Metode Metode Pendidikan Dalam Islam

download Metode Metode Pendidikan Dalam Islam

of 3

Transcript of Metode Metode Pendidikan Dalam Islam

  • 8/3/2019 Metode Metode Pendidikan Dalam Islam

    1/3

    TARBIYAH

    METODE-METODE PENDIDIKAN

    DALAM ISLAM

    Bervariasinya metode-metode pendidikan Islam terjadi akibat adanya perbedaan daya tangkap, persepsi

    dan tingkat emosi.

    Metode-metode tersebut dapat dipaparkan secara ringkas sebagai berikut:

    1. At-Targhib wat tarhib (sugestif dan ultimatum)

    Biasanya seseorang mengekspresikan sikapnya sebatas akibat yang diketahuinya dari suatu perbuatan. Dari sinilah kenapa Islam, dalam mengarahkan manusia sering memfo kuskan dan

    menitik beratkan pada sisi pahala dan siksa, janji dan ancaman dalam menggugah emosi. Allah Uberfirman, artinya:"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia

    akan melihat (balasan)-nya.Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun,

    niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula". (Az-Zalzalah: 7-8).

    2. Taubat

    Maksudnya disini adalah seseorang mengetahui sisi negatif dari perbuatan-perbuatannya dan

    merasakan bahaya dan akibat buruknya lantas hatinya merintih karenanya, menyesali perkataan atau perbuatan yang pernah dia kerjakan serta bermaksud untuk tidak meng ulanginya lagi bahkan

    sebaliknya, kembali kepada kebenaran.Taubat ini banyak disinggung dalam banyak ayat Al-Qur'an,di antaranya dalam surat At-Taubah ayat 112.

    3. Al-Ma'rifah an-Nazhariyyah(pengetahuan yang didapat melalui pengamatan /bersifat teoritis)

    Islam menyeru umatnya untuk melakukan pengamatan, tafakkur dan tadabbur terhadap alam ini danterhadap makhluk yang ada di dalamnya. Hal ini dikarenakan, konsekuensi dari keyakinan seseorang

    terhadap adanya alam ini secara tidak langsung adalah timbul nya keyakinan kepada Tuhan yangmenciptakannya. Tidak ada artinya keyakinan akan ada nya makhluk di satu sisi namun di sisi lain

    mengingkari adanya Khaliq; Allah berfirman, artinya: "Dan apakah mereka tidak memperhatikankerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah.." (Al-A'raf:185).

    4. Hukuman/Sanksi

    Tidak semua orang dapat diluruskan dengan nasehat dan pengajaran. Ada diantaramereka yang

    hanya mempan dengan bahasa kekerasan dan tindakan tegas yang berbentuk huku man berat dan

    pukulan. Allah U mensyari'a-tkan kedua metode tersebut. Dalam Islam hukuman/sanksi ('uqubah)

    dikono tasikan sebagai penegakan ketentuan-ketentuan Allah (hudud), sebab di dalamnya tentuterdapat sanksi tegas dan keras serta amat efektifdalam mencegah terjadinya banyak kemaksiatan.

    Allah berfirman, artinya:"Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai

    orang-orang yang berakal... (Al-Baqarah:179).

    5. Kisah-Kisah al-Qur'an

    Diantaranya adalah kisah-kisah para Nabi dan sikap kaum mereka, kisah-kisah para pen dusta Rasul-

    Rasul Allah dan hukuman yang ditimpakan kepada mereka akibat pengingka ran dan pendustaantersebut. Semua peristiwa itu sudah tentu memberikan kesiapan men tal kepada jiwa untuk

    menerima informasi-informasi dan penyuluhan-penyuluhan.Dengan menyimak suatu kisahseseorang akan menghadapi dua sikap: yaitu cenderung kepada perbuatan baik atau paling tidak

    berupaya menjauhkan dirinya dari perbuatan jahat dan dalam hal ini keduanya adalah baik. Al-Qur'an dalam banyak ayat berbicara tentang kisah dan pengaruhnya terhadap jiwa, diantaranya

    firman Allah Ta'ala, artinya:sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi

    orang-orang yang mempunyai akal".(Yusuf:111).

    Created by Qaulan Sadida

  • 8/3/2019 Metode Metode Pendidikan Dalam Islam

    2/3

    TARBIYAH

    6. Penetapan hukum secara bertahap

    Ketika kaum Muslimin pada masa Rasul masih serba kekurangan baik dari jumlah personil maupun

    perlengkapan perang, maka Allah memerintahkan kaum muslimin agar memberi maaf dan berpalingdari kaum musyrikin, bersabar atas siksaan dan intimidasi mereka. Tatkala jumlah kaum Muslimin

    sudah banyak dan mereka sudah memiliki kekuatan yang cukup maka Allah mengizinkan mereka ber perang untuk membela diri dan agar mereka mencicipi manisnya rasa kemenangan, Allah

    berfirman, artinya: "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi (kaumMuslimin) karena sesungguhnya mereka telah dizhalimi dan sesungguhnya Allah benar-benar

    Maha Kuasa menolong mereka itu". (Al-Hajj: 39).

    Lalu pada akhirnya Allah memerintahkan mereka untuk berpe-rang dan menjadikannya sebagai

    suatu kewajiban. Allah berfirman, artinya:"dan perangilah kaum Musyrikin semuanya". (At-taubah : 36).

    Metode ini senada dengan bunyi sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam , : "Ajari anakkalian tentang shalat jika sudah berusia tujuh tahun dan pukullah mereka bila melalaikannya

    saat mereka berusia sepuluh tahun". Begitu pula, turunnya al-Qur'an kepada Nabi Muhammadyang tidak sekaligus tetapi mela lui tahapan-tahapan waktu tertentu menunjukkan bahwa metode

    pengajaran secara berta hap memiliki pengaruh yang besar terhadap para pelajar dalam menyikapi

    materi yang diberikan kepada mereka untuk kemudian berinteraksi dengannya secara positif.

    7. Merangsang emosi/perasaan

    Diantara penyakit-penyakit yang selalu merongrong fitrah manusia adalah menuruti hawa nafsuyang selalui menguasai dirinya, jauh dari Allah serta berbuat kerusakan di muka bumi. Allah

    berfirman, artinya: "..Sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat

    menyelamatkan kamu dari azab yang pedih. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya

    dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika

    kamu mengetahuinya". (Ash-Shaff: 10-11).

    "Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik niscaya Allah melipat gandakan

    (pembala sannya) kepadamu dan mengampuni kamu, dan Allah Maha Pembalas jasa lagi MahaPenyantun". (At-Taghaabun:17).

    8. Wejangan

    Wejangan merupakan faktor yang memiliki pengaruh terhadap jiwa, khususnya bila berla ngsung

    atas dasar rasa puas, keinginan sendiri dan kecintaan terhadap sesuatu. Pende ngar akan sangatrespons bila penyajinya adalah orang yang sudah terkenal dan memiliki reputasi baik. Tentunya, apa

    yang disajikan Al-Qur'an merupakan sebaik-sebaik contoh; wejangan yang sungguh-sungguh danyang memiliki pengaruh dalam mendidik jiwa dan menyucikannya. Diantaranya, wejangan yang

    diberikan oleh Luqmanul Hakim kepada anaknya. (Lihat surat: Luqman: 3-19).

    9. Jihad

    Jihad artinya mengupayakan segenap jiwa, harta atau selain keduanya di jalan Allah. Ia mendidikuntuk berani, berupaya keras dan sifat suka memberi demi keselamatan umat dan 'aqidahnya,

    keselamatan negeri dan upaya membelanya, serta berusaha untuk meni ngkatkan taraf hidupmanusia, mencapai ketinggian dan kesempur-naan akhlaq. Allah berfirman, artinya: "..dan

    berjihadlah di jalanNya supaya kamu mendapatkan keberuntungan". (Al-Maidah:35). Jihadadalah jalan menuju keme nangan dan keber-untungan.

    10. Saling menasehati dalam kebenaran

    Manusia tidak diciptakan terpelajar dan tidak pula menjauhi ilmu,tetapi netral. Disinilah letak

    penting nya nasehat karena dapat mempengaruhi dan mengarahkan satu sama lainnya. Allah

    berfirman, artinya: "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecualiorang-orang yang mengerjakan amal shalih dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran

    Created by Qaulan Sadida

  • 8/3/2019 Metode Metode Pendidikan Dalam Islam

    3/3

    TARBIYAH

    dan nasehat mena sehati supaya menetapi kesabaran".(Al-'Ashr;1-3). Rasulullah Shallallaahu'alaihi wa Sallam bersabda, artinya: "setiap orang yang dilahirkan adalah dalam keadaan

    suci/fitrah; maka kedua orangtuanyalah yang menyebabkannya menjadi Yahudi, Nasrani atau

    Majusi". Dalam riwayat yang lain, artinya: "atau menjadikannya Musyrik". Ini terjadi tidak lain

    karena nasehat dan pengaruh kedua orangtuanya.

    11. Mengajar sambil praktek

    Ini sebagaimana orang yang berulang kali melakukan kesalahan dalam shalatnya dan ber ulangkalipula Rasul menegur dan memintanya tidak mengulangi. Tujuan beliau melakukan hal itu adalah agar

    dia belajar dengan benar setelah beliau menjelaskan tata cara shalat yang benar. Beliau Shallallaahu'alaihi wa Sallam bersabda: "shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku melakukan

    shalat". Beliau juga pernah bersabda: "ambillah dariku tata cara haji (manasik)".

    12. Menggunakan uslub yang bersifat fisik dalam menjelaskan masalah

    Dalam istilah sekarang metode ini disebut sebagai alat peraga. Baik dalam al-Qur'an mau pun haditsNabawi hal ini banyak disinggung. Diantara ayat Al-Qur'an yang menunjukkan hal itu adalah firman

    Nya, artinya:"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaankalimat yang baik seperti pohon yang baik; akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit"

    ( Surat Ibrahim:24).

    Sedangkan dari asSunnah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Musa al-Asy'ari,

    NabiShallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah menyampaikan perumpamaan orang mukmin yangmembaca Al-Qur'an dan yang tidak serta orang munafik yang membacanya dengan yang tidak, yang

    diperumpamakan dengan berbagai pepohonan.

    13. Uslub memberikan kepuasan

    Metode semacam ini hanya bisa terealisasi melalui akal dan manthiq (logika) sebab akal merupakantempat dilimpahkannya taklif (pembebanan). Dengannya pula manusia dapat membedakan antara

    yang benar dan salah, baik dan buruk, berguna dan tidak berguna. Jadi, ia adalah penopang dalam

    memahami syari'at Islam. Allah berfirman, artinya: "serulah (manu-sia) kepada jalan Tuhanmudengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik".(An-Nahl:125)

    14. Pengajaran secara bertahap

    Ibnu Khaldun menganggap ta'lim (pengajaran) merupakan bagian dari seni /manufaktur yang

    berkembang di masyarakat. Dia memandang bahwa berkembangnya seni/manufak tur tersebut

    terjadi secara bertahap karena ia amat penting bagi kelangsungan hidup sese orang dan karena alammem berikan motivasi kepada seseorang untuk bekerja dan ber kreasi, termasuk untuk belajar.

    Pengajaran harus dimulai dengan cara yang sistimatis dan praktis sedangkan materi-materi ilmuyang diterima oleh pelajar haruslah bersifat umum dan mudah. Dalam mendekatkan pemahaman

    kepadanya harus menggunakan penjelasan yang bersifat global dan memperhatikan kecerdasan serta

    kesiapannya untuk menerima materi yang diberikan. (Muqawamat at-Tarbiyah Al-Islamiyyah,Fathimah Syaukat Muhammad Ulyan)

    Created by Qaulan Sadida