METODE RISET BISNIS

32
Metode Riset Bisnis 1 METODE RISET BISNIS Boyke Hatman, SE., ST., MMSI., M.Si Jakarta, Indonesia 2015

Transcript of METODE RISET BISNIS

  • Metode Riset Bisnis 1

    METODE RISET

    BISNIS

    Boyke Hatman, SE., ST., MMSI., M.Si

    Jakarta, Indonesia2015

  • Metode Riset Bisnis 2

    A. PENDAHULUAN

    Metode riset merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah dimana kegiatan riset itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris dan Sistematis. Rasional berarti peneltian dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh nalar manusia. Empiris berarti cara atau teknik yang dilakukan selama penenlitian itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau teknik atau langkah yang digunakan selama proses riset. Sistematis, maksudnya adalah proses yang

  • Metode Riset Bisnis 3

    dilakukan dalam riset itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang logis.

    Data empiris yang diperoleh melalui riset itu harus mempunyai kriteria valid. Yaitu data yang derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Misalnya dalam suatu pameran bisnis terjual 1080 set gadget, sementara peneliti melaporkan jauh dibawah atau diatas 1080 set computer yang terjual, maka derajad validitas hasil riset itu rendah. Atau misalnya dalam suatu perdagangan saham tidak terjadi kerusuhan, dan peneliti melaporkan terjadi kerusuhan maka data yang dilaporkan juga tidak valid. Untuk mendapatkan data yang valid dalam riset sering sulit dilakukan, oleh karena itu, maka validitas hasil riset dapat diuji melalui pengujian reliabilitas dan obyektivitas data riset yang telah terkumpul. Pada umumnya kalau data itu realiabel dan obyektif, maka hasil risetnya akan valid. Data yang valid pasti reliable dan obyektif. Reliabelitas berkenaan dengan derajad konsistensi/keajegan data dalam interval waktu tertentu. Misalnya pada hari pertama wawancara, sumber data mengatakan bahwa jumlah karyawan yang berdemonstrasi sebanyak 800 orang, maka besok atau lusa pun sumber data tersebut akan tetap mengatakan bahwa jumlah karyawan yang berdemonstrasi tetap sebanyak 800 orang, maka data tersebut adalah data yang obyektif (lawannya subyektif).

    JIka ada beberapa kelompok peneliti memberikan data riset tersebut tidak obyektif sehingga tidak valid. Data yang reliable belum tentu valid, misalnya setiap hari seseorang karyawan perusahaan pulang malam dengan alasan ada rapat, padahal kenyataannya tidak ada rapat. Hal ini diucapkan secara konsisten tetapi datanya

  • Metode Riset Bisnis 4

    tidak valid. Data yang obyektif juga belum tentu valid, misalnya 99 % dari sekelompok orang menyatakan bahwa si A adalah pencuri, dan 1 % menyatakan bukan pencuri. Padahal yang benar justru yang hanya 1 % yang menyatakan bahwa A adalah bukan pencuri.

    Validitas data hasil riset dapat diperoleh dengan menggunkan instrument yang valid, menggunakan sumber data tepat dan cukup jumlahnya, serta metode pengumpulan dan analisis data yang benar. Untuk mendapatkan data yang reliable, maka instrument harus reliable dan riset nya dilakukan dengan berulang-ulang. Selanjutnya untuk mendapatkan data yang obyektif, maka sampel sumber data jumlahnya mendekati jumlah populasi.

    Setiap riset mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan riset ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari riset itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

    Melalui riset yang dilakukan oleh manusia dapat menggunakan hasilnya, secara umum data yang diperoleh dari riset dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.

  • Metode Riset Bisnis 5

    Jadi metode riset bisnis, dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis.

    Kegunaan Riset, secara umum :

    1. Memahami masalah

    2. Memecahkan masalah

    3. Mengantisipasi masalah

    B. KONSEP DASAR METODE RISET BISNIS

  • Metode Riset Bisnis 6

    Metode riset merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah dimana kegiatan riset itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris dan Sistematis (RES). Rasional berarti peneltian dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh nalar manusia. Empiris berarti cara atau teknik yang dilakukan selama penenlitian itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau teknik atau langkah yang digunakan selama proses riset. Sistematis, maksudnya adalah proses yang dilakukan dalam riset itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang logis.

    Data empiris yang diperoleh melalui riset itu harus mempunyai kriteria valid. Yaitu data yang derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Misalnya dalam suatu pameran bisnis terjual 1080 set gadget, sementara peneliti melaporkan jauh dibawah atau diatas 1080 set computer yang terjual, maka derajad validitas hasil riset itu rendah. Atau misalnya dalam suatu perdagangan saham tidak terjadi kerusuhan, dan peneliti melaporkan terjadi kerusuhan maka data yang dilaporkan juga tidak valid. Untuk mendapatkan data yang valid dalam riset sering sulit dilakukan, oleh karena itu, maka validitas hasil riset dapat diuji melalui pengujian reliabilitas dan obyektivitas data riset yang telah terkumpul. Pada umumnya kalau data itu realiabel dan obyektif, maka hasil riset nya akan valid. Data yang valid pasti reliable dan obyektif. Reliabelitas berkenaan dengan derajad konsistensi/keajegan data dalam interval waktu tertentu. Misalnya pada hari pertama wawancara, sumber data mengatakan

  • Metode Riset Bisnis 7

    bahwa jumlah karyawan yang berdemonstrasi sebanyak 800 orang, maka besok atau lusa pun sumber data tersebut akan tetap mengatakan bahwa jumlah karyawan yang berdemonstrasi tetap sebanyak 800 orang, maka data tersebut adalah data yang obyektif (lawannya subyektif).

    Kalau ada beberapa kelompok peneliti memberikan data riset tersebut tidak obyektif sehingga tidak valid. Data yang reliable belum tentu valid, misalnya setiap hari seseorang karyawan perusahaan pulang malam dengan alasan ada rapat, padahal kenyataannya tidak ada rapat. Hal ini diucapkan secara konsisten tetapi datanya tidak valid. Data yang obyektif juga belum tentu valid, misalnya 99 % dari sekelompok orang menyatakan bahwa si A adalah pencuri, dan 1 % menyatakan bukan pencuri. Padahal yang benar justru yang hanya 1 % yang menyatakan bahwa A adalah bukan pencuri.

    Validitas data hasil riset dapat diperoleh dengan menggunkan instrument yang valid, menggunakan sumber data tepat dan cukup jumlahnya, serta metode pengumpulan dan analisis data yang benar. Untuk mendapatkan data yang reliable, maka instrument harus reliable dan risetnya dilakukan dengan berulang-ulang. Selanjutnya untuk mendapatkan data yang obyektif, maka sampel sumber data jumlahnya mendekati jumlah populasi.

    Setiap riset mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan riset ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari riset itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan

  • Metode Riset Bisnis 8

    berarti untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

    Melalui riset manusia dapat menggunakan hasilnya, secara umum data yang diperoleh dari riset dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.

    Jadi metode riset bisnis, dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis.

    C. PROSES RISET.

  • Metode Riset Bisnis 9

    Riset kuantitatif didasarkan pada paradigma positivisme yang bersifat logico-hypotheco-verifikatif dengan berlandaskan pada asumsi mengenai obyek empiris. Asumsi pertama bahwa obyek/fenomena dapat diklasifikasikan menurut sifat, jenis, struktur, bentuk, warna dan sebagainya. Berdasarkan asumsi ini maka peneliti dapat memfokuskan risetnya pada sebagian dari konteks bisnis yang berupa variable tertentu dari suatu obyek riset yang menjadi masalah.

    Peneliti dapat melakukan riset pada variable bisnis, misalnya tentang proses Produksi, pemasaran, akutansi, lembaga-lembaga,

  • Metode Riset Bisnis 10

    keuangan, perpajakan, kepemimpinan, sikap kerja. Peneliti tidak harus meneliti terhadap seluruh variable dalam konteks bisnis, karena hal didasarkan pada asumsi bahwa setiap konteks mempunyai sifat yang dapat diklarifikasikan. Misalnya klasifikasi sifat orang berdasarkan motivasi kerjanya, berdasarkan gaya kepemimpinannya, berdasarkan kemampuannya dll.

    Sebenarnya riset kuantitatif juga mengakui bahwa semua sifat pada diri seseorang (kepribadian, bakat, gaya kepemimpinan dll) tidak dapat dipisahkan. Tetapi pada diri seseorang akan mempunyai modus tertentu dalam sifatnya, misalnya si A, motivasi kerjanya tinggi tetapi gaya kepemimpinan, kemampuan, dan hubungan dengan orang lain kurang baik. Selain itu riset kuantitatif berpandangan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan yang terbatas pada bidang-bidang tertentu saja. Mungkin seorang manajer melihat pegawai yang motivasi kerjanya rendah, baik, kemampuan rendah; tetapi seorang dokter akan melihat pegawai dari segi kesehatan fisik pegawai tersebut.

    Asumsi ilmu yang kedua adalah determinisme (hubungan sebab akibat). Asumsi ini menyatakan bahwa setiap gejala ada yang menyebabkan. Perusahaan bisa bangkrut karena ada yang menyebabkan nilai rupiah bisa jatuh karena ada yang menyebabkan, orang malas kerja karena ada yang menyebabkan.

    Berdasarkan asumsi pertama dan kedua maka peneliti dapat memilih variable yang diteliti, dan mencari hubungan antara satu variable dengan variable yang lain. Dengan demikian judul risetnya dapat berbunyi hubungan X dengan Y, pengaruh X1 dan X2 terhadap Y.

  • Metode Riset Bisnis 11

    Asumsi ilmu yang ketiga adalah bahwa suatu gejala tidak akan mengalami perubahan dalam waktu tertentu. Kalau gejala yang diteliti itu berubah terus maka akan sulit untuk dipelajari. Mahasiswa yang ujian tesis atau yang disertasi adalah mempertahankan data masa lampau yang mungkin saja pada waktu ujian data dari obyek yang diteliti sudah berubah. Apalagi data dari bidang social.

    Berdasarkan asumsi tersebut di atas dan juga berdasarkan pada metode ilmiah yang bersifat logico-hypotheco-verifikatif, maka proses riset kuantitatif akan bersifat linier. Seperti telah dikemukakan dalam pengertian bahwa riset itu pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan, teori dengan praktek, perencanaan dengan pelaksanaan dsb.

    Riset kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti (preminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Masalah tidak dapat diperoleh dari belakang meja, oleh karena itu harus digali melalaui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris. Supaya peneliti dapat menggali masalah denagn baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui berbagai referensi. Selanjutnya supaya masalah dapat dijawab maka dengan baik masalah tersebut dirumuskan secara spesifik, dan pada umumnya dibuat dalam bentuk kalimat tanya.

    Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Selain itu penemuan riset sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan kalau jawaban terhadap rumusan masalah yang

  • Metode Riset Bisnis 12

    baru didasarkan pada teori dan didukung oleh riset yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (factual) maka jawaban itu disebut hipotesis.

    Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode/ strategi/ pendekatan/ desain riset yang sesuai. Pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang dapat diperoleh dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis, adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain.

    Setelah metode riset yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrument riset. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat berbentuk angket/kuesioner, untuk pedoman wawancara atau observasi. Sebelum instrument digunakan untuk pengumpulan data, maka instrument riset harus terlebih dulu diuji validitas dan reliabilitasnya.

    Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk populasi maupun sampel. Bila peneliti ingin memebuat generalisasi terhadap temuannya, maka sampel yang diambil harus representative (mewakili).

    Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistic tertentu. Berdasarkan analisis ini apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima atau apakah penemuan itu sesuai dengan hipotesis yang diajukan atau tidak.

    Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode riset yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Walaupun langkah riset kuantitatif tersebut bersifat linier tetapi tidak berarti riset berakhir disitu. Proses riset kuantitatif itu dapat juga dilakukan

  • Metode Riset Bisnis 13

    secara berulang-ulang seperti pada proses riset kualitatif, pengulangan dalam riset kuantitatif dilakukan dalam rangka mendapatkan konsistensi/ reliabilitas data riset dan membuktikan riset yang telah ada.

    Berdasarkan proses riset kuantitatif diatas maka nampak bahwa pola pikir riset kuantitatif, bukan hanya deduksi tetapi juga induksi baik dalam merumuskan hipotesis maupun untuk generalisasi dari hasil riset.

    Penggunaan konsep dan teori yang relevan serta pengkajian terhadap hasil-hasil riset yang mendahului guna menyusun hipotesis merupakan aspek logika (logico-hypotetico), sedangkan pemilihan metode riset, menyususn instrument, mengumpulkan data dan analisisnya adalah merupakan aspek metodologi untuk menverifikasikan hipotesis yang diajukan.

    Uraian dalam artikel ini memfokuskan pada riset kuantitatif yang dapat digunakan dalam riset bidang bisnis, baik untuk kepentingan akademis, professional dan institusional. Riset dapat menggunakan metode survey, ex-post facto, eksperimen, policy dan riset tindakan (action research).

    D. MACAM-MACAM DATA RISET

  • Metode Riset Bisnis 14

    Seperti telah dikemukakan bahwa riset adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid. Untuk bisa mendapatkan data yang valid tersebut, maka peneliti harus terlebih mengetahui macam-macam data. Macam-macam data yang dikemukakan berikut diperoleh dengan instrument yang menggunakan skala nominal, ordinal, interval dan ratio.

    Macam Data Ada Dua Yaitu Data Kualitatif Dan Data Kuantitatif.

    Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar

    Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring: baik sekali = 5, baik = 4, Netral = 3, kurang baik = 2 dan tidak baik = 1).

    Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit/nominal dan data kontinum. Data nominal adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori.

  • Metode Riset Bisnis 15

    Data ini diperoleh dari hasil menghitung, misalnya dalam suatu klas setelah dihitung terdapat 50 mahasiswa, terdiri atas 30 pria dan 20 wanita. Dalam suatu kelompok terdapat 800 orang suku Jawa dan 1080 suku sunda dll. Jadi data nominal adalah data diskrit, bukan data kontinum.

    Data kontinum, adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini diperoleh dari hasil pengukuran. Data ini dibagi menjadi data ordinal, data interval dan data ratio. Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat. Misalnya juara I, II, III dan seterusnya. Data ini, bila dinyatakan dalam skala, maka jarak satu data dengan data yang lain tidak sama.

    Data interval, adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absulut / mutlak). Contoh skala thermometer, walaupun ada nilai 00 C, tetapi tetap ada nilainya. Data-data yang diperoleh dari pengukuran dengan instrument sikap dengan skala Likert misalnya adalah berbentuk data interval.

    Data ratio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol mutlak. Misalnya data tentang berat, panjang, dan volume. Berat 0 kg berarti tidak ada bobotnya, panjang 0 m berarti tidak ada panjangnya. Data ini dapat dirubah ke dalam interval dan ordinal. Data ini juga dapat dijumlahkan atau dibuat perkalian secara aljabar. Misalnya 2 m + 3 m = 7 m. Kalau dalam data interval penjumlahannya tidak seperti dalam data ratio. Misalnya air 1 gelas dengan suhu 200 C + air 1 gelas dengan suhu 150C maka suhunya tidak menjadi

  • Metode Riset Bisnis 16

    350 C, tetapi sekitar 17, 50 C. Data rasio adalah data yang paling teliti.

    E. RISET MENURUT JENIS DATA & ANALISIS

    Seperti telah dikemukakan pada pengertian riset, bahwa pada dasarnya meneliti itu adalah ingin mendapatkan data obyektif, valid dan reliable tentang sesuatu hal (variable tertentu). Jenis data dan analisisnya dalam riset dapat dikelompokkan menjadi dua hal utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif.

    Pada suatu proses riset sering hanya terdapat suatu jenis data yaitu kuantitatif atau kualitatif saja, tetapi mungkin juga gabungan keduanya. Dalam analisis data juga terdapat dua macam, yaitu analisis data kuantitatif dengan statistik dan kualititatif (tidak mengutamakan statistik).

    Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data kualitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang Diangkakan.

  • Metode Riset Bisnis 17

    Data kualitatif yang diangkakan (scoring) misalnya terdapat dalam skala pengukuran.

    Suatu pernyataan/pertanyaan yang memerlukan alternative jawaban, sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju dimana masing-masing: sangat setuju diberi angka 5 -Sangat setuju. angka 4 - Setuju, angka 3 Netral, angka 2 - tidak setuju, angka 1 sangat tidak setuju .

    E. RISET MENURUT TINGKAT EKPLANASINYA

    Tingkat explanasi (level of explanation) adalah tingkat penjelasan. Jadi riset menurut tingkat eksplanasi adalah riset yang bermaksud menjelaskan kedudukan variable-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu varibel dengan variable yang lain. Berdasarkan hal ini, riset dapat dikelompokkan menjadi, deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

    a. Riset Deskriptif

    Riset yang dilakukan untuk menggambarkan suatu variabel secara mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan variabel

  • Metode Riset Bisnis 18

    dengan variabel lainnya. Riset yang dilakukan terhadap variabel yang data-datanya sudah ada tanpa proses manipulasi (data masa lalu dan sekarang).

    Suatu riset yang berusaha menjawab pertanyaan seperti, bagaimanakah profil pelaku bisnis di Indonesia, seberapa besar produktivitas kerja karyawan di XYZ; seberapa besar keuntungan PT ABC tahun ini; bagaimanakah etos kerja, dan prestasi kerja para karyawan di departemen P, adalah suatu riset deskriptif. Yang dicetak miring adalah variable yang diteliti, yang bersifat mandiri.

    Judul Riset Deskriptif :a. Performa Badan Usaha Milik Negara tahun 2014b. Kenyamanan Pelayanan Kesehatan di Jakarta

    b. Riset Komparatif

    Riset komparatif, adalah suatu Riset yang bersifat membandingkan. Di sini variabelnya masih sama dengan Riset variable mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.

    Contoh:Adakah perbedaan keuntungan antara BUMN dengan perusahaan Swasta, adakah perbedaan nilai penjualan antara tahun 2010 dengan 2011. Tahun 2012 dan 2013 adalah waktu yang berbeda.

    Judul Riset Komparatif :a. Perbandingan performa BUMN dengan swasta.b. Perbandingan disiplin kerja PNS dengan Swasta

  • Metode Riset Bisnis 19

    c. Perbandingan prestasi kerja pegawai setelah dengan sebelum mengikuti diklat

    c. Riset Asosiatif/hubungan

    Riset asosiatif merupakan riset yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Riset ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan riset deskriptif dan komparatif. Dengan riset ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

    Judul Asosiatif :a. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap kinerja pegawaib. Hubungan motivasi dengan prdosuktivitas kerjac. Pengaruh Jiwa pemimpin terhadap efektifitas kerja

    Pada riset ini minimal terdapat dua variable yang dihubungkan, bentuk hubungan antara variable ada tiga yaitu: simetris, kausal, dan interaktif/resiprocal.

    o Hubungan Simetris adalah suatu bentuk hubungan karena munculnya bersama-sama, misalnya ada hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu. Kalau ada kupu-kupu masuk rumah diramalkan akan ada tamu. Yang menyebabkan datangnya tamu bukan kupu-kupu.(karena munculnya bersama-sama) X tidak mempengaruhi Y atau sebaliknya.

    o Hubungan kausal adalah hubungan sebab akibat, bila X maka Y, contoh bila gaji pegawai negeri maupun swasta naik, maka daya beli masyarakat akan naik. Jadi yang

  • Metode Riset Bisnis 20

    menyebabkan daya beli naik adalah adanya kenaikan gaji. Kausal / sebab akibat. X mempengaruhi Y

    o Hubungan interaktif atau reciprocal atau timbale balik adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Bila pengeluaran untuk iklan naik maka nilai penjualan juga akan naik, dan bila nilai penjulan naik, maka biaya untuk iklan akan naik juga. Interaktif / Resiprokal (timbal balik) X dan Y saling mempengaruhi

    Riset yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih.

    Riset asosiatif merupakan riset dengan tingkatan tertinggi dibanding riset deskriptif dan komparatif. Dengan riset asosiatif dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala/fenomena.

    F. RISET MENURUT METODE

    Riset menurut metodenya, dapat dikelompokkan menjadi, sbb :

  • Metode Riset Bisnis 21

    1. Metode Riset Survey, 2. Ex Post Facto, 3. Eksperimen, 4. Naturalistic,5. Policy Research (Riset Kebijakan), 6. Action Research (Riset Tindakan), 7. Evaluasi 8. dan Sejarah.

    a. Riset Survey

    Riset survey adalah Riset yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan-hubungan antar variable sosiologis maupun psikologis.

    Riset survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok control seperti halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dialkukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representative .

    Contoh misalnya:

    Riset untuk mengungkapkan kecendrungan masyarakat dalam mengkonsumsi jenis minuman.

    b. Riset Ex Post facto

  • Metode Riset Bisnis 22

    Riset Ex post Facto adalah suatu riset yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Riset ini menggunakan logika dasar yang sama dengan riset eksperimen yaitu jika x maka y, hanya saja dalam riset ini tidak ada manipulasi langsung terhadap variable independent.

    Contoh misalnya:

    Riset untuk mengungkapkan sebab-sebab terjadinya kebakaran pabrik sepatu.

    Riset untuk mengungkapkan sebab-sebab terjadinya penurunan produktivitas penjualan.

    c. Riset Eksperimen

    Riset dengan pendekatan eksperimen adalah suatu riset yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Terdapat empat bentuk metode eksperimen yaitu experimental, true eksperimental factorial, dan quasi experimental.. Riset eksperimen ini pada umumnya dilakukan pada laboratorium. Riset yang dilakukan terhadap variabel yang data-datanya belum ada sehingga perlu dilakukan proses manipulasi melalui pemberian treatment/ perlakuan tertentu terhadap subjek riset yang kemudian diamati/diukur dampaknya (data yang akan datang). Riset yang dilakukan secara sengaja oleh peneliti dengan cara memberikan treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek riset guna membangkitkan sesuatu kejadian/keadaan yang akan diteliti bagaimana akibatnya. Riset ini merupakan

  • Metode Riset Bisnis 23

    riset kausal (sebab akibat) yang pembuktiannya diperoleh melalui komparasi/perbandingan antara :

    a. Kelompok eksperimen (diberi perlakuan) dengan kelompok kontrol (tanpa perlakukan); atau ;

    b. Kondisi subjek sebelum perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan.

    Contoh misalnya:

    Pengaruh unsur kimia tertentu terhadap kelezatan makanan

    Pengaruh jenis bahan tertentu terhadap keindahan warna kain, dsb.

    d. Riset Naturalistic

    Metode riset ini sering disebut dengan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode riset yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah (seabagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara induktif. Hasil riset kualitatif lebih menekankan makna darip-ada generalisasi.

    Contoh :

    Riset untuk mengungkapkan makna upacara ritual atau adanya sesaji terhadap keberhasilan bisnis.

    Hubungan antara pelaku bisnis yang punya pesugihan dengan jumlah penjualan, dsb.

    e. Policy Research (Riset policy)

    Policy Research (penggunaan metode riset kebijakan) dimulai karena adanya masalah, dan masalah ini pada umumnya dimiliki oleh para administrator/manajer atau para pengambil keputusan

  • Metode Riset Bisnis 24

    pada suatu organisasi. Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu proses riset yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Policy research ini sangat relevan bagi perencana dan perencanaan.

    Contoh :

    Riset untuk mendapatkan informasi guna menentukan sistem penggajian karyawan.

    Riset untuk mendapatkan informasi guna menentukan jenis barang apa yang perlu diproduksi besar-besaran, dsb.

    f. Action Research (Riset tindakan)

    Riset tindakan merupakan riset yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Riset melibatkan peneliti dan karyawan untuk mengkaji bersama-sama tentang kelemahan dan kebaikan prosedur kerja, metode kerja, dan alat-alat kerja yang digunakan selama ini dan selanjutnya mendapatkan metode kerja yang digunakan selama ini dan selanjutnya mendapatkan metode kerja baru yang dipandang paling efisien. Metode kerja baru tersebut selanjutnya dicobakan, dievaluasi secara terus menerus dalam pelaksanaannya, sehingga sampai ditemukan metode yang paling efisien untuk dilaksanakan. Riset yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada suatu bidang tertentu terhadap proses kegiatannya yang sedang berlangsung dengan

  • Metode Riset Bisnis 25

    cara memberikan tindakan/action tertentu dan diamati terus menerus dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.

    Contoh :

    Riset untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pembuatan suatu jenis makanan yang diproduksi masal.

    Jadi dapat dinyatakan disini bahwa, Riset tindakan adalah suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian, setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan, melaksanakan prosedur ini. Tujuan utama riset ini adalah mengubah (1) situasi, (2) perilaku, (3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja dan pranata.

    g. Riset Evaluasi

    Dalam hal yang khusus, riset evaluasi dapat dinyatakan sebagai evaluasi, tetapi dalam hal lain juga dapat dinyatakan sebagai riset. Sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standard dan program yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai riset berarti akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena.

  • Metode Riset Bisnis 26

    Terdapat dua jenis dalam riset evaluasi yaitu: riset evaluasi formatif yang menekankan pada proses dan evaluasi sumatif yang menekankan pada produk.

    Evaluasi formatif ingin mendapatkan feedback dari suatu aktivitas dalam proses, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan program atau produk. Evaluasi sumatif menekankan pada efektifitas pencapaian program yang berupa produk tertentu.

    Contoh:

    Riset untuk mengevaluasi apakah suatu produk yang direncanakan terjual 95% tercapai atau tidak.

    h. Riset Sejarah

    Riset sejarah berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung dimasa lalu. Jadi riset tidak mungkin lagi mengamati kejadian yang akan diteliti. Walaupun demikian sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu.

    Tujuan riset sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif, melelui pengumpulan, evaluasi verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga dapat ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan. Namun demikian kesimpulan yang diperoleh sifatnya masih hipotesis.

  • Metode Riset Bisnis 27

    Riset sejarah terutama dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang : kapan kejadian itu berlangsung, siapa pelaku-pelakunya, dan bagaimana prosesnya.

    Contoh:

    Riset untuk mengetahui perkembangan bisnis di Indonesia antara tahun 1968 s/d 2010.

    G. JENIS-JENIS RISET

    Berikut ini dikemukakan berbagai jenis riset dalam Metodologi Riset ini yang dapat digunakan untuk Riset dalam bidang bisnis, baik Riset yang bersifat, Sbb :

    1. Akademik (mahasiswa),

  • Metode Riset Bisnis 28

    Riset akademik merupakan riset yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis dan disertasi. riset ini merupakan sarana edukatif, sehingga lebih nmementingkan validitas terbatas, serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan (S1, S2, S3) denngan ciri ciri, sbb :

    Merupakan sarana edukasi Mengutamakan validitas internal (cara yang harus

    benar) Variabel riset terbatas Kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang (S1,

    S2, S3)

    2. Professional (pengembangan ilmu)

    Riset professional merupakan risetnya para Dosen dan peneliti lainnya. Tujuannya adalah mendapatkan pengetahuan baru. Variabel riset lengkap, kecanggihan analisis disesuaikan untuk kepentingan masyarakat ilmiah. Untuk itu risetnya harus dilakukan dengan cara yang betul (validitas internal), dan hasilnya berguna untuk pengembangan ilmu (validitas eksternal). ciri/ penekanan :

    Bertujuan mendapatkan pengetahuan baru yang berkenaan dan ilmu, teknologi dan seni.

    Variabel riset lengkap Kecanggihan analisis disesuaikan kepentingan

    masyarakat ilmiah Validitas internal (cara yang benar) dan validitas

    eksternal (kegunaan dan generalisasi) diutamakan

  • Metode Riset Bisnis 29

    3. Institusional (riset untuk perumusan kebijakan atau pengambilan keputusan)

    Riset institusional merupakan riset yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan pengembangan lembaga. Hasil riset informasi yang dapat digunakan pengembangan lembaga. Hasil riset akan sangat berguna bagi pimpinan, manajer, direktur untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu hasil riset lebih menekankan pada validitas eksternal (kegunaan), variable lengkap (kelengkapan informasi), dan kecanggihan analisis disesuaikan untuk pengambilan keputusan. Dengan menekanan pada :

    Tujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk pengembangan kelembagaan

    Mengutamakan validitas eksternal (kegunaan) Variabel riset lengkap (kelengkapan informasi) Kecanggihan analisis disesuaikan untuk pengambilan

    keputusan.

    Jenis-jenis riset dapat dikelompokkan menurut, tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi, dan analisis & jenis data. Hal ini dapat disusun dengan mengetahui jenis-jenis riset tersebut, maka peneliti pada bidang bisnis diharapkan dapat memilih metode yang paling efektif dan efisien untuk mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk memecahkan masalah-masalah di bidang bisnis.

    Menurut Pendekatan

    1. Riset Longitudinal (Bujur)

  • Metode Riset Bisnis 30

    Riset yang pengumpulan datanya dilakukan melalui proses dan waktu yang lama terhadap sekelompok subjek riset tertentu (tetap) dan diamati/diukur terus menerus mengikuti masa perkembangannya (menembak beberapa kali terhadap kasus yang sama).

    2. Riset Cross-Sectional (Silang)

    Riset yang pengumpulan datanya dilakukan melalui proses kompromi (silang) terhadap beberapa kelompok subjek riset dan diamati/diukur satu kali untuk tiap kelompok subjek riset tersebut sebagai wakil perkembangan dari tiap tahapan perkembangan subjek (menembak satu kali terhadap satu kasus).

    H. RISET MENURUT TUJUAN

    Bila riset diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah, maka riset yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami masalah secara mendalam dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan

  • Metode Riset Bisnis 31

    hasilnya) maka hal itu dinamakan riset dasar. Hasil riset yang diperoleh akan berguna untuk pengembangan ilmu manajemen.

    Sebenarnya sulit untuk membedakan antara riset murni (dasar) dan terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis kontinum. Riset dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Riset dasar pada umumnya dilakukan pada laboratorium yang kondisinya terkontrol dengan ketat. Riset terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah masalah praktis. Jadi riset murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.

    Menurut Tujuan

    1. Riset Eksploratif

    Bertujuan untuk mengungkap secara luas dan mendalam tentang sebab-sebab dan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.

    2. Riset Pengembangan

    Bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan suatu prototipe baru atau yang sudah ada dalam rangka penyempurnaan dan pengembangan sehingga diperoleh hasil yang lebih produktif, efektif dan efisien.

    3. Riset Verifikatif

    Bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil riset yang dilakukan terdahulu/ sebelumnya.

    4. Riset Kebijakan

  • Metode Riset Bisnis 32

    Riset yang dilakukan suatu institusi/lembaga dengan tujuan untuk membuat langkah-langkah antisipatif guna mengatasi permasalahan yang mungkin timbul di kemudian hari.

    Riset dasar atau murni adalah riset yang bertujuan yang menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan riset terapan adalah bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.

    Menurut Kegunaan

    1. Riset Murni (Pure Research) / Riset Dasar

    Riset yang kegunaannya diarahkan dalam rangka penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan.

    2. Riset Terapan (Applied Research)

    Riset yang kegunaannya diarahkan dalam rangka memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.