METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian · WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor....

12
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit dengan cara menentukan sekelompok kasus dan sekelompok kontrol lalu membandingkan frekuensi paparan. Dilakukan dengan memilih kelompok-kelompok penelitian berdasarkan status penyakit, satu kelompok yaitu tidak stunting (kasus) dan kelompok lainnya stunting atau kontrol. Prevalensi paparan masa lalu ke faktor yang diketahui atau faktor resiko yang diduga kemudian diukur pada setiap kelompok, dan dari sini risiko relatif berkaitan dengan setiap faktor dapat diperkirakan (Siagian 2010). Penelitian dilakukan mulai bulan Mei Juli 2011 di kota Bogor, dengan pertimbangan Kota Bogor memiliki prevalensi balita stunting cukup tinggi sebesar 28,3% (Riskesdas 2007). Pemilihan tempat dilakukan secara purposive dengan pertimbangan 1) keberadaan keluarga miskin, 2) keberadaan balita stunting umur 24-59 bulan dan 3) kemudahan untuk diakses (lokasi maupun izin). Kecamatan Bogor Barat dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan berdasarkan data dari Laporan Tahunan Kecamatan Bogor Barat 2010, Kecamatan Bogor Barat memiliki jumlah KK miskin terbanyak se-Kota Bogor yaitu 11,734 KK (26%) selain itu merupakan wilayah kejadian stunting tinggi yaitu 1043 balita (7,6%) (Dinkes Kota Bogor 2010). Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah balita yang memenuhi kriteria inklusi penetapan sampel meliputi balita umur 24 bulan sampai 59 bulan, tidak cacat fisik, berasal dari keluarga miskin dan keluarga bersedia mengikuti kegiatan penelitian. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 140 responden. Diperoleh dengan menggunakan rumus sampel minimal untuk pendugaan proporsi atau p menurut Sastroasmoro dan Ismail (2008) yaitu : 2 Z α/2 + Z ß PQ R n = dan P = 1 1 + R P - 2

Transcript of METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian · WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor....

Page 1: METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian · WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak ... lengkap dapat dilihat pada Tabel 3. 54 . Tabel

METODE PENELITIAN

Desain, Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective

bertujuan menilai hubungan paparan penyakit dengan cara menentukan

sekelompok kasus dan sekelompok kontrol lalu membandingkan frekuensi

paparan. Dilakukan dengan memilih kelompok-kelompok penelitian berdasarkan

status penyakit, satu kelompok yaitu tidak stunting (kasus) dan kelompok lainnya

stunting atau kontrol. Prevalensi paparan masa lalu ke faktor yang diketahui atau

faktor resiko yang diduga kemudian diukur pada setiap kelompok, dan dari sini

risiko relatif berkaitan dengan setiap faktor dapat diperkirakan (Siagian 2010).

Penelitian dilakukan mulai bulan Mei – Juli 2011 di kota Bogor, dengan

pertimbangan Kota Bogor memiliki prevalensi balita stunting cukup tinggi

sebesar 28,3% (Riskesdas 2007). Pemilihan tempat dilakukan secara purposive

dengan pertimbangan 1) keberadaan keluarga miskin, 2) keberadaan balita

stunting umur 24-59 bulan dan 3) kemudahan untuk diakses (lokasi maupun izin).

Kecamatan Bogor Barat dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan

berdasarkan data dari Laporan Tahunan Kecamatan Bogor Barat 2010, Kecamatan

Bogor Barat memiliki jumlah KK miskin terbanyak se-Kota Bogor yaitu 11,734

KK (26%) selain itu merupakan wilayah kejadian stunting tinggi yaitu 1043 balita

(7,6%) (Dinkes Kota Bogor 2010).

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah balita yang memenuhi kriteria inklusi

penetapan sampel meliputi balita umur 24 bulan sampai 59 bulan, tidak cacat

fisik, berasal dari keluarga miskin dan keluarga bersedia mengikuti kegiatan

penelitian. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 140

responden. Diperoleh dengan menggunakan rumus sampel minimal untuk

pendugaan proporsi atau p menurut Sastroasmoro dan Ismail (2008) yaitu :

2

Zα/2 + Zß√PQ R n = dan P = 1 1 + R P - 2

Page 2: METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian · WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak ... lengkap dapat dilihat pada Tabel 3. 54 . Tabel

50

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Zα = Tingkat kemaknaan 1,96 dengan α = 0,05

Zβ = Tingkat kekuatan 0,842 dengan β = 0,20

P = Proporsi dari populasi

Q = 1 – P

R = Odd Ratio diperkirakan 2

Dari rumus diatas, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut :

2 2 P = = 1 + 2 3

2

1,96 / 2 + 0,842√ ⅔ x ⅓ n = = 68,9

⅔ - ½

Dari hasil perhitungan diperoleh sampel pada penelitian ini sebanyak

70 orang untuk kasus dan 70 orang untuk kontrol. Jadi jumlah sampel keseluruhan

adalah 140 responden.

Penetapan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Dinas kesehatan

Kota Bogor mempunyai enam wilayah kerja yaitu Kecamatan Tanah Sareal,

Kecamatan Bogor Utara, Kecamatan Bogor Timur, Kecamatan Bogor Barat,

Kecamatan Bogor Tengah dan Kecamatan Bogor Selatan. Diantara enam

kecamatan tersebut, kecamatan Bogor Barat memiliki jumlah KK miskin

terbanyak se-Kota Bogor dan merupakan wilayah kejadian stunting tinggi.

Kecamatan Bogor Barat memiliki 16 kelurahan dan dipilih empat kelurahan yaitu

kelurahan Semplak, Sindang barang, Balumbang jaya dan Pasir Jaya. Beberapa

RW yang termasuk kriteria inklusi dipilih kemudian dilakukan screening

pengeluaran terhadap keluarga yang memiliki balita umur 24-59 bulan dan yang

bersedia diwawancara lebih lanjut. Untuk lebih jelasnya cara penentuan lokasi

penelitian dan penarikan contoh dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 3: METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian · WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak ... lengkap dapat dilihat pada Tabel 3. 54 . Tabel

51

Gambar 3. Cara penarikan sampel penelitian

Kelurahan Sin-

dang Barang

Kelurahan

Pasir Jaya

Kelurahan

Semplak

Kelurahan

Balumbang Jaya

Kota Bogor

Kec. Bogor

Barat

Kec. Bogor

Timur

Kec. Tanah

Sareal

Kec. Bogor

Utara

Kec. Bogor

Tengah

Kec. Bogor

Selatan

Purposive :

Prevalensi tertinggi penduduk miskin dan

balita stunting tahun 2009

Purposive :

Rekomendasi Penyebaran keluarga

miskin

40 sampel

20:20

48 sampel

24:24

40 sampel

20:20

12 sampel

6:6

RW.01 dan

RW.07

RW.14 dan

RW.15

RW.01 RW.04

RW.01 = 30 balita

RW.07 = 137 balita

RW.14 = 74 balita

RW.15 = 69 balita RW.01 = 78 balita

RW.04 = 32 balita

Persyaratan inklusi

Puskesmas Sindang Barang Puskesmas

Pancasan

Puskesmas

Semplak

Page 4: METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian · WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak ... lengkap dapat dilihat pada Tabel 3. 54 . Tabel

52

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam mendapatkan data

penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara:

1. Data primer

a. Meliputi karakteristik keluarga, karakteristik ibu, karakteristik anak balita

(umur, jenis kelamin dan urutan dalam keluarga), pengetahuan gizi dan

kesehatan ibu, pola asuh makan (praktek pemberian makan dan praktek

sanitasi pangan), pola asuh kesehatan (praktek perawatan diri anak dan

praktek sanitasi lingkungan), riwayat kehamilan, kelahiran, konsumsi ASI,

riwayat kesehatan (diare, ISPA, dan penyakit lain) dan pola konsumsi anak

(kebiasaan makan dalam seminggu terakhir dan keragaman makanan).

b. Setelah ibu responden menandatangi lembar persetujuan menjadi bagian

dari penelitian, dilanjutkan dengan metode wawancara menggunakan

kuesioner dan pengamatan langsung. Wawancara dengan ibu dari keluarga

miskin yang memiliki anak usia 24-59 bulan yang ditetapkan menjadi

responden dan berpedoman pada instrumen yang telah dipersiapkan. Data

tinggi badan diukur dengan menggunakan microtois dengan ketelitian 0,1

cm. Data pola konsumsi dengan melihat keragaman makan diperoleh

dengan metode FFQ. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.

2. Data sekunder meliputi jumlah populasi dan gambaran tempat penelitian yang

diambil dari Dinas Kesehatan, kantor kecamatan setempat dan BPS Kota

Bogor.

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data yang dilakukan meliputi pengukuran antropometri,

screening pengeluaran pangan dan non pangan keluarga, uji validitas dan

reliabilitas terhadap kuesioner pengetahuan gizi, pengolahan terhadap keragaman

pangan balita, dan penskoringan terhadap beberapa data variabel, antara lain:

riwayat kehamilan, kelahiran dan konsumsi ASI, pola asuh, riwayat kesehatan

anak dan pola konsumsi pangan. Data antropometri contoh yang diolah meliputi

panjang badan dan berat badan sehingga diperoleh indeks tinggi badan menurut

umur (TB/U). Indeks tersebut kemudian dibandingkan dengan referensi

Page 5: METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian · WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak ... lengkap dapat dilihat pada Tabel 3. 54 . Tabel

53

WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak

diklasifikasikan kedalam dua kelompok yaitu kelompok balita normal (≥ -2 SD)

dan kelompok balita stunting (< -2 SD) (WHO 1995). Tahap pengolahan data

selanjutnya adalah Editing (melakukan pengecekan data yang telah diperoleh dari

hasil wawancara dengan 140 contoh dengan 70 contoh sebagai kasus dan 70

sebagai kontrol); Coding (mengklasifikasikan jawaban-jawaban atau hasil-hasil

yang ada menurut macamnya dengan menandai masing-masing jawaban dengan

kode berupa angka guna mempermudah membaca); Proccesing (setelah kuesioner

terisi penuh dan juga setelah melewati pengkodingan, maka selanjutnya

memproses data dengan cara meng-Entry data dalam kuesioner ke paket program

komputer dengan menggunakan metode SPSS); dan Cleaning (pembersihan data

merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada

kesalahan atau tidak saat memasukkan data di komputer).

Sebelum dilakukan penelitian, alat ukur berupa kuesioner pengetahuan gizi

dan kesehatan melalui uji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan

Cronbach Alpha. Penskoringan terhadap variabel dilakukan dengan cara, jawaban

yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0. Cara perhitungan

skor dilakukan dengan menggunakan rumus transformasi menggunakan program

microsoft excel yaitu :

Skor total = - nilai minimal

Nilai mak imal - nilai minimal x 100%

Keterangan : X = jumlah jawaban yang benar

Nilai minimal = jumlah nilai minimal dari 1 set pertanyaan

Nilai maksimal = jumlah nilai maksimal dari 1 set pertanyaan

Sedangkan pengkategorian dan skala pengukuran variabel penelitian lebih

lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 6: METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian · WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak ... lengkap dapat dilihat pada Tabel 3. 54 . Tabel

54

Tabel 3. Pengkategorian dan skala pengukuran variabel penelitian

Variabel Keterangan Kategori

Cara

Pengum

pulan

Skala

Pengu

kuran

1. Stunting

Keadaan fisik anak usia antara 24-59

bulan yang memiliki z score TB/U kurang

dari -2 SD berdasarkan referensi WHO

2005

0 = stunting

(< -2 SD)

1 = normal

(≥ -2SD)

Pengukuran

antropometri

Rasio

dan

Ordinal

2. Besar

Keluarga

Diukur dari jumlah anggota keluarga.

Kriteria besar keluarga dibedakan atas :

Kecil (≤ 4 orang)

Besar (> 4 orang)

(BKKBN 1998)

0 = Besar

(> 4 orang)

1 = Kecil

(≤ 4 orang)

Wawancara Ordinal

3. Jumlah

Balita

Diukur dari jumlah balita dalam keluarga.

Kriteria jumlah balita dibedakan atas :

1 balita

2-3 balita

0 = 2-3 balita

1 = 1 balita

Wawancara

dengan

kuesioner

Ordinal

4. Umur

Orangtua Umur ayah dan ibu

0 = < 20 tahun

1= 20-40 tahun

2 = > 40 tahun

Wawancara

dengan

kuesioner

Ordinal

5. Pendidikan

Orang tua

Lama sekolah dalam tahun, kemudian

dikelompokkan dengan kategori :

Rendah(jika ibu tidak pernah sekolah

dan tidak tamat SD, tamat SD dan tamat

SMP, lama pendidikan ≤ 9 tahun)

Tinggi (jika ibu tamat SMA dan

Perguruan Tinggi, lamanya > 9 tahun)

(Stalker 2008)

0 = rendah

1 = tinggi

Wawancara

dengan

kuesioner

Ordinal

6. Pekerjaan

Orang tua

Pekerjaan orang tua responden

Dikategorikan dalam beberapa pekerjaan:

Petani, PNS/ABRI, Swasta, Wiraswasta,

IRT, Buruh dan tidak bekerja

0 = Tidak

bekerja

1 = Bekerja

Wawancara

dengan

kuesioner

Ordinal

7. Tinggi

Badan

Orangtua

Tinggi badan orangtua diketegorikan

menjadi :

Tinggi badan ayah, yaitu :

< 165 cm

≥ 165 cm

Tinggi badan ibu, yaitu :

< 156 cm

≥ 156 cm

(LIPI 2004)

Kategori ayah :

0 = < 165 cm

1 = ≥ 165 cm

Kategori ibu :

0 = < 156 cm

1 = ≥ 156 cm

Pengukuran

antropometri

Rasio

dan

Ordinal

Page 7: METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian · WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak ... lengkap dapat dilihat pada Tabel 3. 54 . Tabel

55

Variabel Keterangan Kategori

Cara

Pengum

pulan

Skala

Pengu

kuran

8. Pendapatan

Keluarga

Dengan menghitung pengeluaran

perkapita keluarga :

Total pengeluaran keluarga/ bulan dibagi

jumlah anggota keluarga.

Rp.256.414,-

berdasarkan garis kemiskinan kota Bogor

(BPS, 2011)

Selanjutnya dikategorikan menjadi 2,

yaitu:

< Rp.198.663,-

≥ Rp.198.663,-

0 =

< Rp.198.663,-

1 =

≥ Rp.198.663,-

Wawancara

dengan

kuesioner

Ordinal

9. Karakteristik

Ibu

Meliputi :

umur ibu saat hamil (Widiarti 2007)

banyak anak yang dilahirkan

(Manuaba 1998)

jarak kelahiran (Depkes 2005)

penyakit yang pernah diderita ibu

sebelum hamil responden.

Umur ibu saat

hamil :

0 = < 20 tahun

1= 20-40 tahun

2 = > 40 tahun

Banyak anak

yang dilahirkan:

0 = > 2 orang

1 = ≤ 2 orang

Jarak kelahiran :

0 = < 24 bulan

1 = ≥ 24 bulan

Penyakit yang

pernah di derita:

0 = Ada

1 = Tidak ada

Wawancara

dengan

kuesioner

Ordinal

10. Umur

Balita

Umur balita contoh yang berusia 24-59

bulan selanjutnya dikelompokkan

menjadi:

24-35 bulan

36-47 bulan

48-59 bulan

0 = 24-35 bulan

1 = 36-47 bulan

2 = 48-59 bulan

Wawancara

dengan

kuesioner

Ordinal

11. Jenis

Kelamin

Jenis kelamin balita, terdiri dari :

Laki-laki

Perempuan

0 = Perempuan

1 = Laki-laki

Wawancara Nominal

Page 8: METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian · WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak ... lengkap dapat dilihat pada Tabel 3. 54 . Tabel

56

Variabel Keterangan Kategori

Cara

Pengum

pulan

Skala

Pengu

kuran

12. Pengetahuan

Gizi dan

Kesehatan

Dengan menggunakan kuesioner yang

terdiri dari 20 pertanyaan meliputi :

Jenis, fungsi dan sumber zat gizi serta

masalah gizi dan kesehatan.

Hasil penelitian akan memperoleh skor

tertinggi 20 dan skor terendah 0,

selanjutnya dipersentasekan dan

pengkategorian menjadi dua berdasarkan

nilai rata-rata.

Dikategorikan menjadi :

Pengetahuan gizi baik dan kurang

0 = Kurang

1 = Baik

Wawancara

dan

pengisian

kuesioner

Ordinal

13. Pola Asuh

Makan

Pola pengasuhan makan diperoleh dengan

menggunakan kuesioner meliputi :

Praktek pemberian makan

Praktek sanitasi pangan

(Astari 2006)

Penskoringan dilakukan terhadap

jawaban yang benar :

Jika persentase jawaban benar > nilai

rata-rata dikatakan baik dan

jika jawaban benar < nilai rata-rata

dikatakan kurang.

0 = Kurang

1 = Baik

Wawancara

dengan

kuesioner

Ordinal

14. Pola Asuh

Kesehatan

Pola asuh kesehatan diperoleh dengan

menggunakan kuesioner meliputi :

Praktek Perawatan Diri

Praktek Sanitasi Lingkungan

(Astari 2006)

Selanjutnya penskoringan dan persentase

terhadap jawaban yang diperoleh.

0 = Kurang

1 = Baik

Wawancara

dengan

kuesioner

Ordinal

15. Riwayat

Kehamilan

dan

Kelahiran

Riwayat kehamilan dan kelahiran

diperoleh dengan wawancara dan

menggunakan kuesioner meliputi :

proses dan konsumsi makanan serta

pemeriksaan kesehatan (Ante natal

care) ibu selama persalinan terdahulu

dengan memenuhi kriteria ‟7T‟

kondisi kelahiran bayi (pengukuran

PB dan BB lahir, sumber informasi yg

didapat dan penyakit bawaan saat

lahir)

Selanjutnya penskoringan dan persentase

terhadap jawaban yang diperoleh.

0 = Kurang

1 = Baik

Wawancara

dengan

kuesioner

Ordinal

Page 9: METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian · WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak ... lengkap dapat dilihat pada Tabel 3. 54 . Tabel

57

Variabel Keterangan Kategori

Cara

Pengum

pulan

Skala

Pengu

kuran

16. Riwayat

Konsumsi

ASI

Riwayat konsumsi ASIdiperoleh dengan

menggunakan kuesioner meliputi kualitas

dan lama pemberian ASI

(Ambardati, 2007)

Kualitas pemberian ASI merupakan

asupan gizi yang diberikan ibu kepada

anaknya selama 6 bulan pertama usia

anak, dibagi menjadi :

ASI eksklusif dan ASI non eksklusif

Lama pemberian ASI diukur berdasarkan:

lama anak mendapatkan ASI dari ibunya

dan diukur berdasarkan umur anak.

Riwayat kesehatan dikategorikan

menjadi:

Konsumsi ASI : Jika diberi ASI

dari lahir hingga 6 bulan

Tidak konsumsi ASI : Jika tidak

diberi ASI dan diganti dengan yang

lain.

0 = Kurang

1 = Baik

Wawancara

dengan

kuesioner

Ordinal

17. Riwayat

Kesehatan

Riwayat kesehatan diperoleh dengan

menggunakan kuesioner meliputi jenis,

frekuensi, lama sakit dan cara

pengobatan penyakit

(Firlie, 2000)

Terhadap penyakit :

Diare, ISPA dan penyakit lain

Pemberian skor berdasarkan keparahan

penyakit. Riwayat kesehatan

dikategorikan menjadi:

Sakit : Jika pernah mengalami penyakit

Diare / ISPA/Penyakit lain

Sehat : tidak pernah mengalami

penyakit Diare/ISPA/Penyakit lain

0 = Sakit

1 = Sehat

Wawancara

dengan

kuesioner

Ordinal

18. Pola

Konsumsi

Pangan

Pola konsumsi pangan contoh yang

diperoleh dari jawaban atas pertanyaan

mengenai :

Kebiasaan makan pokok, lauk pauk,

sayur dan buah, minuman yang sering

dikonsumsi serta suplemen/vitamin.

Frekuensi makan balita contoh

Menggunakan metode FFQ

Selanjutnya penskoringan dan melihat

keberagaman makanan dengan mengacu

kepada FAO (2011)

Kebiasaan

makanan :

0 = tidak

1 = ya

Keragaman

makanan :

0 = ≤ 3 jenis kel.

makanan

1 = 4-5 jenis kel.

makanan

2 = ≥ 6 jenis kel.

makanan

Wawancara

dengan

kuesioner

Ordinal

Page 10: METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian · WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak ... lengkap dapat dilihat pada Tabel 3. 54 . Tabel

58

Setelah melakukan pengolahan data, selanjutnya dilakukan analisis statistik

dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 16 for Windows. Analisis

statistik yang digunakan antara lain analisis hubungan antar variabel secara

statistik deskriptif menggunakan tabulasi silang. Analisis secara inferensia

mengggunakan :

1. Uji Chi square.

Uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dan

variabel bebas meliputi karakteristik keluarga, karakteristik ibu, karakteristik

anak, pengetahuan gizi dan kesehatan ibu, pola asuh makan, pola asuh

kesehatan, riwayat kehamilan dan kelahiran, riwayat konsumsi ASI, riwayat

kesehatan serta pola konsumsi (keragaman makanan).

2. Uji Regresi Logistik

Uji ini digunakan untuk menarik kesimpulan akhir penelitian dan keluaran

variabel data bersifat dikotomi. Adapun persamaan regresi logistiknya :

= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 +

β8X8 + β9X9 + β10X10 + β11X11 + β12X12 + β13X13+ β14X14

+ β15X15 + β16X16 + β17X17 + β18X18 + β19X19 + β20X20 +

β21X21 + β22X22 + β23X23 + β24X24 + β25X25 + β26X26 + Є

Dimana:

Y = Variabel terikat

(normal, stunting)

F = Fungsi Kumulatif

(Kemungkinan y=1)

1-F = Kemungkinan y=0

β0 = Koefisien regresi

β1X1 = Umur ayah

β2X2 = Umur ibu

β3X3 = Pendidikan ayah

β4X4 = Pendidikan ibu

β5X5 = Pekerjaan ayah

β6X6 = Pekerjaan ibu

β7X7 = Pendapatan keluarga

β8X8 = Besar keluarga

β9X9 = Banyak balita

β10X10 = Umur saat hamil

β11X11 = Banyak anak

β12X12 = Jarak anak

β13X13 = Penyakit yang pernah di

derita saat hamil

β14X14 = Jenis kelamin

β15X15 = Umur balita

β16X16 = Urutan anak dalam keluarga

β17X17 = Pengetahuan gizi dan

kesehatan ibu

β18X18 = Riwayat kehamilan

β19X19 = Riwayat kelahiran

β20X20 = Riwayat konsumsi ASI

β21X21 = Riwayat kesehatan

β22X22 = Praktek pemberian makan

β23X23 = Praktek sanitasi pangan

β24X24 = Praktek perawatan diri

β25X25 = Praktek sanitasi lingkungan

β26X26 = Pola konsumsi balita

Є = galat (error)

F

Y = Log

1 - F

Page 11: METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian · WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak ... lengkap dapat dilihat pada Tabel 3. 54 . Tabel

60

keluarga perkapita perbulan didasarkan pada Garis Kemiskinan. Kategori

Miskin, jika dibawah garis kemiskinan (< Rp 256.414) dan tidak miskin,

jika di atas garis kemiskinan (≥ Rp 256.414) (BPS 2011).

Karakteristik balita adalah karakteristik yang melekat pada anak yang meliputi

usia, jenis kelamin anak dan urutan anak dalam keluarga.

Riwayat kehamilan adalah Kondisi kesehatan ibu pada saat hamil, jenis makanan

dan perawatan yang dilakukan.

Riwayat kelahiran adalah Kondisi kesehatan balita pada saat lahir, seperti BBLR

yang diukur, jika berat < 2500 g dan Normal, jika berat ≥ 2500 g

(WHO/UNICEF 2004) serta penyakit bawaan apa saja yang ada pada saat

lahir.

Riwayat konsumsi ASI adalah riwayat pemberian ASI contoh yang dilakukan

ibu meliputi kualitas dan lama pemberian ASI.

Riwayat penyakit adalah penyakit yang pernah diderita adalah diare, Infeksi

saluran pernafasan atas (ISPA), kecacingan dan malaria. Yang terdiri dari

beberapa pertanyaan mengenai frekuensi sakit, lama sakit dan tingkat

keparahan yang dialami dalam kurun waktu tiga bulan terakhir kemudian

dikelompokkan menjadi kategori sehat dan sakit.

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi

dari tinja yang melembek seperti cairan dan frekuensinya antara 3 kali atau

lebih selama 24 jam.

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah penyakit yang di tandai adanya

batuk, pilek, dengan atau tanpa panas atau sesak napas (WHO).

Pola asuh makan adalah cara dan kebiasaan ibu/keluarga dalam melayani

kebutuhan makan anak balita. Meliputi praktek pemberian makan dan

praktek sanitasi pangan. Data diperoleh dengan menggunakan modifikasi

kuesioner yang pernah digunakan oleh Martianto et al. (2009) dan Astari

(2006). Dikategorikan dengan baik dan kurang baik.

Pola asuh kesehatan adalah cara dan kebiasaan ibu/keluarga dalam melayani

kebutuhan kesehatan anak balita yang meliputi praktek perawatan diri dan

praktek sanitasi lingkungan. Data diperoleh dengan menggunakan

modifikasi kuesioner yang pernah digunakan oleh Martianto et al. (2009)

dan Astari (2006). Dikategorikan dengan baik dan kurang baik.

Pola konsumsi balita adalah riwayat jenis makanan apa saja yang dikonsumsi

anak dalam masa pertumbuhan, dengan metode FFQ sehingga didapat

keragaman makan.

Page 12: METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian · WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak ... lengkap dapat dilihat pada Tabel 3. 54 . Tabel

59

Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

Positive deviance pada keluarga miskin adalah suatu keadaan penyimpangan

positif yang berkaitan dengan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan

anak-anak tertentu dari anak-anak lain di dalam lingkungan masyarakat atau

keluarga yang sama dengan keadaan ekonomi lemah (miskin)

Stunting balita adalah keadaan fisik anak usia antara 24-59 bulan yang memiliki

z score TB/U kurang dari -2 SD berdasarkan referensi WHO 2005.

Pengetahuan gizi dan kesehatan adalah tingkat pengertian tentang gizi dan

kesehatan, yang diukur dari kemampuan ibu untuk menjawab pertanyaan

mengenai konsumsi gizi pada saat hamil

Karakteristik keluarga adalah karakteristik yang melekat pada keluarga yang

dapat menggambarkan kondisi keluarga tersebut yang meliputi jumlah

anggota keluarga dan jumlah anak balita dalam keluarga.

Besar keluarga adalah jumlah orang yang menjadi tanggungan dalam suatu

keluarga. Pengkategorian jumlah orang dalam keluarga menjadi keluarga

dengan banyak < 4 orang dan keluarga dengan ≥ 4 orang.

Banyak anak adalah jumlah anak yang dimiliki. Pengkategorian berdasarkan

Jumlah balita dalam keluarga adalah jumlah balita yang menjadi tanggungan

dalam suatu keluarga. Pengkategorian jumlah balita dalam keluarga menjadi

keluarga dengan 1 balita dan keluarga dengan 2-3 balita.

Karakteristik ibu adalah karakteristik yang melekat pada ibu yang meliputi

umur ibu saat hamil, jumlah anak yang dilahirkan, jarak anak sebelum atau

sesudah responden, dan penyakit yang pernah diderita ibu sebelum hamil

responden.

Pendidikan orang tua adalah pendidikan formal yang pernah dijalani.

Pangkategorian pendidikan menjadi pendidikan tinggi (jika ibu tamat SLTA

dan perguruan tinggi dengan lama pendidikan > 9 tahun) dan pendidikan

rendah (jika ibu tidak pernah sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tidak tamat

SLTP dan tamat SLTP dengan lama pendidikan ≤ 9 tahun).

Pekerjaan orangtua adalah kegiatan yang dilakukan orang tua untuk

menghasilkan pendapatan bagi keluarga dengan kategori yaitu tidak bekerja

dan bekerja.

Pendapatan keluarga adalah pendapatan orangtua selama satu bulan yang

diperoleh melalui pekerjaan utama, pekerjaan tambahan, atau pemberian

orang lain yang dinilai dalam rupiah. Berdasarkan BPS Kota Bogor 2010,

pendapatan diukur berdasarkan pengeluaran (pangan dan non pangan)