metode konservasi yang tepat. tepat. Sehingga metode serta ...
Transcript of metode konservasi yang tepat. tepat. Sehingga metode serta ...
Standardisasi Pengelolaan Laboratorium Di LingkunganDirektorat Peninggalan Purbakala
A. Latar BelakangDefinisi laboratorium
menurut Procter (1981) adalahtempat atau ruangan di mana parailmuwan bekerja dengan peralatanuntuk penyelidikan (penelitian) danpengujian terhadap suatu bahanatau benda. Sedangkan menurutISO/IEC Guide 2 1 986,
laboratorium adalah instansi atau
lembaga yang melaksanakankalibrasi dan pengujian. Sedangkandefinisi pengujian adalah kegiatanteknis yang terdiri atas penetapan,penentuan satu atau lebih sifat ataukarakteristik dari suatu produk,bahan, peralatan, organisme,fenomena fisik, proses atau jasa,sesuai dengan prosedur yang telahditetapkan. Laboratorium pengujimeliputi laboratorium kimia, fisika,biologi, medis, listrik, mekanis, danorganoleptik.
Laboratorium memiliki
peran yang penting dalam kegiatankonservasi dan pemugaran bendacagara budaya. Analisislaboratorium diperlukan untukmencari data yang digunakan untukmendukung kegiatan konservasidan pemugaran benda cagar budaya.Analisis laboratorium dilaksanakan
sebelum, selama, dan sesudahpelaksanaan kegiatan konservasidan pemugaran. Terkait dengansalah satu tupoksi Balai KonservasiPeninggalan Borobudur, dalammelaksanakan kajian di bidangkonservasi, teknik sipil, arsitektur,geologi, bif>logi, kimia dan arkeologimaka sudah seharusnya BKPBmemiliki laboratorium pengujiandan labf)raforium kf)nser\'asi yanglengkap. Agar dapat membantupelaksanaan kegiatan kajian secaramaksimal maka Laboratorium
t^lch
Ari Swastikawati, S.Si, M.ABalai Konservasi Peninggalan Borobudur
Pengujian (fisik, kimia, biologi) danLaboratorium Konservasi harus
didukung oleh sumberdayamanusia, sarana, dan prasaranaterutama peralatan yang memadai.
Berbeda dengan BP3 (BalaiPelestarian Peninggalan Purbakala)yang salah satu tupoksinya adalahmelaksanakan pemeliharaanpeninggalan sejarah dan purbakalabaik yang bergerak maupun tidakbergerak termasuk situs-situsnya.Di mana sebelum melaksanakanpemeliharaan baik konservasimaupun pemugaran, BP3
diharuskan untuk melaksanakankegiatan perencanaan. Perencanaankonservasi maupun pemugarandidasarkan pada hasil Studi TeknisKonservasi maupun StudiKelayakan Pemugaran. Oleh karenaitu peran dan fungsi laboratorium dilingkungan BP3 terutamamendukung kegiatan studi tekniskonservasi maupun studi teknispemugaran. Berdasarkan hasil studiteknis tersebut dapat ditentukanmetode konservasi yang tepat.Sehingga cakupan kegiatan analisis\ang dilakukan oleh laboratoriumBP3 lebih terbatas.
Terkait dengan otonomidaerah dimana daerah dapatmelaksanakan kegiatan pemugaranbenda cagar budaya. Maka sekalipuncakupan kegiatan analisisnyaterbatas, laboratorium BP3 jugaberperan membantu daerah untukmelakukan analisis. ()lch karena ituperlu kiranya dibuat standardisasidalam pengelolaan laboratorium dilingkungan Direktorat Purbakalaterkait dengan tupoksi masing-masing LPT tersebut.
B. Maksud dan TujuanMaksud tulisan ini adalah
memberikan masukan bagaimanameningkatkan peran dan fungsilaboratorium dalam pelestarianbenda cagar budaya khususnya dilingkungan Direktorat PeninggalanPurbakala. Sedangkan tujuannyaadalah membuat standardisasi
pengelolaan laboratorium dilingkungan Direktorat PeninggalanPurbakala.
C. Standardisasi Laboratorium
Di Lingkungan DirektoratPurbakala
Da l am r a n g k a
meningkatkan peran dan fungsilaboratorium di lingkunganDirektorat Purbakala makastandardisasi laboratorium melipudaspek sumberdaya manusia, analisis,dan peralatan, serta statuslaboratorium.
a) Standardisasi Laboratorium dariAspek Sumberdaya Manusia
Balai KonservasiPeninggalan Borfibudui sebagaipusat kajian di bidangkonservasi berperan untukmenemukan metode konservasiserta bahan konservasi yangtepat. Sehingga metode sertabahan konservasi tersebut dapatdigunakan sebagai acuan ataupedoman untuk penangananbenda cagar budaya seluruh diIndonesia. Oleh karena itusumberdaya manusia yangbekerja di laboratorium BKPBadalah
^ SI-Kimia (MIPA),Sl-I-isika(MlPA),Sl-Biologi(MIPA),Sl-Cieologi
^ D3 Analis Kimia (MIPA)^ SM A jurusan IP \
4(:
Balai Pelestarian PeninggalanPurbakala (BP3), salah satukegiatannya adalahmelaksanakan studi teknis
konservasi. Sehingga SDM yangbekerja di laboratorium BP3dituntut dapat menentukanmetode atau memilih metode
dan bahan yang akan digunakandalam kegiatan konservasi. Dimana metode dan bahan tersebut
sudah dikaji sebelumnya olehBalai Konservasi PeninggalanBorobudur. Oleh karena itu
SDM yangdiperlukan adalah;Sl-Idmia (IVIIPA) atau SI-Fisika (MIPA) atau 51-Biologi (IVIIPA) atau SI-Geologi
^ D3- Analis Kimia (MIPA)SMA jurusan IPAPertimbangan ini
didasarkan bahwa semua sarjanatersebut di atas sudah memilikipengetahuan dasar ilmu kimia,biologi, dan fisika ketika SLTAserta di awal perkuliahan.Sehingga SDM yang tersediadiharapkan dapat melaksanakankegiatan analisis laboratoriumsebagai pendukung studi tekniskonservasi maupun pemugaran.
b) Standardisasi Laboratorium dariAspek Analisis
Balai KonservasiPeninggalan Borobudur sebagaipusat kajian di bidang konservasiberperan untukmengembangkan Analisis Dasar.Analisis dasar tersebutdidokumentasikan dalam bentukPanduan Prosedur AnalisisDasar LaboratoriumKonservasi. Prosedur analisisdasar tersebut dapatdilaksanakan dalam setiapkegiatan analisis laboratorium diseluruh BP3. Sebagaikonsekuensi Balai konser\asiPeninggalan Borobudui jugaberperan untuk merencanakandan melaksanakan piogtam
pelatihan analisis dasar.Program pelatihan analisis dasardapat dilaksanakan dalam bentukkegiatan Pelatihan AnalisLaboratorium Konservasi.
Dengan tersedianya PanduanProsedur Analisis Dasar
Laboratorium Konservasi dan
program pelatihannya,diharapkan akan terdapatkeseragaman dalam proseduranalisis laboratorium di
lingkungan DirektoratPeninggalan Purbakala.Sehingga data hasil analisis lebihakurat dan dapatdipertanggungjawabkan secarailmiah.
Panduan analisis dasar
tersebut mencakup proseduranalisis, yang memungkinkandapat dilaksanakan oleh BP3.Hal ini terkait denganketersediaan SDM, alat dan
bahan. Sehingga pekerjaan yangtidak memungkinkandilaksanakan oleh BP3 karena
ketiadaan alat seperti AAS, SEM,UTM, mikroskop binokulerbeserta kameranya tidak perludilakukan. Prosedur analisis alat-
alat tersebut dibuat khususdalam bentuk DokumenPanduan Mutu Laboratorium.Dokumen Panduan Mutu
tersebut sekaligus dipersiapkansebagai bahan untukmengajukan akreditasi. Sehinggaakreditasi ditujukan hanya padaparameter-parameter uji yangterkait dengan alat-alat tersebut.Pertimbangan ini didasarkanbahwa dokumen panduan mutubersifat rahasia, artinya tidakboleh diketahui oleh instansi lain.
Adapun jenis-jenis analisisdasar dalam Panduan Prosedur
Analisis Dasar Laboratorim
Konservasi meliputi;1) Analisis 1 -isik / Petn)grafi
- Analisis warna (color
chart)
- Berat jenis (beker glass,timbangan anahtik, oven)
- Kadar air (beker glass,timbangan anahtik, oven)
- Porositas (beker glass,timbangan analitik, oven)
- Analisis tekstur
- Analisis struktur
- Analisis kuat tekan padabatu, bata, kayu, danepoksi resin (compressiontester, bor batu)
- Kekerasan (skala mohs)- Komposisi plester (beaker
glass dan timbangananalitik)
- Suhu pembakaran batadan keramik (mufflefurnace, cawan porselin)
2) Analisis biologi- Analisis visual lumut
(loupe)- Analisis visual algae(handy microscope,camera digital)
- Analisis visual fungi(handy microscope,camera digital)
3) Analisis kimia
- Analisis gravimetri (dalamsatuan persen (%))Kandungan silica (Si) dancarbonat (C03) dalambatu, bata (muffle furnice,cawan patina, dantimbangan analitik)
- Analisis titrimetri (dalamsatuan persen (%) atauppm (part permiUion))Kandungan sulfat (S04),dor (Cl), calsium (Ca),alumunium (Al), besi (Ee)dan magnesium (Mg)dalam batu, bata danplester (micro buret,
timbangan analitik,shacker, dan magneticstirrer)
Oleh k arena itu semua
laboratorium BP3 diharapkanmampu melaksanakan kegiatanketritan analisis tersebut di atas.
Balai Konservasi PeninggalanBorobudur selain mengerjakankegiatan-kegiatan analisistersebut juga melaksanakankegiatan analisis khususmeliputi:1) Analisis SEM (Scaning
Electro Microscope, finecoat, dan vacuum
evaporation)- Analisis microstructur
(ukuran pori dan butiranpada bata, batu, danlempung)
2) Analisis FisikAnalisis fisik yangmenggunakan alat UTMantara lain:
- Analisis kuat tekan padabatu, bata, kayu, danepoksi resin
- AnaHsis kuat geser tekanpada batu, bata, kayu, danepoksi resin
- Analisis lentur tarik padakayu dan epoksi resin
3) Analisis bioassay- Uji Efektifitas herbisida- Uji Efektifitas algesida
(vertical laminar flowcabinet microscopebinokuler dan camera
digital khusus)- Uji Efektifitas fungisida
(microscope binoculer,camera digital khusus,lemari pendingin, verticallaminer flow cabinet,autoclave, incubator,oven dll)Uji efektifitas insectisida
- Identifikasi spesies jamur- Identifikasi spesies algae
4) Analisis dengan Alat AAS(Atomic AbsorbtionSpectrofotometer)- Analisis kandungan unsur
besi (Fe), timbal (Pb),tembaga (Cu), crom (Cr),alumunium (Al),magnesium (Mg), dor(Cd), dan calsium (Ca).
c) Standardisasi Laboratorium dariAspek Status Laboratorium
Laboratorium Balai
Konservasi PeninggalanBorobudur merupakanlaboratorium konservasi terbesar
se-Indonesia dan sudah dikenal
sebagai laboratorium konservasibatu se-Asia Tenggara. Olehkarena itu, sudah seharusnyalaboratorium BKPBmenerapkan Standard ISO/IEC17025 (ISO: International
Organization forStandardisation) untukmenjamin mutu dan keakuratandata hasH pengujian. Penerapanstandard ISO tersebut jugasebagai upaya agar data basilpengujian dapat diakui secaranasioiial maupun internasional.Sebagai konsekuensilaboratorium BKPB harusmengajukan akreditasi kepadaKomite Akreditasi Nasional(KAN). Adapun definisiakreditasi adalah pengakuanformal oleh lembaga yangberwenang (KAN: KomiteAkreditasi Nasional) yangmenyatakan bahwa suatulaboratorium atau institusi telahmemenuhi persyaratan untukmelakukan kegiatan tertentu(pengujian, pemeriksaan, dankaUbrasi).
Persyaratan parameter ujiyang diajukan adalah parameteruji yang sering dikerjakan,peralatan yang dipergunakandikakbrasi secara rutin, SDMyang melaksanakan pengujiansudah berpengalaman. Peralatan}ang digunakan sebaiknyamerupakan peralatan yang hanyadimiliki oleh BKPB. Hal initerkait dokumen panduan mutubersifat rahasia. Beberapa halyang harus dipersiapkan dalampengajuan akreditasi antara lain:L Sistem Manajemen Mutu dan
kompetisi teknis yang
memenuhi persyaratanISO/IEC 17025: 2005 yangdidokumentasikan dalam
Dokumen Panduan Mutu
Laboratorium.
2. SDM yang berkualitas danmemiliki sertifikat:
• Pelatihan Pemahaman
ISO 17025:2005
• Pelatihan Pembuatan
Dokumen Panduan
Mutu
• Pelatihan Audit
Internal
Pelatihan Validasi
Metode Pengujian• Pelatihan Kalibrasi Alat
• Pelatihan EstimasiKetidakpastian
Pengukuran• Pelatihan Jaminan
Mutu PengujianPelatihan dapat dilaksanakansendi r i denganmendatangkan instruktur(konsultan) dari institusi yangberwenang atau mengikutkanstaff laboratorium dalamprogram pelatihan tersebut diinstitusi lain seperti: BSN(Badan StandarisariNasional), dan PT. EmbrioBiotekindo.
3. Anggaran biaya yangmemadai.
4. Hal mendasar yang harus adaketika sebuah instansi akanmengajukan akreditasi adalahadanya komitmen yang kuatdari tingkat pimpinan sampaipada tingkat staflaboratorium. Akreditasilaboratorium BalaiKonservasi PeninggalanBorobudur akan sulitterwujud jika satu saja darikomponen organisasitersebut tidak memilikikomitmen yang kuat.
5. Adanya Struktur ManajemenLaboratorium sesuai denganStandard 180 17025.
Struktur ManajemenLaboratorium ini merupakanstruktur organisasi bayangandari struktur organaisasiinsdtusi yang sudah ada. Dimana dalam struktur
organisasi ini terdapatmanajer puncak, manajermutu, manajer teknis,manajer administrasi,koordinator mutu internal,
koodinator mutu eksternal,
TU administrasi, administrasi
sampel, penyelia dan analis.Kedudukan manajeradministrasi tidak mutlak
artinya jabatan manajeradministrasi dapat dijadikansatu dengan manajer mutu.Adapun bagan strukturmanajemen laboratoriumtersebut adalah sebagaiberikut:
AJER PUNCA
d
AWNAJER MUTUMANAJERMANAJER TEKNIS AbMINISTRASI
ADMINISTMSI
SAAVELPENYELIA Kord.Mirtu
Internal
Kord. Mutu
Eksterao!
TU LAB
ANALIS
Adapun tugas dari setiappersonel dalam strukturmanagemen labaratoriumsebagai berikut:
Manajer puncak- mengarahkan dan
mengendalikan organisasipada tingkatan tertinggi.
- memiliki kewenangan untukmenentukan kebijakan dansumberdaya baik mutu, teknisdan administrasi yangdiperlukan dalampengoperasian laboratoriumsesuai ISO 17025.
- memiliki komitmen untuk
melaksanakan sistem mutu.
- menetapkan sistem mutulaboratorium sesuai standar
ISO 17025.
- menetapkan kaji ulang sistemmutu laboratorium.
- menetapkan susunanpersonel laboratorium.
Manajer teknis- bertanggung jawab pada
pelaksanaan dan basilpengujian sampel.
- melaksanakan pengawasanterhadap seluruh kegiatanpengujian.
- melakukan penelusuran basilpengujian jika ada kelubanteknis dari pelanggan.
- melaksanakan kaji ulangpelaksanaan teknis pengujian.
Manajer mutu- melaksanakan kaji
ulang sistem mutu.- bertanggung jawab
d a l a m
pelaksanakan auditinternal maupuneksternal.
- memastikan babwa
pelaksanaansistem mutu
laboratorium
sesuai dengan standar ISO17025.
Manajer administrasi- bertanggung jawab pada
urusan rumab tanggalaboratorium.
- bertanggung jawab padapelaksanaan pengadaanbaban, peralatan dan babanbabis pakai.
- mengkoordinasikanpengendalian dan distribusidokumen.
- bertanggung jawab dalampenerbitan laporanpengujian.
Penyelia- membantu manager teknis
dalam pengawasan danpembinaan kegiatanpengujian.
- memeriksa, mengkoreksi danmemaraf basil pengujian.
Analis
- melakukan pengujian.- bertanggung jawab terbadap
perawatan dan operasionalkalibrasi alat.
TU laboratorium
- melaksanakan surat
menyurat, pengetikanlaporan pengujian.
- melakukan pemiliban,pemesanan dan pemdmpananbaban.
Administrator sampel- mengelola sampel meliputi,
pelabelan, penomoran, danpenyimpanan sampel sertamengisi form instruksi kerjapengujian.
Kordinator mutu internal- melaksanakan koordinasi
pelaksanaan mutu internalseperti kalibrasi alat, validasidan verifikasi metode.
Kordinator mutu eksternal
- melaksanakan koordinasi
pelaksanaan mutu eksternalseperti kalibrasi di luar
instansi, pengbubung ke-KAN dan institusi lain.
d) Standardisasi Laboratorium dari
Aspek PeralatanStandardisasi peralatan
dilaksanakan dengan caramengelt^mpokkan peralatanmenjadi peralatan primer, peralatansekunder, dan peralatan tersier.Peralatan primer adalah peralatanyang diperlukan untuk kegiatanpcngambilan data di lapangan.
45
Peralatan sekunder merupakanperalatan standar untuk kegiatananalisis di laboratorium. Peralatan
primer merupakan peralatan wajibyang harus dimiliki oleh setiap UPT.Peralatan sekunder merupakanperalatan wajib yang harus dimilikioleh UPT-UPT yang sudahmemiliki ruang laboratorium danruang penyimpanan bahan kimia.Sehingga UPT-UPT yang belummemiliki ruang laboratorium belumwajib memiliki peralatan sekundertersebut. Sedangkan peralatantersier adalah peralatan yang hanyadimiliki BKPB terkait dengankuantitas penggunaan, SDM, biayapengadaan, dan servis alat.Pengelompokan peralatan dapatdilihat dalam tabel berikutini:
Kelompok Alat
A Primer
^iama Alat
1 skala Mosh (Kekerasan)2 p/otimeter3 temnmetermax-min
4 meteran
5 tefwHe detector
6 handy mlctoskopT Icupe8 higrorneter9 lermometer
10 luxm^er
11 neopyro12 ceiTie/acS^el13 Ion meler
Sekunder 1 muffle fumice
2 osen
3 timbangan snalillk4 ayakan bertingkat5 shacker
8 alat tlliasi
7 hot plate slirrar8 peiataiangelas (glass were)9 cawan patina10 lemari asam
11 lemari pendingin12 compression tester
13 vacuum pump14 colorchart
15 jangkasorong16 grenda17 borsampel
18 vicolesler
Tetsler 1 AAS
2 SEM (Scaning Electro Mckroskop. fine coat, vacuum evaptxatio)JTM [Univerves^ Testing Kbchlne)
3 microscop binokuler * camera digilal4 vertical laminarflowcabinat
5 autoclate
6 mlkroskoppolarisasl + catneta digital7 ultrscut
8 spekimfoiometer
D. PenutupTerkait dengan tupoksi yang
berbeda antara BKPB, BPSMP
Sangjran dan BP3 maka sebaiknyadilaksanakan Program StandardisasiPengelolaan Laboratorium dilingkungan Direktcjrat PeninggalanPurbakaia. Dilaksanakann)'apr(}gram standardisasi dalampengelolaan laboratorium ini
diharapkan dapat meningkatkanperan dan fjngsi laboratoriumdalam ikut mendukung pelestarianbenda cagar budaya di Indonesia.Standardisasi meliputi aspek SDM,analisis, status laboratorium dan
peralatan (lihat Tabel. StandarisasiPengelolaan Laboratorium). Dalamkonsep ini belum secara mendalammenyinggung pengelolaanlaboratorium BPSMP Sangiran,karena instansi tersebut memiliki
materi bcb yang berbeda denganUPT lain. Oleh karena itu masih
sangat diperluka.i saran dan masukanuntuk menyempurnakannya. lEI
Pengujian ; proses, cara, perbuatanmenguji
Analisis : penyelidikan terhadapsuatu peristiwa untukmengetahui keadaan yang 'sebenarnya
Penyelia: pengawas; supervisor
Daftarlstilah
Standar ; ukuran tertentu yangdipakai sebagai patokanStandardisasi: penyesuaian bentuk
(ukuran, kualitas dsb)dengan pedoman (standar)yang ditetapkan
Laboratorium; tempat ataukamar tertentu yangdilengkapi dengan peralatanuntuk mengadakanpercobaan (penyelidikan)
Penehdan; pemeriksaan yangteliti, penyelidikan kegiatanpengumpulan, pengolahan,analisis, penyajian data yangdilakukan secara sistimatis
dan objektif untukmemecahkan suatu
persoalan atau mengujihipotesis untukmengembangkan prinsip-prinsip umum
Daftar Pustaka
Anonim. 2005. Standar
Internasional ISO/IEC
17025: Persyaratan UmumKompetensi LaboratoriumPengujian dan LaboratoriumKalibrasi. Diterjemahkanoleh Komite Akreditasi untuk
digunakan sebagaipersyaratan akreditasilaboratorium kalibrasi dalam
sistem akreditasi
laboratorium Komite
Akreditasi Nasional, Jakarta.Anonim. 2007. Standarisasi
Pengelolaan Laboratoriumdalam RangkaPengintegrasian PemanfaatanLaboratorium di Universitas
Indonesia. Unit DRPM,Universitas Indonesia,Jakarta.
Anonim. 2008. Kamus BesarBahasa Indonesia. PusatBahasa. DepartemenPendidikan Nasional, Jakarta.
Http.//mbrio-food./article6.htm.Surono, Ir.M.Phil. PeranLaboratorium dal
a m
Pengembangan Mutu danKeamanan Pangan danPertanian. Dikudp tanggal 19Agustus 2010.
Tabel. Standardisasi Pengelolaan Labcr^oriivn d Lingkungan Pirbateia
Standardsad
1Utic4sI
BP3
Ntiasana<an lajian kcreervasi, teoilc spil, arslEknr, gedc^, Udagl, Igrria dan arlEolagIrv^aksanikan pdatihan analisis IdxxaiaiijmkcnsEivasi
fAlaksanalan pemeilhafaan bdj
2 Peran Laboratoriim Uenerrulai rmcde dan isahan koeenasl yvfitepat sebagai aoiandalam pelsstarian bd>
hfcneiitJan atau rremilh riBode d;..^ r...yarg sudah dls^lolSiBKi^ ,
3 &nberSafi Wbnusla Sl-IOrria (klPA), Sl-adc«l |MPA), Sl-fisika (MPPj.Sl-Gedcgl,CS-analis Mtria (MPA), »i«jiJ\san IPA
4 Prosedf Analisis Pandan Ca» Prosedi/ Analisis Laboratoriimtekimen randian WAu labcratcriun
Sl-Wrria (MPA) atau (Mp.,atau Sl-«eologi cfen DJ-anails Mrria (MPAl
paodian Dasar Proseda Anaisj"Wiati
S Statisiatoatoriian
6Peralaian
Terakredtasi 7)(jAteral(r«9tasl
Mirer
Seluidcr
Tersier
PrilTW
Sekunder
•4