Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
-
Upload
evielfrida -
Category
Documents
-
view
47 -
download
0
Transcript of Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
1/23
Tugas Individu
Metode-Metode Pembelajaran
Disususn untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran
Oleh :
Evi Elfrida (3315111316)
Pendidikan Kimia Reguler
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2012
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
2/23
METODE PEMBELAJARAN
1. INDEX CARD MATCH METHODS (Metode mencari pasangan kartu )A. Pengertian Metode Pembelajaran Index Card Match
Metode Index Card Matchdikenal juga dengan istilah mencari
pasangan kartu. Metode ini berpotensi membuat siswa senang. Unsur permainan
yang terkandung dalam metode ini tentunya membuat pembelajaran tidak
membosankan.
Metode Index Card Match Menurut Marwan, Bona.2011 adalah Metode
pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa. Metode pembelajaran Index Card Match dapat memupuk kerja sama siswa
dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu indeks yang ada di tangan
mereka. Proses pembelajaran ini lebih menarik karena siswa mencari pasangan
sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan.
Dalam metode ini siswa harus mengerjakan banyak tugas. Mereka harus
menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa
yang mereka pelajari. Belajar juga harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan
penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak
leluasa dan berpikir keras.
Dengan demikian metode ini membuat siswa terbiasa aktif mengikuti
pembelajaran sehingga aktivitas siswa meningkat. Metode pembelajaran Index Card
Match dapat melatih pola pikir siswa karena dengan metode ini siswa dilatihkecepatan berpikirnya dalam mempelajari suatu konsep atau topik melalui pencarian
kartu jawaban atau kartu soal, setiap siswa pasti mendapat pasangan kartu yang
cocok lalu mendiskusikan hasil pencarian pasangan kartu yang sudah dicocokkan
oleh siswa bersama pasangannya dan siswa lainnya. Dengan mendiskusikan bersama
pasangannya maka siswa akan lebih mengerti dengan konsep materi yang sedang
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
3/23
dipelajari. Karena pembelajaran ini dilakukan dalam suasana yang menyenangkan,
maka diharapkan dapat meningkatkan semangat dan aktivitas siswa dalam belajar
siswa dalam kegiatan belajar.
Berdasarkan pendapat di atas, metode pembelajaran Index Card Match
merupakan metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk bekerja sama dan dapat
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang dipelajari dengan cara yang
menyenangkan.Siswa saling bekerja sama dan saling membantu untuk
menyelesaikan pertanyaan dan melemparkan pertanyaan kepada pasangan lain.
Kegiatan belajar bersama ini dapat membantu memacu belajar aktif dan kemampuan
untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok kecil yang memungkinkan
untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi.
Dengan demikian metode pembelajaran Index Card Match adalah suatu
cara pembelajaran aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran dengan teknik
mencari pasangan kartu indeks yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan.
B. Beberapa kelebihan dan kelemahan metode pembelajaran Index Card MatchMenurut Marwan. Bona.2011desember 01 Menyatakan bahwa
terdapat kelebihan metode Index Card Match adalah sebagai berikut:
Kelebihan metode Index Card Match:
Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar. Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa. Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenagkan. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar. Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain Mengembangkan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain Meningkatkan kreatifitas siswa serta menghilangkan kejenuhan dalam belajar
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
4/23
Kelemahan metode Index Card Match:
Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas danprestasi.
Guru harus meluangkan waktu yang lebih. Lama untuk membuat persiapan. Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai dalam hal
pengelolaan kelas.
Menuntut sifat tertentu darii siswa atau kecenderungan untuk bekerja sama dalammenyelesaikan masalah.
Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas. Metode ini terkendala dilakukan jika jumlah siap tidak genap
C. Langkah-Langkah pembelajarana. Guru mempersiapakan potongan-potongan kertas sebanyak separuh siswa dalam
kelas yang akan diajar.
b. Potongan-potongan kertas tersebut dibagi lagi menjadi dua bagian yang sama.c. Pada separuh bagian ditulis pertanyaan tentang materi yang diajarakan. Setiap
kertas berisi satu pertanyaan.
d. Pada separuh bagian yang lain, ditulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yangtelah dibuat.
e. Kemudian potongan-potongan tersebut dicampur aduk secara acak, sehinggatercampur antara soal dengan jawaban.
f. Kertaas-kertas tersebut kemudian dibagiakn kepada setiap siswa, satu siswa satukertas. Diterangkan aturan main bahwa siswa yang mendapat soal harus mencari
temannya yang memndapat jawaban dari soal yang diperolehnya, demikian pula
sebaliknya.
g. Setelah siswa menemukan pasanganya, siswa diminta untuk duduk sesuai denganpasangan yang diperolehnya. Antar pasangan satu dengan yang lain diminta untuk
tidak memberitahukan materi yang diperolehnya.
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
5/23
h. Setelah semua siswa menemukan pasangannya dan duduk berdekatan, setiappasangan diminta untuk membacakan soal yang diperoleh dengan suara keras
secara bergantian agar didengar oleh teman-teman yang lain, kemudian
pasangannya membacakan jawaban juga dengan susara keras.
i. Setelah semua pasangan telah membaca soal dan jawaban yang diperolehkemudian guru membuat klarifikasi. Bersama-sama siswa guru membuat
kesimpulan hasil belajar yang telah dilakukan.
D. Ciri-ciri metode index card match1. Metode ini menggunakan kartu2. Kartu di bagi menjadi dua berisi satu pertanyaan dan satu untuk jawaban3. Metode ini dilakukan dengan cara berpasangan4. Setiap pasangan membacakan pertanyaan dan jawaban5. Fungsi metode index card match untuk meningkatkan minat belajar.
agar anak-anak lebih cermat dalam pembelajaran. anak akan lebih mudah dalam memahami suatu materi. tidak merasakan kejenuhan dalam pembelajaran.
Metode cukup menarik untuk diterapkan, selain ada unsur permaianan
kebersamaan dan membangun keakraban antar siswa . Metode ini dapat digunakan
untuk mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
yang telah diberikan guru. Siswa yang belum begitu menguasai materi yang telah
diajarkan tentunya akan mengalami kesulitan dalam mencari pasangannya
Penggunaan metode tentunya juga perlu manajemen waktu yang tepat
khsususnya saat digunakan pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak.
Guru juga harus siap dengan soal yang bervariatif. Pembacaan soal dan jawaban
yang dilakukan oleh tiap-tiap pasangan jika jumlah siswa banyak akan memakan
waktu tidak sedikit, disamping itu berpotensi mengakibatkan kebosanan pada siswa.
Namun demikian dengan modifikasi dan menyesuaikan dengan kondisi siswa dan
materi pelajaran yang ada metode ini tetap menarik untuk dicoba.
Metode index card matchmerupakan strategi yang cukup menyenangkan
yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
6/23
demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan,
peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu,
sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.
Metode index card matchtidak hanya digunakan dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia saja, tetapi dapat digunakan dalam mata pelajaran yang lainnya.
E. Hubungan metode index card matchdengan meningkatkan motivasiKarena di dalam strategi ini terdapat education games, dalam artian suatu
kegiatan yang sangat menyenangkan dan dapat merupakan cara atau alat
pendidikan yang bersifat mendidik. Permainan edukatif bermanfaat untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir, serta bergaul dengan lingkungan,
atau bermanfaat untuk menguatkan dan menerampilkan anggota badan si anak,
mengembangkan kepribadian, mendekatkan hubungan antara pendidik dengan
peserta didik, kemudian menyalurkan kegiatan peserta didik, dan sebagainya.
F. TujuanTujuan penerapan metode index card match ini, yaitu untuk melatih
peserta didik agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi
pokok (Ismail SM, Op.Cit., 2007:82).
Dengan metode index card matchini siswa akan lebih semangat dan
antusias dalam belajarnya dan lebih cermat dan mudah untuk memahami dan
mengingat suatu materi pelajaran. Dalam metode index card match, pengajar juga
sangat senang bila peserta didik berani mengungkapkan gagasan dan pandangan
mereka, berani mendebat apa yang dijelaskan pengajar karena mereka melihat dari
segi yang lain. Untuk itu, pengajar selalu memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk mengungkapkan gagasan-gagasan alternatif mereka, pengajar akan sangatsenang dan menghargai peserta didik yang dapat mengerjakan suatu persoalan
dengan cara-cara yang berbeda dengan cara yang baru saja dijelaskan pengajar.
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
7/23
2. TEAMS GAMES TOURNAMENTS ( TGT )Berdasarkan hasil penelitian Irdam Mardiana (2007 : 81), diketahui bahwa
prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Team
Games Tournament dengan rata-rata 72,83 lebih baik dibandingkan prestasi siswa denganmenggunakan mertode pembelajaran konvensional dan memiliki rata-rata
58,83.Pemilihan strategi, pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran yang
menarik dan tepat dapat membantu guru dan peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran.Salah satu metode pembelajaran dapat dikembangkan oleh guru yaitu
pembelajaran kooperatif TGT yang berpusat pada siswa (student centered).
Teams Games-Tournaments (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh David
DeVries dan Keith Edwards. Dalam TGT, para siswa dikelompokkan dalam tim belajar
yang terdiri atas empat orang yang heterogen. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa
bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai
pelajaran (Slavi, 2008). Secara umum, pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki
prosedur belajar yang terdiri atas siklus regular dari aktivitas pembelajaran kooperatif.
Games Tournament dimasukkan sebagai tahapan review setelah setelah siswa bekerja
dalam tim (sama dengan TPS).
Menurut Saco (2006), dalam TGT siswa memainkan permainan-permainan
dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-
masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan
pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok (identitas kelompok mereka).
Pembelajaran kooperatif TGT merupakan hasil modifikasi pembelajaran tutorial
dimana pada saat diskusi kelompok didesain kelompok kooperatif dan diberi istilah
metode diskusi berpikir-berpasangan-berempat atau think-pair-square, yaitu
dikembangakan oleh Frank Lyman dan Spencer Kagan. TGT terdiri dari 5 langkah
tahapan yaitu: tahap presentasi kelas (class precentation), belajar dalam kelompok
(Team), permainan (games), pertandingan (tournament), dan perhargaan kelompok (team
recognition)
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
8/23
Dalam TGT siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk
menyumbangkan poin bagi skor timnya. Siswa memainkan game ini bersama tiga orang
pada meja-turnamen, di mana ketiga peserta dalam satu meja turnamen ini adalah para
siswa yang memiliki rekor nilai terakhir yang sama. Sebuah prosedur menggeser
kedudukan membuat permainan ini cukup adil. Peraih rekor tertinggi dalam tiap meja
turnamen akan mendapatkan 60 poin untuk timnya,tanpa menghiraukan dari meja mana
ia mendapatkannya. Ini berarti bahwa mereka yang berprestasi rendah (bermain dengan
yang berprestasi rendah juga) dan yang berprestasi tinggi (bermain dengan yang
berprestasi tinggi) kedua-duanya memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. Tim
dengan tingkat kinerja tertinggi mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan tim
lainnya.
Permainan TGT berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang
diberi angka. Tiap-tiap siswa akan mengambil sebuah kartu dan berusaha untuk
menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka yang tertera. Turnamen ini
memungkinkan bagi siswa untuk menyumbangkan skor-skor maksimal buat
kelompoknya. Turnamen ini juga dapat digunakan sebagai review materi pelajaran.
Metode Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament(TGT) mempunyai
banyak manfaat antara lain sebagai alternatif untuk menciptakan kondisi yang variatif
dalam kegiatan belajar mengajar, dapat membantu guru untuk menyelesaikan masalah
dalam pembelajaran, seperti rendahnya minat belajar siswa, rendahnya aktivitas proses
belajar siswa ataupun rendahnya hasil belajar siswa dan melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status, juga melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya.
Ditinjau dari kompetensi yang dapat dikembangkan dalam metode Pembelajaran
TGT yaitu sebagai berikut.
1. Pengetahuan (knowledge) yaitu kesadaran dalam aspek kognitif, dengan
menggunakan TGT pengetahuan siswa mengenai materi pelajaran akan lebih
mendalam karena dalam TGT ada unsur tutor sebaya.
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
9/23
2. Pemahaman (understanding) yaitu menyangkut kognitif dan afektif yang dimiliki
oleh individu. Di samping memahami materi pelajaran dengan TGT siswa juga
dilatih untuk memahami perasaan orang lain.
3. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan
tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Kompetensi ini dapat dengan
mudah diperoleh siswa, karena dalam TGT dapat mengembangkan banyak
kompetensi diantaranya membuat pertanyaan dan menjelaskan kepada siswa lain.
4. Nilai (value) adalah suatu standar perilaku yang diyakini dan secara psikologis telah
menyatu dalam diri seseorang. Kompetensi ini pada TGT terkandung dalam
kejujuran dalam merahasiakan soal masing-masing individu, keterbukaan dalam
memberikan penjelasan kepada teman lain dan demokrasinya terlihat ketika
berdiskusi untuk menyatukan pendapat yang berbeda.5. Sikap (attitude) yaitu perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu rangsangan yang akan datang dari luar. Kompetensi sikap diperoleh
siswa karena dalam TGT siswa belajar dengan kelompok masing-masing tanpa ada
tekanan dari guru, sehingga siswa merasa senang dan santai.
6. Minat (interest) adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu
perbuatan. Adanya turnamen dalam TGT meningkatkan minat belajar siswa untuk
mempelajari materi pelajaran.
A.Komponen utama dalam komponen utama dalam TGT1. Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya
dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin
guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan
memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih
baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan
skor kelompok.
2. Kelompok (team)Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen
dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok
adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
10/23
untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada
saat game.
3. GameGame terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan
yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game
terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu
bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa
yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya
dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
4. TurnamenBiasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru
melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen
pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi
prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan
seterusnya.
5. Team recognize (penghargaan kelompok)Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan
mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang
ditentukan. Team mendapat julukan Super Team jika rata-rata skor 45 atau lebih,
Great Team apabila rata-rata mencapai 40-45 dan Good Team apabila rata-ratanya
30-40.
B.Prosedur pelaksanaan games dalam bentuk tur namen1. Guru menentukan nomor urut siswa dan menempatkan siswa pada meja turnamen (3
orang , kemampuan setara). Setiap meja terdapat 1 lembar permainan, 1 lembar jawaban,
1 kotak kartu nomor, 1 lembar skor permainan.
2. Siswa mencabut kartu untuk menentukan pembaca I (nomor tertinggi) dan yang lainmenjadi penantang I dan II.
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
11/23
3. Pembaca I menggocok kartu dan mengambil kartu yang teratas.4. Pembaca I membaca soal sesuai nomor pada kartu dan mencoba menjawabnya. Jika
jawaban salah, tidak ada sanksi dan kartu dikembalikan. Jika benar kartu disimpan
sebagai bukti skor.
5. Jika penantang I dan II memiliki jawaban berbeda, mereka dapat mengajukan jawabansecara bergantian.
6. Jika jawaban penantang salah, dia dikenakan denda mengembalikan kartu jawaban yangbenar (jika ada).
7. Selanjutnya siswa berganti posisi (sesuai urutan) dengan prosedur yang sama.8. Setelah selesai, siswa menghitung kartu dan skor mereka dan diakumulasi dengan semua
tim.
9. Penghargaan sertifikat, Tim Super untuk kriteria atas, Tim Sangat Baik (kriteria tengah),Tim Baik (kriteria bawah)
10.Untuk melanjutkan turnamen, guru dapat melakukan pergeseran tempat siswaberdasarkan prestasi pada meja turnamen.
C.Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran TGTRiset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran telah banyak
dilakukan oleh pakar pembelajaran maupun oleh para guru di sekolah. Dari tinjuan
psikologis, terdapat dasar teoritis yang kuat untuk memprediksi bahwa metode-metode
pembelajaran kooperatif yang menggunakan tujuan kelompok dan tanggung jawab
individual akan meningkatkan pencapaian prestasi siswa. Dua teori utama yang mendukung
pembelajaran kooperatif adalah teori motivasi dan teori kognitif.
Menurut Slavin (2008), perspektif motivasional pada pembelajaran kooperatif
terutama memfokuskan pada penghargaan atau struktur tujuan di mana para siswa bekerja.
Deutsch (1949) dalamSlavin (2008) mengidentifikasikan tiga struktur tujuan dalam
pembelajaran kooperatif, yaitu:
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
12/23
1. kooperatif, di mana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu memberi konstribusi padapencapaian tujuan anggota yang lain.
2. kompetitif, di mana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu menghalangi pencapaiantujuan anggota lainnya.
3. individualistik, di mana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu tidak memilikikonsenkuensi apa pun bagi pencapaian tujuan anggota lainnya.
Keunggulan pembelajaran TGT, sebagai berikut:
Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yangsecara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka dari pada siswa yang ada
dalam kelas tradisional.
Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantungdari kinerja dan bukannya pada keberuntungan.
TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diriakademik mereka.
TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama verbal dannonberbal, kompetisi yang lebih sedikit)
Dapat mendorong dan mengkondisikan berkembangnya sikap dan keterampilansosial siswa, meningkatkan hasil belajar, serta aktivitas siswa
Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas, Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu, Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam, Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa, Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain, Motivasi belajar lebih tinggi
Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
13/23
Sedangkan kelemahan TGT yaitu sebagai berikut.
a. Bagi guru
Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segiakademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai
pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok.
Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewatiwaktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai
kelas secara menyeluruh.
b. Bagi siswa
Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikanpenjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalahmembimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar
dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.
Sebuah catatan yang harus diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran TGT
adalah bahwa nilai kelompok tidaklah mencerminkan nilai individual siswa. Dengan
demikian, guru harus merancang alat penilaian khusus untuk mengevaluasi tingkat
pencapaian belajar siswa secara individual.
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
14/23
3. The Power of Two (Metode Kekuatan Berdua)
A. Pengertian The Power of Two
Metode belajar kekuatan berdua (The Power of Two) termasuk dari belajar
kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerjasama
secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota
dua orang di dalamnya untuk mencapai kompetensi dasar
The power of two menurut istilah power (kekuatan) dan two (dua), dua
kekuatan. Metode kekuatan belajar berdua adalah kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong munculnya keuntungan dari
seinergis itu, sebab dua orang lebih baik dari pada satu.
B. Penerapan Metode The Power of TwoPenerapan metode The Power of Two didasari pada pandangan bahwa
siswa sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang topic atau masalah yang
terkait dengan topic pembelajaran yang akan dipelajari. Untuk mengajak siswa
berpikir serius tentang topik / masalah yang akan didiskusikan, guru dapat
mengajukaan pertanyaan meggali untuk memperoleh jawaban yang lebih dalam.
Kemudian sebelum mendiskusikan secara planel, guru dapat meminta siswa
membentuk kelompok kecil, untuk berbagi jawaban dan pemecahan masalah tentangpertanyaan atau kasus yang akan didiskusikan lebih luas
C.Langkah-Langkah Metode Pembelajaran The Power of Two1. Ajukan satu pertanyaan atau masalah (terkait topik pembelajaran) yang
membutuhkan perenungan dan pemikiran
2. Mintalah siswa menjawab tertulis perorangan3. Kelompokkan siswa secara berpasangan (dua-dua)4. Mintalah mereka saling menjelaskan dan mendiskusikan jawaban baru 5. Siswa membandingkan hasil jawaban diskusi kecil antar kelompok6. Simpulkan agar seluruh siswa memperoleh kejelasan
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
15/23
D. Tujuan Penerapan Metode The Power of TwoTujuan pembelajaran menggunakan metode ini adalah untuk membangun mental
siswa aktif dalam belajar, sehingga siswa merasa benar-benar butuh belajar. Guru
memberi kesempatan kepada siswanya untuk mendiskusikan jawabannya dengan
siswa yang lain. Akan tetapi dalam metode ini, siswa tidak boleh mendiskusikan
jawabannya kepada teman-temannya secara keseluruhan yang ada di dalam kelas
tersebut,akan tetapi siswa mendiskusikan secara berpasangan.
E. Keunggulan dan KelemahanMetode The Power of Two Keunggulan
1. Siswa tidak terlalu bergantung pada guru, akan tetapi dapat menambahkepercayaan kemapuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai
sumber dan belajar dari siswa lain.
2. Mengembangkan kemampuan membukan idea tau gagasan dengan kata-katasecara verbal dan dengan membandingkan ide-ide atau gagasan-gagasan orang
lain
3. Membantu anak agar dapat bekerja sama dengan orang lain dan menyadarisegala keterbatasannya serta menerima segala kekurangannya
4.
Membantu siswa untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya5. Memberikan motivasi dan rangsangan berpikir6. Meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial
Kelemahan1. Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasi oleh 2 atau 3 orang yang
memiliki keterampilan berbicara
2. Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan mejadikabur
3. Memerlukan wkatu yang cukup panjang,kadang-kadang tidak sesuai denganrencana
4. Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang sifatnya emosional yangtidak terkontrol
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
16/23
5. Dengan leluasanya pembelajaran maka apabila keleluasaan itu tidak optimalmaka tujuan dari apa yang dipelajari tidak tercapai
6. Penilaian secara kelompok dapat membutakan secara individu apabila guru tidakjeli dalam pelaksanaannya.
4. Total Physical Response Methods (TPR)
A. Pengertian Metode TPR(Total Physical Response)Metode Total Physical Response (TPR) merupakan suatu metode
pembelajaran yang banyak menggunakan perintah-perintah lisan yang harus
dilakukan siswa agar dapat menunjukkan pemahaman mereka terhadap maksud dari
perintah-perintah lisan itu (Ghazali, 2010:96). Guru memberikan contoh gerakan atau
tindakan yang diperintahkan itu sehingga siswa secara tidak langsung mendapatkan
struktur tatabahasa dan kosa kata dari bahasa target.
Menurut Richards J dalam bukunya Approaches and Methods in Language
Teaching, TPR didefinisikan:a language teaching method built around the
coordination of speech and action; it attempts to teach language through physical
(motor) activity. Jadi metode TPR (Total Physical Response) merupakan suatu
metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah (command),ucapan (speech) dan gerak (action); dan berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui
aktivitas fisik (motor).
Sedangkan menurut Larsen dan Diane dalam Technique and Principles in
Language Teaching, TPR atau disebut juga the comprehension approach atau
pendekatan pemahaman yaitu suatu metode pendekatan dengan instruksi atau
perintah. Metode ini dikembangkan oleh seorang professor psikologi di Universitas
San Jose California yang bernama Prof. Dr. James J. Asher yang telah sukses dalam
pengembangan metode ini pada pembelajaran umum terutama pembelajaran bahasa
asing pada anak-anak. Ia berpendapat bahwa pengucapan langsung pada anak atau
siswa mengandung suatu perintah, dan selanjutnya anak atau siswa akan merespon
kepada fisiknya sebelum mereka memulai untuk menghasilkan respon verbal atau
ucapan.
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
17/23
Metode TPR ini sangat mudah dan ringan dalam segi penggunaan bahasa
dan juga mengandung unsur gerakan permainan sehingga dapat menghilangkan
stress pada peserta didik karena masalah-masalah yang dihadapi dalam pelajarannya
terutama pada saat mempelajari analisa matematis atau bahasa asing, dan juga dapat
menciptakan suasana hati yang positif pada peserta didik yang dapat memfasilitasi
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam
pelajaran tersebut. Makna atau arti dari bahasa sasaran dipelajari selama melakukan
aksi.
Guru atau instruktur memiliki peran aktif dan langsung dalam menerapkan
metode TPR ini. Menurut Asher The instructor is the director of a stage play in
which the students are the actors, yang berarti bahwa guru (instruktur) adalah
sutradara dalam pertunjukan cerita dan di dalamnya siswa sebagai pelaku atau
pemerannya. Guru yang memutuskan tentang apa yang akan dipelajari, siapa yang
memerankan dan menampilkan materi pelajaran.
Siswa dalam TPR mempunyai peran utama sebagai pendengar dan pelaku.
Siswa mendengarkan dengan penuh perhatian dan merespon secara fisik pada
perintah yang diberikan guru baik secara individu maupun kelompok.
B.
Bentuk Aktivitas dengan Metode TPR dalam PBM (Proses Belajar Mengajar).Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode TPR ini
banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa antara lain:
a. Latihan dengan menggunakan perintah (Imperative Drill), merupakan aktivitasutama yang dilakukan guru di dalam kelas dari metode TPR. Latihan
berguna untuk memperoleh gerakan fisik dan aktivitas dari siswa.
b. Dialog atau percakapan (conversational dialogue).c. Bermain peran (Role Play), dapat dipusatkan pada aktivitas sehari-hari seperti
di sekolah, restoran, pasar, dll.
d. Presentasi dengan OHP atau LCDe. Aktivitas membaca (Reading) dan menulis (Writing) untuk menambah
perbendaharaan kata (vocabularies) dan juga melatih pada susunan kalimat
berdasarkan tenses dan sebagainya.
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
18/23
Kegiatan di dalam kelas yang menggunakan metode ini dapat dicontohkan
sebagai berikut :
1. Guru berada di depan, di tengah-tengah siswa. Suasana kelas diaturmembentuk setengah lingkaran.
2. Kemudian guru meminta dua siswa untuk duduk di sebelah kanan dan kiriguru. Pertama-tama guru menyebutkan kata kerja, kemudian dua orang
siswa yang berada di depan tadi merespon dengan gerakan dengan
dipandu sang guru.
3. Setelah itu, guru memberi tanda, agar seluruh siswa juga mengikuti.Kemudian kata tersebut ditambah menggunakan kata benda, kata sifat dan
lain sebagainya. Hal itu dilakukan sampai semua siswa paham dan dapat
merespon dengan cepat, baik secara individu ataupun secara bersama-
sama.
Berdasarkan Larsen & Freeman, 2000, ada tiga tahapan ketika melakukan
pengajaran
metode TPR.
1. Guru memperkenalkan kosa kata (vocabulary) yang akan dipakai.Contoh: Classroom Objects (pencils, pens, books, etc), Verb (put, take,leave,etc)atau informasi baru yang harus dihafal siswa
2. Guru memberi perintah dan memperagakannya bersama siswa.3. Siswa mendemonstrasikan perintah-perintah yang diberikan secara
individu lalu guru mengelaborasi perintah-perintah tadi.
4. Setelah merespon secara non-verbal, siswa belajar membaca dan menuliskata/frase tersebut. Ketika siswa mulai berbicara, activitas dikembangkan
dengan menggambar atau permainan (games).
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
19/23
C. Tujuan Penggunaan Metode TPRTujuan umum dari metode TPR ini adalah mengajarkan kecakapan
berbicara lisan bagi pembelajar tingkat pemula atau pembelajaran analisa sederhana
terhadap suatu kondisi. Kegiatan yang dilakukan dalam pengajaran dengan
menggunakan metode ini adalah latihan yang cukup. Pembelajar mempunyai peran
sebagai pelaku yang bertugas menyimak apa yang disampaikan oleh instruktur serta
meresponnya ke dalam bentuk gerakan. Sedangkan pengajar berperan sebagai
instruktur yang mengatur jalannya pembelajaran. Dalam hal ini pengajar diharuskan
aktif menggunakan sarana pendukung, supaya pembelajaran dapat berjalan seperti
yang diharapkan.
Dalam pengajaran bahasa, metode ini mempunyai potensi yang sangat
besar dalam mengaktifkan siswa dalam memahami bahasa asing yang dipelajarinya.
Ditunjang dengan situasi kelas yang sangat mendukung dan menyenangkan yang
akan membuat siswa secara aktif mempelajari bahasa dengan memanfaatkan semua
kreativitas mereka.
Dalam pengajaran bidang ilmu yang lain diperlukan modifikasi dan
transformasi agar informasi yang disampaikan dapat maksimal sebagai informasi
verbal.
D. Kelebihan dan KekuranganKelebihan
Metodetotal physical responsemembuat kegiatan belajar menjadimenyenangkan. Menurut responden, kelebihan dari metode TPR adalah tidak
membosankan, sehingga kegiatan belajar menjadi menyenangkan.
Metode ini memang mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengaktifkanpara siswa untuk mengujicobakan keterampilan-keterampilan mereka dengan
cara yang kreatif.
Metode total physical response dianggap dapat meningkatkan motivasi belajarmereka . Bahasa dari negara lain atau daerah lain yang sebelumnya dianggap
sulit dipelajari menjadi bahasa yang mudah untuk dipelajari karena cara belajar
yang menarik menjadikan mereka aktif berperan serta dalam kegiatan
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
20/23
pembelajaran. Bahkan dalam kajian ilmu yang lain seperti analisa atau
pengamatan dapat dilakukan dengan menyenangkan
Metode total physical response dapat membantu siswa dalam mengerti arti kata.Dengan menggunakan gerakan dalam merespon maksud, metode ini sangat
efektif dalam menghafal kosakata. Metode total physical responsesangat tepat
untuk pengajaran kosakata, karena mereka dapat lebih mudah dalam menghafal
kata yang diajarkan.
Metode TPR dapat mempermudah siswa dalam memahami bahasa. Semakinbanyak kata yang mereka kuasai akan memudahkan mereka dalam memahami
bahasa.
Total Physical Response (TPR) merupakan suatu metode yang mendasarkanpada keyakinan bahwa pemahaman menyimak harus dikembangkan secara
penuh seperti halnya pada anak-anak yang belajar bahasa ibu mereka.
Kelemahan
Metode ini cendenrung sangat sempurna untuk pembelajaran bahasa namunperlu modifikasi khusus dan sulit jika digunakan untuk bidang ilmu yang lain.
Pengajar sebagai instruktur, sangat berperan penting terhadap berhasil tidaknyadalam pengajaran menggunakan metode ini. Jika instruksi tidak jelas, akan
menyulitkan siswa dalam mengikuti pelajaran. Pembelajaran dengan
metode total physical responsesangat sesuai untuk pengajaran kata kerja
khususnya kata kerja bentuk perintah. Hanya saja perlu waktu yang lama untuk
dalam mengajar dengan menggunakan metode ini.
Metode ini hanya sesuai dipraktekkan pada pembelajar pemula, karena akansangat membosankan apabila diterapkan pada pembelajar tingkat tinggi.
Metode TPR ini tidak sesuai diberikan pada kelas besar. Akan jauh lebih efektifdilaksanakan pada kelas kecil yang berkisar antara 10-15 orang bagi pembelajar
pemula.
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
21/23
5. INSIDE OUTSIDE CIRCLE METHODS (IOC)( Metode Lingkaran kecillingkaran Besar )
1. Pengertian Inside Outside Circle MethodsMetodeInside Outside Circle (IOC) merupakan salah struktur dari model
pembelajaran kooperatif. (Agus Suprijono, 2010:97) .Teknik mengajar lingkaran
kecil dan lingkaran besar (Inside-Outside Circle ) yang merupakan dikembangkan
oleh Spencer Kagan untuk memberikan kesempatan pada siswa agar saling berbagi
informasi pada saat yang bersamaan.
Inside outside circle merupakan suatu metode yang dikembangkan oleh
Spencer Kagan (Agus Suprijono, 2010:97) untuk melibatkan lebih banyak siswa
yang menelaah materi yang tercakup dalam suatu pembelajaran dan mengecek
pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Guru dapat memberi ulasan
maupun mengevaluasi hal-hal yang telah didiskusikan.
Sintaksnya adalah:
Separuh dari jumlah siswa membentuk lingkaran kecil menghadap keluar Separuhnya lagi membentuk lingkaran besar menghadap ke dalam Siswa yang berhadapan berbagi informasi secara bersamaan Siswa yang berada di lingkaran luar berputar kemudian berbagi informasi
kepada teman (baru) di depannya, dan seterusnya.
2. Langkah-langkah PelaksanaanGuru menggunakan struktur enam langkah seperti berikut :
Langkah 1 : Pembentukan Kelompok lingkaran luar dan lingkaran dalamGuru membagi siswa dalam kelompok beranggotakan 8 orang dan kepada setiap
anggota berdiri membentuk lingkaran dalam melingkar menghadap keluar dan
lingkaran luar berdiri melingkar menghadap ke dalam. Dengan demikian antara
anggota lingkaran dalam dan lingkaran luar saling berpasangan disebut kelompok
asal.
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
22/23
Langkah 2 : Memberikan TugasGuru memberi tugas tiap-tiap pasangan asal itu sesuai dengan indikator
pembelajaran yang dirumuskan .
Langkah 3 : BerdiskusiMemberikan waktu secukupnya untuk berdiskusi kepada tiap-tiap pasangan.Langkah 4: Bergerak berputar lingkaran dalam dan lingkaran luar
membentuk pasangan baru
Setelah mereka berdiskusi, guru meminta kepada anggota kelompok lingkaran
dalam bergerak berlawanan arah dengan anggota kelompok lingkaran luar. Setiap
pasangan terbentuk pasangan baru. Pasangan ini wajib memberi informasi
berdasarkan hasil diskusi dengan kelompok asal, demikian seterusnya. Pergerakan
akan berhenti jika anggota kelompok lingkaran dalam dan lingkaran luar bertemu
dengan pasangan asal. Hasil diskusi di tiap-tiap kelompok besar tersebut
dipaparkan sehingga terjadilah diskusi antar kelompok.Langkah 5 : Penilaian dan mengevaluasi
Guru memberikan ulasan dan mengevaluasi hal-hal yang telah didiskusikan.
3. Kelebihan dan Kekurangan Inside Outside Circle MethodsSetiap metode pasti ada kelebihan dan kelemahannya, berikut ini kelebihan dan
kelemahan metode inside- outside- circle.
Kelebihan:1. Siswa Mendapatkan informasi yang berbeda pada saat bersamaan.2. Melatih kecekatan dan kemampuan analisis siswa3. Membuat pembelajaran menjadi menyenangkan
Kekurangan:1. Membutuhkan ruang kelas yang besar.
2. Terlalu lama sehingga tidak konsentrasi dan disalahgunakan untuk bergurau.
3. Rumit untuk dilakukan.
-
5/24/2018 Metode Pembelajaran Yang Ada TGT Nya
23/23
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Bahri, Syaiful. 2000.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Usman, Uzer. 2006.Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda karya
http://stibaeswe.wordpress.com/2012/04/11/efektivitas-metode-total-physical-respon-
dalam-meningkatan-kemampuan-menyimak-bahasa-jepang-eksperimen-terhadap-
mahasiswa-jurusan-bahasa-inggris-di-stiba-satya-wacana/ (Diakses Minggu,11
November 2011 Pukul 15.00)
http://blog.tp.ac.id/model-pembelajaran-kooperatif (Diakses Minggu,11 November 2011
Pukul 16.00)
http://satulagi.com/tag/metode-pembelajaran-the-power-of-two (Diakses Minggu,11
November 2011 Pukul 16.15)
http://ghanie-np.blogspot.com/2009/04/metode-belajar-power-of-two-kekuatan.html
(Diakses Minggu,11 November 2011 Pukul 16.15)
http://ikariani-ikariani-ikariani.blogspot.com/2012/06/index-card-match.html (Diakses
Minggu,11 November 2011 Pukul 17.00)
http://nongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-pembelajaran-index-card-match/
(Diakses Minggu,11 November 2011 Pukul 18.00)
http://www.jstor.org/discover/10.2307/1319915?uid=3738224&uid=2129&uid=2&uid=70
&uid=4&sid=21101360038171 (Diakses Minggu,11 November 2011 Pukul
18.30)
http://www.innovateus.net/content/what-are-different-kinds-teaching-methods (Diakses
Minggu,11 November 2011 Pukul 18.30)
http://stibaeswe.wordpress.com/2012/04/11/efektivitas-metode-total-physical-respon-dalam-meningkatan-kemampuan-menyimak-bahasa-jepang-eksperimen-terhadap-mahasiswa-jurusan-bahasa-inggris-di-stiba-satya-wacana/http://stibaeswe.wordpress.com/2012/04/11/efektivitas-metode-total-physical-respon-dalam-meningkatan-kemampuan-menyimak-bahasa-jepang-eksperimen-terhadap-mahasiswa-jurusan-bahasa-inggris-di-stiba-satya-wacana/http://stibaeswe.wordpress.com/2012/04/11/efektivitas-metode-total-physical-respon-dalam-meningkatan-kemampuan-menyimak-bahasa-jepang-eksperimen-terhadap-mahasiswa-jurusan-bahasa-inggris-di-stiba-satya-wacana/http://blog.tp.ac.id/model-pembelajaran-kooperatifhttp://satulagi.com/tag/metode-pembelajaran-the-power-of-twohttp://ghanie-np.blogspot.com/2009/04/metode-belajar-power-of-two-kekuatan.htmlhttp://ikariani-ikariani-ikariani.blogspot.com/2012/06/index-card-match.htmlhttp://www.jstor.org/discover/10.2307/1319915?uid=3738224&uid=2129&uid=2&uid=70&uid=4&sid=21101360038171http://www.jstor.org/discover/10.2307/1319915?uid=3738224&uid=2129&uid=2&uid=70&uid=4&sid=21101360038171http://www.innovateus.net/content/what-are-different-kinds-teaching-methodshttp://www.innovateus.net/content/what-are-different-kinds-teaching-methodshttp://www.jstor.org/discover/10.2307/1319915?uid=3738224&uid=2129&uid=2&uid=70&uid=4&sid=21101360038171http://www.jstor.org/discover/10.2307/1319915?uid=3738224&uid=2129&uid=2&uid=70&uid=4&sid=21101360038171http://ikariani-ikariani-ikariani.blogspot.com/2012/06/index-card-match.htmlhttp://ghanie-np.blogspot.com/2009/04/metode-belajar-power-of-two-kekuatan.htmlhttp://satulagi.com/tag/metode-pembelajaran-the-power-of-twohttp://blog.tp.ac.id/model-pembelajaran-kooperatifhttp://stibaeswe.wordpress.com/2012/04/11/efektivitas-metode-total-physical-respon-dalam-meningkatan-kemampuan-menyimak-bahasa-jepang-eksperimen-terhadap-mahasiswa-jurusan-bahasa-inggris-di-stiba-satya-wacana/http://stibaeswe.wordpress.com/2012/04/11/efektivitas-metode-total-physical-respon-dalam-meningkatan-kemampuan-menyimak-bahasa-jepang-eksperimen-terhadap-mahasiswa-jurusan-bahasa-inggris-di-stiba-satya-wacana/http://stibaeswe.wordpress.com/2012/04/11/efektivitas-metode-total-physical-respon-dalam-meningkatan-kemampuan-menyimak-bahasa-jepang-eksperimen-terhadap-mahasiswa-jurusan-bahasa-inggris-di-stiba-satya-wacana/