keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk ...
Transcript of keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk ...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN
TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU
AGRESIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP
BHINNEKA KARYA KLEGO BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Oleh:
SUPRIATI
K 3108054
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN
TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU
AGRESIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP
BHINNEKA KARYA KLEGO BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh:
SUPRIATI
K 3108054
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bimbingan dan Konseling,
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Supriati
NIM : K3108054
Jurusan/ Program Studi : IP/ Bimbingan dan Konseling
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “KEEFEKTIFAN BIMBINGAN
KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK
MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA PESERTA DIDIK KELAS
VIII SMP BHINNEKA KARYA KLEGO BOYOLALI TAHUN AJARAN
2012-2013” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu,
sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
tercantum dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 28 Desember 2012
Yang membuat pernyataan
Supriati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Dra. Siti Mardiyati, M.Si ____________
Sekretaris : Dra. Wardatul Djannah, M.Pd ____________
Anggota I : Dr. Siti S. Fadhilah, M.Pd ____________
Anggota II : Drs. Ahmad Syamsuri, MM ____________
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Supriati. BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE
PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP BHINNEKA KARYA KLEGO
BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013. Skripsi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Desember 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan layanan
bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk mengurangi perilaku
agresif pada peserta didik kelas VIII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali tahun
pelajaran 2012/2013.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain
nonequivalent control group design. Subjek penelitian ini adalah peserta didik
kelas VIII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali yang berjumlah 30 orang. Teknik
pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Analisis data
menggunakan teknik analisis Two-Way Anova dengan memanfaatkan aplikasi
SPSS. Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah bimbingan
kelompok teknik role playing yaitu pemberian layanan bimbingan kelompok yang
dilaksanakan dengan memainkan sebuah peran dan diperankan oleh individu yang
mempunyai masalah sosial untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang
dihadapi oleh individu tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok
dengan teknik role playing efektif untuk mengurangi perilaku agresif peserta didik
dengan F hitung = 46,186 dibandingkan dengan F tabel = 3,93 atau
Fhitung>Ftabel, maka dapat dinyatakan ada perbedaan yang sangat signifikan
(dengan signifikansi 0,000<0,05). Hasil yang diperoleh mengalami penurunan
yang signifikan.
Berdasarkan temuan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bimbingan
kelompok teknik role playing efektif untuk mengurangi perilaku agresif pada
peserta didik kelas VIII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali tahun pelajaran
2012/2013.
Kata kunci: bimbingan kelompok, teknik role playing, perilaku agresif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Supriati. COUNSELING GROUP USING ROLE PLAY
TECHNIQUES FOR REDUCING STUDENTS’ AGGRESSIVE
BEHAVIOR AT SMP BHINNEKA KLEGO, BOYOLALI IN ACADEMIC
YEAR OF 2012/2013. Thesis, Faculty Of Teacher Training and Education,
Sebelas Maret University, Surakarta. December 2012.
The purpose of this study is to determine the effectiveness of counseling
group using role play techniques for reducing students’ aggressive behavior in the
eighth grade junior high school of Klego, Boyolali in academic year 2012/2013.
This research is a quasi experiment with design nonequivalent control
group design. The subjects were the students of class VIII Junior High School of
Klego, Boyolali. This class consisted of 30 students. The techniques of collection
data used questionnaires and observation. Analysis of data using statistical
analysis techniques Two-way Anova using SPSS application. The treatment used
in this study is counseling group using role play technique that is providing
services counseling group. In this technique, the students who had social problems
had to perform a role and solve those social problems by themselves.
The results showed that group counseling used role play technique is
effective for reducing the students of aggressive behaviors with F calculated =
46,186 compared with F table = 3,93 or F calculated> F table, it can be stated
there is a difference highly significant (0,000 with a significance <0,05). The
results obtained were significantly decreased.
Based on the findings of this study, it can be concluded that the
counseling group using role play is an effective technique to reduce aggressive
behavior in eighth grade students of Junior High School of Klego, Boyolali in
academic year of 2012/2013.
Keywords: counseling group, role play techniques, aggressive behavior.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
“Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Maka, apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang
lain”
(Q.S. Al-Insyiroh, 6 dan 7)
“Children Learn What They Life (Anak Belajar dari Kehidupannya) If a child
lives with critism. He learns to condemn(Jika anak dibesarkan dengan celaan. Ia
belajar memaki) If a child lives with hostility. He learns to fight. (Jika anak
dibesarkan dengan permusuhan. Ia belajar berkelahi) If a child lives with ridicule.
He learns to be shy. (Jika anak dibesarkan dengan cemoohan. Ia belajar rendah
diri). If a child lives with shame. He learns to feel guilty. (Jika anak dibesarkan
dengan penghinaan. Ia belajar menyesali diri) If a child lives with tolerance. He
learns to be patient (Jika anak dibesarkan dengan toleransi. Ia belajar menahan
diri) If a child lives with encouragement. He learns to be confident (Jika anak
dibesarkan dengan dorongan. Ia belajar percaya diri) If a child lives with fairness.
He learns justice (Jika anak dibesarkan dengan pujian. Ia belajar keadilan) If a
child lives with security. He learns to have faith (Jika anak dibesarkan dengan rasa
aman. Ia belajar menghargai) If a child lives with approval. He learns to like
himself (Jika anak dibesarkan dengan perlakuan. Ia belajar menyenangi diri
sendiri. If 1a child lives with acceptance and friendship. He learns to find love in
the world (Jika anak dibesarkan dengan penerimaan dan persahabatan. Ia belajar
menemukan cinta dalam kehidupan).”
(Dorothy Law Nolte)
“Tetap bersemangat dalam menjalani hidup, karena hidup adalah perjuangan”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Bapak Sunjadi dan Ibu Salamah, yang
selalu memberi do’a, dorongan, dan
kasih sayang kepada saya
2. Kakak-kakakku yang telah memberi
do’a maupun dorongan dan kasih sayang
kepada saya.
3. Keluargaku Yayan Yulianto dan Lovely
Satria Praditama yang menemani dalam
suka dan duka, terimakasih kalian selalu
aku sayang
4. Sulis, Nita, dan Almarhumah Ririn yang
selalu menemani dalam suka maupun
duka.
5. Almamater UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi “KEEFEKTIFAN BIMBINGAN
KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI
PERILAKU AGRESIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP
BHINNEKA KARYA KLEGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012-2013”
guna memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan
dilingkungan Universitas Sebalas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menghadapi banyak hambatan
namun, berkat bantuan dari berbagai pihak maka, hambatan-hambatan tersebut
dapat peneliti atasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuan, peneliti menyampaikan
terimakasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan ijin menyusun skripsi dan melaksanakan penelitian.
2. Bapak Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Dra. Siti Mardiyati, M.Si, Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
semangat dan motivasi dalam penysunan skripai ini.
4. Ibu Dr. Siti S. Fadhillah, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. A. Syamsuri, M.M selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Juhroni, S.Pd selaku Kepala SMP Bhinneka Karya Klego yang
telah memberi izin untuk mengadakan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
7. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu menyelesaikan penulisan skripsi.
Penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Surakarta, 5 Januari 2013
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ............................................................
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................
ABSTRAK ..................................................................................................................
ABSTRACT ................................................................................................................
MOTTO ......................................................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................
DAFTAR TABEL .......................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................
B. Identifikasi Masalah .........................................................................................
C. Perumusan Masalah .........................................................................................
D. Tujuan Penelitian .............................................................................................
E. Manfaat Penelitian ...........................................................................................
1. Manfaat Teoritik ..................................................................................
2. Manfaat Praktis ....................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................................
A. Kajian Pustaka ..................................................................................................
1. Perilaku Agresif....................................................................................
a. Pengertian Perilaku Agresif......................................................
b. Faktor Pencetus Agresif ...........................................................
i
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xii
xv
xvi
xvii
1
1
8
9
9
9
9
9
11
11
11
11
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
c. Macam-Macam Agresif............................................................
2. Bimbingan Kelompok......
a. Pengertian Bimbingan Kelompok
b. Tujuan Bimbingan Kelompok
c. Tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok
d. Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok
3. Bimbingan Kelompok Role Playing.....................................................
a. Pengertian Bimbingan Kelompok Role Playing.......................
b. Tujuan Bimbingan Kelompok Role Playing.............................
c. Manfaat Bimbingan Kelompok Role Playing...........................
d. Langkah-Langkah Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Role
Playing......................................................................................
4. Siswa SMP Dikategorikan Masa Remaja.............................................
a. Pengertian Masa Remaja...........................................................
b. Karakteristik Perkembangan Masa Remaja..............................
c. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja..............................
d. Permasalahan Sosial Remaja.....................................................
5. Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Untuk Mengurangi
Perilaku Agresif Siswa..........................................................................
6. Hasil Penelitian Yang Relevan..............................................................
B. Kerangka Berpikir.............................................................................................
C. Hipotesis................................. ..........................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................
A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................
1. Tempat Penelitian..................................................................................
2. Waktu Penelitian...................................................................................
B. Metode dan Rancangan Penelitian....................................................................
1. Metode Penelitian..................................................................................
2. Rancangan Penelitian............................................................................
C. Populasi dan Sampel.........................................................................................
14
17
17
19
22
25
26
27
29
30
31
33
33
34
36
38
39
40
40
41
43
43
43
43
44
44
46
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
1. Populasi................................................................... .............................
2. Sampel ..................................................................................................
3. Teknik Sampling...................................................................................
D. Variabel Penelitian............................................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data................................................................................
1. Metode Angket......................................................................................
2. Metode Observasi..................................................................................
3. Metode Wawancara...............................................................................
F. Validitas dan Reliabilitas..................................................................................
1. Validitas ...............................................................................................
2. Reliabilitas ............................................................................................
G. Teknik Analisis Data.........................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................................
A. Deskripsi data perilaku agresif..........................................................................
B. Pengujian prasyarat analisis..............................................................................
C. Uji keseimbangan awal.....................................................................................
D. Pelaksanaan teknik role playing untuk mengurangi perilaku agresif peserta
didik kelas Viii Smp bhinneka karya klego boyolali tahun pelajaran
2012/2013....................................................................................... ..................
E. Pengujian Hipotesis...........................................................................................
F. Uji Komparasi Ganda......................................................................................
G. Pembahasan...................................................................................... ................
BAB V PENUTUP......... .............................................................................................
A. Simpulan ..........................................................................................................
B. Implikasi ...........................................................................................................
C. Saran.......................................................................................................... .......
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
LAMPIRAN............................................................................................................ ....
47
47
48
50
51
52
56
57
58
58
59
59
61
61
63
64
65
67
69
71
74
74
76
77
78
82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Skema Kerangka Pemikiran................................................................ 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian...............................................................................
Tabel 3.2. Desain Penelitian...............................................................................
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Perilaku Agresif.................................................................
Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Nilai Pretest Kelompok Eksperimen.................
Tabel 4.2. Statistik Deskriptif Nilai Posttest Kelompok Eksperimen................
Tabel 4.3. Statistik Deskriptif Nilai Pretest Kelompok Kontrol........................
Tabel 4.4. Statistik Deskriptif Nilai Posttest Kelompok Kontrol.......................
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas.........................................................................
Tabel 4.6. Hasil Uji Keseimbangan Awal..........................................................
Tabel 4.7. Desain Eksperimen 2 X 2..................................................................
Tabel 4.8. Hasil Anava Dua Jalan......................................................................
Tabel 4.9. Desain Komparasi Ganda Antar Baris Dan Kolom..........................
Tabel 4.10. Hasil Uji Komparasi Ganda............................................................
44
47
55
61
62
62
63
64
64
67
67
69
69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN .........................................................................................................
LAMPIRAN 1 KISI-KISI TRY OUT (UJI COBA ANGKET) ......................
LAMPIRAN 2 SOAL-SOAL TRY OUT (UJI COBA ANGKET) .................
LAMPIRAN 3 TABULASI DATA TRY OUT (UJI COBA ANGKET) ......
LAMPIRAN 4 KISI-KISI HASIL PENELITIAN ...........................................
LAMPIRAN 5 SOAL-SOAL HASIL PENELITIAN ......................................
LAMPIRAN 6 PANDUAN INTERVENSI PERILAKU AGRESIF ............
LAMPIRAN 7 TABULASI DATA HASIL PENELITIAN ............................
LAMPIRAN 8 SURAT-SURAT IJIN PENELITIAN .....................................
LAMPIRAN 9 DOKUMENTASI PENELITIAN ............................................
82
83
85
90
99
104
109
143
154
159
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini pendidikan bukan lagi diterjemahkan sebagai bentuk pembelajaran
formal semata yang ditunjukan untuk mengasah kemampuan berpikir saja.
Pendidikan lebih diarahkan untuk membantu peserta didik menjadi mandiri dan
terus belajar selama rentang kehidupan yang dijalaninya, sehingga memperoleh
hal-hal yang membantu menghadapi tantangan dalam menjalani kehidupan.
Pendidikan itu sendiri dapat diartikan sebagai upaya mencerdaskan bangsa,
menanamkan nilai-nilai moral dan agama, membina kepribadian, mengajarkan
pengetahuan, melatih kecakapan, keterampilan, memberikan bimbingan, arahan,
tuntutan, teladan, dan disiplin.
Pendidikan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, namun dalam lingkup
formal, pendidikan dilakukan oleh sebuah lembaga yang dinamakan sekolah.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematik
melaksanakan kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka
membantu peserta didik untuk mengembangkan potensinya baik yang
menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional maupun sosial.
Dilingkungan sekolah, guru mengemban tugas untuk menstimulus dan
membina perkembangan intelektual peserta didik serta membina pertumbuhan
nila-nilai, sikap, dan perilaku dalam diri peserta didik. Sekolah juga merupakan
lingkungan yang khusus mengubah tingkah laku secara menetap dalam hubungan
keseluruhan perkembangan kepribadian sebagai anggota masyarakat.
Hurlock (dalam Yusuf dan Sugandhi, 2011:30) mengemukakan
bahwa“sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak,
baik dalam cara berpikir, bersikap maupun cara berperilaku.” Dengan demikian
diharapkan peserta didik tidak melakukan perbuatan yang tidak sesuai atau
bahkan memperlihatkan perilaku yang dapat merugikan orang lain. Diantara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
perilaku yang tidak sesuai adalah tindak kekerasan yang terjadi diantara peserta
didik yang dikenal dengan istilah agresif.
Itabiliana (dalam Muhklas Wuragil, 2011) mengungkapkan bahwa
“Perilaku menyerang, memukul, dan mencubit yang ditunjukan oleh peserta didik
atau individu bisa dikategorikan sebagai perilaku agresif.”Secara khusus perilaku-
perilaku tersebut menunjukkan gangguan-gangguan yang disebabkan oleh proses
belajar yang tidak semestinya, seperti mengalami gangguan dalam mempelajari
konsep diri yang positif sehingga peserta didik terlanjur tumbuh menjadi remaja
yang maladaptif (meniru) perilaku orang tua dan mendapat tekanan didalam
keluarga atau lingkungan yang tidak harmonis.
Menurut Muhklas Wuragil (2011) menyatakan bahwa “Perilaku agresif
dapat dipengaruhi oleh sifat egosentris, yaitu masih sulitnya memahami apa yang
dirasakan dan dipikirkan orang lain atau masih sulit berempati.” Jadi individu
tidak dapat memahami perilakunya jika ia melakukan tindakan memukul atau
menghina orang lain, tindakan tersebut akan mengakibatkan kerugian pada diri
dan lingkungannya.
Itabiliana (dalam Muhklas Wuragil 2011) menyatakan bahwa “individu
juga mudah menjadi agresif jika kondisi fisiknya sedang tidak nyaman : lelah,
lapar, mengantuk, atau sakit.” Jadi remaja mudah merasa marah kemudian
melampiaskan kemarahan tersebut dengan melukai orang lain atau merusak
barang-barang disekitar mereka disaat kondisi fisiknya sedang tidak nyaman.
David O. Sears dkk (alih bahasa Michael Adryanto, 2000:10-
12)menyatakan bahwa dalam situasi tertentu orang akan melakukan agresif atau
tidak melakukan agresif dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu : intensitas marah,
kecenderungan untuk mengekspresikan marah, dan kekerasan dilakukan karena
alasan lain yang lebih bersifat instrumental. Hal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
1. Intensitas marah
Intensitas marah seseorang dipengaruhi oleh serangan dan
frustrasi. Seringkali seseorang beraksi terhadap serangan dengan
melakukan pembalasan atau perlawanan terhadap lawannya
sehingga tingkat agresivitasnya lebih tinggi dibandingkan
lawannya. Selain serangan faktor lain yang mempengaruhi
intensitas marah seseorang adalah frustrasi. Frustrasi terjadi jika
keinginan seseorang dalam memperoleh tujuan gagal atau tidak
tercapai, sehingga orang yang frustrasi lebih tinggi dalam
mengekspresikan marahnya.
2. Kecenderungan mengekspresikan marah
Kecenderungan mengekspresikan marah pada umumnya
dipelajari seseorang melalui pengamatan terhadap orang lain dan
dalam meluapkannya ditentukan oleh situasi.
3. Kekerasan dilakukan karena alasan lain yang lebih bersifat
instrumental.
Seseorang melakukan perilaku agresif dan menggunakan
agresif tersebut sebagai alat atau sarana untuk memperoleh tujuan
dengan melukai orang lain, misalnya seseorang menjadi pembunuh
bayaran dan mereka membunuh orang karena uang bukan karena
marah.
Farrington dalam Berkowitz (alih bahasa Hartatni Woro Susiatni, 1995:45)
dalam penelitiannya menemukan agresivitas dimasa anak-anak merupakan faktor
resiko bagi terjadinya kekerasan dimasa tersebut. Hasil penelitianya,
memperlihatkan 40 persen dari anak-anak yang sangat agresif pada umur
sembilan tahun termasuk kedalam kelompok paling agresif saat mereka berumur
17 tahun dan 14 persen dari anak-anak yang sangat agresif pada umur sembilan
tahun melakukan kejahatan dengan kekerasan pada umur 21 tahun. Sebagai
perbandingan, hanya 27 persen dari anak-anak yang sebelumnya non agresif
termasuk kedalam kelompok sangat agresif pada saat mereka berumur 17 tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
dan hanya empat persen dari mereka yang melakukan kejahatan dengan
kekerasan.
Setiap tahunnya, jumlah tindak kejahatan kekerasan (violence crime) di
Indonesia seperti pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, dan penyerangan terus
meningkat. Pada tahun 2004 diperkirakan jumlah tindak kejahatan kekerasan yang
terjadi sekitar 196.931 kasus sedangkan pada tahun 2005 jumlah tindak kejahatan
kekerasan yang terjadi sekitar 209.673 kasus menurut Harian Tempo (dalam Hayu
Widoretno). Myers (alih bahasa Aliya Tusyani dkk, 2012 : 69) menyatakan
bahwa “perilaku agresif sebagai perilaku fisik atau verbal yang dimaksudkan
untuk menyebabkan kerusakan.” Jadi individu melakukan tindak kejahatan
kekerasan yang disengaja dengan maksud untuk menyakiti atau merugikan orang
lain.
Menurut David O Sear dkk (alih bahasa Michael Adryanto, 2000: 3-5)
pengertian perilaku agresif dibagi menjadi tiga jenis yaitu: perilaku melukai dan
maksud melukai, perilaku agresif yang antisosial dan prososial, danperilaku dan
perasaan agresif. Dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Perilaku melukai dan maksud melukai
Perilaku melukai misalnya (menembak orang dengan pistol)
belum tentu dengan maksud melukai (Misalnya, dengan tidak sengaja).
Sebaliknya, maksud melukai (hendak menembak orang) belum tentu
berakibat melukai (Misainya, Pistolnya kosong atau macet). Perilaku
agresif adalah yang paling sedikit mempunyai unsur maksud melukai
dan lebih pasti terdapat pada perbuatan yang bermaksud melukai dan
berdampak sungguh-sungguh melukai. Sementara itu perilaku melukai
yang tidak disertai dengan maksud melukai tidak dapat di golongkan
sebagai agresif.
2. Perilaku agresif yang antisosial dan prososial
Perilaku agresif yang prososial (misalnya polisi membunuh
teroris) biasanya tidak dianggap sebagai perilaku agresif. Sementara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
perilaku agresif yang anti sosial (seperti teroris membunuh sandera)
dianggap agresif.
3. Perilaku dan perasaan agresif
Perilaku agresif adalah perilaku yang ditampakan untuk usaha
melukai korbannya. Sedangkan perasaan agresif adalah keadaan
internal yang tidak dapat diamati secara langsung, seperti bila
seseorang dalam keadaan marah, seseorang ingin melampiaskan
marahnya dengan melukai orang lain, tetapi perasaan tersebut tidak
ditampilkan secara terbuka.
Menurut Alex Sobur (2003:434-436) menjelaskan ada dua macam faktor
pencetus agresif yaitu tingkah laku agresif yang dilakukan untuk menyerang atau
melawan orang lain dan tingkah laku agresif yang dilakukan sebagai sikap
mempertahankan diri terhadap kesenangan dari luar. Hal ini dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Tingkah laku agresif yang dilakukan untuk menyerang atau melawan
orang lain. Jenis tingkah laku agresif ini biasanya ditandai dengan
kemarahan dan keinginan untuk menyakiti
2. Tingkah laku agresif yang dilakukan sebagai sikap mempertahankan
diri terhadap kesenangan dari luar yaitu agresivitas yang diperlihatkan
ini hanya didasarkan atas keinginan untuk memuaskan rasa ingin tahu
dan keinginan jahil saja, tidak ada faktor kemarahan sedikit pun.
Kasus-kasus kenakalan yang terjadi pada anak merupakan manifestasi dari
sifat agresif pada diri anak. Pepler (dalam Herlina Sari dan Irwan Nuryana
Kurniawan, 2004:35) menemukan bahwa “anak-anak agresif mempunyai
komunikasi yang negatif dibanding anak yang tidak agresif dan perilaku antisosial
dalam proporsi yang lebih tinggi dalam keseluruhan perilaku mereka.” Hal ini
dapat dijelaskan bahwa anak yang agresif tinggi tidak mampu berkomunikasi
dengan teman sebaya mereka dikarenakan anak yang agresif biasanya mudah
menyakiti atau melukai orang lain sehingga ia tidak diterima dalam pergaulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
teman sebaya sehingga anak yang agresif cenderung berperilaku antisosial karena
menganggap orang lain sebagai korban yang harus dilukai atau diintimidasi.
Menurut Stein & Book (alih bahasa Trinanda Rainy Januarsari dan Yudhi
Murtanto, 2002 : 93) mengatakan bahwa “orang agresif tidak menghormati
pandangan orang lain, dan juga tidak peduli pada kebutuhan atau perasaan orang
lain. Mereka memaksakan pendapat atau keinginan mereka supaya diterima
dengan cara mencemooh, mengancam dan memanipulasi.” Jadi anak yang agresif
berusaha memaksa orang lain untuk menyerah dan melakukan apa yang
diinginkannya.
David O Sears dkk (alih bahasa Michael Adryanto, 2000: 5-9) perilaku
agresif remaja disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu adanya serangan, frustasi
dan peran atribusi. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Serangan merupakan faktor yang paling sering menjadi penyebab
agresif. Serangan muncul dalam bentuk verbal atau fisik.
2. Frustasi terjadi bila seseorang terhalang oleh suatu hal dalam
mencapai suatu tujuan, kebutuhan, keinginan, penghargaan atau
tindakan tertentu.
3. Peran atribusi (dorongan emosional) terjadi bila seseorang menjadi
korban dalam suatu kejadian yang menimbulkan bahaya maka
seseorang akan melakukan perilaku agresif.
Hasil studi Huneck (dalam Hayu Widoretno, 2012:5) “mengungkapkan
10-16 persen siswa Indonesia melaporkan mendapat ejekan, cemoohan,
pengucilan, pemukulan, tendangan ataupun didorong, sedikitnya sekali dalam
seminggu.”
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara langsung oleh peneliti dan
hasil wawancara dengan guru BK di SMP Bhinneka Karya Klego pada tanggal 12
juli 2012, peneliti menemukan dan melihat munculnya perilaku agresif peserta
didik di sekolah tersebut. Perilaku agresif yang di lihat oleh peneliti adalah bentuk
tindakan perilaku bersifat verbal seperti menghina, memaki, marah, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
mengumpat. Sedangkan untuk perilaku agresif non verbal atau bersifat fisik
langsung adalah perilaku memukul, mendorong, berkelahi, menendang, dan
menampar.
Seperti telah dijelaskan di awal dapat diketahui bahwa peserta didik
.yang melakukan perilaku agresif tidak hanya dilakukan untuk melukai korban
secara fisik, tetapi juga secara psikis (psikologis), misalnya melalui kegiatan yang
menghina atu menyalahkan, sehingga peserta didik yang berperilaku agresif tidak
mampu berteman dengan peserta didik yang lain atau bermain dengan teman-
temannya. Keadaan ini membuat peserta didik semakin tidak diterima oleh teman-
temannya maka makin menjadilah perilaku agresif yang ditampilkan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangiperilaku
agresifpeserta didikdidalam lingkungan sekolahadalah melalui Bimbingan
Kelompok dengan menggunakan teknik role playing. Sitti Hartinah (2009: 4)
mengemukakan bahwa “bimbingan kelompok merupakan bimbingan yang
dilaksanakan secara kelompok terhadap sejumlah individu sekaligus supaya
individu tersebut dapat menerima bimbingan yang dimaksudkan.” Hal tersebut
mengindikasikan bahwa dalam kegiatan bimbingan kelompok pelaksanaannya
dilakukan secara bersama-sama terhadap sejumlah individu sehingga masing-
masing individu dapat memahami kegiatan bimbingan yang tengah diterapkan.
Bimbingan kelompok memiliki beberapa teknik yang dapat diterapkan sesuai
dengan kebutuhan dan pelaksanaannya. Salah satu teknik tersebut adalah role
playing.
Winkel (1991: 470) “role playing, yaitu beberapa orang memegang suatu
peranan tertentu dan memainkan suatu suatu adegan pergaulan sosial yang
mengandung persoalan yang harus diselesaikan”. Pendapat tersebut dapat
dimaknai bahwa teknik role playing merupakan salah satu teknik yang digunakan
untuk memberikan layanan bimbingan kelompok di sekolah dengan cara
memerankan perilaku yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial.
Pemilihan penggunaan teknik role playing didasarkan pada alasan karena
permasalahan yang muncul berkaitan dengan permasalahan sosial yang terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
dalam hubungannya lingkungan sekitar utamanya dengan lingkungan teman
sebaya sehingga role playing dipandang tepat untuk mengurangi perilaku agresif
dengan teman sebaya. Melalui teknik role playing, peserta didik akan memainkan
peran tokoh-tokoh khayalan yang dirajut dalam sebuah cerita, sehingga peserta
didik berkesempatan melakukan, menafsirkan dan memerankan suatu peranan,
serta pemecahan masalahnya. Dalam pelaksanaannya, konselor berperan sebagai
fasilitator. Konselor juga membantu peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan meningkatkan empati, sikap tanggung jawab, pengendalian diri, dan
mengelola emosi. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi
peserta didik sehubungan dengan perilaku agresif yang dilakukan oleh peserta
didik.
Role playing dalam tatanan sekolah dapat digambarkan sebagai suatu
rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada bermain bebas, bermain dengan
bimbingan dan berakhir pada bermain dengan diarahkan. Sehingga membantu
peserta didik agar dapat mengembangkan keterampilan dalam berempati dan
dapat mengurangi tindakan agresif peserta didik. Berdasarkan alasan tersebut,
maka penelitian ini diberi judul: “Keefektifan Bimbingan Kelompok Dengan
Teknik Role Playing Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Pada Peserta Didik
Kelas VIII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan tersebut,
maka dapat diidentifikasikan berbagai permasalahan sebagai berikut :
1. Sebagian besar peserta didik masih banyak melakukan perilaku
agresif baik verbal maupun fisik.
2. Para peserta didik yang melakukan perilaku agresif pada umumnya
adalah peserta didik yang terlanjur mempelajari bentuk-bentuk
perilaku yang maladaptif (meniru) perilaku orang tua dan mendapat
tekanan didalam keluarga atau lingkungan yang tidak harmonis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Apakah bimbingan kelompok dengan teknik role playing efektif untuk
mengurangi perilaku agresif Peserta Didik Kelas VIII SMP Bhinneka Karya
Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role
playing dalam mengurangi perilaku agresif Peserta Didik Kelas VIII SMP
Bhinneka Karya Klego Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoretis penelitian dapat memperkaya khasanah teori
tentang bimbingan kelompok dengan teknik role playing yang dapat
digunakan untuk mengurangi perilaku agresif di lembaga pendidikan
formal dan dapat menguji keefektifan serta menambah wawasan tentang
bimbingan dan konseling.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi konselor
Intervensi dengan teknik role playing dapat digunakan
sebagai salah satu acuan untuk konselor dalam mengatasi masalah
peserta didik khususnya untuk mengurangi perilaku agresifpeserta
didik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
b. Bagi peserta didik khususnya peserta didik pelaku agresif
Dapat mengembangkan rasa empati, dapat bersosialisasi
dengan baik dan menghargai teman, menjadi individu yang
bertanggung jawab, serta memiliki sikap pengendalian diri yang
baik sehingga dapat diterima oleh teman sebayanya dalam ruang
lingkup sosial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Perilaku Agresif
a. Pengertian Perilaku Agresif
Istilah ”agresif” sering diartikan dalam percakapan sehari-hari
untuk menerangkan sejumlah besar perilaku kasar atau keras. Didalam
istilah yang digunakan tersebut kebanyakan di dalamnya mengandung.
akibat ataupun kerugian bagi orang lain. Lorenz yang dikutip oleh
Dayakisni (2003 : 198) menyatakan bahwa “dorongan agresi ada di dalam
diri setiap mahluk hidup yang memiliki fungsi dan peranan penting, bagi
pemeliharan hidup atau dengan kata lain memiliki nilai survival.” Perilaku
agresif timbul karena adanya dorongan pemeliharaan hidup, yang berarti
dengan berperilaku agresif seseorang akan merasa aman. Seseorang akan
melakukan kekerasan terlebih dahulu dari pada menjadi korban kekerasan
itu sendiri.
Menurut Berkowitz yang dikutip oleh Sobur (2003: 432),
mendefinisikan perilaku agresif adalah”segala bentuk perilaku yang
dimaksudkan untuk menyakiti seseorang, baik secara fisik maupun
mental.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa perilaku agresif merupakan suatu
bentuk menyakiti orang lain yang dapat menyebabkan kerusakan fisik
maupun mental.
Myers (alih bahasa Aliya Tusyani dkk , 2012: 71) menyatakan
bahwa “Agresi adalah perilaku yang kompleks, tidak ada satu titik pun di
otak yang mengendalikannya.” Perilaku agresif timbul dari otak dan
susunan saraf pusat, ini berarti bahwa perilaku agresif terjadi karena
adanya goncangan-goncangan pada otak yang dapat mengakibatkan
kurang kontrolnya proses kognisi yang berjalan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa perilaku agresif adalah bentuk perilaku yang dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
menyakiti orang lain secara fisik maupun mental karena terganggunya
proses kognisi didalam otak yang menimbulkan kerugian bagi dirinya
sendiri dan orang lain.
b. Faktor Pencetus Agresif
Fakor pencetus adalah faktor yang mendasari perilaku agresif itu
muncul. Menurut Dayakisni (2003: 208) menjelaskan ada empat faktor
pencetus agresif yaitu: Deindividualis, kekuasaan dan kepatuhan,
Provokasi dan Pengaruh obat-obatan terlarang. Faktor-faktor tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Deindividualis
Individu memiliki keleluasaan dalam melakukan
agresif sehingga agresif yang dilakukan oleh individu
tersebut menjadi lebih intens terhadap korbannya
contohnya adalah agresif kolektif atau perang.
2) Kekuasaan dan kepatuhan
Peranan kekuasaan dalam memunculkan perilaku
agresif yaitu seorang atasan memerintah dengan semaunya
sendiri sehingga bawahannya akan berusaha untuk
menuruti segala yang diperintahkan oleh atasannya
walaupun yang diperintahkan oleh atasan dapat menyakiti
orang lain.
Kepatuhan individu terhadap otoritas atau penguasa
mengarahkan individu untuk melakukan perilaku agresif
yang lebih intens.
3) Provokasi.
Agresif juga dikarenakan adanya provokasi dari
individu atau sekelompok individu kepada individu yang
lain sehingga individu yang terkena provokasi beranggapan
lebih baik menyerang daripada diserang sebagai bentuk
pembelaan terhadap diri sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
4) Pengaruh obat-obatan terlarang
Selain itu juga obat-obatan terlarang merupakan
faktor pencetus agresif yang dominan karena apabila
individu menggunakan obat-obat terlarang dalam dosis
yang cukup tinggi maka pemikiran akan terganggu.
Individu akan menjadi lebih sensitif dan mudah
tersinggung sehingga individu tega untuk membunuh
individu lain.
David O. Sears dkk (alih bahasa Michael Adryanto, 2000 :12-18)
menjelaskan faktor-faktor pencetus dari agresif yaitu: Penguatan
(reinforcement), Imitasi, Norma Sosial, dan Agresi Instrumental. Hal ini
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Penguatan (reinforcement)
Penguatan merupakan pengubahan perilaku yang
diinginkan dengan cara memberikan hukuman atau
ganjaran, jika individu diberi ganjaran maka ia akan
berusaha melakukan hal yang baik dan tidak mengulangi
kesalahan tersebut, sedangkan jika individu diberi hukuman
tanpa adanya ganjaran maka ia akan belajar untuk
bertindak agresif.
2) Imitasi
Imitasi juga salah satu faktor pencetus dari agresif
karena proses imitasi merupakan proses peniruan yang utuh
kepada siapa saja entah itu tokoh, orang tua, bintang film
dan lain-lain. Apabila tokoh atau bintang film melakukan
sesuatu maka individu itu berusaha untuk menirunya tanpa
mempertimbangkan baik dan buruknya
3) Norma Sosial
Perilaku agresif yang dikendalikan oleh norma
sosial yang sangat komplek. Misalnya geromboalan anak
muda mungkin merasa bahwa membunuh untuk membalas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
dendam merupakan tindakan yang dapat dibenarkan sedang
anggota masyarakat lain tidak menyetujui.
4) Agresi Instrumental
Jenis agresif ini terjadi karena pelaku agresif ingin
memperoleh tujuan-tujuan tertenu. Misalnya pembunuh
bayaran mereka membunuh karena ada imbalan uang
bukan semata-mata ada dendam atau sedang marah.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat
disimpulkan bahwa faktor pencetus agresif adalah deindividualis,
kekuasaan dan kepatuhan, provokasi, pengaruh obat-obat terlarang,
penguatan, imitasi, norma sosial, dan agresi instrumental.
c. Macam-macam Agresif
Ada berbagai bentuk agresif yang terjadi pada diri individu seperti
yang dikemukakan oleh Murry dan Bellak (dalam Sukaji ,Sugiyarta SL,
dan Kursin 2005 : 19) bahwa agresifitas meliputi: agresifitas emosional
verbal, agresifitas fisik sosial, agresifitas destruktif dan agresifitas a sosial.
1) Agresifitas emosional verbal dapat ditampakkan dengan
perilaku mudah marah atau membencil orang, akan tetapi
tidak secara fisik, contohnya menghina perang mulut,
mengutuk menertawakan dan lain-lain.
2) Agresifitas fisik sosial dapat ditampakkan dengan perilaku
berkelahi, membunuh membalas dendam. Agresifitas fisik
sosial ini sangat berbahaya kalau terus menerus dibiarkan
tanpa adanya penanganan karena bisa mengakibatkan
jatuhnya korban jiwa dan harta benda.
3) Agresifitas fisik a sosial dapat ditampakan dengan perilaku
merusak benda-benda disekitarnya hanya untuk memabalas
dendam tanpa adannya perang fisik karena orang yang
dihadapi pejabat atau aparat. Individu tidak berani
berhadapan langsung, cara untuk membalas dendam adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
dengan merusak harta benda yang dimiliki orang yang
bersangkutan.
4) Agresifitas destruktif dapat ditampakan dengan perilaku
menyerang binatang, memukul diri sendiri dan bunuh diri.
Ini disebabkan karena individu merasa kesal dengan dirinya
sendiri dan frustasi. Contohnya individu menderita
penyakit yang menaun dan tidak sembuh-sembuh akibatnya
menjadi tanggungan keluarga dan individu itu memutuskan
untuk bunuh diri supaya tidak menjadi tanggungan
keluarga lagi.
Buss yang dikutip oleh Dayakisni (2003: 214-215)
mengelompokkan agresif manusia dalam delapan jenis yaitu: Agresif fisik
aktif langsung, Agresif fisik pasif langsung, Agresif fisik aktif tidak
langsung, Agresif fisik pasif tidak langsung, Agresif verbal aktif langsung,
Agresif verbal pasif langsung, Agresif verbal aktif tidak langsung, Agresif
verbal pasif langsung. Pernyataan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Agresif fisik aktif langsung
Tindakan agresif fisik yang dilakukan
individu/kelompok dengan cara berhadapan secara langsung
dengan individu/kelompok lain yang menjadi targetnya dan
menjadi kontak secara fisik langsung, seperti memukul,
mendorong, menembak, dan lain-lain.
2) Agresif fisik pasif langsung
Tindakan agresif fisik yang dilakukan oleh
individu/kelompok dengan cara berhadapan dengan
individu/kelompok lain yang menjadi targetnya, namun
tidak terjadi kontak fisik secara langsung demonstrasi, aksi
mogok,aksi diam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
3) Agresif fisik aktif tidak langsung
Tindakan agresif fisik yang dilakukan oleh
individu/kelompok lain dengan cara tidak berhadapan
secara langsung dengan individu/kelompok lain yang
menjadi targetnya, seperti merusak harta korban, membakar
rumah, menyewa tukang pukul dan lain-lain.
4) Agresif fisik pasif tidak langsung
Tindakan agresi fisik yang dilakukan oleh individu
atau kelompok lain dengan cara tidak berhadapan dengan
individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya dan
tidak terjadi kontak fisik secara langsung tidak peduli,
apatis dan masa bodoh.
5) Agresif verbal aktif langsung
Yaitu, tindakan agersif verbal yang dilakukan oleh
individu/kelompok dengan cara berhadapan secara langsung
seperti, menghina, memaki, marah, dan mengumpat.
6) Agresif verbal pasif tidak langsung
Yaitu, tindakan agresif verbal yang dilakukan oleh
individu/kelompok dengan individu/kelompok lain namun
tidak terjadi kontak verbal secara langsung seperti, menolak
bicara, bungkam.
7) Agresif verbal aktif tidak langsung
Yaitu, tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh
individu /kelompok dengan cara tidak berhadapan secara
langsung dengan individu/kelompok lain yang menjadi
targetnya, seperti menyebar fitnah, mengadu domba.
8) Agresif verbal pasif tidak langsung
Yaitu, tindakan agersi verbal yang dilakukan oleh
individu/kelompok dengan cara tidak berhadapan dengan
individu /kelompok lain yang menjadi targetnya dan tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
terjadi kontak verbal secara langsung seperti, tidak memberi
dukungan, tidak menggunakan hak suara.
Dari beberapa penjelasan para tokoh di atas tentang macam-macam
agresif dapat disimpulkan menurut peneliti adalah agresifitas emosional
verbal, agresifitas fisik sosial, agresifitas destruktif, agresifitas a sosial,
agresif fisik aktif langsung, agresif fisik pasif langsung, agresif fisik aktif
tidak langsung, agresif fisik pasif tidak langsung, agresif verbal aktif
langsung, agresif verbal pasif langsung, agresif verbal aktif tidak langsung,
dan agresif verbal pasif tidak langsung.
Dari beberapa macam agresif, dalam penelitian ini hanya akan
meneliti dua macam agresif karena disesuikan dengan judul penelitian
yaitu:
1) Agresif fisik aktif langsung
Tindakan agresif fisik yang dilakukan individu/ kelompok
dengan cara berhadapan secara langsung dengan individu/
kelompok lain yang menjadi targetnya dan menjadi kontak secara
fisik langsung, seperti memukul dan mendorong.
2) Agresif verbal aktif langsung
Yaitu, tindakan agresif verbal yang dilakukan oleh
individu/kelompok dengan cara berhadapan secara langsung
seperti, menghina, memaki, marah dan mengumpat.
2. Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan strategi layanan dasar dalam
satu program bimbingan dan konseling. Layanan ini dimaksudkan untuk
membantu peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari
guru pembimbing yang bermanfaat bagi dirinya sendiri.
a. Pengertian Bimbingan Kelompok
Berdasarkan jumlah individu yang dihadapi, bimbingan dapat
dibagi menjadi dua yaitu bimbingan individual dan bimbingan kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Bimbingan Individu menunjuk pada pelayanan bimbingan yang diberikan
kepada satu orang saja, sedangkan bimbingan kelompok diberikan kepada
beberapa atau banyak orang. Thantawi (dalam Bachtiar Rifai, 2010 : 24)
memberi penjelasan mengenai pengertian bimbingan kelompok, sebagai
berikut:
bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang
memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama memperoleh
berbagai bahan informasi dari narasumber tertentu, guru
pembimbing yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari,
baik sebagai individu maupun sebagai pelajar dan untuk
mempertimbangkan atas pengambilan keputusan.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa bimbingan kelompok digunakan
untuk memberikan sejumlah informasi kepada siswa secara bersama yang
bertujuan agar siswa dapat menyelesaikan dan membuat keputusan untuk
kehidupannya sendiri.
Sedangkan menurut Bimo Walgito (dalam Bachtiar Rifai, 2010 :
24) menjelaskan bahwa “layanan bimbingan kelompok adalah untuk
membantu mengatasi masalah bersama atau untuk membantu seorang
individu yang menghadapi masalah dengan menempatkannya dalam suatu
kehidupan kelompok.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa layanan bimbingan
kelompok membantu siswa dalam menghadapi masalah secara bersama-
sama dalam kelompok.
Winkel (1991: 465) mengemukakan bahwa ”bimbingan kelompok
merupakan bentuk pelayanan bimbingan yang diberikan kepada lebih dari
satu orang pada waktu yang bersamaan.” Pendapat tersebut menjelaskan
bahwa pelaksanaan kegiatan bimbingan yang dilakukan secara kelompok
membutuhkan peserta bimbingan lebih dari satu orang oleh sebab itu
dibutuhkan beberapa peserta bimbingan yang memiliki permasalahan yang
sama.
Mungin Eddy Wibowo (2005: 17) menjelaskan bahwa”bimbingan
kelompok adalah suatu kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota
kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota
kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.” Lebih lanjut dapat
dijelaskan bahwa di dalam bimbingan kelompok lebih diarahkan pada
masalah-masalah yang bersifat sosial sehingga anggota kelompok/individu
yang tergabung dalam layanan bimbingan kelompok lebih memiliki jiwa
sosial.
Tidjan (dalam Winarno, 2009 : 14) menjelakan bahwa “bimbingan
kelompok merupakan kegiatan yang diikuti oleh sejumlah siswa untuk
membahas permasalahan tertentu yang berguna bagi siswa-siswa yang
mengikuti kegiatan tersebut.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam
kegiatan bimbingan kelompok siswa diajak berdiskusi tentang
permasalahan yang terjadi dalam kaitannya dengan kelompok dan belajar
untuk memecahkan permasalahan tersebut secara kelompok.
Dari berbagai pengertian tersebut diatas maka yang dimaksud
dengan bimbingan kelompok adalah layanan yang memungkinkan
sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh bahan informasi dari guru pembimbing maupun teman
sekelompok untuk menunjang pemahamannya sehari-hari atau
perkembangan dirinya, baik sebagai individu anggota masyarakat atau
dapat pula sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan.
b. Tujuan Bimbingan Kelompok
Permasalahan yang terjadi pada diri individu merupakan hal yang
wajar terjadi. Hal tersebut dikarenakan individu tidak pernah lepas dari
adanya permasalahan. Masing-masing individu memiliki masalah yang
berbeda-beda namun ada juga yang memiliki permasalahan yang sama
antara lain misalnya bingung memilih jurusan, kurang mampu
menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan, takut menghadapi
salah satu mata pelajaran, dan tidak berani mengemukakan pendapat di
depan kelas. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
individu yang mengalami permasalahan sama tersebut adalah
menggunakan layanan bimbingan kelompok.
Bimbingan kelompok pada umumnya dilaksanakan dengan tujuan
untuk menangani individu-individu yang memiliki masalah yang sama.
Bennett (dalam Tatiek Romlah 2001: 14) mengemukakan bahwa tujuan
dari bimbingan kelompok, yaitu 1) Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar hal-hal penting yang berguna bagi pengarahan dirinya yang
berkaitan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial. 2).
Memberikan layanan-layanan penyembuhan melalui kegiatan kelompok.
3) Untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan secara lebih ekonomis dan
efektif daripada melalui kegiatan bimbingan individual. 4) Untuk
melaksanakan layanan konseling individual secara lebih efektif. Hal ini
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar hal-hal
penting yang berguna bagi pengarahan dirinya yang berkaitan
dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial. Hal ini
dapat dijelaskan bahwa dalam kegiatan bimbingan kelompok guru
mmberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara
kelompok yang kaitannya dengan masalah-masalah hubungan
antar pribadi yang terjadi dalam kelompok, menerapkan metode-
metode belajar yang efektif, dan penyesuaian yang kaitannya
dengan masalah-masalah karier.
2) Memberikan layanan-layanan penyembuhan melalui kegiatan
kelompok. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam kegiatan
kelompok siswa belajar untuk menghilangkan ketegangan-
ketegangan emosi dan dapat memecahkan permasalahannya secara
kelompok.
3) Untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan secara lebih ekonomis
dan efektif daripada melalui kegiatan bimbingan individual. Jelas
bahwa melalui bimbingan kelompok permasalah-permasalah siswa
dapat diselesaikan karena anggota kelompok dapat memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
kontribusinya dengan memberikan ide-ide maupun saran yang
bermanfaat bagi anggota kempok lain yang mengalami
permasalahan.
4) Untuk melaksanakan layanan konseling individual secara lebih
efektif. Jadi dalam kegiatan kelompok tersebut akan diketahui
permasalahan anggota kelompok yang satu dengan yang lain,
seandainya permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan dalam
kegiatan tersebut maka akan dilakukan kegiatan konseling
individual.
Tohirin, (2007: 172) menjelaskan bahwa secara umum layanan
bimbingan kelompok bertujuan ”untuk pengembangan kemampuan
bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan
(siswa).” Pendapat tersebut menjelaskan bahwa pada dasarnya bimbingan
kelompok bertujuan untuk melatih kemampuan sosial individu yakni
kemampuan sosialisasi serta berkomunikasi. Kedua hal tersebut penting
bagi individu agar dapat melangsungkan interaksi dalam kehidupan sehari-
hari.
Menurut Prayitno (1997: 102) tujuan dan fungsi utama pemberian
materi layanan bimbingan kelompok pada kegiatan kegiatan yang
berhubungan dengan hubungan sosial siswa adalah sebagai berikut :
1) Kemampuan siswa berkomunikasi dalam menerima dan
menyampaikan pendapat secara logis.
2) Kemampuan siswa bertingkah laku dan berhubungan sosial
didalam masyarakat.
3) Interaksi dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)
4) Dapat menanggulangi konflik dan permasalahan yang timbul
dimasyarakat.
5) Dapat memahami dan melaksanakan displin dan peraturan
sekolah, dirumah, dan dimasyarakat.
6) Dapat mengamalkan pola hidup sederhana yang sehat dan gotong
royong
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
7) Pengenalan hubungan muda-mudi dan hidup berkeluarga.
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan
bimbingan kelompok adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, berinteraksi dengan
teman sebaya dan dapat menjunjung tinggi norma dan nilai-nilai yang ada
dimasyarakat.
c. Tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok
Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan dengan baik
apabila dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah
ditentukan. Nurihsan (2009: 18-21) menyatakan bahwa “penyelanggaraan
bimbingan kelompok memerlukan persiapan dan praktik pelaksanaan
kegiatan yang memadai, dari awal sampai dengan evaluasi dan tindak
lanjutnya.” Pernyataan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Langkah awal
Langkah awal diselenggarakan dalam rangka pembentukan
kelompok kemudian dimulai dengan penjelasan tentang pengertian,
tujuan dan kegiatan bimbingan kelompok, dan dilanjutkan dengan
merencanakan waktu dan tempat menyelenggarakan kegiatan
bimbingan kelompok.
2) Perencanaan kegiatan
Perencanaan kegiatan bimbingan kelompok meliputi penetapan:
a) Materi layanan berisi topik-topik penting yang bermanfaat untuk
kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai
pelajar.
b) Tujuan yang ingin dicapai yaitu tujuan bersama anggota kelompok
dalam kelompok.
c) Waktu dan tempat, Sasaran kegiatan, Bahan atau sumber bahan
bimbingan kelompok, serta Rencana penilaian setelah bimbingan
kelompok dilaksanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3) Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan yang telah direncanakan kemudian dilaksanakan
melalui rangkaian kegiatan berikut :
a) Persiapan, yang meliputi persiapan fisik, persiapan bahan,
persiapan keterampilan, dan persiapan administrasi sebelum
bimbingan kelompok dilaksanakan.
b) Pelaksanaan tahap-tahap kegiatan
Tahap pertama: pembentukan, kegiatan ini bertujuan saling
mengenal dan melibatkan diri pada kegiatan kelompok,
meliputi kegiatan:
(1) Mengungkapkan pengertian dan tujuan bimbingan
kelompok agar para anggota kelompok paham tujuan yang
ingin dicapai adalah tujuan bersama bukan individu.
(2) Menjelaskan cara-cara dan azas-azas bimbingan kelompok
(3) Saling mengungkapkan dan memperkenalkan diri antara
anggota kelompok yang satu dengan yang lain.
(4) Teknik khusus dan permainan penghangat atau
pengakraban, agar para anggota kelompok dapat
bekerjasama.
Tahap kedua : peralihan, yang meliputi kegiatan :
(1) Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap
berikutnnya setelah kegiatan berlangsung
(2) Membahas suasana yang terjadi dalam kelompok
(3) Meningkatkan kemampuan keikut sertaan anggota
kelompok dalam kelompok.
Tahap ketiga : kegiatan meliputi :
(1) Pemimpin kelompok mengemukakan suatu masalah atau
topik yang nantinya akan ditanggapi oleh anggota
kelompok yang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
(2) Tanya jawab anatara anggota dan pemimpin kelompok
tentang hal-hal yang belum jelas menyangkut topik yang
sedang dibicarakan.
(3) Anggota membahas masalah atau topik tersebut secara
mendalam dan tuntas sehingga bibmingan kelompok dapat
bermanfaat untuk semua anggota kelompok.
(4) Kegiatan selingan agar anggota kelompok tidak bosan.
4) Evaluasi kegiatan
Penilaian kegiatan bimbingan kelompok difokuskan pada
perkembangan pribadi peserta didik secara positif dan hal-hal yang
diungkap para peserta yang merupakan isi penilaian yang sebenarnya.
Lebih jauh penilaian terhadap bimbingan kelompok dapat dilakukan
melalui:
a) Mengamati partisipasi dan aktivitas peserta selama kegiatan
bimbingan kelompok berlangsung.
b) Mengungkapkan pemahaman peserta atas materi yang akan
dibahas nanti pada saat kegiatan berlangsung
c) Mengungkapkan minat dan sikap mereka tentang kemungkinan
kegiatan lanjutan setelah bimbingan kelompok selesai
d) Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana
penyelenggaraan bimbingan kelompok
5) Analisis dan tindak lanjut
Hasil penilaian kegiatan bimbingan kelompok perlu dianalisis
untuk mengetahui lebih lanjut kemajuan para paserta, apakah hasil-
hasil pembahasan dan pemecahan masalah sudah dilakukan setuntas
mungkin, atau sebenarnya masih ada aspek-aspek penting yang belum
dijangkau dalam pembahasan itu. Usaha tindak lanjut mengikuti arah
dan hasil analisis diatas. Tindak lanjut itu dapat dilanjutkan melalui
bimbingan kelompok selanjutnya atau kegiatan dianggap sudah
memadai dan selesai sehingga upaya tindak lanjut dianggap tidak
diperlukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
d. Teknik Teknik Bimbingan Kelompok
Kegiatan bimbingan kelompok merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran, karena melalui
bimbingan kelompok dapat melatih siswa berani berpendapat,
menyesuaikan diri, dan menumbuhkan motivasi belajar. Sebagaimana
pelaksanaan pembelajaran pada umumnya, pemberian layanan bimbingan
kelompok dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik atau metode.
Hal ini mengindikasikan bahwa diperlukan pemilihan teknik bimbingan
yang tepat untuk melaksanakan bimbingan kelompok. Menurut Tatiek
Romlah (2001 : 96 - 138) teknik-teknik yang digunakan dalam
pelaksanaan bimbingan kelompok antara lain : pemberian informasi atau
ekspositori, diskusi kelompok, pemecahan masalah (problem-solving),
penciptaan suasana kekeluargaan (home-room), permainan peran (role
playing), karyawisata, dan permainan simulasi.
1) Teknik pemberian informasi (expository techniques)
Yaitu pemberian penjelasan oleh guru pembimbing kepada
peserta didik yang diberikan secara lisan maupun tertulis.
2) Diskusi kelompok
Yaitu percakapan yang telah direncanakan oleh beberapa orang
dengan tujuan memecahkan masalah yang dipimpin oleh pemimpin
kelompok.
3) Teknik pemecahan masalah (problem-solving techniques)
Yaitu suatu proses dimana individu-individu memecahkan
masalah yang terjadi pada diri dan lingkungannya secara kreatif.
4) Permainan peran (role playing)
Yaitu sesuatu yang bersifat sandiwara; sesuatu yang bersifat
sosiologis; suatu perilaku tiruan atau tipuan dengan tujuan
mengelabuhi orang lain dengan jalan bertingkah laku yang
berlawanan dengan apa diharapkan; sesuatu yang berkaitan dengan
pendidikan yang bertujuan untuk pemahaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
5) Permainan simulasi (simulation games)
Yaitu permainan yang menirukan situasi-situasi pada
kehidupan yang sebenarnya.
6) Karyawisata (field trip)
Yaitu kegiatan yang telah diprogramkan untuk mengunjungi
obyek-obyek wisata yang kaitannya dengan tujuan belajar siswa.
7) Teknik penciptaan suasana kekeluargaan (homeroom)
Yaitu teknik yang sengaja diadakan di luar jam-jam pelajaran
dalam suasana kekeluargaan, dan dipimpin oleh guru atau
konselor.
Berdasarkan uraian diatas dalam penelitian ini peneliti menggunakan
salah satu teknik bimbingan kelompok tersebut diatas yaitu teknik permainan
peran (role playing) karena teknik role playing bertujuan membantu peserta didik
memgembangkan sikap empati terhadap orang lain melalui peran yang
diperagakan.
3. Bimbingan Kelompok Role Playing
Secara analogi, bermain peran dalam hubungan antarpribadi berusaha
untuk menciptakan suasana spontanitas dan kreativitas untuk menghilangkan
tekanan-tekanan yang menghambat individu.
Salah satu faktor yang penting yang menentukan dalam bermain peran
yang akan menghasilkan perubahan perilaku adalah pengurangan hambatan-
hambatan. Hambatan-hambatan yang biasa muncul adalah perasaan takut di kritik,
takut dihukum, atau ditertawakan.
Hambatan-hambatan ini harus dihilangkan agar perubahan dapat terjadi.
Di dalam bermain peran hambatan-hambatan tersebut dihilangkan sehingga
individu dapat mengadakan eksplorasi perilaku. Sebagai hasilnya timbullah
perasaan-perasaan baru dan perasaan-perasaan lama yang dihayati dalam konteks
yang baru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Bermain peran menyediakan kondisi yang dapat menghilangkan rasa takut
atau cemas, karena dalam bermain peran individu dapat mengekspresikan dirinya
secara bebas tanpa takut kena sanksi sosial terhadap perbuatannya.
Lippit dkk dalam Oktaviani dikutip oleh Hayu Widoretno (2012 : 17)
menyatakan “nilai bermain peran dalam tahap ini baru dapat dibuktikan setelah
pola-pola perilaku baru itu sudah dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.” Jadi
dalam bermain peran individu mengalami perubahan kearah pola perilaku yang
lebih baik.
a. Pengertian Bimbingan Kelompok Role Playing
Bermain peran (role playing) merupakan sebuah permainan di mana
para pemain memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk
merajut sebuah cerita bersama. Para pemain memilih aksi tokoh-tokoh
mereka berdasarkan karakteristik tokoh tersebut, dan keberhasilan aksi
mereka tergantung dari sistem peraturan permainan yang telah ditetapkan dan
ditentukan, asalkan tetap mengikuti peraturan yang ditetapkan, para pemain
bisa berimprovisasi membentuk arah dan hasil akhir permainan.
Oktaviani (dalam Hayu Widoretno, 2012 : 20) menyatakan lima
pengertian bermain peran (role playing) di antaranya:
1) Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai positif bagi anak.
2) Bermain tidak memiliki tujuan ekstrinsik namun motivasinya lebih
bersifat intrinsik.
3) Bersifat spontan dan sukarela tidak ada unsur keterpaksaan dan
bebas dipilih oleh anak.
4) Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak.
5) Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang
bukan bermain, seperti misalnya: kreativitas, pemecahan masalah,
belajar bahasa, dan perkembangan sosial.
Hal tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa bermain peran (role
playing) merupakan sesuatu yang bersifat spontan dan sukarela dengan
melibatkan keikutsertaan anak dalam permainan peran sehingga dapat
menumbuhkan kreativitas anak dalam memecahkan suatu masalah dan anak
memiliki sikap yang positif terhadap pergaulan dengan teman sebaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Bennet (dalam Tatiek Romlah, 2001: 109) menjelaskan pengertian
bermainan peran adalah “suatu alat belajar yang mengembangkan
keterampilan-keterampilan dan pengertian-pengertian mengenai hubungan
antar manusia dengan jalan memerankan situasi-situasi yang paralel dengan
yang terjadi di kehidupan yang sebenarnya.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa
role playing adalah sesuatu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan sosial mereka sehingga mereka dapat menjalin
hubungan sosial yang baik dengan lingkungan sekitar.
Van Fleet (dalam Hayu Widoretno, 2012 : 21) menyatakan “bermain
peran merupakan intervensi yang dikembangkan yang berkaitan dengan
penggunaan sistematis dari metode bermain oleh seorang konselor untuk
membawa peningkatan dalam kemampuan siswa sampai penampilan yang
optimal di sekolah.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa role playing
merupakan kegiatan bermain yang sistematis dengan konselor
mengeksplorasi kemampuan peserta didik dalam memerankan suatu peran
sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuannya dengan
optimal.
Corsini dikutip oleh Shaw (dalam Tatiek Romlah, 2001: 109)
menjelaskan pengertian role playing sebagai berikut :
sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan, dimana individu
memerankan situasi yang imaginatif dengan tujuan untuk membantu
tercapainya pemahaman diri sendiri, meningkatkan keterampilan-
keterampilan, menganalisis perilaku dan menunjukkan pada orang
lain bagaimana perilaku seseorang atau bagaimana seseorang harus
bertingkah laku
.
Hal tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa role playing merupakan
kegiatan yang bersifat pendidikan dengan membantu peserta didik dalam
memahami dirinya sendiri sehingga peserta didik mampu mengembangkan
keterampilan sosial mereka dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, dapat diketahui bahwa
bimbingan kelompok role playing adalah layanan bimbingan yang diberikan
kepada individu secara berkelompok dalam memecahkan suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
permasalahan yang dihadapi dengan memerankan peran dalam situasi nyata
agar anggota kelompok dapat memahami diri sendiri dan permasalahan
yang dihadapi serta mengembangkan kemampuannya dalam menghadapi
suatu permasalahan.
Dalam pelaksanaannya dan kaitannya dengan kebutuhan bimbingan
dan konseling termasuk ke dalam kategori di mana individu memerankan
situasi yang imaginatif dengan tujuan untuk membantu tercapainya
pemahaman diri sendiri, meningkatkan keterampilan-keterampilan sosial,
dan menganalisis perilakunya.
b. Tujuan Bimbingan Kelompok Role Playing
Secara umum tujuan dari role playing atau bermain peran ini
adalah agar individu dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain
serta dapat mengelola dan mengendalikan emosinya pada saat proses
bermain peran berlangsung. Blatner (dalam Diyah Retno Palupi, 2011:7)
menjelaskan tujuan bimbingan kelompok role playing adalah “membantu
anggota kelompok agar dapat memahami diri, mengembangkan
keterampilan komunikasi, dan kesadaran diri dalam mengatasi masalah,
mengeksplorasi alternatif jalan keluar dan mencari solusi baru yang kreatif.”
Hal ini dapat dijelaskan bahwa role playing bertujuan untuk
membantu individu memahami dirinya sendiri didalam melihat suatu realita
kehidupan masyarakat sehingga dapat mengembangkan keterampilan serta
dapat memaknai suatu permasalahan dengan cara mencari beberapa
alternatif jalan keluar yang kreatif.
Menurut Hayu Widoretno (2012 : 25) menjelaskan tujuan role
playing sebagai berikut :
1) Peserta didik dapat mengembangkan sikap empati
2) Peserta didik dapat berpikir kreatif dan logis
3) Peserta didik belajar bertanggung jawab
4) Peserta didik dapat mengambil keputusan dan memecahkan
masalahnya secara logis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
5) Peserta didik dapat belajar untuk mengendalikan emosi
dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa tujuan dari role playing adalah
untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan sikap empati
terhadap orang lain sehingga peserta didik dapat memahami dan menghargai
perasaan orang lain dan dapat bertanggung jawab dalam bertingkah laku.
Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari role
playing adalah membantu individu memahami dirinya sendiri didalam
melihat suatu realita kehidupan masyarakat sehingga dapat mengembangkan
keterampilan dalam berfikir kreatif dan logis serta dapat mengembangkan
sikap empati dan belajar bertanggung jawab dalam mengambil keputusan
pemecahkan masalahnya secara logis dikehidupan sehari-hari.
c. Manfaat bimbingan kelompok role playing
Telah dibahas di awal bahwa pelaksanaan bimbingan kelompok
memiliki beberapa teknik yang dapat diterapkan kepada peserta layaanan.
Masing-masing teknik memiliki manfaat yang berbeda-beda karena teknik
tersebut berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Salah satu teknik
bimbingan kelompok yang dapat diterapkan yaitu role playing. Sebagai
salah satu teknik bimbingan kelompok, role playing memiliki beberapa
manfaat. Menurut Corsini dalam Tatiek Romlah (2001 : 109) manfaat role
playing dapat digunakan sebagai berikut :
1) Alat untuk mendiagnosis dan mengerti seseorang dengan cara
mengamati perilakunya waktu memerankan dengan spontan
situasi-situasi atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan
sebenarnya.
2) Media pengajaran, melalui proses”modeling” anggota
kelompok dapat belajar dengan lebih efektif keterampilan-
keterampilan hubungan antarpribadi dengan mengamati
berbagai macam cara dalam memecahkan masalah.
3) Metode latihan untuk melatih keterampilan-keterampilan
tertentu; melalui keterlibatan secara aktif dalam proses
permainan peranan, anggota kelompok dapat
mengembangkan pengertian-pengertian baru dan
mempraktekkan keterampilan-keterampilan baru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Hal ini dapat dijelaskan bahwa manfaat role playing adalah untuk
membantu peserta didik dalam melatih keterampilan-keterampilan baru
yang berguna untuk mengambil keputusan dan memecahkan suatu masalah.
Menurut Hayu Widoretno (2012 : 25) menjelaskan manfaat role
playing sebagai berikut :
1) Mengajarkan kepada peserta didik untuk mengembangkan
sikap empati.
2) Memberi pengarahan kepada peserta didik untuk
mengendalikan dan mengontrol emosinya.
3) Memberi pengarahan tentang bertanggung jawab terhadap
tingkah lakunya.
4) Mangajarkan kepada peserta didik dalam menghargai
pendapat orang lain
5) Mangarahkan peserta didik untuk belajar mengambil dan
memecahkan suatu masalah secara logis dan kreatif.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa manfaat role playing adalah untuk
mengajarkan peserta didik memahami dirinya sendiri sehingga dapat
bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya.
Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat role
playing adalah untuk mendiagnosis dan mengerti seseorang dengan cara
mengamati perilakunya waktu memerankan dengan spontan situasi-situasi
atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan sebenarnya sehingga anggota
kelompok dapat belajar dengan lebih efektif keterampilan-keterampilan
hubungan antarpribadi yaitu sikap empati, bertanggung jawab , mampu
mengontrol dan mengendalikan emosi dan belajar berpikir logis serta kreatif
dengan mengamati dan melalui keterlibatan secara aktif dalam proses
permainan peranan.
d. Langkah-langkah Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Role Playing
Pelaksanaan bimbingan kelompok role playing akan berjalan
dengan baik apabila dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah
ditentukan. Pelaksanaan bimbingan kelompok role playing memerlukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
persiapan terlebih dahulu, menurut Nana SY. Sukmadinata (1983 : 63 ) &
Tatiek Romlah (2001 : 123) menjelaskan langkah-langkah psikodrama yang
selanjutnya oleh peneliti diadaptasi dengan langkah-langkah bermain peran
sebagai berikut :
1) Tahap Persiapan
Tahap ini merupakan tahap dimana pembimbing menjelaskan
tema, hakekat dan tujuan dari bermain peran agar peserta
didik termotivasi untuk ikut serta secara aktif didalam
pementasan nanti sehingga peserta didik dapat mengeluarkan
semua apa yang dirasakannya seperti marah, sedih, senang
maupun kecewa. Peserta didik juga dapat mengajukan
pertanyaan sehubungan dengan peran mereka nanti sehingga
peserta didik menjadi paham tujuan mereka bermain peran.
2) Tahap Pelaksanaan
Tahap dimana peserta didik mulai memainkan peran mereka
sesuai dengan masalah yang sedang dimainkan, pihak
penonton menilai jalannya permainan tersebut. Kemudian
pihak penonton bergantian menjadi pemeran peran yang akan
dinilai oleh pihak pemeran peran.
3) Tahap Diskusi
Tahap ini adalah tahap dimana peserta didik bersama-sama
pembimbing mendiskusikan jalannya pementasan permainan
peran dan selanjutnya anggota kelompok saling bertukar
pendapat tentang solusi dalam menyelesaikan permasalahan
yang diperankan tadi, sehingga anggota kelompok dapat
memahami perasaan orang lain dan dapat menghargai
pendapat orang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
4. Siswa SMP Dikategorikan Masa Remaja
a. Pengertian Masa Remaja
Siswa SMP digolongkan sebagai remaja karena pada masa SMP,
anak sedang dalam masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa
dewasa. Masa peralihan ini disebut sebagai masa remaja. Yusuf (2011:77)
mengatakan bahwa”masa remaja merupakan masa transisi perkembangan
antara masa anak dan masa ke dewasa, dimulai dari pubertas, yang
ditandai dengan perubahan yang pesat dalam berbagai aspek
perkembangan, baik fisik maupun psikis.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa
masa remaja mengalami perubahan secara fisik maupun psikis antara lain
perubahan emosi, perubahan bentuk tubuh, perubahan minat dan pola
perilaku
Hurlock (alih bahasa Istiwidayanti dan Soedjarwo, 2001 : 206)
mengatakan bahwa”awal masa remaja berlangsung kira-kira dari tiga
belas tahun sampai enam belas atau tujuh belas tahun, dan akhir masa
remaja bermula dari usia16 atau 17 tahun sampai delapan belas tahun,
yaitu usia matang secara hukum.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa individu
dikatakan masa remaja ketika ia beranjak pada usia 13 tahun dan
dikatakan dewasa ketika ia sudah matang secara hukum pada usia 17-18
tahun.
Menurut Salzman (dalam Yusuf, 2008 : 184) mengemukakan
bahwa “masa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung
(dependence) terhadap orang tua kearah kemandirian (independence),
minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai
estetika dan isu-isu moral.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa masa remaja
merupakan proses peralihan dari sikap ketergantungan pada orang tua
menjadi kemandirian dalam berbagai aspek perkembangan.
Menurut beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa yang diawali
dari umur 13-14 tahun dan diakhiri pada umur 21-23 tahun ditandai
dengan perubahan fisik maupun psikis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
b. Karakteristik Perkembangan Masa Remaja
Remaja merupakan bagian dari anggota masyarakat. Remaja mulai
memahami nilai dan norma dalam pergaulan kelompok. Pergaulan
tersebut mengandung makna bahwa remaja mulai mengadakan hubungan
sosial dengan lingkungan sekitar untuk memperoleh hal yang dibutuhkan.
Menurut Yusuf dan Sugandhi (2011: 80-109) membagi aspek
perkembangan remaja menjadi 5 aspek yaitu perkembangan fisik,
perkembangan kognitif, perkembangan emosi, perkembangan kepribadian,
perkembangan kesadaran beragama. Hal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Perkembangan fisik
Terjadi perubahan bentuk tubuh antara lain tinggi badan, berat
badan, proporsi tubuh dan organ seks.
2) Perkembangan kognitif
Terjadi perubahan pola pikir pada remaja menuju kearah berpikir
yang hipotetik.
3) Perkembangan emosi
Dapat menyadari emosi memainkan peranan penting dalam tingkah
laku remaja yang berhubungan dengan sosial
4) Perkembangan kepribadian
Remaja mulai mencari jati dirinya melalui belajar dari pengalaman
orang lain.
5) Perkembangan kesadaran beragama
Remaja mulai menlaksanakan nilai-nilai atau ajaran agama dalam
kehidupannya.
Sedangkan menurut Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2008
:16) membagi karakteristik umum remaja menjadi 5 aspek yaitu
kegelisahan, pertentangan, mengkhayal, aktivitas berkelompok, keinginan
mencoba segala sesuatu. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
1) Kegelisahan
Pada fase ini remaja mempunyai angan-angan yang tinggi yang
hendak diwujudkan di masa depan tetapi tidak diimbangi dengan
kemampuan yang masih belum memadai sehingga timbul persaan
gelisah.
2) Pertentangan
Pertentangan terjadi ketika remaja ingin melepaskan diri dari orang
tua tetapi remaja juga tidak berani mengamgil resiko dari tindakan
meninggalkan lingkungan keluarga yang aman untuk dirinya.
3) Mengkhayal
Khayalan remaja berkisar pada prestasi dan jenjang karier serta
romantika hidup dan menyalurkan khayalannya melalui dunia
fantasi.
4) Aktivitas Berkelompok
Berbagai aktivitas remaja biasanya dilakukan secara berkelompok
dengan teman sebaya mereka dan kebanyakan remaja menemukan
jalan keluar dari kesulitannya melalui kegiatan kelompok.
5) Keinginan Mencoba Segala Sesuatu
Remaja pada umumnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
sehingga ingin menjelajah dan mencoba segala sesuatu yang belum
pernah dialaminya.
Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
perkembangan masa remaja sebagai berikut :
1) Memasuki usia remaja ditandai dengan berkembangnya aspek fisik
maupun psikis.
2) Memasuki usia remaja, hubungan sosialnya semakin luas tidak hanya
di lingkungan keluarga tetapi juga dilingkungan masyarakat.
3) Remaja mulai sadar untuk melakukan pergaulan dengan teman
sebaya dan remaja mulai tertarik dengan lawan jenis.
4) Remaja bisa memilih nilai-nilai sosial yang dirasa tepat untuk
dirinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
c. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja
Individu merupakan pribadi yang memiliki ciri khas tersendiri. Hal
tersebut membuat individu satu berbeda dengan individu lain termasuk
kemampuan yang dimiliki untuk menghadapi tugas perkembangan
masing-masing. Menurut Havighurst (dalam Yusuf, 2008 : 65)
menjelaskan tentang tugas perkembangan sebagai berikut :
suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang
kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil
dituntaskan akan membawa kebahagian dan kesuksesan dalam
menuntaskan tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan
menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang
bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-
kesulitan dalam menuntaskan tuga-tugas berikutnya.
Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa tugas
perkembangan adalah suatu tugas yang harus diselesaikan oleh individu
pada fase tertentu jika individu ingin memperoleh kebahagian.
Menurut Yusuf (2008 : 66) menjelaskan munculnya tugas-tugas
perkembangan bersumber pada faktor-faktor berikut :
1) Kematangan fisik, misalnya belajar berbicara karena kematangan
otot-otot dan syaraf dari alat-alat bicara
2) Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya belajar
berkelompok dengan teman sebaya, belajar menulis
3) Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya
memilih pekerjaan yang sesuai, memilih pasangan hidup
4) Tuntutan norma agama, misalnya percaya pada Tuhan,
menjalankan perintah Tuhan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi tugas-tugas perkembangan yaitu adanya tuntuntan
dari lingkungan sekitar seperti masyarakat maupun proses kematangan
fisik dan psikis individu.
Menurut Hurlock (alih bahasa Istiwidayanti dan Soedjarwo, 2001 :
209) adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja yaitu mampu
menerima keadaan fisiknya, mampu menerima dan memahami peran seks
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
usia dewasa, mencapai kemandirian emosional, mencapai kemandirian
ekonomi, mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual,
memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa, dan
mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan. Hal ini dapat dijelaskan
bahwa tugas perkembangan remaja menuntut perubahan besar dalam sikap
dan tingkah laku remaja sehingga remaja harus menuntaskan tugas-tugas
perkembangan tersebut untuk melanjutkan tugas perkembangan
berikutnya.
Menurut William Kay (dalam Yusuf, 2008 : 72) mengemukakan
tugas-tugas perkembangan remaja sebagai berikut :
1) Menerima keadaan fisiknya beserta kekurangan maupun
kelebihannya.
2) Mempunyai kematangan emosinal yang baik
3) Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan
belajar berinteraksi dengan teman sebaya baik secara individu
mapun kelompok
4) Menemukan figur individu yang sesuai dengan identitasnya.
5) Memperkuat self-control dalam pergaulan dengan masyarakat
6) Percaya diri pada kemampuan diri sendiri
7) Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tugas –
tugas perkembangan remaja adalah mampu menerima keadaan fisiknya,
mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa, mencapai
kemandirian emosional, mencapai kemandirian ekonomi, mengembangkan
konsep dan keterampilan intelektual, memahami dan menginternalisasikan
nilai-nilai orang dewasa, mempersiapkan diri untuk memasuki
perkawinan, Menerima keadaan fisiknya beserta kekurangan maupun
kelebihannya, Mempunyai kematangan emosinal yang baik,
Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar
berinteraksi dengan teman sebaya baik secara individu mapun kelompok,
Menemukan figur individu yang sesuai dengan identitasnya, Memperkuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
self-control dalam pergaulan dengan masyarakat, Percaya diri pada
kemampuan diri sendiri, dan Mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar.
d. Permasalahan Sosial Remaja
Remaja merupakan masa yang penuh dengan adanya
permasalahan. Permasalahan pada remaja dapat timbul akibat adanya
pengaruh dari dalam diri serta lingkungan sosial . Pada usia remaja awal,
perkembangan emosinya menunjukan sifat yang sensitif dan reaktif yang
kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat
negatif dan temperamental.
Hal ini didukung dengan penjelasan Gessel dkk (dalam Hurlock,
alih bahasa Istiwidayanti dan Soedjarwo, 2001 : 213) mengatakan bahwa
“remaja empat belas tahun sering sekali mudah marah, mudah terangsang,
dan emosinya cenderung “meledak”, tidak berusaha mengendalikan
perasaannya. Sebaliknya remaja enam belas tahun mengatakan bahwa
mereka “ tidak mempunyai keprihatinan”.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa
awal remaja atau remaja pada usia 14 tahun meluapkan emosinya secara
meledak-ledak dihadapan orang lain sesuai dengan suasana hati mereka.
Mencapai kematangan emosional merupakan tugas perkembangan
yang sangat sulit bagi remaja. Remaja yang mengetahui bahwa sikap dan
perilakunya dianggap “tidak matang” oleh teman sebaya akan membuat
remaja mengalami ketidakpuasan dan menimbulkan ledakan emosi yang
ditampakan pada perilaku agresif dengan menyakiti orang lain,
membentak orang lain, bertengkar, berkelahi dan bersikap sewenang-
wenang terhadap orang lain, sehingga remaja yang berperilaku agresif
akan mendapat penolakan dari teman sebaya mereka.
Remaja yang mendapat penolakan dari teman sebaya tidak akan
mampu melakukan tugas perkembangan dengan sukses sehingga
menyebabkan ketidakbahagian pada diri remaja dan menjadikan remaja
kesulitan untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan berikutnya.
Dampaknya remaja akan mengembangkan perilaku yang menyimpang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
dengan melakukan perilaku agresif yang mengarah pada tindakan
kriminalitas.
5. Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Untuk Mengurangi
Perilaku Agresif Siswa
Melalui teknik bermain peran (role playing), siswa dapat mencoba
mengeksplorasikan dirinya atau pemahaman tentang dirinya dalam berhubungan
dengan individu yang lain yaitu memperagakan dan mendiskusikan perannya
secara bersama-sama sehingga individu dapat mengeksplorasikan perasaan, sikap,
nilai, dan ide yang dimilikinya untuk memberikan solusi pemecahan masalah
yang sedang dihadapi secara bersama. Sebagai suatu teknik bimbingan dan
konseling kelompok, role playing berakar pada dimensi pribadi dan sosial.
Dimensi pribadi teknik ini berusaha membantu individu menemukan
makna dari lingkungan sosial yaitu individu belajar memecahkan masalah pribadi
yang sedang dihadapinya dengan bantuan kelompok sosial yang beranggotakan
teman-teman sekelas. Dari dimensi sosial, teknik ini memberikan kesempatan
kepada individu untuk bekerjasama dalam menganalisis situasi sosial, terutama
masalah yang menyangkut hubungan antar pribadi individu satu dengan yang lain.
Role playing berusaha membantu individu dengan memainkan peran yang
disesuaikan dengan kehidupan nyata, sehingga individu dapat memahami
perasaan orang lain, belajar untuk mengembangkan sikap empati terhadap orang
lain, belajar untuk memecahkan masalah secara berkelompok dan individu dapat
menjaga tingkah lakunya sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku
dimasyarakat sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Dengan demikian diharapkan teknik bermain peran dapat membantu
mengurangi perilaku agresif peserta didik dan dapat dijadikan sebagai salah satu
teknik bimbingan kelompok yang dikatakan berhasil dalam mengurangi perilaku
agresif peserta didik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
6. Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian dengan judul Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Role
Playing Untuk Mengurangi Perilaku Agresif (Pra-Eksperimen Terhadap Peserta
Didik Kelas VIII SMP BHINNEKA KARYA Klego Boyolali Tahun Ajaran 2012-
2013) relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Herlina Sari dan Irwan
Nuryana Kurniawan pada tahun 2004 dalam jurnal psikologika yang berjudul,
Pengaruh Pelatihan Kecerdasan Emosi Terhadap Penurunan Agresivitas Anak Di
Sekolah . Tujuan penelitian tersebut adalah untuk menguji secara empirik apakah
pelatihan kecerdasan emosi efektif dalam menurunkan agresivitas anak disekolah.
Hasil penelitian tersebut adalah hasil analisis untuk pasangan satu, yaitu
variabel skor pretest kelompok eksperimen dengan skor posttest kelompok
eksperimen adalah nilai beda (t) sebesar 4.736 dengan p =0.000(p<0,01). Artinya
ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dengan skor posttest pada
kelompok eksperimen.
Hasil analisis untuk pasangan dua, yaitu variabel skor pretest kelompok
kontrol dengan skor posttest kelompok kontrol adalah nilai beda (t) sebesar 1.361
dengan p=0.186 (p>0.05). Artinya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara
skor pretest dengan skor posttest kelompok kontrol.
B. Kerangka pemikiran
Perilaku agresif masih banyak dilakukan oleh peserta didik disekolah
maupun diluar sekolah. Hal tersebut terbukti dengan masih adanya peserta didik
yang melakukan tindakan kekerasan dengan teman sebaya seperti memaki,
menghina, menampar atau berkelahi. Perilaku tersebut menyebabkan siswa
dikucilkan dari lingkungan pertemanan sehingga dapat menghambat
perkembangan siswa tersebut.
Upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menerapkan
Bimbingan kelompok teknik role playing. Siswa yang melakukan perilaku agresif
diberikan tindakan dengan cara memainkan peran tertentu sehingga peserta didik
dapat menjalin hubungan sosial dengan baik, memecahkan masalahnya dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
menyelesaikan konflik, mengendalikan emosinya, mengembangkan empati,
mengendalikan dirinya, menjadi individu yang bertanggung jawab, dapat bersikap
sopan dan santun serta dapat menjaga tingkah lakunya. Selanjutnya kerangka
berpikir dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis
Hipotesis sebagai jawaban sementara masalah penelitian yang
kebenarannya harus diuji berdasarkan data empirik, maka hasil pengujian
hipotesis dapat membenarkan atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan (
Soetarno, 2001:13). Sumadi Suryabrata (2006:23) menjelaskan ada dua jenis
hipotesis berdasarkan cara menyatakannya, yaitu “hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha).” Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Ho adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan atau
tidak ada perbedaan dalam penyimpulan pada suatu penelitian
b. Ha adalah hipotesis yang menyatakan ada hubungan atau ada
perbedaan dalam penyimpulan pada suatu penelitian terutama pada
penelitian eksperimental.
Peserta didik
SMP Bimbingan kelompok
melalui role playing
Peserta didik berperilaku
tidak agresif
Peserta didik
berperilaku agresif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Berdasarkan uraian diatas peneliti mengajukan hipotesis (Ha) sebagai
berikut :
Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Role Playing Efektif Untuk
Mengurangi Perilaku Agresif Pada Peserta Didik Kelas VIII Bhinneka Karya
Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian, karena
ditempat penelitian tersebut akan diperoleh data-data yang memang dibutuhkan.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP BHINNEKA KARYA Klego yang bertempat
di Karanganyar, Klego, Boyolali dengan subyek penelitian peserta didik kelas
VIII tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 4 kelas.
Alasan dipilihnya lokasi penelitian di SMP BINNEKA KARYA Klego
sebagai berikut :
a. Di sekolahan tersebut ditemukan banyak peserta didik yang
melakukan tindakan agresif sehingga sekolah tersebut layak
untuk dijadikan tempat penelitian.
b. Peserta Didik SMP adalah masa remaja yang masih labil dan
sering melakukan tindakan agresif dalam meluapkan emosi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah konsultasi pengajuan judul disetujui oleh
Dosen Pembimbing skripsi dan telah mendapatkan ijin dari berbagai pihak yang
berwenang baik dari dalam kampus maupun lembaga atau instansi-instansi yang
terkait. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Semester 1 terhitung sejak bulan
Agustus 2012 sampai bulan Januari 2013. Namun tidak menutup kemungkinan
adanya perubahan waktu yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
diperlukan dalam penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
B. Metode dan Rancangan Penelitian
1. Metode penelitian
Dalam setiap kegiatan penelitian, seorang peneliti harus dapat memilih dan
menetapkan metode pemecahan masalah yang tepat dan sesuai dengan obyek
penelitian. “Metode atau pendekatan ilmiah dilukiskan sebagai proses dimana
peneliti secara induktif bertolak dari pengamatan menuju hipotesis; kemudian
secara deduktif peneliti bergerak dari hipotesis menuju ke implikasi logis dari
hipotesis” (Sutarno, 2010 : 3). Hal ini dapat dijelaskan bahwa metode adalah
proses dimana peneliti memperoleh kebenaran dengan menarik suatu kesimpulan
hipotesis menuju ke implikasi ilmiah. Metode adalah “kumpulan pengetahuan
No Jadwal Kegiatan Bulan
Ags Sept Okt Nov Des Jan
1 Persiapan Penelitian
a. penyusunan proposal
b. perbaikan proposal
c. perijinan skripsi
d. penyusunan angket
e. uji coba angket
f. perbaikan angket
2. Pelaksanaan penelitian
a. pelaksanaan pretest
b. pelaksanaan treatment
c. pelaksanaan posttest
d. analisis data
3. Penyusunan laporan
a. penyusunan laporan
4. Pelaksanaan ujian skripsi
dan revisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
yang tersusun secara sistematik dan runtut, sebagai sifat utama ilmu
pengetahuan.” (Sumadi Suryabrata, 2006:66). Hal ini dapat dijelaskan
pengetahuan yang bersifat sistematik dapat diuji kebenarannya. Sedangkan
Surakhmad (1990:131) menyatakan bahwa metode adalah “suatu cara utama yang
digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa,
dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu.” Hal ini dapat dijelaskan
bahwa metode adalah cara yang digunakan untuk menguji hipotesa dengan alat-
alat tertentu. Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode
adalah cara tepat yang digunakan untuk melakukan sesuatu dalam mencapai
tujuan tertentu.
“Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah
yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan
masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.”
(Sumadi Suryabrata, 2006 : 11). Hal ini dapat dijelaskan bahwa penelitian adalah
suatu proses yang tersususn secara sistematis untuk mencari penyelesaian
masalah. Sumanto (2010:31) menyatakan bahwa penelitian adalah “penggunaan
metode ilmiah yang bersifat formal dan sistematis untuk mempelajari masalah”.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa penelitian adalah suatu pengetahuan yang bersifat
sistematis yang dicari kebenarannya dengan metode ilmiah.
Ada beberapa metode dalam melakukan penelitian. Metode dapat
dikatakan baik jika sesuai dengan masalah yang dikaji. Sutarno (2010 : 6)
membagi jenis penelitian sesuai dengan dasar pengelompokannya, yaitu penelitian
dasar dan penelitian terapan, penelitian aksi, penelitian evaluasi, penelitian
deskriptif, penelitian eksperimen, penelitian kausal komparatif dan penelitian
historis. Lebih lanjut Sutarno (2010 : 7) mengatakan bahwa penelitian eksperimen
adalah “penelitian untuk menerangkan hubungan sebab akibat antar variabel sebab
dan variabel akibat, yang dilakukan peneliti dengan memanipulasi dan
mengendalikan satu atau lebih variabel sebab (bebas), selanjutnya mengamati
akibat yang terjadi atas variabel yang dimanipulasi dan dikendalikan itu.” Jadi
penelitian eksperimen adalah penelitian yang menerangkan sebab akibat dari
variabel bebas dan variabel kontrol yang menjadi variabel penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Sebagaimana dijelaskan didepan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing
dalam mengurangi perilaku agresif pada peserta didik kelas VIII SMP
BHIENEKA KARYA Klego Tahun Ajaran 2012/2013. Berdasarkan penelitian
tersebut penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian eksperimen.
2. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian adalah segala kegiatan atau prosedur cara, atau
strategi yang mengatur kegiatan penelitian agar peneliti memperoleh data yang
valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Sutarno (2010:22)
membagi tiga jenis rancangan penelitian eksperimen dari tingkat pengendaliannya
, yaitu rancangan pre-experimental, quasi experimental, dan true experimental.
Sedangkan menurut Campbell & Stanley (dalam Suharsimi Arikunto, 2010: 123)
membagi penelitian eksperimen menjadi dua yaitu true eksperiment dan pre
experimental design atau quasi eskperiment. Suharsimi Arikunto (2010:123)
mengemukakan bahwa penelitian kuasi eksperimen adalah “eksperimen jenis ini
belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan
ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu.” Jadi kuasi eksperimen adalah
penelitian ekperimen yang dipandang sebagai eksperimen tidak sebenarnya karena
belum mengikuti peraturan-peraturan tertentu.
Sumadi Suryabrata (2006:92) mengemukakan bahwa“tujuan penelitian
kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan
bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam
keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan memanipulasi semua
variabel yang relevan.”Hal ini dapat dijelaskan bahwa tujuan penelitian kuasi
eksperimen adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang
didapat dengan mengontrol variabel secara relevan.
Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain
nonequivalent control group design sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Treatment Posttest
Eksperimen T.1 X T.2
Kontrol T.1 - T.2
Keterangan :
T.1 : test awal, test sebelum treatment diberikan.
X : treatment, tindakan yang diberikan (berupa role playing).
T.2 : test akhir, test yang diberikan sesudah treatment.
- : tidak adanya treatment.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Suharsimi Arikunto (2010 : 173) berpendapat “Populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian.” Jadi populasi adalah semua elemen yang dijadikan
data untuk penelitian. Sudjana (1996 : 6) menyatakan populasi adalah “ totalitas
semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif
maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan
yang lengkap dan jelasyang ingin dipelajari sifat-sifatnya.”. Jadi populasi adalah
semua objek yang diukur secara jelas dan lengkap baik menggunakan pengukuran
kualitatif maupun kuantitatif. Sutrisno Hadi (2004 : 220) menyatakan bahwa
populasi adalah “seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki.” Jadi
populasi adalah semua objek yang dijadikan sebagai bahan penelitian.
Dari beberapa pendapat tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP BHIENEKA
KARYA Klego.
2. Sampel
Tidak semua individu dalam penelitian diteliti, karena hal tersebut akan
memerlukan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit mengingat jumlah
populasinya besar. Agar mudah dalam melaksanakan penelitian maka perlu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
diambil sampel. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu adanya pembatasan
yaitu dengan menetapkan jumlah sampel yang representatif yang dapat mewakili
populasi. Suharsimi Arikunto (2010 :174) berpendapat bahwa “sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Jadi sampel adalah sebagian objek
yang akan diteliti.
Sedangkan Winarno Surakhmad (1994: 93) menyatakan Sampel adalah
“penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi.” Maksud dari
pernyataan tersebut adalah bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang
sebelumnya telah ditentukan dengan cara sampling. Hasil penelitian dari sampel
ini nantinya akan mewakili seluruh populasi penelitian.
Dari beberapa pendapat tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
sampel adalah sebagian individu yang menjadi anggota populasi yang di peroleh
dengan cara – cara tertentu untuk menjadi wakil dari populasi yang diteliti.
Penentuan sampel ini hendaknya disesuaikan dengan jumlah populasi, karena
nantinya hasil penelitian dari sampel ini nantinya akan digeneralisasikan kepada
populasi. Jadi sampel harus representatif atau mewakili populasi penelitian.
Sutrisno Hadi (1991: 221) menyebutkan untuk menetapkan besarnya
sampel, langkah yang dilakukan adalah apabila subjeknya kurang dari 100 atau
lebih dari 100 maka sampel yang diambil adalah 20% sampai 25%. Sampel
dalam penelitian ini berkisar 20% - 25% dari keseluruhan peserta didik SMP
Bhinneka Karya Klego kelas VIII.
3. Teknik sampling
Pengambilan sampel pada populasi dapat dilakukan dengan berbagai teknik.
Teknik pengambilan sampel lebih dikenal dengan teknik sampling sampel yang
digunakan dalam penelitian harus representatif, yakni mencerminkan karakteristik
dari populasi.
Suharsimi Arikunto (2010: 177-185) mengungkapkan bahwa teknik
sampling atau cara pengambilan sampel dapat dibagi menjadi delapan yaitu,
teknik random sampling, sampel berstrata, sampel wilayah, sampel proporsi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
sampel bertujuan, sampel kuota, sampel kelompok dan sampel kembar.
Pernyataan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Teknik Random Sampling
1) Cara Undian.
2) Cara Ordinal.
3) Cara Randomisasi dari tabel bilangan random.
b. SamplingStratified sampling (sampel berstrata)
Digunakan jika populasi terdiri dari golongan – golongan yang
mempunyai susunan bertingkat.
c. Area Probability Sample (sampel wilayah)
Dalam area sampling suatu daerah besar dibagi kedalam daerah –
daerah kecil, dan daerah kecil tersebut dibagi menjadi daerah yang lebih
kecil lagi.
d. Propotional Sample (sampel proposi)
Dalam teknik sampling ini proposi atau pertimbangan unsur –
unsur atau kategori – kategori dalam populasi diperhatikan dan diwakili
dalam sampel.
e. Purposive Sample (sampel bertujuan)
Dalam Purpusive Sampling pemilihan sekelompok subyek
didasarkan atas ciri – ciri atau sifat tertentu yang dipandang mempunyai
sangkut – paut yang erat dengan ciri – ciri atau sifat – sifat populasi
yang sudah diketahui sebelumnya.
f. Quota Sample (sampel kuota)
Dalam Quota Sample yang terpenting adalah terpenuhinya jumlah
kuota yang ditetapkan oleh peneliti.
g. Cluster Sample (sampel berkelompok)
Dalam teknik ini populasi terdiri dari cluster – cluster dan
pemilihan sampel penyelidikan didasarkan atas cluster – cluster sebagai
keseluruhannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
h. Double Sample (sampel kembar)
Dalam teknik ini pengambilan sampel dilakukan 2 kali dengan
tujuan sebagai pelengkap atau mengadakan pengecekan terhadap
kebenaran data dari sampel pertama.
Adapun teknik pengambian sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik dengan Purposive random Sampling (sampel bertujuan). Dalam
Purpusive Sampling pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri – ciri atau
sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut – paut yang erat dengan ciri –
ciri atau sifat – sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
D. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang telah diidentifikasi perlu diklasifikasikan sesuai
dengan jenis dan peranannya dalam penelitian. Menurut Sumadi Suryabrata
(2006:27) “Variabel menurut fungsinya dalam penelitian dibedakan menjadi
variabel tergantung dan variabel bebas/ variabel moderator/ variabel kedali/
variabel rambang.” Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
perilaku agresif dan yang menjadi variabel bebas adalah bimbingan kelompok
dengan teknik role playing.
Definisi dari dua variabel terikat dan variabel bebas dijelaskan sebagai
berikut :
1. Definisi Konseptual
a. Variabel Terikat
Perilaku agresif adalah segala bentuk perilaku yang
dimaksudkan untuk menyakiti seseorang, baik secara fisik
maupun mental.
b. Variabel Bebas
Bimbingan kelompok merupakan bentuk pelayanan
bimbingan yang diberikan kepada lebih dari satu orang pada
waktu yang bersamaan.
Bermain peran merupakan intervensi yang
dikembangkan yang berkaitan dengan penggunaan sistematis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
dari metode bermain oleh seorang konselor untuk membawa
peningkatan dalam kemampuan siswa sampai penampilan
yang optimal di sekolah.
2. Definisi Operasional
a. Variabel Terikat
Perilaku agresif adalah bentuk perilaku yang dapat
menyakiti orang lain secara fisik maupun mental karena
terganggunya proses kognisi didalam otak yang
menimbulkan kerugian bagi dirinya sendiri dan orang lain.
b. Variabel Bebas
Bimbingan kelompok adalah layanan yang
memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama
melalui dinamika kelompok memperoleh bahan informasi
dari guru pembimbing maupun teman sekelompok untuk
menunjang pemahamannya sehari-hari atau perkembangan
dirinya, baik sebagai individu anggota masyarakat atau dapat
pula sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan
Role playing adalah layanan bimbingan yang
diberikan kepada individu secara berkelompok dalam
memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi dengan
memerankan peran dalam situasi nyata agar anggota
kelompok dapat memahami diri sendiri dan permasalahan
yang dihadapi serta mengembangkan kemampuannya dalam
menghadapi suatu permasalahan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk
mendapatkan data tentang masalah yang diselidikinya. Sumadi Suryabrata
(2006:38) menjelaskan “Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan
data atau alat pengukurnya”. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
dalam penelitian ini adalah metode angket sebagai metode pokok, metode
dokumentasi dan wawancara sebagai metode bantu
1. Metode Angket
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data melalui daftar
pertanyaan yang harus dijawab secara tertulis oleh responden. Menurut Suharsimi
Arikunto (2010:194) Angket atau kuesioner adalah “sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Sedangkan Moh Nasir
(2003:203) mengatakan “Kuesioner adalah sebuah set pertanyaan yang secara
logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan
jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis”. Dari
beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa angket merupakan daftar
pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk mendapatkan data.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 195) jenis-jenis angket yang digunakan
untuk mengumpulkan data ada bermacam-macam, tergantung dari sudut
pandangan.
Adapun jenis angket tersebut adalah sebagai berikut :
a. Dipandang dari cara menjawab sebagi berikut:
1) Kuesioner terbuka, yaitu angket yang dijawab menggunakan
kalimat dari responden.
2) Kuesioner tertutup, yaitu angket yang jawabannya sudah
disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal menjawab.
b. Dipandang dari jawaban yang diberikan sebagai berikut:
1) Kuesioner langsung, yaitu angket yang disediakan peneliti
kepada responden dengan responden menjawab tentang dirinya
sendiri.
2) Kuesioner tidak langsung, yaitu angket yang disediakan untuk
responden menceritakan tentang keadaan orang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
c. Dipandang dari bentuknya sebagai berikut:
1) Kuesioner pilihan ganda yaitu angket yang sudah ada
jawabannya responden tinggal memilih saja.
2) Kuesioner isian yaitu angket yang disediakan dengan cara
responden menjawab dengan kalimatnya sendiri.
3) Check list, sebuah daftar yang tinggal diberi tanda check (√) pada
kolom yang sesuai yang telah dibuat peneliti.
4) Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan yang
dibuat dengan menunjukkan tingkat-tingkatan, misalnya mulai
dari sangat sesuai, sesuai dan kesangat tidak sesuai.
Peneliti menggunakan angket langsung tertutup bentuk rating scale. Alasan
peneliti menggunakan angket langsung tertutup dalam bentuk rating scale adalah :
1. Memudahkan responden dalam memberikan penilaian terhadap
pertanyaan karena jawaban sudah tersedia
2. Responden dapat menjawab dengan bebas tanpa terpengaruh hubungan
dengan penulis
3. Dapat dibagikan langsung kepada responden sehingga menghemat
waktu, tenaga, dan biaya
4. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang jumlahnya sangat
besar
Beberapa proses pembuatan angket diatas selanjutnya dapat diuraikan
dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Penetapan Konsep Dasar
Perilaku agresif adalah bentuk perilaku yang dapat
menyakiti orang lain secara fisik maupun mental karena
terganggunya proses kognisi didalam otak yang
menimbulkan kerugian bagi dirinya sendiri dan orang lain.
b. Menentukan Aspek.
1) Agresif fisik aktif langsung.
2) Agresif verbal aktif langsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
c. Menetapkan Indikator
1) Agresif fisik aktif langsung.
a) Perkelahian dengan teman sebaya.
b) Tidak displin.
c) Perlakuan kasar terhadap orang lain.
d) Suka bertengkar.
e) Membuat keonaran.
f) Merusak barang-barang milik orang lain.
g) Menaruh rasa dendam.
2) Agresif verbal aktif langsung
a) Memanggil dengan julukan yang buruk (cebol,
monyong).
b) Mengkritik penampilan orang lain tanpa sebab
yang jelas.
c) Melontarkan caci maki pada orang lain didepan
umum.
d. Menyusun Kisi-kisi instrument
Kisi-kisi angket tercantum dalam tabel yang disajikan dalam
tabel berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Tabel 3.3 kisi-kisi perilaku agresif.
e. Menyusun item instrumen
Instrumen yang dibagikan dapat disusun dengan langkah
sebagai berikut :
1) Membuat item-item pertanyaan.
2) Membuat surat pengantar angket.
3) Menyusun petunjuk dan pengisian angket.
f. Menentukan skor
Seteleh angket disusun maka, kemudian akan disusun skor
masing-masing jawaban. Dalam penelitian angket ini, setiap
item mempunyai alternatif jawaban dan skor antara 1 sampai 4.
Konsep dasar Aspek yang
diteliti
Indikator Nomor item
Positif Negatif
Perilaku agresif
adalah bentuk
perilaku yang
dapat menyakiti
orang lain
secara fisik
maupun mental
karena
terganggunya
proses kognisi
didalam otak
yang
menimbulkan
kerugian bagi
dirinya sendiri
dan orang lain.
1. Agresif
fisik aktif
langsung
1. Perkelahian dengan teman
sebaya
2. Tidak disiplin
3. Perlakuan kasar terhadap
orang lain
4. Suka bertengkar
5. Membuat keonaran
6. Merusak barang-barang milik
orang lain
7. Menaruh rasa dendam
2,12
4,38
9,23
32,36
27,30
22,40
16,17
13,21
5,31
3,39
24,35
6,18
19,37
8,10
2. Agresif
verbal
aktif
langsung
1. Memanggil dengan julukan
yang buruk (cebol,
monyong)
2. Mengkritik penampilan
orang lain tanpa sebab yang
jelas.
3. Melontarkan caci maki pada
orang lain didepan umum
11,29
25,34
14,20
26,28
7,1
15,33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Dari alternatif jawaban tersebut diberikan bobot nilai sebagai
berikut :
Bentuk item positif
1) Alternatif jawaban Sangat Sesuai, mempunyai bobot
nilai 4.
2) Alternatif jawaban Sesuai, mempunyai bobot nilai 3.
3) Alternatif jawaban Tidak Sesuai, mempunyai bobot
nilai 2.
4) Alternatif jawaban Sangat Tidak Sesuai, mempunyai
bobot nilai 1.
Bentuk item negatif
1) Alternatif jawaban Sangat Sesuai, mempunyai bobot
nilai 1.
2) Alternatif jawaban Sesuai, mempunyai bobot nilai 2.
3) Alternatif jawaban Tidak Sesuai, mempunyai bobot
nilai 3.
4) Alternatif jawaban Sangat Tidak Sesuai, mempunyai
bobot nilai 4.
2. Metode Observasi
Metode observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap subyek yang
diteliti untuk mendapatkan suatu kebenaran dan keadaan perilaku obyek secara
detail sesuai keadaan yang sebenarnya. Suharsimi Arikunto (1993: 234)
mengatakan metode observasi adalah “kegiatan pemusatan perhatian terhadap
suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra”. Dari uarian tersebut dapat
diketahui bahwa observasi adalah suatu pengamatan atau penyelidikan yang
dilaksanakan secara sistematis dengan cara mencatat terhadap kejadian atau
peristiwa yang diamati. Penelitian ini observasi digunakan oleh peneliti untuk:
aktifitas peserta didik di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas,
hubungan sosial peserta didik yang menjadi penyebab munculnya perilaku agresif,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
hubungan peserta didik dengan guru dan orang tua yang dapat menjadi penyebab
munculnya perilaku agresif.
Metode observasi, peneliti dapat mengamati secara langsung situasi atau
keadaan dan kejadian yang ada hubungannya dengan fokus penelitian. Teknik
observasi ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik agresif yang di
antaranya menyangkut ciri-ciri yang dimiliki dari perilaku agresif. Prosedur yang
digunakan peneliti dalan teknik observasi adalah menetapkan subyek penelitian
yang sesuai dengan karakteristik agresif, mengadakan observasi terhadap subyek
penelitian yang dilakukan pada saat kegiatan belajar-mengajar dan pada saat
istirahat. Data yang diperoleh dari hasil observasi diharapkan berupa data yang
faktual, sehingga hal ini selain dapat digunakan sebagai data pendukung terhadap
fokus penelitian juga dapat digunakan untuk memeriksa keabsahan data yang
telah diperoleh sebelumnya melalui metode pengumpulan data yang lain.
3. Metode Wawancara
Teknik bantu lain yang digunakan adalah metode wawancara atau interview.
Menurut Nasution (1991:153) Wawancara atau interview adalah “suatu bentuk
komunikasi verbal, jadi semacam percakapan, yang bertujuan memperoleh
informasi.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa wawancara adalah percakapan antara
dua orang atau lebih yang bertujuan untuk memperoleh informasi.
Menurut Suharsimi Arikunto interview atau wawancara dibagi menjadi tiga
berdasarkan pelaksanaannya, yaitu :
a. Interview bebas yaitu pewawancara bebas mengajukan pertanyaan
tetapi masih dalam lingkup penelitian.
b. Interview terpimpin yaitu pewawancara membawa daftar pertanyaan
secara terstuktur.
c. Interview bebas terpimpin yaitu gabungan antara wawancara bebas
dan terpimpin.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan interview bebas untuk mengetahui
data- data peserta didik yaitu memperoleh gambaran umum peserta didik serta
kondisi sekolahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang hendak diukur. Jadi, validitas atau kesahihan dapat
didefinisikan seberapa jauh penggunaan pengukuran untuk mengambil keputusan
terhadap hal yang diukur. Menurut Sumadi Suryabrata (2006 : 60) menjelaskan
validitas instrumen adalah”sejauh mana instrumen itu merekam/mengukur apa
yang dimaksudkan untuk direkam/diukur.” Jadi validitas instrumen adalah
pengumpulan instrumen data pada penelitian yang harus memenuhi sejauh mana
isi dan kriteria yang akan diukur. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010 :
211) validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen.” Jadi validitas menentukan kesahihan dari suatu
instrumen pengumpul data.
Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan pengertian validitas
adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen untuk
mengungkap aspek pribadi individu, semakin tinggi validitasnya instrumen
tersebut semakin valid.
Dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut :
(Suharsimi Arikunto,2010 : 213)
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi
X : Skor masing-masing item
Y : Skor total
XY : Jumlah penelitian X dan Y
X2 : Jumlah kwadrat dari X
Y2 : Jumlah kwadrat dari Y
N : Jumlah subyek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
2. Reliabilitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 221) Realiabilitas adalah “sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik.” Sedangkan Moh. Nazir (2003: 134)
menjelaskan reliabilitas adalah “ketetapan atau tingkat presisi suatu ukuran atau
alat pengukur.” Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas
eksternal dan internal. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan reliabilitas
internal, karena data diperoleh dengan menganalisis data dari satu kali hasil
pengetesan. Koefisien reliabilitas dapat diketahui dengan menggunakan rumus
Spearman- Brown atau teknik belah dua. Menurut Suharsimi Arikunto (2010 :
223) menjelaskan teknik belah yaitu “peneliti mengelompokan skor butir
bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan kelompok skor butir bernomor
genap sebagai belahan dua.” Jadi teknik ini membagi bagian item genap dan
ganjil kedalam dua kelompok.
Rumus Spearman-Brown sebagai berikut :
r₁₁ =
Dengan keterangan :
r₁₁ : Realibiliats Instrumen
r₁ˎ₂₁ˎ₂ : rxy yang disebutkan indeks korelasi antara 2 belahan
instrument
G. Teknik Analisis Data
Untuk menguji keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing
dalam mengurangi perilaku agresif pada peserta didik kelas VIII SMP
BHIENEKA KARYA Klego Boyolali, teknik yang digunakan adalah rumus
Anava Dua Jalur. Digunakan untuk menguji apakah hipotesis alternatif (Ha)
penelitian “ keefektifan layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing
untuk mengurangi perilaku agresif pada peserta didik kelas VIII SMP
(Suharsimi Arikunto, 2010: 223)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
BHIENEKA KARYA Klego Boyolali” ini terbukti atau tidak, rumus Anava
sebagai berikut :
F = (Sutrisno Hadi, 1991: 379)
Kriteria pengujian untuk rumus Anava Dua Jalur adalah jika hipotesis
alternatif (Ha) diterima apabila thitung>ttabel dan Hipotesis Nihil (H0) diterima.
Apabila Hipotesis Alternatif (Ha) diterima maka layanan bimbingan kelompok
dengan teknik role playing efektif untuk mengurangi prilaku agresifitas peserta
didik kelas VIII SMP Bhinneka Karya, Klego Boyolali tahun ajaran 2012/2013.
Dan jika Hipotesis Nihil diterima maka layanan bimbingan kelompok dengan
teknik role playing tidak efektif untuk mengurangi prilaku agresifitas peserta didik
kelas VIII SMP Bhinneka Karya, Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Perilaku Agresif
Perilaku agresif diukur dengan menggunakan dua bentuk instrumen
yaitu angket (kuesioner) dan lembar observasi. Angket merupakan instrumen
yang terdiri atas 40 item pertanyaan mengenai bentuk-bentuk perilaku agresif
yang diisi oleh peserta didik. Lembar observasi merupakan instrumen yang
terdiri atas 20 item bentuk-bentuk perilaku agresif yang diisi oleh peneliti.
Hasil observasi terjamin obyektivitasnya sehingga dengan pendekatan
triangulasi digunakan untuk memvalidasi hasil angket.
Skor maksimal angket adalah 160 sedangkan skor maksimal observasi
adalah 80. Untuk menyetarakan bobot pengukuran, skor angket dan observasi
dikonversi dalam skala nilai 0 – 100. Nilai perilaku agresif diperoleh dari rata-
rata nilai hasil pengukuran kedua instrumen.
1. Perilaku Agresif Kelompok Eksperimen
Pengukuran data perilaku agresif kelompok eksperimen dilakukan
sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) perlakuan yaitu role playing.
Tujuannya untuk mengetahui perubahan perilaku yang terjadi sebagai
dampak dari perlakuan tersebut.
a. Nilai Pretest
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Nilai Pretest Kelompok Eksperimen
N Mean Median SD Min Max
30 58,78 58,44 9,37 35,94 75,00
Tabel 4.1 memperlihatkan hasi-hasil perhitungan statistik
deskriptif nilai pretest kelompok eksperimen. Adapun tabulasi data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pada tabel 4.1 dapat dilihat
bahwa nilai pretest 30 peserta didik kelompok eksperimen memiliki
rata-rata (mean) sebesar 58,78, nilai tengah (median) sebesar 58,44,
dan simpangan baku (SD) sebesar 9,37. Nilai terendah (min) kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
eksperimen adalah sebesar 35,94 sedangkan nilai tertinggi (max)
adalah sebesar 75,00.
b. Nilai Posttest
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Nilai Posttest Kelompok Eksperimen
N Mean Median SD Min Max
30 40,66 39,84 6,42 28,44 55,00
Tabel 4.2 memperlihatkan hasi-hasil perhitungan statistik
deskriptif nilai posttest kelompok eksperimen. Adapun tabulasi data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pada tabel 4.2 dapat dilihat
bahwa nilai posttest 30 peserta didik kelompok eksperimen memiliki
rata-rata (mean) sebesar 40,66, nilai tengah (median) sebesar 39,84,
dan simpangan baku (SD) sebesar 6,42. Nilai terendah (min) kelompok
eksperimen adalah sebesar 28,44 sedangkan nilai tertinggi (max)
adalah sebesar 55,00.
2. Perilaku Agresif Kelompok Kontrol
Pengukuran data perilaku agresif kelompok kontrol juga dilakukan
dua kali sebagaimana pada kelompok eksperimen. Waktunya pun sama
yaitu sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) perlakuan role playing yang
dilakukan terhadap kelompok eksperimen. Jadi kelompok kontrol pada
dasarnya tidak mendapatkan efek dari perlakuan. Pengukuran tetap
dilakukan dua kali dengan tujuan sebagai pembanding untuk kelompok
eksperimen.
a. Nilai Pretest
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Nilai Pretest Kelompok Kontrol
N Mean Median SD Min Max
30 55,38 53,28 8,75 38,44 82,50
Tabel 4.3 memperlihatkan hasi-hasil perhitungan statistik
deskriptif nilai pretest kelompok kontrol. Adapun tabulasi data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pada tabel 4.3 dapat dilihat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
bahwa nilai pretest 30 peserta didik kelompok kontrol memiliki rata-
rata (mean) sebesar 55,38, nilai tengah (median) sebesar 53,28, dan
simpangan baku (SD) sebesar 8,75. Nilai terendah (min) kelompok
kontrol adalah sebesar 38,44 sedangkan nilai tertinggi (max) adalah
sebesar 82,50.
b. Nilai Posttest
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Nilai Posttest Kelompok Kontrol
N Mean Median SD Min Max
30 53,10 53,13 8,05 31,56 68,13
Tabel 4.4 memperlihatkan hasi-hasil perhitungan statistik
deskriptif nilai posttest kelompok kontrol. Adapun tabulasi data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pada tabel 4.4 dapat dilihat
bahwa nilai posttest 30 peserta didik kelompok kontrol memiliki rata-
rata (mean) sebesar 53,10, nilai tengah (median) sebesar 53,13, dan
simpangan baku (SD) sebesar 8,05. Nilai terendah (min) kelompok
kontrol adalah sebesar 31,56 sedangkan nilai tertinggi (max) adalah
sebesar 68,13.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
Analisis dalam penelitian ini bersifat komparasi (perbandingan atau uji
beda). Teknik analisis yang digunakan adalah Anava Dua Jalur. Sebelum
dilakukan analisis maka terlebih dahulu data harus melalui pengujian prasyarat
yaitu normalitas. Teknik uji normalitas yang digunakan adalah uji
kolmogorov-smirnov. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut
ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
Kelompok Data K-S P Keterangan
Pretest Eksperimen 0,060 > 0,200 Normal
Pretest Kontrol 0,121 > 0,200 Normal
Posttest Eksperimen 0,108 > 0,200 Normal
Posttest Kontrol 0,100 > 0,200 Normal
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai pretest dan posttest baik
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol semuanya memiliki
probabilitas uji (p) lebih dari 0,200. Pada taraf nyata 5% maka keempat nilai p
> 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa keempat kelompok data
berdistribusi normal dan dapat dianalisis dengan Anava Dua Jalur.
C. Uji Keseimbangan Awal
Uji keseimbangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
kelompok eksperimen dan kontrol dalam keadaan seimbang sebelum diberi
perlakuan, artinya memiliki perilaku agresif yang sama atau tidak. Agar
eksperimen layak dilakukan maka perilaku agresif dari kedua kelompok
haruslah sama. Data yang digunakan untuk uji keseimbangan adalah nilai
pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik yang
digunakan adalah uji t (independent samples t test).
Tabel 4.6 Hasil Uji Keseimbangan Awal
Kelompok Mean Selisih t p Keterangan
Eksperimen 58,78 3,40 1,455 0,151
Tidak
signifikan Kontrol 55,38
Tabel 4.6 memperlihatkan hasil-hasil analisis perbandingan pretest
kedua kelompok. Diketahui bahwa secara deskriptif rata-rata pretest kelompok
eksperimen (58,78) memang lebih tinggi dibandingkan rata-rata pretest
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
kelompok kontrol (55,38), atau ada selisih sebesar 3,40. Meskipun begitu
pengujian statistik menghasilkan nilai uji (t) sebesar 1,455 dengan probabilitas
(p) sebesar 0,151. Pada taraf nyata 5% maka p > 0,05 yang berarti bahwa
selisih nilai yang ada tersebut tidak signifikan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan nilai pretest yang signifikan antara
kedua kelompok. Dengan kata lain perilaku agresif kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol awalnya adalah sama.
D. Pelaksanaan Teknik Role Playing untuk Mengurangi
PerilakuAgresifPeserta DidikKelas VIII SMP BHINNEKA KARYA
Klego, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013
Kegiatan pelaksanaan treatment melalui teknik role playing untuk
mengurangi perilaku agresif dilaksanakan selama kurang lebih 2 minggu
yang dilaksanakan sebanyak 6 kali sesi.
1. Pertemuan ke-1
Pelaksanaan treatment pertemuan ke-1 dilaksanakan pada
hari Senin tanggal 08 Oktober 2012 di ruang Aula selama 65 menit,
dengan judul kegiatan “Berteman Yuk!!”. Kasus agresif di sekolah
yang dibahas dalam hal ini mengenai aspek relasional bertujuan
untuk dapat mengembangkan keterampilan peserta didik dalam
membina hubungan interpersonal positif dengan orang lain.
2. Pertemuan ke-2
Pelaksanaan treatment pada pertemuan ke-2 dilaksanakan
pada hari Selasa tanggal 09 Oktober 2012 di ruang Aula selama 50
menit. Aspek yang di bahas mengenai aspek relasional (kurang
empati) dengan judul kegiatan “Peduli Teman” bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan memberikan perhatian kepada
orang lain dan dapat bersikap empati kepada orang.
3. Pertemuan ke-3
Pelaksanaan treatment pada pertemuan ke-3 dilaksanakan
pada hari Rabutanggal 10 Oktober 2012 di ruang Aula selama 65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
menit. Aspek yang di bahas mengenai aspek fisik (tidak dapat
mengelola emosi dan seringmelakukan kekerasan fisik) dengan judul
kegiatan “Tahan Emosi danAmarahmu!” bertujuan agar peserta
didik dapat mengurangi sikap tidak dapat mengontrol emosinya dan
tindakannya. Sehingga dari sikap mengontrol emosidan tindakannya
tersebut diharapkan peserta didik tidak melakukan tindakan yang
melibatkan penggunaan kekerasan fisik oleh peserta didik yang
sengaja dilakukan untuk menyakiti temannya.
4. Pertemuan ke-4
Pelaksanaan treatment pada pertemuan ke-4 yang
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 11 Oktober 2012 di ruang
Aula selama 65 menit. Aspek yang di bahas mengenai aspek
agresifverbal yang berkaitan dengan kendali diri yang kurang
sehingga bertindak tidak teratur dan sering berkata kasar serta
bertindak tidak mencerminkan layaknya peserta didik SMP.
Kegiatan ini diberi judul kegiatan “Kendaliin diri dong!”. Bertujuan
agar peserta didik dapat mengendalikan diri dari tindakan yang tidak
menyenangkan dan mengganggu orang lain atau teman sebayanya
dengan dapat mengontrol tindakan menyakiti teman sebayanya
melalui perkataan.
5. Pertemuan ke-5
Pelaksanaan treatment pada pertemuan ke-5 dilaksanakan
pada hari Senin tanggal 15 Oktober 2012 di ruang Kesenian selama
50 menit. Aspek yang di bahas mengenai aspek agresif fisik dengan
judul kegiatan “Tanggung Jawab Dong!!”bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan dapat menerima konsekuensi yang telah
diperbuat.
6. Pertemuan ke-6
Pertemuan ke-6 yaitu dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober
2012 yaitu penyebaran angket post test kepada 60 siswa di ruang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Aula dengan tujuan untuk mengetahui hasil dari treatment yang
sudah dilakukan sebanyak 5 sesi.
E. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa perlakuan role playing
berpengaruh signifikan dalam menurunkan perilaku agresif siswa dilakukan
dengan teknik anava dua jalan (two way anova). Desain eksperimen dan hasil
perhitungan anava dapat dilihat pada tabel 4.7 dan tabel 4.8.
Tabel 4.7 Desain Eksperimen 2 × 2
Kel. Eksperimen Kel. Kontrol Total
Posttest n = 30
mean = 40,66
n = 30
mean = 53,10
n = 60
mean = 46,88
Pretest n = 30
mean = 58,78
n = 30
mean = 55,38
n = 60
mean = 57,08
Total n = 60
mean = 49,72
n = 60
mean = 54,24
n = 120
mean = 51,98
Tabel 4.8 Hasil Anava Dua Jalan
Sumber Variasi SS Df MS F p
Kolom 611,783 1 611,783 9,046 0,003
Baris 3123,546 1 3123,546 46,186 0,000
Error 7845,069 116 67,630
Total 13463,220 119
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilakukan dua pengujian sebagai berikut:
1. Uji Perbedaan antara Pretest dan Posttest
Pada tabel 4.8 terdapat uji beda perilaku agresif dengan sumber
variasi yang pada desain eksperimen 2 × 2 terletak pada baris. Dengan kata
lain ini adalah uji beda antara pretest (perilaku agresif awal) dan posttest
(perilaku agresif akhir) secara keseluruhan.
Perhitungan menghasilkan nilai uji statistik (F) sebesar 46,186
dengan probabilitas (p) sebesar 0,000. Pada taraf nyata 5% maka p < 0,05
yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan
posttest. Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata posttest (46,88) lebih
rendah dibandingkan rata-rata pretest (57,08). Hal ini menunjukkan bahwa
kelompok eksperimen yang diberi treatment role playing perilaku
agresifnya menurun sangat signifikan.
2. Mencari F tabel dengan menghitung derajad kebebasan atau degree of
freedom dengan rumus :
Uji tentang penurunan perilaku agresif tes sebelum dan sesudah
treatment :
a. df/ N1 = k-1
= 2-1
=1
b. df/ N2 = df eror =116
nilai F tabel = 3,93 (F tabel dengan α = 0,05).
F hitung = 46,186 dibandingkan dengan F tabel = 3,93 atau
Fhitung>Ftabel, maka dapat dinyatakan ada perbedaan yang sangat
signifikan (dengan signifikansi 0,000<0,05) perilaku agresif dari hasil
pretest dan posttest kelompok eksperimen. Hal ini disebabkan oleh
treatment yang telah dilakukan.
3. Uji Perbedaan antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Pada tabel 4.8 terdapat uji beda perilaku agresif dengan sumber
variasi yang pada desain eksperimen 2 × 2 terletak pada kolom. Dengan
kata lain ini adalah uji beda antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol secara keseluruhan.
Perhitungan menghasilkan nilai uji statistik (F) sebesar 9,046
dengan probabilitas (p) sebesar 0,003. Pada taraf nyata 5% maka p < 0,05
yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rata-
rata kelompok eksperimen (49,72) lebih rendah dibandingkan rata-rata
kelompok kontrol (54,24). Hal ini menunjukkan bahwa perilaku agresif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
kelompok eksperimen lebih rendah dibandingkan perilaku agresif
kelompok kontrol.
F. Uji Komparasi Ganda
Hasil uji perbedaan dengan anava menunjukkan bahwa ada perbedaan
signifikan pada perilaku agresif siswa baik sebelum dan sesudah perlakuan
dan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk mengetahui
secara lebih detail kondisi perbedaan tersebut dilakukan uji komparasi ganda
(post hoc test). Teknik yang digunakan adalah uji scheffe.
Tabel 4.9 Desain Komparasi Ganda antar Baris dan Kolom
Kel. Eksperimen (a1) Kel. Kontrol (a2)
Posttest (b1) a1b1 a2b1
Pretest (b2) a1b2 a2b2
Tabel 4.10 Hasil Uji Komparasi Ganda
Komparasi Selisih P Keterangan
a1b1 – a1b2 18,13 0,000 Signifikan
a2b1 – a2b2 2,28 0,764 Tidak signifikan
a1b1 – a2b1 12,44 0,000 Signifikan
a1b2 – a2b2 3,40 0,465 Tidak signifikan
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilakukan pengujian sebagai berikut:
1. Komparasi antar Baris
Komparasi ini dilakukan untuk menguji perbedaan antara pretest
dan posttest pada masing-masing kelompok.
a. Komparasi Pretest dan Posttest pada Kelompok Eksperimen
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan (penurunan) perilaku agresif pada peserta didik kelompok
eksperimen. Pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.10 komparasi
pertama. Dapat dilihat bahwa ada selisih sebesar 18,13 dan uji statistik
menghasilkan probabilitas (p) sebesar 0,000. Pada taraf nyata 5% maka
p < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
demikian dapat disimpulkan bahwa perlakuan role playing secara
signifikan menyebabkan penurunan perilaku agresif siswa.
b. Komparasi Pretest dan Posttest pada Kelompok Kontrol
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan (penurunan) perilaku agresif pada siswa kelompok kontrol.
Pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.10 komparasi kedua. Dapat
dilihat bahwa ada selisih sebesar 2,28 dan uji statistik menghasilkan
probabilitas (p) sebesar 0,764. Pada taraf nyata 5% maka p > 0,05 yang
berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tanpa adanya perlakuan role playing perilaku
agresif siswa tidak dapat menurun secara signifikan.
2. Komparasi antar Kolom
Komparasi ini dilakukan untuk menguji perbedaan antara pretest
dan posttest pada masing-masing kelompok.
a. Komparasi Pretest antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan perilaku agresif awal antara siswa kelompok eksperimen
dan siswa kelompok kontrol (pada dasarnya sama dengan uji
keseimbangan awal). Pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.10
komparasi keempat. Dapat dilihat bahwa ada selisih sebesar 3,40 dan
uji statistik menghasilkan probabilitas (p) sebesar 0,465. Pada taraf
nyata 5% maka p > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada awalnya
tidak terdapat perbedaan perilaku agresif yang signifikan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
b. Komparasi Posttest antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan perilaku agresif akhir antara siswa kelompok eksperimen
dan siswa kelompok kontrol. Pengujian ini dapat dilihat pada tabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
4.10 komparasi ketiga. Dapat dilihat bahwa ada selisih sebesar 12,44
dan uji statistik menghasilkan probabilitas (p) sebesar 0,000. Pada taraf
nyata 5% maka p < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang
signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada kondisi
akhir (setelah perlakuan) siswa yang diberi perlakuan role playing
memiliki perilaku agresif yang secara signifikan lebih rendah
dibandingkan siswa yang tidak diberi perlakuan role playing.
Dengan mempertimbangkan hasil keempat komparasi (terutama
komparasi pertama dan keempat) dapat disimpulkan bahwa peserta didik
mengalami penurunan perilaku agresif setelah diberi perlakuan role
playing. Disamping itu apabila dibandingkan dengan peserta didik yang
diberi perlakuan role playing tersebut akhirnya akan memiliki perilaku
agresif yang lebih rendah dibandingkan yang tidak diberi perlakuan role
playing. Ini membuktikan bahwa role playing memang sangat efektif
dalam menurunkan perilaku agresif peserta didik.
G. Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain
nonequivalent control group desain dengan tindakan yang berupa bimbingan
kelompok dengan teknik role playing. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengurangi perilaku agresif. Pelaksanaan bimbingan kelompok teknik role
playing dilakukan dalam lima pertemuan yaitu pertemuan ke-1 sampai pertemuan
ke-5. Pada pertemuan ke-1 dengan judul kegiatan “Berteman Yuk!!”, bertujuan
untuk dapat mengembangkan keterampilan peserta didik dalam membina
hubungan interpersonal positif dengan orang lain. Pada pertemuan ke-2 dengan
judul kegiatan “Peduli Teman”, bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
memberikan perhatian kepada orang lain dan dapat bersikap empati kepada orang.
Pada pertemuan ke-3 dengan judul kegiatan “Tahan Emosi dan Amarahmu!”
bertujuan agar peserta didik dapat mengurangi sikap tidak dapat mengontrol
emosinya dan tindakannya. Sehingga dari sikap mengontrol emosidan
tindakannya tersebut diharapkan peserta didik tidak melakukan tindakan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
melibatkan penggunaan kekerasan fisik oleh peserta didik yang sengaja dilakukan
untuk menyakiti temannya. Pada pertemuan ke-4 dengan judul kegiatan
“Kendaliin diri dong!”, bertujuan agar peserta didik dapat mengendalikan diri
dari tindakan yang tidak menyenangkan dan mengganggu orang lain atau teman
sebayanya dengan dapat mengontrol tindakan menyakiti teman sebayanya melalui
perkataan. Pada pertemuan ke-5 dengan judul kegiatan “Tanggung Jawab
Dong!!”, bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dapat menerima
konsekuensi yang telah diperbuat.
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama dua bulan dinyatakan
efektif untuk mengurangi perilaku agresif peserta didik. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan adanya penurunan perilaku agresif peserta didik. Hasil pretest
dan posttest pada kelompok eksperimen menunjukan adanya perbedaan perilaku
agresif peserta didik kelas VIII. Dengan nilai uji statistik (F) sebesar 46,186
dengan probabilitas (p) sebesar 0,000 pada taraf nyata 5% maka p<0,05 yang
berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. F hitung = 46,186 dibandingkan
dengan F tabel = 3,93 atau F hitung > F tabel, maka dapat dinyatakan ada perbedaan
yang sangat signifikan (dengan signifikansi 0,000<0,05) perilaku agresif dari hasil
pretest dan posttest kelompok eksperimen. Hasil yang diperoleh mengalami
penurunan yang signifikan. Penurunan ini dikarenakan pemberian treatment
berupa bimbingan kelompok dengan teknik role playing. Perhitungan pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menghasilkan nilai uji statistik (F)
sebesar 9,046 dengan probabilitas (p) sebesar 0,003. Pada taraf nyata 5% maka p
< 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata kelompok
eksperimen (49,72) lebih rendah dibandingkan rata-rata kelompok kontrol
(54,24). Hal ini menunjukkan bahwa perilaku agresif kelompok eksperimen lebih
rendah dibandingkan perilaku agresif kelompok kontrol.
Hasil penelitian diatas relevan dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Herlina Sari dan Irwan Nuryana Kurniawan pada tahun 2004 dalam jurnal
Psikologika yang berjudul, Pengaruh Pelatihan Kecerdasan Emosi Terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Penurunan Agresivitas Anak Di Sekolah . Tujuan penelitian Herlina Sari dan
Irwan Nuryana Kurniawan adalah untuk menguji secara empirik apakah pelatihan
kecerdasan emosi efektif dalam menurunkan agresivitas anak disekolah.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa role playing cocok diterapkan untuk
mengurangi perilaku agresif, sehingga dengan hasil yang telah dicapai dapat
dinyatakan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik role playing efektif untuk
mengurangi perilaku agresif peserta didik disekolah.
Menurut Corsini dalam Tatiek Romlah (2001 : 109) manfaat role playing
dapat digunakan sebagai berikut :
1. Alat untuk mendiagnosis dan mengerti seseorang dengan
cara mengamati perilakunya waktu memerankan dengan
spontan situasi-situasi atau kejadian yang terjadi dalam
kehidupan sebenarnya.
2. Media pengajaran, melalui proses”modeling” anggota
kelompok dapat belajar dengan lebih efektif keterampilan-
keterampilan hubungan antarpribadi dengan mengamati
berbagai macam cara dalam memecahkan masalah.
3. Metode latihan untuk melatih keterampilan-keterampilan
tertentu; melalui keterlibatan secara aktif dalam proses
permainan peranan, anggota kelompok dapat
mengembangkan pengertian-pengertian baru dan
mempraktekkan keterampilan-keterampilan baru.
Dari pendapat ahli diatas diharapkan siswa yang melakukan perilaku
agresif dapat menjalin hubungan sosial dengan baik, memecahkan masalahnya
dan menyelesaikan konflik, mengendalikan emosinya, mengembangkan empati,
mengendalikan dirinya, menjadi individu yang bertanggung jawab, dapat bersikap
sopan dan santun serta dapat menjaga tingkah lakunya sesuai dengan nilai-nilai
dan norma yang berlaku dimasyarakat sehingga tidak merugikan diri sendiri
maupun orang lain. Dengan demikian teknik bermain peran dapat membantu
mengurangi perilaku agresif peserta didik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada BAB IV
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil pretest kelompok kontrol dan pretest kelompok eksperimen tidak
mengalami perbedaan yang signifikan dengan nilai uji (t) sebesar
1,455 dengan probabilitas (p) sebesar 0,151 pada taraf nyata 5% maka
p > 0,05 yang berarti bahwa selisih nilai yang ada tersebut tidak
signifikan. Berarti kelompok tersebut dalam keadaan yang sama saat
sebelum diberikan treatment.
2. Hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen menunjukan
adanya perbedaan perilaku agresif peserta didik kelas VIII. Dengan
nilai uji statistik (F) sebesar 46,186 dengan probabilitas (p) sebesar
0,000 pada taraf nyata 5% maka p<0,05 yang berarti bahwa ada
perbedaan yang signifikan. Hasil yang diperoleh mengalami penurunan
yang signifikan. Penurunan ini dikarenakan pemberian treatment
berupa bimbingan kelompok dengan teknik role playing.
3. Hasil pretest dan posttest kelompok kontrol menunjukan tidak adanya
perbedaan perilaku agresif peserta didik kelas VIII. Dengan nilai uji
statistik menghasilkan probabilitas (p) sebesar 0,764 pada taraf nyata
5% maka p>0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan. Hal ini disebabkan karena kelompok kontrol tidak diberi
treatment berupa bimbingan kelompok dengan teknik role playing.
4. Hasil posttest kelompok kontrol dan posttest kelompok eksperimen
mengalami perbedaan nilai uji statistik (F) sebesar 9,046 dengan
probabilitas (p) sebesar 0,003. Pada taraf nyata 5% maka p < 0,05 yang
berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan sehingga pada kelompok
eksperimen terjadi penurunan perilaku agresif yang signifikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami penurunan
perilaku agresif yang signifikan.
Bertitik tolak pada hasil yang telah didapat maka dapat
disimpulkan bahwa “Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Role Playing
Efektif Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Pada Peserta Didik Kelas VIII
SMP BHINNEKA KARYA Klego Tahun Pelajaran 2012/2013.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
B. IMPLIKASI
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan implikasinya secara teoritis dan praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian menunjukan bahwa bimbingan kelompok
dengan teknik role playing dapat mengurangi perilaku agresif pada
peserta didik kelas kelas VIII.
Bimbingan kelompok dengan teknik role playing merupakan
bimbingan yang bersifat pengembangan. Pelaksanaan bimbingan
kelompok dengan teknik role playing merupakan wadah dapat
digunakan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan
pengendalian diri, sehingga secara tidak langsung individu dipaksa
untuk menahan atau mengontrol emosinya. Hal demikian yang
menjadikan adanya penurunan perilaku agresif pada peserta didik
2. Implikasi Praktis
a. Diperlukan pemberian bimbingan kelompok dengan teknik role
playing pada kelas VIII untuk mengurangi perilaku agresif.
b. Pemberian bimbingan kelompok dengan teknik role playing agar
peserta didik mengembangkan keterampilan dalam membina
hubungan interpersonal skill yang positif dengan orang lain
sehingga dapat berkomunikasi secara sopan santun dan baik
kepada orang lain
c. Perlu adanya program bimbingan kelompok dengan teknik role
playing pada kelas VIII.
d. Menumbuhkan dan memelihara rasa empati terhadap orang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
C. SARAN
Mengacu pada hasil penelitian tersebut, maka hal-hal yang dapat
disarankan sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
Berkaitan dengan kehidupan sosial disekolah maka perlu
diselenggarakan bimbingan kelompok dengan teknik role playing agar
dapat mencegah perilaku agresif peserta didik yang mengarah pada
perilaku agresif
2. Guru BK
Guru BK harus mampu menyelenggarakan bimbingan kelompok
dengan teknik role playing agar perilaku agresif pada peserta didik
dapat berkurang dan peserta didik mendapatkan hal lain yang baru dan
inovatif dari pelayanan BK
3. Peserta Didik
Peserta didik diharapkan dapat lebih mengendalikan perilakunya,
menahan diri dari tindakan yang tidak menyenangkan agar dapat
mengelola emosinya (anger management), sehingga menghindari
tindakan yang dapat menyakiti peserta didik lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Juntika Nurihsan. (2009). Strategi Layanan Bimbingan Dan Konseling.
Bandung : PT Refika Aditama.
Alex Sobur.(2003). Psikologi Umum. Bandung : CV Pustaka Setia.
Bachtiar Rifai. (2010). Efektifitas Layanan Bimbingan Kelompok Melalui
Kegiatan Pramuka Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Pada Siswa Kelas
X SMK Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Tidak
Diperdagangkan. Surakarta : FKIP.
Berkowitz, Leornard. (2003). Emotional Behavior Mengenal Perilaku Dan
Tindakan Kekerasan Dilingkungan Sekitar Kita Dan Cara
Penanggulangannya. Alih Bahasa Oleh Hartatni Woro Susiatni. Jakarta :
CV Teruna Grafica.
Diyah Retno Palupi. (2011). Efektifitas Layanan Bimbingan Kelompok Teknik
Role Playing Untuk Meningkatkan Kemampuan Apresiasi Drama Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 22 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.
Proposal Skripsi. Penerapan-Strategi-Pembelajaran-Bermain-Peran. Pdf .
Hayu Widoretno.(2012). Efektifitas Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing
Untuk Mengurangi Perilaku Bullying Siswa Kelas VIII SMP N 9 Bandung
Tahun 2011/2012. Skripsi. S_Pbb_0704601_Chapter1. Pdf.
Herlina Sari Dan Irwan Nuryana Kurniawan. (2004). Pengaruh Pelatihan
Kecerdasan Emosi Terhadap Penurunan Agresivitas Anak Disekolah.
Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologika.Volume 3. Universitas
Gajah Mada. Yogyakarta: Pascasarjana UGM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Hurlock, Elizabeth. B. (1991). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan (Alih Bahasa Istiwidayanti Dan
Soedjarwo). Jakarta: Erlangga.
Kursin. (2005). Keefektifan Layanan Konseling Kelompok Dalam Mengurangi
Perilaku Agresif Siswa Panti Pamardi Putra Mandiri Semarang Tahun
2004/2005. Skripsi. Layanan-Konseling-Keompok-Perilaku-Agresif. Pdf.
Muklas Wuragil. (2011). Efektifitas Layanan Konseling Kelompok Dalam
Mengurangi Perilaku Agresif Siswa Kelas VIII SMP Hasanuddin 10
Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. Proposal Skripsi. Http://Perilaku-
Agresif.Html.
Mungin Eddy Wibowo. (2005). Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang :
UPT Unnes Press.
Mohammad Ali Dan Mohammad Asrori. (2004). Psikologi Remaja
(Perkembangan Peserta Didik). Jakarta : PT Bumi Aksara.
Moh Nazir. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Myers, David G. (2012). Psikologi Sosial. Alih Bahasa Oleh Aliya Tusyani, Lala
Septiani Sembiring, Petty Gina Gayatri, Dan Putri Nurdina Sofyan.
Jakarta : Salemba Humanika.
Nana Sy. Sukmadinata. (I983). Teori Dan Teknik Bimbingan Kelompok. Bandung
:Universitas Pendidikan Indonesia.
Prayitno., M.Surya., Thantawy., Mungin Edy Wibowo., Karno To., Afif
Zamzami., Elida Prayitno., Dharma Setiawaty., Gito Setyohutomo.,
Moenir. (1997). Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling
Di Sekolah : Buku Iii Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Sekolah
Menengah Umum (Smu). Jakarta : Panebar Aksara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Sears, David O, Freedman, Jonathan L Dan Peplau L Anne. (2000). Psikologi
Sosial. Alih Bahasa Michael Adryanto. Jakarta : Erlangga.
Sitti Hartinah. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika
Aditama.
Sudjana. (1992). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).
Jakarta : PT Rineka Cipta
Sumadi Suryabrata. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Rajagrafindo
Persada.
Sumanto. (1990). Metodologi Peneilitian Sosial Dan Pendidikan. Yogyakarta :
Andi Offset.
Sutarno. (2010). Bahan Ajar Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dan
Bimbingan. Surakarta : UPT UNS Press.
Sutrisno Hadi. (1991). Statistik Jilid II. Yoyakarta : Andi Offset.
. (2004). Statistik Jilid III. Yogyakarta : Andi Offset.
S . Nasution. (1991). Metode Research Penelitian Ilmiah. Bandung : Jemmars.
Stein, Steven J Dan Book, Howard E. (2002). Ledakan EQ 15 Prinsip Dasar
Kecerdasan Emosional Meraih Sukses. Alih Bahasa Oleh Trinanda
Rainy Januarsari Dan Yudhi Murtanto. Bandung : Kaifa.
Syamsu Yusuf. (2004). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi. (2004). Perkembangan Peserta Didik Mata
Kuliah Dasar Profesi (MKDP) Bagi Para Mahasiswa Calon Guru Di
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Tatiek Romlah. (2001). Teori Dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Tohirin. (2009). Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta : Rajawali Pers
Tri Dayakisni Dan Hudaniah. (2003). Psikologi Sosial. Malang : UPT UMM
Press.
Winarno Surakhmad. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode, Dan
Teknik. Bandung : Tarsito.
Winarno. (2009). Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Rasa
Percaya Diri Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Yogyakarta
Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi. Http://www.google.com/search.
bimbingankelompokmenuruttidjan.
Winkel W.S. (1991). Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta :
PT Grasindo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
PEDOMAN OBSERVASI
PERILAKU AGRESIF
A. PEDOMAN OBSERVASI
Dibawah ini terdapat pernyataan – pernyataan berkenaan dengan
perilaku agresif siswa. Isilah Identitas kelas yang anda observasi terlebih
dahulu pada tempat yang telah disediakan,
1. Amatilah perilaku siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
2. Beri tanda check (√) pada kolom “SS” (Sangat Sering) jika siswa yang
diamati selalu menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan
pada kolom perilaku.
3. Beri tanda check (√) pada kolom “S” (Sering) jika siswa yang diamati
sering menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan pada
kolom perilaku.
4. Beri tanda check (√) pada kolom “KD” (Kadang-Kadang) apabila siswa
yang diamati Jarang menunjukkan perilaku yang sesuai dengan
pernyataan pada kolom perilaku.
5. Beri tanda check (√) pada kolom “TP” (Tidak Pernah) apabila siswa
yang diamati tidak menunjukan perilaku yang sesuai dengan pernyataan
pada kolom perilaku.
B. PEDOMAN PEMBERIAN SKOR
1. Pernyataan kemunculan perilaku dinilai 4 apabila kemunculan perilaku
untuk pernyataan kondisi yang diamati terdapat pada kolom “SS”.
2. Pernyataan kemunculan perilaku dinilai 3 apabila kemunculan perilaku
untuk pernyataan kondisi yang diamati terdapat pada kolom “S” .
3. Pernyataan kemunculan perilaku dinilai 2 apabila kemunculan perilaku
untuk pernyataan kondisi yang diamati terdapat pada kolom “KD” .
4. Pernyataan kemunculan perilaku dinilai 1 apabila kemunculan perilaku
untuk pernyataan kondisi yang diamati terdapat pada kolom “TP” .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Berita Acara Pretest
Pelaksanaan Pemberian Instrument Tentang Perilaku Agresif
Pada hari ini, ............... tanggal ........... bulan .........tahun 2012, telah
dilaksanakan pengumpulan data informasi mengenai perilaku agresif dari jam
.......... WIB sampai dengan jam ......... WIB, bertempat diruang kesenian kepada
sejumlah subyek yang merupakan peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA
KARYA Klego tahun ajaran 2012/2013.
Berikut ini adalah daftar nama peserta didik yang mengikuti pretest
dengan instrumen angket perilaku agresif
No NIS Nama Tanda Tangan
1 4219 Adi Winarto 1
2 4336 Wahyuni Lestari 2
3 4330 Tri Wulandari 3
4 4234 Bagas Aji Santoso 4
5 4279 M. Tri Marsono 5
6 4223 Ahmad Sukarno Tri Junanto 6
7 4317 Suci Nurul Sholikah 7
8 4317 M. Ihwan Priyo Utomo 8
9 4272 M. Nur Sahid 9
10 4218 Adi Santoso 10
11 4276 M. Arifin 11
12 4300 Ratna Wahyuningsih 12
13 4335 Wahyuni 13
14 4241 Deni Saputro 14
15 4282 Mulyasih 15
16 4325 Tri Septi Wahyuni 16
17 4315 Sriyono 17
18 4250 Firu Septian Aradea 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
19 4233 Ayu Andriyani 19
20 4235 Bambang Santoso 20
21 4244 Doni Iskandar 21
22 4604 Yudha Pratama 22
23 4305 Rudi Atmoko Putro 23
24 4221 Agung Bagas Nugroho 24
25 4291 Nuri Diana 25
26 4271 Miranti Nur Anggrahini 26
27 4302 Rico Prayugo 27
28 4304 Riski Ristanto 28
29 4250 Ernawati 29
30 4225 Aji winarno 30
31 4286 Ogi Dwi Mahendra 31
32 4340 Yuyun Indriastuti 32
33 4337 Winardi 33
34 4295 Pujiyanto 34
35 4275 Mita Mustika Sari 35
36 4289 Nova Eka Yuliyanto 36
37 4239 David Basuki 37
38 4229 Antoni Saputro 38
39 4257 Gunawan 39
40 4228 Anggoro Prasetyo 40
41 4277 M. Hary Fitrian 41
42 4242 Deni Sugi yantoro 42
43 4343 Indra Kurniawan 43
44 4268 Linda Amandasari 44
45 4294 Prihatin Budi N. 45
46 4313 Siti Suryani 46
47 4332 Umar 47
48 4333 Viki Ardi S. 48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
49 4328 Wahyu Pratiwi 49
50 4312 Sholika 50
51 4266 Luluk Nafiah 51
52 4280 Muhammad Waqid 52
53 4274 M. Ali Husen 53
54 4267 Kurnia Apriliawati 54
55 4249 Eni Setyawan 55
56 4303 Rico Winarno 56
57 4247 Eko Bagus Pribadi 57
58 4248 Eko Windarto 58
59 4226 Alim Saparji 59
60 4232 Arifin 60
Demikian berita acara pelaksanaan pretest perilaku. Berita acara ini saya
buat dengan sesungguhnya.
Boyolali, ..... Oktober 2012
Pelaksana
Supriati
K3108054
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Berita Acara Posttest
Pelaksanaan Pemberian Instrument Tentang Perilaku Agresif
Pada hari ini, ............... tanggal ........... bulan .........tahun 2012, telah
dilaksanakan pengumpulan data informasi mengenai perilaku agresif dari jam
.......... WIB sampai dengan jam ......... WIB, bertempat diruang kesenian kepada
sejumlah subyek yang merupakan peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA
KARYA Klego tahun ajaran 2012/2013.
Berikut ini adalah daftar nama peserta didik yang mengikuti pretest
dengan instrumen angket perilaku agresif
No NIS Nama Tanda Tangan
1 4219 Adi Winarto 1
2 4336 Wahyuni Lestari 2
3 4330 Tri Wulandari 3
4 4234 Bagas Aji Santoso 4
5 4279 M. Tri Marsono 5
6 4223 Ahmad Sukarno Tri Junanto 6
7 4317 Suci Nurul Sholikah 7
8 4317 M. Ihwan Priyo Utomo 8
9 4272 M. Nur Sahid 9
10 4218 Adi Santoso 10
11 4276 M. Arifin 11
12 4300 Ratna Wahyuningsih 12
13 4335 Wahyuni 13
14 4241 Deni Saputro 14
15 4282 Mulyasih 15
16 4325 Tri Septi Wahyuni 16
17 4315 Sriyono 17
18 4250 Firu Septian Aradea 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
19 4233 Ayu Andriyani 19
20 4235 Bambang Santoso 20
21 4244 Doni Iskandar 21
22 4604 Yudha Pratama 22
23 4305 Rudi Atmoko Putro 23
24 4221 Agung Bagas Nugroho 24
25 4291 Nuri Diana 25
26 4271 Miranti Nur Anggrahini 26
27 4302 Rico Prayugo 27
28 4304 Riski Ristanto 28
29 4250 Ernawati 29
30 4225 Aji winarno 30
31 4286 Ogi Dwi Mahendra 31
32 4340 Yuyun Indriastuti 32
33 4337 Winardi 33
34 4295 Pujiyanto 34
35 4275 Mita Mustika Sari 35
36 4289 Nova Eka Yuliyanto 36
37 4239 David Basuki 37
38 4229 Antoni Saputro 38
39 4257 Gunawan 39
40 4228 Anggoro Prasetyo 40
41 4277 M. Hary Fitrian 41
42 4242 Deni Sugi yantoro 42
43 4343 Indra Kurniawan 43
44 4268 Linda Amandasari 44
45 4294 Prihatin Budi N. 45
46 4313 Siti Suryani 46
47 4332 Umar 47
48 4333 Viki Ardi S. 48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
49 4328 Wahyu Pratiwi 49
50 4312 Sholika 50
51 4266 Luluk Nafiah 51
52 4280 Muhammad Waqid 52
53 4274 M. Ali Husen 53
54 4267 Kurnia Apriliawati 54
55 4249 Eni Setyawan 55
56 4303 Rico Winarno 56
57 4247 Eko Bagus Pribadi 57
58 4248 Eko Windarto 58
59 4226 Alim Saparji 59
60 4232 Arifin 60
Demikian berita acara pelaksanaan posttest perilaku. Berita acara ini saya
buat dengan sesungguhnya.
Boyolali, ..... Oktober 2012
Pelaksana
Supriati
K3108054
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Berita Acara Uji Coba
Pelaksanaan Pemberian Instrument Tentang Perilaku Agresif
Pada hari ini, ............... tanggal ........... bulan .........tahun 2012, telah
dilaksanakan pengumpulan data informasi mengenai perilaku agresif dari jam
.......... WIB sampai dengan jam ......... WIB, bertempat diruang kesenian kepada
sejumlah subyek yang merupakan peserta didik kelas XI SMP BHINNEKA
KARYA Klego tahun ajaran 2012/2013.
Berikut ini adalah daftar nama peserta didik yang mengikuti pretest
dengan instrumen angket perilaku agresif
No NIS Nama Tanda tangan
1 4349 Agustin Sri Wahyuni 1
2 4355 Andri 2
3 4356 Anggi Aprilia 3
4 4363 Bayu Prasetia 4
5 4365 Dedi Murdani 5
6 4368 Dewi Pratiwi 6
7 4374 Edi Siswanto 7
8 4377 Eki Tomy Hermanto 8
9 4381 Fikri Qoirul Anam Panjiwinata 9
10 4386 Hendri Gunawan 10
11 4391 Ika Budiyanto 11
12 4392 Ikhsan Wahyu Pambudi 12
13 4393 Ina Zahrotun 13
14 4483 Kukuh Budiyanto 14
15 4401 Leni Dwi Ninggati 15
16 4403 Lisna Nur Azizah 16
17 4481 Muhammad Ulil Albab 17
18 4425 Mustofa Fitriono 18
19 4426 Niken Supriniyati 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
20 4428 Novika Amilia 20
21 4429 Nuky Ariyanti 21
22 4433 Panji Anom 22
23 4443 Rina Kuniasih 23
24 4448 Rodiah 24
25 4450 Serly 25
26 4606 Danu Indrajit 26
27 4463 Suci Budiyanti 27
28 4465 Susi Susanti 28
29 4466 Syaifuddin Zahri 29
30 4469 Wahid Nur Ali 30
Demikian berita acara pelaksanaan pretest perilaku. Berita acara ini saya
buat dengan sesungguhnya.
Boyolali, ..... September 2012
Pelaksana
Supriati
K3108054
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
Berita Acara
Pelaksanaan Pemberian Treatment Perilaku Agresif
Pada hari ini, ............... tanggal ........... bulan .........tahun 2012, telah
dilaksanakan pengumpulan data informasi mengenai perilaku agresif dari jam
.......... WIB sampai dengan jam ......... WIB, bertempat diruang kesenian kepada
sejumlah subyek yang merupakan peserta didik kelas XI SMP BHINNEKA
KARYA Klego tahun ajaran 2012/2013.
Berikut ini adalah daftar nama peserta didik yang mengikuti treatment
bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk mengurangi perilaku
agresif
No NIS Nama Tanda tangan
1 4286 Ogi Dwi Mahendra 1
2 4340 Yuyun Indriastuti 2
3 4337 Winardi 3
4 4295 Pujiyanto 4
5 4275 Mita Mustika Sari 5
6 4289 Nova Eka Yuliyanto 6
7 4239 David Basuki 7
8 4229 Antoni Saputro 8
9 4257 Gunawan 9
10 4228 Anggoro Prasetyo 10
11 4277 M. Hary Fitrian 11
12 4242 Deni Sugi yantoro 12
13 4343 Indra Kurniawan 13
14 4268 Linda Amandasari 14
15 4294 Prihatin Budi N. 15
16 4313 Siti Suryani 16
17 4332 Umar 17
18 4333 Viki Ardi S. 18
19 4328 Wahyu Pratiwi 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
20 4312 Sholika 20
21 4266 Luluk Nafiah 21
22 4280 Muhammad Waqid 22
23 4274 M. Ali Husen 23
24 4267 Kurnia Apriliawati 24
25 4249 Eni Setyawan 25
26 4303 Rico Winarno 26
27 4247 Eko Bagus Pribadi 27
28 4248 Eko Windarto 28
29 4226 Alim Saparji 29
30 4232 Arifin 30
Demikian berita acara pelaksanaan pretest perilaku. Berita acara ini saya
buat dengan sesungguhnya.
Boyolali, ..... Oktober 2012
Pelaksana
Supriati
K3108054
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
ANGKET PERILAKU AGRESIF
I. PENGANTAR
Di bawah ini disajikan beberapa pernyataan tentang perilaku agresif
dengan beberapa pilihan jawaban. Anda diminta menjawab pernyataan-
pernyataan tersebut dengan memilih salah satu pilihan yang telah disediakan
sesuai keadaan Anda yang sebenarnya. Jawaban Anda tidak akan dinilai
benar atau salah dan tidak ada hubungannya dengan nilai hasil belajar Anda.
Atas kesediaan Anda, kami mengucapkan terima kasih.
II. PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah identitas Anda dengan lengkap.
2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan jawablah dengan jujur.
Jawablah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan keadaan diri
Anda, tidak ada pilihan jawaban yang benar dan salah. Oleh karena itu
pilihlah salah satu jawaban dari masing-masing item yang paling sesuai
dengan keadaan yang ada pada diri Anda.
3. Pilihlah salah satu pernyataan dari empat pilihan jawaban yang tersedia
dengan memberikan tanda contreng (√) pada jawaban :
SS : Jika pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan diri Anda
S : Jika pernyataan tersebut Sesuai dengan diri Anda
TS : Jika pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan diri Anda
STS : Jika pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan diri Anda
Contoh :
NO. BUTIR PERYATAAN SS S TS STS
1. Saya berusaha berbicara dengan
perkataan yang baik-baik agar teman
saya tidak tersakiti
√
Pilihlah jawaban “SS” dengan memberi tanda contreng (√) karena
pertanyaan tersebut sangat sesuai dengan diri anda.
SELAMAT MENGERJAKAN !!!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Tabulasi Skor Angket Pretest Kelompok Eksperimen
No Item Angket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 1 1 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1
2 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 3 3 1 3 2
3 2 2 1 2 4 2 1 1 2 3 2 3 2 4 4 2 3 4 3 2
4 3 4 1 3 3 1 1 3 4 4 4 1 3 1 3 3 4 3 1 2
5 3 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 1
6 3 2 1 1 4 1 1 1 2 4 3 2 1 1 4 4 3 4 2 2
7 2 2 4 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 4 1 2 1 1 1
8 2 1 1 1 3 2 2 3 2 4 4 2 1 3 2 2 4 4 3 2
9 2 1 3 1 2 1 2 4 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 1
10 2 1 2 1 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 3 1 3 1 1
11 4 2 1 1 1 1 1 4 4 1 2 3 3 3 1 3 2 3 1 2
12 3 1 3 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2
13 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
14 4 1 2 1 2 1 2 3 2 4 2 1 2 2 3 2 2 2 3 1
15 2 1 1 1 3 3 3 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1
16 3 1 2 1 1 1 3 2 1 2 1 1 2 1 2 3 2 1 3 1
17 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 3 3 2 2 3 1 3 1
18 2 2 1 1 1 2 2 3 1 4 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1
19 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1
20 3 3 1 2 1 4 4 3 3 3 3 1 1 2 3 3 2 4 3 3
21 3 2 1 1 1 1 1 4 3 2 4 1 2 2 2 4 2 1 3 2
22 4 2 4 2 1 1 1 3 2 4 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1
23 2 3 2 3 4 4 4 4 3 3 2 1 2 2 3 3 3 4 1 1
24 4 1 1 1 1 3 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1
25 4 2 2 1 4 2 3 1 3 2 1 1 3 2 2 3 4 2 2 2
26 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1
27 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 3 3 1 3 1
28 4 2 1 1 1 1 1 4 1 3 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1
29 3 1 1 2 1 3 1 3 1 1 1 1 1 4 2 2 2 1 4 2
30 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 3 3 2 2 3 1 3 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
Tabulasi Skor Angket Pretest Kelompok Eksperimen (lanjutan)
Item Angket Total
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 1 1 64
1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 60
4 2 2 4 3 3 2 2 2 4 2 4 3 3 4 2 2 2 1 2 102
3 1 3 1 3 1 4 4 3 1 4 3 4 3 2 4 2 3 1 4 106
2 1 1 2 1 2 1 3 2 2 1 3 1 2 3 1 2 1 2 2 70
3 1 1 3 2 2 1 3 1 3 1 3 3 4 4 3 1 1 4 1 91
3 1 2 3 1 1 2 2 1 1 2 3 1 2 1 1 2 1 3 2 68
2 2 4 2 4 2 3 1 3 3 1 2 2 2 2 3 2 1 1 2 92
2 2 3 1 4 2 2 2 3 1 1 2 1 3 2 1 1 3 3 1 77
2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 64
3 1 1 2 1 3 2 4 1 2 3 2 2 4 3 1 1 2 4 3 88
1 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 1 3 2 3 2 3 1 2 92
1 1 4 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 54
2 1 3 4 3 2 1 2 2 1 2 4 2 3 2 1 1 1 1 2 82
3 1 2 1 2 1 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 66
4 2 1 2 3 1 2 1 3 3 2 4 3 4 2 1 1 1 2 3 79
2 1 4 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 1 3 1 2 2 1 3 75
2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 3 2 2 2 3 1 1 2 2 66
1 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 55
1 1 2 3 1 1 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 95
4 2 4 2 3 2 2 1 1 2 2 1 1 4 2 2 2 1 1 4 85
2 1 2 2 2 1 1 1 1 3 2 3 1 3 2 1 1 1 1 1 70
2 2 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 1 1 1 98
2 1 1 2 1 1 2 2 1 4 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 63
3 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 4 3 2 2 2 4 1 4 4 90
2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 59
4 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 4 1 1 1 1 3 64
3 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 3 2 3 2 1 1 1 1 1 67
4 1 2 2 1 2 1 2 2 4 4 1 2 4 4 2 2 1 1 1 80
2 1 4 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 1 3 1 2 2 1 3 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Tabulasi Skor Observasi Pretest Kelompok Eksperimen
No Item Observasi
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 3 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 1 2 2 4 2 2 4 59
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
4 4 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 53
5 1 3 3 1 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48
6 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 2 2 4 2 2 2 4 2 60
7 3 3 3 3 2 1 4 4 2 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 64
8 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 69
9 4 4 4 3 3 2 2 2 2 4 4 2 3 4 3 2 2 2 3 3 58
10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 76
11 4 4 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 55
12 2 4 4 4 4 1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
13 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 48
14 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 36
15 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 3 3 2 2 2 4 4 59
16 4 3 3 4 3 1 3 3 4 4 3 4 3 1 3 3 3 3 4 3 62
17 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 45
18 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 2 3 3 2 2 4 2 59
19 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 39
20 3 3 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 68
21 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 48
22 3 4 4 3 2 1 2 2 3 4 2 3 3 1 2 2 3 4 2 3 53
23 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 70
24 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55
25 4 4 4 3 2 4 2 2 3 4 4 2 2 3 2 4 3 2 2 3 59
26 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 4 2 2 3 50
27 4 3 2 1 1 2 3 4 4 3 2 1 2 3 4 4 2 1 2 3 51
28 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
29 2 2 3 1 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 2 1 1 4 55
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
Tabulasi Skor Angket Pretest Kelompok Kontrol
No Item Angket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 2 1 1 1 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 1 1
2 4 3 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1
3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 3 1 3 3 1 3 1
4 2 1 2 1 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2
5 3 1 1 3 3 1 3 4 3 4 3 1 3 3 2 3 4 1 1 3
6 3 2 3 1 1 2 2 3 2 1 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2
7 4 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
8 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1
9 3 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2
12 4 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2
13 4 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 2 1 3 2 1 1
14 4 2 2 1 2 4 2 4 2 3 3 1 3 4 4 4 4 1 2 1
15 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 3 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2
17 3 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1
18 4 1 1 2 1 1 2 3 2 3 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1
19 3 1 2 1 1 3 1 2 2 2 1 2 1 1 2 3 2 2 2 1
20 2 1 1 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 2 4 1 1 1
21 2 2 4 2 4 1 1 2 1 2 1 1 2 2 3 3 2 2 1 1
22 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1
23 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1
24 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1
25 3 1 1 1 1 3 1 2 3 1 1 1 1 1 1 2 3 1 2 1
26 3 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 3 1 2 1 2 1
27 2 3 1 1 3 2 2 2 2 1 3 1 1 1 1 2 2 3 1 1
28 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 3 1 1
29 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 4 3 1 1 2
30 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 1 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Tabulasi Skor Angket Pretest Kelompok Kontrol (lanjutan)
Item Angket Total
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 3 1 75
2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 60
3 1 1 3 1 1 1 3 1 3 1 3 3 3 3 1 1 1 1 1 70
2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 70
4 1 3 4 1 1 1 1 3 3 1 3 1 1 3 4 1 1 1 1 89
1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 3 72
1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 50
2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 51
1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 46
1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 48
1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 60
3 1 1 2 3 1 2 3 2 3 2 3 2 1 3 1 2 1 1 1 73
2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 59
2 1 4 4 4 2 3 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 1 1 4 114
2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 50
1 2 2 1 4 1 2 3 1 4 2 3 1 2 2 1 2 1 1 2 70
2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 54
3 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 3 2 1 2 1 1 1 69
2 1 3 3 3 1 2 3 1 3 1 4 2 1 3 1 1 1 3 2 76
2 1 1 1 3 2 3 1 1 2 1 1 2 1 2 1 3 1 1 3 65
2 1 1 2 1 2 1 4 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 71
1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 59
2 1 1 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 2 58
1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 3 1 1 2 2 1 1 58
3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 57
3 2 1 1 2 2 2 4 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 66
1 1 1 2 3 2 4 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 70
2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 63
4 3 3 1 2 1 2 2 1 2 1 4 1 2 2 1 1 2 2 2 79
2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Tabulasi Skor Observasi Pretest Kelompok Kontrol
No Item Observasi
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 3 2 1 1 1 2 3 4 4 4 4 3 2 1 1 1 2 2 3 48
2 2 1 1 2 2 3 4 4 3 2 1 3 4 4 3 3 2 2 1 1 48
3 1 1 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 1 1 1 50
4 2 2 1 3 4 4 4 3 3 2 1 4 4 3 3 2 3 4 4 4 60
5 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 1 64
6 2 2 2 2 4 4 2 2 4 3 2 2 4 4 3 2 4 3 2 3 56
7 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 68
8 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 2 2 4 4 3 3 2 1 59
9 4 3 3 4 4 3 1 1 2 4 4 4 4 2 1 4 3 2 2 3 58
10 2 2 3 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 2 1 61
11 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 70
12 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 71
13 4 3 3 3 4 4 4 2 1 1 1 3 4 3 4 3 3 4 4 2 60
14 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 75
15 4 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
16 2 2 1 1 2 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 1 1 55
17 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 4 3 3 3 1 2 2 1 49
18 2 2 1 1 1 3 4 2 4 2 4 2 2 2 3 4 3 1 1 1 45
19 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 64
20 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 48
21 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 1 1 3 3 4 4 1 2 2 1 57
22 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 32
23 4 3 2 2 2 1 1 2 3 4 4 3 4 3 2 1 1 2 3 4 51
24 4 3 2 1 1 1 2 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 1 1 50
25 1 1 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 3 4 51
26 1 1 2 2 1 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 1 3 2 3 2 40
27 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 2 2 67
28 1 1 2 3 4 3 4 3 4 3 4 2 1 2 1 1 2 2 2 3 48
29 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 68
30 4 3 2 2 2 3 4 2 1 1 1 3 3 3 4 2 2 1 1 1 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Tabulasi Skor Angket Posttest Kelompok Eksperimen
No Item Angket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1
2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 1 4 3
3 4 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3
4 3 4 1 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 4 3 1 2
5 3 3 3 1 1 1 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 1 4 3
6 4 2 1 3 2 4 2 4 1 3 4 1 2 3 4 4 1 2 1 4
7 3 1 4 1 2 1 3 2 2 3 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2
8 2 1 1 1 3 2 2 3 2 3 4 2 1 3 2 2 3 4 3 2
9 1 3 3 1 4 2 3 1 1 3 2 3 1 3 1 1 3 2 3 1
10 3 3 1 1 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2
11 3 3 2 1 2 1 1 1 2 3 2 4 4 4 4 3 1 4 2 4
12 3 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2
13 1 2 4 2 3 1 4 3 4 1 2 4 1 3 3 2 1 3 2 3
14 1 2 3 1 2 1 2 3 2 2 3 1 3 1 4 3 2 1 3 1
15 2 1 1 1 1 3 3 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1
16 3 1 2 1 1 1 3 2 1 2 1 1 2 1 2 3 2 1 3 1
17 2 1 2 1 3 1 3 2 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 3 2
18 2 2 1 1 1 2 2 3 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1
19 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1
20 3 3 1 2 1 4 4 3 3 3 3 1 1 2 3 3 2 2 3 3
21 1 3 1 1 1 1 2 4 2 2 3 1 3 4 1 4 3 1 3 1
22 2 3 4 1 1 1 2 3 3 2 2 1 2 3 2 3 3 1 2 1
23 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 1 1
24 1 1 1 2 1 2 3 1 2 2 2 1 1 2 3 1 1 3 1 1
25 2 2 2 1 2 2 3 1 3 2 1 1 3 2 2 3 3 2 2 2
26 3 1 1 1 4 1 2 1 4 3 3 1 2 1 4 3 4 2 1 1
27 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 3 1
28 3 2 1 1 1 1 1 4 1 3 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1
29 3 1 1 2 1 3 1 3 1 1 1 1 1 4 2 2 2 1 3 2
30 3 3 1 3 1 3 3 2 2 2 1 3 1 4 4 4 1 4 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Tabulasi Skor Angket Posttest Kelompok Eksperimen (lanjutan)
Item Angket Total
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 1 1 61
3 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 4 2 1 3 2 1 1 1 4 67
3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 134
3 1 3 1 3 1 4 4 3 1 3 3 3 3 2 4 2 3 1 4 101
4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 1 1 3 4 110
4 4 4 2 3 1 4 2 2 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 2 115
1 1 2 3 2 1 3 2 1 2 1 3 2 1 3 1 3 1 2 2 73
2 2 2 2 3 2 3 1 3 3 1 2 2 2 2 3 2 1 1 2 87
1 1 2 1 1 4 1 1 3 3 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 74
3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 111
4 3 4 1 1 2 4 4 2 3 4 3 2 1 1 2 1 2 2 4 101
1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 1 2 86
1 3 2 1 3 4 2 3 2 3 3 1 3 3 2 1 4 4 2 3 99
3 3 1 3 3 4 1 2 3 2 2 4 3 4 3 1 1 1 1 1 87
2 1 2 1 2 1 2 2 1 3 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 62
2 2 1 2 3 1 2 1 3 3 2 2 3 3 2 1 1 1 2 3 74
3 2 1 3 4 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 3 2 3 1 3 82
2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 63
1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 51
1 1 2 1 1 1 3 2 1 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 90
4 2 4 2 3 2 2 3 2 4 2 2 1 1 2 1 2 3 1 85
2 1 2 3 2 1 4 2 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3 3 4 97
2 2 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 1 1 1 89
3 1 1 1 1 1 2 3 1 3 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 63
3 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 3 3 2 2 2 4 1 4 4 83
1 1 2 1 3 1 2 1 1 4 1 2 3 1 2 1 1 1 1 3 76
4 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 3 1 1 1 1 3 60
3 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 3 2 3 2 1 1 1 1 1 66
3 1 2 2 1 2 1 2 2 4 4 1 2 4 2 2 2 1 1 1 76
3 3 1 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 1 3 1 3 1 2 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
Tabulasi Skor Observasi Posttest Kelompok Eksperimen
No Item Observasi
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 24
3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
4 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
6 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 23
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
8 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 25
9 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
10 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
11 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 25
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
13 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 25
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
15 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 22
16 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 25
17 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 25
18 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 23
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 23
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
22 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27
23 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 25
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
25 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 25
26 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
28 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 23
29 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 25
30 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Tabulasi Skor Angket Posttest Kelompok Kontrol
No Item Angket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1
2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1
3 3 1 1 1 1 1 1 2 3 3 1 2 2 3 1 3 3 2 3 1
4 2 1 2 1 2 3 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2
5 3 1 1 3 3 1 3 2 3 2 3 1 3 3 2 3 4 1 1 3
6 3 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 1 1 1 2 3 2 2 1 2
7 4 1 3 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2
8 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 3 1 2 2 1 2 1 1
9 3 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1
10 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2
12 3 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2
13 4 1 1 1 2 1 2 3 2 1 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2
14 4 2 2 1 2 4 2 4 2 3 3 1 3 3 3 3 4 1 2 1
15 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1
16 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2
17 3 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1
18 4 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1
19 3 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1
20 2 1 1 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 2 4 2 2 1
21 2 2 3 2 3 1 1 2 1 1 1 1 2 2 3 3 2 2 1 1
22 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1
23 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1
24 2 1 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1
25 2 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 3 1 2 1
26 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 3 1 2 1 2 1
27 2 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
28 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1
29 3 3 1 1 2 1 2 3 3 3 3 1 2 2 2 3 3 2 1 2
30 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
Tabulasi Skor Angket Posttest Kelompok Kontrol (lanjutan)
Item Angket Total
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 3 1 71
2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 56
3 1 1 3 1 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 1 1 2 1 2 79
1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 66
4 1 3 4 1 1 1 1 2 2 1 3 1 1 3 3 1 1 1 1 82
3 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2 74
1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 55
2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 59
1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 50
1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 52
1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 55
3 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 3 2 1 1 1 2 1 1 1 67
2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 62
2 1 4 4 4 2 3 3 1 4 4 3 4 3 3 3 3 1 1 4 107
2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 2 56
1 2 2 1 2 1 2 3 1 2 2 3 1 2 2 1 2 1 1 2 65
2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 51
2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 68
2 1 3 3 3 1 2 3 1 3 1 3 2 1 3 1 1 1 3 2 72
2 1 1 2 3 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 3 72
2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 66
1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 61
2 1 1 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 54
2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 1 1 2 2 2 2 65
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 52
2 2 1 1 2 2 2 4 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 61
1 1 1 2 3 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 62
1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 58
3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 84
2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Tabulasi Skor Observasi Posttest Kelompok Kontrol
No Item Observasi
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 3 2 1 1 1 2 3 4 4 3 3 3 2 1 1 1 2 2 3 45
2 2 1 1 2 2 3 3 4 3 2 1 3 3 4 3 3 2 2 1 1 46
3 1 1 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 2 2 1 1 1 48
4 2 2 1 3 3 3 4 3 3 2 1 4 4 3 3 2 3 4 4 4 58
5 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 1 62
6 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 37
7 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 67
8 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 1 2 2 4 4 3 3 2 1 58
9 4 3 3 4 4 3 1 1 2 4 4 4 4 2 1 4 3 2 2 3 58
10 2 2 3 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 2 1 61
11 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 68
12 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 69
13 4 3 3 3 4 4 4 2 2 1 1 3 4 3 4 3 3 4 4 3 62
14 2 1 1 3 4 4 3 1 4 3 2 1 4 4 4 3 4 2 3 2 55
15 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61
16 2 2 1 1 2 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 1 1 55
17 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 4 3 3 3 1 2 2 1 49
18 2 2 1 2 2 3 4 2 3 2 4 2 2 2 3 4 3 1 1 1 46
19 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 2 1 2 43
20 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 47
21 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 1 1 3 3 4 4 1 2 2 1 57
22 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 32
23 4 3 2 2 2 1 1 2 3 4 4 3 4 3 2 1 1 2 3 4 51
24 4 3 2 1 1 1 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 1 1 49
25 1 1 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 3 4 50
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
27 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 2 2 67
28 1 1 2 3 4 3 4 3 4 3 3 2 1 2 1 1 2 2 2 3 47
29 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 67
30 4 3 2 2 2 3 4 2 2 2 1 3 3 3 4 2 2 1 1 1 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
Rekap Hasil Pretest Kelompok Eksperimen
No Skor Pretest Nilai Pretest Rata-
rata Angket Observasi Angket Observasi
1 64 59 40,00 73,75 56,88
2 60 60 37,50 75,00 56,25
3 102 69 63,75 86,25 75,00
4 106 53 66,25 66,25 66,25
5 70 48 43,75 60,00 51,88
6 91 60 56,88 75,00 65,94
7 68 64 42,50 80,00 61,25
8 92 69 57,50 86,25 71,88
9 77 58 48,13 72,50 60,31
10 64 76 40,00 95,00 67,50
11 88 55 55,00 68,75 61,88
12 92 61 57,50 76,25 66,88
13 54 48 33,75 60,00 46,88
14 82 36 51,25 45,00 48,13
15 66 59 41,25 73,75 57,50
16 79 62 49,38 77,50 63,44
17 75 45 46,88 56,25 51,56
18 66 59 41,25 73,75 57,50
19 55 39 34,38 48,75 41,56
20 95 68 59,38 85,00 72,19
21 85 48 53,13 60,00 56,56
22 70 53 43,75 66,25 55,00
23 98 70 61,25 87,50 74,38
24 63 55 39,38 68,75 54,06
25 90 59 56,25 73,75 65,00
26 59 50 36,88 62,50 49,69
27 64 51 40,00 63,75 51,88
28 67 24 41,88 30,00 35,94
29 80 55 50,00 68,75 59,38
30 75 60 46,88 75,00 60,94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Rekap Hasil Pretest Kelompok Kontrol
No Skor Pretest Nilai Pretest Rata-
rata Angket Observasi Angket Observasi
1 75 48 46,88 60,00 53,44
2 60 48 37,50 60,00 48,75
3 70 50 43,75 62,50 53,13
4 70 60 43,75 75,00 59,38
5 89 64 55,63 80,00 67,81
6 72 56 45,00 70,00 57,50
7 50 68 31,25 85,00 58,13
8 51 59 31,88 73,75 52,81
9 46 58 28,75 72,50 50,63
10 48 61 30,00 76,25 53,13
11 60 70 37,50 87,50 62,50
12 73 71 45,63 88,75 67,19
13 59 60 36,88 75,00 55,94
14 114 75 71,25 93,75 82,50
15 50 62 31,25 77,50 54,38
16 70 55 43,75 68,75 56,25
17 54 49 33,75 61,25 47,50
18 69 45 43,13 56,25 49,69
19 76 64 47,50 80,00 63,75
20 65 48 40,63 60,00 50,31
21 71 57 44,38 71,25 57,81
22 59 32 36,88 40,00 38,44
23 58 51 36,25 63,75 50,00
24 58 50 36,25 62,50 49,38
25 57 51 35,63 63,75 49,69
26 66 40 41,25 50,00 45,63
27 70 67 43,75 83,75 63,75
28 63 48 39,38 60,00 49,69
29 79 68 49,38 85,00 67,19
30 54 45 33,75 56,25 45,00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
Rekap Hasil Posttest Kelompok Eksperimen
No Skor Posttest Nilai Posttest Rata-
rata Angket Observasi Angket Observasi
1 61 22 38,13 27,50 32,81
2 67 24 41,88 30,00 35,94
3 134 21 83,75 26,25 55,00
4 101 26 63,13 32,50 47,81
5 110 20 68,75 25,00 46,88
6 115 23 71,88 28,75 50,31
7 73 20 45,63 25,00 35,31
8 87 25 54,38 31,25 42,81
9 74 22 46,25 27,50 36,88
10 111 23 69,38 28,75 49,06
11 101 25 63,13 31,25 47,19
12 86 20 53,75 25,00 39,38
13 99 25 61,88 31,25 46,56
14 87 20 54,38 25,00 39,69
15 62 22 38,75 27,50 33,13
16 74 25 46,25 31,25 38,75
17 82 25 51,25 31,25 41,25
18 63 23 39,38 28,75 34,06
19 51 20 31,88 25,00 28,44
20 90 23 56,25 28,75 42,50
21 85 20 53,13 25,00 39,06
22 97 27 60,63 33,75 47,19
23 89 25 55,63 31,25 43,44
24 63 20 39,38 25,00 32,19
25 83 25 51,88 31,25 41,56
26 76 26 47,50 32,50 40,00
27 60 21 37,50 26,25 31,88
28 66 23 41,25 28,75 35,00
29 76 25 47,50 31,25 39,38
30 100 24 62,50 30,00 46,25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
Rekap Hasil Posttest Kelompok Kontrol
No Skor Posttest Nilai Posttest Rata-
rata Angket Observasi Angket Observasi
1 71 45 44,38 56,25 50,31
2 56 46 35,00 57,50 46,25
3 79 48 49,38 60,00 54,69
4 66 58 41,25 72,50 56,88
5 82 62 51,25 77,50 64,38
6 74 37 46,25 46,25 46,25
7 55 67 34,38 83,75 59,06
8 59 58 36,88 72,50 54,69
9 50 58 31,25 72,50 51,88
10 52 61 32,50 76,25 54,38
11 55 68 34,38 85,00 59,69
12 67 69 41,88 86,25 64,06
13 62 62 38,75 77,50 58,13
14 107 55 66,88 68,75 67,81
15 56 61 35,00 76,25 55,63
16 65 55 40,63 68,75 54,69
17 51 49 31,88 61,25 46,56
18 68 46 42,50 57,50 50,00
19 72 43 45,00 53,75 49,38
20 72 47 45,00 58,75 51,88
21 66 57 41,25 71,25 56,25
22 61 32 38,13 40,00 39,06
23 54 51 33,75 63,75 48,75
24 65 49 40,63 61,25 50,94
25 52 50 32,50 62,50 47,50
26 61 20 38,13 25,00 31,56
27 62 67 38,75 83,75 61,25
28 58 47 36,25 58,75 47,50
29 84 67 52,50 83,75 68,13
30 51 47 31,88 58,75 45,31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif dan Uji Normalitas
Explore
Kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
Test
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
Kelompok Sampel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
Hasil Perhitungan Uji Keseimbangan Awal
(Uji Beda Pretest antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol)
T-Test
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Hasil Perhitungan Anava Dua Jalan
Univariate Analysis of Variance
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
Hasil Perhituungan Uji Scheffe
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Hasil Perhitungan Uji Keseimbangan Awal
T-Test
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Hasil Perhitungan Anova
Univariate Analysis of Variance
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
Estimated Marginal Means
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
Hasil Perhitungan Uji Scheffe
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Data Hasil Try Out Kuesioner
No Res
p
Nomor Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1
2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1
3 4 3 1 1 3 1 3 2 2 3 2 1 1 1 2 1
4 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1
5 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1
6 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1
7 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
8 2 1 2 1 4 2 1 3 1 2 1 1 1 2 2 1
9 3 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1
10 3 2 3 1 1 2 3 1 1 2 1 1 3 1 1 1
11 3 3 4 2 4 4 1 2 2 1 1 1 1 2 3 1
12 2 2 1 2 1 4 4 4 2 1 3 4 1 4 4 1
13 2 3 2 1 1 1 2 4 2 1 1 1 1 2 2 1
14 2 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
15 2 1 1 1 2 1 4 2 1 1 1 1 1 2 4 1
16 2 1 1 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1
17 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1
19 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 1
20 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 1 1 2 1 1
21 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
24 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
25 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1
26 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
27 2 3 1 2 3 3 2 4 2 4 3 1 3 2 2 1
28 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2
29 3 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1
30 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Data Hasil Try Out Kuesioner (lanjutan)
No Res
p
Nomor Butir Soal
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2
2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2
3 2 3 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 3
4 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2
5 2 2 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1
6 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2
7 2 1 2 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
8 1 4 3 1 1 2 1 2 1 1 4 2 2 2 1 3
9 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
10 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2
11 4 2 4 4 1 1 4 1 2 1 3 2 1 3 1 2
12 2 4 4 2 1 1 1 1 1 2 4 2 1 4 1 1
13 2 2 1 4 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2
14 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2
15 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2
16 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2
17 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2
19 2 3 3 1 1 1 1 1 3 1 3 1 2 3 2 2
20 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2
21 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1
22 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1
24 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
25 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2
26 2 1 2 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
27 4 2 4 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 3
28 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3
29 3 2 1 3 1 1 3 1 1 2 2 2 1 2 1 2
30 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
Data Hasil Try Out Kuesioner (lanjutan)
No Resp
Nomor Butir Soal Total
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 61
2 1 1 1 3 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 3 2 74
3 1 1 1 1 1 2 1 2 3 3 1 1 1 1 1 2 79
4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 73
5 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 64
6 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 59
7 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 57
8 1 1 2 2 1 4 1 3 2 3 1 2 3 2 1 1 88
9 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 63
10 1 2 2 3 1 2 1 2 1 3 3 2 1 1 2 2 82
11 2 1 2 1 2 2 3 3 2 2 3 1 1 2 1 3 102
12 1 1 2 4 1 2 2 4 1 2 4 2 4 1 4 2 109
13 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 74
14 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 2 2 1 1 1 2 68
15 1 1 1 3 2 2 2 2 3 1 2 1 1 1 2 1 75
16 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 65
17 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 56
18 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 3 1 62
19 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 3 2 95
20 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 67
21 1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 64
22 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 54
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54
24 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 54
25 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 69
26 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 59
27 2 1 2 3 2 3 3 4 2 2 2 2 1 2 3 2 105
28 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 71
29 1 1 1 2 1 2 2 3 1 2 3 1 1 1 1 2 78
30 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
Hasil Perhitungan Validitas
Correlations
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
Hasil Perhitungan Reliabilitas Semua Butir Soal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
Reliability
Scale: All Items
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
Hasil Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Valid
Reliability
Scale: Valid Items
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
Rangkuman Uji Validitas dan Reliabilitas
Butir r hitung r tabel p Keterangan
Butir 1 0,498 0,361 0,005 Valid
Butir 2 0,472 0,361 0,009 Valid
Butir 3 0,432 0,361 0,017 Valid
Butir 4 0,488 0,361 0,006 Valid
Butir 5 0,529 0,361 0,003 Valid
Butir 6 0,697 0,361 0,000 Valid
Butir 7 0,439 0,361 0,015 Valid
Butir 8 0,662 0,361 0,000 Valid
Butir 9 0,610 0,361 0,000 Valid
Butir 10 0,460 0,361 0,010 Valid
Butir 11 0,411 0,361 0,024 Valid
Butir 12 0,522 0,361 0,003 Valid
Butir 13 0,493 0,361 0,006 Valid
Butir 14 0,683 0,361 0,000 Valid
Butir 15 0,534 0,361 0,002 Valid
Butir 16 -0,004 0,361 0,983 Tidak valid
Butir 17 0,489 0,361 0,006 Valid
Butir 18 0,670 0,361 0,000 Valid
Butir 19 0,807 0,361 0,000 Valid
Butir 20 0,134 0,361 0,480 Tidak valid
Butir 21 0,131 0,361 0,489 Tidak valid
Butir 22 0,081 0,361 0,670 Tidak valid
Butir 23 0,486 0,361 0,007 Valid
Butir 24 0,118 0,361 0,535 Tidak valid
Butir 25 0,480 0,361 0,007 Valid
Butir 26 0,066 0,361 0,730 Tidak valid
Butir 27 0,641 0,361 0,000 Valid
Butir 28 0,531 0,361 0,003 Valid
Butir 29 0,512 0,361 0,004 Valid
Butir 30 0,668 0,361 0,000 Valid
Butir 31 0,140 0,361 0,461 Tidak valid
Butir 32 0,464 0,361 0,010 Valid
Butir 33 0,472 0,361 0,009 Valid
Butir 34 0,131 0,361 0,489 Tidak valid
Butir 35 0,514 0,361 0,004 Valid
Butir 36 0,426 0,361 0,019 Valid
Butir 37 0,506 0,361 0,004 Valid
Butir 38 0,693 0,361 0,000 Valid
Butir 39 0,643 0,361 0,000 Valid
Butir 40 0,751 0,361 0,000 Valid
Butir 41 0,489 0,361 0,006 Valid
Butir 42 0,451 0,361 0,012 Valid
Butir 43 0,668 0,361 0,000 Valid
Butir 44 0,565 0,361 0,001 Valid
Butir 45 0,501 0,361 0,005 Valid
Butir 46 0,531 0,361 0,003 Valid
Butir 47 0,416 0,361 0,022 Valid
Butir 48 0,520 0,361 0,003 Valid
Reliabilitas: Koefisien Spearman-Brown semua butir = 0,911
Koefisien Spearman-Brown butir yang valid = 0,934
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Bahasan : Perilaku Agresif
B. Bidang bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing
D. Fungsi Layanan : Pengentasan dan pengembangan
E. Kompetensi dasar : Mampu mengidentifikasi tentang Agresif melalui
role playing
F. Indikator :
1. Peserta didik mampu menjelaskan tentang pengertian role playing
2. Peserta didik mampu menawarkan diri untuk menjadi pemain dalam
contoh role playing
3. Peserta didik mampu memainkan adegan role playing
4. Peserta didik mampu membandingkan permainan yang baik dan kurang
baik
G. Sasaran Layanan : Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA
KARYA Klego
H. Materi Layanan :
1. Pengertian role playing
2. Cara memainkan role playing
3. Contoh naskah drama
4. Tugas kelompok pemain dan penonton
I. Tema : Perilaku agresif
J. Uraian kegiatan
1. Persiapan
a. Guru menjelaskan tentang pengertian role playing
b. Guru menerangkan peraturan bermain role playing
2. Menentukan kelompok yang bermain role playing
a. Guru memberi contoh naskah role playing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
b. Guru mengemukakan masing-masing peran
c. Guru menawarkan dengan sukarela kepada peserta didik yang
bersedia memainkan salah satu adegan sebagai contoh role playing
3. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya
Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau
mengamati jalannya permainan role playing yang dimainkan.
4. Pelaksanaan role playing
a. Peserta didik yang maju memainkan contoh adegan role playing
b. Guru mengumumkan untuk pertemuan selanjutnya sesuai dengan
urutan kelompok maju memainkan role playing dan diberi waktu
untuk berlatih dahulu sebelum tampil.
5. Evaluasi dan diskusi
Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya
role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara
pemecahan masalahnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya.
6. Ulangan permainan
Peserta didik yang memainkan perannya kurang sesuai atau kurang
maksimal maka perlu ada pengulangan permainan.
K. Tempat Penyelenggaraan : ruang Aula
L. Waktu : 1x60 menit
M. Tgl, Semester : 04 Oktober 2012 / Semester Gasal
N. Penyelenggara Layanan : Peneliti
O. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran
masing-masing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran
P. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario drama
Q. Rencana penilaian : pedoman observasi
R. Tindak lanjut layanan : pemberian role playing
S. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung :
1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan
jenis layanan yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling
perorangan.
T. Catatan Khusus : Peserta didik memiliki persepsi yang positif terhadap
keberadaan BK di Sekolah
Surakarta, 03 Oktober 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah Peneliti
Juhroni, S.Pd Supriati
NIP. K3108054
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Bahasan : Perilaku Agresif
B. Bidang bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing
D. Fungsi Layanan : Pengentasan dan pengembangan
E. Kompetensi Dasar :Mampu mengidentifikasi perilaku agresif melalui
role playing
F. Indikator :
1. Peserta didik dapat mempersiapkan role playing yang akan dimainkan
2. Peserta didik dapat mempraktekkan cerita dalam naskah role playing
3. Peserta didik dapat menyebutkan perilaku agresif melalui cerita dalam
naskah role playing
4. Peserta didik dapat menguraikan akibat dari perilaku agresif melalui
cerita dalam naskah role playing
5. Peserta didik dapat memperlihatkan rasa empati melalui cerita dalam
naskah role playing
6. Peserta didik dapat mengkritik jalannya role playing
G. Sasaran Layanan : Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA
KARYA Klego, Boyolali
H. Kelompok : Satu
I. Sub Tema : Berteman Yuk
J. Materi Layanan : Naskah role playing (terlampir)
K. Uraian kegiatan
1. Persiapan
Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk
mempersiapkan diri.
2. Menentukan kelompok yang bermain role playing
Kelompok satu yang bermain role playing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
3. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya
Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau
mengamati jalannya permainan role playing yang dimainkan.
4. Pelaksanaan role playing
Kelompok satu memainkan role playing di Aula dan jalan ceritanya
sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru.
5. Evaluasi dan diskusi
Pesrta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya
role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara
pemecahan masalhnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya.
6. Ulangan permainan
Peseta didik yang memainkan perannya kurang sesuai atau kurang
maksimal maka perlu ada pengulangan permainan.
L. Tempat Penyelenggaraan : ruang Aula
M. Waktu : 1x65 menit
N. Tgl, Semester : 08 Oktober 2012/ Semester Gasal
O. Penyelenggara Layanan : Peneliti
P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran
masingmasing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran
Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario
R. Rencana penilaian : pedoman observasi
S. Tindak lanjut layanan : role playing tahap kedua.
T. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung :
1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan
jenis layanan yang ada.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling
perorangan.
U. Catatan Khusus : Peserta didik memiliki persepsi yang positif terhadap
keberadaan BK di Sekolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
Surakarta, 03 Oktober 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah Peneliti
Juhroni, S.Pd Supriati
NIP. K3108054
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Bahasan : Perilaku Agresif
B. Bidang bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing
D. Fungsi Layanan : Pengentasan dan pengembangan
E. Kompetensi Dasar : Mampu mengembangkan rasa empati melalui
cerita dalam role playing pada diri sendiri
F. Indikator :
1. Peserta didik dapat memainkan role playing yang kedua
2. Peserta didik dapat bertahan dengan permainan role playing yang baik
3. Peserta didik dapat mengubah perilaku menjadi percaya diri
4. Peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku menjadi percaya diri
5. Peserta didik dapat melaksanakan perilaku percaya diri alam kehidupan
nyata
6. Siswa dapat mengkritik jalannya role playing
G. Sasaran Layanan : Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA
KARYA Klego, Boyolali
H. Kelompok : Empat
I. Sub Tema : Peduli Teman
J. Materi Layanan : Naskah role playing (terlampir)
K. Uraian kegiatan
1. Persiapan
Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk
mempersiapkan diri.
2. Menentukan kelompok yang bermain role playing
Kelompok empat yang bermain role playing dengan perubahan pemain.
Umar yang semula menjadi peserta didik yang jarang melakukan
tindakan agresif bertukar peran menjadi peserta didik yang melakukan
tindakan agresif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
3. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya
Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau
mengamati jalannya permainan role playing yang dimainkan
4. Pelaksanaan role playing
Kelompok empat memainkan role playing di depan kelas dan jalan
ceritanya sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru
dan perubahaannya.
5. Evaluasi dan diskusi
Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya
sosiodrama meliputi cara pemain membawakan perannya, cara
pemecahan masalahnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya.
6. Ulangan permainan
Peserta didik yang memainkan perannya kurang sesuai atau kurang
maksimal maka perlu ada pengulangan permainan.
L. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Aula
M. Waktu : 1x65 menit
N. Tgl, Semester : 09 Oktober 2012/ semester gasal
O. Penyelenggara Layanan : Peneliti
P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran
masingmasing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran
Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario
R. Rencana penilaian : pedoman observasi
S. tindak lanjut layanan : role playing tahap ketiga
T. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung :
1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan
jenis layanan yang ada.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling
perorangan.
U. Catatan Khusus : Peserta didik memiliki persepsi yang positif terhadap
keberadaan BK di Sekolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
Surakarta, 03 Oktober 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah Peneliti
Juhroni, S.Pd Supriati
NIP. K3108054
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Bahasan : Perilaku Agresif
B. Bidang bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing
D. Fungsi Layanan : Pengentasan dan pengembangan
E. Kompetensi Dasar : Mampu mengembangkan rasa empati melalui
cerita dalam role playing pada diri sendiri
F. Indikator :
1. Peserta didik dapat mempersiapkan role playing yang akan dimainkan
2. Peserta didik dapat mempraktekkan cerita dalam naskah role playing
3. Peserta didik dapat menyebutkan perilaku agresif melalui cerita dalam
naskah role playing
4. Peserta didik dapat menguraikan akibat perilaku agresif melalui cerita
dalam naskah role playing
5. Peserta didik dapat memperlihatkan rasa empati melalui cerita dalam
naskah role playing
6. Peserta didik dapat mengkritik jalannya role playing
G. Sasaran Layanan : Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA
KARYA Klego, Boyolali
H. Kelompok : Tiga
I. Sub Tema : Tahan emosi dan Amarahmu
J. Materi Layanan : Naskah role playing (terlampir)
K. Uraian kegiatan
1. Persiapan
Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk
mempersiapkan diri.
2. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya
Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau
mengamati jalannya permainan role playing yang dimainkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
3. Pelaksanaan role playing
Kelompok tiga memainkan role playing di depan kelas dan jalan
ceritanya sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru.
4. Evaluasi dan diskusi
Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya
role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara
pemecahan masalahnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya.
L. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Aula
M. Waktu : 1x65 menit
N. Tgl, Semester : 10 Oktober 2012
O. Penyelenggara Layanan : Peneliti
P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran
masing-masing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran
Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario
R. Rencana penilaian : pedoman observasi
S. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung :
1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan
jenis layanan yang ada.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling
perorangan.
T. Catatan Khusus : Siswa memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan
BK di Sekolah
Surakarta, 03 Oktober 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah Peneliti
Juhroni, S.Pd Supriati
NIP. K3108054
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Bahasan : Perilaku Agresif
B. Bidang bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing
D. Fungsi Layanan : Pengentasan dan pengembangan
E. Kompetensi Dasar : Mampu mengembangkan sikap empati
F. Indikator :
1. Peserta didik dapat memainkan role playing dengan baik
2. Peserta didik dapat mengurangi perilaku agresif
3. Peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku agresif menjadi
individu yang memiliki sikap empati terhadap teman sebaya.
4. Peserta didik dapat mengembangkan sikap empati dalam kehidupan
nyata.
5. Peserta didik dapat mengkritik jalannya role playing
G. Sasaran Layanan : Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA
KARYA Klego, Boyolali
H. Kelompok : Dua
I. Sub Tema : Kendaliin Diri Dong
J. Materi Layanan : Naskah role playing (terlampir)
K. Uraian kegiatan
1. Persiapan
Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk
mempersiapkan diri.
2. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya
Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau
mengamati jalannya permainan role playingyang dimainkan
3. Pelaksanaan role playing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
Kelompok kedua memainkan role playing di depan kelas dan jalan
ceritanya sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru
dan perubahaannya.
4. Evaluasi dan diskusi
Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya
role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara
pemecahan masalhnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya.
L. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Aula
M. Waktu : 1x65 menit
N. Tgl, Semester : 11 Oktober 2012
O. Penyelenggara Layanan : Peneliti
P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran
masingmasing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran
Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario
R. Rencana penilaian : pedoman observasi
S. tindak lanjut layanan : role playing
T. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung :
1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan
jenis layanan yang ada.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling
perorangan.
U. Catatan Khusus : Siswa memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan
BK di Sekolah
Surakarta, 03 Oktober 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah Peneliti
Juhroni, S.Pd Supriati
NIP. K3108054
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Bahasan : Perilaku Agresif
B. Bidang bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing
D. Fungsi Layanan : Pengentasan dan pengembangan
E. Kompetensi Dasar : Mampu mengembangkan sikap empati
F. Indikator :
1. Peserta didik dapat memainkan role playing dengan baik
2. Peserta didik dapat mengurangi perilaku agresif
3. Peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku agresif menjadi
individu yang memiliki sikap empati terhadap teman sebaya.
4. Peserta didik dapat mengembangkan sikap empati dalam kehidupan
nyata.
5. Peserta didik dapat mengkritik jalannya role playing
G. Sasaran Layanan : Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA
KARYA Klego, Boyolali
H. Kelompok : Lima
I. Sub Tema : Tanggung Jawab Dong
J. Materi Layanan : Naskah role playing (terlampir)
K. Uraian kegiatan
1. Persiapan
Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk
mempersiapkan diri.
2. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya
Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau
mengamati jalannya permainan role playingyang dimainkan
3. Pelaksanaan role playing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
Kelompok kedua memainkan role playing di depan kelas dan jalan
ceritanya sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru
dan perubahaannya.
4. Evaluasi dan diskusi
Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya
role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara
pemecahan masalhnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya.
L. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Aula
M. Waktu : 1x65 menit
N. Tgl, Semester : 15 Oktober 2012
O. Penyelenggara Layanan : Peneliti
P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran
masingmasing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran
Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario
R. Rencana penilaian : pedoman observasi
S. tindak lanjut layanan : role playing
T. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung :
1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan
jenis layanan yang ada.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling
perorangan.
U. Catatan Khusus : Siswa memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan
BK di Sekolah
Surakarta, 03 Oktober 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah Peneliti
Juhroni, S.Pd Supriati
NIP. K3108054
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
TANGGUNG JAWAB
Waktu pelajaran olah raga telah usai berkumpullah anak-anak cewek
yang terdiri dari linda, mitha, kurnia, dan juga yuyun. Mereka sedang asyik
menikmati makan dan miniman yang disajikan oleh ibu kantin. Tiba-tiba ada yang
senggaja menyenggol mereka yaitu gunawan dan david. Yuyun pun marah apa
maksud kamu? Kamu nyari perkara ya sama saya?. Gunawan menjawab iya
kenapa? Kamu berani sama aku? Nantangin aku? Kamu jadi cewek kok songong?
Dipukul tangan satu paling juga udah nanggis.
Yuyun dan teman-temannya tidak terima walaupun aku cewek tapi
aku nggak takut sama kalian. Ayo kita berkelahi dimana? Dan kapan waktunya?
David menjawab o..o..o nantangin kamu? Ayo kita duel habis pulang sekolah
dilapangan, berani nggak kamu jangan-jangan nanti laporan guru lagi kalau nggak
kamu nanggis cenggeng. Bel pulang sekolah pun berbunyi dan mereka pun datang
kelapangan untuk berkelahi. Eni yang melihat kejadian tersebut langsung
melaporkan pada bapak guru.
Pak guru pun bergerak cepat kelapangan. Ada apa ini anak-anak? Ini
pak gunawan sama david nantangin kita berkelahi, pak umar bertanya kok bisa
memang ada apa sampai kejadian seperti ini? Begini lho pak, kan saya dan teman-
teman lagi asyik makan dikantin, mereka datang terus nyenggol si yuyun sampai
makanan si yuyun tumpah, bukannya mereka minta maaf malah mereka membuat
keributan nantangi kami berkelahi, ya kami menerima tantangan mereka
meskipun kami tahu kami anak cewek. Ya udah sekarang kita bicarain
permasalahan ini dengan kepala dingin diruangan saya jangan disini malu-maluin
dilihat banyak orang. Iya pak sambil berjalan menuju keruangan bapak umar.
Begini anak-anak besuk lagi kalau ada masalah harusnya dibicarakan
dengan kepala dingin jangan dengan emosi atau berkelahi kalian kan anak sekolah
yang harusnya belajar bukan untuk jadi jagoan atau preman. Gunawan, david
benar kalian tadi menyenggol yuyun sampai makanan yuyun tumpah? Iya pak
benar? Besuk lagi kalau kalian melakukan kesalahan kalian harusnya bertanggung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
jawab atas kesalahan yang kalian lakukan bukan malah mengajak teman
berkelahi. Masak sama anak cewek juga kalian ajak berkelahi, kalian kan cowok
nggak pantes kalau kalian berkelahi dengan anak cewek yang harusnya kalian
lindungi. Sekarang kalian minta maaf pada yuyun dan teman-teman jangan
diulangi lagi perbuatan seperti itu. Mereka saling bersalaman dan meminta maaf.
Tunggu dulu gunawan dan david kalian tetap harus bertanggung jawab,sebagai
hukumannya kalian harus mentraktir linda, kurnia, mitha dan juga yuyun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
KENDALIKAN DIRI DONG!!!
Disekolah SMP BHINNEKA KARYA Klego terlihat sejumlah anak
yang sedang nongkrong diwarung yaitu indra, nova, winardi, alim, harry dan
anggoro. Mereka adalah anak-anak yang paling ditakuti disekolah tersebut. Setiap
pagi mereka pasti sudah membuat keonran dengan menganggu teman-teman
cewek maupun memalak adik tingkat. Pagi itu tidak sengaja yudha melintas
didepan mereka tanpa menyapa dan memberi salam atau menunduk didepan
mereka. Indra anggota kelompok tersebut langsung meneriaki yudha dan
menghampirinya. Yudha apa maksud kamu tidak memberi salam kepada
kelompokku.
Kamu berani ya sama kelompokku, pengen aku hajar kamu. Anggota
kelompok yang lain datang. Winardi menyapa ada apa teman, indra menjawab ini
lho yudha berani lewat didepan kita tanpa menyapa dan lewat begitu saja, dia
udah nantang kita, nyari perkara dengan kelompok kita. Harry pun langsung
mengeluarkan genggaman tangannya dan siap untuk menghajar yudha. Anggoro
pun siap dengan memegang tubuh yudha seakan memberi isyarat terhadap harry
untuk segera memukul yudha. Yudha dengan posisi sendiri hanya pasrah dan siap
menerima pukulan dari harry dan teman-temannya.
Didik yang melihat kejadian tersebut datang langsung melerai insiden
tersebut. Ada apa teman? Kenapa dengan yudha ?. Winardi menjawab ini lho dik,
yudha sudah nantangi kelompok kita. La memang kejadian sebenarnya seperti
apa? Kok kalian emosi pengin memukul yudha, kendalikan diri dong? Jangan
pakai kekerasan kita kan murid sekolah yang tugasnya belajar bukan untuk
berkelahi. Nova menjawab la habis anak ini songong banget tidak mau menyapa
kita? Didik bertanya pada yudha, bener yud kamu gak mau menyapa mereka.
Yudha menjawab bener tapi mereka tidak mau memberi aku kesempatan untuk
berbicara kenapa saya nggak mau menyapa mereka? Saya terburu-buru pengen
masuk kelas karena saya belum mengerjakan tugas matematika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
Didik menganggukkan kepala lalu o gitu to, saya sudah paham
masalah ini. Begini teman-teman mungkin yudha tidak menyapa kalian karena dia
terburu-buru mengerjakan tugas kalian sudah dengar sendiri kan alasan yuhda,
sekarang daripada sedikit-sedikit pakai kekerasan mending kita bicarakan dengan
kepala yang dingin, jangan langsung pengin menghajar atau memukul orang. Kita
disini adalah teman yang saling membantu dalam kesulitan. Sekarang kalian
paham. Saya minta indra, nova, winardi, harry dan anggoro minta maaf pada
yudha. Dan mereka bersalaman lalu masuk sekolah berjalan bersama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
TAHAN EMOSI DAN AMARAHMU
Pada mata pelajaran olahraga kelas VIII.B bersiap untuk melakukan
pemanasan dengan berlari-lari kecil sebelum mereka berolah raga sepak bola, olah
raga yang paling ditunggu karena mereka akan bertanding dengan kelas XI. Eko
yang menjadi kapten tersebut merancang strategi agar timnya tidak kalah disaat
melawan kelas XI. Pada saat yang bersamaan deni yang melihat eko dari jendela
kelas merasa tidak senang dan mengejek tim eko.
Eko yang sedang asyik melakukan pemanasan bersama timnya pun merasa
terganggu dan akhirnya menghampiri deni didalam kelas VIII.A. dalam keadaan
yang emosi tidak terkontrol karena merasa dihina dan diremehkan oleh deni, eko
mengajak deni untuk melawan dirinya tetapi karena deni yang penakut akhirnya
memanggil antoni. Toni kesini, ini lihat kamu ditantang sama eko padahal kita
ngaak salah apa-apa tapi dia tiba-tiba menantang kelas kita. Antoni yang tidak
tahu apa-apa terpancing juga amarahnya untuk berkelahi dengan eko. Perkelahian
pun dimulai tiba-tiba guru BK datang dan melerai perkelahian tersebut.
Guru BK tersebut bernama wahyu pratiwi lalu mereka bertiga dibawa
keruang BK, eko kenapa kamu berkelahi dengan antoni sebenarnya ada masalah
apa kok sampai terjadi seperti ini. Gini bu ini gara-gara deni menghina kelas saya,
saya jadi nggak terima. Memang menghina seperti apa? Katanya kelas saya jelek
nggak bisa main sepak bola, saya kan jadi emosi bu. Terus hubungannya dengan
antoni apa? La katanya saya ditantang sama eko bu, jadi saya nggak terima ya
saya jorokin aja eko bu sampai jatuh. Kamu dapat informasi itu dari mana? Itu
dari deni bu? Deni apa benar yang eko menantang antoni? Nggak bu, sebenarnya
saya yang ditantang sama eko, karena saya nggak suka sama timnya eko. Terus
kenapa kamu bilang seperti itu kepada antoni? Saya takut bu nggak berani
ngelawan eko.
Sekarang sudah jelas masalahnya harusnya kalian lebih bisa menahan
emosi kalian, minta penjelasan dulu kepada yang bersangkutan biar tidak terjadi
salah komunikasi seperti ini, jangan sedikit-dikit pakai kekerasan atau emosi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
semua permasalahan diselesaikan dengan kepala dingin, mengerti kalian, ayo
sekarang kalian bersalaman dan saling meminta maaf
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
BERTEMAN YUK
Disuatu pagi yang cerah terlihat seorang siswa yang bernama ogi. Dia
berjalan sendiri dan terlihat termenung, lalu datanglah pujiyanto menyapa. Ogi
yang terlihat masih sedih tak menghiraukan sapaan tersebut karena dalam
pikirannya masih dipenuhi oleh kata-kata dari siti yang menganggap bahwa ogi
adalah orang yang culun dan banyak kekurangan. Dengan tiba-tiba puji pun
menghampiri lalu berkata kenapa kemu ngelamun aja, ada masalah apa? Boleh
tahu nggak aku, nggak kok ji aku hanya sedih kenapa aku ini diciptakan nggak
kaya teman-teman yang lain, yang tampan, yang tinggi, yang pintar, yang kulitnya
putih paling nggak aku dilahirkan dari keluarga yang kaya.
Kamu lihat aku udah dari kalangan nggak punya terus pendek item lagi
mana ada yang mau bertemen dengan aku, sedangkan aku banyak kekurangan
nggak sesempurna teman yang lain. Gi walaupun kamu itu terlihat banyk
kekurangan tapi aku yakin kamu juga banyak kelebihan kamu orang yang periang
dan tidak membeda-bedakan teman itu yang aku suka dari pertemanan kita, biar
orang lain berkata apa sesuka hati mereka yang terpenting kamu harus jadi diri
kamu sendiri.
Ditempat yang berbeda berkumpulah anak-anak orang yang paling populer
dan salah satu anak populer tersebut adalah siti suryani. Luluk kamu lagi ngapain
sich kok sibuk banget, nggak kok sit memang ada apa? Tahu nggak kemaren ogi
masak ngajak gue temenan sama dia, nggak banget khan.lalu solikah datang dan
menanggapi percakapan tersebut. Wah berani banget dia pengin dihajar apa?
Nggak usah likah nggak penting banget dia kita urusin kata siti sambil dandan
memakai make-up. Luluk pun menanggapi jangan gitu walaupun gitu dia tetap
teman kita, dia orangnya baik kok, ramah lagi aku pernah ditolong sama dia.
What’s luk, jangan-jangan kamu suka yaa sama ogi terus rico mau kamu
buang kemana luk?ih apa sich aku memuji bukan berarti aku suka tapi memang
kenyataannya dia orangnya baik. Likah gimana kalau kita ngerjain ogi kamu
setuju nggak? Wah setuju banget sit, gimana kalau dia pas kekamar mandi lalu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
kita guyur pakai air biar basah semua pakaiannya, wah ide bagus banget tu kapan
kita ngelakuin itu. Nanti aja pas istirahat kita kerjain dia gimana? Luluk
menjawab jangan ach kasihan dia, kenapa sich luk kamu nggak usah ikut campur.
Bel istirahat pun berbunyi dan sesuai dugaan mereka berdua benar ternyata
ogi masuk kamar mandi lalu mereka mengguyur ogi sehingga pakaian ogi pun
basah, ogi hanya bisa diam. Husein yang mengetahui kejadian itu lalu memarahi
siti dan likah kemudian membantu ogi. Ayo gi kita laporkan guru BK aja biar
mereka kampok dan nggak ngerjain kamu lagi, nggak usah sen nggak apa-apa
kok.
Bel sekolah pun berbunyi dan ternyata tanpa disangka siti dan likah
mengalami kecelakaan dijalan pas disaat ogi sedang berjalan dan ogi langsung
menolong mereka dan membawa mereka ke pukesemas terdekat. Siti dan likah
pun tersadar bahwa apa yang meraka lakukan selama ini salah dan mereka
meminta maaf pada ogi dan menyulurkan tangan sebagai tanda pertemanan.