Metode Pelaksanaan Jaringan Irigasi

5
A. METODE PELAKSANAAN Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Daling Kec. Bebesan Kab. Aceh Tengah Kegiatan : Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi Yang Telah Dibangun Tahun Anggaran : 2014 I. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Mobilisasi dan Demobilisasi Mobilisasi disini dapat dibagi dalam 4 (empat) kelompok, yaitu : Mobilisasi personil tenaga inti pelaksana, Mobilisasi material, Mobilisasi tenaga kerja dan Mobiliasi peralatan. Mobiliasasi personil akan dilakukukan oleh sebelum pekerjaan dimulai sampai masa persiapan selesai, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pelaksana dalam menyusun planning kerja setelah terlebih dahulu mengenal lapangan dan melakukan identifikasi terhadap kemungkinan permasalahan yang timbul nantinya selama waktu definitive pelaksanaan pekerjaan dimulai. Sedangkan mobilisasi material dan tenaga kerja tidak dirinci disini, karena penjelasan disini lebih menitikberatkan pada pada rencana mobilisasi alat berat. Mobilisasi alat berat akan dilakukan sesuai dengan kebutuhannya untuk pekerjaan yang akan segera dilakukan di lapangan. Pada pekerjaan alat yang digunakan adalah excavator. Demobilisasi alat akan dilakukan setelah pekerjaan yang menggunakan alat selesai dikerjakan dan setelah pekerjaan yang membutuhkan penggunaan peralatan telah benar-benar selesai dilaksanakan. 2. Pembersihan Lapangan. Pekerjaan pembersihan pada lokasi/ lapangan pekerjaan, maupun lokasi untuk jalan masuk ke lokasi proyek, agar pelaksanaan pekerjaan nantinya dapat berjalan lancar. Semua daerah yang ditempati bangunan atau yang dilewati jalur bangunan dibersihkan. Pembersihan meliputi pembersihan pohon-pohon, sampah dan bahan lain yang mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Hasil pembersihan itu akan ditempatkan diluar tempat kerja atau dibuang, kecuali ada ketentuan lain sesuai petunjuk direksi.

description

Irigasi

Transcript of Metode Pelaksanaan Jaringan Irigasi

Page 1: Metode Pelaksanaan Jaringan Irigasi

A. METODE PELAKSANAAN

Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Daling Kec. Bebesan Kab. Aceh Tengah

Kegiatan : Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi Yang Telah Dibangun

Tahun Anggaran : 2014

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi disini dapat dibagi dalam 4 (empat) kelompok, yaitu : Mobilisasi

personil tenaga inti pelaksana, Mobilisasi material, Mobilisasi tenaga kerja

dan Mobiliasi peralatan.

Mobiliasasi personil akan dilakukukan oleh sebelum pekerjaan dimulai

sampai masa persiapan selesai, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan

pelaksana dalam menyusun planning kerja setelah terlebih dahulu mengenal

lapangan dan melakukan identifikasi terhadap kemungkinan permasalahan

yang timbul nantinya selama waktu definitive pelaksanaan pekerjaan dimulai.

Sedangkan mobilisasi material dan tenaga kerja tidak dirinci disini, karena

penjelasan disini lebih menitikberatkan pada pada rencana mobilisasi alat

berat.

Mobilisasi alat berat akan dilakukan sesuai dengan kebutuhannya untuk

pekerjaan yang akan segera dilakukan di lapangan. Pada pekerjaan alat

yang digunakan adalah excavator.

Demobilisasi alat akan dilakukan setelah pekerjaan yang menggunakan alat

selesai dikerjakan dan setelah pekerjaan yang membutuhkan penggunaan

peralatan telah benar-benar selesai dilaksanakan.

2. Pembersihan Lapangan.

Pekerjaan pembersihan pada lokasi/ lapangan pekerjaan, maupun lokasi

untuk jalan masuk ke lokasi proyek, agar pelaksanaan pekerjaan nantinya

dapat berjalan lancar. Semua daerah yang ditempati bangunan atau yang

dilewati jalur bangunan dibersihkan. Pembersihan meliputi pembersihan

pohon-pohon, sampah dan bahan lain yang mengganggu pelaksanaan

pekerjaan. Hasil pembersihan itu akan ditempatkan diluar tempat kerja atau

dibuang, kecuali ada ketentuan lain sesuai petunjuk direksi.

Page 2: Metode Pelaksanaan Jaringan Irigasi

3. Dewatering

Pekerjaan dewatering atau pekerjaan pengeringan merupakan pekerjaan

persiapan saat melakukan pengecoran pekerjaan yang mempunyai elevasi

dibawah permukaan air dan dilakukan secara terus menerus hingga

konstruksi pasangan maupun beton bertulang sudah mengering dengan

sempurna. Tidak dibenarkan melakukan pasangan batu maupun beton

dalam keadaan tergenang air.

II. PEKERJAAN POKOK

1. Bongkaran Pasangan Lama

Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus membongkar pasangan

batu yang tidak sesuai lagi dengan gambar yang baru,hasil bongkaran

dibuang dari luar lokasi pekerjaan jangan sampai terganggu pekerjaan yang

akan dikerjakan. Sebelum memulai bongkaran pasangan lama kontraktor

harus konsultasi dengan konsultan pengawas dan direksi teknis dari dinas

pengairan.

2. Galian Tanah Biasa (MP)

Pekerjaan galian tanah pada proyek ini meliputi galian pondasi Pile cap dan

sloof beton. Elevasi air tanah diperkirakan 1 s/d 2 m dibawah permukaan

tanah. Galian dilakukan dengan step-step yang sedemikian rupa, sehingga

tidak terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan perlu diperhatikan dari

segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta dijaga terhadap lingkungan

(Enviromental Aspect) pada saat pelaksanaan galian dan transportasi

pembuangan tanah ke disposal area.

a. Peralatan yang digunakan.

Alat yang digunakan untuk pekerjaan galian adalah:

.

Manpower

b. Metode Kerja

Penggalian tanah yang akan dilaksanakan adalah sepanjang lokasi saluran

yang direncanakan. Sebelum pelaksanaan dimulai terlebih dahulu dilakukan

pengukuran memanjang dan melintang sehingga diperoleh titik-titik elevasi

yang akurat. Untuk menentukan titik-titik elevasi, dipasang patok-patok yang

berjarak 25 meter atau sesuai pengarahan Direksi. Dalam pekerjaan ini

penggalian dilakukan secara manual. Hasil galian ditempatkan disisi lokasi

pekerjaaan yang tidak mengganggun pekerjaan. Setelah selesai pekerjaan,

hasil galian diratakan kembali.

Page 3: Metode Pelaksanaan Jaringan Irigasi

3. Timbunan Tanah Hasil Galian Diratakan (MP)

Tanah hasil galian akan dipadatkan kembali menjadi tanggul setelah

pekerjaan galian dan pasangan batu selesai dilakukan, tanah yang telah

ditumbuk oleh excavator disamping tempat galian diratakan secara manual

sedangkan untuk pemadatan akan digunakan alat bantu pemadatan yaitu

digunakan balok berukuran besar untuk ditumbukkan ke daerah timbunan

oleh beberapa orang pekerja atau bila diperlukan akan digunakan stamper

untuk melakukan pemadatan.

4. Timbunan Tanah Didatangkan, Diratakan dan Dirapikan (MP)

Untuk daerah timbunan yang tanah timbunan nya tidak terpenuhi dari tanah

hasil galian, maka akan didatangkan dari tempat lain. Daerah yang ditimbun

adalah tempat – tempat yang elevasinya belum memenuhi sesuai dengan

gambar rencana atau petunjuk Direksi. Tanah Timbun yang digunakan dipilih

yang memiliki kualitas yang baik untuk timbunan. Penimbunan dilaksanakan

lapis demi lapis, lapis pertama ditimbun tanah setebal 25 – 30 cm lalu

dipadatkan, kemudian ditimbun tanah setebal seperti lapis pertama dan

dipadatkan lagi. Pekerjaan ini berulang sampai mendapatkan elevasi yang

ditentukan.

5. Pasangan Batu Kali 1 : 4

Pekerjaan Pasangan batu digunakan pada pekerjaan ini adalah batu kali.

Sebelum dipasang batu dibasahi sampai jenuh air agar tidak menyerap air

pada spesi pada saat pemasangan. Batu disusun dengan rapi dan rapat,

ruang yang ada diantara batu diisi dengan spesi sehingga masuk kedalam

celah-celah dengan sempurna. Untuk mengaduk spesi digunakan Concrete

Mixer sedang untuk pasangan batu dilakukan secara manual. Pasangan batu

ini dilakukan dengan menggunakan campuran 1 semen : 4 pasir pasang,

pekerjaan akan dilaksanakan setalah pekerjaan galian tanah selesai

dilaksanakan.

6. Plesteran 1 : 3 ; Tebal 15 mm

Pekerjaan plesteran akan dilaksanakan setelah pasangan batu selesai dan

atau sedang berlangsung dimana telah memasuki pertengahan atau akhir

dari pekerjaan pasangan batu, adukan yang digunakan adalah campuran 1 :

3 dimana terdiri dari komposisi 1 semen dan 3 pasir pasangan, sebelum

pelaksanaan dimulai maka permukaan yang akan diplester dibersihkan

terlebih dahulu baik dari kotoran lumpur maupun kotoran non organik lainnya

karena bila dikotori oleh kotoran maka akan mengurangi daya rekat dari

pasangan plesteran tersebut. Pekerjaan ini akan dikerjakan oleh tukang-

tukang yang telah berpengalaman dan akan dikerjakan sesuai dengan

gambar rencana dan petunjuk dari Direksi.

Page 4: Metode Pelaksanaan Jaringan Irigasi

7. Beton Cor 1 : 2 : 3 Pada pekerjaan ini pekerjaan beton bertulang akan dilaksanakan pada saat

pekerjaan timbunan, dan pasangan batu telah selesai dilaksanakan dan

beriringan dengan pekerjaan plesteran hal ini dilakukan bila pekerjaan beton

bertulang ini kurang rapi maka akan dirapikan dengan pekerjaan plesteran.

Campuran yang digunakan adalah 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, pengadukan

dilakukan dengan menggunakan concrete mixer (molen) dan dilakukan oleh

tukang-tukang yang telah berpengalaman setelah pengadukan selesai

dilakukan maka akan dituangkan kedalam cetakan yang telah disiapkan

setelah sebelumnya telah dilakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan

shop drawing yang telah disiapkan. Setelah pengecoran beton dilakukan

maka akan dilakukan perawatan beton sebelum pembongkaran cetakan

dilakukan yaitu dengan cara disiram atau ditutupkan dengan goni yang

dibasahi dengan air secara kontinyu untuk menjaga agar beton selalu dalam

keadaan basah.

8. Pembesian.

a. Semua penulangan harus dari baja U-24 , produksi dalam negeri dengan standar industri Indonesia.

b. Semua besi beton harus sesuai dengan syarat-syarat penulangan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam N.I.2, kecuali tertulis pada gambar atau ditentukan direksi, bengkokan, penggelasan selimut beton dan detail lainnya. Besi yang dipakai harus bebas dari gemuk / pelumas, karat dan kotoran-kotoran lain serta tidak bengkok-bengkok. Diameter besi sesuai yang telah ditentukan, batang dengan berbagai ukuran agar diberikan tanda yang jelas dan dikelompokkan terpisah satu sama lainnya.

c. Selimut/ pelindung beton harus terjamin sesuai dengan gambar baik horizontal maupun vertikal dengan memasang tahu-tahu beton.

d. Tulangan harus diikat erat dengan sedikitnya 2 (dua) kali putaran dengan kawat beton 1,6 mm, ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar tidak mencuat dari keluar dari beton.

e. Bila pemasangan tulangan selesai dilakukan kontraktor harus menyiapkan dan mengajukan untuk diperiksa oleh pihak direksi dan konsultan pengawas untuk dilakukan pengecekan akhir kebenaran penempatan penulangan.

f. Untuk pekerjaan tulangan menggunakan besi beton dengan diameter 12 mm dan besi beton berdiameter 8 mm untuk besi behel dengan diikat oleh kawat beton.

g. Volume pekerjaan dibayar untuk pekerjaan ini adalah perkilogram (Kg) berat bersih besi yang terpasang.

Page 5: Metode Pelaksanaan Jaringan Irigasi

9. Bekisting. Untuk mendapatkan hasil cetakan sesuai dengan gambar bestek, maka

dibuta bekisting yang terbuat dari kayu perancang (papan). Permukaan dari

papan dihakus dan dibersihkan untuk mendapatkan permukaan beton yang

halus dan baik. Kayu untuk bekisting dipotong sesuai ukuran yang telah

ditentukan oleh direksi dengan menggunakan alat pemotong gergaji, kayu-

kayu bekisting yang telah dipotong di rekatkan dengan bingkat penguat

dengan menggunakan paku sebagai pengikat papan dengan bingkat

penguat, sehingga menghasilkan sisi beton yang baik.

Metode Kerja :

Setelah cetakan siap/selesai dibuat, selanjutnya cetakan ditempatkan pada

tiang-tiang besi yang terdapat pada bangunan, selanjutnya cetakan tersebut

dipasangkan tiang besi. Untuk menguatkan cetakan, maka cetakan/bekisting

pada berikat penyangga pada sudut-sudut bekisting. Setelah bekisting berdiri

dengan kuat dan tegak baru dilakukan pengecoran beton. Pembongkaran

cetakan berkisar 2 hari atau sesuai dengan petunjuk dari direksi.

10. Drain Hole PVC Dia. 1,0 " Pekerjaan drain hole disini adalah diperuntukkan sebagai buangan air tanah

yang tertahan oleh struktur. Untuk memberi jalan pengaliran untuk air

tersebut, maka dibuatkanlah pipa hole drain. Perencanaan penempatan titik-

titik pipa sudah direncanakan terlebih dahulu sebelumnya. Bagian ujung pipa

yang masuk ke dalam tanah diberi lapisan ijuk, untuk mencegah masuknya

tanah ke dalam pipa. Jika tanah masuk kedalam pipa, maka akan terjadi

pemanpatan dan pipa hole drain tidak dapat berfungsi sebagaimana

mestinya. Pipa-pipa yang dibawa ke lapangan adalah yang sudah berupa

potongan-potongan pendek sesuai dengan ukuran kebutuhan, pekerjaan

pemotongan ini sebelumnya telah terlebih dilakukan di workshop kontraktor.

Pekerjaan pipa drain hole akan dilakukan secara simultan dengan pekerjaan

Pasangan Batu. Sebelum pasangan batu dilaksanakan, pipa telah

ditempatkan pada posisinya.

Bener Meriah, 18 Maret 2014 Penawar,

CV. GELAH KEN TUAH

HASBULLAH Direktur