER VX ACE

    Widi Prima Deva Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika

    Universitas Bengkulu [email protected]

    Abstrak

    Wayang merupakan salah satu budaya asli Indonesia dan umumnya berasal dari daerah-daerah yang terdapat di Pulau Jawa, seperti Solo, Yogyakarta, Bandung, dll. Wayang terdiri dari beberapa jenis, antara lain wayang kulit, wayang golek, wayang orang, dll. Pada masa kerajaan Islam di Indonesia, wayang digunakan sebagai salah satu media dakwah dan hiburan rakyat. Seiring perkembangan zaman keberadaan wayang sebagai salah satu hiburan rakyat semakin jarang ditemui. Generasi sekarang lebih menyukai hiburan-hiburan modern dibandingkan dengan wayang. Oleh karena itu wayang harus memiliki kemasan baru yang diminati oleh generasi sekarang. Salah satunya adalah cerita wayang yang dikemas dalam bentuk game. Dalam penelitian ini game akan mengambil peran tokoh-tokoh prontagonis dalam cerita Mahabharata, seperti Pandawa Lima dan Gatotkaca. Untuk dapat menjelaskan cerita dan menyampaikan pesan yang terdapat dalam cerita pada game maka di dalam penelitian ini game akan dikembangkan dalam bentuk Role Playing Game (RPG). Dalam RPG, jalan cerita dapat dijelaskan melalui narasi dan juga dialog antara karakter dan Non Playable Character (NPC). Sistem yang akan digunakan dalam RPG ini adalah turnbased system dan menggunakan grafis 2D. Game akan dikembangkan menggunakan game engine RPG Maker VX Ace yang berbasis bahasa pemograman Ruby. Game engine ini menggunakan Ruby Game Scripting System 3 (RGSS3) sebagai script. Kata kunci : RPG, game engine, RGSS3 BAB I (PENDAHULUAN) LATAR BELAKANG

    Di masa sekarang ini minat dan kepedulian anak-anak terhadap kebudayaan lokal semakin berkurang. Budaya-budaya lokal memiliki nilai yang sangat besar untuk bangsa ini dan seharusnya dilestarikan keberadaannya agar nantinya tetap dapat dinikmati oleh anak cucu bangsa Indonesia kelak. Namun, intervensi budaya asing akibat perkembangan teknolgi informasi dan komunikasi telah menyebabkan budaya lokal Indonesia terlupakan oleh generasi-anak-anak Indonesia.

    Menurut Karyono, salah satu pengurus Paguyuban Masyarakat Jogja di Desa Srikaton, Bengkulu Tengah berpendapat bahwa minat generasi muda khususnya anak-anak terhadap kebudayaan nasional semakin berkurang. Semakin lama anak-anak dan pemuda yang berminat mengikuti kegiatan seperti menari, kuda lumping, seni gamelan dan wayang semakin sedikit.

    Melalui fakta yang telah didapatkan salah satu cara membuat anak lebih meminati budaya tersebut adalah dengan membuat kemasan budaya tersebut menjadi hal yang mereka sukai yaitu game. Kemasan budaya dalam bentuk game merupakan salah satu upaya yang efektif dalam penyediaan media pengenalan kebudayaan karena mengingat banyak sekali anak-anak Indonesia yang gemar bermain game. Genre game sangat bervariasi, mulai dari sport, action, adventure, battle, strategy, role playing game (RPG), dan masih banyak lagi. RPG merupakan salah satu genre game

    yang cukup efektif untuk dijadikan media pengenalan budaya Indonesia karena memiliki latar cerita sehingga dapat dibuat dengan mengangkat latar cerita Indonesia. Dengan membuat suatu game yang bertemakan budaya sendiri selain untuk melestarikan budaya juga dapat memberikan pesan moril terhadap anak-anak melalui karakter game yang santun sesuai budaya Indonesia.

    Diharapkan natinya game ini dapat menjadi salah satu media pengenalan kebudayaan Indonesia yang menarik agar budaya Indonesia dapat teris terjaga kelestariannya dan dapat dinikmarti oleh anak cucu bangsa Indonesia.

    I. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana membangun Role Playing Game Kesatria Astina Berdasarkan Cerita Pewayangan Jawa menggunakan RPG Maker VX Ace.

    II. Batasan Masalah

    1. Batasan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

    2. Game hanya ditujukan untuk komputer berbasis Windows (Windows XP, Windows Vista, dan Windows 7).

    3. Game ini mengambil cerita dan tokoh dari perwayangan Jawa terutama perwayangan Solo.

    4. Game ini menggunakan grafis 2D.

  • III. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membangun Role Playing Game Kesatria Astina Berdasarkan Cerita Pewayangan Jawa menggunkan RPG Maker VX Ace.

    IV. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : Bagi Pemain

    1. Game ini dapat bermanfaat sebagai media hiburan.

    2. Diharapkan game ini dapat menjadi media pembelajaran budaya yang menarik.

    3. Mengasah kemampuan otak dalam memecahkan teka-teki yang berupa verbal maupun puzzle.

    4. Diharapkan melalui game ini, pemain mendapatkan pesan moral mengenai persatuan bangsa, kesetiakawanan sosial, serta sifat jujur dan kesatria.

    Bagi Peneliti 1. Peneliti dapat mengimplementasikan

    kemampuannya dalam mengolah Game Development Engine RPG Maker VX Ace menjadi sebuah game yang edukatif dan menghibur dengan mengaplikasikan skenario dan cerita yang telah disusun kedalam script dan event handler RPG Maker VX Ace.

    2. Peneliti dapat menerapkan ilmu desain grafis dalam membuat tileset dan sprite yang akan digunakan dalam game.

    3. Peneliti dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari semasa perkuliahan.

    BAB II (LANDASAN TEORI)

    Dasar dari penelitian ini adalah pembuatan game RPG menggunakan game engine besutan Enterbrain. Game engine yang menggunakan Bahasa Pemograman Ruby ini mempermudah tata letak tileset dan sprites pada pembuatan game RPG ini. Melalui penataan database, event, tileset, sprites, sound dan modifikasi script game RPG ini dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan skenario yang sudah ada . Adapun landasan teori yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :Abbreviations and Acronyms I. Game/Video Game

    Game memiliki arti permainan dalam Bahasa Inggris. Dalam kehidupan sekarang game lebih dikenal sebagai manifestasi dari bentuk permainan virtual yang memiliki tampilan yang menarik baik itu dari segi audio maupun visual. Permainan tersebut juga dikenal dengan sebutan

    video game. Biasanya permainan ini dimainkan melalui media komputer, konsol, ataupun arcade. Pengertian game menurut Mark J.P. Wolf dan Bernard Perron dalam bukunya The Video Game Theory Reader, video game merupakan segala sesuatu dari bekerja sampai bermain. Artinya di dalam sebuah game pemain dituntut untuk berpikir dan bekerja sebagai seorang pemain disamping ia bermain game untuk sebuah kesenangan.

    II. Role Playing Game (RPG)

    Menurut Drs. Marinka Copier dalam jurnalnya yang berjudul Connecting Worlds. Fantasy Role-Playing Games, Ritual Acts and the Magic Circle RPG adalah suatu permainan dimana pemain membangun permainan, identitas, ruang, dan makna Role Playing Game merupakan game yang menekankan pada pendalaman karakter dan jalan cerita.

    III. Game Engine Pengertian Game Engine

    Menurut Julian Gold game engine adalah serangkaian modul dan interface yang memungkinkan tim pengembangan untuk fokus pada konten gameplay produk, daripada konten teknis. Jadi dengan menggunakan game engine pengembang game bias fokus pada game yang akan dikembangkannya tanpa harus memikirkan terlalu jauh hal-hal teknis seperti pengkodean dan yang lainya sehingga game yang dihasilkan memiliki gameplay yang memuaskan.

    Jenis-Jenis Game Engine M enurut Jason Gregory (2009)

    dalam bukunya yang berjudul Game Engine Architecture , game engine y ang paling diminati p ada tahun 1990-an adalah First-Person Shooter (FPS), sep erti: Doom, Counter Strike, dan Quake. Game engine lainny a y ang diminati y aitu:

    1. RPGMaker

    2. Panda 3D

    3. Unity

    4. Cocos 2D

    5. Unreal Engine

    IV. Pengenalan RPG Maker VX ACE RPG Maker, yang dikenal di Jepang sebagai RPG Tsukuru adalah nama dari seri program untuk pengembangan Role Playing Game (RPG), pertama kali dikembangkan oleh kelompok Jepang ASCII, kemudian digantikan

  • oleh Enterbrain. Nama Jepang, Tsukuru, adalah plesetan pencampuran kata dalam bahasa Jepang tsukuru, yang berarti "membuat" atau "membuat", dengan Tsuru, transkripsi Jepang dari kata Inggris "alat". RPG seri Maker telah dirilis terutama di Jepang, dan kemudian juga dirilis di Asia Timur, Amerika Utara, Eropa, dan Australia.

    BAB III (METODE PENULISAN)

    I. Jenis Penelitian Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung. Fenomena disajikan secara apa adanya hasil penelitiannya diuraikan secara jelas dan gamblang tanpa manipulasi oleh karena itu penelitian ini tidak adanya suatu hipotesis tetapi adalah pertanyaan penelitian. Analisis deskriptif dapat menggunakan analisis distribusi frekuensi yaitu menyimpulkan berdasarkan hasil rata-rata. Hasil penelitian deskriptif sering digunakan, atau dilanjutkan dengan melakukan penelitian analitik. Jenis penelitian yang termasuk dalam kategori deskriptif adalah studi kasus dan penelitian surey.

    II. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di perpustakaan yang disebut penelitian kepustakaan (library research). Dengan waktu penelitian dimulai sejak bulan Desember 2012-Mei 2013.

    III. Sarana Pendukung

    Dalam penelitian ini peneliti didukung oleh beberapa sarana pendukung antara lain :

    Literatur berupa buku-buku, artikel di internet, dokumen atau publikasi dari berbagai sumber yang berhubungan dengan penelitian.

    1. Personal Computer dengan spesifikasi Intel Core i3-2330M 2.20 GHz, RAM 4 GB, 500GB SATA HDD, Atheros AR9002WB-1NG Wireless Network Adapter, OS Windows 7 Home Premium x86.

    2. Koneksi internet menggunakan Sony Xperia SL LT26ii Qualcomm MSM8260 Snapdragon Dual-core 1.7 GHz, Adreno 220, 32 GB storage, 1 GB RAM, OS Android 4.1.2 Jelly Bean, GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 ,3G HSDPA 850 / 900 / 1700 / 1900 / 2100, Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi Direct, DLNA, Wi-Fi hotspot.

    3. Printer Canon Pixma iX6560.

    IV. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam enelitian ini adalah menggunakan teknik studi pustaka (library research). Data dan informasi yang diambil bersumber dari literatur-literatur berupa buku-buku, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik yang berhubungan dengan penelitian mengenai perwayangan Mahabharata. Data yang dikumpulkan adalah latar belakang cerita secara umum, tempat kejadian, nama dan sifat tokoh, serta jenis senjata dan ajian. Data yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan system yang akan dibangun. Dari data yang dikumpulkan kemudian cerita dikembangkan menggunakan jalan cerita yang berbeda dari cerita asli tetapi masih ada sangkut pautnya dengan kejadian pada cerita asli dan tokoh dalam cerita asli. Dari deskripsi tokoh yang digambarkan dalam cerita peneliti melakukan desain karakter menggunakan software GIMP yang kemudian di eksport ke dalam format png yang kemudian akan di import ke dalam RPG Maker VX Ace. Pengembangan cerita dan tokoh-tokoh

    antagonis didasarkan pada cerita rakyat jawa yang lainna dan kepercayaan Agama Hindu yang kemudian diseleksi dan ditambahkan ke dalam cerita game yang akan dibangun.

    V. Metode Permodelan dan Analisis Sistem Metode permodelan dan analisis sitem menggunakan Storyboard.

    VI. Metode Pengembangan Sistem Rapid Application Development (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong

    dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) user dan selanjutnya disingkirkan. Working model digunakan kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi sistem final.

  • Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang dicapai dengan menerapkan : Component based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan prosedural). Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.

    VII. Tahapan

    Adapun tahapan yang dilakukan dalam pembangunan game ini antara lain: 1. Tahapan Perencanaan Kebutuhan 2. Pada tahapan ini pembuat game

    merencanakan fungsi apa saja yang dibutuhkan dalam game, baik fitur-fiturnya, karakter, peta, musik, efek suara, maupun alur cerita.

    3. Tahapan Perancangan Penggunaan 4. Pada tahapan ini dilakukan perancangan

    proses dan perancangan antarmuka dari game yang dibuat menggunakan RPG Maker VX Ace.

    5. Tahapan Konstruksi 6. Pada tahapan ini dilakukan pengkodean

    terhadap rancangan-rancangan yang telah dibuat dan didefinisikan untuk menjadikan sebuah game menjadi game yang utuh.

    7. Tahapan Pelaksanaan 8. Pada tahapan ini dilakukan pengujian dan

    analisis pengujian terhadap game yang dibuat menggunakan RPG Maker VX Ace.

    BAB IV (ANALISIS DAN PEMBAHASAN)

    I. Analisis Permasalahan

    4.1. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian suatu sistem yang utuh ke dalam bentuk bagian bagian komponen dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan untuk membentuk suatu sistem. Pada bagian analisis ini terdiri dari analisis permasalahan dan analisis fungsional. 4.1.1. Analisis Permasalahan Kelestarian budaya Indonesia sekarang terancam oleh kebudayaan asing dan modernisasi. Generasi muda sekarang lebih menyukai bentuk modernisasi tersebut daripada budaya sendiri. Untuk dapat melestarikan budaya dibutuhkan suatu bentuk pelestarian lewat salah satu bagian modernisasi tersebut, yaitu game. Melalui game ini dapat dikembangkan cerita-cerita yang terdapat dalam budaya Indonesia. Melalui kemasan yang menarik dan interaktif inilah kemudian dibentuk suatu pelestarian budaya yang diminati oleh generasi muda. Khususnya anak-anak. Jadi permasalahan yang didapat adalah bagaimana membangun suatu cerita yang dalam penelitian ini adalah cerita yang diangkat ke dalam bentuk game adalah cerita yang berdasarkan perwayangan Jawa yang memiliki latar belakang kisah Mahabarata. Bagaimana agar bias membuat game yang mendidik tetapi juga menarik. Memiliki tampilan grafis yang menghibur serta sederhana dan mudah dipahami oleh anak-anak. 4.1.2. Analisis Fungsional

    Pada analisis ini yang akan dibahas adalah apa saja fitur-fitur yang akan dibuat

    di dalam game. Adapun fitur tersebut antara lain :

    1. Game akan menggunakan grafis 2D yang colorfull.

    2. Game akan disajikan dalam bentuk Role Playing Game (RPG).

    3. RPG yang akan dibuat akan menggunakan bentuk Sideviev Battle System (SBS).

    4. Dalam RPG ini akan terdapat fitur upgrade senjata.

    5. Game akan terdiri dari 4 alur cerita yang memiliki 1 boss pada masing-masing cerita.

    Terdapat tiga menu utama dalam system. Menu utama tersebut adalah mulai baru, lajutkan dan matikan. Penjelasan ketiga menu tersebut secara detail antara lain :

    1. Menu mulai baru merupakan menu yang akan dipilih pada awal memulai game. Ketika memilih menu mulai baru pemain akan diperlihatkan intro mengenai game ini. Kemudian system akan menuju map pertama yang terdapat dalam game. Pemain kemudian akan dituntun ke dalam game mengikuti jalan cerita yang telah disusun dari map satu ke map yang lainnya. Pemain akan berhadapan dengan berbagai musuh yang tingkat kemampuannya akan bertambah seiring waktu. Masing-masing bagian cerita akan terdapat boss yang harus dihadapi untuk menemukan jalan cerita selanjutnya.

  • 2. Menu lanjutkan merupakan menu yang dipilih ketikan pemain ingin melanjutkan game yang sebelumnya telah disimpan. Pemain langsung akan dibawa ke map tempat pemain menyimpan hasil game sebelumnya.

    3. Menu matian merupakan menu yang dapat dipilih pemain ketika pemain ingin mengakhiri game. Melalui menu ini game akan ditutup.

    2. Perancangan Game Pada bagian ini akan

    dilakukan perancangan game menggunakan storyboard dan juga pengisian database yang terdapat dalam RPG Maker. Storyboard

    RPG Maker VX Ace merupakan suatu game engine yang menyediakan segala sesuatu yang diperlukan untuk merancang sebuah game RPG 2D sehingga perancangan sistem secara detail tidak diperlukan. Sebagai pengganti analisis tersebut digunakan storyboard untuk menjelaskan jalan cerita dari game dan juga cara kerja game.

    Storyboard 1. Penggambaran karakter game.

    Storyboard 2. Penggambaran karakter game.

    3. Database RPG Maker VX Ace telah

    memiliki sistem database sendiri yang dapat kita rubah sesuai dengan keinginan. Fitur database RPG Maker VX Ace telah disesuaikan dengan kebutuhan database sebuah RPG. Database RPG Maker VX Ace terdiri dari : 1. Actor

    Dalam database ini pengembang game dapat mengisinya dengan aktor yang akan dimasukkan ke dalam game. Aktor akan diatur mulai dari jenis class (kelasnya), peningkatan kemampuannya seiring naiknya level. Elemen yang dikuasainya dan kelemahannya.

    2. Classes Dalam database ini pengembang dapat membuat jenis kelas apa saja yang akan dimasukkan ke dalam game. Jenis kelas akan berpengaruh pada kemampuan aktor, apa saja equipment (peralatan) yang dapat digunakannya, dan skill (kemampuan) apa yang dapat dimiliki oleh actor tersebut.

    3. Skills Merupakan database yang berisi kemampuan dari aktor yang terdapat dalam game RPG. Skill biasanya terbagi dua dalam sebuah game RPG, serangan fisi dan magic (sihir).

    4. Items Database ini berisi data-data items (barang-barang) yang

  • terdapat dalam game. Aktor dalam game menggunakan barang-barang ini untuk menunjang dalam pertarungan ataupun sebagai pembuka jala cerita selanjutnya (key items).

    5. Weapons Weapons (senjata) merupakan alat yang akan digunakan oleh actor dalam game untuk menunjang pertarungan dan meningkatkan kekuatan actor. Jenis senjata yang dapat digunakan juga ditentukan di database ini.

    6. Armors Database ini berisi data alat yang akan digunakan untuk pertahanan actor. Jenis armor juga ditentukan dalam database ini.

    7. Enemies Database ini berisi data musuh yang akan muncul dalam game. Dalam database ini kemampuan musuh, drop item, exp, dan juga bentuk musuh tersebut.

    8. Troops Database ini berisi data pasukan musuh yang dibentuk dari beberapa data musuh. Data inilah yang kemudian akan menjadi encounter yang terdapat dalam game.

    9. States States merupakan keadaan khusus actor yang terdapat dalam game. Keasaan ini berpengaruh pada pergerakan actor dalam pertarungan sampai HP karakter.

    10. Animations Berisi data animasi yang dapat digunakan dalam game. Animasi ini dapat digunakan dalam event dan battle.

    11. Tilesets Berisikan data tile yang digunakan untuk membentuk map di dalam game.

    12. Common Events Berisi data event yang sering terjadi. Contoh event siang dan malam.

    13. System Berisi beberapa pengaturan system.

    14. Terms

    Berisi beberapa pengaturan dalam game. Seperti pengaturan penyebutan mata uang dalam game, HP dalam game, dll.

    BAB V (PEMBAHASAN) 1. Implementasi Sistem Implementasi merupakan tahap dimana sistem siap dioperasikan pada tahap yang sebenarnya, sehingga akan diketahui apakah sistem yang telah dibuat benar-benar sesuai dengan yang direncanakan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa prosedur dan fungsi program yang digunakan dalam implementasi game Kesatria Astina dengan menggunakan RPG Maker VX Ace. 2. Pengujian Game Pengujian game dilakukan untuk mengetahui apakah game sudah berjalan dengan benar atau tidak. Dalam pengujian sistem ditemukan beberapa bug yang mengganggu berjalannya game. Adapun bug yang ditemukan pada saat pengujian game anatara lain : 1. Event Bug

    Pada saat permainan dimulai Gatotkaca diminta untuk menjalankan sebuah misi. Dalam misi seharusnya ada region yang belum dapat dilewati. Ketika melewati region tersebut seharusnya tidak dapat dilewati tetapi dapat dilewati dan pemain tersangkut dan tak dapat kembali ke region sebelumnya. Cuplikan event tersebut dapat dilihat pada gambar 5.48. Region yang belum dapat dilewati tersebut ditandai dengan lingkaran merah.

    Gambar 5.48 Bug pada event region. Pada saat permainan dimulai Gatotkaca diminta untuk menjalankan sebuah misi. Dalam misi seharusnya ada region yang belum dapat dilewati. Ketika melewati region tersebut seharusnya tidak dapat dilewati tetapi dapat dilewati dan pemain tersangkut dan tak dapat kembali ke region sebelumnya. Cuplikan event tersebut dapat

  • dilihat pada gambar 5.48. Region yang belum dapat dilewati tersebut ditandai dengan lingkaran merah. Bug ini diakibatkan oleh kesalahan dalam peletakan runtutan respon aktor terhadap event tersebut (lihat pada gambar 5.49) Aktor jadi bergerak ke arah bawah event dan hal tersebut

    Kesalahan penyusunan event. Pada gambar 5.50 arah pemain seharusnya seperti pada tanda panah warna hitam. Kesalahan terjadi seperti pada tanda panah bewarna merah.

    Gambar 5.50 Kesalahan arah event. Sehingga seharusnya susunan yang tepat untuk event tersebut dapat dilihat pada gambar 5.51.

    Gambar 5.51 Penyusunan event yang benar. 2. BGM Bug

    Bug ini terjadi ketika melakukan pergantian suara BGM. Pada save state yang telah dibuat data yang tersimpan adalah data BGM yang belum di ubah sebelumnya. Jadi walaupun BGM telah diubah pada map tersebut game tetap akan memainkan BGM yang ada pada save state tersebut. Agar bug ini tidak terjadi maka pemain harus masuk ke map lain terlebih dahulu lalu masuk kembali ke map awal dan membuat lagi save state baru. Hal ini tidak akan terjadi jika pemain memulai dari awal permainan. BAB VI (KESIMPULAN DAN SARAN) 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

    1. Pembangunan Role Playing Game Kesatria Astina dapat

    dibangun menggunakan RPG Maker VX Ace sebagai game engine.

    2. Game Kesatria Astina hanya dapat dijalankan di sistem berbasis windows.

    3. Game Kesatria Astina hanya memiliki tampilan grafis 2D

    4. Game Kesatria Astina memiliki fitur tambahan seperti kotak music, gallery gambar, dan sideview battle system diluar dari fitur default RPG Maker VX Ace.

    5. Game Kesatria Astina memiliki alur dan bahasa sederhana sehingga bisa diikuti oleh anak-anak.

    2. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pengujian serta pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan untuk pengembangan penelitian dimasa yang akan datang sebagai berikut :

    1. Pengembangan script RGSS3 menggunakan script editor akan membuat RPG yang dikembangkan memiliki lebih banyak fitur dan tidak kaku seperti default system yang dimiliki RPG Maker VX Ace.

    2. Pengumpulan data yang akurat untuk membuat story line RPG dapat mempermudah pengembangan RPG dan membuat cerita lebih apik dan menarik.

    3. Untuk mendapatkan character yang sesuai keinginan, sebaiknya membuat character secara manual dengan menggunakan software pengolah gambar seperti GIMP dan Photoshop karena character design yang disediakan character generator pada RPG Maker VX Ace sangat terbatas.

    4. Dalam penelitian ini game yang telah diuji pada sistem operasi Windows XP dan Windows 7. Sebaiknya jika memainkan game ini sistem operasi pada computer yang digunakan sesuai dengan sistem operasi yang telah diuji agar game dapat berjalan dengan baik.

  • PUSTAKA Benstead, Luke, dkk. 2009. Beginning OpenGL Game Programing 2. Thomson Course Technology, Boston, Massachusetts. Copier, Marinka. 2009. Connecting Worlds. Fantasy Role-Playing Games, Ritual Acts and the Magic Circle. URL:http://www.digra.org/wp-content/uploads/digital-library/06278.50594.pdf. Terakhir akses 22 Januari 2013. Greg Costikyan. 1994. What Is a Game, Anyhow?. URL:http://www.costik.com/nowords.html#What_is. Terakhir akses 22 Januari 2013. Gregory, Jason. 2009. Game Engine Architecture. Taylor & Francis Group, Broken Sound Parkway NW. Hawkins, Kevin dan Astle, Dave. 2004. Beginning OpenGL Game Programing. Thomson Course Technology, Boston, Massachusetts. Kresna, Ardian. 2012. Mengenal Wayang. Laksana. Yogyakarta. Rajagopalachari, C. 2012. Kitab Epos Mahabharata. IRCiSoD. Yogyakarta S. Harbour, Jonathan. 2009. Advance 2D Game Development. Thompson Course of Technology, Boston. Massachusetts. Salen, Katie dan Zimmerman, Eric. 2005. The Game Design Reader: A Rule of Play Anthology. Thomson Course Technology, Boston, Massachusetts. Sinha , Akhouri Vishal. 2003. Begin Game Programing: For Beginer. URL: http://www.gobookee.org/get_book.php?u=aHR0cDovL3d3dy5vb2NpdGllcy5vcmcvdmlzaGFsYWtob3VyaS9lYm9va3MvZ2FtZV9wcm9nX2Zvcl9iZWdpbm5lcnMucGRmCkJlZ2luIEdhbWUgUHJvZ3JhbW1pbmc6IEJ5IEFraG91cmkgVmlzaGFsIFNpbmhh. Terakhir akses 22 Januari 2013. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan .Remaja Rosda Karya, Bandung

    Team, RPG Maker. 2012. RPG Maker VX Ace Tutorials. URL:http://www.rpgmakerweb.com/support/tutorial/rpg-maker-vx-ace. Terakhir akses 22 Januari 2013.