Metode konstruksi manajemen alat berat
-
Upload
fahreza-lukman -
Category
Documents
-
view
1.427 -
download
27
description
Transcript of Metode konstruksi manajemen alat berat
MANAJEMEN ALAT BERAT
1. Agus Trisyanto
2. Dean Hadi Wardana
3. Enjels Natasya
4. Lukman Fahreza N.
5. Michael
(Dosen Pengampu: Ir. Ary Setyawan, M.Sc., Ph.D)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas TeknikUniversitas Sebelas Maret
2014
BIAYA ALAT BERAT
Biaya Alat Berat
Owning Cost (biaya kepemilikan)
Dipengaruhi oleh umur ekonomis alat yang
tidak dapatdiramalkan dengan
tepat, suku bunga, pajak dan
asuransi, yang setiap waktu dapat berubah-
ubahbesarnya.
Operating Cost (biaya operasi)
Dipengaruhi oleh pemakaian
bahan bakar, minyak pelumas untuk mesin
dan hidrolis,umur ban, reparasi atau
pemeliharaan, penggantian
suku cadang khusus dan upah operator
Owning Cost
Biaya kepemilikan alat yang harus diperhitungkan selama alat yang
bersangkutan dioperasikan, apabila alat tersebut milik sendiri
Depresiasi
Suku Bunga
Asuransi
Pajak
OWNING COST
Ada beberapa metode seperti berikut ini: Straight line method dan Reducing Charge Method (Sum of Year's Digit Method dan Declining Balance Method )
STRAIGHT LINE METHOD
Metode untuk menentukan nilai depresiasi alat tiap tahunnya sama besar atau sering disebut dengan metode garis lurus.
Pada metode ini nilai depresiasi tiap tahun diperoleh dengan membagi nilai reproduksi dengan umur ekonomis alat.
STRAIGHT LINE METHOD
Contoh:Harga beli alat : Rp. 100.000.000,-Umur ekonomis : 5 tahunNilai residu : Rp. 20.000.000,-Nilai reproduksi
=100.000.000 – 20.000.000= 80.000.000
Depresiasi : 80.000.000 / 5: Rp. 16.000.000,- per tahun
REDUCING CHARGE METHOD
Metode untuk menentukan jumlah depresiasi yang menurun atau berkurang jumlahnya untuk tiap tahunnya.
Pertimbangan cara ini adalah semakin tua alat, akan semakin menurun produksinya.
Reducing Charge Method
Declining Balance Method
Sum of Year’s Digit Method
Jumlah depresiasi
dari tahun ke tahun adalah
sebesar presentase
tertentu terhadap nilai
buku
Besarnya depresiasi tiap
tahun berdasarkan pada rasio terhadap
umur ekonomis
DECLINING BALANCE METHOD
Tahun ke % Depresiasi Depresiasi (Rp.)
Nilai buku (Rp.)
1 40 12.000.000 30.000.000
2 40 7.200.000 18.000.000
3 40 4.320.000 10.800.000
4 40 2.592.000 6.480.000
5a 40 1.555.200 3.888.000
5b - - 4.000.000
SUM OF YEAR’S DIGIT METHODTahun ke Rasio
DepresiasiNilai
Reproduksi (Rp.)
Depresiasi (Rp.)
Nilai buku (Rp.)
0 0 75.000.000 0 100.000.000
1 5/15 75.000.000 25.000.000 75.000.000
2 4/15 75.000.000 20.000.000 55.000.000
3 3/15 75.000.000 15.000.000 40.000.000
4 2/15 75.000.000 10.000.000 30.000.000
5 1/15 75.000.000 5.000.000 25.000.000
BIAYA INVESTASI
Investasi bisa diartikan penanaman modal. Dengan adanya modal konsekuensi dari si penanam modal dibebani bunga, pajak, sedangkan alatnya sendiri perlu diasuransikan demi keamanan
I = i.{(n+1)/2n}.Harga Pokok
dimana: I = Bunga investasi rata-rata per tahuni = Bunga modal rata-rata per tahunn = Umur ekonomi
OPERATING COST
Operating cost atau biaya operasi alat ialah biaya-biaya yang dikeluarkan selama alat tersebut digunakan. Biaya operasi ini meliputi bahan bakar, minyak pelumas atau minyak hidrolis, penggantian ban, perbaikan atau pemeliharaan, penggantian suku cadang khusus, misalnya mata pisau pada dozer dan gaji operator.
Operating Cost Biaya-biaya yang dikeluarkan selama alat tersebut digunakan
Bahan Bakar
Minyak Pelumas
Minyak Gemuk (Grease)
Minyak Hidrolis
Biaya Ban
Pemakaian Filter
Biaya Perbaikan/pemeliharaan
Penggantian Suku Cadang Khusus
Gaji Operator
Meliputi
BAHAN BAKAR
Konsumsi bahan bakar tergantung dari besar kecilnya daya mesin, atau kondisi medan
Pabrik pembuat alat biasanya memberikan prakiraan konsumsi bahan bakar sesaui daya mesin alat yang dinyatakan dalam liter/jam atau galon/jam
Apabila tidak ada prakiraan konsumsi bahan bakar dapat digunakan pendekatan berikuta. 0,3 galon/jam HP untuk mesin denganbahan bakar bensin.b. 0,2 galon/jam HP untuk mesin denganbahan balar solar/disel
CONTOH
Suatu mesin diesel 100 HP bekerja dengan kemampuan 80% selama 50 menit tiap jam. Berapakah pemakaian bahan bakar per jamnya ?
Pemakaian bahan bakar perjamnya= 0.8 x 50/60 x 100 x 0.2= 13.33 galon/jam
MINYAK PELUMAS Kebutuhan minyak pelumas dan minyak hidrolis tergantung
pada besarnya bak karter (crank case) dan lamanya periode penggantian minyak pelumas, biasanya antara 100 sampai 200 jam pemakaian
Apabila dari pabrik tidak diberikan prakiraan konsumsi minyak pelumas. maka dapat dipekirakan sebagai berikut
q = (HP*F)/195,5 + (C/t)
Keterangan:Q = kebutuhan minyak pelumas (lt/jam)HP = daya mesin (HP atau daya kuda)F = Faktor koreksiC = kapasitas bak karter (liter)t = waktu pemakaian (jam)
MINYAK HIDROLIS
Banyaknya minyak hidrolis yang dipakai dapat dihitung berdasarkan rumus umum berikut ini:
H = (C/t) +1,2
Dimana:H = Kebutuhan munyak hidrolis (lt/jam)C = Kapasitas pengisian minyak hidrolis (liter)T = periode penggantian minyak hidrolis
(jam)
MINYAK GEMUK (GREASE)
Penggunaan gemuk (grease) pada beberapa macam alat berat besarnya dapat dilihat pada Tabel 7.5.
Pemakaian minyak hidrolis dan gemuk biasanya banyaknya diberikan oleh pabrik
PEMAKAIAN FILTER
Pemakaian filter dapat dihitung dengan rumus umum sebagai berikut:
Pemakaian Filter = Harga Filter/Umur Filter
Secara kasar biaya pemakaian filter dapat ditentukan sebesar 50% dari biaya pemakain pelumas total
BIAYA BAN Biaya ban tergantung dari harga ban di tempat alat
yang bersangkutan dioperasikan dan prakiraan umur ban menurut pengalaman atau menurut rekomendasi pabrik pembuatnya.
Besarnya biaya penggantian ban ditentukan sebagai berikut:
= Harga Ban (rupiah) / Prakiraan umur ban (jam)
Atau
= 12,5% - 17,5%*harga alat (rupiah) / 100*2000 (jam)
BIAYA PERBAIKAN/PEMELIHARAAN
Faktor yang mempengaruhi besarnya biaya perbaikan alat adalah kondisi pemakaian alat, kecakapan operator dan adanya perawatan yang memadai
= Faktor Perbaikan/Pemeliharaan * (Harga Alat -Harga Ban) / Prakiraan umur ekonomis (jam)
PENGGANTIAN SUKU CADANG KHUSUS
Suku cadang khusus yang dimaksud adalah bajak, ujung mata pisau pada Bulldozer dan alat-alat khusus lainnya yang kerusakannya lebih cepat dibanding suku cadang yang lain
Waktu kerusakannya tidak tertentu, tergantung pemakaian dan medan kerja
Untuk menghitung biaya suku cadang khusus ini tidak termasuk dalam pos perbaikan dan pemeliharaan tetapi dihitung dalam pos tersendiri
GAJI OPERATOR
Untuk menentukan gaji atau upah operator yang mempengaruhi ialah kecakapan dan pengalaman operator, kemampuan pemilik alat serta kondisi sosial negara yang bersangkutan
BIAYA SEWA
DPU mengeluarkan buku Pedoman Tata Cara Penggunaan Peralatan, yang menyangkut juga besarnya nilai sewa alat-alat berat yang dipengaruhi oleh unsur ekonomis alat dan penetapan tarif sewa
Untuk menentukan harga sewa dapat digunakan tabel 7.9
CONTOH
Sebuah Bulldozer Komatsu D53A mengerjakan pemotongan
tanah (cutting), kemampuan 110 HP kapasitas blade 2.85 m3,
kecepatan maju 6 km/jam (max), kecepatan mundur 7 km/jam
(max), jarak angkut 50 m, kondisi pekerjaan sedang, rencana
kerja 50 jam per minggu, efisiensi kerja 50 menit/jam. Harga
pokok alat Rp.300.000.000,-, bunga modal 20% per tahun,
harga bahan bakar Rp. 1800/liter, harga pelumas Rp. 5000,- ,
harga grease Rp. 6500, biaya upah total Rp. 10.000,- per jam,
biaya tidak langsung 5% Tentukan harga satuan pekerjaan
pemotongan tanah tersebut per m3 (tidak termasuk pajak dan
keuntungan) ?
PENYUSUNAN JADWAL
PENYUSUNAN JADWAL
Hal – hal yang dibutuhkan: Durasi kegiatan Jenis dan volume kegiatan Jumlah dan jenis pekerjaan
PENYUSUNAN JADWAL
Perencanaan penyusunan jadwal biasanya berbentuk barchart.Langkah menyusun bar chart: menyusun daftar kegiatan proyek beserta
volume pekerjaan Menghitung waktu dan sumber daya yang
dibutuhkan
PENYUSUNAN JADWAL
Menggambarkan setiap kegiatan menjadi barchart mendatar dengan skala tertentu
Menata kegiatan tersebut diatas sebuah bagan balok (barchart)
CONTOH
Perusahaan mengambil material dari quarry area, jalan angkut 5km. Untuk itu dilakukan clearing 11 m dan stripping setebal 30cm. Lokasi relatif datar. Berat volume tanah 1440 kg/m3 (LM)., swell 11%. Lahan berupa semak dgn Ф < 6 inch. Disediakan bulldozer D7U, 120 HP, sulit dipotong dengan tilt silinder, roda rantai operator baik, cara operasi slot dozing dgn jarak gusur rerata 40m.
Kemudian setelah clearing mencapai 50%, dipakai 1 buah bulldozer lagi untuk stripping. Setelah stripping 75%, lahan ditimbun dengan sirtu. Sirtu diratakan dengan Motor Grader GD.500R-2, sudut pisau 60 derajat dan pekerjaan finishing diperlukan 5 kali pass, kecepatan operasi 3 km/jam dan produksi motor grader 1200m3/jam (LM).
Setelah spreading 50%, dilakukan pemampatan setebal 30 cm, shrinkage 14% dengan compactor berat 15 ton dan kecepatan 3 km/jam. Lebar pemampatan 2.5m, jumlah pass 5 kali dan tiap lapis 15 cm.
Diketahui: Clearing Rp.114,000.00/hari Stripping Rp.216,000.00/hari Spreading Rp.136,000.00/hari Pemampatan Rp.176,000.00/hari Mobilisasi alat 3 hari = Rp.350,000.00 Demobilisasi alat 4 hari = Rp.450,000.00 Keadaan medan baik, manajemen baik Bekerja 8jam/hari.
Hitung: Waktu untuk masing – masing pekerjaan Buat rencana kegiatan berupa barchart dan
kurva S
Rencana Kerja: Mobilisasi alat Clearing dgn bulldozer D7U, 120 HP Stripping, setelah clearing 50% Spreading, setelah stripping 75% dgn Motor
Grader GD.500R-2 Pemampatan, setelah spreading 50% dgn
compactor 15 ton Demobilisasi
Uraian Pekerjaan: Mobilisasi alat = 3 hari ClearingProduksi ideal clearing = 1200 sq-yd/jamJM = 0.81Produksi Clearing = 1200*0.81 = 972 sq-yd/jam
= 812.59 m2/jamLuas lahan = 5000*11 = 55000 m2Waktu pekerjaan = (55000/812.59) = 67.68 jam
= 8.46 hari = 9 hari
StrippingProduksi ideal = 400 m3/jam (LM)Faktor koreksi
Operator baik = 1.00tilt silinder = 0.80slot dozing = 1.20
Berat volume tanah = (1370/1440) = 0.95Landai relatif datar = 1.00JM= 0.81
Produksi = 400*1*0.8*1.2*0.95*1*0.81 = 295 m3/jam (LM)
Volume strpping = 5000*11*0.3 = 16500 m3 (BM) = 16500*1.11 = 18315 m3 (LM)
Waktu pekerjaan = (18315/295) = 62.08 jam = 8 hari
SpreadingProduksi = 1200 m3/jam, v=3km/jamSudutpisau 60derajat >> Le-Lo = 2910mJM = 0.81Jumlahlintasan = *n = *5 = 19 kaliWaktupekerjaan = = = 39.1 jam
= 5 hari
PemampatanLintasan 3 kali, v = 3km/jamLebarpemampatan = 2.5 mL = 2.5 – 0.2 = 2.3 m (overlap diambil 0.2 m)JM = 0.81F = = = 1863 m2/lapis/jamProduksi = 1863*0.15 =279.45 m3/jam (LM) = 245.13 m3/jam (CM)
Volume compact = 5000*11*0.3 = 16500 m3 (CM)
Waktupekerjaan = = 67.31 jam = 9 hari
DemobilisasiWaktu = 4 hari
HASIL PERHITUNGAN BOBOT DAN WAKTU
NO Kegiatan Waktu Satuan Biaya Bobot
1 Mobilisasi alat 3 hari 1 ls Rp.350.000,00 6.02%
2 Clearing 9 hari Rp.114.000,00
Rp.1.026.000,00 17.63%
3 Stripping 8 hari Rp.216.000,00
Rp.1.728.000,00 29.70%
4 Spreading 5 hari Rp.136.000,00
Rp.680.000,00 11.69%
5 Pemampatan 9 hari Rp.176.000,00
Rp.1.584.000,00 27.23%
6 Demobilisasi alat
4 hari 1 ls Rp.450.000,00 7.73%
Jumlah 35 hari Rp.5.818.000,00 100%
DIAGRAM BATANG DAN KURVA S HASIL PERHITUNGAN
PEMELIHARAAN ALAT BERAT
FUNGSI
Pemeliharaan mesin dan alat berat yang rutin memiliki beberapa keuntungan, seperti Menurunkan kemungkinan terjadinya
kecelakaan alat Menghindarkan kerusakan dan biaya
perbaikan yang lebih tinggi Meminimalisir biaya pembelian alat yang
dibutuhkan
Pemeliharaan mesin dan alat berat dapat dibagi atas beberapa hal yaitu : Pembersihan Pencegahan Kerusakan Pekerjaan Pemeliharaan Tujuan Pemeliharaan Pengontrolan Pemeliharaan
1. PEMBERSIHAN
Pada lokasi proyek yang terorganisir, pembersihan mesin dan alat dilakukan setiap sore hari selesai bekerja dengan menggunakan air sebagai bahan pembersih yang murah dan efisien.
Setelah dilakukan pembersihan, sebaiknya mesin dan alat berat dilumasi pada semua tempat pelumasan sehingga air yang masuk dapat dipres keluar oleh gemuk baru.
2. PENCEGAHAN KERUSAKAN
Merupakan seluruh tindakan pemeliharaan dan pekerjaan lain atas dasar pengawasan/kontrol mesin dan alat.
3. PEKERJAAN PEMELIHARAAN
a) PemeliharaanTindakan perlindungan dan penyediaan inventaris bergerak dalam keadaan baik. Pemeliharaan terdiri dari : perawatan, inspeksi, dan perbaikan.b) PerawatanTindakan perlindungan bagi peralatan dalam keadaan baik. Perawatan dapat berupa pelumasan, pembersihan dan penyetelan yang tepat.
c) InspeksiKontrol dan pertimbangan keadaan sebagai dasar penentuan pekerjaan perbaikan dan servisd) PerbaikanTindakan bagi peralatan agar dapat dalam keadaan baik lagi.e) Pemeliharaan PencegahanInspeksi dan servis dilakukan secara teratur walaupun mesin atau alat masih dalam keadaan baik.
4. TUJUAN PEMELIHARAAN
Berupa : Penetapan standar dan nilai inventaris, agar
alat dan mesin selalu dapat dipergunakan dan terhindar dari kemungkinan kerusakan.
Meminimalisasi biaya-biaya perbaikan, gangguan dan suku cadang pengganti
5. PENGONTROLAN PEMELIHARAAN
a) Pengontrolan Alat dan Suku CadangPengontrolan perlu dilakukan dengan
teratur supaya dapat diketahui masih tidaknya stok alat dan suku cadang yang disimpan.
Alat dan bahan bakar yang masuk dan keluar harus selalu dicatat secara teliti mengenai jumlah, merk dan sebagainya.
b) Pengontrolan Perilaku Pemeliharaan1. Kontrol HarianSetiap alat harus diperiksa secara teratur dengan tanggung jawab dari seseorang.2. Wajib LaporSetiap orang wajib melaporkan atas segala kerusakan, pengausan, kehilangan yang terjadi.3. Ganti OliPergantian oli dilakukan secara teratur seperti 250 jam jalan bagi mesin disel dan 125 jam jalan bagi mesin bensin.4. Pelumasan dan ServisPelumasan dan servis harus dilakukan secara teratur, sebaiknya setiap dua minggu sekali seperti pembersihan saringan udara, oli dan bahan bakar.
REFERENSI
Hartono, Widi. Pemindahan Tanah Mekanik. 2005. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP), UPT Penerbitan dan Pencetakan (UNS Press).
Rostiyanti, Susy Fatena, Ir., M.Sc. Alat Berat untuk Proyek Konstruksi. 2002. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Tauro, Stefi Priescha dkk. Analisis Biaya Penggunaan Alat Berat pada Pekerjaan Tanah. 2013. Jurnal Sipil Statik vol.1 No.12, ISSN: 2337-6732.