metode lumen.docx

6
Metode lumen adalah menghitung intensitas penerangan rata-rata pada bidang kerja. Fluks cahaya diukur pada bidang kerja. Besarnya intensitas penerangan (E) bergantung dari jumlah fluks cahaya dari luas bidang kerja yang dinyatakan dalam lux (lx). Lux : Merupakan satuan metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan. Cahaya rata rata yang dicapai adalah rata-rata tingkat lux pada berbagai titik pada area yang sudah ditentukan. Satu lux setara dengan satu lumen per meter persegi. Tidak semua cahaya dari lampu mencapai bidang kerja, karena ada yang di pantulkan (faktor refleksi = r), dan diserap (faktor absorpsi = a) oleh dinding, plafon dan lantai. Faktor refleksi dinding (rw) dan faktor refleksi plafon (rp) merupakan bagian cahaya yang dipantulkan oleh dinding dan langit- langit / plafon yang kemudian mencapai bidang kerja. Faktor refleksi bidang kerja (rm) ditentukan oleh refleksi lantai dan refleksi dinding antara bidang kerja dan lantai secara umum, nilai rm = 0,10 (jika rm tidak diketahui, maka diambil nilai rm 0,10) Faktor refleksi dinding / langit-langit untuk warna : - Warna Putih = 0,80 - Warna sangat muda = 0.70 - Warna muda = 0,50 - Warna sedang = 0.30 - Warna gelap = 0,10 Iluminasi menurut Hermawan, Karnoto ( 2005 )[8] adalah ( kuat penerangan ) kepadatan arus gaya bercahaya yang jatuh pada permukaan seluas satu satuan luas, kalau permukaan diterangi secara seragam. E = / A ………………………………………………(4) dimana : E = iluminasi dalam lux (lx) = lm/m2 = fluks cahaya dalam lumen (lm) A = luas bidang (m2 ) Karena adanya faktor pemakaian dan depresiasi akibat debu pada luminaire dan lampu, maka persamaan tersebut harus dikalikan dengan coefficient of utilization ( CU ) dan light-loss factor ( LLF ). F= ExA CuxLLF

description

Adalah metode yang digunakan untuk menghitung rata-rata pencahayaan dalam bidang kerja

Transcript of metode lumen.docx

Page 1: metode lumen.docx

Metode lumen adalah menghitung intensitas penerangan rata-rata pada bidang kerja. Fluks cahaya diukur pada bidang kerja. Besarnya intensitas penerangan (E) bergantung dari jumlah fluks cahaya dari luas bidang kerja yang dinyatakan dalam lux (lx).

Lux: Merupakan satuan metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan. Cahaya rata rata yang dicapai adalah rata-rata tingkat lux pada berbagai titik pada area yang sudah ditentukan. Satu lux setara dengan satu lumen per meter persegi.

Tidak semua cahaya dari lampu mencapai bidang kerja, karena ada yang di pantulkan (faktor refleksi =

r), dan diserap (faktor absorpsi = a) oleh dinding, plafon dan lantai. Faktor refleksi dinding (rw) dan faktor

refleksi plafon (rp) merupakan bagian cahaya yang dipantulkan oleh dinding dan langit-langit / plafon

yang kemudian mencapai bidang kerja. Faktor refleksi bidang kerja (rm) ditentukan oleh refleksi lantai

dan refleksi dinding antara bidang kerja dan lantai secara umum, nilai rm = 0,10 (jika rm tidak diketahui,

maka diambil nilai rm 0,10)Faktor refleksi dinding / langit-langit untuk warna :- Warna Putih = 0,80- Warna sangat muda = 0.70- Warna muda = 0,50- Warna sedang = 0.30- Warna gelap = 0,10

Iluminasi menurut Hermawan, Karnoto ( 2005 )[8] adalah ( kuatpenerangan ) kepadatan arus gaya bercahaya yang jatuh pada permukaanseluas satu satuan luas, kalau permukaan diterangi secara seragam.E = / A ………………………………………………(4)dimana :E = iluminasi dalam lux (lx) = lm/m2

= fluks cahaya dalam lumen (lm)A = luas bidang (m2 )Karena adanya faktor pemakaian dan depresiasi akibat debu padaluminaire dan lampu, maka persamaan tersebut harus dikalikan dengancoefficient of utilization ( CU ) dan light-loss factor ( LLF ).

F=ExA

CuxLLF

E          =          Pencahayaan rata-rata (lux)

F          =          besarnya nilai lumens untuk sebuah lampu (lumen)

A         =          Bidang kerja (m2)

CU      =          Koefisien Utilitas

LLF     =          Light Loss Faktor (Cahaya yang hilang oleh) sering   juga disebut koefisien depresiasi

Page 2: metode lumen.docx

Lumen: Satuan flux cahaya; flux dipancarkan didalam satuan unit sudut padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam satu candela. Satu lux adalah satu lumen per meter persegi.Lumen (lm) adalah kesetaraan fotometrik dari watt, yang memadukan respon mata “pengamat standar”. 1 watt = 683 lumens pada panjang gelombang 555 nm.

Koefisien Pemakaian / coefficient of utilization ( CU )Menurut Sorcar ( 1987 ) yang mempengaruhi faktor CU adalah :1. Arus Cahaya yang sampai di bidang kerja ( the level of interest )2. Distribusi cahaya oleh luminaire3. Ketinggian luminaire di atas bidang kerja4. Proporsi ruang5. Reflektansi permukaan

Kehilangan cahaya pada sumber penerangan jalan dipengaruhi 2 faktoryaitu :1. Penurunan kemampuan sumber penerangan ( lampu dan armatur )karena umur pemakaian.2. Pengotoran terhadap armaturnya, dapat disebabkan pengotoran atauperubahan sifat penutup armatur.

terdapat beberapa istilah pada pencahayaansecara umum yang mempengaruhi kualitas pencahayaan antara lain kontras, silau,refleksi cahaya, dan kualitas warna cahaya (temperatur warna dan renderasiwarna).

a. Kontras (contrast) adalah perbedaan antara luminan (kecerahan,brightness) benda yang kita lihat dan luminan permukaan disekitarnya.Semakin besar kontras, semakin mudah kita melihat atau mengenali bendatadi. Di ruang yang redup, kontras semakin berkurang pula

b. Silau (glare) terjadi jika kecerahan dari suatu bagian dari interior jauhmelebihi kecerahan dari interior tersebut pada umumnya. Sumber silauyang paling umum adalah kecerahan yang berlebihan dari armatur danjendela, baik yang terlihat langsung atau melalui pantulan. Ada duamacam silau, yaitu disability glare yang dapat mengurangi kemampuanmelihat (terjadi jika terdapat daerah yang dekat dengan medan penglihatan

yang mempunyai luminansi jauh diatas luminansi objek yang dilihat), dandiscomfort glare yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan penglihatan(terjadi jika beberapa elemen interior mempunyai luminansi yang jauhdiatas luminansi elemen interior lainnya). Kedua macam silau ini dapatterjadi secara bersamaan atau sendiri-sendiri

c. Refleksi dan reflektansi (Reflection and Reflectance). Besarnyapencahayaan dalam ruangan tidak hanya ditentukan oleh pencahayaanlangsung dari lampu tanpa atau dengan armatur, tetapi juga dipengaruhi

Page 3: metode lumen.docx

oleh refleksi atau pantulan cahaya dari berbagai permukaan yang ada padaruangan tersebut. Besaran pantulan cahaya dinyatakan dalam prosentase.Adapun besaran refleksi cahaya dari permukaan yang direkomendasikandapat dilihat pada tabel berikut

d. Kualitas Warna CahayaBerdasarkan SNI 03-6575-2001, kualitas warna suatu lampu mempunyaidua karakteristik yang berbeda sifatnya, yaitu tampak warna yangdinyatakan dalam temperatur warna dan renderasi warna yang dapatmempengaruhi penampilan objek yang diberikan cahaya suatu lampu.

Sumber cahaya yang mempunyai tampak warna yang sama dapatmempunyai renderasi warna yang berbeda.

Saran LUX SNI

catatan

N = (E x A) / (F x U x LLF)

Page 4: metode lumen.docx

dengan,

N = jumlah lampu

E = level illuminasi (Lux)

A = luas working plane (m2)

F = besarnya nilai lumens untuk sebuah lampu

U = utility factor

LLF = Loss Light Factor (beberapa referensi menulis sebagai maintenance index).

http://chalieggazalih.blogspot.co.id/2012/01/metodologi-lumen.html

https://zoeryaman.wordpress.com/

http://tarn2007.blogspot.co.id/2011/08/sejarah-perkembangan-sumber-cahaya.html

http://obengplus.com/articles/2297/1/Beda-Lumens-vs-Candela-vs-Lux-dalam-cahaya-lampu.html#.VjIaUdIrLIV

http://obengplus.com/articles/2297/1/Beda-Lumens-vs-Candela-vs-Lux-dalam-cahaya-lampu.html#.VjIaUdIrLIV

http://obengplus.com/articles/2297/1/Beda-Lumens-vs-Candela-vs-Lux-dalam-cahaya-lampu.html#.VjIaUdIrLIV

http://interior-hanasasti.blogspot.co.id/2012/04/cara-menghitung-kebutuhan-lampu.html

https://www.academia.edu/5622828/Metode_penggunaan_pencahayaan_berdasarkan_SNI

https://q1en.wordpress.com/2010/11/16/cara-menghitung-kebutuhan-lampu-update/

http://chalieggazalih.blogspot.co.id/2012/01/metodologi-lumen.html

temperature cahaya

https://sitaro.wordpress.com/2010/08/15/temperatur-warna-kelvin/